Proses persalinan normal terjadi ketika bayi lahir melalui vagina dengan kepala kecil di depan tanpa bantuan medis, dihasilkan oleh kontraksi rahim yang dipicu oleh berkurangnya hormon plasenta dan tekanan pada saraf di leher rahim."
2. PERSALINAN / PARTUSPERSALINAN / PARTUS
Adalah suatu proses pengeluaran hasilAdalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup, dari dalam.konsepsi yang dapat hidup, dari dalam.
uterus melalui vagina atau jalan lain keuterus melalui vagina atau jalan lain ke
dunia luar.dunia luar.
3. Partus normalPartus normal
Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakangBayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat /kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat /
pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibupertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu
maupun bayi (kecuali episiotomi.maupun bayi (kecuali episiotomi.
Partus abnormalPartus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuanBayi lahir melalui vagina dengan bantuan
tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi,tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi,
cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dancunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan
sebagainya, atau lahir per abdominam dengansebagainya, atau lahir per abdominam dengan
sectio cesarea.sectio cesarea.
4. SEBAB TERJADINYA PROSESSEBAB TERJADINYA PROSES
PERSALINANPERSALINAN
1. Penurunan fungsi plasenta : kadar1. Penurunan fungsi plasenta : kadar
progesteron dan estrogen menurunprogesteron dan estrogen menurun
mendadak, nutrisi janin dari plasentamendadak, nutrisi janin dari plasenta
berkurang.berkurang.
2. Tekanan pada ganglion servikale dari2. Tekanan pada ganglion servikale dari
pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasipleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi
(pacemaker) bagi kontraksi otot polos(pacemaker) bagi kontraksi otot polos
uterus.uterus.
5. 3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh
hormonal dan beban, semakin merangsanghormonal dan beban, semakin merangsang
terjadinya kontraksi.terjadinya kontraksi.
4. Peningkatan beban / stress pada maternal4. Peningkatan beban / stress pada maternal
maupun fetal dan peningkatan estrogenmaupun fetal dan peningkatan estrogen
mengakibatkan peningkatan akfifitas kortison,mengakibatkan peningkatan akfifitas kortison,
prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetusprostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus
rangsangan untuk proses persalinanrangsangan untuk proses persalinan
6. Dua teori onset dari parturisi manusiaDua teori onset dari parturisi manusia
A.Corticotropin-releasing hormone yangA.Corticotropin-releasing hormone yang
diproduksi oleh plasenta disekresikan kedalamdiproduksi oleh plasenta disekresikan kedalam
sirkulasi janin yang menstimulasi sekresisirkulasi janin yang menstimulasi sekresi
kortikotropin dari hipofisis anterior janin. CRHkortikotropin dari hipofisis anterior janin. CRH
plasenta, melalui ACTH janin menstimulasiplasenta, melalui ACTH janin menstimulasi
adrenal janin untuk memproduksi kortisol, yangadrenal janin untuk memproduksi kortisol, yang
berikatan dengan reseptor glukokortikoidberikatan dengan reseptor glukokortikoid
plasenta untuk memblokade efek inhibisi dariplasenta untuk memblokade efek inhibisi dari
progesteron mengakibatkan stimulasi produksiprogesteron mengakibatkan stimulasi produksi
CRH dengan cara stimulasi.CRH dengan cara stimulasi.
8. B.Aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin diamB.Aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin diam
selama paruh pertama kehamilan karenaselama paruh pertama kehamilan karena
supresi dari influx kortisol maternal, tetapi padasupresi dari influx kortisol maternal, tetapi pada
paruh kedua kehamilan, peningkatan kadarparuh kedua kehamilan, peningkatan kadar
estrogen meningkatkan enzim plasenta 11b-estrogen meningkatkan enzim plasenta 11b-
hydroxisteroid dehydrogenase, menyebabkanhydroxisteroid dehydrogenase, menyebabkan
kortisol dikonversikan menjadi metabolit tidakkortisol dikonversikan menjadi metabolit tidak
aktif yaitu kortison. Hasil negatif feedbackaktif yaitu kortison. Hasil negatif feedback
glukokortikoud pada kelenjar hipofisis janinglukokortikoud pada kelenjar hipofisis janin
(berkurangnya aliran kortisol dari ibu ke janin)(berkurangnya aliran kortisol dari ibu ke janin)
akan mengakibatkan peningkatan sekresi ACTHakan mengakibatkan peningkatan sekresi ACTH
janin, kortisol dan DHEA sulfat, menyebabkanjanin, kortisol dan DHEA sulfat, menyebabkan
maturitas janin dan stimulasi parturisi.maturitas janin dan stimulasi parturisi.
10. PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTORPERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR
UTAMAUTAMA
1.1. Power :His (kontraksi ritmis otot polos uterus),Power :His (kontraksi ritmis otot polos uterus),
kekuatan mengejan ibu.kekuatan mengejan ibu.
2.2. Passage :Keadaan jalan lahirPassage :Keadaan jalan lahir
3.3. Passanger: Keadaan janin (letak, presentasi,Passanger: Keadaan janin (letak, presentasi,
ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomikukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik
mayor)mayor)
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antaraDengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara
faktor-faktor tersebut, persalinan normalfaktor-faktor tersebut, persalinan normal
diharapkan dapat berlangsung.diharapkan dapat berlangsung.
11. PEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINANPEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN
Kala 1Kala 1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkapPematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap
(kala pembukaan)(kala pembukaan)
Kala 2Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Kala 3Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri)Pengeluaran plasenta (kala uri)
Kala 4Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasiMasa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi
12. HISHIS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polosHis adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos
dinding uterus yang dimulai dari daerah fundusdinding uterus yang dimulai dari daerah fundus
uteri dimana tuba falopii memasuki dinding uterus,uteri dimana tuba falopii memasuki dinding uterus,
awal gelombang tersebut didapat dari 'pacemaker'awal gelombang tersebut didapat dari 'pacemaker'
yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.
Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalamResultante efek gaya kontraksi tersebut dalam
keadaan normal mengarah ke daerah lokuskeadaan normal mengarah ke daerah lokus
minoris yaitu daerah kanalis servikalis jalan lahir)minoris yaitu daerah kanalis servikalis jalan lahir)
yang membuka, untuk mendorong isi uterus keyang membuka, untuk mendorong isi uterus ke
luar.luar.
13. Terjadinya his, akibat :Terjadinya his, akibat :
1.1. Kerja hormon oksitosinKerja hormon oksitosin
2.2. Regangan dinding uterus oleh isiRegangan dinding uterus oleh isi
konsepsikonsepsi
3.3. Rangsangan terhadap pleksus sarafRangsangan terhadap pleksus saraf
Frankenhauser yang tertekan massaFrankenhauser yang tertekan massa
konsepsi.konsepsi.
14. His yang baik dan ideal meliputi :His yang baik dan ideal meliputi :
1. Kontraksi simultan simetris di seluruh1. Kontraksi simultan simetris di seluruh
uterusuterus
2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah
fundusfundus
3. Terdapat periode relaksasi di antara dua3. Terdapat periode relaksasi di antara dua
periode kontraksi.periode kontraksi.
15. 4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri
setiap sesudah hissetiap sesudah his
5. Serviks uteri yang banyak mengandung5. Serviks uteri yang banyak mengandung
kolagen dan kurang mengandung serabutkolagen dan kurang mengandung serabut
otot,akan tertarik keatas oleh retraksi otot-otot,akan tertarik keatas oleh retraksi otot-
otot korpus, kemudian terbuka secaraotot korpus, kemudian terbuka secara
pasif dan mendatar (cervical effacement).pasif dan mendatar (cervical effacement).
Ostium uteri eksternum dan internum punOstium uteri eksternum dan internum pun
akan terbuka.akan terbuka.
16. Pengukuran kontraksi uterusPengukuran kontraksi uterus
amplitudo : intensitas kontraksi otot polos :amplitudo : intensitas kontraksi otot polos :
bagian pertama peningkatan agak cepat,bagian pertama peningkatan agak cepat,
bagian kedua penurunan agak lambat.bagian kedua penurunan agak lambat.
frekuensi : jumlah his dalam waktufrekuensi : jumlah his dalam waktu
tertentu (biasanya per 10 menit).tertentu (biasanya per 10 menit).
satuan his: unit Montevideo (intensitassatuan his: unit Montevideo (intensitas
tekanan / mmHg terhadap frekuensi).tekanan / mmHg terhadap frekuensi).
17. Sifat his pada berbagai fase persalinanSifat his pada berbagai fase persalinan
Kala 1 awal (fase laten)Kala 1 awal (fase laten)
Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40
mmHg, lama 20-30 detik. Serviks terbukammHg, lama 20-30 detik. Serviks terbuka
sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terussampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus
meningkatmeningkat
Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhirKala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir
Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makinTerjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin
kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali 10kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali 10
menit, lama 60-90 defik. Serviks terbuka sampaimenit, lama 60-90 defik. Serviks terbuka sampai
lengkap (+/-10cm).lengkap (+/-10cm).
18. Kala 2Kala 2
Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali 110Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali 110
menit. Reflek mengejan terjadi juga akibatmenit. Reflek mengejan terjadi juga akibat
stimulasi dari tekanan bagian terbawahstimulasi dari tekanan bagian terbawah
janin (pada persalinan normal yaitu kepala)janin (pada persalinan normal yaitu kepala)
yang menekan anus danyang menekan anus dan
rektum.Tambahan tenaga meneran darirektum.Tambahan tenaga meneran dari
ibu, dengan kontraksi otot-otot dindingibu, dengan kontraksi otot-otot dinding
abdomen dan diafragma, berusaha untukabdomen dan diafragma, berusaha untuk
mengeluarkan bayi.mengeluarkan bayi.
19. Kala 3Kala 3
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensiAmplitudo 60-80 mmHg, frekuensi
kontraksi berkurang, aktifitas uteruskontraksi berkurang, aktifitas uterus
menurun. Plasenta dapat lepas spontanmenurun. Plasenta dapat lepas spontan
dari aktifitas uterus ini, namun dapat jugadari aktifitas uterus ini, namun dapat juga
tetap menempel (retensio) dantetap menempel (retensio) dan
memerlukan tindakan akfif (manual aid).memerlukan tindakan akfif (manual aid).
20.
21. PERSALINAN KALA 1 :PERSALINAN KALA 1 :
Dimulai pada waktu serviks membukaDimulai pada waktu serviks membuka
karena his : kontraksi uterus yang teratur,karena his : kontraksi uterus yang teratur,
makin lama, makin kuat, makin sering,makin lama, makin kuat, makin sering,
makin terasa nyeri, disertai pengeluaranmakin terasa nyeri, disertai pengeluaran
darah-lendir yang tidak lebih banyakdarah-lendir yang tidak lebih banyak
daripada darah haid.daripada darah haid.
Berakhir pada waktu pembukaan serviksBerakhir pada waktu pembukaan serviks
telah lengkap . Selaput ketuban biasanyatelah lengkap . Selaput ketuban biasanya
pecah spontan pada saat akhir kala 1.pecah spontan pada saat akhir kala 1.
22. Fase laten: pembukaan sampai mencapaiFase laten: pembukaan sampai mencapai
3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
Fase aktif .. pembukaan dari 3 cm sampaiFase aktif .. pembukaan dari 3 cm sampai
lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6
jam.jam.
23. Fase aktif terbagi atas :Fase aktif terbagi atas :
Fase aktif terbagi atas :Fase aktif terbagi atas :
fase akselerasi (sekitar 2 jam),fase akselerasi (sekitar 2 jam),
pembukaan 3 cm sampai 4 cm.pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam),fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam),
pembukaan 4 cm sampai 9 cm.pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
fase deselerasi (sekitar 2 jam),fase deselerasi (sekitar 2 jam),
pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10
cm).cm).
24. Peristiwa yang terjadi pada persalinan kala 1Peristiwa yang terjadi pada persalinan kala 1
Keluar lendir bercampur darah (bloodyKeluar lendir bercampur darah (bloody
show) akibat terlepasnya sumbat mukusshow) akibat terlepasnya sumbat mukus
(mucous plug) yang selarna kehamilan(mucous plug) yang selarna kehamilan
menumpuk di kanalis servikalis, akibatmenumpuk di kanalis servikalis, akibat
terbukanya vaskular kapiler serviks, danterbukanya vaskular kapiler serviks, dan
akibat pergeseran antara selaput ketubanakibat pergeseran antara selaput ketuban
dengan dinding dalam uterus.dengan dinding dalam uterus.
25. Ostium uteri internum dan eksternumOstium uteri internum dan eksternum
terbuka sehingga serviks menipis danterbuka sehingga serviks menipis dan
mendatar.mendatar.
Selaput ketuban pecah spontanSelaput ketuban pecah spontan
26. Pematangan dan pembukaan serviksPematangan dan pembukaan serviks
(cervical effacement) pada primigravida(cervical effacement) pada primigravida
berbeda dengan pada multipara:berbeda dengan pada multipara:
Pada primigravida terjadi penipisanPada primigravida terjadi penipisan
serviks lebih dahulu sebelum terjadiserviks lebih dahulu sebelum terjadi
pembukaan - pada multipara serviks telahpembukaan - pada multipara serviks telah
lunak akibat persalinan sebelumnya,lunak akibat persalinan sebelumnya,
sehingga langsung terjadi prosessehingga langsung terjadi proses
penipisan dan pembukaanpenipisan dan pembukaan
27. Pada primigravida, ostium internumPada primigravida, ostium internum
membuka lebih dulu daripada ostiummembuka lebih dulu daripada ostium
eksternum. (inspekulo ostium tampakeksternum. (inspekulo ostium tampak
berbentuk seperti lingkaran kecil diberbentuk seperti lingkaran kecil di
tengah) - pada multipara, ostiumtengah) - pada multipara, ostium
internum dan eksternum membukainternum dan eksternum membuka
bersamaan (inspekulo ostium tampakbersamaan (inspekulo ostium tampak
berbentuk seperti garis lebar)berbentuk seperti garis lebar)
28. periode kala 1 pada primigravida lebihperiode kala 1 pada primigravida lebih
lama (+ 20 jam) dibandingkan multiparalama (+ 20 jam) dibandingkan multipara
(+14jam) karena pematangan dan(+14jam) karena pematangan dan
pelunakan serviks pada fase latenpelunakan serviks pada fase laten
pasien primigravida memerlukan waktupasien primigravida memerlukan waktu
lebih lama.lebih lama.
29. PERSALINAN KALA 2:PERSALINAN KALA 2:
Dimulai pada saat pembukaan serviksDimulai pada saat pembukaan serviks
telah lengkap sampai pada saat bayi telahtelah lengkap sampai pada saat bayi telah
lahir lengkap.lahir lengkap.
His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebihHis menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih
lama, sangat kuat. Selaput ketubanlama, sangat kuat. Selaput ketuban
mungkin juga baru pecah spontan padamungkin juga baru pecah spontan pada
awal kala 2.awal kala 2.
30. Peristiwa penting pada persalinan kala 2Peristiwa penting pada persalinan kala 2
Bagian terbawah janin (pada persalinanBagian terbawah janin (pada persalinan
normal : kepala) turun sampai dasarnormal : kepala) turun sampai dasar
panggul.panggul.
Ibu timbul perasaan / refleks inginIbu timbul perasaan / refleks ingin
mengejan yang makin berat.mengejan yang makin berat.
Perineum meregang dan anusPerineum meregang dan anus
membuka.membuka.
31. Kepala dilahirkan lebih dulu, denganKepala dilahirkan lebih dulu, dengan
suboksiput di bawah simfisis (simfisissuboksiput di bawah simfisis (simfisis
pubis sebagai sumbu putar /pubis sebagai sumbu putar /
hipomoklion), selanjutnya dilahirkanhipomoklion), selanjutnya dilahirkan
badan dan anggota badan.badan dan anggota badan.
Kemungkinan diperlukan pemotonganKemungkinan diperlukan pemotongan
jaringan perineum untukjaringan perineum untuk
memperbesarjalan lahir (episiotomi).memperbesarjalan lahir (episiotomi).
Lama kala 2 pada primigravida +/- 1.5Lama kala 2 pada primigravida +/- 1.5
jam, multipara +/- 0.5 jam.jam, multipara +/- 0.5 jam.
32. Gerakan utama pengeluaran janin padaGerakan utama pengeluaran janin pada
persalinan dengan letak belakang kepalapersalinan dengan letak belakang kepala
1.Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu1.Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu
kepala janin dapat tegak lurus dengankepala janin dapat tegak lurus dengan
pintu atas panggul (sinklitismus) ataupintu atas panggul (sinklitismus) atau
miring / membentuk sudut dengan pintumiring / membentuk sudut dengan pintu
atas panggul (asinklitismus anterior /atas panggul (asinklitismus anterior /
posterior).posterior).
34. 2. Kepala turun ke dalam rongga panggul,2. Kepala turun ke dalam rongga panggul,
akibat 1) tekanan langsung dari his dariakibat 1) tekanan langsung dari his dari
daerah fundus ke arah daerah bokong,daerah fundus ke arah daerah bokong,
2) tekanan dari cairan amnion, 3)2) tekanan dari cairan amnion, 3)
kontraksi otot dinding perut dankontraksi otot dinding perut dan
diafragma (mengejan), dan 4) badandiafragma (mengejan), dan 4) badan
janin tedadi ekstensi dan menegang.janin tedadi ekstensi dan menegang.
35. 3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu
menempel ke toraks, posisi kepalamenempel ke toraks, posisi kepala
berubah dari diameter oksipito-frontalisberubah dari diameter oksipito-frontalis
(puncak kepala) menjadi diameter(puncak kepala) menjadi diameter
suboksipito-bregmatikus (belakangsuboksipito-bregmatikus (belakang
kepala).kepala).
4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) :4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) :
selalu disertai turunnya kepala, putaranselalu disertai turunnya kepala, putaran
ubun-ubun kecil ke arah depan (keubun-ubun kecil ke arah depan (ke
bawah simfisis pubis), membawa kepalabawah simfisis pubis), membawa kepala
melewati distansia interspinarum denganmelewati distansia interspinarum dengan
diameter biparietalis.diameter biparietalis.
36. 5. Ekstensi : setelah kepala mencapai5. Ekstensi : setelah kepala mencapai
vulva, tedadi ekstensi setelah oksiputvulva, tedadi ekstensi setelah oksiput
melewati bawah simfisis pubis bagianmelewati bawah simfisis pubis bagian
posterior. Lahir berturut-turut oksiput,posterior. Lahir berturut-turut oksiput,
bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) :6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) :
kepala berputar kembali sesuai dengankepala berputar kembali sesuai dengan
sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintusumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu
atas panggul dengan posisiatas panggul dengan posisi
anteroposterior sampai di bawahanteroposterior sampai di bawah
simfisis, kemudian dilahirkan bahusimfisis, kemudian dilahirkan bahu
depan dan bahu belakang.depan dan bahu belakang.
37. 7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian
tubuh lainnya akan dikeluarkan dengantubuh lainnya akan dikeluarkan dengan
mudah. Selanjutnya lahir badanmudah. Selanjutnya lahir badan
(toraks,abdomen) dan lengan, pinggul /(toraks,abdomen) dan lengan, pinggul /
trokanter depan dan belakang, tungkaitrokanter depan dan belakang, tungkai
dan kaki.dan kaki.
38.
39. KALA 3:KALA 3:
Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap.Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap.
sampai dengan lahirnya plasenta.sampai dengan lahirnya plasenta.
Kelahiran plasenta: lepasnya plasenta dariKelahiran plasenta: lepasnya plasenta dari
insersi pada dinding uterus, sertainsersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri.pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
40. Lepasnya plasenta dari insersinya :Lepasnya plasenta dari insersinya :
Dari sentral (Schultze) ditandai denganDari sentral (Schultze) ditandai dengan
perdarahan baru.perdarahan baru.
Dari tepi / marginal (Matthews-Duncan)Dari tepi / marginal (Matthews-Duncan)
jika tidak disertai perdarahan,jika tidak disertai perdarahan,
Atau mungkin juga serempak sentral danAtau mungkin juga serempak sentral dan
marginal.marginal.
41. Plasenta lepas spontan 5-15 menitPlasenta lepas spontan 5-15 menit
setelah bayi lahir.setelah bayi lahir.
Jika lepasnya plasenta tedadi sebelumJika lepasnya plasenta tedadi sebelum
bayi lahir, disebut solusio/abruptiobayi lahir, disebut solusio/abruptio
placentae - keadaan gawat daruratplacentae - keadaan gawat darurat
obstetrik .obstetrik .
42. KALA 4:KALA 4:
Sampai dengan 1 jam postpartum,Sampai dengan 1 jam postpartum,
dilakukan observasi.dilakukan observasi.
Yang harus diperhatikan pada kala 4:Yang harus diperhatikan pada kala 4:
1.Kontraksi uterus harus baik,1.Kontraksi uterus harus baik,
2.Tidak ada perdarahan pervaginarn atau2.Tidak ada perdarahan pervaginarn atau
dari alat genital lain,dari alat genital lain,
43. 3.Plasenta dan selaput ketuban harus3.Plasenta dan selaput ketuban harus
sudah lahir lengkap,sudah lahir lengkap,
4.Kandung kencing harus kosong,4.Kandung kencing harus kosong,
5.Luka-luka di perineum harus dirawat dan5.Luka-luka di perineum harus dirawat dan
tidak ada hematoma,tidak ada hematoma,
6.Resume keadaan umum bayi, dan6.Resume keadaan umum bayi, dan
7. Resume keadaan umum ibu.7. Resume keadaan umum ibu.