SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
KEMAGNETAN
BY LENI MARLINA
PENDAHULUAN
 Kemagnetan merupakan dasar pokok gaya, terutama yang berhubungan dengan listrik
 Karena adanya kemunculan benda magnetic, beberapa contoh efek magnetic telah diketahui sejak zaman dahulu
kala. Akan tetapi, gejala elektromagnetik penting mengadakan kontak antara listrik dan kemagnetan yang
dikembangkan hanya pada abad ke-19.
 Buktinya, semua perangkat digunakan dalam pembangkitan komersial dan distribusi listrik , seperti generator,
transformator, dan motor, yang berdasar pada prisip elektromagnetik yang dikembangkan antara tahun 1820 dan
tahun 1831
 Tahun 1873 Maxwell menunjukkan perhitungan bahwa prinsip-prinsip itu termasuk gelombang medan magnet dan
listrik yang keadaannya tunggal menyebar dengan melintas pada kecepatan cahaya.
 Demikianlah prinsip elektromagnetik merupakan dasar teknologi kita , dan pemahaman kita mengenai sifat dasar
cahaya dan bentuk lain dari radiasi gelombang elektromagnetik.
MAGNET
 Sifat kemagnetan dapat dilihat dari kedua kutub magnet yang berlawanan, yaitu kutub utara dan kutub selatan
magnet.
 Apabila kedua kutub itu didekatkan maka akan terjadi saling tarik menarik, sebaliknya apabila dua kutub sejenis
( misal kutub utara dengan kutub utara lagi ) maka akan terjadi saling tolak –menolak. Hal tersebut seanalog
dengan sifat kedua muatan listrik yaitu positf dan negative.
 Sifat magnet yang lainnya, yaitu memisahkan kutub utara dan selatan pada magnet panjang dengan membelahnya
menjadi dua, kita mendapati bahwa kutub utara dan selatan dengan segera muncul pada ujung yang dipatahkan,
maka tiap bagian sisanya menjadi magnet utuh dengan kedua kutubnya utara dan selatan.
 Buktinya, tidak menjadi masalah bagaimana banyaknya potongan magnet yang dipatahkan, tiap potongan memiliki
kutub utara dan selatan yang sama kuatnya
 Sebuah medan magnet B dapat didefinisikan pada cara yang sama sebagaimana kita mendefinisikan medan listrik
E.
 Mengingat Magnet listrik pada berbagai titik di ruang merupakan gaya yang system muatannya akan mendesak
pada satu kesatuan muatan listrik positif yang ditempatkan di titik tersebut.
 Demikian juga, medan magnet pada berbagai titik di ruang merupakan gaya yang system muatannya akan
( misalnya sepotong magnet ) akan mendesak pada satu unit kutub utara magnet yang dtempatkan pada titik
tersebut.
 Semenjak kutub terisolasi tidak eksis, kita harus menggunakan jarum compas untuk mengukur medan.
CARA MEMBUAT MAGNET
 Menggosok
 Induksi
 Elektromagnet (mengaliri listrik)
 Mari kita lihat video sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=eglfcRQcxfU
MEDAN MAGNET
 Silahkan disimak video berikut ini: https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF-
8&p=youtobekutub+magnet+medan+magnet&type=E211ID1406G0#id=4&vid=5fb7e00516db9fad63e680eeeef2
4dc0&action=view
BENTUK MEDAN MAGNET
 Silahkan disimak video berikut ini: https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF-
8&p=youtobekutub+magnet+medan+magnet&type=E211ID1406G0#id=1&vid=74966fb07d809ea3676a769bf1f
5fa5d&action=view
ARUS DAN MAGNETISASI
 Andre Marie Amper ( 1775- 1836 ) menginvestigasikan penemuan Oersted lebih lanjut dan segera
mengembangkan sebuah perhitungan matematis lengkap yang menggambarkan hubungan antar listrik dan
kemagnetan.
 https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF-
8&p=youtobe+percobaan+orsted&type=E211ID1406G0#id=2&vid=c512b385e98fb6cb1c19d0015317f13f&actio
n=click
 https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF-
8&p=youtobe+percobaan+orsted&type=E211ID1406G0#id=1&vid=e89435507e94724f43a8e5b535cc56a9&acti
on=view
 Hubungan antara arah medan dan arah arus diberikan pada kaidah tangan kanan : Ketika sebuah kawat
digenggam dengan tangan kanan dengan cara bahwa ibu jari menandakan arah arus, gambar kawat melingkar
dalam pengertian yang sama sebagai medan magnet.
 Magnitudo B pada medan magnet di titik dekat kawat arus pembawa yang sangat panjang sepadan dengan dengan arus I dan
sebaliknya berbandingan tegaklurus dengan jarak r dari titik ke kawat.
 Dirumuskan dengan:
 Dimana k adalah konstanta perbandingan; I adalah arus (ampere); dan B adalah kuat medan magnet (tesla)
� = 2�10−7
� =
�0
2�
Dimana �0 = 4�10−7
��/�, sehingga
� =
�0�
2��
�0 adalah permeabilitas
Ungkapan yang benar sebuah kawat bundar: � =
�0��
2�
Arah gaya magnet pada sebuah arus adalah tegak lurus baik terhadap medan magnet maupun terhadap arus; Hal itu didapat dengan
menggunakan kaidah tangan kanan. Jari telunjuk di tangan kanan sebagai penunjuk arah arus, sementara jari tengah sebagai
penunjuk arah medan. Kemudian ibu jari sebagai penunjuk arah gaya.
� = �
�
�
GAYA LORENTZ
 Magnet tidak hanya melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat melakukan gaya
pada arus listrik. Jika kawat yang dialiri arus listrik ditempatkan dalam medan magnet,
maka kawat tersebut mendapat gaya dari magnet.
 Besar dan arah gaya yang dialami kawat yang dialiri arus listrik dalam medan magnet
diberikan oleh hukum Lorentz
F = I L ´ B
Dimana: F gaya yang dilami kawat berarus listrik (N),
I besar arus listrik (A),
B adalah vektor medan magnet (T)
L vector panjang kawat yang dikenai medan magnet (m).
F, L, dan B adalah besaran vektor
Gambar 1. Arah gaya Lorentz tegak lurus bidang yang dibentuk oleh vector L
dan vector B
GAYA LORENTZ
q Besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat berarus listrik dapat ditulis:
F = ILB sinq
q Kita dapat mendemonstrasikan dengan mudah gaya Lorentz menggunakan sebuah magnet permanen
bentuk U atau dua magnet permanen batang, sebuah baterei, dan kabel yang bisa diluruskan tetapi
mudah dibengkokkan.
Gambar 2. Medan magnet melakukan gaya pada kawat yang dialiri arus listrik. Arah gaya
ditentukan oleh arah medan dan arah arus listrik.
§ Jika saklar ditutup maka kabel di antara dua kaki magnet yang semula lurus
menjadi bengkok.
§ Jika hubungan kabel ke kutub baterai ditukar maka arah belokan kabel terbalik.
Belokan kabel disebabkan adanya gaya yang bekerja pada kabel ketika arus mengalir.
Gaya itulah yang merupakan gaya Lorentz.
§ Kita dapat mengembangkan eskperimen dengan menggunakan sejumlah baterei.
Makin banyak baterai yang digunakan maka arus listrik yang mengalir makin besar sehingga
gaya Lorentz masin besar.
§ Akibatnya, kabel membelok makin besar. Jika kita hanya memiliki satu baterei maka kita dapat mengubah
arus dengan memasang sebuah potensiometer dalam rangkian.
GAYA LORENTZ PADA MUATAN YANG BERGERAK
q Kita sudah tahu bahwa muatan yang bergerak menghasilkan arus listrik bukan?
Dengan demikian, muatan yang bergerak dalam medan magnet juga mengalami gaya
Lorentz karena muatan tersebut menghasilkan arus listrik.
q Pada dasarnya, gaya Lorentz pada kawat yang dialiri arus sama dengan superposisi
(penjumlahan) gaya Lorentz pada semua muatan listrik yang sedang mengalir dalam
kawat dan yang merasakan medan magnet.
q Jadi, yang lebih mendasar, gaya Lorentz adalah gaya yang dilakukan oleh medan
magnet pada muatan listrik yang sedang bergerak.
q Kita dapat menurunkan persamaan gaya Lorentz untuk muatan yang bergerak dari persamaan gaya
Lorentz untuk arus pada kawat.
 Jika bagian kawat yang dikenai medan magnet adalah DL maka gaya Lorentz yang
dihasilkan adalah:
r r r
F = IDL ´ B
Karena:
F = qv ´ B
Gambar 3. Lintasan muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet mengalami pembelokan akibat gaya
Lorentz. Muatan positif dan negatif membelok ke arah yang berlawanan. Jika medan magnet pada percobaan
ini mengarah dari kertas ke wajah kalian,yang manakah lintasan partikel bermuatan positif dan yang manakah
yang bermuatan negatif? Bisakah Anda jelaskan apa penyebab lintasan biru tidak berimpit dan lintasan merah
tidak berimpit padahal jenis partikel yang membentuk lintasan merah dan jenis partikel yang membentuk
lintsan biru adalah sama.
q Dari Persamaan Lorentz untuk muatan bergerak , F=qvxB, bahwa arah gaya lorentz selalu tegak
lurus vektor medan dan tegak lurus vector kecepatan, dan ditentukan oleh tanda muatan.
Dengan arah seperti itu maka, jika ada muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet
maka muatan tersebut selalu membelok dalam arah tegak lurus arah gerak pada saat itu.
Akibatnya, lintasan muatan menjadi melengkung, seperti diilustrasikan pada Gambar 3.
q Ada dua arah lengkungan yang mungkin terjadi dan semata-mata ditentukan oleh jenis
muatan listrik. Muatan listrik yang berbeda tanda akan melengkung dalam arah yang berbeda.
PEMBELOKKAN LINTASAN MUATAN DALAM MEDAN MAGNET
 Pada benda yang bergerak melingkar, selalu bekerja gaya ke arah pusat lingkaran,
sedangkan arah gerak selalu menyinggung lintasan (tegak lurus gaya).
 Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa lintasan muatan yang masuk dalam medan
magnet dalam arah tegak lurus membentuk lintasan lingkaran (Gambar 4).
 Karena lintasan berbentuk lingkaran maka pada muatan ada gaya sentripetal sebesar
� =
��2
�
��� =
��2
�
� =
���
�
Jadi, jika laju dan muatan partikel diketahui
maka dengan mengukur jari-jari lintasan, kita
dapat menentukan massa partikel.
Gambar 4. Massa atom dapat ditentukan berdasarkan jari-jari lintasan dalam
medan magnet. Tanda silang artinya medan magnet berarah ke belakang
menembus kertas
SPEKTROMETER MASSA
 Spektrometer massa adalah alat yang dapat menentukan massa atom dengan teliti. Alat ini
memanfaatkan prinsip gaya Lorentz.
 Atom yang akan diukur massanya mula-mula diionisasi sehingga bermuatan positif. Ion
tersebut ditembakkan dalam medan magnet yang diketahui besarnya. Jika laju ion dapat
ditentukan maka masa atom dapat dihitung berdasarkan pengukuran jari-jari lintasannya.
A. Selektron Kecepatan
 Agar massa atom dapat dihitung maka laju ion harus diketahui terlebih dahulu. Bagaimana cara menentukan
laju ion dengan mudah? Cara yang mudah adalah menggunakan selektor kecepatan.
 Selektor kecepatan memanfaatkan gaya listrik dan gaya magnet. Medan magnet dan medan listrik dibangkitkan
dalam suatu ruang dalam arah yang saling tegak lurus.
q Gambar 5. adalah ilustrasi selektror kecepatan untuk partikel bermuatan listrik. Partikel bermuatan
ditembakkan masuk ke dalam ruangan yang mengandung dua medan tersebut. Baik medan listrik
maupun medan magnet masing-masing melakukan gaya pada partikel.
i. Gaya yang dilakukan medan listrik = q E
ii. Gaya yang dilakukan medan magnet = q v B
q Besar medan listrik dan medan magnet diatur sedemikian rupa sehingga ke dua gaya tersebut persis sama
besar dan berlawanan arah. Dalam keadaan demikian, partikel tidak mengalami pembelokkan. Jadi, agar
lintasan partikel lurus maka harus terpenuhi
q E = q v B atau � =
�
�
Gambar 5. Dalam selektor kecepatan, medan listrik dan medan magnet menarik
partikel dalam arah berlawanan. Hanya partikel yang ditarik dalam arah berlawanan
dengan gaya yang sama besar yang bergerak dalam garis lurus.
B. SPEKTROMETER MASSA LENGKAP
§ Spektrometer massa yang lengkap mengandung selektron kecepatan (yang mengandung medan listrik dan
medan magnet yang berarah tegak lurus) dan ruang pembelokan yang mengandung medan magnet saja.
§ Selektron kecepatan memilih partikel dengan laju tertentu saja yang memasuki ruang pembelokan. Di ruang
pembelokan, jari-jari lintasan partikel diukur sehingga berdasarkan informsi laju yang dihasilkan oleh selektron
kecepatan dan dengan mengukur jari-jari lintasan, maka massa atom dapat ditentukan dengan mudah.
Berdasarkan gambar 5, laju partikel lolos: � =
�
�1
Dengan E kuat medan listrik pada Selektor kecepatan dan B1 kuat medan magnet pada selektor
kecepatan. Atom membelok pada ruang pembelokan sehingga massanya memenuhi: � =
�1�2
�
�
Dengan B2 kuat medan magnet pada ruang pembelokan, r jari-jari lintasan ataom pada ruang
pembelokan, dan q muatan atom.
MASSA ISOTOP
 Spektrometer massa merupakan alat yang sangat teliti. Alat ini mampu mengukur massa
atom hingga perbedaan satu proton atau satu neutron.
 Isotop adalah atom yang dalam intinya memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah
neutron berbeda.
 Jadi, isotop hanya berbeda dalam jumlah neutron tetapi jumlah proton maupun jumlah
elektron sama. Apabila dilewatkan pada spektrometer massa maka isotop yang berbeda
memiliki jari-jari lintasan yang sedikit berbeda.
 Apabila diamati dengan teliti hasil yang terekam pada film spektrometer mass, dipeoleh pola
seperti pada Gambar 6.
KEMAGNETAN.pdf

More Related Content

Similar to KEMAGNETAN.pdf

Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Yuli Siregar
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
MATERI KEMAGNETAN FIX 2324.ppt
MATERI KEMAGNETAN FIX 2324.pptMATERI KEMAGNETAN FIX 2324.ppt
MATERI KEMAGNETAN FIX 2324.pptmohamad husein
 
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...Nadhira Tasya
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vMarianaRohi
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnetprihase
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetikauliarika
 
Teori Kemagnetan
Teori KemagnetanTeori Kemagnetan
Teori KemagnetanAchmad Reza
 
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1arismanna
 

Similar to KEMAGNETAN.pdf (20)

Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
8. faraday
8. faraday8. faraday
8. faraday
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnet
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
MATERI KEMAGNETAN FIX.ppt
MATERI KEMAGNETAN FIX.pptMATERI KEMAGNETAN FIX.ppt
MATERI KEMAGNETAN FIX.ppt
 
MATERI KEMAGNETAN FIX 2324.ppt
MATERI KEMAGNETAN FIX 2324.pptMATERI KEMAGNETAN FIX 2324.ppt
MATERI KEMAGNETAN FIX 2324.ppt
 
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
Fisika Kelas 12 Bab 3: Medan Magnetik Oleh Annisa Ayu D, Nabilah Putri Salsab...
 
Gaya Magnet
Gaya MagnetGaya Magnet
Gaya Magnet
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetik
 
Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]
 
Teori Kemagnetan
Teori KemagnetanTeori Kemagnetan
Teori Kemagnetan
 
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
 
Tugas ppa
Tugas ppaTugas ppa
Tugas ppa
 
Tugas ppa
Tugas ppaTugas ppa
Tugas ppa
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

KEMAGNETAN.pdf

  • 2. PENDAHULUAN  Kemagnetan merupakan dasar pokok gaya, terutama yang berhubungan dengan listrik  Karena adanya kemunculan benda magnetic, beberapa contoh efek magnetic telah diketahui sejak zaman dahulu kala. Akan tetapi, gejala elektromagnetik penting mengadakan kontak antara listrik dan kemagnetan yang dikembangkan hanya pada abad ke-19.  Buktinya, semua perangkat digunakan dalam pembangkitan komersial dan distribusi listrik , seperti generator, transformator, dan motor, yang berdasar pada prisip elektromagnetik yang dikembangkan antara tahun 1820 dan tahun 1831  Tahun 1873 Maxwell menunjukkan perhitungan bahwa prinsip-prinsip itu termasuk gelombang medan magnet dan listrik yang keadaannya tunggal menyebar dengan melintas pada kecepatan cahaya.  Demikianlah prinsip elektromagnetik merupakan dasar teknologi kita , dan pemahaman kita mengenai sifat dasar cahaya dan bentuk lain dari radiasi gelombang elektromagnetik.
  • 3. MAGNET  Sifat kemagnetan dapat dilihat dari kedua kutub magnet yang berlawanan, yaitu kutub utara dan kutub selatan magnet.  Apabila kedua kutub itu didekatkan maka akan terjadi saling tarik menarik, sebaliknya apabila dua kutub sejenis ( misal kutub utara dengan kutub utara lagi ) maka akan terjadi saling tolak –menolak. Hal tersebut seanalog dengan sifat kedua muatan listrik yaitu positf dan negative.  Sifat magnet yang lainnya, yaitu memisahkan kutub utara dan selatan pada magnet panjang dengan membelahnya menjadi dua, kita mendapati bahwa kutub utara dan selatan dengan segera muncul pada ujung yang dipatahkan, maka tiap bagian sisanya menjadi magnet utuh dengan kedua kutubnya utara dan selatan.  Buktinya, tidak menjadi masalah bagaimana banyaknya potongan magnet yang dipatahkan, tiap potongan memiliki kutub utara dan selatan yang sama kuatnya
  • 4.  Sebuah medan magnet B dapat didefinisikan pada cara yang sama sebagaimana kita mendefinisikan medan listrik E.  Mengingat Magnet listrik pada berbagai titik di ruang merupakan gaya yang system muatannya akan mendesak pada satu kesatuan muatan listrik positif yang ditempatkan di titik tersebut.  Demikian juga, medan magnet pada berbagai titik di ruang merupakan gaya yang system muatannya akan ( misalnya sepotong magnet ) akan mendesak pada satu unit kutub utara magnet yang dtempatkan pada titik tersebut.  Semenjak kutub terisolasi tidak eksis, kita harus menggunakan jarum compas untuk mengukur medan.
  • 5. CARA MEMBUAT MAGNET  Menggosok  Induksi  Elektromagnet (mengaliri listrik)  Mari kita lihat video sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=eglfcRQcxfU
  • 6. MEDAN MAGNET  Silahkan disimak video berikut ini: https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF- 8&p=youtobekutub+magnet+medan+magnet&type=E211ID1406G0#id=4&vid=5fb7e00516db9fad63e680eeeef2 4dc0&action=view
  • 7. BENTUK MEDAN MAGNET  Silahkan disimak video berikut ini: https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF- 8&p=youtobekutub+magnet+medan+magnet&type=E211ID1406G0#id=1&vid=74966fb07d809ea3676a769bf1f 5fa5d&action=view
  • 8. ARUS DAN MAGNETISASI  Andre Marie Amper ( 1775- 1836 ) menginvestigasikan penemuan Oersted lebih lanjut dan segera mengembangkan sebuah perhitungan matematis lengkap yang menggambarkan hubungan antar listrik dan kemagnetan.  https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF- 8&p=youtobe+percobaan+orsted&type=E211ID1406G0#id=2&vid=c512b385e98fb6cb1c19d0015317f13f&actio n=click  https://id.video.search.yahoo.com/search/video?fr=mcafee&ei=UTF- 8&p=youtobe+percobaan+orsted&type=E211ID1406G0#id=1&vid=e89435507e94724f43a8e5b535cc56a9&acti on=view  Hubungan antara arah medan dan arah arus diberikan pada kaidah tangan kanan : Ketika sebuah kawat digenggam dengan tangan kanan dengan cara bahwa ibu jari menandakan arah arus, gambar kawat melingkar dalam pengertian yang sama sebagai medan magnet.
  • 9.  Magnitudo B pada medan magnet di titik dekat kawat arus pembawa yang sangat panjang sepadan dengan dengan arus I dan sebaliknya berbandingan tegaklurus dengan jarak r dari titik ke kawat.  Dirumuskan dengan:  Dimana k adalah konstanta perbandingan; I adalah arus (ampere); dan B adalah kuat medan magnet (tesla) � = 2�10−7 � = �0 2� Dimana �0 = 4�10−7 ��/�, sehingga � = �0� 2�� �0 adalah permeabilitas Ungkapan yang benar sebuah kawat bundar: � = �0�� 2� Arah gaya magnet pada sebuah arus adalah tegak lurus baik terhadap medan magnet maupun terhadap arus; Hal itu didapat dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Jari telunjuk di tangan kanan sebagai penunjuk arah arus, sementara jari tengah sebagai penunjuk arah medan. Kemudian ibu jari sebagai penunjuk arah gaya. � = � � �
  • 10. GAYA LORENTZ  Magnet tidak hanya melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat melakukan gaya pada arus listrik. Jika kawat yang dialiri arus listrik ditempatkan dalam medan magnet, maka kawat tersebut mendapat gaya dari magnet.  Besar dan arah gaya yang dialami kawat yang dialiri arus listrik dalam medan magnet diberikan oleh hukum Lorentz F = I L ´ B Dimana: F gaya yang dilami kawat berarus listrik (N), I besar arus listrik (A), B adalah vektor medan magnet (T) L vector panjang kawat yang dikenai medan magnet (m). F, L, dan B adalah besaran vektor Gambar 1. Arah gaya Lorentz tegak lurus bidang yang dibentuk oleh vector L dan vector B
  • 11. GAYA LORENTZ q Besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat berarus listrik dapat ditulis: F = ILB sinq q Kita dapat mendemonstrasikan dengan mudah gaya Lorentz menggunakan sebuah magnet permanen bentuk U atau dua magnet permanen batang, sebuah baterei, dan kabel yang bisa diluruskan tetapi mudah dibengkokkan.
  • 12. Gambar 2. Medan magnet melakukan gaya pada kawat yang dialiri arus listrik. Arah gaya ditentukan oleh arah medan dan arah arus listrik.
  • 13. § Jika saklar ditutup maka kabel di antara dua kaki magnet yang semula lurus menjadi bengkok. § Jika hubungan kabel ke kutub baterai ditukar maka arah belokan kabel terbalik. Belokan kabel disebabkan adanya gaya yang bekerja pada kabel ketika arus mengalir. Gaya itulah yang merupakan gaya Lorentz. § Kita dapat mengembangkan eskperimen dengan menggunakan sejumlah baterei. Makin banyak baterai yang digunakan maka arus listrik yang mengalir makin besar sehingga gaya Lorentz masin besar. § Akibatnya, kabel membelok makin besar. Jika kita hanya memiliki satu baterei maka kita dapat mengubah arus dengan memasang sebuah potensiometer dalam rangkian.
  • 14. GAYA LORENTZ PADA MUATAN YANG BERGERAK q Kita sudah tahu bahwa muatan yang bergerak menghasilkan arus listrik bukan? Dengan demikian, muatan yang bergerak dalam medan magnet juga mengalami gaya Lorentz karena muatan tersebut menghasilkan arus listrik. q Pada dasarnya, gaya Lorentz pada kawat yang dialiri arus sama dengan superposisi (penjumlahan) gaya Lorentz pada semua muatan listrik yang sedang mengalir dalam kawat dan yang merasakan medan magnet. q Jadi, yang lebih mendasar, gaya Lorentz adalah gaya yang dilakukan oleh medan magnet pada muatan listrik yang sedang bergerak. q Kita dapat menurunkan persamaan gaya Lorentz untuk muatan yang bergerak dari persamaan gaya Lorentz untuk arus pada kawat.
  • 15.  Jika bagian kawat yang dikenai medan magnet adalah DL maka gaya Lorentz yang dihasilkan adalah: r r r F = IDL ´ B Karena:
  • 16. F = qv ´ B
  • 17. Gambar 3. Lintasan muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet mengalami pembelokan akibat gaya Lorentz. Muatan positif dan negatif membelok ke arah yang berlawanan. Jika medan magnet pada percobaan ini mengarah dari kertas ke wajah kalian,yang manakah lintasan partikel bermuatan positif dan yang manakah yang bermuatan negatif? Bisakah Anda jelaskan apa penyebab lintasan biru tidak berimpit dan lintasan merah tidak berimpit padahal jenis partikel yang membentuk lintasan merah dan jenis partikel yang membentuk lintsan biru adalah sama.
  • 18. q Dari Persamaan Lorentz untuk muatan bergerak , F=qvxB, bahwa arah gaya lorentz selalu tegak lurus vektor medan dan tegak lurus vector kecepatan, dan ditentukan oleh tanda muatan. Dengan arah seperti itu maka, jika ada muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet maka muatan tersebut selalu membelok dalam arah tegak lurus arah gerak pada saat itu. Akibatnya, lintasan muatan menjadi melengkung, seperti diilustrasikan pada Gambar 3. q Ada dua arah lengkungan yang mungkin terjadi dan semata-mata ditentukan oleh jenis muatan listrik. Muatan listrik yang berbeda tanda akan melengkung dalam arah yang berbeda.
  • 19. PEMBELOKKAN LINTASAN MUATAN DALAM MEDAN MAGNET  Pada benda yang bergerak melingkar, selalu bekerja gaya ke arah pusat lingkaran, sedangkan arah gerak selalu menyinggung lintasan (tegak lurus gaya).  Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa lintasan muatan yang masuk dalam medan magnet dalam arah tegak lurus membentuk lintasan lingkaran (Gambar 4).  Karena lintasan berbentuk lingkaran maka pada muatan ada gaya sentripetal sebesar � = ��2 � ��� = ��2 � � = ��� � Jadi, jika laju dan muatan partikel diketahui maka dengan mengukur jari-jari lintasan, kita dapat menentukan massa partikel. Gambar 4. Massa atom dapat ditentukan berdasarkan jari-jari lintasan dalam medan magnet. Tanda silang artinya medan magnet berarah ke belakang menembus kertas
  • 20. SPEKTROMETER MASSA  Spektrometer massa adalah alat yang dapat menentukan massa atom dengan teliti. Alat ini memanfaatkan prinsip gaya Lorentz.  Atom yang akan diukur massanya mula-mula diionisasi sehingga bermuatan positif. Ion tersebut ditembakkan dalam medan magnet yang diketahui besarnya. Jika laju ion dapat ditentukan maka masa atom dapat dihitung berdasarkan pengukuran jari-jari lintasannya. A. Selektron Kecepatan  Agar massa atom dapat dihitung maka laju ion harus diketahui terlebih dahulu. Bagaimana cara menentukan laju ion dengan mudah? Cara yang mudah adalah menggunakan selektor kecepatan.  Selektor kecepatan memanfaatkan gaya listrik dan gaya magnet. Medan magnet dan medan listrik dibangkitkan dalam suatu ruang dalam arah yang saling tegak lurus.
  • 21. q Gambar 5. adalah ilustrasi selektror kecepatan untuk partikel bermuatan listrik. Partikel bermuatan ditembakkan masuk ke dalam ruangan yang mengandung dua medan tersebut. Baik medan listrik maupun medan magnet masing-masing melakukan gaya pada partikel. i. Gaya yang dilakukan medan listrik = q E ii. Gaya yang dilakukan medan magnet = q v B q Besar medan listrik dan medan magnet diatur sedemikian rupa sehingga ke dua gaya tersebut persis sama besar dan berlawanan arah. Dalam keadaan demikian, partikel tidak mengalami pembelokkan. Jadi, agar lintasan partikel lurus maka harus terpenuhi q E = q v B atau � = � � Gambar 5. Dalam selektor kecepatan, medan listrik dan medan magnet menarik partikel dalam arah berlawanan. Hanya partikel yang ditarik dalam arah berlawanan dengan gaya yang sama besar yang bergerak dalam garis lurus.
  • 22. B. SPEKTROMETER MASSA LENGKAP § Spektrometer massa yang lengkap mengandung selektron kecepatan (yang mengandung medan listrik dan medan magnet yang berarah tegak lurus) dan ruang pembelokan yang mengandung medan magnet saja. § Selektron kecepatan memilih partikel dengan laju tertentu saja yang memasuki ruang pembelokan. Di ruang pembelokan, jari-jari lintasan partikel diukur sehingga berdasarkan informsi laju yang dihasilkan oleh selektron kecepatan dan dengan mengukur jari-jari lintasan, maka massa atom dapat ditentukan dengan mudah.
  • 23. Berdasarkan gambar 5, laju partikel lolos: � = � �1 Dengan E kuat medan listrik pada Selektor kecepatan dan B1 kuat medan magnet pada selektor kecepatan. Atom membelok pada ruang pembelokan sehingga massanya memenuhi: � = �1�2 � � Dengan B2 kuat medan magnet pada ruang pembelokan, r jari-jari lintasan ataom pada ruang pembelokan, dan q muatan atom.
  • 24. MASSA ISOTOP  Spektrometer massa merupakan alat yang sangat teliti. Alat ini mampu mengukur massa atom hingga perbedaan satu proton atau satu neutron.  Isotop adalah atom yang dalam intinya memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron berbeda.  Jadi, isotop hanya berbeda dalam jumlah neutron tetapi jumlah proton maupun jumlah elektron sama. Apabila dilewatkan pada spektrometer massa maka isotop yang berbeda memiliki jari-jari lintasan yang sedikit berbeda.  Apabila diamati dengan teliti hasil yang terekam pada film spektrometer mass, dipeoleh pola seperti pada Gambar 6.