Pemanfaatan TIK yang tidak merata bagi siswa SDN Sedo 1 Demak. Guru berusaha meningkatkan pemanfaatan teknologi seperti WhatsApp, YouTube, dan Google Classroom untuk pembelajaran daring. Namun, beberapa siswa tidak dapat mengikuti karena tidak memiliki akses. Sekolah bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan tugas secara tatap muka seminggu sekali agar semua siswa terlibat.
Pemanfaatan TIK yang tidak merata bagi siswa sdn sedo 1 demak
1. PEMANFAATAN TIK YANG TIDAK MERATA BAGI SISWA SDN SEDO 1 DEMAK
Mata Kuliah Kajian Kurikulum Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu : Dr. Sri Utaminingsih, M.Pd
Nama : Istichomah
NIM : 201903055
Kelas / No : A / 12
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIAKUDUS
2020
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan wabah penyakit yang
disebabkan oleh virus corona atau biasa dikenal dengan istilah Corona Virus
Diseases 19. Wabah ini dilaporkan teridentifikasi sekitar pertengahan bulan
Desember di sebuah pasar makanan laut Huanan yang terletak di kota pusat kota
Wuhan, Cina. Pasar ini dilaporkan menjual berbagai makanan ekstrem seperti
kelelawar, kodok, anjing, babi dan lain sebagainya. Daging yang berasal dari hewan-
hewan tersebut dinyatakan sebagai kemungkinan asal mulanya virus corona yang
kemudian berpindah ke manusia. Virus ini sangat mudah tertular melalui cairan yang
dihasilkan dari bersin, batuk, dan berbicara. Cara penyebaran virus Corona juga bisa
melalui kontak jarak dekat yang melibatkan sentuhan secara langsung seperti
berjabatan tangan. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar jika seseorang
bersentuhan dengan permukaan benda yang telah terpapar virus corona. Penyebab
virus corona bisa menyebar ke seluruh dunia adalah karena penderita virus ini
tampak dalam keadaan prima dan tidak memiliki gejala yang kemudian bisa
menularkan ke orang disekitarnya. Akhirnya Badan PBB yang bertidak sebagai
koordinator kesehatan umum yaitu Word Health Organization (WHO) menetapkan
wabah virus covid 19 ini sebagai pandemi global.
Indonesia menjadi salah satu negara yang tercemar oleh virus corona
berdasarkan data per Selasa (07/07/2020), tercatat ada 64.958 kasus positif covid-19
yang sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia. Tercatat, 3.241 orang
meninggal dunia dan 29.919 pasien yang sembuh. Pemerintah sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk menangani kasus Covid-19 di Indonesia. Pemerintah
telah membuat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dengan
harapan dapat mencegah sekaligus memperlambat penyebaran virus corona. Wabah
yang diakibatkan virus bernama corona ini membawa dampak bagi seluruh aspek
kehidupan dalam masyarakat, khususnya pendidikan. Aktifitas belajar mengajar yang
biasa dilakukan secara langsung harus dihentikan dan digantikan dengan belajar
secara daring.
Dengan belajar secara daring, hal ini memaksa dan mempercepat para
peserta didik untuk dapat menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai
suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat peserta didik
3. dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti
pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi
pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran. Tidak hanya peserta didik,
para guru juga dituntut agar memiliki kemampuan menggunakan teknologi. Sudah
jelas bahwa guru harus lebih pintar dan cerdas dibandingkan murid-muridnya, begitu
pula dalam kemampuan menguasai teknologi. Guru yang selama ini masih belum
menguasai teknologi dipaksa harus lebih akrab dengan dunia teknologi dan
komunikasi, karena jika guru tidak maksimal.
Selain itu, guru juga harus membuat situasi pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan bagi siswa. Guru tidak harus melakukan ceramah kepada
siswa karena pada kurikulum 2013 pembelajaran menggunakan pendekatan student
center. Guru harus kreatif dengan berbagai inovasi, agar dapat mengaktifkan siswa
dalam prose pembelajaran di rumah. Guru juga harus mampu memberikan stimulus
kepada murid-muridnya dengan berbagai pertanyaan kritis, sehingga merangsang
siswa untuk mengembangkan pemikirannya dan aktif untuk terlibat dalam proses
berpikir. Guru harus dapat mengembangkan materi ajar dan memilih metode belajar
yang sesuai dengan pembelajaran secara daring. Kemudian guru bisa melakukan
evaluasi belajar murid-muridnya.
Dalam proses belajar secara daring, komponen yang sangat penting dalam
meningkatkan hasil pembelajaran adalah sumber pembelajaran yang digunakan baik
oleh guru maupun peserta didik. Dengan memanfaatkan sumber belajar secara
optimal, peserta didik akan dapat termotivasi untuk berpikir logis dan sistematik. Ada
berbagai macam platform untuk menunjang pembelajaran secara online mulai dari
video conference, kolom diskusi online, dan streaming video pembelajaran.
Tetapi permasalahannya adalah tidak semua siswa memiliki fasilitas untuk
menggunakan teknologi sebagai alat pembelajaran. Setiap pengajar maupun peserta
didik memang memiliki akses atau fasilitas yang berbeda-beda untuk menunjang
belajar dari rumah. Mereka yang memiliki berbagai fasilitas penunjang belajar online
seperti laptop, komputer, dan jaringan internet yang memadai akan lebih mudah
melakukan pembelajaran. Sebaliknya bagi mereka yang kekurangan atau bahkan
tidak memiliki fasilitas belajar online tentunya akan mengalami kesulitan.Seperti
halnya anak didik sekolah dasar negeri Sedo 1 yang sebagian dari mereka tidak
memiliki fasilitas penunjang belajar online seperti laptop, komputer, dan jaringan
lainnya. Hal ini menyebabkan siswa tersebut tidak dapat mengikuti pelajaran yang
dilakukan dengan sistem daring.
Berdasarkan hasil diskusi kepala sekolah dan dewan guru pada bulan Juni
2020, ada beberapa identifikasi permasalahan yang dihadapi SD N Sedo 1 Demak
4. yaitu 1). Pemanfaatan TIK yang tidak merata bagi siswa SD N Sedo 1 Demak.
2).Rendahnya partisipasi wali murid terhadap pembelajaran daring. Berdasarkan
permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya harapan SD N Sedo 1
Demak untuk dapat melakukan daring yang merata bagi siswa dan didukung oleh
partisipasi dari wali murid.
B. TUJUAN
Dari latar belakang yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan:
1. Pemerataan pemanfaatan TIK bagi siswa SD N Sedo 1 Demak
2. Meningkatkan partisipasi wali murid SD N Sedo 1 Demak.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMERATAAN PEMANFAATAN TIK BAGI SISWA SDN SEDO 1 DEMAK
Perkembangan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak positif di
bidang pendidikan. Internet mempunyai potensi yang besar dalam pembelajaran,
baik sebagai sumber belajar, media, maupun pendukung pengelolaan proses belajar
mengajar. Potensi ini terlihat dari berbagai macam informasi yang dapat dengan
mudah dan cepat diakses kapan pun dan di mana saja melalui internet. Potensi-
potensi tersebut selanjutnya dapat dijadikan sebagai senjata untuk memajukan
kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam proses belajar secara daring, komponen yang sangat penting dalam
meningkatkan hasil pembelajaran adalah sumber pembelajaran yang digunakan baik
oleh guru maupun peserta didik. Dengan memanfaatkan sumber belajar secara
optimal, peserta didik akan dapat termotivasi untuk berpikir logis dan sistematik. Ada
berbagai macam platform untuk menunjang pembelajaran secara online mulai dari
video conference, kolom diskusi online, dan streaming video pembelajaran.
Ada beberapa kajian literatur yang bisa kita gunakan dalam pembelajaran
daring yaitu:
1. Whats App
Whats App merupakan salah satu media komunikasi yang sangat popular
yang digunakan saat ini, whats app merupakan salah satu aplikasi yang
digunakan untuk melakukan percakapan baik menggunakan teks, suara,
maupun video. Whats app untuk tetap terhubung dengan teman. Whats
app gratis dan menawarkan pengalaman bertukar pesan dan panggilan
yang sederhana, aman, reliabel, tersedia pada telepon di seluruh dunia.
Selanjutnya menurut Niken, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi
dan Informatika, Whats App adalah aplikasi yang paling diminati
masyarakat dalam berkomunikasi lewat internet. Markus Deli Girik Allo
dalam jurnalnya Is the online good in the midst of covid-19 pandemic, The
study showed that the learners’ perception on online reveals that it is good
in the midst of COVID-19 pandemic. They perceived online learning is
very helpful in the middle of pandemic. This study not only report that
online learning is good in the midst of COVID-19 pandemic but also
6. spotted the light on the availability of internet access, financial issue, and
online learning implementatioan.
2. E-learning
Roida Pakpahan dan Yuni Fitriani dalam jurnalnya yang berjudul Analisa
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Jarak Jauh di
Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19 bahwa E-learning merupakan
model pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan
pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan pemanfaatan teknologi
informasi dengan menggunakan perangkat elektronik yaitu laptop,
computer maupun gadget dengan menggunakan media internet, E-
learniing, google class, media whatsapp sebagai sarana komunikasi
maupun aplikasi zoom, you tube yang paling banyak digunakan
melakukan proses belajar mengajar. E-learning adalah teknologi informasi
untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun, Dahiya
(dalam Hartanto,2016).
3. Zoom
Roida Pakpahan dan Yuni Fitriani dalam jurnalnya yang berjudul Analisa
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Jarak Jauh di
Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19. Zoom adalah aplikasi
pertemuan HD gratis video dan berbagi layar hingga 100 orang,
(https://zoom.us/meetings). Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan
menggunakan video. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai
perangkat seluler, desktop, hingga telepon dan sistem ruang.
4. You Tube
Merupakan situs video upload, Chandra 2017. You Tube merupakan situs
video sharing yang banyak digunakan dalam berbagai video
(https://www.youtube.com/intl/id/about)
5. Google Clas
Merupakan suatu serambi pembelajaran campuran antara ruang lingkup
pendidikan yang dapat memudahkan pengajar dalam membuat,
membagikan dan menggolongkan setiap penugasan tanpa kertas, Afrianti
(dalam Yustianti dan Novita, 2019)
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi
virus corona 19, akan sangat membantu guru dan siswa untuk tercapainya tujuan
pendidikan nasional. Walaupun ada banyak teknologi yang bisa digunakan, untuk SDN Sedo
1 lebih banyak menggunakan aplikasi wats app. Walaupun begitu masih ada sebagian siswa
7. SDN Sedo 1 yang tidak mengikuti kegiatan daring dikarenakan tidak memiliki aplikasi Whats
app sehingga siswa tersebut tidak bisa mengikuti pelajaran oleh karena itu pihak sekolah
bekerja sama dengan wali murid membuat program tidak hanya pembelajaran daring lewat
wats app melainkan juga siswa diberi tugas dimana siswa mengambil tugas dari guru datang
ke sekolah seminggu dua kali dimana anak datang mengambil tugas dari guru dan
mengembalikan soal yang sudah dikerjakan untuk di koreksi guru.dengan cara ini siswa
yang tidak mempunyai aplikasi wats app dapat belajar dan mengerjakan tugas sekolah.Hal
ini juga membuat guru memiliki dokumen resmi yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dapat memberikan penilaian yang obyektif. Dengan cara ini memudahkan guru dan siswa
walaupun di masa pandemi covid sekarang ini.
8. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Meningkatnya pengetahuan Guru dalam memanfaatkan teknologi dari video
conference, kolom diskusi online, dan streaming video pembelajaran
2. Mampu menggunakan IT dengan baik dan benar.
3. Meningkatkan daya imajinasi Guru dalam membuat suatu media yang sesuai dengan
kebutuhan di sekolah
A. SARAN
1. Diperlukan pelatihan –pelatihan IT untuk menunjang pembelajaran daring
2. Adanya komunikasi antara guru dan wali murid dalam pembelajaran daring
3. Adanya rasa tanggung jawab siswa atas apa yang telah disepakati antar guru dan
siswa yaitu mengambil soal dan mengmbalikan soal sesuai waktu yang ditentukan.
9. DAFTAR PUSTAKA
Markus Deli Girik Allo, 1 April 2020.Is the online learning good in the midst of Covid-19
Pandemic?. https://sinestesia.pustaka.my.id/journal/article/view/44. Diunduh 9 Juli
2020
Roida Pakpahan Yuni Fitriani, 2 Mei 2020. ANALISA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI TENGAH PANDEMI VIRUS CORONA COVID-19.
http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar/article/view/181. Diunduh 9 Juli
2020
Yani Supriani, Giyanti dan Sofyan Hadi, 2020. Conjecturing Ability Dalam Pembelajaran
Daring Masa Pandemi Covid-19. https://www.researchgate.net/publication/342423307.
Diunduh 9 Juli 2020
Nurkholis, 2020. Dampak Pandemi Novel-Corona Virus Disiase (Covid-19) Terhadap
Psikologi Dan Pendidikan Serta Kebijakan Pemerintah. https://e-
journal.umc.ac.id/index.php/JPS/article/view/1035. Diunduh 9 Juli 2020