2. Sejarah dan Latar belakang terjadinya Qurban
hukum BAB 3 BAB 7
BAB 6
BAB 5
BAB 4
>
<
ketika Nabi Ibrahim a.s bermimpi menyembelih putranya yang bernama Ismail a.s sebagai
persembahan kepada Allah Swt. Mimpi itu kemudian diceritakan kepada Ismail a.s dan setelah
mendengar cerita itu ia langsung meminta agar sang ayah melaksanakan sesuai mimpi itu karena
diyakini benar-benar datang dari Allah Swt. Sebagaimana Firman Allah Swt. QS. As-Saffat [37] : 102.
Hari berikutnya, Ismail as dengan segala keikhlasan hati menyerahkan diri untuk disembelih oleh
ayahandanya sebagai persembahan kepada Allah Swt. Dan sebagai bukti ketaatan Nabi Ibrahim As
kepada Allah Swt., mimpi itu dilaksanakan. Acara penyembelihan segera dilaksanakan ketika tanpa
disadari yang di tangannya ada seekor domba. Firman Allah Swt. QS. As –Saffat [37]: 106-108.
3. BAB 1
HUKUM QURBAN
BAB 3 BAB 7
BAB 6
BAB 5
BAB 4
>
<
Hukum qurban menjadi wajib apabila qurban tersebut dinadzarkan. Menurut Imam
Maliki, apabila seseorang membeli hewan dengan niat untuk berqurban, maka ia wajib
menyembelihnya.
Berqurban merupakan ibadah yang disyariatkan bagi keluarga muslim yang mampu.
Firman Allah Swt. QS. Al-Kautsar : 1-2
4. BAB 1 BAB 2
KETENTUAN HEWAN QURBAN
BAB 7
BAB 6
BAB 5
BAB 4
>
<
Hewan yang dijadikan qurban adalah hewan ternak, sebagaimana Firman
Allah Swt. :
Hewan yang dimaksud adalah unta, sapi, kerbau dan kambing atau domba. Adapun hewan-hewan tersebut dapat
dijadikan hewan qurban dengan syarat telah cukup umur dan tidak cacat, misalnya pincang, sangat kurus, atau
sakit. Ketentuan cukup umur itu adalah :
a. Domba sekurang-kurangnya berumur satu tahun atau telah tanggal giginya.
b. Kambing biasa sekurang-kurangnya berumur satu tahun.
c. Unta sekurang-kurangnya berumur lima tahun.
d. Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berumur dua tahun.
5. BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 7
BAB 6
BAB 5
ADAB & RUKUN PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
>
<
Adab :
• Perlakukan hewan kurban dengan lembut agar hewan tetap tenang
• Tidak menyakiti hewan dan berlaku kasar kepada hewan
• Tidak mengasah pisau atau alat tajam di hadapan hewan yang akan disembelih.
• Membaringkan hewan di sisi kiri
• Mengucap takbir sebelum menyembelih hewan
• Hadapkan hewan ke arah kiblat.
• Sembelih pada tiga bagian saluran yaitu saluran napas, saluran makan, dan saluran darah.
• Lakukan penyembelihan maksimal 3 kali iris dan tidak boleh diangkat saat pengirisan.
Rukun :
• Penyembelih harus beragama Islam.
• Binatang yang disembelih harus halal dan didapatkan dengan halal
• Menggunakan alat potong yang tajam agar hewan kurban tidak menderita atau kesakitan saat disembelih.
• Meniatkan kurban karena Allah semata.
6. BAB 2 BAB 3 BAB 7
BAB 6
Pemanfaatan Daging Qurban
BAB 4
>
<
Apabila qurban itu diniatkan sebagai nadzar maka daging wajib diberikan kepada fakir miskin, orang
yang qurban tidak boleh mengambil meskipun sedikit. Daging qurban sebaiknya dibagikan kepada fakir
miskin masih daging mentah,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 1/3 untuk yang berqurban dan keluarganya
2) 1/3 untuk fakir miskin
3) 1/3 untuk hadiah kepada masyarakat sekita atau disimpan agar sewaktu waktu bisa dimanfaatkan
7. BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 7
HIKMAH QURBAN
BAB 5
BAB 4
>
<
a. Bagi orang yang berqurban :
• Menambah kecintaan kepada Allah Swt.
• Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
• Menunjukkan rasa syukur kepada Allah Swt.
• Mewujudkan tolong menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas.
b. Bagi penerima daging qurban
• Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
• Bertambah semangat dalam hidupnya.
c. Bagi kepentingan umum :
• Memperkokoh tali persaudaraan, karena ibadah qurban melibatkan semua lapisan masyarakat.
• Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran beragama baik bagiorang yang mampu maupun yang kurang
mampu.
8. BAB 1 BAB 2 BAB 3
AQIQAH
BAB 6
BAB 5
BAB 4
>
<
Aqiqah adalah binatang yang disembelih pada saat hari ketujuh atau kelipatan
tujuh dari kelahiran bayi disertai mencukur rambut dan memberi nama pada
anak yang baru dilahirkan.
Hukum Aqiqah
Aqiqah hukumnya sunah bagi orang tua atau orang yang mempunyai kewajiban
menanggung nafkah hidup si anak.
Syariat Aqiqah
Disyariatkan aqiqah lebih merupakan perwujudan dari rasa syukur akan kehadiran seorang anak. Sejauh
ini dapat ditelusuri, bahwa yang pertama dilaksanakan aqiqah adalah dua orang saudara kembar, cucu
Nabi Muhammad saw. dari perkawinan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, yang bernama Hasan dan
Husein.
9. JENIS, SYARAT & WAKTU PENYEMBELIHAN AQIQAH
BAB 3 BAB 7
BAB 6
BAB 5
BAB 4
>
<
Jenis Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan seekor.
syarat-syaratnya sama seperti binatang yang dipotong untuk qurban. Kalau pada daging qurban disunatkan
menyedekahkan sebelum dimasak, sedangkan daging aqiqah sesudah dimasak.
Waktu Menyembelih Aqiqah
Penyembelihan aqiqah dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak. Jika
hari ketujuh telah berlalu, maka hendaklah menyembelih pada hari keempat
belas. Jika hari keempat belas telah berlalu, maka hendaklah pada hari kedua
puluh satu.
10. BAB 1
HIKMAH AQIQAH
BAB 3 BAB 7
BAB 6
BAB 5
BAB 4
>
<
misi Islam sebagai agama Rahmatan li al-alamin. Aqiqah merupakan satu bentuk peribadahan
mempunyai hikmah sebagai berikut:
• Merupakan wujud rasa syukur kepada Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan pada dirinya.
• Menambah rasa cinta anak kepada orang tua, karena anak merasa telah diperhatikan dan disyukuri
kehadirannya di dunia ini, dan bagi orang tua merupakan bukti keimanannya kepada Allah Swt.
• Mewujudkan hubungan yang baik dengan tetangga dan sanak saudara yang ikut merasakan gembira
dengan lahirnya seorang anak karena mereka mendapat bagian dari aqiqah tersebut.
11. BAB 1 BAB 2
ANGGOTA KELOMPOK
BAB 7
BAB 6
BAB 5
BAB 4
>
<
X MIPA 2
ADARA HADYA SHAHIRA
ADINDA FAKHIRAH HASBULLAH
ANANDA CHAIRUNNISA
CHELSEA ULWIYAH PUTRI
DIDAR AMARA DANISH
FIRLY DIFA KAMILA