SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
The physical setting
1. THE PHYSICAL SETTING
Oleh
Sarvatra Eva Y (35 12 100 003)
Awalina Lukmana (35 12 100 051)
Jainal Rabin (35 12 100 066)
Umroh Dian Sulistyah (35 12 100 071)
2. PREFERENCE
Bumi dimodelkan sebagai ellipsoid. Ellipsoid berotasi disekitar
sumbu minor.
• Jari-jari khatulistiwa
6. 378,1349 km
• Jari-jari kutub yaitu
6. 356,7497 km.
3. • Lintang adalah sudut antara lokal vertikal dan bidang ekuator.
sedangkan meridian adalah perpotongan permukaan bumi
terhadap bidang datar yang tegak lurus terhadap bidang
ekuator dan melewati sumbu rotasi bumi.
• Bujur adalah sudut antara meridian standar (meridian 0o)
dengan setiap meridian lainnya, dimana meridian standar
salah satu yang melewati titik di Royal Observatory di
Greenwich, Inggris.
4. 1◦ lintang tidak sama panjang dengan 1◦ bujur
kecuali di khatulistiwa.
Hal ini dikarenakan jari-jari bumi semakin keatas
semakin kecil, sehingga derajat bujurnya semakin
pendek. Dalam pengukuran lintang diukur sepanjang
lingkaran besar Bujur diukur sepanjang lingkaran
dengan jari-jari Rcosφ, di mana φ adalah derajat
lintang.
5. Sistem Desimal Mouton
• 1 mil laut ≈ 1/10.000.000 jarak dari
equator ke kutub yang melalui Kota
Paris = 1,8522 km,
Dalam perkembangan hukum
internasional laut 1 mil laut
didefinisikan menjadi 1,8520 km.
6. OCEAN AND SEA
Bumi hanya memiliki satu Samudra
→ Perjanjian Internasional → tiga
bagian
1. Samudra Pasifik
2. Samudra Atlantik
3. Samudra Hindia
7. LAUT MEDITERANIA
laut yang dikelilingi oleh daratan atau negara-
negara. Contohnya adalah laut Mediterania, Laut
Arktik, dan Laut Karibia.
8. LAUT MARGINAL
ialah laut yang terjadi akibat proses indentasi atau
pelekukan dari pantai. Contohnya ialah laut Cina
selatan, Laut Jawa , Laut Arabia.
9. Dimensions of The Ocean
• 70,8 % dari permukaan bumi → Perairan ≈ ± 361.254.000
km2
SAMUDRA
Samudra Pasifik
(181,34 x 106 km2)
Samudra Atlantik
(106,57 x 106 km2)
Samudra Hindia
(74,12 x 106 km2)
10. Dimension of the Ocean
Dimensi lautan berukuran 1500 km-13000
km merupakan dimensi horizontal (x,y) dan
lautan mempuntai kedalaman ± 3-4 km yang
merupakan dimensi vertikal (z). Pada
kenyataannya dimensi horizontal lebih besar
daripada dimensi vertikal. Untuk memperjelas
dimensi dimensi vertikal, maka dalam skala
penggambarannya harus diperbesar.
12. Sea-Floor Feature
Volume air di laut >> dari basinnya →air
tumpah ke kontinental, menjadi lautan
dangkal.
Contoh :
Laut Cina Selatan yang mempunyai
landas kontinen 1100 km, sebagian
besar relatif dangkal dengan kedalaman
50-100 m. Seperti Laut Cina Timur, Laut
Bering, Laut Utara, Grand Banks ,
Tanjung Patagonian, Laut Arafura, dan
Teluk Carpentaria, dan Tanjung Siberia
14. Sea-Floor Features
Nama-nama fitur sub-laut telah didefinisikan oleh Organisasi Hidrografi
Nasional (1953) :
Cekungan adalah bagian dasar laut yang menjorok kedalam dengan
bentuk oval;
Tebing adalah bagian dasar laut yang memiliki lereng curam, melintasi
landas kontinen dan lereng, dengan dasar miring ke bawah
Zona kerak kontinen berdekatan dengan benua (sekitar sebuah pulau) dan
membentang dari garis air rendah ke yang lebih dalam, biasanya sekitar
120 m, ditandai dengan penurunan yang curam menuju daerah yang lebih
dalam.
Lereng benua adalah lereng arah laut dari pinggir paparan (bagian tepi
dari zona kerak kontinen) yang menjorok ke dasar laut.
Plains adalah bagian dasar laut yang datar dan ditemukan dibanyak
cekungan dasar laut.
Pegunungan panjang, dasar laut dengan ketinggian yang sempit,
topografinya dengan sisi curam dan kasar.
15. Measuring the depth of Ocean
Kedalaman laut bisa diukur menggunakan
dua cara yakni :
• Menggunakan alat ecosounder yang di
pancarkan dari Kapal laut.
• Menggunakan data dari satelit altimetri.
16. Measuring the depth of Ocean
ECHOSOUNDER
Instrumen mengirimkan
ledakan kedalam laut
dengan besarnya 10-30
kHz. Interval waktu antara
pengiriman sinyal dan
penerimaan gelombang
apabila dikalikan dengan
kecepatan maka akan
memberikan data dua kali
dari kedalam laut
17. Measuring the depth of Ocean
SATELIT ALTIMETRI
radar untuk mengukur ketinggian
sattelit di atas permukaan laut
dan sistem pelacakan untuk
menentukan ketinggian satelit di
koordinat geosentris. Sistem ini
megukur ketinggian permukaan
laut rata-rata terhadap pusat
massa bumi.
CONTOH : SEASAT (1978), Geosat
(1985-1988), Ers-1 ( 1991-1996),
Ers-2 (1995), Topex/Poseidon (
1992- 2006), Jason (2002), dan
envisat (2002).
19. Sound in the Ocean
Suara merupakan
penjalaran
gelombang dari satu
medium ke medium
lainnya.
Contoh : pergerakan air
di danau
kecepatan suara
bergantung pada
densitas atau massa
jenisnya.
Massa jenis = m/v
21. Sound in the Ocean
Gelombang Longitudinal
• Gelombang longitudinal berasal dari vibrasi (getaran)
yang menghasilkan dua istilah yaitu kompresi (rapatan) dan
refraksi (tegangan). Kompresi dan refraksi bekerja melawan
medium dan kemudian kembali ke asal.
22. Sound in the Ocean
Gelombang Tranversal
• Gelombang laut dangkal merupakan salah satu contoh
gelombang transversal yang menyebabkan tegak lurusnya
arah gelombang. Dalam sistem gelombang ini, terdapat
dua istilah yaitu crest (puncak) dan through (lembah).
• Jarak dua crest atau through disebut satu panjang
gelombang. Sedangkan antara puncak dan lembah disbut
amplitudo. Sedangkan frekuensi merupakan jumlah crest
atau through pada satu titik tiap detik.
23. STUDI KASUS
Batimetri adalah pengukuran dan pemetaan
topografi dasar laut.
pipa bawah
laut
pipa penyalur minyak yang
digunakan sebagai media penyalur
minyak dari kapal tanker (tank ship)
ke depot.
Kedalaman 12
meter dipilih
sebagai
kedalaman single
point moornig
(SPM).
informasi
kedalaman laut
(batimetri)
Tujuan penelitian : mengetahui
kedalaman (batimetri) dan
morfologi dasar laut (seabed
characteristics) dan menentukan
jalur peletakan pipa bawah laut.