SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
 Kaidah tangan kanan untuk mengetahui arah
medan magnet
Simulasi
Apabila kita menggenggam tangan kanan ibu
jari sebagai arah arus listrik sedang keempat
jari yang lain merupakan arah medan magnet
Keterangan :
Hukum Biot-Savart
“Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang garis-garis
gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di
sekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya
magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan”
Hukum Biot-Savart
Apabila sebuah jarum kompas ditempatkan disekitar kawat
berarus ( lihat gambar), maka jarum kompas akan mengarah
sedemikian sehinga selalu mengikuti arah medan magnet
Hukum Biot-Savart
Hukum Biot-Savart
Hukum Biot-Savart
Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus
listrik disebut induksi magnet (B). Besar Induksi maget
(B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :
 Berbanding lurus dengan arus listrik (I)
 Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat
penghantar (ℓ)
 Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik
itu ke elemen kawat penghantar
 Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus
dan garis penghubung titik itu ke elemen kawat
penghantar
Hukum Biot-Savart
Secara matematis untuk menentukan besarnya medan magnet
disekitar kawat berarus listrik adalah:
Keterangan:
dB = perubahan medan magnet dalam tesla ( T )
k =
μo = permeabilitas ruang hampa =
i = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
dl = perubahan elemen panjang
dalam meter (m)
θ = Sudut antara elemen berarus dengan jarak
ke titik yang ditentukan besar medan
magnetiknya
r = Jarak titik P ke elemen panjang
dalam meter (m)
 4/o
Medan Magnet di Sekitar Kawat
Lurus
 Besarnya B dipengaruhi oleh besarnya kuat arus
listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat.
Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan
magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat
semakin kecil kuat medan magnetnya.
 Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart
maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat
berarus listrik dirumuskan dengan :
Keterangan
 B = Medan magnet dalam tesla ( T )
 μo = permeabilitas ruang hampa =
 I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
Simulasi
Medan Magnet di Sekitar Kawat
Melingkar
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat
melingkar berarus listrik dapat ditentukan
dengan rumus : (induksi di titik P)
Rumus untuk mencari r (jari jari lingkaran) :
Medan Magnet di Sekitar Kawat
Melingkar
 Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat
dihitung
 B = Medan magnet dalam tesla ( T )
 μo = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m
 I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
= jari-jari lingkaran yang dibuat
Medan Magnet pada Solenoida
Sebuah kawat dibentuk seperti
spiral yang selanjutnya
disebut kumparan , apabila
dialiri arus listrik maka akan
berfungsi seperti magnet
batang. Kumparan ini
disebut dengan Solenoida.
Besarnya medan magnet di
ujung Solenida (titik P) dapat
dihitung:
Besarnya medan magnet disumbu
pusat (titik O) Solenoida dapat
dihitung :
Simulasi
Toroida
Toroida adalah sebuah solenoida yang dilengkungkan
sehingga berbentuk lingkaran kumparan.
Pada gambar anda anak panah merah
adalah arah arus sedang tanda panah
biru arah medan magnet.
Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida (
pada titik-titik yang berada pada garis lingkaran
merah ) dapat dihitung
Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah Toroida
dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Toroida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida
dengan satuan meter ( m )
a = ½ ( R1 + R2 )
Toroida
GAYA LORENTZ
Dalam fisika, gaya Lorentz adalah
gaya yang ditimbulkan oleh medan
elektromagnetik akibat menerima
atau partikel bermuatan arus listrik.
Gaya Lorentz
EqFE 
BvqF B 
)BvE(qBvqEqFFF BE 
Gaya akibat medan listrik E :
Gaya akibat medan magnetik B :
Gaya akibat medan listrik E dan magnetik B (Gaya Lorentz):
• Gaya searah atau berlawanan arah dengan medan listrik tergantung pada muatan q
• Gaya tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh vektor v dan B  perkalian vektor
NB a)B,v(sinBvqBvqF 
GAYA LORENTZ
GAYA PADA KAWAT BERARUS
iLBvB
v
L
i90sinqvBF
v
L
iitq
v
L
t
t
q
i
o


BLiFB 
 MOMEN GAYA PADA KUMPARAN ARUS
iBAibBaRF
ibBiLBF
aRbL



BNiA
)iBA(NN


Jumlah lilitan N :
 = momen dipole magnetik dari kumparan
 Prinsip Kerja Motor Listrik
• Medan magnetik yang digunakan dihasilkan dari magnit batang
• Arus listrik dilewatkan melalui kumparan
• Pada saat arah arus seperti terlihat pada gambar momen gaya
yang terjadi akan memutar kumparan searah jarum jam
• Setelah berputar 180 o , maka arah arus menjadi berlawanan arah
dengan arah semula sehingga kumparan akan berputar kembali
ketempat semula
 Prinsip Kerja Motor Listrik
• Sebuah alat yang disebut komutator akan membalikkan arah arus
sehingga kumparan akan berputar dengan arah semula. Akibatnya
kumparan akan memutar poros secara terus menerus dalam arah
yang sama.
• Jadi pada motor listrik energi listrik (berupa arus listrik) diubah
menjadi energi mekanik (berupa batang poros yang berputar)
Kesimpulan
1. Medan magnet yang terdapat di induksi listrik pada
kawat penghantar ditemukan oleh Hans Christian
Oestred tahun 1820.
2. Arah medan magnetik induksi dapat ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan kanan, dimana
jempol menunjukkan arus (I) dan keempat jari lainnya
menunjukkan medan magnet
3. Rumus hukum Biot-Savart
Kesimpulan
4. Besar medan magnetik di :
a. Kawat Lurus
b. Kawat Melingkar
Kesimpulan
4. Besar medan magnetik di :
c. Kawat Solenoida
d. Kawat Toroida
Kesimpulan
5. Rumus Gaya Lorentz
6. Momen Gaya pada Gaya Lorentz
iLBF 
iBA
Thank You
for
Attention

More Related Content

What's hot

Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanSMA Negeri 9 KERINCI
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometriEdi B Mulyana
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
Fluks listrik dan hukum gauss
Fluks listrik dan hukum gaussFluks listrik dan hukum gauss
Fluks listrik dan hukum gausszendeling
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Satria Wijaya
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensialFKIP UHO
 

What's hot (20)

Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometri
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
Fluks listrik dan hukum gauss
Fluks listrik dan hukum gaussFluks listrik dan hukum gauss
Fluks listrik dan hukum gauss
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
4 hukum gauss
4  hukum gauss4  hukum gauss
4 hukum gauss
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensial
 

Similar to MAGNET

Hukum biot savart
Hukum biot savartHukum biot savart
Hukum biot savartWes Karni
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Al Frilantika
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmuliani7
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnetprihase
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikkemenag
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan ElektronikIPA 2014
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaanasrul ah
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxasani3
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanWa Ode Aisyah Aisyah
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfssuser6a8634
 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetikemri3
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Sinta Novita
 

Similar to MAGNET (20)

Hukum biot savart
Hukum biot savartHukum biot savart
Hukum biot savart
 
9 Medan Magnet
9 Medan Magnet9 Medan Magnet
9 Medan Magnet
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
GAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsxGAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsx
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
MEDAN MAGNET 1.pptx
MEDAN MAGNET 1.pptxMEDAN MAGNET 1.pptx
MEDAN MAGNET 1.pptx
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetik
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

MAGNET

  • 1.
  • 2.  Kaidah tangan kanan untuk mengetahui arah medan magnet
  • 3. Simulasi Apabila kita menggenggam tangan kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat jari yang lain merupakan arah medan magnet Keterangan :
  • 4.
  • 5. Hukum Biot-Savart “Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan”
  • 6. Hukum Biot-Savart Apabila sebuah jarum kompas ditempatkan disekitar kawat berarus ( lihat gambar), maka jarum kompas akan mengarah sedemikian sehinga selalu mengikuti arah medan magnet
  • 9. Hukum Biot-Savart Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus listrik disebut induksi magnet (B). Besar Induksi maget (B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :  Berbanding lurus dengan arus listrik (I)  Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat penghantar (ℓ)  Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat penghantar  Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung titik itu ke elemen kawat penghantar
  • 10. Hukum Biot-Savart Secara matematis untuk menentukan besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik adalah: Keterangan: dB = perubahan medan magnet dalam tesla ( T ) k = μo = permeabilitas ruang hampa = i = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) dl = perubahan elemen panjang dalam meter (m) θ = Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang ditentukan besar medan magnetiknya r = Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)  4/o
  • 11. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus  Besarnya B dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya.  Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat berarus listrik dirumuskan dengan :
  • 12. Keterangan  B = Medan magnet dalam tesla ( T )  μo = permeabilitas ruang hampa =  I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )  a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
  • 14. Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan dengan rumus : (induksi di titik P) Rumus untuk mencari r (jari jari lingkaran) :
  • 15. Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar  Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat dihitung  B = Medan magnet dalam tesla ( T )  μo = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m  I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )  a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m) = jari-jari lingkaran yang dibuat
  • 16. Medan Magnet pada Solenoida Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan , apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang. Kumparan ini disebut dengan Solenoida. Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat dihitung: Besarnya medan magnet disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung :
  • 18. Toroida Toroida adalah sebuah solenoida yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran kumparan. Pada gambar anda anak panah merah adalah arah arus sedang tanda panah biru arah medan magnet.
  • 19. Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida ( pada titik-titik yang berada pada garis lingkaran merah ) dapat dihitung Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah Toroida dalam tesla ( T ) N = jumlah lilitan pada Toroida dalam lilitan I = kuat arus listrik dalam ampere ( A ) a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter ( m ) a = ½ ( R1 + R2 ) Toroida
  • 20. GAYA LORENTZ Dalam fisika, gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh medan elektromagnetik akibat menerima atau partikel bermuatan arus listrik.
  • 22. EqFE  BvqF B  )BvE(qBvqEqFFF BE  Gaya akibat medan listrik E : Gaya akibat medan magnetik B : Gaya akibat medan listrik E dan magnetik B (Gaya Lorentz): • Gaya searah atau berlawanan arah dengan medan listrik tergantung pada muatan q • Gaya tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh vektor v dan B  perkalian vektor NB a)B,v(sinBvqBvqF  GAYA LORENTZ
  • 23. GAYA PADA KAWAT BERARUS iLBvB v L i90sinqvBF v L iitq v L t t q i o   BLiFB 
  • 24.
  • 25.
  • 26.  MOMEN GAYA PADA KUMPARAN ARUS iBAibBaRF ibBiLBF aRbL    BNiA )iBA(NN   Jumlah lilitan N :  = momen dipole magnetik dari kumparan
  • 27.  Prinsip Kerja Motor Listrik • Medan magnetik yang digunakan dihasilkan dari magnit batang • Arus listrik dilewatkan melalui kumparan • Pada saat arah arus seperti terlihat pada gambar momen gaya yang terjadi akan memutar kumparan searah jarum jam • Setelah berputar 180 o , maka arah arus menjadi berlawanan arah dengan arah semula sehingga kumparan akan berputar kembali ketempat semula
  • 28.  Prinsip Kerja Motor Listrik • Sebuah alat yang disebut komutator akan membalikkan arah arus sehingga kumparan akan berputar dengan arah semula. Akibatnya kumparan akan memutar poros secara terus menerus dalam arah yang sama. • Jadi pada motor listrik energi listrik (berupa arus listrik) diubah menjadi energi mekanik (berupa batang poros yang berputar)
  • 29.
  • 30. Kesimpulan 1. Medan magnet yang terdapat di induksi listrik pada kawat penghantar ditemukan oleh Hans Christian Oestred tahun 1820. 2. Arah medan magnetik induksi dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan, dimana jempol menunjukkan arus (I) dan keempat jari lainnya menunjukkan medan magnet 3. Rumus hukum Biot-Savart
  • 31. Kesimpulan 4. Besar medan magnetik di : a. Kawat Lurus b. Kawat Melingkar
  • 32. Kesimpulan 4. Besar medan magnetik di : c. Kawat Solenoida d. Kawat Toroida
  • 33. Kesimpulan 5. Rumus Gaya Lorentz 6. Momen Gaya pada Gaya Lorentz iLBF  iBA