1. KTSP merupakan kurikulum terbaru di Indonesia yang mengacu pada pencapaian kompetensi dan menyempurnakan KBK.
2. Dokumen ini menjelaskan pengertian, karakteristik, tujuan, dasar penyusunan, dan komponen KTSP.
1. A. Pendahuluan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikuklum
terbarudi indonesia yang disarankan untuk dijadikan rujukan oleh para pengembang
kurikulum ditingkat satuan pendidikan. KTSP merupakan kurikulum berorientasi
pada pencapaian kompetensi, oleh sebab itu kurikulum ini merupakan penyempurna
dari kurikulum berbasis kompetensi atau yang kita kenal dengan KBK. Ini dapat
dilihat dari unsur yang melekat pada KTSP itu sendiri, yakni adanya
standarkompetensi dan kompetensi dasar serta adanya prinsip yang sama dalam
pengelolaan kurikulum yakni yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Sekolah
(KBS). Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat kita lihat dari standar Isi(SI),
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),yang diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang selanjutnya SI dan SKL itu harus dijadikan
salah satu rujukan dalam salah satu kurikulum disetiap satuan pendidikan. Sedangkan
KBS merupakan salah satu prinsip pengembangan yang dirancang untuk
memberdayakan daerah dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengelola serta menilai hasil proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan serta daerah mana itu berada.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, lahir dari semangat otonomi bdaerah,
dimana urusan pendidikan tidak semuanya t5anggung jawab pusat, akan tetapi
sebagian menjadi tanggung jawab daerah, oleh sebab itu dilihat dari pola atu model
pengembanganya KTSP marupakan salah satu model kurikulum yang bersifat
desentralistik.
Pada bagian ini akan diuraikan tentang pengertian tujuan atau landasan
pengembangan, prinsip-prinsip pengembangan dan komponen KTSP.
B. Pembahasan
1. Pengertian dan Karakteristik KTSP
Dalam standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulim operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP
dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memerhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
2. Manakala kita analisis konsep diatas, maka ada beberapa hal yang
berhubungan dengan makna kurikulum operasional. Pertama, sebagai kurikulum
yang bersifat operasional, maka dalam pengembanganya, KTSP tidak akan lepas
dari ketetapan-ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional. Artinya,
walaupun daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum akan
tetapi kewenangan itu hanya sebatas pada pengembangan operasionalnya saja,
sedangkan yang menjadi rujukan pengembanganya itu sendiri itu ditentukan oleh
pemerintah, mis lnya jenis mata pelajaran dan jumlah jam pelajaranya saja, isi dari
setiap mata pelajaran itu sendiri, serta kompetensi yang harus dicapai oleh setiap
mata pelajaran itu. Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat 1, yang menjelaskan bahwa
pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk
mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional. Kedua sebagi kun jenis kurikulum
operasional, para pengembang KTSP, diruntut dan harus memerhatikan ciri khas
kedaerahan, sesuai dengan bunyi undang-undang No. 20 Tahun 2003 ayat 2, yakni
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diservikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik. Ketiga, sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum
didaerah memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-
unit pelajaran, misalnya dalam mengembangkan dtrategi dan metode
pembelajaran, dalam menentukan media pembelajaran dalam menentukan
evaluasi yang dilakukan termasuk dalam menentukan berapa kali pertemuan dan
kapan materi suatu topik harus dipelajari siswa agar kompetensi dasar yang telah
ditentukan dapat tercapai.
2. Karakteristik KTSP
Dimuka telah dijelaskan bahwa pengertian kurikulum dapat dilihat dari
beberapa sudut pandang, yakni kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh siswa dalam kurun waktu tertentu, kurikulum sebagai seluruh
aktivitas siswa untuk memperoleh pengalaman, serta kurikulum sebagai
perancanaan program pembelajaran. Demikian juga dilihat dari desainya,
kurikulum terdiri atas 4 desain, yakni desain kurikulum ilmu atau yang dikenal
dengan kurikulum subjek akademis, kurikulum pengembangan individu yang
sering kita kenal dengan kurikulum humanistik, kurikulum berorientasi kepada
3. kehidupan masyarakat atau yangg kita kenal dengan rekonstruknsi sosial serta
kurikulum teknologis.
Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum diatas,maka KTSP
memiliki semua unsur tersebut yang sekaligus merupakan karakteristik KTSP itu
sendiri, yakni :
a) Dilihat dari desainya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin
ilmu. Hal ini dapat dilihat dari pertama, struktur program KTSP yang memuat
sejumlahmata pelajaran yang harus ditempuh sesuai selain dengan nama-nama
disiplin ilmu juga ditentukan jumlah jam pelajaran secara ketat. Kedua,
kriteria keberhasilan KTSP lebih banyak diukur dari kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran.
b) KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu. Hal
ini dapat dilihat dari prinsip-prinsip pembelajaran KTSP yang menekankan
pada aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran
melalui berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran yang disarankan
misalnya melalui CTL, inkuiri, pembelajaran forfolio.
c) KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah. Hal ini tampak
pada salah satu prinsip KTSP, yakni berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentinagan peserta didik dan lingkunganya.
d) KTSP merupakan kurikulum teknologis. Hal ini dapat dilihat dari adanya
standar kompetensi, kompetensi dasar yang kemudin dijabarkan pada
indikator hasil belajar, yakni sejumlah perilaku yang terukur sebagai bahan
penelitian.
3. Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkan KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan. Dengan demikian, melalui KTSP diharapkan dapat
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara parrtisipatif
dalam pengembangan kurikulum. Sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan
secara nasional hanya berperan sebagai pelaksana kurikulum itu sendiri. Guru-
guru tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kurikulum baik dalm
4. tataran ideal maupun dalam tataran operasional, seelain malaksanakan kurikulum
yang sudah jadi.
Secara khusus tujuan diterapkanya KTSP adalah untuk.
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan
sumberdaya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
Pada kurikulum-kurikulum sebelumnya, disekolah hanya berfungsi
melaksanakan kurikulum yang btelah tersusun secara terpusat.
c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sekolah dengan KTSP nya tidak
lagi hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum yang telah diatur pusat,
akan tetapi juga sebagai pengambil kepuyusan tentang pengembangan dan
implemntasi kurikulum.
4. Dasar Penyusunan KTSP
Pengembangan KTSP didasarkan pada dua landasan pokok yakni landasan
empiris dn landasan formal. Yang menjadi landasan empirik dintaranya adalah
pertama, adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat dari
sudut proses maupun hasil belajar. Dari sudut proses misalnya pendidikan kita
kurang mampu mengembangkan peserta pendidik secara utuh. Proses pendidikan
cenderung berorientasi hanya pada pengembangan kognitif atu pengembangan
intelektual, sedangkan pengembangan sikap dan psikomotor cenderung
terabaikan. Melalui KTSP sebagai kurikulum yang berorientasi pada pencapaian
kompetensi mendorong proses pendidikan tidak hanya fokus pada pengembangan
intelektual saja, akan tetapi juga pembentukan sikap dan keterampilan secara
seimbang yang dapat direfleksikan dalam kehidupan nyata. Kedua, indonesia
adalah negara yang sangat luas yang memiliki keragaman sosial budaya dengan
potensidan kebutuhan yang berbeda. Akibatnya lulusan pendidikan tidak sesuai
dengan harapan dan kebutuhan daerah dimana siswa tinggal. KTSP sebagai
kurikulum yang cenderung bersifat desentralistik memiliki prinsip yang
berorientasi pada kebutuhan dan potensi daerah. Ketiga, selama ini peran sekolah
5. dan masyarakat dalam pengembangan bersifat pasif. Sekolah hanya berfungsi
untuk melaksanakan kurikulum yang disusun oleh pusat, yang kemudian berimbas
pada kurangya peran dan tanggung jawab masyarakat dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan program sekolah, KTSP sebagai bentuk kurikulum
desentrialistik menuntut peran aktif masyarakat, sehingga berbagai keputusan
sekolah tentang pengembangan kurikulum beserta pengimplementasianya menjadi
tanggung jawabmasyarakat.
Yang menjadi landasan formal, KTSP disusun dalam rangka memenuhi
amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta
Didik, dan Lingkunganya
KTSP memiliki prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
b. Beragam dan Terpadu
Pengembangan kurikulum memerhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial, ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi subgtansi komponen
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan berkesinambungan yan g bermakna.
c. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
6. d. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkanpemangku
kepentingan untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh bkarena itu, pengembangan ketrampilan pribadi,
keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional meruupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, kebudayaan,dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan formal, non formal,
dan informal denagn memerhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhya.
g. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan daerah dan kepentingan nasional harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6. Komponen KTSP
Sebagai sebuah pedoman KTSP terdiri atas 4 komponen, yakni : tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur program dan muatan KTSP,
kalender pendidikan, silabus dan rencana pembelajaran.
a. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dirumuskan mengacu pada tujuan umum pendidikan. Dalam peraturan
perintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan Pasal 26
dikemukakan :
7. 1) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2) Tujuan pendidikan menegah badalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta untuk hidup kandiri, dan
mengikutti pendidikan lebih lanjut.
3) Tujuan pendidikan menegah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruanya.
b. Struktur Program dan Muatan Kurikulum
Struktur dann muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan
menegah yang tertuang dalam SI meliputi 5 kelompok mata pelajaran sebagai
berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
c. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah,karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagai mana
tercantum dalam standar Isi.
d. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Silabus merupakan penjabaran standar kiompetensi dan kompetensi dasar
kedalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus yang telah disusun oleh guru
bisa mengembangkanya menjadi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang akann diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi
siswanya.
8. 7. Proses Penyusun KTSP
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun KTSP yaitu:
a. Analisis Konteks
1) Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kemampuan kelulusan
sebagai sumber dan acuan penyusunan KTSP.
2) Menganalisis kondisi yang ada dari satuan pendidikan yang
meliputu peserta didik, pendidik dan tenag pendidikan,sarana dan
prasarana, biaya dan program-program.
3) Menganalisis peluang dan tantangan tyang ada dimasyarakat dan
lingkungan sekitar.
b. Mekanisme Penyusunan
1) Tim Penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMK, terdiri atas guru,
konselor, dan kepal sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
2) Kegiatan
Penyusun KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah kegiatan ini dapat berbentuk rapat
kerja/lokakarya sekolah yang diselenggarakan sebelum tahun
ajaran baru.
3) Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK, dinyatakan
berlaku oleh kepala sekolah setalah mendapat pertimbangan dari
komite sekolah.
9. C. Penutup
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulim operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan
KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memerhatikan dan berdasarkan
standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). KTSP memiliki semua unsur tersebut yang sekaligus
merupakan karakteristik KTSP itu sendiri, seperti yang telah dijabarkan pada
pembahasan diatas.
Secara umum tujuan diterapkan KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan. Demikianlah penjelasan tentang KTSP untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada refrensi lain.
10. DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, wina (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Penada Media Group
Zaini, ahmad (2009). Pengembangan Kurikulum. Teras
Majid, abdul (2005). Pengembangan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. PT Remaja Rosdakarya
Idi, abdullah (1999). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Gaya Media Pratama