SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkah laku prososial (Prososial Behavior) adalah tingkah laku sosial
positif yang menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis orang lain
lebih baik, yang di lakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan rewards
eksternal. Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dilakukan secara
sukarela dan menguntungkan orang lain tanpa antisipasi rewards eksternal,
yang meliputi menolong, membantu, membagi, dan menyumbang.
Tingkah laku prososial variasinya sangat besar. Ini bisa mulai dari
bentuk yang paling sederhana seperti sekedar memberi perhatian hingga yang
paling hebat. Misalnya, mengorbankan diri demi orang lain. Pendapat tersebut
menunjukkan bahwa intensitas tingkah laku prososial berbed-beda, ada yang
tinggi dan ada yang rendah.
Dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan tingkah laku
prososial, orang harus mengetahui bahwa ada seseorang yang membutuhkan
bantuan. Selanjutnya, penolong mungkin menentukan apakah akan dibantu
atau tidak, dan bagaimana cara memberi bantuan tersebut. Keputusan tersebut
juga bergantung pada dua pertimbangan. Pertama, penolong mungkin
menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap orang yang memerlukan bantuan,
yang kedua, penolong menganalisis berapa besar reward yang diterima setelah
memberikan pertolongan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tingkah laku/ perilaku prososial (prososial behavior)?
2. Apa sajakah sumber-sumber prilaku prososial?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi dan mendorong tindakan
prososial?
2
4. Bagaimana perkembangan tingkah laku prososial?
5. Apa sajakah aspek - aspek prososial?
C. Tujuan Dan Manfaat Makalah
1. Tujuan Makalah
a. Menjelaskan tentang pengertian tingkah laku/ perilaku prososial
(prososial behavior).
b. Menjelaskan tentang sumber prilaku prososial.
c. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dan
mendorong tindakan prososial.
d. Menjelaskan tentang perkembangan tingkah laku prososial.
e. Menjelaskan tentang aspek - aspek prososial.
2. Manfaat Makalah
a. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian tingkah laku/ perilaku
prososial (prososial behavior).
b. Meningkatkan pemahaman tentang sumber prilaku prososial.
c. Meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
dan mendorong tindakan prososial.
d. Meningkatkan pemahaman tentang perkembangan tingkah laku
prososial.
e. Meningkatkan pemahaman tentang aspek - aspek prososial.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tingkah Laku/ Perilaku Prososial (Prososial Behavior)
Perilaku prososial dapat diartikan tindakan yang menguntungkan
orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi orang yang
melakukan tindakan tersebut. Perilaku prososial kadang-kadang dapat
melibatkan risiko di pihak orang yang memberikan bantuan. Istilah-istilah
lain, seperti perilaku menolong, amal kebajikan, dan volunterisme juga
digunakan untuk menggambarkan tentang hal-hal “baik” yang dilakukan
orang untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang lain.
Tingkah laku prososial adalah tingkah laku sosial positif yang
menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis orang lain lebih baik,
yang di lakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan rewards eksternal.
Terdapat beberapa pendapat para ahli psikologi tentang prilaku
prososial diantaranya :
1. Sears dkk (1992)
Mendefenisikan bahwa tingkah laku prososial merupakan tingkah
laku yang menguntungkan orang lain. Menurut sears tingkah laku
prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau
direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperhatikan motif si
penolong.
2. Sri Utari Pidada (1982)
Mendefenisikan bahwa pilaku prososial adalah suatu tingkah laku
yang mempunyai suatu akibat atau konsekuensi positif bagi patner
interaksi, selain itu tingkah laku yang bisa di klasifikasikan sebagai
tingkah laku sosial sangat beragam di mulai dari bentuk yang paling
sederhana hingga yang paling luar biasa.
4
3. Wispe (1981)
Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang mempunyai
konsekuensi sosial positif yaitu menambah kondisi fisik dan psikis orang
lain menjadi lebih baik.
4. Brigham (1991)
Menyatakan bahwa wujud tingkah laku prososial meliputi : murah
hati (charity), persahabatan (friendship), kerja sama (cooperation),
menolong (helping), penyelamatan (rescuing) dll.
5. Bar-Tal (1976)
Tingkah laku prososial merupakan tingkah laku yang dilakukan
secara sukarela, menguntungkan orang lain tanpa anti sipasi reward
eksternal, dan tindakan prososial ini tidak dilakukan untuk dirinya sendiri.
6. Wrightsman dan Deaux (1981)
Mendefinisikan perilaku prososial sebagai perilaku seseorang yang
mempunyai konsekuensi sosial positif yang ditujukan bagi kesejahteraan
orang lain secara fisik maupun psikologis.
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa
tingkah laku prososial adalah tingkah laku sosial positif yang
menguntungkan, yang ditujukan bagi kesejahteraan orang lain sehingga
menjadikan kondisi fisik dan psikis orang lain menjadi lebih baik, selain itu
tindakan prososial dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan reward
eksternal.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa
perkembangan perilaku prososial telah dimulai sejak masa anak-anak.
Dengan bertambahnya usia seorang anak, maka empatinya terhadap orang
lain juga akan semakin berkembang. Dalam psikologi perkembangan juga
dikatakan bahwa kemampuan seorang anak dalam berbagai hal akan
meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.
5
B. Sumber Prilaku Prososial
Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2 bagian yaitu ;
1. Endosentris
Sumber tingkah laku prososial berasal dari dalam diri seseorang.
Sumber endosentris merupakan keinginan untuk mengubah diri dengan
menampilkan self-image (penampilan diri). Secara keseluruhan endosentris
ini meningkatkan konsep diri (self-concept), salah satu bentuk konsep diri
adalah self-expectation (harapan diri) yang berbentuk rasa bahagia,
kebanggaan, rasa aman, evaluasi diri yang positif.
Harapan diri muncul karena seseorang hidup di lingkungan sosial,
dimana dalam lingkungan sosial terdapat norma dan nilai. Norma sosial di
peroleh remaja melalui proses sosialisi yang kemudian di internalisasikan
sehingga menjadi bagian dari diri remaja itu sendiri. Norma yang di
internalisasikan kedalam harapan diri (self-expectation) terdiri dari :
a. Norms of aiding (norma menolong), adalah norma sosial untuk
menolong orang lain yang membutuhkan.
b. Norm of social responssibility, adalah suatu norma sosial yang dimana
seorang individu menolong orang yang membutuhkan pertolongan
walaupun orang yang ditolong tidak dapat membalas sama sekali.
c. Norm of giving, adalah norma sosial dimana seseorang menolong
dengan sukarela.
d. Norm of justice, adalah suatu norma sosial dimana tingkah laku
menolong didasarioleh norma keadilan yaitu keseimbangan antar
memberi dan menerima.
e. Norm of reciprocity, adalah suatu norma sosial dimana seorang
individu menolong orang lain karena merasa akan mendapat imbalan.
f. Norm of equity, adalah suatu norma sosial dimana seorang individu
menolong orang lain karena pernah ditolong sebelumnya.
2. Eksosentris
Adalah sumber untuk memperhatikan lingkungan eksternal yaitu
membuat kondisi lebih baik dan menolong orang lain dari kondisi buruk
6
yang dialami. Orang yang melakukan tindakan menolong karena
mengetahui atau merasakan kebutuhan, keinginan, dan penderitaan orang
lain. Hal ini dijelaskan oleh Piliavin & Piliavin bahwa tindakan menolong
terjadi karena :
a. Adanya pengamatan terhadap kebutuhan atau penderitaan orang lain.
Pengematan ini akan menimbulkan:
1) Persepsi untuk memutuskan bahwa terjadi kecelakaan.
2) Jarak kedekatan fisik
b. Adanya pengamatan terhadap penderitaan yang dirasakan oleh orang
lain, sehingga menimbulkan motivasai untuk menguranginya.
Menurut Derlega & Grzelak tingkah laku prososial bisa terjadi
karena adanya penderitaan yang dialami oleh orang lain, pertolongan yang
diberikan tidak mengharapkan reward eksternal. Selain itu prilaku
prososial bisa terjadi karena adanya interpedensi situasi, misalnya seorang
suami yang menolong istri di dapur. Pada dasarnya tingkah laku prososial
terjadi karena adanya saling ketergantungan antara sipenolong dengan
orang yang ditolong.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Mendorong Tindakan Prososial
1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Prososial
Tingkah laku prososial dipandang sebagai tingkah laku yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan, melalui hal ini manusia
menjalankan fungsi kehidupan sebagai penolong dan yang ditolong.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan tingkah
laku prososial antara lain :
a. Orang Tua
Hubungan antara remaja dengan orang tua menjadi faktor
penentu utama dalam keberhasilan remaja berperilaku prososial ketika
berinteraksi di lingkungan sosial yang lebih luas. Keluarga yang
7
merupakan kelompok primer bagi remaja, memiliki peran penting
dalam pembentukan dan arahan perilaku remaja.
Hal-hal yang diperoleh dari lingkungan keluarga akan
menentukan cara-cara remaja dalam melakukan interaksi dengan
lingkungan sosial di luar keluarga. Menurut Ahmadi (1988) keluarga
merupakan lingkungan sosial pertama dalam kehidupan remaja.
Remaja belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar
bekerjasama, dan menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial.
Cara bertingkah laku, dan sikap orang tua dalam keluarga akan
mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat mengakibatkan
ciri-ciri tertentu pada perkembangan kepribadian remaja, orang tua
adalah pemegang peranan penting dalam pembentukan akhlak dan budi
pekerti putra putrinya. Hal tersebut karena waktu yang dimiliki remaja
75% dihasilkan di lingkungan keluarga. Mengingat orang tua
merupakan faktor penting dalam pembentukan pribadi remaja maka
cara yang digunakan dalam mengasuh dan membimbing remaja
tergantung pada sikap, pribadi dan kemampuan yang dimiliki oleh
orang tua remaja tersebut.
b. Guru
Selain orang tua, sekolah juga mempunyai pengaru yang sangat
besar terhadap perkembangan tingkah laku prososial. Di sekolah guru
dapt melatih dan mengarahkan tingkah laku prososial anak dengan
menggunakan teknik yang efektif.
Misalnya guru dapat menggunakan teknik bermain peran, teknik
ini melatih anak mempelajari situasi dimana tingkah laku menolong di
peroleh dan bagaimana melaksanakan tindakan menolong tersebut.
Teknik bermain peran mengembangkan sensitivitas terhadap
kebutuhan orang lain dan menambah kemampuan role taking dan
empati. Di sekolah guru mempunyai kesempatan mengarahkan anak
dengan menganalisis cerita dalam bahasan yang berbeda.
8
c. Teman Sebaya
Teman sebaya mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
tingkah laku prososial khususnya pada masa remaja. Ketika usia
remaja kelompok ssial menjadi sumber utama dalam perolehan
informasi, teman sebaya dapat memudahkan perkembangan tingkah
laku prososial melalui penguatan, pemodelan dan pengarahan.
d. Televisi
Selain sebagai hiburan, televisi merupakan sebagai agen sosial
yang penting. Melalui penggunaan muatan prososial, televisi dapat
mempengaruhi pemirsa. Dengan melihat program televisi anak juga
dapat mempelajari tingkah laku yang tepat dalam situasi tertentu,
televisi tidak hanya mengajarkan anak untuk mempertimbangkan
berbagai alternatif tindakan tapi juga anak juga bisa mengerti dengan
kebutuhan orang lain, membentuk tingkah laku prososial dan
memudahkan perkembangan empati.
e. Moral dan Agama
Perkembangan tingkah laku prososial juga berkaitan erat
dengan aturan agama dan moral. Menurut Sears dkk (1992)
menyatakan bahwa aturan agama dan moral kebanyakan masyarakat
menekankan kewajiban menolong.
Pentingnya lingkungan terletak pada kontinuitas dan
kompleksitas stimulasi sosial dan kognisi yang dihadapkan pada anak.
Untuk tercapainya situasi yang seperti ini, diperlukan lingkungan
rumah tangga dan lingkungan sosial yang memadai dan mampu
menumbuhkan struktur kognitif individu.
2. Faktor Yang Mendasari Seseorang Untuk Bertindak Prososial
Menurut Staub (1978) terdapat beberapa faktor yang mendasari
seseorang untuk bertindak prososial, yaitu:
9
a. Self-gain
Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari
kehilangan sesuatu. Misalnya: ingin mendapat pengakuan, pujian, atau
takut dikucilkan.
b. Personal values and norma
Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasi oleh
individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta
norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial. Seperti:
menegakkan kebenaran dan keadilan serta danya norma timbal balik.
c. Empathy
Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau
pengalaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitanya
dengan pengambilalihan peran. Jadi prasyarat untuk mampu
melakukan empati, individu harus memiliki kemampuan untuk
melakukan pengambilan peran.
Ada beberapa faktor personal maupun situasional yang
menetukan tindakan prososial. Ada tiga faktor yang mempengaruhi
kemungkinan terjadinya perilaku prososial, yaitu:
1) Karakteristik situasional, seperti situasi yang kabur atau samar-
samar dan jumlah orang yang melihat kejadian.
2) Karakteristik orang yang melihat kejadian seperti usia, gender, ras,
kemampuan untuk menolong.
3) Karakteristik korban seperti jenis kelamin, ras, daya tarik.
Dengan demikian beberapa faktor yang termasuk dalam faktor
situasional yaitu:
a) Kehadiran Orang Lain
Penelitian yang dilakukan oleh Darley dan Latane kemudian
Darley dan Latane (1969) menunjukkan hasil bahwa orang yang
melihat kejadian darurat akan lebih suka memberikan pertolongan
apabila mereka sendirian daripada bersama orang lain. Sebab
10
dalam situasi kebersamaan, seseorang akan mengalami kekaburan
tanggung jawab.
b) Pengorbanan yang harus dikeluarkan
Meskipun calon penolong tidak mengalami kekaburan
tanggung jawab, tetapi bila pengorbanan (misalnya; uang, tenaga,
waktu, resiko terluka fisik) diantisipasikan terlalu banyak, maka
kecil kemungkinan baginya untuk bertindak prososial.Biasanya
seseorang akan membandingkan antara besarnya pengorbanan
jika ia menolong dengan besarnya pengorbanan jika ia tidak
menolong. Jika pengorbanan untuk menolong rendah, sedangkan
jika pengorbanan jika tidak menolong tinggi, tindak pertolongan
secara langsung akan terjadi.
Jika pengorbanan untuk menolong tinggi dan pengorbanan
jika tidak menolong rendah, ia mungkin akan menghindari atau
meninggalkan situasi darurat itu. Jika keduanya relatif sama
tinggi kemungkinan ia akan melakukan pertolongan secara tidak
langsung, atau mungkin akan melakukan interpretasi ulang secara
kognitif terhadap situasi tersebut.
Demikian pula sebaliknya jika keduanya, baik pengorbanan
untuk menolong atau pun tidak menolong diinterpretasikan sama
rendahnya, ia akan menolong atau tidak tergantung norma-norma
yang dipersepsi dalam situasi itu.
c) Pengalaman dan Suasana Hati.
Seseorang akan lebih suka memberikan pertolongan pada
orang lain, bila sebelumnya mengalami kesuksesan atau hadiah
dengan menolong. Sedang pengalaman gagal akan
menguranginya. Demikian pula orang yang mengalami suasana
hati yang gembira akan lebih suka gembira. Sedangkan dalam
suasana hati yang sedih, orang akan kurang suka memberikan
pertolongan.
11
d) Kejelasan Stimulus
Semakin jelas stimulus dari situasi darurat, akan
meningkatkan kesiapan calon penolong untuk bereaksi.
Sebaliknya situasi darurat yang sifatnya samar-samar akan
membingungkan dirinya dan membuatnya ragu-ragu, sehingga
ada kemungkinan besar ia akan mengurungkan niatnya untuk
memberikan pertolongan.
e) Adanya Norma - Norma Sosial.
Norma sosial yang berkaitan dengan tindakan prososial
adalah resipprokal(timbal balik) dan norma tanggung jawan
sosial, artinya seseorang cenderung memberikan bantuan kepada
mereka yang pernah memberikan bantuan kepadanya sehingga
dengan ini dapat dipertahankan adanya keseimbangan dalam
hubungan interpersonal. Biasanya didalam masyarakat berlaku
pula norma bahwa kita harus menolong orang yang membutuhkan
pertolongan. Masing-masing orang memiliki tanggung jawab
sosial untuk menolong mereka yang lemah.
f) Hubungan Antara Calon Penolong Dengan Si Korban
Makin jelas dan dekat hubungan antara calon penolong
dengan calon penerima bantuan akan memberi dorongan yang
cukup besar pada diri calon penolong untuk lebih cepat dan
bersedia terlibat secara mendalam dalam melakukan tindakan
pertolongan. Kedekatan hubungna ini dapat terjadi karena adanya
pertalian keluarga, kesamaan latar belakang atau ras.
D. Perkembangan Tingkah Laku Prososial
Tingkah laku prososial selalu berkembang sesuai perkembangan
manusia, ada 6 tahapan perkembangan tingkah laku prososial yaitu :
1. Compliance & Concret, Defined Reinforcement
Pada tahap ini individu melakukan tingkah laku menolong karena
perintah yang disertai oleh reward. Pada tahap ini remaja mempunyai
12
perspektif egosentris yaitu mereka tidak menyadari bahwa orang lain
mempunyai pikiran dan perasaan yang berbeda dengan mereka, selain itu
tingkah laku prososial pada tahap ini terjadi karna adanya reward dan
punishment yang konkrit.
2. Compliance
Pada tahap ini individu melakukan tindakan menolong karena
patuh pada perintah dari orang yang berkuasa. Tindakan menolong pada
tahp ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dan
menghindari hukuman.
3. Internal Initiative & Concret Reward
Pada tahap ini individu menolong karena tergantung pada reward
yang akan di terima, tindakan prososial dimotivasi oleh keinginan untuk
mendapatkan keuntungan atau hadiah
4. Nominative Behavior
Pada tahap ini individu melakukan tindakan prososial untuk
memenuhi tuntutan masyarakat. Individu mengetahui berbagai tingkah
lakuyang sesuai dengan norma masyarakat. Dalam tahap ini individu
mampu memahami kebutuhan orang lain dan merasa simpati dengan
penderitaan yang dialami, tindakan prososial dilakukan karna adanya
norma sosial yang meliputi : norma memberi dan norma tanggung jawab
sosial.
5. Generalized Reciprocity
Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong karna
adanya kepercayaan apabila suatu saat ia membutuhkan bantuan maka ia
akan mendapatkannya, harapan reward pada tahap ini non konkret yang
susah dijelaskan.
6. Altruistic Behavior
Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong secara
sukarela yang bertujuan untuk menolong dan menguntungkan orang lain
tanpa mengharapkan imbalan, tindakan prososial dilakukan karena plihan
individu sendiri yang didasarkan pada prinsip moral.
13
Pada tahap ini individu sudah mulai dapat menilai kebutuhan orang
lain dan tidak mengharapkan hubungan timbal balik untuk tindakannya.
E. Aspek - Aspek Prososial
Untuk melakukan pengukuran terhadap perilaku prososial dapat
dilihat melalui aspek aspek perilaku prososial. Menurut Mussen (1989: 360)
aspek-aspek perilaku prososial adalah sebagai berikut:
1. Berbagi, yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam
suasana suka maupun duka. Hal ini dilakukan apabila penerima
menunjukkan kesukaan sebelum ada tindakan melalui dukungan verbal
dan fisik
2. Menolong, yaitu kesediaan memberikan bantuan kepada orang lain baik
materiil maupun moril. Menolong meliputi membantu orang lain,
memberitahu, menawarkan bantuan pada orang lain, atau melakukan
sesuatu yang menunjang berlangsungnya kegiatan orang lain.
3. Memberi, yaitu kesedian untuk berderma, membantu secara sukarela
sebagian barang miliknya kepada orang yang membutuhkan.
4. Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi
tercapainya suatu tujuan. Menurut Hoffman (dalam Goleman, 1997:
148), menyatakan bahwa pada akhir masa kanak-kanak, tingkat empati
paling akhir muncul ketika anak-anak sudah sanggup memahami
kesulitan yang ada dibalik situasi yang tampak dan menyadari bahwa
situasi atau status seseorang dalam kehidupan dapat menjadi sumber
beban stres kronis. Pada tahap ini, mereka dapat merasakan kesengsaraan
suatu golongan, misalnya kaum miskin, kaum tertindas, mereka yang
terkucil dari masyarakat.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku prososial dapat diartikan tindakan yang menguntungkan
orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi orang yang
melakukan tindakan tersebut. Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2
bagian yaitu: endosentris dan eksosentris.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan tingkah laku
prososial antara lain : orang tua, guru, teman sebaya, televisi dan moral dan
agama.
Menurut Staub (1978) terdapat beberapa faktor yang mendasari
seseorang untuk bertindak prososial, yaitu: self-gain, personal values and
norma dan empathy.
Tingkah laku prososial selalu berkembang sesuai perkembangan
manusia, ada 6 tahapan perkembangan tingkah laku prososial yaitu :
compliance & concret, defined reinforcement, compliance, internal initiative
& concret reward, nominative behavior, generalized reciprocity dan altruistic
behavior.
Menurut Mussen (1989: 360) aspek-aspek perilaku prososial adalah
sebagai berikut:
1. Berbagi, yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain
dalam suasana suka maupun duka.
2. Menolong, yaitu kesediaan memberikan bantuan kepada orang lain
baik materiil maupun moril.
3. Memberi, yaitu kesedian untuk berderma, membantu secara sukarela
sebagian barang miliknya kepada orang yang membutuhkan.
4. Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain
demi tercapainya suatu tujuan.
15
B. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai
calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara
menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari
makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke
depannya. Amiinn.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ni’mah. Laili. (2014). Makalah Perilaku Prososial. [Online]. Tersedia:
http://lailiniamah300695.blogspot.com/2014/10/makalah-perilaku-prososial.html.
[18 Januari 2015].
__________. (2013). Makalah Prososial Behavior. [Online]. Tersedia:
http://www.slideshare.net/VhioNichaCaLltsteir/makalah-prosocial-behavior. [18
Januari 2015].
__________. (2011). Perilaku Prososial. [Online]. Tersedia:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rj
a&uact=8&ved=0CGAQFjAI&url=http%3A%2F%2Fnilam.staff.gunadarma.ac.id
%2FDownloads%2Ffiles%2F31883%2FBAB%2B11.%2BPERILAKU%2BPRO
SOSIAL.pdf&ei=s_i8VO2DK8z-
8QW47IGACw&usg=AFQjCNHUK1W0h_Wr0hacmPGR79wv4k2WCw&bvm=
bv.83829542,d.dGc. [19 Januari 2015].
Alkham. (2009). Tingkah Laku Prososial. [Online]. Tersedia: http://alhakam-
kaunseling.blogspot.com/2009/06/tingkahlaku-prososial.html. [13 Januari 2015].

More Related Content

What's hot

Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALNur Arifaizal Basri
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Pendekatan Dalam Konseling Kelompok
Pendekatan Dalam Konseling KelompokPendekatan Dalam Konseling Kelompok
Pendekatan Dalam Konseling KelompokAinun Nuril Haq
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarAfy Luna
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaagung faisal
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISHusna Sholihah
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Komara Yusuf
 
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Febri Budianto
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 

What's hot (20)

Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Prosocial Behavior ppt
Prosocial Behavior ppt Prosocial Behavior ppt
Prosocial Behavior ppt
 
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Pendekatan Dalam Konseling Kelompok
Pendekatan Dalam Konseling KelompokPendekatan Dalam Konseling Kelompok
Pendekatan Dalam Konseling Kelompok
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
 
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 

Viewers also liked

Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososialNnisa Mukti
 
PSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososial
PSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososialPSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososial
PSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososialAmin Upsi
 
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120rina_aldit
 
Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Asifa Kim ji young
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)nenkazrie
 
Pola asuh yang baik bagi anak usia 4
Pola asuh yang baik bagi anak usia 4Pola asuh yang baik bagi anak usia 4
Pola asuh yang baik bagi anak usia 4Meita Rizki
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)rina_aldit
 
ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...
ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...
ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...izar jk
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALGriselda Wodong
 
Prosocial behavior 2011 class
Prosocial behavior 2011 classProsocial behavior 2011 class
Prosocial behavior 2011 classSpencer Gross
 
Pert 7 teori probabilitas
Pert 7  teori probabilitasPert 7  teori probabilitas
Pert 7 teori probabilitasOhan Handiyanto
 
Prosocial Behaviour
Prosocial BehaviourProsocial Behaviour
Prosocial BehaviourJames Neill
 
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4  bermain anak usia 4-6tahunModul 4  bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahunRizka Supriyanti
 

Viewers also liked (17)

Makalah Prosocial Behavior
Makalah Prosocial BehaviorMakalah Prosocial Behavior
Makalah Prosocial Behavior
 
Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososial
 
PSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososial
PSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososialPSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososial
PSIKOLOGI SOSIAL tingkah laku prososial
 
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
 
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
WORD Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 20120
 
Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"Makalah psikologi sosial "Agresi"
Makalah psikologi sosial "Agresi"
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)
 
Pola asuh yang baik bagi anak usia 4
Pola asuh yang baik bagi anak usia 4Pola asuh yang baik bagi anak usia 4
Pola asuh yang baik bagi anak usia 4
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...
ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...
ANALISIS PERUBAHAN TINGKAHLAKU( Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial R...
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
 
Prosocial behavior
Prosocial behaviorProsocial behavior
Prosocial behavior
 
Prosocial behavior 2011 class
Prosocial behavior 2011 classProsocial behavior 2011 class
Prosocial behavior 2011 class
 
Pert 7 teori probabilitas
Pert 7  teori probabilitasPert 7  teori probabilitas
Pert 7 teori probabilitas
 
Prosocial Behaviour
Prosocial BehaviourProsocial Behaviour
Prosocial Behaviour
 
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4  bermain anak usia 4-6tahunModul 4  bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahun
 

Similar to Makalah prososial behavior

Similar to Makalah prososial behavior (20)

PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
 
Prosocial Behavior
Prosocial BehaviorProsocial Behavior
Prosocial Behavior
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Interaksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasiInteraksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
interaksisosialdansosialisasi-130312041804-phpapp02.ppt
interaksisosialdansosialisasi-130312041804-phpapp02.pptinteraksisosialdansosialisasi-130312041804-phpapp02.ppt
interaksisosialdansosialisasi-130312041804-phpapp02.ppt
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Persepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspitaPersepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspita
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
ULASAN ARTIKEL 4
ULASAN ARTIKEL 4ULASAN ARTIKEL 4
ULASAN ARTIKEL 4
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Tingkah laku pro social.,
Tingkah laku pro social.,Tingkah laku pro social.,
Tingkah laku pro social.,
 
Sos pend
Sos pendSos pend
Sos pend
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Ppd kel.10
Ppd kel.10Ppd kel.10
Ppd kel.10
 

More from Ghian Velina

TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYITEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYIGhian Velina
 
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)Ghian Velina
 
Cara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan BerkreasiCara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan BerkreasiGhian Velina
 
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IVProfil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IVGhian Velina
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...Ghian Velina
 
Lampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDULampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDUGhian Velina
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUGhian Velina
 
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDUBAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDUGhian Velina
 
Lampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDULampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDUGhian Velina
 
I. lampiran ii yuyun
I. lampiran ii   yuyunI. lampiran ii   yuyun
I. lampiran ii yuyunGhian Velina
 
I. lampiran ii widiyastuti
I. lampiran ii   widiyastutiI. lampiran ii   widiyastuti
I. lampiran ii widiyastutiGhian Velina
 
I. lampiran ii tuti
I. lampiran ii   tutiI. lampiran ii   tuti
I. lampiran ii tutiGhian Velina
 
I. lampiran ii tuti susilawati
I. lampiran ii   tuti susilawatiI. lampiran ii   tuti susilawati
I. lampiran ii tuti susilawatiGhian Velina
 
I. lampiran ii sri n
I. lampiran ii   sri nI. lampiran ii   sri n
I. lampiran ii sri nGhian Velina
 
I. lampiran ii puspita
I. lampiran ii   puspitaI. lampiran ii   puspita
I. lampiran ii puspitaGhian Velina
 
I. lampiran ii nurajijah
I. lampiran ii   nurajijahI. lampiran ii   nurajijah
I. lampiran ii nurajijahGhian Velina
 

More from Ghian Velina (20)

TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYITEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
 
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
 
Cara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan BerkreasiCara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan Berkreasi
 
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IVProfil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IV
 
Cinta Dalam Diam
Cinta Dalam DiamCinta Dalam Diam
Cinta Dalam Diam
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
 
Lampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDULampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDU
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
 
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDUBAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
 
Lampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDULampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDU
 
F. BAB III
F. BAB IIIF. BAB III
F. BAB III
 
K. LAMPIRAN IV
K. LAMPIRAN IVK. LAMPIRAN IV
K. LAMPIRAN IV
 
J. LAMPIRAN III
J. LAMPIRAN IIIJ. LAMPIRAN III
J. LAMPIRAN III
 
I. lampiran ii yuyun
I. lampiran ii   yuyunI. lampiran ii   yuyun
I. lampiran ii yuyun
 
I. lampiran ii widiyastuti
I. lampiran ii   widiyastutiI. lampiran ii   widiyastuti
I. lampiran ii widiyastuti
 
I. lampiran ii tuti
I. lampiran ii   tutiI. lampiran ii   tuti
I. lampiran ii tuti
 
I. lampiran ii tuti susilawati
I. lampiran ii   tuti susilawatiI. lampiran ii   tuti susilawati
I. lampiran ii tuti susilawati
 
I. lampiran ii sri n
I. lampiran ii   sri nI. lampiran ii   sri n
I. lampiran ii sri n
 
I. lampiran ii puspita
I. lampiran ii   puspitaI. lampiran ii   puspita
I. lampiran ii puspita
 
I. lampiran ii nurajijah
I. lampiran ii   nurajijahI. lampiran ii   nurajijah
I. lampiran ii nurajijah
 

Recently uploaded

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Makalah prososial behavior

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkah laku prososial (Prososial Behavior) adalah tingkah laku sosial positif yang menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis orang lain lebih baik, yang di lakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan rewards eksternal. Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dilakukan secara sukarela dan menguntungkan orang lain tanpa antisipasi rewards eksternal, yang meliputi menolong, membantu, membagi, dan menyumbang. Tingkah laku prososial variasinya sangat besar. Ini bisa mulai dari bentuk yang paling sederhana seperti sekedar memberi perhatian hingga yang paling hebat. Misalnya, mengorbankan diri demi orang lain. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa intensitas tingkah laku prososial berbed-beda, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan tingkah laku prososial, orang harus mengetahui bahwa ada seseorang yang membutuhkan bantuan. Selanjutnya, penolong mungkin menentukan apakah akan dibantu atau tidak, dan bagaimana cara memberi bantuan tersebut. Keputusan tersebut juga bergantung pada dua pertimbangan. Pertama, penolong mungkin menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap orang yang memerlukan bantuan, yang kedua, penolong menganalisis berapa besar reward yang diterima setelah memberikan pertolongan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian tingkah laku/ perilaku prososial (prososial behavior)? 2. Apa sajakah sumber-sumber prilaku prososial? 3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi dan mendorong tindakan prososial?
  • 2. 2 4. Bagaimana perkembangan tingkah laku prososial? 5. Apa sajakah aspek - aspek prososial? C. Tujuan Dan Manfaat Makalah 1. Tujuan Makalah a. Menjelaskan tentang pengertian tingkah laku/ perilaku prososial (prososial behavior). b. Menjelaskan tentang sumber prilaku prososial. c. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendorong tindakan prososial. d. Menjelaskan tentang perkembangan tingkah laku prososial. e. Menjelaskan tentang aspek - aspek prososial. 2. Manfaat Makalah a. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian tingkah laku/ perilaku prososial (prososial behavior). b. Meningkatkan pemahaman tentang sumber prilaku prososial. c. Meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendorong tindakan prososial. d. Meningkatkan pemahaman tentang perkembangan tingkah laku prososial. e. Meningkatkan pemahaman tentang aspek - aspek prososial.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tingkah Laku/ Perilaku Prososial (Prososial Behavior) Perilaku prososial dapat diartikan tindakan yang menguntungkan orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi orang yang melakukan tindakan tersebut. Perilaku prososial kadang-kadang dapat melibatkan risiko di pihak orang yang memberikan bantuan. Istilah-istilah lain, seperti perilaku menolong, amal kebajikan, dan volunterisme juga digunakan untuk menggambarkan tentang hal-hal “baik” yang dilakukan orang untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang lain. Tingkah laku prososial adalah tingkah laku sosial positif yang menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis orang lain lebih baik, yang di lakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan rewards eksternal. Terdapat beberapa pendapat para ahli psikologi tentang prilaku prososial diantaranya : 1. Sears dkk (1992) Mendefenisikan bahwa tingkah laku prososial merupakan tingkah laku yang menguntungkan orang lain. Menurut sears tingkah laku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperhatikan motif si penolong. 2. Sri Utari Pidada (1982) Mendefenisikan bahwa pilaku prososial adalah suatu tingkah laku yang mempunyai suatu akibat atau konsekuensi positif bagi patner interaksi, selain itu tingkah laku yang bisa di klasifikasikan sebagai tingkah laku sosial sangat beragam di mulai dari bentuk yang paling sederhana hingga yang paling luar biasa.
  • 4. 4 3. Wispe (1981) Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang mempunyai konsekuensi sosial positif yaitu menambah kondisi fisik dan psikis orang lain menjadi lebih baik. 4. Brigham (1991) Menyatakan bahwa wujud tingkah laku prososial meliputi : murah hati (charity), persahabatan (friendship), kerja sama (cooperation), menolong (helping), penyelamatan (rescuing) dll. 5. Bar-Tal (1976) Tingkah laku prososial merupakan tingkah laku yang dilakukan secara sukarela, menguntungkan orang lain tanpa anti sipasi reward eksternal, dan tindakan prososial ini tidak dilakukan untuk dirinya sendiri. 6. Wrightsman dan Deaux (1981) Mendefinisikan perilaku prososial sebagai perilaku seseorang yang mempunyai konsekuensi sosial positif yang ditujukan bagi kesejahteraan orang lain secara fisik maupun psikologis. Dari beberapa pendapat di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tingkah laku prososial adalah tingkah laku sosial positif yang menguntungkan, yang ditujukan bagi kesejahteraan orang lain sehingga menjadikan kondisi fisik dan psikis orang lain menjadi lebih baik, selain itu tindakan prososial dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan reward eksternal. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa perkembangan perilaku prososial telah dimulai sejak masa anak-anak. Dengan bertambahnya usia seorang anak, maka empatinya terhadap orang lain juga akan semakin berkembang. Dalam psikologi perkembangan juga dikatakan bahwa kemampuan seorang anak dalam berbagai hal akan meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.
  • 5. 5 B. Sumber Prilaku Prososial Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2 bagian yaitu ; 1. Endosentris Sumber tingkah laku prososial berasal dari dalam diri seseorang. Sumber endosentris merupakan keinginan untuk mengubah diri dengan menampilkan self-image (penampilan diri). Secara keseluruhan endosentris ini meningkatkan konsep diri (self-concept), salah satu bentuk konsep diri adalah self-expectation (harapan diri) yang berbentuk rasa bahagia, kebanggaan, rasa aman, evaluasi diri yang positif. Harapan diri muncul karena seseorang hidup di lingkungan sosial, dimana dalam lingkungan sosial terdapat norma dan nilai. Norma sosial di peroleh remaja melalui proses sosialisi yang kemudian di internalisasikan sehingga menjadi bagian dari diri remaja itu sendiri. Norma yang di internalisasikan kedalam harapan diri (self-expectation) terdiri dari : a. Norms of aiding (norma menolong), adalah norma sosial untuk menolong orang lain yang membutuhkan. b. Norm of social responssibility, adalah suatu norma sosial yang dimana seorang individu menolong orang yang membutuhkan pertolongan walaupun orang yang ditolong tidak dapat membalas sama sekali. c. Norm of giving, adalah norma sosial dimana seseorang menolong dengan sukarela. d. Norm of justice, adalah suatu norma sosial dimana tingkah laku menolong didasarioleh norma keadilan yaitu keseimbangan antar memberi dan menerima. e. Norm of reciprocity, adalah suatu norma sosial dimana seorang individu menolong orang lain karena merasa akan mendapat imbalan. f. Norm of equity, adalah suatu norma sosial dimana seorang individu menolong orang lain karena pernah ditolong sebelumnya. 2. Eksosentris Adalah sumber untuk memperhatikan lingkungan eksternal yaitu membuat kondisi lebih baik dan menolong orang lain dari kondisi buruk
  • 6. 6 yang dialami. Orang yang melakukan tindakan menolong karena mengetahui atau merasakan kebutuhan, keinginan, dan penderitaan orang lain. Hal ini dijelaskan oleh Piliavin & Piliavin bahwa tindakan menolong terjadi karena : a. Adanya pengamatan terhadap kebutuhan atau penderitaan orang lain. Pengematan ini akan menimbulkan: 1) Persepsi untuk memutuskan bahwa terjadi kecelakaan. 2) Jarak kedekatan fisik b. Adanya pengamatan terhadap penderitaan yang dirasakan oleh orang lain, sehingga menimbulkan motivasai untuk menguranginya. Menurut Derlega & Grzelak tingkah laku prososial bisa terjadi karena adanya penderitaan yang dialami oleh orang lain, pertolongan yang diberikan tidak mengharapkan reward eksternal. Selain itu prilaku prososial bisa terjadi karena adanya interpedensi situasi, misalnya seorang suami yang menolong istri di dapur. Pada dasarnya tingkah laku prososial terjadi karena adanya saling ketergantungan antara sipenolong dengan orang yang ditolong. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Mendorong Tindakan Prososial 1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Prososial Tingkah laku prososial dipandang sebagai tingkah laku yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan, melalui hal ini manusia menjalankan fungsi kehidupan sebagai penolong dan yang ditolong. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan tingkah laku prososial antara lain : a. Orang Tua Hubungan antara remaja dengan orang tua menjadi faktor penentu utama dalam keberhasilan remaja berperilaku prososial ketika berinteraksi di lingkungan sosial yang lebih luas. Keluarga yang
  • 7. 7 merupakan kelompok primer bagi remaja, memiliki peran penting dalam pembentukan dan arahan perilaku remaja. Hal-hal yang diperoleh dari lingkungan keluarga akan menentukan cara-cara remaja dalam melakukan interaksi dengan lingkungan sosial di luar keluarga. Menurut Ahmadi (1988) keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dalam kehidupan remaja. Remaja belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerjasama, dan menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial. Cara bertingkah laku, dan sikap orang tua dalam keluarga akan mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat mengakibatkan ciri-ciri tertentu pada perkembangan kepribadian remaja, orang tua adalah pemegang peranan penting dalam pembentukan akhlak dan budi pekerti putra putrinya. Hal tersebut karena waktu yang dimiliki remaja 75% dihasilkan di lingkungan keluarga. Mengingat orang tua merupakan faktor penting dalam pembentukan pribadi remaja maka cara yang digunakan dalam mengasuh dan membimbing remaja tergantung pada sikap, pribadi dan kemampuan yang dimiliki oleh orang tua remaja tersebut. b. Guru Selain orang tua, sekolah juga mempunyai pengaru yang sangat besar terhadap perkembangan tingkah laku prososial. Di sekolah guru dapt melatih dan mengarahkan tingkah laku prososial anak dengan menggunakan teknik yang efektif. Misalnya guru dapat menggunakan teknik bermain peran, teknik ini melatih anak mempelajari situasi dimana tingkah laku menolong di peroleh dan bagaimana melaksanakan tindakan menolong tersebut. Teknik bermain peran mengembangkan sensitivitas terhadap kebutuhan orang lain dan menambah kemampuan role taking dan empati. Di sekolah guru mempunyai kesempatan mengarahkan anak dengan menganalisis cerita dalam bahasan yang berbeda.
  • 8. 8 c. Teman Sebaya Teman sebaya mempunyai pengaruh terhadap perkembangan tingkah laku prososial khususnya pada masa remaja. Ketika usia remaja kelompok ssial menjadi sumber utama dalam perolehan informasi, teman sebaya dapat memudahkan perkembangan tingkah laku prososial melalui penguatan, pemodelan dan pengarahan. d. Televisi Selain sebagai hiburan, televisi merupakan sebagai agen sosial yang penting. Melalui penggunaan muatan prososial, televisi dapat mempengaruhi pemirsa. Dengan melihat program televisi anak juga dapat mempelajari tingkah laku yang tepat dalam situasi tertentu, televisi tidak hanya mengajarkan anak untuk mempertimbangkan berbagai alternatif tindakan tapi juga anak juga bisa mengerti dengan kebutuhan orang lain, membentuk tingkah laku prososial dan memudahkan perkembangan empati. e. Moral dan Agama Perkembangan tingkah laku prososial juga berkaitan erat dengan aturan agama dan moral. Menurut Sears dkk (1992) menyatakan bahwa aturan agama dan moral kebanyakan masyarakat menekankan kewajiban menolong. Pentingnya lingkungan terletak pada kontinuitas dan kompleksitas stimulasi sosial dan kognisi yang dihadapkan pada anak. Untuk tercapainya situasi yang seperti ini, diperlukan lingkungan rumah tangga dan lingkungan sosial yang memadai dan mampu menumbuhkan struktur kognitif individu. 2. Faktor Yang Mendasari Seseorang Untuk Bertindak Prososial Menurut Staub (1978) terdapat beberapa faktor yang mendasari seseorang untuk bertindak prososial, yaitu:
  • 9. 9 a. Self-gain Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu. Misalnya: ingin mendapat pengakuan, pujian, atau takut dikucilkan. b. Personal values and norma Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasi oleh individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial. Seperti: menegakkan kebenaran dan keadilan serta danya norma timbal balik. c. Empathy Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitanya dengan pengambilalihan peran. Jadi prasyarat untuk mampu melakukan empati, individu harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan peran. Ada beberapa faktor personal maupun situasional yang menetukan tindakan prososial. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya perilaku prososial, yaitu: 1) Karakteristik situasional, seperti situasi yang kabur atau samar- samar dan jumlah orang yang melihat kejadian. 2) Karakteristik orang yang melihat kejadian seperti usia, gender, ras, kemampuan untuk menolong. 3) Karakteristik korban seperti jenis kelamin, ras, daya tarik. Dengan demikian beberapa faktor yang termasuk dalam faktor situasional yaitu: a) Kehadiran Orang Lain Penelitian yang dilakukan oleh Darley dan Latane kemudian Darley dan Latane (1969) menunjukkan hasil bahwa orang yang melihat kejadian darurat akan lebih suka memberikan pertolongan apabila mereka sendirian daripada bersama orang lain. Sebab
  • 10. 10 dalam situasi kebersamaan, seseorang akan mengalami kekaburan tanggung jawab. b) Pengorbanan yang harus dikeluarkan Meskipun calon penolong tidak mengalami kekaburan tanggung jawab, tetapi bila pengorbanan (misalnya; uang, tenaga, waktu, resiko terluka fisik) diantisipasikan terlalu banyak, maka kecil kemungkinan baginya untuk bertindak prososial.Biasanya seseorang akan membandingkan antara besarnya pengorbanan jika ia menolong dengan besarnya pengorbanan jika ia tidak menolong. Jika pengorbanan untuk menolong rendah, sedangkan jika pengorbanan jika tidak menolong tinggi, tindak pertolongan secara langsung akan terjadi. Jika pengorbanan untuk menolong tinggi dan pengorbanan jika tidak menolong rendah, ia mungkin akan menghindari atau meninggalkan situasi darurat itu. Jika keduanya relatif sama tinggi kemungkinan ia akan melakukan pertolongan secara tidak langsung, atau mungkin akan melakukan interpretasi ulang secara kognitif terhadap situasi tersebut. Demikian pula sebaliknya jika keduanya, baik pengorbanan untuk menolong atau pun tidak menolong diinterpretasikan sama rendahnya, ia akan menolong atau tidak tergantung norma-norma yang dipersepsi dalam situasi itu. c) Pengalaman dan Suasana Hati. Seseorang akan lebih suka memberikan pertolongan pada orang lain, bila sebelumnya mengalami kesuksesan atau hadiah dengan menolong. Sedang pengalaman gagal akan menguranginya. Demikian pula orang yang mengalami suasana hati yang gembira akan lebih suka gembira. Sedangkan dalam suasana hati yang sedih, orang akan kurang suka memberikan pertolongan.
  • 11. 11 d) Kejelasan Stimulus Semakin jelas stimulus dari situasi darurat, akan meningkatkan kesiapan calon penolong untuk bereaksi. Sebaliknya situasi darurat yang sifatnya samar-samar akan membingungkan dirinya dan membuatnya ragu-ragu, sehingga ada kemungkinan besar ia akan mengurungkan niatnya untuk memberikan pertolongan. e) Adanya Norma - Norma Sosial. Norma sosial yang berkaitan dengan tindakan prososial adalah resipprokal(timbal balik) dan norma tanggung jawan sosial, artinya seseorang cenderung memberikan bantuan kepada mereka yang pernah memberikan bantuan kepadanya sehingga dengan ini dapat dipertahankan adanya keseimbangan dalam hubungan interpersonal. Biasanya didalam masyarakat berlaku pula norma bahwa kita harus menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Masing-masing orang memiliki tanggung jawab sosial untuk menolong mereka yang lemah. f) Hubungan Antara Calon Penolong Dengan Si Korban Makin jelas dan dekat hubungan antara calon penolong dengan calon penerima bantuan akan memberi dorongan yang cukup besar pada diri calon penolong untuk lebih cepat dan bersedia terlibat secara mendalam dalam melakukan tindakan pertolongan. Kedekatan hubungna ini dapat terjadi karena adanya pertalian keluarga, kesamaan latar belakang atau ras. D. Perkembangan Tingkah Laku Prososial Tingkah laku prososial selalu berkembang sesuai perkembangan manusia, ada 6 tahapan perkembangan tingkah laku prososial yaitu : 1. Compliance & Concret, Defined Reinforcement Pada tahap ini individu melakukan tingkah laku menolong karena perintah yang disertai oleh reward. Pada tahap ini remaja mempunyai
  • 12. 12 perspektif egosentris yaitu mereka tidak menyadari bahwa orang lain mempunyai pikiran dan perasaan yang berbeda dengan mereka, selain itu tingkah laku prososial pada tahap ini terjadi karna adanya reward dan punishment yang konkrit. 2. Compliance Pada tahap ini individu melakukan tindakan menolong karena patuh pada perintah dari orang yang berkuasa. Tindakan menolong pada tahp ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dan menghindari hukuman. 3. Internal Initiative & Concret Reward Pada tahap ini individu menolong karena tergantung pada reward yang akan di terima, tindakan prososial dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau hadiah 4. Nominative Behavior Pada tahap ini individu melakukan tindakan prososial untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Individu mengetahui berbagai tingkah lakuyang sesuai dengan norma masyarakat. Dalam tahap ini individu mampu memahami kebutuhan orang lain dan merasa simpati dengan penderitaan yang dialami, tindakan prososial dilakukan karna adanya norma sosial yang meliputi : norma memberi dan norma tanggung jawab sosial. 5. Generalized Reciprocity Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong karna adanya kepercayaan apabila suatu saat ia membutuhkan bantuan maka ia akan mendapatkannya, harapan reward pada tahap ini non konkret yang susah dijelaskan. 6. Altruistic Behavior Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong secara sukarela yang bertujuan untuk menolong dan menguntungkan orang lain tanpa mengharapkan imbalan, tindakan prososial dilakukan karena plihan individu sendiri yang didasarkan pada prinsip moral.
  • 13. 13 Pada tahap ini individu sudah mulai dapat menilai kebutuhan orang lain dan tidak mengharapkan hubungan timbal balik untuk tindakannya. E. Aspek - Aspek Prososial Untuk melakukan pengukuran terhadap perilaku prososial dapat dilihat melalui aspek aspek perilaku prososial. Menurut Mussen (1989: 360) aspek-aspek perilaku prososial adalah sebagai berikut: 1. Berbagi, yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam suasana suka maupun duka. Hal ini dilakukan apabila penerima menunjukkan kesukaan sebelum ada tindakan melalui dukungan verbal dan fisik 2. Menolong, yaitu kesediaan memberikan bantuan kepada orang lain baik materiil maupun moril. Menolong meliputi membantu orang lain, memberitahu, menawarkan bantuan pada orang lain, atau melakukan sesuatu yang menunjang berlangsungnya kegiatan orang lain. 3. Memberi, yaitu kesedian untuk berderma, membantu secara sukarela sebagian barang miliknya kepada orang yang membutuhkan. 4. Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan. Menurut Hoffman (dalam Goleman, 1997: 148), menyatakan bahwa pada akhir masa kanak-kanak, tingkat empati paling akhir muncul ketika anak-anak sudah sanggup memahami kesulitan yang ada dibalik situasi yang tampak dan menyadari bahwa situasi atau status seseorang dalam kehidupan dapat menjadi sumber beban stres kronis. Pada tahap ini, mereka dapat merasakan kesengsaraan suatu golongan, misalnya kaum miskin, kaum tertindas, mereka yang terkucil dari masyarakat.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perilaku prososial dapat diartikan tindakan yang menguntungkan orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi orang yang melakukan tindakan tersebut. Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2 bagian yaitu: endosentris dan eksosentris. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan tingkah laku prososial antara lain : orang tua, guru, teman sebaya, televisi dan moral dan agama. Menurut Staub (1978) terdapat beberapa faktor yang mendasari seseorang untuk bertindak prososial, yaitu: self-gain, personal values and norma dan empathy. Tingkah laku prososial selalu berkembang sesuai perkembangan manusia, ada 6 tahapan perkembangan tingkah laku prososial yaitu : compliance & concret, defined reinforcement, compliance, internal initiative & concret reward, nominative behavior, generalized reciprocity dan altruistic behavior. Menurut Mussen (1989: 360) aspek-aspek perilaku prososial adalah sebagai berikut: 1. Berbagi, yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam suasana suka maupun duka. 2. Menolong, yaitu kesediaan memberikan bantuan kepada orang lain baik materiil maupun moril. 3. Memberi, yaitu kesedian untuk berderma, membantu secara sukarela sebagian barang miliknya kepada orang yang membutuhkan. 4. Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan.
  • 15. 15 B. Saran Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke depannya. Amiinn.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Ni’mah. Laili. (2014). Makalah Perilaku Prososial. [Online]. Tersedia: http://lailiniamah300695.blogspot.com/2014/10/makalah-perilaku-prososial.html. [18 Januari 2015]. __________. (2013). Makalah Prososial Behavior. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/VhioNichaCaLltsteir/makalah-prosocial-behavior. [18 Januari 2015]. __________. (2011). Perilaku Prososial. [Online]. Tersedia: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rj a&uact=8&ved=0CGAQFjAI&url=http%3A%2F%2Fnilam.staff.gunadarma.ac.id %2FDownloads%2Ffiles%2F31883%2FBAB%2B11.%2BPERILAKU%2BPRO SOSIAL.pdf&ei=s_i8VO2DK8z- 8QW47IGACw&usg=AFQjCNHUK1W0h_Wr0hacmPGR79wv4k2WCw&bvm= bv.83829542,d.dGc. [19 Januari 2015]. Alkham. (2009). Tingkah Laku Prososial. [Online]. Tersedia: http://alhakam- kaunseling.blogspot.com/2009/06/tingkahlaku-prososial.html. [13 Januari 2015].