Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang bank berdasarkan prinsip syariah dan perbedaannya dengan bank konvensional;
(2) Bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah seperti larangan riba, prinsip bagi hasil, dan larangan investasi pada bisnis yang merugikan;
(3) Dokumen tersebut juga membahas produk-produk perbankan syariah dan peraturan yang mengatur bank
2. Metodologi dan Definisi
Ekonomi Islam adalah ilmu dan aplikasi dan aturan Syariah yang
mencegah ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan
sumber daya material agar memenuhi kebutuhan manusia dan
agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan
Masyarakat.
Kritik utama ekonomi Islam terhadap ilmu ekonomi modern
adalah kecenderungan bebas value dna amoral, diakibatkan kan:
a. Karena ilmu ekomi cenderung berbicara pada dataran positif
memang menjaga obyektifitas ilmu namun amat sering
dilanda krisis.
b. Model dan masyarakat ekonomi yang dikembangkan selama
2 abad terakhir berada dalam tradisi sekularisme Barat.
c. Tradisi pemikiran Neo – Klasik cenderung menempatkan
falsafah individualisme, naturalisme dan utilitarisme sebagai
dasar penyusun teori dan modalnya.
PARADIGMA EKONOMI
ISLAM
3. Konsep Islam mengenai rasionalitas tidak menyangkal
bahwa kepentingan pribadi merupakan salah satu penentu
perilaku manusia, namun mengenai pribadi ini
dikendalikan dengan dengan tanggung jawab pribadi dan
sosial, serta moralitas secara umum.
Paradigma yang digunakan dalam ekonomi Islam adalah
keadilan sosial dan ekonomi sebagai tujuan utama
(Qur’an, 57 : 25). Oleh karena itu tidak seperti paradigma
pasar dalam teori ekonomi konvensional yang
memaksimalkan kekayaan, konsumsi, melainkan :
menekankan perlunya keseimbangan, kebutuhan material
dan spritual.
4. Ekonomi konvensional selama ini dikenal sebagai
pernyataan positif, kendati demikian, peranan nilai tidak
secara eksplisit disebutkan.
Tugas ekonomi Islam adalah
a. Mempelajari perilaku aktual individu dan kelompok,
perusahaan, pasar dan pemerintah.
b. Menunjukkan jenis perilaku yang dibutuhkan untuk
merealisasikan tujuan
c. Harus menjelaskan mengapa para pelaku ekonomi tidak
bertindak menurut jalan yang seharusnya.
d. Membantu peningkatan kesejahteraan manusia, harus
menganjurkan cara bagaimana yang dapat membawa
perilaku semua pemain di pasar yang mempengaruhi
alokasi dan distribusi sumberdaya sedekat mungkin
dengan tingkat yang ideal.
5. Positif Vs Normatif
Mannan (1993) bahwa aspek – aspek normatif vs positif saling
berkaitan erat dalam ekonomi Islam. Akibatnya, setiap usaha
memisahkan antara keduanyaakan berakibat menyesatkan.
Dengan kata lain, perbedaan antara ekonomi positif dna normatif
kurang relevan baik dalam tingkatan teori maupun kebijakan.
zarqa (1992) mengklasifikasikan 4 kategori pemikiran ekonomi
Islam :
a) Mereka yang banyak menyumbang pemikiran dalam aspek
normatif dalam bidang sistem ekonomi Islam.
b) Penemuan asumsi dan pernyataan positif dalam Al-Qur’an dan
Sunna, yang relevan bagi ilmu ekonomi.
c) Terdapatnya pernyataan ekonomi positif yang dibuat oleh para
pemikir Islam.
d) Analisis ekonomi dalam bagian sistem ekonomi Islam dan
analisis konsekuensi pernyataan positif ekonomi Islam
mengenai kehidupan ekonomi.
6. A. Majlis Tarjih Muhammadiyah
Riba hukumnya haram dengan nash sharih Al Qur’an dan As
Sunnah.
Bank dengan sistem riba hukumnya haram dan bank tanpa riba
hukumnya halal.
Bunga yang diberikan bank-bank milik negara kepada para
nasabahnya atau sebaliknya yang selama ini berlaku, termasuk
perkara musytabihat.
Koperasi simpan pinjam hukumnya adalah mubah, karena
tambahan pembayaran pada koperasi simpan pinjam bukan
termasuk riba dengan catatan, hendaknya tambahan
pembayaran pembayaran (jasa) tidak melampaui laju inflasi.
Fatwa Mengenai Riba di Indonesia
7. Lajnah Bahsul Masa’il Nahdhatul Ulama
Ada pendapat yang mempersamakan antara
bunga bank dengan riba secara mutlak,
sehingga hukumnya haram.
Ada pendapat yang tidak mempersamakan
bunga bank dengan riba, sehingga hukumnya
boleh.
Ada pendapat yang menyatakan hukumnya
subhat (tidak identik dengan haram)
8. KELEMBAGAAN BANK SYARIAH
PBI NO. 6/24/PBI/2004 TANGGAL 14 OKTOBER
2004 TENTANG BANK UMUM SYARIAH
PBI NO. 6/17/PBI/2004 TANGGAL 1 JULI 2004
TENTANG BPRS
PBI NO. 4/1/PBI/2002 TANGGAL 27 MARET 2002
TENTANG BANK KONVENSIONAL MELAKUKAN
KEGIATAN SYARIAH
PBI N0. 8/BI/2006 TENTANG PERUBAHAN BANK
KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH
9. KELEMBAGAAN BANK SYARIAH
PASAL 16 UU 10/1998
TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDIRIAN
BANK UMUM DAN BPRS
1. PENDIRIAN BANK BARU (BUS, BPRS)
2. KONVERSI BK MENJADI BS
3. DUAL SYSTEM BANK
A. MEMBUKA KANTOR CABANG SYARIAH
B. KONVERSI KCK MENJADI KCS
C. MENINGKATKAN KCPK MENJADI KCS
D. MEMBUKA UNIT USAHA SYARIAH
10. PERATURAN KEHATI-HATIAN
BANK SYARIAH
PBI NO. 5/7/PBI/2003 TANGGAL 19 MEI 2003 TENTANG
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK UMUM SYARIAH
PBI NO. 6/19/PBI/2004 TANGGAL 1 JULI 2004 TENTANG
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BPRS
PBI NO. 5/9/PBI/2003 TANGGAL 19 MEI 2003 TENTANG
PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BANK
SYARIAH
PBI NO. 7/13/PBI/2005 TANGGAL 10 JUNI 2005 TENTANG
KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK UMUM
SYARIAH
11. SISTEM PEMBAYARAN KEUANGAN DAN
MONETER (OPERASIONAL BANK SYARIAH)
PBI NO. 6/21/PBI/2000 TANGGAL 3 AGUSTUS 2004
TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM
PBI NO. 2/4/PBI/2000 TANGGAL 11 FEBRUARI 2000
TENTANG KLIRING
PBI NO. 2/8/PBI/2000 TANGAL 23 FEBRUARI 2000 TENTANG
PASAR UANG ANTAR BANK BERDASARKAN PRINSIP
SYARIAH
PBI NO. 2/9/PBI/2000 TANGGAL 23 FEBRUARI 2000
TENTANG SERTIFIKAT WADIAH INDONESIA
PBI NO. 5/3/PBI/2003 TANGGAL 4 FEBRUARI 2003 TENTANG
FASILITAS PINJAMAN JANGKA PENDEK SYARIAH
12. NILAI DASAR LEMBAGA KEUANGAN DAN
PERBANKAN SYARIAH
PERTUMBUHAN EKONOMI
YANG BERKELANJUTAN DAN BERKEADILAN
UKHUWAH / JAMA’AH
ADIL:
TRANSPARAN DAN JUJUR
TRANSAKSI FAIR, TANPA
PEMERASAN
PERSAINGAN SEHAT
KONTRAK YANG ADIL
MENGHINDARI
KEGIATAN YANG
MERUSAK:
LARANGAN PRODUK YANG
MERUGIKAN DAN
BERBAHAYA,
LARANGAN PROSES YANG
BERBAHAYA,
TIDAK GUNAKAN SBR DAYA
ILLEGAL DAN
SECARA TDK ADIL
KEMASLAHATAN:
PRODUKTIF,
TIDAK SPEKULATIF,
EFEKTIF, EFISIEN,
BERKELANJUTAN DALAM
PENGGUNAAN SBR DAYA,
AKSES YANG SEBESAR
BESARNYA BAGI
MASYARAKAT UNTUK
MEMPEROLEH SBR DAYA
AQIDAH
13. PERBANKAN SYARIAH DIKEMBANGKAN
BERDASARKAN NILAI-NILAI ISLAM YG UNIVERSAL
Filosofi & Dasar:
1. Produktif
• Harta dipergunakan untuk
kemaslahatan dan
kesejahteraan
• Harta tidak boleh
menganggur
• Memperoleh laba
diperkenankan
2. Adil
• Riba dilarang
• Berbagi hasil dan risiko
3. Etika/Moralitas
Usaha
• Larang investasi pada
usaha maksiat & merusak
lingkungan
• Larangan spekulasi
Perbankan syariah
dikembangkan
berdasarkan nilai
nilai universal
Produk/jasa
Perbankan
Syariah
15. Produk Perbankan Syariah
Produk / Jasa
Giro
Tabungan
Deposito / Investasi bebas penggunaan
Investasi tidak bebas penggunaan
Piutang Murabahah
Investasi Mudharabah
Investasi Musyarakah
Investasi Aset u/ disewakan
Pengadaan barang untuk dijual atau
dipakai sendiri
Bank Garansi
Transfer/Inkaso,L/C dll
SDB
Jual beli valas
Prinsip Syariah
Wadiah Yad adh dhamanah
Wadiah Yad adh dhamanah/Mudharabah
Mudharabah Muthlaqah
Mudharabah Muqayyadah
Murabahah (tidak tunai)
Mudharabah Muthlaqah
Musyarakah
Ijarah
Salam atau Istisna’
Kafalah
Wakalah
wadiah yad al amanah
Sharf
16. BUNGA BAGI HASIL
a) Penentuan bunga dibuat pada waktu
akad dengan asumsi harus selalu
untung.
a) Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil
dibuat pada waktu akad dengan
berpedoman pada kemungkinan untung rugi
b) Besarnya persentase berdasarkan pada
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
b) Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh.
c) Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
c) Bagi hasil tergantung pada keuntungan
proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi,
maka kerugian akan ditanggung bersama
oleh kedua belah pihak.
d) Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah keuntungan
berlipat atau keadaan ekonomi sedang
‘’booming’’
d) pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan.
e) Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama termasuk
islam.
e) Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi
hasil
Bunga vs Bagi Hasil
17. PERBEDAAN BANK SYARIAH DENGAN
BANK KONVENSIONAL
ASPEK BANK SYARIAH BANK
KONVENSIONAL
AKAD DAN
LEGALITAS
HUKUM ISLAM DAN HUKUM
POSITIF
HUKUM POSITIF
STRUKTUR
ORGANISASI DAN
PENGAWASAN
BI, DPS DAN DSN BI
INVESTASI HALAL HALAL DAN HARAM
PRINSIP
OPERASIONAL
TITIPAN, BAGI HASIL, JUAL
BELI, SEWA, JAMINAN, PINJAM
PERANGKAT BUNGA
TUJUAN PROFIT DAN FALAH ORIENTED PROFIT ORIENTED
HUBUNGAN DENGAN
NASABAH
KEMITRAAN DEBITUR – KREDITUR
LEMBAGA
PENYELESAIAN
SENGKETA
BASYARNAS BANI