Essai ini membahas pengaruh teori persepsi visual Gestalt dalam pembuatan logo boy/girl group Korea. Prinsip Gestalt yang paling banyak digunakan adalah ketertutupan, diikuti oleh figure-ground, kemiripan, simetri, kedekatan, dan kesinambungan. Analisis 15 logo menunjukkan pengaplikasian berbagai prinsip Gestalt dalam membentuk persepsi visual yang menarik.
Menjual Prinsip Gestalt : Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual pada Logo Boy/Girl Grup Korea Selatan
1. Menjual Prinsip Gestalt :
Menarik Perhatian Penggemar Melalui Persepsi Visual pada Logo Boy/Girl
Grup Korea Selatan
Mata Kuliah Geometri dan Arsitektur
Fajar Rian Wulandari, 1706973464
Arsitektur, 13 Mei 2020
Tujuan pembuatan esai ini adalah membahas pengaruh penggunaan teori persepsi visual Gestalt
dalam pembuatan logo boy/girl group korea dan mencari tahu prinsip Gestalt apa yang lebih
sering digunakan. Komponen yang satu ini memang hanya berukuran kecil dan tak muncul setiap
saat, tapi logo tetap menjadi salah satu aspek penting yang dapat menarik perhatian penggemar.
Pasalnya, semakin unik logo suatu grup, maka tidak hanya akan menyenangkan untuk dilihat,
tapi juga semakin membuat penggemar penasaran pada arti dibaliknya. Oleh karena itu, pihak
perusahaan tidak akan main-main dalam membuatnya.
Tujuan pembuatan logo boy/girl group ini mungkin sama dengan pembuatan logo brand suatu
produk, yaitu sebagai strategi branding dan marketing. Tapi yang membedakannya adalah pada
logo boy/girl group biasanya tidak hanya sebagai identitas semata untuk mudah dikenali dan
diingat atau hanya untuk menarik perhatian mata begitu melihatnya, tapi juga memiliki sebuah
teori atau konsep di dalamnya. Oleh karena itu saya lebih tertarik untuk membahas logo boy/girl
group dibandingkan dengan logo brand suatu produk.
Teori-teori tadi dituangkan menjadi sebuah logo yang unik. Logo yang unik tidak harus rumit,
hanya sebuah logo yang ditulis tidak hanya dengan memainkan font dan ukuran, tapi juga
dengan pengorganisasian elemen seperti orientasi, sudut pandang, tata letak, atau dapat juga
menggunakan metode yang lain. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwasanya penting
untuk mengetahui dan menuangkan ilmu tentang persepsi visual Gestalt pada logo yang akan
dibuat.
John Darley dalam bukunya yang berjudul Psychology mengatakan, “Kecenderungan
pengorganisasian universal ada pada prinsip-prinsip gestalt tentang pengelompokan (gestalt
priciples of grouping) yang berpijak pada kecenderungan manusia untuk mengorganisasi
2. menstimulus yang terpisah menjadi pengelompokan yang berdasar pada proximity (kedekatan),
similarity (kemiripan), closure (ketertutupan), continuity (kesinambungan), dan symmetry
(simetris).” (John Darley, 1986)
Setelah mengetahui jenis-jenis prinsip Gestalt tentang pengelompokan, berikutnya saya telah
memilih 15 desain logo boy/girl group yang menurut saya menggunakan prinsip Gestalt dan
membandingkannya dengan logo yang ditulis biasa tanpa desain.
Gambar 1. Logo yang Menggunakan Prinsip Gestalt (kiri), Logo yang Ditulis Biasa (kanan).
Terlihat dengan jelas, bahwa logo yang didesain dengan menggunakan prinsip Gestalt lebih
bervariasi dan menarik perhatian. Berbeda dengan logo yang ditulis biasa tanpa desain, terlihat
monoton dan biasa saja.
Berikut ini saya akan membahas satu per satu tentang pengaplikasian prinsip Gestalt pada 15
logo yang telah saya pilih.
3. Gambar 2. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup Born to Beat.
Logo 1. Logo milik boygroup Born to Beat atau yang lebih dikenal dengan nama BtoB
menggunakan 2 huruf B kapital kembar sebagai komponen utamanya. Huruf tersebut
menggunakan font balok yang dirotasi sekitar 45 derajat. Selanjutnya kedua huruf digabungkan
sehingga ada bagian yang beririsan dan pada bagian bawahnya dihilangkan. Oleh karena itu,
saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah closure dan
similarity.
Gambar 3. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup 1the9.
Logo 2. Logo milik boygroup 1the9 menggunakan angka 1 dan 9 sebagai komponen utamanya.
Akan tetapi, jika difokuskan pada bagian putih maka akan terlihat seperti huruf T. Selanjutnya,
angka dan huruf tersebut ditransformasi dan dikomposisikan sehingga membentuk segi enam.
Akan tetapi, jika dilihat lebih intens akan terlihat meruang, seperti membentuk kubus. Oleh
karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah
closure dan figure-ground.
4. Gambar 4. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup SF9.
Logo 3. Logo milik boygroup SF9 menggunakan huruf S, F, dan angka 9 sebagai komponen
utamanya. Huruf dan angka tersebut selanjutnya ditransformasi dan dikomposisikan sehingga
membentuk segienam. Akan tetapi, jika dilihat lebih intens, maka seakan-akan terlihat seperti
balok (gambar di tengah) dan jika diberi tambahan garis lagi maka akan terlihat seperti balok
yang sesungguhnya (gambar di kanan atas). Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip
Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah closure dan pragnanz ( suatu pengidentifikasian
dengan pendekatan kecenderungan dimana otak kita akan memutuskan bagaimana suatu benda
yang kita lihat di persepsikan).
Gambar 5. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup Super Junior.
Logo 4. Logo milik boygroup Super Junior menggunakan huruf S dan J yang merupakan inisial
nama grup mereka sebagai komponen utamanya. Huruf J dirotasi sekitar 45 derajat sehingga
akan terlihat seperti membentuk segilima, yang mana terlihat seperti berlian atau logo terkenal
dari Superman. Akan tetapi, jika difokuskan pada bagian yang berwarna putih, akan terlihat
seperti anak panah. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan
pada logo ini adalah closure dan figure-ground.
5. Gambar 6. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup Seventeen.
Logo 5. Logo milik boygroup Seventeen menggunakan angka 1 dan 7 sebagai komponen
utamanya. Angka 1 dirotasi sekitar 30 derajat berlawanan arah jarum jam, dan angka 7 dirotasi
sekitar 30 derajat searah jarum jam, sehingga memiliki bagian bawah yang saling berhimpitan.
Secara keseluruhan, jika melihat komposisi yang berwarna hitam, maka akan terlihat seperti
segitiga terbalik. Akan tetapi, jika difokuskan pada bagian yang berwarna putih, akan terlihat
seperti huruf V. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada
logo ini adalah closure dan figure-ground.
Gambar 7. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup Victon.
Logo 6. Logo milik boygroup Victon menggunakan 3 segitiga, 1 segiempat dan huruf V sebagai
komponen utamanya. Ketika fokus pada bagian hitam akan terlihat seperti pecahan dari satu
komponen. Akan tetapi, jika difokuskan pada bagian yang berwarna putih, akan terlihat huruf V.
Selain itu juga logo ini jika dibelah secara vertikal akan menghasilkan bentuk yang sama. Oleh
karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah
figure-ground dan symmetry.
6. Gambar 8. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup Super M.
Logo 7. Logo milik boygroup Super M menggunakan huruf S dan M sebagai komponen
utamanya. Jika diberi tambahan gari akan terlihat sama bagian kanan dan kirinya. Lalu, jika
fokus pada bagian hitam akan terlihat seperti jam pasir yang ditidurkan (gambar di kanan atas).
Akan tetapi, jika difokuskan pada bagian yang berwarna putih maka akan terlihat dua angka 7
yang saling berkaitan. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang
digunakan pada logo ini adalah closure, similarity dan figure-ground.
Gambar 9. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup iKON.
Logo 8. Logo milik boygroup iKON menggunakan 7 buah batang garis yang dimiringkan
sebagai komponen utamanya. Dari ketujuh garis tersebut, ada 3 yang dibelah menjadi 2 bagian.
Terlepas dari hal terseubt, ketujuh garis memiliki bentuk yang serupa dan terletak berdekatan
satu dengan yang lainnya. Selain itu juga jika dibelah secara horizontal maka akan menghasilkan
bentuk yang sama. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan
pada logo ini adalah similarity, proximity dan symmetry.
Gambar 10. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup EXO.
7. Logo 9. Logo milik boygroup EXO menggunakan segienam yang dipecah menjadi 4 bagian
sebagai komponen utamanya. Terlihat seperti itu jika fokus pada bagian yang berwarna hitam,
tapi jika fokus pada bagian yang berwarna putih, akan terlihat huruf E, X, dan O. Yang mana
ketiga huruf tersebut saling bersinggungan, bahkan huruf X dan O saling beririsan. Selain itu
juga jika dibelah secara horizontal maka akan menghasilkan bentuk yang sama. Oleh karena itu,
saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah figure-ground
dan symmetry.
Gambar 11. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup X1.
Logo 10. Logo milik boygroup X1 menggunakan huruf X sebagai poin utamanya. Hanya saja
huruf X menjadi tidak sempurna karena kehadiran angka 1 di bagian tengah, membagi huruf X
menjadi 2 sisi yang saling simetris. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt
yang digunakan pada logo ini adalah closure dan symmetry.
Gambar 12. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Girlgroup EXID.
Logo 11. Logo milik girlgroup EXID menggunakan 2 buah lingkaran serupa (similar) sebagai
komponen utamanya. Dari 2 buah lingkaran tersebut dapat terlihat seperti huruf E, X, I, dan D..
Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah
closure dan similarity.
8. Gambar 13. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Grouband Day6.
Logo 12. Logo milik groupband Day6 menggunakan lingkaran sebagai komponen utamanya.
Lingkaran-lingkaran dikomposisikan sehingga terlihar seperti target pada panahan. Hal tersebut
akan terlihat jika fokus pada bagian yang berwarna hitam, tapi jika fokus pada bagian yang
berwarna putih maka akan terlihat angka 6. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa prinsip
Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah closure dan figure-ground.
Gambar 14. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Girlgroup Mamamoo.
Logo 13. Logo milik girlgroup Mamamoo menggunakan bentuk zig-zag dan lingkaran sebagai
komponen utamanya. Pada logo, karena saling terhubung satu sama lain, makanya tidak terlihat
ada perbedaan pada huruf M dan A. Karena keduanya memiliki ujung atas yang lancip, maka
pada logo ini bentuknya disamakan dengan persamaan M sama dengan dua A. Oleh karena itu,
saya menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah similarity.
Gambar 15. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup U-Kiss.
Logo 14. Logo milik boygroup U-Kiss menggunakan huruf U, K, I, dan 2 S sebagai komponen
utamanya. Perbedaannya dengan logo yang lain, logo ini tidak menggunakan huruf jadi dalam
penulisannya. Melainkan dengan menyusun titik-titik yang berdekatan sehingga dapat
diidentifikasikan sebagai huruf U, K, I, dan 2 S. Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa
prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini adalah proximity.
9. Jadi berdasarkan pembahasan di atas, kesimpulannya dapat dilihat seperti tabel berikut ini.
Gambar 17. Tabel Akhir Pengelompokan Logo Sesuai dengan Prinsip Gestaltnya.
Berdasarkan tabel di atas, teori Gestalt yang paling banyak digunakan pada logo boy/girl group
adalah closure (ketertutupan), sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah continuity
(kesinambungan). Atau jika diurutkan dari yang terbanyak yaitu closure, figure-ground,
similarity, symmetry, proximity, dan terakhir continuity.
Gambar 16. Prinsip Gestalt pada Persepsi Visual Logo Boygroup Infinite.
Logo 15. Logo milik boygroup Infinite menggunakan lingkaran-
lingkaran hitam sebagai komponen utamanya. Lingkaran tersebut
terlihat seperti membentuk suatu alur karena letaknya yang
berdekatan dan dihubungkan dengan garis-garis tipis. Selain itu juga
bagian kanan dan kirinya terlihat sama. Oleh karena itu, saya
menyimpulkan bahwa prinsip Gestalt yang digunakan pada logo ini
adalah continuity dan similarity.
10. DAFTAR PUSTAKA
Darley, John M., Psychology, 3rd edition, Prentice-Hall, New Jersey, 1986
Tanudjaja, Bing Bedjo. “Aplikasi Prinsip Gestalt pada Media Desain Komunikasi Visual”.
Desain Grafis Indonesia, Juni 2010,
http://dgi.or.id/dgi-archive/aplikasi-prinsip-gestalt-pada-media-desain-komunikasi-visual
(diakses pada 13 Mei 2020)
Chandra, Swapnil. “Gestalt Principles-Learn how to influence perception”. Medium,16 Juli 2019,
https://medium.com/ringcentral-ux/gestalt-principles-learn-how-to-influence-perception
(diakses pada 13 Mei 2020)
Addams, Raquel. “Gestalt Theory For Logo Designers – How It All Comes Together In Brand
Marks”. Zillion Designs, 10 April 2019,
https://www.zilliondesigns.com/blog/gestalt-theory-logo-designers-brand-marks/
(diakses pada 13 Mei 2020)