SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
FILOSOFI GOTONG ROYONG 
Ika Nurrohmah (125150201111069), Setia Harti (125150201111060), Iis Setyarini (125150201111062) 
Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 
Jl. Veteran No.8 Malang, Informatika, Gedung A PTIIK – UB 
Email : ikanurrohmah60@gmail.com, setyaharty@gmail.com, iis.setya21@gmail.com 
ABSTRAK 
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk 
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Gotong royong adalah salah satu bentuk dari solidaritas 
manusia sebagai makhluk sosial, karena dalam hidup bermasyarakat pasti semua orang 
membutuhkan bantuan dari orang lain. Gotong royong terjadi pada berbagai aktivitas kehidupan 
masyarakat, misalnya gotong royong untuk kepentingan bersama seperti kerjabakti bersih desa, 
gotong royong untuk bentuk solidaritas seperti tolong menolong pada saat acara pesta 
pernikahan, khitanan dan sejenisnya, mereka dapat membantu dalam bentuk uang ataupun tenaga 
yang nantinya pasti akan dikembalikan dengan nilai yang sebanding. Gotong royong tidak hanya 
dilakukan ketika pesta yang nantinya akan mendapatkan timbal balik, tapi juga ketika seseorang 
mengalami musibah misalnya kematian atau kecelakaan, gotong royong yang seperti ini dapat 
dimasukkan ke dalam gotong royong untuk kepentingan bersama atau solidaritas, karena dalam 
hal tersebut tidak mengharapkan balasan dan dilakukan dengan ikhlas. 
Gotong royong juga dapat terjadi di bidang pertanian (jika mata pencaharian utama adalah 
bertani), perburuan (jika mata pencaharian utama adalah berburu), perikanan (jika mata 
pencaharian utama adalah nelayan), bidang teknologi, maano dan sebagainya. 
Kata Kunci : Gotong royong, Kerja bakti 
PENDAHULUAN 
Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan orang 
lain dalam berbagai hal,salah satunya yaitu dalam hal gotong royong. Gotong royong 
merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa indonesia dari jaman dahulu kala 
hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari 
masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Adanya kerjasama 
semacam ini merupakan suatu bukti adanya keselarasan hidup antar sesama dalam masyarakat, 
yang biasanya dilakukan oleh masyarakat perdesaan atau komunitas tradisional.Tetapi tidak 
menuntup kemungkinan bagi masyarakat yang berada di perkotaan juga memerlukan semangat 
gotong-royong . 
Kehidupan warga suatu masyarakat yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya solidaritas 
diantara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya, seperti adanya 
musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Tetapi terkadang tolong menolong
berubah menjadi suatu kewajiban untuk saling membalas bantuan dari orang lain terutama dalam 
hal pekerjaan,misalnya pekerjaan di bidang pertanian atau di saat salah satu warga melakukan 
perayaan. Begitu pula, apabila terdapat pekerjaan yang hasilnya untuk kepentingan bersama, 
maka diperlukan pengerahan tenaga dari setiap warga melalui kerjabakti. 
Gotong-royong semacam itu sulit dibedakan antara gotong-royong sebagai bentuk tolong 
menolong atau gotong royong sebagai kerjabakti. Walaupun demikian, yang penting dalam hal 
ini bahwa pekerjaan atau kesulitan yang dialami oleh seseorang tidak dapat dilakukan sendiri 
melainkan perlu adanya bantuan tenaga dari orang lain. 
Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang 
tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial 
yang nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut 
menyebabkan gotong-royong selalu terbina dalam kehidupan masyarakat sebagai suatu warisan 
budaya yang patut dilestarikan agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat. 
Pengertian Gotong Royong 
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama 
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = 
bersama, Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan 
kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh 
M. Nasroen. 
Gotong-royong sebagai bentuk integrasi, banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan 
antar warga Masyarakat yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya jaminan berupa upah atau 
pembayaran dalam bentuk lainnya, sehingga gotong-royong ini tidak selamanya perlu dibentuk 
kepanitiaan secara resmi melainkan cukup adanya pemberitahuan pada warga Masyarakat 
mengenai kegiatan dan waktu pelaksanaannya, kemudian pekerjaan dilaksanakan setelah selesai 
bubar dengan sendirinya. Adapun keuntungan adanya gotong-royong ini yaitu pekerjaan menjadi 
mudah dan ringan dibandingkan apabila dilakukan secara perorangan; memperkuat dan 
mempererat hubungan antar warga Masyarakat di mana mereka berada bahkan dengan 
kerabatnya yang telah bertempat tinggal di tempat lain, dan menyatukan seluruh warga 
Masyarakat yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, gotong-royong dapat dilakukan untuk 
meringankan pekerjaan di lahan pertanian, meringankan pekerjaan di dalam acara yang 
berhubungan dengan pesta yang dilakukan salah satu warga Masyarakat, ataupun bahu membahu 
dalam membuat dan menyediakan kebutuhan bersama.
Tolong Menolong dan Kerjabakti 
Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dan dalam bentuk kerjabakti keduanya 
berbeda dalam hal kepentingan, bahwa tolong-menolong dilakukan untuk kepentingan 
perseorangan dalam hal kesusahan ataupun memerlukan curahan tenaga dalam menyelesaikan 
pekerjaannya, sehingga yang bersangkutan mendapat keuntungan dengan adanya bantuan 
sukarela. Sedangkan kerja-bakti dilakukan untuk kepentingan bersama, sehingga keuntungan 
untuk merasakannya didapat secara bersama-sama, baik bagi warga bersangkutan maupun orang 
lain walaupun tidak turut serta dalam kerjabakti. 
Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dilakukan secara sukarela untuk 
membantu orang lain, tetapi ada suatu kewajiban sosial yang memaksa secara moral bagi 
seseorang yang telah mendapat pertolongan tersebut untuk kembali menolong orang yang pernah 
menolongnya, sehingga saling tolong menolong ini menjadi meluas tanpa melihat orang yang 
pernah menolongnya atau tidak. Dengan demikian, bahwa tolong menolong ini merupakan suatu 
usaha untuk menanam budi baik terhadap orang lain tanpa adanya imbalan jasa atau kompensasi 
secara langsung atas pekerjaan itu yang bersifat kebendaan, begitupula yang ditolong akan 
merasa berhutang budi terhadap orang yang pernah menolongnya, sehingga terjadilah 
keseimbangan berupa bantuan tenaga yang diperoleh bila suatu saat akan melakukan pekerjaan 
yang sama. 
Dengan demikian, bahwa tolong menolong merupakan gotong-royong yang memiliki 
azas timbal balik secara moral antar warga Masyarakat yang berpedoman pada kesamaan 
wilayah dan kekeluargaan yang erat. 
Contoh kegiatan gotong-royong sebagai berikut : 
1) Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu 
mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain 
sedesa; 
2) Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti 
dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana 
pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi 
bantuan makanan;
3) Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan tidak hanya 
dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk 
mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya; 
4) Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat 
desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum dsb., 
untuk mana penduduk desa dapat tergerak untuk bekerja bakti atas perintah dari kepala 
desa. 
PENUTUP 
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gotong royong merupakan ciri dari bangsa 
Indonesia yang sudah ada sejak lama, sehingga keberadaannya harus tetap di pertahankan oleh 
generasi penerusnya. Hal seperti ini merupakan bentuk nyata solidaritas yang ada dalam 
kehidupan masyarakat, sehingga setiap orang yang berada di dalam masyarakat memiliki hak 
untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu, dengan kata lain ada hubungan timbale balik 
di dalamnya. 
Kebiasaan gotong royong ini akan hilang jika rasa solidaritas dan kebersamaan semakin 
menurun dan setiap bantuan yang dilakukan tidak ada lagi rasa ikhlas, bahkan dapat dinilai 
dengan materi atau uang. Sehingga jasa akan selalu diperhitungkan dengan keuntungan materi, 
yang akan berakibat pada rasa kebersamaan yang semakin lama akan semakin memudar dan bagi 
mereka penghargaan hanya dapat dinilai bagi mereka yang memiliki atau dapat membayar 
dengan uang. Untuk keadaan yang serba memandang materi pada nomor satu seperti itu jangan 
sampai terjadi, karena nilai kebersamaan yang dijunjung dalam gotong royong menjadi tidak 
berarti lagi. 
Gotong royong memiliki nilai yang luhur, yang harus tetap ada dan terjaga, hingga terus 
menjadi bagian dari kehidupan yang menjunjung tinggi nilai kemausiaan, karena di dalam 
kegiatan yang bergotong-royong, setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama tanpa harus 
memandang kedudukan atau materi yang dimiliki seseorang, tapi memandang keterlibatan dalam 
suatu proses pekerjaan hingga sesuai yang diharapkan bersama. 
DAFTAR PUSTAKA 
Bintarto, R. 1980. Gotong-Royong : Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Surabaya : PT. Bina 
Ilmu. 
Luci Huki. 2014. Pengertian gotong royong. (online) http://manfaat-pengetahuan. 
blogspot.com/2014/01/pengertian-gotong-royong.html . Diakses : 17 Maret 2014 
Sepur Kluthux . 2009. Gotong royong dan Manfaatnya . (online) 
http://sepurkluthux.blogspot.com/2009/06/gotong-royong-dan-manfaatnya.html . Diakses : 17 
Maret 2014
Valol.2012.Bentuk-Bentuk Gotong Royong Masyarakat Desa. (online) 
http://rarysblog.blogspot.com/2012/06/bentuk-bentuk-gotong-royong-masyarakat.html . Diakses: 
17 Maret 2014 
Wikipedia. Gotong royong (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong. Diakses : 17 
Maret 2014

More Related Content

What's hot

Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1
om_wiez
 
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
pradnyakr
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Muhammad Irwan
 
Konsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasiKonsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasi
lsn2012
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
University of Andalas
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi InterpersonalPrinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Ervina Nurjanah
 

What's hot (20)

Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1Dasar dasar komunikasi.1
Dasar dasar komunikasi.1
 
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
 
Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori Komunikasi
 
Dinamika sosial
Dinamika sosialDinamika sosial
Dinamika sosial
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
Konsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasiKonsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasi
 
PPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi SosialPPT Interaksi Sosial
PPT Interaksi Sosial
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Identitas sbg dimensi manajemen konflik
Identitas sbg dimensi manajemen konflikIdentitas sbg dimensi manajemen konflik
Identitas sbg dimensi manajemen konflik
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi InterpersonalPrinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
 
Sejarah Public Relation
Sejarah Public Relation Sejarah Public Relation
Sejarah Public Relation
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
Chapter 13 ppt (communication privacy management theory)
 
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 

Viewers also liked

Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah danKerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Dewi Shinta
 
Slide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MCSlide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MC
stekkkt
 
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis KompetensiProses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Bowo Witoyo
 

Viewers also liked (20)

Gotong Royong pkn
Gotong Royong pknGotong Royong pkn
Gotong Royong pkn
 
Gotong royong
Gotong royongGotong royong
Gotong royong
 
PRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONGPRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONG
 
Gotong royong perdana
Gotong royong perdanaGotong royong perdana
Gotong royong perdana
 
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah danKerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah dan
 
Kegiatan kerja bakti
Kegiatan kerja baktiKegiatan kerja bakti
Kegiatan kerja bakti
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Slide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MCSlide Gotong Royong 1MG 1MC
Slide Gotong Royong 1MG 1MC
 
Gotong-royong
Gotong-royongGotong-royong
Gotong-royong
 
Pkn tema 2
Pkn tema 2Pkn tema 2
Pkn tema 2
 
Gotong royong
Gotong royongGotong royong
Gotong royong
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Teknologi untuk mea
Teknologi untuk meaTeknologi untuk mea
Teknologi untuk mea
 
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruanPendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan
 
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/IndustriPeluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
Peluang TKJ & Multimedia Di Dunia Usaha/Industri
 
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
Tugas ringkasan tujuan & prospek pendidikan kejuruan (fix)
 
Makna sila sila pancasila
Makna sila sila pancasilaMakna sila sila pancasila
Makna sila sila pancasila
 
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasiPendidikan vokasi
Pendidikan vokasi
 
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi meaPeluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
Peluang dan tantangan kepar jabar dalam menghadapi mea
 
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis KompetensiProses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
 

Similar to FILOSOFI GOTONG ROYONG

Semangat kejiranan
Semangat kejirananSemangat kejiranan
Semangat kejiranan
Suzaki Nor
 

Similar to FILOSOFI GOTONG ROYONG (20)

Turut serta bekerja bakti dan bergotong royong
Turut serta bekerja bakti dan bergotong royongTurut serta bekerja bakti dan bergotong royong
Turut serta bekerja bakti dan bergotong royong
 
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptxMATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
MATERI PEMANTAPAN SAMBATAN.pptx
 
Kliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosialKliping interaksi sosial
Kliping interaksi sosial
 
T4 s1p3
T4 s1p3T4 s1p3
T4 s1p3
 
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan SosialTugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
Tugasan Amalan Terbaik Kesejahteraan Sosial
 
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI JakartaMusni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
Musni Umar: Gotong Royong dan Kerukunan Masyarakat DKI Jakarta
 
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptxMASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
 
T2 s1p6
T2 s1p6T2 s1p6
T2 s1p6
 
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan KebersamaanJokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
Jokowi-Ahok: Sebaiknya Bangun Rekonsiliasi dan Kebersamaan
 
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptxRANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
RANGKUMAN & KISI_KISI SH BAB 5 PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]Interaksi sosial 2[1]
Interaksi sosial 2[1]
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdfFilofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
Filofosi Pendidikan_topik 2 _ruang kolaborasi.pdf
 
SOSPER Kelompok 2.pptx
SOSPER Kelompok 2.pptxSOSPER Kelompok 2.pptx
SOSPER Kelompok 2.pptx
 
Semangat kejiranan
Semangat kejirananSemangat kejiranan
Semangat kejiranan
 
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
Implikasi Pelaksanaan Undang Undang Desa (161115)
 
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharianLaporan penelitian keragaman mata pencaharian
Laporan penelitian keragaman mata pencaharian
 
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
PPT Tugas Ilmu Sosial Dasar 3
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan ppt 3
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

FILOSOFI GOTONG ROYONG

  • 1. FILOSOFI GOTONG ROYONG Ika Nurrohmah (125150201111069), Setia Harti (125150201111060), Iis Setyarini (125150201111062) Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No.8 Malang, Informatika, Gedung A PTIIK – UB Email : ikanurrohmah60@gmail.com, setyaharty@gmail.com, iis.setya21@gmail.com ABSTRAK Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Gotong royong adalah salah satu bentuk dari solidaritas manusia sebagai makhluk sosial, karena dalam hidup bermasyarakat pasti semua orang membutuhkan bantuan dari orang lain. Gotong royong terjadi pada berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, misalnya gotong royong untuk kepentingan bersama seperti kerjabakti bersih desa, gotong royong untuk bentuk solidaritas seperti tolong menolong pada saat acara pesta pernikahan, khitanan dan sejenisnya, mereka dapat membantu dalam bentuk uang ataupun tenaga yang nantinya pasti akan dikembalikan dengan nilai yang sebanding. Gotong royong tidak hanya dilakukan ketika pesta yang nantinya akan mendapatkan timbal balik, tapi juga ketika seseorang mengalami musibah misalnya kematian atau kecelakaan, gotong royong yang seperti ini dapat dimasukkan ke dalam gotong royong untuk kepentingan bersama atau solidaritas, karena dalam hal tersebut tidak mengharapkan balasan dan dilakukan dengan ikhlas. Gotong royong juga dapat terjadi di bidang pertanian (jika mata pencaharian utama adalah bertani), perburuan (jika mata pencaharian utama adalah berburu), perikanan (jika mata pencaharian utama adalah nelayan), bidang teknologi, maano dan sebagainya. Kata Kunci : Gotong royong, Kerja bakti PENDAHULUAN Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan orang lain dalam berbagai hal,salah satunya yaitu dalam hal gotong royong. Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Adanya kerjasama semacam ini merupakan suatu bukti adanya keselarasan hidup antar sesama dalam masyarakat, yang biasanya dilakukan oleh masyarakat perdesaan atau komunitas tradisional.Tetapi tidak menuntup kemungkinan bagi masyarakat yang berada di perkotaan juga memerlukan semangat gotong-royong . Kehidupan warga suatu masyarakat yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya solidaritas diantara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya, seperti adanya musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Tetapi terkadang tolong menolong
  • 2. berubah menjadi suatu kewajiban untuk saling membalas bantuan dari orang lain terutama dalam hal pekerjaan,misalnya pekerjaan di bidang pertanian atau di saat salah satu warga melakukan perayaan. Begitu pula, apabila terdapat pekerjaan yang hasilnya untuk kepentingan bersama, maka diperlukan pengerahan tenaga dari setiap warga melalui kerjabakti. Gotong-royong semacam itu sulit dibedakan antara gotong-royong sebagai bentuk tolong menolong atau gotong royong sebagai kerjabakti. Walaupun demikian, yang penting dalam hal ini bahwa pekerjaan atau kesulitan yang dialami oleh seseorang tidak dapat dilakukan sendiri melainkan perlu adanya bantuan tenaga dari orang lain. Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial yang nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut menyebabkan gotong-royong selalu terbina dalam kehidupan masyarakat sebagai suatu warisan budaya yang patut dilestarikan agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat. Pengertian Gotong Royong Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = bersama, Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen. Gotong-royong sebagai bentuk integrasi, banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan antar warga Masyarakat yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya jaminan berupa upah atau pembayaran dalam bentuk lainnya, sehingga gotong-royong ini tidak selamanya perlu dibentuk kepanitiaan secara resmi melainkan cukup adanya pemberitahuan pada warga Masyarakat mengenai kegiatan dan waktu pelaksanaannya, kemudian pekerjaan dilaksanakan setelah selesai bubar dengan sendirinya. Adapun keuntungan adanya gotong-royong ini yaitu pekerjaan menjadi mudah dan ringan dibandingkan apabila dilakukan secara perorangan; memperkuat dan mempererat hubungan antar warga Masyarakat di mana mereka berada bahkan dengan kerabatnya yang telah bertempat tinggal di tempat lain, dan menyatukan seluruh warga Masyarakat yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, gotong-royong dapat dilakukan untuk meringankan pekerjaan di lahan pertanian, meringankan pekerjaan di dalam acara yang berhubungan dengan pesta yang dilakukan salah satu warga Masyarakat, ataupun bahu membahu dalam membuat dan menyediakan kebutuhan bersama.
  • 3. Tolong Menolong dan Kerjabakti Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dan dalam bentuk kerjabakti keduanya berbeda dalam hal kepentingan, bahwa tolong-menolong dilakukan untuk kepentingan perseorangan dalam hal kesusahan ataupun memerlukan curahan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga yang bersangkutan mendapat keuntungan dengan adanya bantuan sukarela. Sedangkan kerja-bakti dilakukan untuk kepentingan bersama, sehingga keuntungan untuk merasakannya didapat secara bersama-sama, baik bagi warga bersangkutan maupun orang lain walaupun tidak turut serta dalam kerjabakti. Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dilakukan secara sukarela untuk membantu orang lain, tetapi ada suatu kewajiban sosial yang memaksa secara moral bagi seseorang yang telah mendapat pertolongan tersebut untuk kembali menolong orang yang pernah menolongnya, sehingga saling tolong menolong ini menjadi meluas tanpa melihat orang yang pernah menolongnya atau tidak. Dengan demikian, bahwa tolong menolong ini merupakan suatu usaha untuk menanam budi baik terhadap orang lain tanpa adanya imbalan jasa atau kompensasi secara langsung atas pekerjaan itu yang bersifat kebendaan, begitupula yang ditolong akan merasa berhutang budi terhadap orang yang pernah menolongnya, sehingga terjadilah keseimbangan berupa bantuan tenaga yang diperoleh bila suatu saat akan melakukan pekerjaan yang sama. Dengan demikian, bahwa tolong menolong merupakan gotong-royong yang memiliki azas timbal balik secara moral antar warga Masyarakat yang berpedoman pada kesamaan wilayah dan kekeluargaan yang erat. Contoh kegiatan gotong-royong sebagai berikut : 1) Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain sedesa; 2) Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi bantuan makanan;
  • 4. 3) Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan tidak hanya dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya; 4) Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum dsb., untuk mana penduduk desa dapat tergerak untuk bekerja bakti atas perintah dari kepala desa. PENUTUP Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gotong royong merupakan ciri dari bangsa Indonesia yang sudah ada sejak lama, sehingga keberadaannya harus tetap di pertahankan oleh generasi penerusnya. Hal seperti ini merupakan bentuk nyata solidaritas yang ada dalam kehidupan masyarakat, sehingga setiap orang yang berada di dalam masyarakat memiliki hak untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu, dengan kata lain ada hubungan timbale balik di dalamnya. Kebiasaan gotong royong ini akan hilang jika rasa solidaritas dan kebersamaan semakin menurun dan setiap bantuan yang dilakukan tidak ada lagi rasa ikhlas, bahkan dapat dinilai dengan materi atau uang. Sehingga jasa akan selalu diperhitungkan dengan keuntungan materi, yang akan berakibat pada rasa kebersamaan yang semakin lama akan semakin memudar dan bagi mereka penghargaan hanya dapat dinilai bagi mereka yang memiliki atau dapat membayar dengan uang. Untuk keadaan yang serba memandang materi pada nomor satu seperti itu jangan sampai terjadi, karena nilai kebersamaan yang dijunjung dalam gotong royong menjadi tidak berarti lagi. Gotong royong memiliki nilai yang luhur, yang harus tetap ada dan terjaga, hingga terus menjadi bagian dari kehidupan yang menjunjung tinggi nilai kemausiaan, karena di dalam kegiatan yang bergotong-royong, setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama tanpa harus memandang kedudukan atau materi yang dimiliki seseorang, tapi memandang keterlibatan dalam suatu proses pekerjaan hingga sesuai yang diharapkan bersama. DAFTAR PUSTAKA Bintarto, R. 1980. Gotong-Royong : Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Surabaya : PT. Bina Ilmu. Luci Huki. 2014. Pengertian gotong royong. (online) http://manfaat-pengetahuan. blogspot.com/2014/01/pengertian-gotong-royong.html . Diakses : 17 Maret 2014 Sepur Kluthux . 2009. Gotong royong dan Manfaatnya . (online) http://sepurkluthux.blogspot.com/2009/06/gotong-royong-dan-manfaatnya.html . Diakses : 17 Maret 2014
  • 5. Valol.2012.Bentuk-Bentuk Gotong Royong Masyarakat Desa. (online) http://rarysblog.blogspot.com/2012/06/bentuk-bentuk-gotong-royong-masyarakat.html . Diakses: 17 Maret 2014 Wikipedia. Gotong royong (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong. Diakses : 17 Maret 2014