KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KEPENDUDUKAN JEPANG DI BIDANG KEMILITERAN
-Dikutip dari berbagai sumber di Internet-
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN AGAR DAPAT MENJADI LEBIH BAIK KEDEPANNYA. SEKIAN DAN TERIMAKASIH,
Kebijakan Pemerintahan Kependudukan Jepang di Bidang Kemiliteran
1. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KEPENDUDUKAN JEPANG DI BIDANG
KEMILITERAN
KELOMPOK 3
1. Muhammad Bismo Suryo Baskoro (16)
2. Muhammad Zaki Asrof Mabruri (18)
3. Niken Kumala Sari (20)
4. Rani Elda Astuti (24)
5. Sinta Dewi Candra Puspita Aryansa (28)
2. LATAR BELAKANG TERJADINYA KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN KEPENDUDUKAN JEPANG DI
BIDANG KEMILITERAN
Pada awal masuknya ke Indonesia (terutama pada bulan pertama, kedua,
dan ketiga tahun 1942), tampaknya tentara Jepang diterima dengan
sambutan yang baik dari rakyat Indonesia.
Tokoh-tokoh nasionalis Indonesia, seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan
lainnya yang masih dalam tahanan Belanda segera dibebaskan oleh
Jepang. Tanggapan tokoh-tokoh nasionalis Indonesia terhadap tawaran
kerja sama dari pihak Jepang sangat baik. Dengan berbagai cara, Jepang
mengupayakan agar rakyat dan pemimpin nasional Indonesia mau
mendukung kebijakan-kebijakan Jepang.
3. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH JEPANG DI
INDONESIA
1. Membentuk organisasi-organisasi sosial dan keagamaan
2. Membentuk organisasi-organisasi semi militer dengan
mengerahkan para pemuda
3. Mengerahkan tenaga kerja
4. Mengeksploitasi sumber kekayaan untuk kepentingan
Jepang.
5. “SEINENDAN”
Seinendan adalah sebuah organisasi barisan pemuda
yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943 oleh tentara
Jepag di Indonesia.
Tujuan dari organisasi seinendan ini adalah untuk
mendidik dan melatih para pemuda agar dapat
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan
sendiri.
Akan tetapi, maksud yang sebenarnya ialah untuk
mempersiapkan pemuda Indonesia untuk membantu
militer Jepang untuk menghadapi
pasukan Sekutu. Organisasi ini bercorak militer dan
semi militer. Organisasi ini di bawah
kepemimpinan Gunseikan.
6. “KEIBODAN”
Keibōdan (BARISAN PEMBANTU POLISI), sering
ditulis Keibodan, secara literal berarti Barisan
Pembantu Polisi dibentuk pada 29 April 1943. Anggota
para pemuda usia 23-25 tahun.
Tujuan pembentukan Keibodan adalah untuk
membantu polisi Jepang pada masa penjaahan epang
di Indonesia. Keibodan di Sumatra dikenal dengan
nama Bogodan sedangkan di Kalimantan lebih dikenal
dengan nama Sameo Konen Hokokudan.
Di kalangan penduduk Cina dibentuk semacam
Keibodan dengan nama Kayo Keibotai. Pembina
Keibodan disebut dengan Keimumbu.
7. “FUJINKAI”
Fujinkai (Barisan Wanita), dibentuk pada bulan
Agustus 1943, dengan anggota para wanita
usia 15 tahun ke atas.
Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943.
Anggotanya terdiri atas wanita yang berumur
15 tahun ke atas. Tugas Fujinkai adalah ikut
memperkuat pertahanan dengan cara
mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan,
hewan ternak, dan bahan makanan untuk
kepentingan perang.
8. “HIZBULLAH”
Pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan
sukarelawan pemuda Islam yang dinamakan Hizbullah
(tentara Allah) yang dalam istilah Jepangnya disebut
Kaikyo Seinen Teishintai. Hizbullah mempunyai tugas
pokok, yaitu sebagai berikut :
Sebagai tentara cadangan dengan tugas dan program,
membantu tentara Dai Nippon; menjaga bahaya udara
dan mengintai mata-mata musuh; menggiatkan dan
menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang.
Sebagai pemuda Islam dengan tugas dan program,
antara lain : menyiarkan agama Islam, memimpin umat
Islam agar taat menjalankan agama Islam, dan
membela agama dan umat Islam Indonesia.
9. “GAKUTOTAI”
Gakutotai (Barisan Pelajar), anggotanya terdiri
dari murid-mirid sekolah lanjutan.
Menjelang Jepang terpuruk kalah tanpa syarat
dalam Perang Dunia II, untuk memperkuat
posisinya di Indonesia, Jepang melatih rakyat
dengan latihan kemiliteran. Tidak ketinggalan
pemuda, pelajar dan mahasiswa. Pasukan
pelajar dan mahasiswa yang dibentuk oleh
Jepang disebut dengan “GAKUKOTAI”.
10. “JIBAKUTAI”
Jibakutai (Barisan Berani Mati) Organisasi
semi militer yang dibentuk oleh pemerintah
jepang pada 8 Desember 1944.
Jibakutai adalah pasukan serangan khusus
yang di sebut dengan unit kamikaze udara
maupun laut.tugasnya adalah sebagai prajurit
pada perang dunia 2Peta atau pembela
tanah air dibentuk sekitar 3 oktober 1943S
13. “HEIHO”
Heiho (Pembantu Pranjurit Jepang), dibentuk
pada bulan April 1943 dengan anggota
pemuda berusia 18-25 tahun.
Heiho adalah pasukan yang terdiri dari
bangsa Indonesia yang dibentuk oleh tentara
pendudukan Jepang di Indonesia pada
masa Perang Dunia II. Pasukan ini dibentuk
berdasarkan instruksi Bagian Angkatan Darat
Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang
pada tanggal 2 September 1942 dan mulai
merekrut anggota pada 22 April 1943.
14. “PETA”
PETA (Pembela Tanah Air), dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 dengan
tujuan untuk mempertahankan tanah air Indonesia dari penjajahan bangsa
Barat.