SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PELAYANAN
PERAWATAN LANSIA
AGING
◦ Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai
dari suatu waktu tertentu, namun dimulai sejak permulaan kehidupan.
Lansia merupakan keadaan yang ditandai dengan kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berhubungan dengan penurunan daya kemampuan untuk
hidup serta peningkatan kepekaan secara individual.
◦ Lansia merupakan seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas dan
mengalami kegagalan yang berhubungan dengan penurunan daya
kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi
stres fisiologis.
Perubahan Anatomi Fisiologi pada Lansia dan
Pengaruhnya pada Fungsi Kognitif
1. Penuaan sistem neurologis.
Terutama otak adalah faktor utama pada penuaan adaptif.
Hal ini menyebabkan sedikit penurunan intelektual.
2. Patofisiologi defisit neurologis (Manifestasi klinis)
a. Fisik
◦ Dengan gangguan perfusi dan aliran darah serebral, lansia beresiko
lebih besar mengalami kerusakan serebral tambahan, gagal ginjal,
penyakit pernafasan serta kejang.
b. Fisiologis
◦Penurunan kekuatan, rentang gerak dan kelenturan.
◦Lansia kesulitan berdandan, toileting, dan makan.
◦Kifosis, pembesaran sendi – sendi, kekejangan, dan
penurunan tonus otot. Defisit mobilitas fungsional dan
pergerakan membuat lansia menjadi sangat rentan untuk
mengalami gangguan integritas kulit.
c. Kognisi
◦ Beberapa hambatan komunikasi dapat terjadi sebagai akibat dari stroke dan
penyakit parkinson.
◦ Christ, MA dalam Stanley, 2006 menyatakan dengan disorientasi dan
konfusi dapat menurunkan kesadaran secara nyata.
d. Persepsi sensori
Mempengaruhi kemampuan seseorang untuk saling berinteraksi dengan
orang lain.
e. Psikososial
Defisit neurologis yang mengakibatkan penarikan diri, isolasi, dan rasa asing
memungkinkan Lansia menjadi lebih bingung dan mengalami disorientasi
Masalah kesehatan pada Lansia
1. Gangguan Kognisi
◦ Agnosia (gangguan kemampuan mengenali bentuk objek)
◦ Afasia (hilangnya kemampuan berbicara dan memahami)
◦ Disfasia (gangguan kemampuan berbicara, memahami & menggunakan
simbol dalam bahasa verbal/tulisan).
2. Demensia
Hilangnya lebih dari satu fungsi kognitif atau intelektual yang dapat
mengganggu kemampuan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebab demensia antara lain karena defak pada sirkuit neuron otak.
3. Alzheimer
Memiliki prognosis yang buruk.
4. Meningitis
Peradangan pada otak dan menenges medula spinalis dan biasanya
disebabkan karena infeksi bakteri.
5. Migrain
Nyeri kepala vascular, berdenyut yang biasanya terjadi pada masa kanak
kanak dan akan sering kambuh sepanjang masa dewasa.
6. Sklerosis multiple
Penyakit kronik yang ditandai dengan demielinasi progresif substansia
alba otak dan medula spinalis dengan periode eksaserbasi dan remisi
yang biasanya terjadi pada dewasa muda 20-40 tahun.
7. Parkinson
Proses degeneratif yang mengenai neuron dopaminergik dalam
substantia nigra yang merupakan area ganglia basalis yang
mengeluarkan dan menyimpan dopamin neurotransmitter
DEMENSIA
◦Demensia (pikun) adalah kemunduraan kognitif yang
sedemikian beratnya sehingga dapat menggangu aktivitas
hidup sehari-hari dan aktifitas sosial. Seseorang didiagnosa
demensia bila dua atau lebih fungsi otak seperti ingatan dan
keterampilan berbahasa menurun secara bermakna tanpa
disertai penurunan kesadaran.
◦PENYEBAB DEMENSIA
Tanda awal demensia sangat tidak tampak dan samar-samar
serta tidak langsung menjadi jelas. Proses menua tidak secara
otomatis menyebabkan demensia. Ada beberapa faktor resiko
penyebab demensia antara lain :
-Peningkatan usia seseorang di atas 65 tahun, genetik, trauma
kepala, kurangnya pendidikan, lingkungan (keracunan
alumunium)
- Penyakit-penyakit tertentu (hipertensi sistolik, sindrom
down, stroke serta gangguan imunitas), tekanan darah tinggi.
◦MANIFESTASI KLINIS DEMENSIA
Beberapa gejala awal yang sering menyertai demensia antara
lain terjadi penurunan kinerja mental, fatique, mudah sekali
lupa, serta gagal dalam melakukan tugas. Gejala umum yang
sering terjadi antara lain mudah lupa, aktivitas sehari-hari akan
terganggu, 23 terjadinya disorientasi, cepat marah,
berkurangnya kemampuan untuk konsentrasi dan resiok tinggi
jatuh.
◦TIPE DEMENSIA
1) Demensia Alzheimer
Demensia Alzheimer memiliki gambaran klinis dan patologi yang
khusus dan bervariasai seperti usia, beberapa gambaran gangguan
kognitif, kecepatan perburukan dan kehilangan daya ingat.
2) Demensia Vaskuler
Demensia Vaskuler merupakan demensia yang berhubungan dengan
masalah sirkulasi darah ke otak dan merupakan bentuk paling umum
kedua dari demensia.
3) Penyakit Parkinson
penyakit sistem syaraf yang terjadi secara progesif ditandai
dengan gemetar, kaku pada anggota badan dan persendian,
kesulitan berbicara dan kesulitan memulai gerak.
4) Lewy Body dementia
Orang yang mengalami demensia dengan kumpulan lewy
memiliki gejala mengalami halusinasi visual, parkinsonisme
dan kondisi sering berubah secara cepat.
5) Penyakit Huntington
diakibatkan oleh kemunduran otak yang terjadi berangsur dan
menimbulkan efek pada pikiran dan tubuh, yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan berfikir dan gerakan-gerakan anggota
badan atau wajah tidak teratur dan tidak terkendali.
6) Sindrom Korsakoff
Sindrom Korsakoff atau demensia terkait alkihol merupakan
kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki lagi karena
mengkonsumsi minuman keras yang teralu banyak dan kekurangan
vitanin B1.
7) Penyakit Creutzfeldt-Jacob
penyakit otak yang jarang dan fatal. Gejala awal penyakit ini antara
lain tidak dapat mengingat, tingkah laku berubah dan gerakan tidak
terkoordinasi.
8) Fronto Temporal Lobar Degeneration (FLTD)
mengalami proses kemunduran dalam satu atau keduanya dari
lobus frontal atau lobus temporal otak. fronto temporal demensia,
progessive non-fluent aphasia progessive non-fluent aphasia yaitu
kehilangan 25 kemampuan berbicara secara berangsur.

More Related Content

Similar to PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx

Similar to PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx (20)

68839012 hemiparese
68839012 hemiparese68839012 hemiparese
68839012 hemiparese
 
Tia
TiaTia
Tia
 
Kel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensiaKel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensia
 
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep cedera otak berat
Askep cedera otak beratAskep cedera otak berat
Askep cedera otak berat
 
Askep strok
Askep strokAskep strok
Askep strok
 
239722178 ho
239722178 ho239722178 ho
239722178 ho
 
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesiaObsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
Obsesif kompulsif, pasif agresif, delirium, dementia dan amnesia
 
Askep alzaimer (4)
Askep alzaimer (4)Askep alzaimer (4)
Askep alzaimer (4)
 
Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatriImpaiment of Cognition pada pasien geriatri
Impaiment of Cognition pada pasien geriatri
 
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansiaImpaiment of Cognition fixed pada lansia
Impaiment of Cognition fixed pada lansia
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
 
Askep stroke AKPER PEMDA MUNA
Askep  stroke AKPER PEMDA MUNA Askep  stroke AKPER PEMDA MUNA
Askep stroke AKPER PEMDA MUNA
 
Dimensia pptrma
Dimensia pptrmaDimensia pptrma
Dimensia pptrma
 
Cidera kepala
Cidera kepalaCidera kepala
Cidera kepala
 
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensiaKel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensia
 
Penyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem sarafPenyakit pada sistem saraf
Penyakit pada sistem saraf
 

Recently uploaded

PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 

Recently uploaded (12)

PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 

PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx

  • 2. AGING ◦ Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, namun dimulai sejak permulaan kehidupan. Lansia merupakan keadaan yang ditandai dengan kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berhubungan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. ◦ Lansia merupakan seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas dan mengalami kegagalan yang berhubungan dengan penurunan daya kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
  • 3. Perubahan Anatomi Fisiologi pada Lansia dan Pengaruhnya pada Fungsi Kognitif 1. Penuaan sistem neurologis. Terutama otak adalah faktor utama pada penuaan adaptif. Hal ini menyebabkan sedikit penurunan intelektual. 2. Patofisiologi defisit neurologis (Manifestasi klinis) a. Fisik ◦ Dengan gangguan perfusi dan aliran darah serebral, lansia beresiko lebih besar mengalami kerusakan serebral tambahan, gagal ginjal, penyakit pernafasan serta kejang.
  • 4. b. Fisiologis ◦Penurunan kekuatan, rentang gerak dan kelenturan. ◦Lansia kesulitan berdandan, toileting, dan makan. ◦Kifosis, pembesaran sendi – sendi, kekejangan, dan penurunan tonus otot. Defisit mobilitas fungsional dan pergerakan membuat lansia menjadi sangat rentan untuk mengalami gangguan integritas kulit.
  • 5. c. Kognisi ◦ Beberapa hambatan komunikasi dapat terjadi sebagai akibat dari stroke dan penyakit parkinson. ◦ Christ, MA dalam Stanley, 2006 menyatakan dengan disorientasi dan konfusi dapat menurunkan kesadaran secara nyata. d. Persepsi sensori Mempengaruhi kemampuan seseorang untuk saling berinteraksi dengan orang lain. e. Psikososial Defisit neurologis yang mengakibatkan penarikan diri, isolasi, dan rasa asing memungkinkan Lansia menjadi lebih bingung dan mengalami disorientasi
  • 6. Masalah kesehatan pada Lansia 1. Gangguan Kognisi ◦ Agnosia (gangguan kemampuan mengenali bentuk objek) ◦ Afasia (hilangnya kemampuan berbicara dan memahami) ◦ Disfasia (gangguan kemampuan berbicara, memahami & menggunakan simbol dalam bahasa verbal/tulisan). 2. Demensia Hilangnya lebih dari satu fungsi kognitif atau intelektual yang dapat mengganggu kemampuan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Penyebab demensia antara lain karena defak pada sirkuit neuron otak.
  • 7. 3. Alzheimer Memiliki prognosis yang buruk. 4. Meningitis Peradangan pada otak dan menenges medula spinalis dan biasanya disebabkan karena infeksi bakteri. 5. Migrain Nyeri kepala vascular, berdenyut yang biasanya terjadi pada masa kanak kanak dan akan sering kambuh sepanjang masa dewasa.
  • 8. 6. Sklerosis multiple Penyakit kronik yang ditandai dengan demielinasi progresif substansia alba otak dan medula spinalis dengan periode eksaserbasi dan remisi yang biasanya terjadi pada dewasa muda 20-40 tahun. 7. Parkinson Proses degeneratif yang mengenai neuron dopaminergik dalam substantia nigra yang merupakan area ganglia basalis yang mengeluarkan dan menyimpan dopamin neurotransmitter
  • 9. DEMENSIA ◦Demensia (pikun) adalah kemunduraan kognitif yang sedemikian beratnya sehingga dapat menggangu aktivitas hidup sehari-hari dan aktifitas sosial. Seseorang didiagnosa demensia bila dua atau lebih fungsi otak seperti ingatan dan keterampilan berbahasa menurun secara bermakna tanpa disertai penurunan kesadaran.
  • 10. ◦PENYEBAB DEMENSIA Tanda awal demensia sangat tidak tampak dan samar-samar serta tidak langsung menjadi jelas. Proses menua tidak secara otomatis menyebabkan demensia. Ada beberapa faktor resiko penyebab demensia antara lain : -Peningkatan usia seseorang di atas 65 tahun, genetik, trauma kepala, kurangnya pendidikan, lingkungan (keracunan alumunium) - Penyakit-penyakit tertentu (hipertensi sistolik, sindrom down, stroke serta gangguan imunitas), tekanan darah tinggi.
  • 11. ◦MANIFESTASI KLINIS DEMENSIA Beberapa gejala awal yang sering menyertai demensia antara lain terjadi penurunan kinerja mental, fatique, mudah sekali lupa, serta gagal dalam melakukan tugas. Gejala umum yang sering terjadi antara lain mudah lupa, aktivitas sehari-hari akan terganggu, 23 terjadinya disorientasi, cepat marah, berkurangnya kemampuan untuk konsentrasi dan resiok tinggi jatuh.
  • 12. ◦TIPE DEMENSIA 1) Demensia Alzheimer Demensia Alzheimer memiliki gambaran klinis dan patologi yang khusus dan bervariasai seperti usia, beberapa gambaran gangguan kognitif, kecepatan perburukan dan kehilangan daya ingat. 2) Demensia Vaskuler Demensia Vaskuler merupakan demensia yang berhubungan dengan masalah sirkulasi darah ke otak dan merupakan bentuk paling umum kedua dari demensia.
  • 13. 3) Penyakit Parkinson penyakit sistem syaraf yang terjadi secara progesif ditandai dengan gemetar, kaku pada anggota badan dan persendian, kesulitan berbicara dan kesulitan memulai gerak. 4) Lewy Body dementia Orang yang mengalami demensia dengan kumpulan lewy memiliki gejala mengalami halusinasi visual, parkinsonisme dan kondisi sering berubah secara cepat.
  • 14. 5) Penyakit Huntington diakibatkan oleh kemunduran otak yang terjadi berangsur dan menimbulkan efek pada pikiran dan tubuh, yang ditandai dengan menurunnya kemampuan berfikir dan gerakan-gerakan anggota badan atau wajah tidak teratur dan tidak terkendali. 6) Sindrom Korsakoff Sindrom Korsakoff atau demensia terkait alkihol merupakan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki lagi karena mengkonsumsi minuman keras yang teralu banyak dan kekurangan vitanin B1.
  • 15. 7) Penyakit Creutzfeldt-Jacob penyakit otak yang jarang dan fatal. Gejala awal penyakit ini antara lain tidak dapat mengingat, tingkah laku berubah dan gerakan tidak terkoordinasi. 8) Fronto Temporal Lobar Degeneration (FLTD) mengalami proses kemunduran dalam satu atau keduanya dari lobus frontal atau lobus temporal otak. fronto temporal demensia, progessive non-fluent aphasia progessive non-fluent aphasia yaitu kehilangan 25 kemampuan berbicara secara berangsur.