MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
Jawaban UAS Perencanaan pembelajaran dibuat oleh Daraista Az zukhruf Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Fatahillah (STIT FATAHILLAH) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah (PGMI)
Jawaban UAS Perencanaan pembelajaran dibuat oleh Daraista Az zukhruf Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Fatahillah (STIT FATAHILLAH) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah (PGMI)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
STRATEGI DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
OLEH
KELOMPOK 7
ASIH KIRNIA ASIH 142103808176
LINA MARLINA 142103808175
2. LANDASAN TEORITIS
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan agar siswa
melakukan belajar. Pada kegiatan pembelajaran, bahasa
dipandang sebagai sarana komunikasi untuk pengantar ilmu
pengetahuan. Bahasa sebagai lambang jati diri bangsa atau
komunitas tertentu, yang mana dapat dijadikan sarana untuk
bekerjasama dan saling memahami sebagai komunitas yang
sama
3. Menurut Brunner, belajar adalah proses
yang bersifat aktif terkait dengan ide
Doscovery Learning yaitu siswa
berinteraksi dengan lingkungannya
melalui eksplorasi dan manipulasi
obyek, membuat pertanyaan dan
menyelenggarakan eksperimen
4. Brunner menjelaskan perkembangan dalam tiga
tahap, yaitu
1. Enaktif (0-3 tahun) yaitu pemahaman anak
dicapai melalui eksplorasi dirinya sendiri dan
manipulasi fisik-motorik melalui pengalaman
tersebut.
2. Ikonik (3-8 tahun) yaitu anak menyadari
sesuatu ada secara mandiri melalui image atau
gambar yang konkret bukan abstrak.
3. Simbolik (>8 tahun) yaitu anak sudah
memahami simbol-simbol dan konsep seperti
bahasa dan angka sebagai representasi simbol.
5. Kurikulum 2013
• Bahasa komunikasi ide/ gagasan
keterampilan berpikir
Dalam hal ini bapak Prof.Dr.Ir.H.Mohammad
Nuh, D.E.A Mahsun (2014:94) pada kurikulum
2013 menempatkan bahasa Indonesia sebagai
penghela ilmu pengetahuan. Pembelajaran
bahasa pada pendidikan dasar diorentasikan
pada pembelajaran berbasis teks
7. FAKTOR –FAKTOR YANG DIPERHATIKAN
GURU
• bertindak sebagai
fasilitator, mengecek
pengetahuan yang dipunyai
siswa sebelumnya,
menyediakan sumber-
sumber belajar dan
menanyakan pertanyaan
yang besifat terbuka
MURID
• membangun pemaknanya
melalui eksplorasi,
manipulasi, dan berpikir.
• Penggunaan teknologi
dalam pengajaran, siswa
sebaiknya melihat
bagaimana alat tersebut
bekerja daripada hanya
sekedar diceritakan oleh
guru
8. Semakin terampil dalam berbahasa maka semakin jelas
jalan pikirannya sesuai dengan pernyataan (Tarigan,
1986: 3) bahwa melatih keterampilan berbahasa berarti
pula melatih keterampilan berpikir. Oleh karena itu
dalam perancangan pembelajaran berbasis teks
diharapkan dapat memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan berbagai jenis
struktur berpikir yang berbeda satu sama lain. Semakin
banyak jenis teks yang dikuasai, maka semakin banyak
struktur berpikir yang dikuasai peserta didik menurut
(mahsun, 2014:95).
9. SINTAK PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
1. TAHAP PEMODELAN
2. TAHAP BEKERJASAMA
MEMBANGUN/MENGE
MBANGKAN TEKS
3. TAHAP
MEMBANGUN/MENGE
MBANGKAN TEKS
SECARA MANDIRI
10. Desain pembelajaran berbasis teks pada
kurikulum 2013
1). Kompetensi-kompetensi yang disusun khusus menyangkut KI-3 dan KI-
4, merupakan gabungan dari beberapa jenis KD yang memiliki unsur
bahasa yang sama, namun berbeda jenis teksnya.
2). Menggunakan kata opersional yang memiliki hubungan pendasaran
untuk mengaitkan penggabungan beberapa jenis KD.
4).Pilih KD yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran.
3).Semua materi pembelajaran harus dapat dijadikan sarana untuk
mencapai keempat ranah, maka keempat ranah KD harus tercantum.
7).Membuat analisis pengalokasian dengan mempertimbangkan program
tahunan, jumlah jam yang harus disajikan, jumlah tatap muka.
6).Menjabarkan indikator-indikator capaian pada setiap KD yang hendak
diajarkan, yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
5).Pilih KD mana yang akan diprioritaskan untuk disajikan terlebih dahulu
dengan memperhatikan prinsip dari yang sederhana ke yang lebih
kompleks.
11. PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
PEMODELAN
FASE 1
Penentuan pertanyaan mendasar(mengamati,
bertanya, mengumpulkan informasi}
BEKERJASAMA
MANDIRI
FASE 2
FASE 3
FASE 4
FASE 5
FASE 6
12. PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS
DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Pemodelan
Fase 1 - Penentuan Pernyataan Mendasar (Mengamati, Bertanya, dan
Mengumpulkan Informasi).
Tahap bekerja sama membangun/mengembangkan teks
Fase 2 – Menyusun Perencanaan Proyek (Mengamati, Bertanya, dan
Mengumpulkan Informasi).
Fase 3 – Menyusun Jadwal (Menanya, dan Mengumpulkan Informasi)
Fase 4 – Monitoring (Eksperimen, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)
Fase 5 – Menguji Hasil (Mengolah Informasi dan Mengkomunikasikan)
Membangn teks secara individu
Fase 6 – Evaluasi Pengalaman (Bertanya, Mengasosiasikan, dan
Mengkomunikasikan)
13. Telaah kasus
1. Penanaman pembiasaan dengan cara berdoa.
2. Kegiatan diawali dengan bernyanyi bersama tentang “pegi
sekolah”
3. Guru mengaitkan kegiatan siswa di rumah dengan materi
yang akan dipelajari dengan emprliatkan gambar nai
goreng.
4. Guru melakukan tanya jawab bersama siswa tentang
gambar tersebut tekait masalah tentang gambar.
5. Siswa diminta membuka teks
6. Guru membacakan teks
7. Siswa menyimak teks yang dibacakan oleh guru
8. Siswa diajak berdiskusi tentang teks tersebut.
9. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk bermain
peran melakukan percakapan.
10. Kelompok siswa diminta maju kedepan untuk bermain
peran di depan kelas dengan tujuan menumbuhkan sikap
percaya diri, dan menghagai sikap posiip dalam
menghargai teman yang sedang tampil di depan kelas.
14. 1. Pengenalan konsep
2. Pengenalan sikap baik saat kegiatan berlangsung di luar
kelas untuk mengenalkan konsep arah
3. Guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagia suber
belajar
4. Siswa diberi kesempatan untuk mengmati denah yang
ada dalam teks
5. Guru menjeaskan denah melalui teks yang ada dalam
buku.
6. Siswa saling mengkomunikasikan perjalan dari rumah ke
sekolah
7. Siswa berpartisipasi aktif dalam menyimpulkan materi
8. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi
9. Siswa melakukan refeksi dengan bimbingan guru
10. Guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik
11. Hasil penilaian didokumentasikan dalam portofolio
siswa
15. Analisis Model
Pembelajaran Berbasis Teks
Kelebihan : Pada kegiatan simulasi video pembelajaran
kelas satu dengan tema kegiatanku, pada umumnya guru
telah melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran
berdasarkan sintak berbasis teks dengan pendekatan
saintifik. Siswa dapat menerapkan sikap positif dari
pembelajaran tersebut, contohnya sikap percaya diri,
menghargai orang lain, dan lain sebagainya. Guru
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
16. Kekurangan : ada beberapa tahap yang belum
muncul diantaranya pada tahap pembangunan
teks secara mandiri misalnya siswa dapat
menceritakan kembali cerita yang ada dalam
teks tersebut atau menuliskan pengalaman
pribadi siswa dalam menempuh perjalanan dari
rumah ke sekolah, sehingga siswa tidak
menghasilkan produk atau proyek dalam
kegiatan pembelajaran. Guru hanya menilai
siswa hanya dari sikap saja.
17. Refleksi Model Pembelajaran Berbasis Teks
Dari pembelajaran tersebut dapat mengetahui tahap-
tahap pembelajaran berbasis teks dengan benar, dapat
menerapkan sikap positif kepada siswa. Penggunaan
pembelajaran berbasis teks dapat diterapkan dengan baik
karena teks dapat dijadikan dasar dalam memyampaikan
pembelajaran serta dapat mencakup semua mata
pelajaran.
18. TELAAH KASUS
• Guru mempersiapkan siswa ke dalam
kondisi untuk belajar
• Guru menyampaikan tujuan
• Guru meminta siswa mengambil alat-
alat kebersihan yang ada di kelas
• Guru mengadakan apersepsi dengan
memandu siswa melihat, meraba dan
menyampaikan pendapatnya tentang
alat-alat kebersihan
19. • Siswa membuat puisi sesuai dengan alat-alat
kebersihan yang ada dalam kelompok
• Guru memandu siswa untuk mengoreksi hasil
karya puisi di kelompoknya
• Guru memandu siswa menyampaikan hasil
koreksi dan saran perbaikan hasil karya puisi
temannya
• Setiap kelompok bergantian memanjangkan
hasil karya nya dengan kelompok lain
• Perwakilan siswa memodelkan pembacaan
puisi yang dibuatnya di depan kelas
• Karya siswa dipajang di papan pajangan
20. Kelebihan :
• Guru mempersiapkan siswa ke dalam kondisi yang
kondusif untuk belajar
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Melibatkan siswa dalam penggunaan media
pembelajaran
• Siswa membuat puisi sesuai dengan alat-alat kebesihan
yang ada dalam kelompok, ini termasuk ke dalam tahap
pemodelan
• Analisis siswa terlihat saat membaca dan mengoreksi
hasil karya temannya ini termasuk ke dalam tahap
membangun teks
• Mengkomunikasikan dengan cara siswa menyampaikan
hasil koreksi dan saran perbaikan hasil karya puisi
temannya, ini termasuk ke dalam tahap membangun
teks secara mandiri
21. Kekurangan :
• Kelompok sudah terbentuk
sebelum pembelajaran
• Guru tidak memberi kesempatan
pada kelompok lain untuk
membacakan puisi
• Siswa terlihat ada yang tidak
memperhatikan
• Tidak ada evaluasi
• Tidak ada penilaian proses
22. Refleksi Model Pembelajaran
Berbasis Teks
Dari pembelajaran tersebut dapat mengetahui
tahap-tahap pembelajaran berbasis teks dengan
benar, dapat menerapkan sikap positif kepada
siswa. Penggunaan pembelajaran berbasis teks
dapat diterapkan dengan baik karena teks dapat
dijadikan dasar dalam memyampaikan
pembelajaran serta dapat mencakup semua mata
pelajaran.
23. Daftar Rujukan
Deva In Pendidikan. 2014. Teori Belajar Konstruktivstik, (Online),
(http://devamelodica.com/teori-belajar-konstruktivistik/), diakses tanggal
12 Januari 2015
Guntur Tarigan, Henry. 1986. Keterampilan Menyimak. Bandung: Angkasa
http://r5---sn-npo7zn7z.googlevideo.com/videoplayback?, diakses pada
tanggal 8 Januari 2015
Info Pendidikan. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran, (Online)
(https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home), diakses tanggal 12
Januari 2015
24. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2014.
Buku Guru Tema Peristiwa dalam Kehidupan. Cetakan ke-2 2014 (Edisi
Revisi). Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2014.
Buku Siswa TemaPeristiwa dalam Kehidupan. Cetakan ke-2 2014 (Edisi
Revisi). Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mahsun, M.S. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers
Santrock, John W. 2011. Life-Span Development. Jakarta: Erlangga