SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
IKLIM
Oleh: Iwan
Permana S, M.Pd
CUACADANIKLIM
• “Hari ini sangat cerah”
• Bulan- bulan belakangan ini tidak tampak
turun hujan, sehingga dimana-mana
terjadi kekeringan”.
Mana yang termasuk iklim dan mana
yang cuaca?
CUACA
• CUACA adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang
singkat.
• Cuaca terbentuk dari gabungan unsur
cuaca dan jangka waktu hanya beberapa
jam saja.
Citra satelit yang menunjukkan pergerakan hurricane mendekati pantai timur
Amerika Serikat
• Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata
dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu
yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi
wilayah yang luas.
IKLIM
Pembagian iklim
IKLIM
CUACA
Rata-rata cuaca dalam 1 tahun
(minimal 30 tahun)
meliputi wilayah yang luas
Matahari
kendali iklim yang sangat penting
sumber energi di bumi yang
menimbulkan gerak udara dan arus laut
UNSUR-
UNSUR
IKLIM
• Distribusi darat dan air,
• Tekanan tinggi dan rendah,
• Massa udara,
• Pegunungan,
• Arus laut dan badai
Bekerja pada
meliputi wilayah tertentu (sempit)
PROSES
PEMANASAN
Matahari sumber panas.
Pemanasan tidak langsung Pemanasan langsung
1. ABSORBSI = penyerapan
unsur-unsur radiasi matahari:
sinar gama, sinar-X, dan ultra-
violet oleh bahan penyerap
radiasi : oksigen, nitrogen,
ozon, hidrogen, dan debu.
2. REFLEKSI = pemanasan
matahari terhadap udara
yangdipantulkan kembali ke
oleh butir-butir air (H2O), awan,
dan partikel-partikel lain di
atmosfer.
3. DIFUSI = pembauran sinar
matahari. Contohnya : gel.
pendek biru dan lembayung.
Proses ini menyebabkan langit
berwarna biru.
1. KONDUKSI = pemberian panas
oleh matahari pada lapisan udara
bagian bawah, kemudian lapisan
udara di atasnya.
2. KONVEKSI = pemberian panas
oleh gerak udara vertikal ke atas.
3. ADVEKSI = pemberian panas
oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).
4. TURBULENSI = pemberian
panas oleh gerak udara yang
tidak teratur & berputar-putar ke
atas, sebagian panas
dipantulkan ke atmosfer.
file
UNSUR CUACA & IKLIM
• Suhu udara,
• Kelembapan udara,
• Tekanan udara dan
• Curah hujan.
1. Suhu Udara
• Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah
di daerah tropis (sekitar ekuator) dan
makin ke kutub, makin dingin.
• Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu
udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C.
• Penurunan suhu semacam ini disebut
gradient temperatur vertikal atau lapse
rate.
• Pada udara kering, besar lapse rate
adalah 1o C.
Faktor-faktor yang mempengaruhitinggirendahnya suhu
udara suatudaerah adalah:
a.Lama penyinaran matahari.
b.Sudut datang sinar matahari.
c.Relief permukaan bumi.
d.Banyak sedikitnya awan.
e.Perbedaan letak lintang.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata
suatu tempat digunakan rumus:
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)
Contoh:
Temperatur permukaan laut 27oC. Kota
X tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata
kota X?
Jawab:
• Suhu maksimum dan minimum.
Suhu maksimum = sesudah tengah hari, (12.00 – 14.00)
Suhu minimum = sekitar matahari terbit (06.00)
Contoh
Terdingin : Siberia dan Greenland
Terpanas : Afrika Selatan dan Argentina.
• Suhu udara harian rata-rata = rata-rata
pengamatan selama 24 jam yang
dilakukan tiap jam.
4
2 18
13
7 T
T
T
T



T = Tmaks + Tmin
2
Pengaruh ketinggian & suhu
2.Kelembapan
• Kelembapan udara  pencampuran udara
kering + uap air.
• T udara >>  makin banyak uap air yang
dikandungnya  udara makin lembab
• Sumber utama uap air  penguapan
samudra. Sumber lainnya : danau-danau,
sungai-sungai,
tumbuh-tumbuhan, dsb.
• Alat ukur Kelembapan udara = hygrometer
atau psychrometer.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara absolut,
ialah banyaknya uap air yang
terdapat di udara pada suatu
tempat. Dinyatakan dengan
banyaknya gram uap air
dalam 1 m³ udara.
Kelembapan Udara Relatif,
ialah perbandingan Kelembapan
absolut dengan jumlah uap air
maksimum /jenuh dalam suhu
yang sama, dinyatakan dalam
persen (%).
3. Tekanan Udara
• Besar atau kecilnya tekanan udara, diukur
dengan menggunakan barometer.
(raksa, aneroid, barograf)
• Tekanan udara menunjukkan tenaga yang
bekerja untuk menggerakkan masa udara
dalam setiap satuan luas tertentu.
• Satuan ukuran tekanan udara adalah
milibar (mb).
• Tekanan udara :
1) Tinggi, > 1013 mb.
2) Rendah, < 1013 mb.
3) Di permukaan laut = 1013 mb.
Garis yang
menghubungkan
tempat-tempat
yang bertekanan
udara sama disebut
isobar.
Perbedaan suhu  penyebab perbedaan
tekanan udara.
Kekuatan
angin
Kecepatan angin dapat ditentukan
oleh beberapa faktor, antara lain:
• Besar kecilnya gradien barometrik.
hukum Stevenson: kecepatan angin bertiup
berbanding lurus dengan gradien barometriknya.
Semakin besar gradien barometriknya, semakin besar
pula kecepatannya.
• Relief Permukaan Bumi
• Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
• Tinggi dari Permukaan Tanah
Lintang
Tempat
Kecepatan
Linier
0o
(ekuator)
461 m/s
30o 402 m/s
60o 232 m/s
90o
(kutub)
0 m/s
Angin
• Udara bergerak akibat adanya perbedaan
tekanan udara
• Angin banyak dimanfaatkan oleh manusia
untuk kesejahteraan hidupnya seperti
untuk menarik perahu, sumber tenaga
listrik, menyejukkan udara, pengering
rambut, dan lain sebagainya.
• Semakin tinggi kita berada  angin
semakin kencang menerpa kita.
• Kenapa Malam hari, angin tidak
sekencang di siang hari?
• Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau
garis ekuator seperti indonesia anginnya
lebih kencang daripada di daerah kutub.
• Arah Angin
Satuan yang digunakan untuk besaran
arah angin biasanya adalah derajat.
1 derajat  angin dari Utara.
90 derajat  angin dari Timur.
180 derajat  angin dari Selatan.
270 derajat  angin dari Barat.
Klasifikasi angin
• Angin tetap, arah tiupnya tetap sepanjang
tahun, seperti:
1.Angin pasat (dari daerah maksimum
subtropis utara dan selatan (30° - 40°)
menuju ke minimum khatulistiwa).
2.Angin barat, angin antipassat (berhembus
di atas angin passat / 30 km dgn arahnya
berlawanan).
3.Angin timur, yaitu angin yang bertiup dari
kedua daerah maksimum kutub menuju
daerah minimum subpolar
Angin periodik :
1. Harian : angin darat & angin laut; angin
gunung dan lembah.
2. Setengah tahunan; angin muson
(musim).
Angin lokal
• Angin lokal, bertiup pada daerah dan
waktu tertentu.
1.angin kumbang, 4. angin fohn,
2.angin brubu, 5. angin bahorok,
3.angin gending, dan lain-lain
- Angin gending di Jawa Timur
- Angin bahorok di Sumatera Utara
- Angin barubu / Brubu di Sulawesi
Selatan
- Angin kumbang di Jawa Barat
- Angin wambrau di Papua / Irian Jaya
Jenis-jenis angin di indonesia
1. Angin Laut (Angin Siang)
• Angin yang bertiup dari arah laut ke arah
darat.
• Umumnya terjadi pada siang hari dari
pukul 09.00 - 16.00.
• Angin ini biasa dimanfaatkan para
nelayan untuk pulang dari menangkap
ikan di laut.
2. Angin Darat (Angin Malam)
• Angin darat adalah angin yang bertiup dari
arah darat ke arah laut
• umumnya terjadi pada saat malam hari
dari jam 20.00 - 06.00.
• Bermanfaat bagi para nelayan untuk
berangkat mencari ikan dengan perahu
bertenaga angin.
3. Angin Gunung (Angin Malam)
• Angin gunung adalah angin yang bertiup
dari puncak gunung ke lembah gunung
yang terjadi pada malam hari.
4. Angin Lembah (Angin Siang)
• Angin lembah adalah angin yang bertiup
dari arah lembah ke arah puncak gunung
yang biasa terjadi pada siang hari.
5. Angin Fohn (Angin Terjun /
Angin Jatuh)
• Angin fohn adalah angin yang bertiup
pada suatu wilayah dengan
temperatur berbeda.
• Angin fohn terjadi karena ada
gerakan massa udara yang naik
pegunungan yang tingginya lebih dari
200 meter di satu sisi lalu turun di sisi
lain.
• Angin ini bersifat panas merusak dan
dapat menimbulkan korban. Tanaman
yang terkena angin ini bisa mati dan
manusia yang terkena angin ini bisa turun
daya tahan tubuhnya.
Angin Jatuh atau Angin Terjun punya
banyak nama :
- Angin gending di Jawa Timur
- Angin bahorok di Sumatera Utara
- Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
- Angin kumbang di Jawa Barat
- Angin wambrau di Papua / Irian Jaya
4. Curah Hujan
• Curah hujan = jumlah air hujan yang turun pada
suatu daerah dalam waktu tertentu.
• Alat ukurnya disebut Rain Gauge.
• Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan
tahunan.
• Hujan = butiran-butiran air yang dicurahkan dari
atmosfer turun ke permukaan bumi.
• Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-
tempat di peta yang mendapat curah hujan yang
sama disebut isohyet.
Isohyet
• Curah hujan yang jatuh di wilayah
Indonesia dipengaruhi :
1) Bentuk medan atau topografi;
2) Arah lereng medan;
3) Arah angin yang sejajar garis pantai;
4) Jarak perjalanan angin di atas medan
datar.
Air Minum
• Air yang bersih dan berkualitas ialah air
yang bebas bakteri dan racun serta
mengandung berbagai jenis mineral.
• Standar PH menurut WHO (6,5˗8,5)
• Beberapa gajala yang biasanya terjadi jika darah kita
bersifat Asam :
- Gangguan pencernaan
- Rendahnya Energy - Mudah cape
- Sakit serta rasa sakit pada sendi
- Kanker
Kelmp Merek Air Meneral pH Volume Rata-rata
(ml) Kadar DO (ppm)
1 Alfa One 5,915 5,645 10,29
Depot Rusli 5,6 5,74 11,48
2 Ades 6,11 2,91 5,82
Depot Amanah 5,39 5,84 11,68
3 Nestle 6,42 4,3 8,6
Depot Asneti 5,64 5,91 11,82
4 Aira 5,99 3,74 7,48
Depot Selamet 5,85 3,59 7,18
5 Aqua 6,47 5,44 10,88
Depot KArunia Ilahi 5,20 4,6 9,2
6 Club 5,79 6,62 13,24
Depot Oxy 5,17 7,2 14,4
Curah hujan / tahun
Ph air hujan
Batas (pH
= 5,6).
Klasifikasi hujan
berdasarkan butiran:
• gerimis atau drizzle.
DiaHujan meter butiran-butiran kurang dari 0,5 mm.
• Hujan salju atau snow.
Kristal-kristal es yang temperaturnya berada di bawah
titik beku.
• Hujan batu es.
Curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan
yang temperaturnya di bawah titik beku.
• Hujan deras atau rain,
curahan air yang temperaturnya di atas titik beku
(sebesar 7 mm).
Klasifikasi hujan berdasarkan
asal terjadinya hujan
• Hujan front,
pertemuan dua
jenis udara
yang berbeda
temperatur,
udara
panas/lembab
dengan udara
dingin 
berkondensasi
 hujan.
• Hujan konveksi atau hujan zenith, arus
konveksi yang menyebabkan uap air di
khatulistiwa naik secara vertikal, karena
pemanasan air laut terus menerus 
kondensasi  hujan.
• Hujan orografi atau hujan gunung, udara
yang mengandung uap air dipaksa
mendaki lereng pegunungan 
berkondensasi  dan turun sebagai
hujan.
• Hujan buatan, hujan dgn menggunakan
garam-garaman untuk merangsang awan
hingga uap air di udara dengan ketinggian
3000 kaki lebih  berkondensasi  hujan.
AWAN
Bahan perkuliahan
• Awan dan hujan: klasifikasi awan;
• Pembentukan tetes hujan;
• Meteorologi pencemaran udara;
• Masalah pencemaran udara;
• Sumber pencemaran udara;
• Parameter pencemaran udara
AWAN DAN KLASIFIKASINYA
• Apa itu awan ?
• Proses terjadinya hujan dan petir
Jenis awan berdasarkan bentuknya
1. Awan Commulus, yaitu awan yang
bergumpal dan bentuk dasarnya
horizontal
2. Awan Stratus, yaitu awan tipis yang
tersebar luas dan menutupi langit secara
merata
3. Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri
sendiri, halus dan berserat, sering
terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan
hujan
Jenis –jenis awan
1. Awan Rendah
(Stratokumulus, Nimbostratus, dan
Stratus).
- terletak kurang daripada 3000 meter dari
muka bumi.
- Awan Stratokumulus kelihatan kasar.
- Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai
lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga
sebagai awan hujan
- Awan Stratus sangat rendah, tebal dan
berwarna kelabu.
2. Awan sederhana tinggi
(Altokumulus dan Altostratus).
- Letaknya 3000 - 6000 meter
- Altokumulus berkepul-kepul, tidak rata
dan berlapis.
(Awan penunjuk keadaan cuaca baik).
- Awan Altostratus lebih padat, berwarna
kelabu dan kelihatan seperti air.
3. Awan tinggi
(awan Sirus, Sirokumulus dan Sirostratus
- Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis
dan awan ini menunjukkan cuaca agak
cerah.
- Awan Sirokumulus kelihatan seperti sisik
ikan.
- Awan Sirostratus ialah awan putih yang
tipis
4. Awan tinggi ke atas
(awan Kumulus dan awan Kumulonimbus.)
• Ketinggian 6000 - 9000 m.
• Awan Kumulus termasuk kelompok bulat
• Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok
besar. Kelompok-kelompok berwarna
putih dan hitam mempunyai bentuk dan
rupa beranekaragam.
• Awan membawa hujan yang disertai
dengan kilat dan petir.

More Related Content

Similar to IKLIM DAN CUACA

INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERNesha Mutiara
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferSelvie Lokito
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMeliagustin12
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiFeni Malviowita
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Istiqamah dan helda
Istiqamah dan heldaIstiqamah dan helda
Istiqamah dan heldaPaarief Udin
 
Istiqamah dan helda
Istiqamah dan heldaIstiqamah dan helda
Istiqamah dan heldaPaarief Udin
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPuspawijaya Putra
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHDadang DjokoKaryanto
 
Minggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumiMinggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumiNurul Shazliana
 
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan anginBab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan anginAsmawi Abdullah
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Asmawi Abdullah
 

Similar to IKLIM DAN CUACA (20)

INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosfer
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Istiqamah dan helda
Istiqamah dan heldaIstiqamah dan helda
Istiqamah dan helda
 
Istiqamah dan helda
Istiqamah dan heldaIstiqamah dan helda
Istiqamah dan helda
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
 
CUACA.ppt
CUACA.pptCUACA.ppt
CUACA.ppt
 
Klasifikasi tipe iklim
Klasifikasi tipe iklim Klasifikasi tipe iklim
Klasifikasi tipe iklim
 
Minggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumiMinggu 1 pergerakan bumi
Minggu 1 pergerakan bumi
 
2.letak indonesia
2.letak indonesia2.letak indonesia
2.letak indonesia
 
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan anginBab 4   tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
Bab 4 tekanan udara, edaran atmosfera dan angin
 
Curah Hujan
Curah HujanCurah Hujan
Curah Hujan
 
Tugas Geografi
Tugas GeografiTugas Geografi
Tugas Geografi
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
 

More from IwanPermanaSuwarna1

IPBA - pertemuan 7 Pengenalan Klimatologi dan alatnya.ppt
IPBA - pertemuan 7  Pengenalan Klimatologi dan alatnya.pptIPBA - pertemuan 7  Pengenalan Klimatologi dan alatnya.ppt
IPBA - pertemuan 7 Pengenalan Klimatologi dan alatnya.pptIwanPermanaSuwarna1
 
Memahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptx
Memahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptxMemahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptx
Memahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptxIwanPermanaSuwarna1
 
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptIPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptIwanPermanaSuwarna1
 
IPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).ppt
IPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).pptIPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).ppt
IPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).pptIwanPermanaSuwarna1
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIwanPermanaSuwarna1
 
IPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptx
IPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptxIPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptx
IPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptxIwanPermanaSuwarna1
 
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptx
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptxIPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptx
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptxIwanPermanaSuwarna1
 
IPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).ppt
IPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).pptIPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).ppt
IPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).pptIwanPermanaSuwarna1
 
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).pptIPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).pptIwanPermanaSuwarna1
 

More from IwanPermanaSuwarna1 (9)

IPBA - pertemuan 7 Pengenalan Klimatologi dan alatnya.ppt
IPBA - pertemuan 7  Pengenalan Klimatologi dan alatnya.pptIPBA - pertemuan 7  Pengenalan Klimatologi dan alatnya.ppt
IPBA - pertemuan 7 Pengenalan Klimatologi dan alatnya.ppt
 
Memahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptx
Memahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptxMemahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptx
Memahami Alam dengan Skala (Diskusi Dosen).pptx
 
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptIPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).ppt
 
IPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).ppt
IPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).pptIPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).ppt
IPBA - pertemuan 10 (Pencemaran ).ppt
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
 
IPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptx
IPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptxIPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptx
IPBA - pertemuan 1 (Pembentukan alam semesta) 2019.pptx
 
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptx
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptxIPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptx
IPBA - pertemuan 3 (Anggota Tata surya).pptx
 
IPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).ppt
IPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).pptIPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).ppt
IPBA - pertemuan 8 (Atmosfer).ppt
 
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).pptIPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

IKLIM DAN CUACA

  • 2. CUACADANIKLIM • “Hari ini sangat cerah” • Bulan- bulan belakangan ini tidak tampak turun hujan, sehingga dimana-mana terjadi kekeringan”. Mana yang termasuk iklim dan mana yang cuaca?
  • 3. CUACA • CUACA adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. • Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu hanya beberapa jam saja.
  • 4. Citra satelit yang menunjukkan pergerakan hurricane mendekati pantai timur Amerika Serikat
  • 5. • Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. IKLIM
  • 7.
  • 8. IKLIM CUACA Rata-rata cuaca dalam 1 tahun (minimal 30 tahun) meliputi wilayah yang luas Matahari kendali iklim yang sangat penting sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut UNSUR- UNSUR IKLIM • Distribusi darat dan air, • Tekanan tinggi dan rendah, • Massa udara, • Pegunungan, • Arus laut dan badai Bekerja pada meliputi wilayah tertentu (sempit)
  • 9. PROSES PEMANASAN Matahari sumber panas. Pemanasan tidak langsung Pemanasan langsung 1. ABSORBSI = penyerapan unsur-unsur radiasi matahari: sinar gama, sinar-X, dan ultra- violet oleh bahan penyerap radiasi : oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu. 2. REFLEKSI = pemanasan matahari terhadap udara yangdipantulkan kembali ke oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer. 3. DIFUSI = pembauran sinar matahari. Contohnya : gel. pendek biru dan lembayung. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru. 1. KONDUKSI = pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah, kemudian lapisan udara di atasnya. 2. KONVEKSI = pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas. 3. ADVEKSI = pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar). 4. TURBULENSI = pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur & berputar-putar ke atas, sebagian panas dipantulkan ke atmosfer. file
  • 10. UNSUR CUACA & IKLIM • Suhu udara, • Kelembapan udara, • Tekanan udara dan • Curah hujan.
  • 11. 1. Suhu Udara • Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. • Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. • Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. • Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1o C.
  • 12. Faktor-faktor yang mempengaruhitinggirendahnya suhu udara suatudaerah adalah: a.Lama penyinaran matahari. b.Sudut datang sinar matahari. c.Relief permukaan bumi. d.Banyak sedikitnya awan. e.Perbedaan letak lintang.
  • 13. Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus: Keterangan: Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui h = tinggi tempat (x)
  • 14. Contoh: Temperatur permukaan laut 27oC. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia). Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X? Jawab:
  • 15. • Suhu maksimum dan minimum. Suhu maksimum = sesudah tengah hari, (12.00 – 14.00) Suhu minimum = sekitar matahari terbit (06.00) Contoh Terdingin : Siberia dan Greenland Terpanas : Afrika Selatan dan Argentina.
  • 16. • Suhu udara harian rata-rata = rata-rata pengamatan selama 24 jam yang dilakukan tiap jam. 4 2 18 13 7 T T T T    T = Tmaks + Tmin 2
  • 18.
  • 19. 2.Kelembapan • Kelembapan udara  pencampuran udara kering + uap air. • T udara >>  makin banyak uap air yang dikandungnya  udara makin lembab • Sumber utama uap air  penguapan samudra. Sumber lainnya : danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dsb. • Alat ukur Kelembapan udara = hygrometer atau psychrometer.
  • 20. Kelembapan Udara Kelembapan udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara. Kelembapan Udara Relatif, ialah perbandingan Kelembapan absolut dengan jumlah uap air maksimum /jenuh dalam suhu yang sama, dinyatakan dalam persen (%).
  • 21. 3. Tekanan Udara • Besar atau kecilnya tekanan udara, diukur dengan menggunakan barometer. (raksa, aneroid, barograf) • Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu.
  • 22. • Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb). • Tekanan udara : 1) Tinggi, > 1013 mb. 2) Rendah, < 1013 mb. 3) Di permukaan laut = 1013 mb.
  • 23. Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang bertekanan udara sama disebut isobar. Perbedaan suhu  penyebab perbedaan tekanan udara.
  • 24.
  • 26. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: • Besar kecilnya gradien barometrik. hukum Stevenson: kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin besar pula kecepatannya. • Relief Permukaan Bumi • Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan • Tinggi dari Permukaan Tanah Lintang Tempat Kecepatan Linier 0o (ekuator) 461 m/s 30o 402 m/s 60o 232 m/s 90o (kutub) 0 m/s
  • 27. Angin • Udara bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara
  • 28. • Angin banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk kesejahteraan hidupnya seperti untuk menarik perahu, sumber tenaga listrik, menyejukkan udara, pengering rambut, dan lain sebagainya.
  • 29. • Semakin tinggi kita berada  angin semakin kencang menerpa kita. • Kenapa Malam hari, angin tidak sekencang di siang hari? • Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau garis ekuator seperti indonesia anginnya lebih kencang daripada di daerah kutub.
  • 30. • Arah Angin Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat. 1 derajat  angin dari Utara. 90 derajat  angin dari Timur. 180 derajat  angin dari Selatan. 270 derajat  angin dari Barat.
  • 31. Klasifikasi angin • Angin tetap, arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti: 1.Angin pasat (dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30° - 40°) menuju ke minimum khatulistiwa). 2.Angin barat, angin antipassat (berhembus di atas angin passat / 30 km dgn arahnya berlawanan). 3.Angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Angin periodik : 1. Harian : angin darat & angin laut; angin gunung dan lembah. 2. Setengah tahunan; angin muson (musim).
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39. Angin lokal • Angin lokal, bertiup pada daerah dan waktu tertentu. 1.angin kumbang, 4. angin fohn, 2.angin brubu, 5. angin bahorok, 3.angin gending, dan lain-lain - Angin gending di Jawa Timur - Angin bahorok di Sumatera Utara - Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan - Angin kumbang di Jawa Barat - Angin wambrau di Papua / Irian Jaya
  • 40. Jenis-jenis angin di indonesia 1. Angin Laut (Angin Siang) • Angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat. • Umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 - 16.00. • Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
  • 41. 2. Angin Darat (Angin Malam) • Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut • umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 - 06.00. • Bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin.
  • 42. 3. Angin Gunung (Angin Malam) • Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
  • 43. 4. Angin Lembah (Angin Siang) • Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
  • 44. 5. Angin Fohn (Angin Terjun / Angin Jatuh) • Angin fohn adalah angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur berbeda. • Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
  • 45. • Angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya.
  • 46. Angin Jatuh atau Angin Terjun punya banyak nama : - Angin gending di Jawa Timur - Angin bahorok di Sumatera Utara - Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan - Angin kumbang di Jawa Barat - Angin wambrau di Papua / Irian Jaya
  • 47. 4. Curah Hujan • Curah hujan = jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. • Alat ukurnya disebut Rain Gauge. • Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. • Hujan = butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke permukaan bumi. • Sedangkan garis yang menghubungkan tempat- tempat di peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet.
  • 49. • Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi : 1) Bentuk medan atau topografi; 2) Arah lereng medan; 3) Arah angin yang sejajar garis pantai; 4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
  • 50. Air Minum • Air yang bersih dan berkualitas ialah air yang bebas bakteri dan racun serta mengandung berbagai jenis mineral. • Standar PH menurut WHO (6,5˗8,5) • Beberapa gajala yang biasanya terjadi jika darah kita bersifat Asam : - Gangguan pencernaan - Rendahnya Energy - Mudah cape - Sakit serta rasa sakit pada sendi - Kanker
  • 51. Kelmp Merek Air Meneral pH Volume Rata-rata (ml) Kadar DO (ppm) 1 Alfa One 5,915 5,645 10,29 Depot Rusli 5,6 5,74 11,48 2 Ades 6,11 2,91 5,82 Depot Amanah 5,39 5,84 11,68 3 Nestle 6,42 4,3 8,6 Depot Asneti 5,64 5,91 11,82 4 Aira 5,99 3,74 7,48 Depot Selamet 5,85 3,59 7,18 5 Aqua 6,47 5,44 10,88 Depot KArunia Ilahi 5,20 4,6 9,2 6 Club 5,79 6,62 13,24 Depot Oxy 5,17 7,2 14,4
  • 52. Curah hujan / tahun
  • 53. Ph air hujan Batas (pH = 5,6).
  • 54. Klasifikasi hujan berdasarkan butiran: • gerimis atau drizzle. DiaHujan meter butiran-butiran kurang dari 0,5 mm. • Hujan salju atau snow. Kristal-kristal es yang temperaturnya berada di bawah titik beku. • Hujan batu es. Curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku. • Hujan deras atau rain, curahan air yang temperaturnya di atas titik beku (sebesar 7 mm).
  • 55. Klasifikasi hujan berdasarkan asal terjadinya hujan • Hujan front, pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur, udara panas/lembab dengan udara dingin  berkondensasi  hujan.
  • 56. • Hujan konveksi atau hujan zenith, arus konveksi yang menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus  kondensasi  hujan.
  • 57. • Hujan orografi atau hujan gunung, udara yang mengandung uap air dipaksa mendaki lereng pegunungan  berkondensasi  dan turun sebagai hujan.
  • 58. • Hujan buatan, hujan dgn menggunakan garam-garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara dengan ketinggian 3000 kaki lebih  berkondensasi  hujan.
  • 59. AWAN
  • 60. Bahan perkuliahan • Awan dan hujan: klasifikasi awan; • Pembentukan tetes hujan; • Meteorologi pencemaran udara; • Masalah pencemaran udara; • Sumber pencemaran udara; • Parameter pencemaran udara
  • 61. AWAN DAN KLASIFIKASINYA • Apa itu awan ? • Proses terjadinya hujan dan petir
  • 62. Jenis awan berdasarkan bentuknya 1. Awan Commulus, yaitu awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal
  • 63. 2. Awan Stratus, yaitu awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata
  • 64. 3. Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan hujan
  • 66.
  • 67.
  • 68. 1. Awan Rendah (Stratokumulus, Nimbostratus, dan Stratus). - terletak kurang daripada 3000 meter dari muka bumi. - Awan Stratokumulus kelihatan kasar. - Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai awan hujan - Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.
  • 69. 2. Awan sederhana tinggi (Altokumulus dan Altostratus). - Letaknya 3000 - 6000 meter - Altokumulus berkepul-kepul, tidak rata dan berlapis. (Awan penunjuk keadaan cuaca baik). - Awan Altostratus lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti air.
  • 70. 3. Awan tinggi (awan Sirus, Sirokumulus dan Sirostratus - Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca agak cerah. - Awan Sirokumulus kelihatan seperti sisik ikan. - Awan Sirostratus ialah awan putih yang tipis
  • 71. 4. Awan tinggi ke atas (awan Kumulus dan awan Kumulonimbus.) • Ketinggian 6000 - 9000 m. • Awan Kumulus termasuk kelompok bulat • Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok besar. Kelompok-kelompok berwarna putih dan hitam mempunyai bentuk dan rupa beranekaragam. • Awan membawa hujan yang disertai dengan kilat dan petir.