Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila dalam berbagai perspektif sejarah Indonesia. Pertama, Pancasila adalah ideologi dasar Indonesia yang terdiri dari lima sila. Kedua, Orde Baru berupaya melaksanakan Pancasila meski tetap otoriter. Ketiga, era reformasi menginterpretasikan kembali Pancasila untuk meningkatkan martabat rakyat sesuai perkembangan zaman.
3. PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara
Indonesia.terdiri dari dua kata dari Sanskerta:
1. Parica = Lima
2. Sila = Prinsip/Asas
Jadi,Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
*Secara Etimologi: Lima tingkah laku yang baik
*Secara Historis: 5 Dasar Negara Republik Indonesia.
4. PANCASILA DALAM PERSPEKTIF
ORDE BARU
Orde baru muncul dengan tekad untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Semangat berdasarkan pengalaman sejarah
dari pemerintahan sebelumnya yang telah menyimpang
dari Pancasila serta UUD 1945 demi kepentingan
kekuasaan. Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya adalah
tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada masa
orde lama, yaitu Pancasila tetap pada posisinya sebagai alat
pembenar rezim otoritarian baru di bawah Soeharto.
5. Pemerintah orde baru menempatkan Pancasila dan UUD
1945 sebagai sesuatu yang keramat sehingga tidak boleh
diganggu gugat. Penafsiran dan implementasi Pancasila
sebagai ideologi terbuka, serta UUD 1945 sebagai landasan
konstitusi berada di tangan negara.Pengkultusan Pancasila
juga tercermin dari penetapan Hari Kesaktian Pancasila
setiap tanggal 1 Oktober sebagai peringatan atas kegagalan
G 30 S/PKI dalam upayanya menggantikan Pancasila dengan
ideologi komunis.
6. Orde Baru tidak hanya memonopoli kekuasaan, tetapi
juga memonopoli kebenaran. Sikap politik masyarakat yang kritis
dan berbeda pendapat dengan negara dalam prakteknya
diperlakukan sebagai pelaku tindak kriminal atau subversif.
opini rakyat akan mengarah pada dukungan yang kuat
terhadap pemerintah Orde Baru.Selain sosialisasi nilai Pancasila
dan menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa,
dalam kegiatan penataran juga disampaikan pemahaman
terhadap Undang- Undang Dasar 1945 dan Garis Besar Haluan
Negara (GBHN).
7. PANCASILA DALAM
PERSPEKTIF REFORMASI
Makna reformasi:
*secara etimologis berasal dari kata reformation dengan
akar kata reform yang secara semantik bermakna make or
become better by removing or putting right what is bad or
wrong (Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English, 1980, dalam Wibisono, 1998.
*Secara harfiah reformasi memiliki makna: suatu gerakan
untuk memformat ulang, menata ulang, atau menata
kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan
pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai
ideal yang dicita-citakan rakyat.
8. Gerakan reformasi di lakukan dengan syarat – syarat, sebagai berikut :
1. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya
suatu penyimpangan-penyimpangan.
2. Suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu
cita-cita yang jelas atau landasan ideologis Pancasila.
3. Suatu gerakana reformasi dilakukan dengan berdasar
pada suatu kerangka structural acuan reformasi. Reformasi
pada prinsipnya merupakan gerakan untuk mengadakan
suatu perubahan untuk mengembalikan pada suatu
tatanan struktural yang ada karena adanya suatu
penyimpangan.
9. Maka reformasi akan mengembalikan pada dasar serta
sistem negara demokrasi bahwa kedaulatan adalah di
tangan rakyat sebagaimana terkandung dalam pasal 1 ayat
(2). Reformasi harus mengembalikan dan melakukan
perubahan ke arah sistem negara hukum dalam arti yang
sebenarnya sebagaimana terkandung dalam penjelasan
UUD 1945, yaitu harus adanya perlindungan hak-hak asasi
manusia, peradilan yang bebas dari penguasa, serta
legalitas dalam arti hukum.Oleh karena itu, reformasi
sendiri harus berdasarkan pada kerangka hukum yang jelas.
10. Hadirnya Pancasila di Era Reformasi harus dilakukan ke arah
peningkatan harkat dan martabat rakyat Indonesia sebagai
manusia.
11. KESIMPULAN
1.Pancasila dari segi etimologi adalah lima tingkah laku yang
baik.
2.Orde baru berkehendak ingin melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
3. Pada masa reformasi, Pancasila sebagai re-interprestasi, yaitu
Pancasila harus selalu di interprestasikan kembali sesuai dengan
perkembangan zaman.
4. Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan ke arah kondisi
serta keadaan yang lebih baik, perubahan yang dilakukan dalam
reformasi harus mengarah pada suatu kondisi kehidupan rakyat
yang lebih baik dalam segala aspeknya.