SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Download to read offline
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
286
Pasal60
Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor1Tahun2009tentang
Penerbangan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2009Nomor1,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4956)diubah:
1.KetentuanPasal13diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal13
(1)Pesawatudara,mesinpesawatudara,danbaling-balingpesawatterbang
yangakandibuatuntukdigunakansecarasah(eligible)harusmemiliki
rancangbangun.
(2)Rancangbangunpesawatudara,mesinpesawatudara,danbaling-baling
pesawatterbangsebagaimanadimaksudpadaayat(1)harusmendapat
persetujuandariPemerintahPusat.
2.KetentuanPasal14dihapus.
3.KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal15
Pesawatudara,mesinpesawatudara,ataubaling-balingpesawatterbang
yangdibuatberdasarkanrancangbangunsebagaimanadimaksuddalam
Pasal13untukdiproduksiharusmemilikisertifikattipe.
4.KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal16
(1)Setiappesawatudara,mesinpesawatudara,danbaling-balingpesawat
terbangyangdirancangdandiproduksidiluarnegeridandiimporke
Indonesiaharusmendapatsertifikatvalidasitipe.
(2)Sertifikatvalidasitipesebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilaksanakan
berdasarkanperjanjianantarnegaradibidangkelaikudaraan.
5.KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal17
Setiap perubahan terhadap rancang bangun pesawatudara,mesin
pesawatudara,ataubaling-balingpesawatterbangyangtelahmendapat
sertifikattipesebagaimanadimaksuddalam Pasal15harusmendapat
persetujuandariPemerintahPusat.
6.KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal18
Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurmendapatkan
persetujuanrancangbangun,kegiatanrancangbangun,danperubahan
rancangbangunpesawatudara,sertifikatvalidasitipesertasertifikattipe
diaturdenganPeraturanPemerintah.
7.KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal19
(1)Setiapbadanhukum Indonesiayangmelakukankegiatanproduksi
dan/atauperakitanpesawatudara,mesinpesawatudara,dan/atau
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
287
baling-balingpesawatterbangwajibmemilikisertifikatproduksi.
(2)Ketentuan lebih lanjutmengenaisertifikatproduksisebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
8. KetentuanPasal20dihapus.
9. KetentuanPasal21dihapus.
10.KetentuanPasal22dihapus.
11.KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal26
Pesawatudara yang telah didaftarkan dan memenuhipersyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, diterbitkan sertifikat
pendaftaran.
13.KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal30
Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurpendaftarandan
penghapusantandapendaftarandantandakebangsaanIndonesiaserta
kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi
administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
14. KetentuanPasal31dihapus.
15. KetentuanPasal32dihapus.
16. KetentuanPasal33dihapus
17. KetentuanPasal37diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal37
Sertifikatkelaikudaraanstandarsebagaimanadimaksuddalam Pasal
36terdiriatas:
a.sertifikatkelaikudaraan standarpertama (initialairworthiness
certificate)yang diberikan untuk pesawatudara pertama kali
dioperasikanolehsetiaporang;dan
b.Sertifikatkelaikudaraanstandarlanjutan(continousairworthiness
certificate)yangdiberikanuntukpesawatudarasetelahsertifikat
kelaikudaraanstandarpertamadanakandioperasikansecaraterus
menerus.
18.KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal40
Ketentuan lebih lanjut mengenaitata cara dan prosedur untuk
memperolehsertifikatkelaikudaraandankriteria,jenis,besarandenda,
dantatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturan
Pemerintah.
19. KetentuanPasal41diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal41
(1)Setiaporangyangmengoperasikanpesawatudarauntukkegiatan
angkutanudarawajibmemilikisertifikat.
(2)Sertifikatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)terdiriatas:
a.sertifikatoperatorpesawatudara(airoperatorcertificate),yang
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
288
diberikankepadabadanhukum Indonesiayangmengoperasikan
pesawatudarasipiluntukangkutanudaraniaga;atau
b.sertifikatpengoperasianpesawatudara(operatingcertificate),
yangdiberikankepadaorangataubadanhukum Indonesiayang
mengoperasikanpesawatudarasipiluntukangkutanudarabukan
niaga.
20.KetentuanPasal42dihapus
21.KetentuanPasal43dihapus.
22.KetentuanPasal45diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal45
Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurmemperoleh
sertifikatoperatorpesawatudaraatausertifikatpengoperasianpesawat
udaradankriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi
administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
23.KetentuanPasal46diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal46
(1)Setiaporangyangmengoperasikanpesawatudarawajibmerawat
pesawatudara,mesinpesawatudara,baling-balingpesawatterbang,
dan komponennya untuk mempertahankan keandalan dan
kelaikudaraansecaraberkelanjutan.
(2)Dalam perawatan pesawatudara,mesin pesawatudara,baling-
balingpesawatterbang,dankomponennyasebagaimanadimaksud
padaayat(1)setiap orang harusmembuatprogram perawatan
pesawatudarayangdisahkanolehPemerintahPusat.
24. KetentuanPasal47diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal47
Perawatanpesawatudara,mesinpesawatudara,sertabaling-baling
pesawatterbangdankomponennyasebagaimanadimaksuddalam
Pasal46hanyadapatdilakukanoleh:
a.perusahaanangkutanudarayangtelahmemilikisertifikatoperator
pesawatudara;
b.badanhukum organisasiperawatanpesawatudarayangtelah
memilikisertifikatorganisasiperawatanpesawatudara(approved
maintenanceorganization);atau
c.personelahliperawatanpesawatudarayangtelahmemilikilisensi
ahliperawatan pesawatudara (aircraftmaintenance engineer
license).
25.KetentuanPasal48dihapus.
26.KetentuanPasal49diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal49
Sertifikatorganisasiperawatanpesawatudarasebagaimanadimaksud
dalam Pasal47hurufbdapatdiberikankepadaorganisasiperawatan
pesawatudara diluarnegeriyang memenuhipersyaratan setelah
memilikisertifikatorganisasiperawatanpesawatudarayangditerbitkan
olehotoritaspenerbangannegarayangbersangkutan.
28.KetentuanPasal51diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
289
Pasal51
Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacara,prosedur,danpemberian
sertifikat organisasi perawatan pesawat udara dan lisensi ahli
perawatanpesawatudaradankriteria,jenis,besarandenda,dantata
cara pengenaan sanksi administratif diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
29.KetentuanPasal58diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal58
(1)Setiappersonelpesawatudarawajibmemilikilisensiatausertifikat
kompetensi.
(2)Personelpesawatudarayangterkaitlangsungdenganpelaksanaan
pengoperasianpesawatudarawajibmemilikilisensiyangsahdan
masihberlaku.
30.KetentuanPasal60diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal60
Lisensipersonelpesawatudarayangdiberikanolehnegaralaindapat
diakuimelaluiprosespengesahanolehPemerintahPusat.
31.KetentuanPasal61diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal61
Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacaradanprosedur
memperolehlisensi,atausertifikatkompetensidanlembagapendidikan
dan/ataupelatihandiaturdenganPeraturanPemerintah.
32.KetentuanPasal63diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal63
(1)PesawatudarayangdapatdioperasikandiwilayahNegaraKesatuan
RepublikIndonesiahanyapesawatudaraIndonesia.
(2)Dalam keadaantertentudandalam waktuterbataspesawatudara
asing dapat dioperasikan setelah mendapat persetujuan dari
PemerintahPusat.
(3)Pesawatudara sipilasing dapatdioperasikan oleh perusahaan
angkutanudaranasionaluntukpenerbangankedandariluarnegeri
setelahadanyaperjanjianantarnegara.
(4)Pesawatudara sipilasing yang akan dioperasikan sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)danayat(2)harusmemenuhipersyaratan
kelaikudaraanyangditetapkanolehPemerintahPusat.
(5)Setiaporangyangmelanggarketentuansebagaimanadimaksudpada
ayat(1),ayat(2),ayat(3),danayat(4)dikenaisanksiadministratif.
(6)Ketentuanlebihlanjutmengenaipengoperasianpesawatudarasipil
sertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi
administratifsebagaimanadimaksudpadaayat(5)diaturdengan
PeraturanPemerintah.
33.KetentuanPasal64dihapus.
34.KetentuanPasal66diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
290
Pasal66
Ketentuan lebih lanjutmengenaiprosesdan biaya sertifikasidiatur
denganPeraturanPemerintah.
35.KetentuanPasal67diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal67
(1)Setiappesawatudaranegarayangdibuatdandioperasikanharus
memenuhistandarrancangbangun,produksi,dankelaikudaraan
yangditetapkanolehPemerintahPusat.
(2)Pesawatudaranegarasebagaimanadimaksudpadaayat(1)wajib
memilikitandaidentitas.
36.KetentuanPasal84diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal84
Angkutanudaraniagadalam negerihanyadapatdilakukanolehbadan
usahaangkutanudaranasionalyangtelahmemenuhiPerizinanBerusaha
dariPemerintahPusat.
37.KetentuanPasal85diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal85
(1)Angkutanudaraniagaberjadwaldalam negerihanyadapatdilakukan
olehbadanusahaangkutanudaranasionalyangtelahmemenuhi
PerizinanBerusahaterkaitangkutanudaraniagaberjadwal.
(2)Badan usaha angkutan udara niaga berjadwal sebagaimana
dimaksud pada ayat(1)dalam keadaan tertentu dan bersifat
sementaradapatmelakukankegiatanangkutanudaraniagatidak
berjadwalsetelahmendapatpersetujuandariPemerintahPusat.
(3)Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwalyang bersifat
sementarasebagaimanadimaksudpadaayat(2)dapatdilakukan
atasinisiatifinstansiPemerintahdan/atauataspermintaanbadan
usahaangkutanudaraniaganasional.
(4)Kegiatanangkutanudaraniagatidakberjadwalyangdilaksanakan
olehbadanusahaangkutanudaraniagaberjadwalsebagaimana
dimaksudpadaayat(2)tidakmenyebabkanterganggunyapelayanan
padaruteyangmenjaditanggungjawabnyadanpadaruteyang
masihdilayaniolehbadanusahaangkutanudaraniagaberjadwal
lainnya.
38.KetentuanPasal91diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal91
(1)Angkutanudaraniagatidakberjadwaldalam negerihanyadapat
dilakukanolehbadanusahaangkutanudaranasionalyangtelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
(2)Angkutanudaraniagatidakberjadwaldalam negerisebagaimana
dimaksud pada ayat(1)dilaksanakan berdasarkan persetujuan
terbang(flightapproval).
(3)Badanusahaangkutanudaraniagatidakberjadwaldalam negeri
dalam keadaantertentudanbersifatsementaradapatmelakukan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
291
kegiatan angkutan udara niaga berjadwal setelah mendapat
persetujuandariPemerintahPusat.
(4)Kegiatanangkutanudaraniagaberjadwalyangbersifatsementara
sebagaimanadimaksudpadaayat(3)dapatdilakukanatasinisiatif
instansiPemerintah,pemerintah daerah dan/atau badan usaha
angkutanudaraniaganasional.
(5)Kegiatanangkutanudaraniagaberjadwalsebagaimanadimaksud
padaayat(3)tidakmenyebabkanterganggunyapelayananangkutan
udarapadaruteyangmasihdilayaniolehbadanusahaangkutan
udaraniagaberjadwallainnya.
39.KetentuanPasal93diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal93
(1)Kegiatanangkutanudaraniagatidakberjadwalluarnegeriyang
dilakukanolehbadanusahaangkutanudaraniaganasionalwajib
mendapatkanpersetujuanterbangdariPemerintahPusat.
(2)Kegiatanangkutanudaraniagatidakberjadwalluarnegeriyang
dilakukan oleh perusahaan angkutan udara niaga asing wajib
mendapatkanpersetujuanterbangdariPemerintahPusat.
40.KetentuanPasal94diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal94
(1)Kegiatan angkutan udara niaga tidakberjadwaloleh perusahaan
angkutan udara asing yang melayanirute ke Indonesia dilarang
mengangkut penumpang dari wilayah Indonesia, kecuali
penumpangnya sendiri yang diturunkan pada penerbangan
sebelumnya.
(2)Perusahaan angkutan udara niaga tidak berjadwalasing yang
melanggarketentuansebagaimanadimaksudpadaayat(1)dikenakan
sanksiadministratif.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi
administrativesebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdengan
PeraturanPemerintah.
41.KetentuanPasal95diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal95
(1)Perusahaan angkutan udara niaga tidakberjadwalasing khusus
pengangkut kargo yang melayanirute ke Indonesia dilarang
mengangkut kargo dari wilayah Indonesia, kecuali dengan
persetujuanPemerintahPusat.
(2)Perusahaan angkutan udara niaga tidakberjadwalasing khusus
pengangkut kargo yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)dikenaisanksiadministratif.
(3)ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud
padaayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
292
42.KetentuanPasal96diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal96
Ketentuan lebih lanjutmengenaiangkutan udara niaga,kerjasama
angkutanudaradansanksiadministratiftermasukprosedurdantata
carapengenaandiaturdenganPeraturanPemerintah.
43.KetentuanPasal97diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal97
(1)Pelayanan yang diberikan badan usaha angkutan udara niaga
berjadwaldalam menjalankan kegiatannya dapatdikelompokkan
palingsedikitdalam:
a. pelayanandenganstandarmaksimum;
b. pelayanandenganstandarmenengah;atau
c. pelayanandenganstandarminimum.
(2)Badanusahaangkutanudaraniagaberjadwaldalam menyediakan
pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memberitahukan kepada pengguna jasa tentang kondisidan
spesifikasipelayananyangdisediakan.
44.KetentuanPasal99dihapus.
45.KetentuanPasal100diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal100
Ketentuanlebihlanjutmengenaipelayananbadanusahaangkutanudara
niagaberjadwaldiaturdenganPeraturanPemerintah.
46.KetentuanPasal109diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal109
Kegiatanangkutanudaraniagasebagaimanadimaksuddalam Pasal
108 dilakukan oleh badan usaha dibidang angkutan udara niaga
nasionalsetelahmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
47.KetentuanPasal110dihapus.
48.KetentuanPasal111dihapus.
49.KetentuanPasal112diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal112
PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal109berlaku
selamapemegang Perizinan Berusahamasih menjalankan kegiatan
angkutanudarasecaranyatadenganterusmenerusmengoperasikan
pesawatudarasesuaidenganPerizinanBerusahayangdiberikan.
50.KetentuanPasal113diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal113
(1)Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal109
dilarangdipindahtangankankepadapihaklainsebelum melakukan
kegiatan usaha angkutan udara secara nyata dengan
mengoperasikanpesawatudarasesuaidenganPerizinanBerusaha
yangdiberikan.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
293
(2)Pemegang Perizinan Berusaha yang melanggar ketentuan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dikenaisanksiadministratif,
berupapencabutanPerizinanBerusaha.
51.KetentuanPasal114diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal114
Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacara,danprosedur
memperolehPerizinanBerusahaterkaitangkutanudaraniagadiatur
denganPeraturanPemerintah.
52.KetentuanPasal118diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal118
(1)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagawajib:
a.melakukankegiatanangkutanudarasecaranyatapalinglambat
12(duabelas)bulansejakPerizinanBerusahaditerbitkandengan
mengoperasikanminimaljumlahpesawatudarayangdimilikidan
dikuasaisesuaidenganlingkupusahaataukegiatannya;
b.memilikidanmenguasaipesawatudaradenganjumlahtertentu;
c.mematuhiketentuan wajib angkut,penerbangan sipil,dan
ketentuanlainsesuaidenganperaturanperundang-undangan;
d.menutup asuransitanggung jawab pengangkutdengan nilai
pertanggungansebesarsantunanpenumpangangkutanudara
niagayangdibuktikandenganperjanjianpenutupanasuransi;
e.melayanicalonpenumpangsecaraadiltanpadiskriminasiatas
dasarsuku,agama,ras,antargolongan,sertastrataekonomidan
sosial;
f.menyerahkan laporan kegiatan angkutan udara, termasuk
keterlambatan dan pembatalan penerbangan,setiap jangka
waktutertentukepadaPemerintahPusat;
g.menyerahkanlaporankinerjakeuanganyangtelahdiauditoleh
kantor akuntan publik terdaftar yang sekurang-kurangnya
memuatneraca,laporanrugilaba,aruskas,danrincianbiaya,
setiaptahunpalinglambatakhirbulanApriltahunberikutnya
kepadaPemerintahPusat;
h.melaporkanapabilaterjadiperubahanpenanggungjawabatau
pemilikbadanusahaangkutanudaraniaga,domisilibadanusaha
angkutan udara niaga dan pemilikan pesawatudara kepada
PemerintahPusat;dan
i.memenuhistandarpelayananyangditetapkan.
(2)Pemegangizinkegiatanangkutanudarabukanniagayangdilakukan
oleh Pemerintah Pusat,pemerintah daerah,badan usaha,dan
lembagatertentudiwajibkan:
a.mengoperasikanpesawatudarapalinglambat12(duabelas)
bulansetelahizinkegiatanditerbitkan;
b.mematuhiperaturanperundang-undangandibidangpenerbangan
sipildanperaturanperundang-undanganlainyangberlaku;
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
294
c.menyerahkan laporan kegiatan angkutan udara setiap bulan
paling lambattanggal10 (sepuluh)bulan berikutnya kepada
PemerintahPusat;dan
d.melaporkan apabila terjadi perubahan penanggung jawab,
kepemilikan pesawatudara,dan/atau domisilikantorpusat
kegiatankepadaPemerintahPusat.
(3)Pemegangizinkegiatanangkutanudarabukanniagayangdilakukan
olehorangperseorangandiwajibkan:
a.mengoperasikanpesawatudarapalinglambat12(duabelas)
bulansetelahizinditerbitkan;
b.mematuhiperaturanperundang-undangandibidangpenerbangan
sipildanperaturanperundang-undanganlain;
c.menyerahkan laporan kegiatan angkutan udara setiap bulan
paling lambattanggal10 (sepuluh)bulan berikutnya kepada
PemerintahPusat;dan
d.melaporkan apabila terjadi perubahan penanggung jawab,
kepemilikanpesawatudara,dan/ataudomisilipemegang izin
kepadaPemerintahPusat.
53.KetentuanPasal119diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal119
(1)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagadanpemegang
izinkegiatanangkutanudarabukanniagayangtidakmelakukan
kegiatan angkutan udara secara nyata dengan mengoperasikan
pesawat udara selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut
sebagaimanadimaksuddalam Pasal118ayat(1)hurufa,ayat(2)
hurufadanayat(3)hurufa,PerizinanBerusahaangkutanudaraniaga
atauizinkegiatanangkutanudarabukanniagayangditerbitkantidak
berlakudengansendirinya.
(2)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagayangmelanggar
ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal118ayat(1)hurufc
dikenaisanksiadministratif.
(3)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagadanpemegang
persetujuankegiatanangkutanudarabukanniagayangmelanggar
ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal118ayat(1)hurufd
dikenakansanksiadministratif.
(4)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud
padaayat(2)danayat(3)diaturdenganPeraturanPemerintah.
54.KetentuanPasal120diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal120
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pemegang Perizinan
Berusaha,persyaratan,dansanksiadministratiftermasukprosedurdan
tatacarapengenaansanksidiaturdenganPeraturanPemerintah.
55.KetentuanPasal130diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal130
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
295
Ketentuanlebihlanjutmengenaitarifangkutanudaraniagaberjadwal
dalam negerikelasekonomidanangkutanudaraperintissertasanksi
administratiftermasukprosedurdantatacarapengenaansanksidiatur
denganPeraturanPemerintah.
56.KetentuanPasal131dihapus.
57.KetentuanPasal132dihapus.
58.KetentuanPasal133dihapus.
59.KetentuanPasal137diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal137
Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dantata
cara pengenaan sanksiadministratifsebagaimana dimaksud dalam
Pasal136ayat(5)diaturdenganPeraturanPemerintah.
60.KetentuanPasal138diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal138
(1)Pemilik,agenekspedisimuatanpesawatudara,ataupengirim yang
menyerahkan barang khusus dan/atau berbahaya wajib
menyampaikan pemberitahuan kepada pengelola pergudangan
dan/ataubadanusahaangkutanudarasebelum dimuatkedalam
pesawatudara.
(2)Badanusahabandarudara,unitpenyelenggarabandarudara,badan
usahapergudangan,ataubadanusahaangkutanudaraniagayang
melakukankegiatanpengangkutanbarangkhususdan/ataubarang
berbahaya wajib menyediakan tempat penyimpanan atau
penumpukansertabertanggungjawabterhadappenyusunansistem
dan prosedur penanganan barang khusus dan/atau berbahaya
selamabarangtersebutbelumdimuatkedalampesawatudara.
(3)Pemilik,agenekspedisimuatanpesawatudara,ataupengirim,badan
usahabandarudara,unitpenyelenggarabandarudara,badanusaha
pergudangan,atau badan usaha angkutan udara niaga yang
melanggarketentuanpengangkutanbarangberbahayasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)danayat(2)dikenakansanksiadministratif.
(4)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud
padaayat(3)diaturdenganPeraturanPemerintah.
61.KetentuanPasal139diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal139
Ketentuan lebih lanjutmengenaipengangkutan barang khususdan
barangberbahayasertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacara
pengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
62.KetentuanPasal205diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal205
(1)Daerah lingkungan kepentingan bandar udara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal202 hurufg merupakan daerah diluar
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
296
lingkungan kerja bandarudara yang digunakan untukmenjamin
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta kelancaran
aksesibilitaspenumpangdankargo.
(2)Pemanfaatandaerahlingkungankepentinganbandarudaraharus
mendapatkanpersetujuandariPemerintahPusat.
63.KetentuanPasal215dihapus.
64.KetentuanPasal218diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal218
Ketentuan lebih lanjut mengenai keselamatan dan keamanan
penerbangan,pelayanan jasa bandarudara,serta tata cara dan
proseduruntukmemperoleh sertifikatbandarudara atau register
bandarudara dan kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara
pengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
65.KetentuanPasal219diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal219
(1)Setiapbadanusahabandarudaraatauunitpenyelenggarabandar
udarawajib menyediakan fasilitasbandarudarayang memenuhi
persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
pelayananjasabandarudarasesuaidenganstandarpelayananyang
ditetapkan.
(2)Setiapbadanusahabandarudaraatauunitpenyelenggarabandar
udarayangmelanggarketentuansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dikenaisanksiadministratif.
(3)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dantata
carapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksudpada
ayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah.
66.KetentuanPasal221diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal221
Ketentuanlebihlanjutmengenaipengoperasianfasilitasbandarudara
sertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi
administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
67.KetentuanPasal222diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal222
(1)Setiappersonelbandarudarawajibmemilikilisensiatausertifikat
kompetensi.
(2)Sertifikatkompetensisebagaimanadimaksudpadaayat(1)diperoleh
melaluipendidikandan/ataupelatihanyangdiselenggarakanlembaga
yangtelahdiakreditasiolehPemerintahPusat.
68.KetentuanPasal224diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal224
Lisensipersonelbandarudarayangdiberikanolehnegaralaindinyatakan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
297
sahmelaluiprosespengesahanatauvalidasiolehPemerintahPusat.
69.KetentuanPasal225diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal225
Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacaradanprosedur
memperoleh lisensi,lembaga pendidikan dan/atau pelatihan,serta
kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi
administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
70. KetentuanPasal233diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal233
(1)Pelayananjasakebandarudaraansebagaimanadimaksud dalam
Pasal232ayat(2)dapatdiselenggarakanoleh:
a.badanusahabandarudarauntukbandarudarayangdiusahakan
secarakomersialsetelahmemenuhiPerizinanBerusahadari
PemerintahPusat;atau
b.unitpenyelenggara bandarudara untuk bandarudara yang
belum diusahakansecarakomersialyangdibentukolehdan
bertanggung jawab kepada Pemerintah Pusat dan/atau
PemerintahDaerahsesuaikewenangan.
(2)PerizinanBerusahasebagaimanadimaksudpadaayat(1)tidak
dapatdipindahtangankan.
(3)Pelayanan jasa terkait dengan bandar udara sebagaimana
dimaksuddalam Pasal232ayat(3)dapatdiselenggarakanoleh
orang perseorangan warga negara Indonesia dan/atau badan
hukumIndonesia.
(4)BadanusahabandarudarayangmemindahtangankanPerizinan
Berusahasebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksi
administratifberupapencabutanPerizinanBerusahanya.
71.KetentuanPasal237diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal237
PemerintahPusatmengembangkanusahakebandarudaraan melalui
penanaman modalsesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangandibidangpenanamanmodal.
72.KetentuanPasal238diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal238
Ketentuanlebihlanjutmengenaikegiatanpengusahaandibandarudara,
sertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi
administratifsanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
73.KetentuanPasal242diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal242
Ketentuanlebihlanjutmengenaitanggungjawabataskerugianserta
kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi
administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
298
74.KetentuanPasal247diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal247
(1)Dalam rangka menunjang kegiatan tertentu,instansiPemerintah
Pusat,PemerintahDaerah,dan/ataubadanhukum Indonesiadapat
membangunbandarudarakhusussetelahmendapatpersetujuandari
PemerintahPusat.
(2)Ketentuankeselamatandankeamananpenerbanganpadabandar
udarakhususberlakusebagaimanaketentuanpadabandarudara.
75.KetentuanPasal249diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal249
Bandarudarakhususdilarangmelayanipenerbanganlangsung dari
dan/ataukeluarnegerikecualidalam keadaantertentudanbersifat
sementara,setelahmemperolehpersetujuandariPemerintahPusat.
76.KetentuanPasal250diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal250
Bandarudarakhususdilarang digunakan untukkepentingan umum
kecualidalam keadaantertentudenganpersetujuandariPemerintah
Pusat.
77.KetentuanPasal252diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal252
Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuan pembangunan dan
pengoperasianbandarudarakhusus,sertaperubahanstatusmenjadi
bandarudarayangdapatmelayanikepentinganumum diaturdengan
PeraturanPemerintah.
78.KetentuanPasal253diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal253
Tempatpendaratandanlepaslandashelikopter(heliport)terdiriatas:
a.tempatpendaratandanlepaslandashelikopterdidaratan(surface
levelheliport);
b.tempatpendaratan dan lepaslandashelikopterdiatasgedung
(elevatedheliport);dan
c.tempatpendaratandanlepaslandashelikopterdiperairan(helideck).
79.KetentuanPasal254diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal254
(1)Setiaptempatpendaratandanlepaslandashelikopter(heliport)yang
dioperasikanwajibmemenuhiketentuankeselamatandankeamanan
penerbangan.
(2)Tempatpendaratandanlepaslandashelikopter(heliport)yangtelah
memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diberikantandapendaftaran(register)oleh
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
299
PemerintahPusat.
80.KetentuanPasal255diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal255
Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurpemberian
persetujuanpembangunandanpengoperasiantempatpendaratandan
lepaslandashelikopter(heliport)diaturdenganPeraturanPemerintah.
81.KetentuanPasal275diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal275
(1)Lembaga penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan
sebagaimanadimaksuddalam Pasal271ayat(2)wajibmemiliki
sertifikatpelayanan navigasipenerbangan yang ditetapkan oleh
PemerintahPusat.
(2)Sertifikatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diberikankepada
masing-masingunitpelayananpenyelenggaranavigasipenerbangan.
(3)Unitpelayananpenyelenggaranavigasipenerbangansebagaimana
dimaksudpadaayat(2)terdiriatas:
a.unitpelayanannavigasipenerbangandibandarudara;
b.unitpelayanannavigasipendekatan;dan
c.unitpelayanannavigasipenerbanganjelajah.
82.KetentuanPasal277diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal277
Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurpembentukan
dansertifikasilembagapenyelenggarapelayanannavigasipenerbangan,
serta biaya pelayanan jasa navigasipenerbangan diatur dengan
PeraturanPemerintah.
83.KetentuanPasal292diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal292
(1)Setiappersonelnavigasipenerbanganwajibmemilikilisensiatau
sertifikatkompetensi.
(2)Personelnavigasipenerbangan yang terkait langsung dengan
pelaksanaanpengoperasiandan/ataupemeliharaanfasilitasnavigasi
penerbanganwajibmemilikilisensiyangsahdanmasihberlaku.
84.KetentuanPasal294diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal294
Lisensipersonelnavigasipenerbanganyangdiberikanolehnegaralain
dinyatakansahmelaluiprosespengesahanatauvalidasiolehPemerintah
Pusat.
85.KetentuanPasal295diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal295
Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacaradanprosedur
memperolehlisensi,dankriteria,jenis,besarandenda,dantatacara
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
300
pengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
86.KetentuanPasal317diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal317
Ketentuan lebih lanjut mengenaisistem manajemen keselamatan
penyediajasapenerbangan,dankriteria,jenis,besarandenda,dantata
cara pengenaan sanksiadministratifdiaturdiaturdengan Peraturan
Pemerintah.
87.KetentuanPasal389diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal389
Setiappersoneldibidangpenerbanganyangtelahmemilikisertifikat
kompetensisebagaimana dimaksud dalam Pasal388 dapatdiberi
lisensiolehPemerintahPusatsetelahmemenuhipersyaratan
88.KetentuanPasal392diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal392
Ketentuanlebihlanjutmengenaisertifikatkompetensidanlisensiserta
penyusunanprogrampelatihandiaturdenganPeraturanPemerintah.
89.KetentuanPasal418diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal418
Setiap orang yang melakukan kegiatan angkutan udara niaga tidak
berjadwalluarnegeritanpapersetujuanterbangdariPemerintahPusat
sebagaimanadimaksuddalam Pasal93ayat(1)dipidanadenganpidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak
Rp350.000.000,00(tigaratuslimapuluhjutarupiah).
90.KetentuanPasal423diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal423
(1)Personelbandarudarayangmengoperasikandan/ataumemelihara
fasilitasbandarudaratanpamemilikilisensiatausertifikatkompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal222 yang mengakibatkan
timbulnyakorban,dipidanadenganpidanapenjarapalinglama1(satu)
tahundandendapalingbanyakRp200.000.000,00(duaratusjuta
rupiah).
(2)Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan matinya orang,dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15 (lima belas)tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00(satumiliarrupiah).
91.KetentuanPasal428diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal428
(1)Setiap orang yang mengoperasikan bandarudara khusus yang
digunakan untuk kepentingan umum tanpa Persetujuan dari
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
301
Pemerintah Pusatsebagaimana dimaksud dalam Pasal250 yang
mengakibatkantimbulnyakorban,dipidanadenganpidanapenjara
paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak
Rp3.000.000.000,00(tigamiliarrupiah).
(2)Dalam haltindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
mengakibatkanmatinyaorangdipidanadenganpidanapenjarapaling
lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp15.000.000.000,00(limabelasmiliarrupiah).
Paragraf11
Kesehatan,Obat,danMakanan
Pasal61
UntukmemberikankemudahanbagimasyarakatterutamaPelakuUsaha
dalam mendapatkanPerizinanBerusahadarisektorKesehatan,Obat,dan
Makanan,undang-undang inimengubah,menghapus,atau menetapkan
pengaturanbarubeberapaketentuanyangdiaturdalam:
a.Undang-UndangNo36Tahun2009tentangKesehatan(LembaranNegara
RepublikIndonesiaNomor144,TambahanLembaranNegaraRepublik
IndonesiaNomor5063)yangselanjutnyadidalam Undang-Undangini
disebutdenganUndang-UndangKesehatan;
b.Undang-UndangNomor44Tahun2009tentangRumahSakit(Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaNomor153,TambahanLembaranNegara
Republik Indonesia Nomor5072)yang selanjutnya didalam Undang-
UndanginidisebutdenganUndang-UndangRumahSakit;
c.Undang-UndangNomor5Tahun1997tentangPsikotropika(Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor10 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor3671)yang selanjutnya didalam Undang-
UndanginidisebutdenganUndang-UndangPsikotropika;
d.Undang-UndangNomor35Tahun2009tentangNarkotika(Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaNomor143,TambahanLembaranNegara
Republik Indonesia Nomor5062)yang selanjutnya didalam Undang-
UndanginidisebutdenganUndang-UndangNarkotika;dan
e.Undang-Undang Nomor18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaTahun2012Nomor227,TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor5360)yang selanjutnya didalam
Undang-UndanginidisebutdenganUndang-UndangPangan.
Pasal62
Undang-UndangNo36Tahun2009tentangKesehatan(LembaranNegara
RepublikIndonesiaNomor144,TambahanLembaranNegaraRepublik
IndonesiaNomor5063)diubah:
1.KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal30
(1)Fasilitaspelayanankesehatan,menurutjenispelayanannyaterdiri
atas:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
302
a.pelayanankesehatanperseorangan;dan
b.pelayanankesehatanmasyarakat.
(2)Fasilitaspelayanankesehatansebagaimanadimaksudpadaayat
(1)meliputi:
a.pelayanankesehatantingkatpertama;
b.pelayanankesehatantingkatkedua;dan
c.pelayanankesehatantingkatketiga.
(3)Fasilitaspelayanankesehatansebagaimanadimaksudpadaayat
(1)dilaksanakanolehpihakPemerintahPusat,pemerintahdaerah,
danswasta.
(4)SetiapfasilitaspelayanankesehatanwajibmemenuhiPerizinan
BerusahadariPemerintahPusatataupemerintahdaerahsesuai
dengan kewenangannyaberdasarkan norma,standar,prosedur,
dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
DisetujuiTimus21.56
2.KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal35
Ketentuan lebih lanjutmengenaifasilitas pelayanan kesehatan dan
PerizinanBerusahadiaturdenganPeraturanPemerintah.
3.KetentuanPasal60diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal60
(1)Setiaporangyangmelakukanpelayanankesehatantradisionalyang
menggunakanalatdanteknologiwajibmemenuhiPerizinanBerusaha
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai
kewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteria
yangditetapkanolehPemerintahPusat.
(2)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
DisetujuiTimus21.56
4.KetentuanPasal106diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal106
(1)Setiap orang yang memproduksidan/atau mengedarkan sediaan
farmasidanalatkesehatanharusmemenuhiPerizinanBerusahadari
PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya
berdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan
olehPemerintahPusat.
(2)Sediaanfarmasidanalatkesehatanhanyadapatdiedarkansetelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusatatauPemerintah
Daerahsesuaikewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur,
dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(3)PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya
berdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan
olehPemerintahPusatberwenangmencabutPerizinanBerusahadan
memerintahkanpenarikandariperedaransediaanfarmasidanalat
kesehatanyangtelahmemperolehPerizinanBerusaha,yangterbukti
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
303
tidak memenuhipersyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
kemanfaatan,dapatdisitadandimusnahkansesuaidenganketentuan
peraturanperundang-undangan.
(4)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitsediaan
farmasidanalatkesehatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)dan
ayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah.
5.KetentuanPasal111diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal111
(1)Makanandanminumanyangdipergunakanuntukmasyarakatharus
didasarkanpadastandardan/ataupersyaratankesehatan.
(2)Makanandanminumanhanyadapatdiedarkansetelahmemenuhi
PerizinanBerusahadariPemerintahPusatatauPemerintahDaerah
sesuaikewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur,dan
kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(3)Makanandanminumanyangtidakmemenuhiketentuanstandar,
persyaratan kesehatan, dan/atau membahayakan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dilarang untuk diedarkan,
ditarik dari peredaran, dicabut Perizinan Berusaha dan
diamankan/disita untuk dimusnahkan sesuaidengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.DisetujuiTimus21.57
(4)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitmakanandan
minumansebagaimanadimaksudpadaayat(2)danayat(3)diatur
denganPeraturanPemerintah.
DisetujuiTimus21.56
6.KetentuanPasal182diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal182
(1)PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya
melakukan pengawasan terhadap masyarakat dan setiap
penyelenggarakegiatanyangberhubungandengansumberdayadi
bidangkesehatandanupayakesehatanberdasarkannorma,standar,
prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat.
(2)PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya
dalam melakukanpengawasandapatmemberikanPerizinanBerusaha
terhadap setiap penyelenggaraan upaya kesehatan berdasarkan
norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintah
Pusat.
(3)Pemerintah Pusat dalam melaksanakan pengawasan dapat
mendelegasikan kepada pemerintah daerah dan mengikutsertakan
masyarakat.
DisetujuiTimus21.56
7.KetentuanPasal183diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal183
Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah sesuaikewenangannya
sebagaimanadimaksuddalam Pasal182dalam melaksanakantugasnya
dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
304
melakukan pengawasan terhadap segala sesuatu yang berhubungan
dengansumberdayadibidangkesehatandanupayakesehatan.
8.KetentuanPasal187diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal187
Ketentuanlebihlanjutmengenaipengawasandalam penyelenggaraan
upayadibidangkesehatandiaturdenganPeraturanPemerintah.
9.KetentuanPasal188diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal188
Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuaikewenangannya
berdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh
Pemerintah Pusatdapatmengambiltindakan administratifterhadap
tenagakesehatandanfasilitaspelayanankesehatanyangmelanggar
ketentuansebagaimanadiaturdalamUndang-Undangini.
DisetujuiTimus21.56
10.KetentuanPasal197diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal197
Setiaporangyangdengansengajamemproduksiataumengedarkan
sediaanfarmasidan/ataualatkesehatanyangtidakmemilikiPerizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal106 ayat(1)dan
mengakibatkantimbulnyakerugianhartabenda,gangguankesehatan
orang,hilangnyanyawaorang,dipidanadenganpidanapenjarapaling
lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp1.500.000.000,00(satumiliarlimaratusjutarupiah).
Pasal63
Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor44Tahun2009tentang
RumahSakit(LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor153,Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5072)diubah:
1. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal17
(1)Rumah Sakit yang tidak memenuhipersyaratan sebagaimana
dimaksuddalam Pasal7,Pasal8,Pasal9,Pasal10,Pasal11,Pasal
12,Pasal13,Pasal14,Pasal15,atauPasal16dikenakansanksi
administratifberupa:
a. peringatantertulis;
b. penghentiansementarakegiatan;
c. dendaaministratif;
d. pembekuanperizinanberusaha;danatau
e. pencabutanperizinanberusaha.
(2)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanapadaayat(2)
diaturdenganPeraturanPemerintah.
2. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
305
Pasal24
(1)Pemerintah menetapkan klasifikasi rumah sakit berdasarkan
kemampuanpelayanan,fasilitaskesehatan,saranapenunjang,dan
sumberdayamanusia.
(2)Ketentuanlebihlanjutmengenaiklasifikasirumahsakitsebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
3. KetentuanPasal25diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal25
(1)Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memenuhiPerizinan
Berusaha.
(2)SetiappenyelenggaraRumahSakityangtidakmemenuhikewajiban
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dikenaisanksiadministratif.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenaitata cara pengenaan sanksi
administratifsebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdengan
PeraturanPemerintah
4. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal26
(1)PerizinanBerusahaterkaitRumahSakitkelasA danRumahSakit
penanaman modalasing atau penanaman modaldalam negeri
diberikanolehPemerintahPusat.
(2)Perizinan Berusaha terkaitRumah Sakitkelas B diberikan oleh
PemerintahDaerahProvinsisesuaidengannorma,standar,prosedur,
dankriteriayangtelahditetapkanolehPemerintahPusat.
(3)PerizinanBerusahaterkaitRumahSakitkelasCdankelasDdiberikan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuaidengan norma,
standar,prosedur,dankriteriayangtelahditetapkanolehPemerintah
Pusat.
Tambahanusulanrumusan
Pasal26ayat(4)Ketentuanlebihlanjutmengenaimekanismeperubahan
kelasRumahSakitdiaturlebihlanjutdalamPeraturanPemerintah.
DisetujuiTimus22.00
5. KetentuanPasal27diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal27
PerizinanBerusahaterkaitRumahSakitsebagaimanadimaksuddengan
Pasal25,dapatdicabutjika:
a.habismasaberlakunya;
b.tidaklagimemenuhipersyaratandanstandar;
c.terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan;dan/atau
d. atasperintahpengadilandalamrangkapenegakanhukum.
6. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal28
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
306
KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitrumahsakit
diaturdenganPeraturanPemerintah.
7. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal29
(1)SetiapRumahSakitmempunyaikewajiban:
a. memberikaninformasiyangbenartentangpelayananRumahSakit
kepadamasyarakat;
b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi,danefektifdenganmengutamakankepentingan
pasiensesuaidenganstandarpelayananRumahSakit;
c. memberikan pelayanan gawatdaruratkepada pasien sesuai
dengankemampuanpelayanannya;
d. berperan aktifdalam memberikan pelayanan kesehatan pada
bencana,sesuaidengankemampuanpelayanannya;
e. menyediakan sarana dan pelayanan bagimasyarakat tidak
mampuataumiskin;
f. melaksanakan fungsisosialantara lain dengan memberikan
fasilitaspelayananpasientidakmampu/miskin,pelayanangawat
darurattanpa uang muka,ambulan gratis,pelayanan korban
bencana dan kejadian luarbiasa,atau baktisosialbagimisi
kemanusiaan;
g. membuat,melaksanakan,danmenjagastandarmutupelayanan
kesehatandiRumahSakitsebagaiacuandalammelayanipasien;
h.menyelenggarakanrekammedis;
i. menyediakansaranadanprasaranaumum yanglayakantaralain
saranaibadah,parkir,ruangtunggu,saranauntukorangcacat,
wanitamenyusui,anak-anak,danlanjutusia;
j.melaksanakansistemrujukan;
k. menolakkeinginan pasien yang bertentangan dengan standar
profesidanetikasertaketentuanperaturanperundang-undangan;
l. memberikaninformasiyangbenar,jelas,danjujurmengenaihak
dankewajibanpasien;
m.menghormatidanmelindungihakpasien;
n.melaksanakanetikaRumahSakit;
o. memilikisistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan
bencana;
p. melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan,baik
secararegionalmaupunnasional;
q. membuatdaftartenagamedisyangmelakukanpraktikkedokteran
ataukedokterangigidantenagakesehatanlainnya;
r. menyusundanmelaksanakanperaturaninternalRumahSakit;
s. melindungidanmemberikanbantuanhukumbagisemuapetugas
RumahSakitdalammelaksanakantugas;dan
t. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai
kawasantanparokok.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
307
(2)Pelanggaranataskewajibansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dikenakansanksiadmisnistratifberupa:
a.teguran;
b.tegurantertulis;
c.denda;dan/atau
d.pencabutanPerizinanRumahSakit.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dan pengenaan sanksi
administratifsebagaimanapadaayat(2)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
8. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal40
(1)Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib
dilakukanakreditasisecaraberkalaminimal3(tiga)tahunsekali.
(2)AkreditasiRumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukanolehsuatulembagaindependen,baikdaridalam maupun
dariluarnegeri,berdasarkanstandarakreditasiyangberlaku.
(3)Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkanolehPemerintahPusat.
(4)KetentuanlebihlanjutmengenaiakreditasiRumahSakitsebagaimana
dimaksud pada ayat(1)dan ayat(2)diaturdengan Peraturan
Pemerintah.
9. KetentuanPasal54diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal54
(1)PemerintahPusatdanPemerintahDaerahdengannorma,standar,
prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit
denganmelibatkanorganisasiprofesi,asosiasiperumahsakitan,dan
organisasikemasyarakatanlainnyasesuaidengantugasdanfungsi
masing-masing.
(2)Pembinaandanpengawasansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
diarahkanuntuk:
a. pemenuhankebutuhanpelayanankesehatanyangterjangkauoleh
masyarakat;
b. peningkatanmutupelayanankesehatan;
c. keselamatanpasien;
d. pengembanganjangkauanpelayanan;dan
e. peningkatankemampuankemandirianRumahSakit.
(3)Dalam melaksanakan tugas pengawasan,Pemerintah Pusatdan
Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya mengangkat
tenagapengawassesuaikompetensidankeahliannya.
(4)Tenaga pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
melaksanakanpengawasanyangbersifatteknismedisdanteknis
perumahsakitan.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
308
(5)Dalam rangka pembinaan dan pengawasan,Pemerintah Pusat
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)dapatmengenakan
sanksiadministratifberupa:
a.teguran;
b.tegurantertulis;
c.denda;dan/atau
d.pencabutanPerizinanRumahSakit.
(6)Ketentuan lebih lanjut mengenaipembinaan dan pengawasan
sebagaimanadimaksudpadaayat(1),ayat(2),ayat(3),ayat(4),serta
kriteria, jenis, dan tata cara pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada.ayat(5) diaturdengan Peraturan
Pemerintah.
DisetujuiTimus22.01
10.KetentuanPasal62diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal62
SetiaporangyangdengansengajamenyelenggarakanRumahSakittidak
memilikiPerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal25
ayat(1)yangmengakibatkantimbulnyakorban/kerusakanterhadapK3L,
dipidanadenganpidanapenjarapalinglama2(dua)tahundandenda
palingbanyakRp7.000.000.000,00-(tujuhmiliarrupiah).
Pasal64
Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor5Tahun1997tentang
Psikotropika(LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor10Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor3671)diubah:
Catatan:Pemerintahmembuatrumusanterkaitpihakyangbolehmelakukan
produksi,impor(contohnya:industrifarmasiagarpengertiannyatidakrancu
denganpabrikobattradisionalapabilamenggunakanfrasa“pabrikobat”).
1. KetentuanPasal5diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal5
Psikotropikahanyadapatdiproduksiolehindustrifarmasiyangtelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
Catatan:Frasa“pabrikobat”diusulkandigantidengan“industrifarmasi”
sesuairekomendasidariDPRdankonsistensidenganpengaturanDIM
4977danDIM4979.
2. KetentuanPasal9diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal9
(1)Psikotropikadalambentukobatjadihanyadapatdiedarkansetelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat
(2)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
309
3. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal16
(1)EksporPsikotropikahanyadapatdilakukanolehindustrifarmasi
ataupedagangbesarfarmasiyangtelahmemenuhiPerizinan
BerusahadariPemerintahPusat
(2)ImporPsikotropikahanyadapatdilakukanoleh:
a. Industrifarmasiataupedagangbesarfarmasiyangtelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat;
b. Lembagapenelitianataulembagapendidikan.
(3)Lembagapenelitiandan/ataulembagapendidikansebagaimana
dimaksudpadaayat(2)hurufbdilaranguntukmengedarkan
psikotropikayangdiimpornya.
(4)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahadiaturdengan
PeraturanPemerintah.
4. KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal18
(1)Untuk dapatmemperoleh suratpersetujuan eksporatau surat
persetujuanimpor,eksportiratauimportirsebagaimanadimaksud
dalamPasal17mengajukanpermohonankepadaPemerintahPusat.
(2)Permohonan untuk memperoleh surat persetujuan ekspor
psikotropikadilampiridengansuratpersetujuanImporpsikotropika
yangtelahmendapatpersetujuandaridan/ataudikeluarkanoleh
pemerintahnegarapengimporpsikotropika.
(3)Ketentuanlebihlanjutmengenaisuratpersetujuanekspordansurat
persetujuanimpordiaturdenganPeraturanPemerintah.
5. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal19
PemerintahPusatmenyampaikansuratpersetujuanimporterkaitimpor
psikotropikakepadapemerintahnegarapengeksporpsikotropika.
6. KetentuanPasal20diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal20
Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan ekspor atau impor
psikotropikadiaturdenganPeraturanPemerintah.
7. KetentuanPasal21diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal21
(1) Setiappengangkutaneksporpsikotropikawajibdilengkapidengan
surat persetujuan ekspor psikotropika yang dikeluarkan oleh
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
310
PemerintahPusat.
(2) Setiappengangkutanimporpsikotropikawajibdilengkapidengan
SuratPersetujuan EksporPsikotropika yang dikeluarkan oleh
pemerintahnegarapengekspor.
8. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal22
(1) Eksportirpsikotropikawajibmemberikansuratpersetujuanekspor
psikotropika yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusatdan surat
persetujuanimporpsikotropikayangditerbitkanolehpemerintah
negarapengimporkepadaorang yang bertanggung jawab atas
perusahaanpengangkutanekspor.
(2) Orang yang bertanggung jawab atasperusahaan pengangkutan
eksporwajibmemberikansuratpersetujuaneksporpsikotropika
yangditerbitkanolehPemerintahPusatdansuratpersetujuanimpor
psikotropikayangditerbitkanolehpemerintahnegarapengimpor
kepadapenanggungjawabpengangkut.
(3) Penanggung jawab pengangkut ekspor psikotropika wajib
membawa dan bertanggung jawab atas kelengkapan surat
persetujuaneksporpsikotropikayangditerbitkanolehPemerintah
Pusatdansuratpersetujuanimporpsikotropikayangditerbitkan
olehpemerintahnegarapengimpor.
(4) Penanggungjawabpengangkutimporpsikotropikayangmemasuki
wilayahRepublikIndonesiawajibmembawadanbertanggungjawab
atas kelengkapan surat persetujuan impor psikotropika yang
diterbitkanolehPemerintahPusatdansuratpersetujuanekspor
psikotropikayangditerbitkanolehpemerintahnegarapengekspor.
Pasal65
Beberapa ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika(LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor143,Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5062)diubah:
Catatan:Pemerintahperlumerumuskansiapayangbolehmelakukan
produksi,impor(contohnya:industrifarmasiagarpengertiannyatidakrancu
denganpabrikobattradisionalapabilamenggunakanfrasa“pabrikobat”).
1.KetentuanPasal11diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal11
(1) Industrifarmasitertentudapatmemproduksinarkotikasetelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
311
(2) Pemerintah Pusatmelakukan pengendalian terhadap produksi
NarkotikasesuaidenganrencanakebutuhantahunanNarkotika
sebagaimanadimaksuddalamPasal9.
(3) PemerintahPusatmelakukanpengawasanterhadapbahanbaku,
prosesproduksi,danhasilakhirdariproduksiNarkotikasesuai
dengan rencana kebutuhan tahunan Narkotika sebagaimana
dimaksuddalamPasal9.
(4) KetentuanlebihlanjutmengenaitatacarapemberianPerizinan
Berusaha,pengendalian,danpengawasansebagaimanadimaksud
padaayat(1),ayat(2),danayat(3)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
2. KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal15
(1) Industrifarmasidan/atauPerusahaanpedagangbesarfarmasi
milik negara dapat melaksanakan impor narkotika setelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
Catatan:Berdasarkan rekomendasiBPOM,tidakmenggunakan
katapenghubung“dan/atau”melainkan“atau”sajakarenasuatu
kegiatanimportasinarkotikatidakdapatdilakukanolehindustri
farmasi dan perusahaan pedagang besar farmasi secara
bersamaan.
(2) Dalam keadaan tertentu,Pemerintah Pusat dapat memberi
PerizinanBerusahakepadaperusahaanselainperusahaanmilik
negarasebagaimanadimaksudpadaayat(1)yangmemenuhi
PerizinanBerusaha.
(3) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)danayat(2)diaturdenganPeraturan
Pemerintah.
3. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal16
(1) ImportirNarkotikaharusmemilikiSuratPersetujuanImporyang
diterbitkanolehPemerintahPusatuntuksetiapkalimelakukan
imporNarkotika.
(2) SuratPersetujuanImporNarkotikasebagaimanadimaksudpada
ayat(1)diberikan berdasarkan hasilauditPemerintah Pusat
terhadap rencana kebutuhan dan realisasiproduksidan/atau
penggunaanNarkotika.
(3) SuratPersetujuanImporNarkotikaGolonganIdalam jumlahyang
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
312
sangat terbatas hanya dapat diberikan untuk kepentingan
pengembanganilmupengetahuandanteknologi.
(4) SuratPersetujuanImporsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
disampaikankepadapemerintahnegarapengekspor.
4. KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal18
(1) IndustrifarmasiatauPerusahaanpedagangbesarfarmasidapat
melaksanakan ekspornarkotika setelah memenuhiPerizinan
BerusahadariPemerintahPusat.
(2) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
5. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal19
(1) EksportirNarkotikaharusmemilikiSuratPersetujuanEksporyang
diterbitkanolehPemerintahPusatuntuksetiapkalimelakukan
eksporNarkotika.
(2) Untuk memperoleh Surat Persetujuan Ekspor Narkotika
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus
melampirkan suratpersetujuan yang diterbitkan oleh negara
pengimpor.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenaiSurat Persetujuan Ekspor
Narkotikasebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)diatur
denganPeraturanPemerintah.
Catatan:
DiusulkanketentuanPasal19ayat(3)(DIM 5020)dihapuskarena
ketentuan pendelegasian mengenaiSuratPersetujuan Ekspor
NarkotikadenganPeraturanPemerintahtelahdiaturdalam Pasal
22(DIM5022)
6. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal22
KetentuanlebihlanjutmengenaisyaratdantatacaramemperolehSurat
Persetujuan Impor dan Surat Persetujuan Ekspor diatur dengan
PeraturanPemerintah.
7. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal24
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
313
(1) SetiappengangkutanimporNarkotikawajibdilengkapidengan
dokumenatausuratpersetujuaneksporNarkotikayangsahsesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dinegara
pengekspor dan Surat Persetujuan Impor Narkotika yang
diterbitkanolehPemerintahPusat.
(2) SetiappengangkutaneksporNarkotikawajibdilengkapidengan
surat persetujuan ekspor Narkotika yang diterbitkan oleh
PemerintahPusatdandokumenatauPerizinanBerusahaterkait
imporNarkotikayangsahsesuaidenganketentuanperaturan
perundang-undangandinegarapengimpor.
(3) Ketentuanlebihlanjutmengenaidokumenatausuratpersetujuan
ekspordanimpornarkotikasebagaimanadimaksudpadaayat(1)
danayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah.
8. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal26
(1) EksportirNarkotikawajibmemberikanSuratPersetujuanEkspor
NarkotikayangditerbitkanolehPemerintahPusatdandokumen
atauSuratPersetujuanImporNarkotikayangsahsesuaidengan
ketentuanperaturanperundang-undangandinegarapengimpor
kepada orang yang bertanggung jawab atas perusahaan
pengangkutanekspor.
(2) Orangyangbertanggungjawabatasperusahaanpengangkutan
eksporwajib memberikan SuratPersetujuan EksporNarkotika
yangditerbitkanolehPemerintahPusatdandokumenatauSurat
PersetujuanImporNarkotikayangsahsesuaidenganketentuan
peraturan perundang-undangan dinegara pengimporkepada
penanggungjawabpengangkut.
(3) PenanggungjawabpengangkuteksporNarkotikawajibmembawa
dan bertanggung jawab atas kelengkapan SuratPersetujuan
EksporNarkotikayang diterbitkan olehPemerintah Pusatdan
dokumenatauSuratPersetujuanImporNarkotikayangsahsesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dinegara
pengimpor.
9. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal36
(1) Narkotikadalam bentukobatjadihanyadapatdiedarkansetelah
memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
(2) KetentuanlebihlanjutmengenaisyaratdantatacaraPerizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1)diaturdengan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
314
PeraturanPemerintah.
10. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal39
(1)NarkotikahanyadapatdisalurkanolehIndustriFarmasi,pedagang
besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi
pemerintahsesuaidenganketentuandalamUndang-Undangini.
(2)IndustriFarmasi,pedagangbesarfarmasi,dansaranapenyimpanan
sediaanfarmasipemerintahsebagaimanadimaksudpadaayat(1)
wajibmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
(3)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah.
Pasal66
Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor18Tahun2012tentang
Pangan (Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun 2012 Nomor227,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5360)diubah:
1. KetentuanPasal1angka7diubahsehinggaPasal1berbunyisebagai
berikut:
Pasal1
DalamUndang-Undanginiyangdimaksuddengan:
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasaldarisumberhayati
produk pertanian,perkebunan,kehutanan,perikanan,peternakan,
perairan,dan air,baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagaimakanan atau minuman bagikonsumsi
manusia,termasukbahantambahanPangan,bahanbakuPangan,
dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan,dan/ataupembuatanmakananatauminuman.
2. KedaulatanPanganadalahhaknegaradanbangsayang secara
mandirimenentukan kebijakan Pangan yang menjamin hakatas
Panganbagirakyatdanyangmemberikanhakbagimasyarakatuntuk
menentukansistem Panganyangsesuaidenganpotensisumber
dayalokal.
3. KemandirianPanganadalahkemampuannegaradanbangsadalam
memproduksiPanganyangberanekaragam daridalam negeriyang
dapatmenjaminpemenuhankebutuhanPanganyangcukupsampai
ditingkatperseorangandenganmemanfaatkanpotensisumberdaya
alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara
bermartabat.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
315
4. KetahananPanganadalahkondisiterpenuhinyaPanganbaginegara
sampaidengan perseorangan,yang tercermin daritersedianya
Panganyangcukup,baikjumlahmaupunmutunya,aman,beragam,
bergizi,merata,dan terjangkau serta tidakbertentangan dengan
agama,keyakinan,danbudayamasyarakat,untukdapathidupsehat,
aktif,danproduktifsecaraberkelanjutan.
5. KeamananPanganadalahkondisidanupayayangdiperlukanuntuk
mencegahPangandarikemungkinancemaranbiologis,kimia,dan
bendalainyangdapatmengganggu,merugikan,danmembahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan,danbudayamasyarakatsehinggaamanuntukdikonsumsi.
6. ProduksiPangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan,
menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas,
mengemaskembali,dan/ataumengubahbentukPangan.
7. Catatan:Pasal1angka7berdasarkanputusanrapatPanjamasih
berstatuspending karena Pemerintah diminta untukmenyiapkan
kembaliusulan penyempurnaannya,yang dapatmengakomodir
keputusanWTO sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,
Nelayan,danUMKsertakepentinganNasional.
UsulanRumusanPemerintah:
Ketersediaan Pangan adalah kondisitersedianya Pangan darihasil
produksidalam negeri,Cadangan Pangan Nasional,dan Impor
Pangan.
8. CadanganPanganNasionaladalahpersediaanPangandiseluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk konsumsi
manusia dan untuk menghadapimasalah kekurangan Pangan,
gangguanpasokandanharga,sertakeadaandarurat.
9. Cadangan Pangan Pemerintah adalah persediaan Pangan yang
dikuasaidandikelolaolehPemerintah.
10.CadanganPanganPemerintahProvinsiadalahpersediaanPangan
yangdikuasaidandikelolaolehpemerintahprovinsi.
11.CadanganPanganPemerintahKabupaten/Kotaadalahpersediaan
Panganyangdikuasaidandikelolaolehpemerintahkabupaten/kota.
12.CadanganPanganPemerintahDesaadalahpersediaanPanganyang
dikuasaidandikelolaolehpemerintahdesa.
13.Cadangan Pangan Masyarakatadalah persediaan Pangan yang
dikuasai dan dikelola oleh masyarakat di tingkat pedagang,
komunitas,danrumahtangga.
14.PenyelenggaraanPanganadalahkegiatanperencanaan,pelaksanaan,
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
316
dan pengawasan dalam penyediaan,keterjangkauan,pemenuhan
konsumsiPangan dan Gizi,serta keamanan Pangan dengan
melibatkanperansertamasyarakatyangterkoordinasidanterpadu.
15.PanganPokokadalahPanganyangdiperuntukkansebagaimakanan
utamasehari-harisesuaidenganpotensisumberdayadankearifan
lokal.
16.PenganekaragamanPanganadalahupayapeningkatanketersediaan
dankonsumsiPanganyangberagam,bergiziseimbang,danberbasis
padapotensisumberdayalokal.
17.PanganLokaladalahmakananyangdikonsumsiolehmasyarakat
setempatsesuaidenganpotensidankearifanlokal.
18.PanganSegaradalahPanganyangbelum mengalamipengolahan
yangdapatdikonsumsilangsungdan/atauyangdapatmenjadibahan
bakupengolahanPangan.
19.PanganOlahanadalahmakananatauminumanhasilprosesdengan
caraataumetodetertentudenganatautanpabahantambahan.
20.PetaniadalahwarganegaraIndonesia,baikperseoranganmaupun
besertakeluarganyayangmelakukanusahatanidibidangPangan.
21.NelayanadalahwarganegaraIndonesia,baikperseoranganmaupun
beserta keluarganya yang mata pencahariannya melakukan
penangkapanikan.
22.Pembudi Daya Ikan adalah warga negara Indonesia, baik
perseorangan maupun beserta keluarganya yang mata
pencahariannyamembesarkan,membiakkan,dan/ataumemelihara
ikandansumberhayatiperairanlainnyasertamemanenhasilnya
dalamlingkunganyangterkontrol.
23.Perdagangan Pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian
kegiatan dalam rangka penjualan dan/atau pembelian Pangan,
termasukpenawaranuntukmenjualPangandankegiatanlainyang
berkenaandenganpemindahtangananPangandenganmemperoleh
imbalan.
24.EksporPanganadalahkegiatanmengeluarkanPangandaridaerah
pabean negara Republik Indonesia yang meliputiwilayah darat,
perairan,danruangudaradiatasnya,tempat-tempattertentudiZona
EkonomiEksklusif,danlandaskontinen.
25.ImporPangan adalah kegiatan memasukkan Pangan ke dalam
daerah pabean negara RepublikIndonesiayang meliputiwilayah
darat,perairan,danruangudaradiatasnya,tempat-tempattertentudi
ZonaEkonomiEksklusif,danlandaskontinen.
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
317
26.PeredaranPanganadalahsetiapkegiatanatauserangkaiankegiatan
dalam rangka penyaluran Pangan kepada masyarakat, baik
diperdagangkanmaupuntidak.
27.BantuanPanganadalahBantuanPanganPokokdanPanganlainnya
yang diberikan oleh Pemerintah,Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakatdalam mengatasiMasalahPangandanKrisisPangan,
meningkatkanaksesPanganbagimasyarakatmiskindan/ataurawan
PangandanGizi,dankerjasamainternasional.
28.MasalahPanganadalahkeadaankekurangan,kelebihan,dan/atau
ketidakmampuanperseoranganataurumahtanggadalammemenuhi
kebutuhanPangandanKeamananPangan.
29.Krisis Pangan adalah kondisikelangkaan Pangan yang dialami
sebagianbesarmasyarakatdisuatuwilayahyangdisebabkanoleh,
antaralain,kesulitandistribusiPangan,dampakperubahaniklim,
bencanaalam danlingkungan,dankonfliksosial,termasukakibat
perang.
30.Sanitasi Pangan adalah upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisiPangan yang sehatdan higienis yang
bebasdaribahayacemaranbiologis,kimia,danbendalain.
31.PersyaratanSanitasiadalahstandarkebersihandankesehatanyang
harusdipenuhiuntukmenjaminSanitasiPangan.
32.IradiasiPanganadalahmetodepenangananPangan,baikdengan
menggunakanzatradioaktifmaupunakseleratoruntukmencegah
terjadinyapembusukandankerusakan,membebaskanPangandari
jasadrenikpatogen,sertamencegahpertumbuhantunas.
33.Rekayasa GenetikPangan adalah suatu prosesyang melibatkan
pemindahangen(pembawasifat)darisuatujenishayatikejenis
hayatilainyangberbedaatausamauntukmendapatkanjenisbaru
yangmampumenghasilkanprodukPanganyanglebihunggul.
34.PanganProdukRekayasaGenetikadalahPanganyangdiproduksi
atau yang menggunakan bahan baku,bahan tambahan Pangan,
dan/ataubahanlainyangdihasilkandariprosesrekayasagenetik.
35.KemasanPanganadalahbahanyangdigunakanuntukmewadahi
dan/ataumembungkusPangan,baikyang bersentuhanlangsung
denganPanganmaupuntidak.
36.Mutu Pangan adalah nilaiyang ditentukan atas dasarkriteria
keamanandankandunganGiziPangan.
37.Giziadalahzatatausenyawayangterdapatdalam Panganyang
terdiriataskarbohidrat,protein,lemak,vitamin,mineral,serat,air,dan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
318
komponenlainyangbermanfaatbagipertumbuhandankesehatan
manusia.
38.SetiapOrangadalahorangperseoranganataukorporasi,baikyang
berbadanhukummaupunyangtidakberbadanhukum.
39.PelakuUsahaPanganadalahSetiapOrangyangbergerakpadasatu
ataulebihsubsistem agribisnisPangan,yaitupenyediamasukan
produksi,prosesproduksi,pengolahan,pemasaran,perdagangan,
danpenunjang.
40.PemerintahPusat,selanjutnyadisebutPemerintah,adalahPresiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan
negaraRepublikIndonesiasebagaimanadimaksuddalam Undang-
UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945.
41.Pemerintah Daerah adalah gubernur,bupatiatau walikota,dan
perangkatdaerahsebagaiunsurpenyelenggarapemerintahandaerah.
2. KetentuanPasal14diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Catatan:Pasal14berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus
pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan
penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO
sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta
kepentinganNasional.
UsulanRumusanPemerintah:
Pasal14
(1)SumberpenyediaanPangandiprioritaskanberasaldari:
a. ProduksiPangandalamnegeri;
b. CadanganPanganNasional;dan/atau
c. ImporPangan.
(2)SumberpenyediaanPangansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dilaksanakandenganmemperhatikankepentinganPetani,Nelayan,
PembudiDayaIkan,danPelakuUsahaPanganmikro dankecil,
melaluikebijakantarifdannontarif.
DisetujuiTimus22.03
3.KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Catatan:Pasal15berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus
pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan
penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO
sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta
kepentinganNasional.
UsulanRumusanPemerintah:
Pasal15
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
319
(1)Produksi Pangan dalam negeri digunakan untuk memenuhi
kebutuhankonsumsiPangan
(2)Dalam halKetersediaan Pangan untukkebutuhan konsumsidan
cadanganPangansudahtercukupi,kelebihanProduksiPangandalam
negeridapatdigunakanuntukkeperluanlain.
Penjelasanayat2:Yangdimaksuddengan“keperluanlain”adalah
termasukuntukkeperluanekspor.
4. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Catatan:Pasal36berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus
pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan
penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO
sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta
kepentinganNasional.
UsulanRumusanPemerintah:
Pasal36
(1)ImporPangandilakukanuntukmemenuhikebutuhandalamnegeri.
(2)Impor Pangan Pokok dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsidancadanganpangannasional.
(3)ImporPangandanPanganPokoksebagaimanadimaksudpadaayat
(1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan
memperhatikankepentinganPetani,Nelayan,PembudiDayaIkan,
PelakuUsahaPanganmikrodankecil.
5. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Catatan:Pasal39berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus
pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan
penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO
sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta
kepentinganNasional.
UsulanRumusanPemerintah:
Pasal39
PemerintahPusatmenetapkankebijakandanperaturanImporPangan
dalam rangka keberlanjutan usaha tani,Peningkatan kesejahteraan
petani,Nelayan,PembudiDayaIkan,PelakuUsahaPanganmikrodan
kecil.
6. KetentuanPasal68diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal68
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
320
(1) PemerintahPusatdanPemerintahDaerahmenjaminterwujudnya
penyelenggaraanKeamananPangandisetiaprantaiPangansecara
terpadu.
(2) Pemerintah Pusatmenetapkan norma,standar,prosedur,dan
kriteriaKeamananPangan.
(3) Pelaku Usaha Pangan termasuk Usaha Mikro dan Kecilwajib
menerapkan norma,standar,prosedur,dan kriteria Keamanan
Pangansebagaimanadimaksudpadaayat(2).
(4) Penerapannorma,standar,prosedur,dankriteriaKeamananPangan
sebagaimanadimaksudpadaayat(3)dilakukansecarabertahap
berdasarkanjenisPangandanskalausahaPangan.
(5) PemerintahPusatatauPemerintahDaerahwajib membinadan
mengawasipelaksanaanpenerapannorma,standar,prosedur,dan
kriteriaKeamananPangansebagaimanadimaksudpadaayat(3)
danayat(4).
(6) Ketentuan lebih lanjutmengenainorma,standar,prosedurdan
kriteriakeamananPangantermasukpentahapannyasebagaimana
dimaksudpadaayat(4)diaturdenganPeraturanPemerintah.
7. KetentuanPasal72diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal72
(1) SetiapOrangyangmelanggarketentuansebagaimanadimaksud
dalam Pasal64ayat(1),Pasal71ayat(1)atauayat(2),dikenai
sanksiadministratif.
(2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat(1)berupa:
a. denda;
b. penghentiansementaradarikegiatan,produksi,dan/atau
peredaran;
c. penarikanPangandariperedaranolehprodusen;
d. gantirugi;dan/atau
e. pencabutanPerizinanBerusaha.
(3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdalam Peraturan
Pemerintah.
8. KetentuanPasal74diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
321
Pasal74
(1) PemerintahPusatberkewajibanmemeriksakeamananbahanyang
akan digunakan sebagaibahan tambahan Pangan yang belum
diketahuidampaknyabagikesehatanmanusiadalam kegiatanatau
prosesProduksiPanganuntukdiedarkan.
(2) Pemeriksaankeamananbahantambahansebagaimanadimaksud
pada ayat(1)dilakukan dalam rangka pemenuhan Perizinan
BerusahadariPemerintahPusat.
9. KetentuanPasal77diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal77
(1) SetiapOrangdilarangmemproduksiPanganyangdihasilkandari
Rekayasa Genetik Pangan yang belum memenuhi Perizinan
BerusahadariPemerintahPusat.
(2) Setiap Orang yang melakukan kegiatan atau proses Produksi
Pangan dilarang menggunakan bahan baku,bahan tambahan
Pangan,dan/ataubahanlainyangdihasilkandariRekayasaGenetik
Panganyangbelum memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintah
Pusat.
(3) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksud pada ayat(1)dan ayat(2)diaturdengan Peraturan
Pemerintah.
10.KetentuanPasal81diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal81
(1) IradiasiPangansebagaimanadimaksuddalamPasal80ayat(1)
dilakukanberdasarkanPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
(2) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
11.KetentuanPasal87dihapus.
12.KetentuanPasal88diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal88
(1) PelakuUsahaPangandibidangPanganSegarharusmemenuhi
standarKeamananPangandanMutuPanganSegar.
Catatan:PutusanPanjaDPRmerekomendasikandigunakankata“harus”
bagiPelakuUsahajikatidakadasanksipidana.
(2) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
322
kewenangannya wajibmembina,mengawasi,danmemfasilitasi
pengembanganusahaPanganSegaruntukmemenuhipersyaratan
teknisminimalKeamananPangandanMutuPangan,berdasarkan
norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh
PemerintahPusat.
(3) PenerapanstandarKeamananPangandanMutuPanganSegar
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukansecarabertahap
sesuaidenganjenisPanganSegarsertajenisdan/atauskalausaha.
13. DiantaraPasal89danPasal90disisipkansatupasalyakniPasal89A
sehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal89A
(1) SetiapOrangyangmelanggarketentuansebagaimanadimaksud
dalamPasal84ayat(1),Pasal86ayat(2),atauPasal89dikenai
sanksiadministratif.
(2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat(1)berupa:
a.denda;
b.penghentiansementaradarikegiatan,produksi,dan/atau
peredaran;
c.penarikanPangandariperedaranolehprodusen;
d.gantirugi;dan/atau
e.pencabutanPerizinanBerusaha.
(3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdalam Peraturan
Pemerintah.
14. KetentuanPasal91diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal91
(1)Dalam halpengawasankeamanan,mutu,danGizi,setiapPangan
Olahan yang dibuatdidalam negeriatau yang diimporuntuk
diperdagangkan dalam kemasan eceran,Pelaku Usaha Pangan
wajibmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusatatau
Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan
norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh
PemerintahPusat.
(2)KewajibanmemenuhiPerizinanBerusahasebagaimanadimaksud
padaayat(1)dikecualikanterhadapprodukPanganOlahantertentu
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
323
yangdiproduksiolehUsahaMikrodanKecil.
(3)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana
dimaksud pada ayat(1)dan ayat(2)diaturdengan Peraturan
Pemerintah.
15. KetentuanPasal133diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal133
PelakuUsahaPanganyangdengansengajamenimbunataumenyimpan
melebihijumlahmaksimalsebagaimanadimaksud dalam Pasal53
denganmaksuduntukmemperolehkeuntunganyangmengakibatkan
hargaPanganPokokmenjadimahalataumelambungtinggidipidana
denganpidanapenjarapalinglama7(tujuh)tahunataudendapaling
banyakRp150.000.000.000,00(seratuslimapuluhmiliarrupiah).
16. KetentuanPasal134diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal134
(1)SetiapOrangyangmelakukanProduksiPanganOlahantertentu
untukdiperdagangkan,yangdengansengajatidakmenerapkan
tatacarapengolahanPanganyangdapatmenghambatproses
penurunanataukehilangankandunganGizibahanbakuPangan
yangdigunakansebagaimanadimaksuddalam Pasal64ayat(1)
yangmengakibatkantimbulnyakorban/kerusakanterhadapK3L,
dipidanadenganpidanapenjarapalinglama1(satu)tahunatau
dendapalingbanyakRp2.000.000.000,00(duamiliarrupiah).
(2)Dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanoleh
setiporangyangmelakukanusahadan/ataukegiatanberisiko
rendahatausedang.
(3)Pelaku usahadan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana
dimaksuddalamPasal72.
17. KetentuanPasal135diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal135
(1)Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses
produksi,penyimpanan,pengangkutan,dan/atauperedaranPangan
yangtidakmemenuhiPersyaratanSanitasiPangansebagaimana
dimaksuddalam Pasal71ayat(2)yangmengakibatkantimbulnya
korban/kerusakanterhadapK3L,dipidanadenganpidanapenjara
paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
324
Rp4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah).
(2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud
padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berisiko rendah tau
sedang.
(3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana
dimaksuddalamPasal72.
18. KetentuanPasal139diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal139
(1)Setiap Orang yang dengan sengaja membuka kemasan akhir
Panganuntukdikemaskembalidandiperdagangkansebagaimana
dimaksuddalam Pasal84ayat(1),yangmengakibatkantimbulnya
korbangangguan kesehatanmanusia,dipidanadenganpidana
penjarapalinglama4(empat)tahunataudendapalingbanyak
Rp10.000.000.000,00(sepuluhmiliarrupiah).
(2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud
padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berisiko rendah tau
sedang.
(3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana
dimaksuddalamPasal72.
19. KetentuanPasal140diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal140
(1)SetiapOrangyangmemproduksidanmemperdagangkanPangan
yangdengansengajatidakmemenuhistandarKeamananPangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) yang
mengakibatkantimbulnyakorbangangguan kesehatanmanusia,
dipidanadenganpidanapenjarapalinglama2(dua)tahunatau
dendapalingbanyakRp4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah).
(2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud
padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berisiko rendah tau
sedang.
(3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
325
dimaksuddalamPasal89A.
20. KetentuanPasal141diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal141
(1)SetiapOrangyangdengansengajamemperdagangkanPanganyang
tidaksesuaidenganKeamananPangandanMutuPanganyang
tercantum dalam labelKemasanPangansebagaimanadimaksud
dalam Pasal 89 yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatanmanusia,dipidanadenganpidanapenjarapalinglama2
(dua) tahun atau denda paling banyak Rp4.000.000.000,00
;kn(empatmiliarrupiah).
(2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud
padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang
yang melakukan usahadan/atau kegiatanberisiko rendah atau
sedang.
(3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran
sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana
dimaksuddalamPasal89A.
21. KetentuanPasal140diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal142
(1)Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja tidak memiliki
PerizinanBerusahaterkaitPanganOlahanyangdibuatdidalam
negeriatauyangdiimporuntukdiperdagangkandalam kemasan
eceransebagaimanadimaksuddalam Pasal91ayat(1),dipidana
denganpidanapenjarapalinglama2(dua)tahunataudenda
palingbanyakRp.4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah).
(2)Dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana sebagaimana
dimaksudpadaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanoleh
setiporangyangmelakukanusahadan/ataukegiatanberisiko
rendahatausedang.
DisetujuiPanja24/09/20Pukul10.54
Untukitudiusulkannormabaru,yaitu:
NormaUmumTerkaitSektorPendidikan
Pasal67
(1) Pelaksanaanperizinanpadasektorpendidikandapatdilakukanmelalui
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
326
PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalamUndang-Undangini.
(2) Ketentuanlebihlanjutpelaksanaanperizinanpadasektorpendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal68
Untukmempermudahpelakuusahaperfilmandalam melakukankegiatan
usaha,undang-undang ini mengubah,menghapus, atau menetapkan
pengaturanbaruyangdiaturdalam Undang-UndangNomor33Tahun2009
tentangPerfilman(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2009Nomor
141,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5060):
1. KetentuanPasal14diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal14
(1)JenisusahaperfilmansebagaimanadimaksuddalamPasal8ayat(2)
wajibmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
(2)Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1)tidak
termasukPerizinanBerusahaterkaitpertunjukanfilm yangdilakukan
melaluipenyiarantelevisiataujaringanteknologiinformatika
(3)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanberusahadiaturdengan
PeraturanPemerintah.
2. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal17
(1) Pembuatan film oleh pelaku usahapembuatfilm sebagaimana
dimaksud dalam Pasal16 ayat(3)harus memenuhiPerizinan
BerusahadariPemerintahPusat.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha terkait
pembuatanfilmdiaturdenganPeraturanPemerintah.
3. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal22
(1) Pembuatan film oleh pihakasing yang menggunakan lokasidi
IndonesiadilakukanberdasarkanpersetujuandariPemerintahPusat
tanpadipungutbiaya.
(2) Pembuatan film yang menggunakan insan perfilman asing
dilakukansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.
(3) Ketentuanlebihlanjutmengenaipersetujuanpenggunaanlokasidan
BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60)
327
insanperfilmanasingsebagaimanadimaksudpadaayat(1)dan
ayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah
4. KetentuanPasal78diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
Pasal78
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal6,Pasal7,Pasal10ayat(1)atauayat(2),Pasal11ayat(1),
Pasal14ayat(1)atauayat(2),Pasal15,Pasal17ayat(1),Pasal20
ayat(1),Pasal21ayat(2),Pasal22ayat(1)atauayat(2),Pasal26
ayat(1),Pasal27ayat(1),Pasal31,Pasal33ayat(1),Pasal39ayat
(1),Pasal43,atauPasal57ayat(1)dikenaisanksiadministratif.
(2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksuddalam Pasal78dapat
berupa:
a. tegurantertulis;
b. dendaadministratif;
c. penutupansementara;dan/atau
d. pembubaranataupencabutanPerizinanBerusaha.
(3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan
tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturan
Pemerintah.
5. KetentuanPasal79dihapus.

More Related Content

More from glugutharipamungkas

02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)glugutharipamungkas
 
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019glugutharipamungkas
 
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias 3 april 2020
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias   3 april 2020Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias   3 april 2020
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias 3 april 2020glugutharipamungkas
 
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hiasMemo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hiasglugutharipamungkas
 

More from glugutharipamungkas (6)

02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
02 OKT Hasil Timus BAB IV (Ketenagakerjaan) , V (UMKM)
 
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
Pelaksanaan skb dalam rangka penerimaan cpns atrbpn formasi tahun 2019
 
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias 3 april 2020
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias   3 april 2020Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias   3 april 2020
Nota dinas dirjen prl ke ka bkipm tentang perdagangan karang hias 3 april 2020
 
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hiasMemo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
Memo penerbitan skk pengangkutan koral karang hias
 
Virtualization
VirtualizationVirtualization
Virtualization
 
Komputasi di bidang biologi
Komputasi di bidang biologiKomputasi di bidang biologi
Komputasi di bidang biologi
 

Recently uploaded

Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptxTugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptxBudyHermawan3
 
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMMahmadzaini10748
 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniKebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniTiaSofiani
 
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPerencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahVinaDawatulAropah
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxPututJokoWibowo
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di IndonesiaPerbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesiaanissaputriaulia07
 
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di MedanToko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medanalimenyut76
 
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMateri Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMbahSantowaanCikeruh
 
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratMasterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratRyadhi EthniCitizen
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...gulieglue
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi290165
 

Recently uploaded (12)

Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptxTugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
 
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniKebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
 
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPerencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
 
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di IndonesiaPerbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
 
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di MedanToko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
 
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMateri Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
 
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratMasterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
 

02 OKT Hasil Timus Pasal 60- 68

  • 1. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 286 Pasal60 Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor1Tahun2009tentang Penerbangan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2009Nomor1, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4956)diubah: 1.KetentuanPasal13diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal13 (1)Pesawatudara,mesinpesawatudara,danbaling-balingpesawatterbang yangakandibuatuntukdigunakansecarasah(eligible)harusmemiliki rancangbangun. (2)Rancangbangunpesawatudara,mesinpesawatudara,danbaling-baling pesawatterbangsebagaimanadimaksudpadaayat(1)harusmendapat persetujuandariPemerintahPusat. 2.KetentuanPasal14dihapus. 3.KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal15 Pesawatudara,mesinpesawatudara,ataubaling-balingpesawatterbang yangdibuatberdasarkanrancangbangunsebagaimanadimaksuddalam Pasal13untukdiproduksiharusmemilikisertifikattipe. 4.KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal16 (1)Setiappesawatudara,mesinpesawatudara,danbaling-balingpesawat terbangyangdirancangdandiproduksidiluarnegeridandiimporke Indonesiaharusmendapatsertifikatvalidasitipe. (2)Sertifikatvalidasitipesebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilaksanakan berdasarkanperjanjianantarnegaradibidangkelaikudaraan. 5.KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal17 Setiap perubahan terhadap rancang bangun pesawatudara,mesin pesawatudara,ataubaling-balingpesawatterbangyangtelahmendapat sertifikattipesebagaimanadimaksuddalam Pasal15harusmendapat persetujuandariPemerintahPusat. 6.KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal18 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurmendapatkan persetujuanrancangbangun,kegiatanrancangbangun,danperubahan rancangbangunpesawatudara,sertifikatvalidasitipesertasertifikattipe diaturdenganPeraturanPemerintah. 7.KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal19 (1)Setiapbadanhukum Indonesiayangmelakukankegiatanproduksi dan/atauperakitanpesawatudara,mesinpesawatudara,dan/atau
  • 2. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 287 baling-balingpesawatterbangwajibmemilikisertifikatproduksi. (2)Ketentuan lebih lanjutmengenaisertifikatproduksisebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 8. KetentuanPasal20dihapus. 9. KetentuanPasal21dihapus. 10.KetentuanPasal22dihapus. 11.KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal26 Pesawatudara yang telah didaftarkan dan memenuhipersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, diterbitkan sertifikat pendaftaran. 13.KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal30 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurpendaftarandan penghapusantandapendaftarandantandakebangsaanIndonesiaserta kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 14. KetentuanPasal31dihapus. 15. KetentuanPasal32dihapus. 16. KetentuanPasal33dihapus 17. KetentuanPasal37diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal37 Sertifikatkelaikudaraanstandarsebagaimanadimaksuddalam Pasal 36terdiriatas: a.sertifikatkelaikudaraan standarpertama (initialairworthiness certificate)yang diberikan untuk pesawatudara pertama kali dioperasikanolehsetiaporang;dan b.Sertifikatkelaikudaraanstandarlanjutan(continousairworthiness certificate)yangdiberikanuntukpesawatudarasetelahsertifikat kelaikudaraanstandarpertamadanakandioperasikansecaraterus menerus. 18.KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal40 Ketentuan lebih lanjut mengenaitata cara dan prosedur untuk memperolehsertifikatkelaikudaraandankriteria,jenis,besarandenda, dantatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturan Pemerintah. 19. KetentuanPasal41diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal41 (1)Setiaporangyangmengoperasikanpesawatudarauntukkegiatan angkutanudarawajibmemilikisertifikat. (2)Sertifikatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)terdiriatas: a.sertifikatoperatorpesawatudara(airoperatorcertificate),yang
  • 3. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 288 diberikankepadabadanhukum Indonesiayangmengoperasikan pesawatudarasipiluntukangkutanudaraniaga;atau b.sertifikatpengoperasianpesawatudara(operatingcertificate), yangdiberikankepadaorangataubadanhukum Indonesiayang mengoperasikanpesawatudarasipiluntukangkutanudarabukan niaga. 20.KetentuanPasal42dihapus 21.KetentuanPasal43dihapus. 22.KetentuanPasal45diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal45 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurmemperoleh sertifikatoperatorpesawatudaraatausertifikatpengoperasianpesawat udaradankriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 23.KetentuanPasal46diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal46 (1)Setiaporangyangmengoperasikanpesawatudarawajibmerawat pesawatudara,mesinpesawatudara,baling-balingpesawatterbang, dan komponennya untuk mempertahankan keandalan dan kelaikudaraansecaraberkelanjutan. (2)Dalam perawatan pesawatudara,mesin pesawatudara,baling- balingpesawatterbang,dankomponennyasebagaimanadimaksud padaayat(1)setiap orang harusmembuatprogram perawatan pesawatudarayangdisahkanolehPemerintahPusat. 24. KetentuanPasal47diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal47 Perawatanpesawatudara,mesinpesawatudara,sertabaling-baling pesawatterbangdankomponennyasebagaimanadimaksuddalam Pasal46hanyadapatdilakukanoleh: a.perusahaanangkutanudarayangtelahmemilikisertifikatoperator pesawatudara; b.badanhukum organisasiperawatanpesawatudarayangtelah memilikisertifikatorganisasiperawatanpesawatudara(approved maintenanceorganization);atau c.personelahliperawatanpesawatudarayangtelahmemilikilisensi ahliperawatan pesawatudara (aircraftmaintenance engineer license). 25.KetentuanPasal48dihapus. 26.KetentuanPasal49diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal49 Sertifikatorganisasiperawatanpesawatudarasebagaimanadimaksud dalam Pasal47hurufbdapatdiberikankepadaorganisasiperawatan pesawatudara diluarnegeriyang memenuhipersyaratan setelah memilikisertifikatorganisasiperawatanpesawatudarayangditerbitkan olehotoritaspenerbangannegarayangbersangkutan. 28.KetentuanPasal51diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
  • 4. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 289 Pasal51 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacara,prosedur,danpemberian sertifikat organisasi perawatan pesawat udara dan lisensi ahli perawatanpesawatudaradankriteria,jenis,besarandenda,dantata cara pengenaan sanksi administratif diatur dengan Peraturan Pemerintah. 29.KetentuanPasal58diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal58 (1)Setiappersonelpesawatudarawajibmemilikilisensiatausertifikat kompetensi. (2)Personelpesawatudarayangterkaitlangsungdenganpelaksanaan pengoperasianpesawatudarawajibmemilikilisensiyangsahdan masihberlaku. 30.KetentuanPasal60diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal60 Lisensipersonelpesawatudarayangdiberikanolehnegaralaindapat diakuimelaluiprosespengesahanolehPemerintahPusat. 31.KetentuanPasal61diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal61 Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacaradanprosedur memperolehlisensi,atausertifikatkompetensidanlembagapendidikan dan/ataupelatihandiaturdenganPeraturanPemerintah. 32.KetentuanPasal63diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal63 (1)PesawatudarayangdapatdioperasikandiwilayahNegaraKesatuan RepublikIndonesiahanyapesawatudaraIndonesia. (2)Dalam keadaantertentudandalam waktuterbataspesawatudara asing dapat dioperasikan setelah mendapat persetujuan dari PemerintahPusat. (3)Pesawatudara sipilasing dapatdioperasikan oleh perusahaan angkutanudaranasionaluntukpenerbangankedandariluarnegeri setelahadanyaperjanjianantarnegara. (4)Pesawatudara sipilasing yang akan dioperasikan sebagaimana dimaksudpadaayat(1)danayat(2)harusmemenuhipersyaratan kelaikudaraanyangditetapkanolehPemerintahPusat. (5)Setiaporangyangmelanggarketentuansebagaimanadimaksudpada ayat(1),ayat(2),ayat(3),danayat(4)dikenaisanksiadministratif. (6)Ketentuanlebihlanjutmengenaipengoperasianpesawatudarasipil sertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi administratifsebagaimanadimaksudpadaayat(5)diaturdengan PeraturanPemerintah. 33.KetentuanPasal64dihapus. 34.KetentuanPasal66diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
  • 5. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 290 Pasal66 Ketentuan lebih lanjutmengenaiprosesdan biaya sertifikasidiatur denganPeraturanPemerintah. 35.KetentuanPasal67diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal67 (1)Setiappesawatudaranegarayangdibuatdandioperasikanharus memenuhistandarrancangbangun,produksi,dankelaikudaraan yangditetapkanolehPemerintahPusat. (2)Pesawatudaranegarasebagaimanadimaksudpadaayat(1)wajib memilikitandaidentitas. 36.KetentuanPasal84diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal84 Angkutanudaraniagadalam negerihanyadapatdilakukanolehbadan usahaangkutanudaranasionalyangtelahmemenuhiPerizinanBerusaha dariPemerintahPusat. 37.KetentuanPasal85diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal85 (1)Angkutanudaraniagaberjadwaldalam negerihanyadapatdilakukan olehbadanusahaangkutanudaranasionalyangtelahmemenuhi PerizinanBerusahaterkaitangkutanudaraniagaberjadwal. (2)Badan usaha angkutan udara niaga berjadwal sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dalam keadaan tertentu dan bersifat sementaradapatmelakukankegiatanangkutanudaraniagatidak berjadwalsetelahmendapatpersetujuandariPemerintahPusat. (3)Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwalyang bersifat sementarasebagaimanadimaksudpadaayat(2)dapatdilakukan atasinisiatifinstansiPemerintahdan/atauataspermintaanbadan usahaangkutanudaraniaganasional. (4)Kegiatanangkutanudaraniagatidakberjadwalyangdilaksanakan olehbadanusahaangkutanudaraniagaberjadwalsebagaimana dimaksudpadaayat(2)tidakmenyebabkanterganggunyapelayanan padaruteyangmenjaditanggungjawabnyadanpadaruteyang masihdilayaniolehbadanusahaangkutanudaraniagaberjadwal lainnya. 38.KetentuanPasal91diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal91 (1)Angkutanudaraniagatidakberjadwaldalam negerihanyadapat dilakukanolehbadanusahaangkutanudaranasionalyangtelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. (2)Angkutanudaraniagatidakberjadwaldalam negerisebagaimana dimaksud pada ayat(1)dilaksanakan berdasarkan persetujuan terbang(flightapproval). (3)Badanusahaangkutanudaraniagatidakberjadwaldalam negeri dalam keadaantertentudanbersifatsementaradapatmelakukan
  • 6. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 291 kegiatan angkutan udara niaga berjadwal setelah mendapat persetujuandariPemerintahPusat. (4)Kegiatanangkutanudaraniagaberjadwalyangbersifatsementara sebagaimanadimaksudpadaayat(3)dapatdilakukanatasinisiatif instansiPemerintah,pemerintah daerah dan/atau badan usaha angkutanudaraniaganasional. (5)Kegiatanangkutanudaraniagaberjadwalsebagaimanadimaksud padaayat(3)tidakmenyebabkanterganggunyapelayananangkutan udarapadaruteyangmasihdilayaniolehbadanusahaangkutan udaraniagaberjadwallainnya. 39.KetentuanPasal93diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal93 (1)Kegiatanangkutanudaraniagatidakberjadwalluarnegeriyang dilakukanolehbadanusahaangkutanudaraniaganasionalwajib mendapatkanpersetujuanterbangdariPemerintahPusat. (2)Kegiatanangkutanudaraniagatidakberjadwalluarnegeriyang dilakukan oleh perusahaan angkutan udara niaga asing wajib mendapatkanpersetujuanterbangdariPemerintahPusat. 40.KetentuanPasal94diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal94 (1)Kegiatan angkutan udara niaga tidakberjadwaloleh perusahaan angkutan udara asing yang melayanirute ke Indonesia dilarang mengangkut penumpang dari wilayah Indonesia, kecuali penumpangnya sendiri yang diturunkan pada penerbangan sebelumnya. (2)Perusahaan angkutan udara niaga tidak berjadwalasing yang melanggarketentuansebagaimanadimaksudpadaayat(1)dikenakan sanksiadministratif. (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administrativesebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdengan PeraturanPemerintah. 41.KetentuanPasal95diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal95 (1)Perusahaan angkutan udara niaga tidakberjadwalasing khusus pengangkut kargo yang melayanirute ke Indonesia dilarang mengangkut kargo dari wilayah Indonesia, kecuali dengan persetujuanPemerintahPusat. (2)Perusahaan angkutan udara niaga tidakberjadwalasing khusus pengangkut kargo yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksudpadaayat(1)dikenaisanksiadministratif. (3)ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud padaayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah.
  • 7. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 292 42.KetentuanPasal96diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal96 Ketentuan lebih lanjutmengenaiangkutan udara niaga,kerjasama angkutanudaradansanksiadministratiftermasukprosedurdantata carapengenaandiaturdenganPeraturanPemerintah. 43.KetentuanPasal97diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal97 (1)Pelayanan yang diberikan badan usaha angkutan udara niaga berjadwaldalam menjalankan kegiatannya dapatdikelompokkan palingsedikitdalam: a. pelayanandenganstandarmaksimum; b. pelayanandenganstandarmenengah;atau c. pelayanandenganstandarminimum. (2)Badanusahaangkutanudaraniagaberjadwaldalam menyediakan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memberitahukan kepada pengguna jasa tentang kondisidan spesifikasipelayananyangdisediakan. 44.KetentuanPasal99dihapus. 45.KetentuanPasal100diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal100 Ketentuanlebihlanjutmengenaipelayananbadanusahaangkutanudara niagaberjadwaldiaturdenganPeraturanPemerintah. 46.KetentuanPasal109diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal109 Kegiatanangkutanudaraniagasebagaimanadimaksuddalam Pasal 108 dilakukan oleh badan usaha dibidang angkutan udara niaga nasionalsetelahmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. 47.KetentuanPasal110dihapus. 48.KetentuanPasal111dihapus. 49.KetentuanPasal112diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal112 PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal109berlaku selamapemegang Perizinan Berusahamasih menjalankan kegiatan angkutanudarasecaranyatadenganterusmenerusmengoperasikan pesawatudarasesuaidenganPerizinanBerusahayangdiberikan. 50.KetentuanPasal113diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal113 (1)Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal109 dilarangdipindahtangankankepadapihaklainsebelum melakukan kegiatan usaha angkutan udara secara nyata dengan mengoperasikanpesawatudarasesuaidenganPerizinanBerusaha yangdiberikan.
  • 8. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 293 (2)Pemegang Perizinan Berusaha yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dikenaisanksiadministratif, berupapencabutanPerizinanBerusaha. 51.KetentuanPasal114diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal114 Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacara,danprosedur memperolehPerizinanBerusahaterkaitangkutanudaraniagadiatur denganPeraturanPemerintah. 52.KetentuanPasal118diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal118 (1)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagawajib: a.melakukankegiatanangkutanudarasecaranyatapalinglambat 12(duabelas)bulansejakPerizinanBerusahaditerbitkandengan mengoperasikanminimaljumlahpesawatudarayangdimilikidan dikuasaisesuaidenganlingkupusahaataukegiatannya; b.memilikidanmenguasaipesawatudaradenganjumlahtertentu; c.mematuhiketentuan wajib angkut,penerbangan sipil,dan ketentuanlainsesuaidenganperaturanperundang-undangan; d.menutup asuransitanggung jawab pengangkutdengan nilai pertanggungansebesarsantunanpenumpangangkutanudara niagayangdibuktikandenganperjanjianpenutupanasuransi; e.melayanicalonpenumpangsecaraadiltanpadiskriminasiatas dasarsuku,agama,ras,antargolongan,sertastrataekonomidan sosial; f.menyerahkan laporan kegiatan angkutan udara, termasuk keterlambatan dan pembatalan penerbangan,setiap jangka waktutertentukepadaPemerintahPusat; g.menyerahkanlaporankinerjakeuanganyangtelahdiauditoleh kantor akuntan publik terdaftar yang sekurang-kurangnya memuatneraca,laporanrugilaba,aruskas,danrincianbiaya, setiaptahunpalinglambatakhirbulanApriltahunberikutnya kepadaPemerintahPusat; h.melaporkanapabilaterjadiperubahanpenanggungjawabatau pemilikbadanusahaangkutanudaraniaga,domisilibadanusaha angkutan udara niaga dan pemilikan pesawatudara kepada PemerintahPusat;dan i.memenuhistandarpelayananyangditetapkan. (2)Pemegangizinkegiatanangkutanudarabukanniagayangdilakukan oleh Pemerintah Pusat,pemerintah daerah,badan usaha,dan lembagatertentudiwajibkan: a.mengoperasikanpesawatudarapalinglambat12(duabelas) bulansetelahizinkegiatanditerbitkan; b.mematuhiperaturanperundang-undangandibidangpenerbangan sipildanperaturanperundang-undanganlainyangberlaku;
  • 9. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 294 c.menyerahkan laporan kegiatan angkutan udara setiap bulan paling lambattanggal10 (sepuluh)bulan berikutnya kepada PemerintahPusat;dan d.melaporkan apabila terjadi perubahan penanggung jawab, kepemilikan pesawatudara,dan/atau domisilikantorpusat kegiatankepadaPemerintahPusat. (3)Pemegangizinkegiatanangkutanudarabukanniagayangdilakukan olehorangperseorangandiwajibkan: a.mengoperasikanpesawatudarapalinglambat12(duabelas) bulansetelahizinditerbitkan; b.mematuhiperaturanperundang-undangandibidangpenerbangan sipildanperaturanperundang-undanganlain; c.menyerahkan laporan kegiatan angkutan udara setiap bulan paling lambattanggal10 (sepuluh)bulan berikutnya kepada PemerintahPusat;dan d.melaporkan apabila terjadi perubahan penanggung jawab, kepemilikanpesawatudara,dan/ataudomisilipemegang izin kepadaPemerintahPusat. 53.KetentuanPasal119diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal119 (1)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagadanpemegang izinkegiatanangkutanudarabukanniagayangtidakmelakukan kegiatan angkutan udara secara nyata dengan mengoperasikan pesawat udara selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut sebagaimanadimaksuddalam Pasal118ayat(1)hurufa,ayat(2) hurufadanayat(3)hurufa,PerizinanBerusahaangkutanudaraniaga atauizinkegiatanangkutanudarabukanniagayangditerbitkantidak berlakudengansendirinya. (2)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagayangmelanggar ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal118ayat(1)hurufc dikenaisanksiadministratif. (3)PemegangPerizinanBerusahaangkutanudaraniagadanpemegang persetujuankegiatanangkutanudarabukanniagayangmelanggar ketentuansebagaimanadimaksuddalam Pasal118ayat(1)hurufd dikenakansanksiadministratif. (4)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud padaayat(2)danayat(3)diaturdenganPeraturanPemerintah. 54.KetentuanPasal120diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal120 Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pemegang Perizinan Berusaha,persyaratan,dansanksiadministratiftermasukprosedurdan tatacarapengenaansanksidiaturdenganPeraturanPemerintah. 55.KetentuanPasal130diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal130
  • 10. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 295 Ketentuanlebihlanjutmengenaitarifangkutanudaraniagaberjadwal dalam negerikelasekonomidanangkutanudaraperintissertasanksi administratiftermasukprosedurdantatacarapengenaansanksidiatur denganPeraturanPemerintah. 56.KetentuanPasal131dihapus. 57.KetentuanPasal132dihapus. 58.KetentuanPasal133dihapus. 59.KetentuanPasal137diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal137 Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dantata cara pengenaan sanksiadministratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal136ayat(5)diaturdenganPeraturanPemerintah. 60.KetentuanPasal138diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal138 (1)Pemilik,agenekspedisimuatanpesawatudara,ataupengirim yang menyerahkan barang khusus dan/atau berbahaya wajib menyampaikan pemberitahuan kepada pengelola pergudangan dan/ataubadanusahaangkutanudarasebelum dimuatkedalam pesawatudara. (2)Badanusahabandarudara,unitpenyelenggarabandarudara,badan usahapergudangan,ataubadanusahaangkutanudaraniagayang melakukankegiatanpengangkutanbarangkhususdan/ataubarang berbahaya wajib menyediakan tempat penyimpanan atau penumpukansertabertanggungjawabterhadappenyusunansistem dan prosedur penanganan barang khusus dan/atau berbahaya selamabarangtersebutbelumdimuatkedalampesawatudara. (3)Pemilik,agenekspedisimuatanpesawatudara,ataupengirim,badan usahabandarudara,unitpenyelenggarabandarudara,badanusaha pergudangan,atau badan usaha angkutan udara niaga yang melanggarketentuanpengangkutanbarangberbahayasebagaimana dimaksudpadaayat(1)danayat(2)dikenakansanksiadministratif. (4)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksud padaayat(3)diaturdenganPeraturanPemerintah. 61.KetentuanPasal139diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal139 Ketentuan lebih lanjutmengenaipengangkutan barang khususdan barangberbahayasertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacara pengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 62.KetentuanPasal205diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal205 (1)Daerah lingkungan kepentingan bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal202 hurufg merupakan daerah diluar
  • 11. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 296 lingkungan kerja bandarudara yang digunakan untukmenjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, serta kelancaran aksesibilitaspenumpangdankargo. (2)Pemanfaatandaerahlingkungankepentinganbandarudaraharus mendapatkanpersetujuandariPemerintahPusat. 63.KetentuanPasal215dihapus. 64.KetentuanPasal218diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal218 Ketentuan lebih lanjut mengenai keselamatan dan keamanan penerbangan,pelayanan jasa bandarudara,serta tata cara dan proseduruntukmemperoleh sertifikatbandarudara atau register bandarudara dan kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara pengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 65.KetentuanPasal219diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal219 (1)Setiapbadanusahabandarudaraatauunitpenyelenggarabandar udarawajib menyediakan fasilitasbandarudarayang memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta pelayananjasabandarudarasesuaidenganstandarpelayananyang ditetapkan. (2)Setiapbadanusahabandarudaraatauunitpenyelenggarabandar udarayangmelanggarketentuansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dikenaisanksiadministratif. (3)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dantata carapengenaansanksiadministratifsebagaimanadimaksudpada ayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah. 66.KetentuanPasal221diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal221 Ketentuanlebihlanjutmengenaipengoperasianfasilitasbandarudara sertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 67.KetentuanPasal222diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal222 (1)Setiappersonelbandarudarawajibmemilikilisensiatausertifikat kompetensi. (2)Sertifikatkompetensisebagaimanadimaksudpadaayat(1)diperoleh melaluipendidikandan/ataupelatihanyangdiselenggarakanlembaga yangtelahdiakreditasiolehPemerintahPusat. 68.KetentuanPasal224diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal224 Lisensipersonelbandarudarayangdiberikanolehnegaralaindinyatakan
  • 12. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 297 sahmelaluiprosespengesahanatauvalidasiolehPemerintahPusat. 69.KetentuanPasal225diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal225 Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacaradanprosedur memperoleh lisensi,lembaga pendidikan dan/atau pelatihan,serta kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 70. KetentuanPasal233diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal233 (1)Pelayananjasakebandarudaraansebagaimanadimaksud dalam Pasal232ayat(2)dapatdiselenggarakanoleh: a.badanusahabandarudarauntukbandarudarayangdiusahakan secarakomersialsetelahmemenuhiPerizinanBerusahadari PemerintahPusat;atau b.unitpenyelenggara bandarudara untuk bandarudara yang belum diusahakansecarakomersialyangdibentukolehdan bertanggung jawab kepada Pemerintah Pusat dan/atau PemerintahDaerahsesuaikewenangan. (2)PerizinanBerusahasebagaimanadimaksudpadaayat(1)tidak dapatdipindahtangankan. (3)Pelayanan jasa terkait dengan bandar udara sebagaimana dimaksuddalam Pasal232ayat(3)dapatdiselenggarakanoleh orang perseorangan warga negara Indonesia dan/atau badan hukumIndonesia. (4)BadanusahabandarudarayangmemindahtangankanPerizinan Berusahasebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksi administratifberupapencabutanPerizinanBerusahanya. 71.KetentuanPasal237diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal237 PemerintahPusatmengembangkanusahakebandarudaraan melalui penanaman modalsesuaidengan ketentuan peraturan perundang- undangandibidangpenanamanmodal. 72.KetentuanPasal238diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal238 Ketentuanlebihlanjutmengenaikegiatanpengusahaandibandarudara, sertakriteria,jenis,besarandenda,dantatacarapengenaansanksi administratifsanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 73.KetentuanPasal242diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal242 Ketentuanlebihlanjutmengenaitanggungjawabataskerugianserta kriteria,jenis,besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi administratifdiaturdenganPeraturanPemerintah.
  • 13. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 298 74.KetentuanPasal247diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal247 (1)Dalam rangka menunjang kegiatan tertentu,instansiPemerintah Pusat,PemerintahDaerah,dan/ataubadanhukum Indonesiadapat membangunbandarudarakhusussetelahmendapatpersetujuandari PemerintahPusat. (2)Ketentuankeselamatandankeamananpenerbanganpadabandar udarakhususberlakusebagaimanaketentuanpadabandarudara. 75.KetentuanPasal249diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal249 Bandarudarakhususdilarangmelayanipenerbanganlangsung dari dan/ataukeluarnegerikecualidalam keadaantertentudanbersifat sementara,setelahmemperolehpersetujuandariPemerintahPusat. 76.KetentuanPasal250diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal250 Bandarudarakhususdilarang digunakan untukkepentingan umum kecualidalam keadaantertentudenganpersetujuandariPemerintah Pusat. 77.KetentuanPasal252diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal252 Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuan pembangunan dan pengoperasianbandarudarakhusus,sertaperubahanstatusmenjadi bandarudarayangdapatmelayanikepentinganumum diaturdengan PeraturanPemerintah. 78.KetentuanPasal253diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal253 Tempatpendaratandanlepaslandashelikopter(heliport)terdiriatas: a.tempatpendaratandanlepaslandashelikopterdidaratan(surface levelheliport); b.tempatpendaratan dan lepaslandashelikopterdiatasgedung (elevatedheliport);dan c.tempatpendaratandanlepaslandashelikopterdiperairan(helideck). 79.KetentuanPasal254diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal254 (1)Setiaptempatpendaratandanlepaslandashelikopter(heliport)yang dioperasikanwajibmemenuhiketentuankeselamatandankeamanan penerbangan. (2)Tempatpendaratandanlepaslandashelikopter(heliport)yangtelah memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan sebagaimana dimaksudpadaayat(1)diberikantandapendaftaran(register)oleh
  • 14. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 299 PemerintahPusat. 80.KetentuanPasal255diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal255 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurpemberian persetujuanpembangunandanpengoperasiantempatpendaratandan lepaslandashelikopter(heliport)diaturdenganPeraturanPemerintah. 81.KetentuanPasal275diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal275 (1)Lembaga penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan sebagaimanadimaksuddalam Pasal271ayat(2)wajibmemiliki sertifikatpelayanan navigasipenerbangan yang ditetapkan oleh PemerintahPusat. (2)Sertifikatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diberikankepada masing-masingunitpelayananpenyelenggaranavigasipenerbangan. (3)Unitpelayananpenyelenggaranavigasipenerbangansebagaimana dimaksudpadaayat(2)terdiriatas: a.unitpelayanannavigasipenerbangandibandarudara; b.unitpelayanannavigasipendekatan;dan c.unitpelayanannavigasipenerbanganjelajah. 82.KetentuanPasal277diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal277 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradanprosedurpembentukan dansertifikasilembagapenyelenggarapelayanannavigasipenerbangan, serta biaya pelayanan jasa navigasipenerbangan diatur dengan PeraturanPemerintah. 83.KetentuanPasal292diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal292 (1)Setiappersonelnavigasipenerbanganwajibmemilikilisensiatau sertifikatkompetensi. (2)Personelnavigasipenerbangan yang terkait langsung dengan pelaksanaanpengoperasiandan/ataupemeliharaanfasilitasnavigasi penerbanganwajibmemilikilisensiyangsahdanmasihberlaku. 84.KetentuanPasal294diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal294 Lisensipersonelnavigasipenerbanganyangdiberikanolehnegaralain dinyatakansahmelaluiprosespengesahanatauvalidasiolehPemerintah Pusat. 85.KetentuanPasal295diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal295 Ketentuanlebihlanjutmengenaipersyaratan,tatacaradanprosedur memperolehlisensi,dankriteria,jenis,besarandenda,dantatacara
  • 15. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 300 pengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturanPemerintah. 86.KetentuanPasal317diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal317 Ketentuan lebih lanjut mengenaisistem manajemen keselamatan penyediajasapenerbangan,dankriteria,jenis,besarandenda,dantata cara pengenaan sanksiadministratifdiaturdiaturdengan Peraturan Pemerintah. 87.KetentuanPasal389diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal389 Setiappersoneldibidangpenerbanganyangtelahmemilikisertifikat kompetensisebagaimana dimaksud dalam Pasal388 dapatdiberi lisensiolehPemerintahPusatsetelahmemenuhipersyaratan 88.KetentuanPasal392diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal392 Ketentuanlebihlanjutmengenaisertifikatkompetensidanlisensiserta penyusunanprogrampelatihandiaturdenganPeraturanPemerintah. 89.KetentuanPasal418diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal418 Setiap orang yang melakukan kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwalluarnegeritanpapersetujuanterbangdariPemerintahPusat sebagaimanadimaksuddalam Pasal93ayat(1)dipidanadenganpidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp350.000.000,00(tigaratuslimapuluhjutarupiah). 90.KetentuanPasal423diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal423 (1)Personelbandarudarayangmengoperasikandan/ataumemelihara fasilitasbandarudaratanpamemilikilisensiatausertifikatkompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal222 yang mengakibatkan timbulnyakorban,dipidanadenganpidanapenjarapalinglama1(satu) tahundandendapalingbanyakRp200.000.000,00(duaratusjuta rupiah). (2)Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya orang,dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00(satumiliarrupiah). 91.KetentuanPasal428diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal428 (1)Setiap orang yang mengoperasikan bandarudara khusus yang digunakan untuk kepentingan umum tanpa Persetujuan dari
  • 16. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 301 Pemerintah Pusatsebagaimana dimaksud dalam Pasal250 yang mengakibatkantimbulnyakorban,dipidanadenganpidanapenjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp3.000.000.000,00(tigamiliarrupiah). (2)Dalam haltindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengakibatkanmatinyaorangdipidanadenganpidanapenjarapaling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp15.000.000.000,00(limabelasmiliarrupiah). Paragraf11 Kesehatan,Obat,danMakanan Pasal61 UntukmemberikankemudahanbagimasyarakatterutamaPelakuUsaha dalam mendapatkanPerizinanBerusahadarisektorKesehatan,Obat,dan Makanan,undang-undang inimengubah,menghapus,atau menetapkan pengaturanbarubeberapaketentuanyangdiaturdalam: a.Undang-UndangNo36Tahun2009tentangKesehatan(LembaranNegara RepublikIndonesiaNomor144,TambahanLembaranNegaraRepublik IndonesiaNomor5063)yangselanjutnyadidalam Undang-Undangini disebutdenganUndang-UndangKesehatan; b.Undang-UndangNomor44Tahun2009tentangRumahSakit(Lembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor153,TambahanLembaranNegara Republik Indonesia Nomor5072)yang selanjutnya didalam Undang- UndanginidisebutdenganUndang-UndangRumahSakit; c.Undang-UndangNomor5Tahun1997tentangPsikotropika(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor10 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3671)yang selanjutnya didalam Undang- UndanginidisebutdenganUndang-UndangPsikotropika; d.Undang-UndangNomor35Tahun2009tentangNarkotika(Lembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor143,TambahanLembaranNegara Republik Indonesia Nomor5062)yang selanjutnya didalam Undang- UndanginidisebutdenganUndang-UndangNarkotika;dan e.Undang-Undang Nomor18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun2012Nomor227,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5360)yang selanjutnya didalam Undang-UndanginidisebutdenganUndang-UndangPangan. Pasal62 Undang-UndangNo36Tahun2009tentangKesehatan(LembaranNegara RepublikIndonesiaNomor144,TambahanLembaranNegaraRepublik IndonesiaNomor5063)diubah: 1.KetentuanPasal30diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal30 (1)Fasilitaspelayanankesehatan,menurutjenispelayanannyaterdiri atas:
  • 17. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 302 a.pelayanankesehatanperseorangan;dan b.pelayanankesehatanmasyarakat. (2)Fasilitaspelayanankesehatansebagaimanadimaksudpadaayat (1)meliputi: a.pelayanankesehatantingkatpertama; b.pelayanankesehatantingkatkedua;dan c.pelayanankesehatantingkatketiga. (3)Fasilitaspelayanankesehatansebagaimanadimaksudpadaayat (1)dilaksanakanolehpihakPemerintahPusat,pemerintahdaerah, danswasta. (4)SetiapfasilitaspelayanankesehatanwajibmemenuhiPerizinan BerusahadariPemerintahPusatataupemerintahdaerahsesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma,standar,prosedur, dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. DisetujuiTimus21.56 2.KetentuanPasal35diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal35 Ketentuan lebih lanjutmengenaifasilitas pelayanan kesehatan dan PerizinanBerusahadiaturdenganPeraturanPemerintah. 3.KetentuanPasal60diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal60 (1)Setiaporangyangmelakukanpelayanankesehatantradisionalyang menggunakanalatdanteknologiwajibmemenuhiPerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteria yangditetapkanolehPemerintahPusat. (2)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. DisetujuiTimus21.56 4.KetentuanPasal106diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal106 (1)Setiap orang yang memproduksidan/atau mengedarkan sediaan farmasidanalatkesehatanharusmemenuhiPerizinanBerusahadari PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya berdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan olehPemerintahPusat. (2)Sediaanfarmasidanalatkesehatanhanyadapatdiedarkansetelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusatatauPemerintah Daerahsesuaikewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur, dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (3)PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya berdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkan olehPemerintahPusatberwenangmencabutPerizinanBerusahadan memerintahkanpenarikandariperedaransediaanfarmasidanalat kesehatanyangtelahmemperolehPerizinanBerusaha,yangterbukti
  • 18. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 303 tidak memenuhipersyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau kemanfaatan,dapatdisitadandimusnahkansesuaidenganketentuan peraturanperundang-undangan. (4)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitsediaan farmasidanalatkesehatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)dan ayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah. 5.KetentuanPasal111diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal111 (1)Makanandanminumanyangdipergunakanuntukmasyarakatharus didasarkanpadastandardan/ataupersyaratankesehatan. (2)Makanandanminumanhanyadapatdiedarkansetelahmemenuhi PerizinanBerusahadariPemerintahPusatatauPemerintahDaerah sesuaikewenangannyaberdasarkannorma,standar,prosedur,dan kriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (3)Makanandanminumanyangtidakmemenuhiketentuanstandar, persyaratan kesehatan, dan/atau membahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut Perizinan Berusaha dan diamankan/disita untuk dimusnahkan sesuaidengan ketentuan peraturanperundang-undangan.DisetujuiTimus21.57 (4)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitmakanandan minumansebagaimanadimaksudpadaayat(2)danayat(3)diatur denganPeraturanPemerintah. DisetujuiTimus21.56 6.KetentuanPasal182diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal182 (1)PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya melakukan pengawasan terhadap masyarakat dan setiap penyelenggarakegiatanyangberhubungandengansumberdayadi bidangkesehatandanupayakesehatanberdasarkannorma,standar, prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintahPusat. (2)PemerintahPusatatauPemerintahDaerahsesuaikewenangannya dalam melakukanpengawasandapatmemberikanPerizinanBerusaha terhadap setiap penyelenggaraan upaya kesehatan berdasarkan norma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanolehPemerintah Pusat. (3)Pemerintah Pusat dalam melaksanakan pengawasan dapat mendelegasikan kepada pemerintah daerah dan mengikutsertakan masyarakat. DisetujuiTimus21.56 7.KetentuanPasal183diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal183 Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah sesuaikewenangannya sebagaimanadimaksuddalam Pasal182dalam melaksanakantugasnya dapat mengangkat tenaga pengawas dengan tugas pokok untuk
  • 19. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 304 melakukan pengawasan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengansumberdayadibidangkesehatandanupayakesehatan. 8.KetentuanPasal187diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal187 Ketentuanlebihlanjutmengenaipengawasandalam penyelenggaraan upayadibidangkesehatandiaturdenganPeraturanPemerintah. 9.KetentuanPasal188diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal188 Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuaikewenangannya berdasarkannorma,standar,prosedur,dankriteriayangditetapkanoleh Pemerintah Pusatdapatmengambiltindakan administratifterhadap tenagakesehatandanfasilitaspelayanankesehatanyangmelanggar ketentuansebagaimanadiaturdalamUndang-Undangini. DisetujuiTimus21.56 10.KetentuanPasal197diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal197 Setiaporangyangdengansengajamemproduksiataumengedarkan sediaanfarmasidan/ataualatkesehatanyangtidakmemilikiPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal106 ayat(1)dan mengakibatkantimbulnyakerugianhartabenda,gangguankesehatan orang,hilangnyanyawaorang,dipidanadenganpidanapenjarapaling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00(satumiliarlimaratusjutarupiah). Pasal63 Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor44Tahun2009tentang RumahSakit(LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor153,Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5072)diubah: 1. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal17 (1)Rumah Sakit yang tidak memenuhipersyaratan sebagaimana dimaksuddalam Pasal7,Pasal8,Pasal9,Pasal10,Pasal11,Pasal 12,Pasal13,Pasal14,Pasal15,atauPasal16dikenakansanksi administratifberupa: a. peringatantertulis; b. penghentiansementarakegiatan; c. dendaaministratif; d. pembekuanperizinanberusaha;danatau e. pencabutanperizinanberusaha. (2)Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifsebagaimanapadaayat(2) diaturdenganPeraturanPemerintah. 2. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
  • 20. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 305 Pasal24 (1)Pemerintah menetapkan klasifikasi rumah sakit berdasarkan kemampuanpelayanan,fasilitaskesehatan,saranapenunjang,dan sumberdayamanusia. (2)Ketentuanlebihlanjutmengenaiklasifikasirumahsakitsebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 3. KetentuanPasal25diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal25 (1)Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memenuhiPerizinan Berusaha. (2)SetiappenyelenggaraRumahSakityangtidakmemenuhikewajiban sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dikenaisanksiadministratif. (3)Ketentuan lebih lanjut mengenaitata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimanadimaksudpadaayat(2)diaturdengan PeraturanPemerintah 4. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal26 (1)PerizinanBerusahaterkaitRumahSakitkelasA danRumahSakit penanaman modalasing atau penanaman modaldalam negeri diberikanolehPemerintahPusat. (2)Perizinan Berusaha terkaitRumah Sakitkelas B diberikan oleh PemerintahDaerahProvinsisesuaidengannorma,standar,prosedur, dankriteriayangtelahditetapkanolehPemerintahPusat. (3)PerizinanBerusahaterkaitRumahSakitkelasCdankelasDdiberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuaidengan norma, standar,prosedur,dankriteriayangtelahditetapkanolehPemerintah Pusat. Tambahanusulanrumusan Pasal26ayat(4)Ketentuanlebihlanjutmengenaimekanismeperubahan kelasRumahSakitdiaturlebihlanjutdalamPeraturanPemerintah. DisetujuiTimus22.00 5. KetentuanPasal27diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal27 PerizinanBerusahaterkaitRumahSakitsebagaimanadimaksuddengan Pasal25,dapatdicabutjika: a.habismasaberlakunya; b.tidaklagimemenuhipersyaratandanstandar; c.terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan;dan/atau d. atasperintahpengadilandalamrangkapenegakanhukum. 6. KetentuanPasal28diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal28
  • 21. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 306 KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahaterkaitrumahsakit diaturdenganPeraturanPemerintah. 7. KetentuanPasal29diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal29 (1)SetiapRumahSakitmempunyaikewajiban: a. memberikaninformasiyangbenartentangpelayananRumahSakit kepadamasyarakat; b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi,danefektifdenganmengutamakankepentingan pasiensesuaidenganstandarpelayananRumahSakit; c. memberikan pelayanan gawatdaruratkepada pasien sesuai dengankemampuanpelayanannya; d. berperan aktifdalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana,sesuaidengankemampuanpelayanannya; e. menyediakan sarana dan pelayanan bagimasyarakat tidak mampuataumiskin; f. melaksanakan fungsisosialantara lain dengan memberikan fasilitaspelayananpasientidakmampu/miskin,pelayanangawat darurattanpa uang muka,ambulan gratis,pelayanan korban bencana dan kejadian luarbiasa,atau baktisosialbagimisi kemanusiaan; g. membuat,melaksanakan,danmenjagastandarmutupelayanan kesehatandiRumahSakitsebagaiacuandalammelayanipasien; h.menyelenggarakanrekammedis; i. menyediakansaranadanprasaranaumum yanglayakantaralain saranaibadah,parkir,ruangtunggu,saranauntukorangcacat, wanitamenyusui,anak-anak,danlanjutusia; j.melaksanakansistemrujukan; k. menolakkeinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesidanetikasertaketentuanperaturanperundang-undangan; l. memberikaninformasiyangbenar,jelas,danjujurmengenaihak dankewajibanpasien; m.menghormatidanmelindungihakpasien; n.melaksanakanetikaRumahSakit; o. memilikisistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana; p. melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan,baik secararegionalmaupunnasional; q. membuatdaftartenagamedisyangmelakukanpraktikkedokteran ataukedokterangigidantenagakesehatanlainnya; r. menyusundanmelaksanakanperaturaninternalRumahSakit; s. melindungidanmemberikanbantuanhukumbagisemuapetugas RumahSakitdalammelaksanakantugas;dan t. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasantanparokok.
  • 22. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 307 (2)Pelanggaranataskewajibansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dikenakansanksiadmisnistratifberupa: a.teguran; b.tegurantertulis; c.denda;dan/atau d.pencabutanPerizinanRumahSakit. (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dan pengenaan sanksi administratifsebagaimanapadaayat(2)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 8. KetentuanPasal40diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal40 (1)Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukanakreditasisecaraberkalaminimal3(tiga)tahunsekali. (2)AkreditasiRumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanolehsuatulembagaindependen,baikdaridalam maupun dariluarnegeri,berdasarkanstandarakreditasiyangberlaku. (3)Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkanolehPemerintahPusat. (4)KetentuanlebihlanjutmengenaiakreditasiRumahSakitsebagaimana dimaksud pada ayat(1)dan ayat(2)diaturdengan Peraturan Pemerintah. 9. KetentuanPasal54diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal54 (1)PemerintahPusatdanPemerintahDaerahdengannorma,standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Rumah Sakit denganmelibatkanorganisasiprofesi,asosiasiperumahsakitan,dan organisasikemasyarakatanlainnyasesuaidengantugasdanfungsi masing-masing. (2)Pembinaandanpengawasansebagaimanadimaksudpadaayat(1) diarahkanuntuk: a. pemenuhankebutuhanpelayanankesehatanyangterjangkauoleh masyarakat; b. peningkatanmutupelayanankesehatan; c. keselamatanpasien; d. pengembanganjangkauanpelayanan;dan e. peningkatankemampuankemandirianRumahSakit. (3)Dalam melaksanakan tugas pengawasan,Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya mengangkat tenagapengawassesuaikompetensidankeahliannya. (4)Tenaga pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melaksanakanpengawasanyangbersifatteknismedisdanteknis perumahsakitan.
  • 23. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 308 (5)Dalam rangka pembinaan dan pengawasan,Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)dapatmengenakan sanksiadministratifberupa: a.teguran; b.tegurantertulis; c.denda;dan/atau d.pencabutanPerizinanRumahSakit. (6)Ketentuan lebih lanjut mengenaipembinaan dan pengawasan sebagaimanadimaksudpadaayat(1),ayat(2),ayat(3),ayat(4),serta kriteria, jenis, dan tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada.ayat(5) diaturdengan Peraturan Pemerintah. DisetujuiTimus22.01 10.KetentuanPasal62diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal62 SetiaporangyangdengansengajamenyelenggarakanRumahSakittidak memilikiPerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalam Pasal25 ayat(1)yangmengakibatkantimbulnyakorban/kerusakanterhadapK3L, dipidanadenganpidanapenjarapalinglama2(dua)tahundandenda palingbanyakRp7.000.000.000,00-(tujuhmiliarrupiah). Pasal64 Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor5Tahun1997tentang Psikotropika(LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor10Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor3671)diubah: Catatan:Pemerintahmembuatrumusanterkaitpihakyangbolehmelakukan produksi,impor(contohnya:industrifarmasiagarpengertiannyatidakrancu denganpabrikobattradisionalapabilamenggunakanfrasa“pabrikobat”). 1. KetentuanPasal5diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal5 Psikotropikahanyadapatdiproduksiolehindustrifarmasiyangtelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. Catatan:Frasa“pabrikobat”diusulkandigantidengan“industrifarmasi” sesuairekomendasidariDPRdankonsistensidenganpengaturanDIM 4977danDIM4979. 2. KetentuanPasal9diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal9 (1)Psikotropikadalambentukobatjadihanyadapatdiedarkansetelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat (2)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah.
  • 24. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 309 3. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal16 (1)EksporPsikotropikahanyadapatdilakukanolehindustrifarmasi ataupedagangbesarfarmasiyangtelahmemenuhiPerizinan BerusahadariPemerintahPusat (2)ImporPsikotropikahanyadapatdilakukanoleh: a. Industrifarmasiataupedagangbesarfarmasiyangtelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat; b. Lembagapenelitianataulembagapendidikan. (3)Lembagapenelitiandan/ataulembagapendidikansebagaimana dimaksudpadaayat(2)hurufbdilaranguntukmengedarkan psikotropikayangdiimpornya. (4)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahadiaturdengan PeraturanPemerintah. 4. KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal18 (1)Untuk dapatmemperoleh suratpersetujuan eksporatau surat persetujuanimpor,eksportiratauimportirsebagaimanadimaksud dalamPasal17mengajukanpermohonankepadaPemerintahPusat. (2)Permohonan untuk memperoleh surat persetujuan ekspor psikotropikadilampiridengansuratpersetujuanImporpsikotropika yangtelahmendapatpersetujuandaridan/ataudikeluarkanoleh pemerintahnegarapengimporpsikotropika. (3)Ketentuanlebihlanjutmengenaisuratpersetujuanekspordansurat persetujuanimpordiaturdenganPeraturanPemerintah. 5. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal19 PemerintahPusatmenyampaikansuratpersetujuanimporterkaitimpor psikotropikakepadapemerintahnegarapengeksporpsikotropika. 6. KetentuanPasal20diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal20 Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan ekspor atau impor psikotropikadiaturdenganPeraturanPemerintah. 7. KetentuanPasal21diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal21 (1) Setiappengangkutaneksporpsikotropikawajibdilengkapidengan surat persetujuan ekspor psikotropika yang dikeluarkan oleh
  • 25. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 310 PemerintahPusat. (2) Setiappengangkutanimporpsikotropikawajibdilengkapidengan SuratPersetujuan EksporPsikotropika yang dikeluarkan oleh pemerintahnegarapengekspor. 8. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal22 (1) Eksportirpsikotropikawajibmemberikansuratpersetujuanekspor psikotropika yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusatdan surat persetujuanimporpsikotropikayangditerbitkanolehpemerintah negarapengimporkepadaorang yang bertanggung jawab atas perusahaanpengangkutanekspor. (2) Orang yang bertanggung jawab atasperusahaan pengangkutan eksporwajibmemberikansuratpersetujuaneksporpsikotropika yangditerbitkanolehPemerintahPusatdansuratpersetujuanimpor psikotropikayangditerbitkanolehpemerintahnegarapengimpor kepadapenanggungjawabpengangkut. (3) Penanggung jawab pengangkut ekspor psikotropika wajib membawa dan bertanggung jawab atas kelengkapan surat persetujuaneksporpsikotropikayangditerbitkanolehPemerintah Pusatdansuratpersetujuanimporpsikotropikayangditerbitkan olehpemerintahnegarapengimpor. (4) Penanggungjawabpengangkutimporpsikotropikayangmemasuki wilayahRepublikIndonesiawajibmembawadanbertanggungjawab atas kelengkapan surat persetujuan impor psikotropika yang diterbitkanolehPemerintahPusatdansuratpersetujuanekspor psikotropikayangditerbitkanolehpemerintahnegarapengekspor. Pasal65 Beberapa ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika(LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor143,Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5062)diubah: Catatan:Pemerintahperlumerumuskansiapayangbolehmelakukan produksi,impor(contohnya:industrifarmasiagarpengertiannyatidakrancu denganpabrikobattradisionalapabilamenggunakanfrasa“pabrikobat”). 1.KetentuanPasal11diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal11 (1) Industrifarmasitertentudapatmemproduksinarkotikasetelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat.
  • 26. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 311 (2) Pemerintah Pusatmelakukan pengendalian terhadap produksi NarkotikasesuaidenganrencanakebutuhantahunanNarkotika sebagaimanadimaksuddalamPasal9. (3) PemerintahPusatmelakukanpengawasanterhadapbahanbaku, prosesproduksi,danhasilakhirdariproduksiNarkotikasesuai dengan rencana kebutuhan tahunan Narkotika sebagaimana dimaksuddalamPasal9. (4) KetentuanlebihlanjutmengenaitatacarapemberianPerizinan Berusaha,pengendalian,danpengawasansebagaimanadimaksud padaayat(1),ayat(2),danayat(3)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 2. KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal15 (1) Industrifarmasidan/atauPerusahaanpedagangbesarfarmasi milik negara dapat melaksanakan impor narkotika setelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. Catatan:Berdasarkan rekomendasiBPOM,tidakmenggunakan katapenghubung“dan/atau”melainkan“atau”sajakarenasuatu kegiatanimportasinarkotikatidakdapatdilakukanolehindustri farmasi dan perusahaan pedagang besar farmasi secara bersamaan. (2) Dalam keadaan tertentu,Pemerintah Pusat dapat memberi PerizinanBerusahakepadaperusahaanselainperusahaanmilik negarasebagaimanadimaksudpadaayat(1)yangmemenuhi PerizinanBerusaha. (3) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksudpadaayat(1)danayat(2)diaturdenganPeraturan Pemerintah. 3. KetentuanPasal16diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal16 (1) ImportirNarkotikaharusmemilikiSuratPersetujuanImporyang diterbitkanolehPemerintahPusatuntuksetiapkalimelakukan imporNarkotika. (2) SuratPersetujuanImporNarkotikasebagaimanadimaksudpada ayat(1)diberikan berdasarkan hasilauditPemerintah Pusat terhadap rencana kebutuhan dan realisasiproduksidan/atau penggunaanNarkotika. (3) SuratPersetujuanImporNarkotikaGolonganIdalam jumlahyang
  • 27. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 312 sangat terbatas hanya dapat diberikan untuk kepentingan pengembanganilmupengetahuandanteknologi. (4) SuratPersetujuanImporsebagaimanadimaksudpadaayat(1) disampaikankepadapemerintahnegarapengekspor. 4. KetentuanPasal18diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal18 (1) IndustrifarmasiatauPerusahaanpedagangbesarfarmasidapat melaksanakan ekspornarkotika setelah memenuhiPerizinan BerusahadariPemerintahPusat. (2) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 5. KetentuanPasal19diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal19 (1) EksportirNarkotikaharusmemilikiSuratPersetujuanEksporyang diterbitkanolehPemerintahPusatuntuksetiapkalimelakukan eksporNarkotika. (2) Untuk memperoleh Surat Persetujuan Ekspor Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus melampirkan suratpersetujuan yang diterbitkan oleh negara pengimpor. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenaiSurat Persetujuan Ekspor Narkotikasebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)diatur denganPeraturanPemerintah. Catatan: DiusulkanketentuanPasal19ayat(3)(DIM 5020)dihapuskarena ketentuan pendelegasian mengenaiSuratPersetujuan Ekspor NarkotikadenganPeraturanPemerintahtelahdiaturdalam Pasal 22(DIM5022) 6. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal22 KetentuanlebihlanjutmengenaisyaratdantatacaramemperolehSurat Persetujuan Impor dan Surat Persetujuan Ekspor diatur dengan PeraturanPemerintah. 7. KetentuanPasal24diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal24
  • 28. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 313 (1) SetiappengangkutanimporNarkotikawajibdilengkapidengan dokumenatausuratpersetujuaneksporNarkotikayangsahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dinegara pengekspor dan Surat Persetujuan Impor Narkotika yang diterbitkanolehPemerintahPusat. (2) SetiappengangkutaneksporNarkotikawajibdilengkapidengan surat persetujuan ekspor Narkotika yang diterbitkan oleh PemerintahPusatdandokumenatauPerizinanBerusahaterkait imporNarkotikayangsahsesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangandinegarapengimpor. (3) Ketentuanlebihlanjutmengenaidokumenatausuratpersetujuan ekspordanimpornarkotikasebagaimanadimaksudpadaayat(1) danayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah. 8. KetentuanPasal26diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal26 (1) EksportirNarkotikawajibmemberikanSuratPersetujuanEkspor NarkotikayangditerbitkanolehPemerintahPusatdandokumen atauSuratPersetujuanImporNarkotikayangsahsesuaidengan ketentuanperaturanperundang-undangandinegarapengimpor kepada orang yang bertanggung jawab atas perusahaan pengangkutanekspor. (2) Orangyangbertanggungjawabatasperusahaanpengangkutan eksporwajib memberikan SuratPersetujuan EksporNarkotika yangditerbitkanolehPemerintahPusatdandokumenatauSurat PersetujuanImporNarkotikayangsahsesuaidenganketentuan peraturan perundang-undangan dinegara pengimporkepada penanggungjawabpengangkut. (3) PenanggungjawabpengangkuteksporNarkotikawajibmembawa dan bertanggung jawab atas kelengkapan SuratPersetujuan EksporNarkotikayang diterbitkan olehPemerintah Pusatdan dokumenatauSuratPersetujuanImporNarkotikayangsahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dinegara pengimpor. 9. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal36 (1) Narkotikadalam bentukobatjadihanyadapatdiedarkansetelah memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. (2) KetentuanlebihlanjutmengenaisyaratdantatacaraPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1)diaturdengan
  • 29. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 314 PeraturanPemerintah. 10. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal39 (1)NarkotikahanyadapatdisalurkanolehIndustriFarmasi,pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintahsesuaidenganketentuandalamUndang-Undangini. (2)IndustriFarmasi,pedagangbesarfarmasi,dansaranapenyimpanan sediaanfarmasipemerintahsebagaimanadimaksudpadaayat(1) wajibmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. (3)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksudpadaayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah. Pasal66 Beberapaketentuandalam Undang-UndangNomor18Tahun2012tentang Pangan (Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun 2012 Nomor227, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5360)diubah: 1. KetentuanPasal1angka7diubahsehinggaPasal1berbunyisebagai berikut: Pasal1 DalamUndang-Undanginiyangdimaksuddengan: 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasaldarisumberhayati produk pertanian,perkebunan,kehutanan,perikanan,peternakan, perairan,dan air,baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagaimakanan atau minuman bagikonsumsi manusia,termasukbahantambahanPangan,bahanbakuPangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,dan/ataupembuatanmakananatauminuman. 2. KedaulatanPanganadalahhaknegaradanbangsayang secara mandirimenentukan kebijakan Pangan yang menjamin hakatas Panganbagirakyatdanyangmemberikanhakbagimasyarakatuntuk menentukansistem Panganyangsesuaidenganpotensisumber dayalokal. 3. KemandirianPanganadalahkemampuannegaradanbangsadalam memproduksiPanganyangberanekaragam daridalam negeriyang dapatmenjaminpemenuhankebutuhanPanganyangcukupsampai ditingkatperseorangandenganmemanfaatkanpotensisumberdaya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
  • 30. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 315 4. KetahananPanganadalahkondisiterpenuhinyaPanganbaginegara sampaidengan perseorangan,yang tercermin daritersedianya Panganyangcukup,baikjumlahmaupunmutunya,aman,beragam, bergizi,merata,dan terjangkau serta tidakbertentangan dengan agama,keyakinan,danbudayamasyarakat,untukdapathidupsehat, aktif,danproduktifsecaraberkelanjutan. 5. KeamananPanganadalahkondisidanupayayangdiperlukanuntuk mencegahPangandarikemungkinancemaranbiologis,kimia,dan bendalainyangdapatmengganggu,merugikan,danmembahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,danbudayamasyarakatsehinggaamanuntukdikonsumsi. 6. ProduksiPangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemaskembali,dan/ataumengubahbentukPangan. 7. Catatan:Pasal1angka7berdasarkanputusanrapatPanjamasih berstatuspending karena Pemerintah diminta untukmenyiapkan kembaliusulan penyempurnaannya,yang dapatmengakomodir keputusanWTO sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani, Nelayan,danUMKsertakepentinganNasional. UsulanRumusanPemerintah: Ketersediaan Pangan adalah kondisitersedianya Pangan darihasil produksidalam negeri,Cadangan Pangan Nasional,dan Impor Pangan. 8. CadanganPanganNasionaladalahpersediaanPangandiseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapimasalah kekurangan Pangan, gangguanpasokandanharga,sertakeadaandarurat. 9. Cadangan Pangan Pemerintah adalah persediaan Pangan yang dikuasaidandikelolaolehPemerintah. 10.CadanganPanganPemerintahProvinsiadalahpersediaanPangan yangdikuasaidandikelolaolehpemerintahprovinsi. 11.CadanganPanganPemerintahKabupaten/Kotaadalahpersediaan Panganyangdikuasaidandikelolaolehpemerintahkabupaten/kota. 12.CadanganPanganPemerintahDesaadalahpersediaanPanganyang dikuasaidandikelolaolehpemerintahdesa. 13.Cadangan Pangan Masyarakatadalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh masyarakat di tingkat pedagang, komunitas,danrumahtangga. 14.PenyelenggaraanPanganadalahkegiatanperencanaan,pelaksanaan,
  • 31. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 316 dan pengawasan dalam penyediaan,keterjangkauan,pemenuhan konsumsiPangan dan Gizi,serta keamanan Pangan dengan melibatkanperansertamasyarakatyangterkoordinasidanterpadu. 15.PanganPokokadalahPanganyangdiperuntukkansebagaimakanan utamasehari-harisesuaidenganpotensisumberdayadankearifan lokal. 16.PenganekaragamanPanganadalahupayapeningkatanketersediaan dankonsumsiPanganyangberagam,bergiziseimbang,danberbasis padapotensisumberdayalokal. 17.PanganLokaladalahmakananyangdikonsumsiolehmasyarakat setempatsesuaidenganpotensidankearifanlokal. 18.PanganSegaradalahPanganyangbelum mengalamipengolahan yangdapatdikonsumsilangsungdan/atauyangdapatmenjadibahan bakupengolahanPangan. 19.PanganOlahanadalahmakananatauminumanhasilprosesdengan caraataumetodetertentudenganatautanpabahantambahan. 20.PetaniadalahwarganegaraIndonesia,baikperseoranganmaupun besertakeluarganyayangmelakukanusahatanidibidangPangan. 21.NelayanadalahwarganegaraIndonesia,baikperseoranganmaupun beserta keluarganya yang mata pencahariannya melakukan penangkapanikan. 22.Pembudi Daya Ikan adalah warga negara Indonesia, baik perseorangan maupun beserta keluarganya yang mata pencahariannyamembesarkan,membiakkan,dan/ataumemelihara ikandansumberhayatiperairanlainnyasertamemanenhasilnya dalamlingkunganyangterkontrol. 23.Perdagangan Pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penjualan dan/atau pembelian Pangan, termasukpenawaranuntukmenjualPangandankegiatanlainyang berkenaandenganpemindahtangananPangandenganmemperoleh imbalan. 24.EksporPanganadalahkegiatanmengeluarkanPangandaridaerah pabean negara Republik Indonesia yang meliputiwilayah darat, perairan,danruangudaradiatasnya,tempat-tempattertentudiZona EkonomiEksklusif,danlandaskontinen. 25.ImporPangan adalah kegiatan memasukkan Pangan ke dalam daerah pabean negara RepublikIndonesiayang meliputiwilayah darat,perairan,danruangudaradiatasnya,tempat-tempattertentudi ZonaEkonomiEksklusif,danlandaskontinen.
  • 32. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 317 26.PeredaranPanganadalahsetiapkegiatanatauserangkaiankegiatan dalam rangka penyaluran Pangan kepada masyarakat, baik diperdagangkanmaupuntidak. 27.BantuanPanganadalahBantuanPanganPokokdanPanganlainnya yang diberikan oleh Pemerintah,Pemerintah Daerah,dan/atau masyarakatdalam mengatasiMasalahPangandanKrisisPangan, meningkatkanaksesPanganbagimasyarakatmiskindan/ataurawan PangandanGizi,dankerjasamainternasional. 28.MasalahPanganadalahkeadaankekurangan,kelebihan,dan/atau ketidakmampuanperseoranganataurumahtanggadalammemenuhi kebutuhanPangandanKeamananPangan. 29.Krisis Pangan adalah kondisikelangkaan Pangan yang dialami sebagianbesarmasyarakatdisuatuwilayahyangdisebabkanoleh, antaralain,kesulitandistribusiPangan,dampakperubahaniklim, bencanaalam danlingkungan,dankonfliksosial,termasukakibat perang. 30.Sanitasi Pangan adalah upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisiPangan yang sehatdan higienis yang bebasdaribahayacemaranbiologis,kimia,danbendalain. 31.PersyaratanSanitasiadalahstandarkebersihandankesehatanyang harusdipenuhiuntukmenjaminSanitasiPangan. 32.IradiasiPanganadalahmetodepenangananPangan,baikdengan menggunakanzatradioaktifmaupunakseleratoruntukmencegah terjadinyapembusukandankerusakan,membebaskanPangandari jasadrenikpatogen,sertamencegahpertumbuhantunas. 33.Rekayasa GenetikPangan adalah suatu prosesyang melibatkan pemindahangen(pembawasifat)darisuatujenishayatikejenis hayatilainyangberbedaatausamauntukmendapatkanjenisbaru yangmampumenghasilkanprodukPanganyanglebihunggul. 34.PanganProdukRekayasaGenetikadalahPanganyangdiproduksi atau yang menggunakan bahan baku,bahan tambahan Pangan, dan/ataubahanlainyangdihasilkandariprosesrekayasagenetik. 35.KemasanPanganadalahbahanyangdigunakanuntukmewadahi dan/ataumembungkusPangan,baikyang bersentuhanlangsung denganPanganmaupuntidak. 36.Mutu Pangan adalah nilaiyang ditentukan atas dasarkriteria keamanandankandunganGiziPangan. 37.Giziadalahzatatausenyawayangterdapatdalam Panganyang terdiriataskarbohidrat,protein,lemak,vitamin,mineral,serat,air,dan
  • 33. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 318 komponenlainyangbermanfaatbagipertumbuhandankesehatan manusia. 38.SetiapOrangadalahorangperseoranganataukorporasi,baikyang berbadanhukummaupunyangtidakberbadanhukum. 39.PelakuUsahaPanganadalahSetiapOrangyangbergerakpadasatu ataulebihsubsistem agribisnisPangan,yaitupenyediamasukan produksi,prosesproduksi,pengolahan,pemasaran,perdagangan, danpenunjang. 40.PemerintahPusat,selanjutnyadisebutPemerintah,adalahPresiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan negaraRepublikIndonesiasebagaimanadimaksuddalam Undang- UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945. 41.Pemerintah Daerah adalah gubernur,bupatiatau walikota,dan perangkatdaerahsebagaiunsurpenyelenggarapemerintahandaerah. 2. KetentuanPasal14diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Catatan:Pasal14berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta kepentinganNasional. UsulanRumusanPemerintah: Pasal14 (1)SumberpenyediaanPangandiprioritaskanberasaldari: a. ProduksiPangandalamnegeri; b. CadanganPanganNasional;dan/atau c. ImporPangan. (2)SumberpenyediaanPangansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dilaksanakandenganmemperhatikankepentinganPetani,Nelayan, PembudiDayaIkan,danPelakuUsahaPanganmikro dankecil, melaluikebijakantarifdannontarif. DisetujuiTimus22.03 3.KetentuanPasal15diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Catatan:Pasal15berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta kepentinganNasional. UsulanRumusanPemerintah: Pasal15
  • 34. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 319 (1)Produksi Pangan dalam negeri digunakan untuk memenuhi kebutuhankonsumsiPangan (2)Dalam halKetersediaan Pangan untukkebutuhan konsumsidan cadanganPangansudahtercukupi,kelebihanProduksiPangandalam negeridapatdigunakanuntukkeperluanlain. Penjelasanayat2:Yangdimaksuddengan“keperluanlain”adalah termasukuntukkeperluanekspor. 4. KetentuanPasal36diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Catatan:Pasal36berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta kepentinganNasional. UsulanRumusanPemerintah: Pasal36 (1)ImporPangandilakukanuntukmemenuhikebutuhandalamnegeri. (2)Impor Pangan Pokok dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsidancadanganpangannasional. (3)ImporPangandanPanganPokoksebagaimanadimaksudpadaayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dengan memperhatikankepentinganPetani,Nelayan,PembudiDayaIkan, PelakuUsahaPanganmikrodankecil. 5. KetentuanPasal39diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Catatan:Pasal39berdasarkanputusanrapatPanjamasihberstatus pendingkarenaPemerintahdimintauntukmenyiapkankembaliusulan penyempurnaannya, yang dapat mengakomodir keputusan WTO sekaligusmemberikankeberpihakanbagiPetani,Nelayan,danUMKserta kepentinganNasional. UsulanRumusanPemerintah: Pasal39 PemerintahPusatmenetapkankebijakandanperaturanImporPangan dalam rangka keberlanjutan usaha tani,Peningkatan kesejahteraan petani,Nelayan,PembudiDayaIkan,PelakuUsahaPanganmikrodan kecil. 6. KetentuanPasal68diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal68
  • 35. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 320 (1) PemerintahPusatdanPemerintahDaerahmenjaminterwujudnya penyelenggaraanKeamananPangandisetiaprantaiPangansecara terpadu. (2) Pemerintah Pusatmenetapkan norma,standar,prosedur,dan kriteriaKeamananPangan. (3) Pelaku Usaha Pangan termasuk Usaha Mikro dan Kecilwajib menerapkan norma,standar,prosedur,dan kriteria Keamanan Pangansebagaimanadimaksudpadaayat(2). (4) Penerapannorma,standar,prosedur,dankriteriaKeamananPangan sebagaimanadimaksudpadaayat(3)dilakukansecarabertahap berdasarkanjenisPangandanskalausahaPangan. (5) PemerintahPusatatauPemerintahDaerahwajib membinadan mengawasipelaksanaanpenerapannorma,standar,prosedur,dan kriteriaKeamananPangansebagaimanadimaksudpadaayat(3) danayat(4). (6) Ketentuan lebih lanjutmengenainorma,standar,prosedurdan kriteriakeamananPangantermasukpentahapannyasebagaimana dimaksudpadaayat(4)diaturdenganPeraturanPemerintah. 7. KetentuanPasal72diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal72 (1) SetiapOrangyangmelanggarketentuansebagaimanadimaksud dalam Pasal64ayat(1),Pasal71ayat(1)atauayat(2),dikenai sanksiadministratif. (2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat(1)berupa: a. denda; b. penghentiansementaradarikegiatan,produksi,dan/atau peredaran; c. penarikanPangandariperedaranolehprodusen; d. gantirugi;dan/atau e. pencabutanPerizinanBerusaha. (3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdalam Peraturan Pemerintah. 8. KetentuanPasal74diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:
  • 36. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 321 Pasal74 (1) PemerintahPusatberkewajibanmemeriksakeamananbahanyang akan digunakan sebagaibahan tambahan Pangan yang belum diketahuidampaknyabagikesehatanmanusiadalam kegiatanatau prosesProduksiPanganuntukdiedarkan. (2) Pemeriksaankeamananbahantambahansebagaimanadimaksud pada ayat(1)dilakukan dalam rangka pemenuhan Perizinan BerusahadariPemerintahPusat. 9. KetentuanPasal77diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal77 (1) SetiapOrangdilarangmemproduksiPanganyangdihasilkandari Rekayasa Genetik Pangan yang belum memenuhi Perizinan BerusahadariPemerintahPusat. (2) Setiap Orang yang melakukan kegiatan atau proses Produksi Pangan dilarang menggunakan bahan baku,bahan tambahan Pangan,dan/ataubahanlainyangdihasilkandariRekayasaGenetik Panganyangbelum memenuhiPerizinanBerusahadariPemerintah Pusat. (3) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksud pada ayat(1)dan ayat(2)diaturdengan Peraturan Pemerintah. 10.KetentuanPasal81diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal81 (1) IradiasiPangansebagaimanadimaksuddalamPasal80ayat(1) dilakukanberdasarkanPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. (2) KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksudpadaayat(1)diaturdenganPeraturanPemerintah. 11.KetentuanPasal87dihapus. 12.KetentuanPasal88diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal88 (1) PelakuUsahaPangandibidangPanganSegarharusmemenuhi standarKeamananPangandanMutuPanganSegar. Catatan:PutusanPanjaDPRmerekomendasikandigunakankata“harus” bagiPelakuUsahajikatidakadasanksipidana. (2) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
  • 37. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 322 kewenangannya wajibmembina,mengawasi,danmemfasilitasi pengembanganusahaPanganSegaruntukmemenuhipersyaratan teknisminimalKeamananPangandanMutuPangan,berdasarkan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat. (3) PenerapanstandarKeamananPangandanMutuPanganSegar sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dilakukansecarabertahap sesuaidenganjenisPanganSegarsertajenisdan/atauskalausaha. 13. DiantaraPasal89danPasal90disisipkansatupasalyakniPasal89A sehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal89A (1) SetiapOrangyangmelanggarketentuansebagaimanadimaksud dalamPasal84ayat(1),Pasal86ayat(2),atauPasal89dikenai sanksiadministratif. (2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat(1)berupa: a.denda; b.penghentiansementaradarikegiatan,produksi,dan/atau peredaran; c.penarikanPangandariperedaranolehprodusen; d.gantirugi;dan/atau e.pencabutanPerizinanBerusaha. (3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdalam Peraturan Pemerintah. 14. KetentuanPasal91diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal91 (1)Dalam halpengawasankeamanan,mutu,danGizi,setiapPangan Olahan yang dibuatdidalam negeriatau yang diimporuntuk diperdagangkan dalam kemasan eceran,Pelaku Usaha Pangan wajibmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusatatau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma,standar,prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat. (2)KewajibanmemenuhiPerizinanBerusahasebagaimanadimaksud padaayat(1)dikecualikanterhadapprodukPanganOlahantertentu
  • 38. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 323 yangdiproduksiolehUsahaMikrodanKecil. (3)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanBerusahasebagaimana dimaksud pada ayat(1)dan ayat(2)diaturdengan Peraturan Pemerintah. 15. KetentuanPasal133diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal133 PelakuUsahaPanganyangdengansengajamenimbunataumenyimpan melebihijumlahmaksimalsebagaimanadimaksud dalam Pasal53 denganmaksuduntukmemperolehkeuntunganyangmengakibatkan hargaPanganPokokmenjadimahalataumelambungtinggidipidana denganpidanapenjarapalinglama7(tujuh)tahunataudendapaling banyakRp150.000.000.000,00(seratuslimapuluhmiliarrupiah). 16. KetentuanPasal134diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal134 (1)SetiapOrangyangmelakukanProduksiPanganOlahantertentu untukdiperdagangkan,yangdengansengajatidakmenerapkan tatacarapengolahanPanganyangdapatmenghambatproses penurunanataukehilangankandunganGizibahanbakuPangan yangdigunakansebagaimanadimaksuddalam Pasal64ayat(1) yangmengakibatkantimbulnyakorban/kerusakanterhadapK3L, dipidanadenganpidanapenjarapalinglama1(satu)tahunatau dendapalingbanyakRp2.000.000.000,00(duamiliarrupiah). (2)Dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana sebagaimana dimaksudpadaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanoleh setiporangyangmelakukanusahadan/ataukegiatanberisiko rendahatausedang. (3)Pelaku usahadan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana dimaksuddalamPasal72. 17. KetentuanPasal135diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal135 (1)Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi,penyimpanan,pengangkutan,dan/atauperedaranPangan yangtidakmemenuhiPersyaratanSanitasiPangansebagaimana dimaksuddalam Pasal71ayat(2)yangmengakibatkantimbulnya korban/kerusakanterhadapK3L,dipidanadenganpidanapenjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak
  • 39. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 324 Rp4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah). (2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berisiko rendah tau sedang. (3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana dimaksuddalamPasal72. 18. KetentuanPasal139diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal139 (1)Setiap Orang yang dengan sengaja membuka kemasan akhir Panganuntukdikemaskembalidandiperdagangkansebagaimana dimaksuddalam Pasal84ayat(1),yangmengakibatkantimbulnya korbangangguan kesehatanmanusia,dipidanadenganpidana penjarapalinglama4(empat)tahunataudendapalingbanyak Rp10.000.000.000,00(sepuluhmiliarrupiah). (2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berisiko rendah tau sedang. (3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana dimaksuddalamPasal72. 19. KetentuanPasal140diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal140 (1)SetiapOrangyangmemproduksidanmemperdagangkanPangan yangdengansengajatidakmemenuhistandarKeamananPangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) yang mengakibatkantimbulnyakorbangangguan kesehatanmanusia, dipidanadenganpidanapenjarapalinglama2(dua)tahunatau dendapalingbanyakRp4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah). (2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berisiko rendah tau sedang. (3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana
  • 40. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 325 dimaksuddalamPasal89A. 20. KetentuanPasal141diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal141 (1)SetiapOrangyangdengansengajamemperdagangkanPanganyang tidaksesuaidenganKeamananPangandanMutuPanganyang tercantum dalam labelKemasanPangansebagaimanadimaksud dalam Pasal 89 yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatanmanusia,dipidanadenganpidanapenjarapalinglama2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 ;kn(empatmiliarrupiah). (2)Dikecualikandaripengenaansanksipidanasebagaimanadimaksud padaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanolehsetiporang yang melakukan usahadan/atau kegiatanberisiko rendah atau sedang. (3)Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pelanggaran sebagaimanadimaksudpadaayat(2)dikenaisanksisebagaimana dimaksuddalamPasal89A. 21. KetentuanPasal140diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal142 (1)Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja tidak memiliki PerizinanBerusahaterkaitPanganOlahanyangdibuatdidalam negeriatauyangdiimporuntukdiperdagangkandalam kemasan eceransebagaimanadimaksuddalam Pasal91ayat(1),dipidana denganpidanapenjarapalinglama2(dua)tahunataudenda palingbanyakRp.4.000.000.000,00(empatmiliarrupiah). (2)Dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana sebagaimana dimaksudpadaayat(1)terhadappelanggaranyangdilakukanoleh setiporangyangmelakukanusahadan/ataukegiatanberisiko rendahatausedang. DisetujuiPanja24/09/20Pukul10.54 Untukitudiusulkannormabaru,yaitu: NormaUmumTerkaitSektorPendidikan Pasal67 (1) Pelaksanaanperizinanpadasektorpendidikandapatdilakukanmelalui
  • 41. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 326 PerizinanBerusahasebagaimanadimaksuddalamUndang-Undangini. (2) Ketentuanlebihlanjutpelaksanaanperizinanpadasektorpendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal68 Untukmempermudahpelakuusahaperfilmandalam melakukankegiatan usaha,undang-undang ini mengubah,menghapus, atau menetapkan pengaturanbaruyangdiaturdalam Undang-UndangNomor33Tahun2009 tentangPerfilman(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2009Nomor 141,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5060): 1. KetentuanPasal14diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal14 (1)JenisusahaperfilmansebagaimanadimaksuddalamPasal8ayat(2) wajibmemenuhiPerizinanBerusahadariPemerintahPusat. (2)Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1)tidak termasukPerizinanBerusahaterkaitpertunjukanfilm yangdilakukan melaluipenyiarantelevisiataujaringanteknologiinformatika (3)KetentuanlebihlanjutmengenaiPerizinanberusahadiaturdengan PeraturanPemerintah. 2. KetentuanPasal17diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal17 (1) Pembuatan film oleh pelaku usahapembuatfilm sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat(3)harus memenuhiPerizinan BerusahadariPemerintahPusat. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha terkait pembuatanfilmdiaturdenganPeraturanPemerintah. 3. KetentuanPasal22diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal22 (1) Pembuatan film oleh pihakasing yang menggunakan lokasidi IndonesiadilakukanberdasarkanpersetujuandariPemerintahPusat tanpadipungutbiaya. (2) Pembuatan film yang menggunakan insan perfilman asing dilakukansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. (3) Ketentuanlebihlanjutmengenaipersetujuanpenggunaanlokasidan
  • 42. BahanTimus-Timsin,30September2020(Pasal60) 327 insanperfilmanasingsebagaimanadimaksudpadaayat(1)dan ayat(2)diaturdenganPeraturanPemerintah 4. KetentuanPasal78diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut: Pasal78 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal6,Pasal7,Pasal10ayat(1)atauayat(2),Pasal11ayat(1), Pasal14ayat(1)atauayat(2),Pasal15,Pasal17ayat(1),Pasal20 ayat(1),Pasal21ayat(2),Pasal22ayat(1)atauayat(2),Pasal26 ayat(1),Pasal27ayat(1),Pasal31,Pasal33ayat(1),Pasal39ayat (1),Pasal43,atauPasal57ayat(1)dikenaisanksiadministratif. (2) Sanksiadministratifsebagaimanadimaksuddalam Pasal78dapat berupa: a. tegurantertulis; b. dendaadministratif; c. penutupansementara;dan/atau d. pembubaranataupencabutanPerizinanBerusaha. (3) Ketentuanlebihlanjutmengenaikriteria,jenis,besarandenda,dan tatacarapengenaansanksiadministratifdiaturdenganPeraturan Pemerintah. 5. KetentuanPasal79dihapus.