SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
2015
RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG
12315595
PTIK FATEK UNIMA
1/15/2015
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negative
dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum
merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai sarana,
kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang diperlukan seperti
sumber-sumber belajar dan mengajar yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi
yang sesuai, serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak
terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada
zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan
zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan, pelaksanaan, dan
evaluasinya.
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula
bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum
biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan
struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu
saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan
kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum.
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami
perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan tak
ketinggalan juga kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013. Sebelum pelaksanaan penerapan
kurikulum 2013 ini, pemerintah melakukan uji public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di
mata public.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian kurikulum?
Apa pengertian kurikulum 2013?
Apa karakteristik Kurikulum 2013?
Apa saja metode pembelajaran dalam kurikulum 2013?
Apa kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013?
C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas MK. Pengkajian
Kurikulum SMK dan untuk mendeskripsikan seperti apa pengembangan kurikulum baru 2013.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya
pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah
kurikulum 2013.
Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentang kurikulum
2013 bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan
curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh
oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut
digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang
sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di
lembaga pendidikan.Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di
luar sekolah.
Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang
dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah
ditentukan.
Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua
pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang
mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran,
pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus
ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
2. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif,
menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih
baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran
dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih
baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses
dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang
lebih baik.
3. Karakteristik Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
a) Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI)
satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata
pelajaran.
b) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
4
c) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK.
d) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah diutamakan pada
ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara sikap dan
kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
e) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
f) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
g) Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD). Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
h) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran
dan kelas tersebut.
4. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan
pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal maupun nonverbal.
Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu sehingga diharapkan
siswa dapat menyerap materi secara optimal.
Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik. Bertujuan
memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru mengajukan
pertanyaan dan anak didik menjawab.
Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek diluar kelas atau
di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang berkaitan
dengan bahan pembelajaran.
Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan
memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan sosial.
Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik
memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan
penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.
Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk
memecahkan masalah secara kelompok.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
5
Metode pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi merupakan
metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah
diberikan guru.
Metode eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.
Metode proyek
Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.
Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan
tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor yang
menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran antara lain:
1. Tujuan pembelajaran
2. Tingkat kematangan anak didik
3. Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran
5. Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013.
Kelebihan Kurikulum 2013
Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga
penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan
karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak
di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-
pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus
menerus.
Kelemahan Kurikulum 2013
Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum
2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang
pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
6. Yang Berhak Untuk Mengubah Dan Menyusun Kurikulum
Selama ini kurikulum disusun oleh pakar-pakar pendidikan yang berada di tingkat pusat. Dari
kurikulum tersebut kemudian diterapkan di seluruh jenjang pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Sekarang ini kurikulum yang berlaku adalah kurikulum KTSP yang disusun disetiap tingkat satuan
pendidikan. Jadi yang berhak mengubah dan menyusun kurikulum adalah guru dan kepala sekolah
yang merupakan actor yang mengerti bagaimana kondisi real peserta didiknya. Kurikulum diubah
sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya sehingga dapat meningkatkan potensi, kemampuan,
bakat, minat peserta didik serta dapat melestarikan kebudayaan dan nilai-nilai moral serta budaya
yang ada di masyarakat. Dalam penyusuan kurikulum ini melibatkan berbagai pihak selain guru yaitu
kepala sekolah, komite sekolah dan masyarakat sehingga kurikulum benar-benar dapat menjadi
jembatan bagi tercapainya tujuan sekolah yang telah dirumuskan.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
6
 Pengkajian Kurikulum SMK
Perlu segera ditetapkan kajian untuk mempercepat atau memberikan masukan keluarnya 8
komponen standar nasional pendidikan dan terutama SI produktif sesuai SKKNI, serta studi
tentang kualifikasi dan kompetensi pimpinan sekolah agar siap dan membangun inovasi dan
kreatifitasnya dengan kebijakan ini. Perlu kajian lebih mendalam tentang kompetensi inti subjek
normatif dan adaptif yang lebih sederhana agar mendukung kompetensi produktif Perlunya kajian
efektifitas sosialisasi/workshop KTSP agar mudah dipahami dan diimplementasikan guru melalui
kerja sama bermutu dengan berbagai pihak. Perlunya kajian efektifitas untuk mengelola kelas besar
ataupun melalui program ekstensifikasi melalui penambahan sekolah Perlu kajian sisten penilaian
yang lebih sesuai untuk SMK melalui penerapan pendidikan berbasis kompetensi (bukan kenaikan
kelas) dan integrasi ranah kognitif, afektif dan psikomotor dalam satu kesatuan kompetensi Perlu
kajian kebijakan penerapan rapor yang memungkinkan rapor dikembangkan oleh sekolah sendiri
sesuai kebutuhan daerah Perlu kajian penerapan prakerin yang lebih efektif melalui need asesmen
dengan DUDI, mekanisme penjurusan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat siswa Perlu kajian
mekanisme dan strategi pengembangan kurikulum keahlian produktif yang selalu menyesuaikan
dengan perkembangan iptek dan kebutuhan DUDI, serta penerapan SMK 4 tahun yang lebih efisien,
efektif dan sesuai kebutuhan DUDI.
A. MELAKUKAN ANALISIS KURIKULUM
Secara fisik, kurikulum dituangkan dalam suatu dokumen yang pada intinya menggambarkan
cakupan bahan ajar yang harus diajarkan dalam tingkatan kelas dan kurun waktu tertentu. Kurikulum
dalam bentuk dokumen semacam ini merupakan kurikulum ideal atau kurikulum yang diharapkan
(ideal or expected curriculum). Di dalam praktek seorang guru dituntut untuk mengartikulasikan
kurikulum ke dalam ragam dan rentang pengalaman belajar peserta didik. Artikulasi dan
implementasi kurikulum yang ideal tadi akan sangat bersifat kontekstual dan bergantung kepada
kondisi objektif guru maupun peserta didik. Oleh karena itu, sangat mungkin apa yang dilaksanakan
dalam praktek tidak sepenuhnya mewujudkan hal-hal ideal yang terkandung dalam kurikulum
tersebut. Dengan kata lain kurikulum yang terlaksana (implemented curriculum) tidak selalu identik
dengan kurikulum ideal. Persoalan yang muncul ialah bagaimana agar kurikulum yang terlaksana tadi
tidak menyimpang dan kurikulum yang ideal. Dalam hal inilah seorang guru peran melakukan analisis
kurikulum yang dimaksudkan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang lebih bermakna
sesuai dengan perkembangan peserta didik. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan analisis kurikulun yaitu sebagai berikut : Total waktu yang Anda miliki untuk menangani
topik-topik utama yang harus diajarkan, Asumsi-asumsi yang Anda gunakan tentang pengetahuan
dan keterampilan awal peserta didik untuk menilai mempelajari topik-topik baru, Tujuan umum
belajar yang dirumuskan untuk siswa, Waktu serta pengetahuan dan keterampilan awal akan
dibahas sendiri sedangkan tujuan akan dibahas pada bagian tujuan pembelajaran, Keseluruhan
waktu yang harus Anda rancang untuk pengajaran mencakup waktu untuk mengajarkan seluruh isi
pelajaran dan waktu yang diharapkan dimiliki siswa untuk mengajarkan pekerjaan di luar kelas. Anda
tidak akan pernah memiliki cukup waktu untuk melakukan segalanya yang ingin Anda lakukan di
dalam suatu pelajaran. Oleh karena itu, Anda harus sadar betul akan kejelasan total waktu yang
perlu dimilik dan direncanakan. Rancangan waktu dapat dirumuskan ke dalam waktu tatap muka
dengan kelas, dan kegiatan luar kelas. Banyak ragam kegiatan yang bisa dirancang untuk kegiatan di
luar kelas yang .pada intinya mengmbangkan tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas yang harus
dikerjakan, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah akan
menjadi alat pembelajaran yang amat penting jika dirancang secara tepat.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
7
Pemahaman Anda tentang keseluruhan isi pelajaran yang harus dipelajari siswa dan
total waktu yang tersedia untuk pembelajaran, menghendaki perjanjian atau pemahaman kurikulum
yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan siswa pada proses belajar sebelumnya.
Pengetahuan dan keterampilan awal
Suatu kurikulum atau lingkup pelajaran dirancang dan disusun atas suatu asumsi tak tertulis
tentang pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut pengetahuan siswa sebelumnya. Dalam
konteks pembelajaran asumsi tak tertulis tadi perlu diklasifikasi dan dieksplisitkan sehingga menjadi
titik tolak memulai pembelajaran. Benyamin Bloom (1976) mengembangkan suatu teori yang
menjelaskan mengapa unjuk kerja siswa berbeda atas tugas-tugas pembelajaran (learning tasks)
yang diperhadapkan kepadanya. Teori ini mengatakan sebagai berikut;
a) Sampai dengan 50% keragaman prestasi siswa diteutukan oleh kepemilikan keterampilan
kognitif awal yang diperlukan untuk memenuhi pembelajaran. Jika suatu tugas pembelajaran
melibatkan kemampuan membaca, materi bacaan apa yang tepat untuk siswa itu? Jika tugas
pembelajaran itu berkaitan dengan mengajar siswa tentang perkalian dua digit, dapatkah siswa
mengalikan dua digit itu dengan satu digit?
b) Sampai dengan 25% keragaman prestasi ditentukan oleh karakteristik afektif awal.
Karakteristik ini berkaitan dengan kemauan dan motivasi siswa untuk belajar.
c) Sampai dengan 25% keragaman prestasi siswa ditentukan oleh balikan yang efekif dan
tepat waktu dan guru dan/atau bahan pembelajaran. Teori ini tentu berlaku secara kelompok dan
tidak secara individual, dan kita tidak bisa mcnbuat penyederhanan atas proses pembelajaran yang
dialami oleh setiap siswa. Proses secara individual akan lebih kompleks, karena perilaku manusia
mempunyai ragam penyebab dan adalah hal yang berbahaya jika kita melakukan bcrbahaya jika kita
melakukan penyederhanaan dalam menjelaskan perilaku siswa.
Bagi seorang guru di sekolah, pemahaman pengetahuan dan kcterampilan awal siswa dapat
dilakukan dengan cam menganalisis kurikulum sebelunmya, atau diskusi dengan guru yang pernah
rnengajar pada tingkat sebelumnya. Pemahaman tersebut dapat anda padukan dengan pemahaman
anda tentang isi pelajaran yang harus dipelajari.
B. PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER
PENGERTIAN PENGEMBANGAN, PROGRAM, DAN PEMBELAJARAN
1.1 Pengertian Pengembangan
Pengembangan adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu alat atau cara merevisi
sesuatu yang telah ada menjadi baik. Selama kegiatan itu dilaksanakan dengan maksud mengadakan
penyempurnaan yang akhirnya alat atau cara tersebut dipandang cukup bagus untuk digunakan
seterusnya maka berakhirlah kegiatan pengembangan.
1.2 Pengertian Program
Program diasumsikan sebagai rancangan kegiatan selama satu periode atau satu tahun.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai asas-asas serta usaha-
usaha yang akan dijalankan.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
8
1.3 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut
banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri
individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.
Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran
mencakup tiga hal : pre tes, proses, dan post tes.
1.4 Pengembangan Program Pembelajaran
1.4.1 Program Tahunan
Program Tahunan adalah rancangan kegiatan dalam satu tahun pelajaran. Program tahunan
merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru
sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedomman bagi pengemmbangan program-program
berikutnya, yakni program semester, program mingguan, dan program harian atau program
pembelajaran setiap pokok bahasan, yang dalam KBK dikenal modul.
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain:
a) Daftar kompetensi standar (standar competency) sebagai konsensus nasional, (GBPP) setiap mata
pelajaran yang akan dikembangkan.
b) Skope dan Sekuensi setiap kompetensi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi
pembelajaran. Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub
pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan ligis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan.
Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran, dan
bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG) untuk setiap mata pelajaran.
c) Kalender Pendidikan. Penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu
pada efisiensi, efektifitas dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pendidikan dapat kita lihat
beberapa jam waktu efektif yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, termasuk waktu
libur, dan lain-lain. Perlu memperhatikan kalender pendidikan.
1.4.2 Program Semester
Program semester adalah rancangan kegiatan selama satu semester atau setengah tahun.
Program semester berisikan garis-garis besar mengnai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai
dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Pada
umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan,
waktu yang direcanakan, dan keterangan-keterangan.
1.4.3 Program Modul (Pokok Bahasan)
Program modul atau pokok bahasan pada umumnya dikembangkan dari setiap kompetensi
dan pokok bahasan yang akan disampaikan. Program ini merupakan penjabaran dari program
semester. Pada umumnya modul berisikan tentang lembar kegiatan peserta didik, lembar kerja,
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
9
lembar soal, lembar jawaban, dan kunci jawaban. Dengan demikian, peserta didik bisa belajar
mandiri, tidak harus didampingi oleh guru, kegiatan guru cukup menyiapkan modul, dan membantu
peserta yang menghadapi kesulitan belajar.
1.4.4 Program Mingguan dan Harian
Program Mingguan dan harian adalah rancangan kegiatan selama satu minggu atau satu
hari. Untuk membantu kemajuan belajar peserta didik, di samping modul perlu dikembangkan
program mingguan dan harian. Program ini merupakan penjabaran dari program semester dan
program modul. Melalui program ini dapat diketahui tujuan-tujuan yang telah dicapai dan yang perlu
diulang, bagi setiap peserta didik. Melalui program ini juga diidentifikasi kemajuan belajar setiap
peserta didik, modul yang dikerjakan, dan peserta didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-
rata kelas. Bagi peserta didik yang cepat bisa diberikan pengayaan, sedangkan bagi yang lambat
dilakukan pengulangan modul untuk mencapai tujuan yang belum dicapai dengan menggunakan
waktu cadangan.
1.4.5 Program Pengayaan dan Remedial
Program remedial pengayaan adalah rancangan kegiatan dalam rangka memberikan
tambahan materi kepada siswa yang kemampuannya sudah mencapai Standar Kelulusan Minimal.
Sedangkan program remedial adalah rancangan kegiatan yang dilakukan dalam rangka perbaikkan
nilai bagi siswa yang belum mencapai Standar Kelulusan Minimal.
Program ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, dan terhadap tugas-tugas modul, hasil test, dan
ulangan dapat diperoleh tingkat kemampuan belajar setiap peserta didik. Hasil analisis ini dipadukan
dengan catatan-catatan yang ada pada program mingguan dan harian, untuk digunakan sebagai
bahan tindak lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program ini juga
mengidentifikasikan modul yang perlu diulang, peserta didik yang wajib mengikuti remedial, dan
yang mengikuti program pengayaan.
1.4.6 Program Bimbingan dan Konseling Pendidikan
Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang
menyangkut pribadi, sosial, belajar, dan karir. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran yang
memenuhi kriteria pelayanan bimbingan dan karier diperkenankan memfungsikan diri sebagai guru
pembimbing. Oleh karena itu, guru mata pelajaran senantiasa berdiskudi dan berkordinasi dengan
guru bimbingan dan konseling secara rutin dan berkesinambungan.
C. PERENCANAAN PROGRAM BELAJAR
Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, yang harus direncanakan oleh guru
berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Perencanaan program belajar mencakup kegiatan
merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi / materi pelajaran yang harus dipelajari,
merumuskan kegiatan belajar dan merumuskan sumber belajar / media pembelajaran yang akan
digunakan serta merumuskan evaluasi belajar. Fungsi perencanaan program belajar adalah sebagai
pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman siswa dalam kegiatan belajar yang disusun
secara sistematis dan sistemik. Perencanaan program belajar harus berdasarkan pada pendekatan
sistem yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan evaluasi.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
10
oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar
kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan
berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi
siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas
(PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator
hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK
sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus
dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
Prinsip perencanaan pengajaran yang harus diperhatikan adalah:
a)Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
b)Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
c)Perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia
d)Perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar – mengajar yang sistematis
e)Perencanaan pengajaran bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar
observasi.
f)Perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel
2.1 Prosedur Pengembangan Program Pembelajaran :
Program pengajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu belajar tertentu. Program
pengajaran yang menjadi tugas guru yaitu menyusun program pengajaran tahunan, program
pengajaran semester dan program mingguan atau harian, yang disebut program persiapan
mengajar.
Program pengajaran di sekolah harus dilakukan secara beruntut, sehingga harus dibuat pembagian
jam mata pelajaran dalam artian setiap tatap muka pertama dan selanjutnya harus ada
kesinambungan yang terkait.
D.PROGRAM PEMBELAJARAN
3.1 Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai
tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.Penentuan alokasi
waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta
keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedomkan bagi
pengembangan program-program berikutnya.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
11
3.2 Program Semester
Program semester adalah program pengajaran yang harus dicapai selama satu semester,
selama periode ini diharapkan para siswa menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai
satu kesatuan utuh. Program semester dijabarkan dari Garis – Garis Besar Program Pengajaran pada
masing-masing bidang studi / mata pelajaran, di dalamnya terdiri atas: pokok bahasan / sub-pokok
bahasan, alokasi waktu, dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasan / sub-pokok bahasan tersebut
disajikan.
3.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah perkiraan atau proyeksi mengenai
tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembvelajaran. RPP disusun
untuk satu kompetensi dasar.
3.5 Pembagian Mata Pelajaran
Menyusun jadual pelajaran adalah salah satu kegiatan dalam manajemen kurikulum di
sekolah pada proses pengorganisasian (organizing). Pekerjaan tersebut umumnya dilakukan oleh
petugas khusus penyusun jadual (di Sekolah Dasar), Seksi Kurikulum (di SMP), atau wakil kepala
sekolah bidang kurikulum (di SMA/SMK/MA). Jadual pelajaran berfungsi sebagai pedoman mengajar
bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa.Di dalam jadual pelajaran menjabarkan seluruh program
pengajaran di sekolah, karena dengan melihat jadual pelajaran akan diketahui:
a) mata pelajaran apa yang akan diajarkan,
b) kapan pelajaran itu diajarkan,
c) di mana (ruang) pelajaran diajarkan, dan
d) siapa (guru) yang mengajar pada suatu kelas tertentu selama satu minggu.
Jadual pelajaran dibedakan menjadi dua macam yaitu jadual pelajaran umum dan jadual
pelajaran khusus. Jadual pelajaran umum memuat pengaturan pemberian mata pelajaran pada
seluruh kelas dan menunjukkan pembagian waktu mengajar bagi seluruh guru di sekolah
itu.Sedangkan jadual pelajaran khusus adalah kegiatan pemberian mata pelajaran yang hanya
berlaku bagi suatu kelas tertentu/sekelompok siswa tertentu pada hari-hari tertentu. Mengingat
menyusun jadual pelajaran harus dibutuhkan ketelitian,ketelatenan, serta dihasilkan jadual yang
memperlancar proses pembelajaran untuk mempercepat ketercapaian tujuan pembelajaran, maka
harus diperlukan beberapa tips and trick tertentu. Tips and trick penyusunan jadual pelajaran adalah
penyusun jadual pelajaran harus:
a) memperhatikan persyaratan tertentu dalam penyusunan jadual pelajaran,
b) memahami langkah-langkah penyusunan jadual, serta
c) memilih alat bantu atau perangkat lunak/software yang tepat.
4.1 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan jadual pelajaran:
Tips and trick pertama dalam penyusunan jadual pelajaran adalah memperhatikan persyaratan
tertentu dalam penyusunan jadual pelajaran. Menurut Ahmadi (1978:73-74) penyusunan jadual
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
12
pelajaran harus memperhatikan enam hal, yaitu: adanya selingan antara mata pelajaran satu dengan
lainnya agar tidak menjemukan (untuk memenuhi persyaratan ini dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu pemberian jeda waktu tiap ganti pelajaran atau pindah ruang setiap ganti pelajaran (moving
class). pelajaran jangan terlalu lama (kelas I dan II SD 30 menit/jam pelajaran, kelas III-IV SD 40
menit/jam pelajaran, dan sekolah lanjutan 45 menit/jam pelajaran) masing-masing pelajaran
dicarikan waktu yang tepat (mata pelajaran yang membutuhkan daya pikir dan tenaga seperti MIPA
dan penjasorkes dijadualkan pada jam permulaan) harus disediakan waktu istirahat agar siswa tidak
telalu lelah, jangan sampai kegiatan di suatu kelas mengganggu kegiatan kelas sebelahnya, dan
untuk kelas-kelas yang siswanya sedikit dapat digabung untuk melakukan kegiatan yang sama.
4.2 Langkah-Langkah Penyusunan Jadual Pelajaran:
Tips and trick kedua dalam penyusunan jadual pelajaran adalah memahami langkah-langkah
penyusunan jadual pelajaran. Kegiatan penyusunan jadual pelajaran akan terasa mudah dan cepat
apabila mengikuti langkah-langkah sistematik penyusunan jadual pelajaran. Langkah-langkah
penyusunan jadual pelajaran dalam manajemen kurikulum adalah sebagai berikut: penyusunan
struktur program kurikulum masing-masing mata pelajaran ( jenis mata pelajaran yang diajarkan dan
jumlah jam perminggu masing-masing mapel tiap jenjang kelas), penyusunan pembagian tugas jam
mengajar guru (berisi nama guru, jenis mata pelajaran yang diajarkan, jumlah jam masing-masing
mapel, dan kelas yang diajar) penentuan hari-hari atau jam-jam kosong masing-masing mata
pelajaran dan guru (misalnya; pelajaran Penjasorkes hanya jam ke 1 s.d 4, hari untuk kegiatan
MGMP, pembinaan, dan kegiatan sekolah lainnya),Penentuan jumlah jam pelajaran sekolah tiap hari
atau tiap minggu (misalnya senin s.d kamis: 8 jam pelajaran, jumat dan sabtu: 6 jam pelajaran; jadi
jumlah jam pelajaran sekolah perminggu adalah 44 jam pelajaran), penentuan jumlah ruang mapel
(khusus sekolah yang menyelenggarakan moving class), jumlah ruang mapel adalah pembulatan ke
atas (harus!) dari rasio jumlah jam pelajaran tiap mapel total dengan jumlah jam pelajaran sekolah
perminggu. penentuan jumlah jam pelajaran tiap ruang mapel perminggu. Untuk menentukan
jumlah jam pelajaran dalam ruang tertentu harus merata, yaitu tidak boleh melebihi jumlah jam
mapel total perminggu dibagi jumlah ruang mapel, mendistribusikan jam-jam guru mata pelajaran
pada kelas, jam, dan hari-hari yang telah direncanakan, mempublikasikan jadual pelajaran kepada
guru, siswa, dan komponen lain yang memerlukannya.
4.3 Pemilihan alat Bantu/software dalam penyusunan jadual pelajaran :
Tips and trick ketiga dalam penyusunan jadual pelajaran adalah memilih alat Bantu/software
yang tepat. Banyak cara yang digunakan untuk mempermudah penyusunan jadual yaitu dengan
mengunakan cara manual dengan sistem kartu, menggunakan format condition pada program
aplikasi Microsoft excel, atau yang terbaru dengan software ASc Timetables. Cara manual dengan
system kartu dilakukan dengan membuat kartu yang berwarna-warni yang masing-masing diisi nama
guru dan mapel yang diajarkan. Satu kartu menyatakan satu kali tatap muka/pertemuan (2 jp atau 1
jp), tiap warna kartu menyatakan pengajar/guru tertentu, dengan cara ini dimungkinkan akan
mempermudah menempatkan jam-jam tatap muka guru mapel tertentu sehingga tidak terjadi
tumbukan jadual atau ketidaksesuaian jumlah jam mengajar tiap guru.
Cara system kartu ini memiliki banyak kelemahan, di antaranya tidak praktis (karena harus
membuat kartu yang bermacam-macam), memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi
(karena disusun secara manual), memerlukan waktu yang lama, dan untuk mencetak harus dilakukan
pengetikan ulang lebih dahulu. Cara menyusun jadual pelajaran kedua adalah cara format condition
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
13
pada program aplikasi Microsoft excel. Cara tersebut sebenarnya mempunyai tujuan yang sama
dengan cara yang pertama, di mana apabila terdapat data yang sama dalam satu baris (row) atau
kolom (column) akan mengakibatkan timbulnya warna tertentu atau bunyi tertentu (sesuai setting
format condition-nya) sehingga tumbukan jam mengajar guru yang sama dapat diketahui dan
dihindari. Cara format condition masih banyak memiliki kelemahan di antaranya memerlukan
ketelitian dan kecermatan yang tinggi (karena distribusi jam masih disusun secara manual),
memerlukan waktu yang lama, akan tetapi kelebihan dari cara ini adalah bisa langsung dicetak tanpa
pengetikan ulang.
Cara yang ketiga adalah dengan menggunakan ASc Timetables 2008. Cara ini mempunyai
konsep dasar yang sama dengan cara yang pertama (system kartu) yaitu dilakukan dengan 3 tahap:
a) tahap inventarisasi, yaitu menginventarisasi jumlah jam masing-masing mapel tiap kelas
perminggu (diketahui dari struktur program kurikulum), jumlah jam dan mapel yang diajarkan tiap
guru pada suatu kelas (dapat dilihat dari pembagian tugas mengajar), jumlah jam pelajaran
maksimum tiap ruang mapel.
b) tahap entry data, yaitu tahap memasukan data guru (nama, kode, warna, mengajar jenis mapel
dan kelas serta jumlah tatap muka, hari/jam kosong), data mapel (nama mapel, kode, jam-jam
kosong), data kelas (nama kelas, kode, kelompok siswa), dan data ruang (nama ruang, kode, hari/jam
kosong). Pada tahap ini sebenarnya sama dengan pembuatan kartu pada cara pertama, tetapi semua
dilakukan secara computerized.
c) Distribusi jam, yaitu mendistribusikan kartu-kartu tatap muka perguru permapel yang mempunyai
kondisi persyaratan tertentu. Pendistribusian kartu dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu otomatis
(generate) dan manual. Pada cara otomatis, setelah data sudah ter-entry semua (semua kartu sudah
dibuat) dapat diditribusaikan secara otomatis sehingga penyusun jadual tidak perlu berfikir untuk
mendistribusikan kartu-kartu yang tersedia. Pada umumya apabila tingkat kesulitan tinggi (misalnya
jadual pada moving class) generate berlangsung lama bahkan lebih dari 24 jam. Sedangkan cara
manual, pendistribusian kartu dilakukan secara manual, dengan cara ini penyusun jadual harus
berfikir keras untuk mendistribusikannya. Untuk mempercepat waktu pendistribusian kartu,
sebaiknya dilakukan dengan cara kombinasi yaitu otomatis dulu sampai 60-70% kemudian sisa kartu
yang belum terdistribusi diatur secara manual.
Berdasarkan uraian tiga cara pemilihan alat Bantu/software penyusunan jadual pelajaran di
atas, maka cara yang paling paling praktis adalah cara ketiga yaitu dengan menggunakan alat
Bantu/software ASc Timetables 2008. Berikut ini diuraikan langkah-langkah bagaimana menyusun
jadual pelajaran dengan ASc Timetables 2008 mulai dari instalasi, entry-data, pendistribusian kartu,
ekspor data, dan penyajian jadual pelajaran yang sudah jadi.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan proses pembelajaran,
yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik, dan bagaimana tujuan-tujuan belajar
direalisasikan. Proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang
dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktifitas dan kreatifitas guru dalam
menciptakan lingkungan kondusif. Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila
seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya.
Kualitas pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses,
pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-
tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial
dalam proses pembentukan kompetensi dapat, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang
tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil,
proses pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang
positif pada diri peserta didik seluruhnya setidak-tidaknya sebagian besar (75%) sesuai dengan
kompetensi dasar. Lebih lanjut proses pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta
sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
SARAN
Untuk memenuhi tuntutan tersebut di atas perlu dikembangkan pengalaman belajar yang
kondusif untuk membentuk manusia yang berkualitas tinggi baik mental, moral maupun fisik. Hal ini
berarti kalau kompetensinya bersifat afektif psikomotorik tidak cukup hanya diajarkan dengan
ceramah, atau sumber yang mengandung nilai kognitif. Namun perlu penghayatan yang disertai
pengalaman nilai-nilai kognitif, afektif ,yang dimanifestasikan dalam perilaku (beharvioral skill)
sehari-hari metode dan strategi belajar mengajar yang kondusif untuk hal tersebut perlu
dikembangkan, misalnya metode inquiry, discovery, problem solving, dan sebagainya. Dengan
metode dan strategi tersebut diharapkan setiap peserta didik dapat mengembangkan kompetensi
dasar dan potensinya secara optimal, sehingga akan lebih cepat dapat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan masyarakat apabila mereka telah menyelesaikan suatu program pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu.
PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1
15
DAFTAR PUSTAKA
http://infopendidikan189.blogspot.com/2010/06/perencanaan-pengajaran-fungsi-peranan.html
http://www.psb-psma.org/content/blog/tips-dan-trik-menyusun-jadwal-pelajaran
http://pengertian-program-tahunan.html
Burhan Nugyantara, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, Yogyakarta: BPFE, 1988
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gitamedia, 2003

More Related Content

What's hot

Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen33335
 
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
 
Perbedaan esensial ktsp dan kurikulum
Perbedaan esensial ktsp dan kurikulumPerbedaan esensial ktsp dan kurikulum
Perbedaan esensial ktsp dan kurikulumdimas hartono
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Bambang Giwank
 
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpNandang Sukmara
 
Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5
Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5  Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5
Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5 Siti Othman
 
04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
 
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Iwan Sumantri
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Guss No
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Rouf 'Azmi
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiMuhamad Fauzi
 
Kurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTsKurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTsPuji Fitriya
 
Panduan Umum KTSP
Panduan Umum KTSPPanduan Umum KTSP
Panduan Umum KTSPGuru Online
 
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...alvinnoor
 

What's hot (20)

Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
02 permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
 
Perbedaan esensial ktsp dan kurikulum
Perbedaan esensial ktsp dan kurikulumPerbedaan esensial ktsp dan kurikulum
Perbedaan esensial ktsp dan kurikulum
 
Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013
 
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
 
Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5
Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5  Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5
Dskp kssr masalah pembelajaran pengurusan kehidupan thn 5
 
PENERAPAN KTSP
PENERAPAN KTSPPENERAPAN KTSP
PENERAPAN KTSP
 
04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
04 permendikbud nomor 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
 
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
KTSP SMP
KTSP SMPKTSP SMP
KTSP SMP
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
 
Kurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTsKurikulum 2013 Jenjang MTs
Kurikulum 2013 Jenjang MTs
 
Model ktsp-smp ' 2006
Model ktsp-smp  ' 2006Model ktsp-smp  ' 2006
Model ktsp-smp ' 2006
 
Buku ktsp
Buku ktspBuku ktsp
Buku ktsp
 
Panduan Umum KTSP
Panduan Umum KTSPPanduan Umum KTSP
Panduan Umum KTSP
 
Makalah ktsp
Makalah ktspMakalah ktsp
Makalah ktsp
 
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
 

Similar to PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG

Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 adfalpradigdo86
 
Penglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptxPenglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptxwatiariyanti1
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumhuzaipah
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranayu
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalDedy Wiranto
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxZukét Printing
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxEllianiElliani
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfZukét Printing
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanRirin Romayanti
 
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxKonsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxsaputrip233
 

Similar to PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG (20)

Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013
 
Penglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptxPenglolaan Kurikulum.pptx
Penglolaan Kurikulum.pptx
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
 
Dikiii
DikiiiDikiii
Dikiii
 
Dikiii
DikiiiDikiii
Dikiii
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
 
Kurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editanKurikulum dan pengajaran editan
Kurikulum dan pengajaran editan
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptxKonsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
Konsepsi dan Sejarah Kurikulum Kel.1 Telaah Kurikulum R5A.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

PENGKAJIAN KURIKULUM SMK OLEH RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG

  • 1. 2015 RIVANDY TRISAMRASUL KARUNDENG 12315595 PTIK FATEK UNIMA 1/15/2015 PENGKAJIAN KURIKULUM SMK
  • 2. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negative dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya. Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah melakukan uji public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata public. B. Rumusan Masalah Apa pengertian kurikulum? Apa pengertian kurikulum 2013? Apa karakteristik Kurikulum 2013? Apa saja metode pembelajaran dalam kurikulum 2013? Apa kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013? C. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas MK. Pengkajian Kurikulum SMK dan untuk mendeskripsikan seperti apa pengembangan kurikulum baru 2013. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut: Manfaat Teoritis Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah kurikulum 2013. Manfaat Praktis Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentang kurikulum 2013 bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.
  • 3. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 3 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Kurikulum Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli: Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan. Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah. Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik. Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 2. Pengertian Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. 3. Karakteristik Kurikulum 2013 Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya: a) Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. b) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
  • 4. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 4 c) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. d) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). e) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. f) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti. g) Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. h) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut. 4. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain: Metode ceramah Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal maupun nonverbal. Metode latihan Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal. Metode tanya jawab Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab. Metode karya wisata Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Metode demonstrasi Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran. Metode sosiodrama Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan sosial. Metode bermain peran Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari. Metode diskusi Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.
  • 5. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 5 Metode pemberian tugas dan resitasi Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru. Metode eksperimen Pemberian kepada siswa untuk pencobaan. Metode proyek Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain. Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran antara lain: 1. Tujuan pembelajaran 2. Tingkat kematangan anak didik 3. Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran 5. Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013. Kelebihan Kurikulum 2013 Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan- pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus. Kelemahan Kurikulum 2013 Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda. 6. Yang Berhak Untuk Mengubah Dan Menyusun Kurikulum Selama ini kurikulum disusun oleh pakar-pakar pendidikan yang berada di tingkat pusat. Dari kurikulum tersebut kemudian diterapkan di seluruh jenjang pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Sekarang ini kurikulum yang berlaku adalah kurikulum KTSP yang disusun disetiap tingkat satuan pendidikan. Jadi yang berhak mengubah dan menyusun kurikulum adalah guru dan kepala sekolah yang merupakan actor yang mengerti bagaimana kondisi real peserta didiknya. Kurikulum diubah sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya sehingga dapat meningkatkan potensi, kemampuan, bakat, minat peserta didik serta dapat melestarikan kebudayaan dan nilai-nilai moral serta budaya yang ada di masyarakat. Dalam penyusuan kurikulum ini melibatkan berbagai pihak selain guru yaitu kepala sekolah, komite sekolah dan masyarakat sehingga kurikulum benar-benar dapat menjadi jembatan bagi tercapainya tujuan sekolah yang telah dirumuskan.
  • 6. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 6  Pengkajian Kurikulum SMK Perlu segera ditetapkan kajian untuk mempercepat atau memberikan masukan keluarnya 8 komponen standar nasional pendidikan dan terutama SI produktif sesuai SKKNI, serta studi tentang kualifikasi dan kompetensi pimpinan sekolah agar siap dan membangun inovasi dan kreatifitasnya dengan kebijakan ini. Perlu kajian lebih mendalam tentang kompetensi inti subjek normatif dan adaptif yang lebih sederhana agar mendukung kompetensi produktif Perlunya kajian efektifitas sosialisasi/workshop KTSP agar mudah dipahami dan diimplementasikan guru melalui kerja sama bermutu dengan berbagai pihak. Perlunya kajian efektifitas untuk mengelola kelas besar ataupun melalui program ekstensifikasi melalui penambahan sekolah Perlu kajian sisten penilaian yang lebih sesuai untuk SMK melalui penerapan pendidikan berbasis kompetensi (bukan kenaikan kelas) dan integrasi ranah kognitif, afektif dan psikomotor dalam satu kesatuan kompetensi Perlu kajian kebijakan penerapan rapor yang memungkinkan rapor dikembangkan oleh sekolah sendiri sesuai kebutuhan daerah Perlu kajian penerapan prakerin yang lebih efektif melalui need asesmen dengan DUDI, mekanisme penjurusan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat siswa Perlu kajian mekanisme dan strategi pengembangan kurikulum keahlian produktif yang selalu menyesuaikan dengan perkembangan iptek dan kebutuhan DUDI, serta penerapan SMK 4 tahun yang lebih efisien, efektif dan sesuai kebutuhan DUDI. A. MELAKUKAN ANALISIS KURIKULUM Secara fisik, kurikulum dituangkan dalam suatu dokumen yang pada intinya menggambarkan cakupan bahan ajar yang harus diajarkan dalam tingkatan kelas dan kurun waktu tertentu. Kurikulum dalam bentuk dokumen semacam ini merupakan kurikulum ideal atau kurikulum yang diharapkan (ideal or expected curriculum). Di dalam praktek seorang guru dituntut untuk mengartikulasikan kurikulum ke dalam ragam dan rentang pengalaman belajar peserta didik. Artikulasi dan implementasi kurikulum yang ideal tadi akan sangat bersifat kontekstual dan bergantung kepada kondisi objektif guru maupun peserta didik. Oleh karena itu, sangat mungkin apa yang dilaksanakan dalam praktek tidak sepenuhnya mewujudkan hal-hal ideal yang terkandung dalam kurikulum tersebut. Dengan kata lain kurikulum yang terlaksana (implemented curriculum) tidak selalu identik dengan kurikulum ideal. Persoalan yang muncul ialah bagaimana agar kurikulum yang terlaksana tadi tidak menyimpang dan kurikulum yang ideal. Dalam hal inilah seorang guru peran melakukan analisis kurikulum yang dimaksudkan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang lebih bermakna sesuai dengan perkembangan peserta didik. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan analisis kurikulun yaitu sebagai berikut : Total waktu yang Anda miliki untuk menangani topik-topik utama yang harus diajarkan, Asumsi-asumsi yang Anda gunakan tentang pengetahuan dan keterampilan awal peserta didik untuk menilai mempelajari topik-topik baru, Tujuan umum belajar yang dirumuskan untuk siswa, Waktu serta pengetahuan dan keterampilan awal akan dibahas sendiri sedangkan tujuan akan dibahas pada bagian tujuan pembelajaran, Keseluruhan waktu yang harus Anda rancang untuk pengajaran mencakup waktu untuk mengajarkan seluruh isi pelajaran dan waktu yang diharapkan dimiliki siswa untuk mengajarkan pekerjaan di luar kelas. Anda tidak akan pernah memiliki cukup waktu untuk melakukan segalanya yang ingin Anda lakukan di dalam suatu pelajaran. Oleh karena itu, Anda harus sadar betul akan kejelasan total waktu yang perlu dimilik dan direncanakan. Rancangan waktu dapat dirumuskan ke dalam waktu tatap muka dengan kelas, dan kegiatan luar kelas. Banyak ragam kegiatan yang bisa dirancang untuk kegiatan di luar kelas yang .pada intinya mengmbangkan tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas yang harus dikerjakan, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah akan menjadi alat pembelajaran yang amat penting jika dirancang secara tepat.
  • 7. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 7 Pemahaman Anda tentang keseluruhan isi pelajaran yang harus dipelajari siswa dan total waktu yang tersedia untuk pembelajaran, menghendaki perjanjian atau pemahaman kurikulum yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan siswa pada proses belajar sebelumnya. Pengetahuan dan keterampilan awal Suatu kurikulum atau lingkup pelajaran dirancang dan disusun atas suatu asumsi tak tertulis tentang pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut pengetahuan siswa sebelumnya. Dalam konteks pembelajaran asumsi tak tertulis tadi perlu diklasifikasi dan dieksplisitkan sehingga menjadi titik tolak memulai pembelajaran. Benyamin Bloom (1976) mengembangkan suatu teori yang menjelaskan mengapa unjuk kerja siswa berbeda atas tugas-tugas pembelajaran (learning tasks) yang diperhadapkan kepadanya. Teori ini mengatakan sebagai berikut; a) Sampai dengan 50% keragaman prestasi siswa diteutukan oleh kepemilikan keterampilan kognitif awal yang diperlukan untuk memenuhi pembelajaran. Jika suatu tugas pembelajaran melibatkan kemampuan membaca, materi bacaan apa yang tepat untuk siswa itu? Jika tugas pembelajaran itu berkaitan dengan mengajar siswa tentang perkalian dua digit, dapatkah siswa mengalikan dua digit itu dengan satu digit? b) Sampai dengan 25% keragaman prestasi ditentukan oleh karakteristik afektif awal. Karakteristik ini berkaitan dengan kemauan dan motivasi siswa untuk belajar. c) Sampai dengan 25% keragaman prestasi siswa ditentukan oleh balikan yang efekif dan tepat waktu dan guru dan/atau bahan pembelajaran. Teori ini tentu berlaku secara kelompok dan tidak secara individual, dan kita tidak bisa mcnbuat penyederhanan atas proses pembelajaran yang dialami oleh setiap siswa. Proses secara individual akan lebih kompleks, karena perilaku manusia mempunyai ragam penyebab dan adalah hal yang berbahaya jika kita melakukan bcrbahaya jika kita melakukan penyederhanaan dalam menjelaskan perilaku siswa. Bagi seorang guru di sekolah, pemahaman pengetahuan dan kcterampilan awal siswa dapat dilakukan dengan cam menganalisis kurikulum sebelunmya, atau diskusi dengan guru yang pernah rnengajar pada tingkat sebelumnya. Pemahaman tersebut dapat anda padukan dengan pemahaman anda tentang isi pelajaran yang harus dipelajari. B. PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER PENGERTIAN PENGEMBANGAN, PROGRAM, DAN PEMBELAJARAN 1.1 Pengertian Pengembangan Pengembangan adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu alat atau cara merevisi sesuatu yang telah ada menjadi baik. Selama kegiatan itu dilaksanakan dengan maksud mengadakan penyempurnaan yang akhirnya alat atau cara tersebut dipandang cukup bagus untuk digunakan seterusnya maka berakhirlah kegiatan pengembangan. 1.2 Pengertian Program Program diasumsikan sebagai rancangan kegiatan selama satu periode atau satu tahun. Menurut kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai asas-asas serta usaha- usaha yang akan dijalankan.
  • 8. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 8 1.3 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal : pre tes, proses, dan post tes. 1.4 Pengembangan Program Pembelajaran 1.4.1 Program Tahunan Program Tahunan adalah rancangan kegiatan dalam satu tahun pelajaran. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedomman bagi pengemmbangan program-program berikutnya, yakni program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan, yang dalam KBK dikenal modul. Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain: a) Daftar kompetensi standar (standar competency) sebagai konsensus nasional, (GBPP) setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan. b) Skope dan Sekuensi setiap kompetensi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan ligis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran, dan bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG) untuk setiap mata pelajaran. c) Kalender Pendidikan. Penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pendidikan dapat kita lihat beberapa jam waktu efektif yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain. Perlu memperhatikan kalender pendidikan. 1.4.2 Program Semester Program semester adalah rancangan kegiatan selama satu semester atau setengah tahun. Program semester berisikan garis-garis besar mengnai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direcanakan, dan keterangan-keterangan. 1.4.3 Program Modul (Pokok Bahasan) Program modul atau pokok bahasan pada umumnya dikembangkan dari setiap kompetensi dan pokok bahasan yang akan disampaikan. Program ini merupakan penjabaran dari program semester. Pada umumnya modul berisikan tentang lembar kegiatan peserta didik, lembar kerja,
  • 9. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 9 lembar soal, lembar jawaban, dan kunci jawaban. Dengan demikian, peserta didik bisa belajar mandiri, tidak harus didampingi oleh guru, kegiatan guru cukup menyiapkan modul, dan membantu peserta yang menghadapi kesulitan belajar. 1.4.4 Program Mingguan dan Harian Program Mingguan dan harian adalah rancangan kegiatan selama satu minggu atau satu hari. Untuk membantu kemajuan belajar peserta didik, di samping modul perlu dikembangkan program mingguan dan harian. Program ini merupakan penjabaran dari program semester dan program modul. Melalui program ini dapat diketahui tujuan-tujuan yang telah dicapai dan yang perlu diulang, bagi setiap peserta didik. Melalui program ini juga diidentifikasi kemajuan belajar setiap peserta didik, modul yang dikerjakan, dan peserta didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata- rata kelas. Bagi peserta didik yang cepat bisa diberikan pengayaan, sedangkan bagi yang lambat dilakukan pengulangan modul untuk mencapai tujuan yang belum dicapai dengan menggunakan waktu cadangan. 1.4.5 Program Pengayaan dan Remedial Program remedial pengayaan adalah rancangan kegiatan dalam rangka memberikan tambahan materi kepada siswa yang kemampuannya sudah mencapai Standar Kelulusan Minimal. Sedangkan program remedial adalah rancangan kegiatan yang dilakukan dalam rangka perbaikkan nilai bagi siswa yang belum mencapai Standar Kelulusan Minimal. Program ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian. Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, dan terhadap tugas-tugas modul, hasil test, dan ulangan dapat diperoleh tingkat kemampuan belajar setiap peserta didik. Hasil analisis ini dipadukan dengan catatan-catatan yang ada pada program mingguan dan harian, untuk digunakan sebagai bahan tindak lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program ini juga mengidentifikasikan modul yang perlu diulang, peserta didik yang wajib mengikuti remedial, dan yang mengikuti program pengayaan. 1.4.6 Program Bimbingan dan Konseling Pendidikan Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial, belajar, dan karir. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran yang memenuhi kriteria pelayanan bimbingan dan karier diperkenankan memfungsikan diri sebagai guru pembimbing. Oleh karena itu, guru mata pelajaran senantiasa berdiskudi dan berkordinasi dengan guru bimbingan dan konseling secara rutin dan berkesinambungan. C. PERENCANAAN PROGRAM BELAJAR Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, yang harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Perencanaan program belajar mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi / materi pelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar dan merumuskan sumber belajar / media pembelajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi belajar. Fungsi perencanaan program belajar adalah sebagai pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman siswa dalam kegiatan belajar yang disusun secara sistematis dan sistemik. Perencanaan program belajar harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan evaluasi. Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan
  • 10. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 10 oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai. Prinsip perencanaan pengajaran yang harus diperhatikan adalah: a)Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi siswa. b)Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku. c)Perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia d)Perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar – mengajar yang sistematis e)Perencanaan pengajaran bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi. f)Perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel 2.1 Prosedur Pengembangan Program Pembelajaran : Program pengajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu belajar tertentu. Program pengajaran yang menjadi tugas guru yaitu menyusun program pengajaran tahunan, program pengajaran semester dan program mingguan atau harian, yang disebut program persiapan mengajar. Program pengajaran di sekolah harus dilakukan secara beruntut, sehingga harus dibuat pembagian jam mata pelajaran dalam artian setiap tatap muka pertama dan selanjutnya harus ada kesinambungan yang terkait. D.PROGRAM PEMBELAJARAN 3.1 Program Tahunan Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedomkan bagi pengembangan program-program berikutnya.
  • 11. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 11 3.2 Program Semester Program semester adalah program pengajaran yang harus dicapai selama satu semester, selama periode ini diharapkan para siswa menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai satu kesatuan utuh. Program semester dijabarkan dari Garis – Garis Besar Program Pengajaran pada masing-masing bidang studi / mata pelajaran, di dalamnya terdiri atas: pokok bahasan / sub-pokok bahasan, alokasi waktu, dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasan / sub-pokok bahasan tersebut disajikan. 3.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah perkiraan atau proyeksi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembvelajaran. RPP disusun untuk satu kompetensi dasar. 3.5 Pembagian Mata Pelajaran Menyusun jadual pelajaran adalah salah satu kegiatan dalam manajemen kurikulum di sekolah pada proses pengorganisasian (organizing). Pekerjaan tersebut umumnya dilakukan oleh petugas khusus penyusun jadual (di Sekolah Dasar), Seksi Kurikulum (di SMP), atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum (di SMA/SMK/MA). Jadual pelajaran berfungsi sebagai pedoman mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa.Di dalam jadual pelajaran menjabarkan seluruh program pengajaran di sekolah, karena dengan melihat jadual pelajaran akan diketahui: a) mata pelajaran apa yang akan diajarkan, b) kapan pelajaran itu diajarkan, c) di mana (ruang) pelajaran diajarkan, dan d) siapa (guru) yang mengajar pada suatu kelas tertentu selama satu minggu. Jadual pelajaran dibedakan menjadi dua macam yaitu jadual pelajaran umum dan jadual pelajaran khusus. Jadual pelajaran umum memuat pengaturan pemberian mata pelajaran pada seluruh kelas dan menunjukkan pembagian waktu mengajar bagi seluruh guru di sekolah itu.Sedangkan jadual pelajaran khusus adalah kegiatan pemberian mata pelajaran yang hanya berlaku bagi suatu kelas tertentu/sekelompok siswa tertentu pada hari-hari tertentu. Mengingat menyusun jadual pelajaran harus dibutuhkan ketelitian,ketelatenan, serta dihasilkan jadual yang memperlancar proses pembelajaran untuk mempercepat ketercapaian tujuan pembelajaran, maka harus diperlukan beberapa tips and trick tertentu. Tips and trick penyusunan jadual pelajaran adalah penyusun jadual pelajaran harus: a) memperhatikan persyaratan tertentu dalam penyusunan jadual pelajaran, b) memahami langkah-langkah penyusunan jadual, serta c) memilih alat bantu atau perangkat lunak/software yang tepat. 4.1 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan jadual pelajaran: Tips and trick pertama dalam penyusunan jadual pelajaran adalah memperhatikan persyaratan tertentu dalam penyusunan jadual pelajaran. Menurut Ahmadi (1978:73-74) penyusunan jadual
  • 12. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 12 pelajaran harus memperhatikan enam hal, yaitu: adanya selingan antara mata pelajaran satu dengan lainnya agar tidak menjemukan (untuk memenuhi persyaratan ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pemberian jeda waktu tiap ganti pelajaran atau pindah ruang setiap ganti pelajaran (moving class). pelajaran jangan terlalu lama (kelas I dan II SD 30 menit/jam pelajaran, kelas III-IV SD 40 menit/jam pelajaran, dan sekolah lanjutan 45 menit/jam pelajaran) masing-masing pelajaran dicarikan waktu yang tepat (mata pelajaran yang membutuhkan daya pikir dan tenaga seperti MIPA dan penjasorkes dijadualkan pada jam permulaan) harus disediakan waktu istirahat agar siswa tidak telalu lelah, jangan sampai kegiatan di suatu kelas mengganggu kegiatan kelas sebelahnya, dan untuk kelas-kelas yang siswanya sedikit dapat digabung untuk melakukan kegiatan yang sama. 4.2 Langkah-Langkah Penyusunan Jadual Pelajaran: Tips and trick kedua dalam penyusunan jadual pelajaran adalah memahami langkah-langkah penyusunan jadual pelajaran. Kegiatan penyusunan jadual pelajaran akan terasa mudah dan cepat apabila mengikuti langkah-langkah sistematik penyusunan jadual pelajaran. Langkah-langkah penyusunan jadual pelajaran dalam manajemen kurikulum adalah sebagai berikut: penyusunan struktur program kurikulum masing-masing mata pelajaran ( jenis mata pelajaran yang diajarkan dan jumlah jam perminggu masing-masing mapel tiap jenjang kelas), penyusunan pembagian tugas jam mengajar guru (berisi nama guru, jenis mata pelajaran yang diajarkan, jumlah jam masing-masing mapel, dan kelas yang diajar) penentuan hari-hari atau jam-jam kosong masing-masing mata pelajaran dan guru (misalnya; pelajaran Penjasorkes hanya jam ke 1 s.d 4, hari untuk kegiatan MGMP, pembinaan, dan kegiatan sekolah lainnya),Penentuan jumlah jam pelajaran sekolah tiap hari atau tiap minggu (misalnya senin s.d kamis: 8 jam pelajaran, jumat dan sabtu: 6 jam pelajaran; jadi jumlah jam pelajaran sekolah perminggu adalah 44 jam pelajaran), penentuan jumlah ruang mapel (khusus sekolah yang menyelenggarakan moving class), jumlah ruang mapel adalah pembulatan ke atas (harus!) dari rasio jumlah jam pelajaran tiap mapel total dengan jumlah jam pelajaran sekolah perminggu. penentuan jumlah jam pelajaran tiap ruang mapel perminggu. Untuk menentukan jumlah jam pelajaran dalam ruang tertentu harus merata, yaitu tidak boleh melebihi jumlah jam mapel total perminggu dibagi jumlah ruang mapel, mendistribusikan jam-jam guru mata pelajaran pada kelas, jam, dan hari-hari yang telah direncanakan, mempublikasikan jadual pelajaran kepada guru, siswa, dan komponen lain yang memerlukannya. 4.3 Pemilihan alat Bantu/software dalam penyusunan jadual pelajaran : Tips and trick ketiga dalam penyusunan jadual pelajaran adalah memilih alat Bantu/software yang tepat. Banyak cara yang digunakan untuk mempermudah penyusunan jadual yaitu dengan mengunakan cara manual dengan sistem kartu, menggunakan format condition pada program aplikasi Microsoft excel, atau yang terbaru dengan software ASc Timetables. Cara manual dengan system kartu dilakukan dengan membuat kartu yang berwarna-warni yang masing-masing diisi nama guru dan mapel yang diajarkan. Satu kartu menyatakan satu kali tatap muka/pertemuan (2 jp atau 1 jp), tiap warna kartu menyatakan pengajar/guru tertentu, dengan cara ini dimungkinkan akan mempermudah menempatkan jam-jam tatap muka guru mapel tertentu sehingga tidak terjadi tumbukan jadual atau ketidaksesuaian jumlah jam mengajar tiap guru. Cara system kartu ini memiliki banyak kelemahan, di antaranya tidak praktis (karena harus membuat kartu yang bermacam-macam), memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi (karena disusun secara manual), memerlukan waktu yang lama, dan untuk mencetak harus dilakukan pengetikan ulang lebih dahulu. Cara menyusun jadual pelajaran kedua adalah cara format condition
  • 13. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 13 pada program aplikasi Microsoft excel. Cara tersebut sebenarnya mempunyai tujuan yang sama dengan cara yang pertama, di mana apabila terdapat data yang sama dalam satu baris (row) atau kolom (column) akan mengakibatkan timbulnya warna tertentu atau bunyi tertentu (sesuai setting format condition-nya) sehingga tumbukan jam mengajar guru yang sama dapat diketahui dan dihindari. Cara format condition masih banyak memiliki kelemahan di antaranya memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi (karena distribusi jam masih disusun secara manual), memerlukan waktu yang lama, akan tetapi kelebihan dari cara ini adalah bisa langsung dicetak tanpa pengetikan ulang. Cara yang ketiga adalah dengan menggunakan ASc Timetables 2008. Cara ini mempunyai konsep dasar yang sama dengan cara yang pertama (system kartu) yaitu dilakukan dengan 3 tahap: a) tahap inventarisasi, yaitu menginventarisasi jumlah jam masing-masing mapel tiap kelas perminggu (diketahui dari struktur program kurikulum), jumlah jam dan mapel yang diajarkan tiap guru pada suatu kelas (dapat dilihat dari pembagian tugas mengajar), jumlah jam pelajaran maksimum tiap ruang mapel. b) tahap entry data, yaitu tahap memasukan data guru (nama, kode, warna, mengajar jenis mapel dan kelas serta jumlah tatap muka, hari/jam kosong), data mapel (nama mapel, kode, jam-jam kosong), data kelas (nama kelas, kode, kelompok siswa), dan data ruang (nama ruang, kode, hari/jam kosong). Pada tahap ini sebenarnya sama dengan pembuatan kartu pada cara pertama, tetapi semua dilakukan secara computerized. c) Distribusi jam, yaitu mendistribusikan kartu-kartu tatap muka perguru permapel yang mempunyai kondisi persyaratan tertentu. Pendistribusian kartu dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu otomatis (generate) dan manual. Pada cara otomatis, setelah data sudah ter-entry semua (semua kartu sudah dibuat) dapat diditribusaikan secara otomatis sehingga penyusun jadual tidak perlu berfikir untuk mendistribusikan kartu-kartu yang tersedia. Pada umumya apabila tingkat kesulitan tinggi (misalnya jadual pada moving class) generate berlangsung lama bahkan lebih dari 24 jam. Sedangkan cara manual, pendistribusian kartu dilakukan secara manual, dengan cara ini penyusun jadual harus berfikir keras untuk mendistribusikannya. Untuk mempercepat waktu pendistribusian kartu, sebaiknya dilakukan dengan cara kombinasi yaitu otomatis dulu sampai 60-70% kemudian sisa kartu yang belum terdistribusi diatur secara manual. Berdasarkan uraian tiga cara pemilihan alat Bantu/software penyusunan jadual pelajaran di atas, maka cara yang paling paling praktis adalah cara ketiga yaitu dengan menggunakan alat Bantu/software ASc Timetables 2008. Berikut ini diuraikan langkah-langkah bagaimana menyusun jadual pelajaran dengan ASc Timetables 2008 mulai dari instalasi, entry-data, pendistribusian kartu, ekspor data, dan penyajian jadual pelajaran yang sudah jadi.
  • 14. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 14 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik, dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktifitas dan kreatifitas guru dalam menciptakan lingkungan kondusif. Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya. Kualitas pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak- tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembentukan kompetensi dapat, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya setidak-tidaknya sebagian besar (75%) sesuai dengan kompetensi dasar. Lebih lanjut proses pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan. SARAN Untuk memenuhi tuntutan tersebut di atas perlu dikembangkan pengalaman belajar yang kondusif untuk membentuk manusia yang berkualitas tinggi baik mental, moral maupun fisik. Hal ini berarti kalau kompetensinya bersifat afektif psikomotorik tidak cukup hanya diajarkan dengan ceramah, atau sumber yang mengandung nilai kognitif. Namun perlu penghayatan yang disertai pengalaman nilai-nilai kognitif, afektif ,yang dimanifestasikan dalam perilaku (beharvioral skill) sehari-hari metode dan strategi belajar mengajar yang kondusif untuk hal tersebut perlu dikembangkan, misalnya metode inquiry, discovery, problem solving, dan sebagainya. Dengan metode dan strategi tersebut diharapkan setiap peserta didik dapat mengembangkan kompetensi dasar dan potensinya secara optimal, sehingga akan lebih cepat dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat apabila mereka telah menyelesaikan suatu program pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.
  • 15. PTIK FATEK UNIMA | TUGAS 1 15 DAFTAR PUSTAKA http://infopendidikan189.blogspot.com/2010/06/perencanaan-pengajaran-fungsi-peranan.html http://www.psb-psma.org/content/blog/tips-dan-trik-menyusun-jadwal-pelajaran http://pengertian-program-tahunan.html Burhan Nugyantara, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, Yogyakarta: BPFE, 1988 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2007 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gitamedia, 2003