SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG
Paper
Untuk memenuhi Tugas
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
Disusun Oleh : Jemmy Esrom Serang
NIM : 55516120030
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Program Studi Magister Akuntansi
FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
Tanggapi dan Jawab Forum minggu ini dengan baik dan benar
Menurut saudara apa dampak perkembangan TI seperti dalam implementasi eXtensible
Bussiness Reporting Language (XBRL) berbasis web pada suatu perusahaan, berikan
contoh implementasinya pada perusahaan saudara atau contoh lain yang saudara ketahui.
Selamat menjawab Forum.
JAWABAN
Berikut tanggapan saya terkait forum minggu ini
Extensible Bisnis Reporting Language (XBRL) merupakan bahasa berbasis XML yang
menyediakan solusi yang efektif untuk persiapan, presentasi dan pertukaran Standar Pelaporan
Keuangan Internasional. XBRL - Extensible Bisnis Reporting Language - adalah kerangka kerja
kolaboratif yang dikembangkan untuk menciptakan terstandarisasi dan disesuaikan dengan
representasi digital dari laporan keuangan, pajak dan laporan bisnis lainnya secara rinci dan
ringkas dan data ekstrak. Pada tanggal 16 Maret 2005, SEC (Komisi Sekuritas Amerika Serikat)
mengeluarkan Peraturan Final 33-8529 yang mendorong pendaftar secara sukarela untuk
mengajukan tag informasi laporan keuangan pada Sistem pelaporan EDGAR dengan format
XBRL. Ini menandakan bahwa Amerika Serika bersiap untuk menukar format pelaporan
keuangannya kedalam format XBRL. Di Indonesia sendiri, BAPEPAM-LK tengah melakukan
pengkajian dan berencana mengadopsi XBRL dua tahun kedepan.
XBRL termasuk kedalam penyajian data keuangan interaktif. Salah satu penggunaan XBRL
adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan.
Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi tersebut
menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep tersebut
dan makna semantik lainnya. XBRL menggunakan sintaks XML serta teknologi berbasis XML
lainnya seperti XML Schema, XLink, XPath, Namespace, dll untuk menjelaskan pengertian
semantiknya. Spesifikasi XBRL dikembangkan dan dipublikasikan oleh XBRL International, Inc.
(XII).
KEUNTUNGAN XBRL
Menurut Gomaa, Markelevich, Shaw (2011), manfaat dari XBRL adalah memudahkan untuk
menerapkan teknik analisis keuangan, seperti analisis rasio guna membandingkan perusahaan atau
kinerja perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda dalam proses yang jauh lebih mudah
daripada dengan laporan keuangan (non-interaktif) yang dihasilkan secara tradisional. Sedangkan
menurut BAPEPAM-LK, secara umum, manfaat XBRL adalah :
1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena
mengimplementasikan : (a) Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan
informasi dan data yang 'comparable' dan mudah untuk dianalisis, (b)Validasi secara
otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input.
2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena XBRL
dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan : PDF, HTML, Excel, TXT, dll.
3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional,
karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar negeri
dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan perbandingan
dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.
4. Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor.
Beberapa manfaat potensial praktis mengadopsi XBRL juga disampaikan oleh Cohen, Schiavina
and Servais (2005) yang meliputi :
1. Peningkatan pertukaran dalam dan antara organisasi.
2. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas pelaporan bisnis dan
yang mendasari proses.
3. Peningkatan kontrol lingkungan, mengurangi manipulasi data (baik dalam arti tidak
bersalah tetapi tidak efektif dan dalam arti lebih jahat).
4. Memfasilitasi perpindahan ke paperless pelaporan bisnis.
5. Membantu organisasi menyesuaikan diri dengan metode expanding industry-acceptance.
6. Didukung oleh vendor perangkat lunak utama yang memungkinkan fungsionalitas baru dan
efisiensi.
7. Peningkatan pembandingan dan analisis pelaporan informasi beberapa perusahaan bisnis.
XBRL dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor bisnis, seperti perusahan, pemerintahan, bursa
efek, perbankan, perusahaan asuransi dan lain sebagainya. Serta memungkinkan pertukaran
informasi keuangan satu perusahaan dan perusahaan lainnya diseluruh dunia. Maka dari itu, XBRL
dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh sektor
bisnis yang menggunakan XBRL:
XBRL dapat digunakan dalam berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, jasa,
maupun dagang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat yang diperoleh perusahaan
dengan menggunakan XBRL adalah dapat menghemat biaya dan hemat waktu. Hal ini disebabkan
XBRL dapat melakukan pengetikan ulang data atau tugas-tugas manual yang memakan waktu.
Akan tetapi, tidak semua vendor penyedia software akuntansi yang biasa digunakan oleh
perusahaan comfortable dengan XBRL. Maka dari itu untuk menerapkan XBRL perusahaan harus
mengdiskusikannya terlebih dahulu. Saat ini seiring perkembangan XBRL para vendor perangkat
lunak akuntansi mulai mengembangkan dan meng¬-upgrade sistemnya agar comfortable dengan
XBRL. Manfaat lainnya yang diperoleh perusahaan yang menggunakan XBRL adalah sebagai
berikut:
1. Dapat menghasilkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh devisi maupun anak
perusahaan dengan cepat dan handal
2. Meningkatkan keakurasian dan kehandalan data keuangan
3. Memberi kemudahan untuk melakukan analisis, peramalan, dan pengambilan keputusan.
Dan kemudahan dalam melakukan pengumpulan, penyusunan, dan penyimpanan data
4. Membantu pengambilan keputusan bisnis lebih cepat dan efisien
5. Membuat komunikasi antara perusahaan melalui internet dengan investor lebih efektif
6. Data keuangan dapat disajikan lebih transfaran dan mudah digunakan
7. Menyerderhanakan proses dan mengurangi biaya yang ada dalam peraturan pelaporan
pajak dan otoritas lainnya
8. Memungkinkan interaksi yang lebih tinggi dengan pihak rekanan, bank dan regulator
9. Dapat menghindari sistem perangkat lunak yang sulit dan berbayar
Contoh Kasus Penerapan XBRL
Seperti yang kita ketahui Amerika Serikat melalui AICPA (American Institute of Certified
Public Accountans) merupakan negara yang pertama kali memperkenalkan dan mengembangkan
XBRL. Tujuan utamanya adalah untuk menyokong pelaksanaan pelaporan bisnis dan keuangan
berbasis XML. Berdasarkan penelitian disana ternyata XBRL sudah efektif dalam membantu
investor untuk mengambil keputusan investasi. Data yang diterbitkan oleh perusahaan di Amerika
yang dihasilkan dan dikumpulkan dalam format XML digital terbukti memiliki kualitas yang
tinggi dan juga memiliki interoperabilitas.
Sistem pelaporan keuangan dengan XBRL terbukti banyak memberikan keuntungan bagi para
pengguna laporan keuangan. Selain itu XBRL dapat diterapkan di berbagai bidang bisnis. Salah
satu perusahaan yang menerapkan XBRL dalam sistem pelaporannya adalah General Dynamics.
General Dynamics merupakan salah satu perusahaan di Amerika Serikat. General Dynamics
adalah sebuah perusahaan market leader industri penerbangan, kendaraan tempur, sistem
persenjataan dan peluru, sistem pembinaan dan marinir, dan sistem misi kritikal maklumat dan
teknologi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1952 yang merupakan penggabungan dari Electric
Boat Company, Consoldated Vultee (CONVAIR) dan beberapa perusahaan lainnya. Setelah
diakuisisi awal tahun 1990-an, perusahaan menjual banyak barang yang berkaitan dengan
pertahanan. Komsumen General Dynamics ini di dominasi oleh pemerintah Amerika yaitu sekitar
72%, kemudian disusul oleh perusahaan komersial dan non-komersial Amerika masing-masing
sebesar 10%, dan sisanya 8% merupakan non-pemerintahan Amerika.
Berikut ini adalah contoh tampilan laporan keuangan General Dynamics yang menggunakan
XBRL:
Gambar Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Gambar Neraca Konsolidasi
Gambar diatas adalah contoh tampilan laporan keuangan yang disajikan menggunakan XBRL.
Contoh dari tampilan laporan keuangan yang penulis pilih adalah laporan laba rugi dan neraca
konsolidasi. Dengan menggunakan XBRL pengguna laporan keuangan dapat memilih sendiri
informasi laporan keuangan apa yang ingin dia ketahui mulai dari laporan keuangan konsolidasi
sampai semua detail yang berhubungan dengan laporan keuangan. Dengan sistem ini laporan
keuangan dapat disajikan dengan lebih informatif, komunikatif dan efektif.
Kesimpulan
XBRL (eXtensible Bisnis Reporting Language) adalah sistem pelaporan keuangan berbasis
XML (Extensible Markup Language). Sistem pelaporan ini mendukung pemodelan informasi serta
ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Beberapa tahun
belakangan ini, XBRL mulai digunakan diberbagai negara di dunia. Penerapan sistem ini juga
direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti lembaga pasar modal internasional
(Securities and Exchange Commission/SEC). Di Indonesia sendiri XBRL telah diterapkan di
beberapa perusahaan multinasional dan sedang dicanangkan akan diterapkan pula di BEI.
XBRL menawarkan berbagai keunggulan seperti laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih
transparan, mudah dipahami, diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja. Selain itu, XBRL
menawarkan keunggulan lainnya seperti realtime, low cost, borderless, dan memungkinkan
adanya interaksi yang tinggi. XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi elektronik bisnis
karena dapat menyampaikan informasi keuangan suatu bisnis dengan lebih transparan. Selain itu
juga dapat diterapkan di berbagai sektor bisnis seperti perusahaan, bursa efek, bank, regulator
pemerintah, dan lain sebagainya. Salah satu contoh kasus penerapan XBRL di perusahaan adalah
perusahaan General Dynamic asal Amerika Serikat.
Jawablah Quiz minggu ini dengan baik dan benar
1. Seperti apakah Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada pada perusahaan
saudara atau yang saudara ketahui dan banyak digunakan di perusahaan.
2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan
dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.
Selamat menjawab Quiz.
JAWABAN
GENERAL LEDGER AND REPORTING SYSTEM ( LAPORAN BUKU BESAR DAN
SISTEM PELAPORAN )
GENERAL LEDGER AND REPORTING SYSTEM
Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang mempunyai
interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu
sistem buku besar dan pelaporan keuangan. General Ledger and Report System (GLARS)
mencakup proses-proses di tempat untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan
yang merangkum hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam GLARS adalah:
 Update buku besar
 Posting jurnal penyesuaian
 Menyusun laporan keuangan
 Menghasilkan laporan manajerial
 Tiga pertama merupakan langkah dasar dalam siklus akuntansi
Salah satu fungsi utama dari GLARS adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari:
 Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang
berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
 Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti
transaksi dengan kreditor dan investor.
 Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
 Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
 Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.
 Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk
mendukung pertanyaan real-time.
UPDATE UMUM BUKU BESAR
Kegiatan update umum Buku Besar merupakan posting yang berasal dari 2 sumber yaitu Siklus
transaksi (siklus Pendapatan, pengeluaran, system akuntansi biaya, dan system penggajian) untuk
transaksi rutin, dan kepadala bagian keuangan, untuk transaksi non-rutin seperti pengeluaran dan
penarikan obligasi serta pengeluaran dan penarikan saham. Jurnal yang digunakan untuk
memperbaharui catatan buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah dokumen yang disebut
jurnal voucer. Dokumen ini merupakan produk sampingan dari proses posting dan bukan
merupakan input. Namun dokumen ini cukup penting dalam proses penelusuran bagi seorang
auditor. Memperbarui buku besar terdir dari dua sumber yaitu:
 Entri ringkasan jurnal transaksi rutin dari subsistem akuntansi.
 Jurnal individu entri untuk transaksi non-rutin dari bendahara. Contoh: Penerbitan atau
pembayaran utang dan bunga yang terkait.
 Penerbitan atau pembelian kembali saham perusahaan dan membayar dividen pada saham
itu.
 Entri jurnal sering didokumentasikan pada formulir yang disebut voucher jurnal.
 Setelah memperbarui buku besar (GL), jurnal disimpan dalam file voucher jurnal.
POSTING JURNAL PENYESUAIAN
Pada tahap kedua siklus buku besar dan pelaporan adalah pembukuan transaksi penyesuaian.
Jurnal penyesuaian berasal dari kantor controller 's pada setiap akhir periode akuntansi (bulan,
kuartal, tahun, dll) dan setelah neraca saldo awal telah disiapkan. Neracasaldo daftar saldo untuk
semua rekening GL. Jika dicatat dengan benar, total semua saldo debit sama dengan total dari
semua saldo kredit.
Ada 5 jenis jurnal penyesuaian yaitu:
 Accruals
 Deferrals
 Estimates
 Re-evaluations
 Error corrections
1. Accrual merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi
yang telah terjadi namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada penerimaan kas,
contohnya pendapatan bunga dan utang gaji.
2. Deferral merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat
transaksi perubahan status kas yang telah diterima tau dibayarkan sebelum jasa diberikan
atau diterima. Contohnya pengakuan terhadap pendapatan atau biaya yang telah diterima
kasnya atau dibayarkan sebelim akhir periode dan pada periode ini sebagian telah diakui.
3. Estimates merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatatan
transaksi biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contohnya depresiasi dan
biaya kerugian piutang.
4. Re-evaluations merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat
selisih antara angka yang tercatat dan angka dari hasil perhitungan fisik asset atau sebagai
akibat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan.
5. Error-correction merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat
koreksi kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan laba-rugi harus
dibuat pertama kali, dengan menggnakan data dari saldo-saldo rekening pendapatan dan biaya
yang tercantumkan dalam neraca saldo setelah disesuaikan. Tahap kedua adalah membuat neraca.
Untuk membuat neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat dilakukan, yaitu: (1) menyususn
terlebih dahulu laporan perubahan modal,kemudan menyusun neraca dengan menggunaan data
neraca saldo setelah disesuaikan ditambah datadari laporan modal,(2) menutup buku ( menihilkan
saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan mentransfer laba bersih ke rekening laba
ditahan atau rekeing modal)., dan menyusun neraca.
Jika proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunkan cara manual, hal ini umumnya
dilakukan setiap akhir periode saja( setahun sekali). Dengan menggunakan komputer, maka proses
tersebut pada periode-periode yang lebih pendek. Tahap ketiga, laporan yang dibuat adalah laporan
arus kas. Laporan ini disusun dengan menggunakan data dari neraca dan laba rugi ditambah
informasi tentang kegiatan pendanaan dan investasi.
Kegiatan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
 Susunlah laporan laba rugi
 Siapkan ayat jurnal penutup
 Siapkan laporan ekuitas pemegang saham
 Siapkan neraca keuangan
 Siapkan laporan arus kas
PENYUSUNAN LAPORAN MANAJERIAL
Tahap akhir dari siklus buku besar dan pelapiran adalah pembuatan berbagai macam laporan
manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen dibagi menjadi dua, yaitu : (1) lapotan kontrol
buku besar dan (2) anggaran. Laporan kontrol buku besar antara lain berupa daftar jurnal voucher
yang diurutkan atas dasar nomor urut, nomor (kode) rekening, tanggal dan daftar saldo rekening.
Laporan ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting.
Laporan anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja. Anggran
operasional berisi anggran pengeluaran dan pendapatan untuk setiap unit dalam organisasi.
Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus masuk dan arus keluar kas untuk setiap
proyek. Anggaran arus kas membandingkan estimasoi arus kas dengan rencananya dan digunakan
untuk menentukan kebutuhan kas. Laporan anggaran dan kinerja harus didasarkan pada akuntansi
pertanggung jawaban.
Isi laporan kinerja anggaran harus disesuaikan dengan sifat unit yang sedang dievaluasi.
· Pusat biaya
· Pusat pendapatan
· Pusat laba
· Pusat investasi
XBRL: MEREVOLUSI PELAPORAN PROSES
Sementara laporan keuangan muncul secara elektronik dalam berbagai format, sampai saat ini
penyebaran informasi ini adalah rumit dan tidak efisien.
 Penerima (SEC, IRS, dll) diperlukan informasi dalam berbagai format yang memakan
waktu.
 Juga kondusif untuk kesalahan, karena masuk kembali informasi itu sering diperlukan.
 Masalah mendasarnya yaitu : kurangnya standar untuk mengidentifikasi isi data.
 Solusi dalam maslah ini adalah Extensible Business Reporting Language (XBRL)
 Sebuah varian dari XML dirancang khusus untuk berkomunikasi isi data keuangan.
 Membuat tag untuk setiap item data seperti tag HTML.
 Nama tag menentukan item baris dalam laporan keuangan.
 Bidang lain dalam tag menyediakan informasi seperti tahun, unit ukuran, dll
Vendor perangkat lunak utama mengembangkan alat untuk secara otomatis menghasilkan kode
XBRL sehingga akuntan dimudahkan tanpa perlu menulis kode. XBRL memberikan dua manfaat
utama yaitu:
 Organisasi dapat mempublikasikan laporan keuangan mereka pada waktu dalam format
yang bisa digunakan.
 Penerima tidak akan lagi perlu secara manual masuk kembali data yang mereka peroleh
secara elektronik sehingga alat pendukung keputusan dapat menganalisis mereka. (Berarti mencari
data di Internet akan lebih efisien dan akurat).
Manfaat XBRL ini berlaku untuk bertukar informasi keuangan baik eksternal dan internal. XBRL
memberikan contoh yang bagus tentang bagaimana akuntan dapat berpartisipasi aktif dalam
pembangunan Teknoligi Informasi, karena profesi akuntansi dipelopori perkembangannya.
PENGENDALIAN: TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR
Dalam buku besar dan sistem pelaporan (atau siklus ada), sebuah AIS yang dirancang dengan baik
harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut
terpenuhi:
· Semua transaksi diotorisasi dengan benar
· Semua transaksi yang dicatat valid
· Semua transaksi yang valid dan resmi dicatat
· Semua transaksi dicatat dengan akurat
· Aset sudah terjamin dari kehilangan atau pencurian
· Aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan efektif
· Perusahaan ini dalam mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku
· Semua pengungkapan penuh dan adil
Ada beberapa tindakan perusahaan dapat mengambil sehubungan dengan siklus untuk mengurangi
ancaman dari kesalahan atau penyimpangan. Ini termasuk:
 Menggunakan, dokumen mudah lengkap sederhana dengan instruksi yang jelas
(meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
 Menggunakan kontrol aplikasi yang sesuai, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan
lapangan (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
 Menyediakan ruang pada bentuk untuk merekam yang selesai dan yang dikaji bentuk
(mendorong otorisasi yang tepat dan akuntabilitas).
 Dokumen pra-penomoran (mendorong pencatatan transaksi yang valid dan hanya berlaku).
 Membatasi akses ke dokumen kosong (mengurangi risiko transaksi yang tidak sah).
Pada bagian berikut, akan membahas tentang ancaman yang mungkin timbul dalam sistem buku
besar dan pelaporan, serta kontrol yang dapat mencegah ancaman tersebut. Ancaman utama dalam
sistem buku besar dan pelaporan adalah:
 ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.
 ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .
 ANCAMAN 3: Poor Performance( Kinerja Miskin) .
ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya proses
pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur
pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1)
pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi, dan (3)
pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan untuk
memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal yang
dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama
merupakan output dari serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan subyek
bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan
kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini mencakup
pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi yang terkini
dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal
asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan inputedit dan
pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia
untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah
jurnal berisi data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit
dalam sebuah jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang
relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga
informasi ini memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening
dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang
menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop
verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi
pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang
pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat
dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah
dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan
kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas
dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang
bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika
terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi.
Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat
selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam
system manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total
kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan.
Dalam system berbasis computer, penggunaan rekening kliring dan rekeningsuspense (rekening
penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua
rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran
buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam
proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan
mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar.
Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar
jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka
yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting ke buku besar. Laporan ini
menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-kan ke buku besar sama
angkanya. Jejak Audit.
Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas
sebagai berikut:
1.Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau
dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.
2.Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen
lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
3.Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.
ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang bersifat rahasia
bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Akses semacam ini juga dapat
menciptakan peluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu
memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah.
Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk memaksa
adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan
yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga aktiva atau memiliki wewenang
untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku besar.
Contoh lain manajemen harus diberi wewenang “hanya” dapat membaca catatan buku besar.
Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang dapat dilaksanakan pada berbagai
terminal di kantor kepala bagian akuntansi
Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka
mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus mengecek
eksistensi kode otorisasi yang falid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku
besartidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit
memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.
ANCAMAN 3: Poor Performance (Kinerja Miskin)
Buku besar adalah sebuah komponen kunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi sebuah
perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedur pembuatan cadangan data
(back up) dan prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up mencakup :
1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan
yang tidak sengaja terhadap buku besar.
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy
cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan
data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar
perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi
terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.
3. Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting.
Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk
melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk
jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan
dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami
bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana.
PENDUKUNG KEBUTUHAN INFORMASI MANAJEMEN
Tiga alat atau kemampuan dapat sangat berguna untuk manajemen dalam pengambilan keputusan:
 Balanced scorecard
 Data warehouse
 Desain yang tepat dari grafik data keuangan
BALANCED SCORECARD
Balanced scorecard adalah laporan yang memberikan perspektif multi-dimensi pada kinerja
organisasi. Berisi langkah-langkah yang berkaitan dengan empat perspektif organisasi:
1. Finansial
2. Pelanggan
3. Operasi internal
4. Inovasi dan pembelajaran
Balanced scorecard menunjukkan:
· Tujuan organisasi untuk masing-masing dari empat dimensi
· Langkah-langkah khusus kinerja dalam mencapai tujuan tersebut.
Ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari kinerja organisasi daripada ukuran
finansial saja. Dirancang dengan baik, digunakanuntuk mengukur aspek kunci dari strategi
organisasi dan mencerminkan hubungan sebab akibat penting.
Sehubungan dengan tujuan, Banyak organisasi keliru menggunakan standar industri dalam
merancang Scorecard seimbang mereka. Pendekatan ini membatasi kinerja terhadap para
pesaingnya dan gagal untuk mempertimbangkan organisasi perusahaan s kekuatan dan kelemahan
yang unik. Sebagai CONTOH: manajemen puncak Dumbledore Asuransi Perseroan menyepakati
tiga tujuan keuangan kunci:
 Peningkatan pendapatan stream melalui penjualan produk-produk baru.
 Peningkatan profitabilitas yang tercermin dari return on equity.
 Mempertahankan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban.
Mereka kemudian menciptakan hipotesis berikut (atau hubungan sebab akibat) bagaimana tujuan-
tujuan ini dapat dicapai:
1. Jika kita meningkatkan pelatihan karyawan (inovasi dan dimensi belajar), yang
harus meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal).
2. Jika kita meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal), yang
harus meningkatkan kepuasan pelanggan kami (dimensi pelanggan) dan menyebabkan
kita untuk mengambil pangsa pasar yang lebih besar.
3. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pangsa pasar (dimensi pelanggan) karena
itu harus menghasilkan peningkatan profitabilitas (dimensi keuangan).
Menganalisis tren dalam tindakan-tindakan yang sebenarnya memungkinkan manajemen
Dumbledore untuk menguji validitas hipotesis mereka: Jika perbaikan dalam satu perspektif tidak
menghasilkan perbaikan yang diharapkan di daerah lain, manajemen puncak harus mengevaluasi
kembali dan merevisi hipotesis mereka. Kemampuan untuk menguji dan menyempurnakan strategi
mereka adalah salah satu manfaat utama dari balanced scorecard.
Ada beberapa cara dalam mengembangkan balanced scorecard yaitu Top manajemen harus
menentukan tujuan yang akan dikejar dalam setiap dimensi ,seperti Akuntan dan IS professional
dalam membantu mereka memilih tindakan yang tepat untuk melacak pencapaian tujuan-tujuan
tersebut. Selanjutnya memberikan masukan pada kelayakan mengumpulkan data untuk
menerapkan berbagai langkah.
MENGGUNAKAN GUDANG DATA UNTUK KECERDASAN BISNIS
Manajemen harus terus-menerus memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan dan operasi
organisasi dalam terang tujuan strategis dan harus mampu mengubah rencana dengan cepat ketika
perubahan lingkungan. Mereka mungkin mengadopsi sistem ERP dan sistem AIS terintegrasi
untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Namun, sistem ini dirancang terutama untuk mendukung
kebutuhan pengolahan transaksi, dan biasanya berisi data hanya untuk tahun fiskal saat ini dan
mungkin satu bulan tambahan. Tetapi pengambilan keputusan strategis membutuhkan akses ke
sejumlah besar data historis. Untuk mengisi kebutuhan ini, organisasi sedang membangun
database terpisah yang disebut data warehouse .
 Ini biasanya database besar yang berisi kedua data rinci dan dirangkum untuk beberapa
tahun.
 Mereka terpisah dari AIS.
 Organisasi juga dapat membangun terpisah, gudang kecil, yang disebut data mart , untuk
fungsi-fungsi individual seperti keuangan atau sumber daya manusia.
Gudang data dan data mart diperbarui secara berkala untuk mencerminkan hasil transaksi yang
telah terjadi sejak update terakhir. Mereka terstruktur berbeda dari database proses transaksi:
 Database proses transaksi dirancang untuk meminimalkan redundansi dan memaksimalkan
efisiensi update.
 Data warehouse yang sengaja dirancang untuk menjadi berlebihan untuk memaksimalkan
efisiensi query.
 Mereka biasanya dimensi di alam.
 Kebanyakan menggunakan skema bintang
Bisnis intelijen adalah proses mengakses data di gudang dan menggunakannya untuk pengambilan
keputusan strategis. Dua teknik dasar:
 Online analytical processing (OLAP)
 Data mining
Kontrol yang tepat diperlukan untuk data warehouse adalah Kontrol validasi data sangat penting
untuk menjaga akurasi data. Serta proses verifikasi keakuratan data, alias scrubbing , sering salah
satu yang paling langkah memakan waktu dan mahal. Informasi harus dilindungi dari pesaing atau
dari kehancuran dengan menggunakan:
 Kontrol akses
 Enkripsi
 Ketentuan Backup
PRINSIP GAMBAR DESAIN
Akuntan dan IS profesional dapat membantu manajemen menangani informasi yang berlebihan
dengan menyiapkan grafik yang menyoroti dan meringkas fakta-fakta penting. Grafik yang
dirancang dengan baik membuatnya mudah untuk mengidentifikasi dan memahami tren dan
hubungan. Grafik buruk dirancang dapat mengganggu pengambilan keputusan. Ada beberapa
prinsip yang membuat bar chart mudah dibaca:
 Gunakan judul yang merangkum pesan dasar.
 Sertakan nilai data dengan setiap elemen bukannya label sumbu vertikal - memfasilitasi
perhitungan mental dan analisis
 Gunakan 2-dimensi, bukan 3-dimensi, bar - membuatnya lebih mudah untuk secara akurat
menilai besarnya perubahan dan tren.
 Gunakan berbagai nuansa abu-abu atau warna bukan pola, titik, atau garis-garis. Mereka
lebih mudah untuk membedakan
Banyak laporan tahunan berisi grafik yang melanggar prinsip-prinsip ini:
Beberapa dilakukan secara otomatis oleh perangkat lunak. Beberapa dilakukan dengan
sengaja. Tidak ada pedoman otoritatif dalam GAAP atau audit standar yang melarang perilaku
ini, meskipun hasilnya bisa menipu.
KESIMPULAN
Sistem buku besar dan pelaporan mengintegrasikan serta meringkas hasil-hasil berbagai subsistem
akuntansi dari siklus pendapatan, pengeluaran, produksi dan sumber daya manusia. Buku besar
adalah file utama pusat dalam SIA. Akibatnya merupakan hal yang penting untuk
mengimplementasikanprosedur pengendalian agar dapat memastikan akurasi dan keamananya.
Pengendalian yang penting meliputi pemeriksaan edit catatan, voucer jurnal yang dimasukkan
kedalam buku besar, pengendalian akses, jejak audit yang memadai, serta prosedur pembuatan
cadangan dan pemulihan dari bencana yang tepat.
Output yang dihasilkan oleh system buku besar terbagi dalam dua kategori utama yaitu laporan
keuangan dan manajerial. Laporan keuangan dibuat secara periodikdan disebarkan baik ke user
internal maupun eksternal. Laporan manajerial dibuat hanya untuk pemakaian internal karenanya
sering kali memasukkan perbandingan antara kinerja actual dengan yang dianggarkan. Kegunaan
laporan-laporan ini baik disajikan dalam bentuk table ataupun grafik, dipengaruhi oleh seberapa
baik mereka didesain.
Sistem buku besar harus mampu mendukung pemrosesan pertanyaan dari pembuat
keputusan. Hal ini membutuhkan pengendalian yang mencukupi untuk membatasi akses ked an
operasi yang di izinkan atas data dalam buku besar.mendesain buku besar agar sesuai dengan
model data relasional akan memfasilitasi pemrosesan dengan membuat data lebih mudah diakses
melalui alat desktop yang dapat ditemukan sebagian besar computer pribadi. Organisasi harus
memberikaninformasi keberbagai jenis user termasuklembaga pemerintahan, analisis
industry,lembaga keuangan,dan berbagai pengambil keputusan individual. XBRL memberikan
mekanisme untuk memberikan efisiensi dalam menghasilkan informasi semacam ini dari sumber
eksternal
2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam
aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.
Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak
ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya
sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru
yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.
ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa
dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan
kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan
dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan
institusi untuk mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang dampaknya kecil dan
kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi
namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.
untuk mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah mencari alternatif-alternatif langkah-
langkah memecahkan persoalan, sebagai berikut:
1. Pengaktifan kegiatan MGMP sekolah
Berdasarkan pada hasil analisis, disebutkan bahwa jumlah guru cukup tetapi suasana belajar belum
cukup kondusif akibat metode mengajar guru kurang bervariasi. Melalui MGMP sekolah
diharapkan dapat mengatasi persoalan, termasuk bagaimana menyiasati kurikulum yang padat dan
mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metode dalam
mengajarkan setiap mata pelajaran yang diajarkan. Kegiatan ini di bawah koordinasi Wakil Kepala
Sekolah bidang Kurikulum dan untuk setiap matapelajaran dipimpin oleh guru senior yang
ditunjuk oleh Kepala Sekolah. MGMP minimal bertemu satu kali per minggu guna menyusun
strategi pengajaran dan mengatasi masalah yang muncul.
MGMP sekolah juga menyusun dan mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar sekolah.
Evaluasi kemajuan dilakukan secara berkala dan hasilnya digunakan untuk menyempurnakan
rencana berikutnya. Kegiatan MGMP sekolah yang dilakukan dengan intensif, dapat dijadikan
sebagai wahana pengembangan diri guru untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan guru
serta menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang diajarkan, terutama ditujukan
untuk guru-guru yang mengajar bukan bidangnya (teacher mismatch).
2. Pengiriman guru mengikuti pelatihan
Sebagai alternatif, sekolah dapat mengirimkan guru-guru secara bergiliran untuk mengikuti
pelatihan pada lembaga yang dianggap potensial dan berpengalaman. Pengiriman guru ini,
dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan guru, baik dalam
bidang keahlian/substansi, metode pengajaran, maupun berbagai metode evaluasi, setelah melalui
proses identifikasi kebutuhan yang dilakukan secara cermat oleh sekolah. Program ini dapat
mendorong sekolah untuk mengalokasikan sebagian anggarannya untuk peningkatan SDM, yang
selama ini belum secara optimal dilakukan.
Selain itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut, sekolah melalui kegiatan MGMP dapat
mengundang ahli dari luar, baik ahli substansi mata pelajaran untuk membantu guru dalam
memahami materi yang masih dianggap sulit atau membantu memecahkan masalah yang muncul
di kelas, maupun berbagai metode pengajaran untuk menemukan cara yang paling sesuai dalam
memberikan materi mata pelajaran tertentu.
3. Peningkatan disiplin siswa
Berdasarkan hasil analisis, dinyatakan bahwa disiplin siswa sangat rendah, baik dalam mengikuti
aturan dan tata tertib sekolah, maupun dalam mengikuti pelajaran dan mengakibatkan lingkungan
sosial sekolah menjadi kurang kondusif. Diperlukan adanya peningkatan disiplin siswa untuk
menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Adanya dukungan guru yang cukup, sekolah dapat membuat aturan dan tata tertib yang baik dan
memadai. Tata tertib yang dibuat dan disepakati tersebut harus ditaati, khususnya oleh siswa dan
warga sekolah lainnya, termasuk guru, karyawan, dan juga kepala sekolah. Aturan tersebut dapat
meliputi tata tertib waktu masuk dan pulang sekolah, kehadiran di sekolah dan di kelas serta
mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, dan tata tertib sekolah lainnya.
Dengan meningkatnya disiplin siswa, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas jam belajar
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif
untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.
4. Pembentukan kelompok diskusi terbimbing
Kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi siswa yang kurang persiapan untuk
belajar di sekolah. Kegiatan diskusi ini, minimal 1 kali per minggu untuk setiap mata pelajaran di
luar jam pelajaran sekolah. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa dan dibimbing oleh guru.
Dalam setiap kegiatan diskusi dapat dihadirkan narasumber yang berasal dari guru, alumni, atau
orang lain yang dianggap ahli dalam mata pelajaran yang berkaitan dan bertempat tinggal di sekitar
kelompok tersebut berada.
Adanya dukungan orangtua dalam meningkatkan motivasi belajar, memberikan peluang dan
kesempatan melaksanakan kegiatan kelompok diskusi, yaitu setiap kali pertemuan dapat
menggunakan rumah anggota kelompok secara bergiliran. Setiap kelompok diskusi menunjuk
pemimpin kelompok dan guru pembimbingnya.
Untuk keperluan pengembangan materi pada MGMP sekolah, setiap guru pembimbing dapat
menyampaikan hasil diskusi kelompok, sehingga terjadi saling tukar pengalaman dan saling
membantu bila terjadi kesulitan. Kelompok diskusi terbimbing ini, sebaiknya melibatkan guru
pembimbing (BK), khususnya untuk meningkatkan motivasi siswa serta membimbing siswa untuk
menghindari pengaruh pergaulan sosial yang negatif.
5. Peningkatan pengadaan buku
Dari hasil analisis, ternyata sekolah masih memerlukan buku-buku bacaan wajib maupun
penunjang untuk mendukung kegiatan belajar siswa. Pengadaan buku pustaka diarahkan untuk
mendukung kegiatan guru mengajar, termasuk kegiatan MGMP sekolah dan mendukung belajar
siswa. Untuk mendukung kegiatan guru, diadakan buku-buku pedangan guru dari sumber yang
relevan. Sedangkan untuk mendukung belajar siswa, diadakan buku-buku yang diperlukan siswa
untuk pendalaman materi ebtanas.
Pengadaan buku-buku tersebut hendaknya dimulai dengan melakukan identifikasi buku-buku yang
dibutuhkan oleh guru dan siswa dan mencatat buku-buku yang tidak ada atau tidak mencukupi
kebutuhan sekolah. Berbagai cara dapat dilakukan untuk memenuhi kekurangan buku-buku
tersebut, antara lain dengan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan pada instansi lain yang
mempunyai potensi untuk membantu pengadaan buku sekolah, atau sekolah dapat membeli buku-
buku tersebut secara langsung apabila tersedia dana untuk pengembangan perpustakaan.
6. Peningkatan layanan perpustakaan
Di samping pengadaan buku-buku, perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
pengelola perpustakaan untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Apabila dimungkinkan,
sekolah dapat memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan singkat bagi pengelola
perpustakaan. Hal yang lebih penting sekolah memperhatikan peningkatan dan pengembangan
perpustakaan untuk dapat menyediakan buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
keperluan guru dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Hal ini dapat berarti
sekolah memiliki kewajiban untuk memperhatikan penyediaan anggaran perpustakaan yang
disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki sekolah.
Pada sasaran kedua, sekolah mengidentifikasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi untuk
mencapai sasaran menjadi finalis pada tingkat Kota/Kabupaten dalan bidang olahraga bola voli,
yaitu waktu pelatihan yang kurang intensif dan tidak ada pengalaman guru dalam melatih bola voli
secara profesional serta sekolah tidak pernah melakukan uji-tanding ke sekolah lain. Di samping
itu, terbatasnya fasilitas pengembangan olahraga bola voli pada tingkat Kecamatan maupun Kota
dan kondisi lapangan bola voli di sekolah dalam keadaan rusak sebagian. Berbagai peralatan
olahraga voli yang dimiliki sekolah juga masih kurang, termasuk bola voli. Selanjutnya, untuk
mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah melakukan beberapa langkah sebagai
alternatif untuk memecahkan persoalan, sebagai berikut:
1. Pengaktifan tim bola voli sekolah
Hasil analisis menyebutkan bahwa minat siswa terhadap olahraga bola voli cukup tinggi, ditandai
dengan cukup banyak siswa (hampir 80%) yang siap mengikuti pelatihan olahraga ini. Sementara
latihan yang diadakan sekolah kurang dari 1x seminggu atau bahkan tidak ada latihan sama sekali.
Hal ini menunjukkan bahwa sekolah kurang memberi perhatian yang tinggi terhadap olahraga bola
voli, walaupun banyak siswa yang berminat untuk mengikutinya.
Untuk itu, diperlukan penggalakan kegiatan olahraga bola voli dengan mengaktifkan kembali tim
voli pada tingkat sekolah, melalui sosialisasi dan pembentukan tim kelas atau gabungan beberapa
kelas dengan harapan memperoleh bibit pemain yang baik.
2. Peningkatan prasarana dan sarana olahraga bola voli
Hasil analisis menyebutkan bahwa lapangan yang ada kondisinya sudah sangat jelek dan
memerlukan perbaikan atau renovasi, termasuk penambahan sejumlah alat pendukung lainnya,
seperti tiang, net, dan bola. Lapangan olahraga sebagai salah satu unsur penting dalam peningkatan
prestasi perlu mendapat perhatian sekolah secara sungguh-sungguh. Dengan lapangan yang
memadai dan bentuk yang standar akan lebih menarik minat siswa untuk mengikuti latihan yang
diadakan oleh sekolah dan juga dapat menjadikan siswa bangga memiliki sekolah dengan lapangan
olahraga yang baik. Untuk itu sekolah perlu memberikan porsi anggaran yang cukup dalam rangka
melakukan renovasi lapangan dan mengalokasikan anggaran untuk membeli peralatan yang
kurang atau tidak ada sebelumnya, tetapi sangat diperlukan.
3. Peningkatan waktu latihan dan uji-tanding
Pada fungsi pelatihan, terdapat banyak kelemahan dan tantangan untuk menjadikan tim bola voli
sekolah masuk menjadi finalis pada tingkat Kota/Kabupaten, diantaranya adalah waktu latihan
yang kurang banyak dan tidak efektif, karena pelatihan selama ini hanya sekedar memenuhi
kegiatan rutin dan tidak memiliki target mutu. Untuk itu, program latihan perlu ditingkatkan lebih
intensif lagi, misalnya dengan meningkatkan latihan menjadi 3x dalam seminggu dan menyusun
program uji-tanding dengan sekolah lain sebanyak 1x sebulan. Uji-tanding dengan sekolah lain
yang telah memiliki tim yang kuat, dapat memberikan pengalaman dan memupuk keberanian tim
sekolah saat nanti mengikuti turnamen yang sebenarnya.
4. Pelatih dari luar sekolah
Hasil analisis menyebutkan bahwa sekolah tidak memiliki pelatih yang memabg berpengalaman
dalam cabang olahraga bola voli. Pelatih yang ada hanya guru olahraga yang secara rutin
memberikan latihan dengan teknik yang masih konvensional dan belum mempunyai pengalaman
bertanding di luar daerah. Hal itu dapat dipahami, karena tidak semua guru olahraga dapat menjadi
pelatih yang baik untuk satu cabang olahraga tertentu. Untuk itu, dirasa perlu untuk mendatangkan
pelatih dari luar yang memiliki pengalaman bertanding dan mampu memberikan cara-cara terbaik
dalam bermain bola voli.

More Related Content

Similar to Buku bes merupakan buku akuntansi utama yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi. Buku bes biasanya terdiri dari:- Nama rekening (akun) yang terdiri dari nomor dan nama akun secara lengkap. Contohnya nomor dan nama akun kas. - Kolom debit atau kredit untuk mencatat kenaikan (debit) atau penurunan (kredit

SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...sevrindaanggia
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...Fazril Azi
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...Christina Aprilyani
 
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...dwi rintani
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Siti Nur Rohadatul Aisy
 
13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...
13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...
13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...yohana premavari
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...yohana premavari
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...Megania Kharisma
 
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...rika43116110306
 
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Sasi Ngatiningrum
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Yusuf Saputra
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen Rhezyfirdaus
 
Comfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurceComfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurceDede Kurniadi
 
Comfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurceComfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurceDede Kurniadi
 
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...rika43116110306
 
PSI TUGAS 7.pptx
PSI TUGAS 7.pptxPSI TUGAS 7.pptx
PSI TUGAS 7.pptxMoccaChann
 
Shalsyabillah prameswari 43215010298
Shalsyabillah prameswari 43215010298Shalsyabillah prameswari 43215010298
Shalsyabillah prameswari 43215010298ShalsyabillahPramesw
 
7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...
7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...
7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...ameliaangesti
 

Similar to Buku bes merupakan buku akuntansi utama yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi. Buku bes biasanya terdiri dari:- Nama rekening (akun) yang terdiri dari nomor dan nama akun secara lengkap. Contohnya nomor dan nama akun kas. - Kolom debit atau kredit untuk mencatat kenaikan (debit) atau penurunan (kredit (20)

SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univers...
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...
 
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
 
13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...
13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...
13 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univer...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
 
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, penggunaan teknologi in...
 
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
 
Bab ii ana
Bab ii anaBab ii ana
Bab ii ana
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Comfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurceComfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurce
 
Comfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurceComfire Software ERP Open SOurce
Comfire Software ERP Open SOurce
 
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...
 
PSI TUGAS 7.pptx
PSI TUGAS 7.pptxPSI TUGAS 7.pptx
PSI TUGAS 7.pptx
 
Shalsyabillah prameswari 43215010298
Shalsyabillah prameswari 43215010298Shalsyabillah prameswari 43215010298
Shalsyabillah prameswari 43215010298
 
7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...
7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...
7,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,system developments,universit...
 

More from JEMMY ESROM SERANG

jurnal tesis Jemmy Esrom Serang
jurnal tesis Jemmy Esrom Serangjurnal tesis Jemmy Esrom Serang
jurnal tesis Jemmy Esrom SerangJEMMY ESROM SERANG
 
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...JEMMY ESROM SERANG
 
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...JEMMY ESROM SERANG
 
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...JEMMY ESROM SERANG
 
11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...
11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...
11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...JEMMY ESROM SERANG
 
10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...JEMMY ESROM SERANG
 
9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...
9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...
9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...JEMMY ESROM SERANG
 
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...JEMMY ESROM SERANG
 
6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...
6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...
6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...JEMMY ESROM SERANG
 
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...JEMMY ESROM SERANG
 
4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...
4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...
4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...JEMMY ESROM SERANG
 
3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...
3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...
3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...JEMMY ESROM SERANG
 
2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...
2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...
2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...JEMMY ESROM SERANG
 

More from JEMMY ESROM SERANG (14)

jurnal tesis Jemmy Esrom Serang
jurnal tesis Jemmy Esrom Serangjurnal tesis Jemmy Esrom Serang
jurnal tesis Jemmy Esrom Serang
 
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...
15 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem pengendalian internal pt. tel...
 
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
 
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
 
11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...
11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...
11 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian in...
 
10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
10 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
 
9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...
9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...
9 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, u...
 
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
 
6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...
6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...
6 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis ...
 
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
 
4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...
4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...
4 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem inf...
 
3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...
3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...
3 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi, organisasi, dan str...
 
2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...
2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...
2 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, e business global bagaimana bisnis me...
 
PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26PPh pasal 21/26
PPh pasal 21/26
 

Recently uploaded

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Buku bes merupakan buku akuntansi utama yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi. Buku bes biasanya terdiri dari:- Nama rekening (akun) yang terdiri dari nomor dan nama akun secara lengkap. Contohnya nomor dan nama akun kas. - Kolom debit atau kredit untuk mencatat kenaikan (debit) atau penurunan (kredit

  • 1. SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG Paper Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL Disusun Oleh : Jemmy Esrom Serang NIM : 55516120030 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Program Studi Magister Akuntansi FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2017
  • 2. Tanggapi dan Jawab Forum minggu ini dengan baik dan benar Menurut saudara apa dampak perkembangan TI seperti dalam implementasi eXtensible Bussiness Reporting Language (XBRL) berbasis web pada suatu perusahaan, berikan contoh implementasinya pada perusahaan saudara atau contoh lain yang saudara ketahui. Selamat menjawab Forum. JAWABAN Berikut tanggapan saya terkait forum minggu ini Extensible Bisnis Reporting Language (XBRL) merupakan bahasa berbasis XML yang menyediakan solusi yang efektif untuk persiapan, presentasi dan pertukaran Standar Pelaporan Keuangan Internasional. XBRL - Extensible Bisnis Reporting Language - adalah kerangka kerja kolaboratif yang dikembangkan untuk menciptakan terstandarisasi dan disesuaikan dengan representasi digital dari laporan keuangan, pajak dan laporan bisnis lainnya secara rinci dan ringkas dan data ekstrak. Pada tanggal 16 Maret 2005, SEC (Komisi Sekuritas Amerika Serikat) mengeluarkan Peraturan Final 33-8529 yang mendorong pendaftar secara sukarela untuk mengajukan tag informasi laporan keuangan pada Sistem pelaporan EDGAR dengan format XBRL. Ini menandakan bahwa Amerika Serika bersiap untuk menukar format pelaporan keuangannya kedalam format XBRL. Di Indonesia sendiri, BAPEPAM-LK tengah melakukan pengkajian dan berencana mengadopsi XBRL dua tahun kedepan. XBRL termasuk kedalam penyajian data keuangan interaktif. Salah satu penggunaan XBRL adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan. Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi tersebut menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya. XBRL menggunakan sintaks XML serta teknologi berbasis XML lainnya seperti XML Schema, XLink, XPath, Namespace, dll untuk menjelaskan pengertian semantiknya. Spesifikasi XBRL dikembangkan dan dipublikasikan oleh XBRL International, Inc. (XII).
  • 3. KEUNTUNGAN XBRL Menurut Gomaa, Markelevich, Shaw (2011), manfaat dari XBRL adalah memudahkan untuk menerapkan teknik analisis keuangan, seperti analisis rasio guna membandingkan perusahaan atau kinerja perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda dalam proses yang jauh lebih mudah daripada dengan laporan keuangan (non-interaktif) yang dihasilkan secara tradisional. Sedangkan menurut BAPEPAM-LK, secara umum, manfaat XBRL adalah : 1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena mengimplementasikan : (a) Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan informasi dan data yang 'comparable' dan mudah untuk dianalisis, (b)Validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input. 2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena XBRL dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan : PDF, HTML, Excel, TXT, dll. 3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. 4. Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor. Beberapa manfaat potensial praktis mengadopsi XBRL juga disampaikan oleh Cohen, Schiavina and Servais (2005) yang meliputi : 1. Peningkatan pertukaran dalam dan antara organisasi. 2. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas pelaporan bisnis dan yang mendasari proses. 3. Peningkatan kontrol lingkungan, mengurangi manipulasi data (baik dalam arti tidak bersalah tetapi tidak efektif dan dalam arti lebih jahat). 4. Memfasilitasi perpindahan ke paperless pelaporan bisnis. 5. Membantu organisasi menyesuaikan diri dengan metode expanding industry-acceptance. 6. Didukung oleh vendor perangkat lunak utama yang memungkinkan fungsionalitas baru dan efisiensi. 7. Peningkatan pembandingan dan analisis pelaporan informasi beberapa perusahaan bisnis.
  • 4. XBRL dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor bisnis, seperti perusahan, pemerintahan, bursa efek, perbankan, perusahaan asuransi dan lain sebagainya. Serta memungkinkan pertukaran informasi keuangan satu perusahaan dan perusahaan lainnya diseluruh dunia. Maka dari itu, XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh sektor bisnis yang menggunakan XBRL: XBRL dapat digunakan dalam berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, jasa, maupun dagang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan XBRL adalah dapat menghemat biaya dan hemat waktu. Hal ini disebabkan XBRL dapat melakukan pengetikan ulang data atau tugas-tugas manual yang memakan waktu. Akan tetapi, tidak semua vendor penyedia software akuntansi yang biasa digunakan oleh perusahaan comfortable dengan XBRL. Maka dari itu untuk menerapkan XBRL perusahaan harus mengdiskusikannya terlebih dahulu. Saat ini seiring perkembangan XBRL para vendor perangkat lunak akuntansi mulai mengembangkan dan meng¬-upgrade sistemnya agar comfortable dengan XBRL. Manfaat lainnya yang diperoleh perusahaan yang menggunakan XBRL adalah sebagai berikut: 1. Dapat menghasilkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh devisi maupun anak perusahaan dengan cepat dan handal 2. Meningkatkan keakurasian dan kehandalan data keuangan 3. Memberi kemudahan untuk melakukan analisis, peramalan, dan pengambilan keputusan. Dan kemudahan dalam melakukan pengumpulan, penyusunan, dan penyimpanan data 4. Membantu pengambilan keputusan bisnis lebih cepat dan efisien 5. Membuat komunikasi antara perusahaan melalui internet dengan investor lebih efektif 6. Data keuangan dapat disajikan lebih transfaran dan mudah digunakan 7. Menyerderhanakan proses dan mengurangi biaya yang ada dalam peraturan pelaporan pajak dan otoritas lainnya 8. Memungkinkan interaksi yang lebih tinggi dengan pihak rekanan, bank dan regulator 9. Dapat menghindari sistem perangkat lunak yang sulit dan berbayar Contoh Kasus Penerapan XBRL
  • 5. Seperti yang kita ketahui Amerika Serikat melalui AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) merupakan negara yang pertama kali memperkenalkan dan mengembangkan XBRL. Tujuan utamanya adalah untuk menyokong pelaksanaan pelaporan bisnis dan keuangan berbasis XML. Berdasarkan penelitian disana ternyata XBRL sudah efektif dalam membantu investor untuk mengambil keputusan investasi. Data yang diterbitkan oleh perusahaan di Amerika yang dihasilkan dan dikumpulkan dalam format XML digital terbukti memiliki kualitas yang tinggi dan juga memiliki interoperabilitas. Sistem pelaporan keuangan dengan XBRL terbukti banyak memberikan keuntungan bagi para pengguna laporan keuangan. Selain itu XBRL dapat diterapkan di berbagai bidang bisnis. Salah satu perusahaan yang menerapkan XBRL dalam sistem pelaporannya adalah General Dynamics. General Dynamics merupakan salah satu perusahaan di Amerika Serikat. General Dynamics adalah sebuah perusahaan market leader industri penerbangan, kendaraan tempur, sistem persenjataan dan peluru, sistem pembinaan dan marinir, dan sistem misi kritikal maklumat dan teknologi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1952 yang merupakan penggabungan dari Electric Boat Company, Consoldated Vultee (CONVAIR) dan beberapa perusahaan lainnya. Setelah diakuisisi awal tahun 1990-an, perusahaan menjual banyak barang yang berkaitan dengan pertahanan. Komsumen General Dynamics ini di dominasi oleh pemerintah Amerika yaitu sekitar 72%, kemudian disusul oleh perusahaan komersial dan non-komersial Amerika masing-masing sebesar 10%, dan sisanya 8% merupakan non-pemerintahan Amerika. Berikut ini adalah contoh tampilan laporan keuangan General Dynamics yang menggunakan XBRL:
  • 6. Gambar Laporan Laba Rugi Konsolidasi
  • 7. Gambar Neraca Konsolidasi Gambar diatas adalah contoh tampilan laporan keuangan yang disajikan menggunakan XBRL. Contoh dari tampilan laporan keuangan yang penulis pilih adalah laporan laba rugi dan neraca konsolidasi. Dengan menggunakan XBRL pengguna laporan keuangan dapat memilih sendiri informasi laporan keuangan apa yang ingin dia ketahui mulai dari laporan keuangan konsolidasi sampai semua detail yang berhubungan dengan laporan keuangan. Dengan sistem ini laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih informatif, komunikatif dan efektif. Kesimpulan XBRL (eXtensible Bisnis Reporting Language) adalah sistem pelaporan keuangan berbasis XML (Extensible Markup Language). Sistem pelaporan ini mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Beberapa tahun belakangan ini, XBRL mulai digunakan diberbagai negara di dunia. Penerapan sistem ini juga direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti lembaga pasar modal internasional (Securities and Exchange Commission/SEC). Di Indonesia sendiri XBRL telah diterapkan di beberapa perusahaan multinasional dan sedang dicanangkan akan diterapkan pula di BEI.
  • 8. XBRL menawarkan berbagai keunggulan seperti laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih transparan, mudah dipahami, diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja. Selain itu, XBRL menawarkan keunggulan lainnya seperti realtime, low cost, borderless, dan memungkinkan adanya interaksi yang tinggi. XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi elektronik bisnis karena dapat menyampaikan informasi keuangan suatu bisnis dengan lebih transparan. Selain itu juga dapat diterapkan di berbagai sektor bisnis seperti perusahaan, bursa efek, bank, regulator pemerintah, dan lain sebagainya. Salah satu contoh kasus penerapan XBRL di perusahaan adalah perusahaan General Dynamic asal Amerika Serikat.
  • 9. Jawablah Quiz minggu ini dengan baik dan benar 1. Seperti apakah Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada pada perusahaan saudara atau yang saudara ketahui dan banyak digunakan di perusahaan. 2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal. Selamat menjawab Quiz. JAWABAN GENERAL LEDGER AND REPORTING SYSTEM ( LAPORAN BUKU BESAR DAN SISTEM PELAPORAN ) GENERAL LEDGER AND REPORTING SYSTEM Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan. General Ledger and Report System (GLARS) mencakup proses-proses di tempat untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam GLARS adalah:  Update buku besar  Posting jurnal penyesuaian  Menyusun laporan keuangan  Menghasilkan laporan manajerial  Tiga pertama merupakan langkah dasar dalam siklus akuntansi
  • 10. Salah satu fungsi utama dari GLARS adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari:  Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.  Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.  Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.  Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian  Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.  Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung pertanyaan real-time. UPDATE UMUM BUKU BESAR Kegiatan update umum Buku Besar merupakan posting yang berasal dari 2 sumber yaitu Siklus transaksi (siklus Pendapatan, pengeluaran, system akuntansi biaya, dan system penggajian) untuk transaksi rutin, dan kepadala bagian keuangan, untuk transaksi non-rutin seperti pengeluaran dan penarikan obligasi serta pengeluaran dan penarikan saham. Jurnal yang digunakan untuk memperbaharui catatan buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah dokumen yang disebut jurnal voucer. Dokumen ini merupakan produk sampingan dari proses posting dan bukan merupakan input. Namun dokumen ini cukup penting dalam proses penelusuran bagi seorang auditor. Memperbarui buku besar terdir dari dua sumber yaitu:  Entri ringkasan jurnal transaksi rutin dari subsistem akuntansi.
  • 11.  Jurnal individu entri untuk transaksi non-rutin dari bendahara. Contoh: Penerbitan atau pembayaran utang dan bunga yang terkait.  Penerbitan atau pembelian kembali saham perusahaan dan membayar dividen pada saham itu.  Entri jurnal sering didokumentasikan pada formulir yang disebut voucher jurnal.  Setelah memperbarui buku besar (GL), jurnal disimpan dalam file voucher jurnal. POSTING JURNAL PENYESUAIAN Pada tahap kedua siklus buku besar dan pelaporan adalah pembukuan transaksi penyesuaian. Jurnal penyesuaian berasal dari kantor controller 's pada setiap akhir periode akuntansi (bulan, kuartal, tahun, dll) dan setelah neraca saldo awal telah disiapkan. Neracasaldo daftar saldo untuk semua rekening GL. Jika dicatat dengan benar, total semua saldo debit sama dengan total dari semua saldo kredit. Ada 5 jenis jurnal penyesuaian yaitu:  Accruals  Deferrals  Estimates  Re-evaluations  Error corrections
  • 12. 1. Accrual merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi yang telah terjadi namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada penerimaan kas, contohnya pendapatan bunga dan utang gaji. 2. Deferral merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi perubahan status kas yang telah diterima tau dibayarkan sebelum jasa diberikan atau diterima. Contohnya pengakuan terhadap pendapatan atau biaya yang telah diterima kasnya atau dibayarkan sebelim akhir periode dan pada periode ini sebagian telah diakui. 3. Estimates merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatatan transaksi biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contohnya depresiasi dan biaya kerugian piutang. 4. Re-evaluations merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat selisih antara angka yang tercatat dan angka dari hasil perhitungan fisik asset atau sebagai akibat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan. 5. Error-correction merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat koreksi kesalahan dalam rekening-rekening buku besar. MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan laba-rugi harus dibuat pertama kali, dengan menggnakan data dari saldo-saldo rekening pendapatan dan biaya yang tercantumkan dalam neraca saldo setelah disesuaikan. Tahap kedua adalah membuat neraca. Untuk membuat neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat dilakukan, yaitu: (1) menyususn terlebih dahulu laporan perubahan modal,kemudan menyusun neraca dengan menggunaan data
  • 13. neraca saldo setelah disesuaikan ditambah datadari laporan modal,(2) menutup buku ( menihilkan saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan mentransfer laba bersih ke rekening laba ditahan atau rekeing modal)., dan menyusun neraca. Jika proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunkan cara manual, hal ini umumnya dilakukan setiap akhir periode saja( setahun sekali). Dengan menggunakan komputer, maka proses tersebut pada periode-periode yang lebih pendek. Tahap ketiga, laporan yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan ini disusun dengan menggunakan data dari neraca dan laba rugi ditambah informasi tentang kegiatan pendanaan dan investasi. Kegiatan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:  Susunlah laporan laba rugi  Siapkan ayat jurnal penutup  Siapkan laporan ekuitas pemegang saham  Siapkan neraca keuangan  Siapkan laporan arus kas PENYUSUNAN LAPORAN MANAJERIAL Tahap akhir dari siklus buku besar dan pelapiran adalah pembuatan berbagai macam laporan manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen dibagi menjadi dua, yaitu : (1) lapotan kontrol buku besar dan (2) anggaran. Laporan kontrol buku besar antara lain berupa daftar jurnal voucher yang diurutkan atas dasar nomor urut, nomor (kode) rekening, tanggal dan daftar saldo rekening. Laporan ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting.
  • 14. Laporan anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja. Anggran operasional berisi anggran pengeluaran dan pendapatan untuk setiap unit dalam organisasi. Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus masuk dan arus keluar kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan estimasoi arus kas dengan rencananya dan digunakan untuk menentukan kebutuhan kas. Laporan anggaran dan kinerja harus didasarkan pada akuntansi pertanggung jawaban. Isi laporan kinerja anggaran harus disesuaikan dengan sifat unit yang sedang dievaluasi. · Pusat biaya · Pusat pendapatan · Pusat laba · Pusat investasi XBRL: MEREVOLUSI PELAPORAN PROSES Sementara laporan keuangan muncul secara elektronik dalam berbagai format, sampai saat ini penyebaran informasi ini adalah rumit dan tidak efisien.  Penerima (SEC, IRS, dll) diperlukan informasi dalam berbagai format yang memakan waktu.  Juga kondusif untuk kesalahan, karena masuk kembali informasi itu sering diperlukan.  Masalah mendasarnya yaitu : kurangnya standar untuk mengidentifikasi isi data.  Solusi dalam maslah ini adalah Extensible Business Reporting Language (XBRL)  Sebuah varian dari XML dirancang khusus untuk berkomunikasi isi data keuangan.  Membuat tag untuk setiap item data seperti tag HTML.
  • 15.  Nama tag menentukan item baris dalam laporan keuangan.  Bidang lain dalam tag menyediakan informasi seperti tahun, unit ukuran, dll Vendor perangkat lunak utama mengembangkan alat untuk secara otomatis menghasilkan kode XBRL sehingga akuntan dimudahkan tanpa perlu menulis kode. XBRL memberikan dua manfaat utama yaitu:  Organisasi dapat mempublikasikan laporan keuangan mereka pada waktu dalam format yang bisa digunakan.  Penerima tidak akan lagi perlu secara manual masuk kembali data yang mereka peroleh secara elektronik sehingga alat pendukung keputusan dapat menganalisis mereka. (Berarti mencari data di Internet akan lebih efisien dan akurat). Manfaat XBRL ini berlaku untuk bertukar informasi keuangan baik eksternal dan internal. XBRL memberikan contoh yang bagus tentang bagaimana akuntan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan Teknoligi Informasi, karena profesi akuntansi dipelopori perkembangannya. PENGENDALIAN: TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR Dalam buku besar dan sistem pelaporan (atau siklus ada), sebuah AIS yang dirancang dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi: · Semua transaksi diotorisasi dengan benar · Semua transaksi yang dicatat valid · Semua transaksi yang valid dan resmi dicatat · Semua transaksi dicatat dengan akurat · Aset sudah terjamin dari kehilangan atau pencurian
  • 16. · Aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan efektif · Perusahaan ini dalam mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku · Semua pengungkapan penuh dan adil Ada beberapa tindakan perusahaan dapat mengambil sehubungan dengan siklus untuk mengurangi ancaman dari kesalahan atau penyimpangan. Ini termasuk:  Menggunakan, dokumen mudah lengkap sederhana dengan instruksi yang jelas (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).  Menggunakan kontrol aplikasi yang sesuai, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan lapangan (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).  Menyediakan ruang pada bentuk untuk merekam yang selesai dan yang dikaji bentuk (mendorong otorisasi yang tepat dan akuntabilitas).  Dokumen pra-penomoran (mendorong pencatatan transaksi yang valid dan hanya berlaku).  Membatasi akses ke dokumen kosong (mengurangi risiko transaksi yang tidak sah). Pada bagian berikut, akan membahas tentang ancaman yang mungkin timbul dalam sistem buku besar dan pelaporan, serta kontrol yang dapat mencegah ancaman tersebut. Ancaman utama dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah:  ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.  ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .  ANCAMAN 3: Poor Performance( Kinerja Miskin) .
  • 17. ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report. Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya proses pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai. Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan untuk memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama merupakan output dari serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi yang terkini dan belum di-posting. Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan inputedit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap: 1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal. 2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal berisi data numeric.
  • 18. 3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam sebuah jurnal. 4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit. 5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop verivication. 6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input. 7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat. 8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi. Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi. Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat
  • 19. selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer, penggunaan rekening kliring dan rekeningsuspense (rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar. Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-kan ke buku besar sama angkanya. Jejak Audit. Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas sebagai berikut: 1.Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber. 2.Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya. 3.Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.
  • 20. ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan . Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Akses semacam ini juga dapat menciptakan peluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah. Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga aktiva atau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang “hanya” dapat membaca catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang dapat dilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus mengecek eksistensi kode otorisasi yang falid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku besartidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah. ANCAMAN 3: Poor Performance (Kinerja Miskin) Buku besar adalah sebuah komponen kunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedur pembuatan cadangan data (back up) dan prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up mencakup :
  • 21. 1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang tidak sengaja terhadap buku besar. 2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll. 3. Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting. Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana. PENDUKUNG KEBUTUHAN INFORMASI MANAJEMEN Tiga alat atau kemampuan dapat sangat berguna untuk manajemen dalam pengambilan keputusan:  Balanced scorecard  Data warehouse  Desain yang tepat dari grafik data keuangan BALANCED SCORECARD Balanced scorecard adalah laporan yang memberikan perspektif multi-dimensi pada kinerja organisasi. Berisi langkah-langkah yang berkaitan dengan empat perspektif organisasi:
  • 22. 1. Finansial 2. Pelanggan 3. Operasi internal 4. Inovasi dan pembelajaran Balanced scorecard menunjukkan: · Tujuan organisasi untuk masing-masing dari empat dimensi · Langkah-langkah khusus kinerja dalam mencapai tujuan tersebut. Ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari kinerja organisasi daripada ukuran finansial saja. Dirancang dengan baik, digunakanuntuk mengukur aspek kunci dari strategi organisasi dan mencerminkan hubungan sebab akibat penting. Sehubungan dengan tujuan, Banyak organisasi keliru menggunakan standar industri dalam merancang Scorecard seimbang mereka. Pendekatan ini membatasi kinerja terhadap para pesaingnya dan gagal untuk mempertimbangkan organisasi perusahaan s kekuatan dan kelemahan yang unik. Sebagai CONTOH: manajemen puncak Dumbledore Asuransi Perseroan menyepakati tiga tujuan keuangan kunci:  Peningkatan pendapatan stream melalui penjualan produk-produk baru.  Peningkatan profitabilitas yang tercermin dari return on equity.  Mempertahankan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban.
  • 23. Mereka kemudian menciptakan hipotesis berikut (atau hubungan sebab akibat) bagaimana tujuan- tujuan ini dapat dicapai: 1. Jika kita meningkatkan pelatihan karyawan (inovasi dan dimensi belajar), yang harus meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal). 2. Jika kita meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal), yang harus meningkatkan kepuasan pelanggan kami (dimensi pelanggan) dan menyebabkan kita untuk mengambil pangsa pasar yang lebih besar. 3. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pangsa pasar (dimensi pelanggan) karena itu harus menghasilkan peningkatan profitabilitas (dimensi keuangan). Menganalisis tren dalam tindakan-tindakan yang sebenarnya memungkinkan manajemen Dumbledore untuk menguji validitas hipotesis mereka: Jika perbaikan dalam satu perspektif tidak menghasilkan perbaikan yang diharapkan di daerah lain, manajemen puncak harus mengevaluasi kembali dan merevisi hipotesis mereka. Kemampuan untuk menguji dan menyempurnakan strategi mereka adalah salah satu manfaat utama dari balanced scorecard. Ada beberapa cara dalam mengembangkan balanced scorecard yaitu Top manajemen harus menentukan tujuan yang akan dikejar dalam setiap dimensi ,seperti Akuntan dan IS professional dalam membantu mereka memilih tindakan yang tepat untuk melacak pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Selanjutnya memberikan masukan pada kelayakan mengumpulkan data untuk menerapkan berbagai langkah. MENGGUNAKAN GUDANG DATA UNTUK KECERDASAN BISNIS Manajemen harus terus-menerus memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan dan operasi organisasi dalam terang tujuan strategis dan harus mampu mengubah rencana dengan cepat ketika
  • 24. perubahan lingkungan. Mereka mungkin mengadopsi sistem ERP dan sistem AIS terintegrasi untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Namun, sistem ini dirancang terutama untuk mendukung kebutuhan pengolahan transaksi, dan biasanya berisi data hanya untuk tahun fiskal saat ini dan mungkin satu bulan tambahan. Tetapi pengambilan keputusan strategis membutuhkan akses ke sejumlah besar data historis. Untuk mengisi kebutuhan ini, organisasi sedang membangun database terpisah yang disebut data warehouse .  Ini biasanya database besar yang berisi kedua data rinci dan dirangkum untuk beberapa tahun.  Mereka terpisah dari AIS.  Organisasi juga dapat membangun terpisah, gudang kecil, yang disebut data mart , untuk fungsi-fungsi individual seperti keuangan atau sumber daya manusia. Gudang data dan data mart diperbarui secara berkala untuk mencerminkan hasil transaksi yang telah terjadi sejak update terakhir. Mereka terstruktur berbeda dari database proses transaksi:  Database proses transaksi dirancang untuk meminimalkan redundansi dan memaksimalkan efisiensi update.  Data warehouse yang sengaja dirancang untuk menjadi berlebihan untuk memaksimalkan efisiensi query.  Mereka biasanya dimensi di alam.  Kebanyakan menggunakan skema bintang Bisnis intelijen adalah proses mengakses data di gudang dan menggunakannya untuk pengambilan keputusan strategis. Dua teknik dasar:
  • 25.  Online analytical processing (OLAP)  Data mining Kontrol yang tepat diperlukan untuk data warehouse adalah Kontrol validasi data sangat penting untuk menjaga akurasi data. Serta proses verifikasi keakuratan data, alias scrubbing , sering salah satu yang paling langkah memakan waktu dan mahal. Informasi harus dilindungi dari pesaing atau dari kehancuran dengan menggunakan:  Kontrol akses  Enkripsi  Ketentuan Backup PRINSIP GAMBAR DESAIN Akuntan dan IS profesional dapat membantu manajemen menangani informasi yang berlebihan dengan menyiapkan grafik yang menyoroti dan meringkas fakta-fakta penting. Grafik yang dirancang dengan baik membuatnya mudah untuk mengidentifikasi dan memahami tren dan hubungan. Grafik buruk dirancang dapat mengganggu pengambilan keputusan. Ada beberapa prinsip yang membuat bar chart mudah dibaca:  Gunakan judul yang merangkum pesan dasar.  Sertakan nilai data dengan setiap elemen bukannya label sumbu vertikal - memfasilitasi perhitungan mental dan analisis  Gunakan 2-dimensi, bukan 3-dimensi, bar - membuatnya lebih mudah untuk secara akurat menilai besarnya perubahan dan tren.
  • 26.  Gunakan berbagai nuansa abu-abu atau warna bukan pola, titik, atau garis-garis. Mereka lebih mudah untuk membedakan Banyak laporan tahunan berisi grafik yang melanggar prinsip-prinsip ini: Beberapa dilakukan secara otomatis oleh perangkat lunak. Beberapa dilakukan dengan sengaja. Tidak ada pedoman otoritatif dalam GAAP atau audit standar yang melarang perilaku ini, meskipun hasilnya bisa menipu. KESIMPULAN Sistem buku besar dan pelaporan mengintegrasikan serta meringkas hasil-hasil berbagai subsistem akuntansi dari siklus pendapatan, pengeluaran, produksi dan sumber daya manusia. Buku besar adalah file utama pusat dalam SIA. Akibatnya merupakan hal yang penting untuk mengimplementasikanprosedur pengendalian agar dapat memastikan akurasi dan keamananya. Pengendalian yang penting meliputi pemeriksaan edit catatan, voucer jurnal yang dimasukkan kedalam buku besar, pengendalian akses, jejak audit yang memadai, serta prosedur pembuatan cadangan dan pemulihan dari bencana yang tepat. Output yang dihasilkan oleh system buku besar terbagi dalam dua kategori utama yaitu laporan keuangan dan manajerial. Laporan keuangan dibuat secara periodikdan disebarkan baik ke user internal maupun eksternal. Laporan manajerial dibuat hanya untuk pemakaian internal karenanya sering kali memasukkan perbandingan antara kinerja actual dengan yang dianggarkan. Kegunaan laporan-laporan ini baik disajikan dalam bentuk table ataupun grafik, dipengaruhi oleh seberapa baik mereka didesain.
  • 27. Sistem buku besar harus mampu mendukung pemrosesan pertanyaan dari pembuat keputusan. Hal ini membutuhkan pengendalian yang mencukupi untuk membatasi akses ked an operasi yang di izinkan atas data dalam buku besar.mendesain buku besar agar sesuai dengan model data relasional akan memfasilitasi pemrosesan dengan membuat data lebih mudah diakses melalui alat desktop yang dapat ditemukan sebagian besar computer pribadi. Organisasi harus memberikaninformasi keberbagai jenis user termasuklembaga pemerintahan, analisis industry,lembaga keuangan,dan berbagai pengambil keputusan individual. XBRL memberikan mekanisme untuk memberikan efisiensi dalam menghasilkan informasi semacam ini dari sumber eksternal 2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal. Threats (ancaman) Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain. ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan
  • 28. kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk mengantisipasi. b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya. untuk mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah mencari alternatif-alternatif langkah- langkah memecahkan persoalan, sebagai berikut: 1. Pengaktifan kegiatan MGMP sekolah Berdasarkan pada hasil analisis, disebutkan bahwa jumlah guru cukup tetapi suasana belajar belum cukup kondusif akibat metode mengajar guru kurang bervariasi. Melalui MGMP sekolah diharapkan dapat mengatasi persoalan, termasuk bagaimana menyiasati kurikulum yang padat dan mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metode dalam mengajarkan setiap mata pelajaran yang diajarkan. Kegiatan ini di bawah koordinasi Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum dan untuk setiap matapelajaran dipimpin oleh guru senior yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. MGMP minimal bertemu satu kali per minggu guna menyusun strategi pengajaran dan mengatasi masalah yang muncul.
  • 29. MGMP sekolah juga menyusun dan mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar sekolah. Evaluasi kemajuan dilakukan secara berkala dan hasilnya digunakan untuk menyempurnakan rencana berikutnya. Kegiatan MGMP sekolah yang dilakukan dengan intensif, dapat dijadikan sebagai wahana pengembangan diri guru untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan guru serta menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang diajarkan, terutama ditujukan untuk guru-guru yang mengajar bukan bidangnya (teacher mismatch). 2. Pengiriman guru mengikuti pelatihan Sebagai alternatif, sekolah dapat mengirimkan guru-guru secara bergiliran untuk mengikuti pelatihan pada lembaga yang dianggap potensial dan berpengalaman. Pengiriman guru ini, dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan guru, baik dalam bidang keahlian/substansi, metode pengajaran, maupun berbagai metode evaluasi, setelah melalui proses identifikasi kebutuhan yang dilakukan secara cermat oleh sekolah. Program ini dapat mendorong sekolah untuk mengalokasikan sebagian anggarannya untuk peningkatan SDM, yang selama ini belum secara optimal dilakukan. Selain itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut, sekolah melalui kegiatan MGMP dapat mengundang ahli dari luar, baik ahli substansi mata pelajaran untuk membantu guru dalam memahami materi yang masih dianggap sulit atau membantu memecahkan masalah yang muncul di kelas, maupun berbagai metode pengajaran untuk menemukan cara yang paling sesuai dalam memberikan materi mata pelajaran tertentu. 3. Peningkatan disiplin siswa Berdasarkan hasil analisis, dinyatakan bahwa disiplin siswa sangat rendah, baik dalam mengikuti aturan dan tata tertib sekolah, maupun dalam mengikuti pelajaran dan mengakibatkan lingkungan
  • 30. sosial sekolah menjadi kurang kondusif. Diperlukan adanya peningkatan disiplin siswa untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar. Adanya dukungan guru yang cukup, sekolah dapat membuat aturan dan tata tertib yang baik dan memadai. Tata tertib yang dibuat dan disepakati tersebut harus ditaati, khususnya oleh siswa dan warga sekolah lainnya, termasuk guru, karyawan, dan juga kepala sekolah. Aturan tersebut dapat meliputi tata tertib waktu masuk dan pulang sekolah, kehadiran di sekolah dan di kelas serta mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, dan tata tertib sekolah lainnya. Dengan meningkatnya disiplin siswa, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas jam belajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. 4. Pembentukan kelompok diskusi terbimbing Kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi siswa yang kurang persiapan untuk belajar di sekolah. Kegiatan diskusi ini, minimal 1 kali per minggu untuk setiap mata pelajaran di luar jam pelajaran sekolah. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa dan dibimbing oleh guru. Dalam setiap kegiatan diskusi dapat dihadirkan narasumber yang berasal dari guru, alumni, atau orang lain yang dianggap ahli dalam mata pelajaran yang berkaitan dan bertempat tinggal di sekitar kelompok tersebut berada. Adanya dukungan orangtua dalam meningkatkan motivasi belajar, memberikan peluang dan kesempatan melaksanakan kegiatan kelompok diskusi, yaitu setiap kali pertemuan dapat menggunakan rumah anggota kelompok secara bergiliran. Setiap kelompok diskusi menunjuk pemimpin kelompok dan guru pembimbingnya.
  • 31. Untuk keperluan pengembangan materi pada MGMP sekolah, setiap guru pembimbing dapat menyampaikan hasil diskusi kelompok, sehingga terjadi saling tukar pengalaman dan saling membantu bila terjadi kesulitan. Kelompok diskusi terbimbing ini, sebaiknya melibatkan guru pembimbing (BK), khususnya untuk meningkatkan motivasi siswa serta membimbing siswa untuk menghindari pengaruh pergaulan sosial yang negatif. 5. Peningkatan pengadaan buku Dari hasil analisis, ternyata sekolah masih memerlukan buku-buku bacaan wajib maupun penunjang untuk mendukung kegiatan belajar siswa. Pengadaan buku pustaka diarahkan untuk mendukung kegiatan guru mengajar, termasuk kegiatan MGMP sekolah dan mendukung belajar siswa. Untuk mendukung kegiatan guru, diadakan buku-buku pedangan guru dari sumber yang relevan. Sedangkan untuk mendukung belajar siswa, diadakan buku-buku yang diperlukan siswa untuk pendalaman materi ebtanas. Pengadaan buku-buku tersebut hendaknya dimulai dengan melakukan identifikasi buku-buku yang dibutuhkan oleh guru dan siswa dan mencatat buku-buku yang tidak ada atau tidak mencukupi kebutuhan sekolah. Berbagai cara dapat dilakukan untuk memenuhi kekurangan buku-buku tersebut, antara lain dengan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan pada instansi lain yang mempunyai potensi untuk membantu pengadaan buku sekolah, atau sekolah dapat membeli buku- buku tersebut secara langsung apabila tersedia dana untuk pengembangan perpustakaan. 6. Peningkatan layanan perpustakaan Di samping pengadaan buku-buku, perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelola perpustakaan untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Apabila dimungkinkan, sekolah dapat memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan singkat bagi pengelola
  • 32. perpustakaan. Hal yang lebih penting sekolah memperhatikan peningkatan dan pengembangan perpustakaan untuk dapat menyediakan buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan keperluan guru dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Hal ini dapat berarti sekolah memiliki kewajiban untuk memperhatikan penyediaan anggaran perpustakaan yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki sekolah. Pada sasaran kedua, sekolah mengidentifikasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi untuk mencapai sasaran menjadi finalis pada tingkat Kota/Kabupaten dalan bidang olahraga bola voli, yaitu waktu pelatihan yang kurang intensif dan tidak ada pengalaman guru dalam melatih bola voli secara profesional serta sekolah tidak pernah melakukan uji-tanding ke sekolah lain. Di samping itu, terbatasnya fasilitas pengembangan olahraga bola voli pada tingkat Kecamatan maupun Kota dan kondisi lapangan bola voli di sekolah dalam keadaan rusak sebagian. Berbagai peralatan olahraga voli yang dimiliki sekolah juga masih kurang, termasuk bola voli. Selanjutnya, untuk mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah melakukan beberapa langkah sebagai alternatif untuk memecahkan persoalan, sebagai berikut: 1. Pengaktifan tim bola voli sekolah Hasil analisis menyebutkan bahwa minat siswa terhadap olahraga bola voli cukup tinggi, ditandai dengan cukup banyak siswa (hampir 80%) yang siap mengikuti pelatihan olahraga ini. Sementara latihan yang diadakan sekolah kurang dari 1x seminggu atau bahkan tidak ada latihan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah kurang memberi perhatian yang tinggi terhadap olahraga bola voli, walaupun banyak siswa yang berminat untuk mengikutinya.
  • 33. Untuk itu, diperlukan penggalakan kegiatan olahraga bola voli dengan mengaktifkan kembali tim voli pada tingkat sekolah, melalui sosialisasi dan pembentukan tim kelas atau gabungan beberapa kelas dengan harapan memperoleh bibit pemain yang baik. 2. Peningkatan prasarana dan sarana olahraga bola voli Hasil analisis menyebutkan bahwa lapangan yang ada kondisinya sudah sangat jelek dan memerlukan perbaikan atau renovasi, termasuk penambahan sejumlah alat pendukung lainnya, seperti tiang, net, dan bola. Lapangan olahraga sebagai salah satu unsur penting dalam peningkatan prestasi perlu mendapat perhatian sekolah secara sungguh-sungguh. Dengan lapangan yang memadai dan bentuk yang standar akan lebih menarik minat siswa untuk mengikuti latihan yang diadakan oleh sekolah dan juga dapat menjadikan siswa bangga memiliki sekolah dengan lapangan olahraga yang baik. Untuk itu sekolah perlu memberikan porsi anggaran yang cukup dalam rangka melakukan renovasi lapangan dan mengalokasikan anggaran untuk membeli peralatan yang kurang atau tidak ada sebelumnya, tetapi sangat diperlukan. 3. Peningkatan waktu latihan dan uji-tanding Pada fungsi pelatihan, terdapat banyak kelemahan dan tantangan untuk menjadikan tim bola voli sekolah masuk menjadi finalis pada tingkat Kota/Kabupaten, diantaranya adalah waktu latihan yang kurang banyak dan tidak efektif, karena pelatihan selama ini hanya sekedar memenuhi kegiatan rutin dan tidak memiliki target mutu. Untuk itu, program latihan perlu ditingkatkan lebih intensif lagi, misalnya dengan meningkatkan latihan menjadi 3x dalam seminggu dan menyusun program uji-tanding dengan sekolah lain sebanyak 1x sebulan. Uji-tanding dengan sekolah lain yang telah memiliki tim yang kuat, dapat memberikan pengalaman dan memupuk keberanian tim sekolah saat nanti mengikuti turnamen yang sebenarnya.
  • 34. 4. Pelatih dari luar sekolah Hasil analisis menyebutkan bahwa sekolah tidak memiliki pelatih yang memabg berpengalaman dalam cabang olahraga bola voli. Pelatih yang ada hanya guru olahraga yang secara rutin memberikan latihan dengan teknik yang masih konvensional dan belum mempunyai pengalaman bertanding di luar daerah. Hal itu dapat dipahami, karena tidak semua guru olahraga dapat menjadi pelatih yang baik untuk satu cabang olahraga tertentu. Untuk itu, dirasa perlu untuk mendatangkan pelatih dari luar yang memiliki pengalaman bertanding dan mampu memberikan cara-cara terbaik dalam bermain bola voli.