1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
STRATEGI DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
OLEH
KELOMPOK 7
ASIH KIRNIA ASIH 142103808176
LINA MARLINA 142103808175
2. LANDASAN TEORITIS
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan agar siswa
melakukan belajar. Pada kegiatan pembelajaran, bahasa
dipandang sebagai sarana komunikasi untuk pengantar ilmu
pengetahuan. Bahasa sebagai lambang jati diri bangsa atau
komunitas tertentu, yang mana dapat dijadikan sarana untuk
bekerjasama dan saling memahami sebagai komunitas yang
sama
3. Menurut Brunner, belajar adalah proses
yang bersifat aktif terkait dengan ide
Doscovery Learning yaitu siswa
berinteraksi dengan lingkungannya
melalui eksplorasi dan manipulasi
obyek, membuat pertanyaan dan
menyelenggarakan eksperimen
4. Brunner menjelaskan perkembangan dalam tiga
tahap, yaitu
1. Enaktif (0-3 tahun) yaitu pemahaman anak
dicapai melalui eksplorasi dirinya sendiri dan
manipulasi fisik-motorik melalui pengalaman
tersebut.
2. Ikonik (3-8 tahun) yaitu anak menyadari
sesuatu ada secara mandiri melalui image atau
gambar yang konkret bukan abstrak.
3. Simbolik (>8 tahun) yaitu anak sudah
memahami simbol-simbol dan konsep seperti
bahasa dan angka sebagai representasi simbol.
5. Kurikulum 2013
• Bahasa komunikasi ide/ gagasan
keterampilan berpikir
Dalam hal ini bapak Prof.Dr.Ir.H.Mohammad
Nuh, D.E.A Mahsun (2014:94) pada kurikulum
2013 menempatkan bahasa Indonesia sebagai
penghela ilmu pengetahuan. Pembelajaran
bahasa pada pendidikan dasar diorentasikan
pada pembelajaran berbasis teks
7. FAKTOR –FAKTOR YANG DIPERHATIKAN
GURU
• bertindak sebagai
fasilitator, mengecek
pengetahuan yang dipunyai
siswa sebelumnya,
menyediakan sumber-
sumber belajar dan
menanyakan pertanyaan
yang besifat terbuka
MURID
• membangun pemaknanya
melalui eksplorasi,
manipulasi, dan berpikir.
• Penggunaan teknologi
dalam pengajaran, siswa
sebaiknya melihat
bagaimana alat tersebut
bekerja daripada hanya
sekedar diceritakan oleh
guru
8. Semakin terampil dalam berbahasa maka semakin jelas
jalan pikirannya sesuai dengan pernyataan (Tarigan,
1986: 3) bahwa melatih keterampilan berbahasa berarti
pula melatih keterampilan berpikir. Oleh karena itu
dalam perancangan pembelajaran berbasis teks
diharapkan dapat memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan berbagai jenis
struktur berpikir yang berbeda satu sama lain. Semakin
banyak jenis teks yang dikuasai, maka semakin banyak
struktur berpikir yang dikuasai peserta didik menurut
(mahsun, 2014:95).
9. SINTAK PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
1. TAHAP PEMODELAN
2. TAHAP BEKERJASAMA
MEMBANGUN/MENGE
MBANGKAN TEKS
3. TAHAP
MEMBANGUN/MENGE
MBANGKAN TEKS
SECARA MANDIRI
10. Desain pembelajaran berbasis teks pada
kurikulum 2013
1). Kompetensi-kompetensi yang disusun khusus menyangkut KI-3 dan KI-
4, merupakan gabungan dari beberapa jenis KD yang memiliki unsur
bahasa yang sama, namun berbeda jenis teksnya.
2). Menggunakan kata opersional yang memiliki hubungan pendasaran
untuk mengaitkan penggabungan beberapa jenis KD.
4).Pilih KD yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran.
3).Semua materi pembelajaran harus dapat dijadikan sarana untuk
mencapai keempat ranah, maka keempat ranah KD harus tercantum.
7).Membuat analisis pengalokasian dengan mempertimbangkan program
tahunan, jumlah jam yang harus disajikan, jumlah tatap muka.
6).Menjabarkan indikator-indikator capaian pada setiap KD yang hendak
diajarkan, yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
5).Pilih KD mana yang akan diprioritaskan untuk disajikan terlebih dahulu
dengan memperhatikan prinsip dari yang sederhana ke yang lebih
kompleks.
11. PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
PEMODELAN
FASE 1
Penentuan pertanyaan mendasar(mengamati,
bertanya, mengumpulkan informasi}
BEKERJASAMA
MANDIRI
FASE 2
FASE 3
FASE 4
FASE 5
FASE 6
12. PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Pemodelan
Fase 1 - Penentuan Pernyataan Mendasar (Mengamati, Bertanya, dan
Mengumpulkan Informasi).
Tahap bekerja sama membangun/mengembangkan teks
Fase 2 – Menyusun Perencanaan Proyek (Mengamati, Bertanya, dan
Mengumpulkan Informasi).
Fase 3 – Menyusun Jadwal (Menanya, dan Mengumpulkan Informasi)
Fase 4 – Monitoring (Eksperimen, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)
Fase 5 – Menguji Hasil (Mengolah Informasi dan Mengkomunikasikan)
Membangn teks secara individu
Fase 6 – Evaluasi Pengalaman (Bertanya, Mengasosiasikan, dan
Mengkomunikasikan)
13. Telaah kasus
1. Penanaman pembiasaan dengan cara berdoa.
2. Kegiatan diawali dengan bernyanyi bersama tentang “pegi
sekolah”
3. Guru mengaitkan kegiatan siswa di rumah dengan materi
yang akan dipelajari dengan emprliatkan gambar nai
goreng.
4. Guru melakukan tanya jawab bersama siswa tentang
gambar tersebut tekait masalah tentang gambar.
5. Siswa diminta membuka teks
6. Guru membacakan teks
7. Siswa menyimak teks yang dibacakan oleh guru
8. Siswa diajak berdiskusi tentang teks tersebut.
9. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk bermain
peran melakukan percakapan.
10. Kelompok siswa diminta maju kedepan untuk bermain
peran di depan kelas dengan tujuan menumbuhkan sikap
percaya diri, dan menghagai sikap posiip dalam
menghargai teman yang sedang tampil di depan kelas.
14. 1. Pengenalan konsep
2. Pengenalan sikap baik saat kegiatan berlangsung di luar
kelas untuk mengenalkan konsep arah
3. Guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagia suber
belajar
4. Siswa diberi kesempatan untuk mengmati denah yang
ada dalam teks
5. Guru menjeaskan denah melalui teks yang ada dalam
buku.
6. Siswa saling mengkomunikasikan perjalan dari rumah ke
sekolah
7. Siswa berpartisipasi aktif dalam menyimpulkan materi
8. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi
9. Siswa melakukan refeksi dengan bimbingan guru
10. Guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik
11. Hasil penilaian didokumentasikan dalam portofolio
siswa
15. Analisis Model
Pembelajaran Berbasis Teks
Kelebihan : Pada kegiatan simulasi video pembelajaran
kelas satu dengan tema kegiatanku, pada umumnya guru
telah melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran
berdasarkan sintak berbasis teks dengan pendekatan
saintifik. Siswa dapat menerapkan sikap positif dari
pembelajaran tersebut, contohnya sikap percaya diri,
menghargai orang lain, dan lain sebagainya. Guru
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
16. Kekurangan : ada beberapa tahap yang belum
muncul diantaranya pada tahap pembangunan
teks secara mandiri misalnya siswa dapat
menceritakan kembali cerita yang ada dalam
teks tersebut atau menuliskan pengalaman
pribadi siswa dalam menempuh perjalanan dari
rumah ke sekolah, sehingga siswa tidak
menghasilkan produk atau proyek dalam
kegiatan pembelajaran. Guru hanya menilai
siswa hanya dari sikap saja.
17. Refleksi Model Pembelajaran Berbasis Teks
Dari pembelajaran tersebut dapat mengetahui tahap-
tahap pembelajaran berbasis teks dengan benar, dapat
menerapkan sikap positif kepada siswa. Penggunaan
pembelajaran berbasis teks dapat diterapkan dengan baik
karena teks dapat dijadikan dasar dalam memyampaikan
pembelajaran serta dapat mencakup semua mata
pelajaran.
18. TELAAH KASUS
• Guru mempersiapkan siswa ke dalam
kondisi untuk belajar
• Guru menyampaikan tujuan
• Guru meminta siswa mengambil alat-
alat kebersihan yang ada di kelas
• Guru mengadakan apersepsi dengan
memandu siswa melihat, meraba dan
menyampaikan pendapatnya tentang
alat-alat kebersihan
19. • Siswa membuat puisi sesuai dengan alat-alat
kebersihan yang ada dalam kelompok
• Guru memandu siswa untuk mengoreksi hasil
karya puisi di kelompoknya
• Guru memandu siswa menyampaikan hasil
koreksi dan saran perbaikan hasil karya puisi
temannya
• Setiap kelompok bergantian memanjangkan
hasil karya nya dengan kelompok lain
• Perwakilan siswa memodelkan pembacaan
puisi yang dibuatnya di depan kelas
• Karya siswa dipajang di papan pajangan
20. Kelebihan :
• Guru mempersiapkan siswa ke dalam kondisi yang
kondusif untuk belajar
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Melibatkan siswa dalam penggunaan media
pembelajaran
• Siswa membuat puisi sesuai dengan alat-alat kebesihan
yang ada dalam kelompok, ini termasuk ke dalam tahap
pemodelan
• Analisis siswa terlihat saat membaca dan mengoreksi
hasil karya temannya ini termasuk ke dalam tahap
membangun teks
• Mengkomunikasikan dengan cara siswa menyampaikan
hasil koreksi dan saran perbaikan hasil karya puisi
temannya, ini termasuk ke dalam tahap membangun
teks secara mandiri
21. Kekurangan :
• Kelompok sudah terbentuk
sebelum pembelajaran
• Guru tidak memberi kesempatan
pada kelompok lain untuk
membacakan puisi
• Siswa terlihat ada yang tidak
memperhatikan
• Tidak ada evaluasi
• Tidak ada penilaian proses
22. Refleksi Model Pembelajaran
Berbasis Teks
Dari pembelajaran tersebut dapat mengetahui
tahap-tahap pembelajaran berbasis teks dengan
benar, dapat menerapkan sikap positif kepada
siswa. Penggunaan pembelajaran berbasis teks
dapat diterapkan dengan baik karena teks dapat
dijadikan dasar dalam memyampaikan
pembelajaran serta dapat mencakup semua mata
pelajaran.
23. Daftar Rujukan
Deva In Pendidikan. 2014. Teori Belajar Konstruktivstik, (Online),
(http://devamelodica.com/teori-belajar-konstruktivistik/), diakses tanggal
12 Januari 2015
Guntur Tarigan, Henry. 1986. Keterampilan Menyimak. Bandung: Angkasa
http://r5---sn-npo7zn7z.googlevideo.com/videoplayback?, diakses pada
tanggal 8 Januari 2015
Info Pendidikan. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Online)
(https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home), diakses tanggal 12
Januari 2015
24. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2014.
Buku Guru Tema Peristiwa dalam Kehidupan. Cetakan ke-2 2014 (Edisi
Revisi). Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2014.
Buku Siswa TemaPeristiwa dalam Kehidupan. Cetakan ke-2 2014 (Edisi
Revisi). Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahsun, M.S. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers
Santrock, John W. 2011. Life-Span Development. Jakarta: Erlangga