SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
PERATURAN MENTERI PUPR
NO. 02/PRT/M/2015
TENTANG
BANGUNAN GEDUNG HIJAU
DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN
DITJEN. CIPTA KARYA – KEMENTERIAN PU
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T
D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A
D I R E K T O R A T B I N A P E N A T A A N B A N G U N A N
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
LATAR BELAKANG
BANGUNAN GEDUNG HIJAU
Sustainable development
Pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa mengabaikan kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka (Brundlandt Report, WCED, 1987)
Penggunaan BBM fosil
untuk mobil dan
industri, dan listrik
rumah tangga
Polusi Udara
Dari emisi gas buang
Kendaraan beremotor
Pemanasan Global
Bahan yang digunakan
beton, baja, kaca
adalah insulator yang
buruk, karena mengonduksi
dan melepas panas
Perubahan kualitas permukaan
(bangunan dan hard material)
menyebabkan meningkatnya absorbsi
& reradiasi matahari dan mengurangi
evaporasi
Suhu udara di kota bisa
8° C lebih tinggi
daripada suhu di
suburban.
Kelembaban relatif turun
5-10% karena run-off
yang tinggi di
permukaan tanah yang
diberi perkerasan,
kurangnya area vegetasi
dan karena suhu yang
tinggi.
Kecepatan angin
tereduksi karena
kepadatan bangunan
yang lebih tinggi
Urban Heat
Island
Issue lingkungan global
UNCED , Rio de Janeiro, 1992
UNCHS, Agenda Habitat 21 , Istambul, 1996
World Summit on Sustainable Development,
Jo-burg, 2002.
Issue Perkotaan
Kependudukan dan urbanisasi global
2025 , 27 kota > 10 juta jiwa
516 kota di dunia mencapai > 1 juta penduduk
Jakarta dengan 21,17 juta jiwa ( 2015 )
Ke 4 di Asia, setelah Tokyo, Bombay dan Shanghai.
water
materials
fuel
food
people
electricity
waste water
products
solid wastes
waste water
education, information
knowledge
The city as a (eco)system of production,
consumption, distribution and waste emission
de Vries, 2000
Urban Metabolism
Cenderung linear
De Vries , 2000
Kota adalah ekosistem yang semu
Tidak dapat melakukan homeostasis secara mandiri lagi
Ecological footprint kota semakin meluas
De Vries, 2000
Bagaimana agar terjadi
Ecological Loop?
Green Urban Planning, Urban Design, Building Design ?
Ecodevise model
(Girardet)
CALL FOR ACTION
(HasilKesepakatan Para ahli pada UN Envt Day 2005)
Gali sumber energi yg tergantikan
Amanat rating sistem untuk green building
Pengembangan lingkungan yang pro poor
Penambahan pohon yg signifikan
Kurangi emisi gas rumah kaca sd 25 % pada 2030
Tidak ada lagi Sanitary landfill pada 2040
Penerapan program kompos yg user friendly
Penambahan transportasi umum yang terjangkau
Fasilitas parkir dan ruang terbuka hijau skala lingkungan
Tokyo Declaration
(Hasil World Sustainable Building Conference di Tokyo 2005)
Promosi spirit Kyoto Protocol
Penerapan prinsip2 Sustainable Building
Kondisi lokal dan kerjasama internasional
Sepakat melaksanakan Harmoni, simbiose, dan kerjasama
Pengaruh bangunan gedung dan permukiman
dalam penggunaan sumberdaya, degradasi
lingkungan global, dan perubahan iklim global
Pendidikan dan latihan secara berkesinambungan
Partisipasi dan kerjasama
Langkah konkrit menghadapi isue sustainability
GAMBARAN UMUM KONSUMSI BANGUNAN GEDUNG
PEMBANGUNAN
BANGUNAN
GEDUNG
Sumber: IPCC Fourth Assessment Report on
Climate Change 2007
Konsumsi energi yang kian
meningkat, dari sektor
residensial 5%/tahun (2005),
dan sektor komersial
6,7%/tahun.
Menghabiskan lebih
dari 1/3 sumber daya
di dunia untuk
konstruksinya,
KONSUMSI
ENERGI
BANGUNAN
GEDUNG
Meningkatnya konsumsi
energi berimplikasi pada
peningkatan emisi CO2
Sumber: Global Insight, RISI, WMM, PLN, IEA: Indonesia GHG Abatement Cost Curve
Menggunakan 40% dari total
energi global
Menggunakan 12% dari total
persediaan air bersih
menghasilkan 40% dari total
emisi gas rumah kaca
Pada tahun 2030,
diperkirakan 1/3 total emisi
CO2 Dunia berasal dari
bangunan gedung,
dengan penyumbang
terbesar dari negara-
negara di Asia
1. Komitmen Indonesia secara sukarela menurunkan emisi GRK sebesar 26% pada tahun 2020
dari kondisi Business as Usual/BAU, dan menjadi 41% apabila ada dukungan pendanaan
internasional;
2. Dalam sektor energi dan transportasi, terdapat potensi efisiensi penghematan energi terkait
bangunan gedung, bersumber dari : sektor industri (15-30%), sektor rumah tangga (10-20%),
dan sektor komersial (10-20%);
3. Dilakukan dengan a.l: audit penggunaan energi dan penerapan standar konservasi energi
untuk BG,
KOMITMEN PEMERINTAH
MITIGASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. Ratifikasi Konvensi Kerangka PBB tentang Perubahan Iklim lewat, UU No. 6/1994;
3. Ratifikasi Protokol Kyoto lewat UU No. 17/2004;
4. Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah kaca;
5. Inpres No. 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air;
KEBIJAKAN TERKAIT
RENCANA AKSI
PENURUNAN GRK
pasal 3:
Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk
mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan
sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan
selaras dengan lingkungannya
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
BANGUNAN BERKELANJUTAN
MEMAHAMI
BANGUNAN GEDUNG HIJAU
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
PERMEN PU PR No 05/PRT/M/2015 tentang
PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI
KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR
BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN
PERMUKIMAN
Bangun
an
Gedung
.
Jalan
dan
Jembat
an
Sumber
Daya
Air
Peruma
han.
Kwsn
Permuk
iman.
“bangunan gedung yang memenuhi
persyaratan bangunan gedung dan memiliki
kinerja terukur secara signifikan dalam
penghematan energi, air, dan sumber daya
lainnya melalui penerapan prinsip bangunan
gedung hijau sesuai dengan fungsi dan klasifikasi
dalam setiap tahapan penyelenggaraannya.
DEFINISI
Peraturan Menteri PUPR No.02/PRT/M/2015 Tentang
Bangunan Gedung Hijau
BANGUNAN GEDUNG HIJAU ADALAH:
Berbagai Konsep dan Pendekatan
Building Design
Bed Zed Concept
Zero fossil development
BAS Concept
Building Automation System
Zero Waste Concept
3 R
Reduce, reuse, recycle
ESD
Environmentally Sensitive Design
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
DECONSTRUCTION
MODIFICATION
MAINTENANCE
USE & OPERATION
CONSTRUCTION
DESIGN
DEVELOPMENT
PLANNING
REDUCE
REUSE
RECYCLE
PROTECT NATURE
ELIMINATE TOXICS
COSTING
QUALITY
LAND MATERIALS WATER ENERGY ECOSYSTEMS
PHASE
RESOURCES
PRINCIPLES
LINGKUP PENGATURAN
• Prinsip bangunan gedung hijau;
• Bangunan gedung yang dikenakan persyaratan
bangunan gedung hijau;
• Persyaratan bangunan gedung hijau;
• Penyelenggaraan bangunan gedung hijau;
• Sertifikasi;
• Pemberian insentif pada penyelenggaraan
bangunan gedung hijau;
• Pembinaan; dan
• Peran masyarakat.
DISARANKAN (RECOMMENDED)
WAJIB ( MANDATORY)
SUKARELA (VOLUNTARY)
BG YANG DIKENAKAN
PERSYARATAN BANGUNAN
GEDUNG HIJAU
 BG kelas 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan
kompleksitas sederhana atau khusus,
ketingian bangunan gedung tinggi atau
sedang;
 BG kelas 6, 7, 8, 9a, dan 9b dengan
kompleksitas gedung sampai dengan 2
lantai, luas total lantai >5000 m2.
 BG yang mengonsumsi energi, air dan
sumber daya lain dalam jumlah sangat besar
dan memiliki potensi penghematan cukup
signifikan;
 BG yang ditetapkan pemerintah kab/kota
atau pemerintah provinsi untuk DKI Jakarta
berdasarkan urgensi dan kondisi di daerah.
 BG kelas 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan
kompleksitas sederhana;
 BG kelas 1, 2 dan 3 dengan kompleksitas
sederhana;
 H2M dengan kompleksitas sederhana;
 BG yang ditetapkan pemerintah kab/kota atau
pemerintah provinsi untuk DKI Jakarta
berdasarkan urgensi dan kondisi di daerah.
 BG kelas 1, 2, dan 3 dengan
kompleksitas tidak sederhana,
ketingian bangunan gedung hunian
tinggi atau sedang, termasuk hunian
yang memiliki besmen;
 BG kelas 8, 9a, dan 9b dengan
kompleksitas sederhana, ketinggian
sampai dengan 2 lantai, luas total
lantai 500 - 5000 m2.
 BG yang mengonsumsi energi, air dan
sumber daya lain dalam jumlah cukup
besar dan memiliki potensi
penghematan;
 BG yang ditetapkan pemerintah
kab/kota atau pemerintah provinsi
untuk DKI Jakarta berdasarkan
urgensi dan kondisi di daerah.
Laporan akhir yang memuat
dokumentasi, rekomendasi, dan
kriteria teknis
Oleh: Pemilik
dan/atau
penyedia jasa
yang kompeten
Oleh: Penyedia jasa
perencana yang
kompeten
Dokumen perencanaan teknis
Oleh: Penyedia jasa
pelaksanaan
konstruksi yang
kompeten
•Bangunan gedung hijau;
•Laporan akhir
•Dokumen perizinan;
•Dokumen permohonan Kelaikan
Fungsi BGH
Oleh: Pemilik
dan/atau penyedia
jasa yang
rkompeten
•Dokumen rencana pemeliharaan,
pemeriksaan berkala, dan
perawatan serta laporan periodik;
•Panduan praktis penggunaan BGH;
•Dokumentasi kegiatan
Oleh: Penyedia jasa
pembongkaran
yang kompeten
Laporan akhir
TAHAP PENYELENGGARAAN BGH
Tahap Pemrograman
Tahap Perencanaan
Teknis
Tahap Pelaksanaan
Konstruksi
Tahap Pemanfaatan
Tahap Pembongkaran
Persyaratan
Tahap Pemrograman
1. Kesesuaian tapak
2. Penentuan objek BG yang akan
ditetapkan
3. Kinerja BGH sesuai dengan tingkat
kebutuhan
4. Metode Penyelenggaraan BGH
5. Kelayakan BGH
Persyaratan
Tahap Perencanaan
1. Pengelolaan Tapak
2. Efisiensi Energi
3. Efisiensi Air
4. Kualitas Udara dan Kenyamanan
Dalam Ruang
5. Pengendalian Penggunaan
Material
6. Pengelolaan Sampah
7. Pengelolaan air limbah
Persyaratan
Tahap Pelaksanaan Konstruksi
1. Proses Konstruksi Hijau
2. Praktik Perilaku Hijau
3. Rantai Pasok Hijau
Persyaratan
Tahap Pemanfaatan/
Pelestarian
1. Organisasi dan Tata Kelola
pemanfaatan BGH
2. Standar operasional dan Prosedur
Pelaksanaan pemanfaatan
3. Penyusunan panduan
penggunaan BGH untuk
penghuni/ pengguna
Persyaratan
Tahap Pembongkaran
1. Prosedur Pembongkaran
2. Pemulihan tapak dan
Peningkatan Kualitas
PELAKSANAAN
TABGH
M
TABGH
MM
TABGH
MM
TABGH TABGH
M
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA
PENDATAAN/
PENDAFTARAN
KETERANGAN :
PENYEDIA JASA
M - Masyarakat
KT - Kajian Teknis
KI - Kajian Identifikasi
RTB - Rencana Teknis Pembongkaran BGH
TABG - Tim Ahli Bangunan Gedung HIjau
SLF - Sertifikat Laik Fungsi + Sertifikat BGH (SBGH)
SLFn - Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi + SBGH
Alur proses utama
Alur proses penunjang
Opsional
PERENCANAAN
PERSETJ/
REKOM.
INSTANSI
LAIN
RTRW
KAB/KOTA,
RDTRKP
AMDAL
UPL/UKL
IMB+S SLF+S
PEMANFAATAN
PELESTARIAN
SLFn+S RTB+S
PEMBANGUNAN
KT
KI
RTBL
PEMBONGKARAN
TABGH
Persy. BGH
Bangunan
Gedung
Perencanaa
n
Pelaksanaan Pemanfaatan Pembongkaran
Desain = Syarat
teknis/ syarat
administratif
IMB SLF1 SLFn
Bangunan
Gedung HIjau
Syarat
BGH
BGH
BGH
Sertifikat
Syarat
BGH
BGHnSertifikat
Eksisting
Desain
BAGAN SERTIFIKASI BANGUNAN GEDUNG HIJAU
CONTOH
Sertifikat Bangunan Gedung Hijau
C O N T O H P L A K A T
• Penyelenggaraan kegiatan H2M dituangkan dalam dokumen Rencana
Kerja Bangunan Gedung Hunian Hijau Masyarakat (RKH2M)
• Isi dari RKH2M adalah:
 Desain H2M,
 DED dan RAB,
 Rencana teknis konstruksi,
 Rencana pelaksanaan konstruksi,
 Rencana pengawasan konstruksi,
 Rencana preawatan dan pemanfaatan hunian hijau,
 Mekanisme pelatihan teknis yang dibutuhkan, dan
 Rencana pendanaan
36
H2M RKH2M
Penyelenggaraan H2M
Sosialisasi Pemberda
yaan
Pelatihan
Pendampingan
Pemerintah
pasal 3:
Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk
mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan
sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan
selaras dengan lingkungannya
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
BANGUNAN BERKELANJUTAN
pasal 3:
Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk
mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan
sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan
selaras dengan lingkungannya
UNDANG-UNDANG NO 28
TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG
BANGUNAN BERKELANJUTAN
TARGET PELAKSANAAN
BANGUNAN GEDUNG HIJAU
40
STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN BGH 2014-
2019
Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau dan Pelibatan Pemangku Kepentingan
Lainnya
STRATEGI
Penyusunan Peraturan BGH
dan Instrumen
Pendukungnya
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Penyelenggaraan
BGH
Pengeembangan Jejaring
Kerjasama dengan Institusi
terkait
Pengembangan
Kelambagaan BGH di
Daerah
STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN
BANGUNAN GEDUNG HIJAU 2015-2019
STRATEGI UTAMA
Penguatan Kapasitas dan
Kelembagaan
Penyelenggaraan Bangunan
Gedung Hijau
SUB STRATEGI
1. Penyusunan Peraturan dan Instrumen
Pendukungnya
2. Pengembangan kelembagaan di
daerah
3. Pemberdayaan Masyarakat
4. Pengembangan jejaring kerjasama
dengan institusi terkait
TIMELINE STRATEGI PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
BANGUNAN GEDUNG HIJAU
2015
2016
2017
2018
2019
• Permen PUPR TTG Bangunan Gedung Hijau
• Penyiapan Kerjasama Implementasi dengan
pihak terkait (Pemda, PHLN, dan institusi lain
yang memiliki platform dan minat yang
sama)
• Koordinasi Kebijakan Implementasi
Bangunan Gedung Hijau Nasional;
• Pendampingan Penyusunan Peraturan
Bangunan Gedung Hijau di 7 Kota
Metropolitan prioritas;
• Pengembangan manual/toolkit, software
audit hunian hijau masyarakat, dan standar
teknis, panduan sistem sertifiksi BGH;
• Pengembangan Forum Konsultasi Bangunan
Gedung Hijau.
•Koordinasi Kebijakan Implementasi Bangunan Gedung
Hijau Nasional
•Sosialisasi awal dalam pengembangan kapasitas SDM
di daerah
•Pengembangan Kapasitas Pemda dalam Penilaian
dokumen Bangunan Gedung Hijau
•Pembentukan Forum Kerjasama dengan pemangku
kepantingan terkait
•Pendampingan Penyusunan Peraturan Bangunan
Gedung Hijau KSN lain
•Pendampingan Implementasi Sertifikasi Bangunan
Gedung Hijau
• Pengembangan Model SIM Bangunan Gedung Hijau
• Koordinasi Kebijakan Implementasi
Bangunan Gedung Hijau Nasional
• Pengembangan Kapasitas Pemda
dalam Penilaian dokumen
Bangunan Gedung Hijau
• Pendampingan Penyusunan
Peraturan Bangunan Gedung Hijau
KSN lain
• Pendampingan Implementasi
Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau
• Pendampingan Penyusunan
RKH2M pada Kota/Kab
berkomitmen H2M
• Koordinasi Kebijakan Implementasi
Bangunan Gedung Hijau Nasional
• Pengembangan Kapasitas Pemda
dalam Penilaian dokumen Bangunan
Gedung Hijau
• Pendampingan Penyusunan Peraturan
Bangunan Gedung Hijau KSN lain
• Pendampingan Implementasi Sertifikasi
Bangunan Gedung Hijau
• Pendampingan Penyusunan RKH2M
pada Kota/Kab berkomitmen H2M
• Koordinasi
Kebijakan
Implementasi
Bangunan
Gedung Hijau
Nasional
• Baseline Data
Bangunan
Gedung Hijau
Nasional
• Integrasi SIM
Bangunan
Gedung Hijau
Nasional
PLATINUM untuk
Desain dari
Green Building
Council Indonesia
(GBCI) Maret
2013
Memenangkan
penghargaan Asean Best
Practice Award untuk
kategori Efisiensi Energi
untuk Bangunan Gedung
Baru dan Eksisting
OTTV: 28 W/m2
Indek Konsumsi Energi 155
kWh/m2.th
Estimasi penghematan energi
250 – 155 = 95 kWh/m.th (35%)
Penghematan karbon = 1 650* ton/th.
Penghematan air 83% saat musim
hujan 61% saat musim kemarau
CO2 diserap oleh pohon:
Buni (Antidesma Bunius)= 31 ton/th
Angsana (Pterocarpus Indicus) = 0.71 ton/th
Beringin (Ficus Benjamamina) = 7.08 ton/th
*)1 kWh = 0.54522 kg e CO2
PERCONTOHAN
GEDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TINDAK LANJUT
1. Perda (dalam waktu 3)
2. Pentahapan
3. Prioritas
4. Sertifikasi
5. TABG
6. Pendataan
7. Aturan Pelaksana
a. Persyaratan
b. Sertifikasi
TERIMA KASIH
45

More Related Content

What's hot

Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiNurul Angreliany
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptHarun Ariesto Wijaya
 
Analisa harga pekerjaan bronjong
Analisa harga pekerjaan bronjongAnalisa harga pekerjaan bronjong
Analisa harga pekerjaan bronjongroxzjack
 
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Khalid Mustafa
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2romend08
 
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniterinfosanitasi
 
slide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunanslide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunannaikko manik
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPGHybrid1
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Debora Elluisa Manurung
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalenafat civik
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaIrham AF I
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiNurul Angreliany
 
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...bikonlab
 

What's hot (20)

Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksi
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
 
Analisa harga pekerjaan bronjong
Analisa harga pekerjaan bronjongAnalisa harga pekerjaan bronjong
Analisa harga pekerjaan bronjong
 
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Double skin facade
Double skin facadeDouble skin facade
Double skin facade
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2
 
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
 
slide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunanslide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunan
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
 
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-bajaModul 1-pengenalan-jembatan-baja
Modul 1-pengenalan-jembatan-baja
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
 
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
04. Materi 2022 - Spesifikasi Material untuk Komponen Struktur BG (sharing 2)...
 

Similar to BGH

Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxpartahilumbangaol1
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxpartahilumbangaol1
 
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-BappenasSession 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-BappenasOECD Environment
 
Paparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdf
Paparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdfPaparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdf
Paparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdfHandiniPradhitasari1
 
Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx
Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptxKelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx
Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptxKresnaSuputra1
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 JanYose Rizal
 
asas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkunganasas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkunganthiarramadhan
 
Draft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdf
Draft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdfDraft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdf
Draft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdfZhafranRasyiqul
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.pptRiaKasmeri
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptFitriShutyaa
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptimranrchatib
 
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptxSmDanang
 
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanMp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanApril185704
 
Binwas Pemda tahun 2022.pdf
Binwas Pemda tahun 2022.pdfBinwas Pemda tahun 2022.pdf
Binwas Pemda tahun 2022.pdfangelinspektorat
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxRifqahNuurul
 
Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...
Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...
Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...SENO19
 
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiPresentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
 
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Sampe Purba
 
01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdf01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdfmarhadihadi2
 

Similar to BGH (20)

Konsep IGAHP .pptx
Konsep IGAHP .pptxKonsep IGAHP .pptx
Konsep IGAHP .pptx
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
Introducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptxIntroducing Sutainable Construction.pptx
Introducing Sutainable Construction.pptx
 
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-BappenasSession 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
Session 5: Climate and resilience strategy - Nur Hygiawati Rahayu-Bappenas
 
Paparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdf
Paparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdfPaparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdf
Paparan Sosialisasi Permen ATR 14 2022 RTH_22092022.pdf
 
Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx
Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptxKelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx
Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
 
asas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkunganasas-asas pengetahuan lingkungan
asas-asas pengetahuan lingkungan
 
Draft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdf
Draft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdfDraft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdf
Draft Laporan Akhir PLTS DKI - 6 Des 2023.pdf
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-23617-9-bab9pen-l.ppt
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
 
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.pptjbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
jbptunikompp-gdl-mdonieauli-18968-5-bab9pen-l.ppt
 
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
6.-Pak-Hendro-Semnas_Medan_industri-Hijau_2022.pptx
 
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanMp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
 
Binwas Pemda tahun 2022.pdf
Binwas Pemda tahun 2022.pdfBinwas Pemda tahun 2022.pdf
Binwas Pemda tahun 2022.pdf
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
 
Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...
Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...
Manajemen Limbah Konstruksi_Konstruksi Berkelanjutan_Seno Harimurti H1B019075...
 
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiPresentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
 
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...
 
01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdf01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

BGH

  • 1. PERATURAN MENTERI PUPR NO. 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN DITJEN. CIPTA KARYA – KEMENTERIAN PU K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A D I R E K T O R A T B I N A P E N A T A A N B A N G U N A N
  • 2. UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
  • 3. UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
  • 4. UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
  • 5. UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
  • 7. Sustainable development Pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka (Brundlandt Report, WCED, 1987)
  • 8. Penggunaan BBM fosil untuk mobil dan industri, dan listrik rumah tangga Polusi Udara Dari emisi gas buang Kendaraan beremotor Pemanasan Global
  • 9. Bahan yang digunakan beton, baja, kaca adalah insulator yang buruk, karena mengonduksi dan melepas panas
  • 10. Perubahan kualitas permukaan (bangunan dan hard material) menyebabkan meningkatnya absorbsi & reradiasi matahari dan mengurangi evaporasi
  • 11. Suhu udara di kota bisa 8° C lebih tinggi daripada suhu di suburban. Kelembaban relatif turun 5-10% karena run-off yang tinggi di permukaan tanah yang diberi perkerasan, kurangnya area vegetasi dan karena suhu yang tinggi. Kecepatan angin tereduksi karena kepadatan bangunan yang lebih tinggi Urban Heat Island
  • 12. Issue lingkungan global UNCED , Rio de Janeiro, 1992 UNCHS, Agenda Habitat 21 , Istambul, 1996 World Summit on Sustainable Development, Jo-burg, 2002. Issue Perkotaan Kependudukan dan urbanisasi global 2025 , 27 kota > 10 juta jiwa 516 kota di dunia mencapai > 1 juta penduduk Jakarta dengan 21,17 juta jiwa ( 2015 ) Ke 4 di Asia, setelah Tokyo, Bombay dan Shanghai.
  • 13. water materials fuel food people electricity waste water products solid wastes waste water education, information knowledge The city as a (eco)system of production, consumption, distribution and waste emission de Vries, 2000 Urban Metabolism Cenderung linear
  • 14. De Vries , 2000 Kota adalah ekosistem yang semu Tidak dapat melakukan homeostasis secara mandiri lagi Ecological footprint kota semakin meluas
  • 15. De Vries, 2000 Bagaimana agar terjadi Ecological Loop?
  • 16. Green Urban Planning, Urban Design, Building Design ? Ecodevise model (Girardet)
  • 17. CALL FOR ACTION (HasilKesepakatan Para ahli pada UN Envt Day 2005) Gali sumber energi yg tergantikan Amanat rating sistem untuk green building Pengembangan lingkungan yang pro poor Penambahan pohon yg signifikan Kurangi emisi gas rumah kaca sd 25 % pada 2030 Tidak ada lagi Sanitary landfill pada 2040 Penerapan program kompos yg user friendly Penambahan transportasi umum yang terjangkau Fasilitas parkir dan ruang terbuka hijau skala lingkungan
  • 18. Tokyo Declaration (Hasil World Sustainable Building Conference di Tokyo 2005) Promosi spirit Kyoto Protocol Penerapan prinsip2 Sustainable Building Kondisi lokal dan kerjasama internasional Sepakat melaksanakan Harmoni, simbiose, dan kerjasama Pengaruh bangunan gedung dan permukiman dalam penggunaan sumberdaya, degradasi lingkungan global, dan perubahan iklim global Pendidikan dan latihan secara berkesinambungan Partisipasi dan kerjasama Langkah konkrit menghadapi isue sustainability
  • 19. GAMBARAN UMUM KONSUMSI BANGUNAN GEDUNG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG Sumber: IPCC Fourth Assessment Report on Climate Change 2007 Konsumsi energi yang kian meningkat, dari sektor residensial 5%/tahun (2005), dan sektor komersial 6,7%/tahun. Menghabiskan lebih dari 1/3 sumber daya di dunia untuk konstruksinya, KONSUMSI ENERGI BANGUNAN GEDUNG Meningkatnya konsumsi energi berimplikasi pada peningkatan emisi CO2 Sumber: Global Insight, RISI, WMM, PLN, IEA: Indonesia GHG Abatement Cost Curve Menggunakan 40% dari total energi global Menggunakan 12% dari total persediaan air bersih menghasilkan 40% dari total emisi gas rumah kaca Pada tahun 2030, diperkirakan 1/3 total emisi CO2 Dunia berasal dari bangunan gedung, dengan penyumbang terbesar dari negara- negara di Asia
  • 20. 1. Komitmen Indonesia secara sukarela menurunkan emisi GRK sebesar 26% pada tahun 2020 dari kondisi Business as Usual/BAU, dan menjadi 41% apabila ada dukungan pendanaan internasional; 2. Dalam sektor energi dan transportasi, terdapat potensi efisiensi penghematan energi terkait bangunan gedung, bersumber dari : sektor industri (15-30%), sektor rumah tangga (10-20%), dan sektor komersial (10-20%); 3. Dilakukan dengan a.l: audit penggunaan energi dan penerapan standar konservasi energi untuk BG, KOMITMEN PEMERINTAH MITIGASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM 1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 2. Ratifikasi Konvensi Kerangka PBB tentang Perubahan Iklim lewat, UU No. 6/1994; 3. Ratifikasi Protokol Kyoto lewat UU No. 17/2004; 4. Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah kaca; 5. Inpres No. 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air; KEBIJAKAN TERKAIT RENCANA AKSI PENURUNAN GRK
  • 21. pasal 3: Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG BANGUNAN BERKELANJUTAN
  • 23. UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG PERMEN PU PR No 05/PRT/M/2015 tentang PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN Bangun an Gedung . Jalan dan Jembat an Sumber Daya Air Peruma han. Kwsn Permuk iman.
  • 24. “bangunan gedung yang memenuhi persyaratan bangunan gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau sesuai dengan fungsi dan klasifikasi dalam setiap tahapan penyelenggaraannya. DEFINISI Peraturan Menteri PUPR No.02/PRT/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau BANGUNAN GEDUNG HIJAU ADALAH:
  • 25. Berbagai Konsep dan Pendekatan Building Design Bed Zed Concept Zero fossil development BAS Concept Building Automation System Zero Waste Concept 3 R Reduce, reuse, recycle ESD Environmentally Sensitive Design
  • 26. UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG DECONSTRUCTION MODIFICATION MAINTENANCE USE & OPERATION CONSTRUCTION DESIGN DEVELOPMENT PLANNING REDUCE REUSE RECYCLE PROTECT NATURE ELIMINATE TOXICS COSTING QUALITY LAND MATERIALS WATER ENERGY ECOSYSTEMS PHASE RESOURCES PRINCIPLES
  • 27. LINGKUP PENGATURAN • Prinsip bangunan gedung hijau; • Bangunan gedung yang dikenakan persyaratan bangunan gedung hijau; • Persyaratan bangunan gedung hijau; • Penyelenggaraan bangunan gedung hijau; • Sertifikasi; • Pemberian insentif pada penyelenggaraan bangunan gedung hijau; • Pembinaan; dan • Peran masyarakat.
  • 28. DISARANKAN (RECOMMENDED) WAJIB ( MANDATORY) SUKARELA (VOLUNTARY) BG YANG DIKENAKAN PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU  BG kelas 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan kompleksitas sederhana atau khusus, ketingian bangunan gedung tinggi atau sedang;  BG kelas 6, 7, 8, 9a, dan 9b dengan kompleksitas gedung sampai dengan 2 lantai, luas total lantai >5000 m2.  BG yang mengonsumsi energi, air dan sumber daya lain dalam jumlah sangat besar dan memiliki potensi penghematan cukup signifikan;  BG yang ditetapkan pemerintah kab/kota atau pemerintah provinsi untuk DKI Jakarta berdasarkan urgensi dan kondisi di daerah.  BG kelas 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan kompleksitas sederhana;  BG kelas 1, 2 dan 3 dengan kompleksitas sederhana;  H2M dengan kompleksitas sederhana;  BG yang ditetapkan pemerintah kab/kota atau pemerintah provinsi untuk DKI Jakarta berdasarkan urgensi dan kondisi di daerah.  BG kelas 1, 2, dan 3 dengan kompleksitas tidak sederhana, ketingian bangunan gedung hunian tinggi atau sedang, termasuk hunian yang memiliki besmen;  BG kelas 8, 9a, dan 9b dengan kompleksitas sederhana, ketinggian sampai dengan 2 lantai, luas total lantai 500 - 5000 m2.  BG yang mengonsumsi energi, air dan sumber daya lain dalam jumlah cukup besar dan memiliki potensi penghematan;  BG yang ditetapkan pemerintah kab/kota atau pemerintah provinsi untuk DKI Jakarta berdasarkan urgensi dan kondisi di daerah.
  • 29. Laporan akhir yang memuat dokumentasi, rekomendasi, dan kriteria teknis Oleh: Pemilik dan/atau penyedia jasa yang kompeten Oleh: Penyedia jasa perencana yang kompeten Dokumen perencanaan teknis Oleh: Penyedia jasa pelaksanaan konstruksi yang kompeten •Bangunan gedung hijau; •Laporan akhir •Dokumen perizinan; •Dokumen permohonan Kelaikan Fungsi BGH Oleh: Pemilik dan/atau penyedia jasa yang rkompeten •Dokumen rencana pemeliharaan, pemeriksaan berkala, dan perawatan serta laporan periodik; •Panduan praktis penggunaan BGH; •Dokumentasi kegiatan Oleh: Penyedia jasa pembongkaran yang kompeten Laporan akhir TAHAP PENYELENGGARAAN BGH Tahap Pemrograman Tahap Perencanaan Teknis Tahap Pelaksanaan Konstruksi Tahap Pemanfaatan Tahap Pembongkaran
  • 30. Persyaratan Tahap Pemrograman 1. Kesesuaian tapak 2. Penentuan objek BG yang akan ditetapkan 3. Kinerja BGH sesuai dengan tingkat kebutuhan 4. Metode Penyelenggaraan BGH 5. Kelayakan BGH Persyaratan Tahap Perencanaan 1. Pengelolaan Tapak 2. Efisiensi Energi 3. Efisiensi Air 4. Kualitas Udara dan Kenyamanan Dalam Ruang 5. Pengendalian Penggunaan Material 6. Pengelolaan Sampah 7. Pengelolaan air limbah Persyaratan Tahap Pelaksanaan Konstruksi 1. Proses Konstruksi Hijau 2. Praktik Perilaku Hijau 3. Rantai Pasok Hijau
  • 31. Persyaratan Tahap Pemanfaatan/ Pelestarian 1. Organisasi dan Tata Kelola pemanfaatan BGH 2. Standar operasional dan Prosedur Pelaksanaan pemanfaatan 3. Penyusunan panduan penggunaan BGH untuk penghuni/ pengguna Persyaratan Tahap Pembongkaran 1. Prosedur Pembongkaran 2. Pemulihan tapak dan Peningkatan Kualitas
  • 32. PELAKSANAAN TABGH M TABGH MM TABGH MM TABGH TABGH M PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA PENDATAAN/ PENDAFTARAN KETERANGAN : PENYEDIA JASA M - Masyarakat KT - Kajian Teknis KI - Kajian Identifikasi RTB - Rencana Teknis Pembongkaran BGH TABG - Tim Ahli Bangunan Gedung HIjau SLF - Sertifikat Laik Fungsi + Sertifikat BGH (SBGH) SLFn - Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi + SBGH Alur proses utama Alur proses penunjang Opsional PERENCANAAN PERSETJ/ REKOM. INSTANSI LAIN RTRW KAB/KOTA, RDTRKP AMDAL UPL/UKL IMB+S SLF+S PEMANFAATAN PELESTARIAN SLFn+S RTB+S PEMBANGUNAN KT KI RTBL PEMBONGKARAN TABGH Persy. BGH
  • 33. Bangunan Gedung Perencanaa n Pelaksanaan Pemanfaatan Pembongkaran Desain = Syarat teknis/ syarat administratif IMB SLF1 SLFn Bangunan Gedung HIjau Syarat BGH BGH BGH Sertifikat Syarat BGH BGHnSertifikat Eksisting Desain BAGAN SERTIFIKASI BANGUNAN GEDUNG HIJAU
  • 35. C O N T O H P L A K A T
  • 36. • Penyelenggaraan kegiatan H2M dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Bangunan Gedung Hunian Hijau Masyarakat (RKH2M) • Isi dari RKH2M adalah:  Desain H2M,  DED dan RAB,  Rencana teknis konstruksi,  Rencana pelaksanaan konstruksi,  Rencana pengawasan konstruksi,  Rencana preawatan dan pemanfaatan hunian hijau,  Mekanisme pelatihan teknis yang dibutuhkan, dan  Rencana pendanaan 36 H2M RKH2M Penyelenggaraan H2M Sosialisasi Pemberda yaan Pelatihan Pendampingan Pemerintah
  • 37. pasal 3: Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG BANGUNAN BERKELANJUTAN
  • 38. pasal 3: Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG BANGUNAN BERKELANJUTAN
  • 40. 40 STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN BGH 2014- 2019 Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau dan Pelibatan Pemangku Kepentingan Lainnya STRATEGI Penyusunan Peraturan BGH dan Instrumen Pendukungnya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan BGH Pengeembangan Jejaring Kerjasama dengan Institusi terkait Pengembangan Kelambagaan BGH di Daerah
  • 41. STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU 2015-2019 STRATEGI UTAMA Penguatan Kapasitas dan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau SUB STRATEGI 1. Penyusunan Peraturan dan Instrumen Pendukungnya 2. Pengembangan kelembagaan di daerah 3. Pemberdayaan Masyarakat 4. Pengembangan jejaring kerjasama dengan institusi terkait
  • 42. TIMELINE STRATEGI PEMBINAAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU 2015 2016 2017 2018 2019 • Permen PUPR TTG Bangunan Gedung Hijau • Penyiapan Kerjasama Implementasi dengan pihak terkait (Pemda, PHLN, dan institusi lain yang memiliki platform dan minat yang sama) • Koordinasi Kebijakan Implementasi Bangunan Gedung Hijau Nasional; • Pendampingan Penyusunan Peraturan Bangunan Gedung Hijau di 7 Kota Metropolitan prioritas; • Pengembangan manual/toolkit, software audit hunian hijau masyarakat, dan standar teknis, panduan sistem sertifiksi BGH; • Pengembangan Forum Konsultasi Bangunan Gedung Hijau. •Koordinasi Kebijakan Implementasi Bangunan Gedung Hijau Nasional •Sosialisasi awal dalam pengembangan kapasitas SDM di daerah •Pengembangan Kapasitas Pemda dalam Penilaian dokumen Bangunan Gedung Hijau •Pembentukan Forum Kerjasama dengan pemangku kepantingan terkait •Pendampingan Penyusunan Peraturan Bangunan Gedung Hijau KSN lain •Pendampingan Implementasi Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau • Pengembangan Model SIM Bangunan Gedung Hijau • Koordinasi Kebijakan Implementasi Bangunan Gedung Hijau Nasional • Pengembangan Kapasitas Pemda dalam Penilaian dokumen Bangunan Gedung Hijau • Pendampingan Penyusunan Peraturan Bangunan Gedung Hijau KSN lain • Pendampingan Implementasi Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau • Pendampingan Penyusunan RKH2M pada Kota/Kab berkomitmen H2M • Koordinasi Kebijakan Implementasi Bangunan Gedung Hijau Nasional • Pengembangan Kapasitas Pemda dalam Penilaian dokumen Bangunan Gedung Hijau • Pendampingan Penyusunan Peraturan Bangunan Gedung Hijau KSN lain • Pendampingan Implementasi Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau • Pendampingan Penyusunan RKH2M pada Kota/Kab berkomitmen H2M • Koordinasi Kebijakan Implementasi Bangunan Gedung Hijau Nasional • Baseline Data Bangunan Gedung Hijau Nasional • Integrasi SIM Bangunan Gedung Hijau Nasional
  • 43. PLATINUM untuk Desain dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Maret 2013 Memenangkan penghargaan Asean Best Practice Award untuk kategori Efisiensi Energi untuk Bangunan Gedung Baru dan Eksisting OTTV: 28 W/m2 Indek Konsumsi Energi 155 kWh/m2.th Estimasi penghematan energi 250 – 155 = 95 kWh/m.th (35%) Penghematan karbon = 1 650* ton/th. Penghematan air 83% saat musim hujan 61% saat musim kemarau CO2 diserap oleh pohon: Buni (Antidesma Bunius)= 31 ton/th Angsana (Pterocarpus Indicus) = 0.71 ton/th Beringin (Ficus Benjamamina) = 7.08 ton/th *)1 kWh = 0.54522 kg e CO2 PERCONTOHAN GEDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
  • 44. TINDAK LANJUT 1. Perda (dalam waktu 3) 2. Pentahapan 3. Prioritas 4. Sertifikasi 5. TABG 6. Pendataan 7. Aturan Pelaksana a. Persyaratan b. Sertifikasi