Gangguan mental yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi gangguan obsesif kompulsif, gangguan kepribadian pasif agresif, delirium, demensia, dan gangguan amnesia. Kondisi-kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala seperti obsesi dan kompulsi, perilaku pasif agresif, gangguan kesadaran dan orientasi, penurunan fungsi kognitif dan daya ingat. Penyebabnya meliputi faktor genetik, organ
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
1. *
Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
dan Pasif Agresif
Gangguan Mental Organik Delirium dan
Demensia
Gangguan Amnesia
2. *
* Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder,
OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol
dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya
tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan
tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk
menurunkan tingkat kecemasannya.
* Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan
kompulsi.
* Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang,
tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh
atau menakutkan.
* Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu
yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
3. *
*Genetik (Keturunan).
*Organik
*Kepribadian
*Pengalaman masa lalu
*Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan
depresi
*Konflik
4. *
* Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga
dari broken home, kesalahan atau kehilangan masa kanak-
kanaknya. (teori ini masih dianggap lemah namun masih
dapat diperhitungkan)
* Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus
frontalis, ganglia basalis dan singulum.
* Individu yang memilki intensitas stress yang tinggi
* Riwayat gangguan kecemasan
* Depresi
* Individu yang mengalami gangguan seksual
5. *
* Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari
sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam
dirinya sendiri.
* Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh individu dan
berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas
tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
* Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan
lega
* Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-
ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap
harinya.
* Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam
diri penderita
* Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual
6. *
* Psikoterapi : Treatment psikoterapi untuk gangguan
obsesif-kompulsif umumnya diberikan hampir sama
dengan gangguan kecemasan lainnya. Cognitive-
behavioural therapy (CBT) adalah terapi yang sering
digunakan dalam pemberian treatment pelbagai gangguan
kecemasan termasuk OCD
* Farmakologi : Pemberian obat-obatan medis berserta
psikoterapi sering dilakukan secara bersamaan dalam
masa perawatan penderita OCD. Obat medis yang
digunakan dalam pengobatan OCD seperti; Selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang dapat
mengubah level serotonin dalam otak, jenis obat SSRIs ini
adalah Fluoxetine (Prozac), sertraline (Zoloft),
7. *
* Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif kondisi kroni di mana
seseorang tampaknya secara aktif sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan orang lain, tetapi sebenarnya
secara pasif melawan mereka.
* Pasien gangguan kepribadian pasif-agresif secara
karakteristik adalah suka menunda-nunda, tidak
menerima permintaan untuk kinerja yang optimal, tidak
bersedia meminta maaf, dan cenderung untuk mencari
kesalahan pada diri orang lain walaupun pada orang
tempat mereka bergantung; tetapi mereka menolak
untuk melepaskan mereka sendiri dari hubungan
ketergantungan.
8. *
* * Cemberut
* * Menghindari tanggung jawab dengan mengklaim kelupaan
* * Sengaja melakukan pemborosan
* * Menyalahkan orang lain
* * Mengeluh
* * Merasa dendam
* * Memiliki otoritas takut
* * Memendam kemarahan atau permusuhan
* * Menunda
* * Menolak saran orang lain
9. *
* Psikoterapi. Dapat dilakukan dengan memberikan terapi
supportif, untuk memunculkan motivasi pada diri pasien.
Ahli terapi harus menyatakan kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi sebagai akibat dari perilaku pasif-
agresif yang mereka lakukan.
* Farmakoterapi. Antidepresan harus diresepkan jika
indikasi klinis depresi dan kemungkina bunuh diri.
Beberapa pasien berespon terhadap benzodiazepine,
psikostimulan, tergantung pada keadaan klinis.
10. *
* Delirium adalah/merupakan suatu kondisi medis yang
memiliki ciri disorientasi dan kebingungan umum, yang
diikuti dengan kerusakan kognitif, pergantian mood,
peningkatan kewaspadaan diri, serta ketidakmampuan
untuk mengikuti (ketidakmampuan untuk fokus dan
memusatkan perhatian).
11. *
* Penyebab utama adalah berasal dari penyakit susunan
saraf pusat, penyakit sistemik, dan intoksikasi atau
reaksi putus obat maupun zat toksik.
* Faktor predisposisi terjadinya delirium, antara lain:
* Usia
* Kerusakan otak
* Riwayat delirium
* Ketergantungan alkohol
* Diabetes
* Kanker
* Gangguan panca indera
* Malnutrisi
12. *
* Gangguan kesadaran
* Gangguan atensi
* Gangguan memori dan disorientasi
* Agitasi
* Apatis dan menarik diri (with drawl)
* Gangguan persepsi
* Tanda tanda neurologis
13. *
* Delirium akibat putus zat
* Delirium tremens, yaitu terjadi pada pengguna alkohol kronis
yang secara tiba-tiba berhenti minum dan sering ditandai
dengan terjadinya halusinasi pendengaran yang pada akhirnya
berujung kepada keadaan sekarat (15%).
* Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya yang
ditandai dengan:
* Gangguan kesadaran dan perhatian
* Gangguan kognitif secara umum
* Gangguan psikomotor
* Gangguan siklus tidur-bangun
* Gangguan emosional
* Delirium tak bertumpang tindih dengan Demensia
* Delirium bertumpang tindih dengan Demensia
14. *
* Tujuan utama adalah mengobati gangguan dasar yang
menyebabkan delirium. Tujuan pengobatan yang penting
lainnya adalah memberikan bantuan fisik, sensorik, dan
lingkungan.
* Dua gejala utama dari delirium yang mungkin memerlukan
pengobatan farmakologis adalah psikosis dan insomnia
15. *
* Dementia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan
intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi
kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan
fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
* dementia adalah himpunan gejala penurunan fungsi
intelektual, umumnya ditandai terganggunya minimal tiga
fungsi yakni bahasa, memori, visuospasial, dan
emosional.
16. *
* Demensia terbagi atas 2 dimensi:
* Menurut umur; terbagi atas:
* Demensia senilis onset > 65 tahun
* Demensia presenilis < 65 tahun
* Menurut level kortikal :
* Demensia kortikal
* Demensia subkortikal
* Klasifikasi lain yang berdasarkan korelasi gejala klinik
dengan patologi-anatomisnya
* Anterior : Frontal premotor cortex. Perubahan behavior,
kehilangan kontrol, anti sosial, reaksi lambat.
* Posterior: lobus parietal dan temporal. Gangguan kognitif:
memori dan bahasa, akan tetapi behaviour relatif baik.
* Subkortikal: apatis, forgetful, lamban, adanya gangguan
gerak.
* Kortikal: gangguan fungsi luhur; afasia, agnosia, apraksia.
17. *
* Terganggunya fungsi daya ingat yang makin lama makin
berat terutama daya ingat jangka pendek. Ingatan masa
lalu masih tetap baik dan bertahan.
* Terganggunya fungsi berfikir antara lain : aphasia,
apraxia, agnosia, atau gangguan fungsi eksekutif.
* Penurunan fungsi daya ingat dan daya pikir ini
menimbulkan gangguan fungsi kehidupan sehari-hari
(mandi, berpakaian, kebersihan diri, buang air
besar/kecil, dll)
* Makin lama gangguan yang terjadi semakin berat.
20. *
* Perubahan zat-zat kimia di otak
(neurotransmitter)
* Pengkerutan volume otak akibat
kerusakan/kematian sel otak.
* Kepribadian pasien Pra Morbid
* Ketahanan (Resiliance) pasien terhadap
perubahan hidup yang terjadi.
* Faktor lingkungan termasuk pengasuh.
21. *
* 1. Terapi Obat dengan pengawasan dokter
* 2. Terapi non obat, berupa:
* Intervensi Lingkungan
* Intervensi Perilaku
* Intervensi Psikologis
* 3. Terapi Lainnya:
* Aktivitas keagamaan
* Mengembangkan hobby yang ada seperti melukis,
memasak, main musik, berkebun, fotografi
22. *
* gangguan amnestik adalah kemunduran dalam kemampuan
mentransfer informasi dari ingatan jangka pendek ke
ingatan jangka panjang, tanpa adanya gejala-gejala
demensia lain, sebagai akibat trauma kepala atau
penyalahgunaan obat.
* perkembangan gangguan daya ingat yang ditandai oleh
gangguan pada kemampuan untuk mempelajari informasi
baru (amnesia anterograd) dan ketidakmampuan untuk
mengingat pengetahuan yang sebelumnya diingat (amnesia
retrograd).
23. *
* 1). Kondisi medis sistemik : yaitu ( Defisiensi tiamin
(Sindroma Korsakoff) dan Hipoglikemia).
* 2) Kondisi otak primer, seperti :
* Kejang
* Trauma kepala (tertutup dan tembus)
* Tumor serebrovaskular (terutama thalamik dan lobus temporalis)
* Prosedur bedah pada otak
3). Penyebab berhubungan dengan zat
* a) Gangguan pengguanan alcohol
* b) Neurotoksin
* c) Benzodiazepin (dan sedatif- hipnotik lain)
* d) Banyak preparat yang dijual bebas.
* 4). efek-efek jangka panjang.
* 5). adanya gangguan kognitif, yaitu hendaya signifikan dalam
fungsi sosial dan okupasional.
* 6). kerusakan pada tatamus ( sebuah daerah kecil yang
terletak jauh di otak yang bertindak sebagai stasiun
pemancar bagi informasi yang berasal dari banyak bagian
yang terdapat di otak ).
24. *
* Ketidakmampuan untuk mempelajari informasi atau
mengingat informasi yang telah di pelajari sebelumnya.
* Kerusakan tatamus mengakibatkan stoke yang berakibat
kerusakan vaskuler.
* Terjadinya penurunan dibanding tingkat sebelumnya.
* Penurunan fungsi ingatan secara dramatis yang tidak
berhubungan dengan keadaan delirium atau demensia.
* Ketidakmampuan untuk mempelajari informasi baru
(defisit ingatan jangka pendek) atau untuk mengingat
kembali informasi yang sebelumnya dapat diakses atau
kejadian – kejadian masa lalu dari kehidupan seseorang
(defisit ingatan jangka panjang).
* Hendaya signifikan dalam fungsi yang mempresentasikan
terjadinya penurunan disbanding tingkat sebelumnya.
25. *
* Pendekatan utama adalah mengobati penyebab dasar
dari gangguan amnestik Setelah resolusi episode
amnestik, suatu jenis psikoterapi (sebagai contohnya,
kognitif, psikodinamika, atau suportif dapat membantu
pasien menerima pangalaman amnestik kedalam
kehidupannya.