Perkembangan anak di era digital dan budaya urban membutuhkan pendekatan baru untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal. Stimulasi sensorik dan interaksi sosial langsung perlu ditingkatkan agar anak tidak terlalu bergantung pada teknologi digital.
7. Team pengajar memahami :
• Apa yang dialami anak di
era digital dan budaya
urban
• Pola dan arah
perkembangan anak di era
digital dan budaya urban
8. Team pengajar mendapatkan :
• Insight thinking mengenai
kondisi-kondisi dan hambatan
perkembangan anak
• Ide kreatif stimulasi anak
untuk optimalisasi
perkembangan
18. “Apabila anak terlalu banyak berinteraksi dengan
gadget berlayar (HP, tablet, laptop), kesempatannya
untuk mendapat banyak informasi melalui indera
akan sangat sedikit. Misalnya : Ia hanya menonton
orang yang menari, tapi tidak merasakan tubuhnya
yang bergerak, perubahan gerak udara, perubahan
tekanan pada otot.”
19. “Tidak ada data yang masuk ke otak, tidak ada yang diintegrasikan
sehingga pengalaman mereka sangat sedikit. Keasyikan menonton
juga mengurangi pengalaman sosialisasi dan berbahasa.”
36. “7 tahun pertama usia anak
adalah masa perkembangan
sensori integrasi, pada masa
ini seluruh inderanya bekerja
menjelajahi berbagai
pengalaman dan
mengantarkannya ke otak
anak. Inilah satu satunya cara
untuk mengisi otaknya yang
berkembang sangat pesat.“
37. 5 – 7 tahun
3 – 5 tahun
lingkungan - sosial
1 – 2 tahun
kestabilan emosi
smell
0 – 1 tahun
kontrol & percaya diri
Taste
aman - nyaman
38.
39.
40. Perkembangan Motorik Usia 2-3 tahun
Motorik Kasar
• melompat-lompat
• berjalan mundur dan jinjit
• menendang bola
• memanjat meja atau tempat tidur
• naik tangga dan lompat di anak tangga
terakhir
• berdiri dengan 1 kaki
Motorik Halus
• mencoret-coret dengan 1 tangan
• menggambar garis tak beraturan
• memegang pensil
• belajar menggunting
• mengancingkan baju
• belajar memakai baju sendiri
41. Perkembangan Motorik Usia 3-4 tahun
Motorik Kasar
• melompat dengan 1 kaki
• berjalan menyusuri papan
• menangkap bola besar
• mengendarai sepeda
• berdiri dengan 1 kaki
Motorik Halus
• menggambar manusia
• mencuci tangan sendiri
• membentuk benda dari plastisin
• membuat garis lurus dan
lingkaran cukup rapi
42. Perkembangan Motorik Usia 4 -5 tahun
•
•
•
•
Motorik Kasar
Dapat berjalan jauh
Dapat melompat tali
Dapat naik sepeda roda dua dibantu
dengan roda penyeimbang
Seimbang saat berjalan mundur
•
•
•
•
Motorik Halus
Dapat menggunting dengan tepat
Mampu memotong kertas lebar menjadi dua
sama besar
Mampu menggambar orang dengan lebih detail
Dapat mencuci tangan tanpa pengawasan
43. Perkembangan Normal Kemampuan Motorik Kasar Anak usia 3 – 5 Tahun
ANAK USIA 3 TAHUN
Koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit,
melompat, bergantung, melempar dan menangkap, naik
tangga, serta menjaga keseimbangan
ANAK USIA 4 TAHUN
anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang
mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat
tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke
bawah
ANAK USIA 5 TAHUN
Keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya
bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan
lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau
kegiatan lainnya yang mengandung bahaya
44. Tahapan Kognitif
Pra Operasional (2 - 7 tahun) by Piaget
Mengerti aturan dasar dari logika yang kelihatan (konkrit)
Anak mengenal hubungan angka-angka dan dapat dilaksanakan menurut aturan tertentu
Melihat sesuatu dengan cara yang berbeda, karena perbedaan situasi dan perbedaan nilai
Fokus pada lebih dari satu dimensi pada beberapa waktu
Pada tahap ini juga sudah menunjukkan pemahaman akan hukum kekekalan (konservasi)
45.
46. Perkembangan Kognitif Anak Usia 2 – 3 Tahun
1. Berpikir simbolik
Kata-kata maksud, fantasi
bermain, obyek subtitusi
2. Mengelompokkan,
mengurut dan menghitung
mengelompokkan berdasarkan
bentuk, menyusun balok sesuai
urutan besarnya, membedakan.
3. Meningkatnya kemampuan
mengingat
memahami dan mengingat dua
perintah sederhana, menghapal
1 atau 2 lagu.
4. Berkembangnya
pemahaman konsep
“sebelum” dan “sesudah”, “hari
ini”, “besok”, “kemarin” dan
pengertian nama hari
47. Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 – 4 Tahun
1.
Berpikir egosentris
Ditentukan oleh cara
pandangnya sendiri
2.
Mampu membandingkan
objek
Lebih besar-kecil, banyak
sedikit, panjang-pendek.
3.
Membedakan benar atau
salah
Berdasarkan konsekuensi
bukan berdasarkan niat
4.
Mulai menyadari waktu
Menanyakan jam berapa
5.
Menyukai percobaan
sederhana
Seperti menimbang,
mengaduk
48. Perkembangan Kognitif Anak Usia 4 – 5 Tahun
1.
Berpikir intuitif
Belum memiliki kemampuan
untuk berpikir secara kritis
tentang apa yang ada dibalik
suatu kejadian.
2.
Mampu berhitung secara
berurut
3.
Dapat menyebut alamat,
nomor telepon
4.
Mampu melaksanakan tugas
sampai selesai
5.
Mampu membuat rencana
untuk besok
49. Perkembangan Emosi Anak usia 2 – 3 Tahun
Perkembangan Emosi
Anak usia 2 – 3 Tahun
• Emosi sangat kuat dan
tampak mencolok, singkat,
sementara, dangkal.
• Mudah menangis saat
temannya menangis
50. Perkembangan Emosi Anak usia 3 – 4 Tahun
• Sudah tahu makna berbohong.
• Anak berperilaku agresif,
memberontak, menentang
keinginan orang lain, khususnya
orang tua.
• Pada usia ini sikap menantang
dan agresif sering dikaitkan
dengan masa tumbuhnya
kemandirian.
51. Perkembangan Emosi Anak
usia 4 – 5 Tahun
• Mulai dapat bertanggung
jawab misal menyikat gigi
atau mencuci tangan
dengan kesadaran
• Mulai tumbuh rasa percaya
diri
• Menggunakan komunikasi
untuk mengutarakan
perasaannya
52. Perkembangan Emosi Anak
usia 5 – 6 Tahun
Semakin berkembang
kematangan emosi anak, Ia
semakin terampil memilih
dan mengatur kadar
keterlibatan emosionalnya.
Anak belajar mengontrol diri
dan memperlihatkan reaksi
emosi yang dapat diterima
lingkungan.
53. Perkembangan Bahasa Anak Usia 2 – 3 Tahun
•
anak berbicara yang bisa dimengerti
oleh semua orang
•
menunjukkan ekspresinya lewat
kata-kata
•
Mengenal nama-nama anggota
keluarga atau orang dekat
•
mengerti kata perintah dan kata
larangan yang ditujukan untuk
dirinya sendiri
•
merangkai 3 hingga 4 kata
•
Puncak perkembangan bicara dan
bahasa (1000 kata dipahami)
54. Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 – 4 Tahun
• Mulai banyak bertanya
“mengapa begini atau begitu”
• Dapat menggabungkan kalimat
55. Perkembangan Bahasa
Anak Usia 4 – 5 Tahun
• Mampu bicara/ ngobrol
dengan teman sebaya
• Mampu menceritakan
kembali pengalamannya
• Mampu mengenal warna
• Mampu menghafal lagu
atau puisi
• Mampu bermain tebaktebakan
56. Perkembangan Bahasa
Anak Usia 5 – 6 Tahun
• Dapat menggunakan
beberapa ribu kata
• Menggunakan banyak kata
dan kalimat untuk
mengutarakan
perasaannya
• Perkembangan bahasa
mendekati orang dewasa
57. Perkembangan
Sosial
(periode pra sekolah)
• Membuat kontak
sosial dengan
orang di luar
rumahnya
(pregang age)
• Hubungan dengan
orang dewasa dan
teman sebaya
• Mulai bermain
bersama
58. Perkembangan Sosial (periode sekolah)
*Minat kelompok makin besar,
mengurangi keikutsertaannya
pada aktivitas keluarga (mandiri)
*Tingkah laku bernilai sosial yang
dapat diterima oleh kelompok
*Memperhatikan&memahami orang lain * Berteman akrab dan memilih teman khusus untuk bermain
61. Kecenderungan orang tua di kota besar zaman
sekarang yang terlalu protektif ke anak dan
memberikan fasilitas gadget canggih kadang
kala membawa dampak kurang baik untuk
proses tumbuh kembang anak.
62. Saran yang diberikan adalah
membebaskan anak bermain sebanyakbanyaknya. Jangan batasi perilaku anak
sesuai keinginan orang tua.
63. Biarkan anak mengeksplorasi segala sesuatu,
sepanjang terjaga keamanan dan
kewajarannya, misalnya main pasir, main
tanah, main hujan/air, memanjat pohon,
main bola, dll
72. Gangguan Perkembangan Bahasa
Di usia anak 2,5 tahun masih
kesulitan bicara, orangtua
perlu mempertimbangkan
untuk meminta bantuan ahli
atau mengajak anak
menjalani terapi bicara.
73. Balita yang terlambat bicara umumnya kurang bisa
mengucapkan hal-hal yang berhubungan dengan memori
verbal atau mendengarkan dan memahami suatu kata,
kalimat atau angka dan mengatakan lagi semua hal itu.
-Language Development Survey, Professor Leslie Recorla-
Terlambat bicara oleh karena kekurangmatangan dalam
kemampuan pengucapan (lafal) dengan tepat dan jelas.
Disebabkan kurang stimulasi atau karena kesalahan
pola belajar berbicara dan bahasa.
Gangguan bahasa juga dapat ditemui pada anak dengan masalah
tuna rungu, autis, hyperactive ataupun dyslexia.
74. perangkat elektronik
(televisi & video)
sebagai bahasa yang
tidak sengaja
didengar sehingga
tidak dapat
menggantikan
perhatian dari
orangtua dan orang
sekitarnya
Interaksi dengan
anak sangat penting
ketika anak
mencoba untuk
belajar bicara atau
memahami suatu
perkataan
75.
76.
77. Kombinasi POLA ASUH
Kehangatan Relasi
INDULGENT
AUTHORITATIVE
Kontrol Kurang
Kontrol Tinggi
UNINVOLVED
AUTHORITARIAN
Relasi yang Kaku
78. BRAIN GYM
Gerakan terintegrasi yang
sederhana, singkat dan
menyenangkan.
Untuk optimalisasi
perkembangan otak dan
menarik potensi seseorang
82. • Manajemen penggunaan energi
(aktifitas fisik sebelum kegiatan kelas, olah raga renang seminggu 2x)
• Peningkatan kepekaan indera dan sensasi
(mandi 2 suhu)
• Break time terjadwal untuk penyaluran energi
• Penyaluran energi dan konsentrasi
(kursi diganti ball gym)
• Penjadwalan konsisten dan poin
• Positive self talk
• Punishment yang konsisten dan kreatif
• Diet gula, coklat, mie, tepung, MSG
83. • Manajemen penggunaan energi
(aktifitas fisik sebelum kegiatan kelas)
• Peningkatan kepekaan indera dan sensasi
(mandi 2 suhu)
• Break time terjadwal untuk penyaluran energi
• Penyaluran energi dan konsentrasi
(kursi diganti ball gym)
• Penjadwalan konsisten dan poin
• Positive self talk
• Punishment yang konsisten dan kreatif
• Diet gula, coklat, mie, tepung, MSG