2. A. Peranan Sumber Daya Manusia
dalam Perbankan
Mengingat yang dikelola oleh bank
adalah dana, baik dana pemilik maupun
dana masyarakat, maka sektor perbankan
mengandalkan kepercayaan. Selain
membutuhkan tenaga-tenaga terampil dan
profesional, bank harus dikelola oleh sumber
daya manusia yang memiliki integritas
moral yang baik dan terpercaya.
3. Menurut Maharany Reza, etika kerja yang
menjadi dasar dan daya dorong profesionalisme
perbankan harus dibangun dan terus
dikembangkan serta menjadi bagian penting
dalam mendukung usaha perbankan.
Kepercayaan orang untuk menyimpan dan
meminjam uang ataupun memanfaatkan jasa
perbankan lainnya sangat ditentukan oleh
tingkat kepercayaan mereka pada bank.
4. Surat keputusan Direksi
No.23/80/KEP/DIR tanggal 28 Februari 1991,
mewajibkan bank untuk menyediakan dana
pendidikan pegwai sekurang-kurangnya 5%
dari anggaran pengeluaran sumber daya
manusia setiap tahun untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan pegawai bank
dalam bidang operasional dan pengelolaan
bank.
Oleh karna itu,perbankan diharapkan dapat
memperoleh intelektual kapital yang kuat
dalam mengantisipasi persaingan masa depan
5. Menurut Maharany, pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia dalam industri
perbankan, meliputi :
1. Perencanaan kebutuhan karyawan,
2. Proses membentuk/ membangun (build)
melali tahapan training and development,
3. Proses pengembangan (developmennt)
melalui carerr path and performance
management,
4. Reward and incentives
6. A.1 Perencanaan Kebutuhan Karyawan (Manpower
Planning)
Perencanaan kebutuhan karyawan
merupakan aspek penting dalam manajemen
sumber daya manusia (SDM). Perencanaan
kebutuhan karyawan merupakan dasar bagi
penerimaan, mutasi,Pomosi, latian, dan
pengembangan karyawan.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses perencanaan kebutuhan karyawan yaitu
rencana usaha baru, produk baru, fasilitas baru,
teknologi baru, dan penambahan ketrampilan
yang dibutuhkan. Perencanaan ini sedikitnya
mencakup masa 5 tahun agar dapat
mencerminkan dampak jangka panjangnya
7. A.2 Training and Development
Setelah melalui tahapan recruitment and
selection, bank yg menggunakan sistem SDM
yang memadai akan memberlakukan terhadap
setiap karyawannya :
1. Pelatihan orientasi untuk calon pegawai
berpangkat officer
2. Pelatihan sesuai dg pembidangan pekerjaan
dan orientasi untuk calon pegawai tingkat
nonofficer dan special hier.
8. Jenis training and
development
1. Priority program meliputi pendidikan dan
pelatihan :
a. service excellence training
b. outbount management training
c. Account manager training
d. Credit investigator training
e. Core credit training
f. EDP audit training
g. Resident audit training
9. 2. Spesifik Program meliputi beberapa
program:
a. Operation meliputi :
1) Teller Training
2) Customer service training
3) Telephone operator training
4) Basic accounting training
5) Operation workshop training
10. b. Credit
Meliputi program – program sbb :
1.Legal aspect fir banking training
2.Retail banking training
3.Loan syndication training
4.Problem loan training
5.Service assastant training
6.Credit workshop
11. c. International Banking and Treasury
Meliputi program – program sbb :
1.ALCO( asset and liabilities commite )
2.International trade finance training
3.International banking workshop
4.Treasury workshop, control, and
tecnology.
12. 3. Supporting Program meliputi program –
program :
a. Moming speech
b. External training pogram
4. Management Development meliputi program –
program sbb:
a. Officer development
b. Supervisory workshop
c. Intermediate executive program
d. Advanced executive program
e. Sekolah staf kepemimpinan.
13. Sejak mulai masuk kerja sbg
karyawan bank, masing – masing
karyawan sudah diamati potensinya.
Karyawan diberi kesempatan untuk
mengembangkan potensinya,dalam arti
ditingkatkan
kemampuannya,pengetahuan,dan
ketrampilan melalui program2 pelatihan
lebih lanjutr, serta pembentukan team
work yang kuat yang dilakukan secara
terintegrasi sesuai dg arah
pengembangan usaha.
14. A.4 Reward and Incentives
Tahapan-tahapan Kebutuhan Manusia Menurut Maslow
Level 5
actualization
Level 4
Esteem, Pride
Level 3
Social Acceptance
Level 2
Job Security
Level 1
Satisfaction of Physical Needs
15. Siklus dalam penanganan sumber daya
manusia, meliputi kegiatan2 :
1. Perencanaan SDM
Sebagaimana lazimnya pada suatu
kegiatan manajemen. Manajemen
SDM dimulai dari kegiatan
perencanaan( planning). Pihak
eksekutif perbankan biasanya
memulia dg penyusunan master plan
yg berisikan tentang kebijakan
perusahaan tentang misis,visi,dan
16. 2. Penarikan ( Recruitment )
Cara yang dilakukan dalam penarikan tenaga
kerja :
a. Recruitment dari dalam bank,baik secara
mutasi,promosi ataupun rotasi antara tenaga
kerja.
b. Recruitment dari luar bank,baik melalui
bantuan biro jasa penarikan tenaga
kerja( konsultan SDM,lembaga psikologi
industri).
c. Recruitment melalui perjanjian kerja sama.
17. 3. Penempatan SDM
Hasil recruitment dan seleksi yg dilakukan sebuah
bank terhadap ratusan bahkan ribuan pelamar untuk
memenuhi kebutuhan beberapa puluh jabatan baru
dalam organisasi bank tsb berakhir dg diangkatnya
karyawan2 baru yg biasanya disertai dg kondisi-
kondisi sbb :
1. Karyawan-karyawan baru diangkat sbg “ karyawan
dalam status masa percobaan” untuk masa
1 tahun.
2. Karyawan- karyawan baru menjalani masa on-the-
job training.
3. Karyawan-karyawan baru diharuskan melakukan “
magang “ pada berbagai unit yang berbeda
dalam organisasi bank dalam kurun waktu yang
18. 4. Pemberian Gaji Tunjangan dan Fasilitas
Lainnya.
Salah satu proses terpenting yang dialami oleh
tenaga kerja/ karyawan baru dalam suatu organisasi
bank adalah menerima imbalan berupa gaji,
tunjangan,dan fasilitas lainnya. Hal-hal yg perlu
diperhatikan dlm penempatan bentuk dan jumlah
besarnya imbalan :
a. Ketentuan yang berlaku di bvidang ketenagakerjaan
yg dikeluarkan Departemen Tenaga Kerja.
b. Imbalan-imbalan yang berlaku di pasaran,artinya
jenis dan jumlah imbalan yang biasa berlaku
diantara bank-bank lain.
c. Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan Departemen
Keuangan,
d. Ketentuan- ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
19. Sebuah bank menerapkan ketentuan / kebijakanSebuah bank menerapkan ketentuan / kebijakan
imbalan bagi karyawan meliputi :imbalan bagi karyawan meliputi :
1. Gaji Pokok
2. Tunjangan harian,spt tunjangan makan, uang
transpor, dan lain-lain.
3. Tunjangan kesehatan, atau penggantian
pengobatan yang kadang- kadang diberikan
melalui fasilitas- fasilitas asuransi kesehatan.
4. Tunjangan Hari Tua atau keikutsertaan dalam
program dana pensiun.
20. Selain imbalan yang bersifat tunai,beberapa bank juga
memberikan insentif melalui surat keputusan direksi
bank :
a. Pemberian fasilitas pinjaman Karyawan, misal
pembelian rumah, kendraan bermotor, alat-alat rumah
tangga
b. Pemberian kemudahan atau keikutsertaan kepemilikan
saham
c. Kemudahan untuk mengikuti kursus,training, bahkan
pengiriman studi ke perguruan tinggi.
d. Kemudahan atau bantuan pembiayaan untuk mengikuti
program olahraga.
e. Fasilitas lain dalam rangka membuat karyawan merasa
tentram,happy,dan berinisiatif.
21. 5. Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian umumnya menyangkut data
– data tentang setiap karyawan bank, antara lain
meliputi :
a. Data pribadi karyawan, tempat dan tanggal lahir.
b. Status perkawinan dan jumlah anak.
c. Latar belakang pendidikan yang pernah di tempuh.
d. Jenjang karier dalam perusahaan.
e. Pangkat, jabatan karyawan, dan masa dinas.
f. Keikutsertaan dalam organisasi
sosial,keolahragaan,keagamaan,dll
g. Kasus – kasus yang pernah melibatkan karyawan
bersangkutan.
h. Jumlah iuran dana pensiun dan kapan tibanya masa
22. Hubungan yang ada antara pihak pemilik bank dg
setiap karyawan bank diatur dg perjanjian kerja. Misal
berupa surat keputusan direksi bank tentang
pengangkatan karyawan yang bersangkutan sbg karyawan
tetap, karyawan kontrak, karyawan honorer, karyawan
harian,penasihat ahli,dsb.
Sehubungan dg hal tsb, sering kali terjadi berbagai kasus
perselisihan, misal sbb :
1. Keputusan pimpinan perusahaan yang dianggap
merugikan karyawan.
2. Mutasi,promosi, atau penempatan karyawan yang tidak
wajar.
3. Pelanggaran disiplin kerja yang dilakukan karyawan.
4. Jumlah pesangon yang dianggap merugikan karyawan.
23. 5. Bentuk skorsing yang dianggap terlalu
memberatkan karyawan.
6. Kenaikan gaji atau tunjangan yang kurang
memuaskan karyawan.
7. Fasilitas pelaksanaan ibadah keagamaan yang
kurang cocok.
8. Penetapan hari libuir , cuti bersama, dan lain-
lain.
9. Penetapan besarnya tunjangan hari raya, upah
minimum, dll.
24. 7. Kegiatan Pendidikan dan Latihan
Pendidikan dan pelatihan
merupakan suatu fasilitas yang
diberikan kepada karyawan bank dg
tujuan bukan hanya untuk kepentingan
karyawan itu sendiri, melainkan lebih
banyak demi tercapainya cita- cita
perusahaan dalam jangka panjang dan
tujuan perusahaan dalam jangka
waktu pendek.
25. 8. Kebijakan dan Pelaksanaan Motivasi SDM
Cara praktis yang biasa dilakukan oleh eksekutif bank
untuk meningkatkan motivasi karyawan :
1. Melakukan performance rating secara rutin, minimal
setahun sekali
2. Mengadakan briefing atau tatap muka antara direksi
pimpinan unit dan karyawan
3. Memilih karyawan terbaik dalam bidangnya serta
diberi penghargaan.
4. Menanyakan perihal keadaan keluarga karyawan
5. Menjenguk karyawan yang sakit
6. Menyelenggarakan pertandingan2 olahraga
7. Menyelenggarakan tour ke tempat pariwisata dg
seluruh keluarga.
26. 9. Penilaian Karya( Performance Rating )
Tujuan penilaian karya :
a. Mengetahui sejauh mana kemampuan dan
pengetahuan karyawan dalam memenuhi kewajiban
atau tugas-tugas yang diberikan perusahaan.
b. Mengetahui karyawan mana yang perlu mendapat
imbalan tambahan secara adil.
c. Dasar bagi penetapan kenaikan gaji berskala.
d. Dasar bagi penetapan kenaikan pangkat.
e. Dasar bagi pengiriman karyawan untuk latihan dan
pendidikan.
f. Dasar bagi program-program motivasi karyawan
selanjutnya.
g. Dasar bagi penyusunan perubahan berbagai kebijakan
27. 10. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan
dilakukan atas dasar pertimbangan, antara lain :
1. Karyawan telah memasuki masa pensiun sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Perusahaan memandang perlu untuk mengurangi jumlah
karyawan dalam rangka efisiensi,perampingan struktur
organisasi, penghematan biaya,dll.
3. Dalam hal karyawan melakukan pelanggaran yg
klimaksnya berupa tekanan kpd karyawan yang
bersangkutan untuk mengundurkan diri secara
sukarela.
4. Atas berbagai alasan yang masuk akal, pihak pimpinan
bank menyetujui permohonan berhenti dari karyawan
yang bersangkutan.
28. Apabila terdapat ketidaksesuaian
antara pihak manajemen, pihak
karyawan memilih cara penyelesaian
dengan bantuan P4-daerah atau P4-
pusat dari Departemen Tenaga Kerja.