Dokumen tersebut membahas konsep muamalah dalam Islam, termasuk definisi muamalah, dasar hukum muamalah Islam seperti Al-Quran dan hadits, contoh muamalah seperti jual beli dan sewa menyewa, serta membahas tentang ekonomi Islam dan budaya Islam.
2. DEFINISI MUAMALAH
Muamalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial, atau hablum minannas. Dalam
syariat Islam hubungan antar manusia tidak dirinci jenisnya, tetapi diserahkan kepada manusia
mengenai bentuknya. Islam hanya membatasi bagian-bagian yang penting dan mendasar
berupa larangan Allah dalam Al-Quran atau larangan Rasul-Nya yang didapat dalam As-Sunnah.
Dari segi bahasa, muamalah bersal dari kata ‘aamala, yu’amilu, mu’amalat yang berarti
perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan (seperti jual-beli, sewa
dsb). Sedangkan secara terminologis muamalah berarti bagian hukum amaliah selain ibadah
yang mengatur hubungan orang-orang mukallaf antara yang satu dengan lainnya baik secara
individu, dalam keluarga, maupun bermasyarakat.
3. 02
04
03
01
DASAR HUKUM MUAMALAH ISLAM
Al-Qur'an Al-Hadits
Al-Quran adalah kalam Allah yang
diturunkan oleh-Nya melalui perantaraan
malaikat Jibril ke dalam hati Rasulullah
Hadits adalah segala yang disandarkan kepada
Rasulullah SAW, baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun ketetapan.
Ijma’ Qiyas
Kesepakatan seluruh para mujtahid di
kalangan umat Islam pada suatu masa
setelah Rasulullah saw wafat atas hukum
syara' mengenai suatu kejadian.
Mempersamakan suatu kasus yang tidak ada
nash hukumnya dengan suatu kasus yang ada
nash hukumnya, dalam hukum yang ada
nashnya, karena persamaan kedua itu dalam illat
hukumnya.
4. —ISLAM MENGATUR MUAMALAH
Dalam arti luas, Fiqh Muamalah artinya yaitu aturan Allah
yang mengatur masalah hubungan manusia dan usaha
mereka dalam mendapatkan kebutuhan jasmani dengan
jalan yang terbaik. Sedangkan dalam arti luas, Muamalah
merupakan kegiatan tukar menukar suatu barang dengan
sesuatu yang bermanfaat menggunakan cara-cara yang
sesuatu aturan islam.
Muamalah dalam islam memiliki peranan yang sangat
penting, karena muamalah berisi tentang aturan-aturan
dan hukum sesuai syari’at islam yang mengatur tentang
urusan dunia.
....
5. MUAMALAH ISLAM
....
Syirkah merupakan suatu
akad di mana dua pihak
yang melakukan
kerjasama dengan tujuan
untuk memperoleh
keuntungan.
Syirkah
Kegiatan ekonomi memiliki
arti suatu kegiatan atau
kesepakatan dalam
menukar barang dengan
tujuan untuk dimiliki
selamanya.
Jual Beli
Transaksi atau pembayaran
angsuran yang diketahui
oleh kedua pihak.
Murabahah
Suatu imbalan yang diberikan
kepada seseorang atas jasa
yang telah diberikan
Sewa
Menyewa
Menyerahkan harta dan benda kepada orang dengan catatan
suatu saat nanti akan dikembalikan sesuai perjanjian.
Utang Piutang
1
4
2
3
5
6. EKONOMI ISLAM
Ekonomi Islam atau ekonomi syariah secara umum adalah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam usahanya
memenuhi kebutuhan hidup dengan berdasarkan
syariat/nilai-nilai ketuhanan.
….
7. Tujuan Ekonomi Islam
Setiap muslim menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat dan
lingkungannya sekaligus dalam bentuk penyucian jiwa.
Penegakan keadilan di masyarakat mencakup bidang hukum
dan muamalah.
Dicapainya keselamatan keyakinan agama, jiwa, akal, keluarga
dan keturunan, serta harta benda.
8. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Larangan Maisyir: Tidak membolehkan
adanya perjudian di dalam kehidupan
ekonominya.
Larangan Gharar (penipuan): Tidak
mengizinkan berlangsungnya transaksi
dan semacamnya yang sifatnya
menipu orang lain
Larangan Ikhtikar: Tidak boleh ada
penimbunan barang yang nantinya
merugikan pihak lain dan hanya
menguntungkan penimbun.
Larangan Riba: Tak diperbolehkan
ada tambahan dana atas transaksi,
kecuali yang memberikan uang lebih
tersebut ikhlas.
Larangan Hal Haram: Tidak
memperbolehkan adanya barang yang
didapatkan dengan cara tidak baik atau
transaksi barang yang dilarang dalam Islam.
Larangan Dzalim: Larangan terhadap segala
sesuatu yang sifatnya merugikan orang lain.
9. POLITIK ISLAM
Islam menyebut politik dengan istilah siyasah. Jika yang dimaksud
politik adalah siyasah mengatur segenap urusan umat, maka islam
sangat menekankan pentingnya siyasah.
Tetapi jika siyasah diartikan sebagai orientasi kekuasaan, maka
sesungguhnya islam memandang kekuasaan hanya sebagai sarana
menyempurnakan pengabdian kepada allah. Sifat terbuka islam
dalam masalah politik ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa islam
tidaklah menetapkan konsep politiknya secara amat rinci.
Orientasi utama politik islam terkait dengan masalah kekuasaan
yaitu tegaknya hukum-hukum allah dimuka bumi, hal ini
menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi ialah kekuasaan allah.
Sementara, manusia pada dasarnya sama sekali tidak memlliki
kekuasaan. Bahkan islam menentang adanya penguasaan
absolut seorang manusia atas manusia yang lain.
10. BUDAYA ISLAMI
Dengan menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun Nasution, dilihat dari segi
perkembangannya, sejarah intelektual Islam dapat dikelompokkan menjadi tiga masa,
yaitu masa klasik, antara tahun 650-1250M, masa pertengahan, antara tahun 1250-
1800M, dan masa modern atau kebangkitan intelektual Islam kembali, antara tahun
1800M hingga sekarang dan seterusnya.
Pada masa klasik lahir ulama-ulama besar seperti Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam
Syafi’i, dan Imam Maliki dibidang hukum Islam. Di bidang filsafat Islam seperti Al Kindi
tahun 801M, yang berpendapat bahwa kaum Muslimin hendaknya menerima filsafat
sebagai bagian dari kebudayaan Islam. Kemudian Al-Razi lahir tahun 865 M, Al-Farabi
lahir tahun 870 M, sebagai pembangun agung filsafat Islam. Pada abad berikutnya lahir
pula filosof besar Ibnu Maskawaih pada tahun 930 M, yang terkenal memiliki pemikiran
tentang pendidikan akhlak. Selanjutnya Ibnu Sina tahun 1037 M, Ibnu Bajjah tahun 1138
M, Ibnu Tufail tahun 1147 M, dan Ibnu Rusyd tahun 1126. Pada masa pertengahan, yaitu
antara tahun 1250-1800 M, dalam catatan sejarah pemikiran Islam pada masa ini
merupakan fase kemunduran karena filsafat mulai dijauhkan dari umat Islam sehingga ada
kecenderungan akal dipertentangkan dengan wahyu, iman dipertentangkan dengan ilmu,
dan dunia dipertentangkan dengan akhirat.