Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media kit genetika dalam pembelajaran biologi materi pewarisan sifat dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan partisipasi mereka dalam pembelajaran. Penggunaan media ini meningkatkan ketuntasan belajar siswa dari 71,875% menjadi 93,75% dan rata-rata nilai mereka dari 71,77 menjadi 82,74. Media ini juga menumbuhkan antusiasme siswa dalam pembelajaran
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
Similar to PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PEWARISAN SIFAT PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 1 JOMBANG
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GERAK.pptxAndrewSuryaAtmaja
Similar to PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PEWARISAN SIFAT PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 1 JOMBANG (20)
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PEWARISAN SIFAT PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 1 JOMBANG
1. PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
MATERI PEWARISAN SIFAT PADA SISWA KELAS IX B
SMP NEGERI 1 JOMBANG
Titien Indriati
SMPN 1 Jombang, Jalan Patimura No. 63, Jombang
Pos-el: titien.bio@gmail.com
Abstrak: Pembelajaran biologi di SMPN 1 Jombang belum berjalan
maksimal. Oleh karena itu, peneliti menggunakan media untuk
memudahkan proses belajar khususnya materi pewarisan sifat. Media yang
dipilih adalah kit genetika. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
berupa catatan pengamatan aktivitas dan data hasil tes. Data tersebut
dianalisis dengan teknik mean score. Hasil analisis aktivitas
memperlihatkan antusias saat belajar. Pada siklus I diperoleh 84,38% dan
siklus II 96,88%. Dengan kata lain, terdapat kenaikan sebesar 12,5%. Hasil
rata-rata evaluasi siklus I sebesar 71,77 dan siklus II 82,74. Hasil tersebut
meningkat 10,97, sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I sebesar
71,875% (23 siswa) dan siklus II 93,75% (30 siswa). Hasil itu
menunjukkan kenaikan 21,88%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan kit genetika dan belajar berkelompok dapat meningkatkan
hasil belajar dan menumbuhkan motivasi.
Kata Kunci: pembelajaran biologi, media kit genetika, pewarisan sifat
Abstract: As Biology learning and teaching in SMPN 1 Jombang has not
been running optimally, the writer employs media to facilitate the process,
especially material inheritance. Using a genetic kit as the media, this study
uses observation notes of activity and test result data. The data were
analyzed with mean score technique. The results of the activity analysis
show that there is an increase of 12,5% on students’ enthusiasm when
learning. Meanwhile, the students’ scores increase 10.97 points, 71.77 to
82.74 in the second cycle. The students’ learning completeness of the first
cycle was 71.875% (23 students) and the second cycle was 93.75% (30
students). The results showed an increase of 21.88%. These results show
that the use of genetic kits and group learning can improve learning
outcomes and boost motivation.
Key words: Biology learning, genetic kit, material inheritance
Pesatnya arus globalisasi dan
akselerasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi,
menyebabkan pendidikan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
Indonesia masih menghadapi tantangan.
Prestasi belajar IPA yang rendah baik
aspek pengetahuan (cognitive) maupun
rendahnya sikap (attitude) terhadap mata
pelajaran IPA merupakan salah satu
tantangannya (Zulkardi, 2003). Hasil
pengamatan menunjukkan guru
merupakan faktor dominan penyebab
kesulitan belajar siswa. Selama ini guru
mendominasi pembelajaran dengan
ceramah dan kurang melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran. Selain
itu, guru jarang menggunakan media
pembelajaran interaktif dan menarik.
Akibatnya, siswa menjadi pasif karena
tidak diberi kesempatan menemukan
konsep sendiri. Pembelajaran sangat
membosankan dan tidak efektif, sehingga
2. hasil belajar biologi materi pewarisan
sifat rendah.
Kendala lainnya adalah kurang
variatifnya metode yang digunakan guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa siswa tentang pembelajaran
kelas IX, didapatkan bahwa metode yang
digunakan guru cenderung monoton
sehingga menimbulkan kejenuhan.
Sebagai afternatif untuk menjawab
tantangan tersebut, peneliti berupaya
menciptakan pembelajaran yang
konstruktivis dengan memanfaatkan
media efektif dan menarik dengan
harapan mampu menjembatani kesulitan
tersebut. Ketertarikan siswa terhadap
konsep tersebut yang awalnya cukup
rendah berubah menjadi lebih
termotivasi.
Berdasarkan itu maka dirumuskan
dua masalah. Pertama, bagaimana
pemanfaatan media kit genetika dalam
pembelajaran biologi untuk
meningkatkan pemahaman konsep
pewarisan sifat pada siswa kelas IX B
SMP Negeri 1 Jombang? Kedua,
seberapa besar kefektifan media kit
genetika untuk meningkatkan
pemahaman konsep pada mata pelajaran
biologi materi pewarisan sifat pada siswa
kelas IX B SMP Negeri 1 Jombang?
Sekaligus untuk mendeskripsikan
pemanfaatan kit genetika dalam
pembelajaran biologi dalam upaya
meningkatkan pemahaman konsep
biologi materi pewarisan sifat dan
keefektifan dalam pemanfaatan media.
Hasil Belajar
Salah satu hasil belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku yang
biasanya berupa penguasaan terhadap
keterampilan dan perubahan berupa
sikap. Perubahan perilaku merupakan
hasil dari kegiatan belajar yang dicapai
dengan cara latihan maupun pengalaman
(Baharudin & Esa Nur Wahyuni,
2007:34). Menurut Gagne dalam
Dimyati dan Mujiono (2006: 10) dalam
kegiatan belajar terdapat proses berpikir,
yaitu siswa menyusun hubungan-
hubungan antara informasi-informasi
yang diperoleh sebelumnya. Dengan
begitu siswa memahami dan menguasai
hubungan-hubungan itu yang kemudian
menjadi perwujudan hasil belajar.
Media Pembelajaran
Media berarti segala sesuatu yang
dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi.
Istilah media sangat populer dalam
bidang komunikasi. Proses belajar
mengajar pada dasarnya juga proses
komunikasi, sehingga media yang
digunakan dalam pembelajaran disebut
media pembelajaran (Didik Hartoko,
2004:4). Media pembelajaran berfungsi
sebagai alat bantu visual dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu berupa sarana yang
dapat memberikan pengalaman visual
kepada siswa antara lain untuk
mendorong motivasi belajar,
mempermudah penyampaian konsep
abstrak, dan mempertinggi daya serap
siswa (Wijaya Agung, 2008).
Media Kit Genetika
Strategi saat proses pembelajaran
pada materi pewarisan sifat
menggunakan kit genetika yang
berbentuk tiruan dari kromosom yang
dibuat khusus untuk mempermudah
pemahaman terhadap kromosom. Model
media kit genetika juga merupakan
bentuk yang mewakili wujud yang
sebenarnya. Model juga dapat dapat
dinyatakan sebagai pengantar ke bentuk
yang sebenarnya. Kit genetika
memperlihatkan penyusun kromosom
berupa molekul Deoxyribo Nucleic Acid
(DNA).
METODE
Pengembangan media dalam kajian
ini dilakukan dengan proses penelitian
tindakan kelas (PTK) yang menggunakan
pendekatan penemuan terbimbing dan
model kooperatif. Penelitian
dilaksanakan secara kolaboratif antara
peneliti dan kolaborator (Ratna, S.Pd.)
dan terdiri atas dua siklus dengan
3. prosedur perencanaan (planning),
tindakan (acting), oservasi (observing),
dan refleksi (reflecting) (Susilo, 2007:19
- 23).
Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas IX B SMP Negeri 1 Jombang
sejumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan
data meliputi teknik tertulis atau tes dan
teknik nontes. Teknik nontes melalui
pengamatan atau observasi yang
dilakukan kolaborator tentang keaktifan
siswa dan angket. Validasi diperlukan
agar data yang diperoleh benar-benar
valid menggunakan mean score.
Dalam karya ilmiah ini data terdiri
atas data kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik diskriptif analitis.
Data kualitatif dideskripsikan dan
ditransformasi secara kuantitatif dengan
menentukan persentase masing-masing
amatan, sedangkan data kuantitatif hasil
belajar ditabulasi dan dihitung
ketuntasannya pada masing-maing siklus.
HASIL
Siklus I
Hasil pengamatan aktivitas siswa
saat pembelajaran pada siklus I disajikan
dan dirangkum dalam tabel berikut.
Tabel 1. Aktivitas Siswa pada Pembelajaran
Siklus I
No Aktivitas Jumlah Persentase
(%)
1. Memperhatikan
penjelasan guru.
26 81,25
2. Bertanya pada
guru jika
mengalami
kesulitan.
9 28,13
3. Menjawab
pertanyaan
guru.
12 37,50
4. Senang saat
pembelajaran
menggunakan
media kit
genetika.
27 84,38
5. Aktif berdiskusi
dan
berpartisipasi
dalam
24 75,00
kelompok.
6. Berani
mempresentasi-
kan hasil kerja
kelompok.
8 25,00
7. Memperhatikan
presentasi
kelompok.
25 78,13
8. Menanggapi/
menyanggah
presentasi
kelompok.
6 18,75
9. Kerjasama
kelompok saat
diskusi.
24 75,00
10 Saling
membantu dan
menyelesaikan
masalah.
4 12,50
(Sumber: Data penelitian, 2018)
Hasil belajar siswa pada siklus I
menunjukkan angka sebesar 71,875%
siswa telah tuntas belajar dan 28,125%
siswa belum tuntas dan memperoleh rata-
rata 71,77.
Tabel 2. Rangkuman Hasil Belajar Siswa pada
Siklus I
Kriteria Jumlah Persentase (%)
Tuntas 23 71,875
Belum
Tuntas
9 28,125
Nilai
Rata-rata
71,77
Siklus II
Hasil pengamatan proses
pembelajaran siklus II secara lengkap
dirangkum pada Tabel berikut.
Tabel 3. Aktivitas Siswa pada Pembelajaran
Siklus II
No
Aktivitas
Jumlah Persentase
(%)
1. Memperhatikan
penjelasan guru.
28 87,50
2. Bertanya pada guru jika
mengalami kesulitan.
5 15,63
3. Menjawab pertanyaan
guru.
25 78,13
4. Senang/antusias saat
pembelajaran
menggunakan media kit
genetika.
31 96,88
5. Aktif berdiskusi dan 29 90,63
4. berpartisipasi dalam
kelompok.
6. Berani
mempresentasikan hasil
kerja kelompok.
18 56,25
7. Memperhatikan
presentasi kelompok.
25 78,13
8. Menanggapi/
menyanggah presentasi
kelompok.
8 25,00
9. Kerjasama kelompok
saat diskusi.
26 81,25
10. Saling membantu dan
menyelesaikan
masalah.
9 28,13
(Sumber: Data penelitian, 2018)
Tabel 4. Rangkuman Hasil Belajar Siswa
pada Siklus II
Kriteria Jumlah Persentase (%)
Tuntas 30 93,75
Belum
Tuntas
2 6,25
Nilai
Rata-
rata
82,74
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan guru pada
siklus I dan II pada aktivitas 1 naik
6,25%, aktivitas 2 tidak ada perubahan,
aktivitas 3 naik 40,63%, aktivitas 4 naik
12,50%, aktivitas 5 naik 15,63%,
aktivitas 6 naik 31,25%, aktivitas 7 tidak
ada perubahan, aktivitas 8 naik 6,25%,
aktivitas 9 ada kenaikan 6,25% dan
aktivitas 10 ada kenaikan 15,63%.
Berdasarkan hasil tersebut yang paling
menonjol adalah siswa sangat antusias
saat pembelajaran menggunakan media
kit genetika, terbukti pada siklus I
sebanyak 84,38% siswa tampak antusias,
kemudian meningkat menjadi 96,88%
pada siklus II.
Ketuntasan belajar yang dicapai
siswa, pada siklus I ada 23 siswa
(71,875%), belum tuntas berjumlah 9
siswa atau 28,125% sedangkan siklus II
siswa yang tuntas ada 30 siswa (93,75%)
dan yang belum tuntas sebanyak dua
siswa. Itu artinya ketuntasan belajar
terjadi kenaikan 21,875%. Pada akhir
siklus II ketuntasan juga sudah melebihi
target ketuntasan klasikal, yaitu sebesar
85%, sedangkan rata-rata nilai siswa
meningkat dari siklus I (71,77), siklus II
(82,74) naik sebesar 10,97.
Secara umum perubahan aktivitas
siswa dan hasil belajar siswa dari siklus I
sampai siklus II dapat dilihat pada grafik
berikut.
Gambar 1. Diagram Perubahan Hasil Belajar
dan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
(Data hasil penelitian, 2018)
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari hasil penelitian ini disimpulkan
bahwa pemanfaatan kit genetika
dalam pembelajaran biologi secara
efektif dapat meningkatkan
pemahaman konsep atau hasil belajar
materi pewarisan sifat, baik kognitif
maupun afektif, sebagai berikut.
Ketuntasan belajar siswa sebesar
71,875% (siklus I) menjadi 93,75 %
pada siklus II atau terjadi kenaikan
sebesar 21,875 %, rata-rata nilai
siswa 71,77 (siklus I) dan menjadi
82,74 pada siklus II atau naik sebesar
10,97 dari sebelum tindakan ke siklus
II.
2. Secara afektif pemanfaatan kit
genetika menumbuhkan kesan-kesan
positif tentang biologi dan nilai-nilai
sosial berupa kreativitas, kerjasama,
Siklus i Siklus II
Aktivitas
dengan
menggunaka
n Media Kit
Genetika
84,38 96,88
Rata-rata
Hasil Belajar
71,77 82,74
0
20
40
60
80
100
120
Frekuensi
Pemanfaatan Kit Genetika
5. percaya diri dan tenggang rasa siswa
terhadap siswa lain. Hal ini terbukti
pemanfaatan media ini mampu
memfasilitasi pembelajaran yang
efektif, efisien, interaktif
menyenangkan, dan memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi
aktif. Selain itu juga menjadikan
siswa untuk mandiri sehingga
menumbuhkembangkan karakter
peserta didik dalam belajar.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat diajukan saran sebagai berikut.
1. Bagi guru, proses pembelajaran
menggunakan media kit genetika
sebaiknya digunakan dengan harapan
mampu meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar.
2. Bagi sekolah, pemanfaatan media kit
genetika hendaknya digalakkan
sebagai salah satu pendekatan untuk
meningkatkan aspek afektif siswa,
sikap positif siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Amin, Mohamad. 2009. Biologi. Jakarta:
Bailmu.
Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Baharudin & Esa Nur Wahyuni. 2007.
Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Dimyati & Mujiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
dan Rineka Cipta.
Didik Hartoko. 2004. Media
Pembelajaran. Makalah
disampaikan dalam Workshop
Peningkatan Pemahaman
Kurikulum Guru SMP yang
diselenggarakan oleh Subdin
Pengembangan Tenaga
Kependidikan dan Non
Kependidikan Seksi PTK-SLTP.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Tanggal 7–19 Maret 2004 di LPMP
Jawa Tengah.
Santosa, K. 2002. Pemilihan dan
Pengembangan Media
Pembelajaran. Makalah Pelatihan
Desain Pembelajaran. BPG
Semarang
Susilo. 2007. Panduan Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher.
Sudjana, N. 2003. Cara Belajar Siswa
Aktif dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Wijaya Agung. 2008. Biologi IX. Jakarta:
PT Gramedia.
Zulkardi, 2003. RME Suatu Inovasi
Pendidikan di Indonesia. (Suatu
pemikiran Pasca Konperensi
Matematika Nasional 17-20 Juli di
ITB), (Online),
(www.geocities.com, diakses 10
November 2003).