Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan pengetahuan dalam organisasi nirlaba. Terdapat empat sesi yang dibahas yaitu mengapa organisasi nirlaba harus mengelola pengetahuan, pemetaan arus dan aliran pengetahuan, konversi dan spiralisasi pengetahuan, serta muara dari dua arus pengetahuan organisasi nirlaba. Dokumen ini memberikan panduan bagi organisasi nirlaba untuk dapat mengelola pengetahuan secara
2. “ If money is your hope for
independence, you will
never have it. The only real
security that a man will
have in this world is a
reserve of knowledge,
experience, and ability.
Henry Ford
3. KERANGKA Pengelolaan Pengetahuan ONL
SESI SATU: Kenapa ONL H A R U S Mengelola
Pengetahuan?
SESI DUA: Pemetaan ARUS dan ALUR Pengetahuan
dalam ONL
SESI TIGA: KONVERSI dan SPIRALISASI Pengetahuan
demi Keberlanjutan ONL
SESI EMPAT:MUARA dari Dua Arus Pengetahuan ONL
MATERI LOKALATIH
5. KARAKTERISTIK KHUSUS
ORGANISASI NIRLABA
• Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau
manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.
• Tidak berorientasi pada laba/profit, memberikan
jasa/layanan tanpa bertujuan memupuk laba.
• Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada
organisasi bisnis (jika terdapat kepemilikan dalam
organisasi nirlaba hal tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya organisasi).
6. ANALISA KONTEKS KEKINIAN
ORGANISASI NIRLABA
• Perubahan apa yang terjadi pada ONL dalam 3 – 5
tahun terakhir?
• Kecenderungan/trend apa yang akan terjadi
dalam kurun waktu 3 – 5 tahun ke depan?
• Apa yang Anda bayangkan tentang ONL,
5 tahun yang akan datang?
• Identifikasi kata kunci untuk:
TANTANGAN – CHALLENGES
PELUANG – OPPORTUNITIES
TANTANGAN
7. “ If you want to know your
thought 5 years ago then
look at your reality now,
and if you want to know how
your reality is going to be 5
years from now then
look at your thought now!
Deepak Chopra
8. SWOT: MELIHAT KE LUAR,
MENENGOK KE DALAM
OPPORTUNITIES/
CHALLENGESSTRENGTH
WEAKNESS/
LIMITATIONS THREAT
9. SWOT: MELIHAT KE LUAR
(Opportunities/Challenges – Threat)
MELIHAT
KE LUAR
mengidentifikasi
ancaman dan
tantangan,
menemukan
peluang baru
OPPORTUNITIES/
CHALLENGES
THREAT
10. SWOT: MENENGOK KE DALAM
(Strength – Weakness/Limitations)
STRENGTH
WEAKNESS/
LIMITATIONS
MENENGOK KE
DALAM
mengenali
kekuatan,
menggeser garis
keterbatasan dan
melakukan
MOBILISASI
SUMBER DAYA
MOBILISASI
SUMBER DAYA
Organisasi Nirlaba?
11. SUMBER DAYA
ORGANISASI NIRLABA
Sumber daya mencakup sumber daya manusia
(keahlian, pengetahuan dan konsep/pemikiran) dan
barang seperti uang, material, informasi, atau bentuk
lainnya yang digunakan bagi mencapai tujuan
organisasi.
Sumber daya dapat berbentuk sumber daya
keuangan maupun non-keuangan yang mendukung
pemenuhan kebutuhan organisasi.
12. MOBILISASI SUMBER DAYA
ORGANISASI NIRLABA
Mobilisasi sumber daya berarti perluasan sumber-
sumber daya, dan peningkatan keterampilan,
pengetahuan dan kapasitas dalam pengelolaan sumber
daya yang dimiliki organisasi.
Mobilisasi sumber daya adalah upaya yang
memastikan tercukupinya sumber daya organisasi
dalam pengembangan, pelaksanaan dan keberlanjutan
pencapaian visi dan misi organisasi.
13. manusia/jasa barang
non finansial finansial
perluasan sumber daya
peningkatan ketrampilan
pengembangan
MISI ORGANISASI
VISI ORGANISASI
pengelolaan
sumber dayapeningkatan pengetahuan
peningkatan kapasitas
pelaksanaan keberlanjutan
kegiatan proyek program
PERAN
MOBILISASI
SUMBER
DAYA
DALAM
ORGANISASI
18. The future is unwritten, but
how we imagine it to be can
influence present attitudes and
behaviors, much in the same
way that our individual and
collective histories can define
who we are and how we act.
Richard Watson
“
19. TUJUAN DAN HASIL PENGELOLAAN
PENGETAHUAN ORGANISASI NIRLABA
TUJUAN
Pada dimensi OBYEK
Pada dimensi AGEN
Pada dimensi KONTEKS
Apa tujuan pengelolaan pengetahuan pada
organisasi Anda per masing-masing dimensi
pengelolaan?
HASIL YANG DIHARAPKAN
24. MODEL S E C I (Socialization-Externalization-
Combination-Internalization)
SOCIALIZATION
Creating tacit
knowledge through
share direct
experience
tacit
EXTERNALIZATION
Articulating tacit
knowledge through
dialog and reflection
tacit
tacit
explicit
COMBINATION
Systematizing
(collecting, reviewing,
editing, connecting)
explicit knowledge
and information
explicit
explicit
INTERNALIZATION
Learning and
acquiring new tacit
knowledge by
practice and
simulation
tacit
explicit
26. BEBERAPA PREMIS UMUM
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
ORGANISASI NIRLABA
• Pengetahuan akan memperkuat radar sensitivitas
organisasi, dalam menghadapi dinamika perubahan
yang begitu cepat,
• Pengetahuan akan memperkuat daya ungkit
sumber daya organisasi, sebagai bagian dari
strategi mobilisasi sumber daya organisasi,
• Pengetahuan akan membantu organisasi menjamin
pertumbuhan dan keberlanjutan pada 3 dimensi
kelolaan (obyek, agen dan konteks).
27. BEBERAPA PREMIS UMUM PENGELOLAAN
PENGETAHUAN ORGANISASI NIRLABA
• Pengetahuan adalah informasi yang telah di –
interprestasi, telah ditafsirkan, di maknai,
Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data, dan data adalah hasil
pengamatan fakta/kejadian tertentu.
• Pengetahuan dapat berupa pengetahuan tacit dan
pengetahuan explicit,
Pengetahuan tacit akan terbangun terlebih dahulu, namun memerlukan waktu
dalam proses pematangannya. Perubahan dari pengetahuan tacit menjadi
pengetahuan explicit dan kemudian menjadi pengetahuan tacit kembali
membutuhkan model intervensi khusus.
• Pengelolaan pengetahuan memiliki siklus yang
tersambung, dan kesinambungannya mensyaratkan
organisasi menjadi organisasi pembelajar.
28. LANTAS, SEPERTI APA BENTUK
PETA ARUS DAN ALUR
PENGETAHUAN DI DALAM
ORGANISASI NIRLABA?
29. ARUS PENGETAHUAN
DALAM ORGANISASI NIRLABA
Terdapat dua arus pengetahuan utama dalam
organisasi, sesuai dengan karakteristik organisasi
nirlaba:
• Arus pengalaman yang kemudian harus
dikelola selaras dengan budaya organisasi,
• Arus informasi yang bermula dari data dan
kemudian harus dikelola secara sistemik.
Kedua arus pengetahuan tersebut merupakan bagian yang
saling tidak terpisahkan karena memiliki titik awal yang sama
dan akan membentuk satu muara yang sama.
31. Knowledge, like air, is vital to life.
Like air, no one should be denied it.
Alan Moore, V for Vendetta
“
Knowledge is power. Power to do evil,
or power to do good. Power itself is
not evil. So knowledge itself is not
evil.
Veronica Roth, Allegiant
“
33. “ In a world of change,
the learners shall inherit
the earth, while the learned
shall find themselves
perfectly suited for a world
that no longer exists.
Eric Hoffer
34. Di dunia yang tak henti
berubah, para pembelajar
akan mewarisi bumi,
sementara yang berhenti
belajar akan berpuas diri,
merasa layak mendapat seisi
dunia—dunia yang sejatinya
sudah tiada: berubah!
Eric Hoffer
“
39. SPIRALISASI PENGETAHUAN
ARUS INFORMASI
ARUS PENGALAMAN
kejadian
kegiatan
fakta
ingatan
organisasi
proses
pengolahan
data
MUARA
PENGETAHUAN
pengetahuan
tacit per
individu pengetahuan
tacit I
(aksen)
KONVERSI PENGETAHUANplanning
visioning
PENDEKATAN BUDAYA ORGANISASI
PENDEKATAN SISTEMIK
40. SPIRALISASI PENGETAHUAN
DALAM ORGANISASI NIRLABA
Spiralisasi pengetahuan merupakan proses akumulasi
pengetahuan yang berkesinambungan, yang bekerja
pada 3 dimensi pengetahuan. Spiralisasi pengetahuan
dilakukan dengan pendekatan khusus per masing-
masing arus pengetahuan.
• Pendekatan budaya organisasi untuk
pengelolaan arus pengalaman,
• Pendekatan sistemik (sistem manajemen data
dan informasi) untuk pengelolaan arus informasi.
41. KONVERSI PENGETAHUAN
DALAM ORGANISASI NIRLABA
Konversi pengetahuan bekerja seperti layaknya
konversi energi. Penguasaan pengetahuan akan
memberikan kesempatan bagi organisasi
mengembangkan inovasi dan kreasi sesuai dengan
hasil pembacaan radar atas dinamika lingkungan
eksternal.
Tujuan utama konversi pengetahuan adalah untuk
menemukan ruang relevansi baru yang paling strategis
bagi organisasi. Keberlanjutan adalah soal penemuan
titik relevansi baru dalam tatanan yang akan selalu
berubah dan berkembang dinamis.
42. Learn! akan mencoba untuk memberikan ruang
bagi proses pembelajaran dan pertumbuhan
bersama masyarakat sipil di Indonesia.
Membangun kecakapan, menguatkan kapasitas,
adalah salah satu upaya vital kita sebagai
individu, kelompok maupun sebagai organisasi
untuk dapat tetap menjadi relevan dalam
merespon setiap perkembangan dinamika dan
pengaruh eksternal yang bergulir sungguh
cepat saat ini. Karena kita sadar bahwa hanya
perubahan-lah yang abadi di dunia ini.
Learn.or.id, Profil
“
43. BENTUK INOVASI HASIL DARI
KONVERSI PENGETAHUAN
SUMBER
DAYA
LING-
KUNGAN
VISI/MISI,
NILAI-NILAI
Inovasi
• Inovasi Strategi
• Inovasi Teknologi
• Inovasi Proses
• Inovasi Struktur
• Inovasi SDM
• Inovasi Budaya
44. MODEL KREASI HASIL DARI
KONVERSI PENGETAHUAN
LAMA BARU
LAMABARU
LAYANANJASA
PENERIMA MANFAAT
LAMA BARU
LAMABARU
LAYANANJASA
PENERIMA MANFAAT
45. BENTUK KREASI HASIL DARI
KONVERSI PENGETAHUAN
Penciptaan PRODUK
(Berikan nama, berikan
logo, tagline, dan tiupkan
roh kehidupan)
pengembangan
MISI ORGANISASI
VISI ORGANISASI
pelaksanaan
kegiatan proyek program
tools/perangkat
menu layanan
unit layanan
kerja kolaborasi
keberlanjutan
46. “ We can not solve problems by
using the same kind of thinking
we used when we created them,
The world as we have created it
is a process of our thinking. It
cannot be changed without
changing our thinking.
Albert Einstein
47. INOVASI DAN KREASI HASIL PENGELOLAAN
PENGETAHUAN ORGANISASI NIRLABA
BENTUK
INOVASI
KREASI
Apa inovasi dan kreasi hasil pengelolaan
pengetahuan organisasi yang terpikirkan
oleh Anda saat ini?
MODAL DASAR/PEMICU
52. TINGKAT PENGETAHUAN
PADA MUARA ARUS PENGETAHUAN
Identification
and Capture
Organize
and Storage
Sharing and
Collaborate
Application
and Use
Discover and
Create
ORGANI
ZATIONAL
MEMORY
STORE
RETRIEVE
DISTRI
BUTE
MODIFY
53. TINGKAT PENGETAHUAN
PADA MUARA ARUS PENGETAHUAN
Identification
and Capture
Organize
and Storage
Sharing and
Collaborate
Application
and Use
Discover and
Create
Lesson
Learned
Best
Practises
Experince
54. Through learning we re-create
ourselves. Through learning we
become able to do something we
never were able to do. Through
learning we re-perceive the world
and our relationship to it. Through
learning we extend our capacity to
create, to be part of the generative
process of life
Peter M. Senge
“
55. ORGANISASI NIRLABA SEBAGAI
ORGANISASI PEMBELAJAR
Untuk mengelola
muara arus
pengetahuan
organisasi dan
mengembangkannya
sebagai ingatan
kolektif organisasi,
organisasi nirlaba
harus menjadi
organisasi
pembelajar.
ORGANISASI
PEMBELAJAR
PONDASI BELAJAR
KETERAMPILAN
BELAJAR
KONDISIPEMUNGKIN
BELAJAR
KEBIASAAN
BELAJAR
56. ORGANISASI NIRLABA SEBAGAI
ORGANISASI PEMBELAJAR
PONDASI BELAJAR
Rasa saling percaya dan budaya
belajar dalam organisasi
KETERAMPILAN BELAJAR
• Keterampilan memecahkan masalah secara sistemik,
• Keterempilan melakukan pendekatan baru,
• Keterampilan belajar dari pengalaman,
• Keterampilan belajar dari kesuksesan pihak lain,
• Keterampilan mentransfer pengetahuan dengan cepat dan
efisien (dari explicit menjadi tacit).
57. ORGANISASI NIRLABA SEBAGAI
ORGANISASI PEMBELAJAR
PONDASI BELAJAR
Rasa saling percaya dan budaya
belajar dalam organisasi
KONDISI PEMUNGKIN BELAJAR
• Kepemimpinan yang mendukung,
• Struktur dan kebijakan organisasi,
• Sistem dan teknologi pengelolaan data dan informasi,
• Perangkat pengelolaan organisasi,
• Sarana dan praarana,
• Mekanisme penghargaan organisasi.
58. ELEMEN PEMBENTUK KONDISI PEMUNGKIN
ORGANISASI PEMBELAJAR
BUDAYA
ORGANISASI
SISTEM
TEKNOLOGI
KONDISI
PEMUNGKIN
59. ORGANISASI NIRLABA SEBAGAI
ORGANISASI PEMBELAJAR
PONDASI BELAJAR
Rasa saling percaya dan budaya
belajar dalam organisasi
KEBIASAAN BELAJAR
• Disiplin berpikir sistemik,
• Disiplin belajar diri,
• Disiplin belajar tim,
• Disiplin belajar organisasi dan jaringan.
60. LANGKAH AWAL MENUJU
ORGANISASI PEMBELAJAR
INTERVENSI A
Keterampilan Belajar
Kondisi Pemungkin
Kebiasaan Belajar
Bentuk intervensi awal apakah yang
mungkin dilakukan agar organisasi Anda
mampu menjadi organisasi pembelajar?
INTERVENSI B
61. SEBENTAR, APAKAH SAAT INI
KITA SUDAH BENAR-BENAR
MEMAHAMI TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN?
62. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
• Kita memahami kenapa ONL harus melakukan
pengelolaan pengetahuan (pertumbuhan dan
keberlanjutan organisasi: pengelolaan pengetahuan
akan menguatkan radar sensitivitas dan menguatkan
daya ungkit sumber daya),
• Kita memahami bahwa pengelolaan pengetahuan akan
menyasar 3 dimensi organisasi (obyek, agen dan
konteks),
• Kita memahami hirarki pengetahuan (dan kita
mengerti bahwa pengetahuan mencakup pengetahuan
explicit dan tacit),
63. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
• Kita juga memahami bahwa muara pengetahuan atau
ingatan organisasi terbangun dari 2 arus
pengetahuan, yang masing-masing membutuhkan
model pengelolaan khusus (arus pengalaman dikelola
menggunakan pendekatan budaya organisasi dan
arus informasi akan dikelola menggunakan
pendekatan sistemik).
• Kita memahami bahwa untuk membuat muara
pengetahuan atau ingatan organisasi mampu
memenuhi tujuan pengelolaan (pertumbuhan dan
keberlanjutan – radar dan daya ungkit) maka
dibutuhkan spiralisasi dan konversi pengetahuan,
64. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
• Kita juga memahami bagaimana bentuk spiralisasi
dan konversi tersebut (akumulasi yang
berkesinambungan, inovasi dan kreasi),
• Kita memahami dimensi pengelolaan pengetahuan di
dalam muara organisasi (siklus pengelolaan
pengetahuan, bentuk pengetahuan dan siklus
pengelolaan ingatan organisasi),
• Kita memahami bahwa pengelolaan pengetahuan
membutuhkan organisasi pembelajar, dan kita tahu
prasyaratnya (pondasi, keterampilan, kondisi
pemungkin dan habitat belajar),
65. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
• Kita juga memahami terdapat 3 elemen utama
pembentuk kondisi pemungkin pengelolaan
pengetahuan pada organisasi pembelajar (budaya
organisasi, sistem dan elemen baru yaitu: teknologi,
terutama TIK – teknologi informasi dan komunikasi).
• Nah, jika demikian, kapan, di mana dan bagaimana
pengetahuan organisasi LAHIR?
(data adalah hasil pengamatan fakta/kejadian tertentu,
informasi adalah hasil pengolahan data, dan
pengetahuan adalah informasi yang telah
diinterprestasi, telah ditafsirkan, di maknai).
66. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
DISINILAH LETAK
KUNCI PERMASALAHAN
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
ORGANISASI NIRLABA :
SEBERAPA JAUH ORGANISASI NIRLABA
MAMPU MELAHIRKAN PENGETAHUAN?
Baik bagi masing-masing individu, organisasi dan
jaringan, juga bagi komunitas, masyarakat luas
dan bangsa.
67. Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa
pun tingginya, dia tidak berpribadi.
Sehebat-hebatnya mesin, dibikin
oleh sehebat-hebat manusia, dia pun
tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-
sederhana cerita yang ditulis, dia
mewakili pribadi individu atau
malahan bisa juga bangsanya. Kan,
begitu, Tuan Jenderal?
Pramoedya Ananta Toer, Jejak Langkah
“
68. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
ORGANISASI NIRLABA SESUNGGUHNYA
BERMAKNA GANDA :
Bagaimana kita mampu melahirkan, memproduksi
pengetahuan dan bagaimana kemudian kita
mampu mengelola pengetahuan tersebut untuk
mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi,
serta lebih jauh lagi bagaimana pengelolaannya
akan mampu melahirkan pengetahuan-
pengetahuan baru secara berkesinambungan.
71. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
Knowledge is information in contexts, with
understanding and meaning.
Pengetahuan adalah informasi yang telah
diinterprestasi, telah ditafsirkan, di maknai.
PENGETAHUAN ADALAH
IKATAN MAKNA
73. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
Bagaimana mengelola pengetahuan adalah soal
bagaimana mengikat makna!
TANGKAP!
IKAT!
MAKNAI!
NAMAI!
DISTRIBUSI!
TIKAM
MATI !
74. CATATAN PEMAHAMAN TENTANG
PENGELOLAAN PENGETAHUAN
Muara pengetahuan harus menjadi tempat
terjadinya pemuaraan makna, ingatan kolektif
organisasi adalah hasil pemaknaan kolektif.
Pemaknaan pada muara pengetahuan akan
menghasilkan ARUS BALIK yang akan memandu
pengelolaan arus pengalaman dan arus informasi.
ARUS BALIK akan menjadi dasar pengembangan
pendekatan budaya organisasi dan pendekatan
sistemik bagi pengolahan data dan informasi.
76. PERTUMBUHAN
KEBERLANJUTAN
PENGUAT DAYA
UNGKIT SUMBER
DAYA ORGANISASI
PENGUAT RADAR
SENSITIVITAS
ORGANISASI
ARUS
PENGALAMAN
ARUS
INFORMASI
MUARA
PENGETAHUAN
INGATAN
ORGANISASI
KONVERSI
PENGETAHUAN
SPIRALISASI
PENGETAHUAN
ARUS BALIK
ARUS BALIK
77. Biarlah hati ini patah karena sarat
dengan beban, dan biarlah dia meledak
karena ketegangan. Pada akhirnya
perbuatan manusia menentukan, yang
mengawali dan mengakhiri. Bagiku,
kata-kata hiburan hanya sekedar
membasuh kaki. Memang
menyegarkan. Tapi tiada arti.
Barangkali pada titik inilah kita
berpisah.
Pramoedya Ananta Toer, Arus Balik
“