SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SUSTAINABLE
CONSTRUCTION
". . . creating and operating a healthy built
environment based on resource efficiency and
ecological design."
Partahi Lumbangaol
Penerapan“sustainable development” dalam
industri konstruksi.
Sustainable
Constuction ?
3 PILAR
Diharapkan memenuhi kebutuhan generasi sekarang
tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
yang akan datang
Konsep Sustainable Construction secara resmi muncul dalam forum
resmi CIB (Conseil International du Batiment) pada tahun 1994
(Chairman Charles J. Kibert)
Building Green
Konsep ini memiliki tujuan
merancang dan mengoperasikan
bangunan yang sehat atas dasar
efisiensi sumber daya dan konsep
ekologis.
Economy
Environme
nt
Society
Sustainabil
ity
A T A R
B E L A K A N G
L
Industri Konstruksi adalah pengguna
terbesar sumber alam sekaligus
penghasil terbesar limbah padat.
Produksi bahan bangunan bersifat
energy intensive sehingga menjadi
penyumbang besar CO₂.
Industri konstruksi merupakan
konsumen kayu terbesar sehingga
contributor dominan hilangnya hutan.
30% soil degration termasuk land
convertion, deforestation, dan
urbanization terkait dengan kegiatan
konstruksi.
Konstruksi merupakan penyumbang
12% GDP dunia yang mana
kegiatannya meliputi seluruh
pembangunan infrastruktur jalan,
Gedung, Pelabuhan dan lainnya.
Pembakaran Batu Bata
Dalam produksi batu bata,
membutuhkan banyak energi dalam
pembakaran batu bata
Besarnya energi yang dihabiskan Gedung /atau bangunan dipengaruhi oleh
rancangan (design) bangunan.
KONSUMSI ENERGI
(ENERGY CONSUMPTION)
Produksi Batu Bata
Produksi bahan, penggunaan bangunan, dan perubahan bangunan
membutuhkan banyak energi dalam pelaksanaannya.
perancang bangunan (designer), sangat berperan dalam mengurangi konsumsi
energi melalui :
1. Minimalisasi penggunaan material. 2. Pemilihan material dan type struktur yang “low-energy”.
3. Penggunaan bahan baku dari “recycled
material” ataupun “second hand material”.
4. Rancangan yang dapat berumur panjang serta mudah untuk
dimodifikasi untuk penggunaan yang berbeda.
Pencemaran
Udara
Kegiatan konstruksi dan produksi bahan bangunan (beton, baja, batubata,
dll) menghasilkan 8 hingga 20% emisi CO₂ total.
Pencemaran Pertama
01
Konstruksi merupakan penyebab tingginya kadar debu (particulate
matter) di kota-kota yang ada di negera berkembang.
Pencemaran Kedua
02
Penggunaan energi saat operasional bangunan juga menambah lebih
banyak lagi emisi CO₂ .
Pencemaran Ketiga
03
Negara
Produksi CO2
(x 1000 ton)
Dari Konstruksi (%)
Dari pabrik semen
(%)
Operasional
Gedung (%)
India 651.936 17,5 3,2 18
Argentina 118.157 7,6 1,9 39
Kenya 5.192 11,9 11,7 25
Germany 641.398 11,8 2,1 51
EmisiCO2dankontribusikonstruksi
untukbeberapanegaratahun1989
(SpencedanMulligan1995)
TERKAIT LIMBAH PADAT
Banyaknya penggunaan bahan baku menyebabkan tidak
kecilnya volume limbah padat yang dihasilkan.
Bossink dan Brouwer (1996) memperkirakan 15 hingga 30%
limbah padat yang dibuang ke landfill yang merupakan
limbah konstruksi. Beberapa tahun kemudian survey yang
dilakukan oleh Wilson et al (2001) mengindikasikan lebih dari
separuh limbah padat yang dikelola pada 11 kota besar di
Eropa merupakan limbah konstruksi.
Limbah konstruksi tidak jarang masih bercampur dengan
bahan kimia beracun saat dibuang ke landfill, Akibatnya
kapasitas landfill yang sangat terbatas menjadi semakin
berkurang.
Peruntuhan
pertama.
Peruntuhan kedua. Puing menjadi
limbah.
Hotel sudah hancur dan banyak puing
bangunan.
Perubuhan Hotel Tiara Medan
BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN PADA BAHASAN
SUISTABLE
CONSTRUCTION
1 2
GREEN
BUILDING
3
GREEN
CONSTRUCTION
4
HIGH
PERFORMANCE
CONSTRUCTION
01
Reduce
03
Recycle
05
Eleminate Toxic
04
Protect Nature
02
Reuse
06
Life Cycle Costing
Land
Material
Energy
Water
Ecosystems
Reduce
Reuse
Recycle
Protect Nature
Eliminate Toxic
Life Cycle Costing
Quality
Land
Material
Water
Energy
Ecosystems
Recources
Planning Development
Design Construction
Use and Operation Maintenance
Modification
Deconstruction
Phase
Principles
Drawing by Bilge Celik
Adanya GBCI (Green Building Council Indonesia) yan
bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup.
Adapun Peraturan yaitu sebagai berikut:
Permen PUPR no 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.
PerGub DKI Jakarta no 38 / 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau.
PerWali Bandung no 1023/2016 tentang Bangunan Gedung Hijau.
Peraturan peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya bangunan gedung hijau yang berkelanjutan
dengan memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau, baik
persyaratan administratif maupun persyaratan teknis.
Prinsip Bangunan
Gedung Hijau
Pengurangan penggunaan sumber daya (reduce).
01
Pengurangan timbulan limbah.
02
Penggunaan kembali sumber daya yang telah digunakan
(reuse).
03
Penggunaan sumber daya hasil siklus ulang
(recycle).
04
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
pelestarian.
05
Prinsip Bangunan
Gedung Hijau
Mitigasi risiko keselamatan, kesehatan, perubahan iklim, dan
bencana.
06
Orientasi kepada siklus hidup (life cycle
analysis).
07
Orientasi kepada pencapaian mutu yang diinginkan.
08
Inovasi teknologi untuk perbaikan yang berlanjut.
09
Peningkatan dukungan kelembagaan, kepemimpinan,
manajemen dan implementasi.
10
Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau
(Luas Minimum)
a. kesesuaian tapak;
b. penentuan objek bangunan gedung yang akan
ditetapkan sebagai bangunan gedung hijau ;
c. kinerja bangunan gedung hijau sesuai dengan
tingkat kebutuhan;
d. metode penyelenggaraan bangunan gedung
hijau; dan
e. kelayakan bangunan gedung hijau.
1. Persyaratan tahap Pemograman.
GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015
2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2
Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu
a. pengelolaan tapak;
b. efisiensi penggunaan energi;
c. efisiensi penggunaan air;
d. kualitas udara dalam ruang;
e. penggunaan material ramah lingkungan;
f. pengelolaan sampah; dan
g. pengelolaan air limbah.
2. Persyaratan tahap perencanaan teknis.
Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau
(Luas Minimum)
3. persyaratan tahap pelaksanaan konstruksi
GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015
2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2
Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu
Proses Konstruksi
Hijau
• Metode pelaksanaan
konstruksi hijau
• Optimasi
penggunaan
peralatan
• Manajemen
pengelolaan limbah
konstruksi
• Konservasi air dan
energi
Praktik Perilaku
Hijau
• Penerapan SMK3
• Penerapan perilaku
ramah lingkungan
Rantai Pasok Hijau
• Penggunaan material
konstruki
• Pemilihan pemasok
dan subkontraktor
• Konservasi energi
Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau
(Luas Minimum)
GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015
2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2
Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu
a. organisasi dan tata kelola pemanfaatan
bangunan gedung hijau;
b. standar operasional dan prosedur
pelaksanaan pemanfaatan; dan
c. penyusunan panduan penggunaan
bangunan gedung hijau untuk
penghuni/pengguna.
4. Persyaratan tahap pemanfaatan.
a) Pembongkaran bangunan gedung hijau dilakukan
melalui pendekatan dekonstruksi.
b) Pendekatan dekonstruksi sebagaimana dimaksud
diatas dilakukan dengan cara mengurai komponen
bangunan dengan tujuan meminimalkan sampah
konstruksi dan meningkatkan nilai guna material.
c) Persyaratan tahap pembongkaran bangunan gedung
hijau harus memperhatikan kesesuaian dengan rencana
teknis pembongkaran yang terdiri atas:
5. Persyaratan tahap pembongkaran.
Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau
(Luas Minimum)
GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015
2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2
Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu
a) Pembongkaran bangunan gedung hijau dilakukan
melalui pendekatan dekonstruksi.
b) Pendekatan dekonstruksi sebagaimana dimaksud
diatas dilakukan dengan cara mengurai komponen
bangunan dengan tujuan meminimalkan sampah
konstruksi dan meningkatkan nilai guna material.
c) Persyaratan tahap pembongkaran bangunan gedung
hijau harus memperhatikan kesesuaian dengan rencana
teknis pembongkaran yang terdiri atas:
5. Persyaratan tahap pembongkaran.
1. prosedur pembongkaran, termasuk dokumentasi keseluruhan
material konstruksi bangunan, struktur dan/atau bagian
bangunan yang akan dibongkar, dan material dan/atau limbah
yang akan dipergunakan kembali; dan
2. upaya pemulihan tapak lingkungan, yang terdiri atas upaya
pemulihan tapak bangunan dan upaya pengelolaan limbah
konstruksi, serta upaya peningkatan kualitas tapak secara
keseluruhan.
KEMAJUAN/PENCAPAIAN
Daur ulang air untuk kebutuhan taman /
non-sanitasi.
3
Pengelolaan air hujan yang
memungkinkan lebih banyak air meresap
kedalam tanah.
4
Adapun kemajuan /atau pencapaian yang dicapai yaitu:
Beberapa gedung mengalami penurunan
penggunaan energy (dihitung kWh/m2).
1
Daur ulang sampah dan material sebagai
bahan bangunan.
2
THANKYOU
Partahi Lumbangaol

More Related Content

Similar to Introducing Sutainable Construction.pptx

Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.pptSlide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.pptReadyTataSurya1
 
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.pptSlide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.pptReadyTataSurya1
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxSharKhan1
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxSharKhan1
 
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxDAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxblenda9
 
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxDAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxblenda9
 
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...ViekaAlana
 
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...ViekaAlana
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxRifqahNuurul
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxRifqahNuurul
 
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamkearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamFarah Della
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamFarah Della
 
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamkearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamFarah Della
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamFarah Della
 

Similar to Introducing Sutainable Construction.pptx (20)

TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptxTEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
 
TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptxTEKNOLOGI_HIJAU.pptx
TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
 
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.pptSlide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
 
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.pptSlide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
Slide-CPS201-CPS201-Slide-10.ppt
 
Konsep IGAHP .pptx
Konsep IGAHP .pptxKonsep IGAHP .pptx
Konsep IGAHP .pptx
 
Konsep IGAHP .pptx
Konsep IGAHP .pptxKonsep IGAHP .pptx
Konsep IGAHP .pptx
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
 
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptxPERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
PERSEMBAHAN VIDEO BANGUNAN HIJAU.pptx
 
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxDAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
 
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptxDAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEMARAN.pptx
 
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
 
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
-arsitektur bebas sampah-efisiensi penggunaan material bahan bangunan daur ul...
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
 
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docxAlfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
Alfiansyah - 60100119050 - Studio Perancangan tapak.docx
 
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamkearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
 
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamkearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
 
2. eko arsitektur
2. eko arsitektur2. eko arsitektur
2. eko arsitektur
 
2. eko arsitektur
2. eko arsitektur2. eko arsitektur
2. eko arsitektur
 

Recently uploaded

sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (16)

sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Introducing Sutainable Construction.pptx

  • 1. SUSTAINABLE CONSTRUCTION ". . . creating and operating a healthy built environment based on resource efficiency and ecological design." Partahi Lumbangaol
  • 2. Penerapan“sustainable development” dalam industri konstruksi. Sustainable Constuction ? 3 PILAR Diharapkan memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang Konsep Sustainable Construction secara resmi muncul dalam forum resmi CIB (Conseil International du Batiment) pada tahun 1994 (Chairman Charles J. Kibert) Building Green Konsep ini memiliki tujuan merancang dan mengoperasikan bangunan yang sehat atas dasar efisiensi sumber daya dan konsep ekologis. Economy Environme nt Society Sustainabil ity
  • 3. A T A R B E L A K A N G L Industri Konstruksi adalah pengguna terbesar sumber alam sekaligus penghasil terbesar limbah padat. Produksi bahan bangunan bersifat energy intensive sehingga menjadi penyumbang besar CO₂. Industri konstruksi merupakan konsumen kayu terbesar sehingga contributor dominan hilangnya hutan. 30% soil degration termasuk land convertion, deforestation, dan urbanization terkait dengan kegiatan konstruksi. Konstruksi merupakan penyumbang 12% GDP dunia yang mana kegiatannya meliputi seluruh pembangunan infrastruktur jalan, Gedung, Pelabuhan dan lainnya.
  • 4. Pembakaran Batu Bata Dalam produksi batu bata, membutuhkan banyak energi dalam pembakaran batu bata Besarnya energi yang dihabiskan Gedung /atau bangunan dipengaruhi oleh rancangan (design) bangunan. KONSUMSI ENERGI (ENERGY CONSUMPTION) Produksi Batu Bata Produksi bahan, penggunaan bangunan, dan perubahan bangunan membutuhkan banyak energi dalam pelaksanaannya.
  • 5. perancang bangunan (designer), sangat berperan dalam mengurangi konsumsi energi melalui : 1. Minimalisasi penggunaan material. 2. Pemilihan material dan type struktur yang “low-energy”. 3. Penggunaan bahan baku dari “recycled material” ataupun “second hand material”. 4. Rancangan yang dapat berumur panjang serta mudah untuk dimodifikasi untuk penggunaan yang berbeda.
  • 6. Pencemaran Udara Kegiatan konstruksi dan produksi bahan bangunan (beton, baja, batubata, dll) menghasilkan 8 hingga 20% emisi CO₂ total. Pencemaran Pertama 01 Konstruksi merupakan penyebab tingginya kadar debu (particulate matter) di kota-kota yang ada di negera berkembang. Pencemaran Kedua 02 Penggunaan energi saat operasional bangunan juga menambah lebih banyak lagi emisi CO₂ . Pencemaran Ketiga 03 Negara Produksi CO2 (x 1000 ton) Dari Konstruksi (%) Dari pabrik semen (%) Operasional Gedung (%) India 651.936 17,5 3,2 18 Argentina 118.157 7,6 1,9 39 Kenya 5.192 11,9 11,7 25 Germany 641.398 11,8 2,1 51 EmisiCO2dankontribusikonstruksi untukbeberapanegaratahun1989 (SpencedanMulligan1995)
  • 7. TERKAIT LIMBAH PADAT Banyaknya penggunaan bahan baku menyebabkan tidak kecilnya volume limbah padat yang dihasilkan. Bossink dan Brouwer (1996) memperkirakan 15 hingga 30% limbah padat yang dibuang ke landfill yang merupakan limbah konstruksi. Beberapa tahun kemudian survey yang dilakukan oleh Wilson et al (2001) mengindikasikan lebih dari separuh limbah padat yang dikelola pada 11 kota besar di Eropa merupakan limbah konstruksi. Limbah konstruksi tidak jarang masih bercampur dengan bahan kimia beracun saat dibuang ke landfill, Akibatnya kapasitas landfill yang sangat terbatas menjadi semakin berkurang.
  • 8. Peruntuhan pertama. Peruntuhan kedua. Puing menjadi limbah. Hotel sudah hancur dan banyak puing bangunan. Perubuhan Hotel Tiara Medan
  • 9.
  • 10. BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN PADA BAHASAN SUISTABLE CONSTRUCTION 1 2 GREEN BUILDING 3 GREEN CONSTRUCTION 4 HIGH PERFORMANCE CONSTRUCTION
  • 11. 01 Reduce 03 Recycle 05 Eleminate Toxic 04 Protect Nature 02 Reuse 06 Life Cycle Costing Land Material Energy Water Ecosystems
  • 12. Reduce Reuse Recycle Protect Nature Eliminate Toxic Life Cycle Costing Quality Land Material Water Energy Ecosystems Recources Planning Development Design Construction Use and Operation Maintenance Modification Deconstruction Phase Principles Drawing by Bilge Celik
  • 13. Adanya GBCI (Green Building Council Indonesia) yan bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup. Adapun Peraturan yaitu sebagai berikut: Permen PUPR no 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau. PerGub DKI Jakarta no 38 / 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau. PerWali Bandung no 1023/2016 tentang Bangunan Gedung Hijau. Peraturan peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya bangunan gedung hijau yang berkelanjutan dengan memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau, baik persyaratan administratif maupun persyaratan teknis.
  • 14. Prinsip Bangunan Gedung Hijau Pengurangan penggunaan sumber daya (reduce). 01 Pengurangan timbulan limbah. 02 Penggunaan kembali sumber daya yang telah digunakan (reuse). 03 Penggunaan sumber daya hasil siklus ulang (recycle). 04 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui pelestarian. 05
  • 15. Prinsip Bangunan Gedung Hijau Mitigasi risiko keselamatan, kesehatan, perubahan iklim, dan bencana. 06 Orientasi kepada siklus hidup (life cycle analysis). 07 Orientasi kepada pencapaian mutu yang diinginkan. 08 Inovasi teknologi untuk perbaikan yang berlanjut. 09 Peningkatan dukungan kelembagaan, kepemimpinan, manajemen dan implementasi. 10
  • 16. Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau (Luas Minimum) a. kesesuaian tapak; b. penentuan objek bangunan gedung yang akan ditetapkan sebagai bangunan gedung hijau ; c. kinerja bangunan gedung hijau sesuai dengan tingkat kebutuhan; d. metode penyelenggaraan bangunan gedung hijau; dan e. kelayakan bangunan gedung hijau. 1. Persyaratan tahap Pemograman. GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015 2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2 Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu a. pengelolaan tapak; b. efisiensi penggunaan energi; c. efisiensi penggunaan air; d. kualitas udara dalam ruang; e. penggunaan material ramah lingkungan; f. pengelolaan sampah; dan g. pengelolaan air limbah. 2. Persyaratan tahap perencanaan teknis.
  • 17. Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau (Luas Minimum) 3. persyaratan tahap pelaksanaan konstruksi GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015 2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2 Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu Proses Konstruksi Hijau • Metode pelaksanaan konstruksi hijau • Optimasi penggunaan peralatan • Manajemen pengelolaan limbah konstruksi • Konservasi air dan energi Praktik Perilaku Hijau • Penerapan SMK3 • Penerapan perilaku ramah lingkungan Rantai Pasok Hijau • Penggunaan material konstruki • Pemilihan pemasok dan subkontraktor • Konservasi energi
  • 18. Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau (Luas Minimum) GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015 2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2 Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu a. organisasi dan tata kelola pemanfaatan bangunan gedung hijau; b. standar operasional dan prosedur pelaksanaan pemanfaatan; dan c. penyusunan panduan penggunaan bangunan gedung hijau untuk penghuni/pengguna. 4. Persyaratan tahap pemanfaatan. a) Pembongkaran bangunan gedung hijau dilakukan melalui pendekatan dekonstruksi. b) Pendekatan dekonstruksi sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan cara mengurai komponen bangunan dengan tujuan meminimalkan sampah konstruksi dan meningkatkan nilai guna material. c) Persyaratan tahap pembongkaran bangunan gedung hijau harus memperhatikan kesesuaian dengan rencana teknis pembongkaran yang terdiri atas: 5. Persyaratan tahap pembongkaran.
  • 19. Bangunan Gedung yang dikenai kewajiban ikut persyaratan Bangunan Gedung Hijau (Luas Minimum) GBCI PerGub DKI 38/2012 KepMen PUPR 02/2015 2.500 m2 50.000 m2 5.000 m2 Persyaratan Bangunan Gedung Hijau terdiri atas beberapa persyaratan pada setiap tahap penyelenggaraannya yaitu a) Pembongkaran bangunan gedung hijau dilakukan melalui pendekatan dekonstruksi. b) Pendekatan dekonstruksi sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan cara mengurai komponen bangunan dengan tujuan meminimalkan sampah konstruksi dan meningkatkan nilai guna material. c) Persyaratan tahap pembongkaran bangunan gedung hijau harus memperhatikan kesesuaian dengan rencana teknis pembongkaran yang terdiri atas: 5. Persyaratan tahap pembongkaran. 1. prosedur pembongkaran, termasuk dokumentasi keseluruhan material konstruksi bangunan, struktur dan/atau bagian bangunan yang akan dibongkar, dan material dan/atau limbah yang akan dipergunakan kembali; dan 2. upaya pemulihan tapak lingkungan, yang terdiri atas upaya pemulihan tapak bangunan dan upaya pengelolaan limbah konstruksi, serta upaya peningkatan kualitas tapak secara keseluruhan.
  • 20. KEMAJUAN/PENCAPAIAN Daur ulang air untuk kebutuhan taman / non-sanitasi. 3 Pengelolaan air hujan yang memungkinkan lebih banyak air meresap kedalam tanah. 4 Adapun kemajuan /atau pencapaian yang dicapai yaitu: Beberapa gedung mengalami penurunan penggunaan energy (dihitung kWh/m2). 1 Daur ulang sampah dan material sebagai bahan bangunan. 2