Dokumen tersebut membahas tentang derajat ihsan sebagai tingkatan tertinggi dalam agama Islam. Ihsan merupakan tingkatan yang hanya dapat dicapai oleh hamba-hamba Allah yang khusus dan menunjukkan keutamaan mereka di hadapan Allah. Dokumen tersebut juga menjelaskan makna dan tingkatan-tingkatan ihsan serta ayat-ayat Al-Quran tentang ihsan.
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
TINGKATAN IHSAN
1. Derajat ihsan
Derajat ihsan merupakan tingkatan tertinggi keislaman seorang
hamba. Tidak semua orang bisa meraih derajat yang mulia ini. Hanya
hamba-hamba Allah yang khusus saja yang bisa mencapai derajat
mulia ini. Oleh karena itu, merupakan keutamaan tersendiri bagi
hamba yang mampu meraihnya. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla
menjadikan kita termasuk di dalamnya.
2. Tingkatan agama
Paling tinggi adalah ihsan, kemudian iman, dan paling rendah
adalah islam.
Kaum muhsinin (orang2yg memiliki sifat ihsan) merupakan
hamba pilihan dari hamba2 Allah yg shalih. Oleh sebab itu,
sebagian ulama menjelaskan jika ihsan sudah terwujud berarti
iman dan islam juga sudah terwujud pada diri seorang hamba.
Jadi, setiap muhsin pasti mukmin dan setiap mukmin pasti
muslim. Namun tidak berlaku sebaliknya. Tidak setiap muslim
itu mukmin dan tidak setiap mukmin itu mencapai derajat
muhsin.
Pelaku ihsan adalah hamba pilihan dari hamba2 Allah yg shalih.
Oleh karena itu, di dlm al Quran disebutkan hak2 mereka secara
khusus tanpa menyebutkan hak yg lainnya
3. Makna Ihsan
Kata ihsan (berbuat baik) merupakan kebalikan dari kata al
isaa-ah (berbuat buruk), yakni perbuatan seseorang untuk
melakukan perbuatan yg ma’ruf dan menahan diri dari dosa.
Dia mendermakan kebaikan kpd hamba Allah yg lainnya baik
melalui hartanya, kehormatannya, ilmunya, maupun raganya.
“’Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab,
‘Kamu menyembah Allah se-akan2 kamu melihat-Nya, maka
jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia
melihatmu.” (H.R. Muslim 102)
ihsan mencakup dua macam, yakni ihsan dalam beribadah
kpd Allah dan ihsan dlm menunaikan hak sesama makhluk.
4. Tingkatan Ihsan
Pertama, tingkatan muroqobah: Yakni
seseorang yang beramal senantiasa merasa
diawasi dan diperhatikan oleh Allah dalam
setiap aktivitasnya
Kedua, tingkatan musyahadah : seseorang
senantiasa memeperhatikan sifat2 Allah dan
mengaitkan seluruh aktifitasnya dg sifat2 tsb
5. 1. Tingkatan Musyahadah
Yaitu seseorang beribadah kepada Allah seolah-oleh dia
melihat-Nya. Maksud melihat di sini bukanlah melihat dzat-
Nya, tetapi melihat sifat-sifat-Nya, yaitu dengan melihat
bekas-bekas dari sifat-sifat-Nya yang bisa disaksikan pada
ciptaan-Nya
Ilmu dan keyakinan seorang mukmin dengan nama-nama
Allah Ta’ala dan sifat-sifat-Nya akan menjadikannya
mengembalikan segala sesuatu yang dia lihat di alam ini
kepada salah satu nama di antara nama-nama Allah atau
sifat diantara sifat-sifat-Nya.
Dengan demikian, maka nama-nama Allah yang maha indah
dan sifat-sifat-Nya yang maha tinggi akan senantiasa hadir
dalam hatinya, khususnya ketika beribadah kepada
Allah Ta’ala.
6. 2. Tingkatan Muraqabah
Yaitu seseorang beribadah kepada Allah Ta’ala dengan
disertai perasaan bahwasanya Allah senantiasa
mengawasinya. Jika seorang hamba beribadah kepada
Allah dengan perasaan demikian, maka dia akan
senantiasa berusaha membaguskan ibadahnya karena
Allah Ta’alasenantiasa mengawasinya
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak
membaca suatu ayat dari al-Quran dan kamu tidak
mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi
saksi atasmu di waktu kamu melakukannya.” (QS.
Yunus: 61)
7. Keutamaan Ihsan
“Sesungguhnya Allah beserta orang2 yg bertakwa dan
orang2 yg berbuat ihsan.” (QS. An Nahl: 128).
Dlm ayat ini Allah menunjukkan keutamaan seorang
muhsin yg bertakwa kepada Allah, yg tidak meninggal
kan kewajibannya dan menjauhi segala yg haram.
Kebersamaan Allah dlm ayat ini adalah kebersamaan yg
khusus. Kebersamaan khusus yakni dlm bentuk
pertolongan, dukungan, dan petunjuk jalan yg lurus
sebagai tambahan dari kebersamaan Allah yg umum
(yakni pengilmuan Allah).
orang2 yg berbuat ihsan adalah yg mentaati Rabbnya,
yakni dg mengikhlaskan niat dan tujuan dm beribadah
serta melaksankanan syariat Allah dg petunjuk yg telah
dijelasakan oleh Rasulullah SAW
8. Ayat2 tentang Ihsan
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dlm
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang2 yg berbuat ihsan.” (Al Baqarah:195)
“Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan
Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka
sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yg berbuat
ihsan (kebaikan) diantaramu pahala yg besar.” (QS. Al
Ahzab: 29)
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air,
agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik
(lebih ihsan) amalnya.” (QS. Huud: 7)
9. Penerapan Makna Ihsan dlm
Kehidupan
sikap ihsan ini harus berusaha kita terapkan dlm kehidupan se-hari2.
Jika kita berbuat amalan kataatan, maka perbuatan itu
selalu kita niatkan untuk Allah. Sebaliknya jika terbesit niat di
hati kita untuk berbuat keburukan, maka kita tidak
mengerjakannya karena sikap ihsan yg kita miliki.
Seseorang yg sikap ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan
karena dia berusaha membuat senang Allah yg selalu
melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat kejahatan karena dia
selalu yakin Allah melihat perbuatannya.
Ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan
akhlak seorang hamba. Oleh karena itu, semua orang yg
menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh
potensi diri yg dimilikinya agar sampai pd tingkat tersebut
10. Siapa pun kita, apa pun profesi
kita, di mata Allah tidak ada yg
lebih mulia dari yg lain, kecuali
mereka yg telah naik ke tingkat
ihsan dlm seluruh amalannya.