3. MODUL KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
1Pengantar
UPSHIFT
1 Acak nama Saling mengenal satu sama lain
2 Pengantar UPSHIFT
Mengenal siapa fasilitator, apa itu inovasi sosial, apa
peran peserta, dan apa peluang yang dimiliki peserta
3 Mendalami lebih jauh inovasi sosial Memahami inovasi sosial dan bagaimana tiap orang bisa menjadi inovator sosial
4 Merancang kelompok bersama-sama Menyetujui bagaimana kelompok akan bekerja dan belajar bersama
2 Memahami diri
sendiri: “Siapa
aku?“
1 Berfokus pada kekuatan Berfokus pada kekuatan diri untuk membangun ketahanan dan kerja sama tim yang baik
2 Peta kepribadianku Memetakan kegemaran dan keahlian masing-masing
3 Perkenalan positif Mengungkapkan kekuatan masing-masing
4 Impianku Membangun visi dan bagaimana kekuatan diri dapat mendukung visi tersebut
3 Memahami
masyarakat sekitar:
mendengar,
mengamati,
menghargai
1 Mengambil sudut pandang
Memahami bahwa ada lebih dari satu sudut pandang dan pentingnya
mendengarkan orang lain untuk berinovasi
2 Memetakan perubahan di masyarakat sekitar Memahami perubahan yang terjadi di masyarakat selama 5 tahun terakhir
3 Integritas dan kepercayaan Mengambil tindakan bersama untuk kepentingan publik serta membangun rasa percaya dan empati
4 Wawancara berempati Mengembangkan wawasan tentang hal yang penting bagi orang lain
5 Mewawancarai masyarakat sekitar Melakukan wawancara dan pengamatan di masyarakat
4 Memahami
masyarakat
sekitar: menilai
kondisi
1 Peragaan penelitian Mengakrabkan diri dengan cara-cara melaksanakan penelitian
2 Penelitian Sekunder Mempelajari cara melaksanakan penelitian sekunder dan merangkum pembelajaran
3 Persiapan penelitian lapangan Menyiapkan penelitian lapangan
4 Penelitian Lapangan Mempelajari cara melaksanakan penelitian lapangan dan merangkum pembelajaran
5 Pemetaan masyarakat-tantangan Memetakan tantangan yang muncul di masyarakat
6 Pemetaan Pemangku Kepentingan Mulai membentuk kelompok di sekitar tantangan yang sama
7 Penciptaan Masa Depan Membangun visi masa depan
PetaJalan
Modul
2 3
4. 5
Mendefinisikan
ulang tantangan
1 Berpikir Kreatif Bekerja sama untuk menciptakan solusi
2 Membangun tim (Lihat bagian Rekap Kegiatan sebagai contoh)
3 Kanvas Tim
Menyatukan timmu untuk menghadapi suatu tantangan di masyarakat
dan menyusun fondasi untuk budaya kerja produktif
4 Bangun menara Merasakan (simulasi) bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tantangan
5 Siapa pengguna kita?
Mengembangkan wawasan tentang individu (kelompok orang atau
masyarakat) yang terdampak masalah dengan menggunakan empati
6 Mendefinisikan ulang tantangan Menyajikan pelajaran baru, mendefinisikan ulang masalah, serta menyusun rencana penelitian
7 Apa yang sejauh ini kita ketahui tentang masalah? Merenungkan dan memandang suatu masalah secara holistik
8 Pohon masalah Berpikir kritis tentang penyebab dan akar masalah
9 5 Mengapa Menilik masalah lebih dalam
6
Bagaimana cara kita...?
Memunculkan ide dan
memilih solusi
1 Berpikir kreatif dan kritis Menyepakati arti kreativitas dan berpikir kritis tentang kreativitas
2 Simulasi dompet Membangun pemahaman lebih mendalam tentang tahapan inovasi sosial
3 Campur Aduk Gagasan Memahami bahwa berinovasi adalah memadukan berbagai hal dengan cara yang berbeda
4 Kotak “Apa ini?“ Bersikap inovatif lewat penafsiran imajinatif
5 Curah pendapat Menciptakan ide-ide baru dengan kecerdasan dan kreativitas kolektif
6 Desain ide Memahami ide untuk mengatasi tantangan
7 Topi persona Menyempurnakan dan memantapkan ide
8 Dampak yang kuinginkan bagi dunia Meneguhkan pentingnya dampak sosial dan skalanya
7
Membangun solusi:
Uji dan perbaiki
1 Benda yang kusuka ??
2 Tantangan marshmallow Memahami apa itu pembuatan purwarupa
4 Dunia purwarupa Mengenal berbagai jenis purwarupa
3 Perjalanan pengguna Memahami interaksi antara pengguna dan solusi
5 Pengujian dunia nyata Menguji ide bersama pengguna dan pemangku kepentingan
8
Mempersiapkan pitch
1 Faktor pembentuk pitch cemerlang Mengembangkan gaya pitch khas kamu
2 Pitch sempurna Menyusun dan menguji coba pitch dengan timmu
Menghimpun beragam umpan balik tentang pitch
9
Pitch dan percepat
Menyampaikan pitch di hadapan panel untuk mendapat umpan balik
2 Umpan balik sesama rekan Memberikan dan memanfaatkan umpan balik pitch
3 Menyimak selektif dan positif Umpan balik positif dan pemantapan kekuatan
MODUL KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
4 5
5. 1
Pengantar
UPSHIFT
Modul 1 memperkenalkan konsep inovasi sosial
dan keterampilan dasar yang akan didapat dan
digunakan oleh peserta dalam perjalanan mereka
ke depannya.
Modul 1
Kegiatan 1
Acak nama
Kegiatan 2
Pengantar UPSHIFT
Kegiatan 3
Membangun pemahaman
tentang inovasi sosial
Kegiatan 4
Merancang kelompok bersama-
sama
Kegiatan
Tujuan Capaian
1 Menumbuhkan empati
2 Bekerja dalam tim
3 Memahami konsep inovasi sosial
• Mengembangkan
keterampilan sebagai
pembuat perubahan
• Mengembangkan
keterampilan kolaboratif
• Mengembangkan
keterampilan sektoral
6 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 7
6. Acak nama
Pengantar UPSHIFT
Pengantar
Peserta diharapkan untuk berbagi ide, bekerja sama, dan saling mendukung, terutama selama
perjalanan inovasi sosial yang akan dilalui. Karena itu, ketika memberi pengantar kegiatan ini,
fasilitator menekankan pentingnya saling mengenal.
Fasilitator dapat ikut serta dalam kegiatan ini demi mendorong rasa keterbukaan dan kohesi
sosial.
Langkah 1 – Persiapan (10 menit)
1. Beri pengantar kegiatan lalu bagikan kertas berwarna dan pena kepada peserta.
2. Minta tiap peserta menuliskan huruf acak yang membentuk nama depan mereka di selembar
kertas kecil: misalnya, nama ‘Ahmad‘ dapat ditulis (D, M, A, A, H). Kemudian, minta tiap peserta
menggambar wajah yang mewakili perasaan mereka saat ini
(contohnya: wajah tersenyum atau wajah tegang )
Catatan: Jika ada peserta yang tidak dapat membaca dan menulis, maka disarankan beberapa opsi
berikut:
1) jika hanya sedikit peserta dengan kondisi demikian, bantu mereka menulis, atau
2) ganti tulisan huruf inisial nama dengan gambar yang mewakili nama.
3. Minta peserta melipat kertas masing-masing dan memasukkannya ke dalam keranjang. Acak
kertas di dalam keranjang.
Langkah 2 – Berbagi (20 menit)
4. Minta tiap peserta mengambil selembar kertas dari keranjang secara acak.
5. Minta para peserta membentuk satu lingkaran besar.
6. Minta satu peserta membuka kertas yang diambilnya dan menyebutkan nama yang tertera
(atau gambar yang terlihat, serta siapa yang menggambarnya).
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
30 menit
PERLENGKAPAN
Kertas berwarna dan pena
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
30 menit
PERLENGKAPAN
Peta Perjalanan yang dicetak, digambar, atau ditampilkan dalam presentasi
PowerPoint
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 1
Kegiatan 2
7. Minta peserta memecahkan nama dari susunan huruf pada kertas, dan mengembalikan
kertas ke pemiliknya.
8. Minta pemilik kertas menceritakan alasan di balik perasaan mereka (gambar ekspresi wajah
yang dicantumkan di kertas).
9. Giliran selanjutnya adalah pemilik kertas yang baru saja bercerita tentang perasaannya
tersebut. Peserta tersebut lalu memecahkan nama orang yang tertulis di kertas yang
diambilnya dari keranjang. Ulangi langkah ini hingga semua nama peserta diketahui.
Pengantar
Meski tiap negara yang menerapkan program inovasi sosial ini memiliki tujuan dan targetnya
sendiri, tujuan umum yang ingin dicapai melalui program ini adalah:
• Anak muda memiliki kompetensi dalam inovasi sosial
• Anak muda memahami cara menggunakan keterampilan inovasi mereka untuk menciptakan
dampak positif
• Anak muda menjalin hubungan positif dengan masyarakat sekitarnya. Perlu diingat bahwa
aspek utama peran sebagai fasilitator adalah menciptakan lingkungan yang aman dan saling
menghormati, sehingga beragam sudut pandang dapat didengar. Dengan ikut
memperkenalkan diri, fasilitator memberikan contoh pribadi terbuka dalam lingkungan
saling percaya, sehingga peserta merasa mampu melakukan hal yang sama.
Sifat terbuka dan motivasi tinggi sangatlah penting, baik untuk merangkul anak muda maupun
dalam proses inovasi itu sendiri.
8 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 9
7. Langkah 1 – Sambutan (10 menit)
Sambut semua peserta dan perkenalkan diri Anda sebagai fasilitator. Sampaikan alasan Anda
berkomitmen untuk bekerja bersama inovator sosial muda, latar belakang Anda, dan harapan Anda.
Langkah 2 – Memperkenalkan Perjalanan (10 menit)
Sampaikan presentasi singkat tentang program pelatihan dan perjalanan yang akan dilalui bersama.
Gunakan peta modul perjalanan yang disertakan dalam panduan ini untuk melengkapi presentasi.
Sebaiknya, cetak dan tempelkan peta modul ini di dinding ruang pelatihan, agar bisa dirujuk kapan saja
selama pelatihan.
Langkah 3 – Memberi contoh (10 menit)
1. Jika mungkin, bagikan sejumlah cerita tentang anak muda yang telah melalui proses serupa dan peluang
yang terbuka bagi mereka setelah mengikuti dan terlibat dalam program ini. Setelah beberapa kali
pengulangan program, ada baiknya meminta satu peserta dari program lalu untuk datang dan
bercerita pada peserta program saat ini tentang pengalaman mereka selama mengikuti program.
2. Pada tahap ini, penting untuk menyampaikan poin-poin kunci berikut kepada para peserta. Poin-poin
kunci berikut ini hanya panduan/saran. Pilih yang paling relevan dan tambahkan poin-poin dari
pengalaman Anda sendiri.
• Tiap orang di sini punya potensi dan kemampuan untuk mengubah masyarakat. Masing-
masing bisa menjadi anggota kelompok yang berpengaruh dan inspiratif.
• Inovasi sosial adalah suatu cara kerja yang membantu memecahkan masalah sosial.
• Inovasi sosial terbentuk dengan bekerja bersama orang lain!
• Semua dipersilakan untuk menyampaikan ide; tidak ada yang namanya ide buruk.
• Kreativitas bergantung pada lingkungan yang terbuka dan positif – artinya kita harus saling
mendengar.
• Tidak ada yang namanya pertanyaan konyol; semua kekhawatiran layak dipertimbangkan.
3. Jangan lupa tanyakan apakah peserta punya pertanyaan di tahap ini. Luangkan waktu untuk
menjawabnya.
Membangun pemahaman
tentang inovasi sosial
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
60 menit
PERLENGKAPAN
Jika mungkin, putar video yang telah diunduh untuk menunjukkan contoh inovator sosial. Jika
tidak dapat mengakses atau memutar video, sampaikan contoh kisah nyata inovator sosial atau
undang seorang inovator sosial setempat untuk bercerita.
TINGKAT KESULITAN
3
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 3
Pengantar
Inovasi sosial adalah penerapan ide, produk, layanan, atau proses baru, atau perbaikan terhadap
solusi yang sudah ada untuk menanggapi kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi sehingga
menguntungkan masyarakat.
‘Sosial‘ di sini berarti bahwa manfaat dihasilkan untuk kepentingan publik dan bukan untuk
keuntungan pribadi. Manfaat ini mencakup pula manfaat lingkungan.
Sebuah solusi sosial dapat dikatakan inovatif apabila:
• Baru (bagi pengguna, konteksnya, atau dalam penerapannya)
• Lebih baik dari yang ada saat ini (lebih efisien, efektif, berkelanjutan, atau adil)
• Memberikan manfaat bagi sejumlah besar orang dalam masyarakat, atau bahkan seluruh
populasi. Pada kegiatan ini, disarankan mengundang inovator sosial setempat untuk bercerita
kepada para peserta. Jika tidak memungkinkan, berikut disediakan empat cerita tentang inovator
sosial.
Langkah 1 – Apa itu inovasi sosial? (15 menit)
1. Mulailah kegiatan dengan menyegarkan kembali ingatan peserta tentang apa itu inovasi sosial.
2. Minta peserta menyebutkan contoh inovasi sosial (bisa dari lingkungan mereka sendiri atau
yang ada di tingkat nasional).
3. Minta peserta menyebutkan inovator sosial yang sebaya dengan mereka.
4. Ajak peserta menonton video pendek atau menyimak seorang inovator bercerita tentang
inovasi sosial yang ia buat, dan dilanjutkan dengan diskusi.
10 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 11
8. Langkah 2 – Putar video, sampaikan cerita, atau simak cerita langsung dari seorang
inovator setempat (15 menit)
Putar video atau sampaikan cerita tentang inovator muda (beberapa pilihan disertakan di bawah
ini). Alangkah baiknya bila seorang inovator setempat dapat diundang untuk bercerita kepada
para peserta.
Cerita pilihan 1. Richard Turere, Kenya
Video TED Talk ini dapat diunduh dengan takarir dalam kurang lebih 40 bahasa: https://
www.ted.com/talks/richard_turere_a_peace_treaty_with_the_lions
Video ini menampilkan contoh luar biasa dalam bersikap inovatif di lingkungan dengan sumber
daya teknis terbatas. Kisahnya menunjukkan kekuatan yang lahir dari perpaduan antara
kemampuan diri dan permasalahan di masyarakat.
Cerita pilihan 2. Jason Yeates, Irlandia
Ini cerita tentang inovator sosial muda dari Irlandia bernama Jason Yeates. Proyek Jason
mengatasi masalah “perundungan siber”, yakni perundungan terhadap anak muda di media sosial.
Cerita ini dapat digunakan bila tidak ada akses video. Transkrip diambil dari tautan berikut:
https://www.youngsocialinnovators.ie/social-innovators/innovators-blog/jason-yeates
• Sejak kapan kamu bergabung dengan Young Social Innovators (YSI) Irlandia dan apa
proyekmu? “Proyekku berjudul “Don’t Be Mean Behind the Screen (Stop Sikap Tega di Balik
Layar)”. Proyek ini berupaya menggugah kesadaran tentang dampak perundungan siber.
Tujuan kami yakni memberikan edukasi tentang masalah tersebut dan dampaknya. Kami
mengadakan banyak diskusi untuk menyosialisasikan proyek serta memunculkan ide-ide
inovatif untuk menghapus perundungan dari kehidupan masyarakat. Dari penelitian, kami
temukan bahwa perundungan terjadi karena adanya perbedaan. Jadi, kami mengadakan
pekan persahabatan, hari budaya, dan pekan antiperundungan. Kami percaya tujuan proyek
ini akan tercapai sehingga dapat memberikan dampak signifikan di masyarakat.”
• Apa dampak proyekmu terhadap masyarakat sekitar (atau masyarakat luas)? “Sekolah
kami mengusulkan petisi antiperundungan; semua orang ikut tanda tangan. Kami
mengadakan banyak diskusi, melakukan banyak penelitian. Pekan budaya kami luar biasa
karena orang-orang bisa mengekspresikan pandangan dan cara hidup mereka. Kami punya
sistem sahabat, yaitu siswa tahun pertama dan tahun keempat bertemu saat istirahat untuk
mengobrol. Siswa-siswa tahun pertama, serta siswa junior dan senior lain mengagumi kami.
Rasanya seperti sebuah pencapaian besar untuk proyek kami.”
• Apa dampak yang kamu rasakan setelah bergabung dengan YSI? “Bergabung dengan YSI
meningkatkan rasa percaya diri. Aku jadi berani maju dan berbicara di hadapan khalayak.
Tahun ini sekolah kami mengadakan drama musikal dan aku punya andil besar dalam acara
tersebut. Kalau tidak ikut YSI, tidak mungkin aku terlibat dalam acara itu. YSI mendorongku
memperjuangkan hal yang aku yakini. Sekarang aku lebih menghargai kerja tim dan merasa
lebih mudah bekerja dalam kelompok. Aku pun sadar aku suka tampil dan punya sisi kreatif
yang sebelumnya tidak kuketahui. Soal pengalaman di sekolah, aku rasa YSI membantuku
tetap fokus. YSI memberikan pelajaran yang berbeda dari yang kudapat sehari-hari, jadi aku
bersemangat menantikannya. Aku merasa mampu membuat perbedaan positif di dunia
karena aku dan ide-ideku didengar.”
• Bagaimana pengalamanmu membentuk dirimu yang sekarang ini? “Aku merasa sudah lebih
banyak mengambil keputusan untuk diri sendiri. Aku punya keyakinan diri, dan sekarang aku
paham artinya berempati kepada orang lain. Kurasa sangat penting bagi kita untuk menjadi
sukarelawan di masyarakat sekitar dan membantu orang lain.”
Cerita pilihan 3 – Rizikisource
Rizikisource adalah perusahaan sosial yang berbasis di Nairobi, Kenya, didirikan oleh Fredrick
Ouko Alucheli. Frederick tidak bisa mendapat pekerjaan karena disabilitas. Ia sadar betapa
kurangnya kesadaran serta jalur diskusi yang efektif bagi calon pemberi kerja dan penyandang
disabilitas untuk membahas peluang. Inilah salah satu penyebab utama tingginya tingkat
pengangguran penyandang disabilitas. Laporan Dunia tentang Disabilitas Tahun 20111
menyebutkan bahwa penyandang disabilitas acap kali termasuk dalam kelompok masyarakat
paling miskin. Rizikisource kini memberikan solusi untuk menghubungkan calon pemberi kerja dan
penyandang disabilitas sehingga dapat mendiskusikan peluang.
Rizikisource menyediakan layanan yang sebelumnya tidak ada di Kenya. Penyandang disabilitas di
daerah mana pun di Kenya kini bisa mengunggah profil dan CV ke platform tempat calon pemberi
kerja dapat mencari kandidat yang sesuai dan mengiklankan lowongan kerja.
Awalnya, Rizkisource mempertemukan pemberi kerja dan penyandang disabilitas melalui jaringan
tradisional, dengan advokasi dan percakapan langsung. Solusi ini kini ditambah dengan solusi
seluler sehingga penyandang disabilitas yang memiliki ponsel sederhana bisa menjawab
serangkaian pertanyaan lewat SMS dan membuat profil di platform tersebut. Pengguna platform
lalu diminta mengirimkan CV secara elektronik atau salinan cetak yang kemudian dibuat digital.
Pemberi kerja juga dapat mengiklankan lowongan kerja di platform tersebut. Dengan teknologi
seluler, solusi yang ditawarkan Rizkisource memberikan akses lebih luas ke seluruh Kenya,
termasuk daerah di mana sebelumnya tidak terdapat kemudahan seperti ini.
Selain memberi manfaat bagi masing-masing pengguna, layanan yang disediakan membantu
menciptakan pasar kerja yang lebih merata di Kenya, serta membangun kesadaran akan kapasitas
penyandang disabilitas.
Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International
Refugees Welcome didirikan di Berlin pada tahun 2015 oleh Mareike Geiling, Golde Ebding, dan
Jonas Kakoschke sebagai tanggapan atas masuknya pengungsi ke Eropa, khususnya Jerman.
Mereka mengamati masalah dan kondisi buruk di tempat tinggal para pengungsi di Jerman.
Mereka juga menyadari ada penduduk setempat yang punya ruangan kosong dan bersedia
menampung para pengungsi.
Kini, usaha mereka telah berkembang menjadi jaringan besar bernama Refugees Welcome, yakni
sekumpulan organisasi yang tersebar di Eropa, Kanada, dan Australia. Jaringan tersebut telah
membantu 1.136 pengungsi mendapat tempat tinggal yang cocok di flat bersama.
Sebelumnya, sangat sulit bagi orang-orang untuk menawarkan akomodasi kepada pengungsi
secara terkoordinasi. Organisasi ini terinspirasi oleh situs web Airbnb, sebuah platform bagi
orang-orang yang ingin dengan mudah menyewakan rumah atau ruangan kepada turis dan
pebisnis untuk jangka waktu singkat.
1. World Health Organization. World Report on Disabilities. 2011. Diakses pada 22 Januari 2018 melalui
http://www.who.int/disabilities/world_report/2011/report.pdf
12 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 13
9. Mereka memanfaatkan teknologi yang ada serta keterbukaan yang mulai muncul dari orang-orang
di Eropa dan di seluruh dunia untuk menggunakan ruangan tak terpakai di rumah mereka.
Sebelumnya, orang-orang yang ingin membantu pengungsi di negaranya kesulitan memberikan
bantuan. Refugees Welcome memudahkan orang-orang berkomunikasi dengan para pencari
suaka atau pengungsi di negaranya, sehingga dapat melihat kecocokan bantuan yang ditawarkan
dengan kebutuhan. Refugees Welcome memberi dukungan keuangan dan administratif kepada
orang-orang yang menawarkan akomodasi, serta memberikan advokasi di area setempat terkait
hak-hak pengungsi.
Solusi ditawarkan dengan biaya rendah, dan organisasi ini berfokus pada keberlanjutan, bukan
mencari keuntungan. Tujuannya adalah menjembatani hubungan antara pengungsi dan penduduk
lokal, serta memberikan dukungan pragmatis bagi pengungsi.
Langkah 3 - Pertanyaan lanjutan (20 menit)
Bagi kelas menjadi kelompok berisi 5 atau 6 orang untuk membahas pertanyaan ini, atau bahas
bersama seisi kelas. Pertanyaan-pertanyaan ini berfokus pada cerita Richard, tetapi sebagian
besar bisa diadaptasi untuk cerita yang lain.
• Persoalan apa yang diperhatikan Richard?
• Solusi seperti apa yang kini diterapkan untuk mengatasi persoalan tersebut?
• Apa dampaknya?
• Apa langkah pertama yang dilakukan Richard?
• Dari mana Richard menemukan materi dan gagasan yang mendasari idenya?
• Keterampilan dan perilaku lain apa yang kalian perhatikan dalam dirinya?
• Apa yang kini bisa dicapai oleh Richard?
• Bisakah kalian melihat bagian-bagian perjalanan kita (seperti yang ada di peta jalan program)
muncul dalam cerita Richard?
Langkah 4 – Renungan kelompok (10 menit)
Ajak kelompok kembali ke dalam lingkaran besar dan tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang berkesan bagi kalian dari contoh ini?
• Apa yang telah kalian pelajari tentang makna inovasi sosial?
• Apa yang kini bisa kalian capai?
Merancang kelompok bersama-sama
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
45 menit
PERLENGKAPAN
Papan presentasi (flipchart), kertas tempel (sticky notes) atau kertas biasa, pena
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 4
kelompok jika bekerja sama secara efektif.
Tiap orang punya peluang untuk berperan dalam pembentukan lingkungan tempat mereka ingin
belajar, bermain, dan bekerja. Tanggung jawab dan akuntabilitas bersama akan menciptakan
kelompok yang berdaya dengan kepemimpinan bersama.
Disarankan untuk menetapkan 2 pos atau area untuk langkah 2 dan 3 di bawah ini. Pada langkah 2,
akan lebih mudah jika pertanyaan yang tercantum di sini dipajang di tempat yang mudah dilihat
peserta.
Langkah 1 – Persiapan (5 menit)
1. Jelaskan kegiatan. Boleh juga bagikan kutipan, misalnya dari Henry Ford. “Berkumpul bersama
adalah sebuah awal. Menjaga kebersamaan adalah kemajuan. Bekerja sama adalah
kesuksesan.” – Henry Ford.
2. Bagi peserta ke dalam dua kelompok dan beri waktu masing-masing 10 menit di tiap pos.
Masing-masing tim dapat mencurahkan ide menggunakan kertas tempel atau kertas dari
papan presentasi. Tiap kelompok menjalankan Langkah 2, lalu Langkah 3.
Langkah 2 – Seperti apa perilaku tim atau kelompok yang efektif? (10 menit)
Pada tiap tahap, kelompok peserta membahas pertanyaan berikut dan menuliskan ide-ide pada
papan presentasi atau kertas tempel.
14 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 15
10. Langkah 3 - Seperti apa anggota tim yang ideal? (10 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees
Welcome International
Sekarang, tiap tim harus:
1. Menggambar orang-orangan sederhana. Sisakan banyak ruang di sekitar gambar untuk menulis
catatan. Meminta anggotanya menuliskan ciri-ciri anggota tim yang baik.
2. Meminta anggotanya mencantumkan di sisi kiri, apa saja sifat, perilaku, dan sikap yang perlu
dimiliki anggota tim yang baik untuk menciptakan lingkungan yang positif.
3. Meminta anggotanya mencantumkan di sisi kanan, apa saja perilaku dan tindakan yang bisa
dilakukan anggota tim saat menghadapi tantangan atau sedang bermasalah dengan sesama
anggota tim.
Langkah 4 – Menyimpulkan bersama (10 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome
International
1. Minta tiap kelompok menampilkan hasil diskusi. Kelompok penonton bisa memberi saran bagi
kelompok yang sedang presentasi.
2. Selama dan saat akhir diskusi, simpulkan poin-poin kunci dari semua kelompok, soroti poin
kunci tersebut, dan cek ulang poin-poin kunci dengan kelompok yang menyampaikan.
3. Beri tahu kelompok yang bersangkutan bahwa simpulan ini akan menjadi pedoman kerja sama
dalam kelompok tersebut, dan menjadi dokumen hidup dan acuan mereka.
4. Tanyakan kepada kelompok tersebut apakah sekiranya pedoman ini akan berfungsi dengan
baik dalam memandu kerja sama mereka, dan jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Langkah 5 - Apa fokusku? (5 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International
1. Minta tiap peserta menuliskan fokus utama mereka sebagai individu selama beberapa kelas
selanjutnya pada selembar kertas tempel atau kertas biasa.
Penulisan fokus ini mungkin bisa dipandu dengan pertanyaan seperti “Apa yang harus dilakukan
untuk jadi anggota tim yang baik dan rekan bagi sesama anggota?“
Catatan: Dalam tiap sesi berikutnya, tanyakan seperti apa kemajuan peserta dalam hal ini,
menurut pandangan mereka sendiri. Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa digunakan:
• Apakah ada yang perlu ditambahkan?
• Apakah ada yang perlu disesuaikan?
• Apakah ada yang ingin mengajukan permintaan kepada peserta lain, menawarkan diri untuk
melakukan sesuatu, atau memberi umpan balik?
16 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 17
11. Kegiatan 1
Berfokus pada kekuatan
Kegiatan 2
Peta
kepribadianku
Kegiatan 3
Perkenalan positif
Kegiatan 4
Impianku
Kegiatan
Tujuan Capaian
1
Menumbuhkankesadarandiri
2
Mengembangkankemampuanuntuk
mengenalihalyangpentingbagioranglain
3
Menyusunvisiuntukmemanfaatkan
kemampuankewirausahaan
• Mengembangkan keterampilan sebagai
pembuat perubahan
• Mengembangkan keterampilan visioner
Memahami
Diri Sendiri: Siapa Aku?
Modul 2 mendukung anak muda untuk memahami
diri sendiri dan mengetahui alasan pentingnya
memahami diri sendiri dalam konteks inovasi sosial
2
Modul 2
18 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: SIAPA AKU? 19
12. Berfokus pada Kekuatan
Pengantar
Ini merupakan peluang bagi Anda, sebagai fasilitator, untuk mengenalkan peserta pada konsep
yang fokus pada kekuatan, alih-alih kelemahan mereka.
Di akhir modul, tiap peserta diharapkan dapat mengidentifikasi kekuatannya. Kekuatan tersebut
bisa jadi terkait dengan karakter seperti “teman yang baik“ atau “bisa membuat orang lain
tertawa“, kemampuan seperti “bisa menggambar kartun“ atau “tahu cara menjahit“, hingga minat
dan ketertarikan seperti “suka sepak bola“.
Langkah 1 – Memperkenalkan topik kekuatan (15 menit)
Adakan diskusi tentang pentingnya fokus pada kemahiran atau kegemaran alih-alih kelemahan
atau perbaikan yang perlu dilakukan. Berikut sejumlah pokok yang dapat dibahas:
• Banyak orang kerap terpaku pada perbaikan yang perlu dilakukan dan tidak menyadari
kekuatan yang dimiliki.
• Tindakan membandingkan diri dengan orang lain lumrah dan kita mungkin akan merasa lebih
baik atau lebih buruk lewat membandingkan kelemahan kita dengan kekuatan orang lain.
• Tiap orang unik - kita menjalani hidup dengan cara masing-masing dan punya sejarah, minat,
dan kebiasaan sendiri. Karenanya, memahami diri sendiri dan kemampuan diri penting!
• Sering kali, mengatasi kelemahan butuh banyak upaya. Memanfaatkan kekuatan untuk
mengatasi masalah akan lebih mudah dan bijak alih-alih berusaha “memperbaiki“ kelemahan.
• Kekuatanmu adalah hal-hal yang dapat kamu gunakan dan andalkan - hal-hal yang bisa
membantumu maju.
Langkah 2 – Menjelaskan mengapa kekuatan penting (15 menit)
1. Bagikan ke peserta temuan penelitian University of Wisconsin.
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
60 menit
PERLENGKAPAN
Papan presentasi, kertas, dan pena
TINGKAT KESULITAN
1
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 1 2. University of Wisconsin telah melakukan penelitian lewat merekam dua tim olahraga saat
bertanding. Kedua tim kemudian menonton rekaman videonya untuk mengetahui hal-hal yang
perlu diperbaiki. Namun, kedua tim diberi dua video pertandingan yang agak berbeda. Video
tim nomor 1 hanya menunjukkan kesalahan yang dibuat saat bertanding. Video tim nomor 2
juga menunjukkan kekuatan tim.
3. Setelah menonton video, kedua tim kembali bertanding.
4. Tanyakan ke peserta, menurut mereka tim mana yang jadi lebih baik saat bertanding?
5. Bagikan ke peserta kalau tim nomor 2 bertanding dengan lebih baik – tim ini menonton video
yang menunjukkan aspek positif dari pertandingan mereka. Tim nomor 2 jauh lebih baik
performanya ketimbang tim nomor 1. Ini membuktikan kalau terpaku pada kesalahan akan
menimbulkan rasa frustrasi, bersalah, dan enggan menerima kenyataan yang menghambat
seseorang berubah. Melihat sisi baik memotivasi individu dan mendorong individu yang
bersangkutan jadi kreatif dan ingin maju.
6. Setelah berbagi temuan penelitian, tanyai peserta “Mengapa fokus pada kekuatan penting?“
dan diskusikan seberapa sering mereka fokus pada kekuatan di sekolah, saat bersama teman,
atau saat sedang sendirian.
7. tertera di kartu. Peserta tersebut akan menebak nama orang yang tertulis di kertas yang
diambilnya dari keranjang. Langkah ini akan terus diulang hingga semua nama peserta
diketahui.
Langkah 3 – Mengadakan diskusi dalam kelompok kecil (20 menit)
Minta peserta untuk berdiskusi dengan orang di sebelahnya mengenai orang yang mereka
kagumi dan kekuatan yang orang tersebut mungkin miliki (bisa jadi orang terkenal seperti
Malala Yousufzai, bintang olahraga, penyanyi, atau orang yang dikenal di keluarga atau
masyarakat peserta).
Langkah 4 – Mengadakan renungan dalam kelompok (10 menit)
Minta peserta membagikan tanggapan ke kelompok. Tanggapan dapat diberikan untuk
pertanyaan berikut:
• Apa kekuatan dari orang yang dibahas?
• Manakah dari kekuatan tersebut yang tampak penting bagi inovator sosial? Mengapa?
20 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: SIAPA AKU? 21
13. Peta Kepribadianku
Pengantar
Buka kegiatan dengan menekankan bahwa ini adalah kesempatan bagi peserta untuk menemukan
kekuatan karakter, minat, keterampilan, dan kemampuan mereka.
Ingat, menemukan kekuatan diri semestinya menjadi pengalaman positif. Namun, beberapa
peserta mungkin kesulitan mengenali kekuatan mereka. Kekuatan karakter penting karena dapat
muncul dengan berbagai cara, sedangkan keterampilan dan kemampuan kerap terbatas pada
ranah kegiatan tertentu.
Langkah 1 – Menjelaskan konsep (10 menit)
Perkenalkan konsep dan berikan contoh kekuatan karakter, kemampuan, keterampilan, serta
minat dan ketertarikan. Tiap peserta harus memikirkan kemampuan dan keterampilan yang
mereka miliki. Ini merupakan fondasi penting bagi kiprah mereka sebagai inovator sosial.
Sebaiknya, tidak usah terlalu saklek terkait perbedaan antara kemampuan dan keterampilan.
• Kekuatan karakter meliputi, contohnya, “Aku sangat adil”, “Aku kadang bersikap berani”.
• Kemampuan dan keterampilan: kemampuan adalah kapabilitas untuk melakukan sesuatu.
Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan kapabilitas dalam praktik sampai batas
tertentu. Misalnya, seseorang mungkin mampu menulis puisi, tetapi puisinya mungkin masih
perlu diperbaiki sehingga dapat dikatakan bahwa ia mempunyai kemampuan untuk menulis
puisi, tetapi masih berpeluang mengembangkan keterampilan tersebut lebih jauh.
• Minat dan Ketertarikan adalah kecenderungan atau hal yang menarik perhatian seseorang
Contohnya, jika dikatakan bahwa seseorang sangat tertarik pada sepak bola, bisa jadi ia mahir
bermain sepak bola, bisa pula tidak, tetapi yang pasti ada suatu hal terkait sepak bola yang
menarik perhatian mereka. Ini bukan hal sepele karena peluang bisa muncul dari ketertarikan,
dan umumnya ketertarikan akan memengaruhi minat dan kemampuan seseorang memfokuskan
perhatian.
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
60 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan lem (atau kertas tempel) dan pena
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 2 Langkah 2 – Mengumpulkan kekuatan (20 menit)
1. Berikan kertas dan lem atau kertas tempel dan pena kepada peserta.
2. Minta tiap peserta menggambar orang di salah satu kertas. Minta peserta untuk memikirkan
keterampilan, kemampuan, kekuatan karakter, dan minat mereka.
3. Minta peserta menuliskan atau menggambarkannya di kertas atau kertas tempel, lalu
menempelkannya di bagian tubuh orang yang digambar (perut, lengan, dan kaki).
4. Minta peserta menuliskan dan menggambarkan kekuatan yang menurut mereka paling
mewakili diri mereka di kepala orang.
Langkah 3 – Saling mengenali kekuatan (20 menit)
1. Minta peserta menempelkan gambar orang tadi di dinding.
2. Tunjukkan gambar dari beberapa peserta sebagai contoh. Tekankan bahwa tiap orang dapat
terus mengembangkan keterampilan dan kemampuannya hingga tujuannya tercapai, dan
bahwa memahami kekuatan dan kelemahan diri harus dilakukan terus-menerus tanpa kenal
usia.
3. Ingatkan bahwa inovator sosial selalu terbuka untuk belajar tentang diri sendiri, orang lain, dan
masyarakat sekitarnya. Mereka sadar dan menerima bahwa dunia di sekitar mereka selalu
berubah.
Langkah 4 – Renungan dan evaluasi (10 menit)
Tanyai para peserta, apa yang mereka dapat dari kegiatan ini dan apa pendapat mereka tentang
kekuatan para peserta lain.
22 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA AKU?“ 23
14. Pengantar
Para peserta akan melakukan “Perkenalan Positif” tentang diri mereka satu sama lain.
Fasilitator perlu menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak biasa, dan mungkin awalnya terasa
canggung (seolah kita menyombongkan diri atau “sok”, padahal kita selalu diajarkan untuk tidak
sombong).
Ingat bahwa dalam kegiatan ini, peserta akan berbagi cerita dan pengalaman. Makin bermakna
pengalaman yang dipercayakan peserta kepada rekan setimnya, makin dalam dan kaya kerja sama
yang akan mereka jalin. Namun, fasilitator perlu mempersilakan para peserta anak muda untuk
menceritakan hanya hal yang mereka rasa bisa diceritakan.
Langkah 1 – Menggali pengalaman masa lalu (15 menit)
1. Minta peserta memikirkan masa terbaik dalam kehidupan mereka. Pada masa itu, mereka
mungkin menanggapi tantangan, mengambil inisiatif untuk kian memperbaiki situasi, atau
bersenang-senang. Inilah yang mendasari ‘perkenalan positif’ mereka.
2. Minta peserta menuliskan, menggambarkan, atau cukup merenungkan perkenalan yang akan
mereka berikan. Tekankan supaya mereka sekonkret mungkin agar kekuatan mereka dengan
sendirinya tampak dari fakta di dalam cerita mereka. Di samping itu, minta mereka memberi
penutup cerita yang kuat atau menarik.
3. Ingatkan peserta untuk senyata atau “seautentik” mungkin; cerita boleh memuat ataupun tidak
memuat unsur heroisme. Cerita perkenalan ini bisa berupa cerita tentang pengalaman luar biasa
yang mengubah kehidupan, atau saat-saat yang terbaik bagi mereka meski terkesan tidak
menonjol.
4. Beri waktu 7 menit kepada tiap peserta untuk berbagi cerita.
Langkah 2 – Menceritakan kisahmu (35 menit)
1. Minta peserta membentuk tim berisi 3-5 orang anggota. Di tiap tim, satu anggota bercerita dan
yang lain bertanya untuk lebih memahami pengalaman anggota tersebut.
2. Dorong peserta untuk memperhatikan kekuatan, kemampuan, keterampilan, dan minat rekan
setim yang bercerita. Minta peserta untuk menyimak dengan penuh perhatian dan kepedulian.
Caranya, peserta dapat menyimak dengan antusias tanpa menyela rekan yang bercerita.
3. Tekankan bahwa pendengar yang baik akan menunjukkan komitmen yang baik pula terhadap
keberhasilan satu sama lain dan cepat membangun rasa percaya.
Langkah 3 – Pertanyaan (20 menit)
1. Jelaskan bahwa ketika cerita selesai, pencerita akan mendengarkan pertanyaan dan komentar
dari anggota lain dalam tim. Pencerita harus menyimaknya tanpa menyela.
2. Anggota lain dalam tim akan membahas cerita dari rekan setim tersebut, dan menjawab
pertanyaan berikut dalam waktu sekitar 5 menit:
3. Apa yang kalian sukai dari cerita ini?
4. Seperti apa rekan setim kalian ini?
5. Menurut kalian, apa kelebihannya?
6. Lakukan langkah-langkah ini secara bergiliran hingga semua anggota bercerita dan mendapat
umpan balik
Langkah 4 – Sesi berbagi kelompok dan inovasi sosial (10 menit)
Kumpulkan semua tim, dan ajukan pertanyaan berikut kepada semuanya
• Mengapa kekuatan kalian dan kekuatan orang lain perlu dijelaskan?
• Bagaimana kekuatan kalian dapat membantu kalian selama proses inovasi sosial?
Perkenalan Positif
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
80 menit
PERLENGKAPAN
-
TINGKAT KESULITAN
1
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 3
24 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA AKU?“ 25
15. 2. Lalu, minta mereka membuat daftar 5 hal yang menggugah minat dan semangat mereka
(misalnya klub olahraga setempat untuk anak muda, membuka kesempatan kerja di wilayah
setempat)
3. Kemudian, minta mereka memberi tanggapan atas hal yang menggugah mereka dan hal yang
membuat mereka frustrasi:
• Bagaimana perasaan kalian ketika memikirkan hal-hal itu?
• Apa hal menonjol yang kalian ingin benahi?
Langkah 3 – Impianku (15 menit)
1. Jelaskan bahwa sekarang peserta akan menindaklanjuti minat dan semangat, rasa marah,
atau peluang yang mereka lihat. Caranya, dengan mengembangkan visi tentang seperti
apa dunia jika masalah dipecahkan atau diatasi dengan cara tertentu.
2. Beri peserta waktu 15 menit untuk memikirkan masalah atau isu dalam masyarakat
mereka, yang telah mereka bayangkan/impikan solusinya. Peserta boleh memikirkan ini
sendiri atau bersama teman. Masalah atau isu ini mungkin relevan dengan keluarga
mereka atau kelompok orang dalam masyarakat mereka dan dapat menyinggung salah
satu hal yang diidentifikasi pada Langkah 2.
Langkah 4 – Berbagi impian (30 menit)
1. Dalam kelompok berisi 3 atau 4 orang, minta peserta berbagi impian, dimulai dengan frasa
“Aku bermimpi bahwa...”.
2. Setelah selesai menceritakan impian, anggota kelompok akan mengingatkan kekuatan
satu sama lain. Mereka dapat mendiskusikan visi rekan setim dan bagaimana mereka
percaya bahwa kekuatan mereka akan membantu mereka meraih impian.
“Impianku”
Pengantar
Kegiatan ini bertujuan membangun kekuatan diri tiap peserta dan mengungkapkan visi tentang
masa depan yang lebih baik.
Dalam kegiatan ini, peserta belajar tentang Martin Luther King Jr., salah satu pemimpin sosial
paling terkenal dalam sejarah modern. Fokusnya adalah bagaimana ia mengungkapkan visi masa
depannya dan bagaimana kekuatannya berperan.
Keterampilan dasar seorang inovator adalah kemampuan melihat dan mengungkapkan visi masa
depan alternatif yang saat ini tidak terbayangkan oleh orang lain.
Langkah 1 – Kisah Martin Luther King Jr. (15 menit)
1. Bacakan satu halaman riwayat Martin Luther King Jr. di Panduan Peserta. Ada banyak video
singkat pidato Martin Luther King Jr. dengan takarir di internet, yang bisa diputar jika terdapat
fasilitas yang mendukung di lokasi pelatihan.
2. Tanyai peserta apa yang mereka perhatikan dalam pidato itu dan apa pendapat mereka ketika
mendengar, menyimak, atau membacanya.
3. Tegaskan bahwa Martin Luther tidak mengatakan “Aku punya rencana cerdik,” atau
“Menurutmu, gagasan ini bagaimana?” Ia mengembangkan visi dengan mendengarkan dan
menjadi bagian masyarakat. Ia berbicara dengan penuh semangat dan mengungkapkan visinya
menggunakan emosi. Hal itu adalah sesuatu yang positif bagi semua manusia dan menyinggung
masalah yang dianggap penting, yaitu kesetaraan dan keadilan. Ia sadar ada yang salah dengan
masyarakat di lingkungannya, yang berdampak pada dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya.
Langkah 2 – Apa yang menggugah gairah dan semangatmu? (20 menit)
1. Minta tiap peserta membuat daftar 5 hal yang membuat mereka frustrasi, kecewa, atau marah
(misalnya, kurangnya peluang, suatu bentuk diskriminasi, tidak dapat menggunakan internet,
tidak dapat bersekolah)
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
80 menit
PERLENGKAPAN
Satu halaman riwayat Martin Luther King di Panduan Peserta. Video
dapat digunakan jika tersedia
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 4
26 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA SAYA?“ 27
16. 3
Modul 3 menumbuhkan kesadaran peserta tentang
dunia dari sudut pandang masyarakat yang lebih luas.
Modul 3
Kegiatan 1
Mengambil sudut pandang
Kegiatan 2
Memetakan perubahan di
masyarakat sekitar
Kegiatan 3
Integritas dan kepercayaan
Kegiatan 4
Wawancara berempati
Kegiatan 5
Mewawancarai
masyarakat sekitar
Kegiatan
Tujuan Capaian
1
Menjalin hubungan positif dengan
masyarakat/keluarga dan teman
2
Memahami pentingnya melihat masalah/isu
dari sudut pandang orang lain
3
Menjalankan wawancara berempati
Dasar
• Mengembangkan keterampilan
kolaboratif
• Mengembangkan keterampilan visioner
• Mengembangkan keterampilan sebagai
pembuat perubahan Tambahan
• Mengembangkan literasi sektoral
Memahami masyarakat
sekitar: Mendengar,
mengamati, menghargai
28 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI29
17. 13
yang berbeda, serta mencapai kesimpulan yang lebih tepat dan lebih akurat.
Mengambil sudut pandang
Opsional 30 menit
Gambar yang dicetak atau ditampilkan di PowerPoint
3 Jangan simpan
Kegiatan 1
30 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI31
18. 13
Pengantar
Kegiatan ini akan mengidentifikasi perubahan yang muncul di masyarakat pada berbagai
tingkatan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Kegiatan ini akan
membantu peserta menyadari bahwa beberapa persoalan besar yang saat ini ada di masyarakat
baru muncul belum lama ini.
Penting untuk menghubungkan konsep inovasi sosial dengan perubahan-perubahan ini; dan
menjelaskan kepada peserta bahwa inovasi sosial dapat membantu mengatasi masalah atau
meningkatkan solusi yang sudah ada.
Sebagai fasilitator, Anda perlu mempersiapkan ruangan terlebih dahulu dengan menggantungkan
tiga atau empat potong tali secara horizontal di salah satu dinding ruang pelatihan.
Langkah 1 – Mengidentifikasi masalah (30 menit)
1. Minta peserta membentuk kelompok berjumlah 2-3 orang. Peserta akan mengidentifikasi
beberapa perubahan sosial, lingkungan, politik, dan ekonomi besar yang telah terjadi, dan
dampaknya selama lima tahun terakhir. Perubahan tersebut bisa bersifat lokal, nasional,
regional, atau global. Penting untuk ditekankan bahwa perubahan tidak selalu bersifat negatif -
ada banyak yang positif. Banyak perubahan dapat menciptakan tantangan baru yang
memerlukan solusi atau bahkan menjadi peluang munculnya cara bertindak yang baru -
contohnya sebagai berikut:
• Peningkatan jumlah pengguna internet di Yordania (secara umum dianggap positif).
• Peningkatan pengguna Facebook di Irbid.
• Nilaiku turun karena terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.
2. Minta kelompok mendiskusikan persoalan paling penting (baik positif atau negatif) yang
dihadapi masyarakat saat ini. Anda bisa memberikan sejumlah contoh jika peserta kesulitan
menjawab pertanyaan ini. Anda disarankan untuk mengamati cara peserta membicarakan
masalah dan keyakinan yang mendasari atau prasangka yang muncul.
3. Rangkum masalah utama yang telah diidentifikasi tiap kelompok.
Langkah 2 – Mempresentasikan masalah (20 menit)
1. Berikan 3 kartu kuning per kelompok dan minta mereka menuliskan/menggambarkan
perubahan paling penting yang telah mereka lihat atau rasakan selama 5 tahun terakhir dari
sudut pandang masing-masing, baik di negara mereka ataupun di dunia. Misalnya, contoh
perubahan besar dapat berupa menyebarnya teknologi seluler dan internet.
2. Minta kelompok menggantungkan kartu kuningnya pada tali pertama menggunakan jepit baju.
3. Selanjutnya, berikan 3 kartu biru per kelompok dan minta mereka menuliskan/menggambarkan
perubahan paling penting di wilayah setempat/kota/daerah tempat tinggal peserta selama 5
tahun terakhir. Contohnya, ketersediaan internet dan perangkat seluler memungkinkan
komunikasi dengan banyak orang lewat media sosial, atau bekerja dari rumah alih-alih di
kantor.
4. Minta peserta untuk menggantungkan kartu birunya di tali kedua menggunakan jepit baju.
5. Berikan 1 kartu merah per peserta dan minta tiap peserta untuk menulis/menggambarkan
perubahan paling penting yang terjadi dalam hidupnya selama 5 tahun terakhir (contohnya:
perubahan di kehidupan keluarga mereka dengan adanya anggota keluarga baru, pindah ke
rumah baru atau negara lain, membeli ponsel atau laptop baru dan akses ke teknologi seluler ini
memudahkan mereka menjalin komunikasi dengan teman dan keluarga).
6. Minta peserta menggantungkan kartu merahnya di tali ketiga menggunakan jepit baju.
Langkah 3 – Diskusi kelompok (20 menit)
1. Ajak peserta berdiskusi dengan:
• menunjukkan hubungan antara perubahan yang terjadi di masyarakat luas, masyarakat
sekitar, dan kehidupan pribadi peserta; dan
• menjelaskan bahwa setiap perubahan di masyarakat akan berdampak pada kehidupan tiap
individunya. Fasilitator dipersilakan menyertakan contoh dari lingkungan sekitarnya.
2. Tanyakan kepada pada peserta apakah salah satu perubahan ini terkait dengan visi atau impian
yang mereka kembangkan di modul sebelumnya.
Memetakan perubahan di masyarakat sekitar
Kegiatan 2
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
70 menit
PERLENGKAPAN
3 utas tali atau kawat panjang, jepit baju (kecil), kartu merah, kartu
kuning, kartu biru, pena, lem
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
32 MODUL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 33
19. 13
Pengantar
Fasilitator harus melakukan persiapan awal untuk kegiatan ini karena membutuhkan
koordinasi khusus dan mungkin pula penilaian risiko. Rujuk Pedoman Keselamatan UNICEF
atau pedoman lain dari organisasi Anda yang mengatur jenis kegiatan seperti ini.
Kegiatan ‘Aksi Peduli’ berupa kegiatan seperti memungut sampah, mendaur ulang, menanam
pohon, atau mengadakan acara bermain di tempat penitipan anak atau panti sosial. Kegiatan ini
harus sederhana dan mudah dilakukan sekaligus bermakna di mata masyarakat. Kegiatan harus
singkat tetapi memungkinkan peserta merasakan pengalaman membantu sesama.
Bergantung pada jenisnya, kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh peserta,
atau Anda bisa membagi-bagi peserta sesuai tim kerja saat ini.
Kegiatan ini dapat pula dijadikan pekerjaan rumah.
Langkah 1 – Sebelum meninggalkan ruangan (10 menit)
1. Jelaskan bahwa inti kegiatan ini adalah melakukan sesuatu yang berguna di masyarakat
untuk menunjukkan kepedulian aktif terhadap masyarakat.
2. Ingatkan peserta semua poin keselamatan yang terkait dengan kegiatan ini.
3. Ingatkan peserta mengenai peraturan tim yang telah mereka sepakati. (Ini hanya berlaku jika
peserta sudah menyelesaikan kegiatan terkait aturan tim. Jika belum, tetapkan beberapa
pedoman dan aturan umum yang harus ditaati saat melakukan kegiatan ini)
4. Berikan 5 menit kepada tiap tim untuk membahas dan menyepakati pendekatan yang akan
mereka gunakan dalam kegiatan ini, lalu menjelaskan pendekatan tersebut kepada seisi
kelas.
Langkah 2 – Selama Aksi Peduli (60 menit)
Amati peserta selama menjalankan kegiatan ini. Sebaiknya, Anda turut serta dalam kegiatan ini
sebagai panutan bagi para peserta.
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit)
Saat kembali ke ruang kelas seusai kegiatan, lakukan evaluasi singkat, misalnya dengan
pertanyaan seperti:
• Apa yang kalian perhatikan dari anggota masyarakat sekitar?
• Bagaimana perasaan kalian sebagai seorang individu di tengah masyarakat?
• Seberapa baik kalian tadi bekerja dalam tim?
Integritas dan kepercayaan
Kegiatan 3
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
80 menit
PERLENGKAPAN
-
TINGKAT KESULITAN
4
SIMPAN?
Jangan simpan
Pengantar
Empati adalah memahami kondisi orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Empati
merupakan sebuah pilihan. Peran sebagai inovator sosial mengharuskan kita sengaja memilih
untuk berempati. Empati adalah titik awal dari inovasi sosial karena membuka mata kita untuk
memahami bagaimana orang lain dan masyarakat luas merasakan dunia mereka, baik sisi terang
maupun sisi gelapnya.
Sebagai calon inovator sosial, kita perlu mengembangkan keterampilan berempati. Ini berarti
mampu memahami apa yang dirasakan orang lain dan meresponsnya secara efektif.
Dalam kegiatan kelompok ini, peserta akan melatih keterampilan dasar dalam wawancara dan
mengembangkan empati.
Langkah 1 – Menata “panggung“ wawancara (10 menit)
1. Bagi kelas ke dalam kelompok-kelompok berisi 3 orang.
2. Minta kelompok memilih satu tema dari kegiatan Lini Masa dalam modul ini yang
menurut mereka penting bagi masyarakat, wilayah, atau negara. Jika belum melakukan
kegiatan Lini Masa, Anda bisa menyarankan tema untuk kelompok. Peserta mungkin akan
dengan sendirinya membentuk kelompok-kelompok berdasarkan masalah atau solusinya saat
ini yang mereka temukan. Namun, jika tidak demikian adanya, Anda sebagai fasilitator bisa
membantu mereka membentuk kelompok. Jenis masalah yang dapat didiskusikan antara lain
pelayanan kesehatan, pendidikan, disabilitas, transportasi,
Wawancara berempati
Kegiatan 4
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
60 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan pena
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
34 MODL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 35
20. limbah, dan lingkungan. Pastikan peserta paham bahwa bidang-bidang tersebut tidak bersifat
membatasi, terutama jika ada masalah lain yang tengah dihadapi masyarakat di sekitar mereka.
3. Minta tiap kelompok untuk menetapkan 3 peran:
• Narasumber (orang yang diwawancarai) – peserta dengan peran ini perlu membayangkan
dirinya sebagai pihak yang mungkin terdampak masalah. Ketika wawancara, pemeran
narasumber harus berbicara layaknya orang yang terdampak masalah – misalnya ia harus
menggunakan kata ganti orang pertama “saya“.
• Pewawancara – peserta dengan peran ini akan mengajukan pertanyaan untuk memahami
tantangan yang dihadapi oleh narasumber.
• Pengamat – peserta dengan peran ini akan melihat dan mengamati interaksi antara
narasumber dan pewawancara untuk mendapat pemahaman tentang orang yang
diwawancarai serta memberikan masukan bagi pewawancara.
4. Minta kelompok menentukan masalah yang akan dibahas, lalu menentukan seperti apa individu
yang terdampak masalah tersebut. Individu ini tidak boleh mirip dengan diri mereka sendiri.
Misalnya, boleh orang yang lebih tua dan/atau orang dengan gender atau latar belakang yang
berbeda.
5. Minta kelompok mengidentifikasi orang-orang yang mungkin terdampak masalah secara
langsung. Orang-orang ini akan disebut sebagai pemangku kepentingan ‘Target’.
6. Jelaskan bahwa para ahli mulai dari bidang periklanan hingga desain perangkat lunak setuju
bahwa merancang sesuatu yang ditujukan bagi satu individu lebih mudah ketimbang untuk
sekelompok orang. Mereka pun mengembangkan metode untuk memudahkan perancangan,
yang disebut ‘persona‘.
7. Jelaskan bahwa persona adalah sesosok “karakter“ fiksi yang kita buat untuk mewakili
sekelompok pemangku kepentingan. Persona ini memiliki ciri-ciri, kebutuhan, dan perilaku
kelompok tersebut. Persona digunakan saat merancang solusi untuk memastikan bahwa solusi
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan kelompok pemangku kepentingan.
Persona merupakan “individu“ yang menjadi tujuan solusi yang dirancang.
8. Peserta dengan peran Narasumber harus membayangkan karakter fiksi/persona yang sesuai
dengan kelompok Target. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu memahami seperti
apa rasanya berada di posisi/kondisi kelompok target. Narasumber harus membayangkan
kehidupan kelompok Target beserta apa saja hal-hal yang penting bagi mereka selengkap
mungkin.
• Apa jenis kelamin pemangku kepentinganmu? Laki-laki atau perempuan?
• Berapa umurnya?
• Apa pekerjaannya? Apakah seorang pelajar?
• Di mana ia tinggal?
• Berapa jumlah anggota keluarganya?
• Seperti apa dampak masalah ini terhadapnya?
• Apa tujuan dan motivasinya? Dan, apa yang membuatnya frustrasi?
9. Orang yang diwawancara akan mencoba menempatkan dirinya dalam kondisi orang yang
mungkin terdampak masalah ini. Narasumber akan memperkenalkan diri kepada pewawancara,
mulai dari nama, usia, tempat tinggal, dan detail-detail lain yang dapat ia bayangkan.
Langkah 2 – Wawancara (50 menit)
1. Sekarang saatnya memulai proses wawancara! Perhatikan, meski disediakan usulan pertanyaan
dan hal-hal yang perlu dibahas dalam wawancara, Anda harus mengingatkan peserta untuk
mencari tahu hal-hal lain yang penting bagi narasumber dan mengajukan pertanyaan yang
sesuai.
2. Pewawancara harus mewawancarai narasumber selama 10 menit dengan pedoman berikut:
• Awali dengan berterima kasih atas kesediaan narasumber dan tanyakan kabarnya.
• Cari tahu bagaimana masalah ini memengaruhinya, misalnya apa yang menjadi
kekhawatirannya, apa yang ia senangi, dsb.
• Cari tahu hal yang penting baginya saat ini dan di masa mendatang.
• Tanyakan bagaimana masalah ini memengaruhi hidupnya.
• Apakah menurutnya ada peluang untuk memperbaiki situasi?
• Bagaimana caranya agar ia bisa menggunakan sumber daya yang sudah ada di masyarakat
untuk mengatasi
masalah ini? Ini dapat berupa: jenis keahlian tertentu, bangunan, ruang, nilai masyarakat
tertentu yang perlu dikuatkan kembali, ataupun hal-hal yang kelihatannya bukan merupakan
sumber daya, contohnya limbah makanan dan sampah.
3. Peran pengamat adalah mengamati semua hal yang terjadi dalam wawancara serta memberikan
umpan balik dan pendapatnya.
4. Setelah 10 menit, hentikan wawancara. Tanyai peserta, apa yang mereka perhatikan, apa
kelebihan mereka dalam kegiatan ini, dan apa yang perlu ditingkatkan di kesempatan
selanjutnya.
5. Setiap kali anggota kelompok bertukar peran, lakukan evaluasi setelahnya dengan pertanyaan
berikut.
• Pewawancara – Apa hal yang dianggap penting oleh narasumber ini?
• Narasumber – Bagaimana rasanya berada dalam situasi orang lain dan bagaimana rasanya
diwawancarai? Apa kalian mendapat wawasan tentang bagaimana masalah tersebut
memengaruhi persona ini?
• Pengamat – Apa yang kalian amati atau pahami dari interaksi tersebut?
6. Rotasikan peran dalam kelompok dan pastikan tiap peserta mendapatkan kesempatan
memainkan ketiga peran.
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit)
Ajak peserta berdiskusi tentang apa pelajaran yang mereka petik dari kegiatan wawancara ini dan
seberapa baik mereka dapat menempatkan diri dalam situasi orang lain saat diwawancarai.
36 MODUL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 37
21. 3. Arahkan peserta untuk mencatat wawancara dan peran di tiap kelompok (misalnya, jika ada 3
orang per kelompok, maka satu orang mewawancarai, satu orang sebisa mungkin mencatat,
dan satu orang lagi cukup menyimak wawancara supaya dapat memberikan umpan balik dan
mengingatkan bila ada pertanyaan yang belum diajukan).
4. Sebelum peserta meninggalkan ruangan untuk wawancara, pastikan mereka paham benar
perannya, cara bertukar peran, apa yang akan ditanyakan, apa yang akan dicatat/direkam, dan
cara mencatat/merekamnya.
Langkah 3 – Melakukan wawancara (70 menit)
Tiap kelompok diharap melakukan 3-4 kali wawancara, masing-masing selama 10-20 menit.
Langkah 4 – Membuat laporan berita (40 menit)
Sekembalinya peserta, beri mereka waktu 20 menit untuk menyiapkan sejenis berita radio atau
TV berdasarkan hasil wawancara dan 5 menit untuk mempresentasikannya di depan peserta lain.
Pengantar
Perhatikan, kegiatan ini juga dapat dijadikan pekerjaan rumah saat jeda antarsesi, bersama
dengan orang-orang yang dikenal baik oleh peserta (anggota keluarga, teman, dsb.).
Mungkin akan lebih mudah jika sebelumnya fasilitator memilih dan mengoordinasikan
narasumber yang dapat diwawancarai peserta supaya peserta bisa mewawancarai berbagai
orang yang memang antusias dan melaksanakan kegiatan dengan aman.
Rujuk Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman lain dari organisasi Anda yang mengatur
jenis kegiatan seperti ini.
Langkah 1 – Penjelasan kegiatan (10 menit)
1. Jika memungkinkan dan aman bagi peserta untuk melakukan wawancara di lingkungan
masyarakat, jelaskan bahwa mereka akan terjun langsung ke masyarakat dalam kelompok berisi
3 orang untuk mewawancarai anggota masyarakat guna mendalami masalah yang telah mereka
identifikasi.
2. Tanyai peserta apa masalah utama yang menjadi fokus kelompok atau yang ingin didalami
(contohnya: kesehatan, gizi, pendidikan, transportasi, ketenagakerjaan, sampah dan limbah,
disabilitas, olahraga dan rekreasi, keamanan, perumahan, budaya, pengambilan keputusan di
lingkungan masyarakat, hak-hak).
3. Bacakan dan jelaskan panduan yang disediakan dalam Panduan Peserta tentang jenis-jenis
pertanyaan yang baik supaya wawancara berbobot.
Langkah 2 – Menyiapkan wawancara (30 menit)
1. Sampaikan bahwa inilah peluang bagi para peserta untuk mewawancarai sejumlah anggota
masyarakat.
2. Jelaskan bahwa seusai wawancara, mereka akan diminta membuat sejenis berita radio atau TV
singkat berdurasi 2 menit berdasarkan hasil wawancara.
Mewawancarai anggota masyarakat
Kegiatan 5
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
150 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan pena
TINGKAT KESULITAN
3
SIMPAN?
Simpan!
38 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI39
22. 4
Kegiatan 1
Peragaan penelitian
Kegiatan 2
Penelitian sekunder
Kegiatan 3
Persiapan
penelitianlapangan
Kegiatan 4
Penelitian Lapangan
Kegiatan 5
Pemetaan masyarakat-
tantangan
Kegiatan 6
Pemetaanpemangkukepentingan
Kegiatan 7
Penciptaan masa depan
Kegiatan
Tujuan Capaian
1
Membangun pemahaman mendalam tentang sektor
tertentu
2
Mengembangkan keterampilan pemetaan dan
mempelajari cara menggunakannya secara efektif
3
Mengembangkan kemampuan memandang masalah
dari sudut pandang anggota masyarakat
Dasar
• Mengembangkan keterampilan
visioner
• Mengembangkan keterampilan
sebagai pembuat perubahan
• Mengembangkan literasi sektoral
Tambahan
• Mengembangkan keterampilan
kolaboratif
Memperkenalkan alat pemetaan untuk menghimpun
informasi penting dari ekosistem dan
menggunakannya dengan efektif untuk mengambil
keputusan.
Modul 4
Memahami
masyarakat sekitar:
menilai kondisi
40 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 41
23. Peragaan penelitian
Pengantar
Tujuan kegiatan ini adalah agar peserta tahu bahwa ada berbagai cara untuk meneliti suatu
masalah.
Secara umum, ada dua jenis utama penelitian – penelitian lapangan dan penelitian sekunder.
Keduanya dibagi lagi menjadi berbagai jenis penelitian lapangan dan penelitian sekunder.
Contohnya,
penelitian lapangan dapat terdiri dari pengamatan sederhana dengan mengamati perilaku
seseorang di lingkungan tertentu selama periode waktu tertentu, atau wawancara narasumber
dengan pencatatan manual, atau bincang-bincang dengan sekelompok orang tentang suatu tema
tertentu. Terkadang, jenis penelitian ini disebut “penelitian langsung“ dengan hasil berupa data
primer.
Penelitian sekunder bertujuan memahami apa yang telah dipelajari orang lain tentang
permasalahan yang dihadapi. Jika mengetahui ada buku, laporan, dan data yang telah disusun,
maka kecil kemungkinan penelitian kita ternyata sama persis. Selain itu, kita juga perlu mengakui
upaya yang telah dilakukan orang lain. Terkadang, jenis penelitian ini disebut sebagai “penelitian
kepustakaan“ dengan hasil berupa data sekunder.
Kedua jenis penelitian ini penting dan saling melengkapi.
Penelitian Sekunder
Meneliti data dan berita melalui
• Penelitian daring
• Laporan berita di koran dan majalah
• Buku dengan topik yang diteliti
• Laporan atau dokumen dari organisasi yang bergerak di bidang khusus
Penelitian Lapangan
Meneliti data dan berita melalui
• Wawancara: berbicara dengan orang yang terdampak atau yang dapat memberikan
informasi penting terkait masalah. Wawancara dapat dilakukan secara individu atau
kelompok
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
40 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan pena
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 1 • Pengamatan: mengamati perilaku pengguna dalam berbagai konteks yang berbeda
• Pengalaman langsung: benar-benar menjalani dan merasakan sendiri kehidupan kelompok target selama
periode waktu tertentu. Periode ini bisa beberapa jam hingga beberapa minggu
Langkah 1 – Diskusi singkat tentang studi literatur (10 menit)
1. Jelaskan bahwa satu kesalahan umum yang sering dilakukan banyak orang adalah kurang cermat meneliti
kondisi masalah saat ini sebelum menyusun ide baru:
• Idemu mungkin baru bagimu, tetapi boleh jadi sudah pernah dikemukakan di bidang yang menjadi
sasaranmu, atau mungkin ada aspek masalah yang luput dari pertimbanganmu.
• Mungkin ada orang dan organisasi yang sudah melakukan upaya terkait dan bisa diajak kerja sama, atau
ada hal yang bisa kamu lakukan untuk melengkapi upaya mereka sehingga tidak mengulangi upaya yang
sama.
2. Umumkan bahwa peserta akan bermain “Peragaan Penelitian“, yaitu permainan peragaan dengan tebak-
tebakan untuk lebih memahami penelitian – sambil bersenang-senang!
Langkah 2 – Peragaan penelitian (20 menit)
1. Sebelum mulai, bagi peserta menjadi beberapa tim dan siapkan kartu metode penelitian dari Pedoman
Peserta. Pemain dari tiap tim akan bergantian melakukan peragaan mewakili anggota timnya. Tim pertama
yang dapat menebak kata atau frasa yang tercantum mendapatkan 3 poin.
2. Batas waktu untuk tiap peragaan petunjuk yaitu 2 menit.
3. Catat semua poin yang diperoleh tiap pemain atau tim.
4. Pemenangnya adalah tim dengan poin terbanyak di akhir permainan.
5. Pilih satu tim dan satu pemain untuk memulai permainan.
6. Letakkan kartu peraga dari Pedoman Peserta di tengah-tengah meja. Pemain yang dipilih lalu mengambil
satu kartu dan memberikan petunjuk tentang metode penelitian yang tercantum melalui gerakan.
7. Anggota tim lain akan mencoba menebak metode penelitian yang sedang diperagakan – selamat bersenang-
senang!
Langkah 3 – Mengulas inti kegiatan (10 menit)
Di akhir sesi, ulas kembali ragam jenis metode penelitian yang telah diidentifikasi dalam permainan dengan
membacakan semua kartu metode penelitian.
42 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 43
24. Penelitian Sekunder
Pengantar
Mengingat tujuan proses adalah melahirkan inovasi sosial yang berguna bagi masyarakat luas,
peserta perlu menjajaki konteks proyek mereka dan solusi apa yang sudah dihadirkan, atau
bagaimana orang lain, termasuk ahli, mendekati masalah serupa. Penelitian lapangan berpotensi
memberikan banyak wawasan bagi peserta. Kendati demikian, ada kemungkinan kesimpulan yang
peserta capai sudah pernah dihadirkan oleh pihak/proyek lain.
Karenanya, pastikan agar solusi potensial dari peserta mempertimbangkan pelajaran yang dipetik
dan bukti yang ada. Pastikan peserta meluangkan waktu untuk mengumpulkan dan menganalisis
data, riwayat, berita, laporan, buku, dan sumber informasi lainnya yang dapat membantu mereka
memahami dengan lebih baik solusi yang sudah dijalankan dan wawasan yang sudah ada terkait
isu yang hendak diatasi.
Dalam kegiatan ini, anjurkan peserta menggunakan kanvas dalam Panduan Peserta dalam
melakukan penelitian sekunder.
Catatan: Jika tak bisa mengakses internet, pertimbangkan cara kreatif untuk mendukung peserta
dalam kegiatan ini. Sebagai contoh, tugaskan kegiatan sebagai pekerjaan rumah (jika peserta bisa
mengakses internet di tempat lain), atau undang ahli untuk topik yang diusulkan oleh peserta. Ahli
ini mungkin dapat membawa sejumlah buku, koran, atau materi cetak relevan lainnya yang bisa
dibaca peserta di kelas.
Menjelaskan kegiatan (10 menit)
1. Minta peserta untuk bergabung dengan tim. Jika memungkinkan dan sesuai, bagi tim ke dalam
kelompok kecil. Jika ada peserta baru, ajak mereka untuk bergabung ke tim yang dianggap
paling menarik atau relevan.
2. Perkenalkan Kanvas Penelitian Sekunder sederhana ke kelas misalnya dengan menjelaskan
bahwa kanvas yang disajikan adalah alat yang cocok untuk membantu memandu peserta dalam
penelitian yang lebih luas. Bagi tim ke dalam peran seperti peneliti, kepala peneliti, dan asisten
yang membantu melengkapi kanvas selama penelitian berlangsung.
3. Tunjukkan cara menggunakan kanvas lewat melengkapi kanvas dengan contoh.
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
60 menit
PERLENGKAPAN
Komputer atau telepon seluler dengan koneksi internet. Perlengkapan alternatifnya adalah
majalah, laporan, dan koran yang memuat informasi relevan yang bisa dimanfaatkan.
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 2 4. Beri tahu peserta bahwa di akhir kegiatan kanvas harus sudah dilengkapi.
5. Beri tahu peserta bahwa tujuan utama kegiatan ini bukanlah menghasilkan kanvas yang tertata
rapi, tetapi menghasilkan sumber daya penting bagi tim. Kanvas dapat dirujuk kembali dan
memastikan seluruh pertanyaan penting peserta terjawab.
6. Beri tahu peserta bahwa mula penelitian terbaik adalah melakukan pencarian di internet.
Pastikan Anda menjelaskan protokol pencarian internet yang aman. Ada beberapa sumber daya
yang tersedia seperti yang sumber daya yang disusun oleh British Council untuk anak muda.
Pertimbangkan untuk menggunakan sumber daya berikut dalam kegiatan:
• https://www.britishcouncil.org/voices-magazine/how-help-young-learners-stay-
safeinternet
7. Periksa apakah peserta paham dan mampu melakukan pencarian di internet.
8. Tunjukkan metode pencarian dasar jika diperlukan sembari menekankan pentingnya mematuhi
protokol pencarian yang efektif dan aman.
Langkah 2 – Melengkapi kanvas (40 menit)
Minta tiap tim melengkapi Kanvas Penelitian Sekunder sesuai pedoman berikut:
• Luangkan waktu untuk melakukan penjelajahan informasi yang sesuai dengan tantangan di
internet. Bacalah berita, laporan, artikel, dll. Untuk melakukan pencarian, buka Google dan
masukkan sejumlah kata yang kemungkinan memberikan hasil yang sesuai. Contohnya, jika
peserta ingin mengatasi masalah sanitasi di Lagos, peserta dapat memasukkan “masalah sanitasi
dan dampaknya di Lagos“.
• Kunjungi situs web organisasi yang bekerja atau terlibat di bidang tantangan.
• Cari inovasi terbaru terkait tantangan.
• Cari statistik, data, riwayat, dan gambar untuk memperkaya pengetahuan dasar terkait
tantangan. Contohnya, untuk proyek pemberantasan pengangguran anak muda, cari jumlah
anak muda yang berhenti sekolah sebelum mengembangkan kemampuan akademis memadai.
Untuk proyek sanitasi, cari persentase penduduk suatu negara yang tak bisa mengakses air
minum bersih, atau terkait jumlah anak yang sakit atau meninggal akibat diare.
Langkah 3 – Melakukan renungan dan umpan balik untuk tiap tim (10 menit)
Minta tiap tim menjelaskan singkat Kanvas Penelitian Sekundernya dan memberikan ringkasan
jawaban untuk pertanyaan berikut:
• Apa yang peserta ketahui?
• Adakah informasi yang berpotensi mengubah pendekatan peserta dalam mengatasi masalah?
• Apakah peserta berniat mengubah pendekatan masalah?
44 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 45
25. Mempersiapkan penelitian lapangan
Pengantar
Kegiatan ini mempersiapkan peserta untuk kegiatan berikutnya ‘Penelitian Lapangan‘.
Penelitian Lapangan adalah istilah yang mengacu ke segala kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data ‘primer‘, yakni informasi dan wawasan terkait suatu masyarakat atau situasi,
menggunakan metode seperti wawancara tatap muka, survei dan pengamatan situasi atau
kelompok, alih-alih data ‘sekunder‘ yang dikumpulkan lewat kegiatan seperti membaca laporan
situasi atau kelompok atau data dari orang lain.
Penelitian Lapangan dapat ditugaskan sebagai pekerjaan rumah atau bagian dari sesi UPSHIFT.
Harap ingat bahwa penelitian lapangan butuh pengaturan dan penilaian risiko. Silakan acu
Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman yang mengatur jenis kegiatan ini dalam organisasi
Anda.
Minta peserta menggunakan sumber daya yang sudah dibuat sebelumnya:
• Peta pemangku kepentingan
• Persona dalam kelompok sasaran
Pastikan peserta menentukan sejumlah persona dalam kelompok sasaran dan 3–4 pemangku
kepentingan yang akan diwawancarai. Gunakan kanvas penelitian lapangan di Panduan Peserta.
Langkah 1 – Menjelaskan soal kegiatan (10 menit)
Minta tiap tim melengkapi Kanvas Penelitian Sekunder sesuai pedoman berikut:
1. Jelaskan bahwa dalam kegiatan singkat ini peserta akan merencanakan penelitian lapangan
untuk mengetahui tingkat pemahaman pengguna terhadap masalah.
2. Jelaskan tujuan umum penelitian, dalam hal ini adalah untuk memahami pengguna, yang akan
membantu peserta merancang inovasi, layanan, atau produk khusus yang akan mengatasi
tantangan yang ditetapkan dan menarik pelanggan (kadang disebut sebagai ‘nilai manfaat‘).
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
40 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan pena
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
TIDAK TERSEDIA
Kegiatan 3 3. Jelaskan bahwa tim akan mengidentifikasi:
• Informasi lapangan yang ingin diketahui
• Pihak yang perlu diwawancarai
• Peran dalam tim untuk mencapai tujuan
4. Minta peserta mengacu ‘Kanvas Penelitian Lapangan‘ dan mendiskusikan narasumber untuk
tiga area berikut (jumlah area dapat ditambah):
• Pengguna atau pelanggan potensial
• Organisasi yang sudah beroperasi di area terkait atau pemangku kepentingan lainnya
• Organisasi dan organisasi masyarakat yang saat ini belum beroperasi di area terkait tetapi
berpotensi memberi bantuan
Langkah 2 – Menyusun Metode Penelitian! (30 menit)
1. Untuk membantu tim menyusun pendekatan, minta peserta membahas pokok berikut terkait
pengguna atau pelanggan:
• Siapa narasumber yang perlu diwawancarai dan apa alasannya? (Bisa jadi ada berbagai
kelompok yang terdampak atau berkepentingan – misalnya, laki-laki dan perempuan, orang
lanjut usia dan/atau anak muda, orang yang hidup di bagian kota tertentu, orang dengan
latar belakang tertentu, dll.)
• Siapa saja anggota tim yang akan mewawancarai para narasumber?
2. Kemudian, minta peserta menjawab pertanyaan terkait organisasi berikut (Anda mungkin perlu
bantuan untuk mengontak organisasi tersebut).
• Siapa dari organisasi yang perlu diwawancarai?
• Bagaimana caranya menghubungi orang tersebut?
• Siapa saja anggota tim yang akan mewawancarai para narasumber dan kapan?
3. Setelah informasi terkumpul dalam kegiatan ini, Anda mungkin perlu mengatur wawancara dan
pertemuan dengan anggota masyarakat.
46 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 47
26. Penelitian lapangan
Pengantar
Penelitian lapangan akan menunjukkan tingkat pemahaman pengguna akan masalah dan
pengalaman sehari-hari mereka. Tujuan penelitian adalah memahami pengguna dan cara untuk
memberikan tawaran khusus untuk layanan atau produk yang dapat mengatasi masalah yang
penting bagi mereka dengan cara yang sesuai untuk hidup mereka.
Silakan acu Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman yang mengatur jenis kegiatan ini
dalam organisasi Anda. Catatan: Jika tak bisa mengakses internet, pertimbangkan cara kreatif
untuk mendukung peserta dalam kegiatan ini. Sebagai contoh, tugaskan kegiatan sebagai
pekerjaan rumah (jika peserta bisa mengakses internet di tempat lain), atau undang ahli untuk
topik yang diusulkan oleh peserta. Ahli ini mungkin dapat membawa sejumlah buku, koran, atau
materi cetak relevan lainnya yang bisa dibaca peserta di kelas.
Langkah 1 – Persiapan dan Penelitian Lapangan (90 menit)
1. Minta peserta melakukan penelitian lapangan selama 1–2 jam.
2. Sebelum melakukan penelitian, dorong peserta meninjau kiat wawancara di Modul 3. Berikut
adalah ringkasan kiat tersebut:
• “Fasilitator akan memandu peserta dalam membuat catatan terkait wawancara dan peran
dalam tiap kelompok (misalnya, jika wawancara dilakukan kelompok beranggotakan 3
orang, satu orang akan menjadi pewawancara, satu membuat catatan jika memungkinkan,
dan satu lagi hanya mendengarkan wawancara untuk memberikan umpan balik ke anggota
tim lainnya dan menunjukkan pertanyaan yang mungkin belum diajukan.”
• “Sebelum melakukan wawancara, peserta perlu menetapkan peran jelas, cara merotasi
peran, pertanyaan untuk diajukan, catatan yang perlu dibuat, dan cara mencatat informasi.”
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
40 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan pena
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
SIMPAN
Kegiatan 4 3. Selain wawancara, dorong tim untuk mencoba metode penelitian lapangan lain mis. pengamatan
orang-orang yang menggunakan layanan tertentu, atau survei jumlah pengunjung toko atau
klinik di waktu tertentu.
4. Beri tahu peserta bahwa, setelah penelitian lapangan tuntas, tiap tim akan mempresentasikan
Kanvas Penelitian Lapangan ke tim lain.
5. Ringkas berbagai pokok utama lalu minta tim melakukan penelitian lapangan.
Langkah 2 – Renungan dan evaluasi (30 menit)
1. Setelah semua tim menyelesaikan penelitian lapangan, evaluasi dengan meminta tiap tim
mempresentasikan Kanvas Penelitian Lapangan mereka dan mengajukan pertanyaan seperti:
• Bagaimana perasaanmu saat melakukan wawancara?
• Bagaimana proses pengamatan pengguna dan konteks berlangsung? Apakah kamu
menemukan informasi baru?
• Informasi baru apa yang kamu himpun?
• Apa saja tindakan yang efektif dan perlu diperbaiki tim untuk kegiatan berikutnya?
48 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 49
27. Pemetaan masyarakat-tantangan
Pengantar
Dalam kegiatan ini, peserta akan menggambar peta masyarakat dan mulai menunjukkan
bagaimana tantangan muncul bagi tiap bagian masyarakat. Ini akan membantu tim melihat
bagaimana masalah muncul, bagaimana sumber daya didistribusikan, dan apa saja peran keadaan
geografis dalam solusi tim.
Menjelaskan kegiatan (10 menit)
1. Minta tiap kelompok membuat ‘peta‘ masyarakat. Peta ini tak perlu akurat tetapi harus
mencakup berbagai fasilitas utama, jalan, kondisi alam, dan aspek-aspek lainnya terkait
masyarakat dan kondisi fisik wilayah dari tempat yang menjadi fokus tantangan. Minta peserta
menyertakan yang berikut dalam peta:
• Aspek yang relevan bagi tantangan masyarakat berdasarkan pemahaman, pengalaman, dan
wawancara yang sudah dilakukan tim. Sebagai contoh, jika tantangan masyarakat tim adalah
terkait daur ulang atau pengelolaan sampah, aspek pentingnya tentu berbeda dari aspek
penting dalam tantangan pemberantasan pengangguran anak muda.
• ‘Aset‘ masyarakat yang bermanfaat (tempat, sumber daya, kondisi alam, dll. yang berguna
bagi masyarakat – misalnya, pusat masyarakat, sungai tempat orang mencuci baju dan mandi,
pasar, tempat orang menanam tanaman pangan, sekolah, dll.) Dorong peserta berpikir jauh
tentang yang mereka anggap sebagai aset atau sumber daya. (Contohnya, pusat informasi
atau ruang yang tidak terpakai)
• Tempat tinggal anggota tim
• Masyarakat dan tokoh penting
• Tanggal atau catatan penting terkait kejadian terbaru
• Lembaga, dinas, dan badan penting
• Tempat berkumpul orang-orang
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
75 menit
PERLENGKAPAN
Papan presentasi dan spidol
TINGKAT KESULITAN
3
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 5 • Sumber daya alam penting, hambatan yang memengaruhi mobilitas masyarakat di area
terkait misalnya di sungai atau jalan utama
• Tempat wawancara
• Tempat masalah muncul dan pihak terdampak
2. Pastikan tiap kelompok menjawab yang berikut:
• Apa yang kita ketahui terkait masalah dari peta?
• Apa informasi yang perlu diketahui?
• Siapa lagi yang perlu diwawancarai?
Langkah 2 – Berbagi informasi (15 menit)
Minta tiap tim memberi tahu informasi yang ditemukan dan pelajaran yang dipetik. Minta tiap
kelompok membahas kaitan antara masalah yang ditangani dan masalah dari kelompok lain.
Langkah 3 – Memperkaya peta (30 menit)
Tim mungkin perlu kembali mewawancarai anggota masyarakat untuk menambah informasi
dalam peta. Makin sering mereka mewawancarai anggota masyarakat makin baik. Wawancara
lanjutan dapat ditugaskan sebagai pekerjaan rumah.
Langkah 4 – Renungan dan evaluasi (10 menit)
1. Setelah peserta melengkapi peta, tanyakan:
• Bagaimana aset dalam masyarakat didistribusikan dan di mana masalah muncul? Apakah
keduanya terkait?
• Apa manfaat peta semacam ini bagi inovator sosial?
50 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 51
28. Pemetaan pemangku kepentingan
Pengantar
Pemangku kepentingan adalah orang atau organisasi yang memengaruhi dan/atau tertarik
dengan tantangan yang coba peserta atasi. Misalnya, jika peserta ingin menggiatkan kebiasaan
makan sehat pada anak muda, pemangku kepentingannya mencakup di antaranya orang tua,
pendidik, dokter, pemilik supermarket, dan pengelola kantin sekolah.
Dalam kegiatan ini, pemangku kepentingan dibagi ke dalam tiga jenis:
• Sasaran
• Tidak Langsung
• Lainnya
Jika peserta ingin proyeknya berhasil dan memberikan dampak nyata, peserta perlu membuat
peta, serta memahami dan menyertakan pemangku kepentingan dalam solusi.
Langkah 1 – Mengidentifikasi Pemangku Kepentingan Sasaran, Tidak Langsung, dan
Lainnya (30 menit)
1. Jelaskan kepada peserta bahwa dalam kegiatan ini mereka akan mengidentifikasi berbagai
kelompok terdampak oleh isu yang ditangani tiap tim.
2. Pada papan presentasi, buat ulang diagram berikut dengan kategori pemangku kepentingan
Sasaran, Tidak Langsung, dan Lainnya lalu minta tim membuat diagram serupa di kertas dari
papan presentasi.
3. Mulai dengan menanyai salah satu tim “Siapa yang langsung terdampak masalah yang sudah
kamu identifikasi?“ Minta peserta menentukan pihak terdampak sespesifik mungkin.
• Orang-orang usia tertentu?
• Orang di area tertentu?
• Orang di kelompok tertentu?
4. Beri tahu peserta bahwa pihak ini termasuk kelompok ‘Sasaran‘ tim (juga disebut penerima
manfaat, pengguna, atau pemegang hak). Artinya, tim perlu memprioritaskan kebutuhan pihak
tersebut saat merancang solusi. Tulis semua pihak tersebut dalam bagian diagram “Sasaran“
pada papan presentasi.
5. Minta semua tim melakukan proses serupa.
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
60 menit
PERLENGKAPAN
Papan presentasi dan spidol
TINGKAT KESULITAN
3
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 6 6. Tanyakan ke tim yang lain “Siapa yang secara tidak langsung terdampak masalah yang kamu
identifikasi?“
7. Pihak ini mungkin mencakup anggota keluarga, teman sebaya, dan kelompok lainnya atau
orang-orang yang terafiliasi dengan kelompok sasaran, atau yang secara tidak langsung
mengalami dampak masalah.
8. Beri tahu tim bahwa para pihak tadi mungkin ingin mendukung atau terlibat dalam solusi.
9. Minta tim lainnya melakukan hal serupa untuk isu atau masalah mereka, dan tuliskan para pihak
tersebut dalam bagian diagram “Tidak Langsung“ pada papan presentasi.
10. Tanyakan ke kelompok ketiga, “Siapa lagi yang turut terdampak masalah – adakah orang,
kelompok, atau institusi lain yang turut terlibat dalam masalah? Siapa kelompok yang sudah
berupaya mengatasi masalah?” Minta peserta memberikan jawaban spesifik. Contohnya,
“pemerintah“ masih terlalu umum, sedangkan “Kepala Unit Pendidikan Kejuruan“ tentu lebih
jelas.
11. Minta peserta menuliskan pihak tersebut dalam papan presentasi untuk bagian pemangku
kepentingan “Lainnya“.
12. Minta tim lain melakukan yang sama untuk isu atau masalah mereka, tuliskan pihak yang
teridentifikasi pada papan presentasi di bagian pemangku kepentingan “Lainnya“.
13. Beri tiap tim 5 menit untuk menambahkan kelompok atau orang-orang yang mungkin
terlewatkan ke dalam diagram.
Langkah 2 - Pemetaan pikiran (20 menit)
1. Setelah mengidentifikasi pemangku kepentingan Sasaran, Tidak Langsung, dan Lainnya, minta
peserta mulai mencari tahu hubungan ketiganya.
2. Minta peserta membuat “peta pikiran“ untuk melihat hubungan antara ketiganya. Peta pikiran
adalah cara mudah menghimpun informasi yang muncul tanpa urutan dan struktur. Peta
pikiran memungkinkan peserta secara visual menyusun idenya.
3. Untuk menggambar peta pikiran, minta peserta mulai menggambar lingkaran di bagian tengah
kertas A4 atau kertas dari papan presentasi dan menuliskan tantangan di bagian tengahnya.
Tunjukkan kepada kelas cara melakukannya.
4. Lalu, mulai gambar anak panah yang menghubungkan tantangan dengan pemangku
kepentingan utama dan yang menghubungkan para pemangku kepentingan, bila
memungkinkan. Peserta juga dapat memetakan pemangku kepentingan sasaran, tidak
langsung, dan lainnya.
5. Selain itu, minta peserta mengidentifikasi berbagai tema untuk pemangku kepentingan yang
belum muncul di Langkah 1.
6. Di akhir kegiatan, tiap kelompok akan menghasilkan gambaran bermanfaat tentang tantangan
dan seluruh pemangku kepentingan. Pemetaan pemikiran dan peta pemangku kepentingan dari
Langkah 1 dapat didokumentasikan atau dipasang di tempat yang terlihat oleh kelompok.
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit)
Pandu diskusi tim untuk menjawab pertanyaan berikut:
• Siapa orang atau kelompok yang kini tampak penting yang tidak teridentifikasi sebelumnya?
52 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 53
29. • Apakah kedua peta tadi akan berubah seiring informasi terkait masyarakat bertambah?
Penciptaan masa depan
1. Pastikan tiap tim siap. Saat semua siap, minta tim mengikuti naskah:
Opsional DURASI
Kertas dan pena
2 Simpan!
Kegiatan 7
2. Minta tim mengidentifikasi visi kolektifnya dan jelaskan ke tim lain.
54 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 55
30. 5
Kegiatan 1
Berpikir kreatif
Kegiatan 2
Membangun tim
Kegiatan 3
Kanvas tim
Kegiatan 4
Bangun menara
Kegiatan 5
Siapa pengguna kita?
Kegiatan 6
Mendefinisikan ulang tantangan
Kegiatan 7
Apa yang sejauh ini kita
ketahui tentang masalah
Kegiatan 8
Pohon masalah
Kegiatan 9
5 Mengapa
Kegiatan
Tujuan
1
Mengembangkan keterampilan kolaboratif
dalam tim
2
Menjalankan proyek yang berdampak sosial
di masyarakat
3
Mengembangkan pemahaman tentang proses
inovasi sosial
Modul 5
Mendefinisikan
ulang tantangan
Modul 5 berfokus pada pengembangan keterampilan kerja
tim dan pengenalan pemikiran desain (design thinking)
kepada tim dalam mengambil tindakan.
Capaian
Dasar
• Mengembangkan keterampilan kolaboratif
• Mengembangkan keterampilan sebagai
pembuat perubahan
• Mengembangkan keterampilan sebagai
pemimpin yang berani Tambahan
• Mengembangkan literasi sektoral
• Mengembangkan keterampilan pengambilan
keputusan berbasis bukti
• Mengembangkan keterampilan visioner
56 MODUL5-MENDEFINISIKANULANGTANTANGAN57
31. Berpikir kreatif
Pengantar
Ini adalah cara asyik untuk memperkenalkan pemikiran kreatif dan menunjukkan bahwa solusi
kreatif dapat ditemukan sekalipun dalam kondisi seadanya.
Fasilitator perlu memberi kesempatan kepada kelompok untuk berupaya keras mencari solusi,
dan memperhatikan seberapa baik peserta saling mendengarkan dan bekerja sama.
Langkah 1 – Persiapan (10 menit)
1. Fasilitator menjelaskan bahwa peserta akan mengikuti kegiatan yang menantang, mungkin pula
mengherankan, dan yang pasti mendorong mereka berpikir kreatif dengan bantuan rekan satu
tim!
2. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok. Kelompok dapat dipilih sendiri oleh peserta atau
ditentukan langsung oleh fasilitator.
3. Beri masing-masing kelompok selembar kertas A4.
4. Tanyakan kepada tim, “Bagaimana caranya supaya masing-masing orang bisa muat menembus
kertas A4 ini?”
5. Beri tahu para peserta aturannya. “Potong kertas sedemikian rupa sehingga bagian atas dan
bagian bawah kertas tetap tersambung. Tidak boleh menggunakan lem. Setelah jadi, salah satu
anggota kelompok harus bisa berjalan menembus kertas”.
Langkah 2 – Ayo coba! (15 menit)
1. Beri waktu 15 menit untuk masing-masing tim. Tim boleh meminta kertas cadangan bila perlu.
Biarkan mereka mencoba menemukan solusinya bersama!
2. Setelah waktu habis, tampilkan ide dan solusi yang dihasilkan tiap kelompok.
3. Jika tidak ada satu pun yang berhasil memecahkan tantangan, jelaskan solusi cara berjalan
menembus kertas di bawah ini.
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
45 menit
PERLENGKAPAN
Kertas A4 dan gunting
TINGKAT KESULITAN
3
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 1 Penjelasan untuk Fasilitator:
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi (20 menit)
1. Ringkas apa yang berhasil dicapai menggunakan peralatan biasa tetapi dengan ide kreatif. Kita
harus “berpikir di luar batasan“ untuk menemukan solusi inovatif atas masalah yang ada.
2. Tekankan kepada para peserta bahwa mereka sedang belajar bahwa beberapa hal yang tampak
mustahil sebenarnya mungkin! Ini adalah langkah pertama dalam belajar berpikir kreatif.
Pandu diskusi tentang kreativitas menggunakan poin-poin di bawah ini.
Berpikir kreatif berarti memandang segala sesuatunya secara berbeda untuk mencapai hasil
baru, sering kali ketika muncul rintangan dan kendala.
Kreativitas dan inovasi melibatkan cara baru dalam memandang segala sesuatu serta
menggunakan imajinasi dan keterampilan untuk menciptakan hasil baru.
3. Tampilkan contoh dari Liter of Light - https://m.youtube.com/ watch?v=o-Fpsw_yYPg tentang
bagaimana sesuatu yang sangat berguna dapat dihasilkan dari bahan seadanya dengan berpikir
kreatif.
4. Jika video tidak dapat diputar karena ketiadaan akses internet atau kendala lain, gunakan
gambar yang menceritakan kisah Liter of Light di bawah ini.
• Lipat kertas jadi dua. • Potong sesuai garis
putus-putus seperti
dalam gambar.
• Buka kertas. Peserta kini
dapat menembus kertas,
seperti ditunjukkan dalam
gambar.
58 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 59
32. Membangun tim
Pengantar
Kegiatan ini bertujuan membantu para peserta menata diri menjadi tim untuk mengatasi
tantangan masyarakat tertentu.
Fasilitator menetapkan pos-pos di dalam ruangan. Tiap pos dinamai dengan sebuah persoalan
masyarakat yang diidentifikasi di Modul 3. Persoalan/nama pos harus tersebar rata dalam
ruangan.
Langkah 1 – Mencari persoalan lain yang dapat ditambahkan (5 menit)
Ajak para peserta berkeliling ruangan dan memperhatikan tantangan yang mereka identifikasi di
sesi sebelumnya. Tanyakan apakah ada persoalan yang menggugah kepedulian mereka, yang
belum disebutkan. Jika ada, minta peserta menuliskannya pada selembar kertas dan tambahkan.
Langkah 2 – Memilih tantangan masyarakat (15 menit)
1. Persilakan peserta memilih tantangan masyarakat yang ingin dihadapi. Minta mereka
mempertimbangkan bidang mana yang menarik bagi mereka, menggugah kepedulian mereka,
atau yang di mana kekuatan mereka sekiranya akan sangat berguna.
Jika para peserta sulit memutuskan, ada kemungkinan mereka khawatir akan salah mengambil
keputusan. Jelaskan kepada para peserta bahwa keputusan yang mereka ambil pada tahap ini
tidak bersifat final. Yakinkan mereka bahwa tidak ada keputusan yang salah karena pada
akhirnya setiap tantangan harus ada yang menyelesaikan, siapa pun orangnya.
2. Pastikan peserta menyadari pentingnya membentuk kelompok yang beragam dan inklusif.
Tekankan kepada peserta bahwa bisa bekerja bersama orang-orang yang belum dikenal baik
merupakan kesempatan luar biasa.
Perhatikan, beberapa peserta mungkin tidak memiliki kecenderungan untuk langsung
membaur dalam kerja kelompok. Simak, amati, dan catat tantangan apa saja yang dibicarakan
oleh para peserta untuk memastikan bahwa peserta tidak terkonsentrasi di satu tantangan
yang sama.
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
60 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan spidol
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 2
Beri dempul di bagian atas botol
Lubangi papan sesuai
lingkar botol. Sisakan sayap
agar menempel di sisi botol.
Air dan
Amonia
Lubangi atap lebih
besar dari lingkar botol
Botol plastik 1 liter
Papan atap ukuran 12” X 12”
Dempul
60 MODUL5-MENDEFINISIKANULANGTANTANGAN61
33. 3. Peserta bebas membahasnya dengan rekan-rekan. Sebagaimana disebutkan di atas, fasilitator
harus mengamati jika ada peserta yang tampak terkucil atau tidak terlibat. Jika ada peserta
yang tampak terkucil, ajak bicara dengan tenang dan halus, seolah-olah itu hal yang lumrah dan
Anda hanya kebetulan melihatnya. Anda dapat:
• Mendekati peserta yang tidak punya kelompok dan tanyakan apa mereka ingin bergabung
dengan salah satu kelompok (jika peserta tidak ingin, cobalah cari alasannya. Mungkin ada
persoalan lain yang tidak Anda sadari). Jika demikian halnya, tanyakan dengan kelompok
mana mereka ingin bergabung.
• Kemudian, bicaralah dengan kelompok tersebut dan minta mereka mengundang atau
memasukkan peserta yang bersangkutan.
Langkah 3 – Membentuk tim (30 menit)
Setelah para peserta memilih tantangan masyarakat, minta mereka membahas pertanyaan
berikut ini, dan menulis jawabannya pada papan presentasi atau memberitahukannya ke seisi
kelas dengan cara lain:
• Apa alasan masing-masing peserta dalam memilih tantangannya?
• Tiap orang harus menjelaskan kekuatan apa yang dapat mereka sumbangkan kepada
kelompok.
• Jenis peran apa saja yang menurut mereka diperlukan untuk menghadapi tantangan
masyarakat ini?
• Terakhir, mereka harus pikirkan nama tim!
Langkah 4 – Berbagi (10 menit)
Minta masing-masing kelompok untuk berbagi jawaban mereka atas pertanyaan dari langkah 2.
Kanvas tim
Pengantar
Kegiatan ini membantu tim berfokus pada cara mereka bekerja sama nanti ke depannya. Mereka
akan mencari dan menyepakati bagaimana mereka ingin bekerja sama menggunakan alat bernama
Kanvas Tim, yang ada di dalam Panduan Peserta. Kanvas tim menampilkan dalam satu halaman
berbagai aspek yang penting bagi tim untuk disepakati dan diperhatikan agar tim dapat kompak
dan efektif.
Langkah 1 – Memperkenalkan alat (5 menit)
1. Perkenalkan kegiatan Kanvas Tim kepada peserta sebagai alat yang dapat membantu tim
memperjelas tujuan umum tim, tujuan masing-masing anggota, berbagai peran yang dapat
dimainkan tiap anggota, serta nilai-nilai tim. Kanvas Tim kosong tersedia di Panduan Peserta,
tetapi pada tahap ini peserta bisa menggunakan kertas dari papan presentasi untuk
menggambar Kanvas Tim yang besar untuk menuliskan ide-ide awal mereka.
2. Jelaskan tiap bagian kanvas satu persatu kepada semua tim. Jawab pertanyaan mereka di sela
penjelasan.
Langkah 2 – Merancang Tujuan Umum (10 menit)
1. Minta anggota tim menyepakati tujuan umum dan mendiskusikan tujuan pribadi mereka untuk
proyek tersebut dengan membahas dan menjawab pertanyaan berikut ini:
• Apa sebenarnya yang ingin kita capai bersama?
• Apa tujuan utama kita yang dapat dilaksanakan, terukur, dan terikat waktu?
• Apa tujuan pribadi masing-masing yang ingin kita bagi dengan sesama rekan?
2. Minta tim mengidentifikasi hal yang mendasari tujuan umum mereka dengan membahas dan
menjawab pertanyaan berikut ini:
• Seandainya tujuan umum kita tercapai, manfaat apa yang akan kita lihat di masyarakat?
• Apa sebenarnya alasan kita melakukan hal ini? Misal: Menciptakan dampak positif pada
kehidupan orang-orang melalui inovasi sosial
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
70 menit
PERLENGKAPAN
Kertas dan pena, kertas tempel atau kertas dan lem
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 3
62 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 63
34. Langkah 3 – Merancang Peran (15 menit)
1. Minta para peserta menulis nama dan peran mereka pada kertas tempel atau kertas biasa. Jika
seseorang punya banyak peran, gunakan kertas terpisah.
• Apa saja kekuatan kita?
• Apa saja peran yang bisa kita miliki di dalam tim? Peran tersebut bisa berupa “Saya akan
menjadi koordinator rapat tim“, “Saya akan menyumbangkan ide-ide“ atau “Saya akan
pastikan segala sesuatunya beres“. Peran apa pun boleh dan dianjurkan!
• Apa nama tim kita?
2. Fasilitator perlu memperhatikan bila timbul ketegangan dalam diskusi ini. Perhatikan pula jika
ada peserta yang mungkin kurang bersuara.
Langkah 4 – Mengidentifikasi Nilai (10 menit)
1. Nilai-nilai bersama adalah keyakinan dasar yang memandu perilaku kelompok. Nilai-nilai
tersebut bukan sekadar kata-kata, melainkan harus digunakan secara nyata dalam membuat
keputusan, khususnya keputusan yang sulit.
2. Tim harus menyepakati serangkaian nilai yang diterima oleh setiap anggota, dan dituangkan
dalam sebuah daftar singkat. Nilai tersebut bisa berupa tindakan atau sifat, seperti saling
hormat, melawan batasan, saling mendukung, transparansi, dll. Terkadang, sebuah nilai hanya
berupa satu kata saja. Agar mudah diingat, dianjurkan supaya daftar berisi maksimal lima atau
enam nilai satu kata, dengan kalimat penjelasan untuk masing-masing nilai. Namun, terkadang
sebuah nilai juga dapat dinyatakan dalam kalimat singkat.
3. Berikan pertanyaan berikut ini kepada para peserta untuk membantu menentukan rangkaian
nilai awal tim:
• Bagaimanakah kita akan bekerja sama sebaik-baiknya? (Misalnya saling mendukung,
membuat keputusan dengan mengingat pengguna, selalu bertindak dengan penuh rasa
hormat dan empati, bekerja cepat, dll.).
• Bagaimanakah kita akan bekerja sama dalam situasi sulit? (Dengarkan baik-baik satu sama
lain; dukung satu sama lain; bersikaplah terbuka, jujur, dan peduli; selalu fokus pada tujuan)
• Apa saja nilai-nilai dasar tim kita?
Langkah 5 – Menata diri (15 menit)
Minta tim untuk menyepakati aturan umum dan kegiatan. Anggap ini sebagai hasil dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya, yakni serangkaian aturan dan kegiatan nyata yang ingin mereka
implementasikan. Tim dapat menggunakan poin-poin berikut ini sebagai pertanyaan pemandu:
• Aturan apa yang ingin kita berlakukan setelah menyelesaikan sesi tentang cara kerja sama
kita ini?
• Bagaimana cara kita berkomunikasi dan memastikan semua anggota mengetahui informasi
terkini?
• Bagaimana cara kita mengambil keputusan?
Langkah 6 – Pameran Kanvas (10 menit)
1. Minta tim memajang kanvas mereka di dinding agar semua orang dapat saling melihat kanvas
tim lain.
2. Selagi peserta berkeliling melihat kanvas, tanyakan tiap tim bagaimana perasaan mereka
tentang hal yang telah mereka hasilkan dan apa yang telah mereka pelajari tentang bekerja
dalam sebuah tim.
Langkah 7 – Membuat penyesuaian (5 menit)
1. Minta tim kembali ke kanvas masing-masing untuk menyesuaikan kanvas berdasarkan apa
yang dilihat dari tim lain.
2. Jelaskan bahwa peserta boleh mengubah-ubah Kanvas Tim mereka kapan saja di luar kegiatan
pelatihan ini.
Bangun menara
Pengantar
Kegiatan ini berfokus pada cara bekerja sama sebagai tim dan memberikan kesempatan kepada
para peserta untuk mengembangkan keterampilan kerja tim dalam lingkungan yang bebas risiko
dan menyenangkan.
Para peserta akan bekerja sama menegakkan menara tertinggi dengan perlengkapan yang ada.
Sebelum memulai kegiatan, fasilitator harus mempersiapkan sejumlah perlengkapan untuk
masing-masing tim. Usahakan agar perlengkapan sama rata untuk semua tim.
Perlengkapan dasar yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah selotip, gunting, dan kertas atau
koran lama. Namun, benda apa pun yang ada di lokasi pelatihan dapat digunakan. Dianjurkan
untuk sebisa mungkin menggunakan kertas daur ulang atau kertas bekas.
Perhatikan: dalam kegiatan ini, ada saatnya sebagian peserta diminta menutup mata, dan sebagian
lainnya tidak boleh menggunakan tangan. Fasilitator diharap bersikap bijak apabila hal ini
merupakan hal yang sensitif di kalangan peserta anak muda, dan dipersilakan membuat aturan dan
batasan sendiri. Maksud kedua aturan tadi adalah sebagai poin evaluasi di akhir tentang
bagaimana kita berperilaku ketika bekerja dengan rekan satu tim yang punya kemampuan
berbeda-beda.
JENIS KEGIATAN
Opsional
DURASI
50 menit
PERLENGKAPAN
Kertas (dapat didaur ulang), kertas koran, selotip, dan gunting
TINGKAT KESULITAN
2
SIMPAN?
Jangan simpan
Kegiatan 4
64 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 65
35. Perhatikan pula bahwa kegiatan ini dapat diganti dengan kegiatan lain sejenis yang berkaitan
dengan teknologi, seperti bersama-sama membangun lampu tenaga surya atau kegiatan lain
dalam rangka membangun tim yang sekiranya sesuai dalam konteks setempat.
Langkah 1 – Memahami petunjuk (10 menit)
1. Bagi peserta menjadi tim berisi 3-7 orang (tergantung total jumlah peserta).
2. Jelaskan bahwa tantangan tersebut bertujuan agar tim berusaha mendirikan menara setinggi
mungkin dengan perlengkapan yang diberikan. Tegaskan bahwa waktu mereka hanya 20 menit.
3. Di titik ini, peserta diberi satu kesempatan terakhir untuk bertanya sebelum memulai kegiatan.
4. Satu aspek penting dari permainan ini yakni salah satu peserta di tiap tim harus menutup mata,
dan satu lagi harus mengunci kedua tangan di balik punggung dan tidak boleh
menggunakannya. Kedua peserta ini harus mematuhi aturan tersebut hingga permainan
selesai.
5. Jelaskan bahwa setelah waktu habis, semua tim akan berkumpul di sekeliling menara masing-
masing sementara fasilitator mengukur tingginya.
Langkah 2 – Membangun menara (20 menit)
1. Sementara masing-masing kelompok membangun menara, fasilitator harus mengamati:
• Perilaku mereka
• Siapa yang memimpin dan seperti apa caranya
• Siapa yang berpartisipasi, siapa yang tidak, dan mengapa
• Apa yang terjadi pada para peserta yang menutup mata dan mengunci tangan
2. Pengamatan ini akan membantu fasilitator dalam mengajukan pertanyaan atau komentar
selama evaluasi serta untuk lebih mengenal para peserta.
Langkah 3 – Renungan dan Evaluasi Kelompok (20 menit)
1. Tanyakan masing-masing tim seberapa baik mereka bekerja sama, khususnya bagaimana
mereka bersikap dalam kaitannya dengan anggota yang matanya tertutup atau tidak dapat
menggunakan kedua tangan. Bagikan hasil pengamatan Anda sendiri sebagai fasilitator.
2. Ingatkan bahwa kerja tim yang baik bisa menurun ketika dikejar waktu. Itulah saat paling
penting untuk berfokus pada komunikasi dan kerja tim.
3. Lakukan diskusi singkat tentang cara menyeimbangkan hubungan dalam sebuah tim, cara
merangkul semua anggota tim, dan cara berfokus pada tugas.
4. Pada tahap ini, tanyakan apakah ada peserta yang ingin berganti tim karena selanjutnya
mereka akan masuk ke pembuatan Kanvas Tim.
Siapa pengguna kita?
JENIS KEGIATAN
Utama
DURASI
80 menit
PERLENGKAPAN
Papan presentasi dan spidol
TINGKAT KESULITAN
3
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 5
Pengantar
Ingatkan tim bahwa solusi efektif berfokus pada kebutuhan manusia. Suatu solusi mungkin masuk akal di atas kertas
dan di kepala kita, tapi solusi tersebut tidak akan menciptakan perubahan yang kita inginkan jika orang-orang tidak
melihatnya sebagai hal yang berharga dan bermanfaat bagi mereka. Karenanya, kita perlu mengembangkan cara untuk
mengenali kebutuhan dan kebiasaan pemangku kepentingan kita.
Dalam kegiatan sebelumnya, kita diperkenalkan pada pendekatan “berorientasi manusia” yang berfokus pada
bagaimana sebenarnya suatu persoalan atau permasalahan muncul dalam kehidupan sehari-hari manusia dan
bagaimana hal itu memengaruhi mereka, ketika kita memperhatikan persona dalam mewawancarai. Dalam kegiatan
ini, kita akan gali hal ini lebih dalam.
Langkah 1 – Penjelasan kegiatan (10 menit)
1. Jelaskan bahwa selama kegiatan ini, peserta akan berusaha mengidentifikasi pengguna yang disasar oleh solusi
masalah yang sedang diatasi tim. Untuk melakukannya, peserta akan menciptakan apa yang disebut sebagai “profil
persona“. Ini adalah teknik yang membantu kita memahami apa yang penting bagi tiap individu. Hal ini membantu
kita memastikan bahwa solusi kita berfokus pada manusia.
2. Jelaskan pendekatan ini kepada para peserta. Pendekatan ini digunakan oleh banyak perusahaan yang merancang
layanan, produk, dan program. Organisasi-organisasi tersebut telah menemukan bahwa merancang suatu layanan
dengan memikirkan individu-individu jauh lebih mudah daripada merancang suatu layanan untuk sekelompok besar
orang. Maka dari itu, disusunlah ‘Teknik Persona‘ untuk mengidentifikasi kepribadian, perilaku, dan praktik lazim
individu-individu di dalam kelompok target.
3. Ini adalah kesempatan bagi para peserta untuk mempelajari preferensi orang lain dan apa yang penting baginya,
untuk memahami bagaimana persona orang tersebut akan tercermin pada solusi atau produk yang diusulkan.
4. Para peserta akan membuat catatan tentang individu tersebut. Catatan ini disebut “asumsi“. Nantinya, dalam
kegiatan ini, asumsi ini akan ditelaah satu per satu.
66 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 67