Kelompok Mikroorganisme(Virus, bakteri, protozoa) :
• Sistematika (klasifikasi, nomenklatur)
• Jenis
• Morfologi
• Sifat
• Teknik isolasi dan identifikasi
• Mikroskop
3. Sistematika Klasifikasi dan Nomenklatur
KLASIFIKA
SI
Istilah yang digunakan
untuk
mengelompokkan
makhluk hidup
berdasarkan
persamaan ciri
4. • Mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup untuk membedakan
tiap-tiap jenis
• Mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan persamaan
ciri-cirinya
• Mengetahui hubungan kekerabatan antar mahluk hidup
• Mempelajari evolusi mahluk hidup atas dasar
kekerabatannya
• Untuk memudahkan prediksi mahluk hidup
baru
5. 1. Berdasarkan Persamaan
2. Berdasarkan Manfaat
3. Berdasarkan Ciri Morfologi
dan Anatomi
4. Berdasarkan Ciri Biokimia
6. Sistematika Mikroba :
Suatu rangkaian kegiatan yang meliputi
pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian.
• Taksonomi (klasifikasi)
Penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan
yang lebih besar.
• Nomenklatur
Penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasi
oleh klasifikasi
7. Urutan klasifikasi :
• Spesies : Sekelompok organisme berkerabat
dekat yg individu2nya di dalam kelompok itu
serupa dalam sebagian terbesar ciri-cirinya
• Genus : Sekelompok spesies yang serupa
• Famili : Sekelompok genus yang serupa
• Ordo : Sekelompok famili yang serupa
• Kelas : Sekelompok ordo yang serupa
• Filum atau divisi : Sekelompok kelas yang
berkerabat
• Kingdom : Seluruh organisme di dalam
hierarki ini.
TAKSONOMI
8. TAKSONOMI
VIRUS
ICTV
mengelompokkan
virus menjadi
beberapa family
(suku) berdasarkan :
1.Tipe Asam Nuklet
2.Strategi Replikasi
3.Morfologi
Genus (Marga) : -
virus
Famili (suku) : -
viridae
Ordo (Bangsa) : -ales
Poxvirus, Herpesvirus,
Orthomyxovirus,
Paramyxovirus,
Rhabdovirus, Togavirus,
Retrovirus.
9. Dalam klasifikasi
diperlukan metode
penamaan untuk
memberi nama suatu
kelompok organisme
tertentu yang dinamakan
nomenklatur
Tujuan :
1. Membedakan antara satu
kelompok dengan
kelompok yang lain
2. Menyusun hubungan
kekerabatan
antarkelompok
3. Memudahkan dalam
mengenal ciri-ciri
kelompok
4. Menunjukkan tingkatan
takson dalam taksonomi
10. • Bacillus albus (Bacillus
yang putih)
• Clostridium dissolvens
(Clostridium yang
larut)
• Salmonella pullorum
(Salmonella dari
ayam)
• Bacillus radicicola
(Bakteri yang tinggal
pada akar)
NOMENKLATUR BAKTERI
12. Virus dibedakan dari
agen infeksius
lainnya, karena :
• Ukurannya sangat kecil
dapat melewati
membrane filter bakteri
• Sifatnya seperti parasite
intraseluler obligat
memerlukan sel inang
hidup untuk dapat
tumbuh
13. Virus berbentuk huruf T memiliki bagian-bagian
sebagai berikut.
1. Kepala berbentuk polyhidral (segi banyak),
bagian dalam terdapat DNA atau RNA,
2. kapsid, yaitu selubung protein pada
selubung virus yang berfungsi sebagai
penentu macam sel yang akan di lekatinya,
3. Selubung, yaitu selubung virus yang terdiri
dari matriks protein terutama pada virus
influensa dan herpes,
4. Virion, yaitu satu virus dengan materi
genetik yang berbungkus oleh pembungkus
protein yang mampu menginfeksi mahluk
hidup.
5. Veroid, yaitu asam nukleat telanjang.
6. Asam nukleat, yaitu materi genetik yang
terdiri DNA/ RNA
7. Serabut ekor, berfungsi untuk melengket
pada tubuh/ sel yang di serangnya.
14. JENIS VIRUS
Virus
Bakteri
Virus yang sel
inangnya berupa
mikroorganisme
eukariot. Terutama
mengandung RNA.
Virus yang
menyerang jamur
disebut Mycovirus.
Virus
mo
Eukariot
Virus bakteri
(Bakteriofag) adalah
virus yang sel
inangnya adalah sel
bakteri.
Mengandung
materi genetik
berupa DNA.
Virus
Tumbuhan
Virus
Manusia
/hewan
Virus yang sel
inangnya adalah sel
tumbuhan. Virus
tumbuhan sebagian
besar mengandung
RNA.
Virus yang sel
inangnya adalah sel
hewan atau sel
manusia. Virus
hewan
mengandung RNA
atau DNA.
15. SIFAT
VIRUS
1. Jauh lebih kecil dari bakteri (2-20mm) hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
2. Mempunyai sifat antara benda hidup dan benda tak hidup
(memperbanyak diri tetapi tidak melakukan metabolisme
dan sangat tergantung pada hospesnya (bersifat parasit).
3. Tidak memiliki bagian-bagian sel.
4. Virus hanya memilki asam nukleat (DNA atau RNA)
sehingga dapat hidup pada sel hidup (parasit obligat).
5. Virus dapat lolos dari saringan bakteri.
6. Virus mempunyai dua fase hidup di dalam sel hidup dan
di luar sel hidup.
7. Bentuk virus bulat, oval memanjang, batang, dan seperti
huruf T.
8. Virus dapat menghasilkan antibiotik/ vaksin.
17. Virus Heliks
Menyerupai bentuk
batang yang
panjang, dapat
bersifat kaku
ataupun fleksibel
Asam nukleat virus
ditemukan dalam
lekuk kapsid silidris
Contoh :
Virus rabies, dan
virus Ebola
hemorrhagic fever
18. Virus
Contoh : Adenovirus, Poliovirus
Kapsomer berbentuk segitiga
sama sisi
Kapsid berbentuk ikosahedron
memiliki 20 permukaan triangular
dan 20 sudut
Terdiri dari banyak sisi
20. Virus Kompleks
• Struktur kompleks
• Contoh : Bakteriofag, kapsid berbentuk polyhedral dengan tail
sheath berbentuk heliks
• Contoh : Poxvirus, kapsid berbentuk tidak jelas (tidak jelas
terlihat) dengan protein selubung di sekeliling asam nukleat
23. Teknik Isolasi dan Identifikasi
ISOLASI
Proses pengambilan mikroorganisme dari
lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam
suatu media.
Proses isolasi ini penting dalam identifikasi
mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi.
INOKULASI
Inokulasi merupakan kegiatan
pemindahan mikroorganisme dari tempat
atau sumber asalnya ke media yang baru.
IDENTI
FIKASI
Identifikasi bertujuan untuk mengetahui
dan mengklasifikasikan mikroorganisme
berdasarkan hasil pengamatan dan
pengujian
25. 1. Telur dari peternakan yang bebas pathogen
2. Telur dieramkan dalam inkubator
3. Inokulasi dilakukan dalam rongga amnion, rongga
alantonis, membrane korioalantonis, kantung kuning
telur, pembuluh darah, dan ke dalam otak embrio
33. JENIS BAKTERI
Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagella:
• Bakteri monotrik : satu flagela pada salah satu ujung selnya
• Bakteri amfitrik : kedua ujung selnya masing-masing mempunyai satu
flagela
• Bakteri lofotrik : salah satu ujung selnya memiliki beberapa flagela
• Bakteri peritrik : pada seluruh permukaan tubuhnya terdapat flagela
34. JENIS BAKTERI
Berdasarkan Cara Hidup :
• Bakteri Heterotofrof : mendapatkan makanan berupa senyawa organik dari
organisme lainnya. Umumnya bakteri ini tidak berklorofil. Kehidupan ini
sangat tergantung pada bahan organik yang ada di sekitarnya, karena
bakteri tersebut tidak bisa mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik. Contoh : Bakteri Parasit, Bakteri Saprofit.
• Bakteri Autotrof : dapat membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik.
Proses pengubahan dapat terjadi dengan dua cara antara lain : (1)
Fotoautotrof : bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri denga
menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari atau melalui proses
fotosintesis; (2) Kemoautotrof : dapat membuat makanannya sendiri
menggunakan energi kimia. Contoh bakteri jenis kemouatotrof adalah
Nitrosococcus, Nitrosomonas, Nitrosocystis, dan Nitrospira.
36. SIFAT
BAKTERI
• Berukuran kecil, umumnya antara 1-5 mikron
• Prokariotik
• Bentuk sel tetap karena memiliki dinding sel
• Tidak memiliki klorofil, sehingga bakteri umumnya
transparan atau buram. Karena tidak memiliki klorofil
bakteri umumnya adalah heterotrof.
• Umumnya berkembang biak secara vegetatif atau
aseksual dengan membelah diri.
• Merupakan mikroorganisme bersel satu (uni seluler)
• Ada yg memiliki flagelata ada yg tidak
• Mikroskopis
• Hidup berkoloni dan ada yg soliter
• Sel-sel prokariotik.
37. Teknik Isolasi Bakteri
Isolasi dari
Makanan/
Minuman
Isolasi dari
Udara
Isolasi dari
Bagian
Tubuh
Isolasi dari
Lingkungan
40. JENIS PROTOZOA
Berdasarkan Tipe
Pergerakannya :
• Filum Mastigophora
(Flagellata), bergerak
menggunakan flagella
(Trypanosoma gambiense)
• Filum Sarcodina, bergerak
dengan pseudopodia
(Entamoeba coli)
• Filum Ciliophora (Cilliata),
bergerak menggunakan silia
(Nyctoterus ovalis)
• Filum Sporozoa, tidak
memiliki anggota gerak
(Plasmodium vivax)
41. MORFOLO
GI
PROTOZOA
Semua protozoa mempunyai
vakuola kontraktil berperan
sbg pompa untuk mengeluarkan
kelebihan air dari sel, atau untuk
mengatur tekanan osmosis.
Protozoa dpt berada dlm bentuk
vegetatif (trophozoite), atau
bentuk istirahat yg disebut kista.
Protozoa tidak mempunyai
dinding sel, dan tidak
mengandung selulosa atau khitin
seperti pada jamur dan algae.
Kebanyakan protozoa mempunyai
bentuk spesifik, yang ditandai
dengan fleksibilitas ektoplasma
yang ada dalam membran sel.
42. MORFOLO
GI
PROTOZOA
Beberapa jenis protozoa seperti
Foraminifera mempunyai kerangka luar
sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca.
Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat
mengikat partikel mineral untuk
membentuk kerangka luar yang keras.
Radiolarian dan Heliozoan dapat
menghasilkan skeleton. Kerangka luar
yang keras ini sering ditemukan dalam
bentuk fosil.
Kerangka luar Foraminifera tersusun dari
CaO2 sehingga koloninya dalam waktu
jutaan tahun dapat membentuk batuan
kapur.
Protozoa merupakan sel tunggal, yang
dapat bergerak secara khas menggunakan
pseudopodia (kaki palsu), flagela atau
silia, namun ada yang tidak dapat
bergerak aktif.
43.
44. SIFAT
PROTOZOA
Umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa
protozoa dapat hidup pada lingkungan anaerobik.
Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang
mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk
menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan
atom hidrogen ke oksigen.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan
memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik.
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan
air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui
membran sel.
Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui
membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
45. SIFAT
PROTOZOA
Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel
untuk menangkap makanan kemudian dimasukkan ke
dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan).
Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan
untuk mencernakan makanan.
Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam
sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna
dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa
untuk memangsa bakteri.
Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di
permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat
digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia.