SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ASPEK REGULASI PROYEK
HIJAU: KAJIAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANGAN
YANG TERKAIT DENGAN
PENERAPAN PROYEK HIJAU
DI INDONESIA
K E L O M P O K 3
K R E S N A S U P U T R A 2 0 8 1 5 1 1 0 1 7
R U D Y A L F O N S O 2 0 8 1 5 1 1 0 1 8
J A Y A N E G A R A 2 0 8 1 5 1 1 0 2 1
Latar Belakang
Pembangunan berkelanjutan adaah
pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengabaikan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka (Brundlandt Report, WCED, 1987)
2021 2
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU
DI INDONESIA
Latar Belakang
Bangunan gedung hijau dikenal dengan istilah green building,
artinya bangunan ramah lingkungan. Hal ini dapat dikaitkan
dengan 3 lingkup green building antara lain sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan bangunan gedung tidak mengotori
lingkungannya dengan emisi yang tidak dapat diolah oleh
alam.
2. Penyelenggaraan bangunan gedung tidak mengubah sifat-
sifat alami lingkungannya.
3. Penyelenggara bangunan gedung tidak mengambil sumber
daya alam termasuk sumber energi secara berlebihan.
2021 3
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU
DI INDONESIA
Latar Belakang
Konsep bangunan hijau ini memiliki tujuan yaitu
menjaga lingkungan, yang dilakukan dengan cara :
1. Menjaga kualitas lingkungan air, udara dan tanah
agar selalu bersih dan layak untuk kehidupan.
2. Menjaga keseimbangan alami lingkungan air, tanah
dan udara agar tidak menimbulkan bencana bagi
kehidupan di dalamnya.
3. Menjaga daya dukung lingkungan agar selalu dalam
kapasitas mendukung kehidupan didalamnya.
2021 4
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU
DI INDONESIA
Latar Belakang
Penerapan konsep – konsep bangunan hijau sudah
menjadi kebutuhan saat ini sehingga pemerintah melalui
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan
Gedung Hijau dan SE No 86/2016 Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau
menegaskan kesungguhannya untuk memperhatikan
kepentingan lingkungan hidup
2021 5
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU
DI INDONESIA
DASAR HUKUM
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI
INDONESIA
2021 6
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
Republik Indonesia
Tata urutan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia menurut TAP.MPR-RI III/MPR/2000 tentang
Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-undang Pasal 2 adalah:
1. Undang-undang Dasar 1945 (UUD)
2. Ketetapan MPR-RI (TAP MPR)
3. Undang-undang (UU)
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(Perpu)
5. Peraturan Pemerintah (PP)
6. Peraturan Presiden (Perpres)
7. Peraturan Daerah (Perda)
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU
DI INDONESIA 2021 7
Kebijakan Terkait
1. UU No. 28/2002: Bangunan Gedung
2. PP No. 36/2005: Peraturan Pelaksanaan UUBG
3. Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015: Bangunan
Gedung Hijau
4. Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018: Pembangunan
BGN
5. SE Dirjen CK No. 86/SE/DC/2016: Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan BGH
2021 8
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU
DI INDONESIA
Undang-undang No. 28 Tahun 2002 Tentan Bangunan Gedung
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI
INDONESIA
2021 9
Pasal 3: Pengaturan bangunan
gedung bertujuan untuk
mewujudkan bangunan gedung
yang fungsional dan sesuai
dengan tata bangunan gedung
yang serasi dan selaras
dengan lingkungannya
BANGUNAN
BERKELANJUTAN
Bangunan Berkelanjutan
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI
INDONESIA
2021 10
Bangunan Berkelanjutan
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI
INDONESIA
2021 11
Permen PUPR No.5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi
Konstruksi Berkelanjutan Pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang
Pekerjaan Umum dan Permukiman
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN
PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
2021 12
Tahap
Pemrograman
Oleh owner atau
penyedia jasa
yang kompeten
Laporan akhir yang memuat dokumentasi,
rekaman, dan kriteria teknis
Tahap
Perencanaan
Teknis
Oleh penyedia
jasa dan
konsultan yang
kompeten
Dokumen Perencanaan Teknis
Tahap
Pelaksanaan
Konstruksi
Oleh penyedia
jasa pelaksana
yang kompeten
Bangunan Gedung hijau, Laporan akhir,
Dokumen Perizinan, Dokumen permohonan
Kelaikan BGH
Tahap
Pemanfaatan
Oleh owner atau
penyedia jasa
yang kompeten
Dokumen rencana pemeliharaan, pemeriksaan berkala dan
perawatan serta laporan periodic, Dokumentasi kegiatan,
Panduan teknis penggunaan BGh.
Tahap
Pembongkaran
Oleh penyedia
jasa
pembongkaran
yang kompeten
Laporan Akhir
Permen PUPR No.5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi
Konstruksi Berkelanjutan Pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang
Pekerjaan Umum dan Permukiman
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN
PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
2021 13
Persyaratan Tahap
Pemrograman
1. Kesesuaian tapak
2. Penentuaj objek BG yang akan ditetapkan
3. Kinerja BGH sesuai dengan tingkat kenutuhan
4. Metode peyelenggaraan BGH
5. Kelayakan BGH
Perrsyaratan Tahap
Perencanaan Teknis
1. Pengelolaan tapak
2. Efisiensi energi
3. Efisiensi air
4. Kualitas udara dan kenyamanan dalam ruang
5. Pengelolaan sampah
6. Pengelolaan air limbah
Persyaratan Tahap
Pelaksanaan
Konstruksi
1. Proses Konstruksi Hijau
2. Praktik Prilaku Hijau
3. Rantai Pasok Hijau
Permen PUPR No.5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi
Konstruksi Berkelanjutan Pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang
Pekerjaan Umum dan Permukiman
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN
PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
2021 14
Persyaratan Tahap
Pemanfaatan
1. Organisasi dan tata Kelola pemanfaatan BGH
2. Standar operasional dan prosedur pelaksanaan
pemanfaatan
3. Penyusunan BGH untuk penghuni/pengguna
Persyaratan Tahap
Pembongkaran
1. Prosedur pembongkaran
2. Pemulihan tapak dan peningkatan kaualitas
Bagan Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN
PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
2021 15
Contoh Sertifikat Banguna Gedung Hijau
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN
PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
2021 16
Thank you
K E L O M P O K 3
ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG
TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
2021 17

More Related Content

Similar to Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx

053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdf
053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdf053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdf
053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdfmarbleandi
 
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtblDeki Zulkarnain
 
01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdf01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdfmarhadihadi2
 
PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...
PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...
PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...TPRP Strategic Partner
 
1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdf
1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdf1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdf
1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdfsugengWahyudi27
 
f36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptx
f36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptxf36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptx
f36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptxSukronUyeh03
 
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023DediPurwanto28
 
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lhInd puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lhDian Nandariardi
 
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII manafhsb
 
pp uu 11 2020 ciptaker.pptx
pp uu 11 2020 ciptaker.pptxpp uu 11 2020 ciptaker.pptx
pp uu 11 2020 ciptaker.pptxDi Prihantony
 
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Joy Irman
 
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfKAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfBudiHarsono24
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdfssuser1681ec
 

Similar to Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx (20)

Pedoman umum rtbl
Pedoman umum rtblPedoman umum rtbl
Pedoman umum rtbl
 
053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdf
053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdf053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdf
053cc_Tayang_Jakstra_PBG_2017.pdf
 
Perpu pu
Perpu puPerpu pu
Perpu pu
 
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtblPermen pu  no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
Permen pu no. 6 th.2007 tt pedoman rtbl
 
01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdf01. Overview PP 14.pdf
01. Overview PP 14.pdf
 
PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...
PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...
PENYUSUNAN DOKUMEN REKOMENDASI TEKNIS KELAYAKAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LABO...
 
1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdf
1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdf1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdf
1. Keynote-Bpk Sigit Reliantoro.pdf
 
PBG_SLF.pdf
PBG_SLF.pdfPBG_SLF.pdf
PBG_SLF.pdf
 
f36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptx
f36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptxf36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptx
f36c7_Pengantar_Perenc___Pemel_Rusunawa.pptx
 
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
Sosialisasi Persetujuan Lingkungan_18102023
 
RTBL_abbf72.pdf
RTBL_abbf72.pdfRTBL_abbf72.pdf
RTBL_abbf72.pdf
 
KAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAANKAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAAN
 
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lhInd puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
Ind puu-7-2012-permen lh 16 th 2012 penyusunan dokumen lh
 
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
 
pp uu 11 2020 ciptaker.pptx
pp uu 11 2020 ciptaker.pptxpp uu 11 2020 ciptaker.pptx
pp uu 11 2020 ciptaker.pptx
 
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
Peraturan Menteri PU No. 603 Tabun 2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendal...
 
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfKAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
 
Presentasi tanpa judul
Presentasi tanpa judulPresentasi tanpa judul
Presentasi tanpa judul
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
Pembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebongPembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebong
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Kelompok III Materi 1 tentang Aspek Regulasi Proyek Hijau.pptx

  • 1. ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA K E L O M P O K 3 K R E S N A S U P U T R A 2 0 8 1 5 1 1 0 1 7 R U D Y A L F O N S O 2 0 8 1 5 1 1 0 1 8 J A Y A N E G A R A 2 0 8 1 5 1 1 0 2 1
  • 2. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan adaah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka (Brundlandt Report, WCED, 1987) 2021 2 ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
  • 3. Latar Belakang Bangunan gedung hijau dikenal dengan istilah green building, artinya bangunan ramah lingkungan. Hal ini dapat dikaitkan dengan 3 lingkup green building antara lain sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan bangunan gedung tidak mengotori lingkungannya dengan emisi yang tidak dapat diolah oleh alam. 2. Penyelenggaraan bangunan gedung tidak mengubah sifat- sifat alami lingkungannya. 3. Penyelenggara bangunan gedung tidak mengambil sumber daya alam termasuk sumber energi secara berlebihan. 2021 3 ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
  • 4. Latar Belakang Konsep bangunan hijau ini memiliki tujuan yaitu menjaga lingkungan, yang dilakukan dengan cara : 1. Menjaga kualitas lingkungan air, udara dan tanah agar selalu bersih dan layak untuk kehidupan. 2. Menjaga keseimbangan alami lingkungan air, tanah dan udara agar tidak menimbulkan bencana bagi kehidupan di dalamnya. 3. Menjaga daya dukung lingkungan agar selalu dalam kapasitas mendukung kehidupan didalamnya. 2021 4 ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
  • 5. Latar Belakang Penerapan konsep – konsep bangunan hijau sudah menjadi kebutuhan saat ini sehingga pemerintah melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau dan SE No 86/2016 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau menegaskan kesungguhannya untuk memperhatikan kepentingan lingkungan hidup 2021 5 ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
  • 6. DASAR HUKUM ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 6
  • 7. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia menurut TAP.MPR-RI III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undang Pasal 2 adalah: 1. Undang-undang Dasar 1945 (UUD) 2. Ketetapan MPR-RI (TAP MPR) 3. Undang-undang (UU) 4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) 5. Peraturan Pemerintah (PP) 6. Peraturan Presiden (Perpres) 7. Peraturan Daerah (Perda) ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 7
  • 8. Kebijakan Terkait 1. UU No. 28/2002: Bangunan Gedung 2. PP No. 36/2005: Peraturan Pelaksanaan UUBG 3. Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015: Bangunan Gedung Hijau 4. Permen PUPR No. 22/PRT/M/2018: Pembangunan BGN 5. SE Dirjen CK No. 86/SE/DC/2016: Petunjuk Teknis Penyelenggaraan BGH 2021 8 ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA
  • 9. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 Tentan Bangunan Gedung ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 9 Pasal 3: Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya BANGUNAN BERKELANJUTAN
  • 10. Bangunan Berkelanjutan ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 10
  • 11. Bangunan Berkelanjutan ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 11
  • 12. Permen PUPR No.5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi Konstruksi Berkelanjutan Pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 12 Tahap Pemrograman Oleh owner atau penyedia jasa yang kompeten Laporan akhir yang memuat dokumentasi, rekaman, dan kriteria teknis Tahap Perencanaan Teknis Oleh penyedia jasa dan konsultan yang kompeten Dokumen Perencanaan Teknis Tahap Pelaksanaan Konstruksi Oleh penyedia jasa pelaksana yang kompeten Bangunan Gedung hijau, Laporan akhir, Dokumen Perizinan, Dokumen permohonan Kelaikan BGH Tahap Pemanfaatan Oleh owner atau penyedia jasa yang kompeten Dokumen rencana pemeliharaan, pemeriksaan berkala dan perawatan serta laporan periodic, Dokumentasi kegiatan, Panduan teknis penggunaan BGh. Tahap Pembongkaran Oleh penyedia jasa pembongkaran yang kompeten Laporan Akhir
  • 13. Permen PUPR No.5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi Konstruksi Berkelanjutan Pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 13 Persyaratan Tahap Pemrograman 1. Kesesuaian tapak 2. Penentuaj objek BG yang akan ditetapkan 3. Kinerja BGH sesuai dengan tingkat kenutuhan 4. Metode peyelenggaraan BGH 5. Kelayakan BGH Perrsyaratan Tahap Perencanaan Teknis 1. Pengelolaan tapak 2. Efisiensi energi 3. Efisiensi air 4. Kualitas udara dan kenyamanan dalam ruang 5. Pengelolaan sampah 6. Pengelolaan air limbah Persyaratan Tahap Pelaksanaan Konstruksi 1. Proses Konstruksi Hijau 2. Praktik Prilaku Hijau 3. Rantai Pasok Hijau
  • 14. Permen PUPR No.5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi Konstruksi Berkelanjutan Pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 14 Persyaratan Tahap Pemanfaatan 1. Organisasi dan tata Kelola pemanfaatan BGH 2. Standar operasional dan prosedur pelaksanaan pemanfaatan 3. Penyusunan BGH untuk penghuni/pengguna Persyaratan Tahap Pembongkaran 1. Prosedur pembongkaran 2. Pemulihan tapak dan peningkatan kaualitas
  • 15. Bagan Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 15
  • 16. Contoh Sertifikat Banguna Gedung Hijau ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 16
  • 17. Thank you K E L O M P O K 3 ASPEK REGULASI PROYEK HIJAU: KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN PENERAPAN PROYEK HIJAU DI INDONESIA 2021 17

Editor's Notes

  1. Dalam kerangka tersebut disampaikan pokok dari bangunan hijau yang terdiri dari empat aspek yaitu energi, konservasi air, material dan sistem serta manajemen limbah. Keempat parameter tersebut diimplementasikan dalam empat tahap pembangunan yaitu tahap perancangan, pembangunan/ pelaksanaan, operasional dan pemeliharaan serta perobohan bangunan. Dalam proses ini terlibat tiga pelaku, yaitu perancangan, kontraktor dan pengguna. Dengan demikian maka ketika membahas peraturan perundangan, ada perundangan yang masuk kedalam kategori perancangan, pelaksanaan, operasional ataupun penghancuran bangunan
  2. Selanjutnya, kita perlu memahami 5 proses ini. 1. Minimization and prevention. Proses ini adalah yang paling murah dan diinginkan lingkungan. Kita melakukan pencegahan di awal sehingga energi untuk memisahkannya lagi sangat minimal. 2. Reuse. Reuse adalah proses pemilahan barang untuk digunakan kembali 100% atau difungsikan menjadi bentuk lain dengan modifikasi yang sedikit. 3. Recycling. Recycling adalah memilah yang masih dapat digunakan kemudian mengolahnya menjadi bentuk material lain yang nilainya lebih turun daripada asalnya. Energi yang diperlukan lebih besar daripada Reuse. 4. Energy capture. Energy capture adalah proses mengubah materi yang masih dapat digunakan menjadi energi. Pada level ini, biasanya memerlukan energi tambahan dahulu untuk menghasilkan energi. 5. Dispose/landfill. Bagian ini adalah paling mahal dan tak diinginkan oleh lingkungan. Jika sewaktu-waktu mengalami kerusakan lingkungan, biaya yang dikeluarkan pun sangatlah besar.