Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Terdapat lima subsektor pertanian yaitu tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Perkembangan petani di Indonesia meliputi tiga zaman yaitu zaman kerajaan, masa penjajahan, dan sesudah kemerdekaan. Beberapa program pemerintah untuk meningkatkan sektor pertanian antara lain program peningkatan ketahanan pangan, pengembangan
2. Pengertian Sektor Pertanian
Pertanian yang dimaksud dalam konsep pendapatan nasional adalah
pertanian dalam arti luas.Di Indonesia, ada 5 subsektor pertanian yaitu
sektor tanaman pangan,perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
Sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian
Indonesia.Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita
mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi,
dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.
Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita
menghadapi berbagai permasalahan.Di sektor pertanian kita mengalami
permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di
wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa.Hal ini karena semakin
terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani.Perkembangan
penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat
tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga
bertambah.Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis
semakin berkurang.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang
di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB
dunia.Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat
dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini
memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan
berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah
Indonesia.Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia
menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya
menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto, begitu
pula yang ada di Indonesia.
3. Perkembangan Sektor Pertanian
1. Petani pada Zaman Kerajaan- kerajaan Indonesia
Kuno
2. Petani pada Masa Penjajahan
3. Petani Indonesia Sesudah Kemerdekaan
4. Subsektor Pertanian
1. Subsektor Tanaman Pangan
a. Produksi
b. Konsumsi
2. Subsektor Perkebunan
3. Subsektor perhutanan
4. Subsektor peternakan
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi dan Perbaikan mutu.
5. Subsektor perikanan
5. Pentingnya Sektor Pertanian
Peran sektor pertanian dalam perekonomian yang paling utama adalah pertanian
sebagai mata pencaharian yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sebagai
contoh, sumbangan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Deli Serdang
masih sangat dominan terutama tanaman bahan makanan dan perkebunan.Namun
demikian, konstribusi sektor pertanian terhadap pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) kabupaten Deli Serdang dari tahun ke tahun cenderung
mengalami penurunan.Jika tahun 2004 sektor ini menyumbang sebesar 15,29 %
berturut-turut turun menjadi 13,34 % pada tahun 2005, menjadi 12,19 pada tahun
2006 dan kembali menurun pada tahun 2007 menjadi 11,17 % serta tahun 2008
menjadi 10,82%.
Pada periode 2004 – 2008 untuk Tanaman Bahan Makanan yang didominasi oleh
komoditi padi dan palawija cenderung mengalami peningkatan yaitu dari 5,22 %
pada tahun 2004 menjadi 5,24 % pada tahun 2005 dan naik menjadi 5,60 % tahun
2006. Namun pada tahun 2007 kontribusi subsektor ini mengalami penurunan
menjadi sebesar 5,11 % dan kembali naik pada tahun 2008 menjadi 5,26%, hal
tersebut dimungkinkan oleh semakin berkurangnya luas lahan sawah sebagai akibat
alih fungsi lahan antara lain dari tanah lahan persawahan/ladang menjadi pemukiman
Sektor pertanian sampai saat ini masih merupakan basis ekonomi rakyat di pedesaan,
menguasai hajat hidup sebagian besar penduduk, menyerap lebih dari sepertiga
jumlah tenaga kerja di Kabupaten Deli serdang.Pada tahun 2008, dari total 645.977
pekerja umur 10 tahun keatas di Kabupaten ini adalah sebanyak 219.061 jiwa atau
33,91% nya bekerja di sektor pertanian.
6. Pertanian yang dimaksud dalam konsep pendapatan
nasional adalah pertanian dalam arti luas.Di Indonesia, ada 5
subsektor pertanian yaitu sektor tanaman pangan,perkebunan,
kehutanan, peternakan, dan perikanan.
Perkembangan petani di Indonesia dibagi kedalam 3 zaman yaitu:
1. Petani pada zaman kerajaan- kerajaan Indonesia kuno
2. Petani pada masa penjajahan
3. Petani Indonesia sesudah kemerdekaan
Di Indonesia, sektor pertanian dalam arti luas ini dipilah- pilah
menjadi lima subsektor yaitu:
1. Subsektor tanaman pangan
2. Subsektor perkebunan
3. Subsektor kehutanan
4. Subsektor peternakan
5. Subsektor perikanan
7. Perkembangan dan Peranan
Sektor Pertanian Dalam Perekonomian
Sektor pertanian hingga kini masih menjadi sumber mata pencaharian utama
sebagian
besar penduduk
Indonesia, pola perkembangan sektor pertanian Indonesia ditempuh
melalui 3 kemungkinan pola atau jalur :
1.Jalur kapitalistik , yakni melalui pengembangan usaha tani,
usaha tani berskala
besar dan melibatkan satuan
satuan yang berskala kecil.
2.Jalur sosialistik,
yakni melalui pembentukan usaha tani kolektif berskala besar
yang diprakarsai oleh negara.
3.jalur koperasi semi kapitalistik yakni melalui pembinaan usaha tani usaha tani
kecil padat modal yang digalang dalam suatu koperasi nasional
dibawahpengelolaan negara.
Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan U
8. SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Struktur perekonomian Indonesia merupakan topik strategis yang sampai sekarang
masih menjadi topik sentral dalam berbagai diskusi di ruang publik. Gagasan mengenai
langkah-langkah perekonomian Indonesia menuju era industrialisasi, dengan
mempertimbangkan usaha mempersempit jurang ketimpangan sosial dan pemberdayaan
daerah, sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan kiranya perlu kita evaluasi kembali
sesuai dengan konteks kekinian dan tantangan perekonomian Indonesia di era globalisasi.
Tantangan perekonomian di era globalisasi ini masih sama dengan era sebelumnya, yaitu
bagaimana subjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia sejahtera.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada 235 juta
penduduk yang tersebar dari Merauke sampai Sabang. Jumlah penduduk yang besar ini
menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian
Indonesia masa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam
struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa,
maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan
pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.
9. PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan dan keberlanjutan ketahanan pangan
sampai ke tingkat rumah tangga sebagai bagian dari ketahanan nasional. Kegiatan pokok
yang dilakukan dalam program ini meliputi :
1. Pengamanan ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri, antara lain melalui
pengamanan lahan sawah di daerah irigasi, peningkatan mutu intensifikasi, serta
optimalisasi dan perluasan areal pertanian;
2. Peningkatan distribusi pangan, melalui penguatan kapasitas kelembagaan pangan dan
peningkatan infrastruktur perdesaan yang mendukung sistem distribusi pangan, untuk
menjamin keterjangkauan masyarakat atas pangan
3. Peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil, melalui optimalisasi pemanfaatan alat
dan mesin pertanian untuk pasca panen dan pengolahan hasil, serta pengembangan dan
pemanfaatan teknologi pertanian untuk menurunkan kehilangan hasil (looses);
4. Diversifikasi pangan, melalui peningkatan ketersediaan pangan hewani, buah dan
sayuran, perekayasaan sosial terhadap pola konsumsi masyarakat menuju pola pangan
dengan mutu yang semakin meningkat, dan peningkatan minat dan kemudahan konsumsi
pangan alternatif/pangan lokal; dan
5. Pencegahan dan penanggulangan masalah pangan, melalui peningkatan bantuan pangan
kepada keluarga miskin/rawan pangan, peningkatan pengawasan mutu dan kemanan
pangan, dan pengembangan sistem antisipasi dini terhadap kerawanan pangan.
10. PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBINIS
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis yang
mencakup usaha di bidang agribisnis hulu, on farm, hilir dan usaha jasa pendukungnya.
Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini meliputi:
1. Pengembangan diversifikasi usahatani, melalui pengembangan usahatani dengan
komoditas bernilai tinggi dan pengembangan kegiatan off-farm untuk meningkatkan
pendapatan dan nilai tambah;
2. Peningkatan nilai tambah produk pertanian dan perikanan melalui peningkatan
penanganan pasca panen, mutu, pengolahan hasil dan pemasaran dan pengembangan
agroindustri di perdesaan;
3. Pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur pertanian dan perdesaan, melalui perbaikan
jaringan irigasi dan jalan usahatani, serta infrastruktur perdesaan lainnya;
4. Peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif, terutama permodalan;
5. Pengurangan hambatan perdagangan antar wilayah dan perlindungan dari sistem
perdagangan dunia yang tidak adil;
6. Peningkatan iptek pertanian dan pengembangan riset pertanian melalui pengembangan
dan pemanfaatan teknologi tepat dan spesifik lokasi yang ramah lingkungan; dan
7. Pengembangan lembaga keuangan perdesaan dan sistem pendanaan yang layak bagi
usaha pertanian, antara lain melalui pengembangan dan penguatan lembaga keuangan
mikro/perdesaan, insentif permodalan dan pengembangan pola-pola pembiayaan yang
layak dan sesuai bagi usaha pertanian.
11. PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing
masyarakat pertanian, terutama petani yang tidak dapat menjangkau
akses terhadap sumberdaya usaha pertanian. Kegiatan pokok yang akan
dilakukan dalam program ini adalah:
1. Revitalisasi sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang
secara intensif perlu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah baik
propinsi maupun kabupaten;
2. Penumbuhan dan penguatan lembaga pertanian dan perdesaan untuk
meningkatkan posisi tawar petani dan nelayan;
3. Penyederhanaan mekanisme dukungan kepada petani dan pengurangan
hambatan usaha pertanian;
4. Pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia pertanian (a.l. petani,
nelayan, penyuluh dan aparat pembina);
5. Perlindungan terhadap petani dari persaingan usaha yang tidak sehat dan
perdagangan yang tidak adil; dan
6. Pengembangan upaya pengentasan kemiskinan.
12. Saran untuk meningkatkan Sektor Pertanian di
Indonesia, diantaranya :
• Negara perlu merumuskan politik dan kebijakan
paertanian yang jelas.
• Meminimalisir dan menghentikan praktek
konversi lahan pertanian produktif dan dilakukan
reforma agraria.
• Meningkatkan luas lahan pertanian oleh petani.
• Mengoptimalkan lahn tidur yang di kuasai oleh
negara untuk kegiatan pertanian produktif.
• Meningkatkan nilai tukar petani
• Membangun Agro-Industri berbasis masyarakat
di tngkat perdesaan.
• Membuat regulasi mengenai upah buruh tani.
• Peningkatkan teknologi pertanian tepat guna.