1. Nama : Romana Salsabiila Roseid
NIM : 2151469954
Prodi : Akuntansi
Perihal : Membuat Rangkuman Pertemuan 11 dan Soal beserta
jawabannya
Tugas Pertemuan 11
Rangkuman :
Dakwah
A.Pengertian Dakwah
Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : da’a – yad’u – da’wa-
tanyang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil[1]. Di antara makna dakwah secara
bahasa adalah:
An-Nida artinya memanggil; da’a filanun Ika fulanah, artinya si fulan mengundang fula-
nah menyeru, ad-du’a ila syai’i, artinya menyeru dan mendorong pada sesuatu
Dalam dunia dakwah, orang yang berdakwah biasa disebut Da’i dan orang yang menerima
dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan Mad’u
Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan definisi dakwah
sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan
mengikuti petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari
kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
B.Tiga Pola Dakwah
1) Dakwah Kultural
2. Dakwah kultural adalah aktivitas dakwah yang mendekatkan pendekatan Islam Kul-
tural, yaitu salah satu pendekatan yang berusaha meninjau kembali kaitan doktrinasi
yang formal antara Islam dan negara. Dakwah kultural merupakan dakwah yang men-
dekati objek dakwah (mad’u) dengan memperhatikan aspek sosial budaya yang ber-
laku pada masyarakat. Seperti yang telah dilaksanakan para muballigh dahulu (yang
dikenal sebagai walisongo) di mana mereka mengajarkan Islam menggunakan adat
istiadat dan tradisi lokal. Pendekatan dakwah melalui kultural ini yang menyebabkan
banyak masyarakat yang tertarik masuk Islam. Hingga kini dakwah kultural ini masih
dilestarikan oleh sebagian umat Islam di Indonesia.
2) Dakwah Politik
Dakwah politik adalah gerakan dakwah yang dilakukan dengan menggunakan
kekuasaan (pemerintah); aktivis dakwah bergerak mendakwahkan ajaran Islam supaya
Islam dapat dijadikan ideologi negara, atau paling tidak setiap kebijakan pemerintah
atau negara selalu diwarnai dengan nilai-nilai ajaran Islam sehingga ajaran Islam
melandasi kehidupan politik bangsa. Negara dipandang pula sebagai alat dakwah yang
paling strategis.
Dakwah politik disebut pula sebagai dakwah struktural. Kekuatan dakwah struktural
ini pada umumnya terletak pada doktrinasi yang dipropagandakannya. Beberapa ke-
lompok Islam gigih memperjuangkan dakwah jenis ini menurut pemahamannya.
3) Dakwah Ekonomi
Dakwah ekonomi adalah aktivitas dakwah umat Islam yang berusaha mengimplemen-
tasikan ajaran Islam yang berhubungan dengan proses-proses ekonomi guna pening-
katan kesejahteraan umat Islam. Dakwah ekonomi berusaha untuk mengajak umat Is-
lam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya. Ajaran Islam dalam kategori ini
antara lain; jual-beli, pesanan, zakat, infak dan lain sebagainya.
C.Makna Dakwah Dengan Konsep Ta’lim, Tadzkir, dan Tashwir
Makna “dakwah” juga berdekatan dengan konsep ta’lim, tadzkir, dan tashwir. Ta’lim be-
rarti mengajar, tujuannya menambah pengetahuan orang yang diajar, kegiatannya bersifat
promotif yaitu meningkatkan pengetahuan, sedang objeknya adalah orang yang masih ku-
rang pengetahuannya. Tadzkir berarti mengingatkan dengan tujuan memperbaiki dan
mengingatkan pada orang yang lupa terhadap tugasnya sebagai serang muslim. Karena itu
kegiatan ini bersifatreparatif atau memperbaiki sikap, dan perilaku yang rusak akibat
pengaruh lingkungan keluarga dan sosial budaya yang kurang baik, objeknya jelas mereka
yang sedang lupa akan tugas dan perannya sebagai muslim.
Tashwir berarti melukiskan sesuatu pada alam pikiran seorang, tujuannya membangkitkan
pemahaman akan sesuatu melalui penggemaran atau penjelasan. Kegiatan ini bersifat
propagatif, yaitu menanamkan ajaran agama kepada manusia, sehingga mereka ter-
pengaruh untuk mengikutinya.
Dakwah yang diwajibkan tersebut berorientasi pada beberapa tujuan:
1. Membangun masyarakat Islam, sebagaimana para rasul Allah yang memulai
dakwahnya di kalangan masyarakat jahiliah. Mereka mengajak manusia untuk
3. memeluk agama Allah Swt, menyampaikan wahyu-Nyan kepada kaumnya, dan mem-
peringatkan mereka dari syirik.
2. Dakwah dengan melakukan perbaikan pada masyarakat Islam yang terkena musibah.
Seperti penyimpangan dan berbagai kemungkaran, serta pengabaian masyarakat terse-
but terhadap segenap kewajiban.
3. Memelihara kelangsungan dakwah di kalangan masyarakat yang telah berpegang pada
kebenaran, melalui pengajaran secara terus-menerus, pengingatan, penyucian jiwa, dan
Pendidikan.
D.Landasan Dakwah
Dakwah merupakan kewajiban yang syar’i. Hal ini sebagaimana tercantum di dalam Al-
Qur’an maupun As-Sunnah.
Beberapa Ayat Dakwah :
QS. An-Nahl [16] : 125
QS. Ali Imran [3] : 104
Beberapa Hadits Dakwah :
نَم
ىَأَر
مُكنِم
اًَركنُم
ُهِّرِيَغُيلَف
ِهِدَيِب
نِإَف
مَل
عِطَتسَي
ِهِناَسِلِبَف
نِإَف
مَل
عِطَتسَي
ِهِبلَقِبَف
َِكلَذ َو
ُفَعضَأ
ِانَميِاْل
( رواه
صحيح
مسلم )
Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah
dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum
bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda
selemah-lemah iman”
ِذفنَا
ىَلَع
َِكلُسَر
ىَّتَح
َل ِ
زَنت
مِهِتَحاَسِب
َّمُث
مُهُعدُا
ىَلِإ
ِمَالسِاْل
ُمهرِبخَأ َو
اَمِـب
ُب ِجَي
مِهيَلَع
نِم
ِِّقَح
ِللا
ِهِيف
ِللا َوَف
نَ ِ
ِل
َِيدهَي
ُللا
َكِب
ًالُجَر
ًاد ِاح َو
رَيخ
َكَل
نِم
نَأ
َنوُكَي
َكَل
ُرمُح
ِمَعَّنال
رواه
البخارى
“Ajaklah mereka memeluk Islam dan beritahu mereka apa-apa yang diwajibkan atas
mereka yang berupa hak Allah di dalamnya. Demi Allah, Allah memberi petunjuk kepada
seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta me-
rah”
E.Karakter Dakwah
Dakwah Islam memiliki beberapa karakter yang membedakannya dari dakwah-dakwah
yang lain. Ada beberapa karakteristik di antaranya ialah:
1. Rabaniyah, artinya bersumber dari wahyu Allah Swt.
2. Wasathiyah, artinya tengah-tengah atau seimbang
3. Ijabiyah, artinya positif dalam memandang alam, manusia, dan kehidupan
4. Waqi’iyah, artinya realistis dalam memperlakukan individu dan masyarakat
4. 5. Akhlaqiyah, artinya sarat dengan nilai kebenaran, baik dalam sarana maupun tujuannya
6. Syumuliyah, artinya utuh dan menyeluruh dalam manhajnya
7. Alamiyah, bersifat mendunia
8. Syuriyah, berpijak di atas prinsip musyawarah dalam menentukan segala sesuatunya
9. Jihadiyah, artinya terus memerangi siapa saja yang berani menghalang-halangi Islam,
dan mencegah tersebarnya dakwah.
10. Salafiyah, artinya menjaga orisinalitas dalam pemahaman dan akidah.
F. Faktor-Faktor Keberhasilan Dakwah
Dakwah tidak akan berhasil apabila seorang da’i tidak menyerahkan dirinya secara totalitas
untuk berjuang di jalan Allah. Dakwah yang berhasil ialah dakwah yang efektif membimb-
ing manusia untuk amar ma’ruf dan nahi mungkar. Banyak faktor yang mendukung keber-
hasilan dakwah ini, di antaranya ialah:
1. Pemahaman yang mendalam
2. Keimanan yang kuat
3. Kecintaan yang kukuh
4. Kesadaran yang sempurna
5. Kerja yang kontinu
Dalam rangka mencapai tujuan yang mulia itu, seorang muslim harus bersedia menjual diri
dan hartanya kepada Allah, sampai dia tidak memiliki apa-apa. Dia menjadikan dunia hanya
untuk dakwahnya, demi untuk memperoleh keberhasilan akhirat, sebagai pembalasan atas
pengorbanannya. Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka (At-Taubah:111)
G.Sarana Dakwah dan Realisasi Target
Hal itu dilakukan melalui upaya untuk merealisasikan target-target berikut ini:
1. Ishlah An-Nafs (perbaikan jiwa), sehingga menjadi seorang muslim yang kuat fisiknya,
baik akhlaknya, luas wawasan berpikirnya, mampu bekerja, bersih akidahnya, benar
ibadahnya dan bermanfaat untuk orang lain. Perbaikan ini menuntun hingga menjadi
manusia asan takwim.
2. Membina rumah tangga islami sehingga berimbas pada harmonisasi kehidupan dalam
lingkup keluarga maupun masyarakat luas.
3. Irsyad Al-Mujtama’ (memberi pengarahan kepada masyarakat) yakni dengan me-
nanamkan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar.
4. Berdakwah kepada pemerintah untuk menerapkan syariat Allah dengan segala metode
yang bijaksana dan akhlak islami
5. 5. Berdakwah untuk mewujudkan persatuan Islam dengan cara misalnya melakukan kon-
solidasi kepada negara-negara Islam.
Cara untuk mewujudkan target mulia tersebut ialah dengan cara sebagai berikut:
1. Melalui dakwah yang disampaikan dengan hikmah (bijaksana), nasihat yang baik, dan
bantahan dengan yang baik pula
2. Dengan pendidikan Islam yang bermanhajkan Qur’an dan ajaran Rosul
3. Bangunan pendidikan Islam adalah tempat mereka dididik dengan pendidikan Islam.
H.Jenis-Jenis Media Dakwah dan Spesifikasinya
1) Media Auditif :
▪ Radio
Media ini amat penting di jadikan sebagai media dakwah sebab media ini memiliki be-
berapa kelabihan (Efendi, 1986: 173)
a) Bersifat langsung. Untuk menyampaikan dakwah melalui radio, tidak harus melalui
proses yang kompleks sebagaimana penyampaian pesan dakwah melalui pers, maja-
lah, dan sebagainya. Dengan mempersiapkan secarik kertas, pendakwah dapat lang-
sung menyampaikan pesnnya di depan mikrofon.
b) Radio siaran memiliki daya tarik yang sangat kuat. Daya tarik ini ialah di sebabkan
sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yaitu ; musik, kata-
kata, dan efek suara.
c) Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis. Di beberapa negara maju seperti
Asia, tingkat kemampuan baca-tulis populasinya lebih dari 60%. Jutaan orang terse-
but tidak di sentuh oleh media massa lain kecuali media radio dengan bahasa mereka.
2) Media Visual
▪ Pers
Pers memiliki tiga fungsi utama dan fungsi skunder.
Fungsi Utama:
1) To inform (mengimformasika kepada pembaca secara obyektif tentang apa yang ter-
jadi dalam komunitas, negara, dan dunia)
2) To comment (mengomentari pesan yang di smpaikan dan mengebangkanya ke dlam
fokus berita )
3) To provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan ba-
rang dan jasa melalui pmesanan iklan di media )
Sedangkan fungsi sekunder media pers adalah:
1) Untuk mengempanyekan proyek- proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat
di perlukan masarakat untuk membantu kodisi-kondisi tertentu.
2) Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik kartun, dan cerita-
cerita khusus.
3) Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi, dan mem-
perjuangkan hak.
6. ▪ Majalah
▪ Surat
▪ Poster atau Plakat
▪ Buku
▪ Internet
▪ SMS
▪ Brosur
3) Media Audio Visual
Kalau pers bersifat visual semata dan radio bersifat auditif semata, maka film dapat di
gunakan sebagai media Dakwah dengan kelebihannya sebagai audio visual. Keunikan
film sebagai media dakwah di antara lain :
a) Secara spiskologi, cara penyuguha secara hidup dan tampak yang dapat berlanjud
denagn animation memiliki keungulan daya efektifitasnya terhadap penonton.
b) Media film yang menyuguhkan pesan hidup dapat mengurangi keraguan yang di
suguhkan, lebih mudah di ingat dan mengurangi kelupaan.
Soal !
1. Apa pengertian dakwah menurut etimologi (bahasa) dan istilah?
2. Sebutkan tiga macam pola dakwah! Jelaskan!
3. Jelaskan Makna “dakwah” juga berdekatan dengan konsep ta’lim, tadzkir, dan tashwir!
4. Dakwah merupakan kewajiban yang syar’i. Hal ini sebagaimana tercantum di dalam Al-
Qur’an maupun As-Sunnah, jelaskan sertai dalilnya!
5. Dakwah Islam memiliki beberapa karakter yang membedakannya dari dakwah-dakwah
yang lain, jelaskan!
6. Banyak faktor yang mendukung keberhasilan dakwah, sebutkan!
7. Jelaskan jenis-jenis media dakwah dan spesipikasinya!
Jawab :
1. Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : da’a – yad’u –
da’watanyang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil[1]. Di antara makna dakwah
secara bahasa adalah:
An-Nida artinya memanggil; da’a filanun Ika fulanah, artinya si fulan mengundang
fula-nah menyeru, ad-du’a ila syai’i, artinya menyeru dan mendorong pada sesuatu
Dalam dunia dakwah, orang yang berdakwah biasa disebut Da’i dan orang yang meneri-
ma dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan Mad’u
Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan definisi
dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong manusia agar berbuat ke-
baikan dan mengikuti petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat kebaikan dan
mencegah dari kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat
2. Tiga Pola Dakwah :
- Dakwah Kultural
Dakwah kultural adalah aktivitas dakwah yang mendekatkan pendekatan Islam
Kul-tural, yaitu salah satu pendekatan yang berusaha meninjau kembali kaitan dok-
trinasi yang formal antara Islam dan negara. Dakwah kultural merupakan dakwah
yang mendekati objek dakwah (mad’u) dengan memperhatikan aspek sosial bu-
daya yang berlaku pada masyarakat. Seperti yang telah dilaksanakan para mubal-
ligh dahulu (yang dikenal sebagai walisongo) di mana mereka mengajarkan Islam
7. menggunakan adat istiadat dan tradisi lokal. Pendekatan dakwah melalui kultural
ini yang me-nyebabkan banyak masyarakat yang tertarik masuk Islam. Hingga kini
dakwah kul-tural ini masih dilestarikan oleh sebagian umat Islam di Indonesia.
- Dakwah Politik
Dakwah politik adalah gerakan dakwah yang dilakukan dengan menggunakan
kekuasaan (pemerintah); aktivis dakwah bergerak mendakwahkan ajaran Islam
supa-ya Islam dapat dijadikan ideologi negara, atau paling tidak setiap kebijakan
pemerintah atau negara selalu diwarnai dengan nilai-nilai ajaran Islam sehingga
aja-ran Islam melandasi kehidupan politik bangsa. Negara dipandang pula sebagai
alat dakwah yang paling strategis.
Dakwah politik disebut pula sebagai dakwah struktural. Kekuatan dakwah
struktural ini pada umumnya terletak pada doktrinasi yang dipropagandakannya.
Beberapa ke-lompok Islam gigih memperjuangkan dakwah jenis ini menurut pem-
ahamannya.
- Dakwah Ekonomi
Dakwah ekonomi adalah aktivitas dakwah umat Islam yang berusaha mengimple-
mentasikan ajaran Islam yang berhubungan dengan proses-proses ekonomi guna
pen-ingkatan kesejahteraan umat Islam. Dakwah ekonomi berusaha untuk
mengajak umat Islam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya. Ajaran Islam
dalam kategori ini antara lain; jual-beli, pesanan, zakat, infak dan lain sebagainya.
3. Makna “dakwah” juga berdekatan dengan konsep ta’lim, ta-dzkir, dan tashwir. Ta’lim
berarti mengajar, tujuannya menambah pengetahuan orang yang diajar, kegiatannya
bersifat promotif yaitu meningkatkan pengetahuan, sedang ob-jeknya adalah orang
yang masih kurang pengetahuannya. Tadzkir berarti mengingatkan dengan tujuan
memperbaiki dan mengingatkan pada orang yang lupa terhadap tugasnya sebagai se-
rang muslim. Karena itu kegiatan ini bersifatreparatif atau memperbaiki sikap, dan per-
ilaku yang rusak akibat pengaruh lingkungan keluarga dan sosial budaya yang ku-rang
baik, objeknya jelas mereka yang sedang lupa akan tugas dan perannya sebagai muslim.
Tashwir berarti melukiskan sesuatu pada alam pikiran seorang, tujuannya membangkit-
kan pemahaman akan sesuatu melalui penggemaran atau penjelasan. Kegiatan ini ber-
sifat propagatif, yaitu menanamkan ajaran agama kepada manusia, sehingga mereka
ter-pengaruh untuk mengikutinya.
4. Beberapa Ayat Dakwah
ُعاد
ِىلِإ
ِليِبَس
َِّكِبَر
ِةَمك ِحالِب
ِةَظِعوَمال َو
ِةَنَسَحال
مُهِلداَج َو
ِيتَّلاِب
َِيه
ُنَسحَأ
َّنِإ
ََّكبَر
َُوه
ُمَلعَأ
نَمِب
َّلَض
نَع
ِهِليِبَس
َُوه َو
ُمَلعَأ
َِيندَتهُمالِب
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)
ُكَتل َو
ن
مُكنِِّم
ةَّمُأ
َُونعدَي
ىَلِإ
ِ
رَيخال
َونُرُمأَي َو
ِوفُرعَمالِب
َنوَهنَي َو
ِنَع
ِ
َركنُمال
َِكئـَلوُأ َو
ُمُه
َونُحِلفُمال
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-
orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)
Beberapa Hadits Dakwah
8. نَم
ىَأَر
مُكنِم
اًَركنُم
ُهِّرِيَغُيلَف
ِهِدَيِب
نِإَف
مَل
عِطَتسَي
ِهِناَسِلِبَف
نِإَف
مَل
عِطَتسَي
ِهِبلَقِبَف
َِكلَذ َو
ُفَعضَأ
ِانَميِاْل
( رواه
صحيح
مسلم )
Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah
dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum
bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda
selemah-lemah iman”
ِذفنَا
ىَلَع
َِكلُسَر
ىَّتَح
َل ِ
زَنت
مِهِتَحاَسِب
َّمُث
مُهُعدُا
ىَلِإ
ِمَالسِاْل
ُمهرِبخَأ َو
اَمِـب
ُب ِجَي
مِهيَلَع
نِم
ِِّقَح
ِللا
ِهِيف
ِللا َوَف
نَ ِ
ِل
َِيدهَي
ُللا
َكِب
ًالُجَر
ًاد ِاح َو
رَيخ
َكَل
نِم
نَأ
َنوُكَي
َكَل
ُرمُح
ِمَعَّنال
رواه
البخارى
“Ajaklah mereka memeluk Islam dan beritahu mereka apa-apa yang diwajibkan atas
mereka yang berupa hak Allah di dalamnya. Demi Allah, Allah memberi petunjuk
kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki
unta merah”
5. Ada beberapa karakteristik di antaranya ialah:
- Rabaniyah, artinya bersumber dari wahyu Allah Swt.
- Wasathiyah, artinya tengah-tengah atau seimbang
- Ijabiyah, artinya positif dalam memandang alam, manusia, dan kehidupan
- Waqi’iyah, artinya realistis dalam memperlakukan individu dan masyarakat
- Akhlaqiyah, artinya sarat dengan nilai kebenaran, baik dalam sarana maupun
tujuannya
- Syumuliyah, artinya utuh dan menyeluruh dalam manhajnya
- Alamiyah, bersifat mendunia
- Syuriyah, berpijak di atas prinsip musyawarah dalam menentukan segala sesuatunya
- Jihadiyah, artinya terus memerangi siapa saja yang berani menghalang-halangi Is-
lam, dan mencegah tersebarnya dakwah.
- Salafiyah, artinya menjaga orisinalitas dalam pemahaman dan akidah.
6. Diantaranya :
- Pemahaman yang mendalam
- Keimanan yang kuat
- Kecintaan yang kukuh
- Kesadaran yang sempurna
- Kerja yang kontinu
7. Media Auditif : Radio
Media Visual : Pers, Majalah, Surat, Poster atau Plakat, Buku, Internet, SMS, dan
Brosur.
Media Audio Visual : Film