Keberadaan internet menjadi tonggak kejayaan teknologi digital yang tak lagi menjadi pilihan tapi menjadi keharusan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kepentingan individu maupun bisnis.
Tak bisa dihindari, jika kita bicara perkembangan teknologi digital, berarti kita harus bicara keberadaan internet. Dan transformasi digital yang mengacu pada perubahan yang terkait dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek masyarakat, makin terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bahan bacaan berbentuk presentasi ini, saya coba mengurai hal-hal dipermukaan berkenaan dengan peluang-peluang bisnis yang ada di era digital. Walaupun belum secara detail, saya berharap apa yang tertuang dapat menambah wawasan yang membacanya.
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Abu Amar Fikri
Apa sih yang sedang trend dalam bisnis saat ini, dan apa saja kah suara suara yang diberikan oleh pebisnis yang telah sukses.
dapatkan juga trik bisnis dan motivasi bisnis
Keberadaan internet menjadi tonggak kejayaan teknologi digital yang tak lagi menjadi pilihan tapi menjadi keharusan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kepentingan individu maupun bisnis.
Tak bisa dihindari, jika kita bicara perkembangan teknologi digital, berarti kita harus bicara keberadaan internet. Dan transformasi digital yang mengacu pada perubahan yang terkait dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek masyarakat, makin terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bahan bacaan berbentuk presentasi ini, saya coba mengurai hal-hal dipermukaan berkenaan dengan peluang-peluang bisnis yang ada di era digital. Walaupun belum secara detail, saya berharap apa yang tertuang dapat menambah wawasan yang membacanya.
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Abu Amar Fikri
Apa sih yang sedang trend dalam bisnis saat ini, dan apa saja kah suara suara yang diberikan oleh pebisnis yang telah sukses.
dapatkan juga trik bisnis dan motivasi bisnis
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Executive Summary “Disruption Era”
Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA
Mahasiswa : Khoirul Anwar
A. Disruption Era
a. Perkembangan Bisnis di Era Disruption
Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive (menganggu) karena
adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era digital dengan inovasi-inovasi digital
yang membuat segalanya menjadi mudah.
Istilah “disruption” dicetuskan oleh Clayton Christensen 1997, The Innovator’s Dilemma. Di
dalamnya, Christensen memperkenalkan gagasan “disruptif innovation” di dalam dunia bisnis.
Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak
hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa
depan. Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang minim
mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan.
Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir
semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Era disrupsi ini merupakan
fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia
nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan
transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia.
b. Inilah yang dinamakan Era Disruption
Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Perusahaan Startup
sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan pendanaan dan valuasi nilai
perusahaan yang luar biasa. Go-Jek yang tidak memiliki 1 armadapun yang menjadi milik
perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun. Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi
sebesar itu.
Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika perusahaan
dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal. Populasi yang matang (dan
pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China tidak akan menciptakan cukup
ruang untuk penciptaan lapangan kerja yang memadai melalui industrialisasi. Namun, mengubah
demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi modal layanan dunia.
Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat dipertahankan dan didukung
dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat generasi orang yang bekerja
bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menghadirkan tantangannya sendiri dalam
menarik dan mempertahankan angkatan kerja. Ketika mengamati para millennial, maka kita
temukan bahwa generasi ini terbiasa memiliki manfaat teknologi di berbagai titik kontak -
telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku - dan mereka mengharapkan inovasi,
kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari interaksi apa pun dengan penyedia produk dan
layanan. Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini, yang
dengan cepat beralih dari kepemilikan ke akses.
2. c. Hal Penting Dalam Disrupsi
Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam
disrupsi yaitu :
1. terjadinya penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih simpel.
2. membuat kualitas produknya lebih baik daripada sebelumnya.
3. menciptakan pasar baru, yang selama ini ter-eksklusi menjadi ter-inklusi (terbuka).
4. Produk/jasa hasil lebih mudah diakses. semua kini tersedia di dalam smartphone.
5. membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart, menghemat waktu dan lebih akurat.
Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia
bisnis. Pada sector pariwisata terlihat dengan berjamurnya OTA (online travel agent) dan agregator
transportasi online yang memberikan efek disrupsi terhadap agen perjalanan dan jasa
transportasi konvensional.
d. Perubahan dalam era disrupsi
Dalam buku Disruption: Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber,
dituliskan bahwa keadaan yang serba cepat membuat manusia terlena. Kemudahan yang
semakin lama dirasakan dalam mengakses suatu sumber daya , tidak disadari sebagai sebuah sinyal
lembut. Persaingan pun diyakini menjadi semakin tak kasat mata. Secara tiba -tiba, terjadi
penurunan di satu sisi. Entah itu dalam penjualan ataupun pendapatan.
Perkembangan teknologi memang dapat dikatakan menjadi pemicu. Kehadirannya membuat
semuanya dapat diakses. Hingga akhirnya baru diketahui bahwa itulah bagian dari disrupsi. Tentu,
akan ada pihak yang panik karena semuanya terjadi secara tiba-tiba. Bersifat kejutan
(surprise). Namun, meskipun begitu, tetap saja tidak menyadari bahwa disrupsi juga
menandakan adanya hal-hal yang berubah. Hal-hal yang tidak sama lagi dengan sebelumnya
sehingga membutuhkan cara-cara baru untuk dapat menakkukannya.
Minimal, ada 3 hal yang harus dipahami telah berubah :
1. Pasar yang baru
Disruption mencptakan digital market place, konsumen berpindah, pasar tidak terlihat
wujudnya.
2. Nasib yang berbeda
Dalam menghadapi pertarungan yang kompetitif menuntut adanya inovasi. inovasi yang
berkelanjutan adalah kunci.
3. Bersaing dengan business model
Ada yang berubah dalam melakukan pemasaran yaitu mencakup pada model bisnis (business
model). Produk bisa saja sama, tetapi apabila model bisnisnya dapat menarik hati konsumen,
maka menjadi pemenang.
e. Cara Menghadapi Era Disrupsi
Beberapa cara menghadapi era disrupsi yang akan selalu terjadi dalam dunia bisnis kuncinya
adalah adaptasi. Berikut 7 (tujuh) cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menghadapi era
disrupsi:
3. 1) Trend Watching
Trend watching yaitu kegiatan dalam memantau perubahan trend dalam lingkungan bisnis.
harapannya bisnis akan selalu mengetahui perubahan-perubahan yang sedang dan akan terjadi
sehingga gejala-gejala timbulnya disrupsi akan terdeteksi secara dini. Komponen-komponen
yang harus dipantau yaitu trend teknologi, ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan alam.
2) Research
Agar trend watching yang dilakukan hasilnya dapat lebih meyakinkan, maka harus dilakukan
dengan pendekatan riset sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu bisnis di era ini
harus memiliki fungsi riset, yang biasa dinamakan R&D (research & development).
3) Risk Management
Risk management yaitu selalu melakukan pengelolaan terhadap resikomelalui mengelola disrupsi.
Disrupsi itu harus dikelola, dan risk management disini dapat difokuskan kepada disruption
management mengenai bagaimana disrupsi diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi.
4) Inovation
Inovasi, yaitu membuat terobosan-terobosan baru atau penyesuaian-penyesuaian pada bisnis
yang lama agar lebih sesuai dengan era dimana masa disrupsi terjadi. Inovasi dapat dilakukan jika
peristiwa tersebut sudah terlanjur terjadi dan dapat berhasil pada bisnis yang akan melakukan
perubahan. Contohnya adalah bisnis yang murni offline, membuat inovasi dengan meluncurkan versi
online.
5) Switching
Switching atau memutar haluan bisnis. Cara ini dapat dilakukan Jika bisnis yang ada tidak
dapat lagi dimodifikasi, maka solusinya adalah harus berani memutar haluan atau mematikan
produk yang sudah dimiliki. Contohnya Telkom yang selalu berani untuk mematikan atau
mengkanibalisasi produknya sendiri seperti telepon kabel yang diganti dengan nirkabel dll.
6) Partnership
Era disrupsi pada masa ini membuat bisnis sulit untuk bertempur sendiri karena persaingan
sudah sangat kompleks dan proses bisnis sudah ter-inklusi. Oleh karena itu solusinya adalah dengan
melakukan kolaborasi dan aliansi-aliansi strategis mulai dari sisi input sampai output dalam supply
chain agar bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.
7) Change Management
Change management dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan kesadaran dari elemen sumber
daya manusia dalam organisasi bisnis agar dapat bahu-membahu melakukan perubahan.
Pakar manajemen Rhenaldi Kasali menyarankan agar manajemen BUMN memperbanyak jumlah
pegawai usia muda untuk menghadapi tantangan era disrupsi. Hal ini agar manajemen BUMN
memiliki banyak talenta “pendobrak zona nyaman” yang sekaligus memahami trend teknologi baru.
Karena orang muda itu yang biasanya menguasai teknologi terkini, tahan banting, kerjanya sampai
malam dan masih semangat mengejar impian,” kata Rhenaldi.
f. Inovasi disruptif
4. Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar
baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan
teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan
cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar
yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama. Buku "The Innovator's Dilemma",
Christensen memperkenalkan model Disruptive Inovasi (The Disruptive Innovation Model). Dimana
kemampuan pelanggan untuk memanfaatkan sesuatu yang baru dalam satu lini. Dimana lini
terendah adalah pelanggan yang cepat puas dan yang tertinggi digambarkan sebagai pelanggan
yang menuntut. Distribusi pelanggan ini yang secara median nya bisa diambil sebagai garis
putus-putus untuk menerapkan teknologi baru. salah satu contoh dari Inovasi Disruptif (disruptive
innovation) adalah Wikipedia. Wikipedia merupakan salah satu contoh inovasi disruptif yang
merusak pasar ensiklopedia tradisional (cetak).
Dalam dunia transportasi. Mobil ketika pertama diciptakan adalah inovasi teknologi yang
revolusioner pada masa itu. Saat pertama kali ditemukan belum banyak orang yang punya, tidak
mengganggu pasar untuk kendaraan yang ditarik kuda. Akan tetapi, ketika perusahaan mobil
Ford membuat Ford Model T, dimana model ini dirakit dipabrik dan menggantikan buatan
tangan. Sehingga harga mobil pada saat itu jadi sangat murah. Apa yang dilakukan Ford inilah yang
disebut Inovasi Disruptif (disruptif innovation).
Berikut contoh disruptif innovation yang mengganggu Pasar (market disrupted by innovation)
adalah :
• Ensiklopedia cetak, pasar terganggu oleh inovasi Wikipedia
• Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon
• Mainframes, pasar terganggu oleh inovasi Minicomputers
• Minicomputers, pasar terganggu oleh inovasi Komputer Pribadi (PC)
• Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB
• CRT, pasar terganggu oleh inovasi LCD
• Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik
• Radiografi (Pencitraan X-Ray), pasar terganggu oleh inovasi Ultrasound (USG)
• CD & DVD, pasar terganggu oleh inovasi Digital Media (i-Tunes, Amazone, dll)
• Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital
• Cetak Offset, pasar terganggu oleh inovasi Printer Komputer
• Penerbitan Tradisional, pasar terganggu oleh inovasi Desktop Publishing (PC)
• Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil
Daftar Pustaka:
- Hapzi Ali, 2018. Modul Manajeen Strategic, UMB Jakarta.