1.Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan.ppt

MERENCANAKAN PENYAJIAN MATERI PELATIHAN
ELEMEN
KOMPETENSI
KUK PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1.Merancang sesi
pembelajaran
1.1Materi pembelajaran,
metode dan media
pembelajaran
diidentifikasi
Pedoman mengidentifi-
kasi materi, metode dan
media pembelajaran:
-Cara membaca standar
kompetensi
-Cara membaca program
pelatihan
-Macam metode pembe-
lajaran
-Macam media pembela-
jaran
-cara memilih materi
pembelajaran.
Mengidentifikasi materi,
metode, dan media
pembelajaran
1.2Materi pembelajaran,
metode dan media
pembelajaran disusun
dalam sesi dan
pentahapan
pembelajaran
Cara menyusun materi
pembelajaran, metode,
dan media pembelajaran
dalam sesi dan
pentahapan
pembelajaran
Menyusun materi
pembelajaran, metode,
dalam sesi dan
pentahapan
pembelajaran

ELEMEN
KOMPETENSI
2. Mempersiapkan
bahan/ perlengkapan
pembelajaran dan
media yang digunakan
2.1 Bahan/perlengkapan
pembe-lajaran dan
media pembelajaran
yang digunakan
diidentifikasi dan
dikelompokkan
Pedoman mengidentifi-
kasi bahan/perlengkapan
pembelajaran dan media
pembelajaran yang
digunakan
Mengidentifikasi dan
mengelompokkan
bahan/perlengkapan
pembelajaran dan media
pembelajaran yang
digunakan
2.2 Bahan/perlengkapan
pembelajaran dan
media pembelajaran
yang digunakan disu-
sun dalam bentuk
rencana pembelajar-
an
Cara menyusun rencana
pembelajaran
Menyusun bahan/per-
lengkapan pembelajaran
yang digunakan dalam
bentuk rencana
pembelajaran
3.Mengorganisasikan
lingkungan pembela-
jaran sesuai dengan
situasi pembelajaran
3.1 Tempat proses
pembelajaran beserta
fasilitasnya
diidentifikasi sesuai
dengan kebutuhan
Pedoman
mengidentifikasi tempat
proses pembelajaran
beserta fasilitasnya
Mengidentifikasi tempat
proses pembelajaran
beserta fasilitasnya

ELEMEN
KOMPETENSI
3.2 Media/sarana
pendukung
pembelajaran yang
akan digunakan,
baik untuk instruktur
maupun peserta
pelatihan disiapkan
Prosedur menyiapkan
media/sarana pendukung
pembelajaran yang akan
digunakan baik untuk
instruktur maupun
peserta pelatihan
Menyiapkan media/
sarana pendukung
pembelajaran yang akan
digunakan, baik untuk
instruktur maupun
peserta pelatihan
3.3 Fasilitas,
bahan/perlengkapan
pembelajaran, media
pembelajaran dan
jadwal pembelajaran
diorganisasikan
sesuai dengan
rencana
pembelajaran
Cara mengatur kelas dan
bengkel
Mengorganisasikan
fasilitas, bahan/
perlengkapan
pembelajaran, media
pembelajaran dan jadwal
pembelajaran sesuai
dengan rencana
pembelajaran

Diagram proses penyusunan
rencana penyajian materi pembelajaran
PROGRAM PELATIHAN
(KURIKULUM/SILABUS)
STANDAR KOMPETENSI
Menetapkan materi/topik
pembelajaran
MERANCANG SESI PEMBELAJARAN
MEMPERSIAPKAN BAHAN/PERLENGKAPAN
PEMBELAJARAN
MENGORGANISASIKAN LINGKUNGAN
PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN SITUASI
PEMBELAJARAN
• ANALISIS MATERI
• TAHAPAN MATERI
• ISI
• FORMAT

8
NAMA PELATIHAN
Nama pelatihan ditetapkan sesuai dengan acuan yang
digunakan dalam penyusunan program pelatihan, yaitu:
1. Kualifikasi
Penetapan kebutuhan pelatihan mengacu pada jenjang
kualifikasiyang tertera dari tugas dan tanggung jawab. Di
dalam kualifikasi pada KKNI dimulai dari jenjang 1 sebagai
jenjang terendah sampai dengan jenjang 9 sebagai jenjang
tertinggi.
2. Jabatan atau Okupasi Nasional dengan Mengacu
pada Tugas dan Fungsi Jabatan atau Okupasi
Analisis jabatan/pekerjaan digunakan sebagai dasar
penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi. Analisis
jabatan merupakan proses menguraikan jabatan sehingga
menghasilkan deskripsi jabatan. Analisis ini bersumber dari
Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) atau sumber-umber
jabatan lainnya yang berlaku pada lembaga. (tk. Kayu, tk.
Batu, dsb.)

9
NAMA PELATIHAN lanjutan...
3. Klaster dan/atau Unit kompetensi, Dengan mengacu
pada Kebutuhan Khusus Kompetensi Tertentu Sesuai
dengan Kebutuhan Industri atau Organisasi
Penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
yang mengacu pada klaster dilakukan melalui analisis
kompetensi kerja yang dibutuhkan industri atau
organisasi. Analisis kompetensi kerja dilakukan dengan
cara menghimpun data hasil dari:
1) Analisis kinerja, merupakan pernyataan sejauh mana elemen
kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada
tingkat yang diinginkan.
2) Analisis persyaratan kinerja, merupakan pernyataan-pernyataan
kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut
diaplikasikan.
3) Analisis acuan penilaian, merupakan pernyataan-pernyataan
kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian.

10
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
NO MATERI PELATIHAN
KODE UNIT
KOMPETENSI
PERKIRAAN WAKTU PELATIHAN
(jampel)
Pengetahuan Keterampilan Jumlah
I KELOMPOK UNIT KOMPETENSI
1.1
1.2
1.3
1.4
Jumlah jampel I
II PELATIHAN DI TEMPAT KERJA (OJT)
2.1
Jumlah jampel II
Iii KELOMPOK NON-UNIT KOMPETENSI
3.1
3.2
Jumlah jampel III
Jumlah jampel I+II+III
Perkiraan waktu pelatihan ….. Jampel dan OJT ….. bulan

11
SILABUS
Unit Kompetensi : Mengoperasikan Sistem Operasi (pada Perangkat Komputer)
: TIK.OP02.003.01
Kode Unit Kompetensi
Perkiraan waktu pemelajaran: jam @ 45 menit
ELEMEN
KOMPETENSI
KUK IUK
MATERI PELATIHAN JAMPEL
Penget. Keteram. Sikap Penget.
Kete-
ram.
1. Mempersiapkan
sistem operasi
1.1 Perangkat
komputer
sudah
dinyalakan
sesuai
dengan
petunjuk
penggunaan
• Dapat menjelaskan cara
menyalakan perangkat
komputer sesuai
dengan petunjuk
penggunaan
• Dapat menyebutkan dan
menjelaskan macam
dan fungsi komponen
untuk menyalakan
perangkat komputer
sesuai dengan
petunjuk penggunaan
• Mampu menyalakan
perangkat komputer
sesuai dengan
petunjuk penggunaan
• Harus teliti, cermat, dan
taat asas
• Cara
menyala-
kan
perangkat
komputer
sesuai
dengan
petunjuk
penggu-
naan
• Macam dan
fungsi
komponen
untuk
menyala-
kan perang-
kat
komputer
 Menyala-
kan
perangkat
komputer
sesuai
dengan
petunjuk
pengguna-
an
Teliti
cermat
Taat
asas

Cara membaca standar kompetensi:

13
ACUAN STANDAR KOMPETENSI
BISA BERASAL DARI :
1. Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK)
Standar kompetensi pada bidang tertentu yang
dirumuskan dan ditetapkan oleh suatu
organisasi/perusahaan/lembaga nasional/internasional, mis:
bid. Pengelasan, perminyakan, penerbangan,dll
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia(SKKNI)
Standar kompetensi yang berlaku secara nasional dalam
suatu negara melalui suatu badan independent , seperti
BNSP menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI)
3. Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI)
Standar kompetensi yang berlaku secara internasional.

URAIAN STANDARD KOMPETENSI
STANDARD KOMPETENSI
KERJA
(SKK)
ISINYA
UNIT-UNIT
KOMPETENSI
ELEMEN
KOMPETENSI
ELEMEN
KOMPETENSI
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK
KERJA
KRITERIA UNJUK
KERJA
KRITERIA UNJUK
KERJA
KRITERIA UNJUK
KERJA
UK EK KUK

STRUKTUR SKKNI (Unit Kompetensi)
1. Kode Unit Kompetensi
2. Judul Unit Kompetensi
3. Deskripsi Unit Kompetensi
4. Elemen Kompetensi
5. Kriteria Unjuk Kerja
6. Batasan Variabel
7. Panduan Penilaian

Contoh Unit dan Elemen Kompetensi:
UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
1. Melaksanakan
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di
Dapur
1.1 Menyiapkan alat pencegah
pencemaran lingkungan dan
Keselamatan Kerja di dapur
1.2 Menggunakan alat pencegah
pencemaran lingkungan dan
keselamatan kerja di dapur
1.3 Menyimpan dan merawat alat
pencegah pencemaran lingkungan
dan keselamatan kerja di dapur
1.4 Mencegah kecelakaan di dapur
1.5 Melakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) di dapur

KRITERIA UNJUK KERJA
Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang
menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk
memperagakan hasil kerja/karya pada setiap elemen
kompetensi. Kriteria unjuk kerja harus mencerminkan aktivitas
yang dapat menggambarkan 3 aspek yaitu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja. Untuk setiap elemen kompetensi
dapat terdiri 2-5 kriteria unjuk kerja dan dirumuskan dalam
kalimat terukur dengan bentuk pasif.
Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat KUK harus
memperhatikan keterukuran aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja, yang ditulis dengan memperhatikan level
taksonomi Bloom dan pengembangannya yang terkait dengan
aspek-aspek psikomotorik, kognitif dan afektif sesuai dengan
tingkat kesulitan pelaksanaan tugas pada tingkatan/urutan unit
kompetensi. Rumusan KUK bisa digunakan untuk materi tes.

Contoh Elemen Kompetensi dan KUK:
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan material untuk
pengelasan
1.1 Persyaratan pengelasan
ditentukan berdasarkan spesifikasi
dan atau gambar
1.2 Material disiapkan dengan
menggunakan perkakas dan
teknik.
1.3 Material dipasang/diletakkan
sesuai spesifikasi, bilamana
diperlukan.
1. Menghubungkan dan
mengeset peralatan
pengelasan
1. Menentukan peralatan las,
pengesetan dan barang-
barang yang digunakan
1. Mengidentifikasi metoda
pencegahan distorsi
(pergeseran)

MACAM – MACAM METODE MENGAJAR
METODE
MENGAJAR
BERPUSAT PADA
I N S T R U K T U R
BERPUSAT PADA
S I S W A
CERAMAH
CERAMAH
BERGAMBAR
DEMONSTRASI
TANYA - JAWAB
DISKUSI
PRAKTIK
CERAMAH BENGKEL
(SHOP TALK)

Adalah metode dengan cara instruktur menyajikan
informasi kepada siswa melalui pemakaian kata-kata, isyarat-
isyarat, ekspresi-ekspresi wajah dan nada suara saja.
PERSIAPAN :
1. RUMUSKAN TUJUAN BELAJAR
2. KUMPULKAN DAN SUSUN BAHAN CERAMAH
3. BUAT SKEMA PENYAJIAN DAN HAND-OUT JIKA PERLU
1. MENJELASKAN TUJUAN YANG AKAN DICAPAI SEBELUM CERAMAH
DILAKUKAN
2. MENGEMUKAKAN POKOK-POKOK ATAU GARIS BESAR MATERI YANG AKAN
DISAJIKAN
3. MELAKUKAN APERSEPSI DENGAN MEMANCING PENGALAMAN PESERTA
PELATIHAN SESUAI DENGAN MATERI YANG AKAN DISAJIKAN
PELAKSANAAN

4. HUBUNGKAN MATERI PELATIHAN YANG BARU DENGAN MATERI YANG TELAH
DIKETAHUI PESERTA PELATIHAN
5. PAKAILAH KATA-KATA YANG MUDAH DIMENGERTI DAN BILA ADA KATA-KATA YANG
SULIT, AGAR DIARTIKAN DENGAN JELAS
6. SAJIKAN PELAJARAN DENGAN GAYA YANG MENARIK SEHINGGA MOTIVASI
PESERTA TETAP PADA KONDISI YANG BAIK
7. PAKAILAH ALAT PERAGA DAN MEDIA PENGAJARAN YANG TEPAT
PELAKSANAAN
1. ADAKAN EVALUASI UNTUK MENDAPATKAN UMPAN BALIK
2. BERIKAN KESIMPULAN APABILA TIDAK DIBERIKAN DALAM HANDOUT
3. ADA BAIKNYA DIBERIKAN TUGAS YANG DIKERJAKAN DI LUAR JAM PELATIHAN
AKHIR CERAMAH

PENGGUNAAN :
MEMBERIKAN IKHTISAR SUATU PELAJARAN
3.
MENYAMPAIKAN PENJELASAN UMUM SUATU PELAJARAN
2.
MENJELASKAN PERATURAN-PERATURAN, TATA TERTIB, DAN KETENTUAN-
KETENTUAN KEPADA SISWA
1.
KERUGIAN :
DIBUTUHKAN KEAHLIAN INSTRUKTUR AGAR CERAMAH EFEKTIF
4.
HANYA SATU INDERA
3.
RELATIF SISWA CEPAT BOSAN
2.
SISWA PASIF DAN KOMUNIKASI SATU ARAH
1.
KEUNTUNGAN:
DAPAT DIPAKAI PADA KELOMPOK BESAR
2.
METODE INI MURAH DAN MUDAH DILAKUKAN INSTRUKTUR HANYA BERMODAL SUARA
1.

adalah metode dengan cara instruktur menyajikan infor-
masi dengan menjelaskan dan memperlihatkan benda-benda
atau ilustrasi kepada siswa sehingga kata-kata yang diguna-
kan menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti.
PENGGUNAAN :
1. MENGUBUNGKAN KATA-KATA DENGAN BENDA
2. MENJELASKAN PROSEDUR
3. MENJELASKAN PENGETAHUAN
KERUGIAN :
MEMERLUKAN LEBIH BANYAK FASILITAS
2.
MEMERLUKAN LEBIH BANYAK WAKTU UNTUK PERSIAPAN
1.

SHOP TALK
(CERAMAH BENGKEL)
Metode ceramah bengkel (shop talk) adalah instruktur menyajikan informasi dengan
menjelaskan dan memperlihatkan benda-benda atau ilustrasi kepada peserta
pelatihan sehingga kata-kata yang digunakan menjadi lebih jelas dan mudah
dimengerti.
Metode ini biasanya diberikan di bengkel dengan menjelaskan rencana kerja atau
latihan, dan biasanya dilanjutkan dengan metode demonstrasi
PENGGUNAAN:
a. Menhubungkan kata-kata dengan benda
b. Menjelaskan prosedur/langkah kerja
c. Menjelaskan pengetahuan
KELEBIHAN:
a. Indera yang dilibatkan lebih dari satu
b. Dapat meningkatkan interaksi
c. Dapat meningkatkan pengertian peserta pelatihan
d. Dapat memelihara minat peserta pelatihan
KEKURANGAN
a. Memerlukan lebih banyak waktu untuk perencanaan
b. Memerlukan lebih banyak fasilitas
c. Tidak dapat diikuti pada jumlah peserta yang banyak

adalah metode dengan cara instruktur menggunakan model atau
benda asli untuk menyajikan / menjelaskan langkah-langkah suatu
proses / prosedur dengan memperlihatkan dan memberitahukan.
 INSTRUKTUR MENJELASKAN :
Apa yang dilakukan
Bagaimana melakukannya
Mengapa dilakukan
Bila/kapan dilakukan
Dimana dilakukan
 PENGGUNAAN :
1. UNTUK PELAJARAN KETERAMPILAN
2. MEMPERLIHATKAN CARA MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN/KETERAMPILAN
3. MEMPERLIHATKAN URUTAN LANGKAH-LANGKAH DALAM SUATU PROSES/PROSEDUR
4. MENGGAMBARKAN PRINSIP KERJA DAN KONSTRUKSI
5. MEMPERLIHATKAN HUBUNGAN ANTARA BAGIAN DAN UNIT

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BILA
MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI
1. INSTRUKTUR HARUS TAHU DENGAN PASTI APA YANG AKAN DIDEMONSTRASI-
KAN DARI AWAL SAMPAI AKHIRUNTUK INI DIPERLUKAN RENCANA PELAJARAN.
2. YAKINKAN BAHWA MATERI DAN WAKTU YANG DIGUNAKAN TIDAK TERLALU
BANYAK SEHINGGA DAPAT MENGHINDARI KEMUNGKINAN LUPANYA SISWA
TERHADAP MATERI YANG DIDEMONSTRASIKAN
3. SEMUA PERALATAN DAN BAHAN SERTA KEPERLUAN LAINNYA HARUS SUDAH
DISIAPKAN SECARA LENGKAP SEBELUM MEMULAI DEMONSTRASI
4. YAKINKAN BAHWA SELURUH SISWA DAPAT MELIHAT SETIAP GERAKAN DAN
DAPAT MENDENGARKAN DENGAN JELAS KETERANGAN YANG DIBERIKAN OLEH
INSTRUKTUR
5. JANGAN MULAI DEMONSTRASI TANPA LEBIH DULU MENJELASKAN APA YANG
AKAN DIDEMONSTRASIKAN DAN MENGHUBUNGKAN DENGAN APA YANG SUDAH
DIKETAHUI
6. JIKA ARAH GERAKAN MERUPAKAN KUNCI KERJA UNTUK MELAKUKAN SUATU
PEKERJAAN, ATUR KEDUDUKAN SISWA SEHINGGA SAMA DENGAN KEDUDUKAN
INSTRUKTUR WAKTU MELAKUKAN PEKERJAAN TERSEBUT

7. LAKUKAN DEMONSTRASI SELAMBAT MUNGKIN SEHINGGA PARA SISWA DAPAT
MENGIKUTINYA SECARA LENGKAP
8. BERHENTI SECARA PERIODIK DAN AJUKAN PERTANYAAN UNTUK MEMASTIKAN
APAKAH PARA SISWA BETUL-BETUL MENGERTI DAN MENGIKUTI DEMONSTRASI
9. PASTIKAN BAHWA PARA SISWA BERADA DALAM KEDUDUKAN FISIK YANG TEPAT
/NYAMAN AGAR PERHATIANNYA TIDAK TERGANGGU
10. YAKINKAN BAHWA TIDAK HAL YANG MENGGANGGU PERHATIAN SISWA
11. PADA AKHIR DEMONSTRASI ULANGI SECARA RINGKAS KUNCI KERJA DAN
KESELAMATAN KERJA YANG HARUS DIPERHATIKAN
(Lanjutan) HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BILA

adalah metode dengan cara para siswa melengkapi bahan-bahan
pelajaran yang telah dipelajari dengan memberikan jawaban dengan lisan
atau tindakan terhadap pertanyaan yang diajukan secara lang-sung oleh
instruktur atau sebaliknya.
 PENGGUNAAN
1. MENILAI / MENCEK KEMAMPUAN / HASIL BELAJAR SISWA
2. MERANGSANG SISWA UNTUK BELAJAR
3. MENINGKATKAN INTERAKSI
 KERUGIAN :
HAMPIR TIDAK ADA INFORMASI BARU
 KEUNTUNGAN :
1. MENIMBULKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA
2. SEJUMLAH INFORMASI DAPAT DITINJAU KEMBALI DALAM WAKTU RELATIF SINGKAT
3. DAPAT DIGUNAKAN SECARA LUAS DI BERBAGAI UKURAN KELOMPOK
4. TIDAK DIPERLUKAN BANYAK FASILITAS

 DIUSAHAKAN AGAR JAWABAN TIDAK MIRIP PADUAN SUARA
 INSTRUKTUR HARUS DAPAT MEMBEDAKAN SISWA YANG AKTIF DAN TIDAK
 UNTUK MENENTUKAN GILIRAN SIAPA YANG MENJAWAB BISA
MENGGUNAKAN CARA UNDIAN (JANGAN ALFABETIS)
A. PROSEDUR BERTANYA UNTUK SESEORANG
1. MENGAJUKAN PERTANYAAN KEPADA SELURUH SISWA
2. BERHENTI SEBENTAR AGAR SETIAP SISWA MERASAKAN BAHWA
PERTANYAAN TERSEBUT DIARAHKAN KEPADANYA
3. MENYEBUTKAN / MEMANGGIL NAMA
4. MENDENGARKAN JAWABAN SISWA HINGGA SELESAI
5. MEMBERIKAN RESPON SECARA POSITIF DAN BERIKAN PENGUATAN
JAWABAN YANG BENAR

B. PROSEDUR BERTANYA UNTUK MENGEMBALIKAN
PERHATIAN SISWA
1. PANGGIL / SEBUT NAMA SISWA
2. PUSATKAN PERHATIAN INSTRUKTUR KEPADA SISWA TERSEBUT
3. AJUKAN PERTANYAAN
4. TUNGGULAH JAWABAN YANG AKAN DIBERIKAN
SERING TERJADI SISWA TIDAK DAPAT MENJAWAB. DALAM KEADAAN
SEPERTI INI INSTRUKTUR MEMBANTU SISWA AGAR BERANI MENJAWAB
DENGAN CARA MEMBERIKAN SEBAGIAN JAWABAN.
 PERTANYAAN DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN SISWA MASING-
MASING
 PERTANYAAN YANG TERLALU SULIT, TERUTAMA BAGI SISWA YANG LAM-
BAT BELAJAR, DAPAT MENGURANGI SEMANGAT BELAJAR SEHINGGA BISA
KEMUNGKINAN JADI FRUSTASI

1. GUNAKAN KATA-KATA YANG SEDERHANA
2. RUMUSKAN PERTANYAAN SEHINGGA MUDAH DIMENGERTI
3. PERTANYAAN HARUS SPESIFIK
4. AJUKAN PERTANYAAN YANG BERSIFAT PASTI
5. AJUKAN PERTANYAAN YANG BERSIFAT TANTANGAN, TIDAK TERLALU SULIT ATAU
MUDAH
6. AJUKAN PERTANYAAN DENGAN URUTAN TERATUR
7. HINDARKAN PERTANYAAN YANG JAWABANNYA “YA” ATAU “ TIDAK”
8. BERBICARALAH DENGAN CUKUP KERAS AGAR DAPAT DIDENGAR SELURUH
SISWA
9. BILA MENGAJUKAN PERTANYAAN, BERIKAN WAKTU YANG CUKUP KEPADA
SISWA UNTUK BERPIKIR

Adalah metode dengan cara para kelompok
melengkapi informasi dalam responnya ter-
hadap suatu topik tertentu.
PERANAN INSTRUKTUR UMUMNYA TERBATAS PADA :
1. MEMILIH TOPIK
2. MENGAWASI DAN MENJAGA AGAR DISKUSI TETAP PADA MATERI
3. MERANGSANG SELURUH SISWA AGAR TURUT AMBIL BAGIAN
PENGGUNAAN :
1. UNTUK MENGULANG KEMBALI INFORMASI / PELAJARAN YANG SUDAH
DIPELAJARI
2. UNTUK LATIHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH
3. UNTUKMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
4. MENGEMBANGKAN CARA BERPIKIR

KEWAJIBAN KETUA KELOMPOK
DISKUSI / PEMIMPIN DISKUSI
 MEMBUKA DAN MENUTUP DISKUSI TEPAT PADA WAKTUNYA
 MENGATUR LALU LINTAS PEMBICARAAN
 MEMIMPIN KEGIATAN KELOMPOK
(JANGAN MEMERINTAH ANGGOTA KELOMPOK)
 TIDAK MEMIHAK, NAMUN HARUS MENUNJUKKAN PERHATIAN
 HATI-HATI DALAM MELAKUKAN PENGAMATAN SECARA LOGIS,
MENGAJUKAN USUL DAN MENARIK KESIMPULAN TENTANG KELOMPOK
 SELALU BERSIFAT SABAR
 HINDARKAN PERDEBATAN

KEWAJIBAN ANGGOTA KELOMPOK DISKUSI
 SELALU SIAP UNTUK MEMBERIKAN / MENJELASKAN PENDAPATNYA
 MENAHAN DIRI TERHADAP KEINGINAN MENONJOLKAN DIRI
 MEMUSATKAN PERHATIAN TERHADAP DISKUSI
 HARUS BERSIFAT SABAR APABILA HASIL DIPEROLEH SECARA LAMBAT
 HARGAI PENDAPAT REKAN LAINNYA
 HINDARKAN PERDEBATAN
 JANGAN MEMONOPOLI DISKUSI

Adalah metode yang memberikan kemungkinan pada siswa
untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari untuk
meningkatkan keterampilan mereka.
PENGGUNAAN
1. SEMUA TIPE LATIHAN KETERAMPILAN
KEUNTUNGAN
1. MELIBATKAN LEBIH DARI SATU INDERA
2. MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA
3. MENIMBULKAN MOTIVASI PADA SISWA
4. PADA UMUMNYA MENGHASILKAN BENDA KERJA
KERUGIAN
1. WAKTU YANG DIBUTUHKAN RELATIF LAMA
2. FASILITAS YANG DIBUTUHKAN RELATIF BANYAK
3. MEMERLUKAN PENGAWASAN SECARA SEKSAMA UNTUK TIAP-TIAP SISWA

PEDOMAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK
 DIGUNAKAN SETELAH PELAJARAN TERSEBUT DIDEMONSTRASIKAN ATAU
DITERANGKAN LEBIH DALAM
 YAKINKAN BAHWA SEMUA PERALATAN DAN BAHAN TELAH DISIAPKAN
 BERITAHU DENGAN JELAS APA YANG HARUS DILAKUKAN SISWA
 SEBELUM SISWA PRAKTIK TEKANKAN KESELAMATAN KERJA DAN KUNCI
KERJA YANG HARUS DIPERHATIKAN
 ATUR TEMPAT KERJA SETIAP SISWA AGAR TIDAK SALING TERGANGGU
 BERIKAN BANTUAN KEPADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN
 LAKUKAN PENGAWASAN YANG SEKSAMA
 BILA SISWA MELAKUKAN LANGKAH YANG SALAH, HENTIKAN SEGERA DAN
BETULKAN
 BILA PERLU, DEMONSTRASIKAN DAN JELASKAN KEMBALI

MACAM-MACAM MEDIA INSTRUKSIONAL
1. BAHAN CETAKAN : Buku Pelajaran, Lembar Rencana Pelajaran. Lembar Tugas,
Lembar Informasi, Lembar Pekerjaan dll.
2. PAPAN DISPLAY : Papan tulis / White Board dll
3. PETA DAN CHART : Flip Over, Wall Chart dll
4. GAMBAR MATI YANG DIPROYEKSIKAN : OHP, Slide, Film Strip, LCD
5. GAMBAR HIDUP YANG DIPROYEKSIKAN : Film, Televisi, VCD dan kelengkapannya
6. TIGA DIMENSI : Model, Benda asli, Mock Up, Maket dll
7. SUARA YANG DIREKAM : Tape Recorder dan penggunaannya

PAPAN TULIS
DISPLAY/PAMERAN
PAPAN FLANEL
VISUAL
DIAM
AUDIO
VISUAL
GERAK
MEDIA
AUDIO
MEDIA
AUDIO
VISUAL
DIAM
JENIS MEDIA
MEDIA GRAFIS
BAGAN
GRAFIK
POSTER
MEDIA CETAK
TEXT BOOK
BAHAN CETAKAN
PAPAN DISPLAY
PETA LIPAT /FLIP CHART
GAMBAR MATI YANG
DIPROYEKSIKAN
SOUND AND SLIDE
PROJECTOR
FILM RANGKAI BERSUARA
FILM STRIP BERSUARA
TAPE/CASSETE RECORDER
R A D I O
SOUND PAGE /
BUKU BERSUARA
GAMBARHIDUPYANG
DIPROYEKSIKAN
VIDEO / TELEVISI
OHP
SLIDE
FILM STRIP
EPIDIACOPE /
LCD-PROJECTOR
( liquid cristal display )

Tujuan belajar materi
dan tingkat pelajaran
Tugas-tugas yang harus
dikerjakan dan indera
yang dilibatkan
Pemilihan metoda mengajar
Kemampuan siswa
Hambatan-hambatan
yang mungkin dihadapi
Pemilihan media/
Alat peraga

Apakah topik
ada hubungannya
dengan benda nyata
Apakah objek/benda
terlalu kecil/terlalu
besar untuk dilihat
langsung
Apakah ada bagian
penting dari objek
yang tersembunyi/
sulit dilihat
Apakah objek
ada/tersedia
Apakah topik berhubungan
dengan konsep? Yang bisa
dilihat langsung, tapi
dengan gejala
Apakah topik
membutuhkan alat
peraga 3 dimensi
Gunakan model/
Mock up
Mungkin tidak
Membutuhkan
alat peraga
Apakah topik meng-
hendaki siswa untuk
meniru gerakan
Gambar mati yang
diproyeksikan
sudah cukup
Gunakan film
Demonstrasi langsung/
Kondisi tiruan (simulasi)
Pakailah
benda nyata
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Apakah suara
merupakan bagian
langsung dari
topik ?
Apakah
komuniKasi verbal
Merupakan tujuan
penting ?
Apakah topik bisa
dikemukakan dengan
visualisasi gambar
dan keterangan
singkat yang tertulis
Gunakan media
Gambar
Media suara baik langsung maupun
rekaman adalah penting agar proses
belajar efektif.
Apakah topik abstrak
Cukup rumit atau
berstruktur
Teks tertulis paling
Baik dibaca untuk
Mengomentari/
Menjelaskan
Apakah isi suara
Bisa disiapkan
lebih dahulu
(script)
Apakah topik di-
ajarkan secara
tepat dan cara
menyajikannya
sama?
Pilihlah
Rekaman
Suara
(pita)
Piringan.
Keterangan/komentar langsung oleh instruktur
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya Ya
Ya
Ya

EVALUASI ALAT PERAGA
1. MENJELASKAN MAKSUD,KAITAN, URUTAN KEGIATAN
2. UKURAN CUKUP BESAR
3. ISI HANYA DIBATASI PADA KUNCI-KUNCI KATA
4. HAL PENTING, DIBERI WARNA AGAR MENARIK PERHATIAN
5. TERBUAT DARI BAHAN YANG BAIK, HASIL MEMUASKAN,
MUDAH DIBAWA

MEDIA PENYAJIAN
Rudy Brets
(1971)
SEMUA MEDIA YANG DIGUNAKAN
UNTUK BERKOMUNIKASI MELALUI
BENTUK-BENTUK PENYAJIAN
MENGAJAR :
 Membelajarkan subyek didik
 Usaha membimbing subyek didik mencari,
menemukan dan melihat pokok masalah dari
yang dipelajarinya
BUKAN HANYA MENYAJIKAN /
MENUANGKAN PENGETAHUAN
M E T O D A
- Penyajian lebih menarik
- Mudah diterima
- Kelas menjadi hidup
TANPA METODA = MEMBOSANKAN

BELAJAR : PROSES TERJADINYA INTERAKSI
SESEORANG DENGAN SUMBER BELAJAR
HASIL BELAJAR :
TERJADINYA PERUBAHAN TINGKAH LAKU YANG MELIPUTI :
- Penambahan Informasi
- Mengembangkan/meningkatkan pengetahuan
- Penerimaan sikap-sikap baru
- Mengerjakan sesuatu dengan apa yang telah dipelajari
A KNOW LEDGE
S K I L L
A ATTITUDE
A

PROSES BELAJAR SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
SUMBER
PESAN
BAURAN KOMUNIKASI MENURUT HAROLD D.LASWELL
“ Who says what in which channel to whom with what effect “
V Who says ( siapa mengatakan ) : Komunikator
V Says what ( Mengatakan apa ) : Pesan ( massage )
V In which channel (melalui apa ) : M e d i a
V With what effect ( dengan efek apa ) : Efek dan dampak
SALURAN /
MEDIA
PENERIMA
PERAN INSTRUKTUR >>>>>>>> - CREATOR
- CONCEPTOR
- PROBLEM SOLVER

FAKTOR-FAKTOR YANG PENTING DALAM KOMUNIKASI LISAN
A Apa yang diucapkan harus jelas
A Ucapan / ejaan yang baik
A Kecepatan memberikan Informasi
A Pola titik nada / suara
A Kewibawaan
A Pengaturan waktu

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MEMILIH MEDIA / ALAT PERAGA
1. TUJUAN BELAJAR DAN MATERI DAN PELAJARAN
2. TINGKAT PELAJARAN
3. INDERA YANG DILIBATKAN
4. KEMAMPUAN SISWA
5. METODA MENGAJAR
6. KEMAMPUAN INSTRUKTUR
7. KONDISI ADMINISTRATIF DAN EKONOMIS
8. HAMBATAN-HAMBATAN YANG MUNGKIN DIHADAPI
•Tujuan : “Siswa mampu menyatakan…………………….
---- Ceramah bergambar :- Chart
•Tujuan : “Siswa mampu mengerjakan…………………….
---- dengan simulator atau benda model / asli

BAHAN CETAKAN
PENGERTIAN :
Bahan Cetakan ialah semua hal yang bersifat tertulis atau
cetakan yang dipergunakan langsung oleh Instruktur dalam
menyajikan Pelajaran Teori maupun Praktik agar pelatihan
berlangsung Efektif dan Efisien
Keuntungan penggunaan Bahan Cetakan
1. Fasilitas pelatihan (perlengkapan dan bahan) dapat dipakai secara efisien
2. Jangka waktu pelatihan, aktivitas belajar dapat disusun dalam urutan dan
perbandingan yang sesuai
3. Dapat menghindarkan pengulangan informasi yang semestinya tidak perlu
terjadi
4. Instruktur, siswa dan staf menjadi lebih percaya diri dalam melaksanakan
program pelatihan
Yang termasuk bahan cetakan :
Media grafis, Bagan, Grafik, Poster , Media cetakan, Text Book,

GAMBAR MATI YANG DIPROYEKSIKAN
OVER HEAD PROJECTOR (0HP)
OHP digunakan untuk memproyeksikan gambar/tulisan pada lembaran tembus
pandang/transparan dengan hasil proyeksi yang cukup besar.
4. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OHP :
OHP SECARA UMUM DIGUNAKAN :
1. Pengganti Papan Tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada
lembaran transparan
2. Tempat menunjukkan/memproyeksikan transparan.
3. Tempat menunjukkan model-model barang kecil, baik dalam bentuk gerak maupun
diam.
1. Seluruh peserta/audience dapat melihat ke arah layar dengan jelas.
2. Instruktur berdiri pada posisi yang baik dan bebas serta tidak menghalangi pandangan
peserta latihan terhadap layar.

PETA / CHART
PETA / CHART:
ADALAH LEMBARAN KERTAS
YANG BERISIKAN BAHAN
PELAJARAN YANG TERSUSUN
RAPI DAN BAIK HURUF
ANGKA
GAMBAR
DIAGRAM
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMPROPDUKSI CHART :
2. SEDERHANAKAN GAMBAR
3. GUNAKAN PANAH UNTUK PENUNJUK ARAH
4. GUNAKAN WARNA UNTUK MEMPERJELAS
5. DIAGRAM DAN STATISTIK DIBUAT SEDERHANA
6. ATUR JARAK TULISAN / BARIS
1. HILANGKAN GARIS-GARIS YANG TIDAK PENTING

PENYEDERHANAAN GAMBAR
GAMBAR NYATA
GAMBAR SEDERHANA
GAMBAR ABSTRAK

CARA PEMBUATAN OVER HEAD TRANSPARAN
1. PRINSIP UMUM
Agar Informasi dapat dengan mudah dipahami secara cepat dan tepat, sebaiknya
wujudkan informasi dalam bentuk-bentuk :
ADA BANYAK
JALAN
MENUJU
KESUKSESAN
ADA BANYAK
JALAN MENUJU
KESUKSESAN
PENDAPATAN TH 2003
Bulan Primer Sekunder
01 Rp.125,- Rp. 50,-
02 Rp.150,- Rp. 50,-.
03 Rp.225,- Rp. 35,-
04 Rp.125,- Rp. 40,-
05 Rp.125,- Rp. 50,-
06 Rp.325,- Rp. 50,-
07 Rp.125,- Rp. 60,-
08 Rp.120,- Rp. 50,-
09 Rp.120,- Rp. 65,-
10 Rp.125,- Rp. 50,-
11 Rp.125,- Rp. 40,-
12 Rp.125,- Rp. 50,-
PENDAPATAN TH 2003
Rp
Bulan
PRIMER
SEKUNDER
GRAFIK
POSTER
J U D U L
SUBYEK SUBYEK
POINT
POINT
PENTING
CATATAN
FORMAT

2. Informasikan kata-kata atau gambar yang penting saja :
a. Mudah terlihat :
Ukuran huruf paling kecil 6 mm, atau usahakan agar huruf yang
diproyeksikan pada layar terlihat minimal 25 mm
b. J e l a s :
- Gunakan ilustrasi / gambar yang jelas
- Beri warna yang menarik
3. Cara mebuat Transparan
a. Menulis/menggambar langsung pada lembar Transparan dengan alat tulis
“Marking Pen” (Spidol Transparan) jenis Non Permanen (dapat dihapus) dan
Permanen ( tidak dapat dihapus )
b. Menggunakan Mesin Transparancy marker atau Jasa mesin Photo Copy.
TEKNIK PENYAJIAN DENGAN OHP :
a. Pada waktu penggunaan OHP, instruktur dapat melakukan sambil berdiri,
tetapi jangan sampau menghalangi pandangan siswa terhadap layar.
b. Jalankan OHP pada posisi kipas, kemudian Lampu. Aturlah posisi sebaik
mungkin gar gambar pada layar tidak miring, juga atur fokusnya.

PRESENTASI DENGAN OVER HEAD PROJECTOR
(OHP)
b. MENULIS LANGSUNG
Menulis diatas transparan pada waktu
presentasi sangatlah menarik perhatian,
bahkan pada transparan yang disiapkan
sebelumnya dapat ditambahkan
tulisan/gambar; misalnya menulis pada
bidang atau……………….yang kosong.
a. DENGAN ALAT PENUNJUK (POINTER)
Dengan alat penunjuk (pointer) Instruktur dapat
menekankan perhatian peserta pada hal-hal yang
penting.
Penunjuk diletakkan diatas transparan, bukan
pada layar.
LEBIH BAIK
SEHAT DAN KAYA
DARI PADA
MISKIN
DAN SAKIT
-SAKITAN

c. MASKING TECHNIQUE
Menunjukkan dengan cara membuka sedikit demi
sedikit sangat penting untuk mengkontrol peserta
latihan agar hanya memperhatikan masalah yang
dipresentasikan secara urut.
d. MENJELASKAN CARA KERJA
Cara kerja suatu alat, alur pekerjaan dan
benda-benda yang kecil dapat
diproyeksikan kelayar hingga dapat dilihat
oleh peserta latihan.

e. MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN LAMPU
Dengan menghidupkan/mematikan lampu dengan
switch/saklar ON-OFF, perhatian siswa dapat
diarahkan.
Bila lampu dimatikan, perhatian siswa akan terarah ke
Penjaji/Instruktur.
Bila lampu dihidupkan, perhatian siswa akan terarah
ke layar.
d. PENYAJIAN TUMPANG-TINDIH
( OVER LAY )
Konsep Ide yang rumit dapat disederhanakan
dengan cara ini.
Lembaran Transparan pertama memuat Ide
dasar.
Lembara berikutnya yang ditumpangkan ke
lembar transparan pertama,memuat ide-ide
berikutnya, sehingga akan memperjelas konsep
yang dipelajari menjadi lebih jelas.

f. EFEK GERAK ( MOVEMENT )
Presentasi OHP dengan transparan yang
menggunakan filter khusus atau efek
khusus, menyebabkan gambar yang
diproyeksikan ke layar dapat bergerak.
PENGGUNAAN OVERHEAD PROJECTOR (OHP)
KEUNTUNGAN
2. Jumlah siswa dapat bervariasi
7. Instruktur dan peserta latihan
berhadapan langsung
3. Multiguna
1. Mudah menggunakannya
4. Dapat digunakan pada ruangan
dengan perangan normal
5. Mudah mengulangi bagianbagian
tertentu, jika perlu
6. Penyajian dapat dilakukan sendiri
8. Instruktur dapat mengawasi peserta
latihan selama penyajian berlangsung
KERUGIAN
1. Biaya pengadaan tinggi
2. Dibutuhkan keahlian/teknik baru
3. Karena silau, dapat melelahkan mata
4. Desir suara Fan motor dapat
mengganggu
5. Gambar tidak dapat hidup dengan
sempurna
6. Memerlukan arus listrik
7. Lampu mudah putus oleh getaran
8. Memerlukan persiapan khusus dalam
penggunaannya

SLIDE ATAU FILM BINGKAI
SLIDE ATAU FILM BINGKAI : Merupakan jenis film yang dapat menampilkan warna
sesungguhnya. Slide menggunakan film “positif” dan diproyeksikan dengan : Slide
Projector”
Bentuk dan ukuran Slide :
a.Bentuk Standar ( Film ukuran 35 mm )
b.Bentuk Bujur sangkar
c.Bentuk setengah ( Half frame)
Standar : 35 mm Bujur sangkar Half Frame

MEDIA VISUAL GERAK
( GAMBAR HIDUP YANG DIPROYEKSIKAN )
Gambar hidup yang diproyeksikan adalah merupakan rangkaian gambar yang
berkesinambungan yang diproyeksikan kembali berwujud gambar yang
bergerak.
Keunggulan Visual Gerak:
1. Dapat memperlihatkan hubungan satu dengan lainnya secara tepat
2. Membangun/menciptakan kesinambungan (kontinuitas) pemikiran
3. Dapat menciptakan keadaan dramatis
Macam-macam Media Visual gerak :
a. F i l m
b. Televisi dengan kelangkapannya : Kamera TV, Video, dll.

JENIS EVALUASI
• Formatif
– Pelaksanaan penilaian yang berkelanjutan melalui
suatu perioda pelatihan/ pembelajaran.
• Sumatif
– Penilaian dilakukan pada akhir perioda pelatihan/
pembelajaran.
E1 E2 E3 E4
E1 E3
E2 E4

MENILAI KEMAJUAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
ELEMEN KOMPETENSI 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
UNIT KOMPETENSI 2
Tugas Teori dan Praktik EK
ELEMEN KOMPETENSI 2
ELEMEN KOMPETENS 3I
VERIFIKASI & VALIDASI
UNIT KOMPETENSI 1
MATERI TEST UK
ASESMEN
ASESMEN
ASESMEN
ASESMEN
YES
NO
R
E
M
E
D
I
A
L
NO
NO YES
YES
FORMATIF TES
SUMATIF TES
NO YES
Maksimum 3X mengulang

ALAT EVALUASI
ALAT
EVALUASI
BENTUK
TEST
TEST
TERTULIS
TEST
LISAN
TEST
TINDAKAN
NON
TEST
STUDI
KASUS
DAFTAR CHECK
OBSERVASI
DLL

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN TES B-S
KEUNGGULAN
• PENYUSUN SOAL DPT
MEMASUKKAN MATERI
PEL AJARAN SEBANYAK-
BANYAK NYA TANPA
KHAWATIR AKAN
WAKTU PENGERJAAN
NYA
KEKURANGAN
• ISI SOAL TERBATAS PADA
FAKTA ATAU PENGETAHUAN
HAFALAN YANG DANGKAL
• SANGAT MEMUNGKINKAN
PESERTA MENEBAK JAWABAN
NYA
• RUMUSAN SOAL PADA UMUM
NYA KABUR
• RELATIF SULIT MENGKON-
STRUKSINYA

PENGGUNAAN TES B-S
•Fakta-fakta
•Definisi
•Istilah-istilah
•Prinsip, rumus, dan sejenisnya

PEDOMAN MENGKONSTRUKSI SOAL TEST
• SOAL TEST BENAR–SALAH
1. STATEMENT ATAU PERNYATAAN YANG DIKEMUKAKAN
HENDAKNYA HANYA MENGANDUNG SATU KONSEP
2. BUATLAH SOAL DENGAN KALIMAT YANG SEDERHANA DAN
SEPENDEK MUNGKIN
3. HINDARI PENGGUNAAN KALIMAT NEGATIF
4. JANGAN MENGGUNAKAN STATEMENT ATAU PERNYATAAN
YANG LANGSUNG DIAMBIL DARI BUKU.
• CONTOH:
1. IBUKOTA PROPINSI JAWA BARAT ADALAH BANDUNG (B – S )
2. BAJA ST 37 DAPAT DIKERASKAN SECARA NORMAL DENGAN PENDINGINAN
CELUP MENCAPAI 63 HRC ( B – S )

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN PILIHAN GANDA
KEUNGGULAN
• DAPAT DIGUNAKAN UTK
MENGUKUR KEMAMPUAN
MENGINGAT KEMBALI
FAKTA, MEMAHAMI
HUBUNGAN DUA HAL ATAU
LEBIH, MENGAPLIKASIKAN
PRINSIP-PRINSIP
• MUDAH MENGOREKSINYA
KEKURANGAN
• SULIT MENYUSUNNYA,
TIDAK MUDAH MENCARI
OPSI JAWABAN YANG
HOMOGEN
• MEMERLUKAN WAKTU
RELA TIF LAMA TERUTAMA
JIKA DITUNTUT
KEMAMPUAN MELA KUKAN
PEMBANDINGAN ANTAR
OPSI JAWABAN YG
HOMOGEN DAN
MENUNTUT PENGERTIAN
FUNDAMENTAL

PENGGUNAAN TES PG
• Untuk mengukur berbagai jenis hasil belajar,
baik tingkat rendah maupun tingkat tinggi;
• Untuk mengukur pengetahuan tentang
istilah-istilah, fakta-fakta khusus, prinsip-
prinsip, metoda dan prosedur

PEDOMAN MENGKONSTRUKSI TES PG
1. TIAP SOAL (ITEM) HENDAKNYA TERDIRI ATAS SATU POKOK
MASALAH
2. BUATLAH SOAL DENGAN KALIMAT YANG SEDERHANA DAN
SEPENDEK MUNGKIN
3. PILIHAN JAWABAN / OPSI DIBUAT SESINGKAT MUNGKIN,
KETERANGAN YANG PANJANG SEBAIKNYA DILETAKKAN PADA
STEM
4. SETIAP OPTION SEDAPAT MUNGKIN PUNYA HUBUNGAN
GRAMATIKAL YANG BENAR DAN RELEVAN DENGAN STEM
5. HINDARI OPTION : SEMUANYA BENAR; A DAN B BENAR ; DSB.
6. USAHAKAN AGAR SATU SOAL TIDAK TERGANTUNG PADA SOAL
LAIN
7. URUTAN JAWABAN YANG BENAR DARI SELURUH SOAL AGAR
DIBUAT TIDAK TERATUR UNTUK MENGHINDARI TEBAKAN
8. SETIAP SOAL HENDAKNYA BERISIKAN PERNYATAAN /
INFORMASI SEPERLUNYA SEBELUM MENANYAKAN
JAWABANNYA

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN TES
MENJODOHKAN
KEUNGGULAN
• MENCAKUP JUMLAH
FAKTA YANG BANYAK,
WAKTU PE NGERJAAN
CUKUP SINGKAT
• SANGAT BERGUNA
UNTUK MENGUKUR
KEMAMPUAN
MENGASOSIASIKAN /
HUBUNGAN
KEKURANGAN
• HANYA TEPAT
DIGUNAKAN JIKA
MATERI PELAJARAN
YANG TELAH
DIPELAJARI CUKUP
LUAS
• SULIT MENYUSUNNYA,
UNTUK MEMPEROLEH
KESERAGAMAN BAIK
YG DIJODOHKAN
MAUPUN JODOHNYA

PENGGUNAAN TES MENJODOHKAN
informasi faktual yang berdasarkan pada
asosiasi sederhana;
gambar dan arti gambar tersebut;
• Untuk mengetahui pengetahuan tentang
pengenalan suatu letak dalam peta, chart
atau diagram

PEDOMAN MENGKONSTRUKSI TES
MENJODOHKAN
1. MASALAH-MASALAH YANG DIKEMUKAKAN DALAM MATCHING
HENDAKNYA YANG SEJENIS, TIDAK TERLALU MENCOLOK
PERBEDAANNYA SEHINGGA TIDAK MUDAH DITEBAK
2. USAHAKAN JUMLAH JAWABAN LEBIH BANYAK DARI PADA
JUMLAH SOALNYA AGAR TIDAK MUDAH DITEBAK
3. JANGAN MEMBUAT SATU NOMER SOAL MATCHING YANG
BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA, AGAR TIDAK
MEMBINGUNGKAN PESERTA

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN TES
MELENGKAPI
KEUNGGULAN
• Relatif mudah
disusun
• Kemungkinan untuk
menebak jawabannya
adalah kecil
KEKURANGAN
• Scoringnya agak sulit
karena kemungkinan
jawaban yang
bervariasi
• Terbatas pada fakta,
shg kurang tepat
untuk mengevaluasi
perubahan perilaku
hasil belajar

PEDOMAN MENGKONSTRUKSI TES
MELENGKAPI
1. PERNYATAAN/STATEMENT YANG DIKEMUKAKAN
HENDAKNYA HANYA MENGANDUNG SATU
KEMUNGKINAN JAWABAN YANG BENAR
2. HENDAKNYA TIDAK MENGGUNAKAN PERNYATAAN/
STATEMENT YANG LANGSUNG DIAMBIL DARI BUKU
3. TITIK-TITIK YANG DISEDIAKAN HENDAKNYA SAMA
PANJANG DAN CUKUP UNTUK MENULISKAN
JAWABANNYA. TITIK-TITIK YANG TIDAK SAMA
PANJANG SEOLAH MEMBERI PETUNJUK TENTANG
PANJANG JAWABAN YANG DIKEHENDAKI

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN TES ESSAY
KEUNGGULAN
• RELATIF MUDAH PEMBUAT
ANNYA
• URAIAN JAWABAN DISUSUN
OLEH PESERTA
• KEMUNGKINAN MENEBAK
SANGAT KECIL
• PROSES BERPIKIR PESERTA
DAPAT DILACAK DARI
JAWABAN-JAWABANNYA
• MAMPU MENGINTEGRASI
KAN SEGALA YANG TELAH
DIPELAJARI
KEKURANGAN
• PADA UMUMNNYA HANYA
DAPAT DIKOREKSI OLEH
PENYUSUN SOAL
• KURANG REPRESENTATIF, TDK
MENCAKUP SELURUH MATERI
YANG DIPELAJARI, KARENA
WAKTU TERBATAS
• KEMUNGKINAN PESERTA ME
NGEMUKAKAN JAWABAN YANG
KURANG RELEVAN, SULIT
MENGOREKSINYA
• TINGKAT KEBENARAN
JAWABAN ADALAH SUBJEKTIF

PENGGUNAAN TES ESSAY
• Jumlah siswa yang dinilai kecil jumlahnya;
• Untuk mengetahui perkembangan kemampuan
peserta pelatihan dengan menyatakan jawabannya
dalam bentuk tulisan;
• Untuk mengetahui cara memecahkan persoalan,
tidak hanya pada hasil, dan hal ini sulit dilakukan
melalui tes obyektif.

PEDOMAN MENGKONSTRUKSI TES ESSAY
1. BUATLAH SOAL ESSAY SESEDERHANA DAN
SEPENDEK MUNGKIN AGAR MAKNA SOAL
TERSEBUT MUDAH DIPAHAMI OLEH PESERTA
2. USAHAKAN BAHWA SATU SOAL TIDAK
TERGANGTUNG PADA SOAL LAIN
3. JIKA JAWABAN YANG DIMINTA LEBIH DARI
SATU, TENTUKAN DENGAN TEGAS BERAPA
JUMLAHNYA
4. BUATLAH TES DALAM BENTUK TERTUTUP,
ARTINYA DALAM PERTANYAAN SUDAH
DIBATASI BERAPA BANYAK HARUS DIJAWAB
ATAU MENGACU PADA REFERENSI TERTENTU.
(Khusus untuk menguji pengetahuan dalam
proses pelatihan)

Menyebutkan, mengidentifikasi
Menjelaskan, membedakan
Menghitung, menghubungkan
Memerinci, membedakan
Menyusun, merencanakan
Menilai, menyimpulkan
PENGE
NALAN
PEMA
HAMAN
APLIKASI
ANALISIS
SINTESIS
EVALUASI
TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF DAN
KATA-KATA OPERASIONAL

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING JENIS
TEST (LANJUTAN)
KEUNGGULAN
• MERUPAKAN EVALUASI
BELAJAR YG MENDALAM, KRN
DPT DIMINTA ARGU MENTASI-
ARGUMENTASI JIKA JAWABAN
BELUM MEMUASKAN
• SANGAT MUNGKIN UTK ME
LAKUKAN PENDALAMAN BAIK
ATAS PERMINTAAN PENGUJI
MAUPUN ATAS INISIATIF
PESERTA
• TIDAK MEMUNGKINKAN
TERJADINYA PENYONTEKAN
• TIDAK KHAWATIR KEHABIS AN
TEMPAT UTK MENULIS
KEKURANGAN
• MEMERLUKAN WAKTU YANG
LAMA
• TES LISAN DAPAT SANGAT
SUBJEKTIF
• MEMUNGKINKAN PESERTA
BERSIKAP MENG “IYA” KAN SAJA
KOMENTAR PENGUJI, AGAR
DILULUSKAN
• DAPAT MENYIMPANG DARI RUANG
LINGKUPNYA
Test lisan

KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING JENIS
TEST (LANJUTAN)
KEUNGGULAN
• MENGEVALUASI KETERAMPILAN
MELAKUKAN PEKERJAAN,
PROSES DAN PRODUKNYA
• MENGINTEGRASIKAN
PENGETAHUAN TEORI DAN
KETERAMPILAN PRAKTIK
• TIDAK MEMUNGKINKAN
TERJADINYA PENYONTEKAN
KEKURANGAN
• MEMERLUKAN WAKTU YANG
LAMA DAN BIAYA BESAR
• TEST PRAKTIK HARUS DILAKUKAN
SECARA PENUH
TES TINDAKAN / UJIAN PRAKTIK

PEDOMAN MENGKONSTRUKSI
SOAL TEST
• KEMAMPUAN YANG DAPAT DIUKUR DENGAN
EVALUASI PRAKTIK
1. PROSES KERJA
• OPERATION PLAN / LANGKAH KERJA
• KETERAMPILAN MENGGUNAKAN DAN
MERAWAT MESIN DAN PERALATAN
• KESELAMATAN KERJA
• KECEPATAN KERJA
2. HASIL KERJA
• SPESIFIKASI
• FUNGSI
• PENAMPILAN
PRAKTIK
CONTOH

• Untuk mengukur kemampuan aplikatif
(penerapan pengetahuan ke dalam
praktik) yang lebih menitikberatkan pada
aspek psikomotorik

Pedoman Merumuskan Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan adalah abstraksi yang menggambarkan cakupan
kompetensi yang harus dicapai peserta pelatihan sampai dengan akhir
proses pelatihan kerja, dengan demikian unsur-unsur yang terkandung
dalam tujuan pelatihan meliputi:
•Adanya subyek belajar (peserta);
•Ada pernyataan ingin dicapai; (Contoh: ” kompeten ...........”)
•Ada kata kerja aktif seperti: menyusun, mengelola, menggunakan, dan
seterusnya;
•Adanya obyek yang dipelajari;
•Menguraikan cakupan pelatihan yang menggambarkan kesenjangan
kemampuan (lack of skill);
•Merupakan kalimat yang menggambarkan keseluruhan tujuan
pelatihan;
•Menggambarkan uraian ringkas jabatan/pekerjaan;
•Memenuhi kriteria kemampuan, kondisi, dan standar.

Contoh merumuskan tujuan pelatihan:
Contoh 1: Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta kompeten
melakukan set-up produk dan mengoperasikan mesin
drilling untuk menghasilkan produk dalam pekerjaannya
sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan.
Adanya subyek belajar: peserta, adanya pernyataan ingin
dicapai: kompeten, adanya kata kerja aktif: melakukan,
mengoperasikan, adanya obyek yang dipelajari: set up
produk, mesin drilling, cakupan pelatihan yang
menggambarkan kesenjangan: untuk menghasilkan produk,
standar: sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah
ditentukan.
POLA MERUMUSKAN TUJUAN PELATIHAN:
KEMAMPUAN KONDISI STANDARD

K E M A M P U A N
adalah komponen tujuan pelatihan yang menjelaskan
tingkah laku/apa yang dapat siswa lakukan setelah selesai
belajar.
KEMAMPUAN DINYATAKAN DENGAN MENGGUNAKAN KATA KERJA TINDAK-AN
AGAR DAPAT DIAMATI
KATA KERJA YANG DIGUNAKAN HENDAKNYA KATA KERJA YANG MEMPU-NYAI
SEDIKIT PENAFSIRAN
C O N T O H :
• MEMBUAT DAFTAR • MENYUSUN • MENCOCOKKAN • MEMBUAT
• MEMBANDINGKAN • MENYETEL • MENGELOMPOK- • MEMBEDAKAN
• MEMECAHKAN • MEMASANG/ KAN • MENETAPKAN
MASALAH MERAKIT • MENDEFINISIKAN • MERENCANA-
• MENULISKAN • MENYERVIS • MENERAPKAN KAN
• MENGURAIKAN • MEMPERBAIKI • MENYATAKAN •MENJAWAB
• MENYAJIKAN • MELENGKAPI • MENILAI
• MENAMAI • MENYEBUTKAN • MENGHASILKAN

K O N D I S I
adalah komponen tujuan pelatihan yang menyatakan
situasi atau bagaimana siswa akan mendemonstrasikan
atau melakukan kemampuan.
1. LINGKUNGAN TEMPAT KEMAMPUAN ITU DILAKSANAKAN
2. ALAT/BAHAN LATIHAN YANG DIGUNAKAN
3. BUKU PETUNJUK/ALAT BANTU YANG DAPAT/TIDAK DAPAT
DIGUNAKAN (MANUAL)
4. BATASAN KEMAMPUAN
5. KEGIATAN FISIK YANG KHUSUS (MEMUKUL)

S T A N D A R D
adalah komponen tujuan pelatihan yang menyatakan
tingkat kemampuan minimal yang harus dicapai.
 Kemampuan tingkat minimal dicapai dinyatakan berhasil
 Standard disesuaikan dengan tingkat latihan
● KETELITIAN KEMAMPUAN
● KECEPATAN KEMAMPUAN
● KELENGKAPAN KEMAMPUAN
● KETENTUAN/PERATURAN
● PROSEDUR/SOP
● KUALITAS/KUANTITAS

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media :
1. Tingkat pendidikan/kemampuan peserta pelatihan
2. Penggunaan indera yang akan dilibatkan oleh peserta pelatihan
3. Kemampuan dan kondisi fisik/tempat pelatihan
MEDIA INSTRUKSIONAL
Seorang instruktur/pelatih harus memahami benar cara-cara memilih media
yang akan digunakannya. Untuk itu diperlukan usaha penataannya yaitu
dengan cara pengelompokan atau mengklasifikasikan media yang akan dipilih,
yang disebut dengan „Taksonomi“.
Didalam Proses Belajar-Mengajar atau kepelatihan ada bermacam-
macam media yang diperlukan agar dapat tercapai penyampaian
materi secara maksimal.
INSTRUKTUR YANG BAIK AKAN MEMILIH MEDIA YANG SESUAI DAN
PALING TEPAT BAGI DIRINYA MAUPUN BAGI PESERTA PELATIHAN.

MEDIA INSTRUKSIONAL
PENGERTIAN :
M E D I A : Dari kata “ MEDIUM “ Yang artinya perantara atau
Kanal
INSTRUKSIONAL : Dari kata “ INSTRUCTION” yang berarti Petunjuk
dan bisa pula diartikan sebagai Management of
Learning
Media Instruksional dalam arti yang luas adalah :
Setiap sarana/mekanisme yang digunakan untuk mengkomunikasikan
Informasi/pengetahuan kepada satu atau lebih penerima (siswa)
dengan tujuan Instruksional

FUNGSI DAN PERANAN MEDIA INSTRUKSIONAL
FUNGSI MEDIA INSTRUKIONAL
Adalah memberikan jenis rangsangan (Stimuli) yang menurut
Instruktur/pelatih dianggap paling cocok bagi siswa
Media Instruksional atau sering disebut Alat Peraga, bukan
menggantikan tugas Instruktur. Sifatnya adalah hanya
membantu Instruktur untuk mengkomunikasikan pengetahuan
kepada siswa, maka Media Instruksional disebut juga :
TEACHING AIDS atau alat bantu mengajar
PERANAN MEDIA INSTRUKSIONAL :
Adalah mengkomunikasikan pengetahuan dari sumber
(Pengajar atau lainnya) kepada Penerima (siswa)

Hasil penelitian para ahli ( menurut Dr. Dedi Fardiaz ):
Rata-rata jumlah Informasi yang diperoleh seseorang melalui indera
pada Kegiatan Belajar-Mengajar:
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH INFORMASI YANG DAPAT DI INGAT DENGAN JENIS
RANGSANGAN TERHADAP INDERANYA
 83 % secara Visual (penglihatan ) --- see
 11 % secara Auditory (pendengaran)--- hear
 3,5 % secara penciuman -------------- smell
 1,5 % secara taktil (peraba) -------- feel
 1 % dari kecapan -------------------- taste
SETELAH 3 JAM
SETELAH 3 HARI
70 % 72 % 85 %
10 % 20 %
65 %
AUDITORY VISUAL AUDIO-VISUAL

MEDIA INSTRUKSIONAL :
“ MEMBANTU MEMUDAHKAN PENGERTIAN PESERTA PELATIHAN
UNTUK MEMPELAJARI/MEMAHAMI INFORMASI/PENGETAHUAN
YANG BERSIFAT ABSTRAK “
I DO, I UNDERSTAND
I HEAR, I FORGET
I SEE, I REMEMBER

MERENCANAKAN DAN MENYAJIKAN PENGAJARAN/PELATIHAN DENGAN ALAT
PERAGA MENGACU PADA MODEL “ ASSURE dan VISUAL “
------- A S S U R E ------- ( dipercaya / diyakini )
A = Analyze Learner Characteritic
- Indentifikasi peserta
S = State Objective
- Apa yang akan dilakukan peserta setelah selesai mengerjakan mata
latihan
S = Select modify or design materials
- Memilih bahan
- Modifikasi / ubahsuai
- Merancang
U = Utilize materials
- Merencanakan bahan presentasi/penyajian
- Menyiapkan kelas dan fasilitas
- Presentai
- Diskusi
R = Require learner respons
- Respon/tanggapan peserta latihan
E = Evaluate
- Evaluasi untuk menetahu pengaruh dan efektifitas penyajian

------ V I S U A L ------ ( terlihat)
V = Visible = Dapat dilihat oleh peserta
I = Interesting = Menarik
S = Structured = Tersusun secara baik
U = Useful = Berguna/bermanfaat
A = Accurate = Menyajikan hal-hal yang benar dan akurat/teliti
L = Legitimate = Mengikuti syarat-syarat yang telah ditentukan

KEGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL
1. Memperjelas penyajian : tidak terlalu verbalitas ( tulis / lisan )
2. Mengatasi ketrbatasan ruang, waktu dan daya indera
4. Menjembatani sifat unik pada tiap siswa/individu dan pengalaman yang
berbeda, padahal Kurikulum dan Materi pelatihan ditentukan sama :
- Memberikan Rangsangan/stimulus yang sama
- Menimbulkan persepsi yang sama juga mempersamakan pengalaman
3. Dapat mengatasi sikap pasif siswa :
- Timbul gairah
- Interaksi langsung ( siswa lingkungan kenyataan )
- Memungkinkan siswa belajar sendiri sesuai kemampuan

ALAT PERAGA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL
 Memudahkan pengertian siswa
 Memudahkan pengajaran
 Mengkonkritkan hal-hal yang abstrak menjadi
konkrit
 Dapat menjelaskan suatu proses yang berlangsung
terlalu cepat/lambat
 Dapat memperkecil/memperbesar obyek yang akan
diterangkan
PERANAN ALAT PERAGA DALAM PROSES
BELAJAR-MENGAJAR
 Membangkitkan minat belajar siswa
 Membantu Instruktur menjelaskan pelajaran terutama
pelajaran yang abstrak atau menunjukkan suatu proses
 Informasi/pengetahuan akan lebih banyak diserap siswa
karena mengaktifkan lebih dari satu indera

KEMAMPUAN MEDIA INSTRUKSIONAL
a. Media dapat menghadirkan kedalam kelas obyek-obyek : Yang langka, yang
berbahaya, yang terlalu besar/kecil, yang jauh, dll
b. Media dapat menyajikan informasi yang berulang-ulang secara benar dan
konsisten
c. Media dapat memberikan persamaan persepsi dalam pengamatan suatu
masalah/kejadian
d. Media dapat membangkitkan dan mempertahankan perhatian dalam Proses
Belajar Mengajar

ALAT PERAGA DAN MEDIA INSTRUKSIONAL
KURIKULUM
ALAT
PERAGA
INSTRUKTUR
KELAS
S I S W A
INSTRUKTUR
KELAS
INSTRUKTUR
KELAS
MEDIA MEDIA
4
3
2
1
DIAGRAM POLA PENGAJARAN
POLA 1 : Sumber belajar hanya berupa orang/instruktur ( belajar tradisional )
POLA 2 : Sumber belajar berupa orang/instruktur dibantu sumber lain/alat bantu
POLA 3 : Sumber belajar berupa orang/instruktur bekerja sama dengan sumber lain secara
integral, maka sumber lain ini disebut sebagai media
POLA 4 : Siswa belajar dari satu umber yang bukan manusia. Pembelajaran melalui media

MACAM – MACAM METODE MENGAJAR
METODE
PEMBELAJARAN
BERPUSAT PADA
I N S T R U K T U R
BERPUSAT PADA
S I S W A
CERAMAH
CERAMAH
BERGAMBAR
DEMONSTRASI
TANYA - JAWAB
DISKUSI
PRAKTIK
CERAMAH BENGKEL
(SHOP TALK)

Adalah metode dengan cara instruktur menyajikan
informasi kepada siswa melalui pemakaian kata-kata, isyarat-
isyarat, ekspresi-ekspresi wajah dan nada suara saja.
PENGGUNAAN :
1. MENJELASKAN PERATURAN-PERATURAN, TATA TERTIB, DAN KETENTUAN-
KETENTUAN KEPADA SISWA
2. MENYAMPAIKAN PENJELASAN UMUM SUATU PELAJARAN
3. MEMBERIKAN IKHTISAR SUATU PELAJARAN
KERUGIAN :
1
.
SISWA PASIF DAN KOMUNIKASI SATU ARAH
2
.
RELATIF SISWA CEPAT BOSAN
3
.
HANYA SATU INDERA
4
.
DIBUTUHKAN KEAHLIAN INSTRUKTUR AGAR CERAMAH
EFEKTIF

adalah metode dengan cara instruktur menyajikan infor-
masi dengan menjelaskan dan memperlihatkan benda-benda
atau ilustrasi kepada siswa sehingga kata-kata yang diguna-
kan menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti.
PENGGUNAAN :
1. MENGUBUNGKAN KATA-KATA DENGAN BENDA
2. MENJELASKAN PROSEDUR
3. MENJELASKAN PENGETAHUAN
KERUGIAN :
1
.
MEMERLUKAN LEBIH BANYAK WAKTU UNTUK PERSIAPAN
2
.
MEMERLUKAN LEBIH BANYAK FASILITAS

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BILA
1
.
INSTRUKTUR HARUS TAHU DENGAN PASTI APA YANG AKAN
DIDEMONSTRA-SIKAN DARI AWAL SAMPAI AKHIR
UNTUK INI DIPERLUKAN RENCANA PELAJARAN.
2
.
YAKINKAN BAHWA MATERI DAN WAKTU YANG DIGUNAKAN TIDAK
TERLALU BANYAK SEHINGGA DAPAT MENGHINDARI KEMUNGKINAN
LUPANYA SISWA TERHADAP MATERI YANG DIDEMONSTRASIKAN
3
.
SEMUA PERALATAN DAN BAHAN SERTA KEPERLUAN LAINNYA HARUS
SUDAH DISIAPKAN SECARA LENGKAP SEBELUM MEMULAI
DEMONSTRASI
4
.
YAKINKAN BAHWA SELURUH SISWA DAPAT MELIHAT SETIAP GERAKAN
DAN DAPAT MENDENGARKAN DENGAN JELAS KETERANGAN YANG
DIBERIKAN OLEH INSTRUKTUR
5
.
JANGAN MULAI DEMONSTRASI TANPA LEBIH DULU MENJELASKAN APA
YANG AKAN DIDEMONSTRASIKAN DAN MENGHUBUNGKAN DENGAN
APA YANG SUDAH DIKETAHUI
6
.
JIKA ARAH GERAKAN MERUPAKAN KUNCI KERJA UNTUK MELAKUKAN
SUATU PEKERJAAN, ATUR KEDUDUKAN SISWA SEHINGGA SAMA
DENGAN KEDUDUK-KAN INSTRUKTUR WAKTU MELAKUKAN PEKERJAAN
TERSEBUT

7. LAKUKAN DEMONSTRASI SELAMBAT MUNGKIN SEHINGGA PARA
SISWA DAPAT MENGIKUTINYA SECARA LENGKAP
8. BERHENTI SECARA PERIODIK DAN AJUKAN PERTANYAAN UNTUK
MEMASTIKAN APAKAH PARA SISWA BETUL-BETUL MENGERTI DAN
MENGIKUTI DEMONSTRASI
9. PASTIKAN BAHWA PARA SISWA BERADA DALAM KEDUDUKAN FISIK
YANG TEPAT / NYAMAN AGAR PERHATIANNYA TIDAK TERGANGGU
10. YAKINKAN BAHWA TIDAK HAL YANG MENGGANGGU PERHATIAN
SISWA
11. PADA AKHIR DEMONSTRASI ULANGI SECARA RINGKAS KUNCI KERJA
DAN KESELAMATAN KERJA YANG HARUS DIPERHATIKAN
(Lanjutan) HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BILA

adalah metode dengan cara para siswa melengkapi bahan-bahan
pelajaran yang telah dipelajari dengan memberikan jawaban dengan lisan
atau tindakan terhadap pertanyaan yang diajukan secara lang-sung oleh
instruktur atau sebaliknya.
 PENGGUNAAN
1. MENILAI / MENCEK KEMAMPUAN / HASIL BELAJAR SISWA
2. MERANGSANG SISWA UNTUK BELAJAR
3. MENINGKATKAN INTERAKSI
 KERUGIAN :
HAMPIR TIDAK ADA INFORMASI BARU
 KEUNTUNGAN :
1. MENIMBULKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA
2. SEJUMLAH INFORMASI DAPAT DITINJAU KEMBALI DALAM WAKTU RELATIF
SINGKAT
3. DAPAT DIGUNAKAN SECARA LUAS DIBERBAGAI UKURAN KELOMPOK
4. TIDAK DIPERLUKAN BANYAK FASILITAS

 DIUSAHAKAN AGAR JAWABAN TIDAK MIRIP PADUAN SUARA
 INSTRUKTUR HARUS DAPAT MEMBEDAKAN SISWA YANG AKTIF DAN
TIDAK
 UNTUK MENENTUKAN GILIRAN SIAPA YANG MENJAWAB BISA
MENGGUNAKAN CARA UNDIAN (JANGAN ALFABETIS)
A. PROSEDUR BERTANYA UNTUK SESEORANG
1. MENGAJUKAN PERTANYAAN KEPADA SELURUH SISWA
2. BERHENTI SEBENTAR AGAR SETIAP SISWA MERASAKAN BAHWA
PERTANYAAN TERSEBUT DIARAHKAN KEPADANYA
3. MENYEBUTKAN / MEMANGGIL NAMA
4. MENDENGARKAN JAWABAN SISWA HINGGA SELESAI
5. MEMBERIKAN RESPON SECARA POSITIF DAN BERIKAN
PENGUATAN JAWABAN YANG BENAR

B. PROSEDUR BERTANYA UNTUK
MENGEMBALIKAN PERHATIAN SISWA
1. PANGGIL/SEBUT NAMA SISWA
2. PUSATKAN PERHATIAN INSTRUKTUR KEPADA SISWA
TERSEBUT
3. AJUKAN PERTANYAAN
4. TUNGGULAH JAWABAN YANG AKAN DIBERIKAN
SERING TERJADI SISWA TIDAK DAPAT MENJAWAB. DALAM
KEADAAN SEPERTI INI INSTRUKTUR MEMBANTU SISWA AGAR
BERANI MENJAWAB DENGAN CARA MEMBERIKAN SEBAGIAN
JAWABAN.
 PERTANYAAN DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN SISWA MASING-
MASING
 PERTANYAAN YANG TERLALU SULIT, TERUTAMA BAGI SISWA YANG LAM-
BAT BELAJAR, DAPAT MENGURANGI SEMANGAT BELAJAR SEHINGGA BISA
KEMUNGKINAN JADI FRUSTASI

1. GUNAKAN KATA-KATA YANG SEDERHANA
2. RUMUSKAN PERTANYAAN SEHINGGA MUDAH DIMENGERTI
3. PERTANYAAN HARUS SPESIFIK
4. AJUKAN PERTANYAAN YANG BERSIFAT PASTI
5. AJUKAN PERTANYAAN YANG BERSIFAT TANTANGAN, TIDAK TERLALU
SULIT ATAU MUDAH
6. AJUKAN PERTANYAAN DENGAN URUTAN TERATUR
7. HINDARKAN PERTANYAAN YANG JAWABANNYA “YA” ATAU “ TIDAK”
8. BERBICARALAH DENGAN CUKUP KERAS AGAR DAPAT DIDENGAR
SELURUH SISWA
9. BILA MENGAJUKAN PERTANYAAN, BERIKAN WAKTU YANG CUKUP
KEPADA SISWA UNTUK BERPIKIR

Adalah metode dengan cara para kelompok
melengkapi informasi dalam responnya ter-
hadap suatu topik tertentu.
PERANAN INSTRUKTUR UMUMNYA TERBATAS PADA :
1. MEMILIH TOPIK
2. MENGAWASI DAN MENJAGA AGAR DISKUSI TETAP PADA MATERI
3. MERANGSANG SELURUH SISWA AGAR TURUT AMBIL BAGIAN
PENGGUNAAN :
1. UNTUK MENGULANG KEMBALI INFORMASI / PELAJARAN YANG
SUDAH DIPELAJARI
2. UNTUK LATIHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH
3. UNTUKMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN
4. MENGEMBANGKAN CARA BERPIKIR

PEDOMAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK
 DIGUNAKAN SETELAH PELAJARAN TERSEBUT DIDEMONSTRASIKAN
ATAU DITERANGKAN LEBIH DALAM
 YAKINKAN BAHWA SEMUA PERALATAN DAN BAHAN TELAH
DISIAPKAN
 BERITAHU DENGAN JELAS APA YANG HARUS DILAKUKAN SISWA
 SEBELUM SISWA PRAKTIK TEKANKAN KESELAMATAN KERJA DAN
KUNCI KERJA YANG HARUS DIPERHATIKAN
 ATUR TEMPAT KERJA SETIAP SISWA AGAR TIDAK SALING
TERGANGGU
 BERIKAN BANTUAN KEPADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN
 LAKUKAN PENGAWASAN YANG SEKSAMA
 BILA SISWA MELAKUKAN LANGKAH YANG SALAH, HENTIKAN
SEGERA BETULKAN
 BILA PERLU, DEMONSTRASIKAN DAN JELASKAN KEMBALI

Get attention
Link
Outcome(s)
Structure
Stimulate
Interest

• Get attention
• Links dengan sesi terdahulu ... revisi
• Outcomes ... Apa yang dapat dilakukan oleh
peserta pada akhir sesi
• Structure ... outline proses sesi
• Stimulate motivation ... Apa keuntungannya
bagi peserta

Pengenalan
• Secara formal untuk memulai pelatihan.
• Harus bisa merangsang peserta pelatihan
untuk belajar.
• Harus dapat menarik perhatian para
peserta pelatihan

Pengenalan yang terencana dengan
baik menjelaskan beberapa hal
sebagai berikut:
• Tujuan/objektif-objektif pelatihan.
• Bagaimana pelatihan ini terkait dengan peserta
pelatihan.
• Bagaimana pelatihan ini berhubungan dengan
aktivitas-aktivitas kelas sebelumnya.
• Apa yang diharapkan dari para peserta
pelatihan selama dan sesudah mereka
mendapatkan pelatihan.

Cara-cara menarik
perhatian/keinginan peserta pelatihan
agar tertarik pada pelatihan:
• Menceritakan cerita/kejadian-kejadian yang
berhubungan dengan materi pelatihan
• Menjelaskan latar belakang bahan/materi
pelatihan.
• Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang
menggugah minat.
• Buatlah pernyataan-pernyataan yang
mengejutkan.

Komponen-komponen yang
digunakan pada pengenalan yang
baik:
• Pernyataan tentang tujuan/objektif pelatihan.
• Kesempatan-kesempatan bagi para peserta
pelatihan untuk berpartisipasi secara aktif.
• Penjelasan betapa pentingnya topik yang akan
dibahas.
• Penjelasan bagaimana peserta pelatihan dapat
mencapai tujuan/objektif .
• Hubungan antara kompetensi yang telah didapat
sebelumnya dengan pelatihan yang akan
dipelajari.

Komponen-komponen yang ada
pada pengenalan yang bagus:
• Sebuah pernyataan yang menjelaskan
bagaimana para peserta pelatihan tahu
jika mereka sudah berhasil mencapai
objektif/tujuan.
• Sebuah rencana untuk menggunakan alat-
alat bantu dalam pelatihan

Urutan Mengajukan Pertanyaan
1. Menyampaikan pertanyaan secara umum
kepada peserta.
2. Berhenti sejenak untuk memberikan waktu
kepada peserta untuk mencari jawaban.
3. Menunjuk seorang peserta untuk
menjawab pertanyaan.
4. Memberikan waktu untuk menjawab dan
memberikan perhatian terhadap jawaban
tersebut.

ISI
• Susun topik secara logis
• Pecahkan menjadi bagianbagian yang
lebih kecil
• Pilih kegiatan
• Rangkum setiap pecahan informasi

ALAT EVALUASI
(LANJUTAN)
TEST
LISAN
TEST
TERTULIS
TEST
OBJEKTIF
BENAR
SALAH
PILIHAN
GANDA
MENJODOH
KAN
TEST
TINDAKAN
UNTUK
TEORI
UNTUK
PRAKTIK
ISIAN/
MELENGKAPI
TEST
ESSAY
SAAT KEGIATAN
PEKERJAAN SEBENARNYA
REAL ON THE JOB
PERFORMANCE
SIMULASI
(OFF THE JOB)
BEDANYA

APLIKASI
• Tahapan untuk memperoleh feedback
seluruh materi pelatihan yang telah
dipresentasikan sebelum melakukan evaluasi
• Membuat pertanyaan essay tertutup yang
mencakup seluruh materi pembelajaran
• Lakukan prosedur bertanya
• Lemparkan jawaban kepada peserta lain
• Tegaskan/kuatkan jawaban yang benar.

EVALUASI
• Buat materi uji dalam bentuk Objective Test
yang mencakup seluruh materi
pembelajaran
• Lakukan prosedur mengevaluasi peserta
• Sampaikan hasil evaluasi.

1.Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan.ppt

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Similar to 1.Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan.ppt

Similar to 1.Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan.ppt (20)

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

1.Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan.ppt