2. AGING
◦ Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai
dari suatu waktu tertentu, namun dimulai sejak permulaan kehidupan.
Lansia merupakan keadaan yang ditandai dengan kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berhubungan dengan penurunan daya kemampuan untuk
hidup serta peningkatan kepekaan secara individual.
◦ Lansia merupakan seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas dan
mengalami kegagalan yang berhubungan dengan penurunan daya
kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi
stres fisiologis.
3. Perubahan Anatomi Fisiologi pada Lansia dan
Pengaruhnya pada Fungsi Kognitif
1. Penuaan sistem neurologis.
Terutama otak adalah faktor utama pada penuaan adaptif.
Hal ini menyebabkan sedikit penurunan intelektual.
2. Patofisiologi defisit neurologis (Manifestasi klinis)
a. Fisik
◦ Dengan gangguan perfusi dan aliran darah serebral, lansia beresiko
lebih besar mengalami kerusakan serebral tambahan, gagal ginjal,
penyakit pernafasan serta kejang.
4. b. Fisiologis
◦Penurunan kekuatan, rentang gerak dan kelenturan.
◦Lansia kesulitan berdandan, toileting, dan makan.
◦Kifosis, pembesaran sendi – sendi, kekejangan, dan
penurunan tonus otot. Defisit mobilitas fungsional dan
pergerakan membuat lansia menjadi sangat rentan untuk
mengalami gangguan integritas kulit.
5. c. Kognisi
◦ Beberapa hambatan komunikasi dapat terjadi sebagai akibat dari stroke dan
penyakit parkinson.
◦ Christ, MA dalam Stanley, 2006 menyatakan dengan disorientasi dan
konfusi dapat menurunkan kesadaran secara nyata.
d. Persepsi sensori
Mempengaruhi kemampuan seseorang untuk saling berinteraksi dengan
orang lain.
e. Psikososial
Defisit neurologis yang mengakibatkan penarikan diri, isolasi, dan rasa asing
memungkinkan Lansia menjadi lebih bingung dan mengalami disorientasi
6. Masalah kesehatan pada Lansia
1. Gangguan Kognisi
◦ Agnosia (gangguan kemampuan mengenali bentuk objek)
◦ Afasia (hilangnya kemampuan berbicara dan memahami)
◦ Disfasia (gangguan kemampuan berbicara, memahami & menggunakan
simbol dalam bahasa verbal/tulisan).
2. Demensia
Hilangnya lebih dari satu fungsi kognitif atau intelektual yang dapat
mengganggu kemampuan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebab demensia antara lain karena defak pada sirkuit neuron otak.
7. 3. Alzheimer
Memiliki prognosis yang buruk.
4. Meningitis
Peradangan pada otak dan menenges medula spinalis dan biasanya
disebabkan karena infeksi bakteri.
5. Migrain
Nyeri kepala vascular, berdenyut yang biasanya terjadi pada masa kanak
kanak dan akan sering kambuh sepanjang masa dewasa.
8. 6. Sklerosis multiple
Penyakit kronik yang ditandai dengan demielinasi progresif substansia
alba otak dan medula spinalis dengan periode eksaserbasi dan remisi
yang biasanya terjadi pada dewasa muda 20-40 tahun.
7. Parkinson
Proses degeneratif yang mengenai neuron dopaminergik dalam
substantia nigra yang merupakan area ganglia basalis yang
mengeluarkan dan menyimpan dopamin neurotransmitter
9. DEMENSIA
◦Demensia (pikun) adalah kemunduraan kognitif yang
sedemikian beratnya sehingga dapat menggangu aktivitas
hidup sehari-hari dan aktifitas sosial. Seseorang didiagnosa
demensia bila dua atau lebih fungsi otak seperti ingatan dan
keterampilan berbahasa menurun secara bermakna tanpa
disertai penurunan kesadaran.
10. ◦PENYEBAB DEMENSIA
Tanda awal demensia sangat tidak tampak dan samar-samar
serta tidak langsung menjadi jelas. Proses menua tidak secara
otomatis menyebabkan demensia. Ada beberapa faktor resiko
penyebab demensia antara lain :
-Peningkatan usia seseorang di atas 65 tahun, genetik, trauma
kepala, kurangnya pendidikan, lingkungan (keracunan
alumunium)
- Penyakit-penyakit tertentu (hipertensi sistolik, sindrom
down, stroke serta gangguan imunitas), tekanan darah tinggi.
11. ◦MANIFESTASI KLINIS DEMENSIA
Beberapa gejala awal yang sering menyertai demensia antara
lain terjadi penurunan kinerja mental, fatique, mudah sekali
lupa, serta gagal dalam melakukan tugas. Gejala umum yang
sering terjadi antara lain mudah lupa, aktivitas sehari-hari akan
terganggu, 23 terjadinya disorientasi, cepat marah,
berkurangnya kemampuan untuk konsentrasi dan resiok tinggi
jatuh.
12. ◦TIPE DEMENSIA
1) Demensia Alzheimer
Demensia Alzheimer memiliki gambaran klinis dan patologi yang
khusus dan bervariasai seperti usia, beberapa gambaran gangguan
kognitif, kecepatan perburukan dan kehilangan daya ingat.
2) Demensia Vaskuler
Demensia Vaskuler merupakan demensia yang berhubungan dengan
masalah sirkulasi darah ke otak dan merupakan bentuk paling umum
kedua dari demensia.
13. 3) Penyakit Parkinson
penyakit sistem syaraf yang terjadi secara progesif ditandai
dengan gemetar, kaku pada anggota badan dan persendian,
kesulitan berbicara dan kesulitan memulai gerak.
4) Lewy Body dementia
Orang yang mengalami demensia dengan kumpulan lewy
memiliki gejala mengalami halusinasi visual, parkinsonisme
dan kondisi sering berubah secara cepat.
14. 5) Penyakit Huntington
diakibatkan oleh kemunduran otak yang terjadi berangsur dan
menimbulkan efek pada pikiran dan tubuh, yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan berfikir dan gerakan-gerakan anggota
badan atau wajah tidak teratur dan tidak terkendali.
6) Sindrom Korsakoff
Sindrom Korsakoff atau demensia terkait alkihol merupakan
kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki lagi karena
mengkonsumsi minuman keras yang teralu banyak dan kekurangan
vitanin B1.
15. 7) Penyakit Creutzfeldt-Jacob
penyakit otak yang jarang dan fatal. Gejala awal penyakit ini antara
lain tidak dapat mengingat, tingkah laku berubah dan gerakan tidak
terkoordinasi.
8) Fronto Temporal Lobar Degeneration (FLTD)
mengalami proses kemunduran dalam satu atau keduanya dari
lobus frontal atau lobus temporal otak. fronto temporal demensia,
progessive non-fluent aphasia progessive non-fluent aphasia yaitu
kehilangan 25 kemampuan berbicara secara berangsur.