tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptx
1. PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
&
PERATURAN WALI KOTA SABANG NOMOR 2 TAHUN 2020
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
3. PENDAHULUAN
Definisi
Pengelolaan Keuangan Gampong adalah
keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, ,
pelaporan, dan keuangan
gampong
Perwal 2/2020, Psl 1/11&12
Keuangan Gampong adalah semua hak
dan kewajiban gampong yang dapat
dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban gampong.
4. DASAR HUKUM YANG DIGUNAKAN
QANUN KOTA SABANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
PEMERINTAHAN GAMPONG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
17/PMK.07/2021 TENTANG PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN
DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2021 DALAM RANGKA MENDUKUNG
PENANGANAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE2019 (COVID-19)
DAN DAMPAKNYA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
94/PMK.07/2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!
KEUANGAN NOMOR 17 /PMK.07 /2021 TENTANG PENGELOLAAN
TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2021
DALAM RANGKA MENDUKUNG PENANGANAN PANDEMI CORONA
VIRUSDISEASE2019 (COVJD-19) DAN DAMPAKNYA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
84 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
PEMERINTAH DESA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
20 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2020
TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2021
PERATURAN WALI KOTA SABANG NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
PERATURAN WALI KOTA SABANG NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH GAMPONG
PERATURAN WALI KOTA SABANG NOMOR 14 TAHUN 2021 TENTANG
TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI GAMPONG
UU 6/2014
TENTANG
DESA
PP 43/2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan
UU 6/2014
PP 47/2015 tentang
Perubahan atas PP
43/2014
PP 60/2014 tentang
Dana Desa Bersumber
dari APBN
PP 22/2015 tentang
Perubahan I atas PP
60/2014
PP 8/2016 tentang
Perubahan II atas PP
60/2014
6. Keuangan gampong dikelola berdasarkan asas
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran
APBG merupakan dasar pengelolaan keuangan
gampong dalam masa 1 (satu) tahun anggaran
terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
Perwal 2/2020, Psl 2
Azas Pengelolaan Keuangan Gampong
7. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
(SOTK) GAMPONG
KEUCHIK
KAUR TATA
USAHA & UMUM
KAUR
PERENCANAAN
PELAKSANA
KEWILAYAHAN/ULEE JURONG
SEKRETARIAT
GAMPONG/SEKGAM
KASI
PEMERINTAHAN
KASI
KESEJAHTERAAN
KASI PELAYANAN KAUR
KEUANGAN
PERMENDAGRI 84/2015
QANUN KOTA SABANG 5/2010
PERWAL 5/2017
8. STRUKTUR PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
KEUCHIK
PKPKG
KAUR
PELAKSANA KEGIATAN ANGGARAN
KASI
PELAKSANA KEGIATAN ANGGARAN
BENDAHARA
KAUR KEUANGAN
SEKGAM
KOORDINATOR/VERIFIKATOR
KAUR TATA USAHA DAN UMUM
KAUR PERENCANAAN
KASI PEMERINTAHAN
KASI KESEJAHTERAAN
KASI PELAYANAN
PPKG
PERMENDAGRI 20/2018
DELEGASI
9. AREA RISIKO DALAM IMPLEMENTASI PENGELOLAAN
KEUANGAN GAMPONG
Prinsip swakelola Pengadaan B/J
Kewajiban Perpajakan
Keuchik ‘Powerfull’
Masalah lainnya → Bencana alam/
Perampokan/Tipikor
Laporan yg hrs dibuat (Sms. I
Minggu I Bulan Juni dan Sms. II
Minggu ke IV Jan)
Tatacara Pelaporan • Publikasi
kepada Masyarakat
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PELAPORAN PTJWBN
Konsistensi RPJMG, RKPG dan APBG
MUSGAM & RKP (Kebutuhan atau
Keinginan)&(Formalitas atau Kualitas)
Informasi Pagu Indikatif ADG dan DG
Harmonisasi Keuchik & TPG
Evaluasi APB Gampong oleh Kecamatan
Konsistensi antara kewenangan
Gampong dan pembiayaan
Pengaturan standar harga di Gampong
Administrasi pembukuan
Cara peng-SPJ-an
Pencatatan kekayaan
Gampong
Konsep ‘Bel. Modal’ & Bel
Barang/Jas
Sebagai bagian dari Laporan Keuchik
(Akhir Bulan Januari setelah akhir TA
berkenaan)
Laporan PJ:
a) Laporan Ralisasi Pelaksanaan
APBGampong
b) Laporan Kekayaan Milik Gampong
c) Laporan Program Pemerintah
Daerah ke Gampong
10. TANTANGAN DALAM IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
REGULASI
KAPASITAS KEPALA DESA DAN
PERNGKAT GAMPONG
PEMERINTAH GAMPONG, TPG,
LKG, LAG DAN MASYARAKAT
KECUKUPAN ANGGARAN
TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
KEMAMPUAN YANG RESPONSIF DAN ADAPTIF
TERHADAP PERUBAHAN REGULASI YANG DINAMIS
PROFESIONALITAS DAN INTEGRITAS
PERENCANAAN KEGIATAN (RKP GAMPONG)
DAN ANGGARAN (APBG), PELAKSANAAN DAN
PENGAWASAN DI GAMPONG
KEMAMPUAN MEMETAKAN KEBUTUHAN
KEGIATAN DAN ANGGARAN PRIORITAS
PEMUBLIKASIAN, PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
KEBIJAKAN DAERAH, PERSONIL DAN
ANGGARAN
11.
12. PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG (PKPKG)
Keuchik selaku PKPKG mempunyai kewenangan:
menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBG;
menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik gampong;
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBG;
menetapkan PPKG;
menyetujui DPA, DPPA dan DPAL;
menyetujui RAKG; dan
menyetujui SPP.
Keuchik adalah PKPKG dan mewakili pemerintah gampong dalam kepemilikan
kekayaan milik gampong yang dipisahkan
Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan gampong keuchik menguasakan
sebagian kekuasaannya kepada perangkat gampong selaku PPKG
Pelimpahan sebagian kekuasaan PKPKG kepada PPKG ditetapkan dengan keputusan keuchik
13.
14. PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
PPKG terdiri atas:
a. Sekretaris gampong;
b. Kaur dan Kasi; dan
c. Kaur keuangan
SEKRETARIS
GAMPONG
KOORDINATOR PPKG
VERIFIKATOR
mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
APBG;
mengoordinasikan penyusunan rancangan APBG dan
rancangan perubahan APBG;
mengoordinasikan penyusunan rancangan qanun gampong
tentang APBG, Perubahan APBG, dan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBG;
mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan
keuchik tentang Penjabaran APBG dan Perubahan
Penjabaran APBG;
mengoordinasikan tugas perangkat gampong lain yang
menjalankan tugas PPKG; dan
mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan gampong
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBG.
melakukan verifikasi terhadap DPA,
DPPA, dan DPAL;
melakukan verifikasi terhadap RAKG;
dan
melakukan verifikasi terhadap bukti
penerimaan dan pengeluaran APBG.
15. PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
KAUR DAN KASI SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN ANGGARAN (PKA)
Kaur dan Kasi mempunyai tugas:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja sesuai
bidang tugasnya;
b. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
c. mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya;
d. menyusun DPA, DPPA dan DPAL sesuai bidang
tugasnya;
e. menandatangani perjanjian kerja sama dengan
penyedia atas pengadaan barang/jasa untuk
kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya; dan
f. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai
bidang tugasnya untuk pertanggungjawaban
pelaksanaan APBG.
Kaur dan Kasi dapat dibantu
oleh tim yang melaksanakan
kegiatan pengadaan
barang/jasa (TPK) yang karena
sifat dan jenisnya tidak dapat
dilakukan sendiri.
Tim berasal dari unsur
perangkat gampong, lembaga
kemasyarakatan gampong
dan/atau masyarakat, yang
terdiri atas: ketua, sekretaris,
dan anggota.
Diusulkan pada saat
penyusunan RKPG dan
ditetapkan melalui Keputusan
Keuchik
16. PELAKSANA PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG
KAUR KEUANGAN
Melaksanakan Fungsi
Kebendaharaan
Kaur keuangan mempunyai tugas:
a. menyusun RAKG; dan
b. melakukan penatausahaan yang meliputi menerima
menyimpan, menyetorkan / membayar, penatausahaan
dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan
gampong dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
APBG.
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Pemerintah Gampong.
17.
18. PERENCANAAN KEGIATAN, ANGGARAN DAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
MASA LALU:
Sejarah Gampong dan
Kinerja Pembangunan
Gampong
KONDISI SAAT INI:
Potensi dan Masalah
MASA DEPAN:
Kondisi yang Diharapkan
KESENJANGAN
PERENCANAAN
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPMG)
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPG)
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBG)
PELAKSANA KEGIATAN
RENCANA YANG BAIK
Rumusan masalah jelas dan spesifik
Rumusan Tujuan dan Sasaran berkaitan
langsung dengan pemecahan masalah
Sasaran bersifat khusus, dapat diukur, dapat
dicapai, masuk akal, dan mempunyai jangka
waktu (SMART: Specific, Measureable,
Achievable, Realistic, Time Limit)
Penyusunan rencana dilakukan secara
partisipatif dengan melibatkan masyarakat
Anggaran disusun dengan
memperhitungkan kinerja
REFLEKSI
AGENDA TAHUNAN
19. Sumber Pendapatan Gampong
7 (tujuh) sumber pendapatan Gampong, yaitu:
1. Dana Gampong
2. Pendapatan Asli Gampong (PAGampong)
3. Alokasi Dana Gampong(ADG)
4. Dana Bagian dari Pajak dan Retribusi Daerah
5. Bantuan Keuangan dari APBD Prov, Kab/Kota
6. Hibah dan Sumbangan Pihak ketiga
7. Lain-lain Pendapatan yang sah.
Yang dalam pengelolaan dan pemanfaatannya diadministrasikan dalam dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG), sebagai satu kesatuan
PENDAPATAN GAMPONG DG
DBH
HIBAH
LAIN2
20. Pendapatan Asli Gampong
Hasil Usaha
Hasil Bumdes
Hasil Aset
Tambatan perahu
Pasar gampong
Tempat pemandian umum
Swadaya, Partisipasi dan Gotong
Royong
Barang yang dinilai dengan uang
penerimaan yang berasal
darisumbangan masyarakat
Gampong
Lain-lain Pendapatan Asli
Gampong
Hasil pungutan gampong
Transfer
Dana Bagian dari Pajak dan
Retribusi Daerah
Dana Gampong (DG)
Alokasi Dana Gampong
(ADG)
Bantuan keuangan dari
Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Provinsi
Pendapatan Lain-Lain
Penerimaan dari hasil kerja
sama Gampong
Penerimaan dari bantuan
perusahaan yang berlokasi di
Gampong
Penerimaan dari hibah dan
sumbangan dari pihak ketiga
Koreksi kesalahan belanja
tahun anggaran sebelumnya
yang mengakibatkan
penerimaan di kas Gampong
pada tahun anggaran
berjalan
Bunga bank
PENDAPATAN GAMPONG
21. Belanja gampong yaitu semua pengeluaran yang merupakan kewajiban gampong dalam 1 (satu)
tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh gampong
Paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah
APBG di gunakan untuk mendanai penyelenggaraan
pemerintah gampong, pelaksanaan pembangunan
gampong, pembinaan kemasyrakatan gampong dan
pemberdayaan masyarakat gampong; dan
Klasifikasi belanja gampong terdiri atas
bidang:
a. penyelenggaraan pemerintahan;
b. pelaksanaan pembangunan;
c. pembinaan kemasyarakatan;
d. pemberdayaan masyarakat; dan
e. penanggulangan bencana, keadaan
darurat dan mendesak.
Paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah
APBG digunakan untuk:
1. penghasilan tetap dan tunjangan Keuchik;
2. penghasilan tetap dan tunjangan Sekretaris
Gampong;
3. penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Urusan dan
Kepala Seksi;
4. penghasilan tetap dan tunjangan Ulee Jurong;
5. operasional pemerintah gampong;
6. tunjangan dan operasional Tuha Peut;
7. insentif aneuk jurong dan ketua pemuda
BELANJA GAMPONG
22. BIDANG
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
GAMPONG
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
GAMPONG
PEMBINAAN
KEMASYARAKATAN
GAMPONG
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
GAMPONG
PENANGGULANGAN
BENCANA, KEADAAN
DARURAT DAN
MENDESAK DES
Sub bidang;
a. penyelenggaraan belanja
penghasilan tetap,
tunjangan dan operasional
pemerintahan gampong;
b. sarana dan prasarana
pemerintahan gampong;
c. administrasi
kependudukan,
pencatatan sipil, statistik,
dan kearsipan;
d. tata praja pemerintahan,
perencanaan, keuangan,
dan pelaporan; dan
e. pertanahan.
Sub bidang;
a.pendidikan;
b.kesehatan;
c.pekerjaan umum dan
penataan ruang;
d.kawasan
permukiman;
e.kehutanan dan
lingkungan hidup;
f. perhubungan,
komunikasi dan
informatika;
g.energi dan sumber
daya mineral; dan
h.pariwisata
Sub bidang;
a. penanggulangan
bencana;
b. keadaan darurat;
dan
c. keadaan
mendesak.
Sub bidang;
a. kelautan dan perikanan;
b. pertanian dan peternakan;
c. peningkatan kapasitas
aparatur gampong;
d. pemberdayaan
perempuan, perlindungan
anak dan keluarga;
e. koperasi, usaha mikro
kecil dan menengah;
f. dukungan penanaman
modal; dan
g. perdagangan dan
perindustrian
Sub bidang;
a. ketentraman,
ketertiban, dan
pelindungan masyarakat;
b. kebudayaan dan
keagamaan;
c. kepemudaan dan olah
raga; dan
d. kelembagaan masyarakat
BELANJA GAMPONG
23. PEMBINAAN KEMASYARAKATAN GAMPONG
Ketenteraman, Ketertiban
Umum, dan Pelindungan
Masyarakat
1. Pengadaan/Penyelenggaraan Pos
Keamanan Gampong
(pembangunan pos, pengawasan
pelaksanaan jadwal ronda/patroli
dll)
2. Penguatan dan Peningkatan
Kapasitas Tenaga
Keamanan/Ketertiban oleh
Pemerintah Gampong (Satlinmas
Gampong)
3. Koordinasi Pembinaan
Ketentraman, Ketertiban, dan
Pelindungan Masyarakat (dengan
masyarakat/instansi pemerintah
daerah, dll) Skala Lokal Gampong
4. Pelatihan Kesiapsiagaan/Tanggap
Bencana Skala Lokal Gampong
5. Penyediaan Pos Kesiapsiagaan
Bencana Skala Lokal Gampong
6. Bantuan Hukum Untuk Aparatur
Gampong dan Masyarakat Miskin
7. Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi
kepada Masyarakat di Bidang
Hukum dan Pelindungan
Masyarakat
Kebudayaan dan
Keagamaan
Kepemudaan dan
Olah Raga
Kelembagaan Masyarakat
1. Pembinaan Group Kesenian dan
Kebudayaan Tingkat Gampong
2. Pengiriman Kontingen Group
Kesenian dan Kebudayaan
sebagai Wakil Gampong di
tingkat Kecamatan dan Kota
3. Penyelenggaraan Festival
Kesenian, Adat/Kebudayaan, dan
Keagamaan (perayaan hari
kemerdekaan, hari besar
keagamaan, dll) tingkat
Gampong
4. Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kebudayaan/Rumah
Adat/Keagamaan Milik Gampong
5. Pembangunan/Rehabilitasi/Penin
gkatan Sarana dan Prasarana
Kebudayaan/Rumah
Adat/Keagamaan Milik Gampong
6. lain-lain kegiatan sub bidang
Kebudayaan dan Keagamaan
1. Pengiriman Kontingen
Kepemudaan dan Olah Raga
sebagai Wakil Gampong di
Tingkat Kecamatan dan Kota
2. Penyelenggaraan pelatihan
kepemudaan (Kepemudaan,
Penyadaraan Wawasan
Kebangsaan, dll) tingkat
Gampong
3. Penyelenggaraan
Festival/Lomba Kepemudaan
dan Olahraga tingkat Gampong
4. Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kepemudaan dan
Olah Raga Milik Gampong
5. Pembangunan/Rehabilitasi/Pen
ingkatan Sarana dan Prasarana
Kepemudaan dan Olah Raga
Milik Gampong
6. Pembinaan Karang Taruna/Klub
Kepemudaan/Klub Olah raga
7. lain-lain kegiatan sub bidang
Kepemudaan dan Olah Raga
1. Pembinaan Lembaga Adat
2. Pembinaan LKMD/LPM/LPMD
3. Pembinaan PKK
4. Pelatihan Pembinaan Lembaga
Kemasyarakatan
5. lain-lain kegiatan sub bidang
Kelembagaan Masyarakat
BIDANG
SUB
BIDANG
KEGIATAN BELANJA GAMPONG
24. 1. Penyelenggaraan
pemerintahan Gampong;
2. Pelaksanaan pembangunan
Gampong;
3. Pembinaan
kemasyarakatan Gampong;
4. Pemberdayaan masyarakat
Gampong;
5. Penanggulangan bencana,
keadaan darurat dan
mendesak Gampong
Kegiatan yang dimulai
dengan kode 9 adalah
kegiatan lain-lain yang
menjadi kewenangan
Kota
26. PEMBIAYAAN
Pembiayaan Desa merupakan semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya
Permendagri 20/2018, Psl 24/1
Pembiayaan GAMPONG terdiri atas Penerimaan
Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan
Permendagri 20/2018, Psl 24/2
Penerimaan pembiayaan, mencakup;
SiLPA tahun sebelumnya;
Pencairan dana cadangan; dan
Hasil penjualan kekayaan Desa yang
dipisahkan
Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari;
Pembentukan dana cadangan; dan
Penyertaan modal
Permendagri 20/2018, Psl 25/1
32. Pemerintah gampong dapat melakukan perubahan APBG
apabila terjadi:
Penambahan dan/atau pengurangan dalam
pendapatan gampong pada tahun anggaran berjalan;
Sisa penghematan belanja dan sisa lebih perhitungan
pembiayaan tahun berjalan yang akan digunakan
dalam tahun berkenaan;
Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan
pergeseran antar bidang, antar sub bidang, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja; dan
Keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya
harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan.
Perubahan APBG hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan
luar biasa.
Kriteria keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah : bencana alam, krisis sosial, krisis
ekonomi dan perubahan kebijakan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah.
Perubahan APBG ditetapkan dengan qanun
gampong mengenai perubahan APBG dan tetap
mempedomani RKPG.
Pemerintah gampong dapat melakukan perubahan
terhadap peraturan keuchik tentang perubahan
penjabaran APBG sebelum rancangan qanun
gampong tentang perubahan APBG ditetapkan.
Keuchik memberitahukan kepada TPG mengenai
penetapan peraturan keuchik tentang perubahan
penjabaran APBG dan selanjutnya disampaikan
kepada Wali Kota melalui surat pemberitahuan
mengenai peraturan keuchik tentang perubahan
penjabaran APBG.
Perubahan Anggaran
Perubahan Qanun Gampong
Perubahan Peraturan Keuchik
34. Rekening Kas Desa
Pelaksanaan pengelolaan keuangan gampong merupakan
penerimaan dan pengeluaran gampong yang dilaksanakan
melalui rekening kas gampong pada bank yang ditunjuk
Wali Kota.
Rekening kas gampong dibuat oleh Pemerintah gampong
dengan spesimen tanda tangan Keuchik dan Kaur
Keuangan
Penunjukan bank dalam pengelolaan keuangan gampong
melalui rekening kas gampong ditetapkan dengan
Keputusan Wali Kota.
Kaur Keuangan dapat menyimpan uang tunai dengan
jumlah paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
untuk memenuhi kebutuhan operasional pemerintah
gampong.
35. Keuchik menugaskan Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran sesuai tugasnya menyusun DPA paling lama 3 (tiga)
hari kerja setelah qanun gampong tentang APBG dan Peraturan keuchik tentang Penjabaran APBG ditetapkan.
DPA terdiri atas:
Rencana Kegiatan dan Anggaran gampong; merinci setiap kegiatan, anggaran yang disediakan, dan rencana
penarikan dana untuk kegiatan yang telah dianggarkan
Rencana Kerja Kegiatan gampong; merinci lokasi, volume, biaya, sasaran, waktu pelaksanaan kegiatan, pelaksana
kegiatan anggaran, dan tim yang melaksanakan kegiatan.
Rencana Anggaran Biaya; merinci satuan harga untuk setiap kegiatan.
DPA, Rencana Kegiatan dan Anggaran Gampong, Rencana Kerja Kegiatan,
RAB dan RAK Gampong
Prosedur:
Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menyerahkan rancangan DPA kepada keuchik melalui Sekretaris
gampong paling lama 6 (enam) hari kerja setelah penugasan
Sekretaris gampong melakukan verifikasi rancangan DPA paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak Kaur dan Kasi
menyerahkan rancangan DPA
Keuchik menyetujui rancangan DPA yang telah diverifikasi oleh Sekretaris gampong.
41. Pelaksanaan penerimaan pendapatan merupakan
proses menerima dan mencatat pendapatan gampong
Pendapatan Asli gampong meliputi Hasil
Usaha; Hasil Aset; Swadaya, Partisipasi
dan Gotong Royong; dan Lain-Lain
Pendapatan Asli Desa
Seluruh pendapatan yang diterima oleh
Kaur Keuangan harus disetorkan ke
dalam Rekening Kas Gampong
Pendapatan Transfer gampong
berasal dari pemerintah supra
desa yang menyalurkan dana
kepada gampong sesuai amanat
ketentuan yang berlaku atau
bantuan keuangan kepada
gampong
pengelolaan pasar desa, dan pengelolaan
kawasan wisata skala desa. Pencatatan
penerimaan dari BUM Desa
Laba BUMG Retribusi
Sewa
Pengelolaan
Aset
Penerimaan dari Pemerintah
Pusat/Prov/Kota, Masyarakat, Pihak
ketiga
DG ADG
Bagian Hasil
Pajak
Bantuan
Keuangan
Pendapatan Lain-Lain meliputi Hibah,
Sumbangan dari Pihak Ketiga yang
tidak mengikat dan Lain-Lain
Pendapatan gampong yang Sah
Penerimaan dari Pihak Ketiga, Hasil
Kerja Sama, koreksi kesalahan Tahun lalu
Hibah Sumbangan
Koreksi
Kesalahan
PELAKSANAAN PENDAPATAN GAMPONG
42. MASYARAKAT
KAUR
KEUANGAN
BANK
PROSEDUR PENERIMAAN
PENDAPATAN PUNGUTAN DAN
SEWA SECARA TUNAI
Memakai,
memanfaatkan asset
gampong, atau
menerima jasa
pelayanan gampong
Uang pembayaran
sewa/pungutan
Uang pembayaran
sewa/pungutan
Melakukan
pencatatan dalam
BKU dan Buku
Rincian Pendapatan
Karcis/tiket/bukti
pungutan/kuitansi
tanda terima
Karcis/tiket/bukti
pungutan/kuitansi
tanda terima
Penyetoran
Penerimaan
Pendapatan
Bukti Setor
Penyetoran
Penerimaan
Pendapatan
Bukti Setor
Melakukan
pencatatan dalam
BKU dan Buku
Rincian Pendapatan
43. MASYARAKAT
KAUR
KEUANGAN
BANK
PROSEDUR PENERIMAAN
PENDAPATAN SEWA MELALUI
TRANSFER BANK (NON-TUNAI)
Memakai,
memanfaatkan asset
gampong, atau
menerima jasa
pelayanan gampong
Uang pembayaran
sewa
Melakukan
pencatatan dalam
BKU dan Buku
Rincian Pendapatan
Melaporkan Keada
Kaur Keuangan
Tanda Terima Tanda Terima
Membuat Tanda
Terima Penerimaan
Melakukan
Pengecekan Saldo
Bank
Uang Pembayaran
Sewa beserta Bukti
Setor/Transfer
44. MASYARAKAT
PELAKSANA
KEGIATAN
KAUR
KEUANGAN
PROSEDUR PENERIMAAN PENDAPATAN
SWADAYA, PARTISIPASI, DAN GOTONG
ROYONG (BERUPA BARANG DAN JASA
Memberikan
Bantuan Berupa
Barang/Jasa
Mencatat Kedalam
Buku Pembantu
Kegiatan
Bukti Tanda Terima
Bukti Tanda Terima
(BAST, dll.)
Buku Pembantu Kas
Kegiatan
Laporan Kegiatan
Tembusan Laporan
Kegitan
Melakukan
pencatatan dalam
BKU dan Buku
Rincian Pendapatan
Menerima
Bantuan Berupa
Barang/Jasa
Menilai Bantuan
Barang/Jasa dalam
Nilai Rupiah
Membuat Laporan
Kegiatan
Tembusan BAST
45. MASYARAKAT
PELAKSANA
KEGIATAN
KAUR
KEUANGAN
PROSEDUR PENERIMAAN
PENDAPATAN SWADAYA,
PARTISIPASI, DAN
GOTONG ROYONG
(BERUPA UANG)
Memberikan
Bantuan Berupa
Uang
Membuat Daftar
Penyumbang
Bukti Tanda Terima
Tanda Terima
Bukti Setor
Tanda Terima
Melakukan
pencatatan dalam
BKU dan Buku
Rincian Pendapatan
Menerima Setoran
Penerimaan Swadaya
dan Membuat Tanda
Terima
Menyetorkan
Penerimaan
Swadaya ke Bank
BANK
Bukti Tanda Terima
Menyetorkan
Penerimaan
Swadaya Kepada
Kaur Keuangan
Menerima Setoran
Penerimaan
Swadaya
Membuat Tanda
Terima
Bukti Setor
Melakukan
pencatatan dalam
BKU dan Buku Bank
Menerima Setoran
Penerimaan
Swadaya
46. WALI KOTA
GUBERNUR
BANK
KAUR KEUANGAN
PROSEDUR PENERIMAAN
PENDAPATAN TRANSFER DARI
PROVINSI DAN PEMKOT
Wali Kota
Peraturan Wali
Kota Mengenai
Besaran DG, ADG,
BH Pajak/Retribusi
dan Bantuan
Keuangan
Melakukan Pengecekan
Pada Rekening Kas
Desa di Bank
Nota Transfer
Peraturan Wali
Kota Mengenai
Besaran DG, ADG,
BH Pajak/Retribusi
dan Bantuan
Keuangan, &
Peraturan
Gubernur Mengenai
Besaran Dana
Bantuan Keuangan
dari Provinsi
Peraturan
Gubernur Mengenai
Besaran Dana
Bantuan Keuangan
dari Provinsi
Gubernur
Melakukan Pencatatan
dalam Buku Bank dan
Buku Rincian
Pendapatan
47. Pelaksanaan Belanja Gampong adalah proses pengeluaran dari Rekening Kas
Gampong (RKG) untuk melaksanakan berbagai macam Program dan Kegiatan
berdasarkan Bidang, Sub Bidang yang telah ditetapkan sebgaiamana tercantum
dalam APBG
Dalam pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut, kaur Keuangan melakukan
pengeluran Belanja Gampong atas kegiatan dimaksud
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
BELANJA MODAL
BELANJA TAK TERDUGA
PELAKSANAAN BELANJA GAMPONG
51. JENIS-JENIS PAJAK TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA (ADD, ADG)
PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
PPH PUSAT
52. Sumbangan Partisipasi
Peningkatan Pembangunan
Daerah (SP3D)
Tarif 10% terhadap
barang/jasa setelah
dikurangi PPh Pusat
JENIS-JENIS PAJAK TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA (ADD, ADG)
Untuk nilai transaksi ≥ Rp. 1.000.000
Tidak terpecah-pecah
PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
PAJAK DAERAH
PAJAK MINERAL BUKAN
LOGAM
Tarif 5% & 7 % terhadap
nilai jual hasil
pengambilan Mineral
Bukan Logam dan
Batuan
PAJAK RESTORAN
Tarif 10% terhadap jumlah
pembayaran yang diterima
atau yang seharusnya
diterima Restoran
Tidak ada batasan Nilai
Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan ditetapkan sebesar 5% (lima
perseratus)
Tarif sebagaimana tersebut pada ayat
(1) dikecualikan untuk granit/andesit,
pasir dan kerikil yang tarif pajaknya
ditetapkan sebesar 7% (tujuh
perseratus).
Tidak ada batasan Nilai
55. Mengelola kegiatan sesuai bidang tugasnya
Dilarang mengadakan ikatan perjanjian apabila
anggaran belum tersedia/tidak mencukupi
Kaur keuangan tidak boleh menjabat sebagai
pengelola pengadaan
Tugas Kasi/Kaur dalam mengelola Pengadaan:
1. menetapkan dokumen persiapan Pengadaan;
2. menyampaikan dokumen persiapan Pengadaan kepada
TPK;
3. melakukan Pengadaan sesuai dengan ambang batas nilai
yang ditetapkan Musrenbang Gampong;
4. menandatangani bukti transaksi Pengadaan;
5. mengendalikan pelaksanaan Pengadaan;
6. menerima hasil Pengadaan;
7. melaporkan pengelolaan Pengadaan sesuai bidang
tugasnya kepada Keuchik; dan
8. menyerahkan hasil Pengadaan pada kegiatan sesuai bidang
tugasnya kepada Keuchik dengan berita acara penyerahan.
56. TPK
Tim Pelaksana Kegiatan (TPK)
TPK
Ditetapkan Oleh Keuchik
Hasil Musrenbang
TPK terdiri dari unsur:
Perangkat Desa;
Lembaga Kemasyarakatan Desa;
Masyarakat
TPK ditetapkan dengan jumlah personil minimal 3
(tiga) orang
Berdasarkan pertimbangan kompleksitas
Pengadaan, personil TPK dapat ditambah
sepanjang berjumlah gasal
Tugas TPK dalam Pengadaan adalah:
a. melaksanakan Swakelola;
b. menyusun dokumen Lelang;
c. mengumumkan dan melaksanakan Lelang
untuk Pengadaan melalui Penyedia;
d. memilih dan menetapkan Penyedia;
e. memeriksa dan melaporkan hasil Pengadaan
kepada Kasi/Kaur; dan
f. mengumumkan hasil kegiatan dari Pengadaan.
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
JURONG, RT, RW, TP PKK, KARANG TARUNA, LEMBAGA
ADAT, LPMD, LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA
ULEE JURONG
MAYARAKAT
57. MAYARAKAT
PENYEDIA
Berpartisipasi dalam kegiatan
swakelola
Berperan aktif dalam
pengawasan terhadap
pelaksanaan pengadaan
Memiliki tempat/lokasi kecuali tukang batu, tukang
kayu dan sejenisnya
Memiliki SDM modal, peralatan dan fasilitas lain
yang diperlukan dalam pengadaan
Memiliki kemampuan dalam menyediakan
barang/jasa yang dibutuhkan, dan
Khusus untuk konstruksi, mampu menyediakan
tenaga ahli dan/atau peralatan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan
S
W
A
K
E
L
O
L
A
MAKE BUY
59. PERENCANAAN PENGADAAN
1. Jenis kegiatan;
2. Lokasi;
3. Volume;
4. Biaya;
5. Sasaran;
6. Waktu pelaksanaan kegiatan
7. Pelaksana kegiatan anggaran;
8. Tim yang melaksanakan kegiatan; dan
9. Rincian satuan harga untuk kegiatan
pengadaan yang akan dilakukan
Berita Acara Hasil Musrenbang
Gampong
Penyusunan RKP Gmpong
Diumumkan
Perencanaan Pengadaan menjadi acuan dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
gampong dan rencana kerja kegiatan gampong.
60. DOKUMEN PERSIAPAN PELAKSANAAN
PELAPORAN DAN
SERAH TERIMA
Jadwal
Rencana Penggunaan
Tenaga, bahan dan/atau
alat
Gambar (Bila Diperlukan)
Spesifikasi Teknis
RAB dan AHS
Ketentuan Umum
Pelaksanaan
Pengendalian
Pengumuman
Laporan Kemajuan
Pekerjaan
BAST dari TPK Kepada
KAUR/KASI
KAUR/KASI Menyerahkan
Kepada KEUCHIK
KAUR/KASI Menyimpan dan
Menjaga Keutuhan
Dokumen
PENGADAAN SECARA SWAKELOLA
61. DOKUMEN PERSIAPAN PELAKSANAAN
PELAPORAN DAN
SERAH TERIMA
Waktu Pelaksanaan
Gambar (Bila Diperlukan)
KAK/Spesifikasi/DHK
(Jika Diperlukan)
HPS
Rancangan Surat Perjanjian
Ketentuan Umum
Pelaksanaan
Pengendalian
Bukti Transaksi
Laporan Kemajuan
Pekerjaan
BAST dari TPK Kepada
KAUR/KASI
KAUR/KASI Menyerahkan
Kepada KEUCHIK
KAUR/KASI Menyimpan dan
Menjaga Keutuhan
Dokumen
PENGADAAN MELALUI PENYEDIA
Perubahan Surat Perjanjian
63. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN
Pelaksanaan pembiayaan gampong merupakan proses penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan gampong sebagaimana yang telah tercantum
dalam APBG
Silpa gampong pada tahun sebelumnya sebagai penerimaan pembiayaan,
penggunaannya diatur dan disepakati dalam musyawarah gampong.
Begitu juga dengan pengeluaran pembiayaan seperti penyertaan modal
pemerintah gampong atau pembentukan dana cadangan harus disepakati
terlebih dahulu dalam musyawarah gampong dan ditetapkan dalam
Qanun Gampong
Pelaksanaan penyertaan modal dilakukan melalui pengajuan SPP
Pembiayaan yang diajukan oleh Kaur/Kasi, diverifikasi oleh Sekretaris Desa
untuk selanjutnya disetujui oleh Keuchik. Selanjutnya Kaur Keuangan
mengeksekusi dengan mlakukan transfer ke rekening dana cadangan
ataupun ke rekening BUMG
64. BUMDES
Pendirian BUM Desa disepakati
melalui Musyawarah Desa
Pendirian BUM Desa ditetapkan
dengan Peraturan Desa
UU 6/2014, Psl. 88
BUM Desa didirikan oleh 1 (satu) Desa berdasarkan
Musyawarah Desa dan pendiriannya ditetapkan dengan
Peraturan Desa
Peraturan Desa sebagaimana dimaksud memuat;
Penetapan pendirian BUM Desa
Anggaran Dasar BUM Desa
penetapan besarnya penyertaan modal Desa dan/atau
masyarakat Desa dalam rangka pendirian BUM Desa
PP 11/2021, Psl. 7/6
Modal awal BUM Desa bersumber dari
APB Desa
PP 47/2015, Psl. 135/1
Penyertaan modal Desa bersumber dari APB Desa
yang ditetapkan dengan Peraturan Desa
PP 11/2021, Psl. 40/3
Modal awal BUM Desa bersumber dari
APB Desa
Permendes 4/2015, Psl. 17/1
pendirian badan usaha milik Desa
penyertaan modal badan usaha milik Desa
penguatan permodalan badan usaha milik
Desa
pengembangan usaha badan usaha milik
Desa
Permendes 13/2020
PENDIRIAN DAN MODAL BUM DESA
65. BUMG
PROGRAM KERJA
1) sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan, dan program
kerja/kegiatan BUM Desa/BUM Desa bersarma;
2) anggaran BUM Desa/BUM Desa bersama yang dirinci atas
setiap anggaran program kerja kegiatan; dan
3) hal lain yang memerlukan keputusan Musyawarah Desa/
Mursyawarah Antar Desa
INDIKATOR
PENYERTAAN MODAL
1. Musyawarah gampong
2. Berita acara hasil musyawarah
gampong
3. Analisa kelayakan usaha
4. Dasar pembentukan
5. AD/ART
1. aspek potensi gampong dan
kebutuhan masyarakat
2. aspek ekonomi
3. aspek manajemen dan sumber
daya manusia
4. aspek keuangan
5. aspek lingkungan
PP 11/2021, Psl. 38
Sambungan
67. 1.Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur Keuangan sebagai pelaksana fungsi
kebendaharaan.
2.Penatausahaan keuangan dilakukan dengan mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran
dalam buku kas umum.
3.Pencatatan pada buku kas umum ditutup setiap akhir bulan.
Kaur Keuangan wajib membuat buku pembantu kas umum yang terdiri atas:
buku pembantu bank; merupakan catatan penerimaan dan pengeluaran melalui rekening kas
gampong
buku pembantu pajak; merupakan catatan penerimaan potongan pajak dan pengeluaran
setoran pajak
buku pembantu panjar; merupakan catatan pemberian dan pertanggungjawaban uang
panjar
Buku kas umum yang ditutup setiap akhir bulan dilaporkan oleh Kaur Keuangan
kepada sekretaris gampong paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
Penatausahaan keuangan
68. PENDAPATAN GAMPONG
BELANJA GAMPONG
PEMBIAYAAN GAMPONG
BUKU KAS UMUM
BUKU PEMBANTU BANK
BUKU RINCIAN PENDAPATAN
BUKU PEMBANTU KEGIATAN
KAUR KEUANGAN
PELAKSANA KEGIATAN
BUKU KAS UMUM
BUKU PEMBANTU BANK
BUKU PEMBANTU PAJAK
BUKU PEMBANTU PANJAR
REGISTER SPP
RAB
SPP
SPTB
BUKU PEMBANTU KEGIATAN
REGISTER KUITANSI
REGISTER KENDALI PANJAR
KAUR KEUANGAN
PELAKSANA KEGIATAN
BUKU KAS UMUM
BUKU PEMBANTU BANK
BUKU RINCIAN PEMBIAYAAN
KAUR KEUANGAN
BUKU PEMBANTU KEGIATAN
PENERIMAAN SWADAYA
MAYARAKAT
81. Laporan Akhir Realisasi Pelaksanaan
Kegiatan dan Anggaran
paling lambat 7 (tujuh) hari sejak seluruh kegiatan selesai.
82. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KAUR KEUANGAN
dilaporkan oleh Kaur Keuangan kepada
sekretaris gampong paling lambat
tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KAUR KEUANGAN
GAMPONG……….KECAMATAN……
TAHUN ANGGARAN…………
Yth; Keuchik Gampong….
Melalui Sekretaris Gampong
di tempat
Dengan memperhatikan Peraturan Wali Kota Sabang Nomor ….Tahun ……..Tentang Pengelolaan
Keuangan Gampong, bersama ini kami sampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kaur
Keuangan Gampong …………….. sebagai berikut;
84. Keuchik menyampaikan laporan pelaksanaan APBG semester pertama kepada Wali
Kota melalui camat
Laporan sebagaimana dimaksud terdiri dari:
1. laporan pelaksanaan APBG; dan
2. laporan realisasi kegiatan
Keuchik menyusun laporan dengan cara menggabungkan seluruh laporan
sebagaimana dimaksud paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun berjalan
Wali Kota menyampaikan laporan konsolidasi pelaksanaan APBG kepada Menteri Dalam Negeri
melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa paling lambat minggu kedua Bulan Agustus
tahun berjalan.
PELAPORAN
Perwal 2/2020,
Psl. 75 & 76
88. Keuchik menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi APBG
kepada Wali Kota melalui Camat setiap akhir tahun anggaran
Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud disampaikan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan
yang ditetapkan dengan qanun gampong
Qanun gampong sebagaimana dimaksud disertai dengan:
a. laporan keuangan, terdiri atas:
1. laporan realisasi APBG; dan
2. catatan atas laporan keuangan.
b. laporan realisasi kegiatan; dan
c. daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang
masuk ke gampong.
PERTANGGUNGJAWABAN
89. Wali Kota menyampaikan laporan konsolidasi realisasi pelaksanaan APBG
kepada Menteri Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan
Desa paling lambat minggu kedua Bulan April tahun berjalan.
Laporan sebagaimana diinformasikan kepada masyarakat melalui media
informasi
Informasi sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat:
1. laporan realisasi APBG;
2. laporan realisasi kegiatan;
3. kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana;
4. sisa anggaran; dan
5. alamat pengaduan.
90. Laporan Program
Pemda Masuk Ke
Gampong
Qanun
Gampong
Laporan
Konsolidasi
APBG Sem. I
WALIKOTA
KEUCHIK
ALUR PERTANGGUNGJAWABAN
1. laporan realisasi APBG;
2. laporan realisasi
kegiatan;
3. kegiatan yang belum
selesai dan/atau tidak
terlaksana;
4. sisa anggaran; dan
5. alamat pengaduan
97. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan yang dikoordinasikan
oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa dan Inspektur Jenderal
Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan tugas dan fungsi
Pemerintah Daerah Provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pemberian dan penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, bagian dari hasil
pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota, dan bantuan keuangan
kepada Desa
Bupati/Wali Kota membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan
keuangan desa yang dikoordinasikan dengan APIP Daerah
kabupaten/kota
Wali Kota membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa
yang dikoordinasikan dengan APIP Daerah kota
Camat membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan
gampong di wilayah kecamatan masing-masing.
Permendagri
20/2018, Psl. 74
Perwal 2/2020,
Psl. 80