Ihsan berarti menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan melakukan kebajikan tanpa mengharap imbalan. Mencapai ihsan sulit karena mengharuskan yang terbaik dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Ihsan dalam ibadah adalah menunaikan rukun dan sunnah, dalam muamalah berlaku baik kepada orang tua dan tetangga, sedangkan dalam akhlak adalah menyempurnakan sifat-s
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
AKHLAKUL KARIMAH
1.
2. PENGERTIAN IHSAN
Ihsan berarti seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia
melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihatNya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah
melihat perbuatannya(Arbain nawawi ahdist ke-2).Sedangkan
menurut buku Filsafat Ajaran Islam lebih diartikan “kebajikan”yakni
seseorang yang berbuat baik tanpa mengharap imbalan
3. MASALAH IHSAN
Karna ihsan merupakan tingkatan tertinggi maka tidak mudah untuk
mencapai tingkatan ihsan. apabila seorang muslim tidak mampu melakukan
yang paling bagus, paling indah dan paling baik (sempurna dalam ibadah)
minimal berbuat yang bagus, indah dan baik, karena jika tidak melakukan
keduanya sudah dipastikan seorang muslim akan berbuat sesuatu
keburukan yang merupakan hal-hal yang dilarang oleh Allah, untuk itu Ihsan
sangat diwajibkan untuk umat Islam, seperti firman Allah
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan"
(QS. An Nahl : 90)
Dan Sabda Rasulullah "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala
mewajibkan Ihsan (kebaikan) pada setiap sesuatu”
4. Masalah ihsan
Ada 3 aspek pokok untuk mencapai derajat ihsan, yaitu:
1) Ibadah: Kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan
menunaikan semua jenis ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan
sebagainya dengan cara yang benar, yaitu menyempurnakan
syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya)
2) Muamalah: Ihsan dijelaskan Allah SWT pada surah an Nisaa’ ayat
36, yang artinya : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada
dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahayamu.
5. Ayat di atas mengatakan kepada kita bahwa ihsan kepada ibu-bapak
adalah sejajar dengan
`ibadah kepada Allah.
Dalam sebuah hadist riwayat Turmuzdi, dari Ibnu Amru bin
Ash, Rasulullah saw.
Bersabda :
•
•
Ayat di atas
mengatakan kepada kita bahwa ihsan kepada ibu-bapak adalah
sejajar dengan ibadah kepada Allah.
Dalam sebuah hadist riwayat Turmuzdi, dari Ibnu Amru bin
Ash, Rasulullah saw. Bersabda :
•
Keridhaan Allah berada pada
keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah berada pada .
kemurkaan orang tua.” •
6. Masalah ihsan
Ihsan kepada kerabat adalah dengan jalan membangun hubungan
yang baik dengan mereka,
Silaturahmi adalah kunci untuk mendapatkan keridhaan Allah. Hal
ini dikarenakan sebab paling utama terputusnya
hubungan
seorang hamba dengan Tuhannya adalah karena terputusnya
hubungan silaturahmi.
Dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa—
dari Kaum Muslimin—yang memelihara anak yatim dengan
memberi makan dan minumnya, maka Allah akan memasukkannya
ke dalam surga selamanya, selama ia tidak melakukan dosa yang
tidak terampuni.”
7. Ihsan kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat dari kerabat
atau tetangga yang berada di dekat rumah, serta tetangga jauh, baik
jauh karena nasab maupun yang berada jauh dari rumah.
Adapun yang dimaksud teman sejawat adalah yang
berkumpul dengan kita atas dasar pekerjaan, pertemanan, teman
sekolah atau kampus, perjalanan, ma’had, dan sebagainya.
Mereka semua masuk ke dalam katagori tetangga.
.
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari
Akhir, hendaklah memuliakan tamunya.” (HR. Jama’ah, kecuali
Nasa’i)
Bagi manusia secara umum, hendaklah kita melembutkan
ucapan, saling menghargai dalam pergaulan, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegahnya dari kemungkaran, menunjukinya jalan
jika ia tersesat, mengajari mereka yang bodoh, mengakui hak-hak
mereka, dan tidak mengganggu mereka dengan tidak melakukan halhal dapat mengusik , serta melukai mereka.
2) Akhlak: Rasulullah saw. mengatakan dalam sebuah
hadits :“Aku diutus hanyalah demi menyempurnakan akhlak yang
mulia.”
8. Masalah ihsan
3) Ihsan dalam akhlak,
sesungguhnya akhlak merupakan buah
dari ibadah
dan muamalah.
Jika kita ingin melihat nilai ihsan pada diri seseorang—yang
diperoleh dari hasil maksimal ibadahnya, maka kita akan
menemukannya dalam muamalah kehidupannya. Bagaimana ia
bermuamalah dengan sesama
manusia, lingkungannya, pekerjaannya, keluarganya, dan
bahkan terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan ini semua, maka
Rasulullah saw. mengatakan dalam sebuah hadits :
•
• Aku diutus hanyalah demi menyempurnakan akhlak yang
mulia.”
9. Akhlakul karimah
Pengertian Akhlakul Karimah
Akhlak adalah pola perilaku yang berdasarkan
kepada dan memanifestasikan nilai-nilai
Iman, Islam dan Ihsan. Sedangkan karimah
berarti mulia, terpuji, baik.
10. Macam-macam ahlakul karimah
1 Khusnudzhan kepada Allah
Khusnudzhan kepada Allah adalah kita memiliki keyakinan yang
kuat bahwa Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
senantiasa berbuat dan menentukan yang terbaik untuk kehidupan
manusia.
2 Qana’ah
menerima segala anugerah yang diberikan Allah SWT serta bersabar atas
ketentuannya besar dan tidak meninggalkan usaha dan ikhtiar lahiriyah
3 Ikhlas
mengerjakan sesuatu perbuatan yang baik tanpa pamrih kecuali hanya
karena Allah dan mengharapkan ridha-Nya.
4 Sabar
tahan uji, tahan menderita, menerima apa yang diberikan Allah baik yang
berupa nikmat maupun berupa penderitaan.
5 Berdoa
Yaitu memohon kepada Allah, agar segala yang telah kita lakukan ada
dalam ridha Allah SWT dan dikabulkan oleh Allah SWT.
11. Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam
timbangan amal (di hari kiamat) daripada budi
pekerti yang baik
12. Sesungguhnya kalian yang paling aku(Nabi)
senangi dan paling dekat tempat duduknya
denganku di hari kiamat adalah kalian yang
paling bagus budi pekertinya.