SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Download to read offline
KURIKULUM
INOVASI
SOSIAL
FASE 1
KURIKULUM
INOVASI
SOSIAL
FASE 1
MODUL  KEGIATAN  DESKRIPSI KEGIATAN 
1Pengantar 
UPSHIFT 
1 Acak nama Saling mengenal satu sama lain
2 Pengantar UPSHIFT
Mengenal siapa fasilitator, apa itu inovasi sosial, apa
peran peserta, dan apa peluang yang dimiliki peserta
3 Mendalami lebih jauh inovasi sosial Memahami inovasi sosial dan bagaimana tiap orang bisa menjadi inovator sosial
4 Merancang kelompok bersama-sama Menyetujui bagaimana kelompok akan bekerja dan belajar bersama
2 Memahami diri 
sendiri: “Siapa 
aku?“ 
1 Berfokus pada kekuatan Berfokus pada kekuatan diri untuk membangun ketahanan dan kerja sama tim yang baik
2 Peta kepribadianku Memetakan kegemaran dan keahlian masing-masing
3 Perkenalan positif Mengungkapkan kekuatan masing-masing
4 Impianku Membangun visi dan bagaimana kekuatan diri dapat mendukung visi tersebut
3 Memahami 
masyarakat sekitar: 
mendengar, 
mengamati, 
menghargai 
1 Mengambil sudut pandang
Memahami bahwa ada lebih dari satu sudut pandang dan pentingnya
mendengarkan orang lain untuk berinovasi
2 Memetakan perubahan di masyarakat sekitar Memahami perubahan yang terjadi di masyarakat selama 5 tahun terakhir
3 Integritas dan kepercayaan Mengambil tindakan bersama untuk kepentingan publik serta membangun rasa percaya dan empati
4 Wawancara berempati Mengembangkan wawasan tentang hal yang penting bagi orang lain
5 Mewawancarai masyarakat sekitar Melakukan wawancara dan pengamatan di masyarakat
4 Memahami 
masyarakat 
sekitar: menilai 
kondisi 
1 Peragaan penelitian Mengakrabkan diri dengan cara-cara melaksanakan penelitian
2 Penelitian Sekunder Mempelajari cara melaksanakan penelitian sekunder dan merangkum pembelajaran
3 Persiapan penelitian lapangan Menyiapkan penelitian lapangan
4 Penelitian Lapangan Mempelajari cara melaksanakan penelitian lapangan dan merangkum pembelajaran
5 Pemetaan masyarakat-tantangan Memetakan tantangan yang muncul di masyarakat
6 Pemetaan Pemangku Kepentingan Mulai membentuk kelompok di sekitar tantangan yang sama
7 Penciptaan Masa Depan Membangun visi masa depan
PetaJalan
Modul
2 3
5
Mendefinisikan
ulang tantangan
1 Berpikir Kreatif  Bekerja sama untuk menciptakan solusi 
2 Membangun tim  (Lihat bagian Rekap Kegiatan sebagai contoh) 
3 Kanvas Tim 
Menyatukan timmu untuk menghadapi suatu tantangan di masyarakat 
dan menyusun fondasi untuk budaya kerja produktif 
4 Bangun menara  Merasakan (simulasi) bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tantangan 
5 Siapa pengguna kita? 
Mengembangkan wawasan tentang individu (kelompok orang atau 
masyarakat) yang terdampak masalah dengan menggunakan empati 
6 Mendefinisikan ulang tantangan  Menyajikan pelajaran baru, mendefinisikan ulang masalah, serta menyusun rencana penelitian 
7 Apa yang sejauh ini kita ketahui tentang masalah?  Merenungkan dan memandang suatu masalah secara holistik 
8 Pohon masalah  Berpikir kritis tentang penyebab dan akar masalah 
9 5 Mengapa  Menilik masalah lebih dalam 
6
Bagaimana cara kita...?
Memunculkan ide dan
memilih solusi
1 Berpikir kreatif dan kritis  Menyepakati arti kreativitas dan berpikir kritis tentang kreativitas 
2 Simulasi dompet  Membangun pemahaman lebih mendalam tentang tahapan inovasi sosial 
3 Campur Aduk Gagasan  Memahami bahwa berinovasi adalah memadukan berbagai hal dengan cara yang berbeda 
4 Kotak “Apa ini?“  Bersikap inovatif lewat penafsiran imajinatif 
5 Curah pendapat  Menciptakan ide-ide baru dengan kecerdasan dan kreativitas kolektif 
6 Desain ide  Memahami ide untuk mengatasi tantangan 
7 Topi persona  Menyempurnakan dan memantapkan ide 
8 Dampak yang kuinginkan bagi dunia  Meneguhkan pentingnya dampak sosial dan skalanya 
7
Membangun solusi:
Uji dan perbaiki
1 Benda yang kusuka  ??
2 Tantangan marshmallow  Memahami apa itu pembuatan purwarupa 
4 Dunia purwarupa  Mengenal berbagai jenis purwarupa 
3 Perjalanan pengguna  Memahami interaksi antara pengguna dan solusi 
5 Pengujian dunia nyata  Menguji ide bersama pengguna dan pemangku kepentingan 
8
Mempersiapkan pitch
1 Faktor pembentuk pitch cemerlang  Mengembangkan gaya pitch khas kamu 
2 Pitch sempurna  Menyusun dan menguji coba pitch dengan timmu 
Menghimpun beragam umpan balik tentang pitch 
9
Pitch dan percepat
Menyampaikan pitch di hadapan panel untuk mendapat umpan balik 
2 Umpan balik sesama rekan  Memberikan dan memanfaatkan umpan balik pitch 
3 Menyimak selektif dan positif  Umpan balik positif dan pemantapan kekuatan 
MODUL KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
4 5
1
Pengantar
UPSHIFT
Modul 1 memperkenalkan konsep inovasi sosial
dan keterampilan dasar yang akan didapat dan 
digunakan oleh peserta dalam perjalanan mereka 
ke depannya. 
Modul 1
Kegiatan 1
Acak nama 
Kegiatan 2
Pengantar UPSHIFT 
Kegiatan 3
Membangun pemahaman 
tentang inovasi sosial 
Kegiatan 4
Merancang kelompok bersama-
sama 
Kegiatan 
Tujuan Capaian
1 Menumbuhkan empati
2 Bekerja dalam tim
3 Memahami konsep inovasi sosial
•  Mengembangkan
keterampilan sebagai
pembuat perubahan
•  Mengembangkan
keterampilan kolaboratif
•  Mengembangkan
keterampilan sektoral
6 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 7
Acak nama
Pengantar UPSHIFT
Pengantar
Peserta diharapkan untuk berbagi ide, bekerja sama, dan saling mendukung, terutama selama 
perjalanan inovasi sosial yang akan dilalui. Karena itu, ketika memberi pengantar kegiatan ini, 
fasilitator menekankan pentingnya saling mengenal. 
Fasilitator dapat ikut serta dalam kegiatan ini demi mendorong rasa keterbukaan dan kohesi 
sosial. 
Langkah 1 – Persiapan (10 menit)
1. Beri pengantar kegiatan lalu bagikan kertas berwarna dan pena kepada peserta.
2. Minta tiap peserta menuliskan huruf acak yang membentuk nama depan mereka di selembar 
kertas kecil: misalnya, nama ‘Ahmad‘ dapat ditulis (D, M, A, A, H). Kemudian, minta tiap peserta 
menggambar wajah yang mewakili perasaan mereka saat ini 
(contohnya: wajah tersenyum        atau wajah tegang       ) 
Catatan: Jika ada peserta yang tidak dapat membaca dan menulis, maka disarankan beberapa opsi
berikut:
1) jika hanya sedikit peserta dengan kondisi demikian, bantu mereka menulis, atau
2) ganti tulisan huruf inisial nama dengan gambar yang mewakili nama.
3. Minta peserta melipat kertas masing-masing dan memasukkannya ke dalam keranjang. Acak 
kertas di dalam keranjang.
Langkah 2 – Berbagi (20 menit)
4. Minta tiap peserta mengambil selembar kertas dari keranjang secara acak.
5. Minta para peserta membentuk satu lingkaran besar. 
6. Minta satu peserta membuka kertas yang diambilnya dan menyebutkan nama yang tertera 
(atau gambar yang terlihat, serta siapa yang menggambarnya). 
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
30 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas berwarna dan pena 
TINGKAT KESULITAN 
2  
SIMPAN?
Jangan simpan 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
30 menit  
PERLENGKAPAN 
Peta Perjalanan yang dicetak, digambar, atau ditampilkan dalam presentasi 
PowerPoint 
TINGKAT KESULITAN 
2  
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 1 
Kegiatan 2 
7. Minta peserta memecahkan nama dari susunan huruf pada kertas, dan mengembalikan 
kertas ke pemiliknya.
8. Minta pemilik kertas menceritakan alasan di balik perasaan mereka (gambar ekspresi wajah 
yang dicantumkan di kertas).
9. Giliran selanjutnya adalah pemilik kertas yang baru saja bercerita tentang perasaannya 
tersebut. Peserta tersebut lalu memecahkan nama orang yang tertulis di kertas yang 
diambilnya dari keranjang. Ulangi langkah ini hingga semua nama peserta diketahui. 
Pengantar
Meski tiap negara yang menerapkan program inovasi sosial ini memiliki tujuan dan targetnya 
sendiri, tujuan umum yang ingin dicapai melalui program ini adalah:
• Anak muda memiliki kompetensi dalam inovasi sosial
• Anak muda memahami cara menggunakan keterampilan inovasi mereka untuk menciptakan 
dampak positif
• Anak muda menjalin hubungan positif dengan masyarakat sekitarnya. Perlu diingat bahwa 
aspek utama peran sebagai fasilitator adalah menciptakan lingkungan yang aman dan saling 
menghormati, sehingga beragam sudut pandang dapat didengar. Dengan ikut 
memperkenalkan diri, fasilitator memberikan contoh pribadi terbuka dalam lingkungan 
saling percaya, sehingga peserta merasa mampu melakukan hal yang sama. 
Sifat terbuka dan motivasi tinggi sangatlah penting, baik untuk merangkul anak muda maupun 
dalam proses inovasi itu sendiri. 
8 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 9
Langkah 1 – Sambutan (10 menit)
Sambut semua peserta dan perkenalkan diri Anda sebagai fasilitator. Sampaikan alasan Anda 
berkomitmen untuk bekerja bersama inovator sosial muda, latar belakang Anda, dan harapan Anda.
Langkah 2 – Memperkenalkan Perjalanan (10 menit)
Sampaikan presentasi singkat tentang program pelatihan dan perjalanan yang akan dilalui bersama. 
Gunakan peta modul perjalanan yang disertakan dalam panduan ini untuk melengkapi presentasi. 
Sebaiknya, cetak dan tempelkan peta modul ini di dinding ruang pelatihan, agar bisa dirujuk kapan saja 
selama pelatihan.
Langkah 3 – Memberi contoh (10 menit) 
1. Jika mungkin, bagikan sejumlah cerita tentang anak muda yang telah melalui proses serupa dan peluang 
yang terbuka bagi mereka setelah mengikuti dan terlibat dalam program ini. Setelah beberapa kali 
pengulangan program, ada baiknya meminta satu peserta dari program lalu untuk datang dan 
bercerita pada peserta program saat ini tentang pengalaman mereka selama mengikuti program.
2. Pada tahap ini, penting untuk menyampaikan poin-poin kunci berikut kepada para peserta. Poin-poin 
kunci berikut ini hanya panduan/saran. Pilih yang paling relevan dan tambahkan poin-poin dari 
pengalaman Anda sendiri.
• Tiap orang di sini punya potensi dan kemampuan untuk mengubah masyarakat. Masing-
masing bisa menjadi anggota kelompok yang berpengaruh dan inspiratif.
• Inovasi sosial adalah suatu cara kerja yang membantu memecahkan masalah sosial.
• Inovasi sosial terbentuk dengan bekerja bersama orang lain!
• Semua dipersilakan untuk menyampaikan ide; tidak ada yang namanya ide buruk.
• Kreativitas bergantung pada lingkungan yang terbuka dan positif – artinya kita harus saling 
mendengar.
• Tidak ada yang namanya pertanyaan konyol; semua kekhawatiran layak dipertimbangkan.
3. Jangan lupa tanyakan apakah peserta punya pertanyaan di tahap ini. Luangkan waktu untuk 
menjawabnya. 
Membangun pemahaman
tentang inovasi sosial
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
60 menit  
PERLENGKAPAN 
Jika mungkin, putar video yang telah diunduh untuk menunjukkan contoh inovator sosial. Jika 
tidak dapat mengakses atau memutar video, sampaikan contoh kisah nyata inovator sosial atau 
undang seorang inovator sosial setempat untuk bercerita. 
TINGKAT KESULITAN 
3  
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 3 
Pengantar
Inovasi sosial adalah penerapan ide, produk, layanan, atau proses baru, atau perbaikan terhadap 
solusi yang sudah ada untuk menanggapi kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi sehingga 
menguntungkan masyarakat. 
‘Sosial‘ di sini berarti bahwa manfaat dihasilkan untuk kepentingan publik dan bukan untuk 
keuntungan pribadi. Manfaat ini mencakup pula manfaat lingkungan.
Sebuah solusi sosial dapat dikatakan inovatif apabila:   
• Baru (bagi pengguna, konteksnya, atau dalam penerapannya)  
• Lebih baik dari yang ada saat ini (lebih efisien, efektif, berkelanjutan, atau adil)
• Memberikan manfaat bagi sejumlah besar orang dalam masyarakat, atau bahkan seluruh 
populasi. Pada kegiatan ini, disarankan mengundang inovator sosial setempat untuk bercerita 
kepada para peserta. Jika tidak memungkinkan, berikut disediakan empat cerita tentang inovator 
sosial. 
Langkah 1 – Apa itu inovasi sosial? (15 menit)
1. Mulailah kegiatan dengan menyegarkan kembali ingatan peserta tentang apa itu inovasi sosial.
2. Minta peserta menyebutkan contoh inovasi sosial (bisa dari lingkungan mereka sendiri atau 
yang ada di tingkat nasional).
3. Minta peserta menyebutkan inovator sosial yang sebaya dengan mereka.
4. Ajak peserta menonton video pendek atau menyimak seorang inovator bercerita tentang 
inovasi sosial yang ia buat, dan dilanjutkan dengan diskusi.  
10 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 11
Langkah 2 – Putar video, sampaikan cerita, atau simak cerita langsung dari seorang 
inovator setempat (15 menit)
Putar video atau sampaikan cerita tentang inovator muda (beberapa pilihan disertakan di bawah 
ini). Alangkah baiknya bila seorang inovator setempat dapat diundang untuk bercerita kepada 
para peserta. 
Cerita pilihan 1. Richard Turere, Kenya
Video TED Talk ini dapat diunduh dengan takarir dalam kurang lebih 40 bahasa: https://
www.ted.com/talks/richard_turere_a_peace_treaty_with_the_lions
Video ini menampilkan contoh luar biasa dalam bersikap inovatif di lingkungan dengan sumber 
daya teknis terbatas. Kisahnya menunjukkan kekuatan yang lahir dari perpaduan antara 
kemampuan diri dan permasalahan di masyarakat.
Cerita pilihan 2. Jason Yeates, Irlandia
Ini cerita tentang inovator sosial muda dari Irlandia bernama Jason Yeates. Proyek Jason 
mengatasi masalah “perundungan siber”, yakni perundungan terhadap anak muda di media sosial. 
Cerita ini dapat digunakan bila tidak ada akses video. Transkrip diambil dari tautan berikut: 
https://www.youngsocialinnovators.ie/social-innovators/innovators-blog/jason-yeates
• Sejak kapan kamu bergabung dengan Young Social Innovators (YSI) Irlandia dan apa 
proyekmu? “Proyekku berjudul “Don’t Be Mean Behind the Screen (Stop Sikap Tega di Balik 
Layar)”. Proyek ini berupaya menggugah kesadaran tentang dampak perundungan siber. 
Tujuan kami yakni memberikan edukasi tentang masalah tersebut dan dampaknya. Kami 
mengadakan banyak diskusi untuk menyosialisasikan proyek serta memunculkan ide-ide 
inovatif untuk menghapus perundungan dari kehidupan masyarakat. Dari penelitian, kami 
temukan bahwa perundungan terjadi karena adanya perbedaan. Jadi, kami mengadakan 
pekan persahabatan, hari budaya, dan pekan antiperundungan. Kami percaya tujuan proyek 
ini akan tercapai sehingga dapat memberikan dampak signifikan di masyarakat.”
•   Apa dampak proyekmu terhadap masyarakat sekitar (atau masyarakat luas)?  “Sekolah 
kami mengusulkan petisi antiperundungan; semua orang ikut tanda tangan. Kami 
mengadakan banyak diskusi, melakukan banyak penelitian. Pekan budaya kami luar biasa 
karena orang-orang bisa mengekspresikan pandangan dan cara hidup mereka. Kami punya 
sistem sahabat, yaitu siswa tahun pertama dan tahun keempat bertemu saat istirahat untuk 
mengobrol. Siswa-siswa tahun pertama, serta siswa junior dan senior lain mengagumi kami. 
Rasanya seperti sebuah pencapaian besar untuk proyek kami.”
• Apa dampak yang kamu rasakan setelah bergabung dengan YSI? “Bergabung dengan YSI 
meningkatkan rasa percaya diri. Aku jadi berani maju dan berbicara di hadapan khalayak. 
Tahun ini sekolah kami mengadakan drama musikal dan aku punya andil besar dalam acara 
tersebut. Kalau tidak ikut YSI, tidak mungkin aku terlibat dalam acara itu. YSI mendorongku 
memperjuangkan hal yang aku yakini. Sekarang aku lebih menghargai kerja tim dan merasa 
lebih mudah bekerja dalam kelompok. Aku pun sadar aku suka tampil dan punya sisi kreatif 
yang sebelumnya tidak kuketahui. Soal pengalaman di sekolah, aku rasa YSI membantuku 
tetap fokus. YSI memberikan pelajaran yang berbeda dari yang kudapat sehari-hari, jadi aku 
bersemangat menantikannya. Aku merasa mampu membuat perbedaan positif di dunia 
karena aku dan ide-ideku didengar.” 
• Bagaimana pengalamanmu membentuk dirimu yang sekarang ini? “Aku merasa sudah lebih 
banyak mengambil keputusan untuk diri sendiri. Aku punya keyakinan diri, dan sekarang aku 
paham artinya berempati kepada orang lain. Kurasa sangat penting bagi kita untuk menjadi 
sukarelawan di masyarakat sekitar dan membantu orang lain.”
Cerita pilihan 3 – Rizikisource
Rizikisource adalah perusahaan sosial yang berbasis di Nairobi, Kenya, didirikan oleh Fredrick 
Ouko Alucheli. Frederick tidak bisa mendapat pekerjaan karena disabilitas. Ia sadar betapa 
kurangnya kesadaran serta jalur diskusi yang efektif bagi calon pemberi kerja dan penyandang 
disabilitas untuk membahas peluang. Inilah salah satu penyebab utama tingginya tingkat 
pengangguran penyandang disabilitas. Laporan Dunia tentang Disabilitas Tahun 20111 
menyebutkan bahwa penyandang disabilitas acap kali termasuk dalam kelompok masyarakat 
paling miskin. Rizikisource kini memberikan solusi untuk menghubungkan calon pemberi kerja dan 
penyandang disabilitas sehingga dapat mendiskusikan peluang. 
Rizikisource menyediakan layanan yang sebelumnya tidak ada di Kenya. Penyandang disabilitas di 
daerah mana pun di Kenya kini bisa mengunggah profil dan CV ke platform tempat calon pemberi 
kerja dapat mencari kandidat yang sesuai dan mengiklankan lowongan kerja. 
Awalnya, Rizkisource mempertemukan pemberi kerja dan penyandang disabilitas melalui jaringan 
tradisional, dengan advokasi dan percakapan langsung. Solusi ini kini ditambah dengan solusi 
seluler sehingga penyandang disabilitas yang memiliki ponsel sederhana bisa menjawab 
serangkaian pertanyaan lewat SMS dan membuat profil di platform tersebut. Pengguna platform 
lalu diminta mengirimkan CV secara elektronik atau salinan cetak yang kemudian dibuat digital. 
Pemberi kerja juga dapat mengiklankan lowongan kerja di platform tersebut. Dengan teknologi 
seluler, solusi yang ditawarkan Rizkisource memberikan akses lebih luas ke seluruh Kenya, 
termasuk daerah di mana sebelumnya tidak terdapat kemudahan seperti ini.
Selain memberi manfaat bagi masing-masing pengguna, layanan yang disediakan membantu 
menciptakan pasar kerja yang lebih merata di Kenya, serta membangun kesadaran akan kapasitas 
penyandang disabilitas.
Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International 
Refugees Welcome didirikan di Berlin pada tahun 2015 oleh Mareike Geiling, Golde Ebding, dan 
Jonas Kakoschke sebagai tanggapan atas masuknya pengungsi ke Eropa, khususnya Jerman. 
Mereka mengamati masalah dan kondisi buruk di tempat tinggal para pengungsi di Jerman. 
Mereka juga menyadari ada penduduk setempat yang punya ruangan kosong dan bersedia 
menampung para pengungsi.
Kini, usaha mereka telah berkembang menjadi jaringan besar bernama Refugees Welcome, yakni 
sekumpulan organisasi yang tersebar di Eropa, Kanada, dan Australia. Jaringan tersebut telah 
membantu 1.136 pengungsi mendapat tempat tinggal yang cocok di flat bersama. 
Sebelumnya, sangat sulit bagi orang-orang untuk menawarkan akomodasi kepada pengungsi 
secara terkoordinasi. Organisasi ini terinspirasi oleh situs web Airbnb, sebuah platform bagi 
orang-orang yang ingin dengan mudah menyewakan rumah atau ruangan kepada turis dan 
pebisnis untuk jangka waktu singkat.  
1. World Health Organization. World Report on Disabilities. 2011. Diakses pada 22 Januari 2018 melalui 
http://www.who.int/disabilities/world_report/2011/report.pdf 
12 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 13
Mereka memanfaatkan teknologi yang ada serta keterbukaan yang mulai muncul dari orang-orang 
di Eropa dan di seluruh dunia untuk menggunakan ruangan tak terpakai di rumah mereka.
Sebelumnya, orang-orang yang ingin membantu pengungsi di negaranya kesulitan memberikan 
bantuan. Refugees Welcome memudahkan orang-orang berkomunikasi dengan para pencari 
suaka atau pengungsi di negaranya, sehingga dapat melihat kecocokan bantuan yang ditawarkan 
dengan kebutuhan. Refugees Welcome memberi dukungan keuangan dan administratif kepada 
orang-orang yang menawarkan akomodasi, serta memberikan advokasi di area setempat terkait 
hak-hak pengungsi.
Solusi ditawarkan dengan biaya rendah, dan organisasi ini berfokus pada keberlanjutan, bukan 
mencari keuntungan. Tujuannya adalah menjembatani hubungan antara pengungsi dan penduduk 
lokal, serta memberikan dukungan pragmatis bagi pengungsi.
Langkah 3 - Pertanyaan lanjutan (20 menit)
Bagi kelas menjadi kelompok berisi 5 atau 6 orang untuk membahas pertanyaan ini, atau bahas 
bersama seisi kelas. Pertanyaan-pertanyaan ini berfokus pada cerita Richard, tetapi sebagian 
besar bisa diadaptasi untuk cerita yang lain.
• Persoalan apa yang diperhatikan Richard?
• Solusi seperti apa yang kini diterapkan untuk mengatasi persoalan tersebut?
• Apa dampaknya?
• Apa langkah pertama yang dilakukan Richard?
• Dari mana Richard menemukan materi dan gagasan yang mendasari idenya?
• Keterampilan dan perilaku lain apa yang kalian perhatikan dalam dirinya?
• Apa yang kini bisa dicapai oleh Richard?
• Bisakah kalian melihat bagian-bagian perjalanan kita (seperti yang ada di peta jalan program) 
muncul dalam cerita Richard?
Langkah 4 – Renungan kelompok (10 menit)
Ajak kelompok kembali ke dalam lingkaran besar dan tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang berkesan bagi kalian dari contoh ini?
• Apa yang telah kalian pelajari tentang makna inovasi sosial?
• Apa yang kini bisa kalian capai? 
Merancang kelompok bersama-sama
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
45 menit  
PERLENGKAPAN 
Papan presentasi (flipchart), kertas tempel (sticky notes) atau kertas biasa, pena 
TINGKAT KESULITAN 
2  
SIMPAN?
Simpan! 
Kegiatan 4 
kelompok jika bekerja sama secara efektif. 
Tiap orang punya peluang untuk berperan dalam pembentukan lingkungan tempat mereka ingin 
belajar, bermain, dan bekerja. Tanggung jawab dan akuntabilitas bersama akan menciptakan 
kelompok yang berdaya dengan kepemimpinan bersama.
Disarankan untuk menetapkan 2 pos atau area untuk langkah 2 dan 3 di bawah ini. Pada langkah 2, 
akan lebih mudah jika pertanyaan yang tercantum di sini dipajang di tempat yang mudah dilihat 
peserta.
Langkah 1 – Persiapan (5 menit)
1. Jelaskan kegiatan. Boleh juga bagikan kutipan, misalnya dari Henry Ford. “Berkumpul bersama 
adalah sebuah awal. Menjaga kebersamaan adalah kemajuan. Bekerja sama adalah 
kesuksesan.” – Henry Ford.
2. Bagi peserta ke dalam dua kelompok dan beri waktu masing-masing 10 menit di tiap pos. 
Masing-masing tim dapat mencurahkan ide menggunakan kertas tempel atau kertas dari 
papan presentasi. Tiap kelompok menjalankan Langkah 2, lalu Langkah 3.
Langkah 2 – Seperti apa perilaku tim atau kelompok yang efektif? (10 menit)
Pada tiap tahap, kelompok peserta membahas pertanyaan berikut dan menuliskan ide-ide pada 
papan presentasi atau kertas tempel. 
14 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 15
Langkah 3 - Seperti apa anggota tim yang ideal? (10 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees 
Welcome International 
Sekarang, tiap tim harus: 
1. Menggambar orang-orangan sederhana. Sisakan banyak ruang di sekitar gambar untuk menulis 
catatan. Meminta anggotanya menuliskan ciri-ciri anggota tim yang baik. 
2. Meminta anggotanya mencantumkan di sisi kiri, apa saja sifat, perilaku, dan sikap yang perlu 
dimiliki anggota tim yang baik untuk menciptakan lingkungan yang positif.
3. Meminta anggotanya mencantumkan di sisi kanan, apa saja perilaku dan tindakan yang bisa 
dilakukan anggota tim saat menghadapi tantangan atau sedang bermasalah dengan sesama 
anggota tim.
Langkah 4 – Menyimpulkan bersama (10 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome 
International 
1. Minta tiap kelompok menampilkan hasil diskusi. Kelompok penonton bisa memberi saran bagi 
kelompok yang sedang presentasi.
2. Selama dan saat akhir diskusi, simpulkan poin-poin kunci dari semua kelompok, soroti poin 
kunci tersebut, dan cek ulang poin-poin kunci dengan kelompok yang menyampaikan. 
3. Beri tahu kelompok yang bersangkutan bahwa simpulan ini akan menjadi pedoman kerja sama 
dalam kelompok tersebut, dan menjadi dokumen hidup dan acuan mereka.
4. Tanyakan kepada kelompok tersebut apakah sekiranya pedoman ini akan berfungsi dengan 
baik dalam memandu kerja sama mereka, dan jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Langkah 5 - Apa fokusku? (5 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International 
1. Minta tiap peserta menuliskan fokus utama mereka sebagai individu selama beberapa kelas 
selanjutnya pada selembar kertas tempel atau kertas biasa.
Penulisan fokus ini mungkin bisa dipandu dengan pertanyaan seperti “Apa yang harus dilakukan 
untuk jadi anggota tim yang baik dan rekan bagi sesama anggota?“
Catatan: Dalam tiap sesi berikutnya, tanyakan seperti apa kemajuan peserta dalam hal ini, 
menurut pandangan mereka sendiri. Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa digunakan:
• Apakah ada yang perlu ditambahkan?
• Apakah ada yang perlu disesuaikan?
• Apakah ada yang ingin mengajukan permintaan kepada peserta lain, menawarkan diri untuk 
melakukan sesuatu, atau memberi umpan balik? 
16 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 17
Kegiatan 1
Berfokus pada kekuatan 
Kegiatan 2
Peta 
kepribadianku 
Kegiatan 3
Perkenalan positif 
Kegiatan 4
Impianku 
Kegiatan 
Tujuan Capaian
1
Menumbuhkankesadarandiri
2
Mengembangkankemampuanuntuk
mengenalihalyangpentingbagioranglain
3
Menyusunvisiuntukmemanfaatkan
kemampuankewirausahaan
•  Mengembangkan keterampilan sebagai
pembuat perubahan
•  Mengembangkan keterampilan visioner
Memahami
Diri Sendiri: Siapa Aku?
Modul 2 mendukung anak muda untuk memahami
diri sendiri dan mengetahui alasan pentingnya 
memahami diri sendiri dalam konteks inovasi sosial 
2
Modul 2
18 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: SIAPA AKU? 19
Berfokus pada Kekuatan
Pengantar
Ini merupakan peluang bagi Anda, sebagai fasilitator, untuk mengenalkan peserta pada konsep 
yang fokus pada kekuatan, alih-alih kelemahan mereka. 
Di akhir modul, tiap peserta diharapkan dapat mengidentifikasi kekuatannya. Kekuatan tersebut 
bisa jadi terkait dengan karakter seperti “teman yang baik“ atau “bisa membuat orang lain 
tertawa“, kemampuan seperti “bisa menggambar kartun“ atau “tahu cara menjahit“, hingga minat 
dan ketertarikan seperti “suka sepak bola“.
Langkah 1 – Memperkenalkan topik kekuatan (15 menit)
Adakan diskusi tentang pentingnya fokus pada kemahiran atau kegemaran alih-alih kelemahan 
atau perbaikan yang perlu dilakukan. Berikut sejumlah pokok yang dapat dibahas:
• Banyak orang kerap terpaku pada perbaikan yang perlu dilakukan dan tidak menyadari 
kekuatan yang dimiliki.
• Tindakan membandingkan diri dengan orang lain lumrah dan kita mungkin akan merasa lebih 
baik atau lebih buruk lewat membandingkan kelemahan kita dengan kekuatan orang lain.
• Tiap orang unik - kita menjalani hidup dengan cara masing-masing dan punya sejarah, minat, 
dan kebiasaan sendiri. Karenanya, memahami diri sendiri dan kemampuan diri penting!
• Sering kali, mengatasi kelemahan butuh banyak upaya. Memanfaatkan kekuatan untuk 
mengatasi masalah akan lebih mudah dan bijak alih-alih berusaha “memperbaiki“ kelemahan.
• Kekuatanmu adalah hal-hal yang dapat kamu gunakan dan andalkan - hal-hal yang bisa 
membantumu maju.
Langkah 2 – Menjelaskan mengapa kekuatan penting (15 menit)
1. Bagikan ke peserta temuan penelitian University of Wisconsin.  
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
60 menit  
PERLENGKAPAN 
Papan presentasi, kertas, dan pena 
TINGKAT KESULITAN 
1  
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 1  2. University of Wisconsin telah melakukan penelitian lewat merekam dua tim olahraga saat 
bertanding. Kedua tim kemudian menonton rekaman videonya untuk mengetahui hal-hal yang 
perlu diperbaiki. Namun, kedua tim diberi dua video pertandingan yang agak berbeda. Video 
tim nomor 1 hanya menunjukkan kesalahan yang dibuat saat bertanding. Video tim nomor 2 
juga menunjukkan kekuatan tim. 
3. Setelah menonton video, kedua tim kembali bertanding. 
4. Tanyakan ke peserta, menurut mereka tim mana yang jadi lebih baik saat bertanding? 
5. Bagikan ke peserta kalau tim nomor 2 bertanding dengan lebih baik – tim ini menonton video 
yang menunjukkan aspek positif dari pertandingan mereka. Tim nomor 2 jauh lebih baik 
performanya ketimbang tim nomor 1. Ini membuktikan kalau terpaku pada kesalahan akan 
menimbulkan rasa frustrasi, bersalah, dan enggan menerima kenyataan yang menghambat 
seseorang berubah. Melihat sisi baik memotivasi individu dan mendorong individu yang 
bersangkutan jadi kreatif dan ingin maju. 
6. Setelah berbagi temuan penelitian, tanyai peserta “Mengapa fokus pada kekuatan penting?“ 
dan diskusikan seberapa sering mereka fokus pada kekuatan di sekolah, saat bersama teman, 
atau saat sedang sendirian. 
7. tertera di kartu. Peserta tersebut akan menebak nama orang yang tertulis di kertas yang 
diambilnya dari keranjang. Langkah ini akan terus diulang hingga semua nama peserta 
diketahui.
Langkah 3 – Mengadakan diskusi dalam kelompok kecil (20 menit)
Minta peserta untuk berdiskusi dengan orang di sebelahnya mengenai orang yang mereka 
kagumi dan kekuatan yang orang tersebut mungkin miliki (bisa jadi orang terkenal seperti 
Malala Yousufzai, bintang olahraga, penyanyi, atau orang yang dikenal di keluarga atau 
masyarakat peserta). 
Langkah 4 – Mengadakan renungan dalam kelompok (10 menit)
Minta peserta membagikan tanggapan ke kelompok. Tanggapan dapat diberikan untuk 
pertanyaan berikut:
• Apa kekuatan dari orang yang dibahas?
• Manakah dari kekuatan tersebut yang tampak penting bagi inovator sosial? Mengapa? 
20 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: SIAPA AKU? 21
Peta Kepribadianku
Pengantar
Buka kegiatan dengan menekankan bahwa ini adalah kesempatan bagi peserta untuk menemukan 
kekuatan karakter, minat, keterampilan, dan kemampuan mereka. 
Ingat, menemukan kekuatan diri semestinya menjadi pengalaman positif. Namun, beberapa 
peserta mungkin kesulitan mengenali kekuatan mereka. Kekuatan karakter penting karena dapat 
muncul dengan berbagai cara, sedangkan keterampilan dan kemampuan kerap terbatas pada 
ranah kegiatan tertentu.
Langkah 1 – Menjelaskan konsep (10 menit)
Perkenalkan konsep dan berikan contoh kekuatan karakter, kemampuan, keterampilan, serta 
minat dan ketertarikan. Tiap peserta harus memikirkan kemampuan dan keterampilan yang 
mereka miliki. Ini merupakan fondasi penting bagi kiprah mereka sebagai inovator sosial. 
Sebaiknya, tidak usah terlalu saklek terkait perbedaan antara kemampuan dan keterampilan. 
• Kekuatan karakter meliputi, contohnya, “Aku sangat adil”, “Aku kadang bersikap berani”.
• Kemampuan dan keterampilan: kemampuan adalah kapabilitas untuk melakukan sesuatu. 
Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan kapabilitas dalam praktik sampai batas 
tertentu. Misalnya, seseorang mungkin mampu menulis puisi, tetapi puisinya mungkin masih 
perlu diperbaiki sehingga dapat dikatakan bahwa ia mempunyai kemampuan untuk menulis 
puisi, tetapi masih berpeluang mengembangkan keterampilan tersebut lebih jauh. 
• Minat dan Ketertarikan adalah kecenderungan atau hal yang menarik perhatian seseorang 
Contohnya, jika dikatakan bahwa seseorang sangat tertarik pada sepak bola, bisa jadi ia mahir 
bermain sepak bola, bisa pula tidak, tetapi yang pasti ada suatu hal terkait sepak bola yang 
menarik perhatian mereka. Ini bukan hal sepele karena peluang bisa muncul dari ketertarikan, 
dan umumnya ketertarikan akan memengaruhi minat dan kemampuan seseorang memfokuskan 
perhatian. 
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
60 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas dan lem (atau kertas tempel) dan pena 
TINGKAT KESULITAN 
2  
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 2  Langkah 2 – Mengumpulkan kekuatan (20 menit)
1. Berikan kertas dan lem atau kertas tempel dan pena kepada peserta.
2. Minta tiap peserta menggambar orang di salah satu kertas. Minta peserta untuk memikirkan 
keterampilan, kemampuan, kekuatan karakter, dan minat mereka. 
3. Minta peserta menuliskan atau menggambarkannya di kertas atau kertas tempel, lalu 
menempelkannya di bagian tubuh orang yang digambar (perut, lengan, dan kaki). 
4. Minta peserta menuliskan dan menggambarkan kekuatan yang menurut mereka paling 
mewakili diri mereka di kepala orang.
Langkah 3 – Saling mengenali kekuatan (20 menit)
1. Minta peserta menempelkan gambar orang tadi di dinding.
2. Tunjukkan gambar dari beberapa peserta sebagai contoh. Tekankan bahwa tiap orang dapat 
terus mengembangkan keterampilan dan kemampuannya hingga tujuannya tercapai, dan 
bahwa memahami kekuatan dan kelemahan diri harus dilakukan terus-menerus tanpa kenal 
usia. 
3. Ingatkan bahwa inovator sosial selalu terbuka untuk belajar tentang diri sendiri, orang lain, dan 
masyarakat sekitarnya. Mereka sadar dan menerima bahwa dunia di sekitar mereka selalu 
berubah.
Langkah 4 – Renungan dan evaluasi (10 menit)
Tanyai para peserta, apa yang mereka dapat dari kegiatan ini dan apa pendapat mereka tentang 
kekuatan para peserta lain. 
22 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA AKU?“ 23
Pengantar
Para peserta akan melakukan “Perkenalan Positif” tentang diri mereka satu sama lain.
Fasilitator perlu menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak biasa, dan mungkin awalnya terasa 
canggung (seolah kita menyombongkan diri atau “sok”, padahal kita selalu diajarkan untuk tidak 
sombong). 
Ingat bahwa dalam kegiatan ini, peserta akan berbagi cerita dan pengalaman. Makin bermakna 
pengalaman yang dipercayakan peserta kepada rekan setimnya, makin dalam dan kaya kerja sama 
yang akan mereka jalin. Namun, fasilitator perlu mempersilakan para peserta anak muda untuk 
menceritakan hanya hal yang mereka rasa bisa diceritakan.
Langkah 1 – Menggali pengalaman masa lalu (15 menit)
1. Minta peserta memikirkan masa terbaik dalam kehidupan mereka. Pada masa itu, mereka 
mungkin menanggapi tantangan, mengambil inisiatif untuk kian memperbaiki situasi, atau 
bersenang-senang. Inilah yang mendasari ‘perkenalan positif’ mereka.
2. Minta peserta menuliskan, menggambarkan, atau cukup merenungkan perkenalan yang akan 
mereka berikan. Tekankan supaya mereka sekonkret mungkin agar kekuatan mereka dengan 
sendirinya tampak dari fakta di dalam cerita mereka. Di samping itu, minta mereka memberi 
penutup cerita yang kuat atau menarik.
3. Ingatkan peserta untuk senyata atau “seautentik” mungkin; cerita boleh memuat ataupun tidak 
memuat unsur heroisme. Cerita perkenalan ini bisa berupa cerita tentang pengalaman luar biasa 
yang mengubah kehidupan, atau saat-saat yang terbaik bagi mereka meski terkesan tidak 
menonjol.
4. Beri waktu 7 menit kepada tiap peserta untuk berbagi cerita.  
Langkah 2 – Menceritakan kisahmu (35 menit)
1. Minta peserta membentuk tim berisi 3-5 orang anggota. Di tiap tim, satu anggota bercerita dan 
yang lain bertanya untuk lebih memahami pengalaman anggota tersebut. 
2. Dorong peserta untuk memperhatikan kekuatan, kemampuan, keterampilan, dan minat rekan 
setim yang bercerita. Minta peserta untuk menyimak dengan penuh perhatian dan kepedulian. 
Caranya, peserta dapat menyimak dengan antusias tanpa menyela rekan yang bercerita. 
3. Tekankan bahwa pendengar yang baik akan menunjukkan komitmen yang baik pula terhadap 
keberhasilan satu sama lain dan cepat membangun rasa percaya.
Langkah 3 – Pertanyaan (20 menit)
1. Jelaskan bahwa ketika cerita selesai, pencerita akan mendengarkan pertanyaan dan komentar 
dari anggota lain dalam tim. Pencerita harus menyimaknya tanpa menyela. 
2. Anggota lain dalam tim akan membahas cerita dari rekan setim tersebut, dan menjawab 
pertanyaan berikut dalam waktu sekitar 5 menit:
3. Apa yang kalian sukai dari cerita ini?
4. Seperti apa rekan setim kalian ini?
5. Menurut kalian, apa kelebihannya?
6. Lakukan langkah-langkah ini secara bergiliran hingga semua anggota bercerita dan mendapat 
umpan balik
Langkah 4 – Sesi berbagi kelompok dan inovasi sosial (10 menit)
Kumpulkan semua tim, dan ajukan pertanyaan berikut kepada semuanya
• Mengapa kekuatan kalian dan kekuatan orang lain perlu dijelaskan?
• Bagaimana kekuatan kalian dapat membantu kalian selama proses inovasi sosial?  
Perkenalan Positif
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
80 menit  
PERLENGKAPAN 
- 
TINGKAT KESULITAN 
1  
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 3 
24 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA AKU?“ 25
2. Lalu, minta mereka membuat daftar 5 hal yang menggugah minat dan semangat mereka 
(misalnya klub olahraga setempat untuk anak muda, membuka kesempatan kerja di wilayah 
setempat)
3. Kemudian, minta mereka memberi tanggapan atas hal yang menggugah mereka dan hal yang 
membuat mereka frustrasi: 
• Bagaimana perasaan kalian ketika memikirkan hal-hal itu? 
• Apa hal menonjol yang kalian ingin benahi?
Langkah 3 – Impianku (15 menit) 
1. Jelaskan bahwa sekarang peserta akan menindaklanjuti minat dan semangat, rasa marah, 
atau peluang yang mereka lihat. Caranya, dengan mengembangkan visi tentang seperti 
apa dunia jika masalah dipecahkan atau diatasi dengan cara tertentu.
2. Beri peserta waktu 15 menit untuk memikirkan masalah atau isu dalam masyarakat 
mereka, yang telah mereka bayangkan/impikan solusinya. Peserta boleh memikirkan ini 
sendiri atau bersama teman. Masalah atau isu ini mungkin relevan dengan keluarga 
mereka atau kelompok orang dalam masyarakat mereka dan dapat menyinggung salah 
satu hal yang diidentifikasi pada Langkah 2.
Langkah 4 – Berbagi impian (30 menit)
1. Dalam kelompok berisi 3 atau 4 orang, minta peserta berbagi impian, dimulai dengan frasa 
“Aku bermimpi bahwa...”.
2. Setelah selesai menceritakan impian, anggota kelompok akan mengingatkan kekuatan 
satu sama lain. Mereka dapat mendiskusikan visi rekan setim dan bagaimana mereka 
percaya bahwa kekuatan mereka akan membantu mereka meraih impian. 
“Impianku” 
Pengantar
Kegiatan ini bertujuan membangun kekuatan diri tiap peserta dan mengungkapkan visi tentang 
masa depan yang lebih baik.
Dalam kegiatan ini, peserta belajar tentang Martin Luther King Jr., salah satu pemimpin sosial 
paling terkenal dalam sejarah modern. Fokusnya adalah bagaimana ia mengungkapkan visi masa 
depannya dan bagaimana kekuatannya berperan.
Keterampilan dasar seorang inovator adalah kemampuan melihat dan mengungkapkan visi masa 
depan alternatif yang saat ini tidak terbayangkan oleh orang lain. 
Langkah 1 – Kisah Martin Luther King Jr. (15 menit)
1. Bacakan satu halaman riwayat Martin Luther King Jr. di Panduan Peserta. Ada banyak video 
singkat pidato Martin Luther King Jr. dengan takarir di internet, yang bisa diputar jika terdapat 
fasilitas yang mendukung di lokasi pelatihan.
2. Tanyai peserta apa yang mereka perhatikan dalam pidato itu dan apa pendapat mereka ketika 
mendengar, menyimak, atau membacanya.
3. Tegaskan bahwa Martin Luther tidak mengatakan “Aku punya rencana cerdik,” atau 
“Menurutmu, gagasan ini bagaimana?” Ia mengembangkan visi dengan mendengarkan dan 
menjadi bagian masyarakat. Ia berbicara dengan penuh semangat dan mengungkapkan visinya 
menggunakan emosi. Hal itu adalah sesuatu yang positif bagi semua manusia dan menyinggung 
masalah yang dianggap penting, yaitu kesetaraan dan keadilan. Ia sadar ada yang salah dengan 
masyarakat di lingkungannya, yang berdampak pada dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya.
Langkah 2 – Apa yang menggugah gairah dan semangatmu? (20 menit)
1. Minta tiap peserta membuat daftar 5 hal yang membuat mereka frustrasi, kecewa, atau marah 
(misalnya, kurangnya peluang, suatu bentuk diskriminasi, tidak dapat menggunakan internet, 
tidak dapat bersekolah) 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
80 menit  
PERLENGKAPAN 
Satu halaman riwayat Martin Luther King di Panduan Peserta. Video 
dapat digunakan jika tersedia 
TINGKAT KESULITAN 
2  
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 4 
26 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA SAYA?“ 27
3
Modul 3 menumbuhkan kesadaran peserta tentang
dunia dari sudut pandang masyarakat yang lebih luas.
Modul 3
Kegiatan 1
Mengambil sudut pandang
Kegiatan 2
Memetakan perubahan di
masyarakat sekitar
Kegiatan 3
Integritas dan kepercayaan
Kegiatan 4
Wawancara berempati
Kegiatan 5
Mewawancarai
masyarakat sekitar
Kegiatan
Tujuan  Capaian 
1
Menjalin hubungan positif dengan 
masyarakat/keluarga dan teman
2
Memahami pentingnya melihat masalah/isu 
dari sudut pandang orang lain
3
Menjalankan wawancara berempati  
Dasar
•  Mengembangkan keterampilan 
kolaboratif 
•  Mengembangkan keterampilan visioner 
•  Mengembangkan keterampilan sebagai 
pembuat perubahan Tambahan
•  Mengembangkan literasi sektoral  
Memahami masyarakat 
sekitar: Mendengar, 
mengamati, menghargai 
28 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI29
13
yang berbeda, serta mencapai kesimpulan yang lebih tepat dan lebih akurat.  
Mengambil sudut pandang
Opsional  30 menit  
Gambar yang dicetak atau ditampilkan di PowerPoint 
3   Jangan simpan 
Kegiatan 1 
30 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI31
13
Pengantar
Kegiatan ini akan mengidentifikasi perubahan yang muncul di masyarakat pada berbagai 
tingkatan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Kegiatan ini akan 
membantu peserta menyadari bahwa beberapa persoalan besar yang saat ini ada di masyarakat 
baru muncul belum lama ini.
Penting untuk menghubungkan konsep inovasi sosial dengan perubahan-perubahan ini; dan 
menjelaskan kepada peserta bahwa inovasi sosial dapat membantu mengatasi masalah atau 
meningkatkan solusi yang sudah ada.
Sebagai fasilitator, Anda perlu mempersiapkan ruangan terlebih dahulu dengan menggantungkan 
tiga atau empat potong tali secara horizontal di salah satu dinding ruang pelatihan.
Langkah 1 – Mengidentifikasi masalah (30 menit)
1. Minta peserta membentuk kelompok berjumlah 2-3 orang. Peserta akan mengidentifikasi 
beberapa perubahan sosial, lingkungan, politik, dan ekonomi besar yang telah terjadi, dan 
dampaknya selama lima tahun terakhir. Perubahan tersebut bisa bersifat lokal, nasional, 
regional, atau global. Penting untuk ditekankan bahwa perubahan tidak selalu bersifat negatif - 
ada banyak yang positif. Banyak perubahan dapat menciptakan tantangan baru yang 
memerlukan solusi atau bahkan menjadi peluang munculnya cara bertindak yang baru - 
contohnya sebagai berikut:
• Peningkatan jumlah pengguna internet di Yordania (secara umum dianggap positif).
• Peningkatan pengguna Facebook di Irbid.
• Nilaiku turun karena terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.
2. Minta kelompok mendiskusikan persoalan paling penting (baik positif atau negatif) yang 
dihadapi masyarakat saat ini. Anda bisa memberikan sejumlah contoh jika peserta kesulitan 
menjawab pertanyaan ini. Anda disarankan untuk mengamati cara peserta membicarakan 
masalah dan keyakinan yang mendasari atau prasangka yang muncul.
3. Rangkum masalah utama yang telah diidentifikasi tiap kelompok. 
Langkah 2 – Mempresentasikan masalah (20 menit) 
1. Berikan 3 kartu kuning per kelompok dan minta mereka menuliskan/menggambarkan 
perubahan paling penting yang telah mereka lihat atau rasakan selama 5 tahun terakhir dari 
sudut pandang masing-masing, baik di negara mereka ataupun di dunia. Misalnya, contoh 
perubahan besar dapat berupa menyebarnya teknologi seluler dan internet.
2. Minta kelompok menggantungkan kartu kuningnya pada tali pertama menggunakan jepit baju.
3. Selanjutnya, berikan 3 kartu biru per kelompok dan minta mereka menuliskan/menggambarkan 
perubahan paling penting di wilayah setempat/kota/daerah tempat tinggal peserta selama 5 
tahun terakhir. Contohnya, ketersediaan internet dan perangkat seluler memungkinkan 
komunikasi dengan banyak orang lewat media sosial, atau bekerja dari rumah alih-alih di 
kantor.
4. Minta peserta untuk menggantungkan kartu birunya di tali kedua menggunakan jepit baju.
5. Berikan 1 kartu merah per peserta dan minta tiap peserta untuk menulis/menggambarkan 
perubahan paling penting yang terjadi dalam hidupnya selama 5 tahun terakhir (contohnya: 
perubahan di kehidupan keluarga mereka dengan adanya anggota keluarga baru, pindah ke 
rumah baru atau negara lain, membeli ponsel atau laptop baru dan akses ke teknologi seluler ini 
memudahkan mereka menjalin komunikasi dengan teman dan keluarga).
6. Minta peserta menggantungkan kartu merahnya di tali ketiga menggunakan jepit baju.
Langkah 3 – Diskusi kelompok (20 menit) 
1. Ajak peserta berdiskusi dengan:
• menunjukkan hubungan antara perubahan yang terjadi di masyarakat luas, masyarakat 
sekitar, dan kehidupan pribadi peserta; dan 
• menjelaskan bahwa setiap perubahan di masyarakat akan berdampak pada kehidupan tiap 
individunya. Fasilitator dipersilakan menyertakan contoh dari lingkungan sekitarnya. 
2. Tanyakan kepada pada peserta apakah salah satu perubahan ini terkait dengan visi atau impian 
yang mereka kembangkan di modul sebelumnya. 
Memetakan perubahan di masyarakat sekitar
Kegiatan 2 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
70 menit  
PERLENGKAPAN 
3 utas tali atau kawat panjang, jepit baju (kecil), kartu merah, kartu 
kuning, kartu biru, pena, lem 
TINGKAT KESULITAN 
2  
SIMPAN?
Jangan simpan 
32 MODUL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 33
13
Pengantar
Fasilitator harus melakukan persiapan awal untuk kegiatan ini karena membutuhkan 
koordinasi khusus dan mungkin pula penilaian risiko. Rujuk Pedoman Keselamatan UNICEF 
atau pedoman lain dari organisasi Anda yang mengatur jenis kegiatan seperti ini.
Kegiatan ‘Aksi Peduli’ berupa kegiatan seperti memungut sampah, mendaur ulang, menanam 
pohon, atau mengadakan acara bermain di tempat penitipan anak atau panti sosial. Kegiatan ini 
harus sederhana dan mudah dilakukan sekaligus bermakna di mata masyarakat. Kegiatan harus 
singkat tetapi memungkinkan peserta merasakan pengalaman membantu sesama.
Bergantung pada jenisnya, kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh peserta, 
atau Anda bisa membagi-bagi peserta sesuai tim kerja saat ini. 
Kegiatan ini dapat pula dijadikan pekerjaan rumah. 
Langkah 1 – Sebelum meninggalkan ruangan (10 menit)
1. Jelaskan bahwa inti kegiatan ini adalah melakukan sesuatu yang berguna di masyarakat 
untuk menunjukkan kepedulian aktif terhadap masyarakat.
2. Ingatkan peserta semua poin keselamatan yang terkait dengan kegiatan ini.
3. Ingatkan peserta mengenai peraturan tim yang telah mereka sepakati. (Ini hanya berlaku jika 
peserta sudah menyelesaikan kegiatan terkait aturan tim. Jika belum, tetapkan beberapa 
pedoman dan aturan umum yang harus ditaati saat melakukan kegiatan ini)
4. Berikan 5 menit kepada tiap tim untuk membahas dan menyepakati pendekatan yang akan 
mereka gunakan dalam kegiatan ini, lalu menjelaskan pendekatan tersebut kepada seisi 
kelas.
Langkah 2 – Selama Aksi Peduli (60 menit) 
Amati peserta selama menjalankan kegiatan ini. Sebaiknya, Anda turut serta dalam kegiatan ini 
sebagai panutan bagi para peserta.  
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit) 
Saat kembali ke ruang kelas seusai kegiatan, lakukan evaluasi singkat, misalnya dengan 
pertanyaan seperti:
• Apa yang kalian perhatikan dari anggota masyarakat sekitar?
• Bagaimana perasaan kalian sebagai seorang individu di tengah masyarakat?
• Seberapa baik kalian tadi bekerja dalam tim? 
Integritas dan kepercayaan
Kegiatan 3 
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
80 menit  
PERLENGKAPAN 
- 
TINGKAT KESULITAN 
4  
SIMPAN?
Jangan simpan 
Pengantar
Empati adalah memahami kondisi orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Empati 
merupakan sebuah pilihan. Peran sebagai inovator sosial mengharuskan kita sengaja memilih 
untuk berempati. Empati adalah titik awal dari inovasi sosial karena membuka mata kita untuk 
memahami bagaimana orang lain dan masyarakat luas merasakan dunia mereka, baik sisi terang 
maupun sisi gelapnya.
Sebagai calon inovator sosial, kita perlu mengembangkan keterampilan berempati. Ini berarti 
mampu memahami apa yang dirasakan orang lain dan meresponsnya secara efektif.
Dalam kegiatan kelompok ini, peserta akan melatih keterampilan dasar dalam wawancara dan 
mengembangkan empati.
Langkah 1 – Menata “panggung“ wawancara (10 menit)
1. Bagi kelas ke dalam kelompok-kelompok berisi 3 orang. 
2. Minta kelompok memilih satu tema dari kegiatan Lini Masa dalam modul ini yang 
menurut mereka penting bagi masyarakat, wilayah, atau negara. Jika belum melakukan 
kegiatan Lini Masa, Anda bisa menyarankan tema untuk kelompok. Peserta mungkin akan 
dengan sendirinya membentuk kelompok-kelompok berdasarkan masalah atau solusinya saat 
ini yang mereka temukan. Namun, jika tidak demikian adanya, Anda sebagai fasilitator bisa 
membantu mereka membentuk kelompok. Jenis masalah yang dapat didiskusikan antara lain 
pelayanan kesehatan, pendidikan, disabilitas, transportasi,  
Wawancara berempati
Kegiatan 4 
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
60 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas dan pena 
TINGKAT KESULITAN 
2  
SIMPAN?
Jangan simpan 
34 MODL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 35
limbah, dan lingkungan. Pastikan peserta paham bahwa bidang-bidang tersebut tidak bersifat 
membatasi, terutama jika ada masalah lain yang tengah dihadapi masyarakat di sekitar mereka.
3. Minta tiap kelompok untuk menetapkan 3 peran: 
• Narasumber (orang yang diwawancarai) – peserta dengan peran ini perlu membayangkan 
dirinya sebagai pihak yang mungkin terdampak masalah. Ketika wawancara, pemeran 
narasumber harus berbicara layaknya orang yang terdampak masalah – misalnya ia harus 
menggunakan kata ganti orang pertama “saya“. 
• Pewawancara – peserta dengan peran ini akan mengajukan pertanyaan untuk memahami 
tantangan yang dihadapi oleh narasumber.
• Pengamat – peserta dengan peran ini akan melihat dan mengamati interaksi antara 
narasumber dan pewawancara untuk mendapat pemahaman tentang orang yang 
diwawancarai serta memberikan masukan bagi pewawancara.
4. Minta kelompok menentukan masalah yang akan dibahas, lalu menentukan seperti apa individu 
yang terdampak masalah tersebut. Individu ini tidak boleh mirip dengan diri mereka sendiri. 
Misalnya, boleh orang yang lebih tua dan/atau orang dengan gender atau latar belakang yang 
berbeda. 
5. Minta kelompok mengidentifikasi orang-orang yang mungkin terdampak masalah secara 
langsung. Orang-orang ini akan disebut sebagai pemangku kepentingan ‘Target’.
6. Jelaskan bahwa para ahli mulai dari bidang periklanan hingga desain perangkat lunak setuju 
bahwa merancang sesuatu yang ditujukan bagi satu individu lebih mudah ketimbang untuk 
sekelompok orang. Mereka pun mengembangkan metode untuk memudahkan perancangan, 
yang disebut ‘persona‘. 
7. Jelaskan bahwa persona adalah sesosok “karakter“ fiksi yang kita buat untuk mewakili 
sekelompok pemangku kepentingan. Persona ini memiliki ciri-ciri, kebutuhan, dan perilaku 
kelompok tersebut. Persona digunakan saat merancang solusi untuk memastikan bahwa solusi 
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan kelompok pemangku kepentingan. 
Persona merupakan “individu“ yang menjadi tujuan solusi yang dirancang.
8. Peserta dengan peran Narasumber harus membayangkan karakter fiksi/persona yang sesuai 
dengan kelompok Target. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu memahami seperti 
apa rasanya berada di posisi/kondisi kelompok target. Narasumber harus membayangkan 
kehidupan kelompok Target beserta apa saja hal-hal yang penting bagi mereka selengkap 
mungkin. 
• Apa jenis kelamin pemangku kepentinganmu? Laki-laki atau perempuan?
• Berapa umurnya?
• Apa pekerjaannya? Apakah seorang pelajar?
• Di mana ia tinggal?
• Berapa jumlah anggota keluarganya?
• Seperti apa dampak masalah ini terhadapnya?
• Apa tujuan dan motivasinya? Dan, apa yang membuatnya frustrasi? 
9. Orang yang diwawancara akan mencoba menempatkan dirinya dalam kondisi orang yang 
mungkin terdampak masalah ini. Narasumber akan memperkenalkan diri kepada pewawancara, 
mulai dari nama, usia, tempat tinggal, dan detail-detail lain yang dapat ia bayangkan. 
Langkah 2 – Wawancara (50 menit)
1. Sekarang saatnya memulai proses wawancara! Perhatikan, meski disediakan usulan pertanyaan 
dan hal-hal yang perlu dibahas dalam wawancara, Anda harus mengingatkan peserta untuk 
mencari tahu hal-hal lain yang penting bagi narasumber dan mengajukan pertanyaan yang 
sesuai.
2. Pewawancara harus mewawancarai narasumber selama 10 menit dengan pedoman berikut:
• Awali dengan berterima kasih atas kesediaan narasumber dan tanyakan kabarnya.
• Cari tahu bagaimana masalah ini memengaruhinya, misalnya apa yang menjadi 
kekhawatirannya, apa yang ia senangi, dsb.
• Cari tahu hal yang penting baginya saat ini dan di masa mendatang.
• Tanyakan bagaimana masalah ini memengaruhi hidupnya.
• Apakah menurutnya ada peluang untuk memperbaiki situasi?
• Bagaimana caranya agar ia bisa menggunakan sumber daya yang sudah ada di masyarakat 
untuk mengatasi 
masalah ini? Ini dapat berupa: jenis keahlian tertentu, bangunan, ruang, nilai masyarakat 
tertentu yang perlu dikuatkan kembali, ataupun hal-hal yang kelihatannya bukan merupakan 
sumber daya, contohnya limbah makanan dan sampah. 
3. Peran pengamat adalah mengamati semua hal yang terjadi dalam wawancara serta memberikan 
umpan balik dan pendapatnya.
4. Setelah 10 menit, hentikan wawancara. Tanyai peserta, apa yang mereka perhatikan, apa 
kelebihan mereka dalam kegiatan ini, dan apa yang perlu ditingkatkan di kesempatan 
selanjutnya. 
5. Setiap kali anggota kelompok bertukar peran, lakukan evaluasi setelahnya dengan pertanyaan 
berikut.
• Pewawancara – Apa hal yang dianggap penting oleh narasumber ini?
• Narasumber – Bagaimana rasanya berada dalam situasi orang lain dan bagaimana rasanya 
diwawancarai? Apa kalian mendapat wawasan tentang bagaimana masalah tersebut 
memengaruhi persona ini?
• Pengamat – Apa yang kalian amati atau pahami dari interaksi tersebut?
6. Rotasikan peran dalam kelompok dan pastikan tiap peserta mendapatkan kesempatan 
memainkan ketiga peran. 
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit)
Ajak peserta berdiskusi tentang apa pelajaran yang mereka petik dari kegiatan wawancara ini dan 
seberapa baik mereka dapat menempatkan diri dalam situasi orang lain saat diwawancarai. 
36 MODUL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 37
3. Arahkan peserta untuk mencatat wawancara dan peran di tiap kelompok (misalnya, jika ada 3
orang per kelompok, maka satu orang mewawancarai, satu orang sebisa mungkin mencatat,
dan satu orang lagi cukup menyimak wawancara supaya dapat memberikan umpan balik dan
mengingatkan bila ada pertanyaan yang belum diajukan).
4. Sebelum peserta meninggalkan ruangan untuk wawancara, pastikan mereka paham benar
perannya, cara bertukar peran, apa yang akan ditanyakan, apa yang akan dicatat/direkam, dan
cara mencatat/merekamnya.
Langkah 3 – Melakukan wawancara (70 menit)
Tiap kelompok diharap melakukan 3-4 kali wawancara, masing-masing selama 10-20 menit.
Langkah 4 – Membuat laporan berita (40 menit)
Sekembalinya peserta, beri mereka waktu 20 menit untuk menyiapkan sejenis berita radio atau
TV berdasarkan hasil wawancara dan 5 menit untuk mempresentasikannya di depan peserta lain.
Pengantar
Perhatikan, kegiatan ini juga dapat dijadikan pekerjaan rumah saat jeda antarsesi, bersama
dengan orang-orang yang dikenal baik oleh peserta (anggota keluarga, teman, dsb.).
Mungkin akan lebih mudah jika sebelumnya fasilitator memilih dan mengoordinasikan
narasumber yang dapat diwawancarai peserta supaya peserta bisa mewawancarai berbagai
orang yang memang antusias dan melaksanakan kegiatan dengan aman.
Rujuk Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman lain dari organisasi Anda yang mengatur
jenis kegiatan seperti ini.
Langkah 1 – Penjelasan kegiatan (10 menit) 
1. Jika memungkinkan dan aman bagi peserta untuk melakukan wawancara di lingkungan
masyarakat, jelaskan bahwa mereka akan terjun langsung ke masyarakat dalam kelompok berisi
3 orang untuk mewawancarai anggota masyarakat guna mendalami masalah yang telah mereka
identifikasi.
2. Tanyai peserta apa masalah utama yang menjadi fokus kelompok atau yang ingin didalami
(contohnya: kesehatan, gizi, pendidikan, transportasi, ketenagakerjaan, sampah dan limbah,
disabilitas, olahraga dan rekreasi, keamanan, perumahan, budaya, pengambilan keputusan di
lingkungan masyarakat, hak-hak).
3. Bacakan dan jelaskan panduan yang disediakan dalam Panduan Peserta tentang jenis-jenis
pertanyaan yang baik supaya wawancara berbobot.
Langkah 2 – Menyiapkan wawancara (30 menit)
1. Sampaikan bahwa inilah peluang bagi para peserta untuk mewawancarai sejumlah anggota
masyarakat.
2. Jelaskan bahwa seusai wawancara, mereka akan diminta membuat sejenis berita radio atau TV
singkat berdurasi 2 menit berdasarkan hasil wawancara.
Mewawancarai anggota masyarakat
Kegiatan 5 
JENIS KEGIATAN 
Utama
DURASI 
150 menit
PERLENGKAPAN 
Kertas dan pena
TINGKAT KESULITAN 
3
SIMPAN?
Simpan!
38 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI39
4
Kegiatan 1
Peragaan penelitian
Kegiatan 2
Penelitian sekunder
Kegiatan 3
Persiapan
penelitianlapangan
Kegiatan 4
Penelitian Lapangan
Kegiatan 5
Pemetaan masyarakat-
tantangan
Kegiatan 6
Pemetaanpemangkukepentingan
Kegiatan 7
Penciptaan masa depan
Kegiatan
Tujuan  Capaian 
1
Membangun pemahaman mendalam tentang sektor 
tertentu
2
Mengembangkan keterampilan pemetaan dan 
mempelajari cara menggunakannya secara efektif
3
Mengembangkan kemampuan memandang masalah 
dari sudut pandang anggota masyarakat  
Dasar
•  Mengembangkan keterampilan 
visioner 
•  Mengembangkan keterampilan 
sebagai pembuat perubahan 
•  Mengembangkan literasi sektoral 
Tambahan
•  Mengembangkan keterampilan 
kolaboratif  
Memperkenalkan alat pemetaan untuk menghimpun
informasi penting dari ekosistem dan
menggunakannya dengan efektif untuk mengambil
keputusan.
Modul 4
Memahami 
masyarakat sekitar: 
menilai kondisi  
40 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 41
Peragaan penelitian
Pengantar
Tujuan kegiatan ini adalah agar peserta tahu bahwa ada berbagai cara untuk meneliti suatu 
masalah. 
Secara umum, ada dua jenis utama penelitian – penelitian lapangan dan penelitian sekunder. 
Keduanya dibagi lagi menjadi berbagai jenis penelitian lapangan dan penelitian sekunder. 
Contohnya, 
penelitian lapangan dapat terdiri dari pengamatan sederhana dengan mengamati perilaku 
seseorang di lingkungan tertentu selama periode waktu tertentu, atau wawancara narasumber 
dengan pencatatan manual, atau bincang-bincang dengan sekelompok orang tentang suatu tema 
tertentu. Terkadang, jenis penelitian ini disebut “penelitian langsung“ dengan hasil berupa data 
primer. 
Penelitian sekunder bertujuan memahami apa yang telah dipelajari orang lain tentang 
permasalahan yang dihadapi. Jika mengetahui ada buku, laporan, dan data yang telah disusun, 
maka kecil kemungkinan penelitian kita ternyata sama persis. Selain itu, kita juga perlu mengakui 
upaya yang telah dilakukan orang lain. Terkadang, jenis penelitian ini disebut sebagai “penelitian 
kepustakaan“ dengan hasil berupa data sekunder.
Kedua jenis penelitian ini penting dan saling melengkapi. 
Penelitian Sekunder
Meneliti data dan berita melalui
• Penelitian daring 
• Laporan berita di koran dan majalah 
• Buku dengan topik yang diteliti
• Laporan atau dokumen dari organisasi yang bergerak di bidang khusus 
Penelitian Lapangan
Meneliti data dan berita melalui
• Wawancara: berbicara dengan orang yang terdampak atau yang dapat memberikan 
informasi penting terkait masalah. Wawancara dapat dilakukan secara individu atau 
kelompok 
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
40 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas dan pena 
TINGKAT KESULITAN 
2 
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 1  • Pengamatan: mengamati perilaku pengguna dalam berbagai konteks yang berbeda 
• Pengalaman langsung: benar-benar menjalani dan merasakan sendiri kehidupan kelompok target selama 
periode waktu tertentu. Periode ini bisa beberapa jam hingga beberapa minggu
Langkah 1 – Diskusi singkat tentang studi literatur (10 menit)
1. Jelaskan bahwa satu kesalahan umum yang sering dilakukan banyak orang adalah kurang cermat meneliti 
kondisi masalah saat ini sebelum menyusun ide baru:
• Idemu mungkin baru bagimu, tetapi boleh jadi sudah pernah dikemukakan di bidang yang menjadi 
sasaranmu, atau mungkin ada aspek masalah yang luput dari pertimbanganmu.
• Mungkin ada orang dan organisasi yang sudah melakukan upaya terkait dan bisa diajak kerja sama, atau 
ada hal yang bisa kamu lakukan untuk melengkapi upaya mereka sehingga tidak mengulangi upaya yang 
sama.
2. Umumkan bahwa peserta akan bermain “Peragaan Penelitian“, yaitu permainan peragaan dengan tebak-
tebakan untuk lebih memahami penelitian – sambil bersenang-senang!
Langkah 2 – Peragaan penelitian (20 menit)
1. Sebelum mulai, bagi peserta menjadi beberapa tim dan siapkan kartu metode penelitian dari Pedoman 
Peserta. Pemain dari tiap tim akan bergantian melakukan peragaan mewakili anggota timnya. Tim pertama 
yang dapat menebak kata atau frasa yang tercantum mendapatkan 3 poin.
2. Batas waktu untuk tiap peragaan petunjuk yaitu 2 menit.
3. Catat semua poin yang diperoleh tiap pemain atau tim.
4. Pemenangnya adalah tim dengan poin terbanyak di akhir permainan.
5. Pilih satu tim dan satu pemain untuk memulai permainan.
6. Letakkan kartu peraga dari Pedoman Peserta di tengah-tengah meja. Pemain yang dipilih lalu mengambil 
satu kartu dan memberikan petunjuk tentang metode penelitian yang tercantum melalui gerakan. 
7. Anggota tim lain akan mencoba menebak metode penelitian yang sedang diperagakan – selamat bersenang-
senang!
Langkah 3 – Mengulas inti kegiatan (10 menit) 
Di akhir sesi, ulas kembali ragam jenis metode penelitian yang telah diidentifikasi dalam permainan dengan 
membacakan semua kartu metode penelitian. 
42 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 43
Penelitian Sekunder
Pengantar
Mengingat tujuan proses adalah melahirkan inovasi sosial yang berguna bagi masyarakat luas, 
peserta perlu menjajaki konteks proyek mereka dan solusi apa yang sudah dihadirkan, atau 
bagaimana orang lain, termasuk ahli, mendekati masalah serupa. Penelitian lapangan berpotensi 
memberikan banyak wawasan bagi peserta. Kendati demikian, ada kemungkinan kesimpulan yang 
peserta capai sudah pernah dihadirkan oleh pihak/proyek lain. 
Karenanya, pastikan agar solusi potensial dari peserta mempertimbangkan pelajaran yang dipetik 
dan bukti yang ada. Pastikan peserta meluangkan waktu untuk mengumpulkan dan menganalisis 
data, riwayat, berita, laporan, buku, dan sumber informasi lainnya yang dapat membantu mereka 
memahami dengan lebih baik solusi yang sudah dijalankan dan wawasan yang sudah ada terkait 
isu yang hendak diatasi.
Dalam kegiatan ini, anjurkan peserta menggunakan kanvas dalam Panduan Peserta dalam 
melakukan penelitian sekunder. 
Catatan: Jika tak bisa mengakses internet, pertimbangkan cara kreatif untuk mendukung peserta 
dalam kegiatan ini. Sebagai contoh, tugaskan kegiatan sebagai pekerjaan rumah (jika peserta bisa 
mengakses internet di tempat lain), atau undang ahli untuk topik yang diusulkan oleh peserta. Ahli 
ini mungkin dapat membawa sejumlah buku, koran, atau materi cetak relevan lainnya yang bisa 
dibaca peserta di kelas.
Menjelaskan kegiatan (10 menit)
1. Minta peserta untuk bergabung dengan tim. Jika memungkinkan dan sesuai, bagi tim ke dalam 
kelompok kecil. Jika ada peserta baru, ajak mereka untuk bergabung ke tim yang dianggap 
paling menarik atau relevan.
2. Perkenalkan Kanvas Penelitian Sekunder sederhana ke kelas misalnya dengan menjelaskan 
bahwa kanvas yang disajikan adalah alat yang cocok untuk membantu memandu peserta dalam 
penelitian yang lebih luas. Bagi tim ke dalam peran seperti peneliti, kepala peneliti, dan asisten 
yang membantu melengkapi kanvas selama penelitian berlangsung.
3. Tunjukkan cara menggunakan kanvas lewat melengkapi kanvas dengan contoh.  
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
60 menit  
PERLENGKAPAN 
Komputer atau telepon seluler dengan koneksi internet. Perlengkapan alternatifnya adalah 
majalah, laporan, dan koran yang memuat informasi relevan yang bisa dimanfaatkan. 
TINGKAT KESULITAN 
2 
SIMPAN?
Simpan! 
Kegiatan 2  4. Beri tahu peserta bahwa di akhir kegiatan kanvas harus sudah dilengkapi. 
5. Beri tahu peserta bahwa tujuan utama kegiatan ini bukanlah menghasilkan kanvas yang tertata 
rapi, tetapi menghasilkan sumber daya penting bagi tim. Kanvas dapat dirujuk kembali dan 
memastikan seluruh pertanyaan penting peserta terjawab.
6. Beri tahu peserta bahwa mula penelitian terbaik adalah melakukan pencarian di internet. 
Pastikan Anda menjelaskan protokol pencarian internet yang aman. Ada beberapa sumber daya 
yang tersedia seperti yang sumber daya yang disusun oleh British Council untuk anak muda. 
Pertimbangkan untuk menggunakan sumber daya berikut dalam kegiatan: 
• https://www.britishcouncil.org/voices-magazine/how-help-young-learners-stay-
safeinternet
7. Periksa apakah peserta paham dan mampu melakukan pencarian di internet. 
8. Tunjukkan metode pencarian dasar jika diperlukan sembari menekankan pentingnya mematuhi 
protokol pencarian yang efektif dan aman. 
Langkah 2 – Melengkapi kanvas (40 menit)
Minta tiap tim melengkapi Kanvas Penelitian Sekunder sesuai pedoman berikut:
• Luangkan waktu untuk melakukan penjelajahan informasi yang sesuai dengan tantangan di 
internet. Bacalah berita, laporan, artikel, dll. Untuk melakukan pencarian, buka Google dan 
masukkan sejumlah kata yang kemungkinan memberikan hasil yang sesuai. Contohnya, jika 
peserta ingin mengatasi masalah sanitasi di Lagos, peserta dapat memasukkan “masalah sanitasi 
dan dampaknya di Lagos“.
• Kunjungi situs web organisasi yang bekerja atau terlibat di bidang tantangan. 
• Cari inovasi terbaru terkait tantangan. 
• Cari statistik, data, riwayat, dan gambar untuk memperkaya pengetahuan dasar terkait 
tantangan. Contohnya, untuk proyek pemberantasan pengangguran anak muda, cari jumlah 
anak muda yang berhenti sekolah sebelum mengembangkan kemampuan akademis memadai. 
Untuk proyek sanitasi, cari persentase penduduk suatu negara yang tak bisa mengakses air 
minum bersih, atau terkait jumlah anak yang sakit atau meninggal akibat diare.
Langkah 3 – Melakukan renungan dan umpan balik untuk tiap tim (10 menit)
Minta tiap tim menjelaskan singkat Kanvas Penelitian Sekundernya dan memberikan ringkasan 
jawaban untuk pertanyaan berikut:
• Apa yang peserta ketahui?
• Adakah informasi yang berpotensi mengubah pendekatan peserta dalam mengatasi masalah?
• Apakah peserta berniat mengubah pendekatan masalah?  
44 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 45
Mempersiapkan penelitian lapangan
Pengantar
Kegiatan ini mempersiapkan peserta untuk kegiatan berikutnya ‘Penelitian Lapangan‘. 
Penelitian Lapangan adalah istilah yang mengacu ke segala kegiatan yang dimaksudkan untuk 
mengumpulkan data ‘primer‘, yakni informasi dan wawasan terkait suatu masyarakat atau situasi, 
menggunakan metode seperti wawancara tatap muka, survei dan pengamatan situasi atau 
kelompok, alih-alih data ‘sekunder‘ yang dikumpulkan lewat kegiatan seperti membaca laporan 
situasi atau kelompok atau data dari orang lain.
Penelitian Lapangan dapat ditugaskan sebagai pekerjaan rumah atau bagian dari sesi UPSHIFT. 
Harap ingat bahwa penelitian lapangan butuh pengaturan dan penilaian risiko. Silakan acu 
Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman yang mengatur jenis kegiatan ini dalam organisasi 
Anda.
Minta peserta menggunakan sumber daya yang sudah dibuat sebelumnya:
• Peta pemangku kepentingan 
• Persona dalam kelompok sasaran 
Pastikan peserta menentukan sejumlah persona dalam kelompok sasaran dan 3–4 pemangku 
kepentingan yang akan diwawancarai. Gunakan kanvas penelitian lapangan di Panduan Peserta. 
Langkah 1 – Menjelaskan soal kegiatan (10 menit)
Minta tiap tim melengkapi Kanvas Penelitian Sekunder sesuai pedoman berikut:
1. Jelaskan bahwa dalam kegiatan singkat ini peserta akan merencanakan penelitian lapangan 
untuk mengetahui tingkat pemahaman pengguna terhadap masalah.
2. Jelaskan tujuan umum penelitian, dalam hal ini adalah untuk memahami pengguna, yang akan 
membantu peserta merancang inovasi, layanan, atau produk khusus yang akan mengatasi 
tantangan yang ditetapkan dan menarik pelanggan (kadang disebut sebagai ‘nilai manfaat‘). 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
40 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas dan pena 
TINGKAT KESULITAN 
2 
SIMPAN?
TIDAK TERSEDIA 
Kegiatan 3  3. Jelaskan bahwa tim akan mengidentifikasi:
• Informasi lapangan yang ingin diketahui
• Pihak yang perlu diwawancarai
• Peran dalam tim untuk mencapai tujuan
4. Minta peserta mengacu ‘Kanvas Penelitian Lapangan‘ dan mendiskusikan narasumber untuk 
tiga area berikut (jumlah area dapat ditambah):
• Pengguna atau pelanggan potensial
• Organisasi yang sudah beroperasi di area terkait atau pemangku kepentingan lainnya
• Organisasi dan organisasi masyarakat yang saat ini belum beroperasi di area terkait tetapi 
berpotensi memberi bantuan
Langkah 2 – Menyusun Metode Penelitian! (30 menit)
1. Untuk membantu tim menyusun pendekatan, minta peserta membahas pokok berikut terkait 
pengguna atau pelanggan:
• Siapa narasumber yang perlu diwawancarai dan apa alasannya? (Bisa jadi ada berbagai 
kelompok yang terdampak atau berkepentingan – misalnya, laki-laki dan perempuan, orang 
lanjut usia dan/atau anak muda, orang yang hidup di bagian kota tertentu, orang dengan 
latar belakang tertentu, dll.)
• Siapa saja anggota tim yang akan mewawancarai para narasumber?
2. Kemudian, minta peserta menjawab pertanyaan terkait organisasi berikut (Anda mungkin perlu 
bantuan untuk mengontak organisasi tersebut).
• Siapa dari organisasi yang perlu diwawancarai?
• Bagaimana caranya menghubungi orang tersebut?
• Siapa saja anggota tim yang akan mewawancarai para narasumber dan kapan?
3. Setelah informasi terkumpul dalam kegiatan ini, Anda mungkin perlu mengatur wawancara dan 
pertemuan dengan anggota masyarakat.  
46 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 47
Penelitian lapangan
Pengantar
Penelitian lapangan akan menunjukkan tingkat pemahaman pengguna akan masalah dan 
pengalaman sehari-hari mereka. Tujuan penelitian adalah memahami pengguna dan cara untuk 
memberikan tawaran khusus untuk layanan atau produk yang dapat mengatasi masalah yang 
penting bagi mereka dengan cara yang sesuai untuk hidup mereka. 
Silakan acu Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman yang mengatur jenis kegiatan ini 
dalam organisasi Anda. Catatan: Jika tak bisa mengakses internet, pertimbangkan cara kreatif 
untuk mendukung peserta dalam kegiatan ini. Sebagai contoh, tugaskan kegiatan sebagai 
pekerjaan rumah (jika peserta bisa mengakses internet di tempat lain), atau undang ahli untuk 
topik yang diusulkan oleh peserta. Ahli ini mungkin dapat membawa sejumlah buku, koran, atau 
materi cetak relevan lainnya yang bisa dibaca peserta di kelas.
Langkah 1 – Persiapan dan Penelitian Lapangan (90 menit) 
1. Minta peserta melakukan penelitian lapangan selama 1–2 jam. 
2. Sebelum melakukan penelitian, dorong peserta meninjau kiat wawancara di Modul 3. Berikut 
adalah ringkasan kiat tersebut:
• “Fasilitator akan memandu peserta dalam membuat catatan terkait wawancara dan peran 
dalam tiap kelompok (misalnya, jika wawancara dilakukan kelompok beranggotakan 3 
orang, satu orang akan menjadi pewawancara, satu membuat catatan jika memungkinkan, 
dan satu lagi hanya mendengarkan wawancara untuk memberikan umpan balik ke anggota 
tim lainnya dan menunjukkan pertanyaan yang mungkin belum diajukan.”
• “Sebelum melakukan wawancara, peserta perlu menetapkan peran jelas, cara merotasi 
peran, pertanyaan untuk diajukan, catatan yang perlu dibuat, dan cara mencatat informasi.” 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
40 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas dan pena 
TINGKAT KESULITAN 
2 
SIMPAN?
SIMPAN 
Kegiatan 4  3. Selain wawancara, dorong tim untuk mencoba metode penelitian lapangan lain mis. pengamatan 
orang-orang yang menggunakan layanan tertentu, atau survei jumlah pengunjung toko atau 
klinik di waktu tertentu.
4. Beri tahu peserta bahwa, setelah penelitian lapangan tuntas, tiap tim akan mempresentasikan 
Kanvas Penelitian Lapangan ke tim lain.
5. Ringkas berbagai pokok utama lalu minta tim melakukan penelitian lapangan.
Langkah 2 – Renungan dan evaluasi (30 menit) 
1. Setelah semua tim menyelesaikan penelitian lapangan, evaluasi dengan meminta tiap tim 
mempresentasikan Kanvas Penelitian Lapangan mereka dan mengajukan pertanyaan seperti:
• Bagaimana perasaanmu saat melakukan wawancara?
• Bagaimana proses pengamatan pengguna dan konteks berlangsung? Apakah kamu 
menemukan informasi baru?
• Informasi baru apa yang kamu himpun?
• Apa saja tindakan yang efektif dan perlu diperbaiki tim untuk kegiatan berikutnya?  
48 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 49
Pemetaan masyarakat-tantangan
Pengantar
Dalam kegiatan ini, peserta akan menggambar peta masyarakat dan mulai menunjukkan 
bagaimana tantangan muncul bagi tiap bagian masyarakat. Ini akan membantu tim melihat 
bagaimana masalah muncul, bagaimana sumber daya didistribusikan, dan apa saja peran keadaan 
geografis dalam solusi tim.
Menjelaskan kegiatan (10 menit)
1. Minta tiap kelompok membuat ‘peta‘ masyarakat. Peta ini tak perlu akurat tetapi harus 
mencakup berbagai fasilitas utama, jalan, kondisi alam, dan aspek-aspek lainnya terkait 
masyarakat dan kondisi fisik wilayah dari tempat yang menjadi fokus tantangan. Minta peserta 
menyertakan yang berikut dalam peta:
• Aspek yang relevan bagi tantangan masyarakat berdasarkan pemahaman, pengalaman, dan 
wawancara yang sudah dilakukan tim. Sebagai contoh, jika tantangan masyarakat tim adalah 
terkait daur ulang atau pengelolaan sampah, aspek pentingnya tentu berbeda dari aspek 
penting dalam tantangan pemberantasan pengangguran anak muda. 
• ‘Aset‘ masyarakat yang bermanfaat (tempat, sumber daya, kondisi alam, dll. yang berguna 
bagi masyarakat – misalnya, pusat masyarakat, sungai tempat orang mencuci baju dan mandi, 
pasar, tempat orang menanam tanaman pangan, sekolah, dll.) Dorong peserta berpikir jauh 
tentang yang mereka anggap sebagai aset atau sumber daya. (Contohnya, pusat informasi 
atau ruang yang tidak terpakai)
• Tempat tinggal anggota tim
• Masyarakat dan tokoh penting
• Tanggal atau catatan penting terkait kejadian terbaru
• Lembaga, dinas, dan badan penting
• Tempat berkumpul orang-orang 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
75 menit  
PERLENGKAPAN 
Papan presentasi dan spidol  
TINGKAT KESULITAN 
3 
SIMPAN?
Simpan! 
Kegiatan 5  • Sumber daya alam penting, hambatan yang memengaruhi mobilitas masyarakat di area 
terkait misalnya di sungai atau jalan utama
• Tempat wawancara
• Tempat masalah muncul dan pihak terdampak
2. Pastikan tiap kelompok menjawab yang berikut:
• Apa yang kita ketahui terkait masalah dari peta?
• Apa informasi yang perlu diketahui?
• Siapa lagi yang perlu diwawancarai?
Langkah 2 – Berbagi informasi (15 menit)
Minta tiap tim memberi tahu informasi yang ditemukan dan pelajaran yang dipetik. Minta tiap 
kelompok membahas kaitan antara masalah yang ditangani dan masalah dari kelompok lain.
Langkah 3 – Memperkaya peta (30 menit)
Tim mungkin perlu kembali mewawancarai anggota masyarakat untuk menambah informasi 
dalam peta. Makin sering mereka mewawancarai anggota masyarakat makin baik. Wawancara 
lanjutan dapat ditugaskan sebagai pekerjaan rumah. 
Langkah 4 – Renungan dan evaluasi (10 menit)
1. Setelah peserta melengkapi peta, tanyakan:
• Bagaimana aset dalam masyarakat didistribusikan dan di mana masalah muncul? Apakah 
keduanya terkait?
• Apa manfaat peta semacam ini bagi inovator sosial? 
50 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 51
Pemetaan pemangku kepentingan
Pengantar
Pemangku kepentingan adalah orang atau organisasi yang memengaruhi dan/atau tertarik 
dengan tantangan yang coba peserta atasi. Misalnya, jika peserta ingin menggiatkan kebiasaan 
makan sehat pada anak muda, pemangku kepentingannya mencakup di antaranya orang tua, 
pendidik, dokter, pemilik supermarket, dan pengelola kantin sekolah. 
Dalam kegiatan ini, pemangku kepentingan dibagi ke dalam tiga jenis:
• Sasaran
• Tidak Langsung
• Lainnya 
Jika peserta ingin proyeknya berhasil dan memberikan dampak nyata, peserta perlu membuat 
peta, serta memahami dan menyertakan pemangku kepentingan dalam solusi.
Langkah 1 – Mengidentifikasi Pemangku Kepentingan Sasaran, Tidak Langsung, dan 
Lainnya (30 menit)
1. Jelaskan kepada peserta bahwa dalam kegiatan ini mereka akan mengidentifikasi berbagai 
kelompok terdampak oleh isu yang ditangani tiap tim.
2. Pada papan presentasi, buat ulang diagram berikut dengan kategori pemangku kepentingan 
Sasaran, Tidak Langsung, dan Lainnya lalu minta tim membuat diagram serupa di kertas dari 
papan presentasi.
3. Mulai dengan menanyai salah satu tim “Siapa yang langsung terdampak masalah yang sudah 
kamu identifikasi?“ Minta peserta menentukan pihak terdampak sespesifik mungkin.
• Orang-orang usia tertentu?
• Orang di area tertentu?
• Orang di kelompok tertentu?
4. Beri tahu peserta bahwa pihak ini termasuk kelompok ‘Sasaran‘ tim (juga disebut penerima 
manfaat, pengguna, atau pemegang hak). Artinya, tim perlu memprioritaskan kebutuhan pihak 
tersebut saat merancang solusi. Tulis semua pihak tersebut dalam bagian diagram “Sasaran“ 
pada papan presentasi.
5. Minta semua tim melakukan proses serupa. 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
60 menit  
PERLENGKAPAN 
Papan presentasi dan spidol  
TINGKAT KESULITAN 
3 
SIMPAN?
Simpan! 
Kegiatan 6  6. Tanyakan ke tim yang lain “Siapa yang secara tidak langsung terdampak masalah yang kamu 
identifikasi?“
7. Pihak ini mungkin mencakup anggota keluarga, teman sebaya, dan kelompok lainnya atau 
orang-orang yang terafiliasi dengan kelompok sasaran, atau yang secara tidak langsung 
mengalami dampak masalah. 
8. Beri tahu tim bahwa para pihak tadi mungkin ingin mendukung atau terlibat dalam solusi.
9. Minta tim lainnya melakukan hal serupa untuk isu atau masalah mereka, dan tuliskan para pihak 
tersebut dalam bagian diagram “Tidak Langsung“ pada papan presentasi.
10. Tanyakan ke kelompok ketiga, “Siapa lagi yang turut terdampak masalah – adakah orang, 
kelompok, atau institusi lain yang turut terlibat dalam masalah? Siapa kelompok yang sudah 
berupaya mengatasi masalah?” Minta peserta memberikan jawaban spesifik. Contohnya, 
“pemerintah“ masih terlalu umum, sedangkan “Kepala Unit Pendidikan Kejuruan“ tentu lebih 
jelas.
11. Minta peserta menuliskan pihak tersebut dalam papan presentasi untuk bagian pemangku 
kepentingan “Lainnya“. 
12. Minta tim lain melakukan yang sama untuk isu atau masalah mereka, tuliskan pihak yang 
teridentifikasi pada papan presentasi di bagian pemangku kepentingan “Lainnya“. 
13. Beri tiap tim 5 menit untuk menambahkan kelompok atau orang-orang yang mungkin 
terlewatkan ke dalam diagram.
Langkah 2 - Pemetaan pikiran (20 menit)
1. Setelah mengidentifikasi pemangku kepentingan Sasaran, Tidak Langsung, dan Lainnya, minta 
peserta mulai mencari tahu hubungan ketiganya.
2. Minta peserta membuat “peta pikiran“ untuk melihat hubungan antara ketiganya. Peta pikiran 
adalah cara mudah menghimpun informasi yang muncul tanpa urutan dan struktur. Peta 
pikiran memungkinkan peserta secara visual menyusun idenya. 
3. Untuk menggambar peta pikiran, minta peserta mulai menggambar lingkaran di bagian tengah 
kertas A4 atau kertas dari papan presentasi dan menuliskan tantangan di bagian tengahnya. 
Tunjukkan kepada kelas cara melakukannya.
4. Lalu, mulai gambar anak panah yang menghubungkan tantangan dengan pemangku 
kepentingan utama dan yang menghubungkan para pemangku kepentingan, bila 
memungkinkan. Peserta juga dapat memetakan pemangku kepentingan sasaran, tidak 
langsung, dan lainnya.
5. Selain itu, minta peserta mengidentifikasi berbagai tema untuk pemangku kepentingan yang 
belum muncul di Langkah 1. 
6. Di akhir kegiatan, tiap kelompok akan menghasilkan gambaran bermanfaat tentang tantangan 
dan seluruh pemangku kepentingan. Pemetaan pemikiran dan peta pemangku kepentingan dari 
Langkah 1 dapat didokumentasikan atau dipasang di tempat yang terlihat oleh kelompok.
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit)
Pandu diskusi tim untuk menjawab pertanyaan berikut:
• Siapa orang atau kelompok yang kini tampak penting yang tidak teridentifikasi sebelumnya? 
52 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 53
• Apakah kedua peta tadi akan berubah seiring informasi terkait masyarakat bertambah? 
Penciptaan masa depan
1. Pastikan tiap tim siap. Saat semua siap, minta tim mengikuti naskah: 
Opsional  DURASI 
Kertas dan pena 
2  Simpan! 
Kegiatan 7 
2. Minta tim mengidentifikasi visi kolektifnya dan jelaskan ke tim lain. 
54 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 55
5
Kegiatan 1
Berpikir kreatif
Kegiatan 2
Membangun tim
Kegiatan 3
Kanvas tim
Kegiatan 4
Bangun menara
Kegiatan 5
Siapa pengguna kita?
Kegiatan 6
Mendefinisikan ulang tantangan
Kegiatan 7
Apa yang sejauh ini kita
ketahui tentang masalah
Kegiatan 8
Pohon masalah
Kegiatan 9
5 Mengapa
Kegiatan
Tujuan 
1
Mengembangkan keterampilan kolaboratif 
dalam tim
2 
Menjalankan proyek yang berdampak sosial 
di masyarakat
3 
Mengembangkan pemahaman tentang proses 
inovasi sosial 
Modul 5
Mendefinisikan
ulang tantangan
Modul 5 berfokus pada pengembangan keterampilan kerja
tim dan pengenalan pemikiran desain (design thinking)
kepada tim dalam mengambil tindakan.
Capaian 
Dasar
•  Mengembangkan keterampilan kolaboratif 
•  Mengembangkan keterampilan sebagai 
pembuat perubahan 
•  Mengembangkan keterampilan sebagai 
pemimpin yang berani Tambahan
•  Mengembangkan literasi sektoral 
•  Mengembangkan keterampilan pengambilan 
keputusan berbasis bukti 
•  Mengembangkan keterampilan visioner  
56 MODUL5-MENDEFINISIKANULANGTANTANGAN57
Berpikir kreatif
Pengantar
Ini adalah cara asyik untuk memperkenalkan pemikiran kreatif dan menunjukkan bahwa solusi 
kreatif dapat ditemukan sekalipun dalam kondisi seadanya.
Fasilitator perlu memberi kesempatan kepada kelompok untuk berupaya keras mencari solusi, 
dan memperhatikan seberapa baik peserta saling mendengarkan dan bekerja sama.
Langkah 1 – Persiapan (10 menit)
1. Fasilitator menjelaskan bahwa peserta akan mengikuti kegiatan yang menantang, mungkin pula 
mengherankan, dan yang pasti mendorong mereka berpikir kreatif dengan bantuan rekan satu 
tim!
2. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok. Kelompok dapat dipilih sendiri oleh peserta atau 
ditentukan langsung oleh fasilitator.
3. Beri masing-masing kelompok selembar kertas A4.
4. Tanyakan kepada tim, “Bagaimana caranya supaya masing-masing orang bisa muat menembus 
kertas A4 ini?”
5. Beri tahu para peserta aturannya. “Potong kertas sedemikian rupa sehingga bagian atas dan 
bagian bawah kertas tetap tersambung. Tidak boleh menggunakan lem. Setelah jadi, salah satu 
anggota kelompok harus bisa berjalan menembus kertas”.
Langkah 2 – Ayo coba! (15 menit)
1. Beri waktu 15 menit untuk masing-masing tim. Tim boleh meminta kertas cadangan bila perlu. 
Biarkan mereka mencoba menemukan solusinya bersama!
2. Setelah waktu habis, tampilkan ide dan solusi yang dihasilkan tiap kelompok. 
3. Jika tidak ada satu pun yang berhasil memecahkan tantangan, jelaskan solusi cara berjalan 
menembus kertas di bawah ini. 
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
45 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas A4 dan gunting 
TINGKAT KESULITAN 
3 
SIMPAN?
Simpan! 
Kegiatan 1  Penjelasan untuk Fasilitator: 
Langkah 3 – Renungan dan evaluasi (20 menit)
1. Ringkas apa yang berhasil dicapai menggunakan peralatan biasa tetapi dengan ide kreatif. Kita 
harus “berpikir di luar batasan“ untuk menemukan solusi inovatif atas masalah yang ada. 
2. Tekankan kepada para peserta bahwa mereka sedang belajar bahwa beberapa hal yang tampak 
mustahil sebenarnya mungkin! Ini adalah langkah pertama dalam belajar berpikir kreatif. 
Pandu diskusi tentang kreativitas menggunakan poin-poin di bawah ini. 
Berpikir kreatif berarti memandang segala sesuatunya secara berbeda untuk mencapai hasil 
baru, sering kali ketika muncul rintangan dan kendala. 
Kreativitas dan inovasi melibatkan cara baru dalam memandang segala sesuatu serta 
menggunakan imajinasi dan keterampilan untuk menciptakan hasil baru. 
3. Tampilkan contoh dari Liter of Light - https://m.youtube.com/ watch?v=o-Fpsw_yYPg tentang 
bagaimana sesuatu yang sangat berguna dapat dihasilkan dari bahan seadanya dengan berpikir 
kreatif.
4. Jika video tidak dapat diputar karena ketiadaan akses internet atau kendala lain, gunakan 
gambar yang menceritakan kisah Liter of Light di bawah ini. 
• Lipat kertas jadi dua.  • Potong sesuai garis 
putus-putus seperti 
dalam gambar. 
• Buka kertas. Peserta kini 
dapat menembus kertas, 
seperti ditunjukkan dalam 
gambar. 
58 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 59
Membangun tim 
Pengantar
Kegiatan ini bertujuan membantu para peserta menata diri menjadi tim untuk mengatasi
tantangan masyarakat tertentu.
Fasilitator menetapkan pos-pos di dalam ruangan. Tiap pos dinamai dengan sebuah persoalan
masyarakat yang diidentifikasi di Modul 3. Persoalan/nama pos harus tersebar rata dalam
ruangan.
Langkah 1 – Mencari persoalan lain yang dapat ditambahkan (5 menit) 
Ajak para peserta berkeliling ruangan dan memperhatikan tantangan yang mereka identifikasi di
sesi sebelumnya. Tanyakan apakah ada persoalan yang menggugah kepedulian mereka, yang
belum disebutkan. Jika ada, minta peserta menuliskannya pada selembar kertas dan tambahkan.
Langkah 2 – Memilih tantangan masyarakat (15 menit)
1. Persilakan peserta memilih tantangan masyarakat yang ingin dihadapi. Minta mereka
mempertimbangkan bidang mana yang menarik bagi mereka, menggugah kepedulian mereka,
atau yang di mana kekuatan mereka sekiranya akan sangat berguna.
Jika para peserta sulit memutuskan, ada kemungkinan mereka khawatir akan salah mengambil
keputusan. Jelaskan kepada para peserta bahwa keputusan yang mereka ambil pada tahap ini
tidak bersifat final. Yakinkan mereka bahwa tidak ada keputusan yang salah karena pada
akhirnya setiap tantangan harus ada yang menyelesaikan, siapa pun orangnya.
2. Pastikan peserta menyadari pentingnya membentuk kelompok yang beragam dan inklusif.
Tekankan kepada peserta bahwa bisa bekerja bersama orang-orang yang belum dikenal baik
merupakan kesempatan luar biasa.
Perhatikan, beberapa peserta mungkin tidak memiliki kecenderungan untuk langsung
membaur dalam kerja kelompok. Simak, amati, dan catat tantangan apa saja yang dibicarakan
oleh para peserta untuk memastikan bahwa peserta tidak terkonsentrasi di satu tantangan
yang sama.
JENIS KEGIATAN 
Utama
DURASI 
60 menit
PERLENGKAPAN 
Kertas dan spidol
TINGKAT KESULITAN 
2
SIMPAN?
Simpan!
Kegiatan 2 
Beri dempul di bagian atas botol 
Lubangi papan sesuai 
lingkar botol. Sisakan sayap 
agar menempel di sisi botol. 
Air dan 
Amonia 
Lubangi atap lebih 
besar dari lingkar botol 
Botol plastik 1 liter
Papan atap ukuran 12” X 12”
Dempul 
60 MODUL5-MENDEFINISIKANULANGTANTANGAN61
3. Peserta bebas membahasnya dengan rekan-rekan. Sebagaimana disebutkan di atas, fasilitator 
harus mengamati jika ada peserta yang tampak terkucil atau tidak terlibat. Jika ada peserta 
yang tampak terkucil, ajak bicara dengan tenang dan halus, seolah-olah itu hal yang lumrah dan 
Anda hanya kebetulan melihatnya. Anda dapat: 
• Mendekati peserta yang tidak punya kelompok dan tanyakan apa mereka ingin bergabung 
dengan salah satu kelompok (jika peserta tidak ingin, cobalah cari alasannya. Mungkin ada 
persoalan lain yang tidak Anda sadari). Jika demikian halnya, tanyakan dengan kelompok 
mana mereka ingin bergabung. 
• Kemudian, bicaralah dengan kelompok tersebut dan minta mereka mengundang atau 
memasukkan peserta yang bersangkutan.
Langkah 3 – Membentuk tim (30 menit)
Setelah para peserta memilih tantangan masyarakat, minta mereka membahas pertanyaan 
berikut ini, dan menulis jawabannya pada papan presentasi atau memberitahukannya ke seisi 
kelas dengan cara lain:
• Apa alasan masing-masing peserta dalam memilih tantangannya?
• Tiap orang harus menjelaskan kekuatan apa yang dapat mereka sumbangkan kepada 
kelompok.
• Jenis peran apa saja yang menurut mereka diperlukan untuk menghadapi tantangan 
masyarakat ini?
• Terakhir, mereka harus pikirkan nama tim!
Langkah 4 – Berbagi (10 menit)
Minta masing-masing kelompok untuk berbagi jawaban mereka atas pertanyaan dari langkah 2.  
Kanvas tim
Pengantar
Kegiatan ini membantu tim berfokus pada cara mereka bekerja sama nanti ke depannya. Mereka 
akan mencari dan menyepakati bagaimana mereka ingin bekerja sama menggunakan alat bernama 
Kanvas Tim, yang ada di dalam Panduan Peserta. Kanvas tim menampilkan dalam satu halaman 
berbagai aspek yang penting bagi tim untuk disepakati dan diperhatikan agar tim dapat kompak 
dan efektif.
Langkah 1 – Memperkenalkan alat (5 menit)
1. Perkenalkan kegiatan Kanvas Tim kepada peserta sebagai alat yang dapat membantu tim 
memperjelas tujuan umum tim, tujuan masing-masing anggota, berbagai peran yang dapat 
dimainkan tiap anggota, serta nilai-nilai tim. Kanvas Tim kosong tersedia di Panduan Peserta, 
tetapi pada tahap ini peserta bisa menggunakan kertas dari papan presentasi untuk 
menggambar Kanvas Tim yang besar untuk menuliskan ide-ide awal mereka.
2. Jelaskan tiap bagian kanvas satu persatu kepada semua tim. Jawab pertanyaan mereka di sela 
penjelasan. 
Langkah 2 – Merancang Tujuan Umum (10 menit)
1. Minta anggota tim menyepakati tujuan umum dan mendiskusikan tujuan pribadi mereka untuk 
proyek tersebut dengan membahas dan menjawab pertanyaan berikut ini:
• Apa sebenarnya yang ingin kita capai bersama? 
• Apa tujuan utama kita yang dapat dilaksanakan, terukur, dan terikat waktu?
• Apa tujuan pribadi masing-masing yang ingin kita bagi dengan sesama rekan?
2. Minta tim mengidentifikasi hal yang mendasari tujuan umum mereka dengan membahas dan 
menjawab pertanyaan berikut ini:
• Seandainya tujuan umum kita tercapai, manfaat apa yang akan kita lihat di masyarakat?
• Apa sebenarnya alasan kita melakukan hal ini? Misal: Menciptakan dampak positif pada 
kehidupan orang-orang melalui inovasi sosial 
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
70 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas dan pena, kertas tempel atau kertas dan lem 
TINGKAT KESULITAN 
2 
SIMPAN?
Simpan! 
Kegiatan 3 
62 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 63
Langkah 3 – Merancang Peran (15 menit)
1. Minta para peserta menulis nama dan peran mereka pada kertas tempel atau kertas biasa. Jika 
seseorang punya banyak peran, gunakan kertas terpisah.
• Apa saja kekuatan kita?
• Apa saja peran yang bisa kita miliki di dalam tim? Peran tersebut bisa berupa “Saya akan 
menjadi koordinator rapat tim“, “Saya akan menyumbangkan ide-ide“ atau “Saya akan 
pastikan segala sesuatunya beres“. Peran apa pun boleh dan dianjurkan! 
• Apa nama tim kita?
2. Fasilitator perlu memperhatikan bila timbul ketegangan dalam diskusi ini. Perhatikan pula jika 
ada peserta yang mungkin kurang bersuara. 
Langkah 4 – Mengidentifikasi Nilai (10 menit)
1. Nilai-nilai bersama adalah keyakinan dasar yang memandu perilaku kelompok. Nilai-nilai 
tersebut bukan sekadar kata-kata, melainkan harus digunakan secara nyata dalam membuat 
keputusan, khususnya keputusan yang sulit.
2. Tim harus menyepakati serangkaian nilai yang diterima oleh setiap anggota, dan dituangkan 
dalam sebuah daftar singkat. Nilai tersebut bisa berupa tindakan atau sifat, seperti saling 
hormat, melawan batasan, saling mendukung, transparansi, dll. Terkadang, sebuah nilai hanya 
berupa satu kata saja. Agar mudah diingat, dianjurkan supaya daftar berisi maksimal lima atau 
enam nilai satu kata, dengan kalimat penjelasan untuk masing-masing nilai. Namun, terkadang 
sebuah nilai juga dapat dinyatakan dalam kalimat singkat.
3. Berikan pertanyaan berikut ini kepada para peserta untuk membantu menentukan rangkaian 
nilai awal tim:
• Bagaimanakah kita akan bekerja sama sebaik-baiknya? (Misalnya saling mendukung, 
membuat keputusan dengan mengingat pengguna, selalu bertindak dengan penuh rasa 
hormat dan empati, bekerja cepat, dll.).
• Bagaimanakah kita akan bekerja sama dalam situasi sulit? (Dengarkan baik-baik satu sama 
lain; dukung satu sama lain; bersikaplah terbuka, jujur, dan peduli; selalu fokus pada tujuan)
• Apa saja nilai-nilai dasar tim kita? 
Langkah 5 – Menata diri (15 menit)
Minta tim untuk menyepakati aturan umum dan kegiatan. Anggap ini sebagai hasil dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya, yakni serangkaian aturan dan kegiatan nyata yang ingin mereka 
implementasikan. Tim dapat menggunakan poin-poin berikut ini sebagai pertanyaan pemandu:
• Aturan apa yang ingin kita berlakukan setelah menyelesaikan sesi tentang cara kerja sama 
kita ini?
• Bagaimana cara kita berkomunikasi dan memastikan semua anggota mengetahui informasi 
terkini?
• Bagaimana cara kita mengambil keputusan? 
Langkah 6 – Pameran Kanvas (10 menit)
1. Minta tim memajang kanvas mereka di dinding agar semua orang dapat saling melihat kanvas 
tim lain. 
2. Selagi peserta berkeliling melihat kanvas, tanyakan tiap tim bagaimana perasaan mereka 
tentang hal yang telah mereka hasilkan dan apa yang telah mereka pelajari tentang bekerja 
dalam sebuah tim.
Langkah 7 – Membuat penyesuaian (5 menit)
1. Minta tim kembali ke kanvas masing-masing untuk menyesuaikan kanvas berdasarkan apa 
yang dilihat dari tim lain.
2. Jelaskan bahwa peserta boleh mengubah-ubah Kanvas Tim mereka kapan saja di luar kegiatan 
pelatihan ini. 
Bangun menara
Pengantar
Kegiatan ini berfokus pada cara bekerja sama sebagai tim dan memberikan kesempatan kepada 
para peserta untuk mengembangkan keterampilan kerja tim dalam lingkungan yang bebas risiko 
dan menyenangkan. 
Para peserta akan bekerja sama menegakkan menara tertinggi dengan perlengkapan yang ada. 
Sebelum memulai kegiatan, fasilitator harus mempersiapkan sejumlah perlengkapan untuk 
masing-masing tim. Usahakan agar perlengkapan sama rata untuk semua tim.
Perlengkapan dasar yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah selotip, gunting, dan kertas atau 
koran lama. Namun, benda apa pun yang ada di lokasi pelatihan dapat digunakan. Dianjurkan 
untuk sebisa mungkin menggunakan kertas daur ulang atau kertas bekas. 
Perhatikan: dalam kegiatan ini, ada saatnya sebagian peserta diminta menutup mata, dan sebagian 
lainnya tidak boleh menggunakan tangan. Fasilitator diharap bersikap bijak apabila hal ini 
merupakan hal yang sensitif di kalangan peserta anak muda, dan dipersilakan membuat aturan dan 
batasan sendiri. Maksud kedua aturan tadi adalah sebagai poin evaluasi di akhir tentang 
bagaimana kita berperilaku ketika bekerja dengan rekan satu tim yang punya kemampuan 
berbeda-beda.  
JENIS KEGIATAN 
Opsional 
DURASI 
50 menit  
PERLENGKAPAN 
Kertas (dapat didaur ulang), kertas koran, selotip, dan gunting 
TINGKAT KESULITAN 
2 
SIMPAN?
Jangan simpan 
Kegiatan 4 
64 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 65
Perhatikan pula bahwa kegiatan ini dapat diganti dengan kegiatan lain sejenis yang berkaitan 
dengan teknologi, seperti bersama-sama membangun lampu tenaga surya atau kegiatan lain 
dalam rangka membangun tim yang sekiranya sesuai dalam konteks setempat. 
Langkah 1 – Memahami petunjuk (10 menit)
1. Bagi peserta menjadi tim berisi 3-7 orang (tergantung total jumlah peserta).
2. Jelaskan bahwa tantangan tersebut bertujuan agar tim berusaha mendirikan menara setinggi 
mungkin dengan perlengkapan yang diberikan. Tegaskan bahwa waktu mereka hanya 20 menit. 
3. Di titik ini, peserta diberi satu kesempatan terakhir untuk bertanya sebelum memulai kegiatan.
4. Satu aspek penting dari permainan ini yakni salah satu peserta di tiap tim harus menutup mata, 
dan satu lagi harus mengunci kedua tangan di balik punggung dan tidak boleh 
menggunakannya. Kedua peserta ini harus mematuhi aturan tersebut hingga permainan 
selesai. 
5. Jelaskan bahwa setelah waktu habis, semua tim akan berkumpul di sekeliling menara masing-
masing sementara fasilitator mengukur tingginya.
Langkah 2 – Membangun menara (20 menit)
1. Sementara masing-masing kelompok membangun menara, fasilitator harus mengamati:
• Perilaku mereka
• Siapa yang memimpin dan seperti apa caranya
• Siapa yang berpartisipasi, siapa yang tidak, dan mengapa
• Apa yang terjadi pada para peserta yang menutup mata dan mengunci tangan 
2. Pengamatan ini akan membantu fasilitator dalam mengajukan pertanyaan atau komentar 
selama evaluasi serta untuk lebih mengenal para peserta. 
Langkah 3 – Renungan dan Evaluasi Kelompok (20 menit)
1. Tanyakan masing-masing tim seberapa baik mereka bekerja sama, khususnya bagaimana 
mereka bersikap dalam kaitannya dengan anggota yang matanya tertutup atau tidak dapat 
menggunakan kedua tangan. Bagikan hasil pengamatan Anda sendiri sebagai fasilitator.
2. Ingatkan bahwa kerja tim yang baik bisa menurun ketika dikejar waktu. Itulah saat paling 
penting untuk berfokus pada komunikasi dan kerja tim. 
3. Lakukan diskusi singkat tentang cara menyeimbangkan hubungan dalam sebuah tim, cara 
merangkul semua anggota tim, dan cara berfokus pada tugas.
4. Pada tahap ini, tanyakan apakah ada peserta yang ingin berganti tim karena selanjutnya 
mereka akan masuk ke pembuatan Kanvas Tim. 
Siapa pengguna kita?
JENIS KEGIATAN 
Utama 
DURASI 
80 menit  
PERLENGKAPAN 
Papan presentasi dan spidol 
TINGKAT KESULITAN 
3  
SIMPAN?
Simpan! 
Kegiatan 5 
Pengantar
Ingatkan tim bahwa solusi efektif berfokus pada kebutuhan manusia. Suatu solusi mungkin masuk akal di atas kertas 
dan di kepala kita, tapi solusi tersebut tidak akan menciptakan perubahan yang kita inginkan jika orang-orang tidak 
melihatnya sebagai hal yang berharga dan bermanfaat bagi mereka. Karenanya, kita perlu mengembangkan cara untuk 
mengenali kebutuhan dan kebiasaan pemangku kepentingan kita. 
Dalam kegiatan sebelumnya, kita diperkenalkan pada pendekatan “berorientasi manusia” yang berfokus pada 
bagaimana sebenarnya suatu persoalan atau permasalahan muncul dalam kehidupan sehari-hari manusia dan 
bagaimana hal itu memengaruhi mereka, ketika kita memperhatikan persona dalam mewawancarai. Dalam kegiatan 
ini, kita akan gali hal ini lebih dalam.
Langkah 1 – Penjelasan kegiatan (10 menit)
1. Jelaskan bahwa selama kegiatan ini, peserta akan berusaha mengidentifikasi pengguna yang disasar oleh solusi 
masalah yang sedang diatasi tim. Untuk melakukannya, peserta akan menciptakan apa yang disebut sebagai “profil 
persona“. Ini adalah teknik yang membantu kita memahami apa yang penting bagi tiap individu. Hal ini membantu 
kita memastikan bahwa solusi kita berfokus pada manusia.
2. Jelaskan pendekatan ini kepada para peserta. Pendekatan ini digunakan oleh banyak perusahaan yang merancang 
layanan, produk, dan program. Organisasi-organisasi tersebut telah menemukan bahwa merancang suatu layanan 
dengan memikirkan individu-individu jauh lebih mudah daripada merancang suatu layanan untuk sekelompok besar 
orang. Maka dari itu, disusunlah ‘Teknik Persona‘ untuk mengidentifikasi kepribadian, perilaku, dan praktik lazim 
individu-individu di dalam kelompok target. 
3. Ini adalah kesempatan bagi para peserta untuk mempelajari preferensi orang lain dan apa yang penting baginya, 
untuk memahami bagaimana persona orang tersebut akan tercermin pada solusi atau produk yang diusulkan. 
4. Para peserta akan membuat catatan tentang individu tersebut. Catatan ini disebut “asumsi“. Nantinya, dalam 
kegiatan ini, asumsi ini akan ditelaah satu per satu. 
66 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 67
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf
UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf

More Related Content

Similar to UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf

Modul Tarian Wutukala.pdf
Modul Tarian Wutukala.pdfModul Tarian Wutukala.pdf
Modul Tarian Wutukala.pdfDesiDianLoli
 
presentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdf
presentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdfpresentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdf
presentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdfMuhammadAyyub36
 
Presentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.ppt
Presentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.pptPresentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.ppt
Presentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.pptHerdyPanyilie
 
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfModul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfMuhammadbahrulUla
 
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdfMODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdfRahmatAntasari2
 
RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15
RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15
RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15Arjuna Ahmadi
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdfNandaKusuma17
 
Rpp 1 pr 2014
Rpp 1 pr 2014Rpp 1 pr 2014
Rpp 1 pr 2014Naseh Btr
 
Modul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptx
Modul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptxModul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptx
Modul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptxandriasyulianto57
 
RPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docx
RPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docxRPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docx
RPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docxSriMulianti5
 
MODUL PROJEK PEMILU OSIS.docx
MODUL PROJEK PEMILU OSIS.docxMODUL PROJEK PEMILU OSIS.docx
MODUL PROJEK PEMILU OSIS.docxEvviAriWidyawati
 
Kami Orang Medan Weeei.pdf
Kami Orang Medan Weeei.pdfKami Orang Medan Weeei.pdf
Kami Orang Medan Weeei.pdfElfridaManurung3
 
Modul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptx
Modul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptxModul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptx
Modul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptxAripKurniawan6
 
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdfP5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdftukangtidur3
 

Similar to UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf (20)

Modul Tarian Wutukala.pdf
Modul Tarian Wutukala.pdfModul Tarian Wutukala.pdf
Modul Tarian Wutukala.pdf
 
presentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdf
presentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdfpresentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdf
presentasitugaspengawaspekerjaanstrukturbangunangedung-230606181132-a247fa78.pdf
 
Presentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.ppt
Presentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.pptPresentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.ppt
Presentasi Tugas Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung.ppt
 
contoh modul P5.pdf
contoh modul P5.pdfcontoh modul P5.pdf
contoh modul P5.pdf
 
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfModul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
 
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdfMODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
MODUL P5 - SUARA DEMOKRASI.pdf
 
RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15
RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15
RPP 2013 Strategi Pemasaran Pertemuan 15
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
 
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARANPROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
 
Rpp 1 pr 2014
Rpp 1 pr 2014Rpp 1 pr 2014
Rpp 1 pr 2014
 
Modul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptx
Modul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptxModul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptx
Modul Projek Kewirausahaan - Mainanku Hasil Karyaku - Fase C.pdf.pptx
 
RPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docx
RPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docxRPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docx
RPP Bu Anti ( Sri M ) 1.docx
 
media poster tempel
media poster tempelmedia poster tempel
media poster tempel
 
MODUL PROJEK PEMILU OSIS.docx
MODUL PROJEK PEMILU OSIS.docxMODUL PROJEK PEMILU OSIS.docx
MODUL PROJEK PEMILU OSIS.docx
 
Kami Orang Medan Weeei.pdf
Kami Orang Medan Weeei.pdfKami Orang Medan Weeei.pdf
Kami Orang Medan Weeei.pdf
 
Synectik
SynectikSynectik
Synectik
 
Modul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptx
Modul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptxModul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptx
Modul 2 - Kanvas rancangan BAGJA arip hari k 8.pptx
 
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdfP5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
P5P2RA Kewirausahaan Madarasah Tsanawiyah.pdf
 
P5 Kewirausahaan.pptx
P5 Kewirausahaan.pptxP5 Kewirausahaan.pptx
P5 Kewirausahaan.pptx
 
media kartu langkah usaha
media kartu langkah usahamedia kartu langkah usaha
media kartu langkah usaha
 

More from Fajar Baskoro

Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxGenerasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxFajar Baskoro
 
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterCara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterFajar Baskoro
 
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanPPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanFajar Baskoro
 
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUSBuku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUSFajar Baskoro
 
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxPemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxFajar Baskoro
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdfExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdfFajar Baskoro
 
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptxFajar Baskoro
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptxExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptxFajar Baskoro
 
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxPemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxFajar Baskoro
 
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimEvaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimFajar Baskoro
 
foto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahfoto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahFajar Baskoro
 
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaMeraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaFajar Baskoro
 
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetMembangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetFajar Baskoro
 
Transition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdfTransition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdfFajar Baskoro
 

More from Fajar Baskoro (20)

Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxGenerasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
 
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterCara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
 
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanPPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
 
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUSBuku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
 
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxPemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdfExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
 
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptxExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
 
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxPemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
 
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimEvaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
 
foto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahfoto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolah
 
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaMeraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
 
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetMembangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
 
epl1.pdf
epl1.pdfepl1.pdf
epl1.pdf
 
user.docx
user.docxuser.docx
user.docx
 
Dtmart.pptx
Dtmart.pptxDtmart.pptx
Dtmart.pptx
 
DualTrack-2023.pptx
DualTrack-2023.pptxDualTrack-2023.pptx
DualTrack-2023.pptx
 
BADGE.pptx
BADGE.pptxBADGE.pptx
BADGE.pptx
 
womenatwork.pdf
womenatwork.pdfwomenatwork.pdf
womenatwork.pdf
 
Transition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdfTransition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdf
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

UPSHIFT PHASE 1 - Social Innovation Skills_ID final.pdf

  • 3. MODUL KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN 1Pengantar UPSHIFT 1 Acak nama Saling mengenal satu sama lain 2 Pengantar UPSHIFT Mengenal siapa fasilitator, apa itu inovasi sosial, apa peran peserta, dan apa peluang yang dimiliki peserta 3 Mendalami lebih jauh inovasi sosial Memahami inovasi sosial dan bagaimana tiap orang bisa menjadi inovator sosial 4 Merancang kelompok bersama-sama Menyetujui bagaimana kelompok akan bekerja dan belajar bersama 2 Memahami diri sendiri: “Siapa aku?“ 1 Berfokus pada kekuatan Berfokus pada kekuatan diri untuk membangun ketahanan dan kerja sama tim yang baik 2 Peta kepribadianku Memetakan kegemaran dan keahlian masing-masing 3 Perkenalan positif Mengungkapkan kekuatan masing-masing 4 Impianku Membangun visi dan bagaimana kekuatan diri dapat mendukung visi tersebut 3 Memahami masyarakat sekitar: mendengar, mengamati, menghargai 1 Mengambil sudut pandang Memahami bahwa ada lebih dari satu sudut pandang dan pentingnya mendengarkan orang lain untuk berinovasi 2 Memetakan perubahan di masyarakat sekitar Memahami perubahan yang terjadi di masyarakat selama 5 tahun terakhir 3 Integritas dan kepercayaan Mengambil tindakan bersama untuk kepentingan publik serta membangun rasa percaya dan empati 4 Wawancara berempati Mengembangkan wawasan tentang hal yang penting bagi orang lain 5 Mewawancarai masyarakat sekitar Melakukan wawancara dan pengamatan di masyarakat 4 Memahami masyarakat sekitar: menilai kondisi 1 Peragaan penelitian Mengakrabkan diri dengan cara-cara melaksanakan penelitian 2 Penelitian Sekunder Mempelajari cara melaksanakan penelitian sekunder dan merangkum pembelajaran 3 Persiapan penelitian lapangan Menyiapkan penelitian lapangan 4 Penelitian Lapangan Mempelajari cara melaksanakan penelitian lapangan dan merangkum pembelajaran 5 Pemetaan masyarakat-tantangan Memetakan tantangan yang muncul di masyarakat 6 Pemetaan Pemangku Kepentingan Mulai membentuk kelompok di sekitar tantangan yang sama 7 Penciptaan Masa Depan Membangun visi masa depan PetaJalan Modul 2 3
  • 4. 5 Mendefinisikan ulang tantangan 1 Berpikir Kreatif Bekerja sama untuk menciptakan solusi 2 Membangun tim (Lihat bagian Rekap Kegiatan sebagai contoh) 3 Kanvas Tim Menyatukan timmu untuk menghadapi suatu tantangan di masyarakat dan menyusun fondasi untuk budaya kerja produktif 4 Bangun menara Merasakan (simulasi) bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tantangan 5 Siapa pengguna kita? Mengembangkan wawasan tentang individu (kelompok orang atau masyarakat) yang terdampak masalah dengan menggunakan empati 6 Mendefinisikan ulang tantangan Menyajikan pelajaran baru, mendefinisikan ulang masalah, serta menyusun rencana penelitian 7 Apa yang sejauh ini kita ketahui tentang masalah? Merenungkan dan memandang suatu masalah secara holistik 8 Pohon masalah Berpikir kritis tentang penyebab dan akar masalah 9 5 Mengapa Menilik masalah lebih dalam 6 Bagaimana cara kita...? Memunculkan ide dan memilih solusi 1 Berpikir kreatif dan kritis Menyepakati arti kreativitas dan berpikir kritis tentang kreativitas 2 Simulasi dompet Membangun pemahaman lebih mendalam tentang tahapan inovasi sosial 3 Campur Aduk Gagasan Memahami bahwa berinovasi adalah memadukan berbagai hal dengan cara yang berbeda 4 Kotak “Apa ini?“ Bersikap inovatif lewat penafsiran imajinatif 5 Curah pendapat Menciptakan ide-ide baru dengan kecerdasan dan kreativitas kolektif 6 Desain ide Memahami ide untuk mengatasi tantangan 7 Topi persona Menyempurnakan dan memantapkan ide 8 Dampak yang kuinginkan bagi dunia Meneguhkan pentingnya dampak sosial dan skalanya 7 Membangun solusi: Uji dan perbaiki 1 Benda yang kusuka ?? 2 Tantangan marshmallow Memahami apa itu pembuatan purwarupa 4 Dunia purwarupa Mengenal berbagai jenis purwarupa 3 Perjalanan pengguna Memahami interaksi antara pengguna dan solusi 5 Pengujian dunia nyata Menguji ide bersama pengguna dan pemangku kepentingan 8 Mempersiapkan pitch 1 Faktor pembentuk pitch cemerlang Mengembangkan gaya pitch khas kamu 2 Pitch sempurna Menyusun dan menguji coba pitch dengan timmu Menghimpun beragam umpan balik tentang pitch 9 Pitch dan percepat Menyampaikan pitch di hadapan panel untuk mendapat umpan balik 2 Umpan balik sesama rekan Memberikan dan memanfaatkan umpan balik pitch 3 Menyimak selektif dan positif Umpan balik positif dan pemantapan kekuatan MODUL KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN 4 5
  • 5. 1 Pengantar UPSHIFT Modul 1 memperkenalkan konsep inovasi sosial dan keterampilan dasar yang akan didapat dan digunakan oleh peserta dalam perjalanan mereka ke depannya. Modul 1 Kegiatan 1 Acak nama Kegiatan 2 Pengantar UPSHIFT Kegiatan 3 Membangun pemahaman tentang inovasi sosial Kegiatan 4 Merancang kelompok bersama- sama Kegiatan Tujuan Capaian 1 Menumbuhkan empati 2 Bekerja dalam tim 3 Memahami konsep inovasi sosial • Mengembangkan keterampilan sebagai pembuat perubahan • Mengembangkan keterampilan kolaboratif • Mengembangkan keterampilan sektoral 6 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 7
  • 6. Acak nama Pengantar UPSHIFT Pengantar Peserta diharapkan untuk berbagi ide, bekerja sama, dan saling mendukung, terutama selama perjalanan inovasi sosial yang akan dilalui. Karena itu, ketika memberi pengantar kegiatan ini, fasilitator menekankan pentingnya saling mengenal. Fasilitator dapat ikut serta dalam kegiatan ini demi mendorong rasa keterbukaan dan kohesi sosial. Langkah 1 – Persiapan (10 menit) 1. Beri pengantar kegiatan lalu bagikan kertas berwarna dan pena kepada peserta. 2. Minta tiap peserta menuliskan huruf acak yang membentuk nama depan mereka di selembar kertas kecil: misalnya, nama ‘Ahmad‘ dapat ditulis (D, M, A, A, H). Kemudian, minta tiap peserta menggambar wajah yang mewakili perasaan mereka saat ini (contohnya: wajah tersenyum atau wajah tegang ) Catatan: Jika ada peserta yang tidak dapat membaca dan menulis, maka disarankan beberapa opsi berikut: 1) jika hanya sedikit peserta dengan kondisi demikian, bantu mereka menulis, atau 2) ganti tulisan huruf inisial nama dengan gambar yang mewakili nama. 3. Minta peserta melipat kertas masing-masing dan memasukkannya ke dalam keranjang. Acak kertas di dalam keranjang. Langkah 2 – Berbagi (20 menit) 4. Minta tiap peserta mengambil selembar kertas dari keranjang secara acak. 5. Minta para peserta membentuk satu lingkaran besar. 6. Minta satu peserta membuka kertas yang diambilnya dan menyebutkan nama yang tertera (atau gambar yang terlihat, serta siapa yang menggambarnya). JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 30 menit PERLENGKAPAN Kertas berwarna dan pena TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan JENIS KEGIATAN Utama DURASI 30 menit PERLENGKAPAN Peta Perjalanan yang dicetak, digambar, atau ditampilkan dalam presentasi PowerPoint TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 1 Kegiatan 2 7. Minta peserta memecahkan nama dari susunan huruf pada kertas, dan mengembalikan kertas ke pemiliknya. 8. Minta pemilik kertas menceritakan alasan di balik perasaan mereka (gambar ekspresi wajah yang dicantumkan di kertas). 9. Giliran selanjutnya adalah pemilik kertas yang baru saja bercerita tentang perasaannya tersebut. Peserta tersebut lalu memecahkan nama orang yang tertulis di kertas yang diambilnya dari keranjang. Ulangi langkah ini hingga semua nama peserta diketahui. Pengantar Meski tiap negara yang menerapkan program inovasi sosial ini memiliki tujuan dan targetnya sendiri, tujuan umum yang ingin dicapai melalui program ini adalah: • Anak muda memiliki kompetensi dalam inovasi sosial • Anak muda memahami cara menggunakan keterampilan inovasi mereka untuk menciptakan dampak positif • Anak muda menjalin hubungan positif dengan masyarakat sekitarnya. Perlu diingat bahwa aspek utama peran sebagai fasilitator adalah menciptakan lingkungan yang aman dan saling menghormati, sehingga beragam sudut pandang dapat didengar. Dengan ikut memperkenalkan diri, fasilitator memberikan contoh pribadi terbuka dalam lingkungan saling percaya, sehingga peserta merasa mampu melakukan hal yang sama. Sifat terbuka dan motivasi tinggi sangatlah penting, baik untuk merangkul anak muda maupun dalam proses inovasi itu sendiri. 8 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 9
  • 7. Langkah 1 – Sambutan (10 menit) Sambut semua peserta dan perkenalkan diri Anda sebagai fasilitator. Sampaikan alasan Anda berkomitmen untuk bekerja bersama inovator sosial muda, latar belakang Anda, dan harapan Anda. Langkah 2 – Memperkenalkan Perjalanan (10 menit) Sampaikan presentasi singkat tentang program pelatihan dan perjalanan yang akan dilalui bersama. Gunakan peta modul perjalanan yang disertakan dalam panduan ini untuk melengkapi presentasi. Sebaiknya, cetak dan tempelkan peta modul ini di dinding ruang pelatihan, agar bisa dirujuk kapan saja selama pelatihan. Langkah 3 – Memberi contoh (10 menit) 1. Jika mungkin, bagikan sejumlah cerita tentang anak muda yang telah melalui proses serupa dan peluang yang terbuka bagi mereka setelah mengikuti dan terlibat dalam program ini. Setelah beberapa kali pengulangan program, ada baiknya meminta satu peserta dari program lalu untuk datang dan bercerita pada peserta program saat ini tentang pengalaman mereka selama mengikuti program. 2. Pada tahap ini, penting untuk menyampaikan poin-poin kunci berikut kepada para peserta. Poin-poin kunci berikut ini hanya panduan/saran. Pilih yang paling relevan dan tambahkan poin-poin dari pengalaman Anda sendiri. • Tiap orang di sini punya potensi dan kemampuan untuk mengubah masyarakat. Masing- masing bisa menjadi anggota kelompok yang berpengaruh dan inspiratif. • Inovasi sosial adalah suatu cara kerja yang membantu memecahkan masalah sosial. • Inovasi sosial terbentuk dengan bekerja bersama orang lain! • Semua dipersilakan untuk menyampaikan ide; tidak ada yang namanya ide buruk. • Kreativitas bergantung pada lingkungan yang terbuka dan positif – artinya kita harus saling mendengar. • Tidak ada yang namanya pertanyaan konyol; semua kekhawatiran layak dipertimbangkan. 3. Jangan lupa tanyakan apakah peserta punya pertanyaan di tahap ini. Luangkan waktu untuk menjawabnya. Membangun pemahaman tentang inovasi sosial JENIS KEGIATAN Utama DURASI 60 menit PERLENGKAPAN Jika mungkin, putar video yang telah diunduh untuk menunjukkan contoh inovator sosial. Jika tidak dapat mengakses atau memutar video, sampaikan contoh kisah nyata inovator sosial atau undang seorang inovator sosial setempat untuk bercerita. TINGKAT KESULITAN 3 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 3 Pengantar Inovasi sosial adalah penerapan ide, produk, layanan, atau proses baru, atau perbaikan terhadap solusi yang sudah ada untuk menanggapi kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi sehingga menguntungkan masyarakat. ‘Sosial‘ di sini berarti bahwa manfaat dihasilkan untuk kepentingan publik dan bukan untuk keuntungan pribadi. Manfaat ini mencakup pula manfaat lingkungan. Sebuah solusi sosial dapat dikatakan inovatif apabila: • Baru (bagi pengguna, konteksnya, atau dalam penerapannya) • Lebih baik dari yang ada saat ini (lebih efisien, efektif, berkelanjutan, atau adil) • Memberikan manfaat bagi sejumlah besar orang dalam masyarakat, atau bahkan seluruh populasi. Pada kegiatan ini, disarankan mengundang inovator sosial setempat untuk bercerita kepada para peserta. Jika tidak memungkinkan, berikut disediakan empat cerita tentang inovator sosial. Langkah 1 – Apa itu inovasi sosial? (15 menit) 1. Mulailah kegiatan dengan menyegarkan kembali ingatan peserta tentang apa itu inovasi sosial. 2. Minta peserta menyebutkan contoh inovasi sosial (bisa dari lingkungan mereka sendiri atau yang ada di tingkat nasional). 3. Minta peserta menyebutkan inovator sosial yang sebaya dengan mereka. 4. Ajak peserta menonton video pendek atau menyimak seorang inovator bercerita tentang inovasi sosial yang ia buat, dan dilanjutkan dengan diskusi. 10 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 11
  • 8. Langkah 2 – Putar video, sampaikan cerita, atau simak cerita langsung dari seorang inovator setempat (15 menit) Putar video atau sampaikan cerita tentang inovator muda (beberapa pilihan disertakan di bawah ini). Alangkah baiknya bila seorang inovator setempat dapat diundang untuk bercerita kepada para peserta. Cerita pilihan 1. Richard Turere, Kenya Video TED Talk ini dapat diunduh dengan takarir dalam kurang lebih 40 bahasa: https:// www.ted.com/talks/richard_turere_a_peace_treaty_with_the_lions Video ini menampilkan contoh luar biasa dalam bersikap inovatif di lingkungan dengan sumber daya teknis terbatas. Kisahnya menunjukkan kekuatan yang lahir dari perpaduan antara kemampuan diri dan permasalahan di masyarakat. Cerita pilihan 2. Jason Yeates, Irlandia Ini cerita tentang inovator sosial muda dari Irlandia bernama Jason Yeates. Proyek Jason mengatasi masalah “perundungan siber”, yakni perundungan terhadap anak muda di media sosial. Cerita ini dapat digunakan bila tidak ada akses video. Transkrip diambil dari tautan berikut: https://www.youngsocialinnovators.ie/social-innovators/innovators-blog/jason-yeates • Sejak kapan kamu bergabung dengan Young Social Innovators (YSI) Irlandia dan apa proyekmu? “Proyekku berjudul “Don’t Be Mean Behind the Screen (Stop Sikap Tega di Balik Layar)”. Proyek ini berupaya menggugah kesadaran tentang dampak perundungan siber. Tujuan kami yakni memberikan edukasi tentang masalah tersebut dan dampaknya. Kami mengadakan banyak diskusi untuk menyosialisasikan proyek serta memunculkan ide-ide inovatif untuk menghapus perundungan dari kehidupan masyarakat. Dari penelitian, kami temukan bahwa perundungan terjadi karena adanya perbedaan. Jadi, kami mengadakan pekan persahabatan, hari budaya, dan pekan antiperundungan. Kami percaya tujuan proyek ini akan tercapai sehingga dapat memberikan dampak signifikan di masyarakat.” • Apa dampak proyekmu terhadap masyarakat sekitar (atau masyarakat luas)? “Sekolah kami mengusulkan petisi antiperundungan; semua orang ikut tanda tangan. Kami mengadakan banyak diskusi, melakukan banyak penelitian. Pekan budaya kami luar biasa karena orang-orang bisa mengekspresikan pandangan dan cara hidup mereka. Kami punya sistem sahabat, yaitu siswa tahun pertama dan tahun keempat bertemu saat istirahat untuk mengobrol. Siswa-siswa tahun pertama, serta siswa junior dan senior lain mengagumi kami. Rasanya seperti sebuah pencapaian besar untuk proyek kami.” • Apa dampak yang kamu rasakan setelah bergabung dengan YSI? “Bergabung dengan YSI meningkatkan rasa percaya diri. Aku jadi berani maju dan berbicara di hadapan khalayak. Tahun ini sekolah kami mengadakan drama musikal dan aku punya andil besar dalam acara tersebut. Kalau tidak ikut YSI, tidak mungkin aku terlibat dalam acara itu. YSI mendorongku memperjuangkan hal yang aku yakini. Sekarang aku lebih menghargai kerja tim dan merasa lebih mudah bekerja dalam kelompok. Aku pun sadar aku suka tampil dan punya sisi kreatif yang sebelumnya tidak kuketahui. Soal pengalaman di sekolah, aku rasa YSI membantuku tetap fokus. YSI memberikan pelajaran yang berbeda dari yang kudapat sehari-hari, jadi aku bersemangat menantikannya. Aku merasa mampu membuat perbedaan positif di dunia karena aku dan ide-ideku didengar.” • Bagaimana pengalamanmu membentuk dirimu yang sekarang ini? “Aku merasa sudah lebih banyak mengambil keputusan untuk diri sendiri. Aku punya keyakinan diri, dan sekarang aku paham artinya berempati kepada orang lain. Kurasa sangat penting bagi kita untuk menjadi sukarelawan di masyarakat sekitar dan membantu orang lain.” Cerita pilihan 3 – Rizikisource Rizikisource adalah perusahaan sosial yang berbasis di Nairobi, Kenya, didirikan oleh Fredrick Ouko Alucheli. Frederick tidak bisa mendapat pekerjaan karena disabilitas. Ia sadar betapa kurangnya kesadaran serta jalur diskusi yang efektif bagi calon pemberi kerja dan penyandang disabilitas untuk membahas peluang. Inilah salah satu penyebab utama tingginya tingkat pengangguran penyandang disabilitas. Laporan Dunia tentang Disabilitas Tahun 20111 menyebutkan bahwa penyandang disabilitas acap kali termasuk dalam kelompok masyarakat paling miskin. Rizikisource kini memberikan solusi untuk menghubungkan calon pemberi kerja dan penyandang disabilitas sehingga dapat mendiskusikan peluang. Rizikisource menyediakan layanan yang sebelumnya tidak ada di Kenya. Penyandang disabilitas di daerah mana pun di Kenya kini bisa mengunggah profil dan CV ke platform tempat calon pemberi kerja dapat mencari kandidat yang sesuai dan mengiklankan lowongan kerja. Awalnya, Rizkisource mempertemukan pemberi kerja dan penyandang disabilitas melalui jaringan tradisional, dengan advokasi dan percakapan langsung. Solusi ini kini ditambah dengan solusi seluler sehingga penyandang disabilitas yang memiliki ponsel sederhana bisa menjawab serangkaian pertanyaan lewat SMS dan membuat profil di platform tersebut. Pengguna platform lalu diminta mengirimkan CV secara elektronik atau salinan cetak yang kemudian dibuat digital. Pemberi kerja juga dapat mengiklankan lowongan kerja di platform tersebut. Dengan teknologi seluler, solusi yang ditawarkan Rizkisource memberikan akses lebih luas ke seluruh Kenya, termasuk daerah di mana sebelumnya tidak terdapat kemudahan seperti ini. Selain memberi manfaat bagi masing-masing pengguna, layanan yang disediakan membantu menciptakan pasar kerja yang lebih merata di Kenya, serta membangun kesadaran akan kapasitas penyandang disabilitas. Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International Refugees Welcome didirikan di Berlin pada tahun 2015 oleh Mareike Geiling, Golde Ebding, dan Jonas Kakoschke sebagai tanggapan atas masuknya pengungsi ke Eropa, khususnya Jerman. Mereka mengamati masalah dan kondisi buruk di tempat tinggal para pengungsi di Jerman. Mereka juga menyadari ada penduduk setempat yang punya ruangan kosong dan bersedia menampung para pengungsi. Kini, usaha mereka telah berkembang menjadi jaringan besar bernama Refugees Welcome, yakni sekumpulan organisasi yang tersebar di Eropa, Kanada, dan Australia. Jaringan tersebut telah membantu 1.136 pengungsi mendapat tempat tinggal yang cocok di flat bersama. Sebelumnya, sangat sulit bagi orang-orang untuk menawarkan akomodasi kepada pengungsi secara terkoordinasi. Organisasi ini terinspirasi oleh situs web Airbnb, sebuah platform bagi orang-orang yang ingin dengan mudah menyewakan rumah atau ruangan kepada turis dan pebisnis untuk jangka waktu singkat. 1. World Health Organization. World Report on Disabilities. 2011. Diakses pada 22 Januari 2018 melalui http://www.who.int/disabilities/world_report/2011/report.pdf 12 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 13
  • 9. Mereka memanfaatkan teknologi yang ada serta keterbukaan yang mulai muncul dari orang-orang di Eropa dan di seluruh dunia untuk menggunakan ruangan tak terpakai di rumah mereka. Sebelumnya, orang-orang yang ingin membantu pengungsi di negaranya kesulitan memberikan bantuan. Refugees Welcome memudahkan orang-orang berkomunikasi dengan para pencari suaka atau pengungsi di negaranya, sehingga dapat melihat kecocokan bantuan yang ditawarkan dengan kebutuhan. Refugees Welcome memberi dukungan keuangan dan administratif kepada orang-orang yang menawarkan akomodasi, serta memberikan advokasi di area setempat terkait hak-hak pengungsi. Solusi ditawarkan dengan biaya rendah, dan organisasi ini berfokus pada keberlanjutan, bukan mencari keuntungan. Tujuannya adalah menjembatani hubungan antara pengungsi dan penduduk lokal, serta memberikan dukungan pragmatis bagi pengungsi. Langkah 3 - Pertanyaan lanjutan (20 menit) Bagi kelas menjadi kelompok berisi 5 atau 6 orang untuk membahas pertanyaan ini, atau bahas bersama seisi kelas. Pertanyaan-pertanyaan ini berfokus pada cerita Richard, tetapi sebagian besar bisa diadaptasi untuk cerita yang lain. • Persoalan apa yang diperhatikan Richard? • Solusi seperti apa yang kini diterapkan untuk mengatasi persoalan tersebut? • Apa dampaknya? • Apa langkah pertama yang dilakukan Richard? • Dari mana Richard menemukan materi dan gagasan yang mendasari idenya? • Keterampilan dan perilaku lain apa yang kalian perhatikan dalam dirinya? • Apa yang kini bisa dicapai oleh Richard? • Bisakah kalian melihat bagian-bagian perjalanan kita (seperti yang ada di peta jalan program) muncul dalam cerita Richard? Langkah 4 – Renungan kelompok (10 menit) Ajak kelompok kembali ke dalam lingkaran besar dan tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa yang berkesan bagi kalian dari contoh ini? • Apa yang telah kalian pelajari tentang makna inovasi sosial? • Apa yang kini bisa kalian capai? Merancang kelompok bersama-sama JENIS KEGIATAN Utama DURASI 45 menit PERLENGKAPAN Papan presentasi (flipchart), kertas tempel (sticky notes) atau kertas biasa, pena TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 4 kelompok jika bekerja sama secara efektif. Tiap orang punya peluang untuk berperan dalam pembentukan lingkungan tempat mereka ingin belajar, bermain, dan bekerja. Tanggung jawab dan akuntabilitas bersama akan menciptakan kelompok yang berdaya dengan kepemimpinan bersama. Disarankan untuk menetapkan 2 pos atau area untuk langkah 2 dan 3 di bawah ini. Pada langkah 2, akan lebih mudah jika pertanyaan yang tercantum di sini dipajang di tempat yang mudah dilihat peserta. Langkah 1 – Persiapan (5 menit) 1. Jelaskan kegiatan. Boleh juga bagikan kutipan, misalnya dari Henry Ford. “Berkumpul bersama adalah sebuah awal. Menjaga kebersamaan adalah kemajuan. Bekerja sama adalah kesuksesan.” – Henry Ford. 2. Bagi peserta ke dalam dua kelompok dan beri waktu masing-masing 10 menit di tiap pos. Masing-masing tim dapat mencurahkan ide menggunakan kertas tempel atau kertas dari papan presentasi. Tiap kelompok menjalankan Langkah 2, lalu Langkah 3. Langkah 2 – Seperti apa perilaku tim atau kelompok yang efektif? (10 menit) Pada tiap tahap, kelompok peserta membahas pertanyaan berikut dan menuliskan ide-ide pada papan presentasi atau kertas tempel. 14 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 15
  • 10. Langkah 3 - Seperti apa anggota tim yang ideal? (10 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International Sekarang, tiap tim harus: 1. Menggambar orang-orangan sederhana. Sisakan banyak ruang di sekitar gambar untuk menulis catatan. Meminta anggotanya menuliskan ciri-ciri anggota tim yang baik. 2. Meminta anggotanya mencantumkan di sisi kiri, apa saja sifat, perilaku, dan sikap yang perlu dimiliki anggota tim yang baik untuk menciptakan lingkungan yang positif. 3. Meminta anggotanya mencantumkan di sisi kanan, apa saja perilaku dan tindakan yang bisa dilakukan anggota tim saat menghadapi tantangan atau sedang bermasalah dengan sesama anggota tim. Langkah 4 – Menyimpulkan bersama (10 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International 1. Minta tiap kelompok menampilkan hasil diskusi. Kelompok penonton bisa memberi saran bagi kelompok yang sedang presentasi. 2. Selama dan saat akhir diskusi, simpulkan poin-poin kunci dari semua kelompok, soroti poin kunci tersebut, dan cek ulang poin-poin kunci dengan kelompok yang menyampaikan. 3. Beri tahu kelompok yang bersangkutan bahwa simpulan ini akan menjadi pedoman kerja sama dalam kelompok tersebut, dan menjadi dokumen hidup dan acuan mereka. 4. Tanyakan kepada kelompok tersebut apakah sekiranya pedoman ini akan berfungsi dengan baik dalam memandu kerja sama mereka, dan jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Langkah 5 - Apa fokusku? (5 menit) Cerita pilihan 4 - Refugees Welcome International 1. Minta tiap peserta menuliskan fokus utama mereka sebagai individu selama beberapa kelas selanjutnya pada selembar kertas tempel atau kertas biasa. Penulisan fokus ini mungkin bisa dipandu dengan pertanyaan seperti “Apa yang harus dilakukan untuk jadi anggota tim yang baik dan rekan bagi sesama anggota?“ Catatan: Dalam tiap sesi berikutnya, tanyakan seperti apa kemajuan peserta dalam hal ini, menurut pandangan mereka sendiri. Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa digunakan: • Apakah ada yang perlu ditambahkan? • Apakah ada yang perlu disesuaikan? • Apakah ada yang ingin mengajukan permintaan kepada peserta lain, menawarkan diri untuk melakukan sesuatu, atau memberi umpan balik? 16 MODUL 1 - PENGANTAR UPSHIFT 17
  • 11. Kegiatan 1 Berfokus pada kekuatan Kegiatan 2 Peta kepribadianku Kegiatan 3 Perkenalan positif Kegiatan 4 Impianku Kegiatan Tujuan Capaian 1 Menumbuhkankesadarandiri 2 Mengembangkankemampuanuntuk mengenalihalyangpentingbagioranglain 3 Menyusunvisiuntukmemanfaatkan kemampuankewirausahaan • Mengembangkan keterampilan sebagai pembuat perubahan • Mengembangkan keterampilan visioner Memahami Diri Sendiri: Siapa Aku? Modul 2 mendukung anak muda untuk memahami diri sendiri dan mengetahui alasan pentingnya memahami diri sendiri dalam konteks inovasi sosial 2 Modul 2 18 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: SIAPA AKU? 19
  • 12. Berfokus pada Kekuatan Pengantar Ini merupakan peluang bagi Anda, sebagai fasilitator, untuk mengenalkan peserta pada konsep yang fokus pada kekuatan, alih-alih kelemahan mereka. Di akhir modul, tiap peserta diharapkan dapat mengidentifikasi kekuatannya. Kekuatan tersebut bisa jadi terkait dengan karakter seperti “teman yang baik“ atau “bisa membuat orang lain tertawa“, kemampuan seperti “bisa menggambar kartun“ atau “tahu cara menjahit“, hingga minat dan ketertarikan seperti “suka sepak bola“. Langkah 1 – Memperkenalkan topik kekuatan (15 menit) Adakan diskusi tentang pentingnya fokus pada kemahiran atau kegemaran alih-alih kelemahan atau perbaikan yang perlu dilakukan. Berikut sejumlah pokok yang dapat dibahas: • Banyak orang kerap terpaku pada perbaikan yang perlu dilakukan dan tidak menyadari kekuatan yang dimiliki. • Tindakan membandingkan diri dengan orang lain lumrah dan kita mungkin akan merasa lebih baik atau lebih buruk lewat membandingkan kelemahan kita dengan kekuatan orang lain. • Tiap orang unik - kita menjalani hidup dengan cara masing-masing dan punya sejarah, minat, dan kebiasaan sendiri. Karenanya, memahami diri sendiri dan kemampuan diri penting! • Sering kali, mengatasi kelemahan butuh banyak upaya. Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi masalah akan lebih mudah dan bijak alih-alih berusaha “memperbaiki“ kelemahan. • Kekuatanmu adalah hal-hal yang dapat kamu gunakan dan andalkan - hal-hal yang bisa membantumu maju. Langkah 2 – Menjelaskan mengapa kekuatan penting (15 menit) 1. Bagikan ke peserta temuan penelitian University of Wisconsin. JENIS KEGIATAN Utama DURASI 60 menit PERLENGKAPAN Papan presentasi, kertas, dan pena TINGKAT KESULITAN 1 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 1 2. University of Wisconsin telah melakukan penelitian lewat merekam dua tim olahraga saat bertanding. Kedua tim kemudian menonton rekaman videonya untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Namun, kedua tim diberi dua video pertandingan yang agak berbeda. Video tim nomor 1 hanya menunjukkan kesalahan yang dibuat saat bertanding. Video tim nomor 2 juga menunjukkan kekuatan tim. 3. Setelah menonton video, kedua tim kembali bertanding. 4. Tanyakan ke peserta, menurut mereka tim mana yang jadi lebih baik saat bertanding? 5. Bagikan ke peserta kalau tim nomor 2 bertanding dengan lebih baik – tim ini menonton video yang menunjukkan aspek positif dari pertandingan mereka. Tim nomor 2 jauh lebih baik performanya ketimbang tim nomor 1. Ini membuktikan kalau terpaku pada kesalahan akan menimbulkan rasa frustrasi, bersalah, dan enggan menerima kenyataan yang menghambat seseorang berubah. Melihat sisi baik memotivasi individu dan mendorong individu yang bersangkutan jadi kreatif dan ingin maju. 6. Setelah berbagi temuan penelitian, tanyai peserta “Mengapa fokus pada kekuatan penting?“ dan diskusikan seberapa sering mereka fokus pada kekuatan di sekolah, saat bersama teman, atau saat sedang sendirian. 7. tertera di kartu. Peserta tersebut akan menebak nama orang yang tertulis di kertas yang diambilnya dari keranjang. Langkah ini akan terus diulang hingga semua nama peserta diketahui. Langkah 3 – Mengadakan diskusi dalam kelompok kecil (20 menit) Minta peserta untuk berdiskusi dengan orang di sebelahnya mengenai orang yang mereka kagumi dan kekuatan yang orang tersebut mungkin miliki (bisa jadi orang terkenal seperti Malala Yousufzai, bintang olahraga, penyanyi, atau orang yang dikenal di keluarga atau masyarakat peserta). Langkah 4 – Mengadakan renungan dalam kelompok (10 menit) Minta peserta membagikan tanggapan ke kelompok. Tanggapan dapat diberikan untuk pertanyaan berikut: • Apa kekuatan dari orang yang dibahas? • Manakah dari kekuatan tersebut yang tampak penting bagi inovator sosial? Mengapa? 20 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: SIAPA AKU? 21
  • 13. Peta Kepribadianku Pengantar Buka kegiatan dengan menekankan bahwa ini adalah kesempatan bagi peserta untuk menemukan kekuatan karakter, minat, keterampilan, dan kemampuan mereka. Ingat, menemukan kekuatan diri semestinya menjadi pengalaman positif. Namun, beberapa peserta mungkin kesulitan mengenali kekuatan mereka. Kekuatan karakter penting karena dapat muncul dengan berbagai cara, sedangkan keterampilan dan kemampuan kerap terbatas pada ranah kegiatan tertentu. Langkah 1 – Menjelaskan konsep (10 menit) Perkenalkan konsep dan berikan contoh kekuatan karakter, kemampuan, keterampilan, serta minat dan ketertarikan. Tiap peserta harus memikirkan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki. Ini merupakan fondasi penting bagi kiprah mereka sebagai inovator sosial. Sebaiknya, tidak usah terlalu saklek terkait perbedaan antara kemampuan dan keterampilan. • Kekuatan karakter meliputi, contohnya, “Aku sangat adil”, “Aku kadang bersikap berani”. • Kemampuan dan keterampilan: kemampuan adalah kapabilitas untuk melakukan sesuatu. Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan kapabilitas dalam praktik sampai batas tertentu. Misalnya, seseorang mungkin mampu menulis puisi, tetapi puisinya mungkin masih perlu diperbaiki sehingga dapat dikatakan bahwa ia mempunyai kemampuan untuk menulis puisi, tetapi masih berpeluang mengembangkan keterampilan tersebut lebih jauh. • Minat dan Ketertarikan adalah kecenderungan atau hal yang menarik perhatian seseorang Contohnya, jika dikatakan bahwa seseorang sangat tertarik pada sepak bola, bisa jadi ia mahir bermain sepak bola, bisa pula tidak, tetapi yang pasti ada suatu hal terkait sepak bola yang menarik perhatian mereka. Ini bukan hal sepele karena peluang bisa muncul dari ketertarikan, dan umumnya ketertarikan akan memengaruhi minat dan kemampuan seseorang memfokuskan perhatian. JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 60 menit PERLENGKAPAN Kertas dan lem (atau kertas tempel) dan pena TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 2 Langkah 2 – Mengumpulkan kekuatan (20 menit) 1. Berikan kertas dan lem atau kertas tempel dan pena kepada peserta. 2. Minta tiap peserta menggambar orang di salah satu kertas. Minta peserta untuk memikirkan keterampilan, kemampuan, kekuatan karakter, dan minat mereka. 3. Minta peserta menuliskan atau menggambarkannya di kertas atau kertas tempel, lalu menempelkannya di bagian tubuh orang yang digambar (perut, lengan, dan kaki). 4. Minta peserta menuliskan dan menggambarkan kekuatan yang menurut mereka paling mewakili diri mereka di kepala orang. Langkah 3 – Saling mengenali kekuatan (20 menit) 1. Minta peserta menempelkan gambar orang tadi di dinding. 2. Tunjukkan gambar dari beberapa peserta sebagai contoh. Tekankan bahwa tiap orang dapat terus mengembangkan keterampilan dan kemampuannya hingga tujuannya tercapai, dan bahwa memahami kekuatan dan kelemahan diri harus dilakukan terus-menerus tanpa kenal usia. 3. Ingatkan bahwa inovator sosial selalu terbuka untuk belajar tentang diri sendiri, orang lain, dan masyarakat sekitarnya. Mereka sadar dan menerima bahwa dunia di sekitar mereka selalu berubah. Langkah 4 – Renungan dan evaluasi (10 menit) Tanyai para peserta, apa yang mereka dapat dari kegiatan ini dan apa pendapat mereka tentang kekuatan para peserta lain. 22 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA AKU?“ 23
  • 14. Pengantar Para peserta akan melakukan “Perkenalan Positif” tentang diri mereka satu sama lain. Fasilitator perlu menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak biasa, dan mungkin awalnya terasa canggung (seolah kita menyombongkan diri atau “sok”, padahal kita selalu diajarkan untuk tidak sombong). Ingat bahwa dalam kegiatan ini, peserta akan berbagi cerita dan pengalaman. Makin bermakna pengalaman yang dipercayakan peserta kepada rekan setimnya, makin dalam dan kaya kerja sama yang akan mereka jalin. Namun, fasilitator perlu mempersilakan para peserta anak muda untuk menceritakan hanya hal yang mereka rasa bisa diceritakan. Langkah 1 – Menggali pengalaman masa lalu (15 menit) 1. Minta peserta memikirkan masa terbaik dalam kehidupan mereka. Pada masa itu, mereka mungkin menanggapi tantangan, mengambil inisiatif untuk kian memperbaiki situasi, atau bersenang-senang. Inilah yang mendasari ‘perkenalan positif’ mereka. 2. Minta peserta menuliskan, menggambarkan, atau cukup merenungkan perkenalan yang akan mereka berikan. Tekankan supaya mereka sekonkret mungkin agar kekuatan mereka dengan sendirinya tampak dari fakta di dalam cerita mereka. Di samping itu, minta mereka memberi penutup cerita yang kuat atau menarik. 3. Ingatkan peserta untuk senyata atau “seautentik” mungkin; cerita boleh memuat ataupun tidak memuat unsur heroisme. Cerita perkenalan ini bisa berupa cerita tentang pengalaman luar biasa yang mengubah kehidupan, atau saat-saat yang terbaik bagi mereka meski terkesan tidak menonjol. 4. Beri waktu 7 menit kepada tiap peserta untuk berbagi cerita. Langkah 2 – Menceritakan kisahmu (35 menit) 1. Minta peserta membentuk tim berisi 3-5 orang anggota. Di tiap tim, satu anggota bercerita dan yang lain bertanya untuk lebih memahami pengalaman anggota tersebut. 2. Dorong peserta untuk memperhatikan kekuatan, kemampuan, keterampilan, dan minat rekan setim yang bercerita. Minta peserta untuk menyimak dengan penuh perhatian dan kepedulian. Caranya, peserta dapat menyimak dengan antusias tanpa menyela rekan yang bercerita. 3. Tekankan bahwa pendengar yang baik akan menunjukkan komitmen yang baik pula terhadap keberhasilan satu sama lain dan cepat membangun rasa percaya. Langkah 3 – Pertanyaan (20 menit) 1. Jelaskan bahwa ketika cerita selesai, pencerita akan mendengarkan pertanyaan dan komentar dari anggota lain dalam tim. Pencerita harus menyimaknya tanpa menyela. 2. Anggota lain dalam tim akan membahas cerita dari rekan setim tersebut, dan menjawab pertanyaan berikut dalam waktu sekitar 5 menit: 3. Apa yang kalian sukai dari cerita ini? 4. Seperti apa rekan setim kalian ini? 5. Menurut kalian, apa kelebihannya? 6. Lakukan langkah-langkah ini secara bergiliran hingga semua anggota bercerita dan mendapat umpan balik Langkah 4 – Sesi berbagi kelompok dan inovasi sosial (10 menit) Kumpulkan semua tim, dan ajukan pertanyaan berikut kepada semuanya • Mengapa kekuatan kalian dan kekuatan orang lain perlu dijelaskan? • Bagaimana kekuatan kalian dapat membantu kalian selama proses inovasi sosial? Perkenalan Positif JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 80 menit PERLENGKAPAN - TINGKAT KESULITAN 1 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 3 24 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA AKU?“ 25
  • 15. 2. Lalu, minta mereka membuat daftar 5 hal yang menggugah minat dan semangat mereka (misalnya klub olahraga setempat untuk anak muda, membuka kesempatan kerja di wilayah setempat) 3. Kemudian, minta mereka memberi tanggapan atas hal yang menggugah mereka dan hal yang membuat mereka frustrasi: • Bagaimana perasaan kalian ketika memikirkan hal-hal itu? • Apa hal menonjol yang kalian ingin benahi? Langkah 3 – Impianku (15 menit) 1. Jelaskan bahwa sekarang peserta akan menindaklanjuti minat dan semangat, rasa marah, atau peluang yang mereka lihat. Caranya, dengan mengembangkan visi tentang seperti apa dunia jika masalah dipecahkan atau diatasi dengan cara tertentu. 2. Beri peserta waktu 15 menit untuk memikirkan masalah atau isu dalam masyarakat mereka, yang telah mereka bayangkan/impikan solusinya. Peserta boleh memikirkan ini sendiri atau bersama teman. Masalah atau isu ini mungkin relevan dengan keluarga mereka atau kelompok orang dalam masyarakat mereka dan dapat menyinggung salah satu hal yang diidentifikasi pada Langkah 2. Langkah 4 – Berbagi impian (30 menit) 1. Dalam kelompok berisi 3 atau 4 orang, minta peserta berbagi impian, dimulai dengan frasa “Aku bermimpi bahwa...”. 2. Setelah selesai menceritakan impian, anggota kelompok akan mengingatkan kekuatan satu sama lain. Mereka dapat mendiskusikan visi rekan setim dan bagaimana mereka percaya bahwa kekuatan mereka akan membantu mereka meraih impian. “Impianku” Pengantar Kegiatan ini bertujuan membangun kekuatan diri tiap peserta dan mengungkapkan visi tentang masa depan yang lebih baik. Dalam kegiatan ini, peserta belajar tentang Martin Luther King Jr., salah satu pemimpin sosial paling terkenal dalam sejarah modern. Fokusnya adalah bagaimana ia mengungkapkan visi masa depannya dan bagaimana kekuatannya berperan. Keterampilan dasar seorang inovator adalah kemampuan melihat dan mengungkapkan visi masa depan alternatif yang saat ini tidak terbayangkan oleh orang lain. Langkah 1 – Kisah Martin Luther King Jr. (15 menit) 1. Bacakan satu halaman riwayat Martin Luther King Jr. di Panduan Peserta. Ada banyak video singkat pidato Martin Luther King Jr. dengan takarir di internet, yang bisa diputar jika terdapat fasilitas yang mendukung di lokasi pelatihan. 2. Tanyai peserta apa yang mereka perhatikan dalam pidato itu dan apa pendapat mereka ketika mendengar, menyimak, atau membacanya. 3. Tegaskan bahwa Martin Luther tidak mengatakan “Aku punya rencana cerdik,” atau “Menurutmu, gagasan ini bagaimana?” Ia mengembangkan visi dengan mendengarkan dan menjadi bagian masyarakat. Ia berbicara dengan penuh semangat dan mengungkapkan visinya menggunakan emosi. Hal itu adalah sesuatu yang positif bagi semua manusia dan menyinggung masalah yang dianggap penting, yaitu kesetaraan dan keadilan. Ia sadar ada yang salah dengan masyarakat di lingkungannya, yang berdampak pada dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya. Langkah 2 – Apa yang menggugah gairah dan semangatmu? (20 menit) 1. Minta tiap peserta membuat daftar 5 hal yang membuat mereka frustrasi, kecewa, atau marah (misalnya, kurangnya peluang, suatu bentuk diskriminasi, tidak dapat menggunakan internet, tidak dapat bersekolah) JENIS KEGIATAN Utama DURASI 80 menit PERLENGKAPAN Satu halaman riwayat Martin Luther King di Panduan Peserta. Video dapat digunakan jika tersedia TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 4 26 MODUL 2 - MEMAHAMI DIRI SENDIRI: “SIAPA SAYA?“ 27
  • 16. 3 Modul 3 menumbuhkan kesadaran peserta tentang dunia dari sudut pandang masyarakat yang lebih luas. Modul 3 Kegiatan 1 Mengambil sudut pandang Kegiatan 2 Memetakan perubahan di masyarakat sekitar Kegiatan 3 Integritas dan kepercayaan Kegiatan 4 Wawancara berempati Kegiatan 5 Mewawancarai masyarakat sekitar Kegiatan Tujuan Capaian 1 Menjalin hubungan positif dengan masyarakat/keluarga dan teman 2 Memahami pentingnya melihat masalah/isu dari sudut pandang orang lain 3 Menjalankan wawancara berempati Dasar • Mengembangkan keterampilan kolaboratif • Mengembangkan keterampilan visioner • Mengembangkan keterampilan sebagai pembuat perubahan Tambahan • Mengembangkan literasi sektoral Memahami masyarakat sekitar: Mendengar, mengamati, menghargai 28 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI29
  • 17. 13 yang berbeda, serta mencapai kesimpulan yang lebih tepat dan lebih akurat. Mengambil sudut pandang Opsional 30 menit Gambar yang dicetak atau ditampilkan di PowerPoint 3 Jangan simpan Kegiatan 1 30 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI31
  • 18. 13 Pengantar Kegiatan ini akan mengidentifikasi perubahan yang muncul di masyarakat pada berbagai tingkatan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Kegiatan ini akan membantu peserta menyadari bahwa beberapa persoalan besar yang saat ini ada di masyarakat baru muncul belum lama ini. Penting untuk menghubungkan konsep inovasi sosial dengan perubahan-perubahan ini; dan menjelaskan kepada peserta bahwa inovasi sosial dapat membantu mengatasi masalah atau meningkatkan solusi yang sudah ada. Sebagai fasilitator, Anda perlu mempersiapkan ruangan terlebih dahulu dengan menggantungkan tiga atau empat potong tali secara horizontal di salah satu dinding ruang pelatihan. Langkah 1 – Mengidentifikasi masalah (30 menit) 1. Minta peserta membentuk kelompok berjumlah 2-3 orang. Peserta akan mengidentifikasi beberapa perubahan sosial, lingkungan, politik, dan ekonomi besar yang telah terjadi, dan dampaknya selama lima tahun terakhir. Perubahan tersebut bisa bersifat lokal, nasional, regional, atau global. Penting untuk ditekankan bahwa perubahan tidak selalu bersifat negatif - ada banyak yang positif. Banyak perubahan dapat menciptakan tantangan baru yang memerlukan solusi atau bahkan menjadi peluang munculnya cara bertindak yang baru - contohnya sebagai berikut: • Peningkatan jumlah pengguna internet di Yordania (secara umum dianggap positif). • Peningkatan pengguna Facebook di Irbid. • Nilaiku turun karena terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial. 2. Minta kelompok mendiskusikan persoalan paling penting (baik positif atau negatif) yang dihadapi masyarakat saat ini. Anda bisa memberikan sejumlah contoh jika peserta kesulitan menjawab pertanyaan ini. Anda disarankan untuk mengamati cara peserta membicarakan masalah dan keyakinan yang mendasari atau prasangka yang muncul. 3. Rangkum masalah utama yang telah diidentifikasi tiap kelompok. Langkah 2 – Mempresentasikan masalah (20 menit) 1. Berikan 3 kartu kuning per kelompok dan minta mereka menuliskan/menggambarkan perubahan paling penting yang telah mereka lihat atau rasakan selama 5 tahun terakhir dari sudut pandang masing-masing, baik di negara mereka ataupun di dunia. Misalnya, contoh perubahan besar dapat berupa menyebarnya teknologi seluler dan internet. 2. Minta kelompok menggantungkan kartu kuningnya pada tali pertama menggunakan jepit baju. 3. Selanjutnya, berikan 3 kartu biru per kelompok dan minta mereka menuliskan/menggambarkan perubahan paling penting di wilayah setempat/kota/daerah tempat tinggal peserta selama 5 tahun terakhir. Contohnya, ketersediaan internet dan perangkat seluler memungkinkan komunikasi dengan banyak orang lewat media sosial, atau bekerja dari rumah alih-alih di kantor. 4. Minta peserta untuk menggantungkan kartu birunya di tali kedua menggunakan jepit baju. 5. Berikan 1 kartu merah per peserta dan minta tiap peserta untuk menulis/menggambarkan perubahan paling penting yang terjadi dalam hidupnya selama 5 tahun terakhir (contohnya: perubahan di kehidupan keluarga mereka dengan adanya anggota keluarga baru, pindah ke rumah baru atau negara lain, membeli ponsel atau laptop baru dan akses ke teknologi seluler ini memudahkan mereka menjalin komunikasi dengan teman dan keluarga). 6. Minta peserta menggantungkan kartu merahnya di tali ketiga menggunakan jepit baju. Langkah 3 – Diskusi kelompok (20 menit) 1. Ajak peserta berdiskusi dengan: • menunjukkan hubungan antara perubahan yang terjadi di masyarakat luas, masyarakat sekitar, dan kehidupan pribadi peserta; dan • menjelaskan bahwa setiap perubahan di masyarakat akan berdampak pada kehidupan tiap individunya. Fasilitator dipersilakan menyertakan contoh dari lingkungan sekitarnya. 2. Tanyakan kepada pada peserta apakah salah satu perubahan ini terkait dengan visi atau impian yang mereka kembangkan di modul sebelumnya. Memetakan perubahan di masyarakat sekitar Kegiatan 2 JENIS KEGIATAN Utama DURASI 70 menit PERLENGKAPAN 3 utas tali atau kawat panjang, jepit baju (kecil), kartu merah, kartu kuning, kartu biru, pena, lem TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan 32 MODUL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 33
  • 19. 13 Pengantar Fasilitator harus melakukan persiapan awal untuk kegiatan ini karena membutuhkan koordinasi khusus dan mungkin pula penilaian risiko. Rujuk Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman lain dari organisasi Anda yang mengatur jenis kegiatan seperti ini. Kegiatan ‘Aksi Peduli’ berupa kegiatan seperti memungut sampah, mendaur ulang, menanam pohon, atau mengadakan acara bermain di tempat penitipan anak atau panti sosial. Kegiatan ini harus sederhana dan mudah dilakukan sekaligus bermakna di mata masyarakat. Kegiatan harus singkat tetapi memungkinkan peserta merasakan pengalaman membantu sesama. Bergantung pada jenisnya, kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh peserta, atau Anda bisa membagi-bagi peserta sesuai tim kerja saat ini. Kegiatan ini dapat pula dijadikan pekerjaan rumah. Langkah 1 – Sebelum meninggalkan ruangan (10 menit) 1. Jelaskan bahwa inti kegiatan ini adalah melakukan sesuatu yang berguna di masyarakat untuk menunjukkan kepedulian aktif terhadap masyarakat. 2. Ingatkan peserta semua poin keselamatan yang terkait dengan kegiatan ini. 3. Ingatkan peserta mengenai peraturan tim yang telah mereka sepakati. (Ini hanya berlaku jika peserta sudah menyelesaikan kegiatan terkait aturan tim. Jika belum, tetapkan beberapa pedoman dan aturan umum yang harus ditaati saat melakukan kegiatan ini) 4. Berikan 5 menit kepada tiap tim untuk membahas dan menyepakati pendekatan yang akan mereka gunakan dalam kegiatan ini, lalu menjelaskan pendekatan tersebut kepada seisi kelas. Langkah 2 – Selama Aksi Peduli (60 menit) Amati peserta selama menjalankan kegiatan ini. Sebaiknya, Anda turut serta dalam kegiatan ini sebagai panutan bagi para peserta. Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit) Saat kembali ke ruang kelas seusai kegiatan, lakukan evaluasi singkat, misalnya dengan pertanyaan seperti: • Apa yang kalian perhatikan dari anggota masyarakat sekitar? • Bagaimana perasaan kalian sebagai seorang individu di tengah masyarakat? • Seberapa baik kalian tadi bekerja dalam tim? Integritas dan kepercayaan Kegiatan 3 JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 80 menit PERLENGKAPAN - TINGKAT KESULITAN 4 SIMPAN? Jangan simpan Pengantar Empati adalah memahami kondisi orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Empati merupakan sebuah pilihan. Peran sebagai inovator sosial mengharuskan kita sengaja memilih untuk berempati. Empati adalah titik awal dari inovasi sosial karena membuka mata kita untuk memahami bagaimana orang lain dan masyarakat luas merasakan dunia mereka, baik sisi terang maupun sisi gelapnya. Sebagai calon inovator sosial, kita perlu mengembangkan keterampilan berempati. Ini berarti mampu memahami apa yang dirasakan orang lain dan meresponsnya secara efektif. Dalam kegiatan kelompok ini, peserta akan melatih keterampilan dasar dalam wawancara dan mengembangkan empati. Langkah 1 – Menata “panggung“ wawancara (10 menit) 1. Bagi kelas ke dalam kelompok-kelompok berisi 3 orang. 2. Minta kelompok memilih satu tema dari kegiatan Lini Masa dalam modul ini yang menurut mereka penting bagi masyarakat, wilayah, atau negara. Jika belum melakukan kegiatan Lini Masa, Anda bisa menyarankan tema untuk kelompok. Peserta mungkin akan dengan sendirinya membentuk kelompok-kelompok berdasarkan masalah atau solusinya saat ini yang mereka temukan. Namun, jika tidak demikian adanya, Anda sebagai fasilitator bisa membantu mereka membentuk kelompok. Jenis masalah yang dapat didiskusikan antara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, disabilitas, transportasi, Wawancara berempati Kegiatan 4 JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 60 menit PERLENGKAPAN Kertas dan pena TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan 34 MODL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 35
  • 20. limbah, dan lingkungan. Pastikan peserta paham bahwa bidang-bidang tersebut tidak bersifat membatasi, terutama jika ada masalah lain yang tengah dihadapi masyarakat di sekitar mereka. 3. Minta tiap kelompok untuk menetapkan 3 peran: • Narasumber (orang yang diwawancarai) – peserta dengan peran ini perlu membayangkan dirinya sebagai pihak yang mungkin terdampak masalah. Ketika wawancara, pemeran narasumber harus berbicara layaknya orang yang terdampak masalah – misalnya ia harus menggunakan kata ganti orang pertama “saya“. • Pewawancara – peserta dengan peran ini akan mengajukan pertanyaan untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh narasumber. • Pengamat – peserta dengan peran ini akan melihat dan mengamati interaksi antara narasumber dan pewawancara untuk mendapat pemahaman tentang orang yang diwawancarai serta memberikan masukan bagi pewawancara. 4. Minta kelompok menentukan masalah yang akan dibahas, lalu menentukan seperti apa individu yang terdampak masalah tersebut. Individu ini tidak boleh mirip dengan diri mereka sendiri. Misalnya, boleh orang yang lebih tua dan/atau orang dengan gender atau latar belakang yang berbeda. 5. Minta kelompok mengidentifikasi orang-orang yang mungkin terdampak masalah secara langsung. Orang-orang ini akan disebut sebagai pemangku kepentingan ‘Target’. 6. Jelaskan bahwa para ahli mulai dari bidang periklanan hingga desain perangkat lunak setuju bahwa merancang sesuatu yang ditujukan bagi satu individu lebih mudah ketimbang untuk sekelompok orang. Mereka pun mengembangkan metode untuk memudahkan perancangan, yang disebut ‘persona‘. 7. Jelaskan bahwa persona adalah sesosok “karakter“ fiksi yang kita buat untuk mewakili sekelompok pemangku kepentingan. Persona ini memiliki ciri-ciri, kebutuhan, dan perilaku kelompok tersebut. Persona digunakan saat merancang solusi untuk memastikan bahwa solusi tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan kelompok pemangku kepentingan. Persona merupakan “individu“ yang menjadi tujuan solusi yang dirancang. 8. Peserta dengan peran Narasumber harus membayangkan karakter fiksi/persona yang sesuai dengan kelompok Target. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu memahami seperti apa rasanya berada di posisi/kondisi kelompok target. Narasumber harus membayangkan kehidupan kelompok Target beserta apa saja hal-hal yang penting bagi mereka selengkap mungkin. • Apa jenis kelamin pemangku kepentinganmu? Laki-laki atau perempuan? • Berapa umurnya? • Apa pekerjaannya? Apakah seorang pelajar? • Di mana ia tinggal? • Berapa jumlah anggota keluarganya? • Seperti apa dampak masalah ini terhadapnya? • Apa tujuan dan motivasinya? Dan, apa yang membuatnya frustrasi? 9. Orang yang diwawancara akan mencoba menempatkan dirinya dalam kondisi orang yang mungkin terdampak masalah ini. Narasumber akan memperkenalkan diri kepada pewawancara, mulai dari nama, usia, tempat tinggal, dan detail-detail lain yang dapat ia bayangkan. Langkah 2 – Wawancara (50 menit) 1. Sekarang saatnya memulai proses wawancara! Perhatikan, meski disediakan usulan pertanyaan dan hal-hal yang perlu dibahas dalam wawancara, Anda harus mengingatkan peserta untuk mencari tahu hal-hal lain yang penting bagi narasumber dan mengajukan pertanyaan yang sesuai. 2. Pewawancara harus mewawancarai narasumber selama 10 menit dengan pedoman berikut: • Awali dengan berterima kasih atas kesediaan narasumber dan tanyakan kabarnya. • Cari tahu bagaimana masalah ini memengaruhinya, misalnya apa yang menjadi kekhawatirannya, apa yang ia senangi, dsb. • Cari tahu hal yang penting baginya saat ini dan di masa mendatang. • Tanyakan bagaimana masalah ini memengaruhi hidupnya. • Apakah menurutnya ada peluang untuk memperbaiki situasi? • Bagaimana caranya agar ia bisa menggunakan sumber daya yang sudah ada di masyarakat untuk mengatasi masalah ini? Ini dapat berupa: jenis keahlian tertentu, bangunan, ruang, nilai masyarakat tertentu yang perlu dikuatkan kembali, ataupun hal-hal yang kelihatannya bukan merupakan sumber daya, contohnya limbah makanan dan sampah. 3. Peran pengamat adalah mengamati semua hal yang terjadi dalam wawancara serta memberikan umpan balik dan pendapatnya. 4. Setelah 10 menit, hentikan wawancara. Tanyai peserta, apa yang mereka perhatikan, apa kelebihan mereka dalam kegiatan ini, dan apa yang perlu ditingkatkan di kesempatan selanjutnya. 5. Setiap kali anggota kelompok bertukar peran, lakukan evaluasi setelahnya dengan pertanyaan berikut. • Pewawancara – Apa hal yang dianggap penting oleh narasumber ini? • Narasumber – Bagaimana rasanya berada dalam situasi orang lain dan bagaimana rasanya diwawancarai? Apa kalian mendapat wawasan tentang bagaimana masalah tersebut memengaruhi persona ini? • Pengamat – Apa yang kalian amati atau pahami dari interaksi tersebut? 6. Rotasikan peran dalam kelompok dan pastikan tiap peserta mendapatkan kesempatan memainkan ketiga peran. Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit) Ajak peserta berdiskusi tentang apa pelajaran yang mereka petik dari kegiatan wawancara ini dan seberapa baik mereka dapat menempatkan diri dalam situasi orang lain saat diwawancarai. 36 MODUL 3 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENDENGAR, MENGAMATI, MENGHARGAI 37
  • 21. 3. Arahkan peserta untuk mencatat wawancara dan peran di tiap kelompok (misalnya, jika ada 3 orang per kelompok, maka satu orang mewawancarai, satu orang sebisa mungkin mencatat, dan satu orang lagi cukup menyimak wawancara supaya dapat memberikan umpan balik dan mengingatkan bila ada pertanyaan yang belum diajukan). 4. Sebelum peserta meninggalkan ruangan untuk wawancara, pastikan mereka paham benar perannya, cara bertukar peran, apa yang akan ditanyakan, apa yang akan dicatat/direkam, dan cara mencatat/merekamnya. Langkah 3 – Melakukan wawancara (70 menit) Tiap kelompok diharap melakukan 3-4 kali wawancara, masing-masing selama 10-20 menit. Langkah 4 – Membuat laporan berita (40 menit) Sekembalinya peserta, beri mereka waktu 20 menit untuk menyiapkan sejenis berita radio atau TV berdasarkan hasil wawancara dan 5 menit untuk mempresentasikannya di depan peserta lain. Pengantar Perhatikan, kegiatan ini juga dapat dijadikan pekerjaan rumah saat jeda antarsesi, bersama dengan orang-orang yang dikenal baik oleh peserta (anggota keluarga, teman, dsb.). Mungkin akan lebih mudah jika sebelumnya fasilitator memilih dan mengoordinasikan narasumber yang dapat diwawancarai peserta supaya peserta bisa mewawancarai berbagai orang yang memang antusias dan melaksanakan kegiatan dengan aman. Rujuk Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman lain dari organisasi Anda yang mengatur jenis kegiatan seperti ini. Langkah 1 – Penjelasan kegiatan (10 menit) 1. Jika memungkinkan dan aman bagi peserta untuk melakukan wawancara di lingkungan masyarakat, jelaskan bahwa mereka akan terjun langsung ke masyarakat dalam kelompok berisi 3 orang untuk mewawancarai anggota masyarakat guna mendalami masalah yang telah mereka identifikasi. 2. Tanyai peserta apa masalah utama yang menjadi fokus kelompok atau yang ingin didalami (contohnya: kesehatan, gizi, pendidikan, transportasi, ketenagakerjaan, sampah dan limbah, disabilitas, olahraga dan rekreasi, keamanan, perumahan, budaya, pengambilan keputusan di lingkungan masyarakat, hak-hak). 3. Bacakan dan jelaskan panduan yang disediakan dalam Panduan Peserta tentang jenis-jenis pertanyaan yang baik supaya wawancara berbobot. Langkah 2 – Menyiapkan wawancara (30 menit) 1. Sampaikan bahwa inilah peluang bagi para peserta untuk mewawancarai sejumlah anggota masyarakat. 2. Jelaskan bahwa seusai wawancara, mereka akan diminta membuat sejenis berita radio atau TV singkat berdurasi 2 menit berdasarkan hasil wawancara. Mewawancarai anggota masyarakat Kegiatan 5 JENIS KEGIATAN Utama DURASI 150 menit PERLENGKAPAN Kertas dan pena TINGKAT KESULITAN 3 SIMPAN? Simpan! 38 MODUL3-MEMAHAMIMASYARAKATSEKITAR:MENDENGAR,MENGAMATI,MENGHARGAI39
  • 22. 4 Kegiatan 1 Peragaan penelitian Kegiatan 2 Penelitian sekunder Kegiatan 3 Persiapan penelitianlapangan Kegiatan 4 Penelitian Lapangan Kegiatan 5 Pemetaan masyarakat- tantangan Kegiatan 6 Pemetaanpemangkukepentingan Kegiatan 7 Penciptaan masa depan Kegiatan Tujuan Capaian 1 Membangun pemahaman mendalam tentang sektor tertentu 2 Mengembangkan keterampilan pemetaan dan mempelajari cara menggunakannya secara efektif 3 Mengembangkan kemampuan memandang masalah dari sudut pandang anggota masyarakat Dasar • Mengembangkan keterampilan visioner • Mengembangkan keterampilan sebagai pembuat perubahan • Mengembangkan literasi sektoral Tambahan • Mengembangkan keterampilan kolaboratif Memperkenalkan alat pemetaan untuk menghimpun informasi penting dari ekosistem dan menggunakannya dengan efektif untuk mengambil keputusan. Modul 4 Memahami masyarakat sekitar: menilai kondisi 40 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 41
  • 23. Peragaan penelitian Pengantar Tujuan kegiatan ini adalah agar peserta tahu bahwa ada berbagai cara untuk meneliti suatu masalah. Secara umum, ada dua jenis utama penelitian – penelitian lapangan dan penelitian sekunder. Keduanya dibagi lagi menjadi berbagai jenis penelitian lapangan dan penelitian sekunder. Contohnya, penelitian lapangan dapat terdiri dari pengamatan sederhana dengan mengamati perilaku seseorang di lingkungan tertentu selama periode waktu tertentu, atau wawancara narasumber dengan pencatatan manual, atau bincang-bincang dengan sekelompok orang tentang suatu tema tertentu. Terkadang, jenis penelitian ini disebut “penelitian langsung“ dengan hasil berupa data primer. Penelitian sekunder bertujuan memahami apa yang telah dipelajari orang lain tentang permasalahan yang dihadapi. Jika mengetahui ada buku, laporan, dan data yang telah disusun, maka kecil kemungkinan penelitian kita ternyata sama persis. Selain itu, kita juga perlu mengakui upaya yang telah dilakukan orang lain. Terkadang, jenis penelitian ini disebut sebagai “penelitian kepustakaan“ dengan hasil berupa data sekunder. Kedua jenis penelitian ini penting dan saling melengkapi. Penelitian Sekunder Meneliti data dan berita melalui • Penelitian daring • Laporan berita di koran dan majalah • Buku dengan topik yang diteliti • Laporan atau dokumen dari organisasi yang bergerak di bidang khusus Penelitian Lapangan Meneliti data dan berita melalui • Wawancara: berbicara dengan orang yang terdampak atau yang dapat memberikan informasi penting terkait masalah. Wawancara dapat dilakukan secara individu atau kelompok JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 40 menit PERLENGKAPAN Kertas dan pena TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 1 • Pengamatan: mengamati perilaku pengguna dalam berbagai konteks yang berbeda • Pengalaman langsung: benar-benar menjalani dan merasakan sendiri kehidupan kelompok target selama periode waktu tertentu. Periode ini bisa beberapa jam hingga beberapa minggu Langkah 1 – Diskusi singkat tentang studi literatur (10 menit) 1. Jelaskan bahwa satu kesalahan umum yang sering dilakukan banyak orang adalah kurang cermat meneliti kondisi masalah saat ini sebelum menyusun ide baru: • Idemu mungkin baru bagimu, tetapi boleh jadi sudah pernah dikemukakan di bidang yang menjadi sasaranmu, atau mungkin ada aspek masalah yang luput dari pertimbanganmu. • Mungkin ada orang dan organisasi yang sudah melakukan upaya terkait dan bisa diajak kerja sama, atau ada hal yang bisa kamu lakukan untuk melengkapi upaya mereka sehingga tidak mengulangi upaya yang sama. 2. Umumkan bahwa peserta akan bermain “Peragaan Penelitian“, yaitu permainan peragaan dengan tebak- tebakan untuk lebih memahami penelitian – sambil bersenang-senang! Langkah 2 – Peragaan penelitian (20 menit) 1. Sebelum mulai, bagi peserta menjadi beberapa tim dan siapkan kartu metode penelitian dari Pedoman Peserta. Pemain dari tiap tim akan bergantian melakukan peragaan mewakili anggota timnya. Tim pertama yang dapat menebak kata atau frasa yang tercantum mendapatkan 3 poin. 2. Batas waktu untuk tiap peragaan petunjuk yaitu 2 menit. 3. Catat semua poin yang diperoleh tiap pemain atau tim. 4. Pemenangnya adalah tim dengan poin terbanyak di akhir permainan. 5. Pilih satu tim dan satu pemain untuk memulai permainan. 6. Letakkan kartu peraga dari Pedoman Peserta di tengah-tengah meja. Pemain yang dipilih lalu mengambil satu kartu dan memberikan petunjuk tentang metode penelitian yang tercantum melalui gerakan. 7. Anggota tim lain akan mencoba menebak metode penelitian yang sedang diperagakan – selamat bersenang- senang! Langkah 3 – Mengulas inti kegiatan (10 menit) Di akhir sesi, ulas kembali ragam jenis metode penelitian yang telah diidentifikasi dalam permainan dengan membacakan semua kartu metode penelitian. 42 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 43
  • 24. Penelitian Sekunder Pengantar Mengingat tujuan proses adalah melahirkan inovasi sosial yang berguna bagi masyarakat luas, peserta perlu menjajaki konteks proyek mereka dan solusi apa yang sudah dihadirkan, atau bagaimana orang lain, termasuk ahli, mendekati masalah serupa. Penelitian lapangan berpotensi memberikan banyak wawasan bagi peserta. Kendati demikian, ada kemungkinan kesimpulan yang peserta capai sudah pernah dihadirkan oleh pihak/proyek lain. Karenanya, pastikan agar solusi potensial dari peserta mempertimbangkan pelajaran yang dipetik dan bukti yang ada. Pastikan peserta meluangkan waktu untuk mengumpulkan dan menganalisis data, riwayat, berita, laporan, buku, dan sumber informasi lainnya yang dapat membantu mereka memahami dengan lebih baik solusi yang sudah dijalankan dan wawasan yang sudah ada terkait isu yang hendak diatasi. Dalam kegiatan ini, anjurkan peserta menggunakan kanvas dalam Panduan Peserta dalam melakukan penelitian sekunder. Catatan: Jika tak bisa mengakses internet, pertimbangkan cara kreatif untuk mendukung peserta dalam kegiatan ini. Sebagai contoh, tugaskan kegiatan sebagai pekerjaan rumah (jika peserta bisa mengakses internet di tempat lain), atau undang ahli untuk topik yang diusulkan oleh peserta. Ahli ini mungkin dapat membawa sejumlah buku, koran, atau materi cetak relevan lainnya yang bisa dibaca peserta di kelas. Menjelaskan kegiatan (10 menit) 1. Minta peserta untuk bergabung dengan tim. Jika memungkinkan dan sesuai, bagi tim ke dalam kelompok kecil. Jika ada peserta baru, ajak mereka untuk bergabung ke tim yang dianggap paling menarik atau relevan. 2. Perkenalkan Kanvas Penelitian Sekunder sederhana ke kelas misalnya dengan menjelaskan bahwa kanvas yang disajikan adalah alat yang cocok untuk membantu memandu peserta dalam penelitian yang lebih luas. Bagi tim ke dalam peran seperti peneliti, kepala peneliti, dan asisten yang membantu melengkapi kanvas selama penelitian berlangsung. 3. Tunjukkan cara menggunakan kanvas lewat melengkapi kanvas dengan contoh. JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 60 menit PERLENGKAPAN Komputer atau telepon seluler dengan koneksi internet. Perlengkapan alternatifnya adalah majalah, laporan, dan koran yang memuat informasi relevan yang bisa dimanfaatkan. TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 2 4. Beri tahu peserta bahwa di akhir kegiatan kanvas harus sudah dilengkapi. 5. Beri tahu peserta bahwa tujuan utama kegiatan ini bukanlah menghasilkan kanvas yang tertata rapi, tetapi menghasilkan sumber daya penting bagi tim. Kanvas dapat dirujuk kembali dan memastikan seluruh pertanyaan penting peserta terjawab. 6. Beri tahu peserta bahwa mula penelitian terbaik adalah melakukan pencarian di internet. Pastikan Anda menjelaskan protokol pencarian internet yang aman. Ada beberapa sumber daya yang tersedia seperti yang sumber daya yang disusun oleh British Council untuk anak muda. Pertimbangkan untuk menggunakan sumber daya berikut dalam kegiatan: • https://www.britishcouncil.org/voices-magazine/how-help-young-learners-stay- safeinternet 7. Periksa apakah peserta paham dan mampu melakukan pencarian di internet. 8. Tunjukkan metode pencarian dasar jika diperlukan sembari menekankan pentingnya mematuhi protokol pencarian yang efektif dan aman. Langkah 2 – Melengkapi kanvas (40 menit) Minta tiap tim melengkapi Kanvas Penelitian Sekunder sesuai pedoman berikut: • Luangkan waktu untuk melakukan penjelajahan informasi yang sesuai dengan tantangan di internet. Bacalah berita, laporan, artikel, dll. Untuk melakukan pencarian, buka Google dan masukkan sejumlah kata yang kemungkinan memberikan hasil yang sesuai. Contohnya, jika peserta ingin mengatasi masalah sanitasi di Lagos, peserta dapat memasukkan “masalah sanitasi dan dampaknya di Lagos“. • Kunjungi situs web organisasi yang bekerja atau terlibat di bidang tantangan. • Cari inovasi terbaru terkait tantangan. • Cari statistik, data, riwayat, dan gambar untuk memperkaya pengetahuan dasar terkait tantangan. Contohnya, untuk proyek pemberantasan pengangguran anak muda, cari jumlah anak muda yang berhenti sekolah sebelum mengembangkan kemampuan akademis memadai. Untuk proyek sanitasi, cari persentase penduduk suatu negara yang tak bisa mengakses air minum bersih, atau terkait jumlah anak yang sakit atau meninggal akibat diare. Langkah 3 – Melakukan renungan dan umpan balik untuk tiap tim (10 menit) Minta tiap tim menjelaskan singkat Kanvas Penelitian Sekundernya dan memberikan ringkasan jawaban untuk pertanyaan berikut: • Apa yang peserta ketahui? • Adakah informasi yang berpotensi mengubah pendekatan peserta dalam mengatasi masalah? • Apakah peserta berniat mengubah pendekatan masalah? 44 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 45
  • 25. Mempersiapkan penelitian lapangan Pengantar Kegiatan ini mempersiapkan peserta untuk kegiatan berikutnya ‘Penelitian Lapangan‘. Penelitian Lapangan adalah istilah yang mengacu ke segala kegiatan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data ‘primer‘, yakni informasi dan wawasan terkait suatu masyarakat atau situasi, menggunakan metode seperti wawancara tatap muka, survei dan pengamatan situasi atau kelompok, alih-alih data ‘sekunder‘ yang dikumpulkan lewat kegiatan seperti membaca laporan situasi atau kelompok atau data dari orang lain. Penelitian Lapangan dapat ditugaskan sebagai pekerjaan rumah atau bagian dari sesi UPSHIFT. Harap ingat bahwa penelitian lapangan butuh pengaturan dan penilaian risiko. Silakan acu Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman yang mengatur jenis kegiatan ini dalam organisasi Anda. Minta peserta menggunakan sumber daya yang sudah dibuat sebelumnya: • Peta pemangku kepentingan • Persona dalam kelompok sasaran Pastikan peserta menentukan sejumlah persona dalam kelompok sasaran dan 3–4 pemangku kepentingan yang akan diwawancarai. Gunakan kanvas penelitian lapangan di Panduan Peserta. Langkah 1 – Menjelaskan soal kegiatan (10 menit) Minta tiap tim melengkapi Kanvas Penelitian Sekunder sesuai pedoman berikut: 1. Jelaskan bahwa dalam kegiatan singkat ini peserta akan merencanakan penelitian lapangan untuk mengetahui tingkat pemahaman pengguna terhadap masalah. 2. Jelaskan tujuan umum penelitian, dalam hal ini adalah untuk memahami pengguna, yang akan membantu peserta merancang inovasi, layanan, atau produk khusus yang akan mengatasi tantangan yang ditetapkan dan menarik pelanggan (kadang disebut sebagai ‘nilai manfaat‘). JENIS KEGIATAN Utama DURASI 40 menit PERLENGKAPAN Kertas dan pena TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? TIDAK TERSEDIA Kegiatan 3 3. Jelaskan bahwa tim akan mengidentifikasi: • Informasi lapangan yang ingin diketahui • Pihak yang perlu diwawancarai • Peran dalam tim untuk mencapai tujuan 4. Minta peserta mengacu ‘Kanvas Penelitian Lapangan‘ dan mendiskusikan narasumber untuk tiga area berikut (jumlah area dapat ditambah): • Pengguna atau pelanggan potensial • Organisasi yang sudah beroperasi di area terkait atau pemangku kepentingan lainnya • Organisasi dan organisasi masyarakat yang saat ini belum beroperasi di area terkait tetapi berpotensi memberi bantuan Langkah 2 – Menyusun Metode Penelitian! (30 menit) 1. Untuk membantu tim menyusun pendekatan, minta peserta membahas pokok berikut terkait pengguna atau pelanggan: • Siapa narasumber yang perlu diwawancarai dan apa alasannya? (Bisa jadi ada berbagai kelompok yang terdampak atau berkepentingan – misalnya, laki-laki dan perempuan, orang lanjut usia dan/atau anak muda, orang yang hidup di bagian kota tertentu, orang dengan latar belakang tertentu, dll.) • Siapa saja anggota tim yang akan mewawancarai para narasumber? 2. Kemudian, minta peserta menjawab pertanyaan terkait organisasi berikut (Anda mungkin perlu bantuan untuk mengontak organisasi tersebut). • Siapa dari organisasi yang perlu diwawancarai? • Bagaimana caranya menghubungi orang tersebut? • Siapa saja anggota tim yang akan mewawancarai para narasumber dan kapan? 3. Setelah informasi terkumpul dalam kegiatan ini, Anda mungkin perlu mengatur wawancara dan pertemuan dengan anggota masyarakat. 46 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 47
  • 26. Penelitian lapangan Pengantar Penelitian lapangan akan menunjukkan tingkat pemahaman pengguna akan masalah dan pengalaman sehari-hari mereka. Tujuan penelitian adalah memahami pengguna dan cara untuk memberikan tawaran khusus untuk layanan atau produk yang dapat mengatasi masalah yang penting bagi mereka dengan cara yang sesuai untuk hidup mereka. Silakan acu Pedoman Keselamatan UNICEF atau pedoman yang mengatur jenis kegiatan ini dalam organisasi Anda. Catatan: Jika tak bisa mengakses internet, pertimbangkan cara kreatif untuk mendukung peserta dalam kegiatan ini. Sebagai contoh, tugaskan kegiatan sebagai pekerjaan rumah (jika peserta bisa mengakses internet di tempat lain), atau undang ahli untuk topik yang diusulkan oleh peserta. Ahli ini mungkin dapat membawa sejumlah buku, koran, atau materi cetak relevan lainnya yang bisa dibaca peserta di kelas. Langkah 1 – Persiapan dan Penelitian Lapangan (90 menit) 1. Minta peserta melakukan penelitian lapangan selama 1–2 jam. 2. Sebelum melakukan penelitian, dorong peserta meninjau kiat wawancara di Modul 3. Berikut adalah ringkasan kiat tersebut: • “Fasilitator akan memandu peserta dalam membuat catatan terkait wawancara dan peran dalam tiap kelompok (misalnya, jika wawancara dilakukan kelompok beranggotakan 3 orang, satu orang akan menjadi pewawancara, satu membuat catatan jika memungkinkan, dan satu lagi hanya mendengarkan wawancara untuk memberikan umpan balik ke anggota tim lainnya dan menunjukkan pertanyaan yang mungkin belum diajukan.” • “Sebelum melakukan wawancara, peserta perlu menetapkan peran jelas, cara merotasi peran, pertanyaan untuk diajukan, catatan yang perlu dibuat, dan cara mencatat informasi.” JENIS KEGIATAN Utama DURASI 40 menit PERLENGKAPAN Kertas dan pena TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? SIMPAN Kegiatan 4 3. Selain wawancara, dorong tim untuk mencoba metode penelitian lapangan lain mis. pengamatan orang-orang yang menggunakan layanan tertentu, atau survei jumlah pengunjung toko atau klinik di waktu tertentu. 4. Beri tahu peserta bahwa, setelah penelitian lapangan tuntas, tiap tim akan mempresentasikan Kanvas Penelitian Lapangan ke tim lain. 5. Ringkas berbagai pokok utama lalu minta tim melakukan penelitian lapangan. Langkah 2 – Renungan dan evaluasi (30 menit) 1. Setelah semua tim menyelesaikan penelitian lapangan, evaluasi dengan meminta tiap tim mempresentasikan Kanvas Penelitian Lapangan mereka dan mengajukan pertanyaan seperti: • Bagaimana perasaanmu saat melakukan wawancara? • Bagaimana proses pengamatan pengguna dan konteks berlangsung? Apakah kamu menemukan informasi baru? • Informasi baru apa yang kamu himpun? • Apa saja tindakan yang efektif dan perlu diperbaiki tim untuk kegiatan berikutnya? 48 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 49
  • 27. Pemetaan masyarakat-tantangan Pengantar Dalam kegiatan ini, peserta akan menggambar peta masyarakat dan mulai menunjukkan bagaimana tantangan muncul bagi tiap bagian masyarakat. Ini akan membantu tim melihat bagaimana masalah muncul, bagaimana sumber daya didistribusikan, dan apa saja peran keadaan geografis dalam solusi tim. Menjelaskan kegiatan (10 menit) 1. Minta tiap kelompok membuat ‘peta‘ masyarakat. Peta ini tak perlu akurat tetapi harus mencakup berbagai fasilitas utama, jalan, kondisi alam, dan aspek-aspek lainnya terkait masyarakat dan kondisi fisik wilayah dari tempat yang menjadi fokus tantangan. Minta peserta menyertakan yang berikut dalam peta: • Aspek yang relevan bagi tantangan masyarakat berdasarkan pemahaman, pengalaman, dan wawancara yang sudah dilakukan tim. Sebagai contoh, jika tantangan masyarakat tim adalah terkait daur ulang atau pengelolaan sampah, aspek pentingnya tentu berbeda dari aspek penting dalam tantangan pemberantasan pengangguran anak muda. • ‘Aset‘ masyarakat yang bermanfaat (tempat, sumber daya, kondisi alam, dll. yang berguna bagi masyarakat – misalnya, pusat masyarakat, sungai tempat orang mencuci baju dan mandi, pasar, tempat orang menanam tanaman pangan, sekolah, dll.) Dorong peserta berpikir jauh tentang yang mereka anggap sebagai aset atau sumber daya. (Contohnya, pusat informasi atau ruang yang tidak terpakai) • Tempat tinggal anggota tim • Masyarakat dan tokoh penting • Tanggal atau catatan penting terkait kejadian terbaru • Lembaga, dinas, dan badan penting • Tempat berkumpul orang-orang JENIS KEGIATAN Utama DURASI 75 menit PERLENGKAPAN Papan presentasi dan spidol TINGKAT KESULITAN 3 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 5 • Sumber daya alam penting, hambatan yang memengaruhi mobilitas masyarakat di area terkait misalnya di sungai atau jalan utama • Tempat wawancara • Tempat masalah muncul dan pihak terdampak 2. Pastikan tiap kelompok menjawab yang berikut: • Apa yang kita ketahui terkait masalah dari peta? • Apa informasi yang perlu diketahui? • Siapa lagi yang perlu diwawancarai? Langkah 2 – Berbagi informasi (15 menit) Minta tiap tim memberi tahu informasi yang ditemukan dan pelajaran yang dipetik. Minta tiap kelompok membahas kaitan antara masalah yang ditangani dan masalah dari kelompok lain. Langkah 3 – Memperkaya peta (30 menit) Tim mungkin perlu kembali mewawancarai anggota masyarakat untuk menambah informasi dalam peta. Makin sering mereka mewawancarai anggota masyarakat makin baik. Wawancara lanjutan dapat ditugaskan sebagai pekerjaan rumah. Langkah 4 – Renungan dan evaluasi (10 menit) 1. Setelah peserta melengkapi peta, tanyakan: • Bagaimana aset dalam masyarakat didistribusikan dan di mana masalah muncul? Apakah keduanya terkait? • Apa manfaat peta semacam ini bagi inovator sosial? 50 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 51
  • 28. Pemetaan pemangku kepentingan Pengantar Pemangku kepentingan adalah orang atau organisasi yang memengaruhi dan/atau tertarik dengan tantangan yang coba peserta atasi. Misalnya, jika peserta ingin menggiatkan kebiasaan makan sehat pada anak muda, pemangku kepentingannya mencakup di antaranya orang tua, pendidik, dokter, pemilik supermarket, dan pengelola kantin sekolah. Dalam kegiatan ini, pemangku kepentingan dibagi ke dalam tiga jenis: • Sasaran • Tidak Langsung • Lainnya Jika peserta ingin proyeknya berhasil dan memberikan dampak nyata, peserta perlu membuat peta, serta memahami dan menyertakan pemangku kepentingan dalam solusi. Langkah 1 – Mengidentifikasi Pemangku Kepentingan Sasaran, Tidak Langsung, dan Lainnya (30 menit) 1. Jelaskan kepada peserta bahwa dalam kegiatan ini mereka akan mengidentifikasi berbagai kelompok terdampak oleh isu yang ditangani tiap tim. 2. Pada papan presentasi, buat ulang diagram berikut dengan kategori pemangku kepentingan Sasaran, Tidak Langsung, dan Lainnya lalu minta tim membuat diagram serupa di kertas dari papan presentasi. 3. Mulai dengan menanyai salah satu tim “Siapa yang langsung terdampak masalah yang sudah kamu identifikasi?“ Minta peserta menentukan pihak terdampak sespesifik mungkin. • Orang-orang usia tertentu? • Orang di area tertentu? • Orang di kelompok tertentu? 4. Beri tahu peserta bahwa pihak ini termasuk kelompok ‘Sasaran‘ tim (juga disebut penerima manfaat, pengguna, atau pemegang hak). Artinya, tim perlu memprioritaskan kebutuhan pihak tersebut saat merancang solusi. Tulis semua pihak tersebut dalam bagian diagram “Sasaran“ pada papan presentasi. 5. Minta semua tim melakukan proses serupa. JENIS KEGIATAN Utama DURASI 60 menit PERLENGKAPAN Papan presentasi dan spidol TINGKAT KESULITAN 3 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 6 6. Tanyakan ke tim yang lain “Siapa yang secara tidak langsung terdampak masalah yang kamu identifikasi?“ 7. Pihak ini mungkin mencakup anggota keluarga, teman sebaya, dan kelompok lainnya atau orang-orang yang terafiliasi dengan kelompok sasaran, atau yang secara tidak langsung mengalami dampak masalah. 8. Beri tahu tim bahwa para pihak tadi mungkin ingin mendukung atau terlibat dalam solusi. 9. Minta tim lainnya melakukan hal serupa untuk isu atau masalah mereka, dan tuliskan para pihak tersebut dalam bagian diagram “Tidak Langsung“ pada papan presentasi. 10. Tanyakan ke kelompok ketiga, “Siapa lagi yang turut terdampak masalah – adakah orang, kelompok, atau institusi lain yang turut terlibat dalam masalah? Siapa kelompok yang sudah berupaya mengatasi masalah?” Minta peserta memberikan jawaban spesifik. Contohnya, “pemerintah“ masih terlalu umum, sedangkan “Kepala Unit Pendidikan Kejuruan“ tentu lebih jelas. 11. Minta peserta menuliskan pihak tersebut dalam papan presentasi untuk bagian pemangku kepentingan “Lainnya“. 12. Minta tim lain melakukan yang sama untuk isu atau masalah mereka, tuliskan pihak yang teridentifikasi pada papan presentasi di bagian pemangku kepentingan “Lainnya“. 13. Beri tiap tim 5 menit untuk menambahkan kelompok atau orang-orang yang mungkin terlewatkan ke dalam diagram. Langkah 2 - Pemetaan pikiran (20 menit) 1. Setelah mengidentifikasi pemangku kepentingan Sasaran, Tidak Langsung, dan Lainnya, minta peserta mulai mencari tahu hubungan ketiganya. 2. Minta peserta membuat “peta pikiran“ untuk melihat hubungan antara ketiganya. Peta pikiran adalah cara mudah menghimpun informasi yang muncul tanpa urutan dan struktur. Peta pikiran memungkinkan peserta secara visual menyusun idenya. 3. Untuk menggambar peta pikiran, minta peserta mulai menggambar lingkaran di bagian tengah kertas A4 atau kertas dari papan presentasi dan menuliskan tantangan di bagian tengahnya. Tunjukkan kepada kelas cara melakukannya. 4. Lalu, mulai gambar anak panah yang menghubungkan tantangan dengan pemangku kepentingan utama dan yang menghubungkan para pemangku kepentingan, bila memungkinkan. Peserta juga dapat memetakan pemangku kepentingan sasaran, tidak langsung, dan lainnya. 5. Selain itu, minta peserta mengidentifikasi berbagai tema untuk pemangku kepentingan yang belum muncul di Langkah 1. 6. Di akhir kegiatan, tiap kelompok akan menghasilkan gambaran bermanfaat tentang tantangan dan seluruh pemangku kepentingan. Pemetaan pemikiran dan peta pemangku kepentingan dari Langkah 1 dapat didokumentasikan atau dipasang di tempat yang terlihat oleh kelompok. Langkah 3 – Renungan dan evaluasi kelompok (10 menit) Pandu diskusi tim untuk menjawab pertanyaan berikut: • Siapa orang atau kelompok yang kini tampak penting yang tidak teridentifikasi sebelumnya? 52 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 53
  • 29. • Apakah kedua peta tadi akan berubah seiring informasi terkait masyarakat bertambah? Penciptaan masa depan 1. Pastikan tiap tim siap. Saat semua siap, minta tim mengikuti naskah: Opsional DURASI Kertas dan pena 2 Simpan! Kegiatan 7 2. Minta tim mengidentifikasi visi kolektifnya dan jelaskan ke tim lain. 54 MODUL 4 - MEMAHAMI MASYARAKAT SEKITAR: MENILAI KONDISI 55
  • 30. 5 Kegiatan 1 Berpikir kreatif Kegiatan 2 Membangun tim Kegiatan 3 Kanvas tim Kegiatan 4 Bangun menara Kegiatan 5 Siapa pengguna kita? Kegiatan 6 Mendefinisikan ulang tantangan Kegiatan 7 Apa yang sejauh ini kita ketahui tentang masalah Kegiatan 8 Pohon masalah Kegiatan 9 5 Mengapa Kegiatan Tujuan 1 Mengembangkan keterampilan kolaboratif dalam tim 2 Menjalankan proyek yang berdampak sosial di masyarakat 3 Mengembangkan pemahaman tentang proses inovasi sosial Modul 5 Mendefinisikan ulang tantangan Modul 5 berfokus pada pengembangan keterampilan kerja tim dan pengenalan pemikiran desain (design thinking) kepada tim dalam mengambil tindakan. Capaian Dasar • Mengembangkan keterampilan kolaboratif • Mengembangkan keterampilan sebagai pembuat perubahan • Mengembangkan keterampilan sebagai pemimpin yang berani Tambahan • Mengembangkan literasi sektoral • Mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan berbasis bukti • Mengembangkan keterampilan visioner 56 MODUL5-MENDEFINISIKANULANGTANTANGAN57
  • 31. Berpikir kreatif Pengantar Ini adalah cara asyik untuk memperkenalkan pemikiran kreatif dan menunjukkan bahwa solusi kreatif dapat ditemukan sekalipun dalam kondisi seadanya. Fasilitator perlu memberi kesempatan kepada kelompok untuk berupaya keras mencari solusi, dan memperhatikan seberapa baik peserta saling mendengarkan dan bekerja sama. Langkah 1 – Persiapan (10 menit) 1. Fasilitator menjelaskan bahwa peserta akan mengikuti kegiatan yang menantang, mungkin pula mengherankan, dan yang pasti mendorong mereka berpikir kreatif dengan bantuan rekan satu tim! 2. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok. Kelompok dapat dipilih sendiri oleh peserta atau ditentukan langsung oleh fasilitator. 3. Beri masing-masing kelompok selembar kertas A4. 4. Tanyakan kepada tim, “Bagaimana caranya supaya masing-masing orang bisa muat menembus kertas A4 ini?” 5. Beri tahu para peserta aturannya. “Potong kertas sedemikian rupa sehingga bagian atas dan bagian bawah kertas tetap tersambung. Tidak boleh menggunakan lem. Setelah jadi, salah satu anggota kelompok harus bisa berjalan menembus kertas”. Langkah 2 – Ayo coba! (15 menit) 1. Beri waktu 15 menit untuk masing-masing tim. Tim boleh meminta kertas cadangan bila perlu. Biarkan mereka mencoba menemukan solusinya bersama! 2. Setelah waktu habis, tampilkan ide dan solusi yang dihasilkan tiap kelompok. 3. Jika tidak ada satu pun yang berhasil memecahkan tantangan, jelaskan solusi cara berjalan menembus kertas di bawah ini. JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 45 menit PERLENGKAPAN Kertas A4 dan gunting TINGKAT KESULITAN 3 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 1 Penjelasan untuk Fasilitator: Langkah 3 – Renungan dan evaluasi (20 menit) 1. Ringkas apa yang berhasil dicapai menggunakan peralatan biasa tetapi dengan ide kreatif. Kita harus “berpikir di luar batasan“ untuk menemukan solusi inovatif atas masalah yang ada. 2. Tekankan kepada para peserta bahwa mereka sedang belajar bahwa beberapa hal yang tampak mustahil sebenarnya mungkin! Ini adalah langkah pertama dalam belajar berpikir kreatif. Pandu diskusi tentang kreativitas menggunakan poin-poin di bawah ini. Berpikir kreatif berarti memandang segala sesuatunya secara berbeda untuk mencapai hasil baru, sering kali ketika muncul rintangan dan kendala. Kreativitas dan inovasi melibatkan cara baru dalam memandang segala sesuatu serta menggunakan imajinasi dan keterampilan untuk menciptakan hasil baru. 3. Tampilkan contoh dari Liter of Light - https://m.youtube.com/ watch?v=o-Fpsw_yYPg tentang bagaimana sesuatu yang sangat berguna dapat dihasilkan dari bahan seadanya dengan berpikir kreatif. 4. Jika video tidak dapat diputar karena ketiadaan akses internet atau kendala lain, gunakan gambar yang menceritakan kisah Liter of Light di bawah ini. • Lipat kertas jadi dua. • Potong sesuai garis putus-putus seperti dalam gambar. • Buka kertas. Peserta kini dapat menembus kertas, seperti ditunjukkan dalam gambar. 58 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 59
  • 32. Membangun tim Pengantar Kegiatan ini bertujuan membantu para peserta menata diri menjadi tim untuk mengatasi tantangan masyarakat tertentu. Fasilitator menetapkan pos-pos di dalam ruangan. Tiap pos dinamai dengan sebuah persoalan masyarakat yang diidentifikasi di Modul 3. Persoalan/nama pos harus tersebar rata dalam ruangan. Langkah 1 – Mencari persoalan lain yang dapat ditambahkan (5 menit) Ajak para peserta berkeliling ruangan dan memperhatikan tantangan yang mereka identifikasi di sesi sebelumnya. Tanyakan apakah ada persoalan yang menggugah kepedulian mereka, yang belum disebutkan. Jika ada, minta peserta menuliskannya pada selembar kertas dan tambahkan. Langkah 2 – Memilih tantangan masyarakat (15 menit) 1. Persilakan peserta memilih tantangan masyarakat yang ingin dihadapi. Minta mereka mempertimbangkan bidang mana yang menarik bagi mereka, menggugah kepedulian mereka, atau yang di mana kekuatan mereka sekiranya akan sangat berguna. Jika para peserta sulit memutuskan, ada kemungkinan mereka khawatir akan salah mengambil keputusan. Jelaskan kepada para peserta bahwa keputusan yang mereka ambil pada tahap ini tidak bersifat final. Yakinkan mereka bahwa tidak ada keputusan yang salah karena pada akhirnya setiap tantangan harus ada yang menyelesaikan, siapa pun orangnya. 2. Pastikan peserta menyadari pentingnya membentuk kelompok yang beragam dan inklusif. Tekankan kepada peserta bahwa bisa bekerja bersama orang-orang yang belum dikenal baik merupakan kesempatan luar biasa. Perhatikan, beberapa peserta mungkin tidak memiliki kecenderungan untuk langsung membaur dalam kerja kelompok. Simak, amati, dan catat tantangan apa saja yang dibicarakan oleh para peserta untuk memastikan bahwa peserta tidak terkonsentrasi di satu tantangan yang sama. JENIS KEGIATAN Utama DURASI 60 menit PERLENGKAPAN Kertas dan spidol TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 2 Beri dempul di bagian atas botol Lubangi papan sesuai lingkar botol. Sisakan sayap agar menempel di sisi botol. Air dan Amonia Lubangi atap lebih besar dari lingkar botol Botol plastik 1 liter Papan atap ukuran 12” X 12” Dempul 60 MODUL5-MENDEFINISIKANULANGTANTANGAN61
  • 33. 3. Peserta bebas membahasnya dengan rekan-rekan. Sebagaimana disebutkan di atas, fasilitator harus mengamati jika ada peserta yang tampak terkucil atau tidak terlibat. Jika ada peserta yang tampak terkucil, ajak bicara dengan tenang dan halus, seolah-olah itu hal yang lumrah dan Anda hanya kebetulan melihatnya. Anda dapat: • Mendekati peserta yang tidak punya kelompok dan tanyakan apa mereka ingin bergabung dengan salah satu kelompok (jika peserta tidak ingin, cobalah cari alasannya. Mungkin ada persoalan lain yang tidak Anda sadari). Jika demikian halnya, tanyakan dengan kelompok mana mereka ingin bergabung. • Kemudian, bicaralah dengan kelompok tersebut dan minta mereka mengundang atau memasukkan peserta yang bersangkutan. Langkah 3 – Membentuk tim (30 menit) Setelah para peserta memilih tantangan masyarakat, minta mereka membahas pertanyaan berikut ini, dan menulis jawabannya pada papan presentasi atau memberitahukannya ke seisi kelas dengan cara lain: • Apa alasan masing-masing peserta dalam memilih tantangannya? • Tiap orang harus menjelaskan kekuatan apa yang dapat mereka sumbangkan kepada kelompok. • Jenis peran apa saja yang menurut mereka diperlukan untuk menghadapi tantangan masyarakat ini? • Terakhir, mereka harus pikirkan nama tim! Langkah 4 – Berbagi (10 menit) Minta masing-masing kelompok untuk berbagi jawaban mereka atas pertanyaan dari langkah 2. Kanvas tim Pengantar Kegiatan ini membantu tim berfokus pada cara mereka bekerja sama nanti ke depannya. Mereka akan mencari dan menyepakati bagaimana mereka ingin bekerja sama menggunakan alat bernama Kanvas Tim, yang ada di dalam Panduan Peserta. Kanvas tim menampilkan dalam satu halaman berbagai aspek yang penting bagi tim untuk disepakati dan diperhatikan agar tim dapat kompak dan efektif. Langkah 1 – Memperkenalkan alat (5 menit) 1. Perkenalkan kegiatan Kanvas Tim kepada peserta sebagai alat yang dapat membantu tim memperjelas tujuan umum tim, tujuan masing-masing anggota, berbagai peran yang dapat dimainkan tiap anggota, serta nilai-nilai tim. Kanvas Tim kosong tersedia di Panduan Peserta, tetapi pada tahap ini peserta bisa menggunakan kertas dari papan presentasi untuk menggambar Kanvas Tim yang besar untuk menuliskan ide-ide awal mereka. 2. Jelaskan tiap bagian kanvas satu persatu kepada semua tim. Jawab pertanyaan mereka di sela penjelasan. Langkah 2 – Merancang Tujuan Umum (10 menit) 1. Minta anggota tim menyepakati tujuan umum dan mendiskusikan tujuan pribadi mereka untuk proyek tersebut dengan membahas dan menjawab pertanyaan berikut ini: • Apa sebenarnya yang ingin kita capai bersama? • Apa tujuan utama kita yang dapat dilaksanakan, terukur, dan terikat waktu? • Apa tujuan pribadi masing-masing yang ingin kita bagi dengan sesama rekan? 2. Minta tim mengidentifikasi hal yang mendasari tujuan umum mereka dengan membahas dan menjawab pertanyaan berikut ini: • Seandainya tujuan umum kita tercapai, manfaat apa yang akan kita lihat di masyarakat? • Apa sebenarnya alasan kita melakukan hal ini? Misal: Menciptakan dampak positif pada kehidupan orang-orang melalui inovasi sosial JENIS KEGIATAN Utama DURASI 70 menit PERLENGKAPAN Kertas dan pena, kertas tempel atau kertas dan lem TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 3 62 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 63
  • 34. Langkah 3 – Merancang Peran (15 menit) 1. Minta para peserta menulis nama dan peran mereka pada kertas tempel atau kertas biasa. Jika seseorang punya banyak peran, gunakan kertas terpisah. • Apa saja kekuatan kita? • Apa saja peran yang bisa kita miliki di dalam tim? Peran tersebut bisa berupa “Saya akan menjadi koordinator rapat tim“, “Saya akan menyumbangkan ide-ide“ atau “Saya akan pastikan segala sesuatunya beres“. Peran apa pun boleh dan dianjurkan! • Apa nama tim kita? 2. Fasilitator perlu memperhatikan bila timbul ketegangan dalam diskusi ini. Perhatikan pula jika ada peserta yang mungkin kurang bersuara. Langkah 4 – Mengidentifikasi Nilai (10 menit) 1. Nilai-nilai bersama adalah keyakinan dasar yang memandu perilaku kelompok. Nilai-nilai tersebut bukan sekadar kata-kata, melainkan harus digunakan secara nyata dalam membuat keputusan, khususnya keputusan yang sulit. 2. Tim harus menyepakati serangkaian nilai yang diterima oleh setiap anggota, dan dituangkan dalam sebuah daftar singkat. Nilai tersebut bisa berupa tindakan atau sifat, seperti saling hormat, melawan batasan, saling mendukung, transparansi, dll. Terkadang, sebuah nilai hanya berupa satu kata saja. Agar mudah diingat, dianjurkan supaya daftar berisi maksimal lima atau enam nilai satu kata, dengan kalimat penjelasan untuk masing-masing nilai. Namun, terkadang sebuah nilai juga dapat dinyatakan dalam kalimat singkat. 3. Berikan pertanyaan berikut ini kepada para peserta untuk membantu menentukan rangkaian nilai awal tim: • Bagaimanakah kita akan bekerja sama sebaik-baiknya? (Misalnya saling mendukung, membuat keputusan dengan mengingat pengguna, selalu bertindak dengan penuh rasa hormat dan empati, bekerja cepat, dll.). • Bagaimanakah kita akan bekerja sama dalam situasi sulit? (Dengarkan baik-baik satu sama lain; dukung satu sama lain; bersikaplah terbuka, jujur, dan peduli; selalu fokus pada tujuan) • Apa saja nilai-nilai dasar tim kita? Langkah 5 – Menata diri (15 menit) Minta tim untuk menyepakati aturan umum dan kegiatan. Anggap ini sebagai hasil dari kegiatan- kegiatan sebelumnya, yakni serangkaian aturan dan kegiatan nyata yang ingin mereka implementasikan. Tim dapat menggunakan poin-poin berikut ini sebagai pertanyaan pemandu: • Aturan apa yang ingin kita berlakukan setelah menyelesaikan sesi tentang cara kerja sama kita ini? • Bagaimana cara kita berkomunikasi dan memastikan semua anggota mengetahui informasi terkini? • Bagaimana cara kita mengambil keputusan? Langkah 6 – Pameran Kanvas (10 menit) 1. Minta tim memajang kanvas mereka di dinding agar semua orang dapat saling melihat kanvas tim lain. 2. Selagi peserta berkeliling melihat kanvas, tanyakan tiap tim bagaimana perasaan mereka tentang hal yang telah mereka hasilkan dan apa yang telah mereka pelajari tentang bekerja dalam sebuah tim. Langkah 7 – Membuat penyesuaian (5 menit) 1. Minta tim kembali ke kanvas masing-masing untuk menyesuaikan kanvas berdasarkan apa yang dilihat dari tim lain. 2. Jelaskan bahwa peserta boleh mengubah-ubah Kanvas Tim mereka kapan saja di luar kegiatan pelatihan ini. Bangun menara Pengantar Kegiatan ini berfokus pada cara bekerja sama sebagai tim dan memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengembangkan keterampilan kerja tim dalam lingkungan yang bebas risiko dan menyenangkan. Para peserta akan bekerja sama menegakkan menara tertinggi dengan perlengkapan yang ada. Sebelum memulai kegiatan, fasilitator harus mempersiapkan sejumlah perlengkapan untuk masing-masing tim. Usahakan agar perlengkapan sama rata untuk semua tim. Perlengkapan dasar yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah selotip, gunting, dan kertas atau koran lama. Namun, benda apa pun yang ada di lokasi pelatihan dapat digunakan. Dianjurkan untuk sebisa mungkin menggunakan kertas daur ulang atau kertas bekas. Perhatikan: dalam kegiatan ini, ada saatnya sebagian peserta diminta menutup mata, dan sebagian lainnya tidak boleh menggunakan tangan. Fasilitator diharap bersikap bijak apabila hal ini merupakan hal yang sensitif di kalangan peserta anak muda, dan dipersilakan membuat aturan dan batasan sendiri. Maksud kedua aturan tadi adalah sebagai poin evaluasi di akhir tentang bagaimana kita berperilaku ketika bekerja dengan rekan satu tim yang punya kemampuan berbeda-beda. JENIS KEGIATAN Opsional DURASI 50 menit PERLENGKAPAN Kertas (dapat didaur ulang), kertas koran, selotip, dan gunting TINGKAT KESULITAN 2 SIMPAN? Jangan simpan Kegiatan 4 64 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 65
  • 35. Perhatikan pula bahwa kegiatan ini dapat diganti dengan kegiatan lain sejenis yang berkaitan dengan teknologi, seperti bersama-sama membangun lampu tenaga surya atau kegiatan lain dalam rangka membangun tim yang sekiranya sesuai dalam konteks setempat. Langkah 1 – Memahami petunjuk (10 menit) 1. Bagi peserta menjadi tim berisi 3-7 orang (tergantung total jumlah peserta). 2. Jelaskan bahwa tantangan tersebut bertujuan agar tim berusaha mendirikan menara setinggi mungkin dengan perlengkapan yang diberikan. Tegaskan bahwa waktu mereka hanya 20 menit. 3. Di titik ini, peserta diberi satu kesempatan terakhir untuk bertanya sebelum memulai kegiatan. 4. Satu aspek penting dari permainan ini yakni salah satu peserta di tiap tim harus menutup mata, dan satu lagi harus mengunci kedua tangan di balik punggung dan tidak boleh menggunakannya. Kedua peserta ini harus mematuhi aturan tersebut hingga permainan selesai. 5. Jelaskan bahwa setelah waktu habis, semua tim akan berkumpul di sekeliling menara masing- masing sementara fasilitator mengukur tingginya. Langkah 2 – Membangun menara (20 menit) 1. Sementara masing-masing kelompok membangun menara, fasilitator harus mengamati: • Perilaku mereka • Siapa yang memimpin dan seperti apa caranya • Siapa yang berpartisipasi, siapa yang tidak, dan mengapa • Apa yang terjadi pada para peserta yang menutup mata dan mengunci tangan 2. Pengamatan ini akan membantu fasilitator dalam mengajukan pertanyaan atau komentar selama evaluasi serta untuk lebih mengenal para peserta. Langkah 3 – Renungan dan Evaluasi Kelompok (20 menit) 1. Tanyakan masing-masing tim seberapa baik mereka bekerja sama, khususnya bagaimana mereka bersikap dalam kaitannya dengan anggota yang matanya tertutup atau tidak dapat menggunakan kedua tangan. Bagikan hasil pengamatan Anda sendiri sebagai fasilitator. 2. Ingatkan bahwa kerja tim yang baik bisa menurun ketika dikejar waktu. Itulah saat paling penting untuk berfokus pada komunikasi dan kerja tim. 3. Lakukan diskusi singkat tentang cara menyeimbangkan hubungan dalam sebuah tim, cara merangkul semua anggota tim, dan cara berfokus pada tugas. 4. Pada tahap ini, tanyakan apakah ada peserta yang ingin berganti tim karena selanjutnya mereka akan masuk ke pembuatan Kanvas Tim. Siapa pengguna kita? JENIS KEGIATAN Utama DURASI 80 menit PERLENGKAPAN Papan presentasi dan spidol TINGKAT KESULITAN 3 SIMPAN? Simpan! Kegiatan 5 Pengantar Ingatkan tim bahwa solusi efektif berfokus pada kebutuhan manusia. Suatu solusi mungkin masuk akal di atas kertas dan di kepala kita, tapi solusi tersebut tidak akan menciptakan perubahan yang kita inginkan jika orang-orang tidak melihatnya sebagai hal yang berharga dan bermanfaat bagi mereka. Karenanya, kita perlu mengembangkan cara untuk mengenali kebutuhan dan kebiasaan pemangku kepentingan kita. Dalam kegiatan sebelumnya, kita diperkenalkan pada pendekatan “berorientasi manusia” yang berfokus pada bagaimana sebenarnya suatu persoalan atau permasalahan muncul dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bagaimana hal itu memengaruhi mereka, ketika kita memperhatikan persona dalam mewawancarai. Dalam kegiatan ini, kita akan gali hal ini lebih dalam. Langkah 1 – Penjelasan kegiatan (10 menit) 1. Jelaskan bahwa selama kegiatan ini, peserta akan berusaha mengidentifikasi pengguna yang disasar oleh solusi masalah yang sedang diatasi tim. Untuk melakukannya, peserta akan menciptakan apa yang disebut sebagai “profil persona“. Ini adalah teknik yang membantu kita memahami apa yang penting bagi tiap individu. Hal ini membantu kita memastikan bahwa solusi kita berfokus pada manusia. 2. Jelaskan pendekatan ini kepada para peserta. Pendekatan ini digunakan oleh banyak perusahaan yang merancang layanan, produk, dan program. Organisasi-organisasi tersebut telah menemukan bahwa merancang suatu layanan dengan memikirkan individu-individu jauh lebih mudah daripada merancang suatu layanan untuk sekelompok besar orang. Maka dari itu, disusunlah ‘Teknik Persona‘ untuk mengidentifikasi kepribadian, perilaku, dan praktik lazim individu-individu di dalam kelompok target. 3. Ini adalah kesempatan bagi para peserta untuk mempelajari preferensi orang lain dan apa yang penting baginya, untuk memahami bagaimana persona orang tersebut akan tercermin pada solusi atau produk yang diusulkan. 4. Para peserta akan membuat catatan tentang individu tersebut. Catatan ini disebut “asumsi“. Nantinya, dalam kegiatan ini, asumsi ini akan ditelaah satu per satu. 66 MODUL 5 - MENDEFINISIKAN ULANG TANTANGAN 67