SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan
yang Mendorong Industrialisasi Lahan
di Indonesia dan China
fajar.rian@ui.ac.id
Arsitektur, Universitas Indonesia
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Memiliki karakteristik negara yang hampir serupa, contonya seperti
merupakan negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi, negara yang
memiliki title sebagai negara agraris, dan sebagainya. Akan tetapi China sudah
jauh melangkah di depan Indonesia dari berbagai aspek industri, mulai dari
manufaktur, konstruksi, pariwisata, pangan, jasa, bahkan sampai industrialisasi
lahan. Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat beberapa perbedaan baik dari
ideologi, budaya, kualitas sumber daya manusia, pemegang kekuasaan
maupun sistem yang melekat pada masing-masing negara. Oleh karena itu,
sebuah sistem kebijakan memegang peranan penting dalam membentuk
masyarakat sebuah negara. Dengan capaian-capaian tersebut, Negara China
sudah membuktikan bahwa jika dilihat secara keseluruhan, sistem kebijakan
yang mereka terapkan dapat bekerja dengan baik dalam konteks Negara
China. Akan tetapi kebijakan tersebut belum tentu cocok diaplikasikan di
negara lain, termasuk Indonesia.
B. Permasalahan
Alasan mengapa industrialisasi lahan menjadi penting untuk dicapai adalah
karena semakin besarnya kesenjangan antara area perkotaan dan pedesaan di
Indonesia. Permasalahan ini jika tidak segera diatasi akan memberikan efek
domino yang berkelanjutan. Karena tidak hanya pertumbuhan pedesaan yang
tertinggal, tetapi di saat yang bersamaan juga membebani pertumbuhan di
perkotaan. Negara China diambil sebagai pembanding bukan karena telah
berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi karena dirasa sudah
memiliki sistem yang cukup baik untuk dipelajari lebih dalam.
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
C. Tujuan
Mengetahui apa yang salah dengan Indonesia lebih dahulu, lalu kemudian
mencari solusi berdasarkan permasalahan tersebut. Hal tersebut perlu
dilakukan sesuai dengan urutan karena bisa saja muncul banyak solusi, tetapi
jika tidak tahu akar permasalahannya maka tidak ada yang terselesaikan. Oleh
karena itu, dengan melakukan perbandingan sistem kebijakan yang
mendorong industrialisasi lahan di Indonesia dan China diharapkan dapat
menemukan yang menjadi inti permasalahan di Indonesia.
II. Isi
A. Perbandingan Kebijakan Lahan di Indonesia dan China
Dalam membandingkan 2 hal biasanya akan terlihat persamaan dan
perbedaannya. Begitu pun dalam membandingkan Kebijakan Lahan di
Indonesia dan China. Jika dilihat dari kepemilikan lahan, kedua negara
memiliki kesamaan yaitu dikuasai oleh negara. Hal tersebut di Indonesia
terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi:
“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Begitu pun dengan di China. Awalnya keseluruhan tanah di China dikuasai
oleh negara. Akan tetapi setelah reformasi lahan, kepemilikan terbagi menjadi
2, negara dan kolektif. Pembagiannya adalah negara mengatur dan menguasai
tanah di perkotaan dan kolektif di pedesaan, seperti yang terdapat pada
Undang-Undang Administrasi Pertanahan China Tahun 1986 Pasal 2 yang
berbunyi:
“Republik Rakyat Tiongkok mempraktikkan kepemilikan publik sosialis atas
tanah, yaitu kepemilikan oleh seluruh rakyat dan kepemilikan kolektif oleh
massa yang bekerja. Kepemilikan oleh seluruh rakyat yaitu hak milik atas
tanah milik negara dilaksanakan oleh Dewan Negara atas nama negara.”
Terlihat sedikit berbeda, tetapi sebenarnya tidak juga. Di Indonesia tidak
sepenuhnya dikuasai oleh negara tapi juga terdapat hal serupa, yaitu yang
disebut dengan tanah adat dan tanah desa. Dalam tanah adat, suatu kelompok
masyarakat memiliki hak kepemilikan tanah yang dikenal dengan hak ulayat.
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
Seperti pernyataan Kertasapoetra (1985) terkait definisi dari hak ulayat, yaitu
merupakan hak tertinggi atas tanah yang dimiliki oleh sesuatu persekutuan
hukum (desa, suku) untuk menjamin ketertiban pemanfaatan/pendayagunaan
tanah. Hak ulayat adalah hak yang dimiliki oleh suatu persekutuan hukum
(desa, suku), dimana para warga masyarakat (persekutuan hukum) tersebut
mempunyai hak untuk menguasai tanah, yang pelaksanaannya diatur oleh
ketua persekutuan (kepala suku/kepala desa yang bersangkutan). Begitu pun
denga tanah desa yang status kepemilikannya tidak lagi milik Negara, seperti
yang terdapat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa yang berbunyi :
“Tanah Desa adalah tanah yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah Desa
sebagai salah satu sumber pendapatan asli desa dan/atau untuk kepentingan
sosial. Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah
Desa.”
Persamaan lain dari sistem kebijakan lahan kedua negara, yaitu memiliki batas
waktu atas hak guna lahan. Dimana berlaku juga perpanjangan dengan
membayar sejumlah uang. Akan tetapi jika tidak diperpanjang maka statusnya
kembali kepada negara jika belum ada peralihan ke tangan selanjutnya yang
akan menggunakan tanah tersebut. Batas waktu ini berlaku untuk siapapun
yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan dengan syarat telah memegang
sertifikat tanah resmi yang disahkan negara. Karena jika tanpa berkas tersebut,
maka itu artinya tanah tersebut tidak punya izin penggunaan atau yang dikenal
sebagai perumahan informal dan di Indonesia masih banyak dijumpai.
Di samping beberapa persamaan yang telah dibahas, terdapat perbedaan yang
signifikan antara keadaan di Indonesia dan China. Perbedaan ini terkait
dengan keberadaan daerah rural sebagai daerah penghasil dari berbagai produk
pertanian. Dimana di Indonesia angka alih fungsi lahan pertanian menjadi
permukiman semakin naik, menyebabkan penurunan angka produktivitas
pangan. Hal tersebut terjadi karena laju pertumbuhan penduduk di Indonesia
yang sangat pesat. Di China juga tidak menutup kemungkinan terjadi juga laju
pertumbuhan penduduk yang sama. Akan tetapi, di negara tirai bambu tersebut
melakukan penjagaan 2 tingkat terhadap lahan pertanian mereka seperti yang
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
tertera pada Peraturan Perlindungan Tanah Pertanian Dasar pada tahun 1994.
Tingkat penjagaan pertama yaitu lahan dengan kualitas tinggi tidak dapat
dikonversikan, lalu tingkat penjagaan kedua yaitu lahan dengan kualitas baik,
produktivitas lumayan tidak dapat dikonversikan selama periode 5-10 tahun.
Selain itu status yang diberikan pada hak guna tanah yang dimiliki petani di
China adalah kontrak. Oleh karena itu, para petani tersebut hanya berhak
menggunakan lahannya saja baik untuk ditinggali maupun diolah. Sedangkan
hak untuk mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi nonpertanian itu
dikembalikan pada pihak berwenang. Tidak terlepas begitu saja, pihak tersebut
tetap menjaga hubungan sekaligus melakukan pengawasan dengan keberadaan
sebuah kontrak perjanjian yang dikenal dengan kontrak tripartit. Seperti yang
dinyatakan Liu (2018) kontrak tersebut mengharuskan rumah tangga petani
memberikan kontribusi yang memadai kepada negara, membayarkan sejumlah
uang pada kolektif, dan mempertahankan angka produksi sebagai bayaran atas
tanah yang mereka tempati. Oleh karena beberapa hal tersebut dirasakan
hubungan timbal balik yang dapat mengurangi kesenjangan di daerah rural.
B. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keefektifan Industrialisasi
Berdasar pada pernyataan Liu (2018) bahwa tanah adalah rahasia
industrialisasi China yang pesat. Jika China hanya mengandalkan alokasi pasar
atas tanah, harga tanah industri akan jauh lebih tinggi daripada sumber daya
tanah lain, dan kenaikan harga tanah akan menghambat industrialisasi. Dari
pernyataan tersebut dapat terlihat bahwa permasalahan tanah juga dapat
memberikan efek domino yang berpengaruh besar pada perumahan di
Indonesia. Oleh karena itu, sebelum mengahadapi permasalahan perumahan,
mungkin bisa dimulai dari hal yang mendasar seperti tanah.
Cara yang ditempuh oleh Negara China untuk mendorong industrialisasi lahan
dirasa sangat beresiko, yaitu seperti yang terdapat dalam Undang-Undang
Administrasi Pertanahan tahun 1998 yang berbunyi:
“Peraturan kelembagaan penggunaan lahan dan secara bertahap menghapus
penggunaan tanah yang dimiliki bersama untuk konstruksi nonpertanian.”
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
Menurut pemahaman penulis dari peraturan tersebut menunjukkan bahwa
Negara melepas status kepemilikan tanah bersama (kolektif) pada setiap tanah
yang dijadikan area nonpertanian. Atau lebih jelasnya seperti berikut.
Sumber: Pribadi
Dengan kata lain, hal tersebut mengubah status tanah negara bebas yang
belum memiliki hal di atasnya seperti hutan, gunung, dan lain-lain menjadi
tanah negara tidak bebas, dimana sudah terdapat hak di atasnya. Kebijakan
tersebut sebenarnya mengancam kelestarian alam, tetapi China sudah punya
penjagaan terhadap lahan potensial seperti yang dijelaskan sebelumnya. Oleh
karena itu, kebijakan ini dapat dijalankan, bahkan mendorong industrialisasi di
China. Tidak hanya sampai di sana, perubahan ini memberikan efek domino
yang mengubah kehidupan baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dengan
berubahnya status tanah menjadi tanah industri maka pasar tanah akan
bertambah. Sejalan dengan hal tersebut maka kelangkaan akan tanah dan
kenaikan harga dapat terhindarkan. Selain itu, lahan baru tersebut akan
memberi penghidupan yang lebih baik di wilayah tersebut. Dengan begitu
angka urbanisasi juga akan menurun karena masyarakat yang tinggal di
pedesaan tidak perlu bermigrasi ke kota untuk mencari penghidupan yang
lebih baik.
Berbanding terbalik dengan keadaan di China, di Indonesia tanah daerah rural
menjadi sangat tidak diminati. Hal tersebut dapat terjadi karena selain laju
pertumbuhan perekonomian yang lambat, daerah rural belum dikembangkan
sehingga nilai jualnya pun rendah. Akan tetapi, di sisi lain pembangunan di
kota semakin maju dan perekonomian semakin baik. Hal tersebut membuat
kota menjadi tempat impian orang-orang yang tinggal di daerah rural. Dengan
begitu kesenjangan telah mendorong tingkat urbanisasi menjadi semakin
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
tinggi dari tahun ke tahun dan Indonesia belum memiliki sistem untuk
menekan angka tersebut. Bersamaan dengan bertambahnya penduduk yang
tinggal di kota, maka ketersediaan tanah akan semakin berkurang. Oleh karena
itu, angka inflasi harga tanah di perkotaan semakin tinggi dan mendesak
orang-orang untuk tinggal di lahan informal atau yang dikenal dengan
permukiman kumuh (slum). Berikut skema keterhambatan industrialisasi tanah
yang terjadi di Indonesia.
Urban maju, sedangkan rural tidak ada perkembangan
Urbanisasi
Manusia banyak, tanah sedikit
Harga tanah naik
Permukiman kumuh
Indutrialisasi tanah terhambat
Oleh karena itu, faktor yang mempengaruhi tingkat keefektifan sistem
kebijakan yang mendorong industrialisasi tanah adalah ketersediaan dan harga
tanah.
C. Pengaruh dari Penerapan Kebijakan Lahan China di Indonesia
Sistem kebijakan dengan pelepasan status hak milik bersama yang terjadi di
Negara China memang mendorong industrialisasi tanah. Akan tetapi, dirasa
belum bisa diterapkan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pelepasan status
kepemilikan bersama seperti pelepasan kawasan hutan dirasa masih sulit. Pola
pikir bangsa Indonesia yang masih beranggapan bahwa Indonesia adalah
negara asri dengan luas hutan sebesar 884.950 m2, Indonesia menjadi negara
dengan hutan terbesar ke-9 di dunia dan penyumbang oksigen dunia. Disaat
yang bersamaan juga Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan
bumi yang berdampak langsung pada negara-negara tetangga maupun negara
lainnya. Walaupun Indonesia sudah mulai mengikuti perkembangan teknologi
dan informasi, akan tetapi hal tersebut sudah terdoktrin dalam setiap individu.
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
Jika kebijakan yang digunakan di Negara China sulit untuk diaplikasikan di
Indonesia, mungkin bisa melalui sistem yang mengatur kependudukannya atau
yang dikenal dengan sistem hukou. Sistem hukou adalah sistem pendataan
keluarga yang dilakukan di Negara China dengan mengelompokannya menjadi
2, yaitu pertanian dan nonpertanian. Dengan begitu, setiap orang memiliki
status yang jelas. Tujuannya adalah untuk mengatasi dan mengontrol
permasalahan terkait tingkat urbanisasi. Akan tetapi, sistem ini mendapat
beberapa penolakan karena mendiskriminasi perempuan.
Untuk penerapannya di Indonesia, dirasa masih sulit. Karena pendataan seperti
itu sulit untuk dilakukan, atau jika memungkinkan dengan sensus tetapi
masalah selanjutnya adalah bagaimana follow up dari data tersebut. Indonesia
harus membuat big data yang terintegrasi dengan pihak pengelola di bidang
transportasi atau pemerintah di tingkat desa. Akan tetapi, mungkin perlu
penyesuaian terhadap budaya dan nilai-nilai yang ada di Indonesia dan
pemenuhan janji-janji kepada orang-orang yang tinggal di pedesaan, yaitu
dengan meningkatkan kualitas hidupnya.
D. Pengaruh Industrialisasi Lahan terhadap Perumahan di Indonesia
Dengan tercapainya industrialisasi tanah di Indonesia, maka jumlah
ketersediaan lahan akan bertambah dan harga tanah di kota akan stabil. Oleh
karena itu, pemerataan penduduk akan terjadi dengan sendirinya. Perumahan
pun menjadi tidak hanya terpusat pada kota-kota besar yang sudah padat
penduduknya, tapi juga di beberapa titik baru yang dibuat oleh pemerintah.
Harapannya dengan industrialisasi lahan dapat mengurangi kesenjangan,
memberikan penghidupan yang layak dengan tercapainya tempat tinggal
dengan luasan yang memadai dan lingkungan yang bersih. Tujuan akhirnya
adalah untuk membersihkan permukiman kumuh yang ada di kota-kota besar
dengan memindahkannya ke lingkungan yang lebih baik. Jadi baik kewajiban
negara yang mana merupakan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis perbandingan tingkat keefektifan sistem kebijakan
yang mendorong industrialisasi di Indonesia dan China, disimpulkan bahwa
permasalahan bangsa Indonesia terdapat pada kebijakan pengolahan tanah
yang mana mempengaruhi ketersediaan dan harga tanah di Indonesia. Oleh
karena kenaikan harga tanah, maka harga perumahan pun ikut naik. Sejalan
dengan hal tersebut maka akan menghambat baik industrialiasi lahan maupun
perumahan di Indonesia. Solusi yang ditemukan adalah dengan mengubah
sistem yang telah ada di Indonesia dan menambahkannya dengan sistem baru
seperti yang terdapat di Negara China yaitu dengan pendataan keluarga
dengan status wilayah tinggal yang jelas untuk mengontrol perpindahan
penduduk. Selain itu juga dapat membuat penghidupan baru di beberapa titik.
Fajar Rian Wulandari
Jumat, 8 Januari 2021 1706973464
IV. Referensi
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Administrasi Pertanahan China Tahun 1986
G.Kertasapoetra, dkk. 1985. Hukum Tanah: Jaminan Undang- Undang Pokok
Agraria Bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah. Jakarta: Bina aksara,
hal. 88
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
Liu, Shouying. 2018. The structure of and changes to China’s land system.
Undang-Undang Administrasi Pertanahan tahun 1998

More Related Content

What's hot

Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimaninfosanitasi
 
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012iccangs
 
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...Oswar Mungkasa
 
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)azhari sofyan
 
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian IndonesiaDampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian IndonesiaOswar Mungkasa
 
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...bramantiyo marjuki
 
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukimanPP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukimanazhari sofyan
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...bramantiyo marjuki
 
Makalah ekonomi publik
Makalah ekonomi publikMakalah ekonomi publik
Makalah ekonomi publik'Aiiyhu Fissh
 
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...Niken Dwi Dayanti
 
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011Lydianggraini
 
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukimanUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukimanOswar Mungkasa
 
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021MajalahBRAFOPMK
 

What's hot (20)

Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
 
Makalaha
MakalahaMakalaha
Makalaha
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
Pp 15 tahun 2012 ttg gaji baru 2012
 
Urgensi pengendalian produksi batubara baru
Urgensi pengendalian produksi batubara baruUrgensi pengendalian produksi batubara baru
Urgensi pengendalian produksi batubara baru
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
 
Open Data + Industri Ekstraktif
Open Data + Industri EkstraktifOpen Data + Industri Ekstraktif
Open Data + Industri Ekstraktif
 
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
 
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian IndonesiaDampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Perekonomian Indonesia
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
 
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukimanPP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
 
Makalah ekonomi publik
Makalah ekonomi publikMakalah ekonomi publik
Makalah ekonomi publik
 
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik   niken dwi dayanti 1150...
Intervensi pemerintah dalam penyediaan barang publik niken dwi dayanti 1150...
 
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
 
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukimanUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
 
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
 

Similar to Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong Industrialisasi Lahan di Indonesia dan China

Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxSMPranata
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatfakultashukumuiba
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adaternidiswan
 
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...ssuser318a6e
 
Tugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanTugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanaisbrata1
 
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarPenertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarCV Maju Bersama Bangsa
 
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruangJalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruangAdriansyah Rustandi
 
Peran Kementerian Pertanian dalam Reforma Agraria
Peran Kementerian Pertanian dalam Reforma AgrariaPeran Kementerian Pertanian dalam Reforma Agraria
Peran Kementerian Pertanian dalam Reforma AgrariaSyahyuti Si-Buyuang
 
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdfIndra Sofian
 
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdfGTLink
 
Kebijakan landreform
Kebijakan landreformKebijakan landreform
Kebijakan landreformSalvinusBala1
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahAtiek Hafifah
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjitojonatanwardian
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...224100501
 

Similar to Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong Industrialisasi Lahan di Indonesia dan China (20)

Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adat
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
 
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
 
Tugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanTugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahan
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantarPenertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
Penertiban tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah terlantar
 
Agraria 2011 (syahyuti)
Agraria 2011 (syahyuti)Agraria 2011 (syahyuti)
Agraria 2011 (syahyuti)
 
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruangJalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
 
Peran Kementerian Pertanian dalam Reforma Agraria
Peran Kementerian Pertanian dalam Reforma AgrariaPeran Kementerian Pertanian dalam Reforma Agraria
Peran Kementerian Pertanian dalam Reforma Agraria
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
KKL
KKLKKL
KKL
 
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
 
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf
 
Kebijakan landreform
Kebijakan landreformKebijakan landreform
Kebijakan landreform
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 

More from Fajar Rian Wulandari

Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di NusantaraHunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di NusantaraFajar Rian Wulandari
 
Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentFajar Rian Wulandari
 
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...Fajar Rian Wulandari
 
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...Fajar Rian Wulandari
 
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate Fajar Rian Wulandari
 
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004Fajar Rian Wulandari
 
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...Fajar Rian Wulandari
 
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinFajar Rian Wulandari
 
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang RantiLaporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang RantiFajar Rian Wulandari
 

More from Fajar Rian Wulandari (18)

Presentasi 12 September 2023.pptx
Presentasi 12 September 2023.pptxPresentasi 12 September 2023.pptx
Presentasi 12 September 2023.pptx
 
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di NusantaraHunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
Hunian Tradisional Pada Masa Premodern di Nusantara
 
Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City Development
 
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
Rainwater Harvesting di Daerah Karst sebagai Solusi atas Masalah Kesulitan Ai...
 
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual...
 
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract  pada Gambar Pixelate
Reorganize : Memanfaatkan Metode Subtract pada Gambar Pixelate
 
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
Sandbag Shelter Pemenang Aga Khan Award periode 2002-2004
 
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...High Rise-Vertical Housing  Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
High Rise-Vertical Housing Hunian Vertikal Bertingkat Tinggi yang Ada di Ind...
 
Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan Rumah Minimum Perkotaan
Rumah Minimum Perkotaan
 
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
 
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang RantiLaporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
Laporan Studi Ekologi Perkotaan di Kelurahan Pinang Ranti
 
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 anMenganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
 
Naskah Drama
Naskah DramaNaskah Drama
Naskah Drama
 
Pranata Politik
Pranata PolitikPranata Politik
Pranata Politik
 
Perkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di NusantaraPerkembangan Islam di Nusantara
Perkembangan Islam di Nusantara
 
MACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSESMACAM-MACAM TENSES
MACAM-MACAM TENSES
 
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan ZatPlkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
 
Sejarah Musik Jazz
Sejarah Musik JazzSejarah Musik Jazz
Sejarah Musik Jazz
 

Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong Industrialisasi Lahan di Indonesia dan China

  • 1. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 Analisis Perbandingan Tingkat Keefektifan Sistem Kebijakan yang Mendorong Industrialisasi Lahan di Indonesia dan China fajar.rian@ui.ac.id Arsitektur, Universitas Indonesia I. Pendahuluan A. Latar Belakang Memiliki karakteristik negara yang hampir serupa, contonya seperti merupakan negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi, negara yang memiliki title sebagai negara agraris, dan sebagainya. Akan tetapi China sudah jauh melangkah di depan Indonesia dari berbagai aspek industri, mulai dari manufaktur, konstruksi, pariwisata, pangan, jasa, bahkan sampai industrialisasi lahan. Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat beberapa perbedaan baik dari ideologi, budaya, kualitas sumber daya manusia, pemegang kekuasaan maupun sistem yang melekat pada masing-masing negara. Oleh karena itu, sebuah sistem kebijakan memegang peranan penting dalam membentuk masyarakat sebuah negara. Dengan capaian-capaian tersebut, Negara China sudah membuktikan bahwa jika dilihat secara keseluruhan, sistem kebijakan yang mereka terapkan dapat bekerja dengan baik dalam konteks Negara China. Akan tetapi kebijakan tersebut belum tentu cocok diaplikasikan di negara lain, termasuk Indonesia. B. Permasalahan Alasan mengapa industrialisasi lahan menjadi penting untuk dicapai adalah karena semakin besarnya kesenjangan antara area perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Permasalahan ini jika tidak segera diatasi akan memberikan efek domino yang berkelanjutan. Karena tidak hanya pertumbuhan pedesaan yang tertinggal, tetapi di saat yang bersamaan juga membebani pertumbuhan di perkotaan. Negara China diambil sebagai pembanding bukan karena telah berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi karena dirasa sudah memiliki sistem yang cukup baik untuk dipelajari lebih dalam.
  • 2. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 C. Tujuan Mengetahui apa yang salah dengan Indonesia lebih dahulu, lalu kemudian mencari solusi berdasarkan permasalahan tersebut. Hal tersebut perlu dilakukan sesuai dengan urutan karena bisa saja muncul banyak solusi, tetapi jika tidak tahu akar permasalahannya maka tidak ada yang terselesaikan. Oleh karena itu, dengan melakukan perbandingan sistem kebijakan yang mendorong industrialisasi lahan di Indonesia dan China diharapkan dapat menemukan yang menjadi inti permasalahan di Indonesia. II. Isi A. Perbandingan Kebijakan Lahan di Indonesia dan China Dalam membandingkan 2 hal biasanya akan terlihat persamaan dan perbedaannya. Begitu pun dalam membandingkan Kebijakan Lahan di Indonesia dan China. Jika dilihat dari kepemilikan lahan, kedua negara memiliki kesamaan yaitu dikuasai oleh negara. Hal tersebut di Indonesia terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi: “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Begitu pun dengan di China. Awalnya keseluruhan tanah di China dikuasai oleh negara. Akan tetapi setelah reformasi lahan, kepemilikan terbagi menjadi 2, negara dan kolektif. Pembagiannya adalah negara mengatur dan menguasai tanah di perkotaan dan kolektif di pedesaan, seperti yang terdapat pada Undang-Undang Administrasi Pertanahan China Tahun 1986 Pasal 2 yang berbunyi: “Republik Rakyat Tiongkok mempraktikkan kepemilikan publik sosialis atas tanah, yaitu kepemilikan oleh seluruh rakyat dan kepemilikan kolektif oleh massa yang bekerja. Kepemilikan oleh seluruh rakyat yaitu hak milik atas tanah milik negara dilaksanakan oleh Dewan Negara atas nama negara.” Terlihat sedikit berbeda, tetapi sebenarnya tidak juga. Di Indonesia tidak sepenuhnya dikuasai oleh negara tapi juga terdapat hal serupa, yaitu yang disebut dengan tanah adat dan tanah desa. Dalam tanah adat, suatu kelompok masyarakat memiliki hak kepemilikan tanah yang dikenal dengan hak ulayat.
  • 3. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 Seperti pernyataan Kertasapoetra (1985) terkait definisi dari hak ulayat, yaitu merupakan hak tertinggi atas tanah yang dimiliki oleh sesuatu persekutuan hukum (desa, suku) untuk menjamin ketertiban pemanfaatan/pendayagunaan tanah. Hak ulayat adalah hak yang dimiliki oleh suatu persekutuan hukum (desa, suku), dimana para warga masyarakat (persekutuan hukum) tersebut mempunyai hak untuk menguasai tanah, yang pelaksanaannya diatur oleh ketua persekutuan (kepala suku/kepala desa yang bersangkutan). Begitu pun denga tanah desa yang status kepemilikannya tidak lagi milik Negara, seperti yang terdapat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa yang berbunyi : “Tanah Desa adalah tanah yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah Desa sebagai salah satu sumber pendapatan asli desa dan/atau untuk kepentingan sosial. Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa.” Persamaan lain dari sistem kebijakan lahan kedua negara, yaitu memiliki batas waktu atas hak guna lahan. Dimana berlaku juga perpanjangan dengan membayar sejumlah uang. Akan tetapi jika tidak diperpanjang maka statusnya kembali kepada negara jika belum ada peralihan ke tangan selanjutnya yang akan menggunakan tanah tersebut. Batas waktu ini berlaku untuk siapapun yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan dengan syarat telah memegang sertifikat tanah resmi yang disahkan negara. Karena jika tanpa berkas tersebut, maka itu artinya tanah tersebut tidak punya izin penggunaan atau yang dikenal sebagai perumahan informal dan di Indonesia masih banyak dijumpai. Di samping beberapa persamaan yang telah dibahas, terdapat perbedaan yang signifikan antara keadaan di Indonesia dan China. Perbedaan ini terkait dengan keberadaan daerah rural sebagai daerah penghasil dari berbagai produk pertanian. Dimana di Indonesia angka alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman semakin naik, menyebabkan penurunan angka produktivitas pangan. Hal tersebut terjadi karena laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yang sangat pesat. Di China juga tidak menutup kemungkinan terjadi juga laju pertumbuhan penduduk yang sama. Akan tetapi, di negara tirai bambu tersebut melakukan penjagaan 2 tingkat terhadap lahan pertanian mereka seperti yang
  • 4. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 tertera pada Peraturan Perlindungan Tanah Pertanian Dasar pada tahun 1994. Tingkat penjagaan pertama yaitu lahan dengan kualitas tinggi tidak dapat dikonversikan, lalu tingkat penjagaan kedua yaitu lahan dengan kualitas baik, produktivitas lumayan tidak dapat dikonversikan selama periode 5-10 tahun. Selain itu status yang diberikan pada hak guna tanah yang dimiliki petani di China adalah kontrak. Oleh karena itu, para petani tersebut hanya berhak menggunakan lahannya saja baik untuk ditinggali maupun diolah. Sedangkan hak untuk mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi nonpertanian itu dikembalikan pada pihak berwenang. Tidak terlepas begitu saja, pihak tersebut tetap menjaga hubungan sekaligus melakukan pengawasan dengan keberadaan sebuah kontrak perjanjian yang dikenal dengan kontrak tripartit. Seperti yang dinyatakan Liu (2018) kontrak tersebut mengharuskan rumah tangga petani memberikan kontribusi yang memadai kepada negara, membayarkan sejumlah uang pada kolektif, dan mempertahankan angka produksi sebagai bayaran atas tanah yang mereka tempati. Oleh karena beberapa hal tersebut dirasakan hubungan timbal balik yang dapat mengurangi kesenjangan di daerah rural. B. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keefektifan Industrialisasi Berdasar pada pernyataan Liu (2018) bahwa tanah adalah rahasia industrialisasi China yang pesat. Jika China hanya mengandalkan alokasi pasar atas tanah, harga tanah industri akan jauh lebih tinggi daripada sumber daya tanah lain, dan kenaikan harga tanah akan menghambat industrialisasi. Dari pernyataan tersebut dapat terlihat bahwa permasalahan tanah juga dapat memberikan efek domino yang berpengaruh besar pada perumahan di Indonesia. Oleh karena itu, sebelum mengahadapi permasalahan perumahan, mungkin bisa dimulai dari hal yang mendasar seperti tanah. Cara yang ditempuh oleh Negara China untuk mendorong industrialisasi lahan dirasa sangat beresiko, yaitu seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Administrasi Pertanahan tahun 1998 yang berbunyi: “Peraturan kelembagaan penggunaan lahan dan secara bertahap menghapus penggunaan tanah yang dimiliki bersama untuk konstruksi nonpertanian.”
  • 5. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 Menurut pemahaman penulis dari peraturan tersebut menunjukkan bahwa Negara melepas status kepemilikan tanah bersama (kolektif) pada setiap tanah yang dijadikan area nonpertanian. Atau lebih jelasnya seperti berikut. Sumber: Pribadi Dengan kata lain, hal tersebut mengubah status tanah negara bebas yang belum memiliki hal di atasnya seperti hutan, gunung, dan lain-lain menjadi tanah negara tidak bebas, dimana sudah terdapat hak di atasnya. Kebijakan tersebut sebenarnya mengancam kelestarian alam, tetapi China sudah punya penjagaan terhadap lahan potensial seperti yang dijelaskan sebelumnya. Oleh karena itu, kebijakan ini dapat dijalankan, bahkan mendorong industrialisasi di China. Tidak hanya sampai di sana, perubahan ini memberikan efek domino yang mengubah kehidupan baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dengan berubahnya status tanah menjadi tanah industri maka pasar tanah akan bertambah. Sejalan dengan hal tersebut maka kelangkaan akan tanah dan kenaikan harga dapat terhindarkan. Selain itu, lahan baru tersebut akan memberi penghidupan yang lebih baik di wilayah tersebut. Dengan begitu angka urbanisasi juga akan menurun karena masyarakat yang tinggal di pedesaan tidak perlu bermigrasi ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Berbanding terbalik dengan keadaan di China, di Indonesia tanah daerah rural menjadi sangat tidak diminati. Hal tersebut dapat terjadi karena selain laju pertumbuhan perekonomian yang lambat, daerah rural belum dikembangkan sehingga nilai jualnya pun rendah. Akan tetapi, di sisi lain pembangunan di kota semakin maju dan perekonomian semakin baik. Hal tersebut membuat kota menjadi tempat impian orang-orang yang tinggal di daerah rural. Dengan begitu kesenjangan telah mendorong tingkat urbanisasi menjadi semakin
  • 6. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 tinggi dari tahun ke tahun dan Indonesia belum memiliki sistem untuk menekan angka tersebut. Bersamaan dengan bertambahnya penduduk yang tinggal di kota, maka ketersediaan tanah akan semakin berkurang. Oleh karena itu, angka inflasi harga tanah di perkotaan semakin tinggi dan mendesak orang-orang untuk tinggal di lahan informal atau yang dikenal dengan permukiman kumuh (slum). Berikut skema keterhambatan industrialisasi tanah yang terjadi di Indonesia. Urban maju, sedangkan rural tidak ada perkembangan Urbanisasi Manusia banyak, tanah sedikit Harga tanah naik Permukiman kumuh Indutrialisasi tanah terhambat Oleh karena itu, faktor yang mempengaruhi tingkat keefektifan sistem kebijakan yang mendorong industrialisasi tanah adalah ketersediaan dan harga tanah. C. Pengaruh dari Penerapan Kebijakan Lahan China di Indonesia Sistem kebijakan dengan pelepasan status hak milik bersama yang terjadi di Negara China memang mendorong industrialisasi tanah. Akan tetapi, dirasa belum bisa diterapkan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pelepasan status kepemilikan bersama seperti pelepasan kawasan hutan dirasa masih sulit. Pola pikir bangsa Indonesia yang masih beranggapan bahwa Indonesia adalah negara asri dengan luas hutan sebesar 884.950 m2, Indonesia menjadi negara dengan hutan terbesar ke-9 di dunia dan penyumbang oksigen dunia. Disaat yang bersamaan juga Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan bumi yang berdampak langsung pada negara-negara tetangga maupun negara lainnya. Walaupun Indonesia sudah mulai mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, akan tetapi hal tersebut sudah terdoktrin dalam setiap individu.
  • 7. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 Jika kebijakan yang digunakan di Negara China sulit untuk diaplikasikan di Indonesia, mungkin bisa melalui sistem yang mengatur kependudukannya atau yang dikenal dengan sistem hukou. Sistem hukou adalah sistem pendataan keluarga yang dilakukan di Negara China dengan mengelompokannya menjadi 2, yaitu pertanian dan nonpertanian. Dengan begitu, setiap orang memiliki status yang jelas. Tujuannya adalah untuk mengatasi dan mengontrol permasalahan terkait tingkat urbanisasi. Akan tetapi, sistem ini mendapat beberapa penolakan karena mendiskriminasi perempuan. Untuk penerapannya di Indonesia, dirasa masih sulit. Karena pendataan seperti itu sulit untuk dilakukan, atau jika memungkinkan dengan sensus tetapi masalah selanjutnya adalah bagaimana follow up dari data tersebut. Indonesia harus membuat big data yang terintegrasi dengan pihak pengelola di bidang transportasi atau pemerintah di tingkat desa. Akan tetapi, mungkin perlu penyesuaian terhadap budaya dan nilai-nilai yang ada di Indonesia dan pemenuhan janji-janji kepada orang-orang yang tinggal di pedesaan, yaitu dengan meningkatkan kualitas hidupnya. D. Pengaruh Industrialisasi Lahan terhadap Perumahan di Indonesia Dengan tercapainya industrialisasi tanah di Indonesia, maka jumlah ketersediaan lahan akan bertambah dan harga tanah di kota akan stabil. Oleh karena itu, pemerataan penduduk akan terjadi dengan sendirinya. Perumahan pun menjadi tidak hanya terpusat pada kota-kota besar yang sudah padat penduduknya, tapi juga di beberapa titik baru yang dibuat oleh pemerintah. Harapannya dengan industrialisasi lahan dapat mengurangi kesenjangan, memberikan penghidupan yang layak dengan tercapainya tempat tinggal dengan luasan yang memadai dan lingkungan yang bersih. Tujuan akhirnya adalah untuk membersihkan permukiman kumuh yang ada di kota-kota besar dengan memindahkannya ke lingkungan yang lebih baik. Jadi baik kewajiban negara yang mana merupakan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
  • 8. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 III. Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis perbandingan tingkat keefektifan sistem kebijakan yang mendorong industrialisasi di Indonesia dan China, disimpulkan bahwa permasalahan bangsa Indonesia terdapat pada kebijakan pengolahan tanah yang mana mempengaruhi ketersediaan dan harga tanah di Indonesia. Oleh karena kenaikan harga tanah, maka harga perumahan pun ikut naik. Sejalan dengan hal tersebut maka akan menghambat baik industrialiasi lahan maupun perumahan di Indonesia. Solusi yang ditemukan adalah dengan mengubah sistem yang telah ada di Indonesia dan menambahkannya dengan sistem baru seperti yang terdapat di Negara China yaitu dengan pendataan keluarga dengan status wilayah tinggal yang jelas untuk mengontrol perpindahan penduduk. Selain itu juga dapat membuat penghidupan baru di beberapa titik.
  • 9. Fajar Rian Wulandari Jumat, 8 Januari 2021 1706973464 IV. Referensi Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Administrasi Pertanahan China Tahun 1986 G.Kertasapoetra, dkk. 1985. Hukum Tanah: Jaminan Undang- Undang Pokok Agraria Bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah. Jakarta: Bina aksara, hal. 88 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Liu, Shouying. 2018. The structure of and changes to China’s land system. Undang-Undang Administrasi Pertanahan tahun 1998