4. Biografi S.M.Kartosuwiryo
• Nama lengkap :Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo.
• Nama Panggila :Kartosoewiryo.
• Tempat/tanggal Lahir :CEPU,7 Januari 1907.
• Pendidikan : 1)Tahun 1911. ISTK (Inlandsche School
der Tweede Klasee) di Pamotan.
2)Tahun 1915. HIS(Hollandsch-Inlandsche
School) di Rembang.
3)Tahun 1919. ELS(Europeesche Lagere
School) di Bojonegoro.
5. • Organisasi yang di geluti : 1)Organisasi politik sjarikat islam
(SI)di bawah pimpinan Haji
Oemar Said Tjokroaminoto.
2)Organisasi Pergerakan Nasional
seperti:Jong Java dan Jong
Islamieten Bond(JIB).
3)Organisasi Partai Serikat Islam
Indonesia(PSII).
4)Organisasi Komite Pembela
Kebenaran Partai Sarekat Islam
Indonesia(KPKPSII)
6. latar belakang pemberontakan DI/TII
Jawa Barat
Kekecewaan Kartosuwiryo terhadap isi Perjanjian
Renville yang mengharuskan wilayah Jawa Barat
dikosongkan oleh tentara RI. Adanya kekosongan
kekuasaan militer di Jawa Barat (Divisi Siliwangi)
kemudian dimanfaatkan Kartosuwiryo untuk
memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Indonesia (NII). Perjuangan Kartosuwiryo bermula
dari upaya gagasannya ingin menggunakan islam
sebagai dasar negara. Hal ini sesuai dengan piagam
Jakarta (jakarta Charter) yang dihasilkan oleh
panitia sembila pada sidang tanggal 22 juli 1945.
7. Peristiwa terjadinya pemberontakan
DI/TII Jawa Barat
• Kartosuwiryo menolak untuk meninggalkan Jawa
Barat menuju Yogyakarta sesuai dengan hasil
Perjanjian Renville. Bersama pengikutnya yang
terdiri dari lascar Hizbullah dan Sabillilah
memproklamasikan berdirinya Negara Islam
Indonesia (NII) pada tanggal 7 Agustus 1949.
Pada saat itu focus pemerintah Indonesia
terpecah dikarenakan dalam waktu yang
bersamaan harus menghadapi Belanda. Selain itu
medan berupa pegunungan sangat mendukung
pasukan Tentara Islam Indonesia (TII) untuk
bergerilya.
8. Penyelesaian dari pemberontakan
DI/TII Jawa Barat
• Pada awalnya pemerintah RI berupaya
menyelesaikan pemberontakan melalui jalan
damai yaitu mengutus Moh. Natsri untuk
mengajak Kartosuwiryo kembali kepangkuan ibu
pertiwi, akan tetapi misi damai berujung
kegagalan. Oleh karena itu operasi militer
ditempuh oleh pemerintah. Operasi
Bharatayudha dengan taktik Pagar Betis berhasil
menangkap Kartosuwiryo di Gunung Geber,
Majalaya Jawa Barat. Kartosuwiryo akhirnya
dihukum mati pada tanggal 16 Agustus 1962.