Model konseling realitas berfokus pada perilaku saat ini dan membantu klien mengambil kontrol atas kehidupannya sendiri dengan membuat pilihan yang lebih baik. Konselor berperan sebagai pendamping yang memotivasi klien untuk menghadapi realita. Teknik yang digunakan antara lain metapor, pertanyaan, dan konsekuensi alami. Kelebihannya mudah dilaksanakan tanpa diagnosis mendalam, namun juga berpotensi kurang meng
2. Sejarah konseling realita
Konseling realitas dicetuskan oleh willian
glasser
Pada tahun 1961 glasser
mempublikasikan konsep konseling
realita dalam bukunya yang pertama
“mental health or mental illness
3. Konseling Realita
Konseling realita adalah suatu sistem,
yang difokuskan kepada tingkah laku
sekarang
Menurut Paul D. Meir, dkk, konseling
realita adalah memusatkan perhatiannya
terhadap kelakuan yang bertanggung
jawab.
4. Hakekat manusia
1. Manusia mempunyai kebutuhan yang
tunggal, yang hadir diseluruh
kehidupannya, memiliki keunikan dalam
kepribadiannya
2. Setiap orang mempunyai kemampuan
atau petensi untuk tumbuh dan
berkembang
5. Sifat dasar manusia menurut pandangan
konseling realita
Kesulitan atau problema perilaku manusia bearakar pada
pengalaman pada masa kanak-kanak
Manusia pada dasarnya dapat mengarahkan dirinya sendiri
(self-determining).
Menurut glasser dan wubbloding: semua manusia ketika
dilahirkan membawa 5 kebutuhan
1. Mencintai dan dicintai
2. Merasa mampu atau berprestasi
3. Mendapat kesenangan
4. Memperoleh kebebasan atau kemandirian
5. Untuk hidup
6. Perkembangan kepribadian
Ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya,
menurut Glasser orang tersebut mencapai identitas
sukses.
Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3R, 1.
responsibility (bertanggung jawab) 2. reality (rrealita 3. right
(benar)
7. Tujuan konseling realitas
Membantu konseli agar memiliki
kontrol yang lebih besar terhadap
kehidupannya sendiri dan mampu
membuat pilihan yang lebih baik.
8. Teknik konseling realita
1. Metapor
2. Hubungan
3. Pertanyaan
4. WDEP & SAMI2C3
5. Renegoisasi
6. Intervebsi paradoks
7. Pengembangan keterampilan
8. Adiksi positif
9. Penggunaan kata kerja
10.Konsekuensi natural
9. Peran konselor dan konseli
Konselor terlibat dengan konseli membawa
konseli menghadapi realita
Konselor sebagai pembimbing
Motivator
Penyalur tanggung jawab
10. kelebihan
1. Asumsi mengenai tingkah laku
merupakan hasil belajar.
2. Asumsi mengenai kepribadian
dipengaruhi oleh lingkungan dan
kematangan.
3. Mudah dilaksanakan dan tidak
memerlukan pengetahuan
tentang diagnosis
11. kekurangan
1. Teknik yang digunakan kurang
mampu mengungkapkan data
yang dialami dari diri pribadi
klien.
2. Hanya menekankan perilaku
tanpa mempertimbangkan sisi
perasaan.
3. Tidak memberikan penekanan
yang cukup pada dinamika tidak
sadar dan pada masa lampau
individu sebagai salah satu
determinan dari tingkah lakunya
sekarang.