MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Modul Tarian Wutukala.pdf
1. Mengenal Budaya Suku MOI “Tarian Wutukala”
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema: Kearifan Lokal
Penyusun: Tim Kelompok II
Koordinator Fasilitator: Teti Lestari, S.Pdi
2. Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang
berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Jika hendak
berfokus pada nilai budaya, maka kearifan lokal dapat juga didefinisikan sebagai nilai budaya lokal
yang dapat dimanfaatkan guna mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara bijaksana. Tata nilai
atau perilaku hidup masyarakat lokal secara arif dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang akan
menghasilkan sebuah tradisi/budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, kearifan lokal dapat
menjadi pedoman masyarakat untuk bersikap dan bertindak dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi
kearifan lokal yang ada di daerah tempat tinggalnya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan
menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk memahami
bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari
pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya
yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat
menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini
ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kait
dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal.
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak
untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta
didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan
fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta
didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya.
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana
seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah, guru,
dan perwakilan masyarakat serta dapat melakukan pementasan/festival mengenai budaya lokal yang
sudah dipilih oleh masing-masing kelas.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Mandiri, Kolaborasi, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada halaman berikutnya.
Tujuan, Alur,
dan Target
Pencapaian
Projek
3. Tahapan dalam projek “Pementasan Tarian Wutukala”
Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal
1
Pengantar Materi Kearifan Lokal
2
Identitas Diri dan Kelompok
3
Tantangan di Sekitarku
Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing
4
Menelusuri budaya lokal
5
Kondisi Impian
Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan
6
Menentukan bentuk Aksi
7
Persiapan Aksi
8
Simulasi Aksi
Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi
9
Pementasan Tarian Wutukala
10
Evaluasi dan Refleksi
4. Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasilauntuk Project Pementasan Tarian Wutukala
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Terkait
Elemen Profil Pelajar Pancasila Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Aktivitas Terkait
Mandiri Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi Mengenali kwalitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10
Regulasi Diri Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri 4, 6, 7, 9
Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri 7, 8, 10
Percaya diri tangguh dan adaftif 6, 7, 8, 9, 10
Gotong Royong Kolaborasi Kerjasama 2, 3, 4, 7
Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama 6, 7
Saling ketergantungan positif. 5, 6, 7, 9
Berbagi 1, 2, 6, 7
Kreatif Menghasilkan gagasan orisinil 5, 6, 7
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil 6, 9, 10
5. Perkembangan Sub-elemen DimensiMandiri
Sub Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Mengenali kualitas
dan minat diri serta
tantangan yang
dihadapi
Mengidentifikasi kemampuan,
prestasi, dan ketertarikannya
serta tantangan yang dihadapi
berdasarkan kejadian-kejadian
yang dialaminya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menggambarkan pengaruh kualitas
dirinya terhadap pelaksanaan dan hasil
belajar; serta mengidentifikasi
kemampuan yang ingin dikembangkan
dengan mempertimbangkan tantangan
yang dihadapinya dan umpan balik dari
orang dewasa
Membuat penilaian yang realistis
terhadap kemampuan dan minat
, serta prioritas pengembangan
diri berdasarkan pengalaman
belajar dan aktivitas lain yang
dilakukannya.
Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-
tantangan yang akan dihadapi pada konteks
pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang
akan dipilihnya di masa depan.
Menunjukkan
inisiatif dan
bekerja secara
mandiri
Berinisiatif untuk
mengerjakan tugastugas rutin
secara mandiri dibawah
pengawasan dan dukungan
orang dewasa
Memahami arti penting bekerja secara
mandiri serta inisiatif untuk
melakukannya dalam menunjang
pembelajaran dan pengembangan
dirinya
Mengkritisi efektivitas dirinya
dalam bekerja secara mandiri
dengan mengidentifikasi hal-hal
yang menunjang maupun
menghambat dalam mencapai
tujuan.
Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif
mencari dan mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan yang spesifik sesuai
tujuan di masa depan.
Mengembangkan
pengendalian dan
disiplin diri
Melaksanakan kegiatan
belajar di kelas dan
menyelesaikan tugas-tugas
dalam waktu yang telah
disepakati.
Menjelaskan pentingnya mengatur diri
secara mandiri dan mulai menjalankan
kegiatan dan tugas yang telah sepakati
secara mandiri
Mengidentifikasi faktorfaktor
yang dapat mempengaruhi
kemampuan dalam mengelola
diri dalam pelaksanaan aktivitas
belajar dan pengembangan
dirinya
Melakukan tindakantindakan secara
konsisten guna mencapai tujuan karir dan
pengembangan dirinya di masa depan, serta
berusaha mencari dan melakukan alternatif
tindakan lain yang dapat dilakukan ketika
menemui hambatan.
Percaya diri
tangguh dan
adaftif
Berani mencoba dan adaptif
menghadapi situasi baru serta
bertahan mengerjakan tugas-
tugas yang disepakati hingga
tuntas
Tetap bertahan mengerjakan tugas
ketika dihadapkan dengan tantangan
dan berusaha menyesuaikan strateginya
ketika upaya sebelumnya tidak berhasil.
Menyusun, menyesuaikan, dan
mengujicobakan berbagai
strategi dan cara kerjanya untuk
membantu dirinya dalam
penyelesaian tugas yang
menantang
Menyesuaikan dan mulai menjalankan
rencana dan strategi pengembangan dirinya
dengan mempertimbangkan minat dan
tuntutan pada konteks belajar maupun
pekerjaan yang akan dijalaninya di masa
depan, serta berusaha untuk mengatasi
tantangan-tantangan yang ditemui.
6. Perkembangan Sub-elemen DimensiGotong Royong
Sub Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Kerjasama Menerima dan melaksanakan
tugas serta peran yang
diberikan kelompok dalam
sebuah kegiatan bersama.
Menampilkan tindakan yang sesuai
dengan harapan dan tujuan
kelompok.
Menunjukkan ekspektasi (harapan)
positif kepada orang lain dalam
rangka mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar (sekolah dan
rumah).
Membangun tim dan mengelola kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama sesuai
dengan target yang sudah ditentukan.
Komunikasi untuk
mencapai tujuan
bersama
Memahami informasi
sederhana dari orang lain dan
menyampaikan informasi
sederhana kepada orang lain
menggunakan katakatanya
sendiri
Memahami informasi dari berbagai
sumber dan menyampaikan pesan
menggunakan berbagai simbol dan
media secara efektif kepada orang
lain untuk mencapai tujuan bersama
Memahami informasi, gagasan,
emosi, keterampilan dan keprihatinan
yang diungkapkan oleh orang lain
menggunakan berbagai simbol dan
media secara efektif, serta
memanfaatkannya untuk
meningkatkan kualitas hubungan
interpersonal guna mencapai tujuan
bersama.
Aktif menyimak untuk memahami dan
menganalisis informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan keprihatinan yang
disampaikan oleh orang lain dan kelompok
menggunakan berbagai simbol dan media
secara efektif, serta menggunakan berbagai
strategi komunikasi untuk menyelesaikan
masalah guna mencapai berbagai tujuan
bersama.
Saling
ketergantungan
positif.
Mengenali
kebutuhankebutuhan diri
sendiri yang memerlukan orang
lain dalam pemenuhannya.
Menyadari bahwa meskipun setiap
orang memiliki otonominya masing-
masing, setiap orang membutuhkan
orang lain dalam memenuhi
kebutuhannya
Mendemonstrasikan kegiatan
kelompok yang menunjukkan bahwa
anggota kelompok dengan kelebihan
dan kekurangannya masingmasing
perlu dan dapat saling membantu
memenuhi kebutuhan.
Menyelaraskan kapasitas kelompok agar
para anggota kelompok dapat saling
membantu satu sama lain memenuhi
kebutuhan mereka baik secara individual
maupun kolektif.
Berbagi
Mulai membiasakan untuk
berbagi kepada orangorang di
sekitar
Memberi dan menerima hal yang
dianggap berharga dan penting
kepada/dari orang-orang di
lingkungan sekitar
Mengupayakan memberi hal yang
dianggap penting dan berharga
kepada masyarakat yang
membutuhkan bantuan di sekitar
tempat tinggal
Mengupayakan memberi hal yang dianggap
penting dan berharga kepada orang-orang
yang membutuhkan di masyarakat yang
lebih luas (negara, dunia).
7. Perkembangan Sub-elemen DimensiKreatif
Sub Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Menghasilkan
gagasan orisinil
Menggabungkan beberapa
gagasan menjadi ide atau
gagasan imajinatif yang
bermakna untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya.
Mengembangkan gagasan yang ia
miliki untuk membuat kombinasi
hal yang baru dan imajinatif
untuk mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya.
Menghubungkan gagasan yang ia
miliki dengan informasi atau
gagasan baru untuk
menghasilkan kombinasi gagasan
baru dan imajinatif untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya.
Menghasilkan gagasan yang beragam
untuk mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya, menilai
gagasannya, serta memikirkan segala
risikonya dengan mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika dan
nilai kemanusiaan ketika gagasannya
direalisasikan.
Menghasilkan
karya dan
tindakan yang
orisinil
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau
tindakan serta
mengapresiasi karya dan
tindakan yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya sesuai
dengan minat dan kesukaannya
dalam bentuk karya dan/atau
tindakan serta mengapresiasi dan
mengkritisi karya dan tindakan
yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau tindakan,
serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampaknya
bagi orang lain
Mengeksplorasi dan mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan
risikonya bagi diri dan lingkungannya
dengan menggunakan berbagai
perspektif
8. Negara Indonesia dikenal dengan beragam budaya dan tradisi hal tersebut tidak terlepas
dari kondisi wilayah Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan sehingga setiap pulau
atau wilayah pasti memiliki ciri khas ataupun tradisinya masing-masing, akan tetapi dengan
perkembangan jaman dan teknologi secara tidak langsung masyarakat mulai melupakan
budaya dan tradisi local yang sebenarnya merupakan identitas dari wilayah tersebut dan
lebih luasnya budaya local merupakan identitas dari Bangsa Indonesia. Beberapa budaya
dan tradisi local mulai terlupakan bahkan tidak diketahui oleh generasi muda. Hal ini
penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa ragam seni dan bahasa daerah
merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu
yang panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna
mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan
mencerminkan relasi manusia dengan Tuhan, antar manusia dan relasi manusia dengan
semesta.
Berkaitan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan
keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. sekolah
merupakan tempat dimana generasi muda dapat memahami berbagai bentuk pengetahuan
dalam berbagai mata pelajaran yang diberikan dan akan terintegrasi mengenai kearifan local
sebagai pedoman cara berinteraksi manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan
manusia dengan lingkungan. dengan mengangkat tema kearifan lokal diharapkan generasi
muda sadar a akan warisan budaya lokal yang begitu banyak dan perlu untuk dilestarikan
sebaga identitas Bangsa Indonesia yang dimulai dari pelestarian budaya lokal yang ada
dilingkungan peserta didik itu sendiri
Relevansi projek
ini bagi sekolah
dan semua guru
mata pelajaran
9. Perangkat ajar ini dirancang untuk membantu guru SMA/SMK (Fase E) untuk melaksanakan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam
perangkat ajar untuk projek Mengenal Budaya Suku MOI “Tarian Wutukala” ini, ada 10
(sepuluh) aktivitas yang saling berkaitan. Projek ini dilakukan pada semester pertama kelas
X dikarenakan aktivitas yang disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak
hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi tantangan
dalam kearifan lokal tersebut dan kaitannya dengan pelestarian kearifan lokal dengan
warisan budaya lokal dilingkungan peserta didik. Waktu yang akan digunakan untuk
pelaksanaan projek ini adalah 3 minggu, dengan total kurang lebih 144 JP. Sebaiknya ada
jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk
melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta
didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan melakukan pertunjukan
mengenai budaya lokal yang dipilih setiap kelompok
Cara
Penggunaan
Perangkat Ajar
Projek ini
12. Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi, ciri-ciri,
fungsi dan contoh berbagai bentuk kearifan lokal.
Pelaksanaan
1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik mencari
tau apa itu kearifan lokal beserta contoh yang diketahui.
2.
3.
4.
Tugas
Setelah peserta didik selesai, guru bersama dengan peserta didik
membahas hasil pencarian peserta didik mengenai definisi
kearifan lokal dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang
menuliskan hal serupa.
Guru menggali lebih dalam dengan memberikan beberapa
contoh kearifan lokal yang ada di bali. Kemudian guru memberi
pengantar bahwa contoh-contoh yang disebutkan merupakan
salah satu bentuk kearifan lokal.
Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang
pengertian, ciri-ciri, fungsi serta jenis kearifan lokal yang
diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:
a. Dari contoh tersebut, bagaimanakah ciri-ciri sebuah
kearifan lokal?
b. Menurutmu, apa fungsi dari kearifan lokal?
c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui di daerahmu?
d. Bagaimana kamu bisa mengetahui itu sebuah kearifan
lokal yang ada di daerahmu? Apakah kamu tahu makna
dibalik kearifan lokal tersebut?
Peserta didik diminta untuk mencari tahu penjelasan dari salah satu
bentuk kearifan yang ada di daerahnya sendiri dari berbagai sumber.
1.
Pengantar
Materi
Kearifan
Lokal
Waktu: 8 JP
Bahan: Materi
Video,
Proyektor,
Laptop
Peran Guru:
Narasumber dan
Fasilitator
Bahan Untuk Guru:
“Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-
Ciri, Fungsi, Hingga Jenisnya”
https://www.gramedia.com/literasi/
kearifan-lokal/
“Contoh Kearifan Lokal yang ada di
indonesia?”
https://www.sosiologi.info/2022/01/2
5-contoh-kearifan-lokal-di-
indonesia-beserta-
penjelasannya.html
Objektif:
- Sebagai pengantar, peserta
didik tertarik untuk masuk
ke dalam topik kearifan
lokal
- peserta didik mengenal
salah satu kearifan lokal
yang ada
13. a yang menarik dari pel
2.
Identitas
Diri dan
Kelompok
Waktu: 4JP
Bahan: Lembar
kerja pemetaan
identitas diri,
alat tulis, alat
f. Ap
warna
Peran Guru:
Narasumber dan
Fasilitator
Pelaksanaan
1. Guru melihat dan memberi masukan atas lembar kerja peserta
didik, kemudian menceritakan bahwa identitas diri dapat
dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, teman,
tetangga, dlsb.
2. Setelah selesai, peserta didik mampu menjelaskan makna dari
kearifan lokal, jenis-jenis kearifan lokal dan pentingnya
mengenal dan merefleksikan kearifan lokal.
3. Guru mengajak peserta didik untuk dapat menjelaskan mengenai
gambaran umum projek.
4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan pemantik, seperti:
a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
b. Apa nama tema yang akan dipentaskan?
c. Apa tujuan tema tersebut dipentaskan?
d. Acara apa saja yang ada di dalam pementasan tersebut?
e. Peralatan/perlengkapan apa saja yang digunakan dalam
pementasan tersebut?
f. Pelaksanaan Pementasan tema tersebut?
5. Guru bersama dengan peserta didik merefleksikan pementasan
yang telah ditonton
Objektif:
- peserta didik mampu
mengenali dan
mengidentifikasi bentuk
sebuah kelompok
14. Pelaksanaan
1. Siswa membagi diri atau berkelompok berdasarkan minat
masing-masing
2. Setelah membuat kelompok sesuai dengan minat, guru
mengajak peserta didik untuk mengingat kembali atau
membayangkan masalah apa yang terjadi atau yang sering
peserta didik dengar tentang kearifan lokal yang semakin hari
semakin ditinggalkan yang ada disekitarnya.
3. Setelah peserta didik selesai membayangkan tentang masalah-
masalah yang peserta didik temui tentang kearifan lokal yang
mulai ditinggalkan, peserta didik diminta untuk menuliskannya
pada lembar kerja atau buku tulis.
4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan masalah yang
dirasakan atau yang didapatkan
5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke kelas,
melengkapi catatan lembar kerja, lalu perwakilan tiap kelompok
diminta untuk mempresentasikan masalah yang paling dirasa
meresahkan.
6. Guru mengingatkan peserta didik untuk menyimpan lembar
kerja tersebut agar dapat dipakai pada kegiatan berikutnya.
Tugas:
Guru meminta peserta didik untuk
melakukan refleksi pada lembar
kerja yang sudah dibuat bersma
kelompoknya
Hal yang paling membuatku resah dan tidak nyaman
Tips:
Ketika melakukan pengamatan di
luar sekolah ajak peserta didik
untuk fokus dan konsentrasi pada
inderanya, misalnya: saat ingin
fokus pada indera pendengaran,
tutuplah mata dan fokus pada apa
yang terdengar. Minta teman
kelompok untuk menemani proses
ini agar tidak membahayakan diri
di jalan sekitar sekolah
Objektif
- peserta didik merasakan
ataumengalami langsung
tantangan / masalah yang
terjadi di sekitarnya
3.
Tantangan
di
Sekitarku
Waktu: 4 JP
Bahan: Alat
tulis, gawai
Peran Guru:
Pendamping
dan Fasilitator
16. 1. Guru mempersiapkan perjalanan menuju destinasi yang dekat dengan
budaya lokal di wilayah tersebut. Persiapan ini dimulai dari survey lokasi,
alokasi biaya, transportasi, narasumber lokal yang dapat membantu
peserta didik, surat ijin, dlsb.
Pelaksanaan
1. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan memberi arahan apa
saja yang perlu dipersiapkan peserta didik sebelum memulai perjalanan.
2. Peserta didik diminta untuk menuliskan asumsi tentang identitas
kelompok masyarakat yang dituju sebelum berangkat.
3. Guru bersama dengan peserta didik menuju destinasi
4. Peserta didik diminta untuk menelusur dan mengalami langsung bentuk-
bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut dan melakukan
wawancara pada narasumber terkait
5. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan atau manfaat dari
kearifan lokal yang ditemukan, mengonfirmasi asumsi di awal, dan
mendokumentasikannya dengan lengkap.
Persiapan
4.
Menelusur
Budaya
Lokal
Waktu: 16 JP (8 JP
kunjungan lapangan
langsung + 8 JP
melengkapi lembar
kerja
Bahan: alat tulis,
kamera, perekam
suara, lembar kerja
Peran Guru:
Pendamping dan
Fasilitator
Objektif:
- peserta didik mampu
mengidentifikasi bentuk
kearifan lokal yang ada di
wilayahnya
- peserta didik mengalami
langsung bentuk kearifan lokal
yang ada dan bagaimana
struktur geografi, demografi,
dan psikografis di sekitarnya
- peserta didik menemukan
kekuatan atau potensi
masyarakat
- peserta didik menemukan fungsi
kearifan lokal yang ada bagi
masyarakat tersebut
Catatan:
- Destinasi yang dipilih merupakan destinasi yang memiliki beragam budaya
lokal / pengetahuan lokal yang mengatur hubungan antar sesama manusia,
manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan semesta. Mulai dari pepatah,
lagu, tarian, ritual adat, struktur bangunan adat, hasil karya berupa tenun,
atau seni lukis, dlsb.
- Alternatif lain, peserta didik bias melebur bersama kegiatan masyarakat
- Perspektif terhadap budaya seringkali bias karena masing-masing orang
memiliki asumsinya sendiri. Untuk itu, perlu ditekankan bagi peserta didik
mengambil data apa adanya langsung dari narasumber (pelaku budaya lokal)
dan didokumentasikan dengan baik (menggunakan alat perekam, dlsb) agar
terhindar dari informasi yang salah kaprah
Tips:
Perjalanan jauh menuju destinasi
merupakan asumsi untuk sekolah -
sekolah yang berada di area kota besar.
Jika di dekat sekolah ditemui kelompok
masyarakat yang menjalankan bentuk
kearifan lokal secara turun temurun
maka tidak diperlukan perjalanan jauh.
Begitu pula dengan sekolah yang
memiliki keterbatasan dana, maka perlu
dicari budaya atau pengetahuan lokal di
lingkungan dekat sekolah atau
lingkungan rumah peserta didik dengan
kriteria destinasi seperti pada catatan.
17. Pelaksanaan
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali kegiatan
sebelumnya dengan beberapa pertanyaan pemantik seperti
berikut:
a. Bagaimana perasaanmu setelah menemukan bentuk
kearifan lokal yang ada di wilayahmu?
b. Pikiran apa yang muncul setelah melihat hubungan
antara kearifan lokal dan fungsinya terhadap
masyarakat?
1. Setelah itu, peserta didik diminta untuk membayangkan dan
menggambarkan kondisi ideal atau harapan terkait tantangan
yang pernah ia rasakan dan bentuk kearifan lokal yang ditemui.
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat dipakai:
a. Bagaimana kondisi ideal atau impian yang kamu
harapkan terjadi baik untuk dirimu, kelompokmu,
ataupun wilayahmu?
b. Coba bayangkan bagaimana ekspresi wajah masyarakat
dalam mimpimu tersebut? Bagaimana interaksi antar
makhluk hidup yang terjadi?
c. Lalu, bagaimana keadaan sumber daya alam (udara, air,
tanah, tumbuhan, hewan, dlsb) dan sumber daya lokal
(budaya, sistem masyarakat, dlsb.) pada kondisi ideal itu?
Tips:
Saat menggambarkan kondisi ideal,
peserta didik diperbolehkan
memilih media yang diinginkan,
seperti gambar, kolase, atau bentuk
bangunan 3D
Objektif:
- peserta didik mampu
menuliskan /
menggambarkan kondisi
ideal / harapan terkait
tantangan / masalah yang
ia temui
5.
Kondisi
Impian
Waktu: 4 JP
Bahan: alat tulis,
alat warna
Peran Guru:
Fasilitator
19. Persiapan
1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat dilakukan
oleh peserta didik, misalnya pertunjukkan tarian daerah,
membuat miniatur pakaian adat, merancang drama
pertunjukan, poster, membuat lagu, membuat video, membuat
galeri foto, membuat komik, atau membuat produk
Pelaksanaan
1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi yang
pernah dilakukan pemuda di Bali, di Indonesia ataupun dunia
2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi
sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan lokal
dengan cara yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan
kemampuan kelompok
3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang dihasilkan
dan memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin diwujudkan dalam
1 bulan ke depan
Referensi:
Melati dan Isabel Wijsen:
menggagas gerakan Selamat
Tinggal Kantong Plastik (Bye Bye
Plastic Bags) pada 2013
http://www.byebyeplasticbags.org/t
eam/
6.
Menentukan
Bentuk Aksi
Waktu: 12 JP
Bahan: Alat
tulis
Peran Guru:
Narasumber dan
Fasilitator
Objektif:
- peserta didik mampu
menyadari/menentukan
aksi apa yang paling
mungkin ia lakukan saat
ini dengan melihat potensi
diri dan kelompok (aksi
tersebut mendukung
harapan/kondisi idealnya
terwujud)
20. Pelaksanaan
1. Guru mengajak peserta didik untuk membayangkan pementasan yang akan dilaksanakan terkait
tentang alur tarian, pakaian dan peserta tari.
2. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan rancangan tahapan pengerjaan dan timeline
aksi
3. Guru mengajak peserta didik untuk mendalami naskah pementasan yang telah disusun sebelumnya.
4. Peserta didik mendalami peran yang diperoleh dan menghapalkan gerakan tarian sesuai dengan tari
yang akan dimainkan.
5. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan rancangan tahapan pengerjaan dan timeline
aksi
6. Fasilitator mengajak peserta didik untuk mempersiapkan aksi pelestarian budaya lokal yang sudah
direncanakan sebelumnya. Pada pertemuan ini fasilitator mendampingi peserta didik melaksanakan
latihan awal dengan menentukan gerakan, jumlah penari, proses pembuatan pakaian tarian dan
alat tari sesuai dengan project yang ingin di pentaskan misalnya tari tradisional, wutukala, sajojo
dan lain - lain.
7. Fasilitator memberikan saran dan masukan kepada peserta didik mengenai kesenian yang di pilih.
8. Pada pertemuan selanjutnya, guru mengajak peserta didik untuk berlatih sesuai kesenian yang telah di
pilih, mencocokan tarian dengan ritme lagu atau musik keseniannya, melatih kekompakkan serta
memadukan setiap kelompok kesenian menjadi satu sesi pementasan.
9.
Tugas
Fasilitator memberikan saran dan masukan kepada peserta didik terkait tata panggung dan latihan
yang sudah dilaksanakan
Peserta didik berlatih tentang dialog dan pendalaman peran masing-masing tokoh yang terdapat dalam naskah
pementasan pelestarian budaya lokal secara mandiri dengan teman kelompok, guru bertugas mengecek laju
aksi peserta didik. Peserta didik berdiskusi dan menyepakati tata panggung lalu melakukan latihan
pementasan yang sudah disepakati bersama dari awal sampai akhir.
Tips untuk Guru:
- Peserta didik
didorong untuk
saling
membantu,
berkerjasama jika
ada anggotanya
yangmengalami
kesulitan dalam
latihan
7.
Persiapan
Aksi
Waktu: 64 JP
Peran Guru:
Fasilitator dan
Monitor
Kemajuan Aksi
21. Pelaksanaan
1. Tiap kelas/kelompok peserta didik bergantian melakukan
simulasi aksi mereka di panggung pertunjukan/stage.
2. Fasilitator dan koordinator meminta setiap kelompok untuk
memberikan umpan balik dari simulasi yang dilakukan
3. Fasilitator dan koordinator masing-masing kelas
memberikan umpan balik secara langsung atas simulasi yang
dilakukan agar pada saat pementasan anak-anak lebih
percaya diri dan lebik menarik penampilannya.
4. Fasilitator dan koordinator menegaskan kembali fungsi
kearifan lokal yang ingin dilestarikan
8.
Simulasi
Aksi
Waktu: 8 JP
Bahan: Peran
Guru:
Fasilitator dan
Moderator
23. Persiapan:
1. Guru bersama dengan peserta didik mempersiapkan pementasan
Budaya Keraifan Lokal hasil kerja peserta didik selama 3
minggu dan mengatur ruangan untuk mendukung pelaksanaan
pementasan tersebut.
Pelaksanaan
1. Peserta didik mempersiapkan pementasan sesuai dengan tema
kearifan lokal yang sudah di kemas bersama anggota kelompok
masing-masing yang akan dilaksanakan di lapangan sekolah
2. Waktu pementasan dilaksanakan pada tanggal 25 November 2023
3. Pengunjung yang akan hadir menyaksikan pentas tari kearifan
budaya lokal terdiri dari pimpinan sekolah, guru, perwakilan
komite serta orang tua dan/atau komunitas sekitar sekolah
menyaksikan pegelaran tersebut yang diawali dengan sambutan
oleh Ibu Kepala Sekolah sekaligus membuka kegiatan,serta
sambutan dari Ketua Komite yang memberikan apresiasi
terhadap kegiatan P5 dengan tema Kearifan Lokal.
4. Setelah proses pementasan tari selesai fasilitator dan koordinator
projek melaksanakan refleksi dan umpan balik dari kegiatan yang
sudah terlaksana, serta memberikan apresiasi terhadap
kemampuan siswa dalam mengemas karya seni kearifan lokal.
9.
Pentas Tari
Waktu: 8 JP
Bahan:
Peran Guru: Pendamping
24. Pelaksanaan
1. Peserta didik mengumpulkan umpan balik yang diberikan oleh pengunjung
2. Peserta didik di dalam kelompok bersama-sama mendiskusikan umpan
baliktersebut dan memberi kategori pada setiap umpan balik:
a. Hal yang sudah berjalan baik
b. Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
c. Pertanyaan yang didapat
d. Ide baru yang muncul
3. Guru bersama dengan peserta didik mengingat kembali proses projek
4. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan refleksi pribadi akan perjalanan
projek dari awal hingga akhir. Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat
ditanyakan:
a. Hal yang paling berkesan
b. Hal yang paling menantang sepanjang projek, kendala saat melakukan aksi
c. Hal baru yang kamu dapat
d. Perubahan cara pikir, perilaku, hubungan dengan lingkungan,
kebiasaansehari-hari yang dialami
e. Perasaan yang paling dominan muncul selama projek
5. Peserta didik diajak untuk mengembangkan ide pelestarian kearifan lokal:
a. Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal ini apakah akan berlanjut di
masamendatang?
b. Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika tidak, mengapa?
Objektif:
- peserta didik mampu merefleksikan
seluruh proses dari awal sampai
akhir
- peserta didik mampu
mengidentifikasi hal yang paling
berkesan, menantang, hal baru yang
ia dapat, dlsb
- peserta didik mampu
mengungkapan perasaan dan
pikiran yang terjadi di sepanjang
projek
10.
Evaluasi
Aksi
Waktu: 8 JP
Bahan:
Google form
Peran Guru:
Fasilitator
25. “Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli
mengatakan bahwa budaya itu adalah fungsi
survival. Kalau budaya dikatakan jelek tidak
mungkin akan bertahan, jika budaya belum
kelihatan bagusnya maka itu adalah tugas kita
karena itu adalah milik kita, harus lebih positif
memandang budaya.”
Prof. Dr. phil. Hana Panggabean