Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan teknologi internet untuk perkembangan anak, termasuk tantangan yang dihadapi orang tua, pedoman pengenalan internet berdasarkan usia anak, serta pedoman bermedia sosial dan cara menjaganya.
2. ACHMAD CHALLIK, ST
Achmad Challik, ST, dikenal dengan nama Challik, .
Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1970
Guru para mentor Internet Marketing khususnya di kalangan
pendidikan Tadika Puri Group yang didirikan DR. Ir. Yenni
Widhiarti, MM dan juga di kalangan Marketing Property
Lohjinawi Group.
Challik adalah Sarjana Teknik Elektro ITS Surabaya
tahun 1995.
Lulus kuliah , menjadi konsultan di bidang Telekomunikasi
di salah satu operator Telekomunikasi di Indonesia yang
bergerak di bidang CDMA
Sekitar tahun 2014, Beliau mulai mendalami dunia
internet marketing dan bisnis online, antara lain belajar
pada Dewa Eka Prayoga, Anne Ahira dan sejumlah
guru-guru bisnis online lainnya.
HP / WA : 082232386666
Email : achmadchallik9@gmail.com
3. Apa Itu Internet ??
Internet (Interconnected-Network)
merupakan sekumpulan jaringan
komputer yang menghubungkan
berbagai macam situs.
Internet menyediakan akses untuk
layanan telekomunikasi dan
sumber daya informasi untuk
jutaan pemakainya yang tersebar di
seluruh Indonesia bahkan di
seluruh dunia.
4. Statistik Pengguna Internet Indonesia
Menurut mereka, pengguna internet Indonesia sudah tembus 150 juta penduduk.
Tahun lalu 143 juta! Semakin naik lho! Artinya apa? Pengguna ini pasar potensial ..
5. Statistik Perangkat Yang Digunakan
Alat untuk akses internet: 60% gunakan smartphone, 22% gunakan laptop dan
komputer, 8% dari tablet. Artinya apa? Produk dan informasi harus tampil syantik ...
6.
7. 5 Tantangan Internet Bagi Orang Tua
1.Kemudahan Akses Internet
2.Bebas Online Tanpa Aturan
3.Mereka Lebih Tahu daripada
Orang Tua
4. Dunia “ User-Generated Content “
5. Anak Ingin Kebebasan
8. 1. Kemudahan Akses Internet
Dengan makin banyaknya piranti yang bisa
terkoneksi dengan internet, anak-anak makin
mudah untuk memasuki dunia online.
Bukan hanya dari komputer saja, namun juga
dari ponsel mereka bisa langsung terhubung.
Lantas apa yang harus dilakukan oleh orang
tua dengan kemudahan tersebut? Para orang
tua dihimbau untuk membantu anak-anaknya
belajar tentang bagaimana berperilaku yang
pantas dan aman ketika berinternet.
9. 2. Bebas Online Tanpa Aturan
Sebagian besar anak-anak bisa bebas
berselancar di dunia maya dan melakukan
aktivitas online mereka karena orang tua
tidak menerapkan aturan berinternet.
Buntut-buntutnya, anak-anak akan leluasa
mengunjungi situs, berkutat dengan jejaring
sosial, chatting via layanan instant
messaging dan lain-lain tanpa pengawasan.
Mengetahui hal itu, orang tua diharapkan mau
dan mampu terlibat dalam kehidupan online
anak-anak mereka.
10. 3. Mereka Lebih Tahu daripada Orang Tua
Semakin dewasa anak, mereka makin lihai
dalam berselancar di internet melebihi para
orang tua.
Mengakali filter (penyaringan) dan settingan
history adalah aksi yang harus diwaspadai.
Orang tua dalam hal ini harus sering-sering
menambah wawasan agar tidak ‘dilangkahi’
oleh anak-anak mereka sendiri
11. 4. Dunia User – Generated Content
Di jagad user-generated content, mereka
yang terkoneksi dengan internet, termasuk
anak-anak bisa menciptakan beragam konten
sendiri.
Mereka mampu memposting dan menerima
foto, stream video, serta menulis dan
membaca hal-hal yang bisa dilihat siapapun
yang sedang online.
Bahayanya, merekapun bisa menerima
informasi tanpa editan dan saringan.
Membantu anak-anak berpikir kritis akan apa
yang mereka posting, baca dan lihat di
internet adalah langkah yang penting.
12. 5. Anak Inginkan Kebebasan
Sangat natural jika anak Anda yang menginjak
usia remaja menginginkan privasi, mencoba
kepribadian yang berbeda dan berusaha untuk
diterima.
Hal ini adalah bagian dari proses menuju
kedewasaan. Kadangkala orang tua ‘datang’
di saat yang dirasa tidak tepat saat berurusan
dengan kebebasan dan keamanan berinternet.
Orang tua sebaiknya bisa mencari celah yang
tepat dan waktu yang pas agar anak-anak
tidak merasa terlalu dikontrol dan
diperlakukan overprotective.
13. Mengenalkan Internet Berdasarkan Usia Anak
Usia 2 sd 4 Tahun
Usia 4 sd 7 Tahun
Usia 7 sd 10 Tahun
Usia 10 sd 12 Tahun
Usia 12 sd 14 Tahun
Usia 14 sd 17 Tahun
14. Usia 2 sampai 4 Tahun
Berinternet pada usia ini wajib dilakukan bersama
orang tua tidak hanya untuk keselamatan anak
namun juga memperkuat ikatan emosional anak
dengan orang tua sehingga pengalaman tersebut
menjadi menyenangkan.
Anak bertambah usia orang tua harus memberitahu
penjelasan mengenai aktivitas apa saja yang terjadi
di internet, situs yang bermanfaat dan tidak boleh
diakses serta ancaman yang dihadapi.
Yang terbaik adalah orang tua memilihkan situs
yang cocok untuk anak kunjungi dan tidak
membiarkan anak keluar dari situs tersebut ketika
menggunakan internet. Jika situsnya dinilai aman,
layak dan terpercaya maka kita boleh kasih anak
waktu eksplorasi mandiri.
15. Usia 4 sampai 7 Tahun
Di usia dimana anak mulai senang eksplorasi
sendiri, orang tua harus memberi batasan-batasan
situs mana yang boleh dikunjungi berdasarkan
pengamatan orang tua sebelumnya.
Orang tua bisa menyarankan kepada anak untuk
menjadikan direktori khusus anak-anak sebagai
situs yang pertama kali dibuka saat mengakses
internet. Anak akan mendapat pengalaman positif
atas hasil temuannya di internet.
Intinya adalah bukan menghindari situs negatif tapi
bagaimana caranya anak bisa leluasa bereksplorasi
dan mengunjungi situs yang bermanfaat tanpa
merasa frustrasi atau tidak nyaman.
16. Usia 7 sampai 10 Tahun
Usia ini anak mulai mencari informasi dan
kehidupan sosial di luar keluarga. Faktor
pertemanan dan kelompok bermain memiliki peran
signifikan terhadap kehidupan seorang anak.
Anak mulai memiliki lebih banyak kebebasan. Anak
memang harus didorong untuk eksplorasi namun
bukan berarti tanpa partisipasi orang tua.
Tempatkan komputer di ruang yang mudah diawasi
misal ruang keluarga. Anak jadi bisa berinternet
bebas tapi tidak sendirian.
Pertimbangkan untuk menggunakan software filter,
memasang search engine khusus anak atau
menggunakan browser yang dirancang khusus untuk
anak. Fokus orang tua bukan lagi pada apa yang
anak kerjakan di internet tapi berapa lama dia
menggunakan internet. Terapkan aturan lama
menggunakan internet untuk anggota keluarga.
17. Usia 10 sampai 12 Tahun
Masa pra-remaja ini anak membutuhkan lebih banyak
lagi kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk
mengenalkan fungsi internet dalam membantu
menyelesaikan tugas sekolah atau hobi mereka.
Tugas orang tua adalah membantu mengarahkan
kebebasan mereka. Berikanlah berapa lama mereka bisa
menghabiskan waktu di internet dan libatkan pula
mereka pada kegiatan lain semisal berolahraga, bermain
musik atau membaca buku.
Pada usia 12 tahun anak mulai mengasah nalar
berpikirnya sehingga mereka akan membentuk nilai dan
norma sendiri yang dipengaruhi oleh nilai dan norma
yang dianut kelompok pertemanannya. Sebelumnya
norma keluargalah yang banyak berpengaruh.
Pada usia ini penting menekankan konsep kredibilitas.
Anak perlu memahami tidak semua yang dilihat di
internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana
belum tentu apa yang disarankan teman-temannya
memiliki nilai positif.
18. Usia 12 sampai 14 Tahun
Ini usia anak mulai aktif menjalankan kehidupan sosialnya. Bagi
yang gemar berinternet kebanyakan dari mereka akan tertarik
pada online chat dan media sosial.
Tekankan kembali kesepakatan dasar tentang penggunaan
internet di rumah yaitu tidak memberikan data pribadi apapun,
tidak bertukar foto, atau melakukan pertemuan face-to-face
dengan seseorang yang baru dikenal melalui internet tanpa
sepengetahuan atau izin orang tua.
Usia ini anak mulai tertarik pada seksualitas, sangat alami jika
anak mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Pada masa ini orang
tua perlu waspada mengenai apa yang dilakukan anak.
Orang tua tidak perlu berada di ruangan yang sama dengan anak
ketika anak berinternet tapi orang tua harus bebas keluar-
masuk ruangan tersebut kapan saja dan menanyakan apa yang
dilakukan anak tersebut ketika sedang online.
Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua
untuk berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada
anaknya. Orang tua harus dengan jelas menginformasikan
kepada anak bahwa ada software filter yang dipasang agar tidak
timbul resistensi anak terhadap orang tua.
19. Usia 14 sampai 17 Tahun
Masa ini masa yang paling menarik dan menantang dalam
kehidupan seorang anak remaja dan orang tua. Anak akan
matang secara fisik, emosi dan intelektual.
Remaja kerap melakukan hal-hal beresiko tinggi baik online
atau offline. Tidak jarang remaja memutuskan menemui orang
yang ia kenal di internet tanpa sepengetahuan orang tua. Untuk
itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa
siapapun yang mereka kenal di internet belum tentu seperti apa
yang mereka bayangkan dan bisa berbeda jauh dalam kehidupan
sehari-hari.
Orang tua harus bertindak sportif dan bekerja sama dengan
anak remajanya untuk mencegah hal-hal negatif terulang di
kemudian hari. Anak remaja akan beranjak dewasa dan perlu
belajar mempertimbangkan sendiri mana yang baik dan tidak,
online maupun offline.
Dalam memperkenalkan internet aplikasi penunjang kontrol
orang tua seperti Family Protect dapat membantu
mendisiplinkan anak lewat fitur atur jam belajar, main dan
tidur. Sehingga pada periode tersebut anak tidak dapat
mengakses internet.
21. Resiko Online
1. Eksploitasi murid dalam berbagai bentuk, dari
penipuan, pemerasan, dll
2. Terpapar berbagai konten yang tidak layak
(seperti : pornografi, SARA, iklan merokok, dll)
3. Dengan semakin mudah dan semakin banyaknya
file music dan game yang bisa di download, maka
semakin tinggi pula resiko komputer / HP yang
terkena virus
4. Tanpa disadari, beberapa aktivitas mengunduh
berbagai materi dari internet merupakan pencurian
hak atas kekayaan intelektual (hak cipta)
22. Pencegahannya
1. Guru memegang peranan yang besar dalam
mengajarkan perilaku berinternet yang sehat
kepada murid.
2. Definisikan secara jelas dan gambling Aturan
Penggunaan Internet di Sekolah. Kemudian tulis
dan pasang aturan tersebut di tempat yang dapat
dibaca oleh para murid
3. Tegaskan untuk tidak mengunduh materi yang secara
nyata merupakan materi illegal, bajakan atau
melanggar hak cipta
4. Tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan
murid kita
24. Efek Positif Media Sosial
1. Dapat belajar mengembangkan ketrampilan
teknis dan social. Mereka akan belajar
bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi
dengan public dan mengelola jaringan
2. Bisa memperluas jaringan pertemanan
3. Bisa memotivasi anak dan remaja untuk
belajar mengembangkan diri melalui teman
teman yang mereka kenal secara online
4. Bisa membuat anak dan remaja menjadi
lebih bersahabat, perhatian dan empati
(misal : memberikan perhatian saat ada
teman mereka yang ber_ulang tahun dan
menjaga hubungan persahabatan meski
tidak dapat bertemu secara fisik
25. Efek Negatif Media Sosial
1. Bisa menjadi malas belajar komunikasi di
dunia nyata
2. Bisa membuat anak dan remaja lebih
mementingkan diri sendiri, tidak sadar akan
lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet
3. Media social adalah lahan subur bagi predator
untuk melakukan kejahatan. Kita tidak pernah
tahu apakah seseorang yang baru dikenal anak
kita di internet menggunakan jati diri yang
sesungguhnya
26. Pedoman Orang Tua Menjaga Anak di Medsos
1. Orang tua berperan penting menyelamatkan anak-anak dari
dampak buruk internet
2. Orang tua harus senantiasa mendampingi anak saat internetan
3. Orang tua harus senantiasa menjadi idola anak pada saat anak
ber-eksplorasi dengan internet baik di rumah atau di luar rumah
4. Orang tua harus mampu menjadikan diri mereka sebagai tempat
curhat bagi anak dalam menghadapi suka duka dalam hidupnya
5. Orang tua sebaiknya mengerti dan memahami tentang perkembangan
dunia teknologi dan media social yang tengah berkembang saat ini
6. Guru, termasuk tenaga pengajar di sekolah-sekolah regular maupun
non regular senantiasa memberikan control, bimbingan, edukasi,
serta pengawasan terhadap peserta didiknya tentang bagaimana
menggunakan internet yang sehat
27.
28. 1.Masuklah ke Dunia Online Mereka
Keterlibatan orang tua di kehidupan
online anak-anak sangat penting
apalagi mengingat anak-anak kini
akrab dengan internet.
Selayaknya Anda mengenal lingkup
gerak mereka, pastikan juga Anda
mengenal ‘taman bermain’ mereka
yang lain. Pastikan mereka
berselancar di dunia maya dengan
aman.
29. 2. Buatlah Aturan
Kebebasan yang tak ada batasnya dalam
kegiatan online akan membawa dampak
buruk bagi anak-anak.
Akan lebih baik jika Anda membuat aturan
mengenai lamanya waktu online dan situs-
situs apa saja yang boleh mereka kunjungi.
Anda bisa membicarakan dulu dengan
mereka, termasuk membicarakan mengenai
konsekkuensi jika mereka melanggar aturan
tersebut.
Pasang aturan itu dekat komputer agar
mereka selalu ingat.
30. 3. Ajarkan Mereka Untuk Melindungi
Privasi
Anak-anak tidak sepenuhnya sadar mengenai
konsekuensi mengubar informasi-informasi
pribadi, Nah, tugas Anda-lah untuk
membuat anak-anak tahu mengenai
sejumlah tindakan seperti:
• Jangan pernah memberikan nama, nomer
telepon, alamat email, alamat rumah,
sekolah atau foto tanpa ijin Anda.
• Jangan pernah membuka email dari orang
yang tidak dikenal
• Jangan merespon pesan yang mengganggu.
• Jangan bertemu dengan orang yang
dikenal melalui internet.
31. 4. Jangan Abaikan Lokasi
Alih- alih membiarkan anak Anda memakai
computer di kamar pribadi.
Tempatkanlah computer di tempat umum,
hal ini akan memudah Anda untuk
memonitor penggunaanya.
32. 5. Jadilah Sahabatnya
Anjurkanlah anak Anda untuk memberitahu Anda
jika mereka menjumpai hal-hal yang membuatnya
tak nyaman.
Yakinkan dia bahwa Anda tidak akan berlebihan,
menyalahkanya atau melarangnya berinternet ria.