1. Oleh : SON HAJI, S.Ag, MM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &
KOMPUTER (STMIK) CIKARANG
TAHUN 2017
2. Tugas dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim.
Setiap pribadi muslim yang telah baligh dan berakal,
baik laki-laki maupun perempuan memiliki
kewajiban untuk mengemban tugas dakwah. Setiap
individu dari umat Islam dianggap sebagai
penyambung tugas Rasulullah SAW untuk
menyampaikan dakwah.
Berdakwah adalah tugas mulia dalam pandangan
Allah SWT, sehingga dengan dakwah tersebut Allah
menyematkan predikat khoiru ummah (sebaik-baik
umat) kepada umat Nabi Muhammad SAW.
3. “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah.” (QS: Ali Imron,110)
Di dalam ayat ini terkandung dua hal; pertama,
mulianya umat Islam adalah dengan dakwah. Kedua,
tegak dan eksisnya umat Islam adalah dengan
menjalankan konsep amar ma’ruf nahi munkar.
Apapun profesi dan pekerjaan seorang muslim,
tugas dakwah tidak boleh dia tinggalkan. Setiap
muslim berkewajiban untuk menyampaikan dakwah
sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang
dimiliki. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa
dakwah adalah jalan hidup seorang mukmin yang
senantiasa mewarnai setiap perilaku dan aktifitasnya.
4. ESENSI, TUJUAN, HUKUM, JENIS, DAN SARANA
DAKWAH ISLAMIYAH
1. Esensi Dakwah merupakan usaha untuk
mengajak manusia untuk menjalankan ajaran-
ajaran atau syari’at Islam, supaya manusia
dapat hidup dengan bahagia di dunia dan di
akhirat.
2. Tujuan utama dakwah Islamiyah adalah
menyeru manusia menuju jalan Allah. Proses
menuju kepada jalan Allah ini kemudian
berkembang dan ditempuh melalui berbagai
cara sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.
Dari penyesuaian inilah kemudian tercipta
berbagai macam tujuan dakwah dengan muara
mengarahkan manusia menuju kepada jalan
Allah.
5. 3. Hukum Dakwah
a. Fardlu ‘ain yang dikenakan terhadap setiap orang
Islam. Sesuai dalam QS, an-Nahl, 125 :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik …”
b. Fardlu kifayah. Hukum ini tidak membebankan dakwah
sebagai suatu kewajiban setiap umat Islam tetapi hanya
dikenakan kepada sebagian dari golongan umat Islam
saja. Apabila sebagian dari segolongan umat Islam telah
melakukan dakwah Islam, maka sebagian lain dari
golongan itu tidak wajib melakukan dakwah Sesuai QS.
Al-Imran; 104, yaitu :
“Dan jadilah kamu segolongan umat yang mengajak
kepada kebaikan, menyuruh kepada berbuat baik dan
mencegah atau melarang orang berbuat tidak baik dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
6. 4. Jenis Dakwah
1. Fiqhud-dakwah
Fihud Dakwah adalah suatu proses memahami aspek serta tatacara yang berhubungan
dengan dakwah, Tujuan ini adalah menyampaikan suatu kabar atau seruan dengan cara-
cara yang benar sehingga terhindar dari perbuatan Fasiq (berarti: buruk kelakukan, jahat,
berdosa besar). Anjuran dalam menyampaikan dakwah yang sesuai dengan kebenaran
Islam dalam menyampaikan Risalah islamiyah.
2. Dakwah fardiah
Dakwah fardiah adalah metode dakwah yang ditujukan kepada kelompok kecil orang dan
disampaikan secara terbatas. Dakwah Fardiah disampaikan tanpa terencana sehingga
proses penyampaian tidak terstruktur dengan baik dari segi tata tertib. Metode dakwah
seperti dapat berupa menasehati orang lain ketika melakukan kesalahan secara langsung
dalam bentuk teguran, anjuran atau contoh dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini juga
dapat dikategorikan seperti menjenguk orang yang sakit, memberikan ucapan selamat atau
tahniah seperti acara kelahiran atau tasmiyah.
3. Dakwah ammah
Dakwah Ammah adalah berdakwah dengan cara menyampaikan sesuatu secara lisan
keapada orang banyak. tujuan dari Dakwah Amma adalah menanamkan sebuah faham agar
orang yang mendengar terpengaruh dengan ucapan yang disampaikan. Contoh dari
Dakwah amma bisa dalam bentuk ceramah atau dalam ranah yang lebih formal adalah
Khutbah karena memiliki rukun yang harus dilaksanakan tertib.
4. Dakwah bil-lisan
Dakwah bil-lisan hampir sejenis dengan Dakwah Ammah, metode penyampaiannya
disampaikan secara lisan. Kata lisan merujuk pada kata ceramah atau komunikasi
menggunakan lidah atau ucapan. Dakwah jenis ini menjadi efektif bila disampaikan
berkaitan dengan hari ibadah seperti hari raya idul fitri, idul adha atau pada hari jum'at.
7. 5. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-hal adalah dakwah dengan memberikan contoh melalui
perbuatan secara langsung. Dakwah bil Hal ini bertujuan agar orang-orang
mengikuti jejak dari si pendakwah atau Da'i. Hal yang paling berpengaruh
adalah dakwah Bil-Haal ini karena menunjukkan sesuatu yang bisa
dilaksanakan dan lebih mudah di mengerti atau membuat orang lain percaya
melalui perbuatan dibandingkan dengan lisan.
6. Dakwah bit-tadwin
Dakwah bit-tadwin adalah sebuah metode dakwah yang dilakukan melalui
tulisan. Metode dakwah ini disampaikan dengan cara menuliskan penjelasan
mengenai seruan yang hendak disampaikan. Seruan tersebut boleh dituliskan
dalam berbagai media yang populer digunakan orang banyak sehingga mudah
untuk dibaca, seperti menuliskan dalam buku, media sosial, blog dan
sejenisnya. Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa "sesungguhnya Tinta pada
ulama lebih baik dari darah para Syuhada".
7. Dakwah bil hikmah
Dakwah bil hikmah adalah menyampaikan seruan secara arif atau bijaksana.
Memberikan kesempatan bagi para pendengar untuk mengambil keputusan
sendiri dan tidak dengan melalui paksaan sehingga pelaku benar-benar
melakukan karena Allah swt. Menyampaikan dakwah secara persuasif
(membujuk secara halus) dan membuat tersadar dengan sendirinya. Metode
dakwah ini adalah metode dakwah yang paling sulit namun paling bermakna,
biasanya ditujukan pada mereka yang belum memeluk agama Islam.
8. 5. Sarana Dakwah Islamiyah
Sarana dakwah yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai
alat dalammencapai maksud atau tujuan dakwah.
Macam-macam sarana dakwah yang pernah dilakukan oleh
Rasulullah SAW :
a. Surat menyurat
b. Nikah
c. Jihad fi sabilillah
d. Mimbar Khutbah
Sarana/ Media dakwah modern :
1. Audio , ex : Radio, Kaset.
2. Visual : Biasanya berbentuk media cetak dan elektronik
seperti : koran, majalah, tabloid, plakat, brosur, surat, internet,
SMS, buku, dll.
3. Audio Visual : TV , yang bentuk dakwahnya dapat berupa
sinetron, movie dan iklan komersial.
Media Kultural dan Struktural : Pranatasosial, atau
Seni Wayang Drama Musik Lukisan cerita/dongeng, Karya
budaya Wisata alam, dll.
9. Fungsi Sarana/Media dakwah :
1. Sebagai media alternatif rujukan
yang akurat.
2. Membantu percepatan gerak dakwah
Islam.
3. Senjata melawan ghazwul fikri.
Ghazwul fikri atau perang pemikiran
yang dilancarkan musuh-musuh Islam
salah satunya dilakukan melalui senjata
media. Media dakwah Islam harus
bangkit dan melawan arus serangan
musuh ini.