SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK JNDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 194/PMK.04/2016
TENTANG
TATA CARA PENGAJUAN DAN·PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG IMPOR
SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN
Menimbang
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (6) Undang­
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang­
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan,
Menteri Keuangan diberikan kewenangan untuk
mengatur ketentuan mengenai penetapan tarif terhadap
barang 1mpor sebelum penyerahan pemberitahuan
pabean;
b. bahwa tarif sebagaimana dimaksud dalam huruf a adalah
klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau bea
keluar;
c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17A Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10
www.jdih.kemenkeu.go.id
Mengingat
Menetapkan
- 2 -
Tahun 1995 tentang Kepabeanan, diatur bahwa Direktur
Jenderal Bea dan Cukai dapat menetapkan klasifikasi
barang impor sebagai dasar penghitungan bea masuk
sebelum diajukan pemberitahuan pabean;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, dan
dalam rangka memberikan pelayanan kepada pengguna
jasa serta menyesuaikan dengan praktik kepabeanan
internasional, serta untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 16 ayat (6) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengajuan dan
Penetapan Klasifikasi Barang Impor Sebelum Penyerahan
Pemberitahuan Pabean;
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang­
Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4661);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG TATA CARA
PENGAJUAN DAN PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG IMPOR
SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
2. Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor yang selanjutnya
disingkat dengan PKSI adalah penetapan klasifikasi
barang 1mpor sebelum penyerahan pemberitahuan
pabean sebagai dasar penghitungan bea masuk.
3. lmportir adalah orang perseorangan atau badan hukum
yang melakukan impor.
4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan
Cukai.
5. Direktur adalah clirektur atau pejabat setingkat Eselon II
pada Direktorat Jencleral Bea clan Cukai yang tugas clan
fungsinya antara lain melaksanakan iclentifikasi clan
klasifikasi barang.
6. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat
Jencleral Bea clan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan
tertentu untuk melaksanakan tugas
berclasarkan Undang-Unclang Kepabeanan.
Pasal 2
tertentu
Direktur Jencleral dapat menetapkan klasifikasi barang atas
barang impor sebagai dasar penghitungan bea masuk sebelum
diajukan pemberitahuan pabean.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
Pasal 3
(1) Direktur Jenderal menetapkan klasifikasi barang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, berdasarkan
permohonan yang diajukan oleh Importir kepada
Direktur Jenderal u.p. Direktur.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan oleh Importir, dengan ketentuan:
a. Importir memiliki nomor identitas untuk dapat
melakukan kegiatan kepabeanan;
b. Importir tidak sedang mengajukan Pemberitahuan
Pabean Impor atas barang yang diajukan penetapan
klasifikasi; dan
c. atas barang yang diajukan penetapan klasifikasi
tidak sedang dalam proses keberatan dan/atau
banding di Pengadilan Pajak sesuai peraturan
perundang-undangan.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilampiri dengan data teknis untuk keperluan identifikasi
barang berupa:
a. merek dagang;
b. gambar/brosur;
c. katalog;
d. product specification;
e. mill certificate;
f. alur proses produksi;
g. material safety data sheet;
h. certificate of analysis;
i. hasil pengujian dari laboratorium Bea dan Cukai
atau laboratorium lainnya; dan/atau
J. dokumen lainnya)
yang dapat memberikan informasi sebagai bahan
pertimbangan dalam menetapkan klasifikasi barang.
t www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
disampaikan dengan menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Huruf A yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 4
( 1) Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian terhadap
permohonan dan data teknis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 untuk keperluan identifikasi barang.
(2) Dalam hal diperlukan, Pejabat Bea dan Cukai dapat
menyampaikan permintaan data tambahan, contoh
barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi
lainnya kepada Importir secara tertulis, dengan
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Huruf B yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Importir harus menyerahkan data tambahan, contoh
barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi
lainnya yang diminta oleh Pejabat Bea dan Cukai
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam jangka
waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung
setelah tanggal surat permintaan data tambahan, contoh
barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi
lainnya.
(4) Dalam hal Importir tidak menyerahkan data tambahan,
contoh barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau
informasi lainnya dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), permohonan penetapan
klasifikasi ditolak.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
Pasal 5
(1) Direktur a.n. Direktur Jenderal menerbitkan surat
Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI atau surat
penolakan, dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari kerja terhitung setelah:
a. tanggal diterimanya permohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) secara lengkap;
atau
b. tanggal diterimanya data tambahan, contoh barang
untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi
lainnya secara lengkap.
(2) Dalam hal permohonan diterima, Direktur a.n. Direktur
Jenderal menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal
mengenai PKSI menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Huruf C yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Dalam hal permohonan ditolak, Direktur a.n. Direktur
Jenderal menyampaikan surat pemberitahuan penolakan
dengan menyebutkan alasan penolakan menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Huruf D
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 6
Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI berlaku selama
3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan
sepanjang barang yang diimpor mempunyai identifikasi yang
sesuai dengan identifikasi barang yang tercantum dalam PKSI.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
Pasal 7
(1) Importir dapat mengajukan permohonan peninjauan atas
Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dengan
dilengkapi bukti baru sebagai data pendukung dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
setelah tanggal Keputusan Direktur Jenderal mengenai
PKSI diterbitkan.
(2) Terhadap permohonan penmJauan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Direktur a.n. Direktur Jenderal
menerbitkan:
a.. Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI hasil
peninjauan menggunakan format Lampiran Huruf C,
dalam hal terdapat penggantian; atau
b. surat penolakan, dalam hal berdasarkan hasil
penmJauan tidak perlu dilakukan penggantian
Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI,
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja terhitung setelah permohonan peninjauan diterima.
(3) Importir tidak dapat mengajukan peninjauan kembali
atas Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI yang
telah dilakukan peninjauan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a.
Pasal 8
Nomor clan tanggal Keputusan Direktur Jenderal mengenai
PKSI dicantumkan dalam Pemberitahuan Pabean Impor dan
salinan Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI
dilampirkan pada saat penyerahan pemberitahuan pabean di
kantor pabean.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
Pasal 9
Pejabat Bea dan Cukai yang memiliki kewenangan dalam
penetapan klasifikasi harus menetapkan klasifikasi barang
sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dalam hal
berdasarkan hasil identifikasi barang yang diimpor sama
dengan barang yang tercantum dalam Keputusan Direktur
Jenderal mengenai PKSI dimaksud.
Pasal 10
Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), tidak berlaku dalam hal:
a. terdapat perubahan ketentuan mengenai klasifikasi
barang dalam Peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur mengenai klasifikasi barang;
b. identifikasi barang yang diimpor berbeda dengan yang
tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal mengenai
PKSI;
c. terhadap Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI
diganti atau dibatalkan; atau
d. digunakan oleh Importir yang bukan merupakan Importir
yang mengajukan permohonan PKSI yang diterbitkan.
Pasal 11
(1) Penetapan tarif atas barang impor sebelum penyerahan
pemberitahuan pabean yang diterbitkan sebelum tanggal
ditetapkannya Peraturan Menteri ini, masih tetap berlaku
sampai dengan:
a. berakhirnya masa berlaku penetapan tarif atas
barang impor sebelum penyerahan pemberitahuan
pabean dimaksud, untuk penetapan tarif atas
barang impor sebelum penyerahan pemberitahuan
pabean yang menyebutkan masa berlakunya; atau
t Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
(2)
- 9 -
b. 1 (satu) tahun setelah berlakunya Peraturan Menteri
ini, untuk penetapan tarif atas barang impor
sebelum penyerahan pemberitahuan pabean yang
tidak menyebutkan masa berlakunya.
Terhadap Importir yang mengajukan
penetapan klasifikasi dan belum
permohonan
mendapatkan
keputusan pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini,
dilakukan pemrosesan berdasarkan Peraturan Menteri
!Ill.
Pasal 12
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ketentuan
Pasal lOC ayat (1) dan Pasal 17A huruf b Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 51/PMK.04/2008 tentang Tata Cara
Penetapan Tarif, Nilai Pabean, dan Sanksi Administrasi, serta
Penetapan Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat Bea
dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan:
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2009
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
286); dan
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.04/2011
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
463),
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 13
Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh)
hari terhitung sejak tanggal diundangkan.
t Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2016
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Desember 2016
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1942
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -
LAMPIRAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 194/PMK.04/2016
TENTANG
TATA CARA PENGAJUAN DAN PENETAPAN
KLASIFIKASI BARANG IMPOR SEBELUM
PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN
A. FORMAT PERMOHONAN PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR
Yth. Direh.1:m Jencleral Bea clan Cukai
u.p. Direktur .......... (1)..........
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea clan Cukai
Jalan Jend. A. Yani - Jakarta 13230
PERMOHONAN PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR
Na.ma Perusahaan ..........(4).......... Nomor Pokok Wajib Pajak:
NomorAju : .....(2).....
..........fl)..........
Alamat Perusahaan : ...........(5) ..........
Tanggal .....(3)..... Telp/Fax/Email Nomor Identitas:
:
..........(8)..........yang dapat dihubungi : ..........(6) ..........
dengan 1111 mengajukan permohonan penetapan klasifikasi atas ha.rang nnpor sebelum penyerahan
pemberitahuan pabean terhadap barang yang akan kami impor berupa:
Uraian Ba.rang : ..........(9)..........
Jvlerek clan tipe/model : ..........(10)..........
Data penclukung (brosur/leaflet/ce1tificate ofanalysis Ifoto/contoh/lain-lain) : .......... (11) ..........
Contoh Barang ; . Ada/Tidak Ada") ..........(12)..........
• Diminta kembali/Tidak climinta kembaP)
(WBC tidak bertanggungjawab terhadap barang contoh yang tidak diambil dalamjangka waktu 30 (tiga
puluh hmi ted-Utzmg sejak tanggal PKSI ini diterbitkan).
Rencana pelabuhan pemasukan : ..........(13) ..........
Penjelasan mengenai barang yang cliajukan (proses pembuatan, cara kerja, komposisi bahan, fungsi/
kegunaan, spesifikasi, kapasitas/ukuran, ken1asan, dsb) : ..........(14) ..........
Pendapat Pas Tarif ; ..........(15)..........
Saat .ini barang seclang diajukan pemberitahuan pa.bean : GYA 0 TIDi.K ..........(16)..........
Saat ini barang seclang dalam proses keberatan/atau banding : CYA OTIDAK ..........(17)..........
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh informasi clan dokumenyang dilampirkan adalah benar.
G..........(18)..........
Chtatan 1 (satu) fonnulirpermolwnan unruk 1 {satu) item barang
•j Caret yang tidakperlu
www.jdih.kemenkeu.go.id
Angka (1)
Angka (2)
Angka (3)
Angka (4)
Angka (5)
Angka (6)
Angka (7)
Angka (8)
Angka (9)
Angka (10)
Angka (11)
Angka (12)
Angka (13)
Angka (14)
Angka (15)
Angka (16)
Angka (17)
Angka (18)
- 12 -
PETUNJUK PENGISIAN
Diisi nama Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang
identifikasi dan klasifikasi barang.
Diisi oleh Pejabat Bea dan Cukai.
Diisi tanggal pengajuan.
Diisi nama perusahaan.
Diisi alamat perusahaan.
Diisi nomor telp, fax dan/atau email perusahaan atau pihak
perusahaan yang menangani permohonan.
Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan.
Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan
kepabeanan.
Diisi dengan uraian/nama/jenis barang secara detil.
Diisi dengan lengkap dan jelas merk, tipe, atau model.
Diisi nama data pendukung yang dilampirkan pada
permohonan.
Diisi sesuai dengan pengajuan contoh barang.
Diisi Kantor Pabean pelabuhan pemasukan tempat penyerahan
pemberitahuan pabean.
Diisi dengan lengkap dan jelas seluruh elemen barang yang
diajukan permohonan.
Tuliskan juga spesifikasi/identitas lainnya, misalnya: part
number, isi kemasan, uraian barang atau hal-hal lain yang dapat
membantu proses identifikasi barang, misalnya keterangan
tentang proses pengolahan atau pembuatan barang.
Diisi perkiraan/pendapat pos tarif menurut pemohon.
Diisi apakah barang yang diajukan permohonan sedang
diajukan pemberitahuan pabean impornya.
Diisi apakah barang yang diajukan permohonan sedang dalam
proses keberatan dan atau banding.
Diisi nama, tanda tangan, dan stempel dari p1mpman
perusahaan pemohon atau yang namanya tercantum dalam
nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
B. FORMAT SURAT PERMINTAAN DATA TAMBAHAN, CONTOH BARANG,
DAN/ATAU INFORMASI LAINNYA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
S-
DIREKTORAT .......... (1)..........
JALAN JENDERAL A. YAN! JAKARTA-13230 KOTAK POS 225 JAKARTA-13013
TELEFON 1021129688521; FAKSIMILE (021) 4897928; SITUS www.beaoukai.go.id
PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225; SURAT ELEKTRONIK info'g:customs.go.id
/BC. ..... /20...... 20......Nomor
Sifat
Lampiran
Hal Permintaan Data Tambahan, Contoh Barang. Dan/Atau Informasi Lainnya
Kepada Yth.:
Pimpinan Perusahaan .. ........(2)..........
..........(3)..........
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor: ..........(4) .... .... .. hal Permohonan Penetapan
iCasifikasi Sebelum Impor, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Melalui surat tersebut, Saudara mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum
impor untuk produk bernpa ..... .....(5)..........
2. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dapat kami sampaikan bahwa terdapat kekurangan
pada permohonan Saudara yaitu:
a. ... .......(6)........ . .
b. ........................
c. ...................... ..
d. dst
3. Berdasarkan hal tersebut butir 2 di atas, kami belum dapat melakukan pemrosesan
terhadap permohonan Saudara sampai dengan syarat tersebut terpenuhi.
Demikian disampaikan agar maldum.
. ......... (7). . ... . . ..., .......... (8)......... .
a.n. Direktur . . ... .... . (9) ......... . .
Kasubdit . . .. .. ...{10)..........
ttd
................. (11).............. .
NIP ......... .. (12)............. ..
www.jdih.kemenkeu.go.id
Angka (1)
Angka (2)
Angka (3)
Angka (4)
Angka (5)
Angka (6)
Angka (7)
Angka (8)
Angka (9)
Angka (10)
Angka (11)
Angka (12)
- 14 -
PETUNJUK PENGISIAN
Diisi nama Direktorat yang tugas dan fungsinya di bidang
identifikasi dan klasifikasi barang.
Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan
penetapan klasifikasi atau nama perusahaan yang tercantum
dalam nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan
kepabeanan.
Diisi alamat perusahaan.
Diisi nomor surat dari perusahaan yang mengajukan
permohonan penetapan klasifikasi.
Diisi nama jenis barang.
Diisi kekurangan data/informasi.
Diisi tempat diterbitkannya surat permintaan data tambahan,
contoh barang, dan/atau informasi lainnya.
Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya surat permintaan
data tambahan, contoh barang, dan/atau informasi lainnya.
Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi
clan klasifikasi barang.
Diisi Kasubdit yang diberikan wewenang untuk menandatangani
surat permintaan data tambahan, contoh barang, clan/atau
informasi lainnya.
Diisi nama Kasubdit.
Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Kasubdit.
www.jdih.kemenkeu.go.id
C.
- 15 -
FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA
MENGENAI PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR
DAN CUKAI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR (PKSI)
Nomor: .... ..... ./PKSI/BC..... ./20.....
Berdasarkan surat permohonan Saudara Nomor: ..........(1).......... tanggal ..........(2)..........
hal Permohonan Penetapan Klasifikasi Sebelum hnpor Atas Nama:
Nama Perusahaan : ..........(3).......... Nomor Pokok Wajib Pajak : ..........(5)..........
Alamat Perusahaan ..........(4) ........... Nomor Identitas ..........(6 ).... .... ..
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor .... . .... .(7).......... , menetapkan:
Identifikasi Barang .. .. .... ..
Pos Tarif ... .. ..... .
Dasar Penetapan Klasifikasi . . ... ... . .
Rencar1a pelabuhan pemasukan · · · · · · · · · ·
Penetapan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penetapan clan dinyatakan
tidak berlaku dalam hal:
1. terdapat perubahan ketentuan mengenai klasifikasi barang dalam Peraturan Menteri
Keuangan yang mengatur ketentuan mengenai klasifikasi barang;
2. identifikasi barang yang diimpor berbeda dengan yang tercantum dalam Keputusan Direktur
Jenderal mengenai Penetapan Klasifikasi Sebehun Impor;
,,
J. terhadap Keputusan Direktur Jenderal mengenai Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor
cliganti atau dibatalkan; atau
4. digunakan oleh importir yang bukan merupakan i.mportir yang mengajukan permohonan
Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor yang diterbitkan.
Dalarn jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penetapan,
Pemohon dapat mengajukan pennohonan kembali dengan dilengkapi data clan bukti yang
menclukung pengajuan permohonan kembali tersebut.
Tembusan:
l. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;
2. Direktur ...... .... (13) ..........:
a.n.
. .........(8).... . ... ... ... ... .. .. (9) ..........
Direktur J enderal Bea clan Cukai
Direktur . .... .. . ..(10)..........
................(11)...................
NIP ........ ..(12)...................
3. Kepala Kantor Wilayah Direki:orat Jencleral Bea clan Cukai/Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea clan
Cukai . ..... .... (14) ..........;
4. Kepala Kantor Pengawasan clan Pela.ya.nan Bea clan C'ukai .. .. ..... .(15)..........
www.jdih.kemenkeu.go.id
Angka (1)
Angka (2)
Angka (3)
Angka (4)
Angka (5)
Angka (6)
Angka (7)
Angka (8)
Angka (9)
Angka (10)
Angka (11)
Angka (12)
Angka (13)
Angka (14)
Angka (15)
- 16 -
PETUNJUK PENGISIAN
Diisi nomor surat permohonan penetapan klasifikasi sebelum
1mpor.
Diisi tanggal surat permohonan penetapan klasifikasi sebelum
1mpor.
Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan
penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi alamat perusahaan yang mengajukan permohonan
penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan yang mengajukan
permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan
kepabeanan.
Diisi nomor dan judul Peraturan Menteri Keuangan mengenai
tata cara pengajuan dan penetapan klasifikasi barang impor
sebelum pemberitahuan pabean.
Diisi nama tempat diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai mengenai penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya Keputusan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai mengenai penetapan klasifikasi
sebelum impor.
Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi
dan klasifikasi barang.
Diisi nama Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang
identifikasi dan klasifikasi barang.
Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Direktur yang tugas dan
fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang.
Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang penanganan
keberatan dan banding.
Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai/Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai yang
membawahi pelabuhan/bandar udara tempat pemasukan
barang impor.
Diisi nama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
yang membawahi pelabuhan/bandar udara tempat pemasukan
barang impor.
www.jdih.kemenkeu.go.id
D.
- 17 -
FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN PENOLAKAN PERMOHONAN
PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR
.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAJ
S-
Biasa
DIREKTORAT .......... (1).........
JAi.AN JENDERAL A. YANI JAKARTA-13230 KOTAK POS 225 JAKARTA-13013
TELEPON 10211 29688521; FAKSIMLE 10211 4897928; SITUS www.beacukai.&'J.id
PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225; SURAT ELEKTRONIK info:S.CU!ltoms.&'J.id
/BC....../20...... 20.....='Jornor
Sifat
Hal Pemberitahuan Penolakan Permohonan Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor
Kepada Yth.:
Pimpinan Pemsahaan ........ ..(2).. ........
='Jomor Iclentitas ..... ... ..(3)..........
Alamat . .... .....(4)........ ..
Sehubm1gan dengan surat Saudara ='Jomor ..... . ....(5)........ .. tanggal . . .. . . . . . .(6)........ . .
hal . . ... ..... (?). . ...... .., bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berilmt:
1. Melalui surat tersebut di atas, Saudara mengajukan permohonan penetapan klasifikasi
sebelum impor atas barang impor bempa .. ..... .. .(8)..........
2. Sesuai clengan hasil penelitian kami terhadap permohonan penetapan klasifikasi sebelum
"'
"·
impor yang Saudara ajukan, dapat disimpulkan bahwa . ... . .. ... (9)..........
Sehubungan clengan ·hal tersebut butir 2, permohonan Saudara tidak clapat dilakukan
pemrosesan lebih lanjut.
4. Selanjutnya terhaclap contoh barang yang telah Saudara diajukan, dapat diambil dalam
· jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhinmg sejak tanggal diterbitkannya.
pemberitahuan ini clan Direktorat Jencleral Bea clan Cukai ticlak bertanggung ·
jawab
terhadap contoh barang yang ticlak diambil clalam jangka waktu tersebut"').
Demikian disampaikan agar maklum.
.......'..(10).'..'..'.., .'..'..'..(11).' ........
a.n. Direktur . . ........(1)..... ......
Kasubdit .... . . ...(12)..........
ttd
.'..'..'........(13).'..' .... . ..' ..
='JIP ....... ...(14)...............
Tembusan:
Direktur ....... ... (1)...........
"I Dalam halpermohonan dissrtai dengan contoh barang
www.jdih.kemenkeu.go.id
Angka (1)
Angka (2)
Angka (3)
Angka (4)
Angka (5)
Angka (6)
Angka (7)
Angka (8)
Angka (9)
Angka (10)
Angka (11)
Angka (12)
Angka ( 13)
Angka (14)
- 18 -
PETUNJUK PENGISIAN
Diisi Direktorat yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan
klasifikasi barang.
Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan
klasifikasi sebelum impor.
Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan.
Diisi alamat perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan
klasifikasi sebelum impor.
Diisi nomor surat permohonan perusahaan yang mengajukan
permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi tanggal surat permohonan perusahaan yang mengajukan
permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi hal surat permohonan perusahaan yang mengajukan
permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi nama jenis barang.
Diisi kesimpulan hasil penelitian permohonan perusahaan yang
mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi tempat diterbitkannya surat pemberitahuan penolakan
permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya surat pemberitahuan
penolakan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor.
Diisi Kasubdit yang diberikan wewenang untuk menandatangani
surat pemberitahuan penolakan permohonan penetapan
klasifikasi sebelum impor.
Diisi nama Kasubdit.
Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Kasubdit.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
· -· . - ;
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Umum
u.b.
Kepala..B,agi n T.U. Kernenterian
/.� "?.
I�
4
� (.
I�
'
•
www.jdih.kemenkeu.go.id

More Related Content

What's hot

031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002Nick Nick
 
Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi Online Training TKDN
Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi  Online Training TKDNPedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi  Online Training TKDN
Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi Online Training TKDNKanaidi ken
 
Draft perbup pud humbang hasundutan
Draft perbup pud humbang hasundutanDraft perbup pud humbang hasundutan
Draft perbup pud humbang hasundutanZebulon Sitompul
 
Pengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi Online Training TKDN
Pengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi  Online Training TKDNPengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi  Online Training TKDN
Pengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi Online Training TKDNKanaidi ken
 
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFitri Bersahabat
 
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industriPeraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industrippbkab
 
Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...GLC
 
Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...
Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...
Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...GLC
 
32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 indukKantorHukum1
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran 22
Rencana pelaksanaan pembelajaran 22Rencana pelaksanaan pembelajaran 22
Rencana pelaksanaan pembelajaran 22Dede Azis Nagara
 
Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015
Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015
Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015Putroe Phang
 
141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23
141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23
141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23Vania Sutanto
 

What's hot (20)

Presentasi kelompok 4
Presentasi kelompok 4Presentasi kelompok 4
Presentasi kelompok 4
 
031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002
 
Pph psl 22
Pph psl 22Pph psl 22
Pph psl 22
 
PMK Nomor 47/PMK.011/2010
PMK Nomor 47/PMK.011/2010PMK Nomor 47/PMK.011/2010
PMK Nomor 47/PMK.011/2010
 
PMK Nomor 44/PMK.011/2010
PMK Nomor 44/PMK.011/2010PMK Nomor 44/PMK.011/2010
PMK Nomor 44/PMK.011/2010
 
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-5902 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
02 OKT Hasil Timus Pasal 48-59
 
Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi Online Training TKDN
Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi  Online Training TKDNPedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi  Online Training TKDN
Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri _ Materi Online Training TKDN
 
Perka BKN No 9 tahun 2012
Perka BKN No 9 tahun 2012Perka BKN No 9 tahun 2012
Perka BKN No 9 tahun 2012
 
Draft perbup pud humbang hasundutan
Draft perbup pud humbang hasundutanDraft perbup pud humbang hasundutan
Draft perbup pud humbang hasundutan
 
Pengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi Online Training TKDN
Pengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi  Online Training TKDNPengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi  Online Training TKDN
Pengertian TKDN, Dasar Hukum & Manfaat TKDN _ Materi Online Training TKDN
 
PMK Nomor 67/PMK.011/2010
PMK Nomor 67/PMK.011/2010PMK Nomor 67/PMK.011/2010
PMK Nomor 67/PMK.011/2010
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBMFasilitas di bidang PPN dan PPnBM
Fasilitas di bidang PPN dan PPnBM
 
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industriPeraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
Peraturan bupati-no.-38-ttg-izin-usaha-industri
 
Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Sertifikasi Kayu Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
 
Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...
Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...
Contoh Perjanjian Sertifikasi Legalitas Kayu Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 0811...
 
32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran 22
Rencana pelaksanaan pembelajaran 22Rencana pelaksanaan pembelajaran 22
Rencana pelaksanaan pembelajaran 22
 
Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015
Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015
Matriks perbedaan Perpres 54/2010 - Perpres 4/2015
 
141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23
141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23
141pmk 032015per.pdf - jasa lain pph 23
 

Similar to 194~pmk.04~2016 per

PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfCIkumparan
 
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...didiekkurniawan1
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKRoko Subagya
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
 
ppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptx
ppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptxppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptx
ppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptxEdwinLodo
 
191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 per191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 perMaspie Kaskus
 
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDFSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDFnila668828
 
Angka pengenal impor
Angka pengenal imporAngka pengenal impor
Angka pengenal imporindrakarmaka
 
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...Muhammad Sirajuddin
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 perCombro999
 
PP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdf
PP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdfPP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdf
PP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdferikhighflier
 
Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Andi Ismail
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)Ahmad Abdul Haq
 
69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018per69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018pertaufikplus2
 
PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...
PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...
PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...Roko Subagya
 

Similar to 194~pmk.04~2016 per (20)

PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
 
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
 
PMK Nomor 45/PMK.011/2010
PMK Nomor 45/PMK.011/2010PMK Nomor 45/PMK.011/2010
PMK Nomor 45/PMK.011/2010
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
 
PMK Nomor 128/PMK.011/2010
PMK Nomor 128/PMK.011/2010PMK Nomor 128/PMK.011/2010
PMK Nomor 128/PMK.011/2010
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
 
ppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptx
ppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptxppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptx
ppt_kel 2_ekspor_impor_rawrrr.pptx
 
191 pmk 010 2015
191 pmk 010 2015191 pmk 010 2015
191 pmk 010 2015
 
191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 per191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 per
 
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDFSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
 
Angka pengenal impor
Angka pengenal imporAngka pengenal impor
Angka pengenal impor
 
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 14 Tahun 2017 tanggal 5 Se...
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
 
PP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdf
PP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdfPP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdf
PP Nomor 10 Tahun 2021 copy.pdf
 
Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
 
69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018per69 pmk.02-2018per
69 pmk.02-2018per
 
PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...
PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...
PER:14/PJ/2016 : Tata Cara Penerimaan Surat Pernyataan Dalam Hal Terjadi Gang...
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (9)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

194~pmk.04~2016 per

  • 1. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.04/2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN·PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG IMPOR SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (6) Undang­ Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang­ Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, Menteri Keuangan diberikan kewenangan untuk mengatur ketentuan mengenai penetapan tarif terhadap barang 1mpor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean; b. bahwa tarif sebagaimana dimaksud dalam huruf a adalah klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau bea keluar; c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17A Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 2. Mengingat Menetapkan - 2 - Tahun 1995 tentang Kepabeanan, diatur bahwa Direktur Jenderal Bea dan Cukai dapat menetapkan klasifikasi barang impor sebagai dasar penghitungan bea masuk sebelum diajukan pemberitahuan pabean; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, dan dalam rangka memberikan pelayanan kepada pengguna jasa serta menyesuaikan dengan praktik kepabeanan internasional, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (6) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengajuan dan Penetapan Klasifikasi Barang Impor Sebelum Penyerahan Pemberitahuan Pabean; Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang­ Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG IMPOR SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 3. - 3 - Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. 2. Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor yang selanjutnya disingkat dengan PKSI adalah penetapan klasifikasi barang 1mpor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean sebagai dasar penghitungan bea masuk. 3. lmportir adalah orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan impor. 4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai. 5. Direktur adalah clirektur atau pejabat setingkat Eselon II pada Direktorat Jencleral Bea clan Cukai yang tugas clan fungsinya antara lain melaksanakan iclentifikasi clan klasifikasi barang. 6. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jencleral Bea clan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas berclasarkan Undang-Unclang Kepabeanan. Pasal 2 tertentu Direktur Jencleral dapat menetapkan klasifikasi barang atas barang impor sebagai dasar penghitungan bea masuk sebelum diajukan pemberitahuan pabean. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 4. - 4 - Pasal 3 (1) Direktur Jenderal menetapkan klasifikasi barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, berdasarkan permohonan yang diajukan oleh Importir kepada Direktur Jenderal u.p. Direktur. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh Importir, dengan ketentuan: a. Importir memiliki nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan; b. Importir tidak sedang mengajukan Pemberitahuan Pabean Impor atas barang yang diajukan penetapan klasifikasi; dan c. atas barang yang diajukan penetapan klasifikasi tidak sedang dalam proses keberatan dan/atau banding di Pengadilan Pajak sesuai peraturan perundang-undangan. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilampiri dengan data teknis untuk keperluan identifikasi barang berupa: a. merek dagang; b. gambar/brosur; c. katalog; d. product specification; e. mill certificate; f. alur proses produksi; g. material safety data sheet; h. certificate of analysis; i. hasil pengujian dari laboratorium Bea dan Cukai atau laboratorium lainnya; dan/atau J. dokumen lainnya) yang dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan klasifikasi barang. t www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 5. - 5 - (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) disampaikan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 ( 1) Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian terhadap permohonan dan data teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 untuk keperluan identifikasi barang. (2) Dalam hal diperlukan, Pejabat Bea dan Cukai dapat menyampaikan permintaan data tambahan, contoh barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi lainnya kepada Importir secara tertulis, dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Huruf B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Importir harus menyerahkan data tambahan, contoh barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi lainnya yang diminta oleh Pejabat Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung setelah tanggal surat permintaan data tambahan, contoh barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi lainnya. (4) Dalam hal Importir tidak menyerahkan data tambahan, contoh barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi lainnya dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), permohonan penetapan klasifikasi ditolak. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 6. - 6 - Pasal 5 (1) Direktur a.n. Direktur Jenderal menerbitkan surat Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI atau surat penolakan, dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung setelah: a. tanggal diterimanya permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) secara lengkap; atau b. tanggal diterimanya data tambahan, contoh barang untuk keperluan identifikasi, dan/atau informasi lainnya secara lengkap. (2) Dalam hal permohonan diterima, Direktur a.n. Direktur Jenderal menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Huruf C yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Dalam hal permohonan ditolak, Direktur a.n. Direktur Jenderal menyampaikan surat pemberitahuan penolakan dengan menyebutkan alasan penolakan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 6 Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan sepanjang barang yang diimpor mempunyai identifikasi yang sesuai dengan identifikasi barang yang tercantum dalam PKSI. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 7. - 7 - Pasal 7 (1) Importir dapat mengajukan permohonan peninjauan atas Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dengan dilengkapi bukti baru sebagai data pendukung dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung setelah tanggal Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI diterbitkan. (2) Terhadap permohonan penmJauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur a.n. Direktur Jenderal menerbitkan: a.. Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI hasil peninjauan menggunakan format Lampiran Huruf C, dalam hal terdapat penggantian; atau b. surat penolakan, dalam hal berdasarkan hasil penmJauan tidak perlu dilakukan penggantian Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI, dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung setelah permohonan peninjauan diterima. (3) Importir tidak dapat mengajukan peninjauan kembali atas Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI yang telah dilakukan peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a. Pasal 8 Nomor clan tanggal Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI dicantumkan dalam Pemberitahuan Pabean Impor dan salinan Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI dilampirkan pada saat penyerahan pemberitahuan pabean di kantor pabean. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 8. - 8 - Pasal 9 Pejabat Bea dan Cukai yang memiliki kewenangan dalam penetapan klasifikasi harus menetapkan klasifikasi barang sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dalam hal berdasarkan hasil identifikasi barang yang diimpor sama dengan barang yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI dimaksud. Pasal 10 Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), tidak berlaku dalam hal: a. terdapat perubahan ketentuan mengenai klasifikasi barang dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai klasifikasi barang; b. identifikasi barang yang diimpor berbeda dengan yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI; c. terhadap Keputusan Direktur Jenderal mengenai PKSI diganti atau dibatalkan; atau d. digunakan oleh Importir yang bukan merupakan Importir yang mengajukan permohonan PKSI yang diterbitkan. Pasal 11 (1) Penetapan tarif atas barang impor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean yang diterbitkan sebelum tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri ini, masih tetap berlaku sampai dengan: a. berakhirnya masa berlaku penetapan tarif atas barang impor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean dimaksud, untuk penetapan tarif atas barang impor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean yang menyebutkan masa berlakunya; atau t Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 9. (2) - 9 - b. 1 (satu) tahun setelah berlakunya Peraturan Menteri ini, untuk penetapan tarif atas barang impor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean yang tidak menyebutkan masa berlakunya. Terhadap Importir yang mengajukan penetapan klasifikasi dan belum permohonan mendapatkan keputusan pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini, dilakukan pemrosesan berdasarkan Peraturan Menteri !Ill. Pasal 12 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ketentuan Pasal lOC ayat (1) dan Pasal 17A huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.04/2008 tentang Tata Cara Penetapan Tarif, Nilai Pabean, dan Sanksi Administrasi, serta Penetapan Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan: 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2009 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 286); dan 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.04/2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 463), dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diundangkan. t Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 10. - 10 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 20 Desember 2016 Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Desember 2016 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1942 www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 11. - 11 - LAMPIRAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.04/2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENETAPAN KLASIFIKASI BARANG IMPOR SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN A. FORMAT PERMOHONAN PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR Yth. Direh.1:m Jencleral Bea clan Cukai u.p. Direktur .......... (1).......... Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea clan Cukai Jalan Jend. A. Yani - Jakarta 13230 PERMOHONAN PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR Na.ma Perusahaan ..........(4).......... Nomor Pokok Wajib Pajak: NomorAju : .....(2)..... ..........fl).......... Alamat Perusahaan : ...........(5) .......... Tanggal .....(3)..... Telp/Fax/Email Nomor Identitas: : ..........(8)..........yang dapat dihubungi : ..........(6) .......... dengan 1111 mengajukan permohonan penetapan klasifikasi atas ha.rang nnpor sebelum penyerahan pemberitahuan pabean terhadap barang yang akan kami impor berupa: Uraian Ba.rang : ..........(9).......... Jvlerek clan tipe/model : ..........(10).......... Data penclukung (brosur/leaflet/ce1tificate ofanalysis Ifoto/contoh/lain-lain) : .......... (11) .......... Contoh Barang ; . Ada/Tidak Ada") ..........(12).......... • Diminta kembali/Tidak climinta kembaP) (WBC tidak bertanggungjawab terhadap barang contoh yang tidak diambil dalamjangka waktu 30 (tiga puluh hmi ted-Utzmg sejak tanggal PKSI ini diterbitkan). Rencana pelabuhan pemasukan : ..........(13) .......... Penjelasan mengenai barang yang cliajukan (proses pembuatan, cara kerja, komposisi bahan, fungsi/ kegunaan, spesifikasi, kapasitas/ukuran, ken1asan, dsb) : ..........(14) .......... Pendapat Pas Tarif ; ..........(15).......... Saat .ini barang seclang diajukan pemberitahuan pa.bean : GYA 0 TIDi.K ..........(16).......... Saat ini barang seclang dalam proses keberatan/atau banding : CYA OTIDAK ..........(17).......... Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh informasi clan dokumenyang dilampirkan adalah benar. G..........(18).......... Chtatan 1 (satu) fonnulirpermolwnan unruk 1 {satu) item barang •j Caret yang tidakperlu www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 12. Angka (1) Angka (2) Angka (3) Angka (4) Angka (5) Angka (6) Angka (7) Angka (8) Angka (9) Angka (10) Angka (11) Angka (12) Angka (13) Angka (14) Angka (15) Angka (16) Angka (17) Angka (18) - 12 - PETUNJUK PENGISIAN Diisi nama Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Diisi oleh Pejabat Bea dan Cukai. Diisi tanggal pengajuan. Diisi nama perusahaan. Diisi alamat perusahaan. Diisi nomor telp, fax dan/atau email perusahaan atau pihak perusahaan yang menangani permohonan. Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan. Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan. Diisi dengan uraian/nama/jenis barang secara detil. Diisi dengan lengkap dan jelas merk, tipe, atau model. Diisi nama data pendukung yang dilampirkan pada permohonan. Diisi sesuai dengan pengajuan contoh barang. Diisi Kantor Pabean pelabuhan pemasukan tempat penyerahan pemberitahuan pabean. Diisi dengan lengkap dan jelas seluruh elemen barang yang diajukan permohonan. Tuliskan juga spesifikasi/identitas lainnya, misalnya: part number, isi kemasan, uraian barang atau hal-hal lain yang dapat membantu proses identifikasi barang, misalnya keterangan tentang proses pengolahan atau pembuatan barang. Diisi perkiraan/pendapat pos tarif menurut pemohon. Diisi apakah barang yang diajukan permohonan sedang diajukan pemberitahuan pabean impornya. Diisi apakah barang yang diajukan permohonan sedang dalam proses keberatan dan atau banding. Diisi nama, tanda tangan, dan stempel dari p1mpman perusahaan pemohon atau yang namanya tercantum dalam nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 13. - 13 - B. FORMAT SURAT PERMINTAAN DATA TAMBAHAN, CONTOH BARANG, DAN/ATAU INFORMASI LAINNYA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI S- DIREKTORAT .......... (1).......... JALAN JENDERAL A. YAN! JAKARTA-13230 KOTAK POS 225 JAKARTA-13013 TELEFON 1021129688521; FAKSIMILE (021) 4897928; SITUS www.beaoukai.go.id PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225; SURAT ELEKTRONIK info'g:customs.go.id /BC. ..... /20...... 20......Nomor Sifat Lampiran Hal Permintaan Data Tambahan, Contoh Barang. Dan/Atau Informasi Lainnya Kepada Yth.: Pimpinan Perusahaan .. ........(2).......... ..........(3).......... Sehubungan dengan surat Saudara Nomor: ..........(4) .... .... .. hal Permohonan Penetapan iCasifikasi Sebelum Impor, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Melalui surat tersebut, Saudara mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor untuk produk bernpa ..... .....(5).......... 2. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dapat kami sampaikan bahwa terdapat kekurangan pada permohonan Saudara yaitu: a. ... .......(6)........ . . b. ........................ c. ...................... .. d. dst 3. Berdasarkan hal tersebut butir 2 di atas, kami belum dapat melakukan pemrosesan terhadap permohonan Saudara sampai dengan syarat tersebut terpenuhi. Demikian disampaikan agar maldum. . ......... (7). . ... . . ..., .......... (8)......... . a.n. Direktur . . ... .... . (9) ......... . . Kasubdit . . .. .. ...{10).......... ttd ................. (11).............. . NIP ......... .. (12)............. .. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 14. Angka (1) Angka (2) Angka (3) Angka (4) Angka (5) Angka (6) Angka (7) Angka (8) Angka (9) Angka (10) Angka (11) Angka (12) - 14 - PETUNJUK PENGISIAN Diisi nama Direktorat yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi atau nama perusahaan yang tercantum dalam nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan. Diisi alamat perusahaan. Diisi nomor surat dari perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi. Diisi nama jenis barang. Diisi kekurangan data/informasi. Diisi tempat diterbitkannya surat permintaan data tambahan, contoh barang, dan/atau informasi lainnya. Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya surat permintaan data tambahan, contoh barang, dan/atau informasi lainnya. Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi clan klasifikasi barang. Diisi Kasubdit yang diberikan wewenang untuk menandatangani surat permintaan data tambahan, contoh barang, clan/atau informasi lainnya. Diisi nama Kasubdit. Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Kasubdit. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 15. C. - 15 - FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA MENGENAI PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR DAN CUKAI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR (PKSI) Nomor: .... ..... ./PKSI/BC..... ./20..... Berdasarkan surat permohonan Saudara Nomor: ..........(1).......... tanggal ..........(2).......... hal Permohonan Penetapan Klasifikasi Sebelum hnpor Atas Nama: Nama Perusahaan : ..........(3).......... Nomor Pokok Wajib Pajak : ..........(5).......... Alamat Perusahaan ..........(4) ........... Nomor Identitas ..........(6 ).... .... .. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor .... . .... .(7).......... , menetapkan: Identifikasi Barang .. .. .... .. Pos Tarif ... .. ..... . Dasar Penetapan Klasifikasi . . ... ... . . Rencar1a pelabuhan pemasukan · · · · · · · · · · Penetapan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penetapan clan dinyatakan tidak berlaku dalam hal: 1. terdapat perubahan ketentuan mengenai klasifikasi barang dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur ketentuan mengenai klasifikasi barang; 2. identifikasi barang yang diimpor berbeda dengan yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal mengenai Penetapan Klasifikasi Sebehun Impor; ,, J. terhadap Keputusan Direktur Jenderal mengenai Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor cliganti atau dibatalkan; atau 4. digunakan oleh importir yang bukan merupakan i.mportir yang mengajukan permohonan Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor yang diterbitkan. Dalarn jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penetapan, Pemohon dapat mengajukan pennohonan kembali dengan dilengkapi data clan bukti yang menclukung pengajuan permohonan kembali tersebut. Tembusan: l. Direktur Jenderal Bea dan Cukai; 2. Direktur ...... .... (13) ..........: a.n. . .........(8).... . ... ... ... ... .. .. (9) .......... Direktur J enderal Bea clan Cukai Direktur . .... .. . ..(10).......... ................(11)................... NIP ........ ..(12)................... 3. Kepala Kantor Wilayah Direki:orat Jencleral Bea clan Cukai/Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea clan Cukai . ..... .... (14) ..........; 4. Kepala Kantor Pengawasan clan Pela.ya.nan Bea clan C'ukai .. .. ..... .(15).......... www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 16. Angka (1) Angka (2) Angka (3) Angka (4) Angka (5) Angka (6) Angka (7) Angka (8) Angka (9) Angka (10) Angka (11) Angka (12) Angka (13) Angka (14) Angka (15) - 16 - PETUNJUK PENGISIAN Diisi nomor surat permohonan penetapan klasifikasi sebelum 1mpor. Diisi tanggal surat permohonan penetapan klasifikasi sebelum 1mpor. Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi alamat perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan. Diisi nomor dan judul Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pengajuan dan penetapan klasifikasi barang impor sebelum pemberitahuan pabean. Diisi nama tempat diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai mengenai penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai mengenai penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Diisi nama Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Diisi Direktur yang tugas dan fungsinya di bidang penanganan keberatan dan banding. Diisi nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai/Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai yang membawahi pelabuhan/bandar udara tempat pemasukan barang impor. Diisi nama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang membawahi pelabuhan/bandar udara tempat pemasukan barang impor. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 17. D. - 17 - FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN PENOLAKAN PERMOHONAN PENETAPAN KLASIFIKASI SEBELUM IMPOR .KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAJ S- Biasa DIREKTORAT .......... (1)......... JAi.AN JENDERAL A. YANI JAKARTA-13230 KOTAK POS 225 JAKARTA-13013 TELEPON 10211 29688521; FAKSIMLE 10211 4897928; SITUS www.beacukai.&'J.id PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225; SURAT ELEKTRONIK info:S.CU!ltoms.&'J.id /BC....../20...... 20.....='Jornor Sifat Hal Pemberitahuan Penolakan Permohonan Penetapan Klasifikasi Sebelum Impor Kepada Yth.: Pimpinan Pemsahaan ........ ..(2).. ........ ='Jomor Iclentitas ..... ... ..(3).......... Alamat . .... .....(4)........ .. Sehubm1gan dengan surat Saudara ='Jomor ..... . ....(5)........ .. tanggal . . .. . . . . . .(6)........ . . hal . . ... ..... (?). . ...... .., bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berilmt: 1. Melalui surat tersebut di atas, Saudara mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor atas barang impor bempa .. ..... .. .(8).......... 2. Sesuai clengan hasil penelitian kami terhadap permohonan penetapan klasifikasi sebelum "' "· impor yang Saudara ajukan, dapat disimpulkan bahwa . ... . .. ... (9).......... Sehubungan clengan ·hal tersebut butir 2, permohonan Saudara tidak clapat dilakukan pemrosesan lebih lanjut. 4. Selanjutnya terhaclap contoh barang yang telah Saudara diajukan, dapat diambil dalam · jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhinmg sejak tanggal diterbitkannya. pemberitahuan ini clan Direktorat Jencleral Bea clan Cukai ticlak bertanggung · jawab terhadap contoh barang yang ticlak diambil clalam jangka waktu tersebut"'). Demikian disampaikan agar maklum. .......'..(10).'..'..'.., .'..'..'..(11).' ........ a.n. Direktur . . ........(1)..... ...... Kasubdit .... . . ...(12).......... ttd .'..'..'........(13).'..' .... . ..' .. ='JIP ....... ...(14)............... Tembusan: Direktur ....... ... (1)........... "I Dalam halpermohonan dissrtai dengan contoh barang www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 18. Angka (1) Angka (2) Angka (3) Angka (4) Angka (5) Angka (6) Angka (7) Angka (8) Angka (9) Angka (10) Angka (11) Angka (12) Angka ( 13) Angka (14) - 18 - PETUNJUK PENGISIAN Diisi Direktorat yang tugas dan fungsinya di bidang identifikasi dan klasifikasi barang. Diisi nama perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi nomor identitas untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan. Diisi alamat perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi nomor surat permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi tanggal surat permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi hal surat permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi nama jenis barang. Diisi kesimpulan hasil penelitian permohonan perusahaan yang mengajukan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi tempat diterbitkannya surat pemberitahuan penolakan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya surat pemberitahuan penolakan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi Kasubdit yang diberikan wewenang untuk menandatangani surat pemberitahuan penolakan permohonan penetapan klasifikasi sebelum impor. Diisi nama Kasubdit. Diisi Nomor Identitas Pegawai (NIP) Kasubdit. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI · -· . - ; Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum u.b. Kepala..B,agi n T.U. Kernenterian /.� "?. I� 4 � (. I� ' • www.jdih.kemenkeu.go.id