2. Aset tetap dan sumber daya alam
Terdapat dua jenis metode penyusutan dipercepat yang paling umum yaitu:
1. Metode saldo menurun menerapkan tarif tetap terhadap saldo aset yang
menurun (nilai tercatat). tingkat penyusutan beban menurun menggunakan
tarif ganda (biasanya dua kali) dari tarif garis lurus.
Contoh: aset masa manfaat 10 tahun disusutkan dengan tarif saldo
menurun ganda sebesar 20% yang dihitung dari [2 x (1⁄10)].
2. Metode Jumlah angka tahun menerapkan pecahan menurun terhadap
biaya aset dikurangi nilai sisa.
Contoh: aset yang disusutkan selama periode lima tahun dihapuskan
dengan menggunakan pecahan yang penyebutnya merupakan jumlah
angka lima tahun (1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15) dan pembilangnya adalah sisa
umur dari awal periode.
4. Aset tetap dan sumber daya alam
Metode penyusutan khusus dijumpai pada industri tertentu
seperti baja dan mesin berat.
metode ini mengaitkan beban penyusutan dengan aktivitas
atau intensitas penggunaan aset.
contoh, jika sebuah mesin memiliki masa manfaat 10.000
jam penggunaan, beban penyusutan akan berubah sesuai
dengan jam penggunaan mesin bukan periode waktu
waktu.
5. Menganalisis Aset Tetap dan Sumber Daya Alam
Penilaian aset tetap dan sumber daya alam menekankan objektivitas biaya
historis.
Biaya historis umumnya tidak terlalu relevan untuk menetapkan nilai
penggantian atau dalam menentukan kebutuhan aset operasi di masa
mendatang dan tidak dilaporkan pada laporan perusahaan serta tidak
dapat mengukur biaya peluang menilai alternatif penggunaan dana..
6. Menganalisis Aset Tetap dan Sumber Daya Alam
Terdapat beberapa pengukuran yang berkaitan dengan umur aset tetap
yang berguna untuk membandingkan kebijakan penyusutan sepanjang waktu
dan antar perusahaan, termasuk pengukuran berikut ini:
Pengukuran lain dalam analisis adalah sebagai berikut:
Total Rata-rata rentang hidup = Aset tetap kotor/beban penyusutan tahun berjalan.
Umur rata-rata = Akumulasi penyusutan/beban penyusutan tahun berjalan.
Sisa umur Rata-rata = Aset tetap neto/ beban penyusutan tahun berjalan.
Total Rata-rata rentang hidup = Umur rata-rata + Sisa umur Rata-rata
7. Aset Takberwujud
Aset tidak berwujud adalah hak, keistimewaan, dan
manfaat dari kepemilikan atau pengendalian.
Dua karakteristik umum aset tidak berwujud adalah
ketidakpastian yang tinggi atas manfaat masa depan
dan tidak adanya keberadaan fisik.
71
%
D
58
%
C
42
%
B
36
%
A
Goodwill
Paten, hak cipta, nama dagang, dan merek dagang
Sewa. Leaseholds, dan perbaikan gedung yang disewa.
Hak eksplorasi dan biaya pengembangan sumberdaya alam
Formula, proses, teknologi, dan desain khusus
Lisensi, waralaba, keanggotaan, daftar pelanggan
8. Aset Takberwujud
Aset tidak berwujud seringkali
1. Tidak dapat dipisahkan dari perusahaan atau
segmennya,
2. Memiliki periode manfaat yang tidak terbatas,
dan
3. Mengalami perubahan penilaian yang besar
berdasarkan kondisi yang kompetitif.
10. Perlakuan Akuntansi
IFRS mengizinkan aset untuk dinaikkan nilainya dalam dua
kondisi terpisah.
1. Perusahaan diizinkan untuk menilai kembali asetnya di
atas biaya historis yang disusutkan melalui
pembentukkan surplus revaluasi.
2. perusahaan diizinkan untuk membalik penurunan nilai
sebelumnya, selama nilai yang dinaikkan tidak melebihi
biaya historis yang disusutkan.
13. Pengungkapan Revaluasi
Pada tahun 2008, revaluasi aset meningkat Total aset TAM
sebesar 14% dan dan aset tetap sebesar 22%, serta menurunkan
kerugian operasional TAM tahun ini sebesar 34%.
revaluasi aset yang dilakukan pada tahun 2009 mengurangi
pendapatan TAM untuk tahun lebih dari 60%, dan mengurangi
ekuitas pemegang saham lebih dari setengah
14. CONCLUSION
Analisis Aktivitas investasi adalah proses penyelidikan atas perolehan
dan pendapatan suatu aset (investasi) berdasarkan Kondisi keuangan
dan hasil aktivitas operasi.
Adapaun Jenis aset investasi berupa Aset berwujud dan tidak berwujud.