SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
Download to read offline
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
197
Pasal48
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor2 Tahun 1981
tentangMetrologiLegal(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun
1981Nomor11,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor
3193)diubah:
1. KetentuanPasal13diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal13
PemerintahPusatmengaturtentang:
a. pengujian dan pemeriksaan alatukur,takar,timbang dan
perlengkapannya;
b. pelaksanaansertajangkawaktudilakukanteradanteraulang;
dan
c. tempatdandaerahdimanadilaksanakanteradanteraulang
alatukur,takar,timbangdanperlengkapannyauntukjenis
tertentu.
2. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal17
(1) SetiapPelakuUsahayangmembuatdan/ataumemperbaikialat
ukur,takar,timbang dan perlengkapannya wajib memenuhi
PerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
(2) SetiapPelakuUsahayangmelakukanimporalatukur,takar,
timbang dan perlengkapannya ke dalam wilayah Republik
IndonesiaharusmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintah
Pusat
3. KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal18
KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksuddalamPasal17diaturdenganPeraturanPemerintah.
4. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal24
Ketentuanlebihlanjutmengenaibarangdalam keadaanterbungkus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal22 dan Pasal23 diatur
denganPeraturanPemerintah.
Pasal49
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor33 Tahun 2014
tentangJaminanProdukHalal(LembaranNegaraRepublikIndonesia
Tahun 2014 Nomor 295,Tambahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor5604)diubah:
1. KetentuanPasal1angka10diubahsehinggaPasal1berbunyi
sebagaiberikut:
Pasal1
DalamUndang-Undanginiyangdimaksuddengan:
1. Produkadalah barang dan/atau jasa yang terkaitdengan
makanan,minuman,obat,kosmetik,produkkimiawi,produk
biologi,produkrekayasagenetik,sertabaranggunaanyang
dipakai,digunakan,ataudimanfaatkanolehmasyarakat.
2. Produk Halaladalah Produk yang telah dinyatakan halal
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
198
sesuaidengansyariatIslam.
3. ProsesProdukHalalyangselanjutnyadisingkatPPHadalah
rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk
mencakup penyediaan bahan,pengolahan,penyimpanan,
pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian
Produk.
4. Bahanadalahunsuryangdigunakanuntukmembuatatau
menghasilkanProduk.
5. JaminanProdukHalalyangselanjutnyadisingkatJPHadalah
kepastian hukum terhadap kehalalan suatu Produk yang
dibuktikandenganSertifikatHalal.
6. BadanPenyelenggaraJaminanProdukHalalyangselanjutnya
disingkatBPJPHadalahbadanyangdibentukolehPemerintah
untukmenyelenggarakanJPH.
7. Majelis Ulama Indonesia yangselanjutnyadisingkatMUI
adalah wadah musyawarah para ulama, zuama, dan
cendekiawanmuslim.
8. LembagaPemeriksaHalalyangselanjutnyadisingkatLPH
adalah lembaga yang melakukan kegiatan pemeriksaan
dan/ataupengujianterhadapkehalalanProduk.
9. Auditor Halaladalah orang yang memilikikemampuan
melakukanpemeriksaankehalalanProduk.
10. SertifikatHalaladalah pengakuan kehalalansuatu Produk
yangdikeluarkanolehBPJPHberdasarkanfatwahalaltertulis
yangdikeluarkanolehMUI.
11. LabelHalaladalahtandakehalalansuatuProduk.
12. PelakuUsahaadalahorangperseoranganataubadanusaha
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang
menyelenggarakankegiatanusahadiwilayahIndonesia.
13. PenyeliaHalaladalahorangyangbertanggungjawabterhadap
PPH.
14. Setiaporangadalahorangperseoranganataubadanhukum.
15. Menteriadalah menteriyang menyelenggarakan urusan
pemerintahandibidangagama.
2. DiantaraPasal4danPasal5disisipkan1(satu)PasalyakniPasal
4Ayangberbunyisebagaiberikut:
Pasal4A
(1) UntukPelakuUsahaMikrodanKecil,kewajibanbersertifikat
halalsebagaimanadimaksuddalam Pasal4didasarkanatas
pernyataanpelakuusahaMikrodanKecil.
(2) Pernyataan Pelaku Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana
dimaksudpadaayat(1)dilakukanberdasarkanstandarhalal
yangditetapkanolehBPJPH.
3. KetentuanPasal7diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal7
Dalam melaksanakanwewenangsebagaimanadimaksuddalam
Pasal6,BPJPHbekerjasamadengan:
a. kementeriandan/ataulembagaterkait;
b. LPH;dan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
199
c. MUI.
Ditambahkanpenjelasan:
PenjelasanPasal7hurufc:
yangdimaksuddenganMUIadalahtermasukMUIdiProvinsi
DisetujuiTimus02Okt202020.42
4. KetentuanPasal10diubah,sehinggaPasal10berbunyisebagai
berikut:
Pasal10
(1) Kerja sama BPJPH dengan MUIsebagaimana dimaksud
dalam Pasal7 hurufc dilakukan dalam halpenetapan
kehalalanProduk.
(2) PenetapankehalalanProduksebagaimanadimaksudpada
ayat(1)diterbitkanMUIdalam bentukKeputusanPenetapan
HalalProduk.
Terdapatputusanrapatpanjasebagaiberikut:
Pasal35A
DalamhalMUItidakdapatmenerbitkanKeputusanPenetapan
HalalProduksebagaimanadimaksuddalam Pasal33sesuai
denganjangkawaktudalam norma,standar,prosedur,dan
kriteria maka BPJPH dapat mengeluarkan penetapan
kehalalanproduksetelahsyarat-syaratterpenuhi.
Catatan:
1. MengusulkanagarputusanPanjaRUUterkaitapabilaMUI
tidakdapatmenerbitkansesuaijangkawaktudalamNSPK
makaBPJPH dapatmengeluarkanpenetapankehalalan
produk setelah syarat-syarat terpenuhi ditambahkan
dalam Pasal34B,agarsesuaidenganjudulbagiankelima
(PenerbitanSertifikatHalal)
2. Persyaratan mengenai BPJPH dapat mengeluarkan
penetapankehalalanproduktanpafatwaMUI,apakah
diaturdalam RUUCiptaKerjaataudidelegasikanmelalui
PP.
Catatan :-perubahan norma terkaitdengan kewenangan
BPJPH mengambilalihpenetapankehalalandari
MUI.(untukdibawakePanja)
-memintauntukmenghapusPasal35A.
5. KetentuanPasal13diubah,sehinggaPasal13berbunyisebagai
berikut:
Pasal13
(1) UntukmendirikanLPHsebagaimanadimaksuddalam Pasal
12,harusdipenuhipersyaratan:
a. memilikikantorsendiridanperlengkapannya;
b. memilikiAuditorHalalpalingsedikit3(tiga)orang;dan
c. memilikilaboratorium atau kesepakatan kerja sama
denganlembagalainyangmemilikilaboratorium.
(2) DalamhalLPHsebagaimanadimaksudpadaayat(1)didirikan
oleh masyarakat, LPH harus diajukan oleh lembaga
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
200
keagamaanIslamberbadanhukum
Ditambahkanpenjelasan
PenjelasanPasal13ayat(2):
yang dimaksud dengan lembaga keagamaan islam berbadan
hukum diantaranyaorganisasibermasaislam berbadanhukum,
yayasanislamyangmengelolaperguruantinggi.
DisetujuiTimus20.49ayat(2)danayat(3)
(3) KetentuanlebihlanjutmengenaipendirianLPHsebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
6. KetentuanPasal14diubah,sehinggaPasal14berbunyisebagai
berikut:
Pasal14
(1) AuditorHalalsebagaimanadimaksuddalam Pasal13hurufc
diangkatdandiberhentikanolehLPH.
(2) PengangkatanAuditorHalalolehLPHsebagaimanadimaksud
padaayat(1)harusmemenuhipersyaratan:
a. warganegaraIndonesia;
b. beragamaIslam;
c. berpendidikanpalingrendahsarjanastrata1(satu)di
bidangpangan,kimia,biokimia,teknikindustri,biologi,
farmasi,kedokteran,tataboga,ataupertanian;
d. memahami dan memiliki wawasan luas mengenai
kehalalanprodukmenurutsyariatIslam;dan
e. mendahulukan kepentingan umatdiatas kepentingan
pribadidan/ataugolongan.
Catatan:perludipertimbangkanAyat(2)hurufctidakdibatasi
hanyauntukbidangilmutertentu.
Contoh:teknikmelahirkan,tekniktanambenang,dsb.
7. KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal15
(1) AuditorHalalbertugas:
a. memeriksadanmengkajiBahanyangdigunakan;
b. memeriksadanmengkajiprosespengolahanProduk;
c. memeriksadanmengkajisistempenyembelihan;
d. menelitilokasiProduk;
e. menelitiperalatan,ruangproduksi,danpenyimpanan;
f. memeriksapendistribusiandanpenyajianProduk;
g. memeriksasistemjaminanhalalPelakuUsaha;dan
h. melaporkan hasil pemeriksaan dan/atau pengujian
kepadaLPH.
(2) KetentuanlebihlanjutmengenaiAuditorHalaldiaturdengan
PeraturanPemerintah.
Catatan:Ayat(2)tidakdiperlukankarenasudahdinormakandalam
Pasal16.disetujuitimus
8. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal16
KetentuanlebihlanjutmengenaiLPH danauditorhalaldiatur
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
201
dalamPeraturanPemerintah.
Catatan:
KarenaPasalinimasukkedalam kategoriredaksionaldandibahas
dalam timus/timsin maka diusulkan kembalike rumusan UU
eksistingkarenaaudtorhalalmerupakanbagiandariLPHsehingga
tidakperludisebutkansecarategasuntukdiaturdalam PP.Selain
itu redaksipendelegasian iniseakan-akan membuatLPH dan
auditorhalalmerupakanduahalyangberbeda.
Disetujuitimus
9. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal22
(1) PelakuUsahayangtidakmemisahkanlokasi,tempat,danalat
PPHsebagaimanadimaksuddalamPasal21ayat(1)danayat
(2)dikenaisanksiadministratif.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenai,kriteria,jenis,besarandenda,
dan tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdengan
PeraturanPemerintah.
10. KetentuanPasal27diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal27
(1) PelakuUsahayangtidakmelakukankewajibansebagaimana
dimaksuddalam Pasal25atauPasal26ayat(2)dikenai
sanksiadministratif.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenai,kriteria,jenis,besarandenda,
dan tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdengan
PeraturanPemerintah.
11. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal28
(1) PenyeliaHalalsebagaimanadimaksuddalamPasal24hurufc
bertugas:
a. mengawasiPPHdiperusahaan;
b. menentukantindakanperbaikandanpencegahan;
c. mengoordinasikanPPH;dan
d. mendampingiAuditorHalalLPHpadasaatpemeriksaan.
(2) PenyeliaHalalharusmemenuhipersyaratan:
a. beragamaIslam;dan
b. memilikiwawasanluasdanmemahamisyariattentang
kehalalan.
(3) Penyelia Halalditetapkan oleh pimpinan perusahaan dan
dilaporkankepadaBPJPH.
(4) Dalam halkegiatanusahadilakukanolehPelakuUsahamikro
dan kecil,Penyelia HalaldapatberasaldariOrganisasi
Kemasyarakatan.
(5) KetentuanlebihlanjutmengenaiPenyeliaHalaldiaturdalam
PeraturanPemerintah.
12. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal29
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
202
(1) Permohonan SertifikatHalaldiajukan oleh Pelaku Usaha
kepadaBPJPH.
(2) Permohonan Sertifikat Halal harus dilengkapi dengan
dokumen:
a. dataPelakuUsaha
b. namadanjenisProduk;
c. daftarProdukdanBahanyangdigunakan;dan
d. prosespengolahanProduk.
(3) Jangka waktu verifikasi permohonan sertifikat halal
dilaksanakanpalinglama1(satu)harikerja.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan
permohonan Sertifikat Halal diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
12. KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal30
(1) BPJPH menetapkan LPH untuk melakukan pemeriksaan
dan/atau pengujian kehalalan Produk berdasarkan
permohonanPelakuUsaha.
(2) Penetapan LPH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukandalam jangkawaktupalinglama1(satu)harikerja
terhitung sejak dokumen permohonan sebagaimana
dimaksuddalamPasal29ayat(2)dinyatakanlengkap.
13. KetentuanPasal31diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal31
(1) Pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk
sebagaimanadimaksuddalam Pasal30ayat(1)dilakukan
olehAuditorHalalpalinglama15(limabelas)harikerja.
(2) PemeriksaanterhadapProdukdilakukandilokasiusahapada
saatprosesproduksi.
(3) Dalam halpemeriksaanProduksebagaimanadimaksudpada
ayat(1)terdapatBahanyangdiragukankehalalannya,dapat
dilakukanpengujiandilaboratorium.
(3a)dalam halpemeriksaanproduksebagaimanadimaksudpada
ayat(3)memerlukan tambahan waktu pemeriksaan,LPH
dapatmengajukanperpanjanganwaktukepadaBPJPH.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanja
(4) Dalam pelaksanaan pemeriksaan di lokasi usaha
sebagaimanadimaksudpadaayat(2),PelakuUsahawajib
memberikaninformasikepadaAuditorHalal.
(5) Ketentuan lebih lanjutmengenaitata cara pemeriksaan
dan/ataupengujiankehalalanprodukdiaturdenganPeraturan
Pemerintah.
Catatan:
Ayat(5)baruinidiusulkanmenjadiPasal32A karenaBagianKetiga
pemeriksaandanpengujianterdapat2Pasal(Pasal31dan32)sehingga
pendelegasiankewenangantersebutdimuatdalam Pasaltersendiridi
akhirBagianKetigainikarenamateripendelegasianiniberbedadengan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
203
rangkaianayatdalamPasal31danPasal32.
14. KetentuanPasal32diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal32
(1) LPH menyerahkan hasilpemeriksaan dan/atau pengujian
kehalalan Produk kepada MUI dengan tembusan yang
dikirimkankepadaBPJPH.
(2) Dalam halhasilpemeriksaandan/ataupengujiankehalalan
ProduktidaksesuaistandaryangdimilikiolehBPJPH,BPJPH
menyampaikan pertimbangan kepada MUI untuk
mengeluarkanfatwa.
15. KetentuanPasal33diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal33
(1) PenetapankehalalanProdukdilakukanolehMUI.
(2) PenetapankehalalanProduksebagaimanadimaksudpada
ayat(1)dilakukandalamSidangFatwaHalal.
(3) SidangFatwaHalalsebagaimanadimaksudpadaayat(2)
memutuskankehalalanprodukpalinglama3(tiga)harikerja
sejakMUImenerimahasilpemeriksaandan/ataupengujian
produkdariLPH.
(4) PenetapankehalalanProduksebagaimanadimaksudpada
ayat(2)disampaikanolehMUIkepadaBPJPHsebagaidasar
penerbitanSertifikatHalal.
16. DiantaraPasal34danPasal35disisipkan1(satu)Pasalyakni
Pasal34Ayangberbunyisebagaiberikut:
Pasal34A
Dalam halprodukyangdibuatberasaldaribahanyangsudah
bersertifikathalaldan memenuhistandarproses produk halal
berdasarkanpemeriksaanolehLPH,BPJPHlangsungmenerbitkan
sertifikathalal.
Catatan:
DisetujuiTImus02OKT2020-20. Pasal34Adihapusdandiberi
penjelasanPasal12ayat(3)danPasal13ayat(2).
17. KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal35
SertifikatHalalsebagaimanadimaksuddalam Pasal34ayat(1)
danPasal34AditerbitkanolehBPJPH palinglama1(satu)hari
kerjaterhitungsejakfatwakehalalanProduk.
18. DiantaraPasal35danPasal36disisipkan1(satu)Pasalyakni
Pasal35Ayangberbunyisebagaiberikut:
Pasal35A
(1) ApabilaLPHtidakdapatmemenuhibataswaktuyangtelah
ditetapkandalam prosessertifikasihalalmakaLPHtersebut
akandievaluasidan/ataudikenaisanksiadministrasi.
(2) ApabilaMUItidakdapatmemenuhibataswaktuyangtelah
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
204
ditetapkan dalam prosesmemberikan/menetapkan fatwa
makaBPJPHdapatlangsungmenerbitkansertifikathalal.
Usulan Rumusan terhadap putusan panja DIM 3449 yang
diakomodirpadaayat(1),danDIM3516yangdiakomodirpadaayat
(2):
Pasal34B
(1) DalamhalMUItidakdapatmenerbitkanKeputusanPenetapan
HalalProduksebagaimanadimaksuddalam Pasal33sesuai
denganjangkawaktudalam norma,standar,prosedur,dan
kriteria maka BPJPH dapat mengeluarkan penetapan
kehalalanproduksetelahsyarat-syaratterpenuhi.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaikeputusankehalalanproduk
oleh BPJPH sebagaimana dimaksud pada ayat(1)diatur
denganPeraturanPemerintah.
19. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal40
Ketentuan lebih lanjut mengenaiLabelHalaldiatur dengan
PeraturanPemerintah.
21. KetentuanPasal41diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal41
(1) PelakuUsahayangmencantumkanLabelHalaltidaksesuai
denganketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal38
danPasal39dikenaisanksiadministratif.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapengenaansanksi
administratifsebagaimana dimksud pada ayat(1)diatur
denganPeraturanPemerintah.
22. KetentuanPasal42diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal42
(1) Sertifikat Halalberlaku selama 4 (empat) tahun sejak
diterbitkan oleh BPJPH, kecuali terdapat perubahan
komposisiBahan.
(2) SertifikatHalalwajibdiperpanjangolehPelakuUsahadengan
mengajukanperpanjanganSertifikatHalalpalinglambat3
(tiga)bulansebelummasaberlakuSertifikatHalalberakhir.
(3) Apabila dalam pengajuan perpanjangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),Pelaku Usaha mencantumkan
pernyataan memenuhiproses produksihalaldan tidak
mengubahkomposisi,BPJPH dapatlangsungmenerbitkan
perpanjangansertifikathalal.
(4) Ketentuan lebih lanjutmengenaitata cara perpanjangan
SertifikatHalaldiaturdenganPeraturanPemerintah.
23. KetentuanPasal44diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal44
(1) BiayaSertifikasiHalaldibebankankepadaPelakuUsahayang
mengajukanpermohonanSertifikatHalal.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
205
(2) Dalam hal permohonan Sertifikasi Halal sebagaimana
dimaksudayat(1)diajukanolehPelakuUsahaMikrodanKecil,
tidakdikenaibiaya.
CatatanPanja:
Terkaitdengan substansiperubahan tersebut,beberapa pasal
dalam UUJPHdiubahdandisesuaikan,antaralainPasal1angka7,
Pasal12,danlainsebagainya.Penyempurnaanakandilakukan
dalamtimus/timsin.
CatatanTimAsistensi21/09/2020:
•Pasal1angka7(tidakrelevandiubah)
7.MajelisUlamaIndonesiayangselanjutnyadisingkatMUIadalah
wadahmusyawarahparaulama,zuama,dancendekiawanmuslim.
•Pasal12(tidakrelevandiubah)
Pasal12
(1) Pemerintahdan/ataumasyarakatdapatmendirikanLPH.
(2) LPH sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mempunyai
kesempatanyangsamadalam membantuBPJPHmelakukan
pemeriksaandan/ataupengujiankehalalanProduk.
(3) KetentuanlebihlanjutmengenaibiayaSertifikasiHalaldiatur
denganPeraturanPemerintah.
24. KetentuanPasal48diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal48
(1) PelakuUsahayangtidakmelakukanregistrasisebagaimana
dimaksuddalamPasal47ayat(3)dikenaisanksiadministratif.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapengenaansanksi
administratifsebagaimana dimaksud pada ayat(1)diatur
denganPeraturanPemerintah.
Menambahkan norma baru pada Pasal53 ayat (2) sebagai
implementasiPasal4A
(2) Peransertamasyarakatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dapatberupa:
a.melakukansosialisasidanedukasimengenaiJPH;
b.pendampingandalamprosesprodukhalal;
c.publikasi bahwa produk berada dalam proses
pendampingan;
d.pemasarandalam jejaringormasislam berbadanhukum;
dan
e.pengawasanProdukHalalyangberedar.
02Okt2020–20.59DisetujuiTimusuntukuntukdibawakePanja
25. KetentuanPasal55diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal55
Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaraperansertamasyarakat
danpemberianpenghargaandiaturdenganPeraturanPemerintah.
26. KetentuanPasal56diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
206
Pasal56
PelakuUsahayangtidakmenjagakehalalanProdukyangtelah
memperolehSertifikatHalalsebagaimanadimaksuddalam Pasal
25hurufbdipidanadenganpidanapenjarapalinglama5(lima)
tahunataupidanadendapalingbanyakRp2.000.000.000,00(dua
miliarrupiah).
Pasal50
KetentuanPasal64Undang-UndangNomor20Tahun2014tentang
Standardisasidan Penilaian Kesesuian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor216,Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesiaNomor5584)diubahsehinggaPasal64berbunyi
sebagaiberikut:
1. KetentuanPasal64diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal64
Setiaporangyangdengansengaja:
a. membubuhkanTandaSNIdan/atauTandaKesesuaianpada
Barangdan/ataukemasanataulabeldiluarketentuanyang
ditetapkandalamsertifikat;atau
b. membubuhkannomorSNIyangberbedadengannomorSNI
padasertifikatnya,
sebagaimanadimaksuddalam Pasal22ayat(2)dipidanadengan
pidanapenjarapalinglama4(empat)bulanataupidanadenda
palingbanyakRp4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah).
Paragraf9
PekerjaanUmumdanPerumahanRakyat
Pasal51
UntukmemberikankemudahanbagimasyarakatterutamaPelakuUsaha
dalam mendapatkanPerizinanBerusahadankemudahanpersyaratan
investasidarisektorpekerjaanumum danperumahanrakyat,Undang-
Undanginimengubah,menghapus,ataumenetapkanpengaturanbaru
beberapaketentuanyangdiaturdalam:
a. Undang-UndangNomor1Tahun2011tentangPerumahandan
Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor7,Tambahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor5158);
b. Undang-Undang Nomor20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2011Nomor108,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5252);
c. Undang-UndangNomor2Tahun2017tentangJasaKonstruksi
(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2017 Nomor11,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor6018);dan
d. Undang-UndangNomor17Tahun2019tentangSumberDayaAir
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2019Nomor190,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor6405).
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
207
Pasal52
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara
RepublikIndonesiaTahun2011Nomor7,TambahanLembaranNegara
RepublikIndonesiaNomor5158)diubah:
1. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal26
(1) Hasilperencanaandanperancanganrumahharusmemenuhi
standar.
(2) Standarsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdengan
PeraturanPemerintah.
2. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal29
(1) Perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal28 harusmemenuhi
standar.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
3. KetentuanPasal33diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal33
(1) PemerintahPusatdanPemerintahDaerahwajibmemberikan
kemudahan Perizinan Berusaha bagibadan hukum yang
mengajukanrencanapembangunanperumahanuntukMBR.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kemudahan Perizinan
Berusahasebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdengan
PeraturanPemerintah.
4. KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal35
Pembangunanperumahanskalabesardenganhunianberimbang
meliputirumahsederhana,rumahmenengah,danrumahmewah.
5. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal36
(1) Dalam hal pembangunan perumahan dengan hunian
berimbang tidakdalam 1 (satu)hamparan,pembangunan
rumah umum harus dilaksanakan dalam 1 (satu)daerah
kabupaten/kota.DisetujuiTimus20.55
(2) Dalam halrumah sederhana tidakdapatdibangun dalam
bentukrumahtunggalataurumahderet,dapatdikonversi
dalam:
a. bentukrumahsusunumum yangdibangundalam satu
hamparanyangsama;atau
b. bentukdanauntukpembangunanrumahumum.Disetujui
Timus20.55
(3) Pengelolaandanadarikonversisebagaimanadimaksudpada
ayat (2) huruf b,dilaksanakan oleh Badan Percepatan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
208
PenyelenggaraanPerumahan.DisetujuiTimus20.55
(4) Dalam halrumah sederhana tidakdapatdibangun dalam
bentukrumahtunggalataurumahderet,dapatdikonversi
dalambentukrumahsusunumum.DisetujuiTimus20.55
(5) Pembangunanrumahumum sebagaimanadimaksudpada
ayat(1)harusmempunyaiaksesmenujupusatpelayanan
atautempatkerja.
(6) Pembangunan perumahan dengan hunian berimbang
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukanolehbadan
hukumyangsama.
(7) Ketentuanlebihlanjutmengenaipembangunanperumahan
denganhunianberimbangdiaturdalamPeraturanPemerintah.
6. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal40
(1) Dalam melaksanakantanggungjawabsebagaimanadimaksud
dalam Pasal39 ayat(1),Pemerintah dan/atau pemerintah
daerahmenugasidan/ataumembentuklembagaataubadan
yangmenanganipembangunanperumahandanpermukiman
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanja20.57
(2) Lembagaataubadansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
bertanggungjawab:
a. menyediakan rumah umum,rumah khusus,dan rumah
negara;dan
b. menyediakantanahbagiperumahan;dan
c. melakukan koordinasi dalam proses perizinan dan
pemastiankelayakanhunian.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanja20.55
7. KetentuanPasal42diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal42
(1) Rumahtunggal,rumahderet,dan/ataurumahsusunyang
masihdalam tahapprosespembangunandapatdipasarkan
melaluisistem perjanjianpendahuluanjualbelisesuaidengan
ketentuanperaturanperundang-undangan.
(2) Perjanjianpendahuluanjualbelisebagaimanadimaksudpada
ayat(1)dilakukansetelahmemenuhipersyaratankepastian
atas:
a. statuspemilikantanah;
b. halyangdiperjanjikan;
c. PersetujuanBangunanGedung;
d. ketersediaanprasarana,sarana,danutilitasumum;dan
e. keterbangunanperumahanpalingsedikit20%(duapuluh
persen).
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem perjanjian
pendahuluanjualbelisebagaimanadimaksudpadaayat(1)
danketerbangunanperumahansebagaimanadimaksudpada
ayat(2)hurufddiaturdenganPeraturanPemerintah.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
209
8. KetentuanPasal53diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal53
(1) Pengendalianperumahandilakukanmulaidaritahap:
a. perencanaan;
b. pembangunan;dan
c. pemanfaatan.
(2) Pengendalianperumahansebagaimanadimaksudpadaayat
(1) dilaksanakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah
daerahsesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayang
ditetapkanolehPemerintahPusatdalam bentuk:Disetujui
Timus20.58
a. PerizinanBerusahaatauPersetujuan
Penjelasanhurufa:
Perizinan Berusaha diberikan kepada Pelaku Usaha,
sedangkan Persetujuan diberikan kepada non Pelaku
Usaha.
b. penertiban;dan/atau
c. penataan.
(3) Ketentuan lebih lanjutmengenaipengendalian perumahan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)diatur
denganPeraturanPemerintah.
9. KetentuanPasal55diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal55
(1) Orang perseorangan yang memilikirumah umum dengan
kemudahanyangdiberikanPemerintahataupemerintahdaerah
hanya dapat menyewakan dan/atau mengalihkan
kepemilikannyaatasrumahkepadapihaklain,dalamhal:
a. pewarisan;
b. penghuniansetelahjangkawaktupalingsedikit5(lima)
tahun;atau
c. pindahtempattinggalkarenatingkatsosialekonomiyang
lebihbaik.
(2) Dalam haldilakukan pengalihan kepemilikan sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)hurufbdanhurufcpengalihannya
wajibdilaksanakanolehlembagayangditunjukataudibentuk
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam bidang
perumahandanpemukiman.
(3) Jikapemilikmeninggalkanrumahsecaraterus-menerusdalam
waktupalinglama1(satu)tahuntanpamemenuhikewajiban
berdasarkanperjanjian,PemerintahatauPemerintahDaerah
berwenangmengambilalihkepemilikanrumahtersebut.
(4) Rumah yang telah diambil alih oleh Pemerintah atau
PemerintahDaerahsebagaimanadimaksudpadaayat(2)wajib
didistribusikankembalikepadaMBR.
(5) Ketentuanlebihlanjutmengenaipenujukkandanpembentukan
lembaga,kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan
perolehanrumahMBRdiaturdenganPeraturanPemerintah.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
210
DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.05
10. KetentuanPasal107diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal107
(1) Tanah yang langsung dikuasaioleh negara sebagaimana
dimaksuddalam Pasal106hurufayangdigunakanuntuk
pembangunan rumah, perumahan, dan/atau kawasan
permukimandiserahkanmelaluipemberianhakatastanah
kepadasetiaporangyangmelakukanpembangunanrumah,
perumahan,dankawasanpermukiman.
(2) Pemberianhakatastanahsebagaimanadimaksudpadaayat
(1)didasarkan pada penetapan lokasiatau persetujuan
kesesuaianKegiatanPemanfaatanRuang.
(3) Dalam haltanahyanglangsungdikuasainegarasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)terdapatgarapanmasyarakat,hak
atastanahdiberikansetelahpelakupembangunanperumahan
dan permukiman selaku pemohon hak atas tanah
menyelesaikangantirugiatasseluruhgarapanmasyarakat
berdasarkankesepakatan.
(4) Dalam hal tidak ada kesepakatan tentang ganti rugi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3),penyelesaiannya
dilaksanakansesuaidenganketentuanperaturanperundang-
undangan.
11. KetentuanPasal109diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal109
(1) Konsolidasitanahsebagaimanadimaksuddalam Pasal106
hurufbdapatdilaksanakanbagipembangunanrumahtunggal,
rumahderet,ataurumahsusun.
(2) Penetapanlokasikonsolidasitanahdilakukanolehbupati/wali
kota.
(3) KhususuntukDKIJakarta,penetapanlokasikonsolidasitanah
ditetapkanolehgubernur.
(4) Lokasikonsolidasitanahyangsudahditetapkansebagaimana
dimaksud pada ayat(2)dan ayat(3)tidak memerlukan
persetujuanKesesuaianKegiatanPemanfaatanRuang.
12. KetentuanPasal114diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal114
(1) Peralihan atau pelepasan hak atas tanah sebagaimana
dimaksuddalam Pasal106hurufcdilakukansetelahbadan
hukum memperoleh persetujuan Kesesuaian Kegiatan
PemanfaatanRuang
(2) Peralihanhakatastanahsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dibuatdihadapan pejabatpembuatakta tanah setelah
tercapaikesepakatanbersama.
(3) Pelepasanhakatastanahsebagaimanadimaksudpadaayat
(1)dilakukandihadapanpejabatyangberwenang.
(4) Peralihanhakataupelepasanhakatastanahsebagaimana
dimaksudpadaayat(2)danayat(3)wajibdidaftarkanpada
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
211
kantorpertanahankabupaten/kotasesuaidenganketentuan
peraturanperundang-undangan
13. DiantaraBABIXdanBABXdisisipkan1(satu)BAByakniBABIXA
yangberbunyisebagaiberikut:
BABIXA
BADANPERCEPATANPENYELENGGARAPERUMAHAN
14. DiantaraPasal117danPasal118ditambahkan2(dua)pasal,yakni
Pasal117AdanPasal117Bsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal117A
(1) Untukmewujudkanpenyediaanrumahumum yanglayakdan
terjangkau bagi MBR, Pemerintah membentuk Badan
PercepatanPenyelenggaraanPerumahan.
(2) PembentukanBadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)bertujuanuntuk:
a. mempercepatpenyediaanrumahumum;
b. menjaminbahwarumahumum hanyadimilikidandihuni
olehMBR;
c. menjamintercapainyaasasmanfaatrumahumum;dan
d. melaksanakanberbagaikebijakandibidangrumahumum
danrumahkhusus.
(3) BadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahansebagaimana
dimaksud pada ayat(1)mempunyaifungsimempercepat
penyelenggaraanperumahandankawasanpermukiman.
(4) Untukmelaksanakanfungsisebagaimanadimaksudpadaayat
(3),BadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahanbertugas:
a. melakukanupayapercepatanpembangunanperumahan.
b. melaksanakan pengelolaan dana konversi dan
pembangunanrumahsederhanasertarumahsusunumum.
c. melakukan koordinasi dalam proses perizinan dan
pemastiankelayakanhunian.
d. melaksanakanpenyediaantanahbagiperumahan.
e. melaksanakanpengelolaanrumahsusunumum danrumah
susunkhusussertamemfasilitasipenghunian,pengalihan,
danpemanfaatan;
f. melaksanakan pengalihan kepemilikan rumah umum
dengankemudahanyangdiberikanolehpemerintah.
g. menyelenggarakan koordinasioperasionallintas sektor,
termasukdalam penyediaanprasarana,sarana,danutilitas
umum;
h. melakukanpengembanganhubungankerjasamadibidang
rumahsusundenganberbagaiinstansididalam dandiluar
negeri.
DisetujuiTimus21.07
Pasal117B
(1) BadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahansebagaimana
dimaksuddalamPasal117Aterdiriatas:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
212
a. unsurpembina;
b. unsurpelaksana;dan
c. unsurpengawas.
(2) Unsurpengawassebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufc
berjumlah5(lima)orangyangprosesseleksidanpemilihannya
dilakukanolehDPR.
(3) PembentukanBadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahan
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)ditetapkan dengan
PeraturanPresiden.
(4) Unsur Pembina,unsur pelaksana,dan unsur pengawas
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)ditetapkan dengan
KeputusanPresiden.
DisetujuiTimus21.09
15. KetentuanPasal134diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal134
Setiaporangdilarangmenyelenggarakanpembangunanperumahan
yangtidaksesuaidengankriteria,spesifikasi,persyaratan,prasana,
sarana,danutilitasumumyangdiperjanjikan,danstandar.
16. KetentuanPasal150diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal150
(1) Setiap orang yang menyelenggarakan perumahan dan
kawasan permukiman yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimanadimaksuddalam Pasal26ayat(1),Pasal29
ayat(1),Pasal30ayat(2),Pasal34ayat(1)atauayat(2),
Pasal36ayat(1)atauayat(2),Pasal38ayat(4),Pasal45,
Pasal47ayat(2),ayat(3),atauayat(4),Pasal49ayat(2),
Pasal63,Pasal71ayat(1),Pasal126ayat(2),Pasal134,
Pasal135,Pasal136,Pasal137,Pasal138,Pasal139,Pasal
140,Pasal141,Pasal142,Pasal143,Pasal144,Pasal145,
atauPasal146ayat(1)dikenaisanksiadministratif.
(2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dapatberupa:
a. peringatantertulis;
b. pembatasankegiatanpembangunan;
c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan
pelaksanaanpembangunan;
d. penghentian sementara atau penghentian tetap pada
pengelolaanperumahan;
e. penguasaansementaraolehpemerintah(disegel);
f. kewajibanmembongkarsendiribangunandalam jangka
waktutertentu;
g. pembatasankegiatanusaha;
h. pembekuanPersetujuanBangunanGedung;
i. pencabutanPersetujuanBangunanGedung;
j. pembekuan/pencabutansuratbuktikepemilikanrumah;
k. perintahpembongkaranbangunanrumah;
l. pembekuanPerizinanBerusaha;
m.pencabutanPerizinanBerusaha;
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
213
n. pengawasan;
o. pembatalanPerizinanBerusaha;
p. kewajibanpemulihanfungsilahandalam jangkawaktu
tertentu;
q. pencabutaninsentif;
r. pengenaandendaadministratif;dan/atau
s. penutupanlokasi.
(3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,
dantatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimana
dimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah.
17. KetentuanPasal151diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal151
(1) Setiap orang yang menyelenggarakan pembangunan
perumahan,yang membangun perumahan tidak sesuai
dengankriteria,spesifikasi,persyaratan,prasarana,sarana,
danutilitasumum yangdiperjanjikansebagaimanadimaksud
dalam Pasal134,dipidana dengan pidana denda paling
banyakRp5.000.000.000,00(limamiliarrupiah).
(2) Selainsanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat
(1) pelaku dapat dijatuhi sanksi tambahan berupa
membangun kembaliperumahan sesuaidengan kriteria,
spesifikasi,persyaratan,prasarana,sarana,utilitas umum
yangdiperjanjikan,danstandar.
18. KetentuanPasal153diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal153
(1) Setiaporangyangmenyelenggaraanlingkunganhunianatau
KasibayangtidakmemisahkanlingkunganhunianatauKasiba
menjadi satuan lingkungan perumahan atau Lisiba
sebagaimana dimaksud dalam Pasal136,dikenaisanksi
administratif.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapengenaansanksi
administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
Pasal53
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor20 Tahun 2011
tentangRumahSusun(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun
2011 Nomor108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor5252)diubah:
1. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal16
(1) Pembangunan rumah susun komersial sebagaimana
dimaksuddalam Pasal13ayat(2)dapatdilaksanakanoleh
setiaporang.
(2) Pelakupembangunanrumahsusunkomersialsebagaimana
dimaksud padaayat(1)wajib menyediakanrumahsusun
umum palingsedikit20% (duapuluhpersen)daritotalluas
lantairumahsusunkomersialyangdibangun.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
214
(3) Dalam halpembangunanrumahsusunumum sebagaimana
dimaksudpadaayat(2),tidakdalam 1(satu)lokasikawasan
rumahsusunkomersialpembangunanrumahsusunumum
dapatdilaksanakandalam 1(satu)daerahkabupaten/kota
yangsama.
(4) Kewajibanmenyediakanrumahsusunumum palingsedikit
20%(duapuluhpersen)sebagaimanadimaksudpadaayat(2)
dapatdikonversidalam bentukdana untukpembangunan
rumahsusunumum.
(5) Pengelolaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat(4)
dilaksanakan oleh Badan Percepatan Penyelenggaraan
Perumahan.
(6) Ketentuan lebih lanjutmengenaikewajiban menyediakan
rumahsusunumum sebagaimanadimaksudpadaayat(2),
ayat(3),danayat(4)diaturdalamPeraturanPemerintah.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.19
2. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal24
(1) Standarpembangunanrumahsusunmeliputi:
a. persyaratanadministratif;
b. persyaratanteknis;dan
c. persyaratanekologis.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaistandarpembangunanrumah
susunsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdengan
PeraturanPemerintah.
3. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal26
(1) PemisahanrumahsusunsebagaimanadimaksuddalamPasal
25ayat(1)wajibdituangkandalambentukgambardanuraian.
(2) Gambardanuraiansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dibuatsebelumpelaksanaanpembangunanrumahsusun.
(3) Gambardan uraian sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
dituangkandalam bentukaktapemisahanyangdisahkanoleh
bupati/walikotasesuaidengannorma,standar,prosedur,dan
kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(4) Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, akta pemisahan
sebagaimanadimaksudpadaayat(4)disahkanolehGubernur
sesuaidengan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang
ditetapkanolehPemerintahPusat.
4. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal28
Dalam melakukan pembangunan rumah susun, pelaku
pembangunan harus memenuhiketentuan administratif yang
meliputi:
a. statushakatastanah;dan
b. PersetujuanBangunanGedung.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
215
5. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal29
(1) Pelakupembangunanharusmembangunrumahsusundan
lingkungannya sesuai dengan rencana fungsi dan
pemanfaatannya.
(2) Rencana fungsidan pemanfaatan sebagaimana dimaksud
padaayat(1)harusmendapatkanperizinanberusahadari
bupati/walikotasesuaidengannorma,standar,prosedur,dan
kriteriayangditetapkanolehPemerintah.
(3) Khusus untuk ProvinsiDKIJakarta,rencana fungsidan
pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat(2)harus
mendapatkanperizinanberusahadariGubernursesuaidengan
norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh
Pemerintah.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana fungsi dan
pemanfaatan pembangunan Rumah Susun diatur dalam
PeraturanPemerintah.
6. KetentuanPasal30dihapus.
7. KetentuanPasal31diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal31
(1) Pengubahanrencanafungsidanpemanfaatanrumahsusun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal29 ayat(2)harus
memenuhiPerizinan Berusaha daribupati/walikota sesuai
norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh
PemerintahPusat.
(2) KhususuntukProvinsiDKIJakarta,pengubahanrencanafungsi
danpemanfaatanrumahsusunsebagaimanadimaksudpada
ayat(1)harusmemenuhiPerizinanBerusahadariGubernur
sesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan
olehPemerintahPusat.
(3) Pengubahanrencanafungsidanpemanfaatanrumahsusun
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)tidak mengurangi
fungsibagianbersama,bendabersama,danfungsihunian.
8. KetentuanPasal32diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal32
KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitrencana
fungsidan pemanfaatan serta pengubahannya diaturdengan
PeraturanPemerintah.
9. KetentuanPasal33dihapus.
10. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal39
(1) Pelaku pembangunan wajib mengajukan permohonan
sertifikat laik fungsi kepada bupati/walikota setelah
menyelesaikanseluruhatausebagianpembangunanrumah
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
216
susun sepanjang tidak bertentangan dengan Persetujuan
Bangunan Gedung sesuainorma,standar,prosedur,dan
kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(2) KhususuntukProvinsiDKIJakarta,permohonansertifikatlaik
fungsisebagaimanadimaksudpadaayat(1)diajukankepada
Gubernursesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayang
ditetapkanolehPemerintahPusat.
(3) PemerintahDaerahmenerbitkansertifikatlaikfungsisetelah
melakukan pemeriksaan kelaikan fungsibangunan rumah
susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
11. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal40
(1) Pelaku pembangunan wajib melengkapilingkungan rumah
susundenganprasarana,sarana,danutilitasumum.
(2) Prasarana,sarana,danutilitasumum sebagaimanadimaksud
padaayat(1)harusmempertimbangkan:
a. kemudahan dan keserasian hubungan dalam kegiatan
sehari-hari;
b. pengamananjikaterjadihalyangmembahayakan;dan
c. struktur,ukuran,dankekuatansesuaidenganfungsidan
penggunaannya.
(3) Prasarana,sarana,danutilitasumum sebagaimanadimaksud
padaayat(1)harusmemenuhistandarpelayananminimal.
(4) Ketentuanlebihlanjutmengenaistandarpelayananminimal
prasarana,sarana,danutilitasumum diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
12. KetentuanPasal43diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal43
(1) Prosesjualbelisarusunsebelum pembangunanrumahsusun
selesaidapatdilakukanmelaluiPPJByangdibuatdihadapan
notaris.
(2) PPJBsebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukansetelah
memenuhipersyaratankepastianatas:
a. statuskepemilikantanah;
b. PersetujuanBangunanGedung;
c. ketersediaanprasarana,sarana,danutilitasumum;
d. keterbangunanpalingsedikit20%(duapuluhpersen);dan
e. halyangdiperjanjikan.
13. KetentuanPasal54diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal54
(1) Sarusunumum yangmemperolehkemudahandaripemerintah
hanyadapatdimilikiataudisewaolehMBR.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
217
(2) Setiap orang yang memilikisarusun umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) hanya dapat mengalihkan
kepemilikannyakepadapihaklaindalamhal:
a. pewarisan;atau
b. perikatankepemilikanrumahsusunsetelahjangkawaktu
20(duapuluh)tahun.
(3) Pengalihansebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufbhanya
dapatdilakukanolehbadanpelaksana.
(4) Ketentuan lebih lanjutmengenaipengalihan sebagaimana
dimaksudpadaayat(2)danayat(3)dankriteriadantatacara
pemberian kemudahan kepemilikan sarusun umum
sebagaimanadimaksudpadaayat(1))diaturdalam Peraturan
Pemerintah.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.25
14. KetentuanPasal56diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal56
(1) Pengelolaan rumah susun meliputikegiatan operasional,
pemeliharaan, dan perawatan bagian bersama, benda
bersama,dantanahbersama.
(2) Pengelolaanrumahsusunsebagaimanadimaksudpadaayat
(1)harusdilaksanakanolehpengelolayangberbadanhukum,
kecualirumahsusunumum sewa,rumahsusunkhusus,dan
rumahsusunnegara.
(3) Badanhukum sebagaimanadimaksudpadaayat(2)harus
mendaftar dan mendapatkan Perizinan Berusaha dari
bupati/walikotasesuaidengannorma,standar,prosedur,dan
kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(4) Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, badan hukum
sebagaimanadimaksudpadaayat(3)harusmendaftardan
mendapatkan Perizinan Berusaha dari Gubernur sesuai
dengannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan
olehPemerintahPusat.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha
sebagaimanadimaksudpadaayat(3)danayat(4)diatur
denganPeraturanPemerintah.
15. KetentuanPasal67diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal67
(1) Dalam pelaksanaan peningkatan kualitas rumah susun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal65 ayat(1)hurufa,
PPPSRS dapatbekerja sama dengan pelaku pembangunan
rumahsusun.
(2) Kerjasamasebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukan
berdasarkanperjanjiantertulisyangdibuatdihadapanpejabat
yangberwenangberdasarkanprinsipkesetaraan.
(3) Pelaksanaanpeningkatankualitasrumahsusunumum dan
rumah susun khusus dilaksanakan oleh Badan Pelaksana.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.30
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
218
16. KetentuanPasal72diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal72
(1) Untukmewujudkanrumahsusunyanglayakdanterjangkau
bagiMBR,PemerintahmembentukBadanPelaksana.
(2) PenugasanataumembentukBadanPelaksanasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)bertujuanuntuk:
a. mempercepatpenyediaanrumahumum khususterutama
diperkotaan;
b. menjaminbahwarumahsusunumum hanyadimilikidan
dihuniolehMBR;
c. menjamintercapainyaasasmanfaatrumahsusunumum;
d. melaksanakanberbagaikebijakandibidangrumahsusun
umumdanrumahumumkhusus.
(3) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
mempunyaifungsipelaksanaan pembangunan,pengalihan
kepemilikan,dandistribusirumahsusunumum danrumah
susunkhusussecaraterkoordinasidanterintegrasi.
(4) Untuk melaksanakan fungsisebagaimana dimaksud pada
ayat(3),badanpelaksanabertugas:
a. melaksanakanpembangunanrumahsusunumum dan
rumahsusunkhusus;
b. menyelenggarakankoordinasioperasionallintassektor
termasuk dalam penyediaan prasarana,sarana,dan
utilitasumum;
c. melaksanakan peningkatan rumah susun umum dan
rumahsusunkhusus;
d. Melaksanakan penyediaan tanah untuk pembangunan
rumahsusunumumdanrumahsusunkhusus;
e. Memfasilitasipenghunian,pengalihan,pemanfaatan,serta
pengelolaan rumah susun umum dan rumah susun
khusus;
f. Melaksanakan verifikasi pemenuhan persyaratan
terhadapcalonpemilikdan/ataupenghunirumahsusun
umumdanrumahsusunkhusus;dan
g. Melakukan pengembangan dan kerjasama dibidang
rumahsusundenganberbagaiinstansididalam ataudi
luarnegeri.
Tambahan Badan Pelaksana,Badan PengawasdiKU Disetujui
TimusuntukdibawakePanja21.32
17. KetentuanPasal73dihapus.
18. DiantaraPasal98danPasal99disisipkan1(satu)pasalyakni
Pasal98Ayangberbunyisebagaiberikut:
Pasal98A
Pelaku pembangunan yang melanggarketentuan sebagaimana
dimaksuddalamPasal98dikenaisanksiadministratif.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
219
sanksiadministratifnyaakandidrop21.35
19. DiantaraPasal100danPasal101disisipkan1(satu)pasalyakni
Pasal100Ayangberbunyisebagaiberikut:
Pasal100A
Setiaporangyangmembangunrumahsusundiluarlokasiyang
ditetapkansebagaimanadimaksuddalam Pasal100dikenaisanksi
administratif.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan
sanksiadministratifnyaakandidrop21.35
20. DiantaraPasal101danPasal102disisipkan1(satu)pasalyakni
Pasal101Ayangberbunyisebagaiberikut:
Pasal101A
Setiaporangyang:
a. mengubah peruntukan lokasirumah susun yang sudah
ditetapkan;atau
b. mengubahfungsidanpemanfaatanrumahsusun,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal101 dikenaisanksi
administratif.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan
sanksiadministratifnyaakandidrop21.37
21. KetentuanPasal107diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal107
Setiap orang yang menyelenggarakan rumah susun tidak
memenuhiketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal16ayat
(2),Pasal22ayat(3),Pasal25ayat(1),Pasal26ayat(1),Pasal30,
Pasal39ayat(1),Pasal40ayat(1),Pasal51ayat(3),Pasal52,
Pasal59ayat(1),Pasal61ayat(1),Pasal66,Pasal74ayat(1),
Pasal98A,Pasal100A,atau Pasal101A dikenaisanksi
administratif.
DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan
sanksiadministratifnyaakandidrop21.35
22. KetentuanPasal108diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal108
(1) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksuddalam Pasal107
dapatberupa:
a. peringatantertulis;
b. pembatasan kegiatan pembangunan dan/atau kegiatan
usaha;
c. penghentian sementara pada pekerjaan pelaksanaan
pembangunan;
d. penghentian sementara atau penghentian tetap pada
pengelolaanrumahsusun;
e. pencabutanPersetujuanBangunanGedung;
f. pencabutansertifikatlaikfungsi;
g. pencabutanSHMsarusunatauSKBGsarusun;
h. perintahpembongkaranbangunanrumahsusun;
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
220
i. dendaadministratif;dan/atau
j. pencabutanPerizinanBerusaha.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,
dantatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
(3) Pengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksudpada
ayat(2)tidakmenghilangkantanggungjawabpemulihan.
23. KetentuanPasal110dihapus.
24. KetentuanPasal112dihapus.
25. KetentuanPasal113diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal113
Setiaporangyang:
a. mengubah peruntukan lokasi rumah susun yang sudah
ditetapkan;atau
b. mengubahfungsidanpemanfaatanrumahsusun;
c. sebagaimana dimaksud dalam Pasal101 menimbulkan
korban terhadap manusia atau kerusakan barang,pelaku
dipidanadenganpidanapenjarapalinglama1(satu)tahun
ataudendapalingbanyakRp250.000.000,00(duaratuslima
puluhjutarupiah).
DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasan
rumusansanksiadministratifnyaakandidrop21.43
26. KetentuanPasal114diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal114
Setiappejabatyang:
a. menetapkan lokasiyang berpotensimenimbulkan bahaya
untukpembangunanrumahsusun;atau
b. mengeluarkanPersetujuanBangunanGedungrumahsusun
yangtidaksesuaidenganlokasiperuntukan,
sebagaimanadimaksuddalam Pasal102dipidanadenganpidana
penjara paling lama 5 (lima)tahun atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00(limamiliarrupiah).
27. KetentuanPasal117diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal117
(1) Dalam halperbuatansebagaimanadimaksuddalam Pasal
109,Pasal111,Pasal115atauPasal116dilakukanoleh
badan hukum,maka selain pidana penjara dan denda
terhadap pengurusnya,pidana dapatdijatuhkan terhadap
badanhukum berupapidanadendadenganpemberatan1/3
(satupertiga)kalidaripidanadendaterhadaporang.
(2) Selainpidanadendasebagaimanadimaksudpadaayat(1),
badanhukumdapatdijatuhipidanatambahanberupa:
a. pencabutanPerizinanBerusaha;atau
b. pencabutanstatusbadanhukum.
Pasal54
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
221
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor2 Tahun 2017
tentangJasaKonstruksi(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun
2017Nomor11,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor
6018)diubah:
1. KetentuanPasal5diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal5
(1) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufa,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. mengembangkanstrukturusahaJasaKonstruksi;
b. mengembangkan sistem persyaratan usaha Jasa
Konstruksi;
c. menyelenggarakan Perizinan Berusaha dalam rangka
registrasibadanusahaJasaKonstruksi;
d. menyelenggarakan Perizinan Berusaha terkait Jasa
Konstruksi;
e. menyelenggarakanpemberianlisensibagilembagayang
melaksanakansekrtifikasibadanusaha;
f. mengembangkansistemrantaipasokJasaKonstruksi;
g. mengembangkan sistem permodalan dan sistem
penjaminanusahaJasaKonstruksi;
h. memberikan dukungan dan pelindungan bagipelaku
usahaJasaKonstruksinasionaldalam mengaksespasar
JasaKonstruksiinternasional;
i. mengembangkansistem pengawasantertibusahaJasa
Konstruksi;
j. menyelenggarakanpenerbitanPerizinanBerusahadalam
rangkapenanamanmodalasing;
k. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa
KonstruksiasingdanJasaKonstruksikualifikasibesar;
l. menyelenggarakanpengembanganlayananusahaJasa
Konstruksi;
m.mengumpulkandanmengembangkansistem informasi
yangterkaitdenganpasarJasaKonstruksidinegarayang
potensialuntukpelakuusahaJasaKonstruksinasional;
n. mengembangkansistem kemitraanantarausahaJasa
Konstruksinasionaldaninternasional;
o. menjaminterciptanyapersainganyangsehatdalam pasar
JasaKonstruksi;
p. mengembangkan segmentasipasar Jasa Konstruksi
nasional;
q. memberikanpelindunganhukum bagipelakuusahaJasa
Konstruksi nasional yang mengakses pasar Jasa
Konstruksiinternasional;dan
r. Menyelenggarakanregistrasipengalamanbadanusaha.
(2) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufb,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. mengembangkansistem pemilihanPenyediaJasadalam
penyelenggaraanJasaKonstruksi;
b. mengembangkan Kontrak Kerja Konstruksi yang
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
222
menjaminkesetaraanhakdankewajibanantaraPengguna
JasadanPenyediaJasa;
c. mendorong digunakannya alternatif penyelesaian
sengketa penyelenggaraan Jasa Konstruksi di luar
pengadilan;dan
d. mengembangkan sistem kinerja Penyedia Jasa dalam
penyelenggaraanJasaKonstruksi.
(3) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufc,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan,dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan
JasaKonstruksi;
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar
Keamanan,Keselamatan,Kesehatan,danKeberlanjutan
dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa
KonstruksiolehbadanusahaJasaKonstruksi;
c. menyelenggarakanregistrasipenilaiahli;dan
d. menetapkanpenilaiahliyangteregistrasidalamhalterjadi
KegagalanBangunan.
(4) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufd,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. mengembangkanstandarkompetensikerjadanpelatihan
JasaKonstruksi;
b. memberdayakanlembagapendidikandanpelatihankerja
konstruksinasional;
c. menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja konstruksi
strategisdanpercontohan;
d. mengembangkan sistem sertifikasikompetensitenaga
kerjakonstruksi;
e. menetapkan standarremunerasiminimalbagitenaga
kerjakonstruksi;
f. menyelenggarakan pengawasan sistem sertifikasi,
pelatihan,danstandarremunerasiminimalbagitenaga
kerjakonstruksi;
g. Menyelenggarakanakreditasibagiasosiasiprofesidan
lisensibagilembagasertifikasiprofesi;
h. Menyelenggarakanregistrasitenagakerjakonstruksi;
i. Menyelenggarakan registrasi pengalaman profesional
tenagakerjakonstruksisertalembagapendidikandan
pelatihankerjadibidangkonstruksi;
j. menyelenggarakanpenyetaraantenagakerjakonstruksi
asing;dan
k. membentuk lembaga sertifikasi profesi untuk
melaksanakan tugassertifikasikompetensikerja yang
belum dapatdilakukanlembagasertifikasiprofesiyang
dibentukolehasosiasiprofesiataulembagapendidikan
danpelatihan.
(5) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufe,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
223
a. mengembangkan standar material dan peralatan
konstruksi,sertainovasiteknologikonstruksi;
b. mengembangkan skema kerja sama antara institusi
penelitian dan pengembangan dan seluruh pemangku
kepentinganJasaKonstruksi;
c. menetapkanpengembanganteknologiprioritas;
d. mempublikasikanmaterialdanperalatankonstruksiserta
teknologi konstruksi dalam negeri kepada seluruh
pemangku kepentingan, baik nasional maupun
internasional;
e. menetapkan dan meningkatkan penggunaan standar
mutu materialdan peralatan sesuaidengan Standar
NasionalIndonesia;
f. melindungi kekayaan intelektual atas material dan
peralatan konstruksiserta teknologikonstruksihasil
penelitiandanpengembangandalamnegeri;dan
g. membangunsistem rantaipasokmaterial,peralatan,dan
teknologikonstruksi.
(6) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)huruff,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. meningkatkan partisipasimasyarakatyang berkualitas
dan bertanggung jawab dalam pengawasan
penyelenggaraanJasaKonstruksi;
b. meningkatkankapasitaskelembagaanmasyarakatJasa
Konstruksi;
c. memfasilitasipenyelenggaraan forum Jasa Konstruksi
sebagaimediaaspirasimasyarakatJasaKonstruksi;
d. memberikan dukungan pembiayaan terhadap
penyelenggaraanSertifikasiKompetensiKerja;dan
e. meningkatkan partisipasimasyarakatyang berkualitas
dan bertanggung jawab dalam Usaha Penyediaan
Bangunan.
(7) Dukunganpembiayaansebagaimanadimaksudpadaayat(6)
hurufddilakukandenganmempertimbangkankemampuan
keuangannegara.
(8) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufg,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. mengembangkan sistem informasi Jasa Konstruksi
nasional;dan
b. mengumpulkan data dan informasiJasa Konstruksi
nasionaldaninternasional.
2. KetentuanPasal6diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal6
(1) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufa,gubernursebagaiwakilpemerintahPusatdi
daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. memberdayakanbadanusahaJasaKonstruksi;
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
224
b. menyelenggarakan pengawasan proses pemberian
PerizinanBerusaha;
c. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa
Konstruksidiprovinsi;
d. menyelenggarakan pengawasan sistem rantaipasok
konstruksidiprovinsi;dan
e. memfasilitasi kemitraan antara badan usaha Jasa
Konstruksidiprovinsidengan badan usaha dariluar
provinsi.
(2) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufb,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi
daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. menyelenggarakanpengawasanpemilihanpenyediaJasa
dalampenyelenggaraanJasaKonstruksi;
b. menyelenggarakanpengawasanKonstruksi;dan
c. menyelenggarakan pengawasan tertib penyelenggaraan
dantertibpemanfaatanJasaKonstruksidiprovinsi.
(3) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufc,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi
daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan
menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
dalam penyelenggaraandanpemanfaatanJasaKonstruksi
oleh badan usaha Jasa Konstruksikualifikasikecildan
menengah.
(4) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufd,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi
daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan
menyelenggarakanpengawasan:
a. SistemSertifikasiKompetensiKerja;
b. pelatihantenagakerjakonstruksi;dan
c. upahtenagakerjakonstruksi.
(5) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufe,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi
daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. menyelenggarakan pengawasan penggunaan material,
peralatan,danteknologikonstruksi;
b. memfasilitasikerjasamaantarainstitusipenelitiandan
pengembangan Jasa Konstruksi dengan seluruh
pemangkukepentinganJasaKonstruksi;
c. memfasilitasipengembanganteknologiprioritas;
d. menyelenggarakan pengawasan pengelolaan dan
pemanfaatansumbermaterialkonstruksi;dan
e. meningkatkan penggunaan standarmutu materialdan
peralatansesuaidenganStandarNasionalIndonesia.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
225
(6) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)huruff,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi
daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan:
a. memperkuatkapasitas kelembagaan masyarakatJasa
Konstruksiprovinsi;
b. meningkatkan partisipasimasyarakatJasa Konstruksi
yang berkualitas dan bertanggung jawab dalam
pengawasan penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi;
dan
c. meningkatkan partisipasimasyarakatJasa Konstruksi
yangberkualitasdanbertanggungjawabdalam usaha
penyediaanbangunan.
(7) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4
ayat(1)hurufg,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi
daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan
mengumpulkan data dan informasiJasa Konstruksidi
provinsi.
3. KetentuanPasal7diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal7
KewenanganPemerintahDaerahprovinsisesuaidengannorma,
standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintah
Pusatpadasub-urusanJasaKonstruksimeliputi:
a. penyelenggaraanpelatihantenagaahlikonstruksi;dan
b. penyelenggaraansistem informasiJasaKonstruksicakupan
daerahprovinsi.
4. KetentuanPasal8diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal8
KewenanganPemerintahDaerahkabupaten/kotasesuaidengan
norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh
PemerintahPusatpadasuburusanJasaKonstruksimeliputi:
a. penyelenggaraanpelatihantenagaterampilkonstruksi;
b. penyelenggaraansistem informasiJasaKonstruksicakupan
daerahkabupaten/kota;
c. penerbitanPerizinanBerusahakualifikasikecil,menengah,
danbesar;dan
d. pengawasantertibusaha,tertibpenyelenggaraan,dantertib
pemanfaatanJasaKonstruksi.
5. KetentuanPasal9diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal9
Dalam melaksanakankewenangansebagaimanadimaksuddalam
Pasal5 sampaidengan Pasal8,Pemerintah Pusatdan/atau
PemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dan
kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusatdapatmelibatkan
masyarakatJasaKonstruksi.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
226
6. KetentuanPasal10diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal10
Ketentuanlebihlanjutmengenaitanggungjawabdankewenangan
sertaPerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal4
sampaidenganPasal9diaturdenganPeraturanPemerintah
7. KetentuanPasal20diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal20
(1) Kualifikasiusahabagibadanusahasebagaimanadimaksud
dalamPasal19terdiriatas:
a. kecil;
b. menengah;dan
c. besar.
(2) Penetapan kualifikasiusaha sebagaimana dimaksud pada
ayat(1)dilaksanakanmelaluipenilaianterhadap:
a. penjualantahunan;
b. kemampuankeuangan;
c. ketersediaantenagakerjakonstruksi;dan
d. kemampuandalampenyediaanperalatankonstruksi.
(3) Kualifikasiusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
menentukan batasan kemampuan usaha dan segmentasi
pasarusahaJasaKonstruksi.
(4) Ketentuanlebihlanjutmengenaipenetapankualifikasiusaha
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
8. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal26
(1) Setiap usaha orang perseorangan dan badan usaha jasa
konstruksisebagaimanadimaksuddalam Pasal19yangakan
memberikan layanan Jasa Konstruksi wajib memenuhi
PerizinanBerusaha.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
9. KetentuanPasal27diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal27
PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalamPasal26ayat(1)
diberikanolehPemerintahDaerahkabupaten/kotasesuaidengan
norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat kepada usaha orang perseorangan yang
berdomisilidiwilayahnya sesuaidengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
10. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal28
PerizinanBerusahasebagaimanadimasuddalam Pasal26ayat(2)
diberikanolehPemerintahDaerahkabupaten/kotasesuaidengan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
227
norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat kepada badan usaha yang berdomisilidi
wilayahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
11. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal29
(1) Perizinan Berusaha berlaku untuk melaksanakan kegiatan
usahaJasaKonstruksidiseluruhwilayahRepublikIndonesia.
(2) Pemerintah Daerah kabupaten/kotasesuaidengan norma,
standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh
PemerintahPusatsebagaimanadimaksuddalam Pasal27
dan Pasal28 membentuk peraturan didaerah mengenai
PerizinanBerusaha.
12. KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal30
(1) SetiapbadanusahayangmengerjakanJasaKonstruksiwajib
memilikiSertifikatBadanUsaha.
(2) SertifikatBadanUsahasebagaimanadimaksudpadaayat(1)
diterbitkanmelaluisuatuprosessertifikasidanregistrasioleh
PemerintahPusat.
(3) Ketentuan lebih lanjutmengenaisertifikasidan registrasi
badanusahasebagaimanadimaksudpadaayat(1)diatur
denganPeraturanPemerintah.
13. KetentuanPasal31dihapus.
14. KetentuanPasal33diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal33
(1) Kantorperwakilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal32
hurufawajib:
a. berbentukbadanusahadengankualifikasiyangsetara
dengankualifikasibesar;
b. memenuhiPerizinanBerusaha;
c. membentuk kerja sama operasidengan badan usaha
Jasa Konstruksi nasional berkualifikasi besar yang
memenuhiPerizinanBerusaha;
d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia
daripadatenagakerjaasing;
e. menempatkanwarganegaraIndonesiasebagaipimpinan
tertinggikantorperwakilan;
f. mengutamakan penggunaan material dan teknologi
konstruksidalamnegeri;
g. memilikiteknologitinggi,mutakhir,efisien,berwawasan
lingkungan,sertamemperhatikankearifanlokal;
h. melaksanakanprosesalihteknologi;dan
i. melaksanakankewajibanlainsesuaidenganketentuan
peraturanperundang-undangan.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
228
(2) Perizinan Berusahasebagaimanadimaksud padaayat(1)
hurufb diberikan oleh Pemerintah Pusatsesuaidengan
ketentuanperaturanperundang-undangan.
(3) Kerjasamaoperasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)
hurufc dilakukan dengan prinsip kesetaraan kualifikasi,
kesamaanlayanan,dantanggungrenteng.
15. KetentuanPasal34diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal34
(1) Ketentuan mengenai kerja sama modal sebagaimana
dimaksuddalamPasal32hurufbdilaksanakansesuaidengan
ketentuanperaturanperundang-undangan.
(2) BadanusahaJasaKonstruksiyangdibentukdalam rangka
kerjasamamodalsebagaimanadimaksuddalam Pasal32
huruf b harus memenuhipersyaratan kualifikasibesar
sebagaimanadimaksuddalamPasal20ayat(1)hurufc.
(3) BadanusahaJasaKonstruksiyangdibentukdalam rangka
kerjasamamodalsebagaimanadimaksudpadaayat(2)wajib
memenuhiPerizinanBerusaha.
(4) Perizinan Berusahasebagaimanadimaksud padaayat(3)
diberikanolehPemerintahPusatsesuaidenganketentuan
peraturanperundang-undangan.
16. KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal35
KetentuanlebihlanjutmengenaipemberianPerizinanBerusaha,
tatacarakerjasamaoperasi,danpenggunaanlebihbanyaktenaga
kerjaIndonesia,sebagaimanadimaksuddalam Pasal33ayat(1)
hurufb,hurufc,hurufd,dan pemberian Perizinan Berusaha
sebagaimanadimaksud dalam Pasal34 ayat(4)diaturdalam
PeraturanPemerintah.
17. KetentuanPasal36dihapus.
18. KetentuanPasal38diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal38
(1) Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dilakukan melalui
penyelenggaraanusahaJasaKonstruksi.
(2) Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)dapatdikerjakansendiriataumelalui
pengikatanJasaKontruksi.
(3) KetentuanlebihlanjutmengenaipenyelenggaraanusahaJasa
Konstruksiyangdikerjakansendiriataumelaluipengikatan
JasaKonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat(2)diatur
denganPeraturanPemerintah.
19. KetentuanPasal42dihapus.
20. KetentuanPasal44diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
229
Pasal44
PenggunaJasasebagaimanadimaksuddalam Pasal39ayat(2)
dilarang menggunakan Penyedia Jasa yang terafiliasipada
pembangunan untuk kepentingan umum tanpa melaluitender,
seleksi,ataukatalogelektronik.
21. KetentuanPasal57dihapus.
22. KetentuanPasal58dihapus.
23. KetentuanPasal59diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal59
(1) Dalam setiappenyelenggaraanJasaKonstruksi,Pengguna
JasadanPenyediaJasawajibmemenuhiStandarKeamanan,
Keselamatan,Kesehatan,danKeberlanjutan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenaipenyelenggaraan Jasa
Konstruksi,Pengguna Jasa,dan Penyedia Jasa wajib
memenuhistandarKeamanan,Keselamatan,Kesehatan,dan
Keberlanjutansebagaimanadimaksudpadaayat(1)diatur
denganPeraturanPemerintah.
24. KetentuanPasal69diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal69
(1) Pelatihan tenagakerjakonstruksidiselenggarakan dengan
metode pelatihan kerja yang relevan,efektif,dan efisien
sesuaidenganStandarKompetensiKerja.
(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)ditujukan
untukmeningkatkanproduktivitaskerja.
(3) StandarKompetensiKerjasebagaimanadimaksudpadaayat
(1)ditetapkansesuaidenganketentuanperaturanperundang-
undangan.
(4) Pelatihan tenaga kerja konstruksisebagaimana dimaksud
padaayat(1)diselenggarakanolehlembagapendidikandan
pelatihankerjasesuaidenganketentuanperaturanperundang
-undangan.
(5) Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana
dimaksudpadaayat(4)memenuhiPerizinanBerusahadari
PemerintahPusat.
(6) KetentuanlebihlanjutmengenaitatacaraPerizinanBerusaha
sebagaimanadimaksudpadaayat(5)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
25. KetentuanPasal72diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal72
(1) Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman profesional,
setiap tenagakerjakonstruksiharusmelakukanregistrasi
kepadaPemerintahPusat.
(2) Registrasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)dibuktikan
dengantandadaftarpengalamanprofesional.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
230
(3) Ketentuan lebih lanjutmengenairegistrasisebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
26. KetentuanPasal74dihapus.
27. KetentuanPasal84diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal84
(1) Penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 mengikutsertakan
masyarakatJasaKonstruksi.
(2) Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksisebagaimana
dimaksudpadaayat(1)dilakukanmelaluisatulembagayang
dibentukolehPemerintahPusat.
(3) Unsurpenguruslembagasebagaimanadimaksudpadaayat
(2)dapatdiusulkandari:
a. asosiasiperusahaanyangterakreditasi;
b. asosiasiprofesiyangterakreditasi;
c. institusipengguna Jasa Konstruksiyang memenuhi
kriteria;
d. perguruantinggiataupakaryangmemenuhikriteria;dan
e. asosiasiterkaitrantaipasokkonstruksiyangterakreditasi.
(4) Pengurus lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(3)
ditetapkan oleh Pemerintah Pusatsetelah mendapatkan
persetujuandariDewanPerwakilanRakyat.
(5) Penyelenggaraansebagiankewenanganyangdilakukanoleh
lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dibiayai
dengananggaranpendapatandanbelanjanegaradan/atau
sumberlainyangsahsesuaidenganketentuanperaturan
perundang-undangan.
(6) Biayayangdiperolehdarimasyarakatataslayanandalam
penyelenggaraan sebagian kewenangan yang dilakukan
lembagasebagaimanadimaksudpadaayat(3)merupakan
penerimaannegarabukanpajaksesuaidenganketentuan
peraturanperundang-undangan.
(7) Ketentuanlebihlanjutmengenaipenyelenggaraansebagian
kewenangan Pemerintah Pusat yang mengikutsertakan
masyarakatJasa Konstruksidan pembentukan lembaga
diaturdenganPeraturanPemerintah.
28. KetentuanPasal89diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal89
SetiaporangyangtidakmemilikiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksuddalam Pasal26ayat(1)dikenaisanksiadministratif
berupa:
a. peringatantertulis;
b. dendaadministratif;dan/atau
c. penghentiansementarakegiatanlayananJasaKonstruksi.
29. KetentuanPasal92dihapus.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
231
30. KetentuanPasal96diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal96
(1) SetiapPenyediaJasadan/atauPenggunaJasayangtidak
memenuhiStandarKeamanan,Keselamatan,Kesehatan,dan
Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimanadimaksuddalam Pasal59ayat(1)dikenai
sanksiadministratifberupa:
a. peringatantertulis;
b. dendaadministratif;
c. penghentiansementarakegiatanKonstruksi;
d. layananJasapencantumandalamdaftarhitam;
e. pembekuanPerizinanBerusaha;dan/atau
f. pencabutanPerizinanBerusaha.
(2) SetiapPenggunaJasadan/atauPenyediaJasayangdalam
memberikan pengesahan atau persetujuan melanggar
ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal59ayat(2)
dikenaisanksiadministratifberupa:
a. peringatantertulis;
b. dendaadministratif;
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa
Konstruksi;
d. pencantumandalamdaftarhitam;
e. pembekuanPerizinanBerusaha;
f. pencabutanPerizinanBerusaha;dan/atau
g. pencabutanSertifikatBadanUsahauntukPenyediaJasa
Konstruksi.
31. KetentuanPasal99diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal99
(1) SetiaptenagakerjakonstruksiyangbekerjadibidangJasa
Konstruksi tidak memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
sebagaimanadimaksuddalam Pasal70ayat(1)tentangJasa
Konstruksidikenaisanksiadministratifberupapemberhentian
daritempatkerja.
(2) Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang
mempekerjakantenagakerjakonstruksiyangtidakmemiliki
SertifikatKompetensiKerjasebagaimanadimaksuddalam
Pasal70ayat(2)dikenaisanksiadministratifberupa:
a. dendaadministratif;dan/atau
b. penghentiansementarakegiatanlayananJasaKonstruksi.
(3) SetiaptenagakerjakonstruksiyangbekerjadibidangJasa
Konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
sebagaimanadimaksuddalam Pasal70ayat(1)yangtidak
berprakteksesuaidenganstandarkompetensikerjanasional
Indonesia,standarinternasional,danataustandarkhusus
dikenakansanksiberupa:
a. peringatantertulis;
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
232
b. dendaadministratif;
c. pembekuansertifikatkompetensikerja;dan/atau
d. pencabutansertifikatkompetensikerja
(4) Setiap lembaga sertifikasiprofesiyang tidak mengikuti
ketentuan pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana
dimaksuddalamPasal70ayat(3)dikenaisanksiberupa:
a. peringatantertulis;
b. dendaadministratif;
c. pembekuanlisensi;dan/atau
d. pencabutanlisensi.
32. KetentuanPasal101dihapus.
33. KetentuanPasal102diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal102
Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud
dalam Pasal89,Pasal90,Pasal91,Pasal93,Pasal94,Pasal95,
Pasal96,Pasal97,Pasal98,Pasal99,danPasal100diatur
dalamPeraturanPemerintah.
Pasal55
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor17 Tahun 2019
tentangSumberDayaAir(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun
2019 Nomor190,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor6405)diubah:
1. KetentuanPasal8diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal8
(1) HakrakyatatasAiryangdijaminpemenuhannyaolehnegara
sebagaimanadimaksuddalam Pasal6merupakankebutuhan
pokokminimalsehari-hari.
(2) SelainhakrakyatatasAiryangdijaminpemenuhannyaoleh
negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) negara
memprioritaskanhakrakyatatasAirsebagaiberikut:
a. kebutuhanpokokseharihari;
b. pertanianrakyat;dan
c. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha
guna memenuhikebutuhan pokok sehari-harimelalui
SistemPenyediaanAirMinum.
(3) Dalam halketersediaanAirtidakmencukupiuntukprioritas
pemenuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pemenuhan Airuntuk kebutuhan pokok sehari-harilebih
diprioritaskandariyanglainnya.
(4) Dalam halketersediaan Air mencukupi,setelah urutan
prioritaspemenuhansebagaimanadimaksudpadaayat(2)
urutanprioritasselanjutnyaadalah:
a. penggunaanSumberDayaAirgunamemenuhikegiatan
bukanusahauntukkepentinganpublik;dan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
233
b. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha
lainnyayangtelahditetapkanPerizinanBerusaha.
(5) PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaidengan
norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh
PemerintahPusatmenetapkanurutanprioritaspemenuhan
Airpada Wilayah Sungaisesuaidengan kewenangannya
berdasarkanketentuansebagaimanadimaksudpadaayat(2),
ayat(3),danayat(4).
(6) Dalam menetapkan prioritaspemenuhan Airsebagaimana
dimaksudpadaayat(5)PemerintahPusatatauPemerintah
Daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terlebih dahulu
memperhitungkankeperluanAiruntukpemeliharaanSumber
Airdanlingkunganhidup.
(7) HakrakyatatasAirbukanmerupakanhakkepemilikanatas
Air,tetapihanyaterbataspadahakuntukmemperolehdan
menggunakansejumlahkuotaAirsesuaidenganalokasiyang
penetapannyadiaturdenganPeraturanPemerintah.
(8) KetentuanlebihlanjutmengenaipenggunaanSumberDayaAir
untuk memenuhikebutuhan pokok sehari-hari,pertanian
rakyat,dan kebutuhan usaha guna memenuhikebutuhan
pokok sehari-harimelaluiSistem Penyediaan AirMinum,
sebagaimanadimaksudpadaayat(2),sertauntukmemenuhi
kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik dan
kebutuhanusahalainnyasebagaimanadimaksudpadaayat(4)
diaturdenganPeraturanPemerintah.
2. KetentuanPasal9diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal9
(1) AtasdasarpenguasaannegaraterhadapSumberDayaAir
sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 Pemerintah Pusat
dan/atauPemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar,
prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat
diberitugasdanwewenanguntukmengaturdanmengelola
SumberDayaAir.
(2) PenguasaanSumberDayaAirsebagaimanadimaksudpada
ayat(1)diselenggarakanolehPemerintahPusatdan/atau
PemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,
dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusatdengan
tetapmengakuiHakUlayatMasyarakatAdatsetempatdan
hakyangserupadenganitu,sepanjangtidakbertentangan
dengan kepentingan nasional dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
DisetujuiTimus21.50Pasal9ayat(3)UU eksistingtetap
hidup.
3. KetentuanPasal12diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal12
TugasdanwewenangPemerintahDaerahsebagaimanadimaksud
dalam Pasal9ayat(1)meliputitugasdanwewenangPemerintah
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
234
Daerah provinsidan/atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota
sesuaidengan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang
ditetapkanolehPemerintahPusat.
4. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal17
Pemerintah desa atau yang disebutdengan nama lain sesuai
dengannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh
PemerintahPusatmemilikitugasmeliputi:
a. membantuPemerintahPusatdan/atauPemerintahDaerah
dalammengelolaSumberDayaAirdiwilayahdesaberdasarkan
asas kemanfaatan umum dan dengan memperhatikan
kepentingandesalain;
b. mendorongprakarsadanpartisipasimasyarakatdesadalam
PengelolaanSumberDayaAirdiwilayahnya;
c. ikutsertadalam menjagaefektivitas,efisiensi,kualitas,dan
ketertibanpelaksanaanPengelolaanSumberDayaAir;dan
d. membantu Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam
memenuhikebutuhanpokokminimalsehari-hariatasAirbagi
wargadesa.
DisetujuiTimus21.46
5. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal19
(1) SebagiantugasdanwewenangPemerintahPusatdan/atau
PemerintahDaerahsebagaimanadimaksuddalam Pasal10,
Pasal11,Pasal13,Pasal14,Pasal15,danPasal16dalam
mengelola SumberDaya Airyang meliputisatu Wilayah
SungaidapatditugaskankepadaPengelolaSumberDayaAir.
(2) PengelolaSumberDayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat
(1)dapatberupa unitpelaksana teknis kementerian/unit
pelaksana teknisdaerah atau badan usaha miliknegara/
badanusahamilikdaerahdibidangPengelolaanSumberDaya
Air.
(3) Sebagiantugasdanwewenangsebagaimanadimaksudpada
ayat(1)tidaktermasuk:
a. menetapkankebijakan;
b. menetapkanPolaPengelolaanSumberDayaAir;
c. menetapkanRencanaPengelolaanSumberDayaAir;
d. menetapkankawasanlindungSumberAir;
e. menerbitkanPerizinanBerusahaatauPersetujuan
Penjelasanhurufe:
PerizinanBerusahadiberikanuntukkegiatanyangbersifat
komersil,sedangkanPersetujuandiberikanuntukkegiatan
yangbersifatnonkomersil.
f. membentukwadahkooordinasi;
g. menetapkannorma,standar,prosedur,dankriteria;
h. membentukPengelolaSumberDayaAir;dan
i. menetapkan.nilaisatuanBJPSDA.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
235
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah dibidang Pengelolaan
SumberDayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(2)diatur
denganPeraturanPemerintah.
DisetujuiTimushasilreformulasiPasal19ayat(4)untuk
dibawakePanja21.46
6. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal40
(1) Pelaksanaan konstruksiPrasarana SumberDaya Airdan
pelaksanaannonkonstruksidilakukanolehPemerintahPusat
dan/atauPemerintahDaerahsesuaidengankewenangannya
berdasarkanprogramdanrencanakegiatan.
(2) Pelaksanaan konstruksiPrasarana SumberDaya Airdan
pelaksanaannonkonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat
(1) dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta
masyarakat.
(3) SetiapOrangataukelompokmasyarakatatasprakarsasendiri
dapatmelaksanakankegiatankonstruksiPrasaranaSumber
DayaAirdanpelaksanaannonkonstruksiuntukkepentingan
sendiriberdasarkanPersetujuanatauPerizinanBerusahadari
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,
prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(4) Pelaksanaan konstruksiPrasarana SumberDaya Airdan
pelaksanaannonkonstruksidilakukandengan:
a. mengikutinorma,standar,prosedur,dankriteria;
b. memanfaatkanteknologidansumberdayalokal;dan
c. mengutamakan keselamatan, keamanan kerja, dan
keberlanjutanfungsiekologis;
sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.
(5) KewajibanmemperolehPersetujuanatauPerizinanBerusaha
sebagaimana dimaksud pada ayat(3)dikecualikan bagi
kegiatannonkonstruksiyangtidakmengakibatkanperubahan
fisikpadaSumberAir.
(6) KetentuanlebihlanjutmengenaiPersetujuanatauPerizinan
Berusahasebagaimanadimaksudpadaayat(3)diaturdengan
PeraturanPemerintah.
7. KetentuanPasal43diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal43
(1) Pemantauan Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukan
terhadap:
a. PerencanaanPengelolaanSumberDayaAir;
b. pelaksanaankonstruksiPrasaranaSumberDayaAirdan
pelaksanaannonkonstruksi;dan
c. pelaksanaanOperasidanPemeliharaanSumberDayaAir.
(2) EvaluasiPengelolaanSumberDayaAirdilakukanberdasarkan
hasilpemantauanSumberDayaAirsebagaimanadimaksud
padaayat(1)terhadaptujuanPengelolaanSumberDayaAir.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
236
(3) HasilevaluasiPengelolaan SumberDaya Airdigunakan
sebagaibahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan
penyelenggaraanPengelolaanSumberDayaAir.
(4) PelaksanaanpemantauandanevaluasiPengelolaanSumber
DayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)
dilakukanolehPemerintahPusatdan/atauPemerintahDaerah
sesuaidengankewenangannyaberdasarkannorma,standar,
prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(5) Ketentuanlebihlanjutmengenaipemantauandanevaluasi
Pengelolaan Sumber Daya Air diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
8. KetentuanPasal44diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal44
(1) PenggunaanSumberDayaAirsebagaimanadimaksuddalam
Pasal29 ayat(2)hurufc untuk kebutuhan usaha dan
kebutuhan bukan usaha dilakukan setelah memenuhi
Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan sumber
dayaair
(2) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber
Daya Airsebagaimana dimaksud pada ayat(1)diberikan
dengan memperhatikan fungsikawasan dan kelestarian
lingkunganhidup.
(3) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber
DayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diberikanoleh
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,
prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(4) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber
DayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(2)tidakdapat
disewakanataudipindahtangankan,baiksebagianmaupun
seluruhnya.
9. KetentuanPasal45diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal45
(1) PersetujuanpenggunaanSumberDayaAiruntukkebutuhan
bukanusahaterdiriatas:
a. Persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untuk
pemenuhankebutuhanpokoksehari-haridiperlukanjika:
1. carapenggunaannyadilakukandenganmengubah
kondisialamiSumberAir;dan/atau
2. penggunaannyadiajukanuntukkeperluankelompok
yangmemerlukanAirdalamjumlahyangbesar.
b. Persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untuk
pemenuhankebutuhanpertanianrakyatdiperlukanjika:
1. cara penggunannya dilakukan dengan mengubah
kondisialamiSumberAir;dan/atau
2. penggunaannyauntukpertanianrakyatdiluarsistem
irigasiyangsudahada.
c. persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untuk
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
237
pemenuhan kebutuhan bagi kegiatan selain untuk
memenuhikebutuhan pokok sehari-haridan pertanian
rakyatyangbukanmerupakankegiatanusaha.
10. KetentuanPasal49diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal49
(1) Pemberian Persetujuan atau Perizinan Berusaha untuk
menggunakan Sumber Daya Air dilakukan secara ketat
denganurutanprioritas:
Catatan sesuaidengan Keputusan Panja,idealnya agar
terdapatkonsistensiPasal49ayat(1)diusulkanKembalike
normaUUEksistingsebagaiberikut:
Penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usaha
sebagaimana dimaksud dalam Pasal47 dapat berupa
penggunaan:
a. SumberDayaAirsebagaimedia;
b. AirdanDayaAirsebagaimateri;
c. SumberAirsebagaimedia;dan/atau
d. Air,SumberAir,dan/atauDayaAirsebagaimediadan
materi.
(2) Penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat(1) wajib memenuhi
PerizinanBerusahaataupersetujuan.
(3) Pemberian Perizinan Berusaha atau persetujuan dilakukan
secaraketatdenganurutanprioritas:
a. pemenuhankebutuhanpokoksehari-haribagikelompok
yangmemerlukanAirdalamjumlahyangbesar;
b. pemenuhankebutuhanpokoksehari-hariyangmengubah
kondisialamiSumberAir;
c. pertanianrakyatdiluarsistemirigasiyangsudahada;
d. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha
guna memenuhikebutuhan pokok sehari-harimelalui
SistemPenyediaanAirMinum;
e. kegiatanbukanusahauntukkepentinganpublik;
f. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha
olehbadanusahamiliknegara,badanusahamilikdaerah,
ataubadanusahamilikdesa;dan
g. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha
olehbadanusahaswastaatauperseorangan.
(4) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber
DayaAiruntukkebutuhanusahasebagaimanadimaksudpada
ayat(2)dapatdiberikanuntuk:
a. titikatautempattertentupadaSumberAir;
b. ruastertentupadaSumberAir;atau
c. bagiantertentudariSumberAir.
(5) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber
DayaAiruntukkebutuhanusahasebagaimanadimaksudpada
ayat(4)dapatdiberikankepada:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
238
a. badanusahamiliknegara;
b. badanusahamilikdaerah;
c. badanusahamilikdesa;
d. koperasi;
e. badanusahaswasta;atau
f. perseorangan.
11. KetentuanPasal50diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal50
PerizinanBerusahaataupersetujuanpenggunaanSumberDayaAir
untukkebutuhanusahadenganmenggunakanAirdanDayaAir
sebagaimaterisebagaimana,dimaksuddalam Pasal49ayat(1)
hurufb yang menghasilkan produk berupa Airminum untuk
kebutuhanpokoksehari-haridiberikankepadabadanusahamilik
negara,badanusahamilikdaerah,ataubadanusahamilikdesa
penyelenggaraSistemPenyediaanAirMinum.
12. KetentuanPasal51diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal51
(1) Perizinan Berusaha penggunaan SumberDaya Airuntuk
kebutuhan usaha dapatdiberikan kepada pihak swasta
setelahmemenuhisyarattertentudanketatsebagaimana
dimaksuddalamPasal46ayat(1)huruffpalingsedikit:
a. sesuaidenganPolaPengelolaanSumberDayaAirdan
RencanaPengelolaanSumberDayaAir;
b. memenuhipersyaratanteknisadministratif;
c. mendapatpersetujuandariparapemangkukepentingandi
kawasanSumberDayaAir;dan
d. memenuhikewajibanbiayaKonservasiSumberDayaAir
yang merupakan komponen dalam BJPSDA dan
kewajiban keuangan lainnya sesuaidengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.
(2) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahauntuk
menggunakanSumberDayaAirsebagaimanadimaksudpada
ayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
13. KetentuanPasal52diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal52
(1) Penggunaan SumberDaya Airuntuknegara lain dilarang,
kecualiuntuktujuankemanusiaan.
(2) Pengecualiansebagaimanadimaksudpadaayat(1)harus
memenuhipersyaratantelahdapatterpenuhinyakebutuhan
penggunaan Sumber Daya Air diWilayah Sungaiyang
bersangkutansertadaerahsekitarnya.
(3) PenggunaanSumberDayaAiruntuknegaralainsebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada Pola
Pengelolaan SumberDaya Airdan Rencana Pengelolaan
SumberDayaAirpadaWilayahSungaiyangbersangkutandan
memperhatikankepentingandaerahdisekitarnya.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
239
(4) Rencana penggunaan SumberDaya Airuntuknegaralain
dilakukanmelaluiproseskonsultasipublikolehPemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur,dan
kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(5) PenggunaanSumberDayaAiruntuknegaralainsebagaimana
dimaksud pada ayat(3)dan ayat(4)wajib mendapat
PersetujuandariPemerintahPusatberdasarkanrekomendasi
dariPemerintah Daerah dan sesuaidengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.
14. KetentuanPasal56diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal56
(1) PengawasanPengelolaanSumberDayaAirdilakukanoleh
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai
dengankewenangannyaterhadapPengelolaanSumberDaya
Airberdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayang
ditetapkanolehPemerintahPusat.
(2) Pengawasan Pengelolaan SumberDaya Airsebagaimana
dimaksudpadaayat(1)dapatdilakukandenganmelibatkan
peranmasyarakat.
(3) Ketentuan lebih lanjutmengenaipengawasan Pengelolaan
SumberDayaAirdiaturdenganPeraturanPemerintah.
15. KetentuanPasal70diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal70
(1) SetiapOrangyangdengansengaja:
a. melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksiPrasarana
SumberDayaAirdannonkonstruksipadaSumberAir
tanpamemperolehPerizinanBerusahadariPemerintah
PusatatauPemerintahDaerahsebagaimanadimaksud
dalamPasal40ayat(3);
b. menyewakan atau memindahtangankan,baiksebagian
maupunkeseluruhanPerizinanBerusahaataupersetujuan
penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan bukan
usahasebagaimanadimaksuddalamPasal44;atau
c.melakukan penggunaan Sumber Daya Air tanpa
Perizinan Berusaha untuk kebutuhan usaha atau
persetujuanpenggunaanSumberDayaAirsebagaimana
dimaksuddalamPasal49,
dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat1(satu)
tahundanpalinglama3(tiga)tahundandendapaling
sedikitRp1.000.000.000,00(satumiliarrupiah)danpaling
banyakRp5.000.000.000,00(limamiliarrupiah).
16. KetentuanPasal73diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal73
SetiapOrangyangkarenakelalaiannya:
a. melakukankegiatanpelaksanaankonstruksiPrasaranaSumber
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
240
DayaAirdannonkonstruksipadaSumberAirtidakmemenuhi
ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal40ayat(3)dan
ayat(4);atau
b. menggunakanSumberDayaAiruntukkebutuhanusahatanpa
PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal49
ayat(2),
dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat3(tiga)bulandan
paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rpl.000.000.000,00(satumiliarrupiah).
Paragraf10
Transportasi
Pasal56
Untukmemberikankemudahanbagimasyarakatterutamapelakuusaha
dalam mendapatkanPerizinanBerusahadankemudahanpersyaratan
investasi di sektor Transportasi, Undang-Undang ini mengubah,
menghapus,atau menetapkan pengaturan baru beberapa ketentuan
yangdiaturdalam:
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
AngkutanJalan.(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2009
Nomor96,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor
5025);
b. Undang-Undang Nomor23 Tahun2007 tentang Perkeretaapian
(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor65,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4722);
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor64,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4849);dan
d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor1,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4956).
Pasal57
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun2009Nomor96,TambahanLembaranNegaraRepublik
IndonesiaNomor5025)diubah:
1. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal19
(1) Jalandikelompokkandalambeberapakelasberdasarkan:
a. fungsidan intensitas Lalu Lintas guna kepentingan
pengaturanpenggunaanJalandanKelancaranLaluLintas
danAngkutanJalan;dan
b. fungsidan intensitas Lalu Lintas guna kepentingan
pengaturanpenggunaanJalandanKelancaranLaluLintas
danAngkutanJalan;dan
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelompokan jalan
menurutkelasjalandiaturdenganPeraturanPemerintah.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
241
2. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal36
SetiapKendaraanBermotorUmum dalam trayekwajibsinggahdi
Terminalyang sudahditentukan,kecualiditetapkanlaindalam
trayekyangtelahdisetujuidalamPerizinanBerusaha.
3. KetentuanPasal38diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal38
(1) SetiappenyelenggaraTerminalwajibmenyediakanfasilitas
Terminalyang memenuhipersyaratan keselamatan dan
keamanan.
(2) Fasilitas Terminalsebagaimana dimaksud pada ayat(1)
meliputifasilitasutamadanfasilitaspenunjang.
(3) Untuk menjaga kondisi fasilitas Terminal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),penyelenggara Terminalwajib
melakukanpemeliharaanyangbekerjasamadenganusaha
mikrodankecil.
(4) Fasilitasterminalharusmenyediakantempatuntukkegiatan
usahamikrodankecilpalingsedikit30%(tigapuluhpersen).
DisetujuiTimus21.47
(5) Ketentuanmengenaikerjasamadenganusahamikrodankecil
sebagaimanadimaksudpadaayat(3)danpenyediaantempat
untukkegiatanusahamikrodankecilsebagaimanadimaksud
ayat(4)diaturdenganPeraturanPemerintah
4. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal39
(1) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah yang
diperuntukkanbagifasilitasTerminal.
(2) LingkungankerjaTerminalsebagaimanadimaksudpadaayat
(1)dikelolaolehpenyelenggaraTerminaldandigunakanuntuk
pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan
pengoperasianfasilitasTerminal.
(3) Dalam halPemerintahPusatsebagaipenyelenggaraterminal
sebagaimanadimaksudpadaayat(2),pelaksanaannyadapat
dikerjasamakan dengan badan usaha miliknegara,badan
usahamilikdaerah,badanusahamilikdesa,danswasta.
Penjelasan:
Swastatermasukusahamikro,kecil,danmenengah.
5. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal40
(1) PembangunanTerminalharusdilengkapidengan:
a. rancangbangun;
b. bukukerjarancangbangun;
c. rencanaindukTerminal;dan
d. dokumen Amdalatau UKL-UPL yang telah mencakup
analisismengenaidampaklalulintas
(2) PembangunanTerminalsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
242
dapatdikerjasamakan dengan badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah,badan usaha milik desa,dan
swasta sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penjelasan:
Swastatermasukusahamikro,kecil,danmenengah
(3) PengoperasianTerminalmeliputikegiatan:
a. perencanaan;
b. pelaksanaan;dan
c. pengawasanoperasionalTerminal.
(4) Pembangunanterminalsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
sertaperencanaan danpelaksanaan dalam pengoperasian
terminalsebagaimanadimaksudpadaayat(3)hurufadan
hurufb dapatdikerjasamakan dengan badan usaha milik
negara,badanusahamilikdaerah,badanusahamilikdesa
danswastasesuaidenganketentuanperaturanperundang-
undangan.
6. KetentuanPasal43diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal43
(1) Penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat
diselenggarakandiluarRuangMilikJalansetelahmemenuhi
PerizinanBerusahadariPemerintahPusatatauPemerintah
Daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusat.
(2) PenyelenggaraanfasilitasParkirdiluarRuangMilikJalan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dapatdilakukanoleh
perseorangan warganegaraIndonesiaatau badan hukum
Indonesiaberupa:
a. usahakhususperparkiran;atau
b. penunjangusahapokok.
(3) Fasilitas Parkirdidalam Ruang Milik Jalan hanya dapat
diselenggarakan ditempattertentu pada jalan kabupaten,
jalandesa,ataujalankotayangharusdinyatakandengan
RambuLaluLintasdan/atauMarkaJalan.
(4) Ketentuan lebih lanjutmengenaiPengguna Jasa fasilitas
Parkir,Perizinan Berusaha,persyaratan,dan tata cara
penyelenggaraan fasilitas dan Parkiruntuk umum diatur
denganPeraturanPemerintah.
7. KetentuanPasal50diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal50
(1) Ujitipesebagaimanadimaksuddalam Pasal49ayat(2)huruf
awajibdilakukanbagisetiapKendaraanBermotor,kereta
gandengan,dan kereta tempelan,yang diimpor,dibuat
dan/ataudirakitdidalam negeri,sertamodifikasiKendaraan
Bermotoryangmenyebabkanperubahantipe.
(2) Ujitipesebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat yang pelaksanaannya dapat
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
243
dikerjasamakan dengan badan usaha miliknegara,badan
usahamilikdaerah,badanusahamilikdesa,danswasta.
Penjelasan:
Swastatermasukusahamikro,kecil,danmenengah
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenaiuji tipe sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan pelaksanaan uji tipe
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
8. KetentuanPasal53diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal53
(1) Ujiberkalasebagaimanadimaksuddalam Pasal49ayat(2)
hurufbdiwajibkanuntukmobilpenumpangumum,mobilbus,
mobilbarang,keretagandengan,dankeretatempelanyang
dioperasikandiJalan.
(2) Pengujian berkala sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
meliputikegiatan:
a. pemeriksaan dan pengujian fisikKendaraan Bermotor;
dan
b. pengesahanhasiluji.
(3)KegiatanpemeriksaandanpengujianfisikKendaraanBermotor
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufadilaksanakan
oleh:
a. unitpelaksanapengujianpemerintahkabupaten/kota
sesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteriayang
ditetapkanolehPemerintahPusat;
b. unitpelaksana agen tunggalpemegang merek yang
mendapatPerizinanBerusahadariPemerintah;atau
b. unitpelaksana pengujian swasta yang mendapatkan
PerizinanBerusahadariPemerintah.
9. KetentuanPasal60diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal60
(1)Bengkelumum Kendaraan Bermotoryang berfungsiuntuk
memperbaiki dan merawat Kendaraan Bermotor wajib
memenuhipersyaratanteknisdanlaikjalan.
(2)Bengkelumum yang mempunyaiakreditasidan kualitas
tertentu dapat melakukan pengujian berkala Kendaraan
Bermotor.
(3)Penyelenggaraanbengkelumum sebagaimanadimaksudpada
ayat(1)wajibmemenuhipersyaratanyangditetapkanoleh
PemerintahPusat.
(4)Penyelenggaraanbengkelumum sebagaimanadimaksudpada
ayat(2)harusmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintah
Pusat.
(5)Pengawasan terhadap bengkelumum Kendaraan Bermotor
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dilaksanakan oleh
pemerintah kabupaten/kota sesuaidengan norma,standar,
prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
244
(6)Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratandantatacara
penyelenggaraan bengkelumum diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
10. KetentuanPasal78diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal78
(1) Pendidikandanpelatihanmengemudidiselenggarakanoleh
lembagayangmendapatPerizinanBerusahadariPemerintah
PusatatauPemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar,
proseduryangditetapkanolehPemerintahPusat.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
11. KetentuanPasal99diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal99
(1) Setiaprencanapembangunanpusatkegiatan,permukiman,
dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan
Keamanan,Keselamatan,Ketertiban,dan Kelancaran Lalu
LintasdanAngkutanJalanwajibdilakukananalisismengenai
dampakLaluLintasyangterintegrasidenganAmdalatauUKL-
UPL.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaidokumenamdalyangtelah
mencakupanalisismengenaidampaklalulintassebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
12. KetentuanPasal100dihapus.
13.KetentuanPasal101dihapus.
14.KetentuanPasal126diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal126
PengemudiKendaraanBermotorUmumangkutanorangdilarang:
a. memberhentikan Kendaraan selain ditempatyang telah
ditentukan;
b. mengetemselainditempatyangtelahditentukan;
c. menurunkan Penumpang selain ditempatpemberhentian
dan/atau ditempattujuan tanpa alasan yang patutdan
mendesak;dan/atau
d. Melewatijaringanjalanselainyangditentukandalam trayek
yangtelahdisetujuidalamPerizinanBerusaha.
15.KetentuanPasal162diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal162
(1) KendaraanBermotoryangmengangkutbarangkhususwajib:
a. memenuhipersyaratankeselamatansesuaidengansifat
danbentukbarangyangdiangkut;
b. diberitandatertentusesuaidenganbarangyangdiangkut;
c. memarkirKendaraanditempatyangditetapkan;
d. membongkar dan memuat barang ditempat yang
ditetapkandandenganmenggunakanalatsesuaidengan
sifatdanbentukbarangyangdiangkut;dan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
245
e. beroperasi pada waktu yang tidak mengganggu
Keamanan,Keselamatan,Kelancaran,danKetertibanLalu
LintasdanAngkutanJalan;
(2) Kendaraan BermotorUmum yang mengangkutalatberat
dengandimensiyangmelebihidimensiyangditetapkanoleh
Pemerintah Pusat harus mendapat pengawalan dari
KepolisianNegaraRepublikIndonesia.
(3) PengemudidanpembantuPengemudiKendaraanBermotor
Umum yang mengangkutbarang khusus wajib memiliki
kompetensitertentusesuaidengansifatdanbentukbarang
khususyangdiangkut.
16.KetentuanPasal165diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal165
(1) Angkutanumum diJalanyangmerupakanbagianangkutan
multimoda dilaksanakan oleh badan hukum angkutan
multimoda.
(2) Kegiatan angkutan umum dalam angkutan multimoda
dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang dibuat antara
badanhukum angkutanJalandanbadanhukum angkutan
multimodadan/ataubadanhukummodalain.
(3) Pelayananangkutanmultimodaharusterpadusecarasistem
danmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
(4) Ketentuanmengenaiangkutanmultimoda,persyaratan,dan
tata cara memperoleh Perizinan Berusaha sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
17.KetentuanPasal170diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal170
(1) Alatpenimbanganyangdipasangsecaratetapsebagaimana
dimaksuddalam Pasal169ayat(4)hurufadipasangpada
lokasitertentu.
(2) Penetapan lokasi, pengoperasian, dan penutupan alat
penimbangan yang dipasang secara tetap pada Jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
PemerintahPusat.
(3) Pengoperasian dan perawatan alat penimbangan yang
dipasang secaratetap sertasistem informasimanajemen
dilakukanolehPemerintahPusatdandapatdikerjasamakan
denganbadanusahamiliknegara,badanusahamilikdaerah
danswastasesuaidenganketentuanperaturanperundang-
undangan.
(4) Petugasalatpenimbanganyangdipasangsecaratetapwajib
mendatajenisbarangyangdiangkut,beratangkutan,danasal
tujuan.
18.KetentuanPasal173diubah,sehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal173
(1) Perusahaan Angkutan Umum yang menyelenggarakan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
246
angkutanorangdan/ataubarangwajibmemenuhiPerizinan
Berusaha dariPemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah
sesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan
olehPemerintahPusat.
(2) Kewajiban memenuhi Perizinan Berusaha sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)tidakberlakuuntuk:
a. pengangkutan orang sakit dengan menggunakan
ambulans;atau
b. pengangkutanjenazah.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
19. KetentuanPasal174dihapus.
20.KetentuanPasal175dihapus.
21.KetentuanPasal176dihapus.
22.KetentuanPasal177dihapus.
23.KetentuanPasal178dihapus.
24.KetentuanPasal179diubahsehinggaberbunyisebagai berikut:
Pasal179
(1) PerizinanBerusahaterkaitpenyelenggaraanangkutanorang
tidakdalam trayeksebagaimanadimaksuddalam Pasal173
ayat(1)hurufbdiberikanoleh:
a. Pemerintah Pusatyang bertanggung jawab dibidang
saranadanPrasaranaLaluLintasdanAngkutanJalan
untukangkutanorangyangmelayani:
1. angkutantaksiyangwilayahoperasinyamelampaui1
(satu)daerahprovinsi;
2. angkutandengantujuantertentu;atau
3. angkutanpariwisata.
b. gubernuruntukangkutantaksiyangwilayahoperasinya
melampauilebih dari1 (satu)daerah kabupaten/kota
dalam 1(satu)provinsisesuaidengannorma,standar,
prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintah
Pusat;
c. GubernurDaerahKhususIbukotaJakartauntukangkutan
taksidan angkutan kawasan tertentu yang wilayah
operasinyaberadadalam wilayahProvinsiDaerahKhusus
IbukotaJakartasesuaidengannorma,standar,prosedur,
dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat;dan
d. bupati/walikota untuk taksi dan angkutan kawasan
tertentuyangwilayahoperasinyaberadadalam wilayah
kabupaten/kotasesuaidengannorma,standar,prosedur,
dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanpersyaratan
pemberianPerizinanBerusahasebagaimanadimaksudpada
ayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
25.KetentuanPasal180dihapus.
26.KetentuanPasal185diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48)
247
Pasal185
(1) Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dapat
memberikansubsidiangkutanpadatrayekataulintastertentu.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaipemberiansubsidiangkutan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
27.KetentuanPasal220diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal199
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksuddalam Pasal167,Pasal168,Pasal173,Pasal186,
Pasal187,Pasal189,Pasal192,atauPasal193dikenai
sanksiadministratifberupa:
a. peringatantertulis;
b. dendaadministratif;
c. pembekuanperizinanberusaha;dan/atau
d. pencabutanperizinanberusaha.
(2) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,
dantatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganperaturanpemerintah.
28.KetentuanPasal220diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal220
(1) Rancang bangun Kendaraan Bermotor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 219 ayat (1) huruf a dan
pengembangan riset dan rancang bangun Kendaraan
Bermotorsebagaimana dimaksud pada ayat(2)hurufa
dilakukanoleh:
a. PemerintahPusat;
b. PemerintahDaerah;
c. badanhukum;
d. lembagapenelitian;dan/atau
e. perguruantinggi.
Ayat(2)Dihapus
(2) Rancangbangunsebagaimanadimaksudpadaayat(1)harus
mendapatkanpengesahandariPemerintahPusat.
29.KetentuanPasal222diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal222
(1) Pemerintah Pusat wajib mengembangkan industri dan
teknologiprasaranayangmenjaminKeamanan,Keselamatan,
Ketertiban,danKelancaranLaluLintasdanAngkutanJalan.
(2) PengembanganindustridanteknologiPrasaranaLaluLintas
dan Angkutan Jalan dilakukan secara terpadu dengan
dukungansemuasektorterkait
(3) Pengembangan industri dan teknologi sebagaimana
dimaksudpadaayat(2)harusmendapatkanpengesahandari
PemerintahPusat.
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59

More Related Content

Similar to 02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59 (6)

Permenkes No. 006 ttg industri dan usaha obat tradisional
Permenkes No. 006 ttg industri dan usaha obat tradisionalPermenkes No. 006 ttg industri dan usaha obat tradisional
Permenkes No. 006 ttg industri dan usaha obat tradisional
 
52 perwal 2015 ttg tata cara penyelenggaraan pos
52 perwal 2015 ttg tata cara penyelenggaraan pos52 perwal 2015 ttg tata cara penyelenggaraan pos
52 perwal 2015 ttg tata cara penyelenggaraan pos
 
Perbandingan UU13, UUCK, Perpu.pdf
Perbandingan UU13, UUCK, Perpu.pdfPerbandingan UU13, UUCK, Perpu.pdf
Perbandingan UU13, UUCK, Perpu.pdf
 
Perbandingan UU13, UUCK, Perpu HRM Club.pdf
Perbandingan UU13, UUCK, Perpu HRM Club.pdfPerbandingan UU13, UUCK, Perpu HRM Club.pdf
Perbandingan UU13, UUCK, Perpu HRM Club.pdf
 
Webinar HKI NIB Materi sadfasdfasdd.pptx
Webinar HKI NIB Materi sadfasdfasdd.pptxWebinar HKI NIB Materi sadfasdfasdd.pptx
Webinar HKI NIB Materi sadfasdfasdd.pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 

More from glugutharipamungkas

More from glugutharipamungkas (14)

Pernyataan sikap atas tindakan pemerintah melakukan pembubaran ormas tanpa me...
Pernyataan sikap atas tindakan pemerintah melakukan pembubaran ormas tanpa me...Pernyataan sikap atas tindakan pemerintah melakukan pembubaran ormas tanpa me...
Pernyataan sikap atas tindakan pemerintah melakukan pembubaran ormas tanpa me...
 
Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 Oktober 2020 (1)
Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 Oktober 2020 (1)Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 Oktober 2020 (1)
Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 Oktober 2020 (1)
 
Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 OKT 2020
Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 OKT 2020Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 OKT 2020
Hasil Rapat Panja RUU Cipta Kerja 3 OKT 2020
 
02 OKT Hasil Timus Pasal 60- 68
02 OKT Hasil Timus Pasal 60- 6802 OKT Hasil Timus Pasal 60- 68
02 OKT Hasil Timus Pasal 60- 68
 
02 OKT Hasil Timus Pasal 1-41
02 OKT Hasil Timus Pasal 1-4102 OKT Hasil Timus Pasal 1-41
02 OKT Hasil Timus Pasal 1-41
 
02 OKT Hasil Timus Pasal 41-45 (Panas Bumi s.d Perdagangan) (1)
02 OKT Hasil Timus Pasal 41-45 (Panas Bumi s.d Perdagangan) (1)02 OKT Hasil Timus Pasal 41-45 (Panas Bumi s.d Perdagangan) (1)
02 OKT Hasil Timus Pasal 41-45 (Panas Bumi s.d Perdagangan) (1)
 
02 OKT Hasil Timus BAB VIII Pengadaan Lahan Pasal 121-140
02 OKT Hasil Timus BAB VIII Pengadaan Lahan Pasal 121-14002 OKT Hasil Timus BAB VIII Pengadaan Lahan Pasal 121-140
02 OKT Hasil Timus BAB VIII Pengadaan Lahan Pasal 121-140
 
02 OKT Hasil Timus Bab IX Pasal 141-146 (BAB IX) KEK
02 OKT Hasil Timus Bab IX Pasal 141-146 (BAB IX) KEK02 OKT Hasil Timus Bab IX Pasal 141-146 (BAB IX) KEK
02 OKT Hasil Timus Bab IX Pasal 141-146 (BAB IX) KEK
 
02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
 
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
 
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias 3 april 2020
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias   3 april 2020Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias   3 april 2020
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias 3 april 2020
 
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hiasMemo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
 
Virtualization
VirtualizationVirtualization
Virtualization
 
Komputasi di bidang biologi
Komputasi di bidang biologiKomputasi di bidang biologi
Komputasi di bidang biologi
 

Recently uploaded

Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
290165
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
PututJokoWibowo
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
gulieglue
 

Recently uploaded (9)

Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
 
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPerencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di IndonesiaPerbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniKebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
 
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratMasterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
 
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMateri Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
 

02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59

  • 1. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 197 Pasal48 Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor2 Tahun 1981 tentangMetrologiLegal(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 1981Nomor11,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 3193)diubah: 1. KetentuanPasal13diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal13 PemerintahPusatmengaturtentang: a. pengujian dan pemeriksaan alatukur,takar,timbang dan perlengkapannya; b. pelaksanaansertajangkawaktudilakukanteradanteraulang; dan c. tempatdandaerahdimanadilaksanakanteradanteraulang alatukur,takar,timbangdanperlengkapannyauntukjenis tertentu. 2. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal17 (1) SetiapPelakuUsahayangmembuatdan/ataumemperbaikialat ukur,takar,timbang dan perlengkapannya wajib memenuhi PerizinanBerusahadariPemerintahPusat. (2) SetiapPelakuUsahayangmelakukanimporalatukur,takar, timbang dan perlengkapannya ke dalam wilayah Republik IndonesiaharusmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintah Pusat 3. KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal18 KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksuddalamPasal17diaturdenganPeraturanPemerintah. 4. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal24 Ketentuanlebihlanjutmengenaibarangdalam keadaanterbungkus sebagaimana dimaksud dalam Pasal22 dan Pasal23 diatur denganPeraturanPemerintah. Pasal49 Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor33 Tahun 2014 tentangJaminanProdukHalal(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 295,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor5604)diubah: 1. KetentuanPasal1angka10diubahsehinggaPasal1berbunyi sebagaiberikut: Pasal1 DalamUndang-Undanginiyangdimaksuddengan: 1. Produkadalah barang dan/atau jasa yang terkaitdengan makanan,minuman,obat,kosmetik,produkkimiawi,produk biologi,produkrekayasagenetik,sertabaranggunaanyang dipakai,digunakan,ataudimanfaatkanolehmasyarakat. 2. Produk Halaladalah Produk yang telah dinyatakan halal
  • 2. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 198 sesuaidengansyariatIslam. 3. ProsesProdukHalalyangselanjutnyadisingkatPPHadalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan,pengolahan,penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk. 4. Bahanadalahunsuryangdigunakanuntukmembuatatau menghasilkanProduk. 5. JaminanProdukHalalyangselanjutnyadisingkatJPHadalah kepastian hukum terhadap kehalalan suatu Produk yang dibuktikandenganSertifikatHalal. 6. BadanPenyelenggaraJaminanProdukHalalyangselanjutnya disingkatBPJPHadalahbadanyangdibentukolehPemerintah untukmenyelenggarakanJPH. 7. Majelis Ulama Indonesia yangselanjutnyadisingkatMUI adalah wadah musyawarah para ulama, zuama, dan cendekiawanmuslim. 8. LembagaPemeriksaHalalyangselanjutnyadisingkatLPH adalah lembaga yang melakukan kegiatan pemeriksaan dan/ataupengujianterhadapkehalalanProduk. 9. Auditor Halaladalah orang yang memilikikemampuan melakukanpemeriksaankehalalanProduk. 10. SertifikatHalaladalah pengakuan kehalalansuatu Produk yangdikeluarkanolehBPJPHberdasarkanfatwahalaltertulis yangdikeluarkanolehMUI. 11. LabelHalaladalahtandakehalalansuatuProduk. 12. PelakuUsahaadalahorangperseoranganataubadanusaha berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang menyelenggarakankegiatanusahadiwilayahIndonesia. 13. PenyeliaHalaladalahorangyangbertanggungjawabterhadap PPH. 14. Setiaporangadalahorangperseoranganataubadanhukum. 15. Menteriadalah menteriyang menyelenggarakan urusan pemerintahandibidangagama. 2. DiantaraPasal4danPasal5disisipkan1(satu)PasalyakniPasal 4Ayangberbunyisebagaiberikut: Pasal4A (1) UntukPelakuUsahaMikrodanKecil,kewajibanbersertifikat halalsebagaimanadimaksuddalam Pasal4didasarkanatas pernyataanpelakuusahaMikrodanKecil. (2) Pernyataan Pelaku Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksudpadaayat(1)dilakukanberdasarkanstandarhalal yangditetapkanolehBPJPH. 3. KetentuanPasal7diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal7 Dalam melaksanakanwewenangsebagaimanadimaksuddalam Pasal6,BPJPHbekerjasamadengan: a. kementeriandan/ataulembagaterkait; b. LPH;dan
  • 3. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 199 c. MUI. Ditambahkanpenjelasan: PenjelasanPasal7hurufc: yangdimaksuddenganMUIadalahtermasukMUIdiProvinsi DisetujuiTimus02Okt202020.42 4. KetentuanPasal10diubah,sehinggaPasal10berbunyisebagai berikut: Pasal10 (1) Kerja sama BPJPH dengan MUIsebagaimana dimaksud dalam Pasal7 hurufc dilakukan dalam halpenetapan kehalalanProduk. (2) PenetapankehalalanProduksebagaimanadimaksudpada ayat(1)diterbitkanMUIdalam bentukKeputusanPenetapan HalalProduk. Terdapatputusanrapatpanjasebagaiberikut: Pasal35A DalamhalMUItidakdapatmenerbitkanKeputusanPenetapan HalalProduksebagaimanadimaksuddalam Pasal33sesuai denganjangkawaktudalam norma,standar,prosedur,dan kriteria maka BPJPH dapat mengeluarkan penetapan kehalalanproduksetelahsyarat-syaratterpenuhi. Catatan: 1. MengusulkanagarputusanPanjaRUUterkaitapabilaMUI tidakdapatmenerbitkansesuaijangkawaktudalamNSPK makaBPJPH dapatmengeluarkanpenetapankehalalan produk setelah syarat-syarat terpenuhi ditambahkan dalam Pasal34B,agarsesuaidenganjudulbagiankelima (PenerbitanSertifikatHalal) 2. Persyaratan mengenai BPJPH dapat mengeluarkan penetapankehalalanproduktanpafatwaMUI,apakah diaturdalam RUUCiptaKerjaataudidelegasikanmelalui PP. Catatan :-perubahan norma terkaitdengan kewenangan BPJPH mengambilalihpenetapankehalalandari MUI.(untukdibawakePanja) -memintauntukmenghapusPasal35A. 5. KetentuanPasal13diubah,sehinggaPasal13berbunyisebagai berikut: Pasal13 (1) UntukmendirikanLPHsebagaimanadimaksuddalam Pasal 12,harusdipenuhipersyaratan: a. memilikikantorsendiridanperlengkapannya; b. memilikiAuditorHalalpalingsedikit3(tiga)orang;dan c. memilikilaboratorium atau kesepakatan kerja sama denganlembagalainyangmemilikilaboratorium. (2) DalamhalLPHsebagaimanadimaksudpadaayat(1)didirikan oleh masyarakat, LPH harus diajukan oleh lembaga
  • 4. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 200 keagamaanIslamberbadanhukum Ditambahkanpenjelasan PenjelasanPasal13ayat(2): yang dimaksud dengan lembaga keagamaan islam berbadan hukum diantaranyaorganisasibermasaislam berbadanhukum, yayasanislamyangmengelolaperguruantinggi. DisetujuiTimus20.49ayat(2)danayat(3) (3) KetentuanlebihlanjutmengenaipendirianLPHsebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 6. KetentuanPasal14diubah,sehinggaPasal14berbunyisebagai berikut: Pasal14 (1) AuditorHalalsebagaimanadimaksuddalam Pasal13hurufc diangkatdandiberhentikanolehLPH. (2) PengangkatanAuditorHalalolehLPHsebagaimanadimaksud padaayat(1)harusmemenuhipersyaratan: a. warganegaraIndonesia; b. beragamaIslam; c. berpendidikanpalingrendahsarjanastrata1(satu)di bidangpangan,kimia,biokimia,teknikindustri,biologi, farmasi,kedokteran,tataboga,ataupertanian; d. memahami dan memiliki wawasan luas mengenai kehalalanprodukmenurutsyariatIslam;dan e. mendahulukan kepentingan umatdiatas kepentingan pribadidan/ataugolongan. Catatan:perludipertimbangkanAyat(2)hurufctidakdibatasi hanyauntukbidangilmutertentu. Contoh:teknikmelahirkan,tekniktanambenang,dsb. 7. KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal15 (1) AuditorHalalbertugas: a. memeriksadanmengkajiBahanyangdigunakan; b. memeriksadanmengkajiprosespengolahanProduk; c. memeriksadanmengkajisistempenyembelihan; d. menelitilokasiProduk; e. menelitiperalatan,ruangproduksi,danpenyimpanan; f. memeriksapendistribusiandanpenyajianProduk; g. memeriksasistemjaminanhalalPelakuUsaha;dan h. melaporkan hasil pemeriksaan dan/atau pengujian kepadaLPH. (2) KetentuanlebihlanjutmengenaiAuditorHalaldiaturdengan PeraturanPemerintah. Catatan:Ayat(2)tidakdiperlukankarenasudahdinormakandalam Pasal16.disetujuitimus 8. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal16 KetentuanlebihlanjutmengenaiLPH danauditorhalaldiatur
  • 5. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 201 dalamPeraturanPemerintah. Catatan: KarenaPasalinimasukkedalam kategoriredaksionaldandibahas dalam timus/timsin maka diusulkan kembalike rumusan UU eksistingkarenaaudtorhalalmerupakanbagiandariLPHsehingga tidakperludisebutkansecarategasuntukdiaturdalam PP.Selain itu redaksipendelegasian iniseakan-akan membuatLPH dan auditorhalalmerupakanduahalyangberbeda. Disetujuitimus 9. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal22 (1) PelakuUsahayangtidakmemisahkanlokasi,tempat,danalat PPHsebagaimanadimaksuddalamPasal21ayat(1)danayat (2)dikenaisanksiadministratif. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenai,kriteria,jenis,besarandenda, dan tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdengan PeraturanPemerintah. 10. KetentuanPasal27diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal27 (1) PelakuUsahayangtidakmelakukankewajibansebagaimana dimaksuddalam Pasal25atauPasal26ayat(2)dikenai sanksiadministratif. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenai,kriteria,jenis,besarandenda, dan tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdengan PeraturanPemerintah. 11. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal28 (1) PenyeliaHalalsebagaimanadimaksuddalamPasal24hurufc bertugas: a. mengawasiPPHdiperusahaan; b. menentukantindakanperbaikandanpencegahan; c. mengoordinasikanPPH;dan d. mendampingiAuditorHalalLPHpadasaatpemeriksaan. (2) PenyeliaHalalharusmemenuhipersyaratan: a. beragamaIslam;dan b. memilikiwawasanluasdanmemahamisyariattentang kehalalan. (3) Penyelia Halalditetapkan oleh pimpinan perusahaan dan dilaporkankepadaBPJPH. (4) Dalam halkegiatanusahadilakukanolehPelakuUsahamikro dan kecil,Penyelia HalaldapatberasaldariOrganisasi Kemasyarakatan. (5) KetentuanlebihlanjutmengenaiPenyeliaHalaldiaturdalam PeraturanPemerintah. 12. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal29
  • 6. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 202 (1) Permohonan SertifikatHalaldiajukan oleh Pelaku Usaha kepadaBPJPH. (2) Permohonan Sertifikat Halal harus dilengkapi dengan dokumen: a. dataPelakuUsaha b. namadanjenisProduk; c. daftarProdukdanBahanyangdigunakan;dan d. prosespengolahanProduk. (3) Jangka waktu verifikasi permohonan sertifikat halal dilaksanakanpalinglama1(satu)harikerja. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan permohonan Sertifikat Halal diatur dengan Peraturan Pemerintah. 12. KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal30 (1) BPJPH menetapkan LPH untuk melakukan pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk berdasarkan permohonanPelakuUsaha. (2) Penetapan LPH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukandalam jangkawaktupalinglama1(satu)harikerja terhitung sejak dokumen permohonan sebagaimana dimaksuddalamPasal29ayat(2)dinyatakanlengkap. 13. KetentuanPasal31diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal31 (1) Pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk sebagaimanadimaksuddalam Pasal30ayat(1)dilakukan olehAuditorHalalpalinglama15(limabelas)harikerja. (2) PemeriksaanterhadapProdukdilakukandilokasiusahapada saatprosesproduksi. (3) Dalam halpemeriksaanProduksebagaimanadimaksudpada ayat(1)terdapatBahanyangdiragukankehalalannya,dapat dilakukanpengujiandilaboratorium. (3a)dalam halpemeriksaanproduksebagaimanadimaksudpada ayat(3)memerlukan tambahan waktu pemeriksaan,LPH dapatmengajukanperpanjanganwaktukepadaBPJPH. DisetujuiTimusuntukdibawakePanja (4) Dalam pelaksanaan pemeriksaan di lokasi usaha sebagaimanadimaksudpadaayat(2),PelakuUsahawajib memberikaninformasikepadaAuditorHalal. (5) Ketentuan lebih lanjutmengenaitata cara pemeriksaan dan/ataupengujiankehalalanprodukdiaturdenganPeraturan Pemerintah. Catatan: Ayat(5)baruinidiusulkanmenjadiPasal32A karenaBagianKetiga pemeriksaandanpengujianterdapat2Pasal(Pasal31dan32)sehingga pendelegasiankewenangantersebutdimuatdalam Pasaltersendiridi akhirBagianKetigainikarenamateripendelegasianiniberbedadengan
  • 7. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 203 rangkaianayatdalamPasal31danPasal32. 14. KetentuanPasal32diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal32 (1) LPH menyerahkan hasilpemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk kepada MUI dengan tembusan yang dikirimkankepadaBPJPH. (2) Dalam halhasilpemeriksaandan/ataupengujiankehalalan ProduktidaksesuaistandaryangdimilikiolehBPJPH,BPJPH menyampaikan pertimbangan kepada MUI untuk mengeluarkanfatwa. 15. KetentuanPasal33diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal33 (1) PenetapankehalalanProdukdilakukanolehMUI. (2) PenetapankehalalanProduksebagaimanadimaksudpada ayat(1)dilakukandalamSidangFatwaHalal. (3) SidangFatwaHalalsebagaimanadimaksudpadaayat(2) memutuskankehalalanprodukpalinglama3(tiga)harikerja sejakMUImenerimahasilpemeriksaandan/ataupengujian produkdariLPH. (4) PenetapankehalalanProduksebagaimanadimaksudpada ayat(2)disampaikanolehMUIkepadaBPJPHsebagaidasar penerbitanSertifikatHalal. 16. DiantaraPasal34danPasal35disisipkan1(satu)Pasalyakni Pasal34Ayangberbunyisebagaiberikut: Pasal34A Dalam halprodukyangdibuatberasaldaribahanyangsudah bersertifikathalaldan memenuhistandarproses produk halal berdasarkanpemeriksaanolehLPH,BPJPHlangsungmenerbitkan sertifikathalal. Catatan: DisetujuiTImus02OKT2020-20. Pasal34Adihapusdandiberi penjelasanPasal12ayat(3)danPasal13ayat(2). 17. KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal35 SertifikatHalalsebagaimanadimaksuddalam Pasal34ayat(1) danPasal34AditerbitkanolehBPJPH palinglama1(satu)hari kerjaterhitungsejakfatwakehalalanProduk. 18. DiantaraPasal35danPasal36disisipkan1(satu)Pasalyakni Pasal35Ayangberbunyisebagaiberikut: Pasal35A (1) ApabilaLPHtidakdapatmemenuhibataswaktuyangtelah ditetapkandalam prosessertifikasihalalmakaLPHtersebut akandievaluasidan/ataudikenaisanksiadministrasi. (2) ApabilaMUItidakdapatmemenuhibataswaktuyangtelah
  • 8. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 204 ditetapkan dalam prosesmemberikan/menetapkan fatwa makaBPJPHdapatlangsungmenerbitkansertifikathalal. Usulan Rumusan terhadap putusan panja DIM 3449 yang diakomodirpadaayat(1),danDIM3516yangdiakomodirpadaayat (2): Pasal34B (1) DalamhalMUItidakdapatmenerbitkanKeputusanPenetapan HalalProduksebagaimanadimaksuddalam Pasal33sesuai denganjangkawaktudalam norma,standar,prosedur,dan kriteria maka BPJPH dapat mengeluarkan penetapan kehalalanproduksetelahsyarat-syaratterpenuhi. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaikeputusankehalalanproduk oleh BPJPH sebagaimana dimaksud pada ayat(1)diatur denganPeraturanPemerintah. 19. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal40 Ketentuan lebih lanjut mengenaiLabelHalaldiatur dengan PeraturanPemerintah. 21. KetentuanPasal41diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal41 (1) PelakuUsahayangmencantumkanLabelHalaltidaksesuai denganketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal38 danPasal39dikenaisanksiadministratif. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapengenaansanksi administratifsebagaimana dimksud pada ayat(1)diatur denganPeraturanPemerintah. 22. KetentuanPasal42diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal42 (1) Sertifikat Halalberlaku selama 4 (empat) tahun sejak diterbitkan oleh BPJPH, kecuali terdapat perubahan komposisiBahan. (2) SertifikatHalalwajibdiperpanjangolehPelakuUsahadengan mengajukanperpanjanganSertifikatHalalpalinglambat3 (tiga)bulansebelummasaberlakuSertifikatHalalberakhir. (3) Apabila dalam pengajuan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Pelaku Usaha mencantumkan pernyataan memenuhiproses produksihalaldan tidak mengubahkomposisi,BPJPH dapatlangsungmenerbitkan perpanjangansertifikathalal. (4) Ketentuan lebih lanjutmengenaitata cara perpanjangan SertifikatHalaldiaturdenganPeraturanPemerintah. 23. KetentuanPasal44diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal44 (1) BiayaSertifikasiHalaldibebankankepadaPelakuUsahayang mengajukanpermohonanSertifikatHalal.
  • 9. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 205 (2) Dalam hal permohonan Sertifikasi Halal sebagaimana dimaksudayat(1)diajukanolehPelakuUsahaMikrodanKecil, tidakdikenaibiaya. CatatanPanja: Terkaitdengan substansiperubahan tersebut,beberapa pasal dalam UUJPHdiubahdandisesuaikan,antaralainPasal1angka7, Pasal12,danlainsebagainya.Penyempurnaanakandilakukan dalamtimus/timsin. CatatanTimAsistensi21/09/2020: •Pasal1angka7(tidakrelevandiubah) 7.MajelisUlamaIndonesiayangselanjutnyadisingkatMUIadalah wadahmusyawarahparaulama,zuama,dancendekiawanmuslim. •Pasal12(tidakrelevandiubah) Pasal12 (1) Pemerintahdan/ataumasyarakatdapatmendirikanLPH. (2) LPH sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mempunyai kesempatanyangsamadalam membantuBPJPHmelakukan pemeriksaandan/ataupengujiankehalalanProduk. (3) KetentuanlebihlanjutmengenaibiayaSertifikasiHalaldiatur denganPeraturanPemerintah. 24. KetentuanPasal48diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal48 (1) PelakuUsahayangtidakmelakukanregistrasisebagaimana dimaksuddalamPasal47ayat(3)dikenaisanksiadministratif. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapengenaansanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat(1)diatur denganPeraturanPemerintah. Menambahkan norma baru pada Pasal53 ayat (2) sebagai implementasiPasal4A (2) Peransertamasyarakatsebagaimanadimaksudpadaayat(1) dapatberupa: a.melakukansosialisasidanedukasimengenaiJPH; b.pendampingandalamprosesprodukhalal; c.publikasi bahwa produk berada dalam proses pendampingan; d.pemasarandalam jejaringormasislam berbadanhukum; dan e.pengawasanProdukHalalyangberedar. 02Okt2020–20.59DisetujuiTimusuntukuntukdibawakePanja 25. KetentuanPasal55diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal55 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaraperansertamasyarakat danpemberianpenghargaandiaturdenganPeraturanPemerintah. 26. KetentuanPasal56diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
  • 10. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 206 Pasal56 PelakuUsahayangtidakmenjagakehalalanProdukyangtelah memperolehSertifikatHalalsebagaimanadimaksuddalam Pasal 25hurufbdipidanadenganpidanapenjarapalinglama5(lima) tahunataupidanadendapalingbanyakRp2.000.000.000,00(dua miliarrupiah). Pasal50 KetentuanPasal64Undang-UndangNomor20Tahun2014tentang Standardisasidan Penilaian Kesesuian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor216,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesiaNomor5584)diubahsehinggaPasal64berbunyi sebagaiberikut: 1. KetentuanPasal64diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal64 Setiaporangyangdengansengaja: a. membubuhkanTandaSNIdan/atauTandaKesesuaianpada Barangdan/ataukemasanataulabeldiluarketentuanyang ditetapkandalamsertifikat;atau b. membubuhkannomorSNIyangberbedadengannomorSNI padasertifikatnya, sebagaimanadimaksuddalam Pasal22ayat(2)dipidanadengan pidanapenjarapalinglama4(empat)bulanataupidanadenda palingbanyakRp4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah). Paragraf9 PekerjaanUmumdanPerumahanRakyat Pasal51 UntukmemberikankemudahanbagimasyarakatterutamaPelakuUsaha dalam mendapatkanPerizinanBerusahadankemudahanpersyaratan investasidarisektorpekerjaanumum danperumahanrakyat,Undang- Undanginimengubah,menghapus,ataumenetapkanpengaturanbaru beberapaketentuanyangdiaturdalam: a. Undang-UndangNomor1Tahun2011tentangPerumahandan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor7,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor5158); b. Undang-Undang Nomor20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2011Nomor108, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5252); c. Undang-UndangNomor2Tahun2017tentangJasaKonstruksi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2017 Nomor11, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor6018);dan d. Undang-UndangNomor17Tahun2019tentangSumberDayaAir (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2019Nomor190, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor6405).
  • 11. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 207 Pasal52 Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun2011Nomor7,TambahanLembaranNegara RepublikIndonesiaNomor5158)diubah: 1. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal26 (1) Hasilperencanaandanperancanganrumahharusmemenuhi standar. (2) Standarsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdengan PeraturanPemerintah. 2. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal29 (1) Perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal28 harusmemenuhi standar. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar sebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 3. KetentuanPasal33diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal33 (1) PemerintahPusatdanPemerintahDaerahwajibmemberikan kemudahan Perizinan Berusaha bagibadan hukum yang mengajukanrencanapembangunanperumahanuntukMBR. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kemudahan Perizinan Berusahasebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdengan PeraturanPemerintah. 4. KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal35 Pembangunanperumahanskalabesardenganhunianberimbang meliputirumahsederhana,rumahmenengah,danrumahmewah. 5. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal36 (1) Dalam hal pembangunan perumahan dengan hunian berimbang tidakdalam 1 (satu)hamparan,pembangunan rumah umum harus dilaksanakan dalam 1 (satu)daerah kabupaten/kota.DisetujuiTimus20.55 (2) Dalam halrumah sederhana tidakdapatdibangun dalam bentukrumahtunggalataurumahderet,dapatdikonversi dalam: a. bentukrumahsusunumum yangdibangundalam satu hamparanyangsama;atau b. bentukdanauntukpembangunanrumahumum.Disetujui Timus20.55 (3) Pengelolaandanadarikonversisebagaimanadimaksudpada ayat (2) huruf b,dilaksanakan oleh Badan Percepatan
  • 12. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 208 PenyelenggaraanPerumahan.DisetujuiTimus20.55 (4) Dalam halrumah sederhana tidakdapatdibangun dalam bentukrumahtunggalataurumahderet,dapatdikonversi dalambentukrumahsusunumum.DisetujuiTimus20.55 (5) Pembangunanrumahumum sebagaimanadimaksudpada ayat(1)harusmempunyaiaksesmenujupusatpelayanan atautempatkerja. (6) Pembangunan perumahan dengan hunian berimbang sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukanolehbadan hukumyangsama. (7) Ketentuanlebihlanjutmengenaipembangunanperumahan denganhunianberimbangdiaturdalamPeraturanPemerintah. 6. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal40 (1) Dalam melaksanakantanggungjawabsebagaimanadimaksud dalam Pasal39 ayat(1),Pemerintah dan/atau pemerintah daerahmenugasidan/ataumembentuklembagaataubadan yangmenanganipembangunanperumahandanpermukiman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. DisetujuiTimusuntukdibawakePanja20.57 (2) Lembagaataubadansebagaimanadimaksudpadaayat(1) bertanggungjawab: a. menyediakan rumah umum,rumah khusus,dan rumah negara;dan b. menyediakantanahbagiperumahan;dan c. melakukan koordinasi dalam proses perizinan dan pemastiankelayakanhunian. DisetujuiTimusuntukdibawakePanja20.55 7. KetentuanPasal42diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal42 (1) Rumahtunggal,rumahderet,dan/ataurumahsusunyang masihdalam tahapprosespembangunandapatdipasarkan melaluisistem perjanjianpendahuluanjualbelisesuaidengan ketentuanperaturanperundang-undangan. (2) Perjanjianpendahuluanjualbelisebagaimanadimaksudpada ayat(1)dilakukansetelahmemenuhipersyaratankepastian atas: a. statuspemilikantanah; b. halyangdiperjanjikan; c. PersetujuanBangunanGedung; d. ketersediaanprasarana,sarana,danutilitasumum;dan e. keterbangunanperumahanpalingsedikit20%(duapuluh persen). (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem perjanjian pendahuluanjualbelisebagaimanadimaksudpadaayat(1) danketerbangunanperumahansebagaimanadimaksudpada ayat(2)hurufddiaturdenganPeraturanPemerintah.
  • 13. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 209 8. KetentuanPasal53diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal53 (1) Pengendalianperumahandilakukanmulaidaritahap: a. perencanaan; b. pembangunan;dan c. pemanfaatan. (2) Pengendalianperumahansebagaimanadimaksudpadaayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerahsesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayang ditetapkanolehPemerintahPusatdalam bentuk:Disetujui Timus20.58 a. PerizinanBerusahaatauPersetujuan Penjelasanhurufa: Perizinan Berusaha diberikan kepada Pelaku Usaha, sedangkan Persetujuan diberikan kepada non Pelaku Usaha. b. penertiban;dan/atau c. penataan. (3) Ketentuan lebih lanjutmengenaipengendalian perumahan sebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)diatur denganPeraturanPemerintah. 9. KetentuanPasal55diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal55 (1) Orang perseorangan yang memilikirumah umum dengan kemudahanyangdiberikanPemerintahataupemerintahdaerah hanya dapat menyewakan dan/atau mengalihkan kepemilikannyaatasrumahkepadapihaklain,dalamhal: a. pewarisan; b. penghuniansetelahjangkawaktupalingsedikit5(lima) tahun;atau c. pindahtempattinggalkarenatingkatsosialekonomiyang lebihbaik. (2) Dalam haldilakukan pengalihan kepemilikan sebagaimana dimaksudpadaayat(1)hurufbdanhurufcpengalihannya wajibdilaksanakanolehlembagayangditunjukataudibentuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam bidang perumahandanpemukiman. (3) Jikapemilikmeninggalkanrumahsecaraterus-menerusdalam waktupalinglama1(satu)tahuntanpamemenuhikewajiban berdasarkanperjanjian,PemerintahatauPemerintahDaerah berwenangmengambilalihkepemilikanrumahtersebut. (4) Rumah yang telah diambil alih oleh Pemerintah atau PemerintahDaerahsebagaimanadimaksudpadaayat(2)wajib didistribusikankembalikepadaMBR. (5) Ketentuanlebihlanjutmengenaipenujukkandanpembentukan lembaga,kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehanrumahMBRdiaturdenganPeraturanPemerintah.
  • 14. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 210 DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.05 10. KetentuanPasal107diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal107 (1) Tanah yang langsung dikuasaioleh negara sebagaimana dimaksuddalam Pasal106hurufayangdigunakanuntuk pembangunan rumah, perumahan, dan/atau kawasan permukimandiserahkanmelaluipemberianhakatastanah kepadasetiaporangyangmelakukanpembangunanrumah, perumahan,dankawasanpermukiman. (2) Pemberianhakatastanahsebagaimanadimaksudpadaayat (1)didasarkan pada penetapan lokasiatau persetujuan kesesuaianKegiatanPemanfaatanRuang. (3) Dalam haltanahyanglangsungdikuasainegarasebagaimana dimaksudpadaayat(1)terdapatgarapanmasyarakat,hak atastanahdiberikansetelahpelakupembangunanperumahan dan permukiman selaku pemohon hak atas tanah menyelesaikangantirugiatasseluruhgarapanmasyarakat berdasarkankesepakatan. (4) Dalam hal tidak ada kesepakatan tentang ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),penyelesaiannya dilaksanakansesuaidenganketentuanperaturanperundang- undangan. 11. KetentuanPasal109diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal109 (1) Konsolidasitanahsebagaimanadimaksuddalam Pasal106 hurufbdapatdilaksanakanbagipembangunanrumahtunggal, rumahderet,ataurumahsusun. (2) Penetapanlokasikonsolidasitanahdilakukanolehbupati/wali kota. (3) KhususuntukDKIJakarta,penetapanlokasikonsolidasitanah ditetapkanolehgubernur. (4) Lokasikonsolidasitanahyangsudahditetapkansebagaimana dimaksud pada ayat(2)dan ayat(3)tidak memerlukan persetujuanKesesuaianKegiatanPemanfaatanRuang. 12. KetentuanPasal114diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal114 (1) Peralihan atau pelepasan hak atas tanah sebagaimana dimaksuddalam Pasal106hurufcdilakukansetelahbadan hukum memperoleh persetujuan Kesesuaian Kegiatan PemanfaatanRuang (2) Peralihanhakatastanahsebagaimanadimaksudpadaayat(1) dibuatdihadapan pejabatpembuatakta tanah setelah tercapaikesepakatanbersama. (3) Pelepasanhakatastanahsebagaimanadimaksudpadaayat (1)dilakukandihadapanpejabatyangberwenang. (4) Peralihanhakataupelepasanhakatastanahsebagaimana dimaksudpadaayat(2)danayat(3)wajibdidaftarkanpada
  • 15. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 211 kantorpertanahankabupaten/kotasesuaidenganketentuan peraturanperundang-undangan 13. DiantaraBABIXdanBABXdisisipkan1(satu)BAByakniBABIXA yangberbunyisebagaiberikut: BABIXA BADANPERCEPATANPENYELENGGARAPERUMAHAN 14. DiantaraPasal117danPasal118ditambahkan2(dua)pasal,yakni Pasal117AdanPasal117Bsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal117A (1) Untukmewujudkanpenyediaanrumahumum yanglayakdan terjangkau bagi MBR, Pemerintah membentuk Badan PercepatanPenyelenggaraanPerumahan. (2) PembentukanBadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahan sebagaimanadimaksudpadaayat(1)bertujuanuntuk: a. mempercepatpenyediaanrumahumum; b. menjaminbahwarumahumum hanyadimilikidandihuni olehMBR; c. menjamintercapainyaasasmanfaatrumahumum;dan d. melaksanakanberbagaikebijakandibidangrumahumum danrumahkhusus. (3) BadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahansebagaimana dimaksud pada ayat(1)mempunyaifungsimempercepat penyelenggaraanperumahandankawasanpermukiman. (4) Untukmelaksanakanfungsisebagaimanadimaksudpadaayat (3),BadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahanbertugas: a. melakukanupayapercepatanpembangunanperumahan. b. melaksanakan pengelolaan dana konversi dan pembangunanrumahsederhanasertarumahsusunumum. c. melakukan koordinasi dalam proses perizinan dan pemastiankelayakanhunian. d. melaksanakanpenyediaantanahbagiperumahan. e. melaksanakanpengelolaanrumahsusunumum danrumah susunkhusussertamemfasilitasipenghunian,pengalihan, danpemanfaatan; f. melaksanakan pengalihan kepemilikan rumah umum dengankemudahanyangdiberikanolehpemerintah. g. menyelenggarakan koordinasioperasionallintas sektor, termasukdalam penyediaanprasarana,sarana,danutilitas umum; h. melakukanpengembanganhubungankerjasamadibidang rumahsusundenganberbagaiinstansididalam dandiluar negeri. DisetujuiTimus21.07 Pasal117B (1) BadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahansebagaimana dimaksuddalamPasal117Aterdiriatas:
  • 16. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 212 a. unsurpembina; b. unsurpelaksana;dan c. unsurpengawas. (2) Unsurpengawassebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufc berjumlah5(lima)orangyangprosesseleksidanpemilihannya dilakukanolehDPR. (3) PembentukanBadanPercepatanPenyelenggaraanPerumahan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)ditetapkan dengan PeraturanPresiden. (4) Unsur Pembina,unsur pelaksana,dan unsur pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat(1)ditetapkan dengan KeputusanPresiden. DisetujuiTimus21.09 15. KetentuanPasal134diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal134 Setiaporangdilarangmenyelenggarakanpembangunanperumahan yangtidaksesuaidengankriteria,spesifikasi,persyaratan,prasana, sarana,danutilitasumumyangdiperjanjikan,danstandar. 16. KetentuanPasal150diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal150 (1) Setiap orang yang menyelenggarakan perumahan dan kawasan permukiman yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimanadimaksuddalam Pasal26ayat(1),Pasal29 ayat(1),Pasal30ayat(2),Pasal34ayat(1)atauayat(2), Pasal36ayat(1)atauayat(2),Pasal38ayat(4),Pasal45, Pasal47ayat(2),ayat(3),atauayat(4),Pasal49ayat(2), Pasal63,Pasal71ayat(1),Pasal126ayat(2),Pasal134, Pasal135,Pasal136,Pasal137,Pasal138,Pasal139,Pasal 140,Pasal141,Pasal142,Pasal143,Pasal144,Pasal145, atauPasal146ayat(1)dikenaisanksiadministratif. (2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat(1) dapatberupa: a. peringatantertulis; b. pembatasankegiatanpembangunan; c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaanpembangunan; d. penghentian sementara atau penghentian tetap pada pengelolaanperumahan; e. penguasaansementaraolehpemerintah(disegel); f. kewajibanmembongkarsendiribangunandalam jangka waktutertentu; g. pembatasankegiatanusaha; h. pembekuanPersetujuanBangunanGedung; i. pencabutanPersetujuanBangunanGedung; j. pembekuan/pencabutansuratbuktikepemilikanrumah; k. perintahpembongkaranbangunanrumah; l. pembekuanPerizinanBerusaha; m.pencabutanPerizinanBerusaha;
  • 17. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 213 n. pengawasan; o. pembatalanPerizinanBerusaha; p. kewajibanpemulihanfungsilahandalam jangkawaktu tertentu; q. pencabutaninsentif; r. pengenaandendaadministratif;dan/atau s. penutupanlokasi. (3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda, dantatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimana dimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah. 17. KetentuanPasal151diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal151 (1) Setiap orang yang menyelenggarakan pembangunan perumahan,yang membangun perumahan tidak sesuai dengankriteria,spesifikasi,persyaratan,prasarana,sarana, danutilitasumum yangdiperjanjikansebagaimanadimaksud dalam Pasal134,dipidana dengan pidana denda paling banyakRp5.000.000.000,00(limamiliarrupiah). (2) Selainsanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat (1) pelaku dapat dijatuhi sanksi tambahan berupa membangun kembaliperumahan sesuaidengan kriteria, spesifikasi,persyaratan,prasarana,sarana,utilitas umum yangdiperjanjikan,danstandar. 18. KetentuanPasal153diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal153 (1) Setiaporangyangmenyelenggaraanlingkunganhunianatau KasibayangtidakmemisahkanlingkunganhunianatauKasiba menjadi satuan lingkungan perumahan atau Lisiba sebagaimana dimaksud dalam Pasal136,dikenaisanksi administratif. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapengenaansanksi administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. Pasal53 Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor20 Tahun 2011 tentangRumahSusun(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2011 Nomor108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5252)diubah: 1. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal16 (1) Pembangunan rumah susun komersial sebagaimana dimaksuddalam Pasal13ayat(2)dapatdilaksanakanoleh setiaporang. (2) Pelakupembangunanrumahsusunkomersialsebagaimana dimaksud padaayat(1)wajib menyediakanrumahsusun umum palingsedikit20% (duapuluhpersen)daritotalluas lantairumahsusunkomersialyangdibangun.
  • 18. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 214 (3) Dalam halpembangunanrumahsusunumum sebagaimana dimaksudpadaayat(2),tidakdalam 1(satu)lokasikawasan rumahsusunkomersialpembangunanrumahsusunumum dapatdilaksanakandalam 1(satu)daerahkabupaten/kota yangsama. (4) Kewajibanmenyediakanrumahsusunumum palingsedikit 20%(duapuluhpersen)sebagaimanadimaksudpadaayat(2) dapatdikonversidalam bentukdana untukpembangunan rumahsusunumum. (5) Pengelolaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat(4) dilaksanakan oleh Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan. (6) Ketentuan lebih lanjutmengenaikewajiban menyediakan rumahsusunumum sebagaimanadimaksudpadaayat(2), ayat(3),danayat(4)diaturdalamPeraturanPemerintah. DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.19 2. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal24 (1) Standarpembangunanrumahsusunmeliputi: a. persyaratanadministratif; b. persyaratanteknis;dan c. persyaratanekologis. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaistandarpembangunanrumah susunsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdengan PeraturanPemerintah. 3. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal26 (1) PemisahanrumahsusunsebagaimanadimaksuddalamPasal 25ayat(1)wajibdituangkandalambentukgambardanuraian. (2) Gambardanuraiansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dibuatsebelumpelaksanaanpembangunanrumahsusun. (3) Gambardan uraian sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dituangkandalam bentukaktapemisahanyangdisahkanoleh bupati/walikotasesuaidengannorma,standar,prosedur,dan kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (4) Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, akta pemisahan sebagaimanadimaksudpadaayat(4)disahkanolehGubernur sesuaidengan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkanolehPemerintahPusat. 4. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal28 Dalam melakukan pembangunan rumah susun, pelaku pembangunan harus memenuhiketentuan administratif yang meliputi: a. statushakatastanah;dan b. PersetujuanBangunanGedung.
  • 19. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 215 5. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal29 (1) Pelakupembangunanharusmembangunrumahsusundan lingkungannya sesuai dengan rencana fungsi dan pemanfaatannya. (2) Rencana fungsidan pemanfaatan sebagaimana dimaksud padaayat(1)harusmendapatkanperizinanberusahadari bupati/walikotasesuaidengannorma,standar,prosedur,dan kriteriayangditetapkanolehPemerintah. (3) Khusus untuk ProvinsiDKIJakarta,rencana fungsidan pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat(2)harus mendapatkanperizinanberusahadariGubernursesuaidengan norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh Pemerintah. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana fungsi dan pemanfaatan pembangunan Rumah Susun diatur dalam PeraturanPemerintah. 6. KetentuanPasal30dihapus. 7. KetentuanPasal31diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal31 (1) Pengubahanrencanafungsidanpemanfaatanrumahsusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal29 ayat(2)harus memenuhiPerizinan Berusaha daribupati/walikota sesuai norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh PemerintahPusat. (2) KhususuntukProvinsiDKIJakarta,pengubahanrencanafungsi danpemanfaatanrumahsusunsebagaimanadimaksudpada ayat(1)harusmemenuhiPerizinanBerusahadariGubernur sesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan olehPemerintahPusat. (3) Pengubahanrencanafungsidanpemanfaatanrumahsusun sebagaimana dimaksud pada ayat(1)tidak mengurangi fungsibagianbersama,bendabersama,danfungsihunian. 8. KetentuanPasal32diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal32 KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitrencana fungsidan pemanfaatan serta pengubahannya diaturdengan PeraturanPemerintah. 9. KetentuanPasal33dihapus. 10. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal39 (1) Pelaku pembangunan wajib mengajukan permohonan sertifikat laik fungsi kepada bupati/walikota setelah menyelesaikanseluruhatausebagianpembangunanrumah
  • 20. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 216 susun sepanjang tidak bertentangan dengan Persetujuan Bangunan Gedung sesuainorma,standar,prosedur,dan kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (2) KhususuntukProvinsiDKIJakarta,permohonansertifikatlaik fungsisebagaimanadimaksudpadaayat(1)diajukankepada Gubernursesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayang ditetapkanolehPemerintahPusat. (3) PemerintahDaerahmenerbitkansertifikatlaikfungsisetelah melakukan pemeriksaan kelaikan fungsibangunan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 11. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal40 (1) Pelaku pembangunan wajib melengkapilingkungan rumah susundenganprasarana,sarana,danutilitasumum. (2) Prasarana,sarana,danutilitasumum sebagaimanadimaksud padaayat(1)harusmempertimbangkan: a. kemudahan dan keserasian hubungan dalam kegiatan sehari-hari; b. pengamananjikaterjadihalyangmembahayakan;dan c. struktur,ukuran,dankekuatansesuaidenganfungsidan penggunaannya. (3) Prasarana,sarana,danutilitasumum sebagaimanadimaksud padaayat(1)harusmemenuhistandarpelayananminimal. (4) Ketentuanlebihlanjutmengenaistandarpelayananminimal prasarana,sarana,danutilitasumum diaturdenganPeraturan Pemerintah. 12. KetentuanPasal43diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal43 (1) Prosesjualbelisarusunsebelum pembangunanrumahsusun selesaidapatdilakukanmelaluiPPJByangdibuatdihadapan notaris. (2) PPJBsebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukansetelah memenuhipersyaratankepastianatas: a. statuskepemilikantanah; b. PersetujuanBangunanGedung; c. ketersediaanprasarana,sarana,danutilitasumum; d. keterbangunanpalingsedikit20%(duapuluhpersen);dan e. halyangdiperjanjikan. 13. KetentuanPasal54diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal54 (1) Sarusunumum yangmemperolehkemudahandaripemerintah hanyadapatdimilikiataudisewaolehMBR.
  • 21. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 217 (2) Setiap orang yang memilikisarusun umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat mengalihkan kepemilikannyakepadapihaklaindalamhal: a. pewarisan;atau b. perikatankepemilikanrumahsusunsetelahjangkawaktu 20(duapuluh)tahun. (3) Pengalihansebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufbhanya dapatdilakukanolehbadanpelaksana. (4) Ketentuan lebih lanjutmengenaipengalihan sebagaimana dimaksudpadaayat(2)danayat(3)dankriteriadantatacara pemberian kemudahan kepemilikan sarusun umum sebagaimanadimaksudpadaayat(1))diaturdalam Peraturan Pemerintah. DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.25 14. KetentuanPasal56diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal56 (1) Pengelolaan rumah susun meliputikegiatan operasional, pemeliharaan, dan perawatan bagian bersama, benda bersama,dantanahbersama. (2) Pengelolaanrumahsusunsebagaimanadimaksudpadaayat (1)harusdilaksanakanolehpengelolayangberbadanhukum, kecualirumahsusunumum sewa,rumahsusunkhusus,dan rumahsusunnegara. (3) Badanhukum sebagaimanadimaksudpadaayat(2)harus mendaftar dan mendapatkan Perizinan Berusaha dari bupati/walikotasesuaidengannorma,standar,prosedur,dan kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (4) Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, badan hukum sebagaimanadimaksudpadaayat(3)harusmendaftardan mendapatkan Perizinan Berusaha dari Gubernur sesuai dengannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan olehPemerintahPusat. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksudpadaayat(3)danayat(4)diatur denganPeraturanPemerintah. 15. KetentuanPasal67diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal67 (1) Dalam pelaksanaan peningkatan kualitas rumah susun sebagaimana dimaksud dalam Pasal65 ayat(1)hurufa, PPPSRS dapatbekerja sama dengan pelaku pembangunan rumahsusun. (2) Kerjasamasebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukan berdasarkanperjanjiantertulisyangdibuatdihadapanpejabat yangberwenangberdasarkanprinsipkesetaraan. (3) Pelaksanaanpeningkatankualitasrumahsusunumum dan rumah susun khusus dilaksanakan oleh Badan Pelaksana. DisetujuiTimusuntukdibawakePanja21.30
  • 22. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 218 16. KetentuanPasal72diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal72 (1) Untukmewujudkanrumahsusunyanglayakdanterjangkau bagiMBR,PemerintahmembentukBadanPelaksana. (2) PenugasanataumembentukBadanPelaksanasebagaimana dimaksudpadaayat(1)bertujuanuntuk: a. mempercepatpenyediaanrumahumum khususterutama diperkotaan; b. menjaminbahwarumahsusunumum hanyadimilikidan dihuniolehMBR; c. menjamintercapainyaasasmanfaatrumahsusunumum; d. melaksanakanberbagaikebijakandibidangrumahsusun umumdanrumahumumkhusus. (3) Badan Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mempunyaifungsipelaksanaan pembangunan,pengalihan kepemilikan,dandistribusirumahsusunumum danrumah susunkhusussecaraterkoordinasidanterintegrasi. (4) Untuk melaksanakan fungsisebagaimana dimaksud pada ayat(3),badanpelaksanabertugas: a. melaksanakanpembangunanrumahsusunumum dan rumahsusunkhusus; b. menyelenggarakankoordinasioperasionallintassektor termasuk dalam penyediaan prasarana,sarana,dan utilitasumum; c. melaksanakan peningkatan rumah susun umum dan rumahsusunkhusus; d. Melaksanakan penyediaan tanah untuk pembangunan rumahsusunumumdanrumahsusunkhusus; e. Memfasilitasipenghunian,pengalihan,pemanfaatan,serta pengelolaan rumah susun umum dan rumah susun khusus; f. Melaksanakan verifikasi pemenuhan persyaratan terhadapcalonpemilikdan/ataupenghunirumahsusun umumdanrumahsusunkhusus;dan g. Melakukan pengembangan dan kerjasama dibidang rumahsusundenganberbagaiinstansididalam ataudi luarnegeri. Tambahan Badan Pelaksana,Badan PengawasdiKU Disetujui TimusuntukdibawakePanja21.32 17. KetentuanPasal73dihapus. 18. DiantaraPasal98danPasal99disisipkan1(satu)pasalyakni Pasal98Ayangberbunyisebagaiberikut: Pasal98A Pelaku pembangunan yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksuddalamPasal98dikenaisanksiadministratif. DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan
  • 23. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 219 sanksiadministratifnyaakandidrop21.35 19. DiantaraPasal100danPasal101disisipkan1(satu)pasalyakni Pasal100Ayangberbunyisebagaiberikut: Pasal100A Setiaporangyangmembangunrumahsusundiluarlokasiyang ditetapkansebagaimanadimaksuddalam Pasal100dikenaisanksi administratif. DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan sanksiadministratifnyaakandidrop21.35 20. DiantaraPasal101danPasal102disisipkan1(satu)pasalyakni Pasal101Ayangberbunyisebagaiberikut: Pasal101A Setiaporangyang: a. mengubah peruntukan lokasirumah susun yang sudah ditetapkan;atau b. mengubahfungsidanpemanfaatanrumahsusun, sebagaimana dimaksud dalam Pasal101 dikenaisanksi administratif. DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan sanksiadministratifnyaakandidrop21.37 21. KetentuanPasal107diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal107 Setiap orang yang menyelenggarakan rumah susun tidak memenuhiketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal16ayat (2),Pasal22ayat(3),Pasal25ayat(1),Pasal26ayat(1),Pasal30, Pasal39ayat(1),Pasal40ayat(1),Pasal51ayat(3),Pasal52, Pasal59ayat(1),Pasal61ayat(1),Pasal66,Pasal74ayat(1), Pasal98A,Pasal100A,atau Pasal101A dikenaisanksi administratif. DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasanrumusan sanksiadministratifnyaakandidrop21.35 22. KetentuanPasal108diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal108 (1) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksuddalam Pasal107 dapatberupa: a. peringatantertulis; b. pembatasan kegiatan pembangunan dan/atau kegiatan usaha; c. penghentian sementara pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan; d. penghentian sementara atau penghentian tetap pada pengelolaanrumahsusun; e. pencabutanPersetujuanBangunanGedung; f. pencabutansertifikatlaikfungsi; g. pencabutanSHMsarusunatauSKBGsarusun; h. perintahpembongkaranbangunanrumahsusun;
  • 24. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 220 i. dendaadministratif;dan/atau j. pencabutanPerizinanBerusaha. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda, dantatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. (3) Pengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksudpada ayat(2)tidakmenghilangkantanggungjawabpemulihan. 23. KetentuanPasal110dihapus. 24. KetentuanPasal112dihapus. 25. KetentuanPasal113diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal113 Setiaporangyang: a. mengubah peruntukan lokasi rumah susun yang sudah ditetapkan;atau b. mengubahfungsidanpemanfaatanrumahsusun; c. sebagaimana dimaksud dalam Pasal101 menimbulkan korban terhadap manusia atau kerusakan barang,pelaku dipidanadenganpidanapenjarapalinglama1(satu)tahun ataudendapalingbanyakRp250.000.000,00(duaratuslima puluhjutarupiah). DisetujuiTimusuntukdibawakePanjajikatidakadakejelasan rumusansanksiadministratifnyaakandidrop21.43 26. KetentuanPasal114diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal114 Setiappejabatyang: a. menetapkan lokasiyang berpotensimenimbulkan bahaya untukpembangunanrumahsusun;atau b. mengeluarkanPersetujuanBangunanGedungrumahsusun yangtidaksesuaidenganlokasiperuntukan, sebagaimanadimaksuddalam Pasal102dipidanadenganpidana penjara paling lama 5 (lima)tahun atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00(limamiliarrupiah). 27. KetentuanPasal117diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal117 (1) Dalam halperbuatansebagaimanadimaksuddalam Pasal 109,Pasal111,Pasal115atauPasal116dilakukanoleh badan hukum,maka selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya,pidana dapatdijatuhkan terhadap badanhukum berupapidanadendadenganpemberatan1/3 (satupertiga)kalidaripidanadendaterhadaporang. (2) Selainpidanadendasebagaimanadimaksudpadaayat(1), badanhukumdapatdijatuhipidanatambahanberupa: a. pencabutanPerizinanBerusaha;atau b. pencabutanstatusbadanhukum. Pasal54
  • 25. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 221 Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor2 Tahun 2017 tentangJasaKonstruksi(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2017Nomor11,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 6018)diubah: 1. KetentuanPasal5diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal5 (1) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufa,PemerintahPusatmemilikikewenangan: a. mengembangkanstrukturusahaJasaKonstruksi; b. mengembangkan sistem persyaratan usaha Jasa Konstruksi; c. menyelenggarakan Perizinan Berusaha dalam rangka registrasibadanusahaJasaKonstruksi; d. menyelenggarakan Perizinan Berusaha terkait Jasa Konstruksi; e. menyelenggarakanpemberianlisensibagilembagayang melaksanakansekrtifikasibadanusaha; f. mengembangkansistemrantaipasokJasaKonstruksi; g. mengembangkan sistem permodalan dan sistem penjaminanusahaJasaKonstruksi; h. memberikan dukungan dan pelindungan bagipelaku usahaJasaKonstruksinasionaldalam mengaksespasar JasaKonstruksiinternasional; i. mengembangkansistem pengawasantertibusahaJasa Konstruksi; j. menyelenggarakanpenerbitanPerizinanBerusahadalam rangkapenanamanmodalasing; k. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa KonstruksiasingdanJasaKonstruksikualifikasibesar; l. menyelenggarakanpengembanganlayananusahaJasa Konstruksi; m.mengumpulkandanmengembangkansistem informasi yangterkaitdenganpasarJasaKonstruksidinegarayang potensialuntukpelakuusahaJasaKonstruksinasional; n. mengembangkansistem kemitraanantarausahaJasa Konstruksinasionaldaninternasional; o. menjaminterciptanyapersainganyangsehatdalam pasar JasaKonstruksi; p. mengembangkan segmentasipasar Jasa Konstruksi nasional; q. memberikanpelindunganhukum bagipelakuusahaJasa Konstruksi nasional yang mengakses pasar Jasa Konstruksiinternasional;dan r. Menyelenggarakanregistrasipengalamanbadanusaha. (2) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufb,PemerintahPusatmemilikikewenangan: a. mengembangkansistem pemilihanPenyediaJasadalam penyelenggaraanJasaKonstruksi; b. mengembangkan Kontrak Kerja Konstruksi yang
  • 26. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 222 menjaminkesetaraanhakdankewajibanantaraPengguna JasadanPenyediaJasa; c. mendorong digunakannya alternatif penyelesaian sengketa penyelenggaraan Jasa Konstruksi di luar pengadilan;dan d. mengembangkan sistem kinerja Penyedia Jasa dalam penyelenggaraanJasaKonstruksi. (3) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufc,PemerintahPusatmemilikikewenangan: a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan JasaKonstruksi; b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan,Keselamatan,Kesehatan,danKeberlanjutan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan Jasa KonstruksiolehbadanusahaJasaKonstruksi; c. menyelenggarakanregistrasipenilaiahli;dan d. menetapkanpenilaiahliyangteregistrasidalamhalterjadi KegagalanBangunan. (4) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufd,PemerintahPusatmemilikikewenangan: a. mengembangkanstandarkompetensikerjadanpelatihan JasaKonstruksi; b. memberdayakanlembagapendidikandanpelatihankerja konstruksinasional; c. menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja konstruksi strategisdanpercontohan; d. mengembangkan sistem sertifikasikompetensitenaga kerjakonstruksi; e. menetapkan standarremunerasiminimalbagitenaga kerjakonstruksi; f. menyelenggarakan pengawasan sistem sertifikasi, pelatihan,danstandarremunerasiminimalbagitenaga kerjakonstruksi; g. Menyelenggarakanakreditasibagiasosiasiprofesidan lisensibagilembagasertifikasiprofesi; h. Menyelenggarakanregistrasitenagakerjakonstruksi; i. Menyelenggarakan registrasi pengalaman profesional tenagakerjakonstruksisertalembagapendidikandan pelatihankerjadibidangkonstruksi; j. menyelenggarakanpenyetaraantenagakerjakonstruksi asing;dan k. membentuk lembaga sertifikasi profesi untuk melaksanakan tugassertifikasikompetensikerja yang belum dapatdilakukanlembagasertifikasiprofesiyang dibentukolehasosiasiprofesiataulembagapendidikan danpelatihan. (5) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufe,PemerintahPusatmemilikikewenangan:
  • 27. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 223 a. mengembangkan standar material dan peralatan konstruksi,sertainovasiteknologikonstruksi; b. mengembangkan skema kerja sama antara institusi penelitian dan pengembangan dan seluruh pemangku kepentinganJasaKonstruksi; c. menetapkanpengembanganteknologiprioritas; d. mempublikasikanmaterialdanperalatankonstruksiserta teknologi konstruksi dalam negeri kepada seluruh pemangku kepentingan, baik nasional maupun internasional; e. menetapkan dan meningkatkan penggunaan standar mutu materialdan peralatan sesuaidengan Standar NasionalIndonesia; f. melindungi kekayaan intelektual atas material dan peralatan konstruksiserta teknologikonstruksihasil penelitiandanpengembangandalamnegeri;dan g. membangunsistem rantaipasokmaterial,peralatan,dan teknologikonstruksi. (6) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)huruff,PemerintahPusatmemilikikewenangan: a. meningkatkan partisipasimasyarakatyang berkualitas dan bertanggung jawab dalam pengawasan penyelenggaraanJasaKonstruksi; b. meningkatkankapasitaskelembagaanmasyarakatJasa Konstruksi; c. memfasilitasipenyelenggaraan forum Jasa Konstruksi sebagaimediaaspirasimasyarakatJasaKonstruksi; d. memberikan dukungan pembiayaan terhadap penyelenggaraanSertifikasiKompetensiKerja;dan e. meningkatkan partisipasimasyarakatyang berkualitas dan bertanggung jawab dalam Usaha Penyediaan Bangunan. (7) Dukunganpembiayaansebagaimanadimaksudpadaayat(6) hurufddilakukandenganmempertimbangkankemampuan keuangannegara. (8) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufg,PemerintahPusatmemilikikewenangan: a. mengembangkan sistem informasi Jasa Konstruksi nasional;dan b. mengumpulkan data dan informasiJasa Konstruksi nasionaldaninternasional. 2. KetentuanPasal6diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal6 (1) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufa,gubernursebagaiwakilpemerintahPusatdi daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan: a. memberdayakanbadanusahaJasaKonstruksi;
  • 28. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 224 b. menyelenggarakan pengawasan proses pemberian PerizinanBerusaha; c. menyelenggarakan pengawasan tertib usaha Jasa Konstruksidiprovinsi; d. menyelenggarakan pengawasan sistem rantaipasok konstruksidiprovinsi;dan e. memfasilitasi kemitraan antara badan usaha Jasa Konstruksidiprovinsidengan badan usaha dariluar provinsi. (2) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufb,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan: a. menyelenggarakanpengawasanpemilihanpenyediaJasa dalampenyelenggaraanJasaKonstruksi; b. menyelenggarakanpengawasanKonstruksi;dan c. menyelenggarakan pengawasan tertib penyelenggaraan dantertibpemanfaatanJasaKonstruksidiprovinsi. (3) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufc,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraandanpemanfaatanJasaKonstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksikualifikasikecildan menengah. (4) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufd,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan menyelenggarakanpengawasan: a. SistemSertifikasiKompetensiKerja; b. pelatihantenagakerjakonstruksi;dan c. upahtenagakerjakonstruksi. (5) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufe,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan: a. menyelenggarakan pengawasan penggunaan material, peralatan,danteknologikonstruksi; b. memfasilitasikerjasamaantarainstitusipenelitiandan pengembangan Jasa Konstruksi dengan seluruh pemangkukepentinganJasaKonstruksi; c. memfasilitasipengembanganteknologiprioritas; d. menyelenggarakan pengawasan pengelolaan dan pemanfaatansumbermaterialkonstruksi;dan e. meningkatkan penggunaan standarmutu materialdan peralatansesuaidenganStandarNasionalIndonesia.
  • 29. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 225 (6) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)huruff,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan: a. memperkuatkapasitas kelembagaan masyarakatJasa Konstruksiprovinsi; b. meningkatkan partisipasimasyarakatJasa Konstruksi yang berkualitas dan bertanggung jawab dalam pengawasan penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi; dan c. meningkatkan partisipasimasyarakatJasa Konstruksi yangberkualitasdanbertanggungjawabdalam usaha penyediaanbangunan. (7) UntukmencapaitujuansebagaimanadimaksuddalamPasal4 ayat(1)hurufg,gubernursebagaiwakilPemerintahPusatdi daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusatmemilikikewenangan mengumpulkan data dan informasiJasa Konstruksidi provinsi. 3. KetentuanPasal7diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal7 KewenanganPemerintahDaerahprovinsisesuaidengannorma, standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintah Pusatpadasub-urusanJasaKonstruksimeliputi: a. penyelenggaraanpelatihantenagaahlikonstruksi;dan b. penyelenggaraansistem informasiJasaKonstruksicakupan daerahprovinsi. 4. KetentuanPasal8diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal8 KewenanganPemerintahDaerahkabupaten/kotasesuaidengan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusatpadasuburusanJasaKonstruksimeliputi: a. penyelenggaraanpelatihantenagaterampilkonstruksi; b. penyelenggaraansistem informasiJasaKonstruksicakupan daerahkabupaten/kota; c. penerbitanPerizinanBerusahakualifikasikecil,menengah, danbesar;dan d. pengawasantertibusaha,tertibpenyelenggaraan,dantertib pemanfaatanJasaKonstruksi. 5. KetentuanPasal9diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal9 Dalam melaksanakankewenangansebagaimanadimaksuddalam Pasal5 sampaidengan Pasal8,Pemerintah Pusatdan/atau PemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dan kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusatdapatmelibatkan masyarakatJasaKonstruksi.
  • 30. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 226 6. KetentuanPasal10diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal10 Ketentuanlebihlanjutmengenaitanggungjawabdankewenangan sertaPerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal4 sampaidenganPasal9diaturdenganPeraturanPemerintah 7. KetentuanPasal20diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal20 (1) Kualifikasiusahabagibadanusahasebagaimanadimaksud dalamPasal19terdiriatas: a. kecil; b. menengah;dan c. besar. (2) Penetapan kualifikasiusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dilaksanakanmelaluipenilaianterhadap: a. penjualantahunan; b. kemampuankeuangan; c. ketersediaantenagakerjakonstruksi;dan d. kemampuandalampenyediaanperalatankonstruksi. (3) Kualifikasiusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) menentukan batasan kemampuan usaha dan segmentasi pasarusahaJasaKonstruksi. (4) Ketentuanlebihlanjutmengenaipenetapankualifikasiusaha sebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 8. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal26 (1) Setiap usaha orang perseorangan dan badan usaha jasa konstruksisebagaimanadimaksuddalam Pasal19yangakan memberikan layanan Jasa Konstruksi wajib memenuhi PerizinanBerusaha. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 9. KetentuanPasal27diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal27 PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalamPasal26ayat(1) diberikanolehPemerintahDaerahkabupaten/kotasesuaidengan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat kepada usaha orang perseorangan yang berdomisilidiwilayahnya sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal28 PerizinanBerusahasebagaimanadimasuddalam Pasal26ayat(2) diberikanolehPemerintahDaerahkabupaten/kotasesuaidengan
  • 31. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 227 norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat kepada badan usaha yang berdomisilidi wilayahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 11. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal29 (1) Perizinan Berusaha berlaku untuk melaksanakan kegiatan usahaJasaKonstruksidiseluruhwilayahRepublikIndonesia. (2) Pemerintah Daerah kabupaten/kotasesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusatsebagaimanadimaksuddalam Pasal27 dan Pasal28 membentuk peraturan didaerah mengenai PerizinanBerusaha. 12. KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal30 (1) SetiapbadanusahayangmengerjakanJasaKonstruksiwajib memilikiSertifikatBadanUsaha. (2) SertifikatBadanUsahasebagaimanadimaksudpadaayat(1) diterbitkanmelaluisuatuprosessertifikasidanregistrasioleh PemerintahPusat. (3) Ketentuan lebih lanjutmengenaisertifikasidan registrasi badanusahasebagaimanadimaksudpadaayat(1)diatur denganPeraturanPemerintah. 13. KetentuanPasal31dihapus. 14. KetentuanPasal33diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal33 (1) Kantorperwakilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal32 hurufawajib: a. berbentukbadanusahadengankualifikasiyangsetara dengankualifikasibesar; b. memenuhiPerizinanBerusaha; c. membentuk kerja sama operasidengan badan usaha Jasa Konstruksi nasional berkualifikasi besar yang memenuhiPerizinanBerusaha; d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia daripadatenagakerjaasing; e. menempatkanwarganegaraIndonesiasebagaipimpinan tertinggikantorperwakilan; f. mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksidalamnegeri; g. memilikiteknologitinggi,mutakhir,efisien,berwawasan lingkungan,sertamemperhatikankearifanlokal; h. melaksanakanprosesalihteknologi;dan i. melaksanakankewajibanlainsesuaidenganketentuan peraturanperundang-undangan.
  • 32. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 228 (2) Perizinan Berusahasebagaimanadimaksud padaayat(1) hurufb diberikan oleh Pemerintah Pusatsesuaidengan ketentuanperaturanperundang-undangan. (3) Kerjasamaoperasisebagaimanadimaksudpadaayat(1) hurufc dilakukan dengan prinsip kesetaraan kualifikasi, kesamaanlayanan,dantanggungrenteng. 15. KetentuanPasal34diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal34 (1) Ketentuan mengenai kerja sama modal sebagaimana dimaksuddalamPasal32hurufbdilaksanakansesuaidengan ketentuanperaturanperundang-undangan. (2) BadanusahaJasaKonstruksiyangdibentukdalam rangka kerjasamamodalsebagaimanadimaksuddalam Pasal32 huruf b harus memenuhipersyaratan kualifikasibesar sebagaimanadimaksuddalamPasal20ayat(1)hurufc. (3) BadanusahaJasaKonstruksiyangdibentukdalam rangka kerjasamamodalsebagaimanadimaksudpadaayat(2)wajib memenuhiPerizinanBerusaha. (4) Perizinan Berusahasebagaimanadimaksud padaayat(3) diberikanolehPemerintahPusatsesuaidenganketentuan peraturanperundang-undangan. 16. KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal35 KetentuanlebihlanjutmengenaipemberianPerizinanBerusaha, tatacarakerjasamaoperasi,danpenggunaanlebihbanyaktenaga kerjaIndonesia,sebagaimanadimaksuddalam Pasal33ayat(1) hurufb,hurufc,hurufd,dan pemberian Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal34 ayat(4)diaturdalam PeraturanPemerintah. 17. KetentuanPasal36dihapus. 18. KetentuanPasal38diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal38 (1) Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dilakukan melalui penyelenggaraanusahaJasaKonstruksi. (2) Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksudpadaayat(1)dapatdikerjakansendiriataumelalui pengikatanJasaKontruksi. (3) KetentuanlebihlanjutmengenaipenyelenggaraanusahaJasa Konstruksiyangdikerjakansendiriataumelaluipengikatan JasaKonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat(2)diatur denganPeraturanPemerintah. 19. KetentuanPasal42dihapus. 20. KetentuanPasal44diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
  • 33. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 229 Pasal44 PenggunaJasasebagaimanadimaksuddalam Pasal39ayat(2) dilarang menggunakan Penyedia Jasa yang terafiliasipada pembangunan untuk kepentingan umum tanpa melaluitender, seleksi,ataukatalogelektronik. 21. KetentuanPasal57dihapus. 22. KetentuanPasal58dihapus. 23. KetentuanPasal59diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal59 (1) Dalam setiappenyelenggaraanJasaKonstruksi,Pengguna JasadanPenyediaJasawajibmemenuhiStandarKeamanan, Keselamatan,Kesehatan,danKeberlanjutan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenaipenyelenggaraan Jasa Konstruksi,Pengguna Jasa,dan Penyedia Jasa wajib memenuhistandarKeamanan,Keselamatan,Kesehatan,dan Keberlanjutansebagaimanadimaksudpadaayat(1)diatur denganPeraturanPemerintah. 24. KetentuanPasal69diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal69 (1) Pelatihan tenagakerjakonstruksidiselenggarakan dengan metode pelatihan kerja yang relevan,efektif,dan efisien sesuaidenganStandarKompetensiKerja. (2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)ditujukan untukmeningkatkanproduktivitaskerja. (3) StandarKompetensiKerjasebagaimanadimaksudpadaayat (1)ditetapkansesuaidenganketentuanperaturanperundang- undangan. (4) Pelatihan tenaga kerja konstruksisebagaimana dimaksud padaayat(1)diselenggarakanolehlembagapendidikandan pelatihankerjasesuaidenganketentuanperaturanperundang -undangan. (5) Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksudpadaayat(4)memenuhiPerizinanBerusahadari PemerintahPusat. (6) KetentuanlebihlanjutmengenaitatacaraPerizinanBerusaha sebagaimanadimaksudpadaayat(5)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 25. KetentuanPasal72diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal72 (1) Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman profesional, setiap tenagakerjakonstruksiharusmelakukanregistrasi kepadaPemerintahPusat. (2) Registrasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)dibuktikan dengantandadaftarpengalamanprofesional.
  • 34. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 230 (3) Ketentuan lebih lanjutmengenairegistrasisebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 26. KetentuanPasal74dihapus. 27. KetentuanPasal84diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal84 (1) Penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 mengikutsertakan masyarakatJasaKonstruksi. (2) Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksisebagaimana dimaksudpadaayat(1)dilakukanmelaluisatulembagayang dibentukolehPemerintahPusat. (3) Unsurpenguruslembagasebagaimanadimaksudpadaayat (2)dapatdiusulkandari: a. asosiasiperusahaanyangterakreditasi; b. asosiasiprofesiyangterakreditasi; c. institusipengguna Jasa Konstruksiyang memenuhi kriteria; d. perguruantinggiataupakaryangmemenuhikriteria;dan e. asosiasiterkaitrantaipasokkonstruksiyangterakreditasi. (4) Pengurus lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(3) ditetapkan oleh Pemerintah Pusatsetelah mendapatkan persetujuandariDewanPerwakilanRakyat. (5) Penyelenggaraansebagiankewenanganyangdilakukanoleh lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dibiayai dengananggaranpendapatandanbelanjanegaradan/atau sumberlainyangsahsesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan. (6) Biayayangdiperolehdarimasyarakatataslayanandalam penyelenggaraan sebagian kewenangan yang dilakukan lembagasebagaimanadimaksudpadaayat(3)merupakan penerimaannegarabukanpajaksesuaidenganketentuan peraturanperundang-undangan. (7) Ketentuanlebihlanjutmengenaipenyelenggaraansebagian kewenangan Pemerintah Pusat yang mengikutsertakan masyarakatJasa Konstruksidan pembentukan lembaga diaturdenganPeraturanPemerintah. 28. KetentuanPasal89diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal89 SetiaporangyangtidakmemilikiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksuddalam Pasal26ayat(1)dikenaisanksiadministratif berupa: a. peringatantertulis; b. dendaadministratif;dan/atau c. penghentiansementarakegiatanlayananJasaKonstruksi. 29. KetentuanPasal92dihapus.
  • 35. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 231 30. KetentuanPasal96diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal96 (1) SetiapPenyediaJasadan/atauPenggunaJasayangtidak memenuhiStandarKeamanan,Keselamatan,Kesehatan,dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimanadimaksuddalam Pasal59ayat(1)dikenai sanksiadministratifberupa: a. peringatantertulis; b. dendaadministratif; c. penghentiansementarakegiatanKonstruksi; d. layananJasapencantumandalamdaftarhitam; e. pembekuanPerizinanBerusaha;dan/atau f. pencabutanPerizinanBerusaha. (2) SetiapPenggunaJasadan/atauPenyediaJasayangdalam memberikan pengesahan atau persetujuan melanggar ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal59ayat(2) dikenaisanksiadministratifberupa: a. peringatantertulis; b. dendaadministratif; c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi; d. pencantumandalamdaftarhitam; e. pembekuanPerizinanBerusaha; f. pencabutanPerizinanBerusaha;dan/atau g. pencabutanSertifikatBadanUsahauntukPenyediaJasa Konstruksi. 31. KetentuanPasal99diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal99 (1) SetiaptenagakerjakonstruksiyangbekerjadibidangJasa Konstruksi tidak memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimanadimaksuddalam Pasal70ayat(1)tentangJasa Konstruksidikenaisanksiadministratifberupapemberhentian daritempatkerja. (2) Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang mempekerjakantenagakerjakonstruksiyangtidakmemiliki SertifikatKompetensiKerjasebagaimanadimaksuddalam Pasal70ayat(2)dikenaisanksiadministratifberupa: a. dendaadministratif;dan/atau b. penghentiansementarakegiatanlayananJasaKonstruksi. (3) SetiaptenagakerjakonstruksiyangbekerjadibidangJasa Konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimanadimaksuddalam Pasal70ayat(1)yangtidak berprakteksesuaidenganstandarkompetensikerjanasional Indonesia,standarinternasional,danataustandarkhusus dikenakansanksiberupa: a. peringatantertulis;
  • 36. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 232 b. dendaadministratif; c. pembekuansertifikatkompetensikerja;dan/atau d. pencabutansertifikatkompetensikerja (4) Setiap lembaga sertifikasiprofesiyang tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana dimaksuddalamPasal70ayat(3)dikenaisanksiberupa: a. peringatantertulis; b. dendaadministratif; c. pembekuanlisensi;dan/atau d. pencabutanlisensi. 32. KetentuanPasal101dihapus. 33. KetentuanPasal102diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal102 Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud dalam Pasal89,Pasal90,Pasal91,Pasal93,Pasal94,Pasal95, Pasal96,Pasal97,Pasal98,Pasal99,danPasal100diatur dalamPeraturanPemerintah. Pasal55 Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor17 Tahun 2019 tentangSumberDayaAir(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2019 Nomor190,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor6405)diubah: 1. KetentuanPasal8diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal8 (1) HakrakyatatasAiryangdijaminpemenuhannyaolehnegara sebagaimanadimaksuddalam Pasal6merupakankebutuhan pokokminimalsehari-hari. (2) SelainhakrakyatatasAiryangdijaminpemenuhannyaoleh negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) negara memprioritaskanhakrakyatatasAirsebagaiberikut: a. kebutuhanpokokseharihari; b. pertanianrakyat;dan c. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha guna memenuhikebutuhan pokok sehari-harimelalui SistemPenyediaanAirMinum. (3) Dalam halketersediaanAirtidakmencukupiuntukprioritas pemenuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pemenuhan Airuntuk kebutuhan pokok sehari-harilebih diprioritaskandariyanglainnya. (4) Dalam halketersediaan Air mencukupi,setelah urutan prioritaspemenuhansebagaimanadimaksudpadaayat(2) urutanprioritasselanjutnyaadalah: a. penggunaanSumberDayaAirgunamemenuhikegiatan bukanusahauntukkepentinganpublik;dan
  • 37. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 233 b. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha lainnyayangtelahditetapkanPerizinanBerusaha. (5) PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaidengan norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh PemerintahPusatmenetapkanurutanprioritaspemenuhan Airpada Wilayah Sungaisesuaidengan kewenangannya berdasarkanketentuansebagaimanadimaksudpadaayat(2), ayat(3),danayat(4). (6) Dalam menetapkan prioritaspemenuhan Airsebagaimana dimaksudpadaayat(5)PemerintahPusatatauPemerintah Daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terlebih dahulu memperhitungkankeperluanAiruntukpemeliharaanSumber Airdanlingkunganhidup. (7) HakrakyatatasAirbukanmerupakanhakkepemilikanatas Air,tetapihanyaterbataspadahakuntukmemperolehdan menggunakansejumlahkuotaAirsesuaidenganalokasiyang penetapannyadiaturdenganPeraturanPemerintah. (8) KetentuanlebihlanjutmengenaipenggunaanSumberDayaAir untuk memenuhikebutuhan pokok sehari-hari,pertanian rakyat,dan kebutuhan usaha guna memenuhikebutuhan pokok sehari-harimelaluiSistem Penyediaan AirMinum, sebagaimanadimaksudpadaayat(2),sertauntukmemenuhi kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik dan kebutuhanusahalainnyasebagaimanadimaksudpadaayat(4) diaturdenganPeraturanPemerintah. 2. KetentuanPasal9diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal9 (1) AtasdasarpenguasaannegaraterhadapSumberDayaAir sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 Pemerintah Pusat dan/atauPemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar, prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat diberitugasdanwewenanguntukmengaturdanmengelola SumberDayaAir. (2) PenguasaanSumberDayaAirsebagaimanadimaksudpada ayat(1)diselenggarakanolehPemerintahPusatdan/atau PemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar,prosedur, dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusatdengan tetapmengakuiHakUlayatMasyarakatAdatsetempatdan hakyangserupadenganitu,sepanjangtidakbertentangan dengan kepentingan nasional dan ketentuan peraturan perundang-undangan. DisetujuiTimus21.50Pasal9ayat(3)UU eksistingtetap hidup. 3. KetentuanPasal12diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal12 TugasdanwewenangPemerintahDaerahsebagaimanadimaksud dalam Pasal9ayat(1)meliputitugasdanwewenangPemerintah
  • 38. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 234 Daerah provinsidan/atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota sesuaidengan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkanolehPemerintahPusat. 4. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal17 Pemerintah desa atau yang disebutdengan nama lain sesuai dengannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh PemerintahPusatmemilikitugasmeliputi: a. membantuPemerintahPusatdan/atauPemerintahDaerah dalammengelolaSumberDayaAirdiwilayahdesaberdasarkan asas kemanfaatan umum dan dengan memperhatikan kepentingandesalain; b. mendorongprakarsadanpartisipasimasyarakatdesadalam PengelolaanSumberDayaAirdiwilayahnya; c. ikutsertadalam menjagaefektivitas,efisiensi,kualitas,dan ketertibanpelaksanaanPengelolaanSumberDayaAir;dan d. membantu Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam memenuhikebutuhanpokokminimalsehari-hariatasAirbagi wargadesa. DisetujuiTimus21.46 5. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal19 (1) SebagiantugasdanwewenangPemerintahPusatdan/atau PemerintahDaerahsebagaimanadimaksuddalam Pasal10, Pasal11,Pasal13,Pasal14,Pasal15,danPasal16dalam mengelola SumberDaya Airyang meliputisatu Wilayah SungaidapatditugaskankepadaPengelolaSumberDayaAir. (2) PengelolaSumberDayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat (1)dapatberupa unitpelaksana teknis kementerian/unit pelaksana teknisdaerah atau badan usaha miliknegara/ badanusahamilikdaerahdibidangPengelolaanSumberDaya Air. (3) Sebagiantugasdanwewenangsebagaimanadimaksudpada ayat(1)tidaktermasuk: a. menetapkankebijakan; b. menetapkanPolaPengelolaanSumberDayaAir; c. menetapkanRencanaPengelolaanSumberDayaAir; d. menetapkankawasanlindungSumberAir; e. menerbitkanPerizinanBerusahaatauPersetujuan Penjelasanhurufe: PerizinanBerusahadiberikanuntukkegiatanyangbersifat komersil,sedangkanPersetujuandiberikanuntukkegiatan yangbersifatnonkomersil. f. membentukwadahkooordinasi; g. menetapkannorma,standar,prosedur,dankriteria; h. membentukPengelolaSumberDayaAir;dan i. menetapkan.nilaisatuanBJPSDA.
  • 39. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 235 (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah dibidang Pengelolaan SumberDayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(2)diatur denganPeraturanPemerintah. DisetujuiTimushasilreformulasiPasal19ayat(4)untuk dibawakePanja21.46 6. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal40 (1) Pelaksanaan konstruksiPrasarana SumberDaya Airdan pelaksanaannonkonstruksidilakukanolehPemerintahPusat dan/atauPemerintahDaerahsesuaidengankewenangannya berdasarkanprogramdanrencanakegiatan. (2) Pelaksanaan konstruksiPrasarana SumberDaya Airdan pelaksanaannonkonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat (1) dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat. (3) SetiapOrangataukelompokmasyarakatatasprakarsasendiri dapatmelaksanakankegiatankonstruksiPrasaranaSumber DayaAirdanpelaksanaannonkonstruksiuntukkepentingan sendiriberdasarkanPersetujuanatauPerizinanBerusahadari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (4) Pelaksanaan konstruksiPrasarana SumberDaya Airdan pelaksanaannonkonstruksidilakukandengan: a. mengikutinorma,standar,prosedur,dankriteria; b. memanfaatkanteknologidansumberdayalokal;dan c. mengutamakan keselamatan, keamanan kerja, dan keberlanjutanfungsiekologis; sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. (5) KewajibanmemperolehPersetujuanatauPerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(3)dikecualikan bagi kegiatannonkonstruksiyangtidakmengakibatkanperubahan fisikpadaSumberAir. (6) KetentuanlebihlanjutmengenaiPersetujuanatauPerizinan Berusahasebagaimanadimaksudpadaayat(3)diaturdengan PeraturanPemerintah. 7. KetentuanPasal43diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal43 (1) Pemantauan Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukan terhadap: a. PerencanaanPengelolaanSumberDayaAir; b. pelaksanaankonstruksiPrasaranaSumberDayaAirdan pelaksanaannonkonstruksi;dan c. pelaksanaanOperasidanPemeliharaanSumberDayaAir. (2) EvaluasiPengelolaanSumberDayaAirdilakukanberdasarkan hasilpemantauanSumberDayaAirsebagaimanadimaksud padaayat(1)terhadaptujuanPengelolaanSumberDayaAir.
  • 40. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 236 (3) HasilevaluasiPengelolaan SumberDaya Airdigunakan sebagaibahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan penyelenggaraanPengelolaanSumberDayaAir. (4) PelaksanaanpemantauandanevaluasiPengelolaanSumber DayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2) dilakukanolehPemerintahPusatdan/atauPemerintahDaerah sesuaidengankewenangannyaberdasarkannorma,standar, prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (5) Ketentuanlebihlanjutmengenaipemantauandanevaluasi Pengelolaan Sumber Daya Air diatur dengan Peraturan Pemerintah. 8. KetentuanPasal44diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal44 (1) PenggunaanSumberDayaAirsebagaimanadimaksuddalam Pasal29 ayat(2)hurufc untuk kebutuhan usaha dan kebutuhan bukan usaha dilakukan setelah memenuhi Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan sumber dayaair (2) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber Daya Airsebagaimana dimaksud pada ayat(1)diberikan dengan memperhatikan fungsikawasan dan kelestarian lingkunganhidup. (3) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber DayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diberikanoleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (4) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber DayaAirsebagaimanadimaksudpadaayat(2)tidakdapat disewakanataudipindahtangankan,baiksebagianmaupun seluruhnya. 9. KetentuanPasal45diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal45 (1) PersetujuanpenggunaanSumberDayaAiruntukkebutuhan bukanusahaterdiriatas: a. Persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untuk pemenuhankebutuhanpokoksehari-haridiperlukanjika: 1. carapenggunaannyadilakukandenganmengubah kondisialamiSumberAir;dan/atau 2. penggunaannyadiajukanuntukkeperluankelompok yangmemerlukanAirdalamjumlahyangbesar. b. Persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untuk pemenuhankebutuhanpertanianrakyatdiperlukanjika: 1. cara penggunannya dilakukan dengan mengubah kondisialamiSumberAir;dan/atau 2. penggunaannyauntukpertanianrakyatdiluarsistem irigasiyangsudahada. c. persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untuk
  • 41. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 237 pemenuhan kebutuhan bagi kegiatan selain untuk memenuhikebutuhan pokok sehari-haridan pertanian rakyatyangbukanmerupakankegiatanusaha. 10. KetentuanPasal49diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal49 (1) Pemberian Persetujuan atau Perizinan Berusaha untuk menggunakan Sumber Daya Air dilakukan secara ketat denganurutanprioritas: Catatan sesuaidengan Keputusan Panja,idealnya agar terdapatkonsistensiPasal49ayat(1)diusulkanKembalike normaUUEksistingsebagaiberikut: Penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal47 dapat berupa penggunaan: a. SumberDayaAirsebagaimedia; b. AirdanDayaAirsebagaimateri; c. SumberAirsebagaimedia;dan/atau d. Air,SumberAir,dan/atauDayaAirsebagaimediadan materi. (2) Penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) wajib memenuhi PerizinanBerusahaataupersetujuan. (3) Pemberian Perizinan Berusaha atau persetujuan dilakukan secaraketatdenganurutanprioritas: a. pemenuhankebutuhanpokoksehari-haribagikelompok yangmemerlukanAirdalamjumlahyangbesar; b. pemenuhankebutuhanpokoksehari-hariyangmengubah kondisialamiSumberAir; c. pertanianrakyatdiluarsistemirigasiyangsudahada; d. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha guna memenuhikebutuhan pokok sehari-harimelalui SistemPenyediaanAirMinum; e. kegiatanbukanusahauntukkepentinganpublik; f. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha olehbadanusahamiliknegara,badanusahamilikdaerah, ataubadanusahamilikdesa;dan g. penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan usaha olehbadanusahaswastaatauperseorangan. (4) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber DayaAiruntukkebutuhanusahasebagaimanadimaksudpada ayat(2)dapatdiberikanuntuk: a. titikatautempattertentupadaSumberAir; b. ruastertentupadaSumberAir;atau c. bagiantertentudariSumberAir. (5) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaan Sumber DayaAiruntukkebutuhanusahasebagaimanadimaksudpada ayat(4)dapatdiberikankepada:
  • 42. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 238 a. badanusahamiliknegara; b. badanusahamilikdaerah; c. badanusahamilikdesa; d. koperasi; e. badanusahaswasta;atau f. perseorangan. 11. KetentuanPasal50diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal50 PerizinanBerusahaataupersetujuanpenggunaanSumberDayaAir untukkebutuhanusahadenganmenggunakanAirdanDayaAir sebagaimaterisebagaimana,dimaksuddalam Pasal49ayat(1) hurufb yang menghasilkan produk berupa Airminum untuk kebutuhanpokoksehari-haridiberikankepadabadanusahamilik negara,badanusahamilikdaerah,ataubadanusahamilikdesa penyelenggaraSistemPenyediaanAirMinum. 12. KetentuanPasal51diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal51 (1) Perizinan Berusaha penggunaan SumberDaya Airuntuk kebutuhan usaha dapatdiberikan kepada pihak swasta setelahmemenuhisyarattertentudanketatsebagaimana dimaksuddalamPasal46ayat(1)huruffpalingsedikit: a. sesuaidenganPolaPengelolaanSumberDayaAirdan RencanaPengelolaanSumberDayaAir; b. memenuhipersyaratanteknisadministratif; c. mendapatpersetujuandariparapemangkukepentingandi kawasanSumberDayaAir;dan d. memenuhikewajibanbiayaKonservasiSumberDayaAir yang merupakan komponen dalam BJPSDA dan kewajiban keuangan lainnya sesuaidengan ketentuan peraturanperundang-undangan. (2) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahauntuk menggunakanSumberDayaAirsebagaimanadimaksudpada ayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 13. KetentuanPasal52diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal52 (1) Penggunaan SumberDaya Airuntuknegara lain dilarang, kecualiuntuktujuankemanusiaan. (2) Pengecualiansebagaimanadimaksudpadaayat(1)harus memenuhipersyaratantelahdapatterpenuhinyakebutuhan penggunaan Sumber Daya Air diWilayah Sungaiyang bersangkutansertadaerahsekitarnya. (3) PenggunaanSumberDayaAiruntuknegaralainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada Pola Pengelolaan SumberDaya Airdan Rencana Pengelolaan SumberDayaAirpadaWilayahSungaiyangbersangkutandan memperhatikankepentingandaerahdisekitarnya.
  • 43. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 239 (4) Rencana penggunaan SumberDaya Airuntuknegaralain dilakukanmelaluiproseskonsultasipublikolehPemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur,dan kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (5) PenggunaanSumberDayaAiruntuknegaralainsebagaimana dimaksud pada ayat(3)dan ayat(4)wajib mendapat PersetujuandariPemerintahPusatberdasarkanrekomendasi dariPemerintah Daerah dan sesuaidengan ketentuan peraturanperundang-undangan. 14. KetentuanPasal56diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal56 (1) PengawasanPengelolaanSumberDayaAirdilakukanoleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannyaterhadapPengelolaanSumberDaya Airberdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayang ditetapkanolehPemerintahPusat. (2) Pengawasan Pengelolaan SumberDaya Airsebagaimana dimaksudpadaayat(1)dapatdilakukandenganmelibatkan peranmasyarakat. (3) Ketentuan lebih lanjutmengenaipengawasan Pengelolaan SumberDayaAirdiaturdenganPeraturanPemerintah. 15. KetentuanPasal70diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal70 (1) SetiapOrangyangdengansengaja: a. melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksiPrasarana SumberDayaAirdannonkonstruksipadaSumberAir tanpamemperolehPerizinanBerusahadariPemerintah PusatatauPemerintahDaerahsebagaimanadimaksud dalamPasal40ayat(3); b. menyewakan atau memindahtangankan,baiksebagian maupunkeseluruhanPerizinanBerusahaataupersetujuan penggunaan SumberDayaAiruntukkebutuhan bukan usahasebagaimanadimaksuddalamPasal44;atau c.melakukan penggunaan Sumber Daya Air tanpa Perizinan Berusaha untuk kebutuhan usaha atau persetujuanpenggunaanSumberDayaAirsebagaimana dimaksuddalamPasal49, dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat1(satu) tahundanpalinglama3(tiga)tahundandendapaling sedikitRp1.000.000.000,00(satumiliarrupiah)danpaling banyakRp5.000.000.000,00(limamiliarrupiah). 16. KetentuanPasal73diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal73 SetiapOrangyangkarenakelalaiannya: a. melakukankegiatanpelaksanaankonstruksiPrasaranaSumber
  • 44. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 240 DayaAirdannonkonstruksipadaSumberAirtidakmemenuhi ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal40ayat(3)dan ayat(4);atau b. menggunakanSumberDayaAiruntukkebutuhanusahatanpa PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal49 ayat(2), dipidanadenganpidanapenjarapalingsingkat3(tiga)bulandan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling banyak Rpl.000.000.000,00(satumiliarrupiah). Paragraf10 Transportasi Pasal56 Untukmemberikankemudahanbagimasyarakatterutamapelakuusaha dalam mendapatkanPerizinanBerusahadankemudahanpersyaratan investasi di sektor Transportasi, Undang-Undang ini mengubah, menghapus,atau menetapkan pengaturan baru beberapa ketentuan yangdiaturdalam: a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas AngkutanJalan.(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2009 Nomor96,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 5025); b. Undang-Undang Nomor23 Tahun2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor65, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4722); c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor64, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4849);dan d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor1, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4956). Pasal57 Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun2009Nomor96,TambahanLembaranNegaraRepublik IndonesiaNomor5025)diubah: 1. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal19 (1) Jalandikelompokkandalambeberapakelasberdasarkan: a. fungsidan intensitas Lalu Lintas guna kepentingan pengaturanpenggunaanJalandanKelancaranLaluLintas danAngkutanJalan;dan b. fungsidan intensitas Lalu Lintas guna kepentingan pengaturanpenggunaanJalandanKelancaranLaluLintas danAngkutanJalan;dan (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelompokan jalan menurutkelasjalandiaturdenganPeraturanPemerintah.
  • 45. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 241 2. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal36 SetiapKendaraanBermotorUmum dalam trayekwajibsinggahdi Terminalyang sudahditentukan,kecualiditetapkanlaindalam trayekyangtelahdisetujuidalamPerizinanBerusaha. 3. KetentuanPasal38diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal38 (1) SetiappenyelenggaraTerminalwajibmenyediakanfasilitas Terminalyang memenuhipersyaratan keselamatan dan keamanan. (2) Fasilitas Terminalsebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputifasilitasutamadanfasilitaspenunjang. (3) Untuk menjaga kondisi fasilitas Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (2),penyelenggara Terminalwajib melakukanpemeliharaanyangbekerjasamadenganusaha mikrodankecil. (4) Fasilitasterminalharusmenyediakantempatuntukkegiatan usahamikrodankecilpalingsedikit30%(tigapuluhpersen). DisetujuiTimus21.47 (5) Ketentuanmengenaikerjasamadenganusahamikrodankecil sebagaimanadimaksudpadaayat(3)danpenyediaantempat untukkegiatanusahamikrodankecilsebagaimanadimaksud ayat(4)diaturdenganPeraturanPemerintah 4. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal39 (1) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah yang diperuntukkanbagifasilitasTerminal. (2) LingkungankerjaTerminalsebagaimanadimaksudpadaayat (1)dikelolaolehpenyelenggaraTerminaldandigunakanuntuk pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan pengoperasianfasilitasTerminal. (3) Dalam halPemerintahPusatsebagaipenyelenggaraterminal sebagaimanadimaksudpadaayat(2),pelaksanaannyadapat dikerjasamakan dengan badan usaha miliknegara,badan usahamilikdaerah,badanusahamilikdesa,danswasta. Penjelasan: Swastatermasukusahamikro,kecil,danmenengah. 5. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal40 (1) PembangunanTerminalharusdilengkapidengan: a. rancangbangun; b. bukukerjarancangbangun; c. rencanaindukTerminal;dan d. dokumen Amdalatau UKL-UPL yang telah mencakup analisismengenaidampaklalulintas (2) PembangunanTerminalsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
  • 46. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 242 dapatdikerjasamakan dengan badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah,badan usaha milik desa,dan swasta sesuaidengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Penjelasan: Swastatermasukusahamikro,kecil,danmenengah (3) PengoperasianTerminalmeliputikegiatan: a. perencanaan; b. pelaksanaan;dan c. pengawasanoperasionalTerminal. (4) Pembangunanterminalsebagaimanadimaksudpadaayat(1) sertaperencanaan danpelaksanaan dalam pengoperasian terminalsebagaimanadimaksudpadaayat(3)hurufadan hurufb dapatdikerjasamakan dengan badan usaha milik negara,badanusahamilikdaerah,badanusahamilikdesa danswastasesuaidenganketentuanperaturanperundang- undangan. 6. KetentuanPasal43diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal43 (1) Penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakandiluarRuangMilikJalansetelahmemenuhi PerizinanBerusahadariPemerintahPusatatauPemerintah Daerahsesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusat. (2) PenyelenggaraanfasilitasParkirdiluarRuangMilikJalan sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dapatdilakukanoleh perseorangan warganegaraIndonesiaatau badan hukum Indonesiaberupa: a. usahakhususperparkiran;atau b. penunjangusahapokok. (3) Fasilitas Parkirdidalam Ruang Milik Jalan hanya dapat diselenggarakan ditempattertentu pada jalan kabupaten, jalandesa,ataujalankotayangharusdinyatakandengan RambuLaluLintasdan/atauMarkaJalan. (4) Ketentuan lebih lanjutmengenaiPengguna Jasa fasilitas Parkir,Perizinan Berusaha,persyaratan,dan tata cara penyelenggaraan fasilitas dan Parkiruntuk umum diatur denganPeraturanPemerintah. 7. KetentuanPasal50diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal50 (1) Ujitipesebagaimanadimaksuddalam Pasal49ayat(2)huruf awajibdilakukanbagisetiapKendaraanBermotor,kereta gandengan,dan kereta tempelan,yang diimpor,dibuat dan/ataudirakitdidalam negeri,sertamodifikasiKendaraan Bermotoryangmenyebabkanperubahantipe. (2) Ujitipesebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat yang pelaksanaannya dapat
  • 47. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 243 dikerjasamakan dengan badan usaha miliknegara,badan usahamilikdaerah,badanusahamilikdesa,danswasta. Penjelasan: Swastatermasukusahamikro,kecil,danmenengah (3) Ketentuan lebih lanjut mengenaiuji tipe sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pelaksanaan uji tipe sebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 8. KetentuanPasal53diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal53 (1) Ujiberkalasebagaimanadimaksuddalam Pasal49ayat(2) hurufbdiwajibkanuntukmobilpenumpangumum,mobilbus, mobilbarang,keretagandengan,dankeretatempelanyang dioperasikandiJalan. (2) Pengujian berkala sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputikegiatan: a. pemeriksaan dan pengujian fisikKendaraan Bermotor; dan b. pengesahanhasiluji. (3)KegiatanpemeriksaandanpengujianfisikKendaraanBermotor sebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufadilaksanakan oleh: a. unitpelaksanapengujianpemerintahkabupaten/kota sesuaidengannorma,standar,prosedur,dankriteriayang ditetapkanolehPemerintahPusat; b. unitpelaksana agen tunggalpemegang merek yang mendapatPerizinanBerusahadariPemerintah;atau b. unitpelaksana pengujian swasta yang mendapatkan PerizinanBerusahadariPemerintah. 9. KetentuanPasal60diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal60 (1)Bengkelumum Kendaraan Bermotoryang berfungsiuntuk memperbaiki dan merawat Kendaraan Bermotor wajib memenuhipersyaratanteknisdanlaikjalan. (2)Bengkelumum yang mempunyaiakreditasidan kualitas tertentu dapat melakukan pengujian berkala Kendaraan Bermotor. (3)Penyelenggaraanbengkelumum sebagaimanadimaksudpada ayat(1)wajibmemenuhipersyaratanyangditetapkanoleh PemerintahPusat. (4)Penyelenggaraanbengkelumum sebagaimanadimaksudpada ayat(2)harusmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintah Pusat. (5)Pengawasan terhadap bengkelumum Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota sesuaidengan norma,standar, prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
  • 48. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 244 (6)Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratandantatacara penyelenggaraan bengkelumum diatur dengan Peraturan Pemerintah. 10. KetentuanPasal78diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal78 (1) Pendidikandanpelatihanmengemudidiselenggarakanoleh lembagayangmendapatPerizinanBerusahadariPemerintah PusatatauPemerintahDaerahsesuaidengannorma,standar, proseduryangditetapkanolehPemerintahPusat. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 11. KetentuanPasal99diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal99 (1) Setiaprencanapembangunanpusatkegiatan,permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan Keamanan,Keselamatan,Ketertiban,dan Kelancaran Lalu LintasdanAngkutanJalanwajibdilakukananalisismengenai dampakLaluLintasyangterintegrasidenganAmdalatauUKL- UPL. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaidokumenamdalyangtelah mencakupanalisismengenaidampaklalulintassebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 12. KetentuanPasal100dihapus. 13.KetentuanPasal101dihapus. 14.KetentuanPasal126diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal126 PengemudiKendaraanBermotorUmumangkutanorangdilarang: a. memberhentikan Kendaraan selain ditempatyang telah ditentukan; b. mengetemselainditempatyangtelahditentukan; c. menurunkan Penumpang selain ditempatpemberhentian dan/atau ditempattujuan tanpa alasan yang patutdan mendesak;dan/atau d. Melewatijaringanjalanselainyangditentukandalam trayek yangtelahdisetujuidalamPerizinanBerusaha. 15.KetentuanPasal162diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal162 (1) KendaraanBermotoryangmengangkutbarangkhususwajib: a. memenuhipersyaratankeselamatansesuaidengansifat danbentukbarangyangdiangkut; b. diberitandatertentusesuaidenganbarangyangdiangkut; c. memarkirKendaraanditempatyangditetapkan; d. membongkar dan memuat barang ditempat yang ditetapkandandenganmenggunakanalatsesuaidengan sifatdanbentukbarangyangdiangkut;dan
  • 49. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 245 e. beroperasi pada waktu yang tidak mengganggu Keamanan,Keselamatan,Kelancaran,danKetertibanLalu LintasdanAngkutanJalan; (2) Kendaraan BermotorUmum yang mengangkutalatberat dengandimensiyangmelebihidimensiyangditetapkanoleh Pemerintah Pusat harus mendapat pengawalan dari KepolisianNegaraRepublikIndonesia. (3) PengemudidanpembantuPengemudiKendaraanBermotor Umum yang mengangkutbarang khusus wajib memiliki kompetensitertentusesuaidengansifatdanbentukbarang khususyangdiangkut. 16.KetentuanPasal165diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal165 (1) Angkutanumum diJalanyangmerupakanbagianangkutan multimoda dilaksanakan oleh badan hukum angkutan multimoda. (2) Kegiatan angkutan umum dalam angkutan multimoda dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang dibuat antara badanhukum angkutanJalandanbadanhukum angkutan multimodadan/ataubadanhukummodalain. (3) Pelayananangkutanmultimodaharusterpadusecarasistem danmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. (4) Ketentuanmengenaiangkutanmultimoda,persyaratan,dan tata cara memperoleh Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 17.KetentuanPasal170diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal170 (1) Alatpenimbanganyangdipasangsecaratetapsebagaimana dimaksuddalam Pasal169ayat(4)hurufadipasangpada lokasitertentu. (2) Penetapan lokasi, pengoperasian, dan penutupan alat penimbangan yang dipasang secara tetap pada Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh PemerintahPusat. (3) Pengoperasian dan perawatan alat penimbangan yang dipasang secaratetap sertasistem informasimanajemen dilakukanolehPemerintahPusatdandapatdikerjasamakan denganbadanusahamiliknegara,badanusahamilikdaerah danswastasesuaidenganketentuanperaturanperundang- undangan. (4) Petugasalatpenimbanganyangdipasangsecaratetapwajib mendatajenisbarangyangdiangkut,beratangkutan,danasal tujuan. 18.KetentuanPasal173diubah,sehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal173 (1) Perusahaan Angkutan Umum yang menyelenggarakan
  • 50. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 246 angkutanorangdan/ataubarangwajibmemenuhiPerizinan Berusaha dariPemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuainorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan olehPemerintahPusat. (2) Kewajiban memenuhi Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksudpadaayat(1)tidakberlakuuntuk: a. pengangkutan orang sakit dengan menggunakan ambulans;atau b. pengangkutanjenazah. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 19. KetentuanPasal174dihapus. 20.KetentuanPasal175dihapus. 21.KetentuanPasal176dihapus. 22.KetentuanPasal177dihapus. 23.KetentuanPasal178dihapus. 24.KetentuanPasal179diubahsehinggaberbunyisebagai berikut: Pasal179 (1) PerizinanBerusahaterkaitpenyelenggaraanangkutanorang tidakdalam trayeksebagaimanadimaksuddalam Pasal173 ayat(1)hurufbdiberikanoleh: a. Pemerintah Pusatyang bertanggung jawab dibidang saranadanPrasaranaLaluLintasdanAngkutanJalan untukangkutanorangyangmelayani: 1. angkutantaksiyangwilayahoperasinyamelampaui1 (satu)daerahprovinsi; 2. angkutandengantujuantertentu;atau 3. angkutanpariwisata. b. gubernuruntukangkutantaksiyangwilayahoperasinya melampauilebih dari1 (satu)daerah kabupaten/kota dalam 1(satu)provinsisesuaidengannorma,standar, prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintah Pusat; c. GubernurDaerahKhususIbukotaJakartauntukangkutan taksidan angkutan kawasan tertentu yang wilayah operasinyaberadadalam wilayahProvinsiDaerahKhusus IbukotaJakartasesuaidengannorma,standar,prosedur, dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat;dan d. bupati/walikota untuk taksi dan angkutan kawasan tertentuyangwilayahoperasinyaberadadalam wilayah kabupaten/kotasesuaidengannorma,standar,prosedur, dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanpersyaratan pemberianPerizinanBerusahasebagaimanadimaksudpada ayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 25.KetentuanPasal180dihapus. 26.KetentuanPasal185diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
  • 51. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal48) 247 Pasal185 (1) Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dapat memberikansubsidiangkutanpadatrayekataulintastertentu. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaipemberiansubsidiangkutan sebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 27.KetentuanPasal220diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal199 (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal167,Pasal168,Pasal173,Pasal186, Pasal187,Pasal189,Pasal192,atauPasal193dikenai sanksiadministratifberupa: a. peringatantertulis; b. dendaadministratif; c. pembekuanperizinanberusaha;dan/atau d. pencabutanperizinanberusaha. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda, dantatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganperaturanpemerintah. 28.KetentuanPasal220diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal220 (1) Rancang bangun Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 219 ayat (1) huruf a dan pengembangan riset dan rancang bangun Kendaraan Bermotorsebagaimana dimaksud pada ayat(2)hurufa dilakukanoleh: a. PemerintahPusat; b. PemerintahDaerah; c. badanhukum; d. lembagapenelitian;dan/atau e. perguruantinggi. Ayat(2)Dihapus (2) Rancangbangunsebagaimanadimaksudpadaayat(1)harus mendapatkanpengesahandariPemerintahPusat. 29.KetentuanPasal222diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal222 (1) Pemerintah Pusat wajib mengembangkan industri dan teknologiprasaranayangmenjaminKeamanan,Keselamatan, Ketertiban,danKelancaranLaluLintasdanAngkutanJalan. (2) PengembanganindustridanteknologiPrasaranaLaluLintas dan Angkutan Jalan dilakukan secara terpadu dengan dukungansemuasektorterkait (3) Pengembangan industri dan teknologi sebagaimana dimaksudpadaayat(2)harusmendapatkanpengesahandari PemerintahPusat.