Hernia diafragmatika adalah kondisi dimana organ dalam perut masuk ke dalam rongga dada melalui defek pada diafragma. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma selama perkembangan janin dan memiliki tiga tipe utama. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari gangguan pernapasan hingga cyanosis. Pemeriksaan penunjang seperti USG dan analisis gas darah diperlukan untuk diagnosis. Pengobatan meliputi stabilisasi

1. OSSA HYDRAMAYASARI
D-IV BIDAN PENDIDIK
FIK UNIVERSITAS KADIRI
HERNIA DIAFRAGMA

2. PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATA LAKSANA
ISI

3. Hernia diafragmatika adalah masuknya organ-
organ abdomen melalui defek pada diafragma ke
dalam rongga dada.
Ada 3 tipe dasar hernia diafragmatika:
1. Hernia Bochdalek (posterolateral)
2. Hernia Morgagni (retrosternal atau anterior)
3. Hiatus hernia
PENGERTIAN
PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA

4. ETIOLOGI
PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA
Tipe Bockdalek Tipe Morgagni
Diafragma berkembang
secara tidak wajar atau usus
mungkin terperangkap di
rongga dada pada saat
diafragma berkembang
otot yang seharusnya
berkembang di tengah
diafragma tidak
berkembang secara wajar

5. PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA
PATOFISIOLOGI
Trauma Kongenital Spontan
Diafragma terbentuk :
Membran
Pleuropenitonei
Septum
Transversum
Pertumbuhan dari
tepi dari otot
dinding dada
Gangguan pembentuk dapat berupa kegagalan pembentukan
seperti diafragma, gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan
pembentukan seperti pembentukan otot

6. PATOFISIOLOGI
PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA
Gangguan Fusi
Akan terjadi lubang yang disebut dengan
hernia
Gangguan Pembentuk
Otot
Menyebabkan diafragma tipis dan
menimbulkan eventerasi

7. 1. Distres pernapasan (Apgar score rendah)
2. Takipneu
3. Grunting
4. retraksi dinding dada
5. Pucat
6. Sianosis
7. Tanda klinis shunting dan persistent fetal circulation.
PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA
MANIFESTASI KLINIS

8. 1. Analisis gas darah
2. Pemeriksaan kromosom
3. Kadar elektrolit serum
4. Ultrasonografi (USG)
5. Pemasangan pulse oximetry
PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

9. 1. Proses persalinan dan unit perawatan intensif
neonatus
2. Stabilisasi preoperatif
3. Ventilasi mekanik konvensional
4. Extracorporeal Membrane Oxygenation
(ECMO)
5. Pemberian surfaktan
6. Terapi antenatal
7. Terapi pembedahan perinatal
8. Transplantasi paru
9. Perawatan pasca bedah
PENGERTIAN
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATA LAKSANA
TATA LAKSANA