SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Harlyanti Muthma’innah Mashar
Mikrobiologi / Jurusan Gizi
VIRUS, BAKTERI, dan PROTOZOA ?
Bakteri
(Prokariotik)
Virus
Protozoa
(Eukariotik)
Sistematika Klasifikasi dan Nomenklatur
KLASIFIKA
SI
Istilah yang digunakan
untuk
mengelompokkan
makhluk hidup
berdasarkan
persamaan ciri
• Mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup untuk membedakan
tiap-tiap jenis
• Mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan persamaan
ciri-cirinya
• Mengetahui hubungan kekerabatan antar mahluk hidup
• Mempelajari evolusi mahluk hidup atas dasar
kekerabatannya
• Untuk memudahkan prediksi mahluk hidup
baru
1. Berdasarkan Persamaan
2. Berdasarkan Manfaat
3. Berdasarkan Ciri Morfologi
dan Anatomi
4. Berdasarkan Ciri Biokimia
Sistematika Mikroba :
Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi
pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian.
• Taksonomi (klasifikasi)
Penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan
yang lebih besar.
• Nomenklatur
Penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasi
oleh klasifikasi
Urutan klasifikasi :
• Spesies : Sekelompok organisme berkerabat
dekat yg individu2nya di dalam kelompok itu
serupa dalam sebagian terbesar ciri-cirinya
• Genus : Sekelompok spesies yang serupa
• Famili : Sekelompok genus yang serupa
• Ordo : Sekelompok famili yang serupa
• Kelas : Sekelompok ordo yang serupa
• Filum atau divisi : Sekelompok kelas yang
berkerabat
• Kingdom : Seluruh organisme di dalam
hierarki ini.
TAKSONOMI
TAKSONOMI
VIRUS
ICTV
mengelompokkan
virus menjadi
beberapa family
(suku) berdasarkan :
1.Tipe Asam Nuklet
2.Strategi Replikasi
3.Morfologi
Genus (Marga) : -
virus
Famili (suku) : -
viridae
Ordo (Bangsa) : -ales
Poxvirus, Herpesvirus,
Orthomyxovirus,
Paramyxovirus,
Rhabdovirus, Togavirus,
Retrovirus.
Dalam klasifikasi
diperlukan metode
penamaan untuk
memberi nama suatu
kelompok organisme
tertentu yang dinamakan
nomenklatur
Tujuan :
1. Membedakan antara satu
kelompok dengan
kelompok yang lain
2. Menyusun hubungan
kekerabatan
antarkelompok
3. Memudahkan dalam
mengenal ciri-ciri
kelompok
4. Menunjukkan tingkatan
takson dalam taksonomi
• Bacillus albus (Bacillus
yang putih)
• Clostridium dissolvens
(Clostridium yang
larut)
• Salmonella pullorum
(Salmonella dari
ayam)
• Bacillus radicicola
(Bakteri yang tinggal
pada akar)
NOMENKLATUR BAKTERI
VIRUS
Virus dibedakan dari
agen infeksius
lainnya, karena :
• Ukurannya sangat kecil 
dapat melewati
membrane filter bakteri
• Sifatnya seperti parasite
intraseluler obligat 
memerlukan sel inang
hidup untuk dapat
tumbuh
Virus berbentuk huruf T memiliki bagian-bagian
sebagai berikut.
1. Kepala berbentuk polyhidral (segi banyak),
bagian dalam terdapat DNA atau RNA,
2. kapsid, yaitu selubung protein pada
selubung virus yang berfungsi sebagai
penentu macam sel yang akan di lekatinya,
3. Selubung, yaitu selubung virus yang terdiri
dari matriks protein terutama pada virus
influensa dan herpes,
4. Virion, yaitu satu virus dengan materi
genetik yang berbungkus oleh pembungkus
protein yang mampu menginfeksi mahluk
hidup.
5. Veroid, yaitu asam nukleat telanjang.
6. Asam nukleat, yaitu materi genetik yang
terdiri DNA/ RNA
7. Serabut ekor, berfungsi untuk melengket
pada tubuh/ sel yang di serangnya.
JENIS VIRUS
Virus
Bakteri
Virus yang sel
inangnya berupa
mikroorganisme
eukariot. Terutama
mengandung RNA.
Virus yang
menyerang jamur
disebut Mycovirus.
Virus
mo
Eukariot
Virus bakteri
(Bakteriofag) adalah
virus yang sel
inangnya adalah sel
bakteri.
Mengandung
materi genetik
berupa DNA.
Virus
Tumbuhan
Virus
Manusia
/hewan
Virus yang sel
inangnya adalah sel
tumbuhan. Virus
tumbuhan sebagian
besar mengandung
RNA.
Virus yang sel
inangnya adalah sel
hewan atau sel
manusia. Virus
hewan
mengandung RNA
atau DNA.
SIFAT
VIRUS
1. Jauh lebih kecil dari bakteri (2-20mm)  hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
2. Mempunyai sifat antara benda hidup dan benda tak hidup
(memperbanyak diri tetapi tidak melakukan metabolisme
dan sangat tergantung pada hospesnya (bersifat parasit).
3. Tidak memiliki bagian-bagian sel.
4. Virus hanya memilki asam nukleat (DNA atau RNA)
sehingga dapat hidup pada sel hidup (parasit obligat).
5. Virus dapat lolos dari saringan bakteri.
6. Virus mempunyai dua fase hidup  di dalam sel hidup dan
di luar sel hidup.
7. Bentuk virus bulat, oval memanjang, batang, dan seperti
huruf T.
8. Virus dapat menghasilkan antibiotik/ vaksin.
MORFOLOGI VIRUS
Heliks
Polihedral
Bersampul
Kompleks
Virus Heliks
Menyerupai bentuk
batang yang
panjang, dapat
bersifat kaku
ataupun fleksibel
Asam nukleat virus
ditemukan dalam
lekuk kapsid silidris
Contoh :
Virus rabies, dan
virus Ebola
hemorrhagic fever
Virus
Contoh : Adenovirus, Poliovirus
Kapsomer  berbentuk segitiga
sama sisi
Kapsid berbentuk ikosahedron 
memiliki 20 permukaan triangular
dan 20 sudut
Terdiri dari banyak sisi
Virus Enveloped (Bersampul)
Berbentuk bulat
• Heliks + envelope :
enveloped helical virus
• Polihedral + envelope :
enveloped polyhedral
virus
Contoh :
Virus influenza
(heliks bersampul),
virus herpes
simpleks (polyhedral
bersampul)
Virus Kompleks
• Struktur kompleks
• Contoh : Bakteriofag, kapsid berbentuk polyhedral dengan tail
sheath berbentuk heliks
• Contoh : Poxvirus, kapsid berbentuk tidak jelas (tidak jelas
terlihat) dengan protein selubung di sekeliling asam nukleat
Teknik Isolasi dan Identifikasi
Teknik Isolasi dan Identifikasi
ISOLASI
Proses pengambilan mikroorganisme dari
lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam
suatu media.
Proses isolasi ini penting dalam identifikasi
mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi.
INOKULASI
Inokulasi merupakan kegiatan
pemindahan mikroorganisme dari tempat
atau sumber asalnya ke media yang baru.
IDENTI
FIKASI
Identifikasi bertujuan untuk mengetahui
dan mengklasifikasikan mikroorganisme
berdasarkan hasil pengamatan dan
pengujian
Teknik Isolasi Virus
In vivo
In ovo
In vitro
1. Telur dari peternakan yang bebas pathogen
2. Telur dieramkan dalam inkubator
3. Inokulasi dilakukan dalam rongga amnion, rongga
alantonis, membrane korioalantonis, kantung kuning
telur, pembuluh darah, dan ke dalam otak embrio
Teknik Identifikasi Virus
Mikroskop
Elektron
Metode Analisis Western Blot
(Mereaksikan Virus dengan Antibodi)
Metode PCR
(Polymerase Chain Reaction)
Metode RFLP
(Restriction Fragment Length
Polymorphism)
JENIS BAKTERI
Berdasarkan
karakteristik dinding
sel :
• Gram +
• Gram -
• Tidak berdinding
sel
JENIS BAKTERI
Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagella:
• Bakteri monotrik : satu flagela pada salah satu ujung selnya
• Bakteri amfitrik : kedua ujung selnya masing-masing mempunyai satu
flagela
• Bakteri lofotrik : salah satu ujung selnya memiliki beberapa flagela
• Bakteri peritrik : pada seluruh permukaan tubuhnya terdapat flagela
JENIS BAKTERI
Berdasarkan Cara Hidup :
• Bakteri Heterotofrof : mendapatkan makanan berupa senyawa organik dari
organisme lainnya. Umumnya bakteri ini tidak berklorofil. Kehidupan ini
sangat tergantung pada bahan organik yang ada di sekitarnya, karena
bakteri tersebut tidak bisa mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik. Contoh : Bakteri Parasit, Bakteri Saprofit.
• Bakteri Autotrof : dapat membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik.
Proses pengubahan dapat terjadi dengan dua cara antara lain : (1)
Fotoautotrof : bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri denga
menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari atau melalui proses
fotosintesis; (2) Kemoautotrof : dapat membuat makanannya sendiri
menggunakan energi kimia. Contoh bakteri jenis kemouatotrof adalah
Nitrosococcus, Nitrosomonas, Nitrosocystis, dan Nitrospira.
MORFOLOG
I BAKTERI
SIFAT
BAKTERI
• Berukuran kecil, umumnya antara 1-5 mikron
• Prokariotik
• Bentuk sel tetap karena memiliki dinding sel
• Tidak memiliki klorofil, sehingga bakteri umumnya
transparan atau buram. Karena tidak memiliki klorofil
bakteri umumnya adalah heterotrof.
• Umumnya berkembang biak secara vegetatif atau
aseksual dengan membelah diri.
• Merupakan mikroorganisme bersel satu (uni seluler)
• Ada yg memiliki flagelata ada yg tidak
• Mikroskopis
• Hidup berkoloni dan ada yg soliter
• Sel-sel prokariotik.
Teknik Isolasi Bakteri
Isolasi dari
Makanan/
Minuman
Isolasi dari
Udara
Isolasi dari
Bagian
Tubuh
Isolasi dari
Lingkungan
Teknik Identifikasi Bakteri
Makroskopik
Mikroskopik
Pewarnaan
JENIS PROTOZOA
Berdasarkan Tipe
Pergerakannya :
• Filum Mastigophora
(Flagellata), bergerak
menggunakan flagella
(Trypanosoma gambiense)
• Filum Sarcodina, bergerak
dengan pseudopodia
(Entamoeba coli)
• Filum Ciliophora (Cilliata),
bergerak menggunakan silia
(Nyctoterus ovalis)
• Filum Sporozoa, tidak
memiliki anggota gerak
(Plasmodium vivax)
MORFOLO
GI
PROTOZOA
 Semua protozoa mempunyai
vakuola kontraktil  berperan
sbg pompa untuk mengeluarkan
kelebihan air dari sel, atau untuk
mengatur tekanan osmosis.
 Protozoa dpt berada dlm bentuk
vegetatif (trophozoite), atau
bentuk istirahat yg disebut kista.
 Protozoa tidak mempunyai
dinding sel, dan tidak
mengandung selulosa atau khitin
seperti pada jamur dan algae.
 Kebanyakan protozoa mempunyai
bentuk spesifik, yang ditandai
dengan fleksibilitas ektoplasma
yang ada dalam membran sel.
MORFOLO
GI
PROTOZOA
 Beberapa jenis protozoa seperti
Foraminifera mempunyai kerangka luar
sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca.
 Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat
mengikat partikel mineral untuk
membentuk kerangka luar yang keras.
Radiolarian dan Heliozoan dapat
menghasilkan skeleton. Kerangka luar
yang keras ini sering ditemukan dalam
bentuk fosil.
 Kerangka luar Foraminifera tersusun dari
CaO2 sehingga koloninya dalam waktu
jutaan tahun dapat membentuk batuan
kapur.
 Protozoa merupakan sel tunggal, yang
dapat bergerak secara khas menggunakan
pseudopodia (kaki palsu), flagela atau
silia, namun ada yang tidak dapat
bergerak aktif.
SIFAT
PROTOZOA
 Umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa
protozoa dapat hidup pada lingkungan anaerobik.
 Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang
mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk
menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan
atom hidrogen ke oksigen.
 Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan
memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik.
 Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan
air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui
membran sel.
 Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui
membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
SIFAT
PROTOZOA
 Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel
untuk menangkap makanan kemudian dimasukkan ke
dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan).
 Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan
untuk mencernakan makanan.
 Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam
sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna
dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa
untuk memangsa bakteri.
 Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di
permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat
digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia.
Teknik Isolasi Protozoa
In vivo
Isolasi dari
Lingkungan
Teknik Identifikasi Protozoa
Mikroskopik
Mikroorganisme Penting

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Gangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaanGangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaanRisda Hamsuri
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Penentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cPenentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cBun Yamin
 
Mikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannyaMikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannyaFarida Lukmi
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisFransiska Puteri
 
Kuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obatKuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obatAbner D Nero
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanaufia w
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buatJenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buatAtikah Fauziah
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoiddharma281276
 
Spektroskopi inframerah kimia analitik
Spektroskopi inframerah  kimia analitikSpektroskopi inframerah  kimia analitik
Spektroskopi inframerah kimia analitikRhoma Dhianah
 

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Tahapan simplisia
Tahapan simplisiaTahapan simplisia
Tahapan simplisia
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Gangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaanGangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Penentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin cPenentuan kadar vitamin c
Penentuan kadar vitamin c
 
Mikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannyaMikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannya
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
Kuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obatKuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obat
 
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhanMetabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
Metabolisme dan peranan enzim pada tumbuhan
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buatJenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Spektroskopi inframerah kimia analitik
Spektroskopi inframerah  kimia analitikSpektroskopi inframerah  kimia analitik
Spektroskopi inframerah kimia analitik
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 

Similar to Mikroorganisme Penting

Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
 
1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganismanevile86
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
Mikdas eukariotik & prokariotik & parasit
Mikdas eukariotik & prokariotik & parasitMikdas eukariotik & prokariotik & parasit
Mikdas eukariotik & prokariotik & parasitEly John Karimela
 
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdfEniAngrainiSitumeang
 
Pleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenPleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenjuwitavalen
 
Manipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kulturManipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kulturHasbiah Ibrahim
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2Warnet Raha
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfWan Na
 
Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiYudi Aditya
 
Mikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisiMikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisiAdriani Hasyim
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Fadloli Akhmad
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Fadloli Akhmad
 

Similar to Mikroorganisme Penting (20)

Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
Virus.pptx
Virus.pptxVirus.pptx
Virus.pptx
 
1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma1.1 pengelasan mikroorganisma
1.1 pengelasan mikroorganisma
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Mikdas eukariotik & prokariotik & parasit
Mikdas eukariotik & prokariotik & parasitMikdas eukariotik & prokariotik & parasit
Mikdas eukariotik & prokariotik & parasit
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
 
Pleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenPleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgen
 
Manipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kulturManipulasi sel pada kultur
Manipulasi sel pada kultur
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
 
Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologi
 
Review mikrobiologi
Review mikrobiologiReview mikrobiologi
Review mikrobiologi
 
Mikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisiMikrobiologi farmasi- revisi
Mikrobiologi farmasi- revisi
 
Lumut
LumutLumut
Lumut
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Monera Materi kelas X
Monera Materi kelas XMonera Materi kelas X
Monera Materi kelas X
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 

Mikroorganisme Penting

  • 2. VIRUS, BAKTERI, dan PROTOZOA ? Bakteri (Prokariotik) Virus Protozoa (Eukariotik)
  • 3. Sistematika Klasifikasi dan Nomenklatur KLASIFIKA SI Istilah yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
  • 4. • Mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis • Mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya • Mengetahui hubungan kekerabatan antar mahluk hidup • Mempelajari evolusi mahluk hidup atas dasar kekerabatannya • Untuk memudahkan prediksi mahluk hidup baru
  • 5. 1. Berdasarkan Persamaan 2. Berdasarkan Manfaat 3. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi 4. Berdasarkan Ciri Biokimia
  • 6. Sistematika Mikroba : Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian. • Taksonomi (klasifikasi) Penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan yang lebih besar. • Nomenklatur Penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasi oleh klasifikasi
  • 7. Urutan klasifikasi : • Spesies : Sekelompok organisme berkerabat dekat yg individu2nya di dalam kelompok itu serupa dalam sebagian terbesar ciri-cirinya • Genus : Sekelompok spesies yang serupa • Famili : Sekelompok genus yang serupa • Ordo : Sekelompok famili yang serupa • Kelas : Sekelompok ordo yang serupa • Filum atau divisi : Sekelompok kelas yang berkerabat • Kingdom : Seluruh organisme di dalam hierarki ini. TAKSONOMI
  • 8. TAKSONOMI VIRUS ICTV mengelompokkan virus menjadi beberapa family (suku) berdasarkan : 1.Tipe Asam Nuklet 2.Strategi Replikasi 3.Morfologi Genus (Marga) : - virus Famili (suku) : - viridae Ordo (Bangsa) : -ales Poxvirus, Herpesvirus, Orthomyxovirus, Paramyxovirus, Rhabdovirus, Togavirus, Retrovirus.
  • 9. Dalam klasifikasi diperlukan metode penamaan untuk memberi nama suatu kelompok organisme tertentu yang dinamakan nomenklatur Tujuan : 1. Membedakan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain 2. Menyusun hubungan kekerabatan antarkelompok 3. Memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok 4. Menunjukkan tingkatan takson dalam taksonomi
  • 10. • Bacillus albus (Bacillus yang putih) • Clostridium dissolvens (Clostridium yang larut) • Salmonella pullorum (Salmonella dari ayam) • Bacillus radicicola (Bakteri yang tinggal pada akar) NOMENKLATUR BAKTERI
  • 11. VIRUS
  • 12. Virus dibedakan dari agen infeksius lainnya, karena : • Ukurannya sangat kecil  dapat melewati membrane filter bakteri • Sifatnya seperti parasite intraseluler obligat  memerlukan sel inang hidup untuk dapat tumbuh
  • 13. Virus berbentuk huruf T memiliki bagian-bagian sebagai berikut. 1. Kepala berbentuk polyhidral (segi banyak), bagian dalam terdapat DNA atau RNA, 2. kapsid, yaitu selubung protein pada selubung virus yang berfungsi sebagai penentu macam sel yang akan di lekatinya, 3. Selubung, yaitu selubung virus yang terdiri dari matriks protein terutama pada virus influensa dan herpes, 4. Virion, yaitu satu virus dengan materi genetik yang berbungkus oleh pembungkus protein yang mampu menginfeksi mahluk hidup. 5. Veroid, yaitu asam nukleat telanjang. 6. Asam nukleat, yaitu materi genetik yang terdiri DNA/ RNA 7. Serabut ekor, berfungsi untuk melengket pada tubuh/ sel yang di serangnya.
  • 14. JENIS VIRUS Virus Bakteri Virus yang sel inangnya berupa mikroorganisme eukariot. Terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus. Virus mo Eukariot Virus bakteri (Bakteriofag) adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Mengandung materi genetik berupa DNA. Virus Tumbuhan Virus Manusia /hewan Virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA. Virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.
  • 15. SIFAT VIRUS 1. Jauh lebih kecil dari bakteri (2-20mm)  hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. 2. Mempunyai sifat antara benda hidup dan benda tak hidup (memperbanyak diri tetapi tidak melakukan metabolisme dan sangat tergantung pada hospesnya (bersifat parasit). 3. Tidak memiliki bagian-bagian sel. 4. Virus hanya memilki asam nukleat (DNA atau RNA) sehingga dapat hidup pada sel hidup (parasit obligat). 5. Virus dapat lolos dari saringan bakteri. 6. Virus mempunyai dua fase hidup  di dalam sel hidup dan di luar sel hidup. 7. Bentuk virus bulat, oval memanjang, batang, dan seperti huruf T. 8. Virus dapat menghasilkan antibiotik/ vaksin.
  • 17. Virus Heliks Menyerupai bentuk batang yang panjang, dapat bersifat kaku ataupun fleksibel Asam nukleat virus ditemukan dalam lekuk kapsid silidris Contoh : Virus rabies, dan virus Ebola hemorrhagic fever
  • 18. Virus Contoh : Adenovirus, Poliovirus Kapsomer  berbentuk segitiga sama sisi Kapsid berbentuk ikosahedron  memiliki 20 permukaan triangular dan 20 sudut Terdiri dari banyak sisi
  • 19. Virus Enveloped (Bersampul) Berbentuk bulat • Heliks + envelope : enveloped helical virus • Polihedral + envelope : enveloped polyhedral virus Contoh : Virus influenza (heliks bersampul), virus herpes simpleks (polyhedral bersampul)
  • 20. Virus Kompleks • Struktur kompleks • Contoh : Bakteriofag, kapsid berbentuk polyhedral dengan tail sheath berbentuk heliks • Contoh : Poxvirus, kapsid berbentuk tidak jelas (tidak jelas terlihat) dengan protein selubung di sekeliling asam nukleat
  • 21.
  • 22. Teknik Isolasi dan Identifikasi
  • 23. Teknik Isolasi dan Identifikasi ISOLASI Proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu media. Proses isolasi ini penting dalam identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi. INOKULASI Inokulasi merupakan kegiatan pemindahan mikroorganisme dari tempat atau sumber asalnya ke media yang baru. IDENTI FIKASI Identifikasi bertujuan untuk mengetahui dan mengklasifikasikan mikroorganisme berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian
  • 24. Teknik Isolasi Virus In vivo In ovo In vitro
  • 25. 1. Telur dari peternakan yang bebas pathogen 2. Telur dieramkan dalam inkubator 3. Inokulasi dilakukan dalam rongga amnion, rongga alantonis, membrane korioalantonis, kantung kuning telur, pembuluh darah, dan ke dalam otak embrio
  • 26.
  • 28. Metode Analisis Western Blot (Mereaksikan Virus dengan Antibodi)
  • 30. Metode RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism)
  • 31.
  • 32. JENIS BAKTERI Berdasarkan karakteristik dinding sel : • Gram + • Gram - • Tidak berdinding sel
  • 33. JENIS BAKTERI Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagella: • Bakteri monotrik : satu flagela pada salah satu ujung selnya • Bakteri amfitrik : kedua ujung selnya masing-masing mempunyai satu flagela • Bakteri lofotrik : salah satu ujung selnya memiliki beberapa flagela • Bakteri peritrik : pada seluruh permukaan tubuhnya terdapat flagela
  • 34. JENIS BAKTERI Berdasarkan Cara Hidup : • Bakteri Heterotofrof : mendapatkan makanan berupa senyawa organik dari organisme lainnya. Umumnya bakteri ini tidak berklorofil. Kehidupan ini sangat tergantung pada bahan organik yang ada di sekitarnya, karena bakteri tersebut tidak bisa mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contoh : Bakteri Parasit, Bakteri Saprofit. • Bakteri Autotrof : dapat membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik. Proses pengubahan dapat terjadi dengan dua cara antara lain : (1) Fotoautotrof : bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri denga menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari atau melalui proses fotosintesis; (2) Kemoautotrof : dapat membuat makanannya sendiri menggunakan energi kimia. Contoh bakteri jenis kemouatotrof adalah Nitrosococcus, Nitrosomonas, Nitrosocystis, dan Nitrospira.
  • 36. SIFAT BAKTERI • Berukuran kecil, umumnya antara 1-5 mikron • Prokariotik • Bentuk sel tetap karena memiliki dinding sel • Tidak memiliki klorofil, sehingga bakteri umumnya transparan atau buram. Karena tidak memiliki klorofil bakteri umumnya adalah heterotrof. • Umumnya berkembang biak secara vegetatif atau aseksual dengan membelah diri. • Merupakan mikroorganisme bersel satu (uni seluler) • Ada yg memiliki flagelata ada yg tidak • Mikroskopis • Hidup berkoloni dan ada yg soliter • Sel-sel prokariotik.
  • 37. Teknik Isolasi Bakteri Isolasi dari Makanan/ Minuman Isolasi dari Udara Isolasi dari Bagian Tubuh Isolasi dari Lingkungan
  • 39.
  • 40. JENIS PROTOZOA Berdasarkan Tipe Pergerakannya : • Filum Mastigophora (Flagellata), bergerak menggunakan flagella (Trypanosoma gambiense) • Filum Sarcodina, bergerak dengan pseudopodia (Entamoeba coli) • Filum Ciliophora (Cilliata), bergerak menggunakan silia (Nyctoterus ovalis) • Filum Sporozoa, tidak memiliki anggota gerak (Plasmodium vivax)
  • 41. MORFOLO GI PROTOZOA  Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil  berperan sbg pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.  Protozoa dpt berada dlm bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yg disebut kista.  Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae.  Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel.
  • 42. MORFOLO GI PROTOZOA  Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca.  Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil.  Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur.  Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif.
  • 43.
  • 44. SIFAT PROTOZOA  Umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkungan anaerobik.  Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen.  Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik.  Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel.  Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
  • 45. SIFAT PROTOZOA  Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk menangkap makanan kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan).  Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan untuk mencernakan makanan.  Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri.  Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia.
  • 46. Teknik Isolasi Protozoa In vivo Isolasi dari Lingkungan