Dokumen tersebut membahas peranan sektor pertanian di Indonesia, tantangan, dan strategi ke depannya. Sektor pertanian sangat penting karena mendukung penduduk pedesaan dan sumber daya alam Indonesia. Namun, sektor ini belum sepenuhnya diberdayakan dan petani masih miskin. Untuk itu, dibutuhkan strategi baru seperti pembangunan agribisnis dan kebijakan pangan berbasis konsumsi.
2. 1. Hampir 70 % penduduk dunia termasuk di Indonesia
berada di wilayah pedesaan yg penghidupan pokoknya
bersumber dari pola pertanian. Bagi mereka, bagaimana
mempertahankan hidup sehari-sehari merupakan masalah
pokok yg menyita seluruh perhatian dan tenaganya.Karena
itu jika negara menghendaki pembangunan yg
berkesinambungan, maka ia harus memulainya dari daeah
pedesaan & sektor pertanian.
2. Peranan sektor pertanian dipandang pasif bahkan hanya
dianggap sebatas sebagai sumber tenaga kerja & bahan-
bahan pangan yg murah demi berkembangnya sektor-
sektor industri, yg dinobatkan sebagai sektor unggulan
dalam strategi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
3. 3. Pembanguan sektor pertanian di Indonesia tetap dianggap
sektor terpenting dari keseluruhan pembanguan ekonomi.
Dengan alasan sebagai berikut :
a. Potensi sumber dayanya yg besar & beragam
b. Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar.
c. Besarnya pangsa terhadap ekspor nasional
d. Besarnya penduduk yg menggantungkan hidupnya
pada sektor ini
e. Perananya dalam menyediakan pangan masyarakat
f. Menjadi basis pertumbuhan di pedesaan
4. 4. Fakta menunjukkan potensi pertanian di
Indonesia sangat besar, namun sampai
saaat ini pelaku ekonomi yg terlibat dalam
sektor ini termasuk golongan sangat miskin.
Hal ini mengindikasikan pemerintah masa
lalu kurang memberdayakan sektor
pertanian secara keseluruhan.
5. Lemahnya pemberdayaan tersebut
disebabkan karena hanya terfokus pada
usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan
mikro, serta pendekatanya yg sentralistik.
5. Akibatnya usaha pertanian sampai saat ini masih didominasi oleh
usaha dengan bercirikan :
a. Skala kecil
b. Modal terbatas
c. Teknologinya sederhana
d. Sangat dipengaruhi musim
e. Wilayah pasarnya lokal
f. Umumunya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga
menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran
tersembunyi)
g. Akses terhadap kredit, teknologi & pasar sangat rendah
h. Pasar komoditi pertanian sifatnya mono/oligopsoni sehingga
terjadi ekspolitasi harga pertanian
6. 1. Perkembangan Kebijakan Pangan
Kebijakan pangan terutama beras
telah menjadi bagian kebijakan politik
pemerintah semenjak zaman penjajahan
Belanda.
7. Namun tidak semua program pengembangan
pangan berhasil mencapai sasaran yakni
swasembada pangan. Akan tetapi berhasil
mewariskan pengalaman betapa pentingnya
lembaga penyedia kredit pertanian seperti
BUUD/KUD pada masa Orde Baru dan
perlunya merumuskan kebijakan yg hati-hati
dlm menetapkan harga dasar (ceiling price) &
harga tertinggi (floor price) beras di pasaran
8. 2. Kebijakan Pangan di Era Orde Baru
Belajar dari pengalaman sebelumnya dan
penerapan kebijakan pengembangan
sektor pertanian terutama pada tekanan
produksi dan konsumsi beras, merupakan
satu catatan emas dalam pembangunan
ekonomi Indonesia yaitu sebagai negara
pengimpor beras dan mampu
berswasembada pangan.
9. 3. Kebijakan Pertanian dan Pangan di Era Reformasi
Mengambil pelajaran dari masa Orba yg dapat
menghasilkan swasembada beras dengan
penerapan program BIMAS/INMAS. Di Era
Reformasi ini konsep swasembada pangan yg
sebelumnya di pahami denga berbasis pada
produksi, namun bergeser ke KONSEP BERBASIS
KONSUMSI. Konsep ini memberikan pengertian
bahwa: kebijakan pangan jangan hanya diartikan
secara monokultur artinya beras sebagai satu-
satunya alternatif bahan makanan pokok &
mengabaikan jenis makanan pokok lainnya seperti
jagung, ubi jalar, sagu
10. Sejalan dngan perubahan tatanan politik di
Indonesia yang mengarah pada era
demokratisasi, maka pembangunan
sektor pertanian di masa datang
dihadapkan pada 2 tantangan pokok
sekaligus yaitu :
a. Tantangan INTERNAL
b. Tantangan EKSTERNAL
11. Berdasarkan isu pembangunan pertanian,
untuk mengatasi tantangan demokratisasi
dan globalisasi pemerintah telah
menetapkan misi dan visi pembanguan
pertanian, yakni terwujudnya masyarakat
yang sejahtera khususnya petani melalui
pembanguan sistem agrobisnis & usaha
agrobisinis yg berdaya saing, berkerakyatan,
berkelanjutan dan desentralistik.
12. 3. Agenda strategi kebijakan pertanian
dan pangan pada masa mendatang
dapat dirumuskan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek
yaitu
a. Strategi pengembangan pertanian
b. Mekanisme penunjukan rekanan
c. Kebijakan diversifikasi produk
d. Pembangunan sektor pertanian