3. S I S T E MK O L O I D
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran
(sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat
homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi
yang cukup besar (1 - 1000 nm).
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar,
tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh
koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma
dalam sel juga merupakan sistem koloid.
4. S I S T E MK O L O I D
CAMPURAN
LARU
TAN
SUS
PEN
SI
KOL
OID
5. S I S T E MK O L O I D
SIFAT-SIFAT
SISTEM KOLOID
6. S I S T E MK O L O I D
1. GERAK BROWN
Gerak Brown adalah fenomena dimana partikel kecil
yang terlarut dalam cairan cenderung bergerak secara
psuedo-acak atau mengikuti pola stokastik, bahkan saat
cairan tersebut dalam keadaan tenang. Gerak Brown
terjadi karena benturan tidak teratur partikel koloid dan
medium pendispersi. Benturan tersebut mengakibatkan
partikel koloid bergetar dengan arah yang tidak beraturan
dan jarak yang pendek.
7. S I S T E MK O L O I D
Gerak ini pertama kali diamati oleh Robert Brown dan
pertama kali dijelaskan oleh Albert Einstein. Menurut
Einstein, suatu partikel mikroskopis yang melayang
dalam suatu medium pendispersi akan menunjukkan
suatu gerak acak atau zig-zag. Gerakan ini disebabkan
oleh medium pendispersi yang menabrak partikel
terdispersi dari berbagai sisi dalam jumlah yang tidak
sama setiap sisi. Partikel
koloid
Partikel
pendispersi
8. S I S T E MK O L O I D
2. Efek Tyndall
Jika cahaya dilewatkan ke dalam sistem koloid, cahaya
yang melewati sistem koloid tersebut terlihat lebih terang.
Cahaya yang terlihat lebih terang ini disebabkan oleh
terjadinya EFEK TYNDALL. Efek Tyndall adalah efek
penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel akan
memantulkan dan menghamburkan cahaya yang
mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang.
Jika kemudia cahaya ini ditangkap layar, cahaya pada
layar tersebut tampak buram.
9. S I S T E MK O L O I D
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
10. S I S T E MK O L O I D
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
11. S I S T E MK O L O I D
3. Adsorbsi
Adsorpsi merupakan proses penyerapan suatu zat
dipermukaan sistem koloid. Zat yang diserap disebut fase
terserap dan zat yang menyerap disebut adsorben.
Pemanfaatan sifat adsorpsi sistem koloid antara lain
untuk penyembuhan sakit perut, penjernihan air keruh
dengan tawas, penjernihan gas oleh zat padat.
Contoh :
(i) Sistem koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena
permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Sistem koloid As2S3 bermuatan negatif karena
permukaannya menyerap ion S2-.
12. S I S T E MK O L O I D
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Penjernihan Air
Pada air sungai, tanah yang terdispersi dapat
diendapkan dengan penambahan tawas (KAI(SO4)2)
atau larutan PAC. Kedua zat ini dapat membentuk
koloid AL(OH)3. Kemudian koloid tersebut
mengadsorpsi pengotor di dalam air,
menggumpalkan, dan mengendapkannya sehingga
air menjadi jernih.
2. Penghilangan Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup
Pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan
pengotor, digunakan putih telur. Setelah gula larut,
sambil diaduk, tambahkan putih telur sampai putih
13. S I S T E MK O L O I D
3. Proses Menghilangkan Bau Badan
Pada produk roll on deodorant, digunakan adsorben
berupa Al-stearat. Jika deodorant digosokkan ke
badan, Al-stearat mengadsorpsi keringat yang
menyebabkan bau badan.
4. Penggunaan Arang Aktif
Dapat dibuat dengan cara memanaskan arang dalam
udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk
menyerap berbagai zat. Obat norit juga mengandung
arang aktif yang berfungsi menyerap berbagai zat dan
racun dalam usus.
14. S I S T E MK O L O I D
4. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang
ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh
koloid yang stabil. Contoh koloid pelindung adalah gelatin
yang merupakan koloid padatan dalam medium air.
Gelatin biasa digunakan pada pembuatan es krim untuk
mencegah pembentukan kristal es yang kasar sehingga
diperoleh es krim yang lembut.